ISSN 1978-3787 (Cetak) Media Bina Ilmiah 737 ISSN 2615-3505 (Online
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ISSN 1978-3787 (Cetak) Media Bina Ilmiah 737 ISSN 2615-3505 (Online) ……………………………………………………………………………………………………… POTENSI KULINER LOKAL DALAM MENUNJANG CULLINARY TOURISM DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS MANDALIKA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Oleh I Wayan Suteja 1) & Sri Wahyuningsih 2) 1,2 Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram Email: 1 [email protected] Abstrak Penelitian ini membahas tentang potensi kuliner lokal dalam kegiatan pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, dengan menjawab rumusan masalah tentang “potensi kuliner lokal dalam penunjang kegiatan cullinarry tourism di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika”. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan bahwa KEK Mandalika didukung oleh beragam potensi kuliner lokal yang memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai penunjang kegiatan wisata kuliner. Beberapa jenis kuliner lokal juga sudah sangat populer dalam pariwisata diantaranya ayam taliwang, bebalung, urap-urap, plecing kangkung dan beberuk. Tetapi, jika dibandingkan dengan pesona dari potensi alam, kuliner belum menjadi sebuah ikon yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang. Pada saat ini upaya strategis perlu ditingkatkan agar kuliner mampu mewakili keragaman budaya yang menjadi representasi KEK Mandalika sebagai sebuah destinasi. Kata Kunci: Potensi, Kuliner Lokal, Wisata Kuliner, Mandalika Lombok PENDAHULUAN Montes & Rodriguez-Torres, 2016). Bahkan Melalui Peratura Pemerintah Republik pada beberapa destinasi, kegiatan kuliner mampu Indonesia No. 52 Tahun 2014 tentang Kawasan berperan sebagai daya tarik atau atraksi utama Ekonomi Khusus telah menetapkan salah satu yang menarik para wisatawan untuk berkunjung. kawasan di Kabupaten Lombok Tengah sebagai Seperti tempat wisata kuliner di Istanbul di pusat pengembangan pariwisata yang disebut Turki, Hanoi di Vietnam, Nice di Perancis dan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Mexico City. Berdasarkan laporan UNWTO (KEK Mandalika) atau Mandalika Resort. (2017) mengenai pariwisata gastronomi Kawasan ini memiliki luas sekitar 1.034 hektar (kuliner), menunjukkan bahwa peningkatan dengan Pantai Kuta sebagai salah satu ikon jumlah pendapatan pariwisata gastronomi lebih utamanya. Dengan ditetapkannya KEK dari 30%, dan angka ini akan cenderung tumbuh Mandalika menjadi kawasan pengembangan dan menganggap kuliner menjadi salah satu pariwisata maka harus didukung juga oleh elemen yang khas dari suatu daerah tujuan pengembangan sektor-sektor usaha penunjang wisata. Pada tahun 2016 pendapatan dari industri selain usaha akomodasi hotel dan penginapan. kuliner bahkan mampu mencapai 35,131 juta Salah satu unsur penunjang yang harus ada euro di Spanyol. Hal ini tentu menjadi suatu adalah ketersediaan usaha makanan dan peluang besar sekaligus tantangan bagi Lombok minuman atau kuliner yang merupakan salah khususnya Kawasan Mandalika sebagai kawasan satu aspek penting dalam memenuhi kebutuhan yang tengah berkembang. Sehingga tidak hanya wisatawan yang datang. menonjolkan aspek atraksi wisata tetapi juga Usaha kuliner seperti restoran telah unsur-unsur penunangnya seperti usaha kuliner. mengalami perkembangan pesat dalam dekade Terlebih tujuan wisatawan datang berkunjung terakhir dan dianggap menjadi komponen adalah untuk merasakan hal-hal yang berbeda penting dari sistem pariwisata (Delgado, Vargas, dari negara asalnya salah satunya melalui http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.12, No.11 Juli 2018 Open Journal Systems ISSN 1978-3787 (Cetak) Media Bina Ilmiah 738 ISSN 2615-3505 (Online) ……………………………………………………………………………………………………… kuliner. Selain itu menyediakan sesuatu yang dapat menghasilkan upah. Tujuan dari perjalanan bersifat lokal akan dapat menambah “feel” tersebut adalah untuk memenuhi hasrat dan wisatawan terhadap ciri khas suatu destinasi keingin tahuan terhadap suatu hal atau tempat wisata salah satunya melalui makanan dan yang dikunjungi. Selama perjalanan wisata dari minuman tradisional. satu tempat ke tempat lain wisatawan juga Sebagai kawasan yang tengah membutuhkan berbagai fasilitas dan layanan dikembangkan, kuliner lokal belum menjadi seperti ke fasilitas dan layanan yang dapat salah satu fokus dalam pengembangan pariwisata memenuhi kebutuhan akan makanan dan di kawasan ini. Walaupun wisatawan sudah minuman sehingga dibutuhkan jasa pangan yang semakin ramai berkunjung, sampai saat ini menyediakan pelayanan makan-minum baik belum terdapat usaha dan jenis kuliner yang berupa makanan sepesifik daerah (local food) begitu menonjol yang dapat merepresentasikan ataupun makanan ala negara asal wisatawan. Lombok sebagai destinasi kuliner. Oleh karena Sedangkan menurut Leiper (1990, dalam itu, maka sangat penting jika kekayaan dan Pitana, 2009: 64) menyebutkan bahwa sektor keragaman budaya lokal terutama kuliner juga penting dari tujuh sektor dalam industri turut dikembangkan dalam pariwisata jika pariwisata adalah sektor akomodasi, yang mana dibandingkan hanya mengkemas dan di dalamnya tidak hanya menyangkut tempat menyajikan kuliner yang berasal dari negara asal tinggal atau penginapan sementara tetapi juga hal wisatawan (wetern food). Pengembangan potensi yang berhubungan di dalamnya adalah kuliner lokal untuk penunjang kegiatan ketersediaan makanan dan minuman (food and pariwisata selain meningkatkan eksistensi beverage). Sektor tersebut harus tersedia di budaya lokal, memberdayakan masyarakat daerah tujuan wisata atau pada daerah transit utamanya yang memiliki keterampilan di bidang sebagai salah satu syarat penunjang untuk kuliner lokal maupun masyarakat pemasok pemenuhan kebutuhan wisatawan. bahan baku. Selain itu menyajikan kuliner lokal Sedangkan potensi wisata adalah segala akan menjadi daya tarik yang khas bagi sebuah bentuk sumber daya pariwisata yang dapat destinasi. Sehingga wisatawan akan lebih dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Salah merasakan keaslian dari suatu destinasi melalui satu potensi potensi pariwisata ini dalah potensi kuliner. budaya. Menurut Pitana (2009), menjelaskan Berdasarkan atas latar belakang tersebut bahwa budaya tidak hanya mencakup sastra dan maka permasalahan yang dibahas dalam seni, tetapi keseluruhan cara hidup masyarakat penelitian ini adalah tentang potensi kuliner lokal pada suatu daerah. Sumber daya budaya yang dalam menunjang cullinarry tourism di Kawasan memiliki potensi untuk dapat dikembangkan Ekonomi Khusus Mandalika. sebagai daya tarik wisata salah satunya adalah kuliner lokal setempat. Hal yang dapat menajadi LANDASAN TEORI daya tarik mulai dari persiapan, cara membuat, Tulisan ini menggunakan beberapa menyajikan, serta menyantapnya. Hal ini akan tinjauan konsep dalam membahas permasalahan menjadi salah satu atraksi wisata yang menarik yaitu konsep pariwisata, potensi wisata serta bagi wisatawan. konsep wisata kuliner. Dalam penjelasan tentang Wisata kuliner menurut Echols dan pariwisata Suwantoro (2004:3), mendefinisikan Shadily (dalam Putri, 2013) menyatakan bahwa bahwa pariwisata berhubungan erat dengan berdasarkan asal kata pariwisata kuliner terdiri pengertian perjalanan wisata, yaitu suatu dari kata pariwisata yang berarti perjalanan kegiatan perjalanan sementara seseorang atau seseorang atau sekelompok orang dari satu kelompok dari tempat tinggalnya karena suatu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan untuk alasan serta tidak melakukan pekerjaan yang bersenang-senang. Sedangkan kuliner berasal Vol.12, No.11 Juli 2018 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Open Journal Systems ISSN 1978-3787 (Cetak) Media Bina Ilmiah 739 ISSN 2615-3505 (Online) ……………………………………………………………………………………………………… dari Bahasa Inggris yaitu culinary yang berarti masyarakat lokal, regional, atau nasional. Serta berhubungan dengan dapur atau masakan. berbagai warisan, budaya, tradisi atau teknik Wisata kuliner berarti perjalanan wisata yang kuliner lokal pada suatu daerah tujuan wisata. dilakukan oleh seseorang atau melompok orang Lebih lanjut Harvey (2012:5) juga pada suatu negara atau daerah, dimana mereka memberikan penjelasan sebagai berikut: (wisatawan) menikmati masakan khas negara “Culinary tourism tells the story of the atau daerah yang dikunjungi. heritage, the people and the landscape of a Terdapat beberapa definisi lain dalam geographic area. It reflects 'place', enriches kegiatan wisata kuliner, Ignatov dan Smith experiences, and can be a valuable tool to boost (2006, dalam Redl, 2013: 11) mendefinisikan economic, social and community development”. wisata kuliner sebagai suatu perjalanan wisata “Culinary tourism helps to increase rural yang dilakukan oleh wisatawan dan selama revenue sources and improve income levels and perjalanan. Hal ini bertujuan untuk konsumsi employment of local labour (especially makanan daerah (termasuk minuman), atau women)”. pengamatan dan studi produksi makanan dan Pendapat tersebut memberikan gambaran wisata kuliner menyangkut kepentingan dalam bahwa wisata kuliner mampu menceritakan mencapai tujuan untuk mengetahui kebudayaan tentang warisan budaya, gambaran kehidupan suatu tempat melalui makanannya. masyarakat dan lansekap suatu kawasan Selain itu, Mason & O'Mahony (2007 geografis. Selain itu juga mampu memperkaya dalam Redl, 2013: 12) juga memberikan pengalaman dan bisa menjadi alat yang berharga pandangan bahwa seseorang memungkinkan untuk mendorong pembangunan ekonomi, sosial untuk melihat wisata kuliner dari sudut pandang dan masyarakat. Selain itu, kegiatan wisata yang lebih luas. Dalam hal ini makanan akan kuliner