Energia Pertamina November 2013 (Website).Pdf

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Energia Pertamina November 2013 (Website).Pdf KETUA PENGARAH Sekretaris Perseroan WAKIL KETUA PENGARAH/ PENANGGUNG JAWAB Vice President Corporate Communication PIMPINAN REDAKSI Ali Mundakir WAKIL PIMPINAN REDAKSI Wianda Arindita Pusponegoro REDAK TUR PE LAKSANA Dewi Sri Utami CATATAN KOORDINATOR LIPUTAN Rianti Octavia TIM REDAKSI Urip Herdiman K. Irli Karmila REDAKSI Sahrul Haetamy Ananto Megha K Nugraha LAYOUTER & ILLUSTRATOR ASANYA tak ada yang lebih membanggakan hati para Oki Novriansyah pahlawan di tempat peristirahatan abadinya, selain mengetahui FOTOGRAFER Rbahwa hasil perjuangannya berupa kemerdekaan bagi bangsa Kuntoro ini diisi dengan hal-hal positif oleh para penerusnya. Salah satunya Priyo Widiyanto Wahyu Nugraha Ruslan adalah gagasan Indonesia incorporated. SIRKULASI Ichwanusyafa Frasa Indonesia incorporated akhir-akhir ini memang sering didengungkan. Incorporated sendiri merupakan sebuah konsep ALAMAT REDAKSI Kantor Pusat Pertamina tentang nasionalisme; tentang persatuan dan kesatuan dari seluruh Gedung Perwira 2-4 Ruang 306 warga suatu bangsa, baik individual citizens maupun institutional Jl. Medan Merdeka Timur 1A Jakarta - 10110 citizens, baik yang bergerak di sektor publik, bisnis, maupun Telp. (+62) 21 381 5966 nirlaba. Bayangkan jika konsep ini berhasil diejawantahkan seluruh Fax. (+62) 21 3815852 komponen bangsa. Indonesia pasti bisa menjadi breakout nation MARKETING IKLAN yang berujung pada peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat PT Pertamina Retail Indonesia. Wisma Tugu Wahid Hasyim Jl.Wahid Hasyim No.100-102 Jakarta - 10340 Sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh Negara, Telp. (+62) 21 3926772 - 3926775 Fax. (+62) 21 3926653 - 3926764 tak dapat dipungkiri menyatukan BUMN dari berbagai lini bisnis merupakan sebuah wujud dari Indonesia incorporated. Sinergisitas WEBSITE & EMAIL http://www.pertamina.com antar BUMN dalam sebuah proyek bisnis di dalam maupun di luar [email protected] negeri menjadi hal nyata yang sedang digalakkan Indonesia. PENERBIT Corporate Communication Bahasan inilah yang kami sajikan pada topik utama edisi Sekretaris Perseroan PT PERTAMINA (PERSERO) November 2013. Bertepatan dengan Hari Pahlawan, kami ingin menunjukkan bahwa bangsa ini bisa menjaga amanah dari para IZIN CETAK Deppen No. 247/SK/DPHM/SIT/1966 pendahulunya dengan sama-sama berkontribusi maksimal tanggal 12 Desember 1966 membangun bangsa. Selain mendorong percepatan sejumlah Pepelrada No. Kep. 21/P/VI/1966 tanggal 14 Desember 1966 agenda pembangunan yang sedang berjalan, upaya ini sekaligus berimbas pada perbaikan daya saing, serta memperkuat tatanan PERCETAKAN ekonomi-sosial-poilitk-budaya. PT. Ikrar Mandiriabadi Selamat membaca. ENERGIA November 2013 3 Daftar ISI Foto : Wahyu Nugraha Ruslan 6-7 Surat pembaca SPIRIT MR wepe INDONESIA INCORPORATED 10 -12 Highlight UNTUK KETAHANAN ENERGI - Pertamina Partisipasi di APOGCE 2013 - Pertamina Raih 7 Penghargaan 14-29 Pertamina GKMP Award 2013 Indonesia Incorporated salah satu bentuk sinergi yang diperhitungkan kalangan 13 Visi BOD usaha dan BUMN untuk mendukung Karen Agustiawan pembangunan di berbagai sektor. Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Semangat Indonesia Incorporated diawali Tingkatkan Diversifikasi Energi dengan upaya membawa bendera BUMN Indonesia di kancah dunia. 44-49 Interview PADUAN SUARA KAMPUNG YANG MENDUNIA Vocalista Angels Foto : Kuntoro 50-53 CSR Wujudkan Mimpi di Muara Ujung : Priyo Widiyanto Foto Foto : Marlodieka Wibawa Foto : Sahrul Haetamy Ananto 30-33 HILIR 66-69 SenI Let’s Strike Back Mimik Drupadi di Tangan Lelaki 34-37 HR Corner 70-75 Wisata Lompatan Besar Menuju Menjelajahi Negeri Laskar Pelangi World Class 76 - 81 GALERI FOTO 38 -41 Kesehatan Pameran Alutsista TNI Cintai dan Jagalah Hati Agar Sehat 54-57 PKBL Melirik Bisnis Pernak Pernik Batik 58 - 61 INOVASI Sinergi Mendongkrak Promosi 62-63 ESAI Pahlawan Hati 82 Serupa tapi Tak Sama Foto : Oki Novriansyah 64-65 Lakon Astri Ivo : Peran Ibu Sangat Strategis Foto : Priyo Widiyanto ENERGIA November 2013 5 Surat Pembaca Berminat Menjadi Relawan Menabung Pohon eberapa kali kami melihat Redaksi : kiprahPertamina di bidang CSR, khususnya untuk penaman pohon Terima kasih atas perhatian anda denganB targetnya menabung 100 juta pohon, terhadap aksi penyelamatan bumi dengan maka kami sangat tertarik untuk ikut serta mendukung kegiatan menabung 100 juta menjadi penggiat menabung pohon tersebut. pohon. Berkaitan dengan permohonan Kebetulan kami warga satu kampung anda, bisa mengakses www.twitgreen.com memiliki tanah kosong yang gersang dan atau menghubungi Pertamina Foundation bisa dimanfaatkan untuk menanam pohon di Jl. Sinabung II, Terusan Simprug Raya, Pertamina. Bagaimana prosedur mendapatkan Kawasan Pertamina Learning Centre pohon tersebut, dan adakah persyaratannya ? Simprug, Jakarta Selatan 12220 Prasetyo Handoko - Pemalang Kapan OSN Dibuka ? aya mahasiswi MIPA PTN di Redaksi : Yogyakarta, sangat menantikan kompetisi rutin bidang Sains yang diadakanS Pertamina setiap tahun yakni OSN OSN Pertamina tahun ini tetap diadakan Pertamina. Tahun lalu, saya ikut serta dalam namun jadwal penyelenggaraan kami kegiatan tersebut, meski hanya lolos sampai dekatkan dengan rangkaian HUT Pertamina tahap penyisihan tingkat propinsi. Tahun ini ke-56. Dan akhir Oktober lalu, kami sudah saya ingin ikut kembali, tetapi kenapa tidak mengumumkannya di berbagai media massa ada berita ataupun pengumumannya. Apakah serta langsung sosialisasi ke kampus. OSN tahun ini absen, atau memang sudah tidak ada lagi ? Mohon informasinya. Sisca Maryunani – Yogyakarta 6 ENERGIA November 2013 DANANG Pramono ENERGIA November 2013 7 Highlight Pertamina Partisipasi di APOGCE 2013 AKARTA – PT Pertamina (Persero) turut berpartisipasi dengan menjadi sponsor utama dalam The Asia Pacific JOil & Gas Conference and Exhibition (APOGCE) 2013 yang diselenggarakan pada 22-24 Oktober 2013 di Jakarta Convention Centre (JCC). Pameran dan konferensi migas terbesar di Asia Pasifik ini diselenggarakan oleh Society of Petroleum Engineers (SPE) bekerja sama dengan Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI). APOGCE 2013 dibuka oleh Kepala SKK Migas, Johanes Widjanarko, Selasa (22/10) dengan tema “Maximising the Mature, Elevating the Young”. Dalam sambutannya Johanes mengungkapkan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi industri migas, dalam informasi kepada investor dan pelaku bisnis industri migas, sekaligus memberikan masukan kepada pemerintah Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan industri hulu migas di kawasan Asia Pacific. Direktur Hulu Pertamina, Muhammad Husen, menjadi salah satu pembicara dalam panel diskusi eksekutif mempresentasikan topik “Synergy to Overcome Investment Challenges in Oil & Gas Industry”. Turut hadir juga dalam diskusi tersebut jajaran pemimpin dari perusahaan migas IK terkemuka di kawasan Asia Pacific. Foto : Kuntoro Foto : Kuntoro 10 ENERGIA November 2013 Pertamina Raih 7 Penghargaan GKPM Award 2013 AKARTA – PT Pertamina (Persero) memboyong 7 penghargaan dalam ajang JGelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award 2013, yang diserahkan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Syarifuddin Hasan, Rabu (2/10). GKPM Award diberikan kepada program Corporate Social Responsibility (CSR) dan PKBL yang dilaksanakan perusahaan swasta maupun BUMN, yang dianggap mampu mendukung pemberdayaan masyarakat dan diisi dengan rangkaian pameran GKPM. Tujuh penghargaan yang diraih Pertamina meliputi: 2 penghargaan Platinum untuk Budidaya Lebah Madu di Hutan Lindung Sungai Wain dan Hutan Waduk Manggar Balikpapan dam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Melalui Konservasi Mangrove wilayah Tambakrejo, Semarang. Empat penghargaan Gold untuk Pemberdayaan Usaha Mikro Rumah Tangga Miskin melalui Pengolahan Jagung oleh masyarakat Desa Ketaon di Boyolali, Pertamina Sehati-Sehat Anak anak Tercinta & Ibu, Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Layak Berbasis Masyarakat di Kecamatan Cilamaya, dan Pengolahan Limbah Klobot/ kulit jagung di kabupaten Tuban Jawa Timur. Sementara satu penghargaan Silver untuk Bidang Program Pendidikan Dasar 9 (Sembilan) IK tahun melalui Anjungan Baca Pertamina. Foto : Wahyu Nugraha Ruslan Foto : Priyo Widiyanto ENERGIA November 2013 11 Highlight Annual Pertamina Quality Awards 2013 Ciptakan Nilai Rp2,17 triliun AKARTA – Empat tahun pelaksanaan Annual Pertamina Quality (APQ) Awards sejak 2010 hingga J2013 terus mengalami peningkatan penciptaan nilai tambah bagi perusahaan. Penyelenggaraan tahun 2013, penciptaan nilai (value creation) yang dihasilkan mencapai Rp2,17 triliun. APQ Awards ke-4 dilaksanakan di Kantor Pusat Pertamina selama empat hari mulai 27 – 30 Oktober 2013, yang dibuka oleh Direktur Utama PT Pertamina Foto : Priyo Widiyanto (Persero) Karen Agustiawan dan dihadiri para direksi, serta komisaris Pertamina. Beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II juga ikut menghadiri kegiatan tersebut diantaranya Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Dengan mengusung tema ‘Menjadikan Insan Mutu sebagai Pemegang Peran Strategis dalam Pencapaian Aspirasi Pertamina 2025’, diharapkan kegiatan tahunan ini dapat merangsang lahirnya inovasi-inovasi dan peluang bisnis baru yang memberikan dampak nyata dalam waktu singkat (quick yield) bagi pertumbuhan DSU Pertamina sebagai perusahaan energi. Foto : Wahyu Nugraha Ruslan Foto : Priyo Widiyanto 12 ENERGIA November 2013 Visi BOD Foto : Kuntoro Karen Agustiawan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Sinergi untuk Indonesia Incorporated NDONESIA Incorporated adalah Downstream. Bagiamanapun juga konsep sinergi antar-sektor dari Pertamina tidak bisa berjalan sendiri, segenap
Recommended publications
  • BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Bangsa Indonesia Sejak
    1 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Bangsa Indonesia sejak dahulu sudah dikenal sebagai bangsa pelaut yang menguasai jalur-jalur perdagangan. Sebagai bangsa pelaut maka pengetahuan kita akan teknologi perkapalan Nusantara pun seharusnya kita ketahui. Catatan-catatan sejarah serta bukti-bukti tentang teknologi perkapalan Nusantara pada masa klasik memang sangatlah minim. Perkapalan Nusantara pada masa klasik, khususnya pada masa kerajaan Hindu-Buddha tidak meninggalkan bukti lukisan-lukisan bentuk kapalnya, berbeda dengan bangsa Eropa seperti Yunani dan Romawi yang bentuk kapal-kapal mereka banyak terdapat didalam lukisan yang menghiasi benda porselen. Penemuan bangkai-bangkai kapal yang berasal dari abad ini pun tidak bisa menggambarkan lebih lanjut bagaimana bentuk aslinya dikarenakan tidak ditemukan secara utuh, hanya sisa-sisanya saja. Sejak kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara pada abad ke 16, bukti-bukti mengenai perkapalan yang dibuat dan digunakan di Nusantara mulai terbuka. Catatan-catatan para pelaut Eropa mengenai pertemuan mereka dengan kapal- kapal Nusantara, serta berbagai lukisan-lukisan kota-kota pelabuhan di Nusantara yang juga dibuat oleh orang-orang Eropa. Sejak abad ke-17, di Eropa berkembang seni lukis naturalistis, yang coba mereproduksi keadaan sesuatu obyek dengan senyata mungkin; gambar dan lukisan yang dihasilkannya membahas juga pemandangan-pemandangan kota, benteng, pelabuhan, bahkan pemandangan alam 2 di Asia, di mana di sana-sini terdapat pula gambar perahu-perahu Nusantara.1 Catatan-catatan Eropa ini pun memuat nama-nama dari kapal-kapal Nusantara ini, yang ternyata sebagian masih ada hingga sekarang. Dengan menggunakan cacatan-catatan serta lukisan-lukisan bangsa Eropa, dan membandingkan bentuk kapalnya dengan bukti-bukti kapal yang masih digunakan hingga sekarang, maka kita pun bisa memunculkan kembali bentuk- bentuk kapal Nusantara yang digunakan pada abad-abad 16 hingga 18.
    [Show full text]
  • BUDAYA BAHARI DAM TRADISI NELAYAN DI INDONESIA Abstract
    Sabda, Volume // Nomor ?/ September 2004; 22-35 ISSN 1410-7910 BUDAYA BAHARI DAM TRADISI NELAYAN DI INDONESIA Yunandar Fakuftas Peternakan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Abstract There are at least five phenomena which mark the complexity of maritime culture and fisherman tradition in Indonesia; social group of the maritime society, the development of economic sectors concerning sea products, social hierarchy in the daily maritime activities, the relationship between the elements of maritime culture and life sectors of the society, and the continuation and alteration of maritime culture's elements. In order to acquire a deep study on the complexity of maritime culture, there are several concepts used in this paper: Koentjaraningrat's concept of "three forms of culture", Sanjek's concept of "the dynamic culture and creation", and Vadya's concept of "contextual progressive explanatory method". The forms of maritime culture include the system of culture, belief, institution, and production technology. Meanwhile, the dynamics of maritime culture and fisherman tradition is determined not only by the internal factors but also the external forces, such as, innovation on technology, government policy, university interventions, nongovernmental organizations, donor institution, and regional, national, and even global market. Apparently, those external forces have brought negative impacts on the life of maritime society, marked by the decrease of economic prosperity, natural resources and sea environment. The negative impacts can be avoided by applying community- based management in the development of maritime culture. Key Words: maritime culture, fisherman tradition, community-based management. 1. Pendahuluan dan Sulawesi Tengah. Kelompok-kelompok sosial semacam itu bahkan bisa merupakan suatu Sejumlah studi, antara lain dilakukan negara atau kerajaan seperti Kerajaan Samudra oleh Firth (1975), Acheson (1977 dan 1981), Pasai (Masyhuri, 1996).
    [Show full text]
  • Scanned Image
    !6 . ?J J.l I HI 0 :)._ TUGAS AKHIR PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI MATERIAL DAN TEKNOLOGI PADA MULTI YARD SYSTEM UNTUK PEMBANGUNAN STANDAR KAPAL PELAYARAN RAKYAT fZSPe. 6~?. g Oleh: W~j GALffi _CANDRA WIJAYA p- ( NRP. 4198.100.504 {).00'1- JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTASTEKNOLOGIKELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURAB YA PIRPUST A KAAN 200 LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI MATERIAL DAN TEKNOLOGI PADA MULTI YARD SYSTEM UNTUK PEMBANGUNAN STANDAR KAPAL PELAYARAN RAKYA T .. TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ]urusan Teknik Perkapalan ~ Fakultas Teknologi Kelautan lnstitut Teknologi Sepuluh Nopember Mengetahui I Menyetujui : Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II lr. Heri Supomo, MSc. NIP. 131.842.506 SURABAYA JUNI 2002 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERI FAKULTASTEKNOLOGIKELAUTAN ,~~~!!:~~ !:~~1!-r-1176 Fa< 5947254 SUBAT KEPUTUSAN TUGAS A"KRIR No.1 S77h I K03.4.2/PP/2001 Nama Mahasiswa Gallh Condra W. Nomor Pokok 41981 00504 Tanggal dlberl tugas 01 Pebruarl 2001 Tanggal selesal tugas 30 Junl 2001 Dosen Pemblmblng 1 . lr. Sjarief Wldjaja, Ph.D. 2. lr. Heri Supomo, MSc Uralan I judul tugas akhlr yang dlberlkan : #PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI MATERIAL DAN TEKNOLOG/ PADA MULTI YARD SYSTEM UNTUK PEMBANGUNAN STANDAR KAPAL PELAYARAN RAKYAT# Soradtaya, 19 Pehrlari 2000 ~~-.............. - ~~sam Telmll' Perkapalan V-_c. t Tembusan: l. Yth. Dekan ITK-ITS 2. Yth. Dosen Pembimbing 3. Arsip SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE OF TEC ABSTRACT PLANNING ON A NETWORK OF MATERIAL DIS UTION AND TECHNOLOGY lN MULTI YARD SYSTEM FOR A DEVELOPMENT OF STANDARD FALK SAILING SIDP Engineer (Sl) By : Gahh Candra Wijaya Nrp: 4198.100.504 Adviser : Jr.
    [Show full text]
  • Universitas Indonesia Kajian Perahu Tradisional
    UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN PERAHU TRADISIONAL NUSANTARA DI MUSEUM BAHARI, JAKARTA UTARA (Proses Produksi Pesan Tentang Teknologi Perahu) SKRIPSI ELYMART JASTRO 0705030139 PROGRAM STUDI ARKEOLOGI FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA DEPOK JULI 2010 Kajian perahu..., Elymart Jastro, FIB UI, 2010 UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN PERAHU TRADISIONAL NUSANTARA DI MUSEUM BAHARI, JAKARTA UTARA (Proses Produksi Pesan Tentang Teknologi Perahu) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora ELYMART JASTRO 0705030139 PROGRAM STUDI ARKEOLOGI FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA DEPOK JULI 2010 Kajian perahu..., Elymart Jastro, FIB UI, 2010 SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa skripsi ini saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Indonesia. Jika kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme, saya akan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas Indonesia kepada saya. Depok, Juli 2010 Elymart Jastro Kajian perahu..., Elymart Jastro, FIB UI, 2010 ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Elymart Jastro NPM : 0705030139 Tanda tangan: Tanggal : Juli 2010 Kajian perahu..., Elymart Jastro, FIB UI, 2010 iii HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh : Nama : Elymart Jastro NPM : 0705030139 Program Studi : Arkeologi Judul : KAJIAN PERAHU TRADISIONAL NUSANTARA DI MUSEUM BAHARI, JAKARTA UTARA (Proses Produksi Pesan Tentang Teknologi Perahu) ini telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora pada Program Studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia DEWAN PENGUJI Pembimbing : Dr. Kresno Yulianto ( ) Penguji : Dr.
    [Show full text]
  • BUKU KONFLIK NELAYAN.Pdf
    KONFLIK NELAYAN dalam Tiga Rezim KUTIPAN PASAL 72: Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002) 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat(1) atau pasal 49 ayat(1) dan ayat(2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1(satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7(tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). KONFLIK NELAYAN dalam Tiga Rezim - Dr. Agus Subianto, M.Si - an imprint of MIC Publishing COPYRIGHT ©2014, Brilliant, ALL RIGHTS RESERVED an imprint of MIC Publishing Konflik Nelayan dalam Tiga Rezim oleh Dr. Agus Subianto, M.Si No. Anggota IKAPI 105 / JTI / 08 xviii + 394 hal, 14.8 x 21 cm Brilliant: 001-09-2014 ISBN 978-602-7862-19-7 COPYRIGHT ©2014, BRILLIANT, ALL RIGHTS RESERVED Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Cetakan pertama : September 2014 Editor : - Layouter : Ida Proofreader : Dwi Ariyani Cover Designer : Restimewa Budiarti Diterbitkan oleh Brilliant PT Menuju Insan Cemerlang Landmark Modern Shop House A-17 Jl. Indragiri 12-18 Surabaya Hotline 08123039000 & 031-71928000 Fax. 031-5048958 Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari Penerbit PT Menuju Insan Cemerlang DAFTAR ISI PROLOG xvii BAB I PENDAHULUAN 1 A.
    [Show full text]
  • Perekonomian Madura Masa Kolonial : Mata Pencaharian, Usaha Garam, Dan Transportasi
    RESEARCH ARTICLE Perekonomian Madura Masa Kolonial : Mata Pencaharian, Usaha Garam, dan Transportasi Wisnu Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya Abstract Before the arrival of Europeans, the distribution of the livelihoods of the Madurese was part of the duties of the kingdom. Before the VOC entered Madura, the result of agricultural products was not to raise the prosperity of the people but to strengthen the power and wealth of the king. The task of the people is only to take care of the king. People are subject to obligations, both in the family unit and the entire village gets certain tasks by being freed from compulsory work. These jobs include cutting trees in the forest, transporting the king's goods, or other royal dignitaries, providing food ingredients for accompanying heads, transporting the produce of the land, transporting the military, working in the garden gardeners, work in the kitchen and militia obligations. This article is important to observe, because the problems of the Madura economy can be known from the description of the development of the livelihoods of its people. Keywords: Madura, livelihood, economy, colonial A. Pendahuluan bahwa ketika Majapahit runtuh tahun 1500-an, perdagangan Dalam sistem kerajaan tradisional, sebelum di wilayah pantai utara Jawa dan Madura masih kedatangan bangsa Eropa, pembagian mata pencaharian berlangsung. Ini menandakan bahwa mata pencaharian penduduk Madura merupakan bagian dari tugas-tugas perdagangan bagi penduduk Madura telah dilakukan cukup kerajaan. Hal ini dapat diketahui dari keterangan Van lama, dengan ditunjang pemanfaatan perahu-perahu Vollenhoven. Menurut Van Vollenhoven, sebelum VOC pengangkut komoditi yang diperdagangkan ke berbagai masuk ke Madura, produk pertanian hasilnya tidak untuk wilayah di seluruh Indonesia pada periode itu.
    [Show full text]
  • Perancangan Buku Ilustrasi Kapal Layar Tradisional Indonesia
    TUGAS AKHIR PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI KAPAL LAYAR TRADISIONAL INDONESIA KARYA DESAIN Angga Putra Wicaksana NIM. 0911887024 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S-1 dalam bidang Desain Komunikasi Visual 2015 i UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta Tugas Akhir Desain berjudul: PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI KAPAL LAYAR TRADISIONAL INDONESIA Diajukan oleh Angga Putra Wicaksana, NIM 091 1887 024, Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah disetujui Tim Pembina Tugas Akhir pada......... Pembimbing I/ Ketua /Anggota Drs. Baskoro SB, M.Sn. NIP 19650522 199203 1 003 Pembimbing II/ Anggota Terra Bajraghosa, S.Sn., M.Sn. NIP 19810412 200604 1 004 Cognate/ Anggota Indiria Maharsi, S.Sn., M.Sn NIP. 197209092008132001 Kaprodi DKV/ Anggota Drs. Hartono Karnadi, M.Sn. NIP 19650209 199512 1 001 Ketua Jurusan Desain/ Anggota M. Sholahuddin, S.Sn., M.T. NIP 196409211994031001 Mengetahui Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Dr. Suastiwi, M.Des. NIP 1959082 198803 2002 ii UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta “Untuk Bapak, Ibu, dan Kakak-kakak” iii UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir Karya Desain ini dengan baik. Tugas Akhir ini merupakan tugas karya penciptaan melalui sebuah perancangan karya yang harus diselesaikan sebagai salah satu syarat guna mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) di Program Studi Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta. Judul dari Tugas Akhir ini adalah “Perancangan Buku Ilustrasi Kapal Layar Tradisional Indonesia”.
    [Show full text]
  • The Seafarers and Maritime Entrepreneurs of Madura
    THE SEAFARERS AND MARITIME ENTREPRENEURS OF MADURA History, culture, and their role in the Java Sea timber trade Kurt Stenross This thesis is presented for the degree of Doctor of Philosophy, at Murdoch University February 2007 I declare that this thesis is my own account of my research and contains as its main content work which has not previously been submitted for a degree at any tertiary educational institution. Kurt Stenross Copyright © 2007 by Kurt Stenross; all rights reserved i THE SEAFARERS AND MARITIME ENTREPRENEURS OF MADURA History, culture, and their role in the Java Sea timber trade Kurt Stenross With photographs and line illustrations by the author ii Abstract The seafaring people of Madura, situated off the northeastern coast of Java, are one of the leading maritime groups in the Indonesian archipelago. They have played a major role in indigenous shipping, and since the second half of the nineteenth century their importance in this field has been second only to that of the Bugis and Makassarese. With their strong maritime orientation and outward economy, the coastal Madurese contrast strongly with the agricultural orientation of their near neighbours, the Javanese and the Balinese. The first part of this thesis presents the Madurese in historical context vis-à-vis the Javanese and the maritime groups of Sulawesi. It then considers the various historical and cultural-ecological factors which predisposed the coastal Madurese toward seafaring as a livelihood, and which enabled them to eclipse their former rivals along the north coast of Java. The main seafaring centres of Madura during the twentieth century are identified, with these being in three distinct locations: the northwest coast, the southwest coast, and the eastern islands of Madura.
    [Show full text]
  • 98 Basic Facts on ASEAN (2000) 8Th ASEAN Summ
    Study on the Development of Domestic Sea Transportation and Maritime Industry in the Republic of Indonesia (STRAMINDO) - Technical Report 3 - 3.3 First Seminar on the Development Roadmap Towards Competitive Indonesian Maritime Transport 3.3.1. ASEAN Cooperation in Transport (Bernard Tai – ASEAN Secretariat) ASEAN Member Countries ASEAN Cooperation in Transport • Brunei •Myanmar Darussalam STRAMINDO Seminar • Philippines Jakarta • Cambodia • Singapore 15 July 2003 • Indonesia • Thailand By • Lao PDR •Viet Nam Bernard KM Tai ASEAN Secretariat •Malaysia The views expressed here are the author's own, and do not necessarily reflect the views of the ASEAN Secretariat Basic Facts on ASEAN (2000) ASEAN vs Other Groupings, ‘98 (source: 2001 ASEAN-Japan Statistical Pocketbook) Member Population GDP Per Capita GDP Population GNP GNP per Trade value Countries (Thousand) (US$ Billion) (US$) (mil) (US$ bil) capita (US$ bil.) Brunei Darussalam 338 4.623 14,094 (US$) Cambodia 12,200 3.230 289 Indonesia 204,790 153.252 723 ASEAN 503 554 1,100 604 Lao PDR 5,218 1.712 315 Malaysia 23,266 89.321 4,016 EU 385 8332 21,600 4248 Myanmar 49,008 7.083 155 Philippines 76,320 75.189 990 NAFTA 396 8852 22,300 2305 Singapore 4,018 92.257 25,864 Thailand 62,405 121.933 1,986 MERCOSUR 210 1087 5,200 185 Viet Nam 77,686 31.611 396 th ASEAN 8 ASEAN Summit, Nov 02 • The idea of striving for an ASEAN Economic • ASEAN: a market of more than 520 Community (AEC) by 2020 was proposed for the million people, half of China’s first time.
    [Show full text]
  • The Seafarers and Maritime Entrepreneurs of Madura
    THE SEAFARERS AND MARITIME ENTREPRENEURS OF MADURA History, culture, and their role in the Java Sea timber trade Kurt Stenross This thesis is presented for the degree of Doctor of Philosophy, at Murdoch University February 2007 I declare that this thesis is my own account of my research, and contains as its main content work which has not previously been submitted for a degree at any tertiary educational institution. Kurt Stenross Copyright O 2007 by Kurt Stenross. All rights reserved. THE SEAFARERS AND MARITIME ENTREPRENEURS OF MADURA History, culture, and their role in the Java Sea timber trade Kurt Stenross with photographs and line illustrations by the author Abstract The seafaring people of Madura, situated off the northeastern coast of Java, are one of the leading maritime groups in the Indonesian archipelago. They have played a major role in indigenous shipping, and since the second half of the nineteenth century their importance in this field has been second only to that of the Bugis and Makassarese. With their strong maritime orientation and outward economy, the coastal Madurese contrast strongly with the agricultural orientation of their near neighbours, the Javanese and the Balinese. The first part of this thesis presents the Madurese in historical context vis-his the Javanese and the maritime groups of Sulawesi. It then considers the various historical and cultural-ecological factors which predisposed the coastal Madurese toward seafaring as a livelihood, and which enabled them to eclipse their former rivals along the north coast of Java. The main seafaring centres of Madura during the twentieth century are identified, with these being in three distinct locations: the northwest coast, the southwest coast, and the eastern islands of Madura.
    [Show full text]
  • Cat a Logue N° 69 1
    CAT A LOGUE N° 69 1 1. AAMH - NEWS LETTER of The Austra lian Asso ci a tion for Mar itim e History - Nos. 51 to 60. Sydney / Mel bourne. 1992 to 1994. The Austra lian Asso ci a tion for Mari tim e His tory. Newslet ter s edited by Vaughan Ev ans (51 to 54) / Marten & Angela Syme (55 to 60). No. 51 (July 1992) to 60 (Octo ber 1994). 10 newslet ter s for a to tal of 110 pages with few b/w illus tra tions. Spiral bound, clear platic front. 2 punch holes close to spine. Very good. 29.7 x 21.5. Ref.#61997 .....A$ 15 2. AAMH - QUAR TERLY NEWS LET TER - The Aus tra lian As so ci a tion for Mar i time His tory - Nos. 62 to 73. Sydney. 1995 to 1998. The Austra lian Asso ci a tion for Mari tim e His tory. Newslet ter s edited by Jeffrey Mellefont (62 to 65) / Dr Paul Weaver (66 to 73). No. 62 (Winter 1995) to 73 (Decem ber 1998). 12 newslet ter s for a to tal of 142 pages with b/w illus tra tions. Spiral bound, clear platic front. 2 punch holes close to spine. Very good. 29.7 x 21.5. Ref.#61998 .....A$ 20 3. AAMH - QUAR TERLY NEWS LET TER - The Aus tra lian As so ci a tion for Mar i time His tory - Nos. 74 to 85. Sydney. 1999 to 2001. The Austra lian Asso ci a tion for Mari tim e His tory.
    [Show full text]
  • Sustainable Fishing Vessel Development by Prioritising Stakeholders Engagement in Indonesian Small-Scale Fisheries
    Sustainable Fishing Vessel Development by Prioritising Stakeholders Engagement in Indonesian Small-Scale Fisheries By I Putu Arta Wibawa A Thesis Submitted for the Degree of Doctor of Philosophy School of Marine Science and Technology Newcastle University United Kingdom December 2016 Abstract The attempts to achieve the sustainability of fisheries sector are affected by the existence of the fishing fleets as the principal tool for fishing activities. This thesis reports on research to develop a holistic methodology for ensuring that fishing vessels working in Indonesian waters are themselves sustainable, accordingly it can support the achievement of sustainability of Indonesian fisheries sector. A sustainable fishing vessel can be simply defined as a vessel that fulfils the requirements of the three pillars of sustainability regarding the social, economic and environmental aspects throughout its life cycle. Based on the requirements for the sustainable fishing vessels, and by considering the conditions of most fishing communities in Indonesia, this research project is aimed at proposing an appropriate approach and method to the design of fishing vessels for specific fishing communities, in order to ensure that the implementation of the three pillar of sustainability are considered during the design process. The proposed approach to design a sustainable fishing vessel for a specific fishing community has been developed and tested through a case study in a selected fishing community. An 18 meters length multi-purpose fishing vessel has been designed for fishing community in East Java, Indonesia. In order to increase the acceptability of the proposed vessel, local fishers’ requirements concerning the new design have been elicited. The aesthetic characteristics of traditional fishing vessels and current fishing practices have been adopted and adapted.
    [Show full text]