Identitas Lokal Vs Sentralisasi Udara Radio Berjaringan Di Kota Makassar

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Identitas Lokal Vs Sentralisasi Udara Radio Berjaringan Di Kota Makassar Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016 IDENTITAS LOKAL VS SENTRALISASI UDARA RADIO BERJARINGAN DI KOTA MAKASSAR Andi Ayuni Dara Uleng1, Muliadi Mau2 12Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin Abstract The purpose of the research are to know the comparison between the local identity and national identity of radio network in Makassar: to know the efforts by the radio network in representing local identity. The research is in Makassar, which is in Radio Delta FM, Smart FM, Prambors FM and I-Radio. The methods that used in this research is descriptive qualitative. Informants in this study were selected through purposive sampling technique based on certain criteria. The data collection methods in this research are interview, observation, documentation, and referencing to some previous studies and literatures on this subject. The collected data are analyzed through Milles and Huberman’s interactive model. The results of this study shows the comparison between the local identity and national identity of the radio network in Makassar has already suitable to the standard of SSJ regulation only in the duration of airing. Whereas in terms of programs, most of the radio network tends to play more songs with an interludes of common topics without any local content. This research also shows that there are differences in the efforts to represent the local identity of each radio network. Delta FM Makassar and Prambors FM Makassar represented their locality through duration of airing, while Smart FM Makassar and I-Radio Makassar also representing them through local content. Keywords: local identity; radio network; SSJ regulation Abstrak Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara identitas lokal dan identitas nasional radio berjaringan di Kota Makassar; untuk mengetahui upaya yang dilakukan radio berjaringan dalam merepresentasikan identitas lokalnya. Studi ini dilaksanakan di Kota Makassar, yaitu di Radio Delta FM, Smart FM, Prambors FM dan I-Radio. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam studi ini dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam studi ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan dengan mengkaji buku-buku, hasil studi, dan literatur-literatur lain yang berhubungan dengan studi tersebut. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman. Hasil studi ini menunjukkan bahwa perbandingan antara identitas lokal dan identitas nasional radio berjaringan di Kota Makassar sudah sesuai dengan standar regulasi SSJ dalam hal durasi siaran saja. Sedangkan dari segi program siaran, sebagian besar radio berjaringan tersebut cenderung lebih banyak memutarkan lagu dengan selingan topik ringan tanpa adanya muatan lokal. Studi ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan upaya yang dilakukan dalam merepresentasikan identitas lokal masing-masing radio berjaringan. Delta FM Makassar dan Prambors FM Makassar merepresentasikan lokalitasnya melalui total jam siaran lokal, sedangkan Smart FM Makassar dan I-Radio Makassar merepresentasikannya melalui jam siaran dan muatan konten lokal. Keywords: identitas lokal; radio berjaringan; regulasi SSJ PENDAHULUAN bagi masyarakat. Memasuki era digital, radio dituntut untuk mampu bersaing di Radio merupakan alat komunikasi tengah kepungan sumber informasi alternatif penting sejak negara Indonesia baru berdiri. yang semakin beragam. Hingga saat ini, Radio digunakan secara luas di bidang radio sebagai media komunikasi massa politik dan menjadi sumber informasi utama dipercaya lebih mudah diakses dan aktual 1 dalam mengakomodasi kebutuhan membuka peluang terjadinya degradasi masyarakat terhadap perwujudan fungsi identitas lokal. media massa itu sendiri. Dari segi prinsip keberagaman, penulis Selain itu, kondisi geografis Indonesia akan lebih fokus pada konsep diversity of yang terdiri dari sekitar 17.500 pulau, juga content radio berjaringan di Kota Makassar menjadi tantangan tersendiri bagi yang juga masih samar-samar dalam perkembangan industri radio. Radio pengimplementasiannya. Muatan lokal diharapkan mampu mendistribusi informasi seringkali hanya sebagai pelengkap dari secara luas dan merata, sesuai dengan konten-konten nasional. Hal ini sejalan segmentasi masing-masing radio, baik dari dengan apa yang diungkapkan Triyono segi demografi, geografi, maupun Lukmantoro (Tempo Interaktif, 2009) psikografi. bahwa selama ini masyarakat di tingkat Maka dari itu, untuk menjawab hal-hal lokal selalu dipaksa untuk melihat tontonan problematis tersebut, Komisi Penyiaran gaya hidup dan persoalan-persoalan yang Indonesia (KPI) yang bertugas mengatur terjadi di Jakarta. Tidak hanya itu, dari semesta penyiaran di negeri ini, aspek bahasa pun sangat jelas bahwa radio diamanatkan untuk merealisasikan prinsip berjaringan di Makassar justru berkiblat diversity of ownership dan diversity of pada gaya berbicara khas Jakarta. content melalui UU Penyiaran No. 32 Berdasarkan uraian di atas, muncullah Tahun 2002 dan Pedoman Perilaku terminologi baru yakni sentralisasi udara Penyiaran dan Standar Program Siaran dimana pemusatan siaran tidak hanya dari (P3SPS) tentang Sistem Stasiun Jaringan segi geografis, tetapi juga arus informasi (SSJ). publik bersumber dari Jakarta, sehingga Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa mempersulit terealisasinya demokratisasi perjuangan menjadikan dunia penyiaran penyiaran. Seperti yang dijelaskan oleh sebagai ruang publik bisa dilakukan dengan Sudibyo (2004:xvii) bahwa semakin jaringan penyiaran dan mengubah regulasi beragam isi siaran sesuai target pendengar, dari sistem penyiaran terpusat dan dikuasai maka semakin demokratislah ranah Jakarta menjadi sistem penyiaran lokal penyiaran kita. berjaringan (Sudibyo, 2004:10). Makassar yang kaya akan kearifan Kebijakan Sistem Stasiun Berjaringan lokalnya justru tidak begitu mendapat sendiri berangkat dari semangat otonomi tempat dalam manajemen penyiaran radio daerah dan desentralisasi. Penulis melihat berjaringan. Padahal sudah kewajiban bagi bahwa keberadaan radio berjaringan di radio lokal untuk memberdayakan potensi Makassar belum mampu mengakomodir daerah yang bersangkutan. Mengingat dengan baik kebutuhan pendengar akan bahwa jangakauan siaran yang terbatas informasi yang berskala lokal. Dalam sehingga konten yang relevan dengan praktek bisnis media, para pengelola radio pendengar adalah yang berkaitan dengan justru menyajikan konten yang bersifat daerah itu sendiri. Masyarakat juga tentu universal dan Jakarta-sentris, sehingga saja membutuhkan selingan informasi yang 2 Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 5 No.1 Januari - Juni 2016 sifatnya nasional maupun global tanpa METODE mencederai local content itu sendiri. Waktu dan Lokasi Studi Tak dapat dipungkiri pula bahwa Studi ini berlangsung selama kurang kehadiran radio berjaringan juga lebih tiga bulan, mulai dari Maret 2016 mempermudah radio lokal dari segi hingga Mei 2016. Adapun lokasi studi ini ekonomi. Pengelola radio di daerah tidak dilaksanakan di Kota Makassar, yaitu di perlu menganggarkan budget yang besar kantor pengelola radio berjaringan Delta untuk programming karena sebagian besar FM, I-Radio, Prambors FM dan Smart FM. program maupun iklan berasal dari mother station. Selain efisien, hal tersebut juga Tipe Studi menjadi solusi bagi terbatasnya SDM yang Studi ini menggunakan metode deskriptif bekerja di industri radio. kualitatif, penulis berusaha memberikan Meski demikian, kelebihan tersebut tidak gambaran mengenai perbandingan antara dapat begitu saja dijadikan pembenaran atas identitas lokal dan identitas nasional radio pembatasan informasi yang didapatkan oleh berjaringan di Kota Makassar, serta upaya pendengar. Dalam hal ini, masyarakat tidak yang dilakukan untuk merepresentasikan bisa terus menerus dilihat sebagai produk identitas lokal masing-masing radio media semata yang akan menyerap begitu berjaringan. saja setiap konten yang disiarkan. Pendengar berhak memperoleh informasi yang sesuai Teknik Pengumpulan Data dengan kondisi sosial kultural di sekitarnya. 1. Data Primer Studi serupa yang membahas tentang Penulis terlebih dahulu melakukan identitas radio sudah cukup banyak. Penulis observasi untuk mendapatkan gambaran merasa bahwa studi ini berbeda karena yang lebih jelas mengenai objek yang belum ada studi yang secara khusus sedang diteliti, sekaligus memahami konsep mengangkat radio berjaringan di Kota dasar terkait identitas lokal dan sentralisasi Makassar sebagai objek studi. Selain itu, udara radio berjaringan di Kota Makassar. identitas lokal dan kaitannya dengan Selanjutnya, penulis akan melakukan regulasi Sistem Stasiun jaringan belum wawancara mendalam (in depth interview) banyak dikaji dalam studi tentang identitas secara tatap muka untuk memperoleh radio tersebut. informasi yang lebih rinci dari narasumber. 2. Data Sekunder Permasalahan Data sekunder digunakan untuk a. Bagaimana perbandingan antara melengkapi data primer yang telah identitas lokal dan identitas nasional diperoleh. Data ini dapat berbentuk jurnal, radio berjaringan di Kota Makassar? skripsi, buku, maupun artikel yang b. Bagaimana upaya radio berjaringan di bersumber dari internet. Kota Makassar dalam merepresentasikan identitas lokal? 3 Teknik Penentuan Informan Teknik Analisis Data Informan dalam studi ini ditentukan Analisis data dalam studi kualitatif menggunakan teknik purposive sampling. dilakukan sejak sebelum turun ke lapangan, Dengan
Recommended publications
  • 96 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PT. RRG Oleh
    Sutrisno/Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 2 (Des 2017) 96-116 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PT. RRG Oleh: Sutrisno Fakultas Ekonomi Universitas MH. Thamrin Jakarta Email: [email protected] ABSTRAK Persaingan bisnis dalam mengelola media penyiaran radio di era teknologi informasi sangatlah menantang, baik antar media penyiaran radio ataupun dengan jenis media lainya seperti televisi, televisi kabel, internet, MP3,VCD dan DVD. Dalam hal ini, PT RRG sebagai group media penyiaran radio yang membawahi stasiun radio Lite FM 105.8 Mhz, Mustang FM 88.0 Mhz, KIS FM 95.1 Mhz yang berada di wilayah DKI Jakarta harus memiliki strategi pemasaran berupa rencana utama berskala besar dan berorientasi masa depan yang interaktif dengan lingkungan persaingan guna mencapai target perusahaan yang diharapkan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif berdasarkan informasi faktor internal dan eksternal dengan menggunakan IFE (Internal Factor Evaluation) Matrik, EFE (Ekternal Factor Evaluation) Matrik dan CPM (Competitive Profile Matrix) serta dilanjutkan dengan tahap pencocokan IE (Internal dan Eksternal) Matrik dan TOWS Matriks kemudian melakukan alternatif strategi dengan menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) sehingga akan dihasilkan analisa strategi yang tepat dalam kegiatan pemasaran.Hasilpenelitian dengan formulasi strategi yang diawali pada tahap masukan dengan memperhatikan indikator faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan indikator faktor internal (kekuatan dan kelemahan) kemudian
    [Show full text]
  • Pt Mahaka Media Tbk. Dan Entitas Anak
    DAFTAR ISI 06 PROFIL PERSEROAN CORPORATE PROFILE Visi Misi & Filosofi 8 Vision Mission & Philosophy Sekilas Mahaka Media 10 Mahaka Media at a Glance Jejak Langkah Perseroan 14 Corporate Milestone Bidang Usaha 18 Line of Business Struktur Organisasi 20 Organization Structure Diagram Mahaka Media & Entitas Anak 2015 22 Mahaka Media Chart & Subsidiaries 2015 Struktur Kepemilikan Saham 24 06 Share Ownership Structure Kronologis Pencatatan Saham 25 Share Listing Chronology Kapitalisasi Pasar 25 Market Capitalization Komposisi Pemegang Saham 26 Shareholder Composition Informasi Harga Saham Dalam 2 (Dua) Tahun Terakhir 27 Stock Price Information The Last 2 (Two)Years Harga Saham 27 Quaterly Stock Price Ikhtisar Keuangan 28 Financial Highlights 2011-2015 34128 34 LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT Sambutan Komisaris Utama 36 Foreword from The President Commissioner Dewan Komisaris 40 Board of Commissioners Laporan Direktur Utama 44 Report from The President Director Dewan Direksi 50 Board of The Directors 64 Kode Etik 54 Code of Ethics 1 Sumber Daya Manusia 58 Human Resources Data Karyawan 59 Employees Data Penghargaan & Sertfikasi 61 Award & Certification 64 TINJAUAN OPERASIONAL OPERATING REVIEW Prospek Usaha 2016 66 Business Prospect 2016 ii Mahaka Media Annual Report 2015 TABLE OF CONTENTS KINERJA 2015 72 2015 PERFORMANCE PT Republika Media Mandiri (Harian Republika) 76 PT Pustaka Abdi Bangsa (Republika Penerbit) 80 PT Republika Media Visual (RMV) 86 PT Avabanindo Perkasa (Mahaka Advertising) 92 PT Media Golfindo (Golf Digest) 96 PT Metromakmur
    [Show full text]
  • Pengintegrasian Radio (Komersial, Streaming, Komunitas) Sebagai Desain Komunikasi Pembelajaran Untuk Mendukung E-Learning
    LAPORAN Penelitian Pendidikan Terbuka Jarak Jauh (PTJJ)-Lanjut Pengintegrasian Radio (komersial, streaming, komunitas) Sebagai Desain Komunikasi Pembelajaran Untuk Mendukung e-Learning Oleh: Siti Samsiyah, SS. M.Si FR. Wulandari, S.Sos. M.Si Yanti Hermawati, S.Sos.I., M.Si Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIVERSITAS TERBUKA 2012 1 2 3 DAFTAR ISI Halaman Judul 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Isi 3 BAB I PENDAHULUAN 4 A. Latar Belakang Masalah 4 B. Rumusan Masalah 5 C. Tujuan Penelitian 5 D. Manfaat Penelitian 6 BAB II KAJIAN LITERATUR 7 A. Pengintegrasian Media Radio (Komersial, Streaming, Komunitas) Sebagai Desain Komunikasi Pembelajaran 7 B. Dasar Hukum Penyiaran 7 C. Radio Siaran 11 D. Radio Komunitas 11 E. Radio Internet 12 F. Pengintegrasian Radio 13 G. Signifikansi dan Eksistensi Radio dalam PJJJ 13 H. Hasil Penelitian Terdahulu 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17 A. Jenis Penelitian 17 B. Sumber Data 17 C. Metode Pengumpulan Data 17 BAB IV ANALISIS DATA 19 A. Profil Radio Swasta dan Radio Streaming 19 B. Radio Komunitas 21 C. Prosedur Pengintegrasian Radio Swasta (AM/FM), Streaming, Komunitas 22 D. Penataan Materi Berbasis Audio Yang Tercantum Pada Teknologi Streaming 22 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 35 A. Simpulan 35 B. Saran 35 DAFTAR PUSTAKA 36 LAMPIRAN 4 Integrating Radio (Commercial, Streaming Community) as Communication Design Instructional for Supporting e-Learning Siti Samsiyah ([email protected]) Florentina Ratih Wulandari ([email protected]) Yanti Hermawati ([email protected]) e-learning is an instructional media which it supports the Open University (UT) strongly, especially in dissemination of information, bearing in mind that UT‘students widely spread all over.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media Massa
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa bergerak maju beriringan dengan zaman yang terus mengalami perkembangan. Media audio visual, audio, maupun cetak, bersama berjalan untuk dapat tetap menemani para penikmatnya. Mulai dari televisi, surat kabar, majalah, buletin, hingga radio. Radio sendiri berkembang pesat dari masa ke masa, seiring dengan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Mulai dari jenis, jangkauan, sampai inovasi pembaharuan karakter berbagai macam radio yang tersebar di berbagai daerah. Merebaknya radio dari wilayah Ibu Kota, kota-kota besar, sampai beberapa kota kecil, membuat perluasan distribusi radio menjadi perhatian tersendiri. Persaingan antar radio satu dengan yang lainnya memang semakin marak terjadi. Pasalnya, tidak hanya radio swasta nasional atau beberapa sering disebut juga sebagai radio jaringan, yang menjadi pioneer di belantika radio Indonesia, namun radio lokal juga tetap berusaha untuk mempertahankan eksistensinya. Di tengah arus deras kapitalis yang terjadi, radio lokal dan radio jaringan tetap bersaing untuk tetap ada dan berkembang hingga saat ini. 1 Dominick, Messere, dan Sherman (2004:11) dalam (Rahayu, 2008) memandang bahwa radio network membuat produksi, distribusi, dan konsumsi program dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Motif ini yang menjadi pemicu pebisnis radio di Indonesia saat ini menjadi begitu antusias mengembangkan bisnis radio network. Dengan sistem dikembangkan, pendirian radio network dinilai memungkinkan melakukan produksi program secara massal, yang dapat menekan ongkos produksi termasuk aplikasi teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Produksi massal (massification of product) merupakan ciri terpenting dari kapitalisme karena proses tersebut memungkinkan barang-barang diproduksi dalam jumlah besar dan berlipat ganda dengan sistem pembiayaan produksi yang efisien. Adanya kapitalis dari radio jaringan yang melebarkan sayap hingga ke berbagai kota di Indonesia, membuat eksistensi radio lokal harus diperjuangkan lebih gencar lagi.
    [Show full text]
  • The League of Thirteen Media Concentration in Indonesia
    THE LEAGUE OF THIRTEEN MEDIA CONCENTRATION IN INDONESIA author: MERLYNA LIM published jointly by: PARTICIPATORY MEDIA LAB AT ARIZONA STATE UNIVERSITY & 2012 The league of thirteen: Media concentration in Indonesia Published jointly in 2012 by Participatory Media LaB Arizona State University Tempe, Arizona United States & The Ford Foundation This report is Based on the research funded By the Ford Foundation Indonesia Office. This work is licensed under a Creative Commons AttriBution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License How to cite this report: Lim, M. 2012. The League of Thirteen: Media Concentration in Indonesia. Research report. Tempe, AZ: Participatory Media LaB at Arizona State University. AvailaBle online at: http://www.puBlic.asu.edu/~mlim4/files/Lim_IndoMediaOwnership_2012.pdf. THE LEAGUE OF THIRTEEN: MEDIA CONCENTRATION IN INDONESIA By Merlyna Lim1 The demise of the Suharto era in 1998 produced several positive developments for media democratization in Indonesia. The Department of Information, once led By the infamous Minister Harmoko was aBandoned, followed By several major deregulations that changed the media landscape dramatically. From 1998 to 2002, over 1200 new print media, more than 900 new commercial radio and five new commercial television licenses were issued. Over the years, however, Indonesian media went ‘Back to Business’ again. Corporate interests took over and continues to dominate the current Indonesian media landscape. MEDIA OWNERSHIP From Figure 1 we can see that the media landscape in Indonesia is dominated By only 13 groups: the state (with public status) and 12 other commercial entities. There are 12 media groups (see Table 1) have control over 100% of national commercial television shares (10 out of 10 stations).
    [Show full text]
  • Perancangan Desain Company Profile Prambors Radio Surabaya
    PERANCANGAN DESAIN COMPANY PROFILE PRAMBORS RADIO SURABAYA KERJA PRAKTIK Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual Oleh: RIENALDY BUDI SATRYA 16420100055 FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS DINAMIKA 2020 i PERANCANGAN DESAIN COMPANY PROFILE PRAMBORS RADIO SURABAYA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah Kerja Praktik Disusun Oleh : Nama : RIENALDY BUDI SATRYA NIM : 16420100055 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Desain Komunikasi Visual FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS DINAMIKA 2020 ii HALAMAN MOTTO “Memuncaklah Walaupun Itu Nanti” iii HALAMAN PERSEMBAHAN “Kupersembahkan kepada keluarga, dan teman-teman yang membantu ataupun tidak membantu” iv LEMBAR PENGESAHAN PERANCANGAN DESAIN COMPANY PROFILE PRAMBORS RADIO SURABAYA Laporan Kerja Praktik oleh : Rienaldy Budi Satrya NIM : 16420100055 Telah diperiksa, diuji dan disetujui Surabaya, 30 Desember 2019 Disetujui : Pembimbing Penyelia Siswo Martono, S.Kom., M.M. Meidiyansyah NIDN. 0726027101 Mengetahui, Ketua Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual Siswo Martono, S.Kom., M.M. NIDN. 0726027101 v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI DAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Sebagai mahasiswa Universitas Dinamika, Saya: Nama : Rienaldy Budi Satrya NIM : 16420100055 Program Studi : S1 Desain Komunikasi Visual Fakultas : Teknologi dan Informatika Jenis Karya : Laporan Kerja Praktik Judul Karya : PERANCANGAN DESAIN COMPANY PROFILE PRAMBORS RADIO SURABAYA Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa: 1. Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni, Saya menyetujui memberikan kepada Universitas Dinamika Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive Royalti Free Right) atas seluruh isi/ sebagian karya ilmiah Saya tersebut di atas untuk disimpan, dialihmediakan dan dikelola dalam bentuk pangkalan data (database) untuk selanjutnya didistribusikan atau dipublikasikan demi kepentingan akademis dengan tetap mencantumkan nama Saya sebagai penulis atau pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
    [Show full text]
  • The Pattern Program of the Morning Radio Sequence
    The 2nd ICVHE The 2nd International Conference on Vocational Higher Education (ICVHE) 2017 “The Importance on Advancing Vocational Education to Meet Contemporary Labor Demands” Volume 2018 Conference Paper The Pattern Program of the Morning Radio Sequence: Study of Four Major Stations in Jakarta Endang Setiowati Communication Department – Broadcasting Specialized, Vocational Education Program, Univer- sitas Indonesia, Depok, Indonesia Abstract A sequence or strip program is the lengthy slot – generally between two and four hours – often daily. Radio stations usually have this kind of program in the morning and afternoon shows, or as the popular drive time, it’s the time where the amount of listeners tune in to such stations on their way to or back from the office. This program is using music with a wide audience appeal, and with an emphasis on the presentation of the announcers. The announcers play important role in this type of program because if the program is too predictable, the listeners will switch on the Corresponding Author: other station. That is why the variety of the content should be created in proper way, Endang Setiowati meaning that the program must have a consistency in every show. The major problem endang.setiowati@vokasi is how to best balance the need for consistency with that of variety. The announcers .ui.ac.id must also present some fresh ideas and newness in their program. One of the ways Received: 8 June 2018 practiced by the radio stations in Jakarta to give freshness and newness their listeners Accepted: 17 July 2018 and keep them tuned into their stations is by hiring some celebrities to handle the Published: 8 August 2018 program.
    [Show full text]
  • Strategi Rebranding Jeje Radio Guna Meningkatkan Minat Pendengar Dalam Menghadapi Persaingan Antar Radio Di Surabaya
    iv STRATEGI REBRANDING JEJE RADIO GUNA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ANTAR RADIO DI SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh: Devi Siang Hari NIM : 14. 032. 036 PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA 2018 v STRATEGI REBRANDING JEJE RADIO GUNA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ANTAR RADIO DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Progam Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Disusun Oleh: Devi Siang Hari NIM : 14. 032. 036 PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK vi UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA 2018 MOTTO: JANGAN TERLALU MEMIKIRKAN ORANG YANG TIDAK MENYUKAIMU. KARENA LANGIT TIDAK PERLU MENJELASKAN BAHWA IA TINGGI. vii SKRIPSI INI AKU PERSEMBAHKAN KEPADA KEDUA ORANG TUAKU TERCINTA, KAKAK SERTA ADIKKU viii ix x xi xii DEVI SIANG HARI, 2018, STRATEGI REBRANDING JEJE RADIO GUNA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ANTAR RADIO DI SURABAYA Dosen Pembimbing I : Dra. Ratna Setyarahajoe, M.Si Dosen Pembimbing II : Yulius Puguh AW, S.Sos, M.Si ABSTRAK Untuk dapat tetap mempertahankan eksistensinya di dunia media, radio – radio di Surabaya berlomba – lomba untuk dapat mempertahankan minat para pendengar. Melalui progam – progam yang disuguhkan, diharapkan dapat mempertahankan minat tersebut. Berbagai macam cara akan dilakukan untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Termasuk dengan cara Rebranding. Penelitian ini membahas tentang strategi Rebranding Jeje Radio Guna Meningkatkan Minat Pendengar Dalam Menghadapi Persaingan Antar Radio Di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini meliputi para staff Jeje Radio Surabaya. Teknik pengumpulan data didapat dengan melakukan wawancara dan observasi.
    [Show full text]
  • Hak Cipta Dan Penggunaan Kembali: Lisensi Ini Mengizinkan Setiap Orang Untuk Menggubah, Memperbaiki, Dan Membuat Ciptaan Turunan
    Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP LAMPIRAN A HASIL OBSERVASI Tanggal Observasi Keterangan 05/03/19 13.00 – 15.16 : Melakukan wawancara - Karyawan Prambors dengan Evan Perdana dan Boy Henry. bekerja dengan kondusif di meja 13.17 – 14.22 : Melihat sekilas ruang masing-masing. kerja manajemen Prambors dan diajak berkeliling ke ruang siaran. - Melihat sekilas siaran program DJ Show yang disiarkan oleh CJ. 20/03/19 13.28 – 13.45 : Melihat sekilas kegiatan - Mengumpulkan studi siaran di Prambors. Melihat proses pustaka dari buku rapat program Sunset Trip dari jauh. ‘Tempat Anak Muda Mangkal: Prambors 102.30 Tahun’. - Melihat sekilas siaran program DJ Show yang disiarkan oleh CJ. 27/03/19 13.29 – 15.30 : Melihat acara yang - Suasana kantor dilakukan Prambors. Melihat rapat sedang dirapihkan usai manajemen dari jauh. Mengamati syukuran ulang tahun situasi di Prambors. ke-48 Prambors. 15.30 – 17.44 : Melakukan wawancara - Petinggi Prambors, dengan Evan Perdana sesi 2 Malik Sjafei, turut hadir dalam rapat 17.44 – 18.28 : Melihat proses rapat
    [Show full text]
  • Peran Music Director Radio Venus Dalam Penentuan Kebijakan Musik Siaran
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Hasanuddin University Repository PERAN MUSIC DIRECTOR RADIO VENUS DALAM PENENTUAN KEBIJAKAN MUSIK SIARAN OLEH: TRISTANIA INDAH WARDHANY DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016 PERAN MUSIC DIRECTOR RADIO VENUS DALAM PENENTUAN KEBIJAKAN MUSIK SIARAN OLEH: TRISTANIA INDAH WARDHANY E311 12 256 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Departemen Ilmu Komunikasi DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016 i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Tak lupa shalawat dan salam penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam proses menuju selesainya skripsi ini, berbagai hal mengesankan dan rintangan yang dihadapi oleh penulis yang tentunya tidak sendiri. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak dan mama, Armady Tamadjoe dan Lisma Wardhany. Terima kasih atas kasih sayang seumur hidupnya melalui segala dukungan, perhatian dan doa yang tiada henti. Terima kasih pula untuk kakak dan saudara semata wayang, Mochammad Tezar Arfian. Semoga kalian sehat dan dirahmati selalu. 2. Penasihat Akademik yang juga selaku Pembimbing I penulis, Dr. Tuti Bahfiarti, S.Sos, M.Si. Terima kasih atas keikhlasan dan kesediaan waktunya memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan dukungan mulai dari semester awal hingga penelitian ini selesai. Terima kasih pula kepada Alem Febri Sonni, S.
    [Show full text]
  • Daftar Stasiun Radio Di Indonesia
    Daftar Stasiun Radio Di Indonesia Sumatera Nanggroe Aceh Darussalam Kota Sabang • 99.9 Mhz - Pro FM Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar • 89.4 Mhz - Binkara FM • 90.6 Mhz - Serambi FM [1] • 91.0 Mhz - Seulaweut FM • 91.0 Mhz - Three FM • 95.3 Mhz - Meugah FM • 98.5 Mhz - Baiturrahman FM • 99.3 Mhz - Toss FM • 101.2 Mhz - Kontiki FM [2] • 101.6 Mhz - Antero FM [3] • 102.8 Mhz - One FM • 103.2 Mhz - KISS FM [4] • 103.6 Mhz - Jati FM • 104.4 Mhz - Prima FM [5] • 105.2 Mhz - Flamboyan FM • 106.0 Mhz - Nikoya FM [6] Kabupaten Pidie - Sigli • 101.2 Mhz - Askar FM • 105.6 Mhz - Megaphone FM Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara • 89.9 Mhz - RRI Pro-3 • 94.4 Mhz - RRI Pro-2 • 99.0 Mhz - RRI Pro-1 • 101.1 Mhz - Vina Vira FM • 101.5 Mhz - Bujang Salim FM • 102.7 Mhz - Istiqomah Arun FM • 103.6 Mhz - Adyemaja FM • 105.1 Mhz - Surya FM Kabupaten Bireuen • 97.6 Mhz - Citra FM • 98.1 Mhz - Getsu FM • 105.1 Mhz - Andyta FM Kabupaten Aceh Tengah - Takengon • 104.0 Mhz - Amanda FM Kabupaten Aceh Jaya - Calang • 101.0 Mhz - Rapeja FM Kabupaten Aceh Tenggara - Kutacane • 99.0 Mhz - DB 99 FM Kabupaten Aceh Selatan - Tapaktuan • 88.9 Mhz - SIT FM • 90.5 Mhz - Kofa FM Kabupaten Aceh Barat - Meulaboh • 107.6 Mhz - Matahari FM (Radio Komunitas) • 101.2 Mhz - Dalka FM Kabupaten Aceh Timur - Langsa • 106.1 Mhz - Gipsi FM Kabupaten Gayo Lues • 101.1 Mhz - Telangke FM Kabupaten Aceh Singkil - Subulussalam • 104.8 Mhz - Xtra FM • 104.0 Mhz - Citra Pesona FM Kabupaten Simeulue - Sinabang • 98.70 Mhz - Smong FM Sumatera Utara - Kota Medan • Prambors 97.5 FM
    [Show full text]
  • Tata Cara Pengalihan Dan Penetapan Pengalihan Kanal Frekuensi Radio
    KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 15.A / DIRJEN / 2004 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGALIHAN KANAL FREKUENSI RADIO BAGI PENYELENGGARA RADIO SIARAN FM (FREQUENCY MODULATION) DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 27 Tahun 2004 tentang Penetapan dan Tata Cara Pengalihan Kanal Frekuensi Radio Bagi Penyelenggara Radio Siaran FM (Frequency Modulation) perlu ditetapkan Ketentuan Pelaksanaan Pengalihan Kanal Frekuensi Radio Bagi Penyelenggara Radio Siaran FM (Frequency Modulation) dengan Keputusan Direktur Jenderal. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 154 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881); 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 139 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4252); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3980); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3981); 5. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002; 1 6. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 2002; 7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 24 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 91 Tahun 2002; 8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 15 Tahun 2003 tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus Untuk Keperluan Radio Siaran FM (Frequency Modulation) jo.
    [Show full text]