KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KERJA TEAM REDAKSI BIDANG BERITA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI SUMATERA UTARA DI

SANNY APRILINDA DAMANIK (NPM. 16.012.121.010) Dosen Pembimbing : 1 Prof.Dr.Syukur Kholil Dalimunthe, M.A. 2 Dr. Sabrin Tinambunan, M.A.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Komunikasi Kelompok Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Team Redaksi Bidang Berita Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara di Medan. 3 (tiga) pertanyaan yaitu bagaimana perencanaan komunikasi organisasi, Bagaimana pelaksanaan komunikasi kelompok dalam team redaksi bidang berita pada Lembaga Penyiaran Publik TVR1 Sumatera Utara di Medan, Bagaimana kualitas kerja team redaksi bidang berita pada Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara di Medan, Bagaimana pelaksanaan komunikasi kelompok untuk meningkatkan kualitas kerja team redaksi bidang berita pada Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara di Medan. Kerangka teori yang digunakan adalah komunikasi kelompok dan komunikasi interpersonal serta kajian kualitas. Model komunikasi kelompok menurut Michael Burgoon dalam Abu Huraerah dan Joseph A. Devito. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui rancangan model Studi Kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui : (1) wawancara, (2) observasi, (3) studi dokumentasi, dan (4) penelusuran referensi. Informan diambil dengan teknik purposive sampling. Data diproses menggunakan model Sugiyono, yaitu melalui tiga langkah, yang pertama reduksi data (data reduction), kedua penyajian data (data display), ketiga penarikan kesimpulan atau verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian diketahui bahwa Komunikasi Kelompok dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Team Redaksi Bidang Berita Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara di Medan. Dalam meningkat kualitas tim redaksi bidang berita terbatas Sumber Dava Manusia (SDM) ditambah dengan usia karvawan 50 tahun ke atas. Peralatan perangkat kasar dan perangkat lunak tidak mendukung disebabkan masih memakai komponen-komponen yang lama. Adapun yang baru tidak sesuai dengan kebutuhan. Dalam menetapkan atau menayangkan suatu berita ada beberapa kru yang dilibatkan dan elemen-elemen tim redaksi hanya memakai What's App (WA) Group untuk mengkoordinir acara berita akan ditayangkan. Dengan mempertimbangkan pada tujuan peningkatan kualitas kerja tim redaksi bidang berita, diharapkan LPP TVRI Sumatera Utara di Medan bidang berita harus meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan dun pendidikan-pendidikan agar profesionalisme setiap bidang kerja dimiliki dan tidak rangkap keria. LPP TVRI Sumatera Utara di Medan diharapkan dapat menyeimbangkan kebutuhan teknologi kekinian agar prasarana dan sarana dengan TV-TV lain dapat berkompetisi. LPP TVRI Sumatera Utara di Medan bidang berita dapat menghidupkan Unit Production dan Unit Production Manager (UPM) karena kedua bidang ini bertugas mengkoordinasikan dan bertanggungiawab terhadap proses produksi. Menghidupkan kembali rapat redaksi, dan ahli teknologi

Kata Kunci: komunikasi kelompok, kualitas kerja, LPP TVRI

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 1

KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KERJA TEAM REDAKSI BIDANG BERITA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI SUMATERA UTARA DI MEDAN

SANNY APRILINDA DAMANIK (NPM. 16.012.121.010) Supervised by : 1 Prof.Dr.Syukur Kholil Dalimunthe, M.A. 2 Dr. Sabrin Tinambunan, M.A.

Abstract This study aims to determine the group communication in improving the quality of work of Team Editorial News Field Broadcasting Institution TVRI in Medan. Three questions that is how the planning of organizational communication: 1) How the implementation of group communication in news team news team at Broadcasting Institution TVRI Sumatera Utara in Medan; 2) How the quality of news team editorial team at Broadcasting Institution TVRI Stunatera Utara in Medan; and 3) How the implementation of communication group to improve the quality of news team editorial team at Public Broadcasting Institution TVRI Sumatera Utara in Medan. The theoretical framework used is group communication and interpersonal communication and quality study. The model of group communication according to Michael Burgoon in Abu Huraerah and Joseph A. Devito. This research uses qualitative approach through case study model design. Data collection techniques were conducted through: (1) interview, (2) observation, (3) documentation study, and (4) reference searching. Informants were taken by purposive sampling technique. The data is processed using Sugiyono model, that is through three steps, the first data reduction (data reduction), second presentation data (data display), the third withdrawal conclusion or verification conclusion. The result of the research is known that the Group Communication in Improving the Quality of Work of the Editorial Team of News Field of Public Broadcasting Institution of TVRI Sumatera Utara in Medan. In improving the quality of editors team news field limited Human Resources (HR) coupled with the age of employees 50 years and over. Rugged device equipment and software does not support because it still uses the old components. The new ones do not fit the needs. In assigning or broadcasting a story there are several crews involved and elements of the editorial team only use the What's App (WA) Group to coordinate the news event to be aired. Taking into account the purpose of improving the quality of the editorial team work in the field of news, it is expected LPP TVRI North Sumatra in Medan news field should increase human resources through training and education-education so that professionalism every workplace is owned and not double work. LPP TVRI North Sumatra in Medan is expected to balance the needs of contemporary technology so that infrastructure and facilities with other TVs can compete. LPP TVRI Sumatera Utara in Medan news field can turn on Unit Production and Unit Production Manager (UPM) because both of these fields are in charge of coordinating and responsible for production process. Relive editorial meetings, and technology experts.

Keywords: group communication, work quality, LPP TVRI

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 2

A. Pendahuluan program berita jadi lebih menarik bagi pemirsanya. 1. Latar Belakang Dari puluhan televisi swasta yang Televisi telah menjadi salah satu sarana bersiaran secara nasional secara kasat mata media informasi yang tidak bisa dipisahkan tayangan yang ditampilkan di layar kaca dari kehidupan sehari-hari. Keadaan tersebut pada umumnya berlomba untuk meraih disebabkan televisi bukan hanya berperan penonton sebanyak-banyaknya, atau sebagai sumber informasi (berita), tetapi juga istilahnya siaran yang ditayangkan umumnya berpesan sebagai sumber hiburan dan ilmu untuk meraih rating penonton sebanyak- pengetahuan. Dengan kesempurnaan tekno- banyaknya, tanpa memperhatikan kualitas isi logi yang semakin tinggi, televisi telah menjadi tayangan. media penyiaran yang paling diminati masya- rakat luas di banding dengan media informasi Keberhasilan stasiun TV menarik pemirsa lainnya seperti radio, majalah, Koran, dan tergantung pada kemampuan karyawan media lainnya. Televisi merupakan alat komu- menghasilkan program yang berkualitas nikasi massa dengan ciri-ciri berlangsung satu dalam arti sesuai dengan keinginan pemirsa. arah, komunitar melembaga, pesan bersifat Sementara tingkat kualitas program dipenga- umum, sasarannya menimbulkan keserem- ruhi oleh komunikasi antara karyawan, pakan dengan komunikan yang heterogen. khususnya komunikasi kelompok dalam kerja team. Televisi adalah bisnis besar pada abad sekarang ini, itu sebabnya beberapa tahun Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) terakhir ini banyak bermunculan berbagai merupakan saluran televisi milik pemerintah stasiun broadcasting televisi swasta nasional dan paling lama berdiri di Indonesia, yaitu dan lokal ibarat cendawan di musim hujan. sejak tahun 1962. Tetapi walaupun sudah Bagi masyarakat Indonesia ini bukan hal yang tergolong paling tua, sebagian besar pemirsa mengejutkan setelah sekian lama TVRI ber- menganggap bahwa TVRI kurang bersaing di fungsi sebagai broadcasting televisi tunggal di banding stasiun televisi swasta. Di masa Indonesia yang menampilkan informasi atau lampau, TVRI sangat diminati pemirsa dengan berita, pendidikan, dan hiburan bagi rakyat program-program unggulan, sperti Si Unyil, Kuis Indonesia. Dengan kehadiran televisi yang di Siapa Dia, Berpacu Dalam Melodi, Aneka Ria kelola oleh pihak swasta diharapkan dapat Safari, Ria Jenaka, Berbalas Pantun dan acara memberikan suatu warna baru yang lebih lainnya yang sangat menarik. Namun di cerah, di dalam format dan programnya. zaman sekarang minat masyarakat menonton Tidak terlalu sulit untuk dapat mengikat hati TVRI sangat rendah, karena kualitas acara- dan menggiring publik pemirsa menuju kepa- acara yang ditampilkan kurang bersaing di da kehadiran televisi broadcasting swasta banding stasiun televisi lainnya, kondisi (Eva Arifin, 2010:3). tersebut tentu menjadi perhatian serius bagi semua pihak karena pada dasarnya TVRI Di Indonesia terdapat banyak stasiun adalah satu-satunya stasiun televisi yang televisi, yaitu TVRI, RCTI, GTV, MNCTV, iNews, mampu menjangkau seluruh wilayah SCTV, Indosiar, antv, tvone, metrotv, trans7, Indonesia hingga ke pelosok desa. transtv, rtv, KompasTV, NET. Setiap stasiun TV berlomba-lomba untuk menyuguhkan prog- Tidak seperti stasiun TV lainnya, TVRI ram hiburan dan program berita yang menarik mempunyai stasiun penyiaran di berbagai guna mendapatkan perhatian dari banyak daerah, seperti Medan, Palembang, Jakarta, pemirsa sehingga dapat memperoleh rating Surabaya, Semarang dan daerah lainnya dan share yang tinggi. Bahkan terdapat yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun beberapa stasiun TV yang menghadirkan nilai share beberapa stasiun penyiaran TVRI presenter berita terkenal dengan tujuan agar dapat dilihat pada gambar 1:

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 3

rahkan acara penyiaran. Anggota tim redaksi 4.0 berinteraksi dan berkomunikasi secara rutin 3.5 3.4 3.0 selama pelaksanaan kegiatan, sehingga

penulis tertarik melakukan penelitian dengan 2.5 2.2 2.0 judul: “Komunikasi Kelompok Dalam Mening- 1.6 Share 1.5 1.2 katkan Kualitas Kerja Team Redaksi Bidang 1.0 1.0 0.7 0.8 Berita Lembaga Penyiaran Publik TVRI 0.6 0.4 0.5 0.5 Sumatera Utara di Medan.” 0.0

2. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah yang telah diurai-

kan sebelumnya, maka penulis merumuskan Gambar 1. Stasiun Penyiaran TVRI dengan masalah penelitian sebagai berikut : Peringkat Share 10 Besar a. Bagaimana pelaksanaan komunikasi Gambar 1. memperlihatkan beberapa kelompok dalam team redaksi bidang stasiun penyiaran TVRI yang menempati posisi berita pada Lembaga Penyiaran Publik 10 besar (paling atas) berdasarkan angka TVRI Sumatera Utara di Medan ? share. Terlihat bahwa psoisi share tertinggi b. Bagaimana kualitas kerja team redaksi ditempati stasiun TVRI Yogyakarta dengan bidang berita pada Lembaga Penyiaran angka share sebesar 3,4, sedangkan stasiun Publik TVRI Sumatera Utara di Medan ? penyiaran Medan berada paling bawah c. Bagaimana pelaksanaan komunikasi dengan angka share sebesar 0,4. Keadaan kelompok untuk meningkatkan kualitas tersebut menunjukkan bahwa kualitas kerja kerja team redaksi bidang berita pada pegawai TVRI Stasiun Sumatera Utara di Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Medan masih tergolong rendah. Utara di Medan ? Komunikasi kelompok (team) adalah komunikasi yang berlangsung antara bebe- 3. Tujuan Penelitian rapa orang dalam suatu kelompok “kecil” Sesuai dengan rumusan masalah, maka seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi, penelitian ini bertujuan untuk : team redaksi, team peliput, dan penyairan, yang anggotanya berinteraksi satu sama lain a. Mengetahui pelaksanaan komunikasi untuk mencapai tujuan bersama Anwar Arifin kelompok dalam team redaksi bidang (1984:4). Komunikasi kelompok sangat berpe- berita pada Lembaga Penyiaran Publik ngaruh terhadap hasil kerja team, khsususnya TVRI Sumatera Utara di Medan. team kerja yang anggotanya harus berin- b. Mengetahui kualitas kerja team redaksi teraksi secara aktif selama pelaksanaan bidang berita pada Lembaga Penyiaran pekerjaan dengan menggunakan bahasa Publik TVRI Sumatera Utara di Medan. verbal singkat dan bahasa non verbal, seperti c. Mengetahui pelaksanaan komunikasi team drama, team peliputan (reporter dan kelompok untuk meningkatkan kualitas juru kamera), serta team redaksi. Komunikasi kerja team redaksi bidang berita pada dalam kelompk yang buruk dapat menim- Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera bulkan gangguan terhadap pelaksanaan Utara di Medan. pekerjaan karena kurangnya pemahaman terhadap informasi atau penyampaian B. Tinjauan Pustaka informasi yang selalu terlambat. 1. Komunikasi Kelompok Kualitas program TV sangat dipengaruhi oleh bagian redaksi, karena bagian tersebut a. Pengertian Komunikasi Kelompok bertugas mempersiapkan konten berita yang Komunikasi merupakan cara untuk akan di ekspos ke publik. Team redaksi memudahkan manajemen. Seorang manajer bertugas dari sejak persiapan peliputan berita, harus menjadi komunikator yang baik. Manajer membuat naskah, editing, hingga menga- yang tidak dapat berkomunikasi dengan

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 4

bawahannya tentang pekerjaan-pekerjaan mana anggota-anggotanya saling berinteraksi atau tentang segala sesuatu yang berhubu- satu sama lain. Tidak ada jumlah batasan ngan dengan tugas dan tanggungjawab anggotanya yang pasti, 2-3 orang atau 20-30 yang perlu dilaksanakan tidak akan berhasil orang. Komunikasi kelompok dengan sendiri- menyuruh bawahan mengerjakannya. nya melibatkan pula komunikasi pribadi. Sebaliknya apabila bawahan tidak dapat Menurut Marhaeni Fajar (2009:68), bahwa berkomunikasi secara bebas, baik dan benar kelompok dibagi pada tiga jenis, yaitu dengan manajernya, maka informasi yang kelompok primer dan skunder, kelompok dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan keanggotaan dan kelompok rujukan, kelom- secara sukses tidak akan berhasil. pok deskriptif dan kelompok perspektif. Gambaran tentang komunikasi ialah Pertama, kelompok primer dan skunder. dengan mempercayai bahwa saling mema- Kelompok primer adalah suatu kelompok yang hami dan saling pengertian terjadi karena satu anggota-anggotanya berhubungan akrab, orang berbicara dengan orang lain (satu personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi orang atau lebih) atau karena hal-hal yang dan kerjasama. Sedangkan kelompok telah dituliskan seseorang dibaca orang lain. sekunder adalah kelompok yang anggota- Menurut Tandowijojo (2011:14) bahwa anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak komunikasi merupakan suatu proses saat personal, dan tidak menyentuh hati. Kedua, orang berusaha untuk menyampaikan kelompok keanggotaan dan kelompok informasi dan mendapatkan hal-hal yang rujukan. Keanggotaan adalah kelompok yang menjadi sasarannya. Sedangkan menurut anggota-anggotanya secara administratif dan Robbins (2010:311) bahwa elemen-elemen fisik menjadi anggota kelompok itu sendiri. serta proses-proses yang terlibat dalam proses Sedangkan kelompok rujukan adalah kelom- komunikasi adalah: keterampilan, sikap, pok yang digunakan sebagai alat ukur pengetahuan dan sistem sosial budaya; (standar) untuk menilai diri sendiri atau untuk pesan, saluran, dan umpan balik. membentuk sikap. Ketiga, kelompok deskriptif dan kelompok perspektif. Kelompk deskriptif Untuk efektifitas komunikasi, kriteria yang adalah kelompok yang bertujuan memecah- digunakan menurut Andre (2012:23) adalah: kan masalah melalui diskusi dan setiap “Siapa penerima pesan atau pemakai anggota berusaha belajar tentang dirinya, (receiver), isi pesan (content), ketepatan sehingga muncul kesadaran dalam mewujud- waktu (timing), media komunikasi (media), kan identitas sosial baru. Sedangkan kelompok format (format) dan sumber pesan (source)”. peskriptif, mengacu pada langkah-langkah Namun untuk memperoleh hasil komunikasi yang harus ditempuh anggota kelompok yang efektif tidaklah mudah karena banyak- dalam mencapai tujuan kelompok. nya faktor-faktor yang mempengaruhi proses komunikasi tersebut. Faktor-faktor pengham- Kelompok yang baik adalah kelompok bat itu dapat berasal dari pihak komunikator yang mampu memberikan kesempatan pada atau hal-hal lain yang mempengaruhi individu-individu yang ada di dalamnya untuk efektivitas komunikasi. mengaktualisasikan diri, sehingga kelompok merupakan perwujudan dari individu-individu Michael Burgoon dalam Huraerah dan yang ada di dalamnya. Purwanto (2012:34) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan b. Sifat Komunikasi Kelompok yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, Sebagaimana dipahami bahwa komuni- menjaga diri, pemecahan masalah, yang kasi kelompok adalah komunikasi dengan mana anggota-anggotanya dapat mengi- sejumlah komunikan. Komunikasi kelompok ngat karakteristik pribadi anggota-anggota (group communication) termasuk komunikasi yang lain secara tepat. tatap muka, karena komunikator dan Selain itu komunikasi kelompok juga komunikan berada dalam situasi saling merupakan proses komunikasi yang berlang- berhadapan dan saling melihat. Sebab itu, sung 3 orang atau lebih secara tatap muka di sesuai dengan sifatnya, komunikasi kelompok

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 5

dibagi kepada dua macam, yaitu komunikasi tahuan, sikap, nilai dan kemampuan meme- kelompok kecil (small group communication) cahkan masalah. Proses, menunjukkan dan komunikasi kelompok besar (big group kepada semua proses internal yang terjadi communication). Situasi komunikasi dinilai dalam kelompok selama diskusi. Apakah sebagai komunikasi kelompok kecil (small mereka dapat memperoleh hasil dari tiap-tiap group communication) apabila situasi anggota kelompok yang dibawa kepada hasil komunikasi seperti itu dapat diubah menjadi kelompok untuk perkembangan kelompok komunikasi antarpersonal dengan setiap atau tidak. Proses mencakup semua tingkah komunikan. Dengan perkataan lain, antara laku verbal dan nonverbal yang berisi proses komunikator dengan setiap komunikan dapat internal yang terjadi dalam kelompok dan terjadi dialog atau tanya jawab. Diban- mempengaruhi apa yang terjadi dalam dingkan dengan komunikasi antarper-sonal, kelompok. Hasil merupakan keputusan atau komunikasi kelompok kecil kurang efektif penyelesaian yang dicapai oleh kelompok. dalam mengubah sikap, pendapat, dan Itulah hasil atau konsekuensi dari interaksi perilaku komunikan, karena diri tiap komuni- kelompok. Oleh karena itu hasil dipengaruhi kan tidak mungkin dikuasai seperti halnya oleh faktor masukan maupun proses. Balikan pada komunikan komunikasi antarpesonal. berisi respons yang mengikat sistem bersama. Dibandingkan dengan komunikasi kelompok Balikan ini memberikan masukan untuk perte- besar, komunikasi kelompok kecil lebih bersifat muan kelompok masa akan datang. (Arni rasional. Ketika menerima suatu pesan dari Muhammad, 2011:184-185). komunikator, komunikan menanggapinya Ada beberapa karakteristik dari komuni- dengan lebih banyak menggunakan pikiran kasi kelompok kecil, yang pertama memper- daripada perasaan (Effendi, 2004:8). mudah pertemuan ramah-tamah, yang kedua Menurut Shaw dalam Arni Muhammad adalah personaliti kelompok. Bila sekelompok (2014:182), ada enam cara untuk mengiden- orang datang bersama mereka membentuk tifikasi suatu kelompok. Berdasarkan hal itu kita identitas mereka sendiri yang menjadikan dapat mengatakan bahwa komunikasi kelom- personaliti kelompok. Karakteristik ketiga pok kecil adalah suatu kelompok individu adalah kekompakan yaitu daya tarikan yang dapat mempengaruhi satu sama lain, anggota kelompok satu sama lain dan memperoleh beberapa kepuasan satu sama keinginan mereka untuk bersatu. Karakteristik lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, keempat adalah komitmen terhadap tugas. mengambil peranan, terikat satu sama lain Aktivitas individu lainnya dalam kelompok dan berkomunikasi tatap muka, jika salah satu yang dekat hubungannya dengan komitmen dari komponen ini hilang, individu yang terlibat adalah motivasi tidaklah berkomunikasi dalam kelompok kecil. Karakteristik yang kelima adalah besar- Menurut Tubbs dalam Mulyana dan nya kelompok. Kelihatannya cukup sederhana Gembira Sari (2008:3) Komunikasi kelompok tetapi besarnya kelompok itu mempunyai kecil diartikan sebagai proses pertukaran beberapa pencabangan penting dalam pesan verbal dan non verbal antar tiga orang kelompok. Karakteristik keenam adalah norma atau lebih anggota kelompok yang bertujuan kelompok. Norma kelompok adalah aturan untuk saling mempengaruhi. dan pedoman yang digunakan oleh kelom- Kelompok kecil merupakan organisasi pok itu sendiri maupun beberapa faktor kecil yang mempunyai empat komponen eksternal di luar kelompok. Norma kelompok dasar yaitu input atau masukan, proses, output sesungguhnya adalah membimbing dan atau hasil dan balikan. Masukan merupakan mengkoordinasikan anggota kelompok agar materi mentah dalam kelompok kecil seperti kelompok dapat mencapai tujuannya. Karak- orang, informasi yang digunakan kelompok teristik keenam adalah saling tergantung satu untuk berinteraksi. Orang atau anggota sama lain. Karakteristik yang paling penting kelompok adalah masukan karena tiap orang adalah anggota kelompok bergantung satu dalam kelompok membawa kualitas tertentu sama lain untuk beberapa tingkatan tertentu, seperti kepribadian, umur, kesehatan, penge-

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 6

dan paling kurang pada seorang lainnya (Arni kelompok secara rutin memberikan kesem- Muhammad, 2011:185-188). patan kepada anggotanya untuk melakukan Berbeda dengan komunikasi kelompok aktivitas yang informal, santai, dan menghibur. kecil, komunikasi kelompok besar menilai jika Jika ditinjau dari sejarahnya, human suatu situasi komunikasi antara komunikator relations tidak muncul begitu saja. Sejarah dan komunikan sukar terjadi komunikasi munculnya human relations sangat erat antarpersonal. Menurut Effendy (2012:14) kaitannya dengan perkembangan sejarah komunikasi kelompok yang apabila jumlah manajemen dan organisasi. Human relations orang dalam kelompok itu banyak, maka menjadi sebuah pendekatan yang dianggap kelompok tersebut disebut kelompok besar penting dalam organisasi termasuk juga dan komunikasi yang berlangsung disebut dalam bidang kajian komunikasi. Hubungan komunikasi kelompok besar (large group manusiawi dapat dilakukan untuk menghi- communication). langkan hambatan-hambatan komunikasi, Sedangkan menurut Hafied Cangara meniadakan salah pengertian dan mengem- (2012:34-35), komunikasi kelompok besar ini bangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia. diistilahkan dengan komunikasi publik dan Maka dalam kegiatan hubungan manusiawi, berlangsung secara spontanitas, tetapi ada dua teknik dan pendekatan yang dapat terencana dan dipersiapkan lebih awal. dilakukan, yaitu pendekatan emosional Komunikasi kelompok juga menunjukkan (emosional approach) dan pendekatan sosial adanya perbedaan dari sisi karakter komuni- budaya (sosio culture approach) (Effendy, kannya. Jika pada kelompok kecil umumnya 1984:46). komunikan bersifat homogen, seperti sama b. Fungsi pendidikan jenis kelaminnya, sama pendidikannya, dan Komunikasi kelompok juga berfungsi sebagainya, maka pada kelompok besar sifat sebagai pendidikan. Fungsi pendidikan, komunikannya heterogen. Mereka terdiri dari karena dalam kelompok setiap anggota individu yang berbeda jenis kelamin, usia, jenis secara formal maupun informal dapat melalu- pekerjaan, pendidikan dan sebagainya. Hal kan pertukaran pengetahuan ataupun infor- inilah kemudian yang menyebabkan khalayak masi. Pertukaran pengetahuan dan informasi lebih cenderung menanggapi pesan dengan tentu dapat menambah pengetahuan bagi perasaan dari pada dengan pikiran. anggota kelompok lainnya.

c. Fungsi persuasi c. Fungsi dan Efektivitas Komunikasi Kelompok Fungsi persuasi, seorang anggota kelom- Komunikasi kelompok memiliki fungsi, pok berupaya mempersuasi anggota lainnya sebagaimana dijelaskan Bungin (2009:274), supaya melakukan atau tidak melakukan bahwa keberadaan suatu kelompok dalam sesuatu. Seseorang yang terlibat usaha-usaha masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsi persuasif dalam suatu kelompok, membawa yang akan dilaksanakannya. Fungsi-fungsi resiko untuk tidak diterima oleh para anggota tersebut mencakup fungsi hubungan sosial, lainnya. pendidikan, persuasi, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan, serta fungsi d. Fungsi problem solving terapi. Semua fungsi tersebut dimanfaatkan Komunikasi kelompok dapat berfungsi untuk kepentingan masyarakat, kelompok, sebagai penyelesaian masalah (problem dan para anggota kelompok itu sendiri . solving). Kelompok dicerminkan dengan a. Fungsi hubungan sosial. kegiatan-kegiatannya untuk memecahkan persoalan dan membuat keputusan- Komunikasi kelompok berfungsi sebagai keputusan. Seringkali seseorang tidak mampu wadah menjalin hubungan sosial. Fungsi memecahkan masalahnya sendiri, karena itu hubungan sosial dalam arti bagaimana suatu ia menggunakan kelompok sebagai sarana kelompok mampu memelihara dan meman- memecahkan masalahnya. Di sinilah dipahami tapkan hubungan sosial di antara para bahwa komunikasi kelompok dapat berfungsi anggotanya, seperti bagaimana suatu

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 7

untuk membantu anggota kelompok lainnya pertambahan proporsi kelompok yang memecahkan masalah. menjadi kurang menyumbang dalam arti e. Fungsi terapi bahwa mereka kurang memberikan sumba- ngan dibandingkan dengan jumlah volume Komunikasi kelompok dapat berfungsi total interaksi mereka. Kedua, keefektifan sebagai terapi. Kelompok terapi memiliki komunikasi kelompok dapat diukur dari perbedaan dengan kelompok lainnya, karena jaringan kelompok dan kohesi kelompok, yaitu kelompok terapi tidak memiliki tujuan. apakah anggota kelompok itu tetap tinggal Tentunya individu tersebut harus berinteraksi dalam kelompok, dan mencegahnya mening- dengan anggota kelompok lainnya guna galkan kelompok. mendapatkan manfaat, namun usaha utamanya adalah membantu diri sendiri, d. Proses Komunikasi Kelompok bukan membantu kelompok mencapai Proses komunikasi pada dasarnya sama konsensus. dengan komunikasi pada umumnya, kompo- Komunikasi yang efektif dapat dipahami nen dasar yang digunakan dalam berkomu- sebagai komunikasi yang menunjukkan nikasi adalah komunikan, komunikator bahwa antara komunikan dan komunikator (sender), pesan (message), media (channel) sama-sama memahami pesan-pesan yang dan respon (efec). Akan tetapi dalam dibicarakan. Komunikasi dikatakan efektif komunikasi kelompok proses komunikasi ber- apabila pertemuan komunikasi merupakan hal langsung secara tatap muka, dengan lebih yang menyenangkan bagi komunikan dan mengintensifkan tentang komunikasi dengan dalam proses tersebut tercipta sebuah antar individu dan individu dengan personal kebersamaan dalam makna yang secara struktural (formal). Ketika seluruh orang yang langsung hasilnya dapat diperoleh. terlibat dalam komunitas atau kelompok tersebut berkomunikasi di luar forum, maka Effendy (2012:219) mengukur efektifnya komunikasi yang digunakan cenderung tidak suatu komunikasi yang timbul dari tiga formal. Akan tetapi jika individu tersebut klasifikasi, yaitu: Pertama, efek kognitif. Efek ini bertemu dalam satu forum yang dihadiri berkaitan dengan pikiran, nalar atau ratio. anggota kelompok atau komunitas tersebut, Dengan efek ini diharapkan komunikan yang maka komunikasi yang berlangsung akan semula tidak mengerti menjadi mengerti, yang cenderung menggunakan bahasa yang lebih semula tidak tau membedakan mana yang formal. Proses komunikasi kelompok dapat salah dan yang benar. Kedua, efek afektif, dijelaskan sebagai berikut: (Effendy, 2012:8.) yaitu efek yang berhubungan dengan perasaan. Misalnya yang semula tidak senang a. Komunikator (sender) menjadi senang, yang semula rendah diri Komunikator merupakan orang yang menjadi memiliki rasa percaya diri. Ketiga, mengirimkan pesan yang berisi ide, gagasan, efek behavioral yakni efek yang menimbulkan opini dan lain-lain untuk disampaikan kepada etika untuk berprilaku tertentu dalam arti kata seseorang (komunikan) dengan harapan melakukan suatu tindakan atau kegiatan dapat dipahami oleh orang yang menerima yang bersifat fisik atau jasmani. pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Jalaluddin Rakhmat (2009:162) menjelas- b. Pesan (message) kan bahwa keefektifannya dapat dilacak Pesan adalah informasi yang akan berdasarkan karakteristik kelompok bersangku- disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim tan. Misalnya dari ukuran kelompok dan pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal jaringan kelompok. Pertama, dari ukuran dan pesan akan efektif jika diorganisir secara kelompok kata Rakhmat, efektivitas komuni- baik dan jelas. Materi pesan yang disam- kasi dapat dilihat dari tingkat partisipasi paikan dapat berupa informasi, ajakan, anggota kelompok. Karena makin besar rencana kerja, pertanyaan dan lain seba- ukuran kelompok, anggota yang paling aktif gainya. Pada tahap ini pengirim pesan akan makin terpisah dari anggota-anggota membuat kode atau simbol sehingga kelompok yang lain. Di samping itu, dari menyampaikan pesan dalam bentuk kata- kisaran dua sampai tujuh, tampaknya ada

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 8

kata, gerakan anggota badan, (tangan, umumnya merupakan respon langsung yang kepala, mata dan anggota badan yang mengandung pemahaman atas pesan lainnya). Tujuan menyampaikan adalah untuk tersebut dan sekaligus merupakan apakah mengajak, membujuk, mengubah sikap, pesan itu akan dilaksanakan atau tidak. perilaku atau menunjukkan arah tertentu. Respon bermanfaat untuk memberikan c. Media (Channel) informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk Media adalah alat untuk menyampaikan menumbuhkan kepercayaan serta pesan seperti TV, radio, surat kabar, papan keterbukaan di antara komunikan juga balikan pengumuman, telepon dan media jejaring dapat memperjelas persepsi. sosial. Media yang terdapat dalam komunikasi kelompok bermacam-macam jenis, seperti rapat seminar, pameran, diskusi panel, e. Faktor Yang Mendasari Orang melakukan workshop dan lain-lain. Media dapat Komunikasi Kelompok dipengaruhi oleh isi pesan yang disampaikan, Sebagaimana yang dinyatakan jumlah penerima pesan, situasi dan vested of Rosmawaty (2010:86) bahwa komunikasi interest. kelompok yang dikemukakan oleh seseorang dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu: d. Mengartikan kode atau isyarat 1) Faktor Imitasi (meniru) Setelah pesan diterima melalui indra (telinga, mata dan seterusnya) maka di Imitasi adalah tanggapan yang dipelajari penerima pesan harus dapat mengartikan dari hasil komunikasi interaksi dan pengaruh simbol atau kode dari pesan tersebut, lingkungan, bukan pembawaan sejak sehingga dapat dimengerti atau dipahami dilahirkan. Keinginan untuk meniru, tampak komunikasi kelompok mempunyai suatu jelas dalam tingkah laku anak-anak dalam simbol, kode atau isyarat tersendiri yang pertumbuhannya menjadi dewasa. Mulai dari menjadi ciri khas suatu kelompok yang hanya bahasa, cara makan, cara berkomunikasi, dimengerti oleh kelompok atau komunitas cara berpakaian, dan sebagainya. Akan sendiri. tetapi imitasi ini tidak semua bersifat positif, di sisi lain imitasi juga bersifat negatif. Sebagai f. Komunikan contoh, imitasi yang bersifat negatif Komunikan adalah orang yang menerima menyebabkan seseorang yang pada awalnya pesan yang memahami pesan dari si pengirim tidak mempunyai sifat atau gaya hidup yang meskipun dalam bentuk kode atau isyarat fisionable, akan tetapi ketika seseorang tanpa mengurangi arti atau pesan yang di mengikuti atau meniru suatu hal, maka maksud oleh pengirim. Dalam komunikasi seseorang tersebut akan berubah. kelompok komunikan bertatap muka dan 2) Faktor Sugesti bertemu langsung dengan komunikatornya. Faktor adanya sugesti yang diterima Sehingga seseorang bisa berkomunikasi seseorang dari orang lain yang mempunyai secara langsung. otoritas, prestice social yang tinggi atau ahli g. Respon dalam lapangan tertentu. Ia mengoper Respon adalah isyarat atau tanggapan tingkah laku atau adat kebiasaan dari orang yang berisi kesan dari penerima pesan dalam lain tadi tanpa suatu pertimbangan. bentuk verbal maupun non verbal. Tanpa respon seorang pengirim pesan tidak akan 3) Faktor Simpati tahu dampak pesannya terhadap si penerima pesan. Hal ini penting bagi manager atau Perasaan simpati yaitu perasaan tertarik- pengirim pesan untuk mengetahui apakah nya seseorang pada orang lain. Perasaan pesan sudah diterima dengan pemahaman simpati ini dapat timbul secara tiba-tiba atau yang benar dan tepat. Respon dapat secara lambat laun. Adapun dorongan utama disampaikan oleh penerima pesan atau orang yang tercipta atau terbentuk karena adanya lain yang bukan penerima pesan. Respon simpati yaitu adanya dorongan ingin mengerti yang disampaikan oleh penerima pesan pada dan ingin bekerjasama. Sehingga, “mutuals

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 9

understanding” atau pengertian bersama Komunikasi Interpersonal adalah proses dapai dicapai kalau terdapat simpati. pertukaran informasi di antara seseorang 4) Media Komunikasi Kelompok dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat Media dalam suatu kelompok sangat langsung diketahui balikannya (Arni berperan penting tentang kegiatan yang Muhammad, 2014:159). Dengan dilakukan dalam suatu kelompok komunitas. Di bertambahnya orang yang terlibat dalam samping digunakan untuk sarana berinte-raksi komunikasi, menjadi bertambahlah persepsi dan bersosialisasi, media ini juga berfungsi orang dalam kejadian komunikasi sehingga sebagai wadah untuk mempro-mosikan bertambah komplekslah komunikasi tersebut. segala bentuk kegiatan yang mengandung nilai komersial yang mengun-tungkan bagi Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya komunitasnya. The Interpersonal Communication: komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan Menurut Jalaluddin Rakhmat (2011:39) penerimaan pesan-pesan antara dua orang ada 4 indikator komunikasi kelompok yaitu: atau sekelompok kecil orang dengan 1) Solidaritas, yaitu integritas kekompakkan beberapa efek dan umpan balik” (Devito, dan rasa memiliki dalam kelompok yang 1989:4). diindikasikan. Faktor-faktor rasa hormat, Dalam situasi interpersonal, proses empati, didengar, kejelasan dan rendah komunikasi dapat berlangsung secara dialogis hati; yang memungkin terjadinya interaksi. Mereka 2) Intensitas dan frekuensi komunikasi, yaitu yang terlibat (partisipan) melakukan dua banyaknya proses komunikasi yang pesan sekaligus, sebagai pembicara dan berlangsung dalam kurun waktu tertentu; sebagai penerima, secara bergantian melalui 3) Tindakan komunikatif yakni tindakan yang tatap muka. dilakukan oleh partisipan komunikasi dalam kelompok untuk mencapai tujuan Menurut John O. Green dalam Budyatna bersama; (2015:25) dalam Teori Action As sembly Theory, 4) Motivasi komunikasi yaitu motivasi merupakan salah satu teori komunikasi melakukan komunikasi, terutama untuk interpersonal (antarpribadi) yang terpusat meningkatkan kinerja. pada individu. Membahas mengenai sifat kreatif perilaku manusia mengenai

bagaimana mungkin bagi kita untuk 2. Komunikasi Interpersonal mendengar, berkata, berpikir, dan berbuat a. Pengertian Komunikasi Interpersonal bahwa kita tidak pernah dengar, berkata, Komunikasi intrapersonal adalah komuni- berpikir, dan berbuat sebelumnya. kasi dalam diri sendiri. Dalam diri masing- Sesungguhnya dapat dipastikan bahwa sifat masing terdapat komponen-komponen mengenai kreativitas selalu hadir di dalam komunikasi seperti sumber, pesan, saluran perilaku kita, sekalipun tidak mengenal atau penerima dan balikan. Dalam komunikasi menyadarinya. intrapersonal atau antarpribadi hanya Teori Pembentukan Relasional atau seorang yang terlibat. Pesan mulai dan Relational Framing Theory (RFT) menjelaskan berakhir dalam diri individu masing-masing bagaimana orang mengatur pesan-pesan Komunikasi antarpribadi mempengaruhi antarpribadi untuk mendukung kesimpulan- komunikasi dan hubungan dengan orang lain. kesimpulan tentang hubungan yang terjadi Wenburg dan Wilmat dalam Arni Muhammad antara komunikator (Dillard, dalam Budyatna, (2014:159) menyatakan bahwa persepsi 2015:106). Menurut teori ini, orang mengerti individu tidak dapat dicek oleh orang lain mengenai pesan-pesan relasional dengan tetapi semua arti atribut pesan ditentukan menafsirkannya sebagai indikator-indikator oleh masing-masing individu. Persepsi kekuasaan-kepatuhan atau afiliasi-disafiliasi. seseorang memainkan peranan penting Lain halnya dengan Dean Barnulus dalam dalam menginterpretasikan pesan. Liliweri (1991:12) yang mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi, dihubungkan dengan

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 10

pertemuan antara dua individu, tiga individu baik kemudian memberikan jawaban yang ataupun lebih yang terjadi secara spontan dikehendaki sampai tujuan wawancara dan tidak berstruktur. tercapai.

c. Kebutuhan Komunikasi Interpersonal Dalam b. Klasifikasi Komunikasi Interpersonal Organisasi Redding dalam Arni Muhammad Dalam diri tiap-tiap orang ada kebutuhan (2014:159-160) mengembangkan klasifikasi yang berbeda-beda, yang bersifst fisik atau komunikasi interpersonal menjadi interaksi biologis. Selain itu individu juga mempunyai intim, percakapan sosial, interogasi atau kebutuhan antarpribadi atau kebutuhan pemeriksaan dan wawancara. sosial yang dipenuhinya melalui komunikasi interpersonal atau antarpribadi. William C. 1) Interaksi Intim Schutz mengidentifikasi 3 macam kebutuhan Interaksi intim termasuk komunikasi di dasar ini, yaitu kebutuhan akan kasih sayang, antara teman baik, pasangan yang sudah kebutuhan diikutsertakan dan kebutuhan menikah, anggota famili dan orang-orang akan kekuasaan atau kontrol (Arni yang mempunyai ikatan emosional yang kuat. Muhammad. 2014:161). Di dalam organisasi hubungan ini dikembang- 1) Kasih sayang kan dalam sistem komunikasi informal. Kebutuhan akan kasih sayang adalah Misalnya hubungan yang terlibat di antara kebutuhan untuk mempertimbangkan apakah kedua orang teman baik dalam organisasi, dari kita disukai atau disayangi oleh orang lain. yang mempunyai interaksi personal mungkin di Orang yang menghindar dari keterlibatan luar peranan dan fungsinya dalam organisasi. emosional dikatakan kurang personal. Orang- orang semacam ini dapat dijumpai di mana- 2) Percakapan Sosial mana dalam organisasi. Seringkali orang- Percakapan sosial adalah interaksi untuk orang ini kelihatan paling cocok menjadi menyenangkan seseorang secara sederhana pimpinan atau pimpinan kelompok kerja. Jika dengan sedikit berbicara. Tipe komunikasi kita perhatikan lebih dekat kita akan tatap muka penting bagi pengembangan menemukan bahwa orang ini bersembunyi di hubungan informal dalam organisasi. balik diri mereka karena takut bahwa orang Percakapan sosial, seperti family, sport, isu lain tidak menyukai mereka sebagaimana politik. adanya. Orang-orang ini seperti manusia lainnya mempunyai kebutuhan akan kasih 3) Interogasi atau Pemeriksaan sayang, tetapi mereka belajar menutupi Interogasi atau pemeriksaan adalah kebutuhan ini dengan tidak membiarkan interaksi antara seseorang yang ada dalam orang lain dekat dengan mereka. kontrol yang meminta atau bahkan menuntut 2) Diikutsertakan informasi daripada yang lain. Misalnya seorang pengacara memeriksa seseorang Kebutuhan merasa berarti dan diperhi- saksi, seorang karyawan yang dituduh tungkan adalah merupakan kebutuhan mengambil barang-barang organisasi untuk antarpribadi diikutsertakan. Menurut Schutz kepentingan pribadinya, biasanya karyawan orang-orang yang tidak berhasil memenuhi tersebut diinterogasi oleh atasannya untuk kebutuhan ini dinamakan kurang sosial atau mengetahui benar atau tidaknya tuduhan itu. terlalu sosial. Orang-orang yang kurang sosial tidak suka orang lain disekelilingnya, seperti 4). Wawancara halnya orang yang kurang personal mereka Wawancara adalah satu bentuk menganggap komunikasi sebagai ancaman komunikasi interpersonal di mana dua orang dari orang lain. Orang-orang ini sering merasa terlibat dalam percakapan yang berupa amat malu dan sangat sulit untuk mencip- tanya jawab. Salah seorang mengajukan takan percakapan dengan yang lain dalam pertanyaan untuk mendapatkan informasi organisasi (Arni Muhammad, 2014:163). dan yang lainnya mendengarkan dengan

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 11

3) Kontrol hubungan dengan orang lain. Banyak dari Kontrol adalah kebutuhan yang timbul waktu kita pergunakan dalam komunikasi karena rasa tanggungjawab dan kepemim- interpersonal diabdikan untuk membentuk pinan. Hampir semua kita mempunyai dan menjaga hubungan sosial dengan orang beberapa kebutuhan mengontrol orang lain lain. atau lingkungan sekeliling kita, tetapi kekuatan 4) Berubah Sikap dan Tingkah Laku kebutuhan ini dan cara menya-takannya Banyak waktu kita gunakan untuk berbeda-beda. Beberapa orang yang karena mengubah sikap dan tingkah laku orang lain kepribadiannya yang sangat patuh pada dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh orang lain dan karena itu dinamakan abdikrat. menginginkan mereka memilih cara tertentu, Orang yang tidak pernah merasa cukup misal berpikir dalam cara tertentu dan mengontrol dinamakan autokrat. Individu- percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. individu ini selalu mencoba mendominasi orang lain. Mereka mempunyai kebutuhan 5) Untuk Bermain dan Kesenangan yang kuat akan kekuasaan bila sebelumnya Bermain mencakup semua aktivitas yang mereka tidak diberikan posisi yang mengontrol mempunyai tujuan utama adalah mencari atau kekuasaan dalam organisasi. Mereka kesenangan. Berbicara dengan teman berpikiran luas dan ingin mendengar saran mengenai olahraga. Dengan melakukan orang lain atau menerima saran yang lain komunikasi interpersonal semacam itu dapat untuk kebaikan organisasi. memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari d. Tujuan Komunikasi Interpersonal semua keseriusan di lingkungan kita. Tujuan komunikasi interpersonal ini tidak 6) Untuk Membantu perlu disadari pada saat terjadinya pertemuan Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan dan juga tidak perlu dinyatakan. Tujuan itu terapi menggunakan komunikasi interpersonal boleh disadari dan boleh tidak disadari dan dalam kegiatan profesional mereka untuk boleh disengaja atau tidak sengaja. Di antara mengarahkan kliennya. Kita semua juga tujuan-tujuan itu adalah sebagai berikut: (Arni berfungsi membantu orang lain dalam Muhammad, 2014:165-168) interaksi interpersonal. Berdasarkan hal itu kita 1) Menemukan Diri Sendiri dapat mengatakan bahwa kita terlibat dalam Salah satu tujuan komunikasi interper- komuniksi interpersonal untuk mendapatkan sonal adalah menemukan personal atau kesenangan, untuk membantu dan mengu- pribadi, bila kita terlibat dalam pertemuan bah tingkah laku seseorang dan juga untuk interpersonal dengan orang lain kita belajar mendapatkan pengetahuan tentang diri, banyak sekali tentang diri kita maupun orang membentuk hubungan yang lebih berarti dan lain. memperoleh tambahan pengetahuan dunia luar. 2). Menemukan Dunia Luar e. Hubungan Interpersonal yang Efektif Hanya komunikasi interpersonal menja- dikan kita dapat memahami lebih banyak Menurut Roger dalam Arni Muhammad tentang diri kita dan orang lain yang (2014:176) hubungan interpersonal akan berkomunikasi dengan kita. Hal itu menjadikan terjadi secara efektif apabila kedua pihak kita memahami lebih baik dunia luar, dunia memenuhi kondisi berikut: objek, kejadian-kejadian dan orang lain. 1) Bertemu satu sama lain secara personal Banyak informasi yang kita ketahui datang 2) Empati secara tepat terhadap pribadi dari komunikasi interpersonal. yang lain dan berkomunikasi yang dapat 3) Membentuk dan menjaga Hubungan dipahami satu sama lain secara berarti. yang Penuh arti 3) Menghargai satu sama lain, bersifat positif dan wajar tanpa menilai atau keberatan. Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 12

4) Menghayati pengalaman satu sama lain tanpa menyatakan secara tidak langsung dengan sungguh-sungguh, bersikap perubahan kepada penerima. menerima dan empati satu sama lain. 2) Berorientasi kepada masalah, menen- 5) Merasa bahwa saling menjaga keter- tukan masalah bersama dan mencari bukaan dan iklim yang mendukung dan penyelesaiannya tanpa menghambat mengurangi kecenderungan gangguan tujuan penerima, keputusan dan arti. kemajuan. 6) Memperlihatkan tingkah laku yang 3) Spontan, bebas dari tipuan, tidak percaya penuh dan memperkuat pera- mempunyai motif yang tersembunyi, jujur saan aman terhadap yang lain. dan lurus. Pace dan Boren dalam Arni Muhammad 4) Kesamaan, saling percaya dan menghar- (2014:176-177) mengusulkan cara-cara untuk gai, terlibat dalam perbuatan perenca- menyempurnakan hubungan interpersonal. naan tanpa mempengaruhi kekuasaan, Hubungan interpersonal cenderung menjadi status atau penampilan. sempurna bila kedua piahk mengenal standar berikut: 5) Empati, menghargai pendengar, mengi- dentifikasi, saling berbagi dan menerima 1) Mengembangkan suatu pertemuan masalahnya, perasaan dan nilai-nilai. personal yang langsung satu sama lain mengkomunikasikan perasaan secara 6) Bersifat sementara, ingin melakukan langsung. percobaan dengan tingkah laku sendiri, sikap dan ide-ide. 2) Mengkomunikasikan suatu pemahaman empati secara tepat dengan pribadi orang lain melalui keterbukaan diri. 3. Pengertian Kualitas Kerja 3) Mengkomunikasikan suatu kehangatan, Konsep kualitas atau mutu dipandang pemahaman yang positif mengenai orang suatu yang rekatif, yang tidak selalu lain dengan gaya mendengarkan dan mengandung arti yang bagus, baik, dan berespons. sebagainya. Kualitas atau mutu dapat 4) Mengkomunikasikan keaslian dan mengartikan sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu penerimaan satu sama lain dengan produk atau pun jasa yang menunjukkan ekspresi penerimaan secara verbal dan kepada konsumen kelebihan-kelebihan yang nonverbal. dimiliki oleh barang atau jasa tersebut (Flippo, 2010:40). 5) Berkomunikasi dengan ramah tamah, wajar, menghargai secara positif satu Menurut Hasibuan (2012:30) bahwa sama lain melalui respons yang tidak kualitas kerja adalah suatu standar fisik yang bersifat menilai. diukur dari hasil kerja yang dilakukan atau dilaksanakan karyawan atau tugas-tugasnya. 6) Mengkomunikasikan satu keterbukaan Sedangkan menurut Susilo Martoyo (2011:33) dan iklim yang mendukung melalui bahwa kualitas kerja merupakan suatu proses konfrontasi yang bersifat membangun. dimana organisasi mengevaluasi atau menilai 7) Berkomunikasi untuk menciptakan prestasi kerja tersebut dilaksanakan dengan kesamaan arti dengan negoisasi arti dan baik, tertib, dan benar serta dapat membantu memberikan respons yang relevan. meningkatkan motivasi kerja sekaligus Menurut JackGibb dalam Arni meningkatkan loyalitas organisasi dari para Muhammad (2014:177-178) iklim yang karyawan atau pegawai. mendukung bila mempunyai karakteristik Hal ini tentunya akan menguntungkan sebagai berikut: organisasi yang bersangkutan.paling tidak, 1) Menguraikan sesuatu apa adanya. Tidak karyawan tahu sejauhmana dan bagaimana ada berpraduga, menanyakan perta- kualitas kerja dan prestasi kerja. Dengan nyaan untuk informasi, mengemukakan melihat pengertian diatas, dapat disimpulkan perasaan, kejadian, persepsi atau proses mengenai penilaian kualitas kerja, yaitu:

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 13

a. Perbaikan prestasi kerja, memungkinkan 2) Tanggungjawab yang dibebankan karyawan, manajer, dan departemen kepada pelaksana pekerjaan tertentu. personalia dapat memperbaiki kegiatan- 3) Persyaratan yang harus dipenuhi. kegiatan demi perbaikan kualitas kerja. Kualitas kerja mengacu pada kualitas b. Penyesuaian kompensasi, evaluasi prestasi sumber daya manusia. Kualitas menurut kerja membantu para pengambil Matutina (2012:23) mengacu pada kualitas keputusan dalam menentukan kenaikan sumber daya manusia yang terdiri dari: upah. 1) Pengetahuan (knowledge) yaitu kemam- c. Penyimpangan-penyimpangan proses puan yang dimiliki karyawan yang lebih staffing. Kualitas kerja yang baik atau berorientasi pada intelegensi dan daya buruk mencerminkan kekuatan atau pikir serta penguasaan ilmu yang luas kelemahan prosedur staffing dari depar- yang dimiliki karyawan. temen personal. 2) Keterampilan (skill) yaitu kemampuan dan d. Komponen kerja yang adil, penilaian penguasaan teknis operasional di bidang prestasi kerja secara akurat akan tertentu yang dimiliki karyawan. menjamin keputusan-keputusan penem- 3) Abilities yaitu kemampuan yang terbentuk patan internal diambil tanpa diskriminasi. dari sejumlah kompetensi yang dimiliki e. Keputusan-keputusan penempatan, seorang karyawan yang mencakup promosi, mutasi, dan demos atau loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan penurunan pangkat. tanggungjawab. f. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan Kualitas sumber daya manusia memiliki pengembangan, prestasi kerja yang buruk manfaat ditinjau dari pengembangan mungkin menunjukkan kebutuhan latihan. perusahaan yaitu: (1) perbaikan kinerja; (2) Demikian juga prestasi kerja yang baik penyesuaian kompensasi; (3) keputusan mencerminkan suatu potensi yang harus penempatan; (4) kebutuhan pelatihan; (5) dikembangkan. perencanaan pengembangan karir; (6) g. Perencanaan dan pengembangan karier, defisiensi proses penempatan staf; (7) merupakan umpan balik dari prestasi kesempatan kerja yang sama. kerja. Kontribusi atau hasil penilaian merupakan Uraian tugas merupakan hal penting sesuatu yang bersifat bermanfaat bagi dalam sistem penilaian kerja dan kualitas kerja perencanaan kebijaksanaan organisasi. seseorang karyawan adalah uraian tugas (job Kebijaksanaan organisasi dapat menyangkut description). Menurut Notoatmojo (2011:46) aspek individual dan aspek organisasional. bahwa uraian tugas adalah merupakan Secara terperinci manfaat penilaian kualitas daftar kegiatan atau tugas yang harus kerja bagi organisasi adalah: (1) penyesuaian dilakukan oleh setiap pegawai dalam suatu kompensasi; (2) perbaikan kinerja; (3) organisasi dengan jabatan atau pekerjaan kebutuhan latihan pengembangan; (4) karyawan yang bersangkutan. pengambilan keputusan dalam penempatan promosi, motivasi, pemecatan, pember- Oleh sebab itu apabila jenis kegiatan hentian dan perencanaan tenaga kerja; (5) atau tugas yang terdapat dalam organisasi membantu diagnosis terhadap kesalahan dan yang harus dikerjakan oleh masing- desain pegawai. masing karyawan itu akan dinilai, maka acuannya adalah uraian tugas yang sudah a) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas ada. Kerja Menurut Notoatmodjo (2011:47), dalam uraian Organisasi kerja yang terbaik cenderung tugas suatu organisasi mencakup sekurang- dicirikan oleh adanya organisasi terbuka, kurangnya tiga hal, yaitu: kerjasama kelompok, pekerjaan-pekerjaan yang menantang, serta perlakuan yang fair 1) Kewajiban yang harus dilaksanakan oleh dan adil dengan kata lain dicirikan dengan pelaksana pekerjaan (karyawan/ pegawai).

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 14

adanya suatu kehidupan kerja yang training bagi para manajer; (e) survei opini (f) berkualitas tinggi. penilaian prestasi; (g) jam kerja yang luwes; (h) Menurut Gary Dessler (2011:476) kualitas gugus kendali; (i) dana pengeluaran. kerja karyawan dapat tercapai apabila para Menurut Hasibuan (2012:45) kualitas kerja pegawai dapat memenuhi kebutuhan mereka adalah kegiatan yang dilakukan pegawai yang penting dapat bekerja dalam organisasi, telah memenuhi berbagai persyaratan, dan kemampuan untuk melakukan hal itu spesifikasi dan harapan yang telah dipengaruhi atau bergantung pada apakah ditetapkan. Indikator dari kualitas kerja antara terdapat adanya: lain: 1) Perlakuan yang fair, adil, dan sportif 1) Potensi diri merupakan kemampuan, terhadap para pegawai. kekuatan, baik yang belum terwujud 2) Kesempatan bagi tiap pegawai untuk maupun yang telah terwujud, yang dimiliki menggunakan kemampuan secara seseorang. penuh dan kesempatan untuk mewujud- 2) Hasil kerja optimal harus dimiliki oleh kan diri, yaitu untuk menjadi orang yang seorang pegawai, bisa memberikan hasil mereka rasa mampu mewujudkannya. kerjanya yang terbaik, salah satunya 3) Komunikasi terbuka dan saling memper- dapat dilihat dari produktivitasnya. cayai di antara semua pegawai. 3) Proses kerja merupakan suatu tahapan 4) Kesempatan bagi semua pegawai untuk terpenting dimana pegawai menjalankan berperan secara aktif dalam pengam- tugas dan perannya dalam suatu bilan keputusan-keputusan penting yang organisasi, melalui proses kerja ini kinerja melibatkan pekerjaan-pekerjaan mereka. pegawai dapat dilihat dari kemampuan membuat perencanaan kerja dan 5) Kompensasi yang cukup dan fair. mengevaluasi tindakan kerja. 6) Lingkungan yang aman dan sehat.

Dengan keadaan suasana yang demi- c. Televisi kian, maka kualitas kerja dapat terwujud sehingga dapat menentukan tujuan Televisi merupakan media komunikasi pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai target modern, yang dalam perkembangannya atau tidak. Pengukuran kualitas kerja yang televisi menjadi barang pokok atau kebutuhan dapat mempengaruhi tujuan pekerjaan- pokok, sebab dalam kenyataannya setiap pekerjaan adalah sebagai berikut: individu mempunyai televisi. Di era tahun kemerdekaan hingga era tahun 1990-an 1) Kualitas kerja, dapat terlihat dari besarnya televisi menjadi barang yang sangat mewah. jumlah pekerjaan yang dihasilkan. Dapat dibayangkan dalam satu kampung 2) Kualitas kerja, dapat terlihat dari hasil yang biasanya hanya ada satu pesawat televisi diperoleh dari suatu pekerjaan yang yang hanya dimiliki oleh Kepala Desa. dipergunakan untuk meningkatkan mutu Siaran Televisi di Indonesia dimulai pada dari suatu perusahaan. tahun 1962 pada saat TVRI Siaran perdananya 3) Ketepatan waktu, dapat terlihat dari menayangkan Upacara Peringatan Hari persentase laporan pegawai yang tepat Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari pada waktunya. istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih 4) Disiplin kerja, kegiatan yang dilaksanakan berupa hitam putih. TVRI kemudian meliputi untuk mendorong para karyawan untuk Asian Games ke-4 dari stadion utama Gelora mengikuti berbagai standard dan aturan, Bung Karno (Mila, 2004:16). sehingga penyelewengan-penyelewe- Menurut Peter Herford, setiap stasiun ngan dapat dicegah. televisi dapat menayangkan berbagai Dibutuhkan pada unsur-unsur yang program hiburan seperti film, musik, kuis, talk mendukung terciptanya peningkatan kualitas show, dan sebagainya, tetapi siaran berita kerja karyawan, antara lain: (a) kompensasi; merupakan program yang mengidentifikasi (b) kesejahteraan; (c) hubungan kerja; (d) suatu stasiun TV kepada pemirsanya. Program

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 15

berita menjadi identitas khusus atau identitas menyebabkan perusahaan kecil menengah lokal yang dimiliki suatu stasiun TV. Dengan dengan anggaran terbatas akan sulit untuk demikian, stasiun TV tanpa program berita beriklan di televisi. Dengan demikian, hanya akan menjadi stasiun tanpa identias setempat. perusahaan-perusahaan besar saja yang Program berita juga menjadi bentuk mampu beriklan di televisi. Selain itu, televisi kewajiban dan tanggungjawab pengelola TV yang berada di daerah dan berpenduduk kepada masyarakat yang menggunakan padat mengenakan tarif iklan yang lebih udara publik (Herford, 2004:2). mahal dibandingkan dengan stasiun Pesawat televisi yang ada dihadapan penyiaran di daerah dengan berpenduduk kita terhubung ke studio atau Pemancar jarang (Morissan, 2014:244). televisinya melalui gelombang-gelombang Kritik terhadap mutu acara dan tayangan radio. Gelombang-gelombang radio tersebut yang ditayangkan oleh masyarakat sebagai kebanyakan dipancarkan oleh satelit, atau tanda keberatan, kurang diindahkan. Peran gelombang radio microwave. Namun tidak media yang diharapkan dapat membawa semua tempat dapat dijangkau oleh masyarakat pada perubahan yang lebih pancaran gelombang radio yang kita konstruktif (functional) mengalami pemba- maksudkan itu. Ada daerah-daerah tertentu likan, yakni munculnya kekhawatiran media yang sukar dijangkau karena letaknya di balik akan menjadi sumber informasi kebejatan bukit, di lereng lembah yang rimbun moral (dysfunctional). Tampaknya kebebasan pepohonan, dan sebagainya. Untuk itulah yang dipraktikkan oleh medium televisi dinilai pada awalnya diperlukan televisi kabel atau tanpa kendali. Menurut Wright yang dikutip cable television (sistem televisi yang terhubung oleh Andi Alimuddin Unde, disfungsi komunikasi melalui kabel) (Saydam, 2005:347-348). ditimbulkan oleh berita-berita yang tidak 1) Persaingan Televisi Di Tanah Air saat Ini disensor mengenai dunia yang pada hakikatnya mengancam struktur setiap Walaupun televisi diakui sebagai media masyarakat (Unde, 2014:132). yang efisien dalam menjangkau pemirsa dalam jumlah besar namun televisi meru- Berkaitan dengan ini, persaingan yang pakan media paling mahal untuk beriklan. semakin ketat juga telah mendorong stasiun Biaya iklan televisi yang mahal ini tidak saja penyiaran televisi di Indonesia membuka disebabkan tarif penayangan iklan yang pasar yang lebih besar dan lebih luas. Pasar mahal, biaya yang dikenakan kepada tidak lagi dibatasi oleh wilayah geografis di pemasang iklan televisi dihitung berdasarkan mana stasiun televisi berada, sebab teknologi detik tetapi juga biaya produksi iklan satelit memungkinkan hal itu, televisi menjadi berkualitas yang juga mahal. media pengawal produksi baru di pasar. Di Indonesia pemasang iklan dapat Selain aspek tersebut, tuntutan kebe- menghabiskan dana ratusan juta rupiah atau basan berbicara dan kebebasan menyiarkan, bahkan lebih dari satu miliar rupiah untuk termasuk di dalamnya kebebasan untuk memproduksi iklan dengan durasi kurang dari menghasilkan produk tayangan siaran televisi, satu menit. Di AS, biaya produksi iklan rata-rata makin kompetitif. Perusahaan bersaing satu adalah $300.000 (sekitar Rp. 2,7 miliar) dan sama lain dalam menawarkan liputan dan bahkan melebihi $ 1 juta (sekitar Rp 9 miliar) gambar-gambar yang makin menarik, bebas untuk iklan dengan kualitas tertentu. Di melakukan spekulasi terhadap fakta yang Indonesia pada tahun 2005 tarif rata-rata iklan nyata untuk memunculkan data baru, sebagai televisi dengan durasi 30 detik adalah sekitar jawaban terhadap pertanyaan yang muncul 20 juta rupiah untuk sekali tayang pada saat di kalangan sendiri. "Gagasan pasar bebas" prime time. Sementara di AS, tarif iklan rata- dianjurkan dan diperkenalkan oleh medium rata televisi pada saat prime time adalah televisi sebagai cara berjalan, bersaing antara $100.000 sedangkan untuk acara Superbowl produk sehingga pasar semua di televisi yang sangat popular dikenakan biaya lebih merupakan tempat di mana orang-orang di dari $800.000 (Rp. 7,6 miliar) atau Rp. 247 juta hadang oleh tayangan yang bersaing dan per detik. Mahalnya biaya iklan televisi

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 16

dibiarkan untuk menilai di antara tayangan agar menonton paket acara yang disajikan. Di tersebut. antaranya ialah: (1) Memberitakan peristiwa- Televisi berlangganan atau televisi kabel peristiwa aktual yang terjadi dalam menyelenggarakan jasa penyiaran berlangga- masyarakat; (2) Menyajikan berita atau nan yang memancarluaskan atau menya- informasi dengan fakta-fakta yang lengkap; lurkan materi siarannya secara khusus kepada (3) Melakukan investigasi pemberitaan yang pelanggannya. Stasiun penyiaran berlang- komprehensif; (4) Menyajikan paket-paket ganan ini terdiri atas: (a) stasiun penyiaran hiburan yang berkualitas dari segi isi pesan berlangganan melalui satelit; (b) stasiun maupun penggarapannya (film, musik, penyiaran berlangganan melalui kabel; dan (c) sinetron). stasiun penyiaran berlangganan melalui Persoalan lain yang tak kalah pentingnya terrestrial. Di Negara maju. Daya tarik televisi dalam persaingan media televisi, yaitu kabel bagi konsumen dewasa ini semakin besar pengaturan jadwal waktu acara yang akan dengan berbagai layanan yang semakin disajikan kepada pemirsa. Pengaturan waktu beragam dan menarik misalnya pembayaran menjadi penting, karena ada waktu-waktu berdasarkan program yang ditonton (pay-per- tertentu, pemirsa akan menonton televisi view), fasilitas internet dan program interaktif. secara khusus (prime time). Kalau pengaturan Kapasitas saluran televisi kabel juga semakin waktu tidak diantisipasi dengan tepat, besar lebar sehingga dapat menampung lebih kemungkinan paket acara yang cukup banyak channel. Di Indonesia, perkembangan menarik dari segi isi pesan maupun pengga- televisi berlangganan masih dalam tahap awal rapannya tidak akan ditonton, karena pemirsa dengan jumlah pelanggan TV berlangganan tidak ada di tempat pada saat itu (kerja, pada 2006 baru mencapai 200 ribu. Jumlah kursus, sekolah maupun bisnis). audiensi ini diperebutkan oleh sejumlah operator TV berlangganan sebagian di b. Rating Tidak Menentukan Kualitas antaranya bekerjasama dengan pihak luar negeri (Morissan, 2014:246-247). Peringkat program atau rating menjadi hal yang sangat penting bagi pemasang iklan. Apa yang terjadi bila televisi di Indonesia Rating merupakan hal yang penting karena khususnya TVRI sebagai pembawa misi pemasang iklan selalu mencari stasiun budaya, akhirnya kehilangan ciri nasionalnya? penyiaran atau program siaran yang paling Kecenderungan untuk meniru RCTI dalam banyak ditonton atau didengar orang. membuat paket acara, secara tak langsung Keberhasilan penjualan barang dan jasa akan menghilangkan identitas TVRI sebagai melalui iklan sebagian besar ditentukan oleh media berusia cukup tua yang bertugas banyaknya audiens yang dimiliki suatu mengemban nilai-nilai budaya nasional. program. Rating menjadi indikator apakah Persaingan yang terjadi antara TVRI dan RCTI program itu memiliki audiensi atau tidak. jelas terlihat dari beberapa paket acaranya, Rating menjadi perhatian pula bagi baik musik, film maupun sinetron. Pada pemasang iklan yang ingin mempromosikan akhirnya pemirsa mempunyai dua pilihan produk atau jasanya. Dengan demikian, tontonan yang sama-sama menarik dari segi laporan rating memiliki peran yang isi acara pada kedua televisi tersebut. Kalau menentukan bagi stasiun penyiaran. TVRI tidak memerhatikan unsur budaya dalam paket acaranya, ini berarti TVRI turut pula Pada hakekatnya rating yang tinggi tidak merusak kebudayaan nasional. Seperti kita ada relevansi tingginya kualitas suatu ketahui, kehadiran TVRI berperan sebagai filter tayangan. Rating sangat dipengaruhi oleh: (1) terhadap banyaknya acara di televisi swasta isi program dan durasi acara; (2) Program yang kurang mengandung nilai budaya oposisi pada waktu tayang yang sama; (3) (Wawan,1996:120). Jadwal tayang; (4) Insidentil misalnya kerusuhan, bencana alam dan lainnya, serta; Dalam menghadapi persaingan ini, (4) Kualitas gambar dan suara (Litbang LPP setiap stasiun televisi akan melakukan TVRI, 2016). langkah-langkah baru untuk menarik pemirsa

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 17

Pengelola stasiun penyiaran pada mana media mempengaruhi epistemologi. umumnya sangat peduli dengan peringkat Resonansi adalah pernyataan dalam konteks atau rating dari suatu program yang tertentu bisa bermakna lain yang bersifat ditayangkan di stasiun penyiarannya. Rating universal. Setiap medium komunikasi mempu- yang tinggi berarti penonton yang lebih nyai resonansi, karena resonansi sebenarnya banyak dan jumlah pemasang iklan yang adalah metafora. Maka mengapa semua ini lebih besar. Sadney Head dan Christopher ini bisa terjadi, mengapa medium dapat Sterling, mendefenisikan rating sebagai : "A mempengaruhi, terasa, namun tak terlihat, comparative estimate of set tunning in any maka ada tiga contoh pembenaran terhadap given market," yaitu [perkiraan komparatif dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, yaitu jumlah pesawat televisi yang sedang pembenaran lsian, pembenaran tulisan dan digunakan pada suatu wilayah siaran tertentu] retorika (Postmant, dalam Bungin, 2011:55). (Morissan, 2014: 272). Tradisi ilmiah seperti yang dikemukakan Rating adalah suatu perkiraan karena dalam empistemologi Hume inilah menjadi perhitungannya didasarkan pada jumlah pengakuan terhadap apa yang dilakukan pesawat televisi yang digunakan oleh satu televisi saat ini. Walaupun televisi bukan media kelompok audiensi yang dijadikan sampel, ilmiah, akan tetapi cirinya yang visual, artinya dan sampel tidak akan pernah menghasilkan melalui televisi seseorang dapat menggu- ukuran yang mutlak (absolute) tetapi hanya nakan penginderaan (dengar-lihat) terhadap perkiraan. Perhitungan rating secara dunia empiris. matematis sangat sederhana, yaitu suatu e. Televisi dan Semangat Aufklarung program tertentu dengan jumlah keseluruhan Di Eropa abad XIV dan XV merupakan rumah tangga yang memiliki televisi di suatu abad perubahan di bidang sains. Pada masa wilayah siaran. Jadi, misalnya, suatu sampel ini tumbuh apa yang disebut dengan budaya yang terdiri atas 400 rumah tangga, 100 di aufklarung. Budaya ini berpengaruh pada antaranya menonton suaru program A, maka pertumbuhan awal humanisme dan mendo- rating program A itu adalah 100 dibagi 400, rong tradisi ilmu pengetahuan. yaitu 0,25. Angka nol di depan koma kemudian dihilangkan sehingga rating acara Menurut Scott Gordon, bahwa bagi ilmu A adalah 25. Terdapat tiga metode sosial, pengembangan alamiah yang pengumpulan data yang digunakan untuk mempengaruhi kehidupan sosial manusia menentukan rating program siaran yaitu melalui konsep-konsep baru yang berhasil masing-masing: menggunakan catatan ditemukan oleh ilmu alam yang progresif. (diary), menggunakan alat pemantau (people Pengembangan ilmu sosial tidak lepas dari meter), telephone coincidental method, tiga tokoh berikut ini, yaitu Leonardo da Vinci telephone recall, dan wawancara langsung (1452-1519), Andrean Vesalius (1514-1564), dan (Morissan, 2014: 275). Galileo Galilei (1561-1642). Leonardo walaupun sebagai seorang c. Televisi Sebagai Medium Metafora pelukis yang mengamati obyeknya sebagai- Media komunikasi terpopuler dan mana adanya, namun ia menyadari bahwa digemari umat manusia saat ini adalah televisi. pengamatan secara efektif memerlukan Benda berbentuk kotak dengan kemampuan penelitian yang mendalam sehingga audiovisual ini sejak tahun 1980 (terutama di seseorang dapat memahami mengapa suatu perkotaan) telah menggeserkan popularitas fenomena itu muncul dan bagaimana radio yang sebelumnya amat digemari, fungsinya di masyarakat. Begitu pula dengan karena radio hanya memiliki kemampuan pandangan bid’ah Galileo terutama teori audio. Copernican-nya mendapat perlawanan gereja Katolik waktu itu, karena di anggap d. Televisi : Epistemologi Media Massa menyalahi doktrin gereja (Gordon, 1991:16-19). Northrop Frye menggunakan kata Gagasan aufklarung, menyulut sema- resonansi (suara) untuk menjelaskan bagai- ngat permusuhan terhadap bid’ah, semen-

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 18

tara pada zaman ini umat Islam yang pernah manusia, masyarakat, dan alam moral. Dal menikmati tiga abad kejayaan peradaban hal ini menjadi isu utopisme pemikiran Islam tahun 650-1000 M, mengalami puncak tradisional dari ilmu sosial abad ke 19 dan 20 kemunduran yang maha dahsyat sebagai (Gordon, 1991:61). akibat dari kejumudan, ketaklidan, dan bid’ah Harmoni tidak mampu diwujudkan (Stoddard, 1966:13-14). dengan arogansi televisi, bahkan arogansi f. Televisi : Aksiologi dan Diskursus Harmoni tidak pernah mampu menciptakan harmoni, Neil Postmant paling keras mengkritik bahkan cenderung menghancurkan tatanan televisi sebagai medium yang setiap menit sosial sebagai medium masyarakat untuk selalu membodohkan manusia. Sehubungan mempertahankan dunia ini dari kehancuran. dengan itu seakan media televisi selalu Arogansi televisi cenderung membuat membawa manusia pada dunia yang penuh dirinya tercabut dari akar kerakyatannya dan dengan omong kosong, berbahaya, dan menghempaskannya ke ujung-ujung menara absurd. gading yang diciptakan sendiri. Karena itu Postmant adalah orang yang paling prilaku yang mengatasnamakan pemerataan bimbang memutuskan aksiologi televisi. Televisi (informasi) harus mencerminkan makna memang berbahaya, absurd dan omong kemanusiaan dan keadilan sosial. kosong, tetapi televisi adalah medium simbolis Perubahan masyarakat yang semakin yang paling mendekati kaidah ilmiah. Seperti cepat dan transparan akan membuat dikatakan oleh David Hume, semua masyarakat semakin banyak menghendaki pengetahuan didasarkan atas kesan yang perubahan dalam hidupnya, tidak saja secara diterima melalui penginderaan manusia materi tetapi hal-hal lain di sekitar itu menjadi (Gordon, 1991:127). tuntunan selanjutnya. Kesadaran harga diri Kemampuan televisi ini tidak dapat dan kepuasan metafisika akan mendominasi diwujudkan oleh media lain sebelumnya. paham-paham harmoni masyarakat. Hal ini Sehingga televisi menjadi medium pembe- akan memaksakan semua pihak berusaha naran mendekati kaidah ilmiah telah terjawab survive, termasuk televisi sendiri. Dan melalui medium yang absurd, maya, dan juga jawabannya adalah kembali kepada penuh dengan kebohongan itu. Sebelumnya bagaimana televisi melihat bahwa dirinya orang tak membayangkan kalau ia bisa adalah bagian yang tak terpisahkan dari bersahabat dengan medium yang naif ini, sekian banyak metafora di dunia harmoni tetapi semuanya berubah menjadi yang lebih besar lagi. kenyataan, televisi telah menjadi sahabat, dengan menyajikan berbagai hiburan, 5 Penyiaran pengetahuan dan kadang juga fitnah. Televisi a) Pengertian Penyiaran mereproduksi sifat dan kemampuan yang ada pada semua manusia, dalam interaksi dengan Kata siaran merupakan padanan dari manusia lain. kata broadcast dalam bahasa Inggris. Undang-undang Penyiaran memberikan S ebagai wajah lain dari diskursus pengertian siaran sebagai pesan atau pengetahuan manusia, televisi juga berbias rangkaian pesan dalam bentuk suara, pada kematian moral sebuah generasi gambar, atau suara dan gambar atau yang manusia dengan menyebarkan sebanyak- berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat banyaknya paham tentang kebebasan, interaktif maupun tidak, yang dapat diterima seksisme, dan kekerasan. melalui perangkat penerima siaran. Televisi adalah medium dari sebuah Sementara penyiaran yang merupakan kemajuan dalam wilayah intelektual, padanan kata broadcasting yang memiliki kemajuan dalam alam gagasan yang selalu pengertian sebagai kegiatan pemancar- ingin mencapai kesempurnaan. Sedangkan luasan siaran melalui sarana pemancaran dan kesempurnaan adalah gambar dari tertib atau sarana transmisi di darat, di laut atau di sosial yang merupakan syarat bagi kehidupan antariksa dengan menggunakan spektrum

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 19

frekuensi yang berbentuk gelom-bang dan penyiaran sesuai dengan landasan tujuan elektromagnetik yang merambat melalui yang hendak dicapai. udara, kabel dan media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh b) Sifat Siaran masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Media penyiaran sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan sifat Menurut defenisi diatas, maka terdapat yang berbeda dengan dengan media massa lima syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk lainnya, bahkan di antara sesama media dapat terjadinya penyiaran. Jika salah satu penyiaran, misalnya antara radio dan televisi, syarat tidak ada maka tidak dapat disebut terdapat berbagai perbedaan sifat. Media penyiaran. Kelima syarat itu jika diurut massa televisi meskipun sama dengan radio berdasarkan apa yang pertama kali harus dan film sebagai media massa elektronik, diadakan adalah sebagai berikut: (1) harus tetapi mempunyai ciri dan sifat yang berbeda, tersedia spectrum frekuensi radio; (2) harus terlebih lagi dengan media massa cetak ada sarana pemancaran/transmisi; (3) harus seperti surat kabar dan majalah. Media cetak adanya perangkat penerima siaran (receiver); dapat dibaca kapan saja tetapi televisi dan (4) harus adanya siaran (program atau radio hanya dapat dilihat sekilas dan tidak acara); (5) harus dapat diterima secara dapat diulang. serentak/bersamaan (Morissan, 2008:32-33). Siaran televisi sesuai dengan sifatnya Di dalam sebuah lembaga penyiaran yang dapat diikuti secara audio dan visual khususnya LPP TVRI Sumut memiliki Standar (suara dan gambar) secara bersamaan oleh Operating Procedure (SOP) yang diterapkan semua lapisan masyarakat, maka siaran di berbagai bagian. SOP merupakan suatu set televisi tidak dapat memuaskan semua lapisan instruksi (perintah kerja) terperinci dan tertulis masyarakat. Siaran televisi dapat membuat yang harus diikuti karyawan penyiaran demi kagum dan memukau sebagian penon- mencapai keseragaman dalam menjalankan tonnya, tetapi sebaliknya siaran televisi dapat suatu pekerjaan tertentu. SOP juga bisa membuat jengkel dan rasa tidak puas bagi diterjemahkan sebagai pembatas agar penonton lainnya. Suatu program mungkin karyawan penyiaran tidak menjalankan tugas disukai oleh kelompok masyarakat terdidik, seenaknya sendiri, seperti acara berita namun program itu akan ditinggalkan daerah, musik daerah dan talk show. Masing- kelompok masyarakat lainnya. masing televisi berbeda dalam menerapkan SOP, karena SOP ini tidak ada aturan harus Dalam ilmu komunikasi di kenal sejumlah untuk memiliki. Jadi SOP tergantung dari saluran komunikasi, yaitu bagaimana orang pengelolaannya. berkomunikasi untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Upaya manusia untuk Dalam penyusunan SOP harus ada menyampaikan pesan ini secara garis besar sebelum sesuatu pekerjaan dilakukan terbagi atas dua, yaitu komunikasi tanpa kemudian SOP juga digunakan untuk menilai media yaitu secara langsung (tatap muka) apakah pekerjaan sudah dilakukan dengan dan komunikasi dengan media. baik atau tidak. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, dan sarana Media massa nonperiodik dimaksudkan komunikasi antara pelaksana dan pengawas, media massa yang bersifat sementara sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara (eventual) tergantung pada peristiwa yang konsisten. Kemudian penyiar akan lebih diselenggarakan. Setelah event selesai, maka percaya diri dalam bekerja karena tahu apa usailah penggunaannya. Media massa yang harus dicapai. nonperiodik dapat dibedakan atas manusia, misalnya juru kampanye dan bendera (poster, Proses siaran televisi merupakan proses spanduk, leaflet dan lain-lain) (Morissan, yang panjang dan rumit, tetapi harus berjalan 2008:12). di atas pola pikir dan tindakan yang cepat dan dinamis, praktis, tepat dan berkualitas. Upaya menyampaikan informasi melalui Untuk itu perlu dipadukan antara manajemen cetak, audio dan audiovisual, masing-masing

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 20

memiliki kelebihan tetapi juga kelemahan. keputusan atas rancangan/disain dan Penyebabnya adalah sifat fisik masing-masing pengawasan produksi termasuk di dalamnya jenis media seperti terlihat pada tabel berikut semua aktivitas/proses untuk mewujudkan (Wahyudi, 1992:26-27). suatu produk sesuai dengan tujuan yang telah disepakati. Langkah-langkah manajemen produksi secara umum meliputi : (Wahyudi, Tabel 1. Perbedaan Media Cetak, Radio, dan 1992:21-23). Televisi b. Merancang/mendisain produk Jenis Media Sifat Cetak  Dapat dibaca, dimana dan kapan saja Merancang atau mendisain produk  Dapat dibaca berulang-ulang adalah merumuskan/menetapkan bentuk produk yang akan dibuat atau dihasilkan  Daya rangsang rendah sehingga apa yang akan diproduksi/  Pengelolaan bisa mekanik, bisa elektris dihasilkan sesuai dengan keinginan/rencana  Biaya relatif rendah yang telah ditetapkan. Tahapan ini  Daya jangkau terbatas merupakan tahapan awal yang berangkat Radio  Dapat didengar bila siaran dari ide dan kemudian dituangkan ke dalam  Dapat didengar kembali diputar kembali konsep. Pada saat anda merencanakan  Daya rangsang rendah tentunya anda sudah memprediksi siapa saja  Elektris sasaran yang akan dibidik dan beberapa  Relatif murah rentang jangkauan pasarnya. Di dunia  Daya jangkau besar broadcast tahapan ini masih berupa konsep Televisi  Dapat didengar dan dilihat bila ada siaran atau skrip kasar.  Dapat dilihat dan didengar kembali bila diputar kembali 1) Merancang proses pembuatan/produksi  Daya rangsang sangat tinggi Adalah merumuskan menyusun semua  Elektris aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan  Sangat mahal produk, sehingga semua aktivitas yang  Daya jangkau besar diperlukan dapat dihitung, baik waktu maupun biaya. Aktivitas tersebut meliputi

Praproduksi-Produksi-Pascaproduksi. Pada Televisi dan radio dapat dikelompokkan tahapan ini anda sudah memprediksi sebagai media yang menguasai ruang tetapi kebutuhan biaya yang akan dihabiskan tidak menguasai waktu, sedangkan media dalam konsep yang anda buat. cetak menguasai waktu tetapi tidak menguasai ruang. Artinya siaran dari suatu 2). Merancang Material media televisi atau radio dapat diterima di Adalah menetapkan/menentukan bahan mana saja dalam jangkauan pancarannya baku yang diperlukan dapat menghasilkan (menguasai ruang) tetapi siarannya tidak produk yang telah ditetapkan. Dalam proses dapat dilihat kembali (tidak menguasai pembuatan film penentuan bahan baku film waktu). Media cetak untuk sampai kepada sudah ditentukan sejak awal anda melaksa- pembacanya memerlukan waktu (tidak nakan produksi, contoh format yang akan menguasai ruang) tetapi dapat dibaca kapan anda gunakan analog atau digital. saja dan dapat diulang-ulang (menguasai 3) Menjadwalkan proses pembuatan/ waktu). Karena perbedaan sifat inilah yang produksi menyebabkan adanya jurnalistik televisi, jurnalistik radio dan juga jurnalistik cetak. Adalah menetapkan dan mengatur waktu yang diperlukan bagi proses produksi f. Manajemen Produksi termasuk di dalamnya proses praproduksi dan Manajemen produksi adalah segala pascaproduksi. Dalam membuat jadwal usaha/aktivitas/proses guna mencapai tujuan produksi cara yang paling baik adalah secara efektif dan efisien. Tindakan manaje- tentukan waktu deadline kemudian tarik men akan berhubungan dengan pembuatan mundur ke belakang, jadi bukan menentukan kapan anda mulai produksi. Hal ini dilakukan

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 21

untuk dapat membagi waktu efektif dan tersebut dilakukan semata-mata untuk waktu bukan efektif. menghindari jalan buntu. 4) Membagi pekerjaan Adalah membagi semua pekerjaan a) Manajemen Produksi Program Acara sesuai dengan kemampuan masing-masing Televisi pekerja. Membagi pekerjaan juga dapat Manajemen Produksi program acara diartikan membuat draw produksi. Hal utama Televisi adalah semua aktivitas atau proses dalam membagi pekerjaan yang diperhatikan pembuatan produksi program acara TV sesuai adalah capable (kemampuan) seseorang dengan rancangan yang telah ditetapkan tersebut dalam mengemban tanggung jawab secara efektif dan efisien atau tindakan yang diembannya. memikirkan dan mencapai hasil yang diinginkan melalui usaha team work (kerabat 5) Menyerahkan pekerjaan kerja) yang terdiri dari tindakan mendaya- Pekerjaan yang telah ditetapkan diserah- gunakan bakat-bakat manusia dan sumber kan kepada yang memiliki kemampuan daya manusia televisi. bidangnya. Hampir sama dengan tahapan Manajemen produksi program acara TV membagi pekerjaan, namun menyerahkan meliputi tiga tahapan inti yakni: (1) Pra- pekerjaan maksudnya adalah melegalkan produksi; (2) Produksi; (3) Pasca Produksi. pekerjaan dengan kesepakatan yang telah Tahap Praproduksi, secara umum meliputi: (1) ditentukan dan ditetapkan bersama. Menentukan ide/gagasan; (2) Penulisan naskah (script writing) meliputi : a. Sinopsis, b. Treatment, c.Skenario/screenplay; (3) Pem- 6) Melacak kemajuan bentukan kerabat kerja; (4) Menyiapkan biaya Memantau/mengawasi setiap waktu produksi; (5) Menyiapkan keperluan adminis- kemajuan atau jalannya produksi, apakah trasi: a. Struktur/job desk organisasi produksi, b. sesuai dengan rencana yang telah ditetap- Persuratan untuk produksi, c. Persuratan untuk kan. Hal ini dilakukan setiap saat oleh manajer di lapangan; (6) Survey/hunting lokasi; (7) produksi atau produser, sistem memantau ini Casting pemain; (8) Reading dan rehearsal bukan hanya di awal atau di akhir saja namun pemain; (9) Menentukan/melengkapi kerabat dikroscek setiap saat dengan tujuan untuk kerja; (10) Membuat director’s treatment (shot mendapatkan progres yang lebih baik. Terka- list); (11) Membuat breakdown shot; (12) dang bagi anda pemula pekerjaan meman- Membuat floor plan; (13) Membuat run down tau adalah hal sering diremehkan karena shooting schedule; (14) Membuat design anda mengang-gap ketika pekerjaan yang produksi. ada diserahkan kepada penanggung jawab Tahap Produksi, secara umum meliputi : anda percaya begitu saja. Pimpinan yang (1) Hunting lokasi (untuk sutradara); (2) baik adalah anda harus terus memantau Rehearsal; (3) Shooting; (4) Mengirim hasil kemajuan demi kemajuan untuk mendapat- shooting ke editing library. Tahap Pasca- kan produk yang maksimal. produksi secara umum meliputi: (1) Mengambil bahan dari library; (2) Mempelajari scenario; 7) Merevisi rancangan (3) Melakukan editing kasar (off line editing); Melakukan perbaikan terhadap kekeli- (4) Melakukan editing halus (on line editing); ruan/ kesalahan ataupun penyimpangan yang (5) Menyusun narasi; (6) Dubbing narasi; (7) terjadi atas rencana yang telah ditetapkan. Mengisi narasi; (8) Menambahkan ilustrasi Tidak semua proyek yang kita kerjakan berjalan music; (9) Menambahkan sound effect; (10) sesuai rencana sekalipun dikerjakan oleh Menambahkan credit title; (11) Mixing; (12) manusia yang paling ahli sekalipun. Oleh sebab Picture lock; (13) Final edit; (14) Distribution itu, disarankan bagi anda yang ingin membuat gambar. proyek siapkan rancangan proyek yang anda Sedangkan mekanisme manajemen rencanakan lebih dari satu rancangan hal program acara TV atau dalam penggarapan

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 22

sebuah program acara TV tak lepas dari kerja sebuah lembaga penyiaran profesional seperti sama 3 pihak: Penulis Skenario, Sutradara, dan stasiun TV. Sedangkan produksi yang baik itu Produser, 3 pihak inilah yang kita kenal triangle ditentukan oleh kreativitas kerabat kerja system. Penulis skenario adalah orang yang secara terpadu tentunya dengan dedikasi bertanggung jawab menuangkan ide/ gaga- yang penuh dari produser, sutradara, penulis san ke dalam bentuk tulisan sesuai dengan skenario, teknisi, dan pemain agar menghasil- pakem-pakem (kaidah-kaidah) penulisan kan produk/program yang baik. naskah format acara TV. Sutradara adalah Setelah produser memastikan program orang yang akan mewujudkan gagasan yang acara tersebut diproduksi selanjutnya adalah tertuang dalam sebuah skenario menjadi menyiapkan kerabat kerja inti antara lain: rekaman audio-visual sehingga dapat dinik- cameraman, penata artistik, audioman, mati para penonton. Sedangkan produser lightingman, sutradara, UPM (Unit Production adalah orang yang membantu sutradara Manager), editor, penulis naskah. dalam mengelola proses pembuatan program Departemen-departemen yang bertang- acara TV tersebut. gungjawab terhadap Produksi program acara Pada tahapan praproduksi merancang televisi, terdiri dari: (Wahyudi, 1992:40-47). atau mendisain produksi format acara TV, 1. Manager Programming tahap itu meliputi: merancang program acara TV, merancang proses produksi program Berposisi di bawah Director Programming, acara TV, merancang budget produksi bertugas melakukan dalam hal memilih program acara TV, menyusun/ merekrut kru dan membeli program, melakukan peren- yang merancang produksi secara efisien. canaan dan penataan program serta melakukan penelitian minat pemirsa atas Sedangkan pada tahapan produksi, program yang di-on air-kan. hanya melaksanakan produksi (eksekusi) prog- ram acara TV sesuai jadwal yang ditetapkan. 2. Program Promo Department ditahapan pasca produksi melakukan penyun- Bertugas merencanakan dan mempro- tingan, melacak kemajuan produksi program duksi materi promo program dan acara TV dan merevisi rancangan produksi menentukan penempatan promo suatu program acara TV. Kemajuan produksi acara program. TV akan terlihat setelah program acara TV 3. Head On Air Promo Sub Departement tersebut disiarkan, apakah respon penonton Adalah departemen yang bertanggung bagus atau biasa-biasa saja? Sebab dalam jawab terhadap pengaturan penayangan program acara TV jumlah penonton yang dan mengawasi kualitas program acara banyak adalah salah satu indikasi program TV. Selain itu juga bertugas mempromo- tersebut berhasil. Indikasi lainnya adalah sikan program-program baru secara on air jumlah pengiklan juga melonjak naik. Karena melalui tayangan TV, baik pada saat jeda jumlah penonton dengan jumlah pengiklan itu iklan, melalui running text, dan melalui berbanding lurus. Pada program acara TV presenter (continuity presenter). Di dalam dengan tingkat keberhasilan yang rendah departemen ini terdapat tim yang terdiri maka dilakukan revisi baik secara konsep atau dari tri angle system (produser, director, revisi itu dilakukan dengan cara mengubah penulis naskah), perancang grafis, illustrator jam tayang program acara TV tersebut. Bila musik/penata musik, pengisi suara/narrator cara ini tidak berhasil maka stasiun TV / dubber/vo, dan media planner. biasanya mengganti program acara yang lain. 4. Head Off Air Promo Sub Departement Selain itu manajemen produksi program Bertugas mempromosikan program-prog- acara TV diperlukan sebagai pengetahuan ram baru secara off air melalui bentuk kerja mengelola pengadaan program produksi sama dengan sponsor, media cetak, dan siaran TV tanpa program tidak akan pernah penyelenggaraan even (event organizer). bisa melakukan siaran. Kegiatan produksi Bentuk acara yang diselenggarakan bia- program acara merupakan bagian terpadu sanya berupa seminar, workshop, pameran,

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 23

konser musik, dan program lain yang bersifat (creative) kemudian dipresentasikan off air (tidak tersiarkan acara broadcast). kepada departement programming. 5. Acquisition Program 2) Psychology Tim departemen ini bertugas memberi Bertugas melakukan pembelian program pertimbangan dan masukan kepada dengan pihak luar yang memproduksi departemen programming mengenai program acara TV seperti PH (Production program yang akan diproduksi tentunya House), Agency dan distributor program dari sisi psikologi komunikasi. acara TV internasional. 3) Producer 6. Planning & Scheduling Departement Bertanggungjawab terhadap proses Bertanggungjawab atas masalah opera- penciptaan dan pengembangan suatu sional penayangan sebuah program acara program sesuai dengan tema yang TV (on air). Selain itu departemen ini juga telah ditentukan dan sepakati oleh mengurus masalah teknis program acara production manager, executive produ- TV mulai dari penyiapan materi presentasi cer ataupun dari management perusa- promo, melakukan dubbing (sulih suara) haan. Dalam stasiun TV ada pemba- dan subtitling (penambahan teks pada gian istilah produser antara lain : program acara asing yang bahasanya tak a. Produser program acara TV drama dikenal/dikuasai secara umum oleh dan nondrama adalah produser pemirsa TV, biasanya berada di bawah yang bertanggungjawab terhadap layar TV). Tugas lainnya adalah melakukan pembu-atan program acara TV, QC (quality control) atau istilah lain adalah format drama dan nondrama. internal sensorship yakni melakukan penga- Mereka terdiri dari tim kreatif wasan terhadap kualitas program acara TV (creative). dan bila perlu melakukan sensor atau b. Produser program adalah mereka pemotongan atau perbaikan program yang bertanggungjawab terhadap tersebut dengan tidak menghilangkan manajemen produksi program acara konten aslinya. TV, ia juga bertugas memeriksa 7. Production & Facilities Department secara teknis dan mengaudit secara Departemen ini adalah pusat segala kegia- manajemen dan akunting terhadap tan produksi program acara TV yang segala macam hitungan produksi. berada di lingkungan internal stasiun TV Atau dalam istilah produksi film sering tersebut. Dengan dipimpin oleh direktur disebut manajer produksi. dan membawahi manajer produksi dan c. Produksi berita dan olah raga manajer fasilitas, mereka melakukan pro- adalah produser yang bertanggung- duksi program acara TV (in house produc- jawab terhadap produksi news & tion) dari semua ide yang masuk dan telah sport sebuah stasiun TV. Mereka melalui tahapan seleksi produser. Di stasiun biasanya seorang jurnalis TV yang TV di departemen ini juga khusus mengurusi mampu memimpin tim produksi bagian pemberitaan (news), di mana berita dan olah raga sesuai prinsip terdapat sistem kerja jurnalistik televisi, jurnalisme dan mengemasnya dengan pembagian tugasnya (job desk). menjadi sebagai sebuah tayangan Di dalam departemen ini juga terdapat: news. 1) Excecutive Produser 4) Producer Assistant (PA) Bertanggung jawab terhadap pengem- Adalah mereka yang bertanggungja- bangan dan pembuatan ide baik wab membantu produser dalam program yang bersifat regular atau menyiapkan praproduksi program, program-program tertentu yang bersifat hingga produksi dan pascaproduksi. special/khusus. Pada tahapan ini mulanya executive producer mendapat 5) Tim Kreatif (Creative) ide dan konsep dari tim kreatif

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 24

Adalah sebuah tim yang mengem- hal-hal yang erat kaitannya dengan bangkan ide-ide kreatif dan membuat transportasi, akomodasi, perijinan, pemili- naskah (script, storyline, dan screenplay) han lokasi, distribusi, jadwal produksi dan untuk diproduksi menjadi program acara segala hal administrasi produksi yang TV tentunya dengan arahan dari memperlancar jalannya sebuah produksi produser. Berbagai macam konsep, ide program acara TV. dan gagasan kreatif sebuah program 10) Unit Talent acara TV itu lahir dari tim ini, di mana tim Bertanggung jawab mengkoordinasikan tersebut terdiri dari: penulis naskah (script terhadap kehadiran para pemain writer), supervise script (supervisi naskah), (talent) yang akan tampil dalam pembuat konsep, dan script editor produksi program acara TV. Termasuk (editor naskah). para penonton sebagai pelengkap 6) Director kemeriahan program acara tersebut. Adalah mereka yang bertanggung- 11) Unit Sponsorship jawab mengarahkan seluruh aspek Bekerjasama dengan marketing dan teknik sinematografi, broadcast, dan sales memantau jumlah iklan (sponsor- elemen kreatif lainnya dari sebuah ship) yang masuk sebagai sponsor dan produksi program acara TV tentunya donasi suatu program acara TV, juga atas kesepakatan produser sebagai mencari dan melakukan deal-deal penang-gungjawab produksi dan penulis dengan para sponsor (pengiklan). naskah sebagai penanggungjawab ide. Istilah lain dari director adalah Program 12) Secretariat Director (PD), Show Director (SD), dan Bersama dengan UPM bertugas mem- film director (sutradara). bantu proses administrasi produksi, yang 7) Program & Show Director berhubungan dengan penjadwalan, surat menyurat, pelaporan keuangan Seorang program & show adalah hingga proses birokrasi pada sebuah bertugas mengkoordinasikan semua FD produksi program acara TV dari tahap yang bertugas berada di ruang MCR praproduksi-produksi-pascaproduksi. (Master Control Room) sebuah ruangan yang berfungsi untuk mengontrol dan 13) Teknisi Control Room atau Technical memonitor pergerakkan kamera dan Director (TD) tata letak kamera (blocking kamera) Adalah mereka yang bertanggung yang ditampilkan melalui monitor- jawab secara teknik MCR terhadap monitor kontrol. Ia akan langsung proses jalannya produksi program acara mengomandoi kepada cameraman TV, baik bersifat live broadcast atau dan FD yang berada di studio. PD/SD taping (rekaman). mempunyai tanggung jawab yang 14) Cameraman besar karena sebuah program acara TV Bertanggung jawab mengambil seluruh berlangsung dengan baik dan enak shot/gambar yang diperlukan dalam ditonton adalah berkat peran serta PD proses produksi sesuai naskah atau secara keseluruhan. komando dari PD. Seorang cameraman 8) Unit Production yang baik adalah mampu mengeks- Bertugas mengkoordinasikan semua plorasi gambar/shot dari produksi prog- kegiatan dan melakukan pembagian ram acara TV tentunya atas persetujuan tugas kepada staff UPM (Unit Production dari PD. Manager), dan talent. 15) Audioman 9) Unit Production Manager (UPM) Bertanggung jawab terhadap audio Bertanggung jawab terhadap seluruh (suara) sebuah produksi program acara proses produksi secara manajemen atau TV. Biasanya seseorang audioman akan non teknis. Mereka biasanya mengurus berkonsultasi kepada produser menge-

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 25

nai kebutuhan audio, kemudian menge- c. Kerangka Berpikir cek guna memastikan baik tidaknya Menurut Saputra (2014:173) komunikasi peralatan audio tersebut. Selain itu pertukaran gagasan di antara pada adminis- mereka juga akan berkoordinasi dengan trator dan pegawai dalam suatu organisasi, PD guna mendapati informasi dan dalam struktur lengkap yang khas disertai menyiapkan peralatan audio yang pertukaran gagasan secara horizontal dan diperlukan dalam proses produksi prog- vertikal di dalam organisasi, sehingga peker- ram acara TV. jaan dapat berjalan dengan baik. Sedangkan 16) Editor menurut Subkhi dan Jauhar (2013:274) Adalah orang yang bertanggungjawab komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia pada tahapan post production (pasca- yang saling berhubungan satu sama lain baik produksi) dengan cara melakukan dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, editing shot/pemotongan gambar di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masya- hingga menjadi program acara TV yang rakat atau di mana saja manusia berada. layak tayang. Editor juga bertugas Menurut Robbins (2010:466) mengung- membuat opening title credit title, dan kapkan tim kerja merupakan tim yang usaha- sub title serta menambahkan beberapa usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih efek transisi pada sebuah shot/gambar tinggi daripada jumlah masukan individual. yang di edit. Kerjasama tim merupakan orang-orang yang 17) Wardrobe bekerjasama memecahkan masalah dan mencapai tujuan dalam suatu kelompok. Bertanggung jawab menyiapkan busana dan tata rias untuk talent/pengisian cara Dengan demikian komunikasi kelompok dalam proses produksi program acara yang baik akan dapat memberikan berita TV. sehingga karyawan mengetahui apa yang akan dan harus dilakukan. Adapun manfaat 18) Set Property komunikasi dalam instansi adalah untuk Bertanggungjawab menyiapkan seluruh menghubungkan semua unsur yang melaku- kebutuhan properti yang dibutuhkan kan komunikasi pada perusahaan sehingga dalam sebuah gambar setting produksi menimbulkan rasa bersatu, setia kawan dan program acara TV. Wardrobe dan set loyalitas. Melalui komunikasi yang efektif property biasanya bekerja di bawah dalam instansi, pihak pimpinan dapat menge- koordinasi art director, tugasnya adalah tahui saran, tanggapan terhadap kebutuhan mempercantik sebuah shot (scenic art). karyawan sehingga dapat mengambil suatu 19) Graphics Design kebijaksanaan untuk mencapai tujuan instansi. Bertanggungjawab membuat dan Sedangkan pihak karyawan dapat mema- menyiapkan kebutuhan desain grafis hami pekerjaan mereka dengan baik, dapat pada sebuah produksi program acara melakukan koordinasi dengan atasan dan TV seperti pembuatan opening tune, rekan kerja sehingga tercipta rasa keterikatan bumper in/out dan grafis lain yang dan loyalitas karyawan terhadap instansi dan menunjang tayangan tersebut. Mereka meningkatkan kualitas kerja karyawan. juga biasanya menyiapkan animasi Kualitas kerja dihasilkan oleh perpaduan tambahan dalam sebuah tayangan. antara kemampuan (ability) dan kemauan 20) Lighting/Gaffer (motivation). Seseorang karyawan yang mempunyai kemampuan dan kemauan akan Bertanggungjawab terhadap seluruh menghasilkan kualitas kerja yang baik. Bila aspek pencahayaan produksi program salah satu di antara kedua faktor tersebut acara TV. Sama seperti audioman mere- tidak ada, bahkan apabila keduanya tidak ka juga melakukan koordinasi dengan ada, maka kualitas kerja rendah. Kemampuan PD untuk menyiapkan segala kebutuhan atau ability dapat ditingkatkan dengan lampu yang diperlukan dalam sebuah merekrut orang yang sudah mampu atau produksi program acara TV. melatih karyawannya yang ada.

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 26

Secara skematis kerangka berpikir penelitian a. PP. No. 11 Tanggal 18 Maret 2005 ini dapat dilihat pada Gambar BAB-II Pasal 2 lembaga penyiaran Publik yang terdiri atas RRI, TVRI, D. Hasil Penelitian dan Pembahasan lembaga penyiaran lokal, baik secara kelembagaan maupun dalam 1. Temuan Umum penyelenggaraan penyiarannya a. Sejarah Berdiri Lembaga Penyiaran Publik bersifat independen dan netral tidak (LPP) Televisi Rebuplik Indonesia Sumatera komersial. Utara Di Medan b. PP. No. 13 Tanggal 18 Maret 2005 Pada tahun 1967 eksperimen dari Letnan BAB-II Pasal 2 PT ( Persero ) yang Kolonel CHB Wahid Lubis telah berhasil didirikan dengan PP. No. 9 tahun 2002 menangkap siaran televisi Malaysia dan dialihkan bentuknya menjadi Bangkok di Medan, dan ternyata rentetan Lembaga Penyiaran Publik TVRI, peristiwa itu telah membuahkan sebuah studio selanjutnya dengan disebut TVRI dan lagi dalam dunia pertelevisian Indonesia. merupakan Badan Hukum yang Ide untuk mendirikan suatu stasiun televisi didirikan oleh Negara. di Medan diprakarsai oleh pejabat-pejabat c. Berdasarkan PP. No. 13 Tahun 2005 daerah Sumatera Utara yang bergerak di BAB – II Pasal 4 : bidang Mass Media dan telekomunikasi dengan membentuk “Yayasan Pembangunan TVRI mempunyai tugas memberikan TV Sumatera Utara” pada tanggal 27 Juni pelayanan informasi, pendidikan, hiburan 19667, diketuai oleh Let.Kol. CBH Wahid Lubis yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta dan Ketua Harian Let.Kol.CBH Ridwan melestarikan budaya bangsa untuk Hutagalung kemudian digantikan oleh kepentingan seluruh lapisan masyarakat Let.Kol.CHB Amir Hoesin S. melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh Wilayah Negara Pada tanggal 28 Desember 1970, TVRI Kesatuan Republik Indonesia. Studio Medan, diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan pengguntingan pita oleh ibu 1) Segala hak dan kewajiban, kekayaan Tien Soeharto. Dengan beradanya di udara serta pegawai TVRI beralih kepada LPP TVRI Stasiun Medan berarti dunia pertelevisian TVRI. di Indonesia telah membuahkan pemancar TV 2) TVRI bersifat independent, netral dan tidak pertama di luar pulau Jawa dengan daya komersial. operasi berkekuatan 10 KW dengan daya 3) Berada di bawah Kementerian Komunikasi capai Kisaran, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, dan Informatika RI. Medan, Pangkalan Brandan, Pangkalan Susu, 4) Siaran Iklan dan Relay Siaran Bersama TVRI Rantau Prapat, Langsa, atau dengan radius Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2005: 150 KM bahkan pertengahan tahun 1971 telah a. Mengandung informasi pendidikan dapat di terima di beberapa tempat di dan hiburan. Malaysia seperti di Kelantan, Kedah, Selangor b. Mengikuti pedoman prilaku penyiaran dan Penang. dan standar program siaran. c. Minimal 60 % mata acara dari dalam b) Bentuk, Kedudukan, Tugas Dan Fungsi negeri. Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatera d. Di larang memperolok, melecehkan Utara Di Medan agama dan martabat manusia. 1) Dengan terbitnya UU 32/2002 dan PP e. Di larang bersifat fitnah, hasut, No. 13/2005, maka PT. TVRI bentuknya kekerasan, cabul. dialihkan menjadi LPP TVRI yang f. Netral, tidak menggunakan golongan merupakan badan hukum yang tertentu. didirikan oleh negara. g. Perlindungan dan pemberdayaan 2) TVRI sebagai Lembaga Penyiaran anak dan remaja. Publik ( LPP ) Berdasarkan :

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 27

h. Harus sesuai dengan kode etik evaluasi kegiatan siaran dan pemasaran, periklanan oleh KPI. kegiatan produksi serta f Keadaan i. Waktu siaran iklan layanan masyarakat Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi minimal 30% pada pukul 05.00–22.00. Republik Indonesia Sumatera Utara Di j. Waktu siaran iklan niaga maksimal 15%. Medan k. Iklan rokok disiarkan pada pukul 21.30– Posisi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) 05.00 waktu setempat. Televisi Republik Indonesia Sumatera Utara l. Menggunakan sumber daya dalam sebagai rumah bangsa Indonesia. Rumah negeri. besar bagi seluruh rakyat Indonesia untuk m. TVRI dapat melakukan relay dan siaran mengekspresikan dirinya dalam konteks bersama dengan lembaga penyiaran wawasan nusantara dari jati diri bangsa dalam maupun luar negeri. Indonesia. Rumah Bangsa Indonesia diartikan n. TVRI daerah dan LPP lokal TV wajib me- sebagai rumah yang beratapkan geostasioner relay TVRI pusat pada cara dan waktu Indonesia, berdindingkan batas-batas wilayah tertentu sesuai pola acara yang telah Negara Indonesia, berlantaikan kebhinekaan ditentukan. dalam ke-ikaan, serta negara kesatuan.

Penyelenggaraan Siaran TVRI Sumatera 5) Mempunyai fungsi perumusan kebijakan Utara secara kesatuan dan berjaringan umum dan pengawasan di bidang menyelenggarakan siaran lokal, siaran penyelenggaraan penyiaran publik. regional, siaran nasional dan siaran Internasional, dengan ketentuan : c) Struktur Tata Kelola Lembaga Penyiaran 1) Siaran lokal diselenggarakan oleh masing- Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia masing TVRI Stasiun Daerah dengan Sumatera Utara Di Medan jumlah jam siaran selama 4 (empat) jam Organ tata kelola Lembaga Penyiaran setiap hari yang memuat kepentingan Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia lokal baik budaya, informasi maupun Sumatera Utara terdiri dari : pendidikan dan hiburan. 1) Kepala TVRI Stasiun Sumatera Utara 2) Siaran regional diselenggarakan oleh lebih 2) Kepala Bidang Program & Pengemba- dari satu atau beberapa TVRI Stasiun ngan Usaha Daerah dengan jumlah jam siaran 3 (tiga) 3) Kepala Bidang Berita jam setiap minggu yang memuat 4) Kepala Bagian Keuangan kepentingan beberapa daerah baik 5) Kepala Bidang Teknik budaya, informasi, maupun pendidikan. 6) Kepala Bagian Umum 3) Siaran nasional diselenggarakan oleh TVRI Kepala TVRI Stasiun Sumatera Utara Pusat didukung oleh TVRI Stasiun Daerah adalah penangung jawab yang menetapkan yang memuat kepentingan kebangsaan, kebijakan operasional penyiaran di TVRI perekat sosial, pembentukan karakter Stasiun Sumatera Utara dan pemancarluasan bangsa, dan wawasan nusantara. siaran nasional serta mengkoordinasikan 4) TVRI Pusat dan TVRI Daerah menyajikan pengawasan pelaksanaan-nya sesuai dengan siaran informasi, budaya dan potensi kebijakan direksi. Kepala TVRI dalam Indonesia untuk membangun citra dan melaksanakan tugasnya dibantu oleh tiga pergaulan bangsa Indonesia di dunia Kepala Bidang dan dua Kepala Bagian; Internasional. a) Kepala Bidang Program & Muatan atau isi Siaran TVRI berorientasi Pengembangan Usaha, yang dibantu pada: (a) Isi siaran TVRI berorientasi pada oleh Kepala Seksi Program dan Kepala pendidikan, kebudayaan dan hiburan; (b) Seksi Pengembangan Usaha, yang TVRI mendukung nilai-nilai publik, struktur sosial mempunyai tugas mengelola seluruh masyarakat demokratis, serta hak asasi kegiatan yang meliputi perencanaan, manusia; (c) TVRI berperan sebagai kekuatan penyelenggaraan, pengendalian, dan dalam mencitrakan keunggulan dan

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 28

kekayaan bangsa dan negara Indonesia; (d) dengan tugas dan tanggung-jawab yang perlu TVRI berperan sebagai referensi bagi publik dilaksanakan tidak akan berhasil menyuruh dalam mengantisipasi perubahan yang bawahan mengerjakannya. Sebaliknya apabila sangat cepat serta menjadi faktor perekat bawahan tidak dapat berkomunikasi secara sosial dan integrasi individu, kelompok dan bebas, baik dan benar dengan manajernya, masyarakat. (e) TVRI berperan sebagai forum maka informasi yang dibutuhkan untuk untuk diskusi publik atau sarana menyam- melaksanakan pekerjaan secara sukses tidak paikan berbagai pandangan seluas-luaasnya akan berhasil. Sesuai dengan hasil wawancara serta mendorong pelaksanaan debat publik Kepala Seksi Produksi Berita. dalam rangka mewujudkan demokrasi; (f) Penyusunan SOP harus ada sebelum TVRI mendukung terwujudnya masyarakat sesuatu pekerjaan dilakukan kemudian SOP informasi, sebagai agen pemersatu pluralism juga digunakan untuk menilai apakah berbagai lapisan dan kelompok masyarakat pekerjaan sudah dilakukan dengan baik atau dalam pembentukan opini publik; (g) TVRI tidak. SOP yang baik akan menjadi pedoman berperan sebagai saluran olah raga nasional bagi pelaksana, dan sarana komunikasi antara dan internasional yang mengutamakan pelaksana dan pengawas, sehingga pekerjaan kepentingan bangsa dan negara; (h) TVRI dapat diselesaikan secara konsisten. Kemudian mampu melayani kepentingan dan kebutu- penyiar akan lebih percaya diri dalam bekerja han seluruh lapisan masyarakat. karena tahu apa yang harus dicapai (Ranggini, Pegawai TVRI adalah Pegawai Negeri Kepala Seksi Produksi Berita LPP TVRI Sumatera Sipil (PNS) dan PBPNS, dan tenaga kontrak Utara, wawancara di Medan, tanggal 21 Mei yang ditempatkan di pusat dan di daerah- 2018). daerah. Pengelolaan pegawai TVRI baik yang Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya berstatus PNS maupun yang bukan PNS The Interpersonal Communication: komunikasi dilakukan tersendiri dan secara terpusat oleh interpersonal adalah proses pengiriman dan TVRI. Setiap karyawan TVRI wajib menguta- penerimaan pesan-pesan antara dua orang makan pelayanan prima kepada publik, wajib atau sekelompok kecil orang dengan mengembangkan potensi Sumber Daya beberapa efek dan umpan balik”. Manusia yang mampu memberikan nilai Dalam situasi interpersonal, proses komu- tambah kepada publik. Memberikan kesem- nikasi dapat berlangsung secara dialogis yang patan yang sama kepada seluruh karyawan memungkin terjadinya interaksi. Mereka yang dalam mengembangkan kemam-puan diri terlibat (partisipan) melakukan dua pesan dan potensi sesuai dengan bakat, minat, sekaligus, sebagai pembicara dan sebagai kemampuan dan keahlian masing-masing. penerima, secara bergantian melalui tatap Pola pembinaan Sumber Daya Manusia muka. Proses komunikasi ini dianggap didasarkan kepada sistem karir dan kinerja, beberapa pakar komunikasi sebagai bentuk reward dan punishment. Peningkatan kesejah- komunikasi yang paling tua dalam ranah teori teraan karyawan dilakukan secara propor- komunikasi, dan cara efektif, dan paling ampuh sional dan adil. dalam berbagai bentuk kegiatan persuasi untuk mengubah sikap, keperca-yaan, dan b. Temuan Utama opini bagi sebuah perubahan. Sesuai dengan hasil wawancara dengan bagian kameramen. Pelaksanaan Komunikasi Kelompok Dalam Team Redaksi Bidang Berita Pada LPP Di sini perlu ada tim redaksi seperti TVRI Sumatera Utara Di Medan produser, redaktur, editor, IT, penyiar, narator, pengarah acara dan asisten pengarah acara. Komunikasi merupakan cara untuk Tim inilah yang membuat dan berkonsilidasi memudahkan manajemen. Seorang manajer (Khozali, Kameramen LPP TVRI Sumatera Utara, harus menjadi komunikator yang baik. Manajer wawancara di Medan, tanggal 21 Mei 2018). yang tidak dapat berkomunikasi dengan bawahnnya tentang pekerjaan-pekerjaan atau Roberts A. Bales dalam Mulyana dalam tentang segala sesuatu yang berhubungan bukunya. Interaction Process Analysis, yakni: “Sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 29

satu sama lain dalam satu pertemuan yang lapangan dan melaporkannya kepada publik, bersifat tatap muka (face to face) di mana baik dalam bentuk tulisan untuk media cetak setiap anggota mendapat kesan atau atau dalam situs berita internet. Reporter penglihatan antara satu sama lainnya, yang merupakan profesi seseorang yang ditugas- cukup kentara sehingga baik pada saat timbul kan secara propesional untuk mencari pertanyaan maupun sesudahnya, dia dapat informasi dalam suatu peliputan di lapangan. memberikan tanggapan kepada masing- Setiap kejadian ataupun peliputan berita baik masing sebagai perorangan. secara lisan maupun audio repoter mengirim- kan kepada produser. Karena berita asal Menurut Marhaeni Fajar bahwa kelompok muasalnya adalah dari reporter, maka isi dibagi pada tiga jenis, yaitu kelompok primer berita itu reporter harus memiliki karakter. dan skunder, kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan, kelompok deskriptif dan Memiliki rasa ingin tahu, memiliki bakat kelompok perspektif. Pertama, kelompok primer jurnalistik, memiliki pengetahuan umum, kreatif dan skunder. Kelompok primer adalah suatu dan inisiatif, mempunyai kemampuan dan kelompok yang anggota-anggotanya berhu- teknik-teknik pendekatan dengan narasum- bungan akrab, personal, dan menyentuh hati ber, mampu berkomunikasi baik lisan, maupun dalam asosiasi dan kerjasama. Sedangkan tulisan, bersikap jujur dan menguasai bahasa kelompok sekunder adalah kelompok yang asing (Lukman Hakim, Reporter LPP TVRI anggota-anggotanya berhubungan tidak Sumatera Utara, wawancara di Medan, akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh tanggal 23 Mei 2018). hati. Kedua, kelompok keanggotaan dan Mencari dan mengumpulkan informasi kelompok rujukan. Keanggotaan adalah dari berbagai sumber, meneliti kebenaran kelompok yang anggota-anggotanya secara informasi yang telah diperoleh, mencari dan administratif dan fisik menjadi anggota menghubungi nara sumber sebagai sumber kelompok itu sendiri. Sedangkan kelompok informasi untuk dapat dimintai keterangan, rujukan adalah kelompok yang digunakan menganalisis dan memperjelas masalah serta sebagai alat ukur (standar) untuk menilai diri melakukan teknik wawancara dan peliputan sendiri atau untuk membentuk sikap. Ketiga, dengan sebaik mungkin, membuat naskah kelompok deskriptif dan kelompok perspektif. berita untuk naik tayang serta memper- Kelompk deskriptif adalah kelompok yang tanggungjawabkan apa yang telah diliputnya bertujuan memecah-kan masalah melalui utama dalam pengolahan data dan fakta diskusi dan setiap anggota berusaha belajar dari suatu peristiwa (Lukman Hakim Reporter tentang dirinya, sehingga muncul kesadaran LPP TVRI Sumatera Utara, wawancara di dalam mewujudkan identitas sosial baru. Medan, tanggal 23 Mei 2018). Sedangkan kelompok perspektif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh Sebagaimana dipahami bahwa komuni- anggota kelompok dalam mencapai tujuan kasi kelompok adalah komunikasi dengan kelompok. sejumlah komunikan. Komunikasi kelompok (group communication) termasuk komunikasi Ketika ada komunikasi antar interpersonal tatap muka, karena komunikator dan komuni- di tim redakasi seperti produser, redaktur, kan berada dalam situasi saling berhadapan editor, IT, penyiar, narator, pengarah acara dan saling melihat. Sebab itu, sesuai dengan dan asisten PA selalu koordinasi pelaksanaan sifatnya, komunikasi kelompok dibagi kepada tim redaksi di bidang berita pada LPP TVRI dua macam, yaitu komunikasi kelompok kecil Sumatera Utara Medan tepat waktu dan (small group communication) dan komunikasi sesuai yang diharapkan dan terlaksana seperti kelompok besar (big group communication). SOP yang ada. Situasi komunikasi dinilai sebagai komunikasi Di dalam memuat berita ada yang kelompok kecil (small group communication) dinamakan reporter. Reporter adalah salah apabila situasi komunikasi seperti itu dapat satu jenis jabatan kewartawanan yang diubah menjadi komunikasi antarpersonal bertugas melakukan peliputan berita di dengan setiap komunikan. Dengan perkataan

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 30

lain, antara komunikator dengan setiap kan masalah melalui diskusi dan setiap komunikan dapat terjadi dialog atau tanya anggota berusaha belajar tentang dirinya, jawab. sehingga muncul kesadaran dalam mewujud- kan identitas sosial baru. Sedangkan kelompok Dibandingkan dengan komunikasi antar- peskriptif, mengacu pada langkah-langkah personal, komunikasi kelompok kecil kurang yang harus ditempuh anggota kelompok efektif dalam mengubah sikap, pendapat, dalam mencapai tujuan kelompok. dan perilaku komunikan, karena diri tiap komunikan tidak mungkin dikuasai seperti Kelompok yang baik adalah kelompok halnya pada komunikan komunikasi antar- yang mampu memberikan kesempatan pada pesonal. Dibandingkan dengan komunikasi individu-individu yang ada di dalamnya untuk kelompok besar, komunikasi kelompok kecil mengaktualisasikan diri, sehingga kelompok lebih bersifat rasional. Ketika menerima suatu merupakan perwujudan dari individu-individu pesan dari komunikator, komunikan menang- yang ada di dalamnya. gapinya dengan lebih banyak menggunakan Dengan demikian peneliti dapat melihat pikiran daripada perasaan. dan mengamati komunikasi kelompok dalam Menurut Shaw dalam Muhammad ada tim redaksi bidang berita pada LPP TVRI enam cara untuk mengidentifikasi suatu Sumatera Utara Medan tidak menggunakan kelompok. Berdasarkan hal itu kita dapat manajemen produksi yang berkaitan dengan mengatakan bahwa komunikasi kelompok Unit Production bertugas mengkoordinasikan kecil adalah suatu kelompok individu yang semua kegiatan dan melakukan pembagian dapat mempengaruhi satu sama lain, tugas kepada staff UPM (Unit Production memperoleh beberapa kepuasan satu sama Manager) dan talent serta Unit Production lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, Manage (UPM) bertanggungjawab terhadap mengambil peranan, terikat satu sama lain seluruh proses produksi secara manajemen dan berkomunikasi tatap muka, jika salah satu atau non teknis. dari komponen ini hilang, individu yang terlibat tidaklah berkomunikasi dalam kelompok kecil. 2) Kualitas Kerja Team Redaksi Bidang Berita Menurut Marhaeni Fajar bahwa kelompok Pada TVRI Sumatera Utara Di Medan dibagi pada tiga jenis, yaitu kelompok primer Konsep kualitas atau mutu dipandang dan skunder, kelompok keanggotaan dan suatu yang rekatif, yang tidak selalu mengan- kelompok rujukan, kelompok deskriptif dan dung arti yang bagus, baik, dan sebagainya. kelompok perspektif. Pertama, kelompok Kualitas atau mutu dapat mengartikan sifat- primer dan skunder. Kelompok primer adalah sifat yang dimiliki oleh suatu produk atau pun suatu kelompok yang anggota-anggotanya jasa yang menunjukkan kepada konsumen berhubungan akrab, personal, dan menyen- kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh barang tuh hati dalam asosiasi dan kerjasama. atau jasa tersebut. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelom- pok yang anggota-anggotanya berhubungan Menurut Hasibuan bahwa kualitas kerja tidak akrab, tidak personal, dan tidak adalah suatu standar fisik yang diukur dari hasil menyentuh hati. Kedua, kelompok keanggo- kerja yang dilakukan atau dilaksanakan taan dan kelompok rujukan. Keanggotan karyawan atau tugas-tugasnya. Sedangkan adalah kelompok yang anggota-anggotanya menurut Susilo Martoyo bahwa kualitas kerja secara administratif dan fisik menjadi anggota merupakan suatu proses dimana organisasi kelompok itu sendiri. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja tersebut dilaksanakan dengan baik, tertib, dan Sedangkan kelompok rujukan adalah benar serta dapat membantu meningkatkan kelompok yang digunakan sebagai alat ukur motivasi kerja sekaligus meningkatkan loyalitas (standar) untuk menilai diri sendiri atau untuk organisasi dari para karyawan atau pegawai. membentuk sikap. Ketiga, kelompok deskriptif dan kelompok perspektif. Kelompok deskriptif Menentukan suatu kualitas kerja itu harus adalah kelompok yang bertujuan memecah- didorong dan memiliki sumber daya manusia

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 31

(SDM). Dalam pembuatan suatu berita ada Sumatera Utara di Medan. Peralatan beberapa elemen yang dibutuhkan seperti perangkat kasar dan perangkat lunak director, cameraman, audioman. tidak mendukung disebabkan masih memakai komponen-komponen yang Tugas Kameramen bertanggungjawab lama. Adapun yang baru tidak sesuai mengambil seluruh shot/gambar yang dengan kebutuhan. diperlukan dalam proses produksi sesuai naskah atau komando dari PD. Seorang c. Pelaksanaan komunikasi kelompok untuk cameraman yang baik adalah mampu meningkatkan kualitas kerja team redaksi mengeksplorasi gambar/shot dari produksi bidang berita pada Lembaga Penyiaran program acara TV tentunya atas persetujuan Publik TVRI Sumatera Utara di Medan. dari PD. Tugas director adalah mereka yang Dalam menetapkan atau menayangkan bertanggungjawab mengarahkan seluruh suatu berita ada beberapa kru yang aspek teknik sinematografi, broadcast, dan dilibatkan dan elemen-elemen tim redaksi elemen kreatif lainnya dari sebuah produksi hanya memakai What`s App (WA) Group program acara TV tentunya atas kesepakatan untuk mengkoordinir acara berita akan di produser sebagai penanggungjawab produksi tayangkan. dan penulis naskah sebagai penanggung jawab ide. Istilah lain dari director adalah 2. Saran Program Director (PD), Show Director (SD), dan Berdasarkan hasil temuan dan kesim-pulan film director (sutradara) (Khozali, Kameramen penelitian, selanjutnya dikemukakan saran LPP TVRI Sumatera Utara, wawancara di kepada segenap LPP TVRI Sumatera Utara di Medan, tanggal 21 Mei 2018). Medan bidang berita untuk memberikan Hasil rapat redaksi atau penugasan perhatian dalam upaya pelaksanaan program melalui WA Group. Berita TVRI Sumut harus pemberitaan: sudah sampai di ruang redaksi paling lama a) Pelaksanaan komunikasi kelompok dalam jam 13.30 WIB. Naskah yang sudah dibuat team redaksi bidang berita pada Lemba- reporter dikoreksi oleh desk editor, DE lalu ga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara di diedit oleh dua petugas redaksi. Naskah yang Medan. Harus meningkatkan sumber daya sudah dikoreksi dan diedit disusun sesuai manusia melalui pelatihan-pelatihan dan urutan topik berita yang dibuat DE lalu pendidikan-pendidikan agar profesiona- diserahkan ke editor, pengarah acara, asisten lisme setiap bidang kerja dimiliki dan tidak pengarah acara dan petugas operasional rangkap kerja. lainnya (Dra. Nurlena, Kepala Bagian Editor b) Kualitas kerja team redaksi bidang berita LPP TVRI Sumatera Utara, wawancara di pada Lembaga Penyiaran Publik TVRI Medan, tanggal 25 Mei 2018). Sumatera Utara di Medan. Diharapkan dapat menyeimbangkan kebutuhan tek- E. Kesimpulan dan Saran nologi kekinian agar prasarana dan sarana dengan TV-TV lain dapat berkompetisi. 1. Kesimpulan c) Pelaksanaan komunikasi kelompok untuk Dalam temuan peneliti ada beberapa hal meningkatkan kualitas kerja team redaksi yang dapat disimpulkan: bidang berita pada Lembaga Penyiaran a. Pelaksanaan komunikasi kelompok dalam Publik TVRI Sumatera Utara di Medan. team redaksi bidang berita pada Lemba- Bidang berita dapat menghidupkan Unit ga Penyiaran Publik TVRI Sumatera Utara di Production dan Unit Production Manager Medan. Dalam meningkat kualitas tim (UPM) karena kedua bidang ini bertugas redaksi bidang berita terbatas Sumber mengkoordinasikan dan bertanggung- Daya Manusia (SDM) ditambah dengan jawab terhadap proses produksi. Menghi- usia karyawan 50 tahun ke atas. dupkan kembali rapat redaksi, dan ahli b. Kualitas kerja team redaksi bidang berita teknologi. pada Lembaga Penyiaran Publik TVRI

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 32

F. Daftar Pustaka Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Ardiyanto, Elfinaro dan Komala Erdinaya Lukiati. Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2005. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. West Richard dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset. Komunikasi: Analisis Jakarta: Salemba Astuti, Santi Indra. 2008. Jurnalisme Radio: Teori dan Humanika. 2008. Praktek. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Zeithaml, Valerie A., and Bitner, Mary Jo. 2009. Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Services Marketing. 1st edition New York: Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. McGrawHill Darwanto, SS. 2007. Televisi Sebagi Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djuarsa Sendjaja, Teori komunikasi( Jakarta: Universitas Terbuka, 1994 Dr.Deddy Mulyana, M.A Metodologi Penelitian Kualitatif (Remaja Rosdakarya Offset, Bandung 2008) Ardianto, 2010. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif (Remaja Rosdakarya, Bandung 2010) Effendy, Onong Uchjana. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Joseph A Devito, Komunikasi Antarmanusia, Profesional Books, (Jakarta 2009) Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Morissan. 2011. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana. M. Romli, Asep Syamsul. 2009. Dasar-Dasar Siaran Radio, Bandung: Nuansa. Ningrum, Fatmasari. 2007. Sukses Menjadi Penyiar, Scriptwriter & Reporter Radio. Jakarta: Swadaya. Nurudin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Purnama, Hendra. 2011. Analisis Kesenjangan Kepuasan (Gratification Discrepancy): Kasus Pendengar Program Siaran “Desa Kita” Pada Radio Republik Indonesia Bogor FM 93,75 MHz. Bogor: Skripsi, Institut Pertanian Bogor. Robert K. Yin, Studi Kasus: Desain dan Metode , PT Raja Grafindo Persada (Jakarta : 2008) Rosmawanty HP, Mengenal Ilmu Komunikasi (Widya Padjadjaran, 2010), Rulli Nasrullah, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber (Jakarta: kencana, 2012) Santoso, Slamet. 2010. Teori Psikologi Sosial. Bandung: PT. Rafika Aditama. Severin, Werner J dan James W. Tankard. 2005. Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, & Terpaan di dalam Media Massa. Jakarta: Kecana Prenada Media Grup. Sulistyo-Basuki Metode Penelitian (Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia . 2006)

JURNAL PROINTEGRITÀ | Volume 2, Nomor 348/XII/Pasca-UDA/ Desember 2018 : 1 - 272 | 33