Evaluasi Penyelenggaraan Tiket Terpadu Antar Moda
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
EVALUASI PENYELENGGARAAN TIKET TERPADU ANTAR MODA (TITAM) DI STASIUN GAMBIR Siti Maimunah *l Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 5 Jakarta Pusat A BS1RACT Organizing TIT AM or inter-modal integrated ticketing is a form of public transport service impravement in praviding service and convenience for the users in order to support the imple mentation of inter-modal transport effectively and efficiently. By using conjoint analysis method is expected to knaw the preferences of respondents in the implementation of TIT AM, while the descriptive analysis is used to evaluate the implementation TIT AM. The results shaw that not many people who knaw TITAM evident from the survey results there are 60 % of respondents do not know TITAM. Hawever, the expected of respondents by TITAM implementation is to increase comfort and to reduce queues in the purchase of tickets to make shorter travel time. Through conjoint analysis method was concluded that the willingness of society to the imple mentation of TIT AM are buying tickets online and manual (in combination), and type of elec tronic tickets, as well as connecting mode of train, bus and ship the first choice of respondents who indicated the highest utility or satisfaction for service users. Keywords: integrated ticket, conjoint analysis PENDAHULUAN Kemacetan lalu lintas merupakan menengah ke atas untuk lebih memilih permasalahan yang sudah dianggap hal menggunakan kendaraan pribadi dalam yang wajar di Jakarta dan bahkan melakukan aktivitas sehari-hari. kemacetan yang tetjadi saat ini mencakup Kondisi tersebut mencerminkan bahwa area yang lebih luas, tidak hanya di pusat pemerintah belum mampu menyediakan pusat kota Jakarta namun juga ke area angkutan umum yang sesuai dengan sekitarnya. Padahal dengan kemacetan harapan masyarakat baik dari segi banyak menimbulkan kerugian yang kapasitas maupun kualitas. Permasalahan berakibat pada ekonomi biaya tinggi. yang sering dihadapai pada saat menggu Pertambahan jumlah kendaraan pribadi nakan angkutan umum antara lain yang tidak sebanding dengan pertambah rendahnya kepastian baik dari jadwal an panjang jalan memperparah kondisi keberangkatan maupun kedatangan, yang ada. Berdasarkan data pada waktu tunggu yang lama, kenyamanan Rencana Strategis Kementerian Perin dan keamanan yang rendah serta rendah dustrian pertumbuhan jumlah kendaraan nya tingkat keselamatan. Saat ini berbagai bermotor rata-rata mencapai 14,28 % upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam 5 tahun terakhir. Hal ini disebabkan untuk meningkatkan kapasitas dan adanya kecenderungan masyarakat kelas kualitas layanan angkutan umum. Salah Volume 23, Nomor 5, Mei 2011 417 satu upaya yang telah dilakukan adalah pengguna jasa kereta api jurusan Bandung sistem tiket terpadu antar moda atau dan Cirebon serta jumlah penumpang disingkat dengan TIT AM. yang menggunakan bis Damri untuk tujuan Lampung melalui Stasiun Gambir. Prociuk layanan angkutan penumpang Sehingga perlunya dilakukan evalusi berupa single ticketing TIT AM (Tiket terhadap penyelenggaraan TITAM Terpadu Antar Mada), merupakan bentuk tersebut. Apakah sudah sesuai dengan kerjasama sistem Single Ticketing Online yang diharapkan? Bagaimana respon yang dibuat berdasarkan Nata Kesepa masyarakat terhadap penerapan TITAM haman antara PT. Kereta Api (Persero), ini? Apa yang menjadi keinginan masyara PT. Indonesia Ferry (Persero ), PT. PELNI kat terhadap penyelenggaraan TIT AM? (Persero) dan Perum Damri serta PT. Telkom Indonesia pada tanggal 23 Februari Penelitian ini berrnaksud untuk mengeva 2010 dan diluncurkan secara resmi pada luasi penyelenggaraan TIT AM di stasiun tanggal 9 April 2010. Peluncuran TIT AM Gambir dan untuk melihat respon dari sebagai upaya memberikan kemudahan masyarakat pengguna jasa terhadap pelayanan kepada masyarakat dalam penerapan TITAM. Sehingga dapat melakukan perjalanan menggunakan diketahui hal-hal yang masih perlu moda trans-portasi (penumpang terusan) ditingkatkan dalam penerapan m AM ini yang terpadu. dalam mendukung penyelenggaraan Pelayanan TITAM yang ditawarkan transportasi antarrnoda yang efektif dan sampai dengan saat ini adalah rute dari efisien. Sedangkan tujuannya adalah Bandung sampai dengan Palembang dan untuk memberikan rekomendasi kepada Bandung sampai dengan Batam. Namun, operator TITAM sehingga dapat mening jika dilihat dari sisi demand atau kebu katkan kualitas pelayanan TITAM di tuhan dari pengguna jasa transportasi, Stasiun Gambir secara efektif dan efisien. apakah rute tersebut telah sesuai dengan kebu-tuhan? Secara lebih sederhana TINJAUAN PUST AKA DAN apakah supply sudah sesuai dengan de LANDASAN TEORI mand yang ada? Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah tarif yang Landasan Hukum ditawarkan. Dengan menggunakan tiket Penyelenggaraan tiket terpadu yang terusan yang mempermudah dan mem menghubungkan beberapa moda dengan berikan kenyamanan bagi penumpang, menggunakan satu tiket merupakan salah apakah terdapat kompensasi terha-dap satu wujud 'seamless' telah diatur pada · harga tiket? beberapa perundangan transportasi, :Penyelenggaraan TITAM yang dimulai antara lain: Bulan April 2010 dirasakan belum mak 1. Undang-undang Nomor 23 tahun sirnal dimanfaatkan oleh pengguna jasa 2007 tentang Perkeretaapian. Dalam transportasi umum. Berdasarkan informa Undang-undanJg Perkeretaapian si dari pihak operator jumlah pengguna beberapa pasal menyebutkan integrasi jasa TITAM dalam satu bulan rata-rata antarmoda yaitu: pasal 2, pasal 6, dan kurang dari 20 orang. Jumlah yang sangat pasal 147. kecil jika dibandingkan dengan jumlah 418 Volume 23, Nomor 5, Mei 2011 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun seperti yang dikemukan oleh Boz and 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Company, 2009: Jalan (LLAJ) yang dalam beberapa 1. Meningkatkan kepuasan pelanggan pasalnya menyebutkan keterpaduan transportasi antarmoda yaitu pasal 2, 2. Meningkatkan pendapatan pasal 33, pasal 93 dan pasal 165. 3. Meningkatkan jumlah perjalanan 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 4. Pengurangan dalam proses transaksi 2008 tentang Pelayaran juga meng dan biaya adrninistrasi atur masalah keterpaduan transpor 5. Memberikan keuntungan sosial; tasi sebagaimana dimuat dalam pasal 6. Pengurangan dalam kecurangan; pasal yaitu pasal 2, pasal 9, Pasal 18, pasal 22, pasal 50-55, pasal 68, pasal 96. 7. Mendapatkan data yang akurat terhadap kapasitas dan jaringan Selain peraturan perundangan layanan transportasi umum; tersebut, beberapa program yang ingin dicapai dalam memperlancar mobilitas 8. Mempercepat proses keberangkatan orang terutama di kota-kota besar sehingga pelayanan dapat lebih cepat, telah diatur dalam Keputusan Mente:ri tepat waktu dan frekwensi lebih Perhubungan Nomor 15 tahun 2010 banyak. tentang Cetak Biru Transportasi Antarmoda/ Multimoda. Dalam cetak Penerapan Tiket Terpadu Di Beberapa biru transportasi antarmoda/ multi Negara Asing moda menyebutkan bahwa "Untuk Penggunaan tiket terpadu sudah mewujudkan pelayanan transportasi dilakukan di beberapa negara seperti di yang efektif dan efisien didasarkan Eropa (Inggris, Jerman, Spanyol, Belgia, pada 14 indikator Sistranas yaitu Swiss, Perancis dan Austria), Amerika selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu, Serikat (New York, Washington DC dan kapasitas mencukupi, teratur, lancar, Los Angeles) dan Australia. Sedangkan cepat, mudah dicapai, tepat waktu, untuk kota-kota di wilayah Asia seperti nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, Beijing, Cina. Tiket terpadu yang diterap rendah polusi, beban publik rendah kan merupakan gabungan antar moda dan utilitas tinggi serta indikator Single seperti kereta, bis dan ferry atau tram. Seamless Services (SSS) yaitu single op Terdapat beberapa jenis tiket yang erator, single document dan single tar digunakan seperti smartcard, smartlink, go iff untuk angkutan barang serta single card dan lain-lain. Penerapan tiket terpadu ticket untuk angkutan penumpang." tersebut membutuhkan koordinasi tingkat tinggi antara pemasok dan penyedia jasa Keuntungan Tiket Terpadu layanan transportasi. Berdasarkan Tujuan utama penggunaan tiket terpadu pengalaman pada beberapa Negara yang adalah untuk mendukung pelayanan telah menerapkan single ticketing, hams 'seamless' dalam menggunakan beberapa melakukan penjadwalan berulang kali moda dalam satu kali perjalanan. Dengan dan penundaan dalam beberpa tahun. penggunaan tiket terpadu diharapkan Di London tiket terpadu dioperasikan oleh dapat memberikan beberapa keuntungan perusahaan yang bernama Transport for Volume 23, Nomor 5, Mei 2011 419 London (TfL) dan National Rail Train Op pengguna jasa. Analisis kemudian meng erating Companies (TOCs). Jenis angkutan hasilkan informasi kuantitatif yang dapat yang dipadukan adalah bis, light rail dan digunakan sebagai model untuk melihat heavy rail . Sistem tiket yang digunakan preferensi konsumen untuk setiap kombi disebut Travelcard. nasi atribut. Model conjoint analysis secara algoritrna dituliskan ke dalam bentuk: Railway Procurement Agency (RPA) memperkenalkan tiket terpadu untuk p r1. = /30 + "L..J u j k)I meningkatkan layanan transportasi j =I umum di Dublin, Irlandia. Jenis tiket yang digunakan adalah smart card. Smart card dimana u.Jkj i adalah utility yang terkait dimaksud adalah jenis kartu plastik dengan k i i pada level j dan faktor i; p= dengan sistem elektromagnetik yang dapat jumlah faktor; r adalah respon untuk menyimpan data. Pada saat penggunaan kartu ke-i, i=l, ... , n. jenis kartu ini cukup ditempelkan pada Penelitian yang menggunakan analisis card reader untuk mengecek kevalidan conjoint terdiri