Press Release/Informasi Publik Masyarakat Transportasi Indonesia Desember2016
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PRESS RELEASE/INFORMASI PUBLIK MASYARAKAT TRANSPORTASI INDONESIA DESEMBER2016 Perihal: Transportation Outlook 2017 Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) adalah suatu organisasi profesi independen dan nir-laba yang menyediakan platform komunikasi dan diskusi dalam permasalahan transportasi di Indonesia. MTI membangun aliansi dengan berbagai organisasi nasional dan internasional dalam mendorong diskursus publik dalam isu-isu nasional dan lokal transportasi diharapkan kebijakan publik dalam bidang transportasi dapat diimplementasikan sehingga memberikan kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan. Gambaran Umum Gambaran mengenai transportasi 2016 adalah pergantian Menteri Perhubungan dari Ignasius Jonan kepada Budi Karya Sumadi. Pergantian kepemimpinan ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap arah kebijakan dan gaya kepemimpinan yang berimplikasi pada layanan publik. Namun komitmen untuk terus membangun sarana transportasi di daerah-daerah agar bisa saling berhubungan satu sama lain, tetap dilanjutkan. Konektivitas itu diperlukan sebagai konsekuensi dari kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan, meskipun untuk mewujudkannya diakui oleh Menteri Budi Karya, bukan hal yang mudah, karena adanya kompleksitas yang dihadapi. Penyelesaian masalah transportasi merupakan bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena layanan transportasi yang baik akan menjamin mobilitas warga dan barang semakin lancar, sehingga barang-barang kebutuhan pokok dapat terdistribusi secara merata, Outlook Transportasi 2017 - MTI Pagina 1 dan mobilitas warga dalam mencari nafkah pun tidak terganggu. Namun semua layanan transportasi tersebut tetap mengacu pada aspek keselamatan, keamanan, serta kenyamanaan. 1. Keselamatan Transportasi Keselamatan bertransportasi merupakan syarat utama dalam bertransportasi. Sayangnya, justru kematian sering terjadi dalam kegiatan bertransportasi. Ada dua jenis moda transportasi yang memiliki tingkat keselamatan rendah, yaitu moda darat dan moda laut. Kecelakaan yang dialami oleh moda darat terutama banyak terjadi pada kendaraan pribadi, utamanya sepeda motor, sedangkan moda laut banyak terjadi pada kapal-kapal kecil yang diselenggarakan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat untuk bertransportasi di daerah-daerah kepulauan lantaran Negara belum hadir. Korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas masih tetap tinggi. Jika tahun 2015 terdapat 27.000 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, diharapkan pada tahun 2016 akan mengalami penurunan, seperti yang terlihat pada angka kecelakaan lalu lintas pada saat musim mudik 2016 yang mencapai 366 orang meninggal dunia, lebih rendah daripada korban meninggal dunia pada musim mudik 2015 yang mencapai 464 orang meninggal dunia 817 orang luka berat, dan 2.917 orang luka ringan pada kurun waktu yang sama. Contoh kasusdi Jateng, ada peningkatan 7% tahun kejadian kecelakaan tahun 2016 dibanding thn 2015. Korban terbanyak adalah karyawan/swasta (28,7%). Pelaku kecelakaan di usia produktif (16-30 thn) msh mendominasi (40,2%). Sedikit naik 2% dibanding thn 2015. Anak- anak sebagai pelaku kecelakaan sebesar 10,7%, kenaikan 11%'. Sepeda motor masih favorit sbg kendaraan yang terlibat paling banyak kecelakaan, yakni 24.054 unit (75%). Kenaikan 11% dibanding thn 2015.Lokasi kecelakaan tertinggi berada di kawasan permukiman sebanyak 12.958 kejadian (70,9%). Ada kenaikan 13% dibanding tahun lalu.Kelompok pelajar masih banyak menggunakan sepeda motor karena tdk tersedia layanan transportasi umum yang mendekat tempat tinggalnya. Adapun keselamatan angkutan laut perlu mendapat perhatian besar pada tahun 2017, mengingat tahun 2016 mencatat banyak kasus kecelakaan di laut yang melibatkan kapal penumpang kecil-kecil yang korbannya mayoritas adalah TKI. Sejumlah kecelakaan laut itu antara lain: 25 Juli, 2016, Kapal pengangkut WNI tenggelam di Pantai Batu Layar, Johor, Malaysia, jumlah korban meninggal 18 orang, selaamat 34 orang. Kecelakaan diduga karena kelebihan muatan. 21 Agustus 2016, sebuah kapal kayu angkutan penumpang atau pompong yang membawa 17 orang pengemudi dan penumpang tujuan Tanjung Pinang ke Pulau Penyengat tenggelam pukul 09.30 WIB. Tim SAR menemukan 10 korban tewas dan lima orang hilang. Outlook Transportasi 2017 - MTI Pagina 2 2 November 2016, Kapal yang mengangkut TKI tenggelam di perairan Nongsa, Batam, dilanjutkan hari Jumat (4/11), tercatat 54 korban tewas dan enam penumpang dinyatakan hilang. 30 November 2016 − 21:43 WIB , Speedboat tenggelam di Banda Haruddin Tanjung dan menewaskan dua penumpang. 5 Desember 2016, Kapal Bermuatan Kontainer Tenggelam di Selat Malaka. Selasa, 6 Desember 2016 - 14:50 wib Kapal Sinar Mutiara Tenggelam di Laut Jawa saat menuju ke Banjarmasin, tepatnya di Perairan Kabupaten Sampang. Kapal yang membawa 16 Anak Buah Kapal (ABK), 11 penumpang, dan ratusan ekor ternak. Penyebab kecelakaan karena lambung kapal bocor. Tidak ada korban jiwa karena penumpang dapat diselamatkan oleh nelayan 2. Transportasi Darat 2.1. Kemacetan saat Libur Panjang Persoalan kemacetan di waktu libur panjang, kenyataannya sulit dihindari karena hal ini bersifat temporer saja, sangat sedikit long weekend seperti contoh liburan natal 2015 dengan kemacetan luar biasa yang kemudian berdampak secara politis mundurnya Dirjen Perhubungan Darat Djoko Sasono. Kemacetan yang luar biasa dan membawa korban jiwa terjadi pada saat musim Mudik Lebaran 2016 yang kemudian dikenal dengan istilah “tragedy Brexit”, yang mengacu pada kasus meninggalnya 17 jiwa saat antre akan keluar pintu tol Brebes Timur. Antisipasi terhadap segala kemungkinan kemacetan itu perlu dengan menempatkan petugas dan rambu-rambu yang jelas, mengingat banyak pengendara yang belum terbiasa bepergian keluar kota dengan menggunakan kendaraan pribadi dan melintas di jalur tersebut. Namun antisipasi untuk mengurangi kemacetan tidak harus disertasi pelarangan operasional salah satu moda, seperti misalnya truk barang yang dilarang operasi pada hari-hari tertentu saaar musim libur panjang, mengingat truk memiliki peran penting untuk distribusi barang-barang kebutuhan masyarakat. Yang diperlukan adalah rekayasa lalu lintas yang memungkinkan kendaraa penumpang perorangan maupun truk dapat berjalan beriringan, seperti yang terjadi di penyeberangan Selat Bali, untuk truk punya kapal sendiri dan jalur antrian sendiri, jadi tidak mengganggu kendaraan pribadi atau angkutan umum lainnya. Langkah yang sama bisa diterapkan di jalan tol dengan membuat lajur khusus truk walau kurang nyaman karena membuat mereka (truk) jadi sangat panjang antriannya.. Langkah inovatif lain untuk mengatasi kemacetan di jalan-jalan tol luar kota adalah dengan melakukan pembayaran non tunai (chasless) agar proses ransaksi lebih cepat karena tidak ada pengembalian uang yang sering memakan waktu lama. Bahkan yang ideal adalah menggunakan sistem OBU (on board unit), mengingat sistem kartu pun masih muncul gangguan pada saat get-out di pintu tol. Contoh solusi Outlook Transportasi 2017 - MTI Pagina 3 2.2. Tingkat Isian Angkutan Umum Memprihatinkan Load factor atau tingkat isian bus AKDP dan AKAP di seluruh wilayah Indonesia merata, semuanya memperlihatkan kecenderungan menurun. Bahkan untuk AKDP rata-rata di bawah 40%, bahkan ada yang hanya 20%. Sebagai contoh hasil perhitungan load factor untuk lima trayek bus AKDP di Jateng yang dilakukan oleh Laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata bersama dengan Dishubkominfo Jawa Tengah, yaitu Solo-Sragen 20%, Solo- Tawangmangu (Karanganyar) 26%, Solo-Purwantoro (Wonogiri) 22%, Solo-Terboyo (Semarang) 24% dan Solo-Mangkang (Semarang) 38%. Armada yang siap operasi hanya kisaran 20%-50% dari yang ada.Sementara itu, jam perjalanan dan rata-rata kecepatan perjalanan angkutan umum untuk rute Solo-Sragen 90 menit dan 20 km/jam, Solo- Tawangmangu 95 menit dan 25 km/jam, Solo-Wonogiri 95 menit dan 30 km/jam, Solo- Semarang 190 menit dan 35 km/jam. Bila dilihat dari data ini kecepatan jalan luar kota menurun karena semakin padatnya kendaraan pribadi. Kondisi tersebut dialami oleh hampir semua kota-kota kabupaten/kota di Indonesia, angkutan umum mereka hampir mati suri, sehingga apabila dibiarkan saja tanpa adanya intervensi dari pemerintah, dalam lima tahun mendatang akan tidak ada angkutan umum lagi. Upaya untuk penyelamatan angkutan umum dapat dilakukan dengan berbagai mekanisme. Bagi trayek AKDP kawasan aglomerasi dapat segera dibuatkan jaringan BRT dengan konsep buy the service. Semua angkutan hrs berbadan hukum dan diberikan subsidi, tidak ada lagi sistem setoran, sopir digaji tetap bulanan dengan waktu kerja delapan jam sehari. Sedangkan angkutan bus jarak jauh juga dipikirkan bentuk insentif lain yang meringankan pengusaha angkutan umum, seperti keringanan pajak, bebas bea suku cadang, dll. 3. Transportasi Kereta Api Tahun 2017 mendatang perkeretaapian Indonesia genap berusia 150 tahun, bila dihitung sejak pengoperasian pertama kali jalur Kereta Api (KA) untuk umum di ruas Semarang-Tanggung, Jawa Tengah pada tahun 1867 saat masa kolonial Hindia Belanda. Momentum 150 tahun ini hendaknya digunakan sebagai momen bagi kebangkitan kembali perkeretaapian di Indonesia. Di masa lampau, perkeretaapian Indonesia pernah mengalami kejayaan serta menjadi salah satu sistem perkeretaapian yang paling maju di Asia. Pada masa itu, Indonesia adalah negara kedua di Asia, setelah India, yang mengoperasikan KA. Harapan baik akan kebangkitan perkeretaapian Indonesia ini setidaknya juga didukung oleh iklim yang kondusif berupa fokus pemerintahan saat ini yang mengarah kepada pembangunan infrastruktur