280. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

STRATEGI KREATIF DALAM PROGRAM ACARA DENDANG PANTUN TVRI SUMATERA UTARA DENGAN TEMA TAKKAN GOYAH DIPECAH BELAH

Creative Strategy at Event Programs Dendang Pantun TVRI North Sumatera with Topic Can Not Be Divided

Kartika Hasanah, Triadi Sya'dian Program Studi Televisi dan Film Fakultas Seni dan Desain, Universtitas Potensi Utama [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bermula adanya salah satu program Dendang Pantun di stasiun TVRI SUMUT. Penelitian ini mengambil fokus bagaimana strategi keratif yang diterapkan dalam program acara dendang pantun sebagai program yang menarik di stasiun TVRI. Penelitian ini menggunakan Metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan observasi secara langsung maupun tidak langsung. Data yang telah dihasilkan dan di Analisa dengan menggunakan teori 13 tips kreativ acara oleh Naratama. Hasil penelitian dari Strategi kreatif yang diterapkan produser dikemas secara komedi dengan menggunakan pembawa acara, Combo PARSI band, dengan pemantun saling berbalas pantun. Produser juga menerapkan strategi kreatif pada tahap praproduksi dalam menentukan judul program, target penonton, jam tayang, bahasa naskah, format acara, gimmick secara improvisasi, funfare di setiap akhir segmen 4, Meski terdapat jedah beberapa detik tidak terdapat adanya clip hanger dalam program acara ini. Pemberhentian hanya berupa bumper dari program acara Dendang Pantun sendiri, penggunaan tune dan bumper, penataan artistik yang sederhana dengan teteap menggunakan properti yang berkaitan dengan suku Melayu, musik maupun fashion yang disesuaikan dengan suku Melayu, logo dan musik track, General Rehearsal Pada program acara Dendang Pantun yaitu bagian dari tim akan melakukan pengecekan terhadap pemantun dengan cara melihat mereka latihan di sanggarnya. Namun pada saat akan dilaksanakan produksi sebelum live, para pemantun dan seluruh tim akan melakukan jiar. Bertujuan agar meminimkan segala kesalahan-kesalahan yang mungkin nantinya akan dapat terjadi. Selain itu strategi kreatif juga terdapat pada pengambilan gambar dengan berbagai shot, Mengenai evaluasi, pada tahap perencanaan tim Dendang Pantun sudah melakukan evaluasi kekurangan - kekurangan yang ada. Dendang pantun merupakan sebuah program acara untuk melestarikan Budaya.

Kata Kunci : strategi kreatif, program acara Dendang Pantun

ABSTRACT

This study began with a Dendang Pantun program at the TVRI station. This research focuses on how the relative strategies implemented in the dendang pantun program are interesting programs at TVRI station. This research uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques through interviews and observations directly or indirectly. The results of the study of the creative strategies applied by the producer were packaged in a comedy using the master of ceremonies, Combo PARSI band, with the reciprocal reflection. The producer also applies a creative strategy in the preproduction stage in determining the program title, target audience, showtimes, script language, show format, improvised gimmick, funfare at the end of each segment 4, Although there is a pause a few seconds there is no clip hanger in this program. The dismissal is only in the form of a bumper from the Dendang Pantun program itself, the use of tune and bumper, Kartika, Strategi Kreatif Dalam Program… 281 a simple artistic arrangement with the use of property related to the Malays, music or fashion that is adapted to the Malays, logos and music tracks, General Rehearsal on the Dendang program Pantun, which is part of the team, will check the observers by watching them practice at their stage. But at the time of production before the live, the reflector and the whole team will do the jiar. Aiming to minimize any mistakes that might later be made. In addition, there is also a creative strategy in taking pictures with various shots. Regarding evaluation, at the planning stage the Dendang Pantun team has already evaluated the deficiencies. Dendang pantun is a program to preserve culture.

Keywords : creative strategy, Dendang Pantun program

1. PENDAHULUAN

Televisi merupakan alat penangkap siaran gambar berupa audio visual dan penyiaran Video disiarkan secara broadcasting, kata televisi berasal dari bahasa yuniani, yaitu dari kata “ Tele” yang berarti jauh dan “ Vision” yang berati melihat. Jadi, jika disimpulkan secara harfiah berarti “melihat jauh” karena pemirsa berada jauh dari studio televisi. Program televisi berasal dari kata” program” itu sendiri yang terdapat dari bahasa inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan istilah “siaran” yang di definisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Sejalan dengan perkembangan teknologi televisi yang semakin pesat. Tayangan program acara televisi dapat dinikmati dari jarak jauh secara free to air dan berbayar melalui antena televisi dan antena parabola. Selain itu dapat dinikmati secara live streaming melalui internet. Kemudahan akses tersebut memungkinkan penonton dapat melihat program acara televisi dimanapun dan kapanpun. Menurut peneliti, program televisi merupakan aspek terpenting didalam industri pertelevisian, karena dengan program itulah televisi bisa memberikan kebutuhan informasi, edukasi dan hiburan kepada khalayak. Program televisi juga memiliki banyak jenis, seperti berita, talk show, reality show , sinetron, film, variety show dan lain-lain. Berdasarkan jangkauannya, siaran stasiun televisi dibagi menjadi tiga, yaitu stasiun penyiaran lokal, stasiun penyiaran nasional dan stasiun jaringan. Berbagai stasiun televisi tersebut saling berlomba-lomba memproduksi program acara yang menyuguhkan akan informasi dan hiburan. Pada saat memproduksi program acara televisi diperlukan suatu strategi atau sebuah perencanaan konsep program acara. Hal ini digunakan untuk memberikan gambaran apakah program acara yang diproduksi mampu menarik penontonnya ataupun tidak, untuk itu dalam memproduksi suatu program acara diperlukan suatu strategi kreatif. Menurut peneliti, strategi kreatif merupakan sebuah rancangan yang dibuat oleh seorang bidang kreatif dalam sebuah program acara, dengan harapan bahwa strategi kreatif dapat membuat sebuah program acara menjadi lebih menarik bagi penonton. Dengan segala ide kreatif yang diciptakan dan memberikan kesan tersendiri bagi penonton. Sehingga program acara tersebut dikatakan berhasil mendapatkan perhatian para penonton untuk selalu setia menunggu tayangan yang diberikan. Startegi kreatif penting dilakukan pada setiap pembuatan karya apa pun, itu merupakan hasil yang dapat dilihat bagaimana sebuah karya berhasil atau tidak. Dendang pantun merupakan salah satu program acara yang diproduksi oleh TVRI SUMUT. Program acara Dendang Pantun merupakan program hiburan yang tayang setiap hari rabu pukul 17:00 WIB. Program acara ini membahas tema cerita atau topik permasalahan yang dikemas dengan menggunakan komedi yang dilakukan oleh PARSI (Persatuan Artis Sinetron Indonesia) dengan cara saling berbalas pantun dengan sesuai tema yang telah di tentukan, selain itu juga didukung oleh iringan lagu yang berciri khas melayu. Untuk set tata artistik terdapat backdrop yang digunakan merupakan gambar dari Istana Maimun dan sebuah gambar perkampungan melayu sebagai identitas dari program acara ini. Berdasarkan pemaparan diatas tersebut, hal yang menarik untuk diteliti adalah program acara Dendang Pantun . Pada kenyataannya banyak program acara serupa yang telah diproduksi tetapi tidak bisa bertahan lama. Hal tersebut berkaitan dengan strategi kreatif yang dilakukan oleh produser 282. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1 dalam menjaga kualitas diantaranya menjaga kualitas gambar dan kualitas cerita serta menjaga kondisi tim teknis menjadi kondusif saat produksi berlangsung. Kondisi sangat mempengaruhi ketika psikis sedang tidak baik, meskipun fisiknya sedang baik. Seorang produser harus memberikan motivasi dan solusi kepada semua kru dalam menjaga kondisi. Hal ini dilakukan produser agar produksi dapat berjalan dengan baik dan audien yang berada di dalam studio tidak merasa lama menunggu. Program Dendang Pantun melakukan aktivitas dimulai dengan mengumpulkan ide baik dari internal maupun eksternal sampai menjadi sebuah desain program untuk mengisi pola dasar maupun pola acara mencakupi tentang judul, isi, penyajian serta format program. Pada program Dendang Pantun ini juga para tim memikirkan bagaimana talent atau para pemantun yang nantinya bakal mengisi acara ini cukup banyak atau tidak sehingga ini bisa mempengaruhi akan bertahan lama atau tidaknya program tersebut. Hal ini dilakukan secara bersama-sama (teamwork ) antara manajer produksi, produser walaupun di TVRI Sumatera Utara merangkap sebagai kepala seksi pemograman juga, ada juga produser pelaksana, pengarah acara, asisten pengarah acara, kepala stasiun, serta kru yang ada juga terlibat didalamnya. Dalam hal ini TVRI Sumatera Utara sebagai lembaga penyiaran publik, TVRI juga mengajak peran serta publik seperti akademisi, budayawan, seniman untuk mengambil masukan-masukan sebagai mewakili penonton. Salah satu yang menjadi faktor program Dendang Pantun adalah audien, pelaku seni dan anggaran. Audien menjadi faktor paling penting dalam menentukan apakah program Dendang Pantun ini akan diproduksi atau tidak. Pelaku seni dalam hal ini PARSI (Persatuan Artis Sinetron Indonesia) Medan sebagai pengisi acara juga menjadi faktor yang mempengaruhi program Dendang Pantun ini apakah nantinya program ini layak untuk produksi dan dipertahankan. Keterlibatan mereka serta masukan-masukan yang sangat memiliki andil besar dalam menjalankan program Dendang Pantun ini. Program ini dipandu oleh kedua host dan 2 kelompok dari masing-masing pemantun serta sebagai pengisi musik yaitu Combo PARSI band. Program acara ini berdurasi 57 menit dan terdiri dari empat segmen. setiap pembagian segmen yaitu segmen satu yang masih pada perkenalan dari host, kelompok pemantun dan perkenalan penonton di studio. Segmen dua, tiga dan empat berisi tentang para pemantun yang sudah mulai saling berbalas pantun. serta mulai terdapat interaksi dari penonton di studio yang ikut memberikan pantunnya, juga interaktif dengan penonton dirumah yang dapat memberikan pantun di studio atau dapat meminta lagu. Adapun tinjauan pustaka yang dirujuk dalam penelitian ini diantaranya buku, skripsi, tesis dan jurnal yang berkaitan dengan judul penulis dan dijelaskan sebagai berikut. “Televisi Lokal dalam Perencanaan Strategi Kreatif Program Berbasis " Lokaitas" Sebagai Wujud Eksistensi Media”, oleh Nunik Hariyani, Dosen Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun, tahun 2013. Jurnal tersebut membahas tentang hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam ruang beroperasi stasiun televisi “Sakti Madiun TV” memiliki ruang keunikan program yang dikemas berdasarkan potensi wilayah Madiun dan sekitarnya. [6] “Strategi Kreatif Dalam Memproduksi Tayangan Magazine Show Di Televisi”, oleh Nurul Wulan dan Syaifuddin, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jakarta Timur, tahun 2016. Jurnal tersebut membahas tentang, berdasarkan bahwa iNewspiration merupakan program yang di repackaging (mengemas ulang) dari program sebelumnya yaitu Sofa Merah. Dimana kelemahan yang terdapat pada program Sofa Merah merupakan peluang bagi program iNewspiration untuk menghasilkan program yang lebih baik. [9] “Strategi Kreatif Web Series Jalan- jalan Men dalam Mengemas Konten Budaya”, oleh Diah Fitri Pratiwi, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, tahun 2016. Skripsi tersebut membahas tentang bagaimana strategi kreatif web series jalan- jalan men dalam mengemas budaya Indonesia agar menjadi salah satu cara menarik dan kreatif dalam memperkenalkan budaya Indonesia bagi khalayak banyak. [7] “Strategi Kreatif Produser Program Acara Wedang Ronde sebagai program unggulan di ADiTV Yogyakarta”, oleh Sri Cahyani Putri Purwaningsih, mahasiswa jurusan Televisi dan Film, Institusi Seni Indonesia Surakarta, tahun 2018. Skripsi tersebut membahas tentang bagaimana strategi kreatif produser diterapkan pada program acara Wedang Ronde sebagai program unggulan di ADiTV Yogyakarta. [10] Kartika, Strategi Kreatif Dalam Program… 283

“Strategi Kreatif Program Acara Langenswara di Jogja TV”, oleh Rico Delta Yudha, mahasiwa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, tahun 2011. Dalam skripsi tersebut membahas tentang bagaimana strategi produser dalam mempertahankan eksistensi program agar tidak kalah saing dengan program lain. [11] “Strategi Kreatif Program Acara Anak (Studi deskriptif tentang strategi kreatif program acara pendidikan anak Multi Talenta) “MT”, oleh Doddy Afrianto, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, tahun 2009. Dalam skripsi tersebut dibahas tentang bagaimana strategi program acara tersebut dalam mempertahankan keberadaannya. [8] Naratama dalam bukunya yang berjudul Menjadi Sutradara Televisi Dengan Single dan Multikamera pada tahun 2013. Buku ini terdapat paparan mengenai tips untuk kreativitas acara. Pemaparan tersebut diantaranya pemaparan mengenai 13 tips untuk mengembangkan kreativitas acara. Penelitian ini akan dijabarkan mengenai strategi kreatif progam acara Dendang Pantun dengan menggunakan 13 tips dalam mengembangkan kreativitas acara. [3] Andi Fachruddin dalam bukunya yang berjudul Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi pada tahun 2015. Buku ini membahas mengenai cara memproduksi konten program televisi yang kreatif dan inovatif, serta kreativitas memproduksi program acara seperti komedi, kuis, talk show, game show, reality show, variety show, drama, maupun docudrama. [1] Bintang B. Doeana, Han Revo Joang dalam bukunya yang berjudul Tata Artistik Film & TV pada tahun 2017. Buku Ini membahas bagaimana Penata Artistik berurusan dengan keseluruhan lingkungan fisik sebuah film, baik yang direncanakan dan dibangun di studio, maupun dalam pemilihan penggunaan bangunan dan pemandangan alam yang ada. [2] Rusman Latief dan Yusiatie Utud dalam bukunya yang berjudul Menjadi Produser Televisi Profesional Mendesain Program Televisi pada tahun 2017. Buku ini membahas bagimana menjadi seorang produser televisi yang profesional serta bagimana mendesai sebuah program televisi yang baik. Serta memberikan pengarahan mulai dari tahapan praproduksi, produksi secara live dan tidak serta pasca produksinya. Tidak hanya itu saja, di dalam buku ini juga di jelaskan bagimana teknik pengambilan gambar pada saat produksi suatu program acara. [4]

2. METODE PENELITIAN

Pada penelitian Strategi Kreatif Program Acara Dendang Pantun TVRI Sumatera Utara dengan Tema Takkan Goyah Dipecah Belah adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini memaparkan dan menganalisis hasil wawancara dengan produser maupun pembawa acara program acara Dendang Pantun, hasil observasi proses produksi program acara Dendang pantun dan melihat file tayangan program acaranya. Metode Penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh suatu hasil dalam sebuah penelitian yang memiliki tujuan pada kebutuhan tertentu dalam penelitian [5]. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu wawancara dengan produser dan crew , observasi yaitu mengamati video Dendang Pantun pada Tema Takkan Goyah Dipecah Belah secara berulang, dokumentasi dengan cara mengambil potongan gambar dan studi pustaka yaitu buku, jurnal, skripsi dan dokumen yang berkaitan degan . Analisis data di mulai dengan membuat proposal penelitian kemudian analisis data berdasarkan pengumpulan data dari observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Data dikelompokan menggunakan teori pemaparan mengenai 13 tips untuk mengembangkan kreativitas acara agar peneliti mudah mendeskripsikan tulisan dengan kesimpulan yang menjadi tujuan dari penelitian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan metode pengumpulan data, sebelum menganalisa peneliti membuat rincian dari gambar yang termaksud 13 tips kreativitas acara dalam teori dari Naratama yang digunakan peneliti. Strategi yang digunakan untuk membuat proram acara Dendang Pantun tetap menarik terletak pada 284. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1 pembawa acaranya, Combo PARSI band yang telah mengiringi setiap lagu-lagu Melayu yang dinyanyikan, serta para pemantun dan keterlibatan penonton di studio dan di rumah dalam interaktif pada program acara ini. Selain itu, strategi kreatif yang digunakan juga terdapat pada tahap praproduksi hingga tahap pascaprodusi. Pada tahap praproduksi, strategi keratif yang digunakan dalam menentukan judul program acara dengan nama Dendang Pantun karena identik dengan saah satu suku yang berada di Sumatera Utara. Judul dalam program juga disesuaikan dengan konten program acaranya yang mengangkat masalah yang sedang hangat terjadi di masyarakat. Namun dengan cara penyampaiannya dalam bentuk berpantun, dimana saling terkait antara suku Melayu dengan pantun. Selain itu pemberian dalam program tercermin dari tema program yang selalu update. Strategi ini digunakan untuk memudahkan penonton saat mengingat judul program acaranya. Target penonton program acara Dendang Pantun disesuaikan dengan acaranya maupun bahasa yang digunakan. Masyarakat dengan usia kategori UMUM di Sumatera Utara menjadi target sasaran pada program acara ini. Dan pemilihan jam tayang program acara Dendang Pantun setiap hari rabu pukul 17.00 WIB kecuali selama bulan suci Ramadhan. Selama bulan suci Ramdhan ada perubahan jam tayang. strategi ini digunakan dalam pemilihan jam tayangyang selalu konsisten agar program acara Dendang Pantun tetap diminati oleh penontonnya. Skenario pada program acara Dendang Pantun dibuat secara dialog saling berbalas pantun antar kedua kelompok, serta host dan penonton juga ikut terlibat ketidak akan memberikan sebuah pantun, atau membalas pantun dari kelompok pemantun sendiri, Strategi ini digunakan produser, agar dialog pantun yang dilakukan oleh pembawa acaranya menjadi lebih terarah dan tidak keluar dari benang merah. Metode produksi yang digunakan pada program acara Dendang Pantun dilakukan secara tapping. Bahasa Naskah dalam Program acara Dendang Pantun merupakan, pantun telah memiliki pakemnya, walaupun ada yang bergeser budayanya, dan telah menjadi pantun sekarang atau pantun kekinian yang biasanya ada pengaruh dari Jakarta. Dimana jika di Jakarta, suku yang terdapat pantun adalah Betawi, yang mungkin terkadang di pantunnya ada yang biasanya menggunakan kata “Cakep” dalam berpantun pada suku betawi. Namun pada pantun Melayu itu tidak ada, tetapi tetap dijaga oleh program acara Dendang Pantun ini, dengan bertujuan sebagai interaktif dengan penonton, akan tetapi tetap memberikan penjelasan jika pantun tersebut bukan merupakan pantun Melayu seperti penjelasan diatas. Dengan kesimpulan dalam bahasa naskah program acara Dendang Pantun tetap menggunakan pantun yang sesuai dengan aturan yang ada didalam suku Melayu, tetapi dalam program acara ini tetap memberikan ruang kepada masyarakat untuk belajar mengetahui bagimana pantun Melayu yang benar. Contohnya ruang berpantun yang diberikan kepada penonton. Gimmick yang dilakukan dengan cara improvisasi dapat membuat penonton ikut tertawa dan funfare di setiap akhir segmen dengan mengumpulkan sekuruh pengisi acara yang telibat serta penonto di studio yang ikut menari bersama di atas panggung sebagai menambah kemeriahan pada program acara ini. Clip hanger yang tidak terdapat di dalam program acara ini membuat penonton tidak akan menunggu lama untuk mengetahuai bagaimana para pemantun saling berbalas pantun selanjutnya. Pemakain tune dan bummper yang diikuti dengan musik melayu menjadikan identidas dalam program acara ini. Penataan artistik berupa set panggung yang dibuat sederhana dapat meminimalisir biaya yang di keluarkan. Musik dan fashion yang digunakan dapat mendukung cerita yang akan di angkat dan dapat menggambarkan program acara ini di produksi di Sumatera Utara. Ritme dan birama acara dalam bentuk naskah cerita ditambah dengan gimmick yang dilakukan oleh pembawa acaranya dapat menjadikan program acara ini lebih menarik. Pada program acara Dendang Pantun juga melakukan General Rehearsal , yaitu bagian dari tim akan melakukan pengecekan terhadap pemantun dengan cara melihat mereka latihan di sanggarnya. Namun pada saat akan dilaksanakan produksi sebelum live, para pemantun dan seluruh tim akan melakukan jiar. Bertujuan agar meminimkan segala kesalahan-kesalahan yang mungkin nantinya akan dapat terjadi. Pada tahap produksi, pengambilan gambar dilakukan secara berbeda-beda yaitu menggunakn full shot, medium shot long shot maupun pengmbilan gambar penonton. strategi ini digunkn agar penonton yang melihat tidak bosandengan gambar yang di hasilkan. Selanjutnya pada tahap pascaproduksi, Program acara Dendang Pantun merupakan acara live , dan karena ini acara live, tidak adanya pascaproduksi pada program acara ini. Kartika, Strategi Kreatif Dalam Program… 285

Namun apabila terjadi suatu hal di studio atau di TVRI Sumut, dapat di lakukan secara recording pada saat pascaproduksi. Biasanya akan ada revisi dari beberapa hal yang telah di pantau, seperti hal- hal yang tidak layak untuk di siarkan, seperti berkaitan dengan kata-kata atau pun berkaitan dengan tingkah laku secara visual dan itu akan di adakan editing. sehingga hasilnya sampai layak untuk disiarkan. Dan Mengenai evaluasi, pada tahap perencanaan tim Dendang Pantun sudah melakukan evaluasi kekurangan-kekurangan yang ada. TVRI Sumatera Utara dalam mengevaluasi sebuah program dilakukan pada waktu bersamaan, dalam arti sekaligus mengevaluasi semua program yang ada di TVRI Sumatera Utara termasuk program Dendang pantun dan yang terlibat di dalamnya ada produser, asisten produser, kepala-kepala bidang lain, juga kru- kru dibidang Teknik. Berikut adalah analisa dan pembahasan dari Strategi Kreatif Dalam Program Acara Dendang Pantun Tvri Sumatera Utara Dengan Tema Takkan Goyah Dipecah Belah menggunakan teori 13 tips untuk mengembangkan kreativitas acara oleh Naratama.

Tabel 1. Analisa Strategi Kreatif Program Acara Dendang Pantun Sumatera Utara dengan Tema Takkan Goyah Dipecah Belah dengan menggunakan teori dari Naratama tentang 13 tips kreativitas acara.

Visual Keterangan

Praproduksi Format Acara: Ada pun, terdapat suasana menghibur pada acara Dendang Pantun ini pada salah satu scene tersebut, antaranya ialah. Sesuatu yang menghibur dalam program acara ini dimulai ketika Host membuka acara dengan sebuah lagu Melayu. Pada Menit ke 00:01:01. Dan beberapa yang terdapat pada scene lainnya.

Punching Line dengan Gimmik : Digunakan untuk memberikan kejutan-kejutan pada penonton sebagai hal yang dapat membuat penonton tidak merasa bosn dengan acara tersebut. Dan pucing line juga terdapat di salah satu scene yang ada di dalam program acara ini. Contohnya pada menit ke 00:04:35 pada saat Ketika host saling membalas pantun hiburan dan membuat para penonton di studio tertawa

Clip Hanger Pada program acara Dendang Pantun ini, pemberhentian untuk komersial break hanya ada di antar acara bukan di dalam acara, walaupun jika ada kerja sama komersial yang berbayar bisa saja di dalam acara, tapi selama produksi tidak ada dan tidak di tempatkan di dalam acara. Pernyataan berikut merupakan kebenaran, sebab ketika produksi live berlangsung. Meski terdapat jedah beberapa detik, tidak terdapat adanya clip hanger dalam program acara ini. Pemberhentian hanya berupa bumper dari program acara Dendang Pantun sendiri. 286. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Tune dan Bumper : Pada program acara Dendang Pantun ini, tunenya berisi musik Melayu dan sebuah animasi yang di dalamnya berbentuk sebuah bangunan atau rumah khas dari suku Melayu, dengan Bumper bertulisan nama program acara itu sendiri yaitu Dendang Pantun.

Tata Artistik a. Background: Dari program acara Dendang Pantun menggunakan gambar dari Istana Maimon yang merupakan sebuah kerajaan Melayu di kota Medan. Sebagai ciri khas dari program acara ini tentang hal yang mengenai suku Melayu. Dan menggunakan sebuah gambar dari perkampungan suku Melayu untuk lebih membangkitkan suasana dalam program acara ini.

b. Properti: Payung ciri khas suku melayu yang biasanya digunakan pada acara hajatan suku Melayu, sebagai properti di atas panggung. Untuk memberikan kesan yang masih tetap berpedoman pada suku melayu.

c. Tata Panggung

Kartika, Strategi Kreatif Dalam Program… 287

Musik dan Fashion : a. Musik: Pada program acara Dendang Pantun, Musik yang dibawakan semuanya adalah lagu- lagu Melayu. Dan sebenarnya alat musik asli yang seharusnya digunakan ialah seperti akordeon, biola, dan gendang.

b. Fashion: Dan untuk fashion pada program acara Dendang Pantun ini, seluruh pemantun, host, pengiring music menggunakan pakaian khas melayu dengan berbagai macam tingkatnya, seperti pada tingkat kerajaan maupun masyarakat biasa. Tetapi untuk penonton tidak di bebankan untuk juga menggunakan pakaian khas melayu.

Ritme dan Birama Acara: Ritme dan Birama acara pada program acara Dendang Pantun ini merupakan, bahwa telah disusun dengan segmen- segmentasinya, dimana di awal pembukaan acara dari host dengan cara berpantun hingga segmen berakhirnya acara. Kemudian sebuah lagu, selanjutnya dari host saling berbalas pantun, kemudian para pemantun saling berjual beli pantun, lalu akan ada penilaian siapa yang terbaik dari kedua kelompok tersebut. Dan akan ada lemparan pantun kepada penonton, dengan spontanitas bagi penonton yang bisa berpantun, setelah itu akan ada lagu lagi yang syairnya berpantun.

Logo Musik: Untuk logo musik dalam program acara Dendang Pantun ini biasanya di ambil dari timeline judul yang berada di tune, lalu tulisan grafisnya dibuat sesuai dengan hal yang bersangkutan dengan khas Melayu. Dan musiknya khusus musik Melayu.

General Rehearsal Pada program acara Dendang Pantun juga melakukan General Rehearsal, yaitu bagian dari tim akan melakukan pengecekan terhadap 288. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

pemantun dengan cara melihat mereka latihan di sanggarnya. Namun pada saat akan dilaksanakan produksi sebelum live, para pemantun dan seluruh tim akan melakukan jiar. Bertujuan agar meminimkan segala kesalahan- kesalahan yang mungkin nantinya akan dapat terjadi.

Interaktif Program: Pada program acara Dendang Pantun juga melakuka interaktif dengan para penonton di studio maupun dirumah. Ketika interaktif dengan penonton dirumah dengan melalui via telepon. Dan ketika interaktif dengan penonton di studio dengan memberikan kesempatan penonton untuk berpantun. Berikut merupakan beberapa interaksi dengan penonton di studio dan dengan penonton dirumah, ialah:

Produksi Pengambilan Gambar: Pada saat pengambilan gambar secara live , menggunakan multikamera. Atau menggunakan 3-4 kamera, seperti yang terlihat pada gambar. Teknik pengambilan gambarnya ialah, Tapping, zoom in dan zoom out, panning, dan dengan segala shot size yang di ambil pada saat live yang merupakan, Long shot, Full shot, Medium shot. Serta fungsi dari multikamera pada program acara ini merupakan, untuk kamera yang berada di tengah berfungsi untuk mengambil gambar Master shot atau keseluruhan adegan acara. Sedangkan kamera yang berada di kiri dan kanan berfungsi untuk mengambil bagian-bagian penting shot seperti medium shot untuk mendapatkan ekspresi dari para artis di panggung. Dan tambahan kamera berfungsi untuk mengambil shot kepada reaksi dari penonton di dalam studio dengan beberapa shot size.

a. Long Shot

Kartika, Strategi Kreatif Dalam Program… 289

b. Medium Shot

c. Full Shot

d. pengambilan gambar penonton Program acara Dendang Pantun

290. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Pascaproduksi: Program acara Dendang Pantun merupakan acara live, dan karena ini acara live , tidak adanya pascaproduksi pada program acara ini. Namun apabila terjadi suatu hal di studio atau di TVRI Sumut, dapat di lakukan secara recording pada saat pascaproduksi. Biasanya akan ada revisi dari beberapa hal yang telah di pantau, seperti hal-hal yang tidak layak untuk di siarkan, seperti berkaitan dengan kata-kata atau pun berkaitan dengan tingkah laku secara visual dan itu akan di adakan editing . sehingga hasilnya sampai layak untuk disiarkan.

Pengawasan dan Evaluasi Program : Setelah tahapan produksi, selanjutnya adalah tahapan terakhir yaitu pengawasan dan evaluasi program. Pada tahapan ini kegiatan pengawasan ini meliputi beberapa hal yaitu, mengamati jalannya penyiaran, menilai mutu penyiaran, dan mengevaluasi program. Seperti yang dikatakan bapak Syahrani selaku kepala seksi program sekaligus produser program Dendang Pantun , pengawasan yang dilakukan mencakup apakah dengan masalah teknis dan lain sebagainya. Mengenai evaluasi, pada tahap perencanaan tim Dendang Pantun sudah melakukan evaluasi kekurangan-kekurangan yang ada. TVRI Sumatera Utara dalam mengevaluasi sebuah program dilakukan pada waktu bersamaan, dalam arti sekaligus mengevaluasi semua program yang ada di TVRI Sumatera Utara termasuk program Dendang pantun dan yang terlibat di dalamnya ada produser, asisten produser, kepala-kepala bidang lain, juga kru-kru dibidang Teknik.

4. KESIMPULAN

Tujuan utama dari program acara ini secara umum ialah TVRI selalu di bebankan oleh Pemerintah untuk selalu mengutamakan konten lokal, walaupun tidak juga mengabaikan konten- konten kekinian dan Dendang Pantun merupakan program acara sebagai pelestarian dari satu Budaya yaitu Melayu. Serta dengan hadirnya program acara ini sebagai bentuk untuk membuka kesadaran generasi mudah akan pelestarian budaya merupakan hal yang penting untuk di lakukan. Dengan membuatnya dalam bentuk berpantun. Program acara Dendang Pantun merupakan program hiburan yang didalamnya sebagai bentuk dalam pelestarian dari satu budaya yaitu Melayu. Program yang berdurasi 57 menit di stasiun TVRI SUMUT Medan. Program acara ini terlihat berbeda dalam segi konten yang diberikan dalam setiap segmennya, dengan tema yang selalu berbeda di setiap episodenya. Program acara yang slalu mengangkat segala isu-isu yang terjadi setiap waktu dengan menggabungkannya pada ide-ide kreatif serta menjadikannya untuk satu tema yang akan dibawakan dalam program acara Dendang Pantun dan memberikan komedi di dalam setiap tema yang mengkat berbagai isu yang ada dalam bentuk berpantun. Dengan Analisa yang dilakukan menggunakan teori dari naratama mengenai 13 tips kreativitas acara, maka program acara Dendang Pantun memenuhi beberapa tips Kartika, Strategi Kreatif Dalam Program… 291

dari teori tersebut.

5. SARAN

Trimakasih kepada Produser program acara Dendang Pantun, dan seluruh crew pada stasiun TVRI SUMUT Medan yang membantu dalam penelitian ini dengan meluangkan waktunya untuk penulis melakukan penelitian. Dan Program acara Dendang Pantun harus lebih meningatkan kualitas agara selalu diminati oleh penonton. Dan lebih mendetailkan isi dari pantun yang sesuai dengan tema, tidak hanya beberapa persen saja isi pantun yang sesuai dengan tema. Program acara Dendang Pantun juga harus menigkatkan kualitas saat pengambilan gambar dan sound yang dihasilkan maupun pada proses editing agar tidak terdapat kekurangan saat program acara Dendang Pantun di tayangkan. Program acara harus banyak melakukan promosi melalui sosial media, agar lebi banyak memiliki generasi mudah yang mengetahui program acara yang berkualitas seperti Dendang Pantun sebagai acara yang melestarika Budaya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas izinnya penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Potensi Utama Medan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fachruddin, Andi. 2015. Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi. Yogyakarta: CV Andi Offset. [2] Bintang B. Doeana & Han Revo Joang. 2017. Tata Artistik Film & Tv. Jakarta: PT Jembatan Bintang Sentosa. [3] Naratama. 2013. Menjadi Sutradara Televisi Dengan Single Dan Multicamera. Jakarta: PT Grasindo. [4] Rusman Latief & Yusiatie Utud. 2015. Siaran Televisi Non-Drama. Jakarta: Prenadamedia Group. [5] Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. [6] Nunik Hariyani. 2013. Televisi Lokal dalam Perencanaan Strategi Kreatif Program Berbasis " Lokaitas" Sebagai Wujud Eksistensi Media. Dosen Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun. [7] Diah Fitri Pratiwi. 2016. Strategi Kreatif Web Series Jalan- jalan Men dalam Mengemas Konten Budaya. jurusan Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang. [8] Dody Afrianto. Strategi Kreatif Program Acara Anak (Studi deskriptif tentang strategi kreatif program acara pendidikan anak Multi Talenta “MT”. 2009. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. [9] Nurul Wulan dan Syaifuddin. 2016. Strategi Kreatif Dalam Memproduksi Tayangan Magazine Show Di Televisi. Jurusan Ilmu Komunikasi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jakarta Timur. [10] Sri Cahyani Putri Purwaningsih. 2018. Strategi Kreatif Produser Program Acara Wedang Ronde sebagai program unggulan di ADiTV Yogyakarta. Jurusan Televisi dan Film, Institusi Seni Indonesia Surakarta. [11] Rico Delta Yudha. 2016. Strategi Kreatif Program Acara Langenswara di Jogja TV. jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. [12] Syahrani (40th.), Kepala Seksi Program dan Produser, TVRI SUMUT, wawancara tanggal 19 Agustus 2019, Medan.

292. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

[13] Tanjung, M. R. (2019). FOTOGRAFI PONSEL (Smartphone) SEBAGAI SARANA MEDIA DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT MODERN. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 224-234. [14] Atika, J., Minawati, R., & Waspada, A. E. B. (2019). IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PEDULI SAMPAH. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(2), 188- 197. [15] Manesah, D. (2019). REPRESENTASI PERJUANGAN HIDUP DALAM FILM “ANAK SASADA” SUTRADARA PONTY GEA. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 179-189. [16] Manesah, D. (2019). REPRESENTASI PERJUANGAN HIDUP DALAM FILM “ANAK SASADA” SUTRADARA PONTY GEA. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 179-189. [17] Manesah, D. (2019). ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA FILM MUTIARA DARI TOBA SUTRADARA WILLIAM ATAPARY. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(2), 177-186. [18] Suryanto, S. (2019). ANALISIS PERBANDINGAN INTERPRETASI PENOKOHAN ANTARA NOVEL DAN FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 153-164. [19] Giovani, G. (2019). REPRESENTASI “NAZAR” DALAM FILM INSYA ALLAH SAH KARYA BENNI SETIAWAN. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 59-70. [20] Sya'dian, T. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM LASKAR PELANGI. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 51-63. [21] Wahyuni, S. (2019). ANALISIS PENYAJIAN PROGRAM TALK SHOW “ASSALAMUALAIKUM INDONESIA” DI SALAM TV MEDAN. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 64-76. [22] Sya'dian, T. (2019). BUNKASAI, KAJIAN SEMIOTIKA BUDAYA KONTEMPORER DARI PENGARUH FILM JEPANG. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 35-47. [23] Suprianingsih, S. (2019). IKLAN LAYANAN MASYARAK PEMANPAATAN LOTENG RUMAH SEBAGAI LAHAN HIDROPONIK. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(2), 164-175.