BUKU KONFLIK NELAYAN.Pdf
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KONFLIK NELAYAN dalam Tiga Rezim KUTIPAN PASAL 72: Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002) 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat(1) atau pasal 49 ayat(1) dan ayat(2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1(satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7(tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). KONFLIK NELAYAN dalam Tiga Rezim - Dr. Agus Subianto, M.Si - an imprint of MIC Publishing COPYRIGHT ©2014, Brilliant, ALL RIGHTS RESERVED an imprint of MIC Publishing Konflik Nelayan dalam Tiga Rezim oleh Dr. Agus Subianto, M.Si No. Anggota IKAPI 105 / JTI / 08 xviii + 394 hal, 14.8 x 21 cm Brilliant: 001-09-2014 ISBN 978-602-7862-19-7 COPYRIGHT ©2014, BRILLIANT, ALL RIGHTS RESERVED Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Cetakan pertama : September 2014 Editor : - Layouter : Ida Proofreader : Dwi Ariyani Cover Designer : Restimewa Budiarti Diterbitkan oleh Brilliant PT Menuju Insan Cemerlang Landmark Modern Shop House A-17 Jl. Indragiri 12-18 Surabaya Hotline 08123039000 & 031-71928000 Fax. 031-5048958 Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari Penerbit PT Menuju Insan Cemerlang DAFTAR ISI PROLOG xvii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Konflik Pemanfaatan Sumber Daya Alam 9 C. Dasar-dasar Teoretis 12 BAB II SELAT MADURA 45 A. Historis, Ekologis, dan Geografis 45 B. Potensi dan Nilai Produksi Perikanan Laut 51 C. Nelayan Jawa Timur dan Selat Madura 54 BAB III EKOLOGI WILAYAH KONFLIK NELAYAN 59 A. Nelayan Tradisional Kwanyar, Bangkalan 59 B. Nelayan Modern Sampang dan Pasuruan 67 C. Nelayan Tradisional Kwanyar, Bangkalan 104 D. Nelayan Modern Camplong-Sreseh dan Lekok-Kraton 109 E. Konflik Nelayan Bangkalan, Sampang, dan Pasuruan 127 BAB IV PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN LAUT 121 A. Penerapan Otonomi Daerah 121 B. Otonomi Daerah dalam Aspek Kewilayahan 131 C. Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Laut 143 D. Konflik Pemanfaatan Sumber Daya Milik Bersama (Common Pool Resource/CPR) 190 E. Kesimpulan 192 v Konflik Nelayanan dalam Tiga Rezim BAB V KONFLIK PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN LAUT DI SELAT MADURA 197 A. Konflik Nelayan Era Orde Baru 197 B. Konflik Nelayan Era Otonomi Daerah 234 C. Perspektif Konflik Eksploitasi Sumber Daya Milik Bersama (CPR) 281 D. Kesimpulan 296 BAB VI KEBIJAKAN PENGELOLAAN KONFLIK PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN LAUT 301 A. Kontribusi Korporasi dan Negara dalam Aktivitas Nelayan 301 B. Kebijakan Pengelolaan Konflik Pemanf aatan Sumber Daya Milik Bersama 310 C. Penyelesaian Konflik Pemanfaatn Sumber Daya Milik Bersama (Common Pool Resource/CPR) 330 D. Kesimpulan 347 BAB VII PENUTUP 353 A. Konflik dalam Pemanfaatan Sumber Daya Milik Bersama (Common Pool Resource) 353 B. Resolusi Konflik 360 C. Implikasi Teoretis 368 D. Wacana Kebijakan 372 DAFTAR PUSTAKA 379 TENTANG PENULIS 393 vi DAFTARTABEL Tabel 1.1 Konflik Nelayan di Provinsi Jawa Timur Tahun 1995-2005 6 Tabel 2.1 Keadaan dan Kepadatan Penduduk pada Kabupaten dan Kota di Perairan Selat Madura Tahun 2005 50 Tabel 2.2 Nilai Produksi dan Produksi ikan Perikanan Laut (Rp) Menurut Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 52 Tabel 2.3 Jumlah Nelayan dan Produksi Perikanan Laut Kabupaten dan Kota di Perairan Selat Madura Tahun 2005 54 Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah Perahu/Kapal Ikan Kabupaten dan Kota di Perairan Selat Madura Tahun 1998 , 2000, 2001, 2004 dan 2005 (dalam Unit) 55 Tabel 2.5 Jumlah Nelayan, Perahu/Kapal Ikan dan Produksi Perikanan Laut pada Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Pasuruan Tahun 2006 56 Tabel 3.1 Luas Wilayah dan Jarak Desa ke Pusat Kecamatan Kwanyar 2005 62 Tabel 3.2 Keadaan Wilayah menurut Penggunaan Tanah (Ha) Kecamatan Kwanyar Tahun 2005 63 Tabel 3.3 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Kwanyar Tahun 2005 64 Tabel 3.4 Keadaan Tingkat Keluarga menurut Tahapan Kesejahteraan Kecamatan Kwanyar, Tahun 2006 65 Tabel 3.5 Tingkat Pendidikan Penduduk Kecamatan Kwanyar Tahun 2000-2004 (orang) 66 vii Konflik Nelayanan dalam Tiga Rezim Tabel 3.6 Keadaan Wilayah menurut Jenis Tanahnya (Ha) Kecamatan Camplong, Tahun 2005 71 Tabel 3.7 Persentase Luas Wilayah dan Jarak Desa ke Ibu kota Kecamatan Kecamatan Camplong Tahun 2005 72 Tabel 3.8 Persentase Luas Wilayah dan Jarak Desa ke Ibu kota Kecamatan Kecamatan Sreseh Tahun 2006 75 Tabel 3.9 Keadaan Wilayah menurut Jenis Tanahnya (ha) Kecamatan Sreseh Tahun 2005 76 Tabel 3.10 Perkembangan Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk, Kecamatan Camplong Tahun 1998 – 2006 77 Tabel 3.11 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk, Kecamatan Camplong Tahun 2006 78 Tabel 3.12 Keadaan Bangunan Tempat Tinggal menurut Jenis Bangunan Kecamatan Camplong Tahun 2006 79 Tabel 3.13 Tingkat Pendidikan Penduduk di Kecamatan Camplong Tahun 2004 80 Tabel 3.14 Perkembangan Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Sreseh Tahun 1998-2006 81 Tabel 3.15 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kecamatan Sreseh Tahun 2006 82 Tabel 3.16 Keadaan Bangunan Tempat Tinggal menurut Jenis Bangunan Kecamatan Sreseh Tahun 2006 83 Tabel 3.17 Tingkat Pendidikan Penduduk di Kecamatan Sreseh Tahun 2004 (dalam orang) 84 Tabel 3.18 Luas Daerah, Banyaknya Desa, dan Penduduk Kabupaten Pasuruan Tahun 2006 87 Tabel 3.19 Keadaan Wilayah menurut Jenis Tanah (ha) Kecamatan Lekok Tahun 2004 89 Tabel 3.20 Luas Desa, Persentase terhadap Luas Kecamatan Kecamatan Lekok Tahun 2005 90 viii Daftar Tabel Tabel 3.21 Keadaan Wilayah menurut Jenis Tanahnya (Ha) Kecamatan Kraton Tahun 2004 92 Tabel 3.22 Luas Desa dan Jarak Desa ke Ibu kota Kecamatan Kraton Tahun 2005 94 Tabel 3.23 Perkembangan Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Lekok Tahun 1998-2006 95 Tabel 3.24 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kecamatan Lekok Tahun 2004 96 Tabel 3.25 Tingkat Pendidikan Penduduk di Kecamatan Lekok Tahun 2004 97 Tabel 3.26 Keadaan Penduduk menurut Jenis Mata Pencaharian Kecamatan Lekok, Tahun 2006 98 Tabel 3.27 Jumlah Keluarga menurut Tingkat Kesejahteraan di Kecamatan Lekok, Tahun 2004 (dalam Unit) 99 Tabel 3.28 Luas Desa, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Kraton Tahun 2004 100 Tabel 3.29 Keadaan Penduduk menurut Jenis Mata Pencaharian Kecamatan Kraton Tahun 2006 101 Tabel 3.30 Tingkat Pendidikan Penduduk di Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan, Tahun 2000-2004 (dalam orang) 102 Tabel 3.31 Perkembangan Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Kraton Tahun 1998-2006 102 Tabel 3.32 Keluarga menurut Tahapan Kesejahteraan di Kecamatan Kraton 2004 103 Tabel 3.33 Keadaan Penduduk Usia 15 ke Atas menurut Jenis Mata Pencaharian Kecamatan Kwanyar Tahun 2006 105 Tabel 3.34 Jumlah Nelayan Perikanan Laut, Perahu/Kapal Ikan dan Alat Tangkap Menurut Kecamatan di Kabupaten Bangkalan Tahun 2006 106 Tabel 3.35 Jumlah Nelayan Perikanan Laut, Perahu , Alat Tangkap di Wilayah Kecamatan Kwanyar Tahun 2005 107 ix Konflik Nelayanan dalam Tiga Rezim Tabel 3.36 Jumlah Nelayan Perikanan Laut, Produksi Ikan dan Perahu di Kabupaten Sampang Tahun 1998-2006 110 Tabel 3.37 Jumlah Nelayan Perikanan Laut, Perahu/Kapal Ikan dan Alat Tangkap di Kabupaten Sampang, Tahun 2006 111 Tabel 3.38 Jumlah Nelayan Perikanan Laut, Perahu , Alat Tangkap di Wilayah Kecamatan Camplong Tahun 2006 112 Tabel 3.39 Jumlah Nelayan Perikanan Laut, Perahu , Alat Tangkap di Wilayah Kecamatan Sreseh Tahun 2006 112 Tabel 3.40 Perkembangan Jumlah Nelayan Perikanan Laut, Produksi Ikan dan Perahu di Kabupaten Pasuruan Tahun 1998-2006 113 Tabel 3.41 Jumlah Nelayan, Perahu/Kapal Ikan dan Alat tangkap di Kabupaten Pasuruan Tahun 2006 114 Tabel 4.1 Perbadingan Otonomi Daerah di Indonesia Tahun 1945 - Sekarang 129 Tabel 4.2 Prinsip-prinsip Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut 148 Tabel 4.3 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) di Indonesia 151 Tabel 4.4 Alternatif Solusi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dalam Otonomi Daerah 166 Tabel 4.5 Perundang-undangan terkait Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Pada Masa Orde Baru 171 Tabel 4.6 Jalur-jalur Penangkapan Ikan Berdasar SK. Menteri Pertanian No. 607/1976 174 Tabel 4.7 Pembagian Jalur-jalur Penangkapan Ikan Khususnya pada Wilayah Daerah dan Provinsi (0 – 12 Mil Laut) Berdasar SK Menteri Pertanian No. 392/Kpts/IK.120/4/99 179 Tabel 4.8 Pengelolaan Wilayah Laut oleh Komunitas Nelayan Lokal 189 Tabel 5.1 Pihak Konflik Nelayan di Selat Madura Tahun 1993-1994 198 Tabel 5.2 Jenis dan Jumlah Alat Tangkap Perikanan Laut Kec. Kwanyar - Kabupaten Bangkalan, Tahun 1996-1998 200 Tabel 5.3 Jenis dan Jumlah Alat Tangkap Perikanan Laut Kecamatan Camplong-Kabupaten Sampang, Tahun 1997-1998 202 Tabel 5.4 Jenis dan Jumlah Alat Tangkap Perikanan Laut Kecamaten Sreseh, Kabupaten Sampang, Tahun 1997-1998 202 x Daftar Tabel Tabel 5.5 Jenis dan Jumlah Alat Tangkap Perikanan Laut Kec. Lekok - Kabupaten Pasuruan, Tahun 1997-1998 203 Tabel 5.6 Jenis dan Jumlah Alat Tangkap Perikanan Laut Kec. Kraton-Kabupaten Pasuruan Tahun 1997-1998 204 Tabel 5.7 Perbandingan Jumlah Penggunaan Alat Tangkap Perikanan Laut Nelayan Kwanyar – Kab. Bangkalan; Camplong dan Sreseh – Kab. Sampang; Lekok dan Kraton – Kab. Pasuruan – Jawa Timur Tahun 1997 –1998 205 Tabel 5.8 Perbandingan Jenis Alat Tangkap Perikanan Laut Antara Nelayan Bangkalan, Sampang dan Pasuruan Tahun 1993-1998 207 Tabel 5.9 Perbandingan Perkembangan Jumlah Nelayan Perikanan Laut Kec. Kwanyar , Kab. Bangkalan ; Kec. Camplong dan Sreseh, Kab. Sampang; Kec. Lekok dan Kraton, Kab. Pasuruan, Jawa Timur Tahun 1997-1998 209 Tabel 5.10 Perbandingan Perkembangan Jumlah Perahu /Motor Tempel di Kec.