SKRIPSI

POLITIK MAHATHIR MOHAMAD DALAM PEMILIHAN

PERDANA MENTERI TAHUN 2018

OLEH:

DAFFA RIYADH AZIZ

150906023

Dosen Pembimbing: Dr. Warjio Ph.D

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara SURAT PERNYATAAN BEBAS PELAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Daffa Riyadh Aziz

NIM : 150906023

Judul Skripsi : POLITIK MAHATHIR MOHAMAD DALAM PEMILIHAN PERDANA MENTERI MALAYSIA TAHUN 2018 Dengan ini menyatakan:

1. Bahwa skripsi yang saya tulis benar merupakan tulisan saya dan bukan hasil

jiplakan dari skripsi atau karya ilmiah orang lain

2. Apabila terbukti dikemudian hari skipsi ini merupakan hasil jiplakan maka saya

siap menanggung segala akibat hukumnya

Demikian pernyataan ini saya buat sebenar-benarnya tanpa ada paksan atau tekanan dari pihak manapun.

Medan, 11 Juli 2019

Daffa Riyadh Aziz 150906023

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Pengesahan Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dilaksanakan pada:

Hari : Tanggal : Pukul : Tempat :

Tim Penguji:

Ketua Penguji : Muhammad Ardian, S.Sos., M.I.Pol ( ) NIP. 198502242017041001

Penguji Utama Warjio, Ph.D ( ) NIP. 197408062006041003

Penguji Tamu : Fernanda Putra Adela, S.Sos, M.Si ( ) NIP. 198604032015041001

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Persetujuan

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh

Nama : Daffa Riyadh Aziz NIM : 150906023 Departemen : Ilmu Politik Judul : POLITIK MAHATHIR MOHAMAD DALAM PEMILIHAN PERDANA MENTERI MALAYSIA TAHUN 2018

Menyetujui: Ketua Departemen Ilmu Politik Dosen Pembimbing

Warjio, Ph. D Warjio, Ph. D NIP. 197408062006041003 NIP. 197408062006041003

Mengetahui, Dekan FISIP USU

Muryanto Amin, S.Sos, M.Si NIP. 197409302005011002

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK

DAFFA RIYADH AZIZ (150906023) KONFLIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PADA PILGUBSU 2018 (STUDI : DPW PPP SUMATERA UTARA) Rincian isi skripsi: 61 Halaman, 6 buku, 5 jurnal, 5 sumber internet, 1 Undang Undang

ABSTRAK Selain usaha dan strategi, Najib Razak tersandung beberapa kasus dan Najib Razak dan banyak mengambil tindakan yang “Semena mena” seperti melakukan pemecatan berbagai lapisan jika terbukti berani mempertanyakan dan melawan pemerintah, hal ini jugalah yang dilihat sebagai keterbatasan demokrasi yang dilakukan selama pemerintahan Najib Razak. Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah metode Kuanlitatif. Metode Kuanlitatif ialah jenis penelitian ilmu sosial yang mengumpulkan dan bekerja dengan data non-numerik dan yang berupaya menafsirkan makna dari data ini sehingga dapat membantu kita memahami kehidupan sosial melalui studi populasi atau tempat yang ditargetkan. Mahathir Mohamad kembali terpilih sebagai perdana menteri Malaysia setelah koalisinya, , memenangkan pemilihan umum. Dengan memenangi 112 kursi parlemen yang melebih ambang batas, Mahathir sukses kalahkan petahana Najib Razak yang diusung Barisan Nasional. Bukan tanpa usaha, terdapat beberapa jalan & strategi yang dijalankan Mahathir dan Koalisinya dalam usaha untuk menumbangkan UMNO yang telah berkuasa selama 61 tahun sejak Malaysia merdeka pada 1957 sekaligus untuk memenangkan Pemilihan Raya tersebut. Dan kemenangan dramatis yang terjadi pada Pemilihan Raya Umum Malaysia menjadi sejarah baru bagi Malaysia sekaligus sesuatu yang dapat dibanggakan karena mereka dapat merubah masa depan mereka melalui tangan mereka sendiri.

Keyword : Malaysia, Mahathir Mohamad, Pemilihan Raya Umum.

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah serta Kasih Sayang-Nya kita dapat selalu berjuang dan berbuat agar mencapai kebenaran sebagai wujud pengalaman yang sesungguhnya. Shalawat dan salam juga kita berikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan kebenaran kepada manusia sehingga kita dapat bertransformasi dari masyarakat yang Jahiliyah menuju peradaban yang lebih berperikemanusiaan. Beliau pulalah yang mengajarkan kita untuk saling menghormati, mangemansipasi dan membuat keputusan yang adil.

Alhamdulillah saya telah menyelesaikan tugas skripsi yang merupakan wujud eksistensi yang paling real untuk memperoleh gelar dalam dunia kampus yang penuh dengan nuansa akademik ini. Skripsi yang berjudul “Politik Mahathir Mohamad dalam Pemilihan Perdana Menteri Malaysia Tahun 2018”.

Berkat Rahmat-Nya saya diberikan kemudahan baik dalam proses pencarian ide, menyusun kerangka penelitian, seminar proposal hingga siding meja hijau sebagai bentuk ujian yang nyata terhadap komentensi saya sebagai peneliti dan seorang Sarjana Ilmu Politik.

Terkhususnya, terima kasih kepada orang tua saya Bapak Riyadh Aziz dan Ibu Rita Susilawati yang telah memberikan dukungan yang luar biasa dan tak pernah habis, yang selalu mensupport saya dari segi moril maupun materil. Doa yang tulus dan tak berhenti selalu menyertai langkah saya untuk terus maju dan berjuang dalam mengejar mimpi saya, mereka adalah yang istimewa dan terbaik bagi saya, dan kata-kata tidak selesai untuk menggantikan jasa mereka yang begitu besar.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada adik saya Muhammad Auffa Aziz yang selalu mendoakan dan membantu saya dalam hal apapun. Semoga saudara saya juga bisa menyelesaikan studi S-1 di Universitas Islam Sumatera Utara.

Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Sehingga skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang

i

Universitas Sumatera Utara memerlukannya. Karena penulis sadar apa yang telah ditulis masih jauh dari kata memuaskan.

Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkapkan terima kasih sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Warjio, Ph.D yang selalu membimbing saya dengan sabar dan Ikhlas, dan yang selalu menjadi motivasi saya dalam menjalankan perkuliahan. 2. Bapak Husnul Isa Harahap, selaku sekretaris Program Studi Ilmu Politik yang membantu dan sering menjadi orang yang bisa diajak berdiskusi tentang apapun. 3. Seluruh jajaran staff, Kak Ema dan Pak Burhan yang sangat membantu penulis dalam hal administrasi dan memotivasi dalam perjalanan akademis saya. 4. Bang Adil Arifin, bang Zafar Pohan, bang Fernanda Putra Adela, bang Walid, bang Bimby Hidayat, bang Ardian yang sering menjadi tempat diskusi saya selama berkuliah di Ilmu Politik, terima kasih atas semua wejangan dan arahan selama saya berkuliah dan jugan memimpin Organisasi. 5. Rekan-rekan yang berjuang bersama saya, Taufik, Fitrah, Yasir, Reza, Hilman, Tara, Bagus, Fitri yang selalu menemani saya dalam keadaan apapun baik dalam menjalankan kehidupan, menjalankan perkuliahan, dan juga dalam organisasi, kita bukanlah superman, kita adalah super tim. Dan ingat, kita berkuliah selama 4 tahun tetapi kita bersahabat seumur hidup, dan kekuatan kita adalah kebersamaan kita. 6. Adik-adik yang tersayang, Tita, Oval, Kusherawati, Syalsa, Ira, Feby, Aziz, Wahyu Dariel, Fadlan, Dewi, Teguh, Dariel, terima kasih sudah membantu dan sudah berjuang. Bersama kalian adalah kebanggan abang, jaga terus kekompakan kalian, jaga terus Political Entrepreneurship agar menjadi lembaga yang bisa diandalkan semua orang. Abang tidak akan lupa kalian seumur hidup abang, dan kalian harus cepat selesaikan akademik kalian, dan semoga kita bertemu diluar kampus dengan status kita sebagai orang yang bermanfaat. 7. Seluruh dosen Ilmu Politik, terima kasih sudah membimbing saya selama 4 tahun, kalian memberikan pengalaman serta Ilmu yang luar biasa bagi saya, dan semoga saya bisa gunakan Ilmu yang kalian berikan sebaik mungkin.

ii

Universitas Sumatera Utara 8. Senior-senior saya di HMI, bang Satria, bang Azhar, kak Ziah, kak Murni, kak Midah, terima kasih banyak kepada kalian sudah sabar dan ikhlas membimbing saya dalam hal apapun, kalian senior yang luar biasa, dan kalian orang-orang yang sangat sabar, semoga adik kalian ini bisa bermanfaat di luar sana. 9. Senior saya di Ilmu Politik, bang Yudha, bang Domy, bang Ian, bang Bayu, bang Hizkia, bang Ishaq, bang Irfan, kalian adalah senior sekaligus mentor hidup saya, terima kasih banyak kepada semua yang kalian berikan, tetap bombing adik kalian ini agar bisa sukses diluar sana. 10. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Ilmu Politik 2015, terima kasih banyak atas pengalaman selama 4 tahun ini, semoga kita semua bisa sukses di luar sana. 11. Pak Yulizar Parlagutan, bang Wafi, bang Muslim yang sudah memberikan saya pengalaman politik yang sesungguhnya. 12. Adik-adik yang sangat luar biasa Cindy Vebiola, Cindy Dwina, Nadia, Naya, Azwar saya tidak pernah menyangka memiliki adik-adik yang luar biasa seperti kalian, berbeda jurusan tapi kalian bisa selalu ada disaat abang membutuhkan, kita sudah seperti saudara jaga terus pertemanan kalian dan persaudaraan kita. 13. Adik-adik politik 2017 Maulana, Farid, Adel, Novriza, Samuel, Rahmah, Ade, Tya terima kasih bantuan kalian dan kerjasama kalian selama ini,kita tidak akan sehebat ini bila kita tidak bersama, jaga selalau kekompakan kalian, jaga terus persaudaraan kalian, abang yakin keringat kalian selama ini tidak akan pernah sia-sia. 14. Teman seperjuangan Riki Yudhistira, Rizki, Isti, Nia, Theresia, Lila, Yolanda, Syawal terima kasih atas persahabatan yang luar biasa selama 6 tahun ini semua yang kita lakukan sekarang adalah akibat dari apa yang kita lalui bersama di masa lalu,jaga terus kekompakan kita kesibukan yang kita hadapi dimasa depan tidak akan mengurangi kebersamaan kita. 15. Kepada sahabat yang luar biasa di G-six crew, Robby, Singgih, Ganjar, Fadil, Dewan terima kasih nasehat dan perjuangannya selama ini 9 tahun bukan waktu yang singkat untuk kita bisa bersama,saya selalu bersyukur tuhan mempertemukan kita sejak dahulu karna apa yang saya lewati hari ini merupakan proses yang kita pernah lewati bersama,banyak dinamika yang kita

iii

Universitas Sumatera Utara lewati dalam pertemanan ini,Alhamdulillah itu membuat kita semakin dewasa sekarang. 16. Rekan-rekan di Pemerintahan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, bang Harry, Bunga, Jihan, Bayu, Ica, Fifa, Cindy, Umam banyak tantangan yang pernah kita lewati bersama,singkat memang kerjasama kita tetapi itu sangat berkesan bagi saya,semoga usaha kita untuk bisa memajukan pema fisip bisa dirasakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik lainnya,proses yang kita lewati sangat luar biasa,banyak pelajaran yang bisa kita ambil selama ini, semoga iu membuat kita semakin kuat menghadapi masa depan. 17. Rekan-rekan di Pemerintahan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara terutama presiden Mahasiswa Iqbal Harefa terima kasih sudah memberikan kesempatan saya untuk menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM di Pemerintahan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, hal yang tekpernah saya duga sebelumnya, jabatan itu membuat saya lebih faham bahwa melayani itu sangat sulit tapi melihat senyum orang lain dari apa yang kita kerjakan jauh lebih indah.

Medan, 06 Juli 2019 Penulis

Daffa Riyadh Aziz

iv

Universitas Sumatera Utara Daftar Isi ...... i

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 1 1.3 Batasan Masalah ...... 5 1.4 Tujuan Penelitian ...... 6 1.5 Manfaat Penulisan ...... 6 1.6 Kerangka Teori ...... 6 1.6.1 Politik Malaysia ...... 6 1.6.2 Pemilihan Raya Umum ...... 7 1.6.3 Teori Strategi ...... 10 1.6.4 Teori Strategi Politik…………………………………... 11 1.7 Metodologi Penelitian ...... 12 1.7.1 Jenis Penelitian ...... 12 1.7.2 Teknik Pengumpulan Data ...... 13 1.7.3 Teknik Analisa Data ...... 13 1.8 Sistematika Penulisan ...... 13

BAB II DESKRIPSI PENELITIAN 2.1 Sejarah Mahathir Mohamad………………………………… 15 2.2 Sejarah Pemerintahan Mahathir Mohamad…………………. 17

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Strategi Pemenangan Mahathir Mohamad dalam Pemillihan Raya ` Umum 2018………………………………………………… 27 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan………………………………………………….. 48

DAFTAR PUSTAKA

v

Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Malaysia adalah salah satu negara yang multietnis, negara yang penduduknya terdiri dari beragam jenis etnis dan suku, 3 etnis dengan jumlah populasi terbanyak di Malaysia yaitu Etnis Melayu, China & India. Diantara ketiga etnis tersebut, Etnis Melayu merupakan Etnis dengan Populasi terbesar di Malaysia mengingat Melayu merupakan Etnis asli dari Malaysia.Etnis China dan India merupakan etnis pendatang & juga keturunan dari orang-orang yang berasal dari China & India itu sendiri.Berdasarkan sensus Penduduk Malaysia pada tahun 2017, Etnis Melayu sebanyak 19.776.800 Jiwa, Etnis China sebanyak 6.664.200 Jiwa, Etnis India sebanyak 1.997.600 Jiwa, dan Non Malaysia sebanyak 3.326.700 Jiwa.

Pemerintahan Malaysia yang beru terbentuk pada awal kemerdekaannya berusaha mempertahankan dan melestarikan karakter keislaman dan juga menjadikan Bahasa melayu sebagai Bahasa resmi negaranya. Sebelumnya dibawah pemerintahan Perdana Menteri Tunku Abdul Rahman, Ia berusaha menekan populasi Etnis China dengan menambah wilayah yang didominasi oleh Melayu kedalam wilayah Malaysia yang otomatis menurunkan persentase etnis China.

Pembangunan dalam suatu negara hanya dapat berjalan secara lancer jika kondisi negara tersebut dalam keadaan stabil, dalam arti bebas dari berbagai konflik internal dan ancaman dari luar.Perbincangan politik Malaysia tidak boleh dipisahkan dengan Perlembagaan Persekutuan khususnya mengenai unsur-unsur tradisi dalam perlembagaan apabila menyentuh isu-isu yang berkaitan dengan orang-orang Melayu dan Islam serta hubungannya dengan kedudukan kaum-kaum lain di Malaysia.

Malaysia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki pengalaman unik dalam melembagakan demokrasi.Secara konstitusional, menurut beberapa ilmuan sosial-politik dan elite politik Malaysia sistem politik dan pemerintahan Malaysia

Wekke, I.S. (2013). Politik, Agama dan Negara : Pemerintahan Islam di Malaysia. Jurnal Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Vol.12 (2): 291 - 328

1

Universitas Sumatera Utara 2

demokratis.Argumentasinya, negara ini memilih pemimpin pemerintahan tingkat nasional maupun lokal berdasarkan pemilihan umum, Pemilu sebagai syarat mutlak demokrasi modern dilaksanakan secara konsisten di Malaysia.

Kemunculan institusi demokrasi di Malaysia diperkenalkan Inggris di masa penjajahan, melalui kebijakan reformasi pemerintah kolonial Inggris yang bertujuan mentransfer kekuasaan pada perwakilan masyarakat di Malaysia.Kebijakan ini ditetapkan dalam Perjanjian Federasi Malaya Tahun 1948. Berdasarkan perjanjian ini: (1) Inggris memberikan kekuasaan kepada orang Melayu untuk mendirikan sistem federasi, (2) kerajaan-kerajaan Melayu menjadi monarki konstitusional (constitutional monarchy), (3) terbentuk dewan legislatif federal yang terdiri dari orang Malaya, (4) kuasi-kabinet dibentuk, dan (5) pemilu legislatif tingkat federal dilaksanakan tahun 1955. Perjanjian ini menjadi cetak biru Konstitusi “Merdeka” Malaya setelah menjadi negara merdeka. Dalam Konstitusi “Merdeka” Malaya sistem politik dan pemerintahan Malaysia memiliki karakteristik: (1) bentuk negaranya adalah federal, (2) bentuk pemerintahannya adalah monarki konstitusional, (3) sistem pemerintahannya adalah parlementer, dan (4) lembaga yudikatif atau badan peradilan bersifat independen hampir mirip seperti badan peradilan Inggris.

Faktor penjajahan Inggris, kondisi ekonomi, dan kondisi sosial-budaya tidak selalu berpengaruh positif terhadap demokrasi dan demokratisasi di Malaysia, bahkan pada periode National Operations Council (NOC) memperkuat rezim otoriter. Hubungan yang begitu lama dengan Inggris tidak selalu memberikan pengaruh positif terhadap demokrasi di Malaysia, meskipun membuat Konstitusi Malaysia memakai model demokrasi Inggris, tetapi pemerintah melakukan kontrol otoritarian terhadap kebebasan sipil dan politik melalui pelbagai peraturan represif.

Secara konstitusional awalnya rezim politik dan pemerintahan Malaysia demokrasi parsial dan kemudian pada perkembangannya terjadi involusi rezim politik.Di awal kemerdekaan rezim politik dan pemerintahan Malaysia adalah demokrasi parsial dan pada perkembangannya pada pemerintahan Tunku Abdul Rahman rezim rezim ini diikuti praktik feodalisme (feudalism).Rezim demokrasi parsial Fauzi, M. (2015). Demokrasi di Malaysia : Studi Perbandingan periode Pemerintahan 3 Perdana Menteri Malaysia. Jurnal Hubungan Internasional. Vol.4 (1): 59 - 66

Universitas Sumatera Utara 3

ini kemudian menjadi rezim otoriter ketika pemerintahan dipegang oleh NOC.Sejak pemerintahan dipegang Mahathir Mohamad menjadi pemerintahan otoriter yang didominasi Melayu.

Malaysia mengadopsi system demokrasi Parlementer dibawah pemerintahan Monarki Konstitusional.Malaysia dipimpin oleh Seri Paduka Baginda yang di- Pertuankan Agung yang dipilih dari Sembilan Sultan Negeri Melayu untuk menjabatselama 5 Tahun sebagai kepala Negara dan pemerintah tertinggi angkatahn bersenjata.Sistem ini diambil dari system Westminster yang diketahui Malaysia merupakan jajahan Inggris.Kekuasaan eksekutif ditentukan oleh cabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri.Berdasar Konstitusi Malaysia Perdana Menteri Haruslah seorang anggota yang menurut yang dipertuankan Agung, memimpin kelompok mayoritas dalam Parlemen.Sedangkan Kabinet merupakan anggota Parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau . Terdapat 2 sistem parlemen yang terdapat di Malaysia, yaitu DPR dan Dewan Negara. Dewan Negara memiliki 70 orang yang terpilih selama 3 tahun.Sedangkan DPR memiliki 222 anggota dan setiap anggota mewakili satu daerah pemilihan.Anggota dipilih atas dasar dukungan banyak pihak melalui pemilu. Setiap anggota Dewan Rakyat menjabat selama 5 tahun, dan setelah itu pemilu yang baru akan diadakan.

Malaysia merupakan salah satu negara yang cepat mencapai tujuan setelah merdeka, hal itu tidak terlepas dari peran seorang Pemimpin yang dianggap berhasil membawa dan menjadikan Malaysia sebagai negara Modern, Mahathir Mohamad yang memerintah dari tahun 1981 sampai 2003. Atas perannya ini juga public Malaysia memberikan julukan “Bapak Modernisasi” kepada Mahathir Mohamad.Pada Zaman Mahathir jugalah dilakukan berbagai perubahan & pembangunan untuk besar besaran untuk mendukung Malaysia yang Modern.

Pembangunan yang digalakkan pada zaman Mahathir Mohamad ialah landmark Malaysia yang sudah sangat familiar, seperti Menara Kembar Petronas, Sepang International Sircuit, & International Airport dan juga mega proyek yaitu Malaysia untuk memproduksi mobil hasil buatan sendiri yang diberi nama Proton.

Fauzi, M. (2015). Demokrasi di Malaysia : Studi Perbandingan periode Pemerintahan 3 Perdana Menteri Malaysia. Jurnal Hubungan Internasional. Vol.4 (1): 59 - 66

Universitas Sumatera Utara 4

Dari segi pendidikan, untuk menanggulangi kesenjangan antaretnis di Malaysia dari segi pendidikan, Mahathir menberlakukan kurikulum dan sistem pendidikan yang sama di seluruh sekolah Malaysia. Untuk Perekonomian, untuk mengatasi kemiskinan, Mahathir Mohamad menekankan kepada pembangunan ekonomi nasionalis yang tidak bertumpu kepada negara Barat. Untuk mengatasi berbagai permasalahan agama, Mahathir Muhamad berusaha membaurkan berbagai prinsip Islam yang bersifat universal sebagai karakter yang dibangun untuk masyarakat Malaysia, termasuk yang non muslim. Mahathir Muhamad sangat menekankan nilai Islam, terlihat dari Islam dijadikan sebagai landasan masyarakat Malaysia dalam menerima budaya budaya luar.

Namun di Pemerintahan Mahathir jugala terdapat tantangan yang sulit, banyak permasalahan yang terjadi dan negara Malaysia yang belum stabil, Permasalahan tersebut ialah adanya persaingan antaretnis, keluarnya Singapura pada tahun 1965, pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Malaysia dan kemudian adanya konfrontasi dengan Indonesia 1953 yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soekarno. Sikap Mahathir yang keras dan frontal juga seringkali menimbulkan pertikaian, seperti para Sultan yang ada di Malaysia bahkan rekannya sendiri di UMNO, Anwar Ibrahim yang dimana Mahathir sampai memenjarakan Anwar Ibrahim.Pertikaian Mahathir dengan Anwar Ibrahim cukup sengit, hingga mampu menciptakan aksi demontrasi yang dilakukan oleh rakyat Malaysia.

Pada tahun 1998, Anwar Ibrahim dipecat secara tidak hormat. Karena tuduhan melakukan tindakan yang tidak senonoh (sodomi) yang ditujukan kepadanya. Selepas dipecat dari kerajaan dan UMNO Anwar ibrahim membuat gerakan reformasi pada pertengahan 1998. Penahanan dan Proses pengadilan yang dialami dia mendapat sorotan dari berbagai kalangan aktivis HAM dan demokrasi baik di dalam negeri maupun internasional, tetapi tidak mampu mengubah keputusan institusi pengadilan Malaysia yang menyatakan dia bersalah dan tetap menjalani hukuman diatas salahguna kuasa tetapi dibebaskan atas tuduhan liwat kerana beberapa kesilapan teknikal, tetapi begitu kumpulan hakim yang membicarakan kasus tersebut bersetuju bahawa perlakuan itu telah berlaku(laporan perbicaraan).

Universitas Sumatera Utara 5

Sebagian pengamat internasional mengatakan bahwa tindakan itu karena terjadi perselisihannya dengan Perdana menteri Mahathir Mohammad terutama ketika krisis 1997 melanda kawasan ini. Ketika itu Krisis ekonomi mengancam Malaysia pada tahun 1998, Anwar menolak rencana Mahathir untuk melakukan sistem kurs tetap dalam mata uangnya, ringgit agar tidak terimbas krisis. Setelah perselisihan ini dan tuduhan tudahan terhadap Anwar Ibrahim yang berujung diberhentikannya Anwar Ibrahim dari jabatannya, pada pertengahan 1998, Mahathir menerapkan sistem kurs tetap. Posisi Anwar Ibrahim digantikan oleh Abdullah Badawi. Pemecatan Anwar Ibrahim pada tahun 1998 merupakan satu titik perubahan dalam politik Malaysia.

Pemilihan Raya Umum Malaysia 2018 dilakukan 5 tahun setelah Pemilihan Raya Umum tahun 2013, dimana Barisan Nasional memenangi Pemilihan secara berturut-turut sejak Malaysia pertama kali merdeka dan Najib Razak terpilih menjadi Perdana Menteri untuk kedua kalinya sejak Pemilihan Raya Umum 2008. Oposisi Utama pada saat itu “” yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim mendapat suara terbanyak namun tidak dapat memenangkan kursi yang cukup untuk membentuk pemerintahan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengangkat strategi tersebut dengan judul “Politik Mahathir Mohamad dalam Pemilihan Perdana Menteri Malaysia Tahun 2018”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Strategi Politik Mahathir Mohamad dalam Pemilihan Perdana Menteri Malaysia Tahun 2018

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dianggap perlu untuk menghindarkan penelitian dari ruang lingkup yang terlalu luas. Maka peneliti membuat pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Mengetahui alasan Mahathir Mohamad kembali dalam politik di Pemilihan Raya Umum 2018

Universitas Sumatera Utara 6

2. Studi kasus yang dipakai adalah Politik Mahathir Mohamad dalam Pemilihan Perdana Menteri Malaysia Tahun 2018

1.4 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Strategi Pemenangan Mahathir Mohamad dalam Pemilihan Perdana Menteri Malaysia Tahun 2018.

1.5 Manfaat Penulisan

1. Secara akademis, Strategi Politik ini diharapkan dapat menambah pembendaharaan referensi dan literatur bahan kajian serta sebagai media informasi bagi Departemen Ilmu Politik, Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara 2. Seacara praktis, Strategi politik ini diharapkan mampu menambah ketertarikan bagi Masyarakat lebih mengetahui Politik

1.6 Kerangka Teori

1.6.1 Politik Malaysia

Malaysia mengadopsi system demokrasi Parlementer dibawah pemerintahan Monarki Konstitusional. Malaysia dipimpin oleh Seri Paduka Baginda yang di- Pertuankan Agung yang dipilih dari Sembilan Sultan Negeri Melayu untuk menjabatselama 5 Tahun sebagai kepala Negara dan pemerintah tertinggi angkatahn bersenjata. Sistem ini diambil dari system Westminster yang diketahui Malaysia merupakan jajahan Inggris. Kekuasaan eksekutif ditentukan oleh cabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri.Berdasar Konstitusi Malaysia Perdana Menteri Haruslah seorang anggota Dewan Rakyat yang menurut yang dipertuankan Agung, memimpin kelompok mayoritas dalam Parlemen. Sedangkan Kabinet merupakan anggota Parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Universitas Sumatera Utara 7

Terdapat 2 sistem parlemen yang terdapat di Malaysia, yaitu DPR dan Dewan Negara. Dewan Negara memiliki 70 orang yang terpilih selama 3 tahun., Pemilihan anggotanya dibagi 2 yaitu : 26 anggota dipilih oleh Dewan Undangan Negeri sebagai perwakilan 13 negara, 44 anggota lagi ditunjuk oleh Sri Paduka Baginda yang di Pertuan Agung atau Nasihat Perdana Menteri, termasuk 2 anggota dari wilayah persekutuan Kuala Lumpur, dan 1 anggota masing masing dari Labuan dan Putrajaya. Sedangkan DPR memiliki 222 anggota dan setiap anggota mewakili satu daerah pemilihan.Anggota dipilih atas dasar dukungan banyak pihak melalui pemilu. Setiap anggota Dewan Rakyat menjabat selama 5 tahun, dan setelah itu pemilu yang baru akan diadakan.

1.6.2 Pemilihan Raya Umum

Sejak tahun 1957, Malaysia mengenalkan system politik multipartai yang mana partai politik yang memperbolehkan mayoritas kursi di Dewan Rakyat atau Majelis Legislatif membentuk pemerintahan Federal atau Negara Bagian.System yang digunakan di Malaysia berasaskan „First-Past-The-Post-System‟. Yang dimana calon calon yang meperbolehkan Mayoritas suara akan dinyatakan menang di pemilihan masing masing.

Elemen elemen penting Pemilihan Raya

1. Bagian Pemilihan Raya 2. Pemilih 3. Calon 4. Proses Pemilihan Raya

http://www.spr.gov.my/ms/pilihan-raya/penjalanan-pilihan-raya/umum, diakses pada tanggal 19

April 2019, pukul 13.30 WIB

Universitas Sumatera Utara 8

Jenis jenis Pemilihan Raya :

Terdapat 2 jenis Pemilihan Raya yaitu :

1. Pemilihan Raya Umum 2. Pemilihan Raya Kecil

Pemilihan Raya Umum diadakan apabila Parlemen atau Dewan Undangan

Negeri dibubarkan atau bubar sendiri setelah 5 tahun. Pemilihan Raya Kecil pula berlaku untuk mengisi kekosongan Kursi Parlemen atau dewan Undangan Negeri diluar

Jangka Waktu yang disebabkan oleh :

1. Kematian 2. Perletakan Jabatan 3. Sudah Tidak Dapat Dipercaya 4. Pembatalan keputusan Pemilihan Raya oleh Mahkamah Pemilihan Raya

Undang Undang dan Peraturan Pemilihan Raya Untuk memudahkan Pelaksanaan Pemilihan Raya, beberapa Undang Undang dan

Peraturan telah disusun Untuk memastikan prosedur Pemilihan Raya untuk dipatuhi

sepenuhnya. Undang Undang dan Peraturan yang telah disusun adalah sebagai

berikut :

1. Perlembagaan Persekutuan 2. Perlembagaan Negeri 3. Akta Suruhanjaya Pilihan Raya 1957 4. Akta Pilihan Raya, 1958 (akta 19) 5. Akta Kesalahan Pilihan Raya, 1954 (Akta 5) 6. Peraturan Peraturan Pilihan Raya (Pendaftar Pemilih) 2002

http://www.spr.gov.my/ms/pilihan-raya/penjalanan-pilihan-raya/umum, diakses pada tanggal 19

April 2019, pukul 13.30 WIB

Universitas Sumatera Utara 9

7. Peraturan Peraturan Pilihan Raya (Pengundian Pos) 2003 Semua Undang Undang dan Peraturan peraturan ini adalah berkait secara langsung dengan proses pemilihan raya, walau bagaimanapun terdapat juga beberapa Undang Undang yang tidak mempunyai kaitan secara langsung dengan proses pemilihan raya tetapi memainkan peranan dalam kelancaran perjalanan pemilihan raya.

Pilihan Raya Umum Malaysia ke-14 (PRU-14) diadakan pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2018 setelah parlemen dibubarkan pada 7 April 2018. Yang di-Pertuan Agong boleh membubarkan parlemen lebih awal atas nasihat Perdana Menteri. Pilihan raya umum Malaysia menggunakan sistem pemungutan suara dengan suara terbanyak. Pilihan raya akan dikendalikan oleh Suruhanjaya Pilihan Raya Malaysia (SPR). 222 orang Dewan Rakyat dipilih dari kawasan pemilihan ahli tunggal menggunakan sistem pemenang dengan suara terbanyak.

Umur pemilih adalah 21 tahun ke atas walaupun usia mayoritas di negara ini adalah 18 tahun. Penyesuaian Pemilihan Raya untuk seluruh negara telah dibentangkan dan diluluskan oleh Dewan Rakyat, dan kemudiannya diumumkan pada 29 Maret 2018 setelah mendapat izin daripada Yang di-Pertuan Agong menjelang pilihan raya umum ke-14. Pilihanraya dijalankan oleh Suruhanjaya Pilihanraya Malaysia (SPR), yang berada di bawah bidang Jabatan Perdana Menteri.

Berikut ialah peristiwa utama yang membawa kepada pilihan raya umum ke-14:

 28 Maret 2018 Perdana Menteri Najib Razak membentangkan laporan penyusunan semula Suruhanjaya Pilihan Raya di Dewan Rakyat

http://www.spr.gov.my/ms/pilihan-raya/penjalanan-pilihan-raya/umum, diakses pada tanggal 19

April 2019, pukul 13.30 WIB

Universitas Sumatera Utara 10

 6 April 2018 Najib Razak mengumumkan keinginannya untuk membubarkan Parlemen Malaysia  7 April 2018 Pembubaran resmi parlemen.  10 April 2018 Pengerusi Suruhanjaya Pilihan Raya Hashim Abdullah mengumumkan bahawa Pemillihan Raya Umum akan berlangsung pada 9 Mei 2018  28 April 2018 Proses penamaan calon untuk Pemillihan Raya Umum dimulai. Kampanye 11 hari dimulai  5 Mei 2018 Pemilihan awal dimulai  9 Mei 2018 Pemilihan Umum  10 Mei 2018 Pengangkatan dan pengambilan sumpah Perdana Menteri terpilih, Mahathir Mohamad.

1.6.3 Teori Strategi

Strategi ialah sebuah rencana cermat yang dalam kegiatannya untuk mencapai sasaran/ tujuan dengan langkah yang disusun secara terencana serta taktik yang juga disiapkan untuk mengetahui competitor atau lawan.

Strategi Politik adalah Konsep Permanen yang harus dilakukan terus menerus untuk membangun kepercayaan dari rakyat melalui sebuah hubungan jangka panjang.

Pearce, J. A & Robinson, R. B. (2009). Manajemen Strategik. Surabaya: Binarupa Aksara

Universitas Sumatera Utara 11

Menurut Pearce II dan Robinson (2008:2), strategi adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan Perusahaan dari definisi tersebut, dapat di simpulkan bahwa pengertian dari Strategi adalah sebuah tindakan proses perencanaan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan, dengan melalukan hal-hal yang besifat terus menerus sesuai keputusan bersama dan berdasarkan sudut pandang kebutuhan pelanggan.

Rangkuti (2013:183) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah di tetapkan berdasarkan misi yang telah di tetapkan sebelumnya.

Hamel dan Prahalad mengatakan Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).

1.6.4 Teori Strategi Politik

Strategi politik merupakan seperangkat metode agar dapat memenangkan pertarungan antara berbagai kekuatan politik yang mengkehendaki kekuasaan, naik dalam kontestasi Pemilihan Umum maupun Pemilihan Daerah. Menjadikan hal yang penting tidak hanya bagi partai politik dan pemerintahan, namun juga bagi organisasi non partai.

Pearce, J. A & Robinson, R. B. (2009). Manajemen Strategik. Surabaya: Binarupa AksaraSchroder, P. (2010). Strategi Politik. Jakarta: Friedrich-Naumann-Stiftung fuer die Freiheit

Universitas Sumatera Utara 12

Strategi digunakan untuk merebut hati dan meraih simpati pemilih tidak hanya bagi partai politik dan pemerintahan, namun juga bagi organisasi non-partai politik, atau bisa juga dikatakan sebagai pertarungan antara berbagai kekuatan politik yang mengkehendaki Konstentasi Pemilihan Umum maupun Pemilihan Daerah. Agar suatu kontestan dapat memenangkan Pemilihan Umum, ia harus dapat membuat pemilih bertindak dan memberikan suaranya. Hal ini hanya akan dapat dicapai apabila kontestan memperoleh dukungan yang luas dari pemilih, dan metode/ cara yang dapat digunakan oleh kontestan yaitu apakah dan bagaimana marketing dapat membantu politikus dalam mengembangkan hubungan dengan pemilih. Strategi Politik partai dalam Pemilihan Umum menurut Peter Schroder, Keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan-tujuan politik. Untuk melihat Strategi Politik, Peter Schrodermenekankan 3 fase, yakni : 1. Analisa Situasi 2. Keputusan Strategis 3. Implementasi Strategis

1.7 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah metode Kuanlitatif. Metode Kuanlitatif sendiri dipakai agar mendapatkan hasil yang lebih tepat.

1.7.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian mengunakan pendekatan Kualitatif Deskriptif. Penelitian ini berusaha menggambarkan tentang bagaimana Mahathir Mohamad begitu dicintai oleh masyarakatnya sehingga mampu mengantarkan kemenangannya lagi setelah jeda 15 tahun setelah pengunduran dirinya menjadi Perdana Menteri Malaysia pada tahun 2003.

Schroder, P. (2010). Strategi Politik. Jakarta: Friedrich-Naumann-Stiftung fuer die Freiheit

Universitas Sumatera Utara 13

1.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tulisan adalah

Riset Kepustakaan (Library Research), yaitu teknik pengumpulan data yang bersumber dari kepustakaan. Sumber pengumpulan data diperoleh dengan membaca serta memahami data yang bersumber dari buku, jurnal dan juga media massa seperti media cetak, media elektronik dan sumber lainnya yang berkaitan dengan Mahathir Mohamad.

Selain menggunakan teknik Riset Kepustakaan, Penulis juga menggunakan teknik pengumpulan wawancara.

1.7.3 Teknik Analisa Data

Selanjutnya dalam penulisan ini adalah bagaimana menganalisis data dan

informasi yang didapat melalui Riset Kepustakaan seperti buku, jurnal dan juga

media massa seperti media cetak, media elektronik. Teknik analisis penelitian ini

bersifat deskriptif kea rah tujuan untuk memberikan gambaran mengenai situasi

dan kondisi yang terjadi. Data dan informasi yang terkumpul akan dieksplorasi

untuk selanjutnya akan didapatkan kesimpulan yang menjelaskan masalah yang

diteliti.

1.8 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis menjabarkan tulisannya kedalam empat bab, yaitu

sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, metodologi penelitian dan

sistematika penelitian.

Universitas Sumatera Utara 14

BAB II. MEMBACA ARAH POLITIK MAHATHIR MOHAMAD DALAM

PEMILIHAN PERDANA MENTERI MALAYSIA 2018

Bab ini akan menjelaskan gambaran seperti apa Politik dan Sejarah dan Pemerintahan Mahathir Mohamad saat menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia sebelumnya.

BAB III STRATEGI POLITIK MAHATHIR MOHAMAD DALAM PEMILIHAN PERDANA MENTERI MALAYSIA TAHUN 2018

Bab ini akan menjelaskan bagaimana strategi yang dilakukan oleh Mahatir

Mohamad dan koalisi dalam usaha pemenangan Pemilihan Raya Umum Malaysia pada tahun 2018.

BAB IV PENUTUP

Bab terakhir dari penelitian ini akan menyimpulkan serta pemberian saran-saran yang diperlukan terhadap pembahasan yang telah dibahas.

Universitas Sumatera Utara BAB II

DESKRIPSI PENELITIAN

2.1 Sejarah Mahathir Muhammad

Mahathir bin Mohamad lahir di Alor Setar, pada 10 Juli 1925, merupakan mantan perdana menteri Malaysia terlama yang memimpin selama 22 tahun dari 1981 - 2003 menggantikan Hussein Onn. Mahathir adalah alumnus fakultas kedokteran Universiti Malaya yang terletak di Singapura pada masa pemerintahan Britania Raya (kampus Universiti Malaya di Singapura kini berubah nama menjadi National University of Singapore, sedangkan kampus di Kuala Lumpur tetap Universiti Malaya). Ia lulus dari King Edward VII Medical College pada tahun 1953. Mahathir mulai aktif di politik sejak berpartisipasi dalam aksi protes pada akhir pendudukan Jepang di Malaysia soal pemberian kewarganegaraan kepada etnis non-Melayu di bawah Serikat Malaya, nama lain dari Malaysia sebelumnya. Mahathir juga aktif menulis untuk The Straits Times, yang kala itu masih menjadi jurnal mahasiswa, dengan nama samaran "C.H.E.Det" untuk mempromosikan hak Melayu, seperti memulihkan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi. Selain berpraktik sebagai dokter, Mahathir kemudian juga aktif dalam UMNO. Pada pemilu pertama Malaysia tahun 1959, dia terpilih sebagai ketua partai untuk negara bagian Kedah.Karir politik Mahathir terus menanjak ketika pemilihan umum berikut tahun 1964, dia terpilih sebagai anggota parlemen federal dari Kota Setar Selatan. Saat itu, Mahathir vokal menyuarakan masa depan Singapura sebagai negara bagian dari Malaysia. Kala itu, Mahathir lantang menyerang populasi etnis China yang besar dengan ekonomi kuat dan bahkan menyebut Lee Kuan Yew "arogan.". Kritikan Mahathir membuatnya dipecat dari Dewan Tertinggi UMNO dan diusir dari partai. Tak tinggal diam, Mahathir kemudian menulis buku 'The Malay Dilemma' yang merangkum pandangannya soal hak-hak etnis Melayu dan dominasi ekonomi yang dikuasai etnis China. Buku itu kemudian dilarang pemerintah. Tak hanya

15

Universitas Sumatera Utara 16

Mubarak, M.Z & Bakar, M.Z.A. (2018). Politik Islam Mahathir Mohammad di Malaysia dan Soeharto di Indonesia. Vol.XV (1). kepada Singapura, Mahathir juga melontarkan kritik terhadap pemerintahan Malaysia yang kala itu dipimpin oleh mantan perdana menteri Abdul Rahman. Mahathir menyerukan Abdul mundur karena menurutnya gagal mempertahankan kepentingan Malasia. Ketika Abdul Rahman lengser pada 1970 dan digantikan oleh Abdul Razak Hussein, Mahathir kembali ke UMNO atas bujukan Razak. Hanya lima tahun setelahnya 1976, Mahathir menjabat sebagai perdana menteri keempat Malaysia. Selama menjabat sebagai perdana menteri, Mahathir juga merangkap sejumlah jabatan penting, seperti Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Keuangan. , seperti menjadi Menteri Pendidikan pada 1972, Pada 1976, Mahathir ditunjuk sebagai wakil perdana menteri untuk mendampingi Husein Onn yang menggatikan Abdul Razak Hussein dan pada tahun 1978 ia menjadi Menteri Perdagangan dan Industri. Ia kemudian berselisih dengan Perdana Menteri Tunku Abdul Rahman dan dikeluarkan dari UMNO. Ketika Abdul Rahman mundur, Mahathir kembali masuk UMNO dan Parlemen dan diangkat menjadi menteri kabinet. Pada tahun 1981, ia dilantik sebagai Perdana Menteri setelah pendahulunya, Hussein Onn, mengundurkan diri. Mahathir kemudian digantikan oleh Abdullah Ahmad Badawi pada 2003. Setelah lengser, dia tetap dianggap menjadi tokoh senior yang berpengaruh dalam perpolitikan Malaysia maupun di internal UMNO. Pengunduran diri Mahathir dari UMNO bukan kali pertama terjadi. Ketika Mahathir mengundurkan diri pada 2008 lalu karena tidak sejalan dengan mantan perdana menteri Abdullah Ahmad Badawi, UMNO kehilangan 2/3 mayoritas suara di parlemen. Dalam beberapa bulan terakhir, Mahathir menjadi kritikus yang paling tajam terhadap pemerintahan Najib, utamanya terkait skandal lembaga investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang sarat utang. Melalui tulisan dalam blognya, chedet.cc, Mahathir menyerukan Najib untuk mundur karena terlibat banyak skandal korupsi. Mahathir juga menyatakan dia merasa malu karena UMNO kini dianggap sebagai partai sarang korupsi.

Mubarak, M.Z & Bakar, M.Z.A. (2018). Politik Islam Mahathir Mohammad di Malaysia dan Soeharto di Indonesia. Vol.XV (1).

Universitas Sumatera Utara 17

Setelah pensiunpun, Mahathir masih menjadi tokoh politik aktif. Ia sering melontarkan kritik terhadap penggantinya, Abdullah Ahmad Badawi, yang mulai menjabat tahun 2006 dan Najib Razak tahun 2015. Tanggal 9 September 2016, Jabatan Pendaftaran Pertubuhan menyetujui pendirian Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) sebagai partai politik resmi di Malaysia; Mahathir diangkat sebagai ketua partai. Pada tanggal 8 Januari 2018, Mahathir dinyatakan sebagai calon Perdana Menteri mewakili Pakatan Harapan pada pemilu 2018. Ia berencana mengampuni Anwar Ibrahim dan menyerahkan tampuk kekuasaan ke Anwar setelah dua tahun berkuasa.

2.2 Sejarah Pemerintahan Mahathir Mohammad Di Malaysia, politik Islamisasi menjadi bagian penting bagi konsolidasi politik Mahathir Mohammad setelah berhasil memegang tampuk kekuasaan. Dihadapkan dengan bangkitnya arus Islam garis keras pasca revolusi Iran, Mahathir memilih menghadapi penentang Islamisnya dengan memainkan „kartu Islam‟. Pilihan strategi Mahathir terbukti lebih efektif dan berhasil. Pergulatan politik Islamisasi di Malaysia era Mahathir (1981-2003) bertumpu pada tiga kekuatan inti: Pemerintah, United Malays National Organization (UMNO) selaku partai penguasa, dan Parti Al-Islam Se-Malaysia (PAS) sebagai partai oposisi.1 Isu etnisitas dan identitas Melayu berulangkali dimanfaatkan untuk menghadapi penentangan kelompok-kelompok minoritas di Malaysia. Di Akhir masa jabatannyapun, Mahathir dianggap memiliki politik yang “beruntung”, Ia menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri pada tahun 2003 ditengah pendukungnya, dan UMNO yang masih memegang kendali kekuasaan. Selain itu, Mahathir juga masih dianggap sebagai „pahlawan‟, karena berhasil menjadikan Malaysia sebagai salah satu negara paling modern di kawasan Asia Tenggara. Politik Mahathir dianggap cukup “Islamis”, menurut Lee dimulai dengan ditempatkannya sejumlah tokoh Islam dalam birokrasi pemerintahan dan jabatan strategis partai UMNO, pembangunan simbolsimbol Islam, hingga pernyataan Malaysia

Mohamad, M. (2014). Jejak Seorang Pemimpin: sejarah lisan Tun Dr Mhathir Mohamad. Kuala Lumpur MPH Group Printing (M) Sdn. Bhd

Universitas Sumatera Utara 18

sebagai negara Islam. Strategi ini dipergunakan oleh Mahathir hingga pemerintahan setelahnya untuk mendapatkan dukungan atau legitimasi Islam bagi pemerintah maupun partai penguasa. Di Malaysia juga dengan jelas disebutkan bahwa Islam merupakan agama resmi Negara. Dalam artikel (3) konstitusi Malaysia dinyatakan, bahwa Islam sebagai agama resmi federasi, agama lain diijinkan untuk dipraktikkan. Terdapat beberapa penafsiran, sejumlah ahli menyatakan Islam agama resmi hanya sekadar fungsi seremonial dan sifatnya lebih bersifat sekular. Sementara bagi ahli lain, posisi Islam sebagai agama resmi memiliki makna substansial dan mendasar.  Artikel 3 (1) berbunyi , “Islam is the religion of federation; the other religions may be practiced in peace and harmony in any part of the federation”.  Artikel 11 (4) menyatakan tentang pembatasan dakwah atau penyebaran agama lain terhadap pemeluk Islam.  Artikel 12 (2) berisi soal ketentuan pemberian izin kepada federasi maupun negara untuk membentuk serta menjaga lembaga-lembaga Islam.

Upaya pemerintahan UMNO dalam merespon meningkatnya Islamisme saat itu menggunakan sejumah cara. strategi yang ditempuh Mahathir, antara lain dengan cara melakukan :

 Kooptasi (Cooptation)  Pembangunan lembaga-lembaga (Institution-building)  Cara kekerasan (Coercion). Mahathir Muhammad yang pada 1981 terpilih sebagai perdana menteri Malaysia, Menggunakan Strategi “melawan Islam dengan Islam” mulai secara sistematis dan efektif. Pada awal pemerintahan Mahatir Mohammad, tampak jelas bahwa ia sadar betul perihal penting dan sekaligus bahayanya menggunakan isu-isu keagamaan. Mahathir melihat monopoli isu-isu Islam di tangan para politisi PAS sebagai hal kontraproduktif dalam kaitannya membangun

Federal Contitution Artikel 3, Artikel 11, Artikel 12 tentang Religion (Agama)

Universitas Sumatera Utara 19

Malaysia yang lebih modern dan plural. Selain merugikan pemerintahan yang berkuasa, isu-isu tersebut hampir selalu berujung pada menyudutkan kebijakan pemerintahan yang dianggap sebagai kurang Islami. Politik Islam yang muncul juga tidak sejalan dengan visi Mahathir yang ingin mendompleng Islam untuk meyakinkan, bahwa keharusan modernisasi dan pembangunan sejalan dengan nilai-nilai Islam. Mahathir dan para penentangnya dari kekuatan politik Islam sama-sama mengangkat pentingnya nilai-nilai Islam diwujudkan bagi masyarakat Melayu. Pandangan dan visi tentang Islam seperti apa yang hendak diterapkan, ada sejumlah perbedaan. Cakupan politik Islam yang diperjuangkan Mahathir berada dalam segi-segi yang lebih luas. Sudut pandang Mahathir dalam menafsirkan Malaysia sebagai negara Islam perlu dipahami dalam kerangka yang lebih normative-substantive, bukan seperti konsepnya PAS; yang sangat “syariah oriented” dan bersifat rigid atau skripturalistik.

Beberapa kebijakan Islamisasi di Malaysia yang dilancarkan Mahathir, antara lain ditandai dengan : 1. pembentukan sejumlah bank Islam yang dikelola dengan prinsip-prinsip syariat, 2. pembentukan lembaga Islam, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) dengan kewenangannya yang luas dalam memberikan fatwa keagamaan dan agenda pemurnian akidah (the sanctity of aqidah), 3. penerapan syariat Islam, 4. pembentukan lembaga think thank 5. Pembentukan Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM) pada 1992 sebagai upaya memperkuat citra visi keislaman pemerintah yang modern 6. Pendirian Internasional Islamic University Malaysia (IIUM) sebagai ikon pendidikan Islam modern bertaraf internasional.

Untuk memperkuat legitimasi Islamnya, Mahathir “membajak” sejumlah politisi dan intelektual muslim yang awalnya sebagai lawan politik, untuk bergabung dalam pemerintahan dan menjadikannya sebagai sekutu penting.

Universitas Sumatera Utara 20

2.2.1 1981 – 1990 Mahathir mencoba lebih dulu membatasi kekuasaan pewaris takhta baru atas pemerintahannya. Ia mengusulkan amendemen Konstitusi Malaysia ke parlemen supaya Raja dianggap menyetujui RUU apapun yang belum disetujui oleh Parlemen dalam kurun 15 hari. Amendemen tersebut juga menyerahkan kekuasaan menyatakan keadaan darurat dari Raja ke Perdana Menteri. Raja saat itu, Ahmad Shah dari Pahang, menyetujui usulan tersebut, tetapi menolak setelah ia tahu bahwa usulan tersebut akan menganggap para sultan menyetujui RUU yang disahkan parlemen negara bagian. Atas dukungan para sultan, Raja menolak menyetujui amendemen konstitusi yang sudah disahkan parlemen. Ketika publik menyadari kebuntuan ini dan para sultan menolak bersepakat dengan pemerintah, Mahathir memimpin demonstrasi di jalanan. Pers berpihak dengan pemerintah, meski sebagian masyarakat Melayu, termasuk politikus UMNO konservatif, dan bahkan sebagian besar masyarakat Tionghoa mendukung sultan. Krisis mereda setelah lima bulan karena Mahathir dan para sultan saling bersepakat. Hak Raja untuk menyatakan keadaan darurat akan dipertahankan, tetapi apabila ia menolak menyetujui RUU, RUU tersebut akan dikembalikan ke Parlemen sehingga veto Raja tidak berlaku. Pada tahun 1987, Tengku Razaleigh Hamzah menjadi lawan Mahathir dalam perebutan kursi presiden UMNO dan perdana menteri. Razaleigh didukung oleh Musa yang setahun sebelumnya mundur dari jabatan wakil perdana menteri. Meski Musa dan Mahathir awalnya sekutu dekat, keduanya berselisih pada masa pemerintahan Mahathir. Razaleigh dan Musa bertarung merebut jabatan presiden dan wakil presiden UMNO melawan Mahathir dan wakilnya yang baru, Ghafar Baba. Kedua pasangan ini masing- masing dikenal dengan sebutan Tim B dan Tim A. Tim A Mahathir didukung pers, sebagian besar pejabat tinggi partai, dan bahkan Iskandar, kini Raja Malaysia, tetapi beberapa tokoh penting seperti Abdullah Badawi mendukung Tim B. Dalam pemilu tanggal 24 April 1987, Tim A menang. Mahathir terpilih lagi dengan selisih kecil. Ia mendapat 761 suara delegasi partai, sedangkan Razaleigh mendapat 718. Ghafar mengalahkan Musa dengan selisih yang agak besar. Selanjutnya, Mahathir mulai memburu oposisi dengan memanfaatkan Undang- Undang Keamanan Dalam Negeri. Pengangkatan kepala-kepala sekolah yang tidak bisa berbahasa Mandarin di sekolah-sekolah Tionghoa memancing kemarahan etnis

Universitas Sumatera Utara 21

Tionghoa-Malaysia. Mitra koalisi UMNO, Malaysian Chinese Association dan Gerakan, bergabung dengan Partai Aksi Demokratis (DAP) sebagai bentuk protes atas pengangkatan tersebut. Sayap pemuda UMNO mengadakan unjuk rasa provokatif yang memancing penembakan oleh seorang pelaku bersenjata dari etnis Melayu. Hanya campur tangan Mahathir yang dapat mencegah UMNO mengadakan unjuk rasa yang lebih besar lagi. Mahathir kemudian mengeluarkan perintah yang disebut-sebut Wain sebagai "pembungkaman oposisi politik terbesar dalam sejarah Malaysia". Dalam Operasi Lalang, 119 orang ditangkap dan ditahan tanpa alasan di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri. Mahathir berpendapat bahwa penahanan perlu dilakukan untuk mencegah berulangnya kerusuhan ras tahun 1969. Sebagian besar tahanan merupakan aktivis oposisi ternama, termasuk ketua DAP, Lim Kit Siang, dan sembilan anggota parlemen dari partainya. Tiga surat kabar yang bersimpati kepada oposisi ditutup.

UMNO pada awal Pemerintahan Mahathir Razaleigh & Musa, Mahathir & Ghafar atau lebih dikenal dengan Tim B & Tim A, bertarung merebut jabatan presiden dan wakil presiden UMNO, pada pemilu tanggal 24 April 1987, Tim A menang. Mahathir kemudian memecat tujuh pendukung Tim B dari kementeriannya, sedangkan Tim B menolak mengakui kekalahan dan mengajukan gugatan hukum. Pada Februari 1988, Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa UMNO adalah organisasi ilegal karena sebagian cabangnya tidak terdaftar secara resmi. Setiap faksi berlomba mendaftarkan partai baru dengan nama UMNO. Kubu Mahathir berhasil mendaftarkan nama "UMNO Baru", sedangkan permohonan pendaftaran "UMNO Malaysia" oleh Tim B ditolak. UMNO Malaysia, di bawah kepemimpinan Tengku Razaleigh Hamzah dan didukung mantan PM Abdul Rahman dan Hussein, memutuskan mendirikan partai Semangat 46. Pengadilan baru menolak banding Tim B sehingga faksi Mahathir bisa mempertahankan nama UMNO. Pada pemilu 1990, Mahathir Mohamad memimpin Barisan Nasional menuju. Semangat 46 gagal merebut kursi di luar negara bagian . Sejak itu, Musa bergabung lagi dengan UMNO.

Universitas Sumatera Utara 22

Bidang Ekonomi 2.2.2 1981 – 1990 Mahathir secara aktif mendorong privatisasi BUMN sejak awal 1980-an. Pemerintahannya memprivatisasi maskapai penerbangan, sarana umum, dan telekomunikasi. Sekitar 50 BUMN diprivatisasi setiap tahun pada pertengahan 1990-an. Meski privatisasi secara umum memperbaiki kondisi kerja karyawan Malaysia di berbagai sektor industri dan menaikkan pemasukan pemerintah, banyak privatisasi yang terjadi tanpa proses tender terbuka dan menguntungkan orang-orang Melayu pendukung UMNO. Pada tahun 1992, Mahathir kembali berselisih dengan kerajaan Malaysia., putra Sultan Iskandar, pemain hoki, dilarang mengikuti kejuaraan selama lima tahun karena menyerang lawan. Iskandar kemudian menarik semua tim hoki Johor dari kejuaraan nasional. Ketika keputusannya dikritik oleh seorang pelatih setempat, Iskandar memintanya datang ke istana dan memukulnya. Parlemen federal dengan suara bulat memprotes kelakuan Iskandar. Mahathir memanfaatkan kesempatan ini untuk menghapus kekebalan konstitusional sultan dari gugatan pidana dan perdata. Pers pun mendukung Mahathir dan mulai menerbitkan berbagai keburukan anggota keluarga kerajaan Malaysia. Setelah pers mengungkapkan kekayaan kerajaan yang sangat mewah, Mahathir memutuskan memotong pasokan keuangan kerajaan. Karena pers dan pemerintah bersatu melawan kerajaan, para sultan tunduk pada tuntutan pemerintah. Hak kerajaan untuk menolak menyetujui undang-undang dibatasi oleh amendemen konstitusi tahun 1994. Dengan lenyapnya status dan kekuasaan kerajaan Malaysia, Wain menulis bahwa pada pertengahan 1990-an Mahathir telah menjelma menjadi "raja Malaysia tanpa mahkota".

Salah satu proyek infrastruktur terkenal waktu itu adalah  Pembangunan Lebuhraya Utara–Selatan, jalan tol yang membentang dari perbatasan Thailand ke SIngapura; kontrak pembangunan jalan tol ini diberikan kepada sayap bisnis UMNO.  Mahathir memimpin pendirian produsen mobil Proton, hasil usaha patungan antara pemerintah Malaysia dan Mitsubishi. Akhir 1980-an, dengan bantuan tarif

Universitas Sumatera Utara 23

protektif, Proton menjelma dari perusahaan merugi menjadi produsen mobil terbesar di Asia Tenggara.

2.2.3 1990 – 2000 Pada tahun – tahun ini, Mahathir Mohamad focus pada pembangunan ekonomi Malaysia. Berakhirnya Dasar Ekonomi Baru (DEB) tahun 1990 membuka kesempatan bagi Mahathir untuk menetapkan visi ekonomi Malaysia. Sebagian besar pertumbuhan ekonomi Malaysia tahun 1990-an adalah hasil kebijakan Anwar Ibrahim; ia diangkat sebagai menteri keuangan tahun 1991.  Pada tahun 1991, ia meresmikan Wawasan 2020 yang menggariskan rencana Malaysia menjadi negara maju dalam kurun 30 tahun. Salah satu rencana Wawasan 2020 adalah melenyapkan batas kesukuan secara bertahap. Wawasan 2020 dilengkapi oleh pengganti DEB, Dasar Pembangunan Nasional (DPN). DPN berhasil mencapai salah satu sasaran utamanya, yaitu pengentasan kemiskinan.  Tahun 1995, kurang dari sembilan persen penduduk Malaysia hidup miskin dan kesenjangan upah semakin menyusut. Pemerintahan Mahathir memangkas pajak perusahaan dan membebaskan aturan keuangan demi menarik investasi asing. Ekonomi tumbuh lebih dari sembilan persen per tahun sampai 1997. Mahathir merintis sejumlah proyek infrastruktur besar pada tahun 1990-an.  Salah satunya adalah Multimedia Super Corridor, sebuah kawasan di selatan Kuala Lumpur yang dirancang untuk industri teknologi informasi.  Pembangunan Putrajaya sebagai pusat pelayanan publik Malaysia dan memboyong Formula One Grand Prix ke Sepang.[39]  Salah satu pembangunan paling kontroversial era Mahathir adalah Bendungan Bakun di . Proyek hidroelektrik ini bertujuan mengalirkan listrik melintasi Laut Cina Selatan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Semenanjung  Malaysia. Pembangunan dihentikan akibat krisis keuangan Asia.

Zain, Z.M, Yusoff, M.A, & Agustino, L. (2011). Kepembangkangan Sipil dan Proses Demokratisasi di Malaysia pada Era Mahathi. Jurnal Analisi Politik. Vol.1 No.1

Universitas Sumatera Utara 24

Dibalik pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh Mahathir Mohamad, pada saat itu pulalah perekonomian Malaysia juga mengalami krisis keuangan, Nilai ringgit terjun Bebas akibat spekulasi mata uang, investasi asing keluar, dan indeks bursa efek utama jatuh lebih dari 75 persen. Atas desakan Dana Moneter Internasional (IMF), pemerintah memangkas belanja pemerintah dan menaikkan suku bunga, tetapi malah memperparah situasi ekonomi.

Pada tahun 1998, Mahathir membatalkan kebijakan tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap IMF dan wakilnya sendiri, Anwar. Ia menaikkan belanja pemerintah dan memperbaiki nilai ringgit terhadap dolar AS. Hasilnya mengejutkan para kritikusnya dan IMF. Malaysia pulih dari krisis keuangan lebih cepat daripada negara-negara tetangganya di Asia Tenggara. Di dalam negeri, ini merupakan kemenangan politik. Di tengah krisis ekonomi 1998, Mahathir memecat Anwar dari jabatan menteri keuangan dan wakil perdana menteri. Mahathir kini dapat mengklaim bahwa ia menyelamatkan ekonomi negara dari kebijakan- kebijakan Anwar. Pada tanggal 2 September 1998, ia dicopot dari jabatan wakil perdana menteri dan menteri keuangan dan tanggal 3 September 1998 dikeluarkan dari UMNO. Namun Masyarakat menilai Pemecatan tersebut didasari oleh perbedaan pandangan mereka dalam mengatasi masalah krisis moneter yang melanda Malaysia. Dimana Anwar Ibrahim berpendapat bahwa pemerintah seharusnya mengikuti rencana pemulihan yang disarankan oleh IMF yaitu dengan mempertahankan Ringgit dengan bunga yang tinggi, Namun Mahathir Mohamad mempunyai rencana lain untuk tidak menyelesaikan masalah tersebut dengan campur tangan pihak luar. Seiring bertambahnya tuduhan, masyarakat mengadakan demonstrasi besar- besaran untuk mendukung Anwar. Tanggal 20 September, Anwar ditangkap dan ditahan di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri. Anwar disidang atas empat tuduhan korupsi setelah muncul dugaan bahwa Anwar menyalahgunakan kekuasaannya dengan meminta polisi mengintimidasi orang- orang yang menuduh dirinya melakukan sodomi terhadap mereka. Sebelum sidang Zain, Z.M, Yusoff, M.A, & Agustino, L. (2011). Kepembangkangan Sipil dan Proses Demokratisasi di Malaysia pada Era Mahathi. Jurnal Analisi Politik. Vol.1 No.1

Universitas Sumatera Utara 25

Anwar dimulai, Mahathir mengatakan kepada pers bahwa ia yakin Anwar bersalah. Anwar dinyatakan bersalah pada April 1999 dan dihukum penjara enam tahun. Dalam sidang selanjutnya, Anwar divonis penjara sembilan tahun dalam kasus sodomi, namun Dakwaan sodomi ini dibatalkan oleh pengadilan banding setelah Mahathir mengundurkan diri.

2.2.4 2000 – 2003 Mahathir telah melenyapkan pesaingnya, tetapi reputasinya di dunia internasional dan perpolitikan dalam negeri jatuh.  Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Madeleine Albright membela Anwar sebagai "sosok pemimpin yang sangat dihormati" yang "berhak mendapat proses hukum dan persidangan yang adil".  Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore menyatakan bahwa "kami akan selalu mendengar suara-suara yang menginginkan demokrasi", termasuk "suara masyarakat Malaysia yang berani".  Pada KTT APEC tahun 1999, Perdana Menteri Kanada Jean Chrétien menolak bertemu Mahathir, namun bertemu istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail.

Setelah itu, Wan Azizah membentuk partai oposisi liberal, Partai Keadilan Rakyat (Keadilan), untuk bertarung dalam pemilu 1999. UMNO kehilangan 18 kursi dan dua pemerintahan negara bagian karena banyak orang Melayu yang memilih PAS dan Keadilan, sebagian besar di antaranya memilih sebagai bentuk protes atas perlakuan Mahathir terhadap Anwar. Pada September 2001, Mahathir memicu kontroversi setelah ia menyatakan bahwa Malaysia sejatinya merupakan negara Islam. Pada musyawarah nasional UMNO tahun 2002, Mahathir mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri, tetapi para pendukungnya segera naik panggung dan memintanya tetap menjabat. Ia memastikan akan pensiun pada Oktober 2003 agar bisa mempersiapkan peralihan kekuasaan ke penggantinya, Abdullah Badawi.

Mohamad, M. (2014). Jejak Seorang Pemimpin: sejarah lisan Tun Dr Mahathir Mohamad. Kuala Lumpur : MPH Group Printing (M) Sdn. Bhd

Universitas Sumatera Utara 26

Beberapa hasil pembangunan yang dilakukan oleh Mahathir Mohamad untuk memajukan negaranya, yaitu Jembatan Penang, Putrajaya, Cyberjaya, Menara KL, Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur International Airport, Lebuhraya Utara– Selatan, IIUM, Akuisisi Guthrie, MEASAT, Sirkuit Sepang, Proton, Saga, Langkawi, NDP, Amendemen Konstitusi 1993, Wawasan 2020, IBFC, KL Sentral, PTP, Gerbang Selatan Bersepadu, DRB-HICOM, MSC, ANGKASA, PPSMI, Terowong SMART.

Universitas Sumatera Utara BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Strategi Pemenangan Mahathir Mohamad dalam Pemillihan Raya Umum 2018 Pemerintahan Mahathir Mohamad merupakan era yang paling lama, yaitu hingga 22 tahun. Era pemerintahannya bahkan dibagi menjadi 4 (empat) fase yang meliputi fase pertama dari tahun 1981-1984, fase kedua dari tahun 1985-1989, fase ketiga dari tahun 1990-1997, fase keempat dari tahun 1998-2003.

Menarik untuk menelusuri bagaimana Mahathir Mohamad yang dulunya menjadi Perdana Menteri Malaysia keempat selama 22 tahun (1981-2003) mewakili koalisi Barisan Nasional tiba-tiba menjadi pemimpin koalisi oposisi. Lebih menarik lagi karena sebelumnya Mahathir Mohamadlah yang memilih Najib Razak sebagai Perdana Menteri setelah mundurnya Tun Abdullah Badawi pada tahun 2009 yang lalu.

Mahathir Mohamad kembali turun gunung setelah skandal 1MDB meletus dan menjadi berita utama di berbagai media di seluruh dunia pasca Wall Street Journal (WSJ) menurunkan berita eksklusif mega korupsi 1MDB yang melibatkan Najib Razak pada bulan Juli 2015. Mahathir Mohamad melihat sudah waktunya beliau membantu Malaysia menyelesaikan skandal 1MDB yang membawa dampak negatif bagi ekonomi negara itu. Jauh sebelum kasus ini diketahui oleh publik,

Zain, Z, M. Yusoff, M, A & Agustino, L. (2011). Pembangkangan sipil dan proses demokratisasi di Malaysia pada era Mahathir. Jurnal Analisis Politik, Vol. 1 No.1

27

Universitas Sumatera Utara 28

Mahathir Mohamad sudah mengetahui ada yang tidak beres dengan 1MDB. Setelah Mahathir Mohamad mempelajari dengan seksama kasus ini, beliau datang berjumpa dengan Najib untuk menawarkan bantuan mencari jalan keluar kasus ini, Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Mahathir Mohamad adalah dengan membentuk Majlis Penasehat (Council of Elders).

Sayangnya Najib Razak menolak mentah-mentah uluran tangan mentornya itu. Melihat kondisi begini, maka pada bulan Agustus 2014 Mahathir Mohamad secara terbuka menarik dukungannya terhadap Najib Razak. Pada bulan Februari 2016 Mahathir Mohamad kemudian mengumumkan untuk keluar daripada UMNO karena menurutnya perjuangan UMNO sudah melenceng dari tujuan awal untuk berjuang demi agama, bangsa dan tanah air.

Sewaktu pemerintahan Najib Razak sekitar tahun 2015, terjadi krisis politik dalam Pakatan Rakyat, seperti keluarnya PAS dari koalisi kekosongan yang ditinggalkan Anwar dan meninggalnya Mursyidul Am Pas, Tok Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat telah memberi perubahan besar dalam Oposisi “Pakatan Rakyat” yang terlihat sudah kehilangan arah politik. Pada September 2015, Dr. Wan Azizah, Istri dari Anwar Ibrahim, berbicara lembut memainkan peranan penting dalam perbincangan antara KEADILAN, DAP, AMANAH dan Masyarakat Sivil untuk mendesak pembentukan Pakatan Harapan meskipun ada bantahan daripada sebahagian yang hadir.

Terjadi Perdebatan tentang arah dan tujuan yang harus diambil tentang koalisi baru ini. 2 (dua) Minggu setalah peluncuran koalisi Pakatan Harapan, 25 Anggota Majelis Pimpinan Pusat KEADILAN (Hampir setengah anggota Majelis ini) menandatangani 1 (satu) petisi untuk pemanggilan rapat guna mengevaluasi kembali pembentukan koalisi baru ini.

Ahmad, N. N. N. (2019). 9 Mei 2018: Catatan Dari Garis Depan.Selangor: Grup Buku Karangkraf Sdn, Bhd.

Universitas Sumatera Utara 29

Mereka mengklaim pembentukan koalisi Pakatan Harapan oleh Dr. Wan Azizah menentang keputusan Dewan Pimpinan Pusat yang dibuat 2 (dua) hari sebelum peluncuran Koalisi baru. Menurut Mereka, Keputusan yang dibuat adalah untuk mendukung Koalisi Baru.Bahkan apa yang terjadi selama sesi, yang dipertanyakan adalah keterampilan politik yang terampil dan tidak dapat diprediksi.

Dr. Wan Azizah pada akhir pertemuan telah meminta Majelis Pimpinan Pusat untuk memberikannya Mandat untuk membuat keputusan tentang apa yang hendak dilakukan semasa perbincangan. Majelis setuju dengan permintaan ini.

Pada 19 Februari 2016, Mahathir Mohamad dan Istrinya, Dr. Siti Hasmah, meninggalkan Partai Melayu (UMNO). karena menurutnya perjuangan UMNO sudah melenceng dari tujuan awal untuk berjuang demi agama, bangsa dan tanah air.

Setelah keluar UMNO, intensitas Mahathir Mohamad melakukan safari perjalanan keliling Malaysia untuk menerangkan bahaya 1MDB terus meningkat. Begitu juga dengan tulisan-tulisan beliau dalam blognya yang semakin sering menulis tentang 1MDB.

Pada 4 Maret 2016, nama-nama besar KEADILAN, DAP, AMANAH, pemimpin-pemimpin masyarakat sipil dan pemimpin-pemimpin UMNO bersama Mahathir Mohamad menandatangani Deklarasi Rakyat. PAS mengirim 2 pengamat ke acara bersejarah ini. Deklarasi ini bertujuan mengumpulkan sebanyak mungkin tanda tangan rakyat Malaysai untuk meminta campur tangan Yang Di Pertuankan Agoung Malaysia untuk menyelesaikan skandal 1 MDB yang sudah menjadi perbincangan di seluruh dunia.

Sayangnya, walaupun berhasil mengumpulkan sekitar 1.5 Juta tanda tangan rakyat, usaha ini tidak menghasilkan hasil yang maksimal.

Ahmad, N. N. N. (2019). 9 Mei 2018: Catatan Dari Garis Depan.Selangor: Grup Buku Karangkraf Sdn,

Bhd

Mohamad, M. (2014). Jejak Seorang Pemimpin: sejarah lisan Tun Dr Mhathir Mohamad. Kuala Lumpur

: MPH Group Printing (M) Sdn. Bhd.

Universitas Sumatera Utara 30

Namun, Deklarasi Rakyat inilah yang dapat dikatakan sebagai titik awal mulainya kerjasama antara Mahathir Mohamad dengan petinggi tokoh-tokoh partai oposisi DAP, AMANAH, dan PKR yang selama berpuluhan tahun bersebrangan jalan dengan Mahathir Mohamad. Pada saat itu perkembangan Media Sosial yang berasaskan Internet pada waktu itu, terdapat gerakan yang menentang kerajaan Barisan Nasional yang digerakkan oleh oposisi yang berbasis masyarakat sipil yang melek politik dalam rangka upaya meningkatkan kesadaran akan upaya menuju demokrasi yang lebih transparan dan adil.

Pada saat itu PAS terpecah sehingga melahirkan Gerakan Harapan Baru (GBH) yang kemudian menjadi Parti Amanah Negara. Suasana oposisi ini berakhir apabila Pakatan Rakyat terkubur dan PAS mengambil sikap sendiri terhadap arus politik, namun cukup dekat dengan UMNO. Pada saat itu juga (2016), bila BERSATU menandatangani perjanjian Pemilihan Raya dengan Pakatan Harapan, maka itu pengisyaratan jika hanya seorang calonlah yang akan mewakili menjadi calon Perdana Menteri pada Pemilihan Raya, baik itu dari Pakatan Harapan ataupun BERSATU. Dan diisyaratkan bahwa jika BERSATU bekerjasama dengan AMANAH dan DAP, PAS tidak akan bekerjasama dengan Mahathir Mohamad. Dan pada bulan Maret, BERSATU mengisyaratkan penyertaan mereka kedalam Pakatan Harapan.

Pada saat yang sama, UMNO juga mengalami pergolakan dikarenakan kritikan keras Dr. Mahathir terhadap kepemimpinan UMNO dan juga pemecatan beberapa pemimpin kunci seperti Tan Sri Muhyiddin Yassin dan Mukhriz Mahathir.

Melihat Deklarasi Rakyat masih belum optimal, maka Mahathir Mohamadpun memutuskan bahwa sudah saatnya untuk mendirikan partai baru sebagai wadah perjuangan yang baru. Akhramsyah Muammar Ubaidah, selaku salah seorang dari tujuh pendiri Partai Peribumi Bersatu Malaysia (PPBM) mengatakan bahwa pada 8 September 2016 lahirlah partai itu secara resmi.

Ahmad, N. N. N. (2019). 9 Mei 2018: Catatan Dari Garis Depan.Selangor: Grup Buku Karangkraf Sdn, Bhd.

Universitas Sumatera Utara 31

Sejak saat itu PPBM terus menjalin komunikasi dengan partai oposisi lain untuk membuat satu koalisi baru untuk menandingi koalisi pemerintah Barisan Nasional dalam pemilu mendatang. Sebagai seorang pemimpin yang berpengalaman, tegas dan konsisten, Mahathir juga Berjaya menyatukan partai-partai oposisi seperti pecahan PAS yaitu Amanah, dan Partai pecahan UMNO, yaitu PPBM (dipimpin sendiri oleh Mahathir Mohamad) ke dalam satu koalisi yang lebih Berjaya yang disebut “Pakatan Harapan”.

Pada 14 Juli 2017 koalisi baru yang diberi nama Pakatan Harapan resmi lahir. Koalisi PH kemudian sepakat untuk mengangkat Tun Mahathir Mohamad sebagai ketua mereka.

Melihat perkembangan politik Malaysia pada hari itu ketika Perdana Menteri Keempat Tun Dr Mahathir Mohamad dalam usianya yang ke 92 dipilih menjadi Pengerusi (Ketua) Pakatan Harapan yang notabenenya akan menjadi lawan kepada koalisi yang memerintah Malaysia, Barisan Nasional, dengan UMNO sebagai komponen utamanya,

Oposisi Malaysia pernah beberapa kali membentuk Gabungan Partai Perlawanan, yaitu :

 Pada tahun 1986 dengan “Harakah Keadilan”  Pada tahun 1990 dengan “Gagasan Rakyat”  Pada tahun 1999 dengan “”  Pada Tahun 2008 dengan “Pakatan Rakyat”

Namun hubungan antara partai dalam gabungan-gabungan itu “Rapuh”, berbeda dengan yang terakhir, Pada tahun 2018 dengan “Pakatan Harapan” yang kelihatan lebih utuh, itu dikarenakan dengan tidak adanya faktor Islam yang berkaitan dengan mereka, yang mungkin akan menyebabkan ketegangan dan mengancam perpecahan.

Ahmad, N. N. N. (2019). 9 Mei 2018: Catatan Dari Garis Depan.Selangor: Grup Buku Karangkraf Sdn, Bhd.

Universitas Sumatera Utara 32

Bahkan selain dapat menerbitkan Manifesto yang disetujui semua pihak, dapat pula ditegakkan beberapa persetujuan bersama dalam berbagai perkara, seperti : Berbagai Jabatan pimpinan, yaitu baik Ketua Umum, para Pengurus, Presiden, Menteri, dan sebagainya dan penggunaan lambing yang sama yaitu lambing “KEADILAN”. Jadi gabungan Pakatan Harapan jelas terlihat lebih kukuh.

Mahathir Mohamad Berjaya membawa Pakatan Harapan ke satu tujuan politik yang jelas dan berhasil menekankan dengan memilih Mahathir Mohamad sebagai calon Perdana Menteri Pakatan Harapan, koalisi politik yang baru ini mulai mendapat momentum dukungan rakyat.

Dan Pakatan Harapan pada saat ini adalah koalisi antara PKR-Bersatu-DAP- Amanah yang mendapat dukungan dari masyarakat sipil yang berupaya menciptakan Malaysia baru yang lebih adil, makmur dan diberkati.

Memasuki perjalanan politik yang panjang bagi Mahathir Mohamad, dari Najib Razak sendiri dan Barisan Nasional tampak tidak memperhatikan Internal mereka yang kemudian kelemahan Najib Razak dipergunakan oleh Mahathir Mohamad.

Bermula pada pembentukan 1MDB pada tahun 2009 dimaksudkan untuk mengubah Ibu Kota Kuala Lumpur menjadi Pusat Keuangan dan Meningkatkan ekonomi melalui Investasi strategis.

Berita negatif tentang 1MDB mulai terdengar di awal tahun 2015 ketika badan itu gagal membayar sejumlah hutang mereka ke bank dan pemegang obligasi mereka. Kasus 1MDB kemudian meledak setelah WSJ melaporkan bahwa mereka sudah melihat bukti-bukti transaksi penyalahgunaan dana itu dari tujuan aslinya. WSJ mengabarkan bahwa mereka mempunyai bukti hampir $700 juta uang yang bersumber dari 1MDB dimasukkan ke dalam rekening pribadi Najib Razak

https://m.cnnindonesia.com/internasional/20160229202952-106-114419/rekam-jejak mahathir-mohamad dalam -politik-malaysia, diakses pada tanggal 1 Juni 2019, pukul 21.00 WIB

Universitas Sumatera Utara 33

Setelah itu, seperti kita baca dari berbagai media, satu per satu kisah penyelewengan dana 1MDB diberitakan secara terperinci lengkap dengan ke mana aliran dana itu dibawa. Investigasi terhadap kasus mega korupsi 1MDB pun dilakukan di manca negara seperti Swiss, Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura, UEA dan Luxembourg. Jaksa Agung Amerika Serikat, Jeff Sessions, bahkan menyebutkan kasus 1MDB adalah skandal kleptokrasi terparah sepanjang abad ini. Bagaimana tidak, diperkirakan paling sedikit sekitar $4,5 miliar dana 1MDB sudah digelapkan.

Jauh sebelum kasus ini diketahui oleh publik, Tun Mahathir sudah mengetahui ada yang tidak beres dengan 1MDB. Mahathir pun kemudian secara rutin menulis dalam blognya (www.chedet.cc) berbagai macam penyelewengan yang terjadi dalam 1MDB. Pada saat yang sama pula banyak blogger yang mulai menulis skandal 1MDB ini, baik melalui blog atau media sosial lainnya, untuk memberikan penerangan kepada rakyat apa, bagaimana serta resiko yang akan dihadapi oleh UMNO dan Malaysia kelak kalau skandal ini tidak ditangani. Sebelum media-media utama dunia melaporkan kasus 1MDB, Sarawak Report, portal media milik reporter Clare Rewcastle Brown lah yang pertama sekali mengungkapkan kasus ini sedikit demi sedikit. Namun belum ada media- media utama yang melakukan tindak lanjut terhadap ekspos yang dilakukan oleh portal Sarawak Report itu.

Masalah terbesar Malaysia saat itu adalah Perekonomian. Pajak barang dan Jasa (good and services tax) atau GST sebesar 6% dinilai menjadi salah satu penyebab tingginya biaya hidup di Malaysia. Pemerintah Malaysia menerapkan pajak ke atas barang dan jasa (GST) sebesar 6% mulai 1 April 2015. Kebijakan ini membuat daya beli semakin turun karena harga barang melonjak tinggi. Pemerintah juga mencabut subsidi terhadap bahan bakar minyak.

Bahkan harga minyak berubah setiap minggu sekali dengan alasan untuk disesuaikan dengan harga minyak di pasaran internasional. Hal ini semakin membuat harga barang meningkat tajam karena ketidakpastian harga minyak dan juga meningkatnya https://www.goognewsfromindonesia.id/2018/05/19/kisah-di-ballik-kemenangan-harapan-di

malaysia, diakses pada tanggal 1 Juni 2019, pukul 20.35 WIB

Universitas Sumatera Utara 34

biaya transportasi barang dan jasa yang senantiasa naik ketika minyak naik dan tidak pernah turun ketika harga minyak turun. Kerajaan juga memperkenalkan rancangan pemberian tunai yang dicadangkan oleh Bank Negara Malaysia.

Bantuan Rakyat 1 Malaysia atau BR1M yang menjadi satu bentuk subsidi diperkenalkan pada tahun 2012 ketika kerajaan mengurangi subsidi dan merancang memperkenalkan GST.

Meskipun bahwa GST adalah mekanisme cukai yang cakap, ia juga bersifat refresif karena bebannya dikenakan kepada semua rakyat Malaysia tanpa menghitung Sosio-Ekonomi. Padahal pada tahun 2016, setengah dari rakyat Malaysia berpendapatan kurang dari RM2.000/ bulan.

Barisan Nasional misalnya, memilih 6 (enam) calon denan Lulusan SPM, seorang STPM, 1 (satu) lulusan sekolah rendah dan 3 (tiga) calon yang kelulusannya dipertanyakan. Barisan Nasional juga membuat kesalahan dalam penanganan kasus yang menyeret mereka dan sang Perdana Menteri, Najib Razak.

Di saat keadaan ekonomi semakin terpuruk, skandal pun satu per satu terungkap, pemerintah BN bukannya mencoba untuk menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi tapi malah mencoba menyembunyikan keadaan itu kepada rakyat. Propagada demi propaganda terus dilakukan melalui media utama yang dikuasai pemerintah BN untuk menampakkan seolah-olah keadaan ekonomi negara berkembang dengan baik.

Kalau ada media alternatif yang mencoba menyuarakan suara rakyat atau mencoba menerangkan keadaan yang sebenarnya, maka langsung saja itu dicap sebagai propaganda pihak oposisi. Tidak cukup dengan itu, media alternatif yang berpihak kepada rakyat langsung saja diblok sehingga tidak dapat diakses. https://www.goognewsfromindonesia.id/2018/05/19/kisah-di-ballik-kemenangan-harapan-di

malaysia, diakses pada tanggal 1 Juni 2019, pukul 20.35 WIB

Ahmad, N. N. N. (2019). 9 Mei 2018: Catatan Dari Garis Depan.Selangor: Grup Buku Karangkraf Sdn,

Bhd.

Universitas Sumatera Utara 35

Selain Barisan Nasional, Najib Razak juga membuat kesalahan di akhir kepemimpinanya, Langkah demi langkah yang dilakukan oleh Mahathir Mohamad membuat Najib Razak semakin panik dan bertindak tidak rasional dalam menghadapi kritikan dan ekspos terhadap skandal mega korupsi 1MDB.

Najib Razak menyalahgunakan kekuasaan yang ada padanya untuk menutupi skandal 1MDB. Satu per satu fasilitas yang diterima oleh Tun Mahathir dalam kapasitasnya sebagai mantan Perdana Menteri Malaysia ditarik. Najib Razak juga menggunakan media utama untuk menyerang dan menjelek-jelekkan Tun Mahathir di mata rakyat.

Orang lain yang berani menyentuh isu 1MDB langsung dipecat baik dari anggota partai UMNO atau dari jabatan dalam pemerintah sekalipun. Tan Sri Muhyiddin Yassin dipecat dari Wakil Perdana Menteri dan juga dari Wakil Presiden UMNO pada bulan Juli 2015 karena berani menanyakan skandal ini kepada Najib Razak. Nasib yang sama juga diterima oleh Shafie Apdal yang dipecat dari jabatan Menteri. Shafie Apdal kemudian pulang ke untuk mendirikan Partai Warisan yang dalam pemilu kemarin berhasil menang di negara bagian Sabah dan sekaligus menjadi Ketua Menteri di sana mengalahkan koalisi Barisan Nasional. Shafie Apdal juga bergabung dengan koalisi Pekatan Harapan di tingkat pemerintahan federal.

Menteri Besar Kedah ketika itu, Mukhriz Mahathir juga dipaksa berhenti dari jabatannya itu pada bulan Februari 2016. Lain lagi dengan nasib yang diterima oleh Khairuddin Abu Hassan dan pengacaranya Matthias Chang. Keduanya dipenjara setelah mereka membuat laporan mengenai penyelewengan 1MDB di London, Singapura, Perancis dan Hong Kong.

Tim yang dibentuk untuk menyelidiki skandal 1MDB di Malaysia pun dibubarkan begitu saja. Jaksa Agung yang lama, Abdul Gani Patail dipecat serta merta dan diganti dengan Mohamed Apandi Ali. Apandi Ali ini kemudian dengan serta merta pula membebaskan Najib Razak dari segala tuduhan penyelewengan 1MDB dan mengatakan bahwa uang yang masuk ke rekening Najib RAzak itu adalah uang donasi dari pangeran Arab Saudi. Apandi mengatakan bahwa sisa uang itu sudah pun dikembalikan. Padahal dalam bukti jejak transaksi ke mana uang 1MDB ini

Universitas Sumatera Utara 36

diselewengkan jelas didapati bahwa uang itu mengalir untuk orang-orang dekat Najib Razak seperti isterinya Rosmah Mansur, anak tirinya Riza Aziz, Jho Low dan lain-lain.

Najib Razak juga tidak lagi menyambung kontrak Gubernur Bank Negara Malaysia, Tan Sri Zeti Akhtar Aziz dengan alasan Zeti sudah memasuki usia pensiun. Padahal kepakaran Zeti sudah terbukti dan masih diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah moneter yang dihadapi. Rupanya Zeti merekomendasikan kepada Jaksa Agung untuk mengambil tindakan hukum terhadap penyelewengan 1MDB yang sudah melanggar aturan hukum perbankan di Malaysia. Nasib yang sama juga dirasakan oleh Ketua MACC (KPK kalau di Indonesia) Tan Sri Abu Kassim yang dipindahkan ke unit yang lebih kecil di luar MACC. Masih banyak lagi pegawai pemerintah yang dipersekusi gara-gara mereka tidak mahu berkomplot dengan Najib dalam skandal 1MDB.

Sudah tentu Najib bisa sewenang-wenang bertindak karena dia juga dibantu oleh banyak pegawai pemerintah ataupun siapa saja yang bersedia berkomplot dengannya.

Skandal 1MDB ini ternyata diikuti oleh satu persatu skandal yang lain seperti FELDA, MARA dan lain-lain yang membuat kondisi ekonomi Malaysia semakin mundur.

Kondisi ekonomi Malaysia yang semakin terpuruk mengakibatkan banyak anggaran belanja negara yang dipangkas. Lapangan kerja juga semakin sulit diperoleh oleh anak-anak muda yang baru tamat kuliah. Banyak juga pekerja-pekerja yang diputuskan kontraknya di tengah jalan.

Surunhanjaya Pilihan Raya (SPR) kemudian mengumumkan bahwa Pemilihan Umum akan dilaksanakan pada Rabu, 9 Mei 2018, ketika hari kerja, yang menimbulkan banyak kontroversi. Mengadakan Pemilihan Raya pada pertengahan minggu di hari bekerja akan membantu mengurangi jumlah pemilih, yang dimana ini akan membantu Barisan Nasional.Ini membangkitkan banyak orang Malaysia yang kecewa. Karena pada Undang Undang, atasan tidak wajib memberikan cuti, tetapi cukup hanya memberikan waktu kepada pemilih untuk memberikan suaranya.

Universitas Sumatera Utara 37

Mungkin tidak masalah bagi yang berada di Malaysia, namun bagaimana orang orang Malaysia yang bekerja diluar negeri, yang dimana Undang Undang Malaysia tidak berlaku dinegara lain dan tidak boleh mengundi secara pos?, mungkin mereka tidak pulang untuk memberikan suara mereka. Memancing kontroversi dan kemarahan Publik, Pemerintah akhirnya mengumumkan Pemilihan Raya menjadi hari cuti.

Kedua hal ini jugalah yang menjadi janji kampanye Mahathir dalam 100 hari pertama. Koalisi Mahathir Muhammad akan menggantikan GST yang jelas dibenci oleh masyarakat Malaysia dengan pajak penjualan dan jasa yang lebih adil. Untuk bahan bakar. Mahathir juga berjanji untuk memperkenalkan kembali subsidi bensin, yang bisa menjadi keuntungan untuk konsumsi dan mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 6%. Mereka juga berkampanye untuk meningkatkan royalty minyak ke negara-negara penghasil minyak dan menaikkan upah minimum.

Setelah Mahathir Mohamad mempelajari dengan seksama kasus ini, beliau datang berjumpa dengan Najib untuk menawarkan bantuan mencari jalan keluar kasus ini. Mahathir mengingatkan Najib bahwa skandal 1MDB ini akan berakibat fatal bagi ekonomi Malaysia dan pada akhirnya akan menjadi penyebab kalahnya BN dalam pemilu yang akan datang. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Tun Mahathir adalah dengan membentuk Majlis Penasehat (Council of Elders).

Kalau rakyat sudah sadar akan bahaya dari skandal 1MDB dan berbagai penyelewengan lain yang dilakukan oleh pemerintah BN maka biasanya hanya tinggal menunggu waktu saja untuk sampai ke tahap rakyat sudah tidak bisa menerima lagi segala tindakan pemerintah. Tahap inilah yang dalam bahasa Melayu disebut dengan sudah meluat. Kalau masyarakat sudah meluat, maka apapun propaganda yang dilakukan oleh pemerintah BN tidak akan ada pengaruhnya lagi.

Othman, A.L. (2019). Revolusi Tanpa Darah: Keberanian rakyat Malaysia tumbangkan rezim kleptokrat

UMNO-BN dalam PRU14. Selangor : Naj Press Resourses (M) Sdn. Bhd.

Universitas Sumatera Utara 38

Kasus ini menjadi salah satu upaya koalisi Mahathir Muhammad merebut simpati warga Malaysia, yaitu dengan menjanjikan Pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.Isu-isu yang diangkat oleh PH ditambah dengan sudah muaknya rakyat pada beragam penyimpangan oleh pemerintah BN membuat ceramah-ceramah tersebut dihadiri oleh rakyat dalam jumlah yang besar. Mereka betul-betul sudah muak dengan pemerintah kleptokrasi BN.

Mereka datang untuk mendengar bagaimana solusi yang akan ditempuh oleh PH seandainya PH menang pemilu.Sama halnya dengan yang beliau lakukan begitu Pakatan Harapan memenangkan pemilu ke-14 pada 9 Mei lalu. Salah satu langkah yang akan diambil dalam menangani masalah 1MDB ketika itu, menurut Mahathir, tentu saja, selain melakukan perombakan dalam kebijakan ekonomi, siapa saja yang bersalah dalam skandal 1MDB harus mempertanggungjawabkan kesalahan mereka di depan hukum.

Gabungan Pakatan Harapan juga melancarkan manifesto yang bertemakan "Membina Negara Memenuhi Harapan" untuk Pemilihan Raya Umum ke-14 pada 8 Maret 2018. Manifesto tersebut telah dilancarkan oleh calon perdana menteri mereka yaitu Mahathir Mohamad di Pusat Konvesyen Ideal, Shah Alam di hadapan pimpinan PPBM, DAP, PKR dan Amanah. Manifesto yang menjanjikan 10 perkara, terutama meringankan beban rakyat dalam masa 100 hari pertama pentadbiran kerajaan PH itu terangkum dalam 5 teras utama Buku Harapan. Selain menunaikan 10 janji dalam tempo 100 hari, manifesto tersebut juga menyenaraikan 60 janji dalam tempoh lima tahun dan lima iltizam khusus.

Meskipun Pakatan Harapan tidak diberikan akses langsung oleh media utama yang dikuasai pemerintah Barisan Nasional, namun Pakatan Harapan sangat pandai memanfaatkan kelebihan teknologi dan media sosial untuk berbagi gambar dan video ceramah itu melalui internet sehingga ia menjadi viral.

Media massa terutama media social dan media alternative memainkan peranan yang penting dalam mempengaruhi kecenderungan pengundi, media utama terinfeksi kurangnya keredibillitas di mata public,banyak pemilih yang telah bermigrasi ke media

Universitas Sumatera Utara 39

social yang lebih alternative untuk mendapatkan informasi yang lebih handal meskipun ada media online.

Akun media social calon-calon berpotensi dari Pakatan Harapan turut diurus oleh INVOKE. Mereka turut melancarkan tayangan langsung (live) facebook, termasuk berita jam 8 malam.

Faktor pribadi Mahathir Mohamad juga memainkan peranan penting dalam pemenangannya, dapat memenangkan pemilihan Melayu dan mengalahkan UMNO. Mahathir mempunyai kredibilitas dan pengaruh yang tinggi di masyarakat Malaysia, itu dapat dilihat dari kejayaan beliau dalam memproyeksi krisis Malaysia dibawah pimpinan Najib Razak, bahkan terlihat perbandingan penonton FB Live Mahathir dengan Najib, dimana penonton Mahathir jauh berbanding lebih banyak daripada Najib. Tanpa beliau, kemenangan Pakatan Harapan sulit untuk digapai..

Bahasa Politik yang digunakan oleh Mahathir Mohamad mudah dipahami oleh rakyat luar bandar yang selama ini susah ditembus oleh pemimpin partai PKR, DAP, dan PAS.

Rakyat juga melihat bagaimana setiap hari Mahathir Mohamad terus berjalan ke seluruh pelosok Malaysia untuk berpidato. Mereka melihat bagaimana Mahathir Mohamad di usianya yang sudah tua itu begitu bersemangat dalam berpidato bahkan sampai satu jam lebih di setiap sesi.

Mereka melihat Mahathir Mohamad masih berdiri dengan gagah, berpidato dengan lancar, isi pidatonya pula mudah dicerna oleh rakyat. Rakyat kagum dengan determinasi, daya juang dan stamina prima yang masih dimiliki oleh Tun Mahathir.

kelebihan kepada Melayu-Islam. Selain itu, Isu yang dibawa oleh PAS dan UMNO bahwa memberikan suara kepada Pakatan Harapan maka akan memberikan suara juga kepada DAP.

Othman, A.L. (2019). Revolusi Tanpa Darah: Keberanian rakyat Malaysia tumbangkan rezim kleptokrat UMNO-BN dalam PRU14. Selangor : Naj Press Resourses (M) Sdn. Bhd.

Universitas Sumatera Utara 40

PENGARUH PAS

PAS melakukan kejutan dengan menguasai Timur Malaysia, seperti Terengganu, Kedah dan Pahang. Kemengan ini menunjukkan bahwa Isu agama dan kaum masih dominan, dan PAS juga dilihat sebagai sebuah partai yang memperjuangkan Islam. PAS dilihat sebagai satu pilihan yang unggul bagi orang Melayu-Islam yang kecewa dengan UMNO-Barisan Nasional. Mereka melihat hanya PAS yang mampu membela Melayu Islam dan Pakatan Harapan dilihat sebagai sebuah gabungan Politik yang tidak memberi Isu ini berhasil mempengaruhi orang Melayu Pantai Timur, Sebagian Kedah dan Pahang yang berfikiran tradisional ini menolak untuk memilih Pakatan Harapan dan lebih memilih PAS. PAS mampu memperoleh 49% suara di Terengganu, yang dimana suara UMNO jatuh hingga hanya mendapat 40% dan Pakatan Harapan hanya memperoleh 9,5%. Kemerosotan suara UMNO terlihat dengan penolakan masyarakat yang ketara terhadap Najib terhadap pelaksanaan cukai GST. Negeri-negeri lain seperti di Pantai Barat, pemilih di Terengganu memilih PAS sebagai alternative untuk menumbangkan UMNO.

Pemilih di Terengganu sudah terlihat arah memilihnya sejak GST diperkenalkan, dan PAS melihat itu sebagai peluang dengan memainkan isu RUU 355 sebagai simbolik perjungan Islam yang dibawa PAS.

Kekalahan Pakatan Harapan di Terengganu disebabkan oleh Pakatan Harapan tidak siap dalam hal “Mesin”, jumlah keanggotaan Pakatan Harapan di Terengganu relative kecil karena para pendukung lebih nyaman mendukung secara diam-diam karena mereka ditekan dan diboikot. Pada saat hari pencalonan, banyak yang tidak berani datang. Tanggapan pemilih selama kampanye cukup jelas, mereka mengeluh mengapa Pakatan Harapan agak terlambat dilapangan, dan mereka kurang yakin untuk memilih Pakatan Harapan, jadi untuk mengalahkan Barisan Nasional, mereka terpaksa memilih PAS.

Othman, A.L. (2019). Revolusi Tanpa Darah: Keberanian rakyat Malaysia tumbangkan rezim kleptokrat UMNO-BN dalam PRU14. Selangor : Naj Press Resourses (M) Sdn. Bhd.

Universitas Sumatera Utara 41

Salah satu faktor kemenangan Mahatir Mohamad ialah Pemilih yang berasal bukan dari Melayu, melainkan dari Luar Melayu, itu terlihat dari kemenangan Pakatan Harapan yang melebihi 90% di Negeri Kedah. Hal ini terjadi akibat Pengaruh dari Mahathir Mohamad sendiri dan sang anak, Datuk Seri Mukhriz. Kawasan-kawasan seperti Parlimen Langkawi, Jerlun, Kubang Pasu yang mempunyai pengaruh kuat ini awalnya dikuasai oleh Barisan Nasional. Namun, pengaruh Mahathir Mohamad begitu kuat adanya sehingga mereka memberi keyakinan dan memberikan dukungan kepada Mahathir Mohamad.

Oleh Sebab itu, kawasan-kawasan yang dimenangi oleh Pakatan Harapan adalah kawasan campuran yang dimana kawasan yang mempunyai Mayoritas pemilih Melayu yang mencapai 85% keatas mengalami kekalahan di Kedah.

ANWAR IBRAHIM

Yang menarik dari Pemilihan Raya Malaysia tahun 2018 yaitu “Bersatunya” Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad.Pada tahun 1998, PM Mahathir Mohamad memecat Anwar dari jabatan Wakil Perdana Menteri. Yang kemudian pada Kepemimpinan Perdana Menteri Najib Tun Razak begitu disorot karena telah memenjarakan oposisinya, Anwar Ibrahim. Namun dengan tujuan yang sama, Mahathir Mohamad kini bersatu.Mahathir Mohamad sempat menjanjikan akan meminta pengampunan untuk mantan musuh politiknya tesebut.

Jabatan politik dia diawali pada tahun 1982, dipilih sebagai Anggota Parlemen Permatang Pauh dan dilantik sebagai Timbalan Menteri di Jabatan Perdana Menteri (Wakil Menteri di dalam kabinet). Anwar Ibrahim menjadi Anggota Jemaah Menteri (Anggota Kabinet) pada tahun 1983 ketika dilantik sebagai Menteri Kebudayaan, Belia dan Sukan. (Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga). Kemudian menjabat beberapa jabatan kabinet sebelum dilantik sebagai Menteri Keuangan pada bulan Maret 1991.

https://m.malaysiakini.com/columns/429490, diakses pada tanggal 20 Juni 2019, pukul 22.00 WIB

Universitas Sumatera Utara 42

Anwar Ibrahim dilantik sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia pada bulan November 1993 setelah menjabat Wakil Presiden UMNO pada tahun tersebut sekaligus menjadikan Anwar Ibrahim sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia (1993- 1998), kemudian pada pada 2 September 1998 Anwar Ibrahim dipecat secara tidak hormat dari Jabatan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan dan pada 3 September 1998 juga dicopot jabatannya sebagai Wakil Presiden UMNO. Alasan pemecatan yang diberikan oleh Mahathir ketika itu dikarenakan Anwar Ibrahim melakukan Korupsi dan tindakan yang tidak senonoh (sodomi). Namun sebagian pengamat internasional mengatakan bahwa tindakan itu karena terjadi perselisihannya dengan Perdana menteri Mahathir Mohammad terutama ketika krisis 1997 melanda kawasan ini. Sebagian mencatat bahwa ketika krisis ekonomi mengancam Malaysia pada tahun 1998, Anwar Ibrahim berpendapat seharusnya pemerintah mengikuti rencana pemulihan yang disarankan oleh IMF, yaitu mempertahankan Ringgit dengan menetapkan bunga bank yang tinggi. Namun Mahathir Mohamad menolak rencana Anwar tersebut untuk itu, Mahathir menganggap tidak perlu adanya campur tangan pihak luar dalam penyelesaian malasah itu.

Setelah perselisihan ini dan tuduhan tudahan terhadap Anwar Ibrahim yang berujung diberhentikannya Posisi Anwar Ibrahim digantikan oleh Abdullah Badawi. Kemudian terjadi protes besar terhadap pemerintah Mahathir yang dimana protes ini didukung oleh berbagai latar belakang partai dan juga dimana aksi ini didukung oleh masyarakat luas terutama golongan muda.

Derita Anwar Ibrahim tak sampai di situ saja. Pada tahun 2000, ia dihukum sembilan tahun penjara atas tuduhan sodomi. Langkah memenjarakan Anwar Ibrahim secara luas dilihat sebagai upaya pemerintah untuk "menyingkirkan ancaman."

Pada 2 September 2004, Anwar Ibrahim dibebaskan oleh Abdullah Badawi yang menjabat sebagai perdana menteri saat itu. Anwar Ibrahim melanjutkan karier politiknya melalui Partai Keadilan dan kelompok oposisi Malaysia. Ia menegaskan tidak akan bergabung kembali dengan UMNO, partai utama dalam koalisi Barisan Nasional.

Othman, A.L. (2019). Revolusi Tanpa Darah: Keberanian rakyat Malaysia tumbangkan rezim kleptokrat UMNO-BN dalam PRU14. Selangor : Naj Press Resourses (M) Sdn. Bhd.

Universitas Sumatera Utara 43

Pada 2007, Anwar mulai berkampanye untuk Partai Keadilan Rakyat (PKR). PKR merupakan partai oposisi berhaluan tengah yang dipimpin secara resmi oleh istrinya, Wan Azizah Wan Ismail. Dengan sikap reformisnya, ia menarik banyak dukungan publik terhadap pemerintah yang penuh dengan korupsi dan kronisme. PKR juga menjadi anggota kunci dari aliansi oposisi Pakatan Harapan (PH) yang disatukan Mahathir.

Namun pada 16 Juli 2008, Anwar kembali ditangkap dengan tuduhan sodomi terhadap seorang asisten pribadinya yakni Saiful Bukhari Azlan. Januari 2012, ia dibebaskan dari segala tuduhan karena kurangnya bukti.

Pada 7 Maret 2014, pengadilan banding membatalkan pembebasannya, Anwar Ibrahim pun kembali disidang. Dan Februari 2015, banding ditolak hingga Anwar Ibrahim divonis lima tahun kurungan penjara sampai saat ini.

Anwar Ibrahim sendiri meski mendekam di balik jeruji besi, tetap populer di kalangan pendukung oposisi. Dan syarat agar Mahathir diizinkan memimpin koalisi Pakatan Harapan adalah ia harus mendapat pengampunan raja untuk "membebaskan" Anwar Ibrahim.

Lewat perubahan sikap dramatis, pada awal tahun ini, Mahathir mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri kembali untuk menduduki kursi perdana menteri. Mahathir mengatakan, ia muak dengan skandal korupsi yang melibatkan Najib Razak, mantan anak didiknya.

Salah satu perjanjian Pakatan Harapan adalah bahwa Mahathir Mohamad akan menjabat sebagai Perdana Menteri ke-7 Malaysia salama 2 tahun dan kemudian beliau akan digantikan oleh Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri ke-8. Anwar dibebaskan dengan pengampunan Raja.

https://m.republika.co.id/amp/p8uo5i38, diakses pada tanggal 20 Juni 2019, pukul 22.00 WIB

Universitas Sumatera Utara 44

Mahathir Mohamad mendedahkan Dr. Wan Azizah Wan Ismail telah dipanggil ke Istana Negara oleh DYMM Tuanku Seri Paduka Baginda yang dipertuankan Agung sebagai Presiden KEADILAN, Beliau ditawarkan jabatan Perdana Menteri, tetapi tetap mengikuti persetujuan menamakan Dr. Mahathir. Permintaannya hanya 1, sebagaimana dikatakan, yaitu agar suaminya Anwar Ibrahim dibebaskan dari penjara dan diberi pengampunan.

Di saat-saat akhir masa kampanye, koalisi Pakatan Harapan mendapatkan suntikan yang sangat besar dengan turunnya tokoh-tokoh seperti Tun Daim Zainuddin dan Tan Sri Rafidah Azis untuk berkampanye bagi memenangkan PH. Tokoh-tokoh itu dikenal sangat berkaliber sewaktu berada dalam Kabinet Menteri bersama Tun Mahathir suatu ketika dulu. Tun Daim Zainuddin bahkan digelar dengan sebutan The Oracle karena kepiawaiannya dalam memprediksikan secara tepat hasil pemilu sebelumnya.

Pada malam menjelang pemilu, Tun Mahathir melakukan orasi yang diberi nama Amanat PRU 14. Pidato ini disiarkan secara langsung melalui media sosial FB dan diikuti secara langsung oleh sekitar 266 ribu penonton. Inti pidato itu adalah mengajak rakyat untuk keluar memilih dan membuat perubahan di tingkat pimpinan negara dengan memilih Pakatan Harapan. Kata-kata Tun Mahathir dalam amanat itu yang sangat menyentuh perasaan generasi muda khususnya adalah ketika beliau berkata bahwa ini adalah kali terakhir yang dapat beliau sumbangkan sedikit perjuangan untuk negara tercinta ini.Bisa jadi sepenggal kalimat di ataslah yang semakin membuat rakyat Malaysia terpacu untuk membuat perubahan.

Pada Januari 2018, Pakatan Harapan mengadakan konferensinya yang pertama. Satu pemahaman bersejarah yang telah dicapai dalam mengahadapi Pemilihan Raya Umum ke-14 (PRU14), Mahathir Mohamad menjadi Calon Perdana Menteri ketujuh dari Pakatan Harapan. Beliau sudah berusia 92 tahun dan berusia 93 2 bulan setelah Pemilihan Raya.

Pemimpin yang dipecat dan dipenjarakan olehnya, Anwar Ibrahim, akan diangkat sebagai Perdana Menteri ke-8 (delapan). Istri Anwar Ibrahim, Dr. Wan Azizah yang merupan ketua oposisi, akan dilantik sebagai Wakil Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Universitas Sumatera Utara 45

Dengan pertandingan perebutan kursi, yaitu BERSATU dengan 52 kursi, KEADILAN 51 kursi, DAP 35 kursi, dan AMANAH 27 kursi. Hasil inilah pertama sekali sepanjang sejarah Malaysia, pihak oposisi berhasil memenangkan pemilu. Hasil ini juga mengantarkan kembali Tun Mahathir ke kursi Perdana Menteri Malaysia untuk kali yang kedua setelah mengundurkan diri sekitar 15 tahun yang lalu. Para pengamat mengatakan hal itu tidak mungkin terjadi tanpa duet Mahathir-Anwar. Pengamat menggambarkan duet Mahathir-Anwar sebagai salah satu ironi terbesar dalam sejarah Malaysia. 20 tahun hubungan buruk antara mereka berdua. Butuh waktu bagi kedua tokoh tersebut untuk memulihkan kembali hubungan mereka. Tetapi mereka memiliki agenda bersama. Pertama untuk menyingkirkan Najib, dan kedua membangun kembali Malaysia. "Dalam arti itu, sementara akan ada masalah dalam hubungan itu, dan ada tujuan yang lebih besar untuk keduanya.

Pemilihan Raya Malaysia digelar setiap 5 tahun sekali yang dimana akanMenentukan Perdana Menteri Malaysia, dan untuk yang tebaru, Malaysia melakukan Pemilihan Raya pada Rabu, 9 Mei 2018. Pada hari tersebut Malaysia menetapkannya sebagai hari libur Nasional.Pada hari tersebut seluruh Rakyat Malaysia menyelenggarakan pesta demokrasi atau pemilu Raya ke-14 “PRU14”. Pada Pemilihan Raya kali ini, ada 2 koalisi besar yang bertarung dalam Pemilihan Raya: 1. Koalisi Barisan Nasional (BN) yang digawangi oleh Partai United Malays National Organisation (UMNO) dengan Najib Razak sebagai Pemimpinnya yang dimana juga sudah menjabat sebagai Perdana Menteri Sejak tahun 2009. Koalisi Barisan Nasional (BN) terdiri dari 13 partai dengan slogannya “Membuat Malaysia Hebat”. Barisan Nasional (BN) menguasai 132 dari 222 kursi parlemen dengan kekuatan terbesar ada di negara bagian serawak dan Sabah dipulau Kalimantan. 2. Koalisi Pakatan Harapan (PH) yang digawangi oleh Anwar Ibrahim, Pakatan Harapan terdiri dari empat partai dengan 72 kursi di parlemen, yaitu Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad, Parti Tindakan Demokratik (DAP), Parti Keadilan Rakyat (PKR), dan Partai Amanah

Universitas Sumatera Utara 46

Pemenangan Mahathir Mohamad dan koalisinya Pakatan Harapan pada Pemilihan Raya Umum Malaysia 2018 memiliki strategi, berdasar studi yang dilakukan, terdapat beberapa studi yang menunjukkan beberapa strategi yang mengantarkan kemenangan itu : 1. Partai oposisi yang bergabung dalam koalisi Pakatan Harapan memiliki kekuatan yang kuat, Koalisi Pakatan Harapan (PH) yang digawangi oleh Anwar Ibrahim, Pakatan Harapan terdiri dari empat partai, yaitu Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad, Parti Tindakan Demokratik (DAP), Parti Keadilan Rakyat (PKR), dan Partai Amanah Negara. Pada 2017 koalisi baru yang diberi nama Pakatan Harapan resmi lahir. Koalisi PH kemudian sepakat untuk mengangkat Tun Mahathir Mohamad sebagai ketua mereka. 2. Kasus yang menyeret nama Najib Razak dan kesalahan penanganan dari Najib sendiri partai yang tergabung di dalam koalisinya, kasus itu ialah 1MDB yang menteret Najib Razak kedalam pusaran korupsi dan keijakan GST pada 2015, dan Najib Razak memecat orang-orang yang berani menyinggung masalah kasusnya. 3. Pribadi Mahathir Mohamad yang dapat diterima seluruh masyarakat Malaysia. Mahathir mempunyai kredibilitas dan pengaruh yang tinggi di masyarakat Malaysia 4. Mahathir Mohamad dan koalisinya dapat memanfaatkan keadaan, jika media televisi dikuasai oleh pemerintah, maka mereka gencar mempromosikannya di media social. 5. Rakyat Malaysia sendiri yang menginginkan perubahan.

Pemilu 2018 Malaysia telah menghasilkan Koalisi Pakatan Harapan sebagai pemenang Pemilu.Malaysia untuk pertama kalinya mengalami transisi, dari selama 60 tahun diperintah oleh Koalisi Barisan Nasional (BN) kini beralih ke Koalisi Pakatan Harapan (PH). Mahathir Mohamad mencatat rekor sebagai kepala pemerintahan dengan usia paling tua didunia, yakni dilantik pada usia 92 tahun. Kemenangan PH ini disambut gembira oleh rakyat Malaysia karena mereka sudah terbebas dari pemerintah kleptokrasi. Mereka kini menaruh harapan yang tinggi

Universitas Sumatera Utara 47

kepada pemerintah PH yang dipimpin Tun Mahathir untuk keluar dari segala kemelut dan krisis yang dihadapi untuk menggapai hari esok yang lebih cerah.

Terdapat wawancara yang dilakukan dengan Penggagas ISDEV, Prof.Dr. Muhammad Syukri Saleh, dan Pengarah ISDEV-USM, Dr.Shahir Akram Hassan sebagai narasumber mengenai beberapa faktor kemenangan Mahathir Mohamad dalam Pemilihan Raya Umum Malaysia 2018, yaitu “Faktor terbesar kemenangan Mahathir adalah pada aspek masa lalu dan rekam jejak masa lalu dr mahathir yang masih dianggap banyak orang sebagai orang yang paling tepat memimpin Malaysia,kalau banyak yang katakan bahwa faktor kemenangan Mahathir iyalah karna permasalahan dan skandal kasus najib razak ternyata tidak juga,faktor kemenangannya Mahathir adalah faktor seorang mahthir sendiri

Pada beberapa bulan sebelum pemilihan posisi antara UMNO dengan PKH adalah 55:45 dan sosok Mahathir lah yang membuat kedudukan itu bisa berbalik menjadi keunggulan PKH.

Kondisi politik di Malaysia juga cukup kental dengan politik identitas ,bagaimana seorang bangsa melayu cukup dominan dan identitas sebagai melayu juga cukup kuat di tonjolkan oleh beberapa calon.

Lalu juga terdapat faktor masa lalu yang dimana Mahatthir sangat focus dalam pembangunan islam di awal masa periodesasinya terdahulu,ini juga yang membuat masyarakat Malaysia sangat mengharapkan kembali kehadiran Mahathir sebagai sosok yang dianggap pro dengan masyarakat melayu

Dengan matangnya nama seorang Mahathir dia menjadi faktor pemenangan yang kuat bagi para koalisi,penmanfaatan media social juga menjadi bagian yang penting karna dominasi media dikuasai oleh pemerintah atau incumbent,pola permainan di media dianggap sangat menjanjikan bagi para calon-calon yang bergerak dari oposisi.”

Universitas Sumatera Utara BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pemerintahan Mahathir Mohamad merupakan era yang paling lama, yaitu hingga 22 tahun. Era pemerintahannya bahkan dibagi menjadi 4 (empat) fase. Disepanjang pemerintahannya, Mahathir Mohamad berhasil membangun Malaysia menjadi sebuah negara perindustrian yang berkembang pesat dibandingkan sebelumnya yaitu negara pertanian. Di awal pemerintahannya, Mahathir Mohamad dilihat sebagai orang yang komit terhadap pembaharuan peningkaan di sector public dan juga berkomitmen untuk meningkatkan system demokrasi di Malaysia.

Setelah itupun, Mahathir Mohamad memasuki fase yang dimana timbul berbagai perkara yang berkaitan dengan pemerintahannya seperti masalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), dan juga Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Selain itu beliau juga menghadapi krisis politik yang paling buruk dalam partainya.

Pada tahun 1970 ketika Abdul Rahman lengser dan digantikan oleh Abdul Razak Hussein, Mahathir mendapatkan sejumlah posisi strategis dalam pemerintahan Malaysia, seperti menjadi Menteri Pendidikan pada 1972 dan Menteri Perdagangan dan Industri pada 1978. Pada 1976, Mahathir ditunjuk sebagai wakil perdana menteri untuk mendampingi Husein Onn yang menggatikan Abdul Razak Hussein. Hanya lima tahun setelahnya, Mahathir menjabat sebagai perdana menteri keempat Malaysia. Selama menjabat sebagai perdana menteri, Mahathir juga merangkap sejumlah jabatan penting, seperti Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Keuangan.

Di bawah pemerintahannya, Malaysia berubah menjadi salah satu macan ekonomi Asia pada 1990-an. Proyek-proyek prestisius seperti pembangunan Menara Kembar Petronas menunjukkan ambisinya yang cukup besar.

Kebijakannya yang otoriter tetapi pragmatis, berhasil memancing dukungan rakyatnya di dalam negeri. Namun ia juga banyak menjebloskan politikus oposisi ke dalam penjara tanpa melalui pengadilan, di bawah Internal Security Act yang banyak

48

Universitas Sumatera Utara 49

dikritik. Wakil perdana menterinya, Anwar Ibrahim, turut dipecat setelah dituduh melakukan praktik korupsi dan terlibat dalam kasus sodomi. Anwar dipenjara tepat saat dia menyerukan reformasi ekonomi dan politik pada 1998.

Namun walaupun banyak menghadapi permasalahan selama pemerintahannya, Mahathir Mohamad tetap Berjaya membawa Barisan Nasional (BN) memenangi setiap Pemilihan Raya yang ditandinginya. Beliau dapat membawa kemenangan bagi Barisan Nasional dikarenakan Rakyat Malaysia masih nyaman dibawah pemerintahannya. Sebab beliau dirasa berhasil memajukan ekonomi negara dan menghasilkan pembangunan bagi rakyat. Atas upayanya mendorong pembangunan ekonomi negara, Mahathir dijuluki Bapa Pemodenan (Bapak Modernisasi).

Pada awalnya, Mahathir memberi dukungan penuh untuk Najib. Namun dukungan itu tak lagi diberikannya setelah Najib terseret kasus korupsi 1MDB yang menyangkut dana negara. Namun, Pada Agustus 2014, Mahathir Mohamad mengumumkan bahwa beliau menarik dukungannya kepada Najib Razak. Jadi, orang yang menentang Perdana Menteri pertama kali, menggantikan Perdana Menteri ketiga.

Pengunduran diri mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dari Dewan Ahli Rakyat partai berkuasa Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mengejutkan berbagai pihak. Pengundurannya ini merupakan salah satu akibat dari perseteruan panjangnya dengan pemimpin UMNO sekaligus Perdana Menteri Najib Razak. Mahathir Mohamad berkata beliau merasa Najib Razak terlalu tunduk mengikuti kehendak oposisi seperti menghapuskan ISA dan Akta Hasutan. Ini adalah serangan yang sama ditujukan kepada Perdana Menteri sebelumnya Abdullah Ahmad Badawi. Setelah bertengkar dengan Perdana Menteri Najib Razak serta partai United Malays National Organisation (UMNO) yang berkuasa, dia sekarang memimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan. Sebelum pemilihan umum, dia mengatakan berniat menjadi perdana menteri selama dua tahun, sebelum menyerahkan jabatannya kepada pemimpin koalisi yang saat ini sedang dipenjara, Anwar Ibrahim.

Kemenangan dramatis yang didapat oleh Mahathir Mohamad dan koalisinya Pakatan Harapan bukan datang begitu saja, terdapat strategi yang dilakukan oleh Koalisi dan Mahathir sendiri, solidnya partai oposisi yang bergabung dalam koalisi Pakatan

Universitas Sumatera Utara 50

Harapan dan kekuatan Oposisi menguasai sejumlah negara bagian yang sangat berpengaruh yang diawali pada tahun 2015, Dr. Wan Azizah, Istri dari Anwar Ibrahim, memainkan peranan penting dalam perbincangan antara KEADILAN, DAP, AMANAH dan Masyarakat Sivil untuk mendesak pembentukan Pakatan Harapan hingga Pada 2017 koalisi baru yang diberi nama Pakatan Harapan resmi lahir. Koalisi PH kemudian sepakat untuk mengangkat Tun Mahathir Mohamad sebagai ketua mereka.

Selanjutnya, isu-isu kasus 1MDB yang menteret Najib Razak kedalam pusaran korupsi dan keijakan GST pada 2015, 1MDB (1 Malaysia Development Berhad) ini mulanya dibentuk oleh Najib Razak pada tahun 2009 dengan tujuan untuk menjadikan Kuala Lumpur sebagai pusat kegiatan keuangan sekaligus untuk menggairahkan ekonomi Malaysia melalui berbagai investasi yang strategik. Berita negatif tentang 1MDB mulai terdengar di awal tahun 2015 ketika badan itu gagal membayar sejumlah hutang mereka ke bank dan pemegang obligasi mereka. Kasus 1MDB kemudian meledak setelah WSJ melaporkan bahwa mereka sudah melihat bukti-bukti transaksi penyalahgunaan dana itu dari tujuan aslinya. WSJ mengabarkan bahwa mereka mempunyai bukti hampir $700 juta uang yang bersumber dari 1MDB dimasukkan ke dalam rekening pribadi Najib Razak. Dan kasus GST, Meskipun bahwa GST adalah mekanisme cukai yang cakap, ia juga bersifat refresif karena bebannya dikenakan kepada semua rakyat Malaysia tanpa menghitung Sosio-Ekonomi. Padahal pada tahun 2016, setengah dari rakyat Malaysia berpendapatan kurang dari RM2.000/ bulan. Setelah itu ketokohan dan kepribadian Mahathir Mohamad juga memainkan peranan penting dalam pemenangannya. Mahathir mempunyai kredibilitas dan pengaruh yang tinggi di masyarakat Malaysia, itu dapat dilihat dari kejayaan beliau dalam memproyeksi krisis Malaysia dibawah pimpinan Najib Razak, dan juga Bahasa Politik yang digunakan oleh Mahathir Mohamad mudah dipahami oleh rakyat. Setelah itu ada cekatannya Mahathir Mohamad dan koalisi memanfaatkan keadaan, Media massa terutama media social dan media alternative memainkan peranan yang penting dalam mempengaruhi kecenderungan pemilih, media utama terinfeksi kurangnya keredibillitas di mata public,banyak pemilih yang telah bermigrasi ke media social yang lebih alternative untuk mendapatkan informasi yang lebih handal meskipun ada media online. Dan terakhir rakyat Malaysia yang menginginkan perubahan. Sumbangan tokoh-tokoh lain juga pasti sangat berpengaruh terhadap kemenangan Pakatan harapan. Seperti

Universitas Sumatera Utara 51

Datuk Seri Anwar Ibrahim yang mempunyai pengikut, begitu juga dengan Mat Sabu dan Rafizi, masing-masing mempunyai konstituensi dan pengikut setianya, dan ini semua dicampur dengan pengaruh Mahathir Mohamad, dan kebobrokan UMNO.

Pilihan Raya Umum Malaysia ke-14 (PRU-14) diadakan pada hari Rabu 9 Mei 2018 setelah parlimen dibubarkan pada 7 April 2018. Pada 6 April 2018, Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak mengumumkan pembubaran parlemen pada 7 April 2018. 222 orang ahli Dewan Rakyat dipilih dari kawasan pemilihan ahli tunggal menggunakan sistem pemungutan suara terbanyak. Pemilihan Raya Umum ini dimenangi oleh Pakatan Harapan (PH). Pakatan Harapan mendapat suara sebanyak 113 kursi di Dewan Rakyat. Ditambah dengan 8 kerusi yang dimenangi Parti Warisan Sabah, keseluruhan mereka mempunyai 121 kursi di Parlemen.

Hasil suara tiap koalisi pada Pemilihan Raya Umum 2018 : Pakatan Harapan (54.50%) Barisan Nasional (35.59%) Gagasan Sejahtera (8.11%) Lain-lain (1.80%)

Pada 10 Mei sore, Mahathir Mohamad, Perdana Menteri keempat, Perdana Menteri yang telah memipin Malaysia selama 22 Tahun, mengangkat sumpah sebagai Perdana Menteri Malaysia ketujuh. Yang menjadikan beliau sebagai Perdana Menteri terlama Ini merupakan satu kekalahan bersejarah bagi gabungan Barisan Nasional yang belum pernah kalah sebelum ini, sejak kemerdekaan Malaysia pada 1957, yaitu 61 tahun yang lalu.

Dan pada saat pelantikannya, beliau berusia 92 tahun yang membuatnya menjadi Pemimpin Tertua di Dunia. Penganalisa menamakan ini dengan “Malaysia Baharu”.

Kembalinya Anwar ke garis depan politik datang pada saat orang-orang Malaysia lebih terinformasi daripada sebelumnya. Media sosial dan generasi pemilih yang berani telah membuka sebuah wacana yang pernah dihentikan oleh pemerintah secara agresif. Anwar dinilai mampu kembali ke politik nasional Malaysia karena kemampuannya memahami aspirasi banyak orang Malaysia. Anwar Ibrahim menempuh

Universitas Sumatera Utara 52

perjalanan 20 tahun yang dramatis untuk memenuhi kembali takdirnya di dunia perpolitikan Malaysia.

Setelah kemenangan Pakatan Harapan, Pakatan Harapan perlu memastikan janji keadilan Ekonomi kepada Masyarakat untuk memastikan Pakatan Harapan memang dalam Pemilihan Selanjutnya. Pemilihan Raya Umum 14 Malaysia adalah sesuatu yang patut dibanggakan oleh Malaysia, dimana mereka mengubah masa depan mereka melalui tangan mereka sendiri.

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ahmad, N. N. N. (2019). 9 Mei 2018: Catatan Dari Garis Depan.Selangor: Grup Buku Karangkraf Sdn, Bhd. Mohamad, M. (2014). Jejak Seorang Pemimpin: sejarah lisan Tun Dr Mhathir Mohamad. Kuala Lumpur : MPH Group Printing (M) Sdn. Bhd Othman, A.L. (2019). Revolusi Tanpa Darah: Keberanian rakyat Malaysia tumbangkan rezim kleptokrat UMNO-BN dalam PRU14. Selangor : Naj Press Resourses (M) Sdn. Bhd. Pearce, J. A & Robinson, R. B. (2009). Manajemen Strategik. Surabaya: Binarupa Aksara Schroder, P. (2010). Strategi Politik. Jakarta: Friedrich-Naumann-Stiftung fuer die Freiheit

Jurnal :

Azhari. (2011). Politik di Negara bagian Sabah Malaysia (Studi kasus Intervensi Pejabat Publik terhadap pejabat Birokrasi). Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-41 (4): 595 – 622 Wekke, I.S. (2013). Politik, Agama dan Negara : Pemerintahan Islam di Malaysia. Jurnal Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Vol.12 No. 2 Fauzi, M. (2015). Demokrasi di Malaysia : Studi Perbandingan periode Pemerintahan Perdana Menteri Malaysia. Jurnal Hubungan Internasional. Vol.4 No. 1 Mubarak, M.Z & Bakar, M.Z.A. (2018). Politik Islam Mahathir Mohammad di Malaysia dan Soeharto di Indonesia. Vol.X No. 1.. Zain, Z.M, Yusoff, M.A, & Agustino, L. (2011). Kepembangkangan Sipil dan Proses Demokratisasi di Malaysia pada Era Mahathi. Jurnal Analisi Politik. Vol.1 No.1 Sahrasad, H. (2012). Oposisi Anwar Ibrahim dan Politik Malaysia. Jurnal Konfrontasi. Vol.1 No. 2.

53

Universitas Sumatera Utara 54

Undang Undang : Federal Contitution Artikel 3, Artikel 11, Artikel 12 tentang Religion (Agama)

Internet : spr.gov.my/ms/pilihan-raya/penjalanan-pilihan-raya/umum, diakses pada tanggal 1 Juni 2019, pukul 20.55 WIB https://www.goognewsfromindonesia.id/2018/05/19/kisah-di-ballik-kemenangan harapan-di-malaysia, diakses pada tanggal 1 Juni 2019, pukul 20.35 WIB\ https://m.cnnindonesia.com/internasional/20160229202952-106-114419/rekam-jejak mahathir-mohamad-dalam -politik-malaysia, diakses pada tanggal 1 Juni 2019, pukul 21.00 WIB https://m.republika.co.id/amp/p8uo5i38, diakses pada tanggal 20 Juni 2019, pukul 22.00 WIB https://m.malaysiakini.com/columns/429490, diakses pada tanggal 20 Juni 2019, pukul 22.00 WIB

Universitas Sumatera Utara