Hak Cipta Dan Penggunaan Kembali: Lisensi Ini Mengizinkan Setiap Orang Untuk Menggubah, Memperbaiki, Dan Membuat Ciptaan Turunan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP LAMPIRAN A HASIL OBSERVASI Tanggal Observasi Keterangan 05/03/19 13.00 – 15.16 : Melakukan wawancara - Karyawan Prambors dengan Evan Perdana dan Boy Henry. bekerja dengan kondusif di meja 13.17 – 14.22 : Melihat sekilas ruang masing-masing. kerja manajemen Prambors dan diajak berkeliling ke ruang siaran. - Melihat sekilas siaran program DJ Show yang disiarkan oleh CJ. 20/03/19 13.28 – 13.45 : Melihat sekilas kegiatan - Mengumpulkan studi siaran di Prambors. Melihat proses pustaka dari buku rapat program Sunset Trip dari jauh. ‘Tempat Anak Muda Mangkal: Prambors 102.30 Tahun’. - Melihat sekilas siaran program DJ Show yang disiarkan oleh CJ. 27/03/19 13.29 – 15.30 : Melihat acara yang - Suasana kantor dilakukan Prambors. Melihat rapat sedang dirapihkan usai manajemen dari jauh. Mengamati syukuran ulang tahun situasi di Prambors. ke-48 Prambors. 15.30 – 17.44 : Melakukan wawancara - Petinggi Prambors, dengan Evan Perdana sesi 2 Malik Sjafei, turut hadir dalam rapat 17.44 – 18.28 : Melihat proses rapat manajemen. dari jauh. - Evan Perdana turut hadir dalam rapat sore. 166 Manajemen prambors media..., Ghesilia Gianty, FIKOM UMN, 2019 LAMPIRAN B BUKTI FOTO Wawancara 5 Maret 2019 Wawancara 27 Maret 2019 (Evan P.) Wawancara 5 Maret 2019 (Boy H.) Suasana Ruang Siaran 5 Maret 2019 Wawancara 5 Maret 2019 (Evan P.) Suasana Ruang Kerja 5 Maret 2019 Wawancara 19 Maret 2019 (Malik S.) Suasana Prambors 5 Maret 2019 167 Manajemen prambors media..., Ghesilia Gianty, FIKOM UMN, 2019 LAMPIRAN C TRANSKRIP WAWANCARA Narasumber : Mas Evan Jabatan : Brand Manager Durasi : 53:42 Tanggal : 5 Maret 2019 Lokasi : Kantor radio Prambors 1. Q. Sudah berapa lama Anda menjabat sebagai Brand Manager di Prambors? A. Kalau Brand Manager Pramborsnya sih, to be honest, baru masuk bulan ke tiga karena sebelumnya megang Brand Delta terus sekarang megang dua Brand, Pramborsnya baru, kurang lebih masuk bulan ke tiga. 2. Q. Bagaimana perjalanan Prambors selama mas Evan bekerja di Prambors? A. Ehm, yang pasti sih perubahan terbesar itu terjadi di tahun 2012 awal atau di 2011 akhir yang sering kita sebut sebagai Revitalisasi. Apa yang disebut dengan Revitalisasi itu adalah, intinya kita melakukan banyak perombakan baik dari sisi konten, dari sisi promosi, sisi marketing, dari sisi jualan dan lain-lain. Tapi yang paling berasa sih, ehm, balik dulu ke ruh-nya yaitu bagian musik karena biar gimana pun Prambors kan adalah radio musik, ya oke radio anak muda tapi secara format adalah radio musik. Berarti, main product-nya music. Jadi, waktu itu, itu (musik) yang kita benerin pertama, ehm, Revitalisasinya hingga akhirnya keluarlah tagline waktu itu masih 'Hits Terbaik Dunia', gitu sih. 3. Q. Apa yang menyebabkan Revitalisasi ini mas? A. Ehm, bisnis. Bisnis aja, it's all about business karena melihat, yaa, kan ada trend kok ada penurunan dan lain-lain segala macem hingga akhirnya kita perlu melakukan Revitalisasi aja sih, tapi ya balik lagi, benerin dulu produknya baru nanti penjualan dan lain-lain, komponen dan lain-lain yang tadi gue sebut, ya main product-nya dulu yang kita benerin pertama. 4. Q. Mas Evan bekerja di Prambors-nya sendiri sudah berapa lama? A. 2007, berarti sekarang udah hampir 12 tahun. 5. Q. Selama tiga bulan sebagai Brand Manager, apakah mas Evan sudah mendapatkan pengalaman di posisi itu? A. Kalau bicara short term tiga bulan sih pengalaman berharganya, apa ya, yang paling clear sih pengalaman berharganya (selama kerja di Prambors) adalah kebetulan gini, Revitalisasi itu kan juga kita melibatkan konsultan, gitu. Konsultan yang kita hire untuk, ya, untuk counseling kita lah, so far, selama dari 2012 sampai sekarang itu pengalaman paling berharga sih buat gue adalah industri radio sekarang itu memang jauh berbeda dibandingkan yang dulu, adalah 168 Manajemen prambors media..., Ghesilia Gianty, FIKOM UMN, 2019 pengalaman berharga sekarang semuanya akhirnya dibalikin kepada market, kalau dulu istilahnya Prambors sebagai 'Hits Maker', itu kita justru muterin lagu yang orang belum tahu (dan menjadi hits), salah satu contohnya boleh lah ambil di era Chrisye. Ya, dulu 'Hits Maker' ya, cuman makin kesini bahwa orang tuh banyak, kasarnya tuh, ada other media, kalau dulu kan orang pay attention ke radio bisa berjam-jam, kind of that lah, tapi kan sekarang, mereka, radio sebagai media yang "menemani" aja gitu, kita di mobil, sambil kerja atau segala macem. Jadi kebutuhannya tuh lebih men-serve sesuatu yang dibutuhin market akhirnya kan, dan itu berpengaruh sama tadi yang udah di mention di Revitalisasi dari main product, "oh ya gak bisa nih kalau kita jadi 'Hits Maker' mulu disaat orang membutuhkan, kita akhirnya survey gitu kan. Apa sih yang dicari dari sebuah radio?". Sampai detik ini masih base music pilihan mereka nomor satu. Jadi memutarkan lagu-lagu yang mereka suka, yang mereka doyan, dari marketnya anak muda, gitu. Akhirnya dari situ juga, itu yang menjadi landasan kita juga 'oke kita men-serve lagu-lagu yang istilahnya base music', atau bahasa ekstrimnya dari salah satu komisaris kita 'iya, radio sekarang ini memutarkan lagu, bukan lagu enak bahkan, lagu yang tidak ditolak market'. As long as tidak ditolak market, which is, mereka familiar, kan familiaritiynya dia (masyakarat) kenal, dia (masyarakat) bisa sing along mungkin. Ya itulah yang akhirnya di-serve juga, hampir semua radio sih sekarang kayak gitu. 6. Q. Apa saja tugas dan tanggung jawab mas Evan sebagai Brand Manager di Prambors? A. Gue kutipnya as a Brand Manager overall aja ya, karena sebelum Prambors pun (pernah menjadi) Brand Manager Delta. Intinya adalah jobdesc utamanya lebih ke masalah intinya adalah brand-nya sendiri. Kalau di Masima, Brand Manager itu mencakup dua aspek besar, yaitu konten dan marketing. Maksudnya marketing ini bukan jualan ya, tapi marketing and promotion. Nah itu yang memastikan pertama dari sisi konten dan tim di bawahnya itu selalu berpijakan sama yang itu tadi, men-serve segala sesuatu yang memang disukai sama market, gak cuman lagu akhirnya kan, kita kan juga survey 'apa sih yang lo (masyarakat) cari ketika dengerin radio di pagi hari?' dan itu juga bisa berbeda dengan di siang hari, sore hari dan malam hari. Itu kan balik lagi istilahnya tuh, eh, consumen behavior-nya sedikit berbeda gitu, bahwa mereka tetap mau di-serve lagu, cuman lagu seberapa banyak nih, let's say, kalau di pagi sama dibutuhin penyiar yang kocak yang lucu untuk nemenin, oke. Kalau di siang gak perlu banyak-banyak deh ngomong, tapi, lagunya aja yang di serve karena gue (masyarakat) sambil kerja, sambil apalah, ya pokoknya habitnya siang tuh jauh lebih light. Kalau sore, juga sama pengennya yang agak lebih seru, lebih kocak, tapi lagunya yang oke-oke, ya kaya gitu-gitu. Jadi intinya, yang bagian dari konten yang gue maksud terkait pekerjaan yang ada adalah memastikan itu sesuai jalurnya, begitu pun sama yang si marketing and promotion. Akhirnya kita as a media, gak bisa berdiri sendiri, kita memerlukan sebuah, let's say, sarannya marketing and promotion activity. 'Apa nih yang perlu dilakukan Prambors untuk merepresentasikan konten-konten yang tadi kita serve?'. Jadi kita bikin plan, melakukan beberapa kegiatan yang ada yang masuk ke target market yang existing atau pun yang baru, gitu. Either dari 169 Manajemen prambors media..., Ghesilia Gianty, FIKOM UMN, 2019 kompetitor kita coba tarik segala macem, ya itu adalah fungsi utamanya memastikan semua berjalan sesuai dengan goals-nya yang ada, sih. 7. Q. Bagaimana cara Prambors mendapatkan survey (yang tadi sudah dijelaskan)? A. Oke, survey sih yang pasti kalo di media, khususnya radio, survey utamanya yang digunakan semua radio di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia menggunakan Nielsen, itu (Nielsen) lembaga survey independen yang juga dipakai media lain. Bahkan, satu-satunya jadi acuan untuk di industri media, itu lembaga Nielsen. Dia (Nielsen) kan ada survey yang sifatnya per-tiga bulanan, mereka (Nielsen), selalu update. Tapi, kita juga ada melakukan survey besar di internal. Survey besar di internal itu, let's say, kita sebut namanya Indonesia Music Survey, itu bahasa keluarnya, tapi bahasa internalnya sebenarnya Online Music Test, itu (Online Music Test) setahun kita lakukan dua kali since 2011 sebelum kita launching Revitalisasi, gitu kan, kan launchingnya 2012 kan, nah dari 2011 sampai sekarang kita konsisten selalu melakukan itu untuk melakukan test terhadap produk yang kita serve ke market, baik itu komponennya, ya walaupun nama Indonesia Music Survey memang tetap dominasi utamanya adalah dari lagu, lagu-lagu yang di Prambors itu ibarat kata tuh lagu itu kita scoring, ini (lagu) tinggi gak ya skornya, rendah 'gak ya skornya. Jadi kaya statistik, pure kaya statistik terus bahkan lagu ini familiaritynya tinggi 'gak ya, bahkan ada misalkan kaya ada juga lagu yang skornya tinggi tapi resistance-nya juga gede, let's say, kalo itu istilahnya 'burn' atau istilahnya orang udah bosen, gitu kan. Gue ambil kasus misalnya lagu, kalo dari lokal tuh Rizky Fabian - Kesempurnaan Cinta, itu familiaritynya