STUDI KINERJA OPERASIONAL DAN KUALITAS KEPUASAN LAYANAN BUS TRANS MEBIDANG KORIDOR 1 DAN KORIDOR 2 MENGGUNAKAN PERSEPSI PENUMPANG

TESIS

Oleh

COK NANDO PANONDANG

157016003

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018

Universitas Sumatera Utara STUDI KINERJA OPERASIONAL DAN KUALITAS KEPUASAN LAYANAN BUS TRANS MEBIDANG KORIDOR 1 DAN KORIDOR 2 MENGGUNAKAN PERSEPSI PENUMPANG

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik dalam Program Studi

Magister Teknik Sipil pada Program Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

COK NANDO PANONDANG

157016003

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018

Universitas Sumatera Utara Judul Tesis : STUDI KINERJA OPERASIONAL DAN KUALITAS KEPUASAN LAYANAN BUS TRANS MEBIDANG KORIDOR 1 DAN KORIDOR 2 MENGGUNAKAN PERSEPSI PENUMPANG Nama Mahasiswa : Cok Nando Panondang Nomor Pokok : 157016003 Program Studi : Teknik Sipil Bidang Studi : Manajemen Prasarana Publik

Menyetujui Komisi Pembimbing,

Tanggal Lulus: 23 Agustus 2018

Universitas Sumatera Utara Telah Diuji Pada Tanggal : 23 Agustus 2018

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ir. Roesyanto, MSCE Anggota : Medis Sejahtera Surbakti, ST, MT, Ph.D Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia, M.Sc Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng. Sc

Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.

Sepanjang pengetahuan saya juga, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diakui dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Oktober 2018

COK NANDO PANONDANG 157016003

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Sebagai salah satu kota Metropolitan di , tingkat kemacetan lalu lintas di Kota Medan kian hari semakin akut. Untuk menciptakan transportasi yang lebih baik, tertib, efisien dan efektif sebaiknya masyarakat lebih diarahkan untuk menggunakan transportasi umum. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2014 mengeluarkan kebijakan transportasi publik dengan mengoperasikan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Mebidang. Hal ini salah satu cara untuk memperkecil permasalahan-permasalahan kemacetan yang terjadi di kota Medan dan sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja operasional bus Trans Mebidang dan bagaimana tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna transportasi umum terhadap pelayanan bus Trans Mebidang tersebut. Pengukuran kinerja operasional dilakukan dengan survei dinamis dan pengukuran kualitas pelayanan bus Trans Mebidang dilakukan dengan pendekatan metode Importance-Performance Analysis (IPA). Hasil akhir pembobotan secara keseluruhan pada penelitian ini, kinerja operasional Bus Trans Mebidang pada koridor 1 dan koridor 2 sesuai standar World Bank dengan survei dinamis menghasilkan, kinerja operasional bus Trans Mebidang pada kategori 3, kategori Cukup. Kualitas pelayanan bus Trans Mebidang pada penelitian ini secara keseluruhan belum memenuhi ekspektasi (harapan) penumpang, dengan rerata nilai tingkat kesesuaian pada 22 item pertanyaan yang terdapat pada kuesioner yang berisi antara kinerja dan harapan penumpang sebesar -1.41. Kinerja pelayanan dan mutu kualitas yang diberikan oleh manajemen operator perlu di jaga dan dipertahankan agar menjaga para penumpang tetap bertahan menggunakan moda transportasi umum.

Kata Kunci: Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM), Bus Trans Mebidang, Kinerja Operasional, Kualitas Pelayanan

i

Universitas Sumatera Utara ABSTRACT

As one of the metropolitans’ city in Indonesia, the level of congestion Medan is increasingly acute. To create better, orderly, efficient and effective transportation, the it is recommended that people be advised to use public transportation. The North Sumatera Provincial Administration in 2014 issued the policy a public transportation policy by operating the Trans Mebidang Bus Rapid Transit (BRT) to minimize the problems of traffic congestion in Medan and surrounding areas. The purpose of this study is to know how the operational performance of Trans Mebidang bus and how the level of public satisfaction as a public transport user of Trans Mebidang bus service. Measurement of operational performance is done by dynamic survey and measurement of Trans Mebidang bus service quality is done by approach of Importance-Performance Analysis (IPA) method. The result of the overall weighting in this study, the operational performance of Trans Mebidang Bus in corridor 1 and corridor 2 according to World Bank standards with dynamic survey results, Trans Mebidang bus operational performance in category 3, Sufficient category, it means the quality of the Trans Mebidang bus service in this study as a whole has not fulfilled the expectations (expectations) of passengers, with the average value of the suitability level on the 22 question items contained in the questionnaire that contains between passenger performance and expectations is - 1.41. Service performance and quality provided by operator management need to be maintained and maintained to keep passengers on hold using public transportation modes.

Keywords: Mass Public Transport, Bus Trans Mebidang, Operational Performance, Service Quality

ii

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Studi Kinerja Operasional dan

Kualitas Kepuasan Layanan Bus Trans Mebidang Koridor 1 dan Koridor 2

Menggunakan Persepsi Penumpang” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar kesarjanaan Strata 2 (S2) Teknik Sipil Universitas

Sumatera Utara.

Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak bantuan berupa dukungan moril, material, spiritual, maupun administrasi. Oleh karena itu, sudah layaknya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia, M.Sc sebagai Ketua Program Studi

Magister Teknik Sipil USU.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Roesyanto, MSCE, sebagai Dosen Pembimbing I dan

Bapak Medis Sejahtera Surbakti, ST, MT, Ph.D, sebagai Dosen

Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi serta

masukan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

3. Bapak Dr. Ir. A. Perwira Mulia Tarigan, M.Sc, Ir. Zulkarnain A. Muis,

M.Eng. Sc, dan Ir. Rudi Iskandar, MT, selaku Dosen Penguji dan

Pembanding yang telah memberikan masukan dan saran demi perbaikan

penulisan tesis ini, dan seluruh Staff Pengajar Program Studi Magister

iii

Universitas Sumatera Utara Teknik Sipil USU yang telah mendidik penulis serta Pegawai Administrasi

Program Studi Magister Teknik Sipil.

4. Kepada Bapak Nur Hasan Annas selaku Manager Keuangan, SDM, dan

Administrasi Umum Perum DAMRI Kantor Cabang Medan, Bapak Abu

Zaman H.M, Amd LLAJ selaku Manager Usaha Perum DAMRI Kantor

Cabang Medan serta kepada Bapak Suprapto selaku Koordinator PPKDA

Perum DAMRI Kantor Cabang Medan yang telah bersedia membantu baik

dalam menyediakan data-data yang dibutuhkan terkait penelitian yang

penulis lakukan.

5. Kepada seluruh staf pengajar dan staf administrasi dan teman-teman pasca

sarjana Magister Teknik Sipil angkatan 2015 dan 2016 terima kasih untuk

saling berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan.

6. Secara khusus, disampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga, terutama

Bapak, Drs.E.Purba, S.Sos, Mamak, A.Damanik, BA, Kakak, Christy Wina

S.Pd, Roma Artha Dita, S.P, Triana Putri Vinan Sari, S.H, adik, Viola

Gemmy Gemaya dan semua rekan-rekan penulis. Terima kasih atas

kepercayaan, kesabaran, pengertian, dukungan moril dan materi serta

semangat yang tak pernah berhenti sehingga menjadi kekuatan selama

menyelesaikan tesis ini.

7. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab

kuesioner dengan kesadaran dan keadaan yang sebenar-sebenarnya.

8. Seluruh pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

iv

Universitas Sumatera Utara Ibarat tiada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun dan dapat menciptakan ide-ide baru dalam melakukan penelitian dan menemukan solusi yang baik.

Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan semua pihak. Semoga kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua. Amin.

Medan, Oktober 2018

Penulis

v

Universitas Sumatera Utara RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI Nama : Cok Nando Panondang Tempat/Tgl. Lahir : /13 Juli 1992 Alamat : Jln. TB. Simatupang No.124 Komplek BKN Pinang Baris, Medan. Agama : Kristen Protestan

B. RIWAYAT PENDIDIKAN SD INPRES 95/96 Kota Binjai 1998-2004 SMP Negeri 2 Kota Binjai 2004-2007 SMA Negeri 4 Kota Binjai 2007-2010 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Univ. Malikussaleh 2010-2015 Pascasarjana Magister Teknik Sipil Univ. Sumatera Utara 2015-2018

C. Riwayat Pekerjaan Dinas PUPR Kota Gunungsitoli

vi

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ...... i ABSTRACT ...... ii KATA PENGANTAR ...... iii RIWAYAT HIDUP ...... v DAFTAR ISI ...... vii DAFTAR TABEL ...... ix DAFTAR GAMBAR ...... x DAFTAR NOTASI ...... xi DAFTAR LAMPIRAN ...... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 3 1.3 Tujuan Penelitian ...... 5 1.4 Manfaat Penelitian ...... 5 1.5 Batasan dan Lingkup Penelitian ...... 5 1.6 Sistematika Penulisan ...... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transportasi ...... 8 2.2 Konsep Perencanaan Transportasi ...... 24 2.3 Angkutan Umum Penumpang (AUP) ...... 25 2.4 Sistem Angkutan Umum Massa (SAUM) ...... 27 2.5 Analisa Kinerja Angkutan Umum ...... 34 2.6 Kualitas Pelayanan Jasa Transportasi ...... 38 2.7 Penelitian Terdahulu ...... 44

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...... 53 3.2 Populasi dan Sampel ...... 53 3.3 Desain Kuesioner dan Skala Pengukuran ...... 55 3.4 Metode Pengumpulan Data ...... 58 3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ...... 59 3.6 Metode Analisis ...... 61 3.7 Bagan Alir Penelitian ...... 65

BAB IV ANALISA DATA 4.1 Deskripsi Pelayanan Bus Trans Mebidang ...... 68 4.2 Analisis Kinerja Angkutan Umum ...... 71 4.3 Hasil Pembobotan Kinerja Operasional Bus Trans Mebidang ...... 75 4.4 Analisis Kepuasan Penumpang Pelayanan Trans Mebidang ...... 76 4.4.1 Analisa Secara Umum dari Responden ...... 76

vii

Universitas Sumatera Utara 4.4.2 Analisa Tingkat Kepuasan dan Harapan Penumpang ...... 80 4.5 Diagram Cartesians ...... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...... 89 5.1 Kesimpulan ...... 89 5.2 Saran ...... 92

DAFTAR PUSTAKA ...... 94

viii

Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kriteria Angkutan Umum Ideal ...... 27 Tabel 2.2 Parameter Kinerja Angkutan Umum...... 34 Tabel 2.3 Angkutan Umum Berdasarkan Stakeholder Transportasi ...... 43 Tabel 2.4 Tabulasi Penelitian Terdahulu ...... 44 Tabel 3.1 Pengukuran Kepuasan Penumpang ...... 62 Tabel 4.1 Analisis Data Kapasitas Operasi ...... 71 Tabel 4.2 Analisa Data Waktu Perjalanan Pergi-Pulang ...... 71 Tabel 4.3 Analisis Data Jumlah Trip dan Jarak Tempuh ...... 72 Tabel 4.4 Analisa Data Waktu Siklus ...... 73 Tabel 4.5 Analisis Data Jumlah Penumpang...... 74 Tabel 4.6 Analisa Data Waktu Sirkulasi ...... 75 Tabel 4.7 Hasil Pembobotan Kinerja Operasional Bus Trans Mebidang ...... 75 Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kuesioner terhadap Kinerja yang Dirasakan Penumpang ...... 81 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kuesioner terhadap Harapan yang Diinginkan Penumpang ...... 82 Tabel 4.10 Gap Kepentingan...... 84

ix

Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Evolusi BRT ...... 33 Gambar 3.1 Diagram Cartesians ...... 63 Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian ...... 67 Gambar 4.1 Peta Jalur Rute bus Trans Mebidang Koridor 1 ...... 69 Gambar 4.2 Peta Jalur Rute bus Trans Mebidang Koridor 2 ...... 70 Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 77 Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...... 78 Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penggunaan ...... 79 Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ...... 80 Gambar 4.7 Hasil Penilaian Tingkat Kepuasan Kinerja dan Tingkat Harapan Penumpang Bus Trans Mebidang ...... 85

x

Universitas Sumatera Utara DAFTAR NOTASI

E = Persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir; e = 0,1 n = Ukuran sampel/jumlah responden N = Ukuran populasi σ2 = Varians butir 2 σ t = Varian skor total Tki = Tingkat kesesuaian responden xi = Skor penilaian Kinerja Operator X = Skor pertanyaan 푋̅ = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan/kepuasan yi = Skor penilaian yang diharapkan penumpang (expectations) 푌̅ = Skor rata-rata tingkat kepentingan

xi

Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kualitas Pelayanan Bus Trans Mebidang Lampiran 2. Hasil Uji Validasi dan Reliabilitas Jawaban Responden Lampiran 3. Lampiran Perhitungan Tingkat Kesesuaian per Item Variabel Dimensi Pertanyaan Lampiran 4. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

xii

Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi didefinisikan sebagai kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain, di mana di dalamnya terdapat unsur pergerakan (movement). Transportasi sangat memegang peranan penting dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur kawasan perkotaan. Suatu interaksi yang baik dan ideal antara komponen - komponen transportasi (penumpang, barang, sarana dan prasarana) membentuk suatu sistem transportasi yang komprehensif, efisien dan efektif sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi transportasi dalam suatu kawasan perkotaan. Pentingnya peranan transportasi tersebut tentunya diimbangi dengan keterlibatan / partisipasi aktif dari pihak - pihak yang terkait di dalamnya. Dalam ruang lingkup transportasi, setidaknya terdapat tiga pihak yang harus terlibat aktif dalam hubungan yang kooperatif dan berkesinambungan. Pihak yang pertama yaitu pemakai (user), di mana kita

(masyarakat) sebagai pengguna dan pemakai harus memberikan kontribusi yang maksimal terhadap ketersediaan sarana transportasi. Pihak kedua, yaitu pemilik dan pengelola (operator), dalam perannya diharapkan mampu memberikan pelayanan

(service) dan pengadaan sarana transportasi secara optimal. Pihak terakhir adalah regulator, di mana dalam hal ini pemerintah sebagai pengatur sistem transportasi, berperan memberi dan mengeluarkan kebijakan bagi pihak user dan operator dalam sistem transportasi tersebut. Mengingat pentingnya peranan masing – masing pihak

1 Universitas Sumatera Utara 2

tersebut, hubungan yang kondusif dan berkesinambungan harus tercipta di dalamnya.

Tuntutan terhadap mobilitas yang tinggi pada kawasan perkotaan tersebut, jika tidak diimbangi dengan pelayanan sistem transportasi yang baik dengan konsep transportasi berkelanjutan dan berkesinambungan akan menimbulkan permasalahan - permasalahan eksternalitas negatif seperti permasalahan transportasi yang tidak efisien, tidak merata dan tidak ramah lingkungan. Fenomena yang muncul terkait ketidakseimbangan hal tersebut antara lain kecenderungan membengkaknya jumlah kepemilikan dan perjalanan kendaraan pribadi yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan infrastruktur jaringan jalan mengakibatkan kemacetan (congestion), tundaan, pemborosan energi dan biaya, serta pencemaran udara dan polusi suara (kebisingan). Ditambah pula, keberadaan transportasi publik yang tidak memadai dan jauh dari kesan efisien karena masih memiliki kapasitas yang rendah sehingga mengakibatkan pemborosan biaya dan sumber daya energi yang berlebih. Padahal keberadaan transportasi publik yang bersifat massal ini merupakan hal penting untuk skala kawasan perkotaan metropolitan yang mobilitas penduduknya tinggi (Tamim, 2008).

Sebagai salah satu kota Metropolitan di Indonesia, tingkat kemacetan lalu lintas di Kota Medan kian hari semakin akut. Pertumbuhan kendaraan yang terus meningkat menyebabkan kapasitas jalan yang ada di kota Medan sudah mulai tidak mampu untuk menampung jumlah kendaraan yang sebagian besar didominasi oleh kendaraan pribadi. Dengan banyaknya penggunaan kendaraan pribadi di Kota

Medan, maka kapasitas jalan semakin menurun. Salah satu solusi pemerintah daerah setiap tahun melebarkan badan jalan. Hasilnya lahan semakin berkurang

Universitas Sumatera Utara 3

untuk pelebaran badan jalan dan lahan parkir. Masyarakat juga semakin enggan menggunakan transportasi umum karena kurang baiknya pelayanan kendaraan umum, baik dilihat dari sisi jaringan, sarana, prasarana, dan lain sebagainya.

Rendahnya mutu pelayanan dari segi keamanan, kenyamanan, kelayakan, kemudahan dan efisiensi angkutan umum, yang pada hakikatnya memberikan rasa kurang nyaman dan aman kepada pengguna jasa transportasi perkotaan, mendorong masyarakat untuk lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Untuk menciptakan transportasi yang lebih baik, tertib, efesien dan efektif sebaiknya masyarakat lebih diarahkan untuk menggunakan transportasi umum. Hal ini salah satu cara untuk mengurangi permasalahan-permasalahan kemacetan yang terjadi di kota Medan dan sekitarnya. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2014 mengeluarkan kebijakan transportasi publik bersistem Bus Rapid

Transit (BRT) untuk mengatasi permasalahan transportasi di Provinsi Sumatera

Utara khususnya Medan, Binjai, dan Deli Serdang. Bus Rapid Transit (BRT) Trans

Mebidang adalah sebuah sistem pelayanan angkutan massal berbasis jalan yang diharapkan cepat, nyaman, aman dan tepat waktu dari segi infrastruktur, kendaraan dan jadwal. Secara operasional Bus Rapid Transit (BRT) di Provinsi Sumatera

Utara dikelola oleh Perum Damri dengan 2 koridor trayek yaitu, Medan-Binjai dan

Medan-Lubuk Pakam.

1.2 Rumusan Masalah

Bagi sebuah kota, kinerja dan pelayanan angkutan penumpang umum yang baik, akan membuat lalu lintas kota akan lebih baik serta dapat menunjang kegiatan perekonomian secara efisien dan efektif. Dengan telah beroperasinya bus Trans

Mebidang dengan sistem transportasi massal diharapkan dapat secara langsung

Universitas Sumatera Utara 4

maupun tidak langsung untuk pindah dari penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan transportasi umum untuk mengurangi sedikitnya kemacetan yang mulai terasa di ruas trayek Medan-Binjai dan Medan-Lubuk Pakam.

Ada tiga dimensi yang menentukan dalam angkutan umum, yaitu dimensi evaluasi pelayanan, yang akan ditentukan oleh pengguna (user), dimensi kinerja pelayanan yang lebih banyak ditinjau dari sisi pemilik (operator) transportasi angkutan umum, dan dimensi kebijakan pemerintah (regulator). Masyarakat, dalam hal ini bertindak sebagai pengguna jasa transportasi, akan menentukan bagaimana permintaan yang muncul. Hal-hal penting yang dituntut oleh pengguna jasa transportasi di antaranya adalah bagaimana memperpendek waktu perjalanan dan waktu tunggu, meningkatkan kecepatan perjalanan, kenyamanan, kemudahan mencapai halte, dan adanya informasi yang baik mengenai jadwal dan rute perjalanan angkutan umum.

Dengan melihat keresahan dan permasalahan transportasi umum yang ada tersebut timbul beberapa pertanyaan yang perlu diadakannya penelitian dari sudut pandang perspektif masyarakat sebagai pengguna angkutan umum, antara lain;

1. Bagaimana kinerja operasional bus Trans Mebidang sebagai sarana

transportasi dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh operator.

2. Bagaimana tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna transportasi

umum terhadap pelayanan bus Trans Mebidang.

3. Bagaimana konsep dan strategi peningkatan bus Trans Mebidang yang telah

beroperasi di Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara 5

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis bagaimana kinerja operasional bus dengan penilaian

survei dinamis bus Trans Mebidang.

2. Untuk mengetahui kualitas pelayanan dalam sarana bus apa yang diinginkan

penumpang.

3. Secara khusus penelitian ini dimaksudkan dapat memberikan informasi

kepada operator bus Trans Mebidang mengenai kinerja operasional dan

pelayanan yang diterima dari sudut pandang perspektif masyarakat sebagai

acuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja operasional bus dan

pelayanannya

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian tingkat kinerja operasional dan mencari kepuasan penumpang terhadap kualitas pelayanan bus Trans Mebidang yang diambil dari persepsi penumpang merupakan bagian dari perencanaan dan pengevaluasian transportasi, terutama sistem Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan (Bus Rapid Transit) di

Sumatera Utara. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi manfaat baik untuk bidang akademis dan pengembangan keilmuan hingga dapat diharapkan menjadi manfaat bagi pemerintah, yaitu bisa menjadi rujukan untuk mengetahui kondisi kinerja operasional dan kualitas pelayanan yang dapat diperbaiki dan ditingkatkan pelayanannya.

1.5 Batasan dan Lingkup Penelitian

Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah dan upaya membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas atau lebar sehingga penelitian itu lebih bisa fokus

Universitas Sumatera Utara 6

untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar pembahasannya tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevansi sehingga penelitian itu bisa lebih fokus untuk dilakukan. Asumsi-asumsi dan pembatasan penelitian terutama sebelum merumuskan masalah penelitian merupakan hal yang perlu dikemukakan dalam penelitian untuk menghindari salah pengertian para pembaca dan pengguna hasil penelitian. Batasan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kinerja yang diteliti pada penelitian ini terfokus pada kinerja operasional

sarana bus saja, bukan secara kinerja pada prasarana secara keseluruhan

dalam sistem Bus Rapid Transit.

2. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pada analisis kualitas

mutu pelayanan yang diberikan oleh operator bus Trans Mebidang.

3. Masyarakat yang disurvei adalah responden terwakili sebagai kelompok

penumpang bus yang mempunyai kemampuan untuk memilih apakah

menggunakan angkutan umum Trans Mebidang atau moda transportasi

lainnya (choice users) dan responden sebagai kelompok penumpang bus

yang tidak mempunyai pilihan lain selain angkutan umum BRT tersebut.

4. Penumpang bus adalah penumpang yang menggunakan bus Trans

Mebidang dalam melakukan aktivitas kesehariannya.

5. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari operator

PT Damri dan hasil survei kuesioner yang dibagikan kepada responden.

6. Sampel yang didapat diasumsikan bisa mewakili kepuasan responden

terpilih pada penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara 7

7. Wilayah penelitian adalah penumpang yang menggunakan jasa angkutan

umum bus Trans Mebidang koridor trayek Medan-Binjai dan Medan-Lubuk

Pakam.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi informasi tentang penelitian ini yang menarik untuk diteliti. Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mengemukakan tentang landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan dan sebagai pedoman dalam pembahasan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

Menjelaskan tahapan dalam penelitian, kerangka pemikiran, objek pemilihan, jenis dan sumber data, dan metode pengumpulan data.

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Berisikan mengenai deskripsi objek penelitian dan analisis data yang secara khusus membahas analis kinerja operasional transportasi bus Trans Mebidang dan kualitas kepuasan layanan transportasi bus Trans Mebidang, yang menjelaskan hasil-hasil analis dan pengujiannya yang dapat memberikan suatu gambaran dalam meningkatkan kualitas kepuasan layanan.

BAB V PENUTUP

Berisikan kesimpulan dari hasil penulisan tesis ini dan akan disampaikan pula saran bagi pihak yang terkait untuk membangun tesis ini menjadi lebih baik dan sempurna dari segi keilmuan dan sudut pandang yang lebih berbeda.

Universitas Sumatera Utara BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Transportasi

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dengan menggunakan wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Banyak ahli telah merumuskan dan mengemukakan pengertian transportasi. Para ahli memiliki pandangannya masing-masing yang mempunyai perbedaan dan persamaan antara yang satu dengan lainnya.

Kata transportasi berasal dari bahasa latin yaitu transportare yang mana trans berarti mengangkat atau membawa. Jadi transportasi adalah membawa sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain. Menurut Salim (2000) transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.

Dalam transportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu pemindahan/pergerakan

(movement) dan secara fisik mengubah tempat dari barang (commodity) dan penumpang ke tempat lain.

Menurut Miro (2005) transportasi dapat diartikan usaha memindahkan, mengerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, di mana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan menurut Nasution (2008) adalah sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Jadi pengertian transportasi berarti sebuah proses, yakni proses pemindahan, proses

8

Universitas Sumatera Utara 9

pergerakan, proses mengangkut, dan mengalihkan di mana proses ini tidak bisa dilepaskan dari keperluan akan alat pendukung untuk menjamin lancarnya proses perpindahan sesuai dengan waktu yang diinginkan.

Menurut Nasution (2008) terdapat unsur-unsur pengangkutan/transportasi meliputi atas:

1. Ada muatan yang diangkut

2. Tersedia kendaraan sebagai alat angkutannya

3. Jalanan/jalur yang dapat dilalui

4. Ada terminal asal dan terminal tujuan

5. Tersedianya sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang

menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.

Masing-masing unsur tersebut tidak bisa hadir dan beroperasi sendiri-sendiri, kesemuanya harus terintegrasi secara serentak. Seandainya ada salah satu saja komponen tidak hadir, maka alat pendukung proses perpindahan (sistem transportasi) tidak dapat bekerja atau berfungsi. Transportasi bukan hanya usaha berupa gerakan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan gerakan secara statis akan tetapi transportasi akan mengalami perkembangan dan kemajuan dari waktu ke waktu baik sarana dan prasarananya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Transportasi merupakan salah satu fasilitas bagi suatu daerah untuk maju dan berkembang serta transportasi dapat meningkatkan aksesibilitas atau hubungan suatu daerah karena aksesibilitas sering dikaitkan dengan daerah. Untuk membangun suatu pedesaan keberadaan prasarana dan sarana transportasi tidak dapat terpisahkan dalam suatu program pembangunan. Kelangsungan proses

Universitas Sumatera Utara 10

produksi yang efisien, investasi dan perkembangan teknologi serta terciptanya pasar dan nilai selalu didukung oleh system transportasi yang baik. Transportasi faktor yang sangat penting dan strategis untuk dikembangkan, diantaranya adalah untuk melayani angkutan barang dan manusia dari satu daerah ke daerah lainnya dan menunjang pengembangan kegiatan-kegiatan sektor lain untuk meningkatkan pembangunan nasional di Indonesia.

Peranan Transportasi

Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia harus menggunakan sumber daya alam yang menyediakan makanan dan minuman, pakaian, dan perumahan sebagai tempat tinggal dengan harapan untuk mendapatkan penghidupan yang layak dan nyaman serta tenteram. Akan tetapi, keberadaan sumber daya alam di permukaan bumi tidak merata karena keadaan alam itu sendiri. Tidak ada satu wilayah di dunia ini yang dalam memenuhi kebutuhan akan sumber daya alam di wilayahnya berasal hanya dari wilayah itu sendiri, dengan demikian manusia harus melakukan transportasi dengan melintasi berbagai kondisi alam.

Transportasi yang baik akan berperan penting dalam perkembangan wilayah terutama dalam aksesibilitas, adapun yang di maksud dengan aksesibilitas adalah kemudahan dan kemampuan suatu wilayah atau ruang untuk diakses atau dijangkau oleh pihak dari luar daerah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.

Mudahnya suatu lokasi dihubungkan dengan lokasi lainnya lewat jaringan transportasi yang ada, berupa prasarana jalan dan alat angkut yang bergerak di atasnya. Pembangunan pedesaan semakin lambat dan terhambat karena kurangnya sarana transportasi yang ada (Margaretta, 2000)

Universitas Sumatera Utara 11

Menurut Kadir (2006) pada jurnal perencanaan dan pengembangan wilayah wahana hijau, peran dan pentingnya transportasi dalam pembangunan ekonomi yang utama adalah tersedianya barang, stabilisasi dan penyamaan harga, penurunan harga, meningkatnya nilai tanah, terjadinya spesialisasi antar wilayah, berkembangnya usaha skala kecil, terjadinya urbanisasi dan konsentrasi penduduk.

Dampak negatif perkembangan transportasi antara lain: bahaya atas kehancuran umat manusia, hilangnya sifat-sifat individual dan kelompok, tingginya frekuensi dan intensitas kecelakaan, makin meningkatnya urbanisasi, kepadatan dan konsentrasi penduduk dan tersingkir nya industri kerajinan rumah tangga.

Tujuan transportasi dalam mendukung perkembangan ekonomi nasional antara lain:

1. Meningkatkan pendapatan nasional disertai dengan distribusi yang merata

antara penduduk.

2. Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan

pada konsumen, industri, dan pemerintah.

3. Mengembangkan industri nasional yang dapat menghasilkan devisa serta

menyuplai pasaran dalam negeri.

4. Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja bagi masyarakat.

Menurut Salim (2000) transportasi bermanfaat bagi masyarakat, dalam arti hasil-hasil produksi dan bahan-bahan baku suatu daerah dapat dipasarkan kepada perusahaan industri. Selain itu transportasi melaksanakan penyebaran penduduk dan pemerataan pembangunan. Penyebaran penduduk ke seluruh pelosok tanah air di Indonesia menggunakan berbagai jenis moda transportasi. Sementara menurut

Daldjoeni (2003) tentang peran transportasi dalam menghubungkan bahan baku ke

Universitas Sumatera Utara 12

konsumen: ‘Pengangkutan berperan penting untuk saling menghubungkan daerah sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran dan daerah pemukiman sebagai tempat tinggal konsumen’.

Pengangkutan merupakan pendukung pergerakan manusia untuk melintasi ruang dan waktu di permukaan bumi ini, di mana kondisi permukaan bumi yang berbeda-beda karena faktor-faktor geografi sehingga dapat menjadi faktor pembatas satu daerah dengan daerah lainnya, untuk menghubungkan dan mengurangi perbedaan tersebut dibutuhkan satu faktor lain yang menjembatani keterbatasan ruang gerak manusia yaitu transportasi, untuk mendukung transportasi dibutuhkan alat angkut berupa kendaraan, sehingga perusahaan otomotif dapat memproduksi berbagai jenis kendaraan.

Sumber daya yang merata dan saling melengkapi memerlukan adanya transportasi yang baik sebagai alat angkut dan penggerak kehidupan manusia. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Warpani (1990) pengangkutan diperlukan karena sumber-sumber kebutuhan manusia di suatu daerah tidak terdapat di setiap tempat.

Di samping itu sumber daya yang dibutuhkan harus melalui tahapan produksi, di mana lokasinya tidak selalu terdapat ditempat manusia sebagai konsumen.

Menurut Nasution (2008) peranan pengangkutan mencakup bidang yang luas di dalam kehidupan manusia yang meliputi atas berbagai aspek, seperti aspek sosial dan budaya, aspek politis dan pertahanan, aspek hukum, aspek teknik, dan aspek ekonomi. Kegiatan transportasi tidak terlepas dari biaya pengangkutan, yang dalam pengangkutan barang dan manusia atau penumpang sering disebut ongkos.

Kegiatan transportasi merupakan bergerak di bidang jasa dengan menggunakan sopir dan peralatan lainnya serta bahan bakar minyak sebagai bahan bakar untuk

Universitas Sumatera Utara 13

menggerakkan alat transportasi, sehingga biaya transportasi sangat tergantung pada harga bahan bakar minyak, apalagi pada saat ini harga bahan bakar minyak terus mengalami kenaikan. Untuk menghemat biaya transportasi, khususnya transportasi darat dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi jalan dan ketersediaan berbagai jenis dan jumlah angkutan umum yang disesuaikan dengan jarak tempuh sehingga dapat mempermudah penduduk dalam melakukan segala aktivitas.

Sarana Transportasi

Sarana adalah barang atau benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. Menurut Miro (2005) masyarakat pelaku perjalanan (konsumen jasa transportasi) dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu:

1. Golongan Paksawan (Captive) merupakan jumlah terbesar di Negara

berkembang, yaitu golongan masyarakat yang terpaksa menggunakan

angkutan umum karena ketiadaan mobil pribadi. Mereka secara ekonomi

adalah golongan masyarakat lapisan menengah ke bawah (miskin atau

ekonomi lemah).

2. Golongan Pilihwan (Choice), merupakan jumlah terbanyak di Negara-

negara maju, yaitu golongan masyarakat yang mempunyai kemudahan

(akses) ke kendaraan pribadi dan dapat memilih untuk menggunakan

angkutan umum atau angkutan pribadi. Mereka secara ekonomi adalah

golongan masyarakat lapisan menengah ke atas (kaya atau ekonomi kuat).

Universitas Sumatera Utara 14

Menurut Miro (2005) secara umum, ada dua kelompok besar moda transportasi yaitu:

1. Kendaraan Pribadi (Private Transportation), yaitu: Moda transportasi yang

dikhususkan buat pribadi seseorang dan seseorang itu bebas memakainya

ke mana saja, di mana saja dan kapan saja dia mau, bahkan mungkin juga

dia tidak memakainya sama sekali (mobilnya disimpan di garasi).

2. Kendaraan Umum (Public Transportation), yaitu: Moda transportasi yang

diperuntukkan buat bersama (orang banyak), kepentingan bersama,

menerima pelayanan bersama, mempunyai arah dan titik tujuan yang sama,

serta terikat dengan peraturan trayek yang sudah ditentukan dan jadwal yang

sudah ditetapkan dan para pelaku perjalanan harus wajib menyesuaikan diri

dengan ketentuan-ketentuan tersebut apabila angkutan umum ini sudah

mereka pilih.

Angkutan umum merupakan sarana angkutan untuk masyarakat kecil dan menengah supaya dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam masyarakat. Warpani (1990), menyatakan bahwa angkutan umum penumpang adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan system sewa atau membayar. Menurut Adriansyah (2015), pengertian angkutan umum (public transport) adalah semua jenis model transportasi yang supply untuk kebutuhan mobilitas pergerakan barang dan orang, demi kepentingan masyarakat atau umum dalam memenuhi kebutuhannya, jenis angkutan berdasarkan peruntukannya terdiri dari angkutan umum dan angkutan penumpang, masing-masing dengan jenis kendaraan dan fasilitas yang berbeda. Angkutan jalan adalah kendaraan yang diperbolehkan untuk menggunakan jalan. Angkutan jalan ini di antaranya adalah:

Universitas Sumatera Utara 15

1. Truk adalah kendaraan bermotor yang beroda empat atau lebih yang

mengangkut barang dengan kapasitas lebih dari satu ton.

2. Pickup adalah kendaraan bermotor yang berdoa empat yang mengangkut

barang dengan kapasitas muatan kurang dari satu ton.

3. Bus merupakan setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari

delapan tempat duduk tidak termasuk pengemudi, baik dengan maupun

tanpa bagasi.

4. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi

sebanyak-banyaknya delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk

pengemudi, baik dengan atau tanpa bagasi.

5. Becak merupakan kendaraan bermotor beroda tiga dengan tempat duduk

penumpang di samping pengemudi.

6. Ojek adalah kendaraan bermotor beroda dua.

Fungsi sarana transportasi adalah untuk mengangkut penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain, kebutuhan akan angkutan tergantung fungsi bagi kegunaan seseorang (personal place utility), maka bermunculan bermacam- macam kendaraan sebagai alat angkut. Harga barang dan jasa pada hakikatnya dipengaruhi oleh permintaan akan barang dan jumlah barang tersedia (demand and supply).

Biaya angkutan merupakan unsur penting dalam produksi barang yang merupakan faktor pendorong bagi produksi barang.

Jumlah kapasitas tersedia dibandingkan dengan kebutuhan terbatas, di samping itu permintaan terhadap jasa transportasi. Permintaan akan jasa transportasi diturunkan dari keinginan untuk mengikuti kegiatan yang berada diluar tempat tinggal mereka, dan dalam kasus untuk mengikuti kegiatan yang berada

Universitas Sumatera Utara 16

diluar tempat tinggal mereka, dan dalam kasus untuk gerakan barang dari tempat di mana barang itu diambil, atau dibuat ke tempat di mana dikonsumsi (Morlok, 1998).

Menurut Nasution (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jasa angkutan adalah sebagai berikut:

1. Harga jasa angkutan - Harga jasa transportasi melingkupi banyak macam

biaya, dan bukan sekedar biaya jasa angkutan saja. Namun demikian

sekadar untuk menyederhanakan pemikiran dan analisis, anggap saja bahwa

tarif jasa angkutan hanya mencerminkan imbalan balas jasa terhadap

pengangkutan agar dapat melihat kepekaan permintaan jasa angkutan

terhadap perubahan harga/tariff.

2. Tingkat pendapatan - Apabila tingkat pendapatan pemakai jasa transportasi

makin meningkat, maka permintaan jasa transportasi makin meningkat pula

karena kebutuhan melakukan perjalanan makin meningkat.

3. Citra atau image terhadap perusahaan atau moda transportasi tertentu.

Apabila suatu perusahaan angkutan atau moda angkutan tertentu senantiasa

memberikan kualitas pelayanan yang dapat memberi kepuasan kepada

pemakai jasa transportasi, maka konsumen tersebut menjadi pelanggan yang

setia. Dengan kualitas pelayanan yang prima, akan dapat meningkat citra

perusahaan kepada para pelanggannya.

Sedangkan menurut Salim (2000), untuk mengetahui jumlah permintaan akan jasa angkutan transportasi, perlu diketahui jumlah permintaan akan jasa-jasa transportasi yaitu sebagai berikut:

1. Pertumbuhan jumlah penduduk di suatu daerah, propinsi dan Negara akan

menimbulkan pengaruh terhadap jumlah penggunaan jasa angkutan

Universitas Sumatera Utara 17

transportasi yang dibutuhkan (pertanian, perdagangan, perindustrian dan

sebagainya).

2. Pembangunan Daerah, dalam pemerataan pembangunan dan penyebaran

penduduk di daerah, transportasi merupakan penunjang dalam hal tersebut.

3. Pemasaran hasil pertanian, hasil-hasil pertanian yang akan dipasarkan harus

didukung oleh transportasi yang memadai, untuk melancarkan pemasaran

hasil-hasil pertanian.

4. Industrialisasi, pembangunan industri akan membawa pengaruh terhadap

penggunaan dan jenis jasa-jasa transportasi.

5. Transmigrasi dan Penyebaran Penduduk, penyebaran penduduk di

Indonesia merupakan salah satu faktor yang menentukan banyaknya jumlah

jasa angkutan yang dibutuhkan di setiap daerah di Indonesia yang harus

dipenuhi oleh perusahaan pengangkutan.

6. Analisa dan proyeksi akan permintaan jasa transportasi adalah untuk

memenuhi permintaan akan jasa-jasa transportasi yang baik dan terarah,

agar dapat memenuhi kebutuhan akan jasa angkutan yang diperlukan oleh

masyarakat yang menggunakan jasa angkutan.

Mobilitas penduduk yang terjadi di suatu wilayah secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan jaringan transportasi sebagai pengangkutan, dan untuk kelancaran arus pengangkutan tidak lepas dari prasarana dan sarana transportasi yang memadai. Untuk mendukung semua hal tersebut memerlukan pembangunan yang terpadu dan terarah.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan berbagai aktivitas, baik fisik maupun psikis guna memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya secara

Universitas Sumatera Utara 18

maksimal, yang kita ketahui berupa produksi, distribusi dan konsumsi yang merupakan kegiatan inti makhluk sosial. Salah satu rangkaian aktivitas itu berupa kegiatan menggunakan moda transportasi sebagai salah satu kebutuhan yang cukup penting untuk menunjang kelancaran dalam bertransaksi ekonomi. Jika dilihat dari segi sosial dan budaya, transportasi berguna sebagai sarana untuk berhubungan dan saling mengunjungi sesama makhluk sosial yang saling membutuhkan. Sementara, bila dilihat dari sudut pandang politik dan pertahanan, alat transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan, keandalan sistem dan sarana berhubungan ikut memperkokoh stabilitas politik suatu negara melalui aparat keamanan dan memberi rasa aman dan tenteram.

Dari semua kegunaan transportasi di atas tentu sangat dibutuhkan suatu pengaturan, pengawasan dan pengorganisasian yang apik dari suatu institusi agar manfaat dari moda transportasi tersebut bisa tetap dipertahankan dan berfungsi sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka dari itu perlu adanya manajemen transportasi di suatu wilayah yang pasti memiliki mobilitas ekonomi yang beragam.

Kegiatan transportasi bukan, suatu tujuan melainkan mekanisme untuk mencapai tujuan. Menurut Setijowarno dan Frazila (2001), pergerakan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya mengikuti 3 (tiga) kondisi yaitu:

1. Pelengkap, relatif menarik antara dua atau lebih tujuan.

2. Keinginan untuk mengatasi jarak, di mana sebagai perpindahan yang diukur

dalam kerangka waktu dan uang yang dibutuhkan untuk mengatasi jarak dan

teknologi terbaik untuk mencapainya.

3. Kesempatan intervensi berkompetisi di antara beberapa lokasi untuk

memenuhi kebutuhan dan penyediaan. Untuk mencapai pergerakan yang

Universitas Sumatera Utara 19

cepat, aman, nyaman dan sesuai dengan kebutuhan akan kapasitas angkut

maka diperlukan suatu fasilitas atau prasarana yang mendukung pergerakan

tersebut.

Penyediaan fasilitas untuk mendukung dari pergerakan tersebut menyesuaikan dengan jenis moda yang digunakan. Pemilihan moda transportasi tergantung dan ditentukan dari beberapa faktor yang ada antara lain:

1. Segi pelayanan

2. Keandalan

3. Keandalan dalam bergerak

4. Keperluan

5. Keselamatan dalam perjalanan

6. Fleksibilitas

7. Biaya

8. Tingkat Polusi

9. Jarak Tempuh

10. Penggunaan bahan bakar

11. Kecepatan gerak

Masing-masing moda transportasi menurut Setijowarno dan Frazila (2001), memiliki ciri-ciri operasional yang berlainan yaitu dalam hal:

1. Kecepatan, menunjukkan beberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk

bergerak antara dua lokasi.

2. Tersedianya pelayanan (availability of services), menyangkut kemampuan

untuk menyelenggarakan hubungan antara dua lokasi.

Universitas Sumatera Utara 20

3. Pengoperasian yang diandalkan (dependability of operations),

menunjukkan perbedaan-perbedaan yang terjadi antara kenyataan dan

jadwal yang ditentukan.

4. Kemampuan (capability), merupakan kemampuan untuk dapat menangani

segala bentuk dan keperluan akan angkutan.

5. Frekuensi adalah banyaknya gerakan atau hubungan yang dijadwalkan

permintaan dan penawaran transportasi.

Permintaan (Demand) Transportasi

Permintaan akan perjalanan mempunyai kemiripan dengan permintaan ekonomi. Oleh karena itu permintaan atas jasa transportasi disebut sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa lain. Menurut Setijowarno dan Frazila (2001), pada dasarnya permintaan atas jasa transportasi diturunkan dari:

1. Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari suatu lokasi ke lokasi lainnya

untuk melakukan suatu kegiatan.

2. Permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia di tempat yang

diinginkan. Dalam hal angkutan penumpang, karakter turunan dari

kebutuhan dicerminkan pada perjalanan yang diadakan untuk mencapai

suatu tujuan tertentu, seperti pergi bekerja, berenang ke pantai, dan

sebagainya. Jadi faktor yang mempengaruhi jumlah perjalanan ke tempat

tertentu adalah jenis kegiatan yang dapat dilakukan atau tingkat pencapaian

tujuan perjalanan, dan biaya untuk mencapai tempat tujuan tersebut. Dengan

kata lain bahwa perjalanan timbul karena aktivitas yang ada dalam

Universitas Sumatera Utara 21

masyarakat. Semakin banyak dan pentingnya aktivitas yang ada maka

tingkat perjalanan pun meningkat.

Menurut Marvin (1979), bentuk tujuan perjalanan yang biasanya dipergunakan oleh perencana transportasi adalah:

a. Perjalanan pekerjaan (work trip)

b. Perjalanan sekolah (school trip)

c. Perjalanan belanja (shopping trip)

d. Perjalanan bisnis pekerjaan (employer’s business trip)

e. Perjalanan sosial (social trip)

f. Perjalanan untuk makan (trip to eat meal)

g. Perjalanan rekreasi (recreational trip)

Besarnya permintaan transportasi berkaitan dengan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, yakni sistem kegiatan yang biasanya dapat diukur melalui intensitas guna lahan. Hubungan yang terdapat pada sistem transportasi dan sistem tata guna lahan menurut Setijowarno dan Frazila (2001) yaitu:

a. Perubahan/peningkatan guna lahan akan membangkitkan perjalanan.

b. Meningkatnya bangkitan akan menaikkan tingkat permintaan pergerakan

yang akhirnya memerlukan penyediaan prasarana transportasi.

c. Pengadaan prasarana akan meningkatkan daya hubung parsial.

d. Naiknya daya hubung akan meningkatkan harga/nilai lahan.

e. Penentuan pemilihan lokasi yang akhirnya menghasilkan perubahan dalam

sistem guna lahan.

Universitas Sumatera Utara 22

Masyarakat sebagai faktor utama dalam melakukan kegiatan perjalanan selalu ingin agar permintaannya terpenuhi. Menurut White (1976), permintaan yang ada dari masyarakat akan pemenuhan kebutuhan transportasi dipengaruhi oleh:

a. Pendapatan masing-masing orang

b. Kesehatan

c. Tujuan dari perjalanan

d. Jenis perjalanan

e. Banyaknya penumpang (group/individual)

f. Perjalanan yang mendesak.

Terpenuhinya permintaan akan kebutuhan transportasi ditimbulkan oleh ciri- ciri perjalanan yang mempengaruhi pemilihan moda, di mana masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi dapat menggunakan moda yang ada. Faktor yang terdapat dalam ciri perjalanan yang dimaksud yaitu:

1. Jarak perjalanan - Jarak perjalanan mempengaruhi orang dalam menentukan

pemilihan moda. Makin dekat jarak tempuh, pada umumnya orang makin

memilih moda yang paling praktis

2. Tujuan perjalanan - Tujuan perjalanan mempunyai keterkaitan antara

keinginan-keinginan masing-masing orang dalam memilih moda yang

diinginkan.

Permintaan akan transportasi timbul dari perilaku manusia akan perpindahan manusia atau barang yang mempunyai ciri-ciri khusus. Ciri-ciri tersebut bersifat terus dan terjadi sepanjang waktu. Ciri-ciri tersebut mengalami jam-jam puncak pada pagi hari di mana orang mulai mengadakan aktivitas dan sore hari pada waktu istirahat dari pekerjaan. Tidak hanya mengalami titik-titik puncak namun juga titik-

Universitas Sumatera Utara 23

titik terendah pada hari-hari tertentu dalam satu tahun. Kebutuhan dan perilaku yang tetap ini yang menjadi dasar munculnya permintaan transportasi.

Penawaran (Supply) Transportasi

Dalam pendekatan mikro ekonomi standar, supply dan demand dikatakan berada pada kompetisi sempurna bila terdiri dari sejumlah besar pembeli dan penjual di mana tidak ada satu pun penjual ataupun pembeli dapat mempengaruhi secara disproporsional harga dari barang. Demikian juga dalam hal transportasi, dikatakan mencapai kompetisi sempurna bila biaya/tarif transportasi tidak terpengaruh oleh pihak penumpang maupun penyedia sarana transportasi. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa supply dirasa cukup bila permintaan terpenuhi tanpa adanya pengaruh dalam tarif perjalanan baik dari penyedia transportasi maupun penumpang.

Permintaan adalah suatu fungsi positif dari biaya. Realita yang banyak terjadi transportasi ditawarkan pada tingkat harga tertentu, sehingga bagaimanapun penawaran akan transportasi ini sangat dipengaruhi oleh harga-harga yang terlibat.

Harga terlibat misalnya biaya terminal (terminal cost) dan biaya pergerakan

(movement cost). Penawaran jasa transportasi meliputi tingkat pelayanan dan harga yang bertitik tolak pada pemikiran bahwa kenaikan harga mengakibatkan meningkatnya jumlah yang dihasilkan dan ditawarkan untuk dijual. Tingkat pelayanan transportasi berhubungan erat dengan volume, seperti halnya dengan penetapan harga. Banyak sedikitnya penumpang yang ada tidak terlepas dari peranan pelayanan yang diberikan oleh pihak pemberi jasa transportasi kepada pemakainya yaitu penumpang.

Universitas Sumatera Utara 24

Berkaitan dengan pelayanan angkutan orang menurut Marvin (1979), maka beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut di atas yaitu:

a. Kecepatan

b. Kelengkapan

c. Keselamatan

d. Harga yang terjangkau

e. Frekuensi

f. Pertanggungjawaban

g. Keteraturan

h. Kenyamanan

i. Kapasitas

2.2 Konsep Perencanaan Transportasi

Konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang dan paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap. Model ini merupakan gabungan dari beberapa komponen yang masing-masing harus dilakukan secara terpisah dan beruntun yaitu:

1. Aksesibilitas

Aksesibilitas digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan menolong

mengevaluasi alternatif perencanaan transportasi yang diusulkan,

merupakan konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan

dengan sistem jaringan yang menghubungkannya. Menurut Black (1981)

aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai

cara lokasi tata guna lahan dalam berinteraksi satu sama lain dan “mudah”

Universitas Sumatera Utara 25

atau “susah” nya lokasi tersebut dicapai melalui sistem transportasi yang

ada.

2. Bangkitan dan Tarikan Pergerakan

Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan

jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan,

sedangkan tarikan pergerakan merupakan jumlah pergerakan yang tertarik

ke suatu tata guna lahan atau zona.

3. Sebaran Pergerakan merupakan prakiraan jumlah pergerakan yang berasal

dari suatu zone atau tata guna lahan yang lain. Tahap ini menghubungkan

interaksi antara tata guna lahan, jaringan transportasi dan arus lalu lintas.

4. Pemilihan Moda

Jika interaksi yang terjadi antar tata guna lahan mengharuskan terjadinya

pergerakan, maka harus ditentukan dalam hal pemilihan alat angkut (moda

transportasi) yang akan digunakan.

5. Pemilihan Rute

Pemilihan rute tergantung juga dari moda transportasi yang digunakan.

Pemilihan moda dan pemilihan rute dilakukan bersama dengan alternatif

terpendek, tercepat dan termurah.

2.3 Angkutan Umum Penumpang (AUP)

Dalam usaha memahami karakteristik pengguna angkutan umum, ada baiknya terlebih dahulu kita kaji dari karakteristik masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan umum. Ditinjau dari pemenuhan akan kebutuhan mobilitasnya, masyarakat perkotaan dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu choice dan captive.

Kelompok choice yaitu sekelompok orang yang mempunyai pilihan (choice) dalam

Universitas Sumatera Utara 26

pemenuhan kebutuhan mobilitas nya, yaitu pilihan dalam menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan angkutan umum. Kelompok captive yaitu sekelompok orang yang tergantung pada angkutan umum untuk pemenuhan kebutuhan mobilitas nya. Angkutan menurut UU No. 14 tahun 1992 tentang angkutan jalan adalah pemindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Angkutan umum penumpang menurut Warpani (1990) adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar.

Termasuk dalam pengertian angkutan penumpang adalah angkutan kota (minibus, bus, dan lain-lain), kereta api, angkutan air, dan angkutan udara.

Tujuan utama angkutan umum penumpang adalah:

1. Menyelenggarakan pelayanan angkutan yang baik dan layak bagi

masyarakat yaitu aman, cepat, murah, dan nyaman.

2. Membuka lapangan kerja.

3. Pengurangan volume lalu-lintas kendaraan pribadi.

Bagi perusahaan-perusahaan transportasi (operator) yang menghasilkan jasa pelayanan transportasi kepada masyarakat pemakai jasa angkutan (users), maka pada prinsipnya terdapat empat fungsi produk jasa transportasi yang aman (safety), tertib dan teratur (regularity), nyaman (comfort), dan ekonomis. Untuk mewujudkan keempat fungsi produk jasa tersebut, fungsi manajemen transportasi bagi perusahaan transportasi pada umumnya adalah:

1. Merencanakan kapasitas dan jumlah armada.

2. Merencanakan jaringan trayek/lintas/rute serta menentukan jadwal

keberangkatan.

3. Mengatur pelaksanaan operasi armada dan awal kendaraan.

Universitas Sumatera Utara 27

4. Memelihara dan memperbaiki armada.

5. Memberi pelayanan kepada penumpang dan barang.

6. Melaksanakan promosi dan penjualan tiket.

7. Merencanakan dan mengendalikan keuangan.

8. Mengatur pembelian suku cadang dan logistik.

9. Merencanakan sistem dan prosedur untuk meningkatkan efisiensi

perusahaan.

10. Melaksanakan penelitian dan pengembangan perusahaan.

11. Menjalin hubungan yang erat dengan instansi-instansi pemerintah maupun

instansi lainnya.

Beberapa kriteria ideal angkutan umum menurut Harries (1976) dapat dilihat dalam Tabel 2.1

Table 2.1 Kriteria Angkutan Umum Ideal (Harries dikutip dari Anggraeni, 2009) 1. Setiap saat tersedia 2. Kedatangan dan sampai tujuan tepat waktu 3. Waktu total perjalanan singkat-dari rumah, menunggu, dalam Keandalan kendaraan, berjalan ke tujuan 4. Waktu tunggu singkat 5. Sedikit berjalan kaki ke bus stop 6. Tidak perlu berpindah kendaraan 1. Pelayanan yang sopan 2. Terlindung dari cuaca buruk di bus stop 3. Mudah turun naik kendaraan Kenyamanan 4. Tersedia tempat duduk setiap saat 5. Tidak berdesakan 6. Interior yang menarik 7. Tempat duduk yang enak 1. Terhindar dari kecelakaan Keamanan 2. Badan terlindung dari luka benturan 3. Bebas dari kejahatan Murah 1. Ongkos relatif murah terjangkau Waktu Perjalanan 1. Waktu di dalam kendaraan singkat

2.4 Sistem angkutan umum massa (SAUM)

Untuk mengimbangi dan menekan laju peningkatan penggunaan angkutan pribadi, harus dilakukan perbaikan sistem angkutan umum berdasarkan

Universitas Sumatera Utara 28

kemampuan angkut yang besar, kecepatan yang tinggi, keamanan dan kenyamanan perjalanan yang memadai dan, karena digunakan secara massal, haruslah dengan biaya perjalanan yang terjangkau. Jadi, harus ada sistem transportasi baru yang tidak terikat oleh jalan raya yang memenuhi semua persyaratan itu.

Permasalahan keterbatasan prasarana transportasi juga dapat di atasi dengan mengembangkan Sistem Angkutan Umum Massa (SAUM). Pilihan utama adalah penggunaan jenis moda transportasi kereta api yang berkapasitas besar dibandingkan dengan moda transportasi jalan raya. Kereta api juga dapat bergerak cepat dengan cara memisahkan pergerakannya dengan sistem jaringan yang lain (di bawah atau di atas tanah).

Hal ini hanya dapat diberikan oleh sistem angkutan terpandu atau jalan rel yang kecepatannya bisa diatur sesuai dengan kebutuhan. Frekuensinya pun bisa diatur sehingga daya angkut per satuan waktu dapat dijamin besarnya. Karena fungsinya yang demikian itulah sistem angkutan umum ini dikenal sebagai Sistem

Angkutan Umum Massa (SAUM).

Karena penggunaan kendaraan pribadi cenderung meningkat dengan berbagai alasan, harus dilakukan usaha untuk memperbaiki keseimbangan sistem transportasi secara menyeluruh. Tetapi, karena dana kurang mendukung, tentu harus ada prioritas yang diberikan dengan segala konsekuensi yang mengikutinya.

Perlu diingat kecenderungan kinerja kendaraan angkutan penumpang berikut ini.

• Bila jumlah kendaraan di jalan raya terus bertambah, termasuk armada bus

kota, kecepatan rata-rata akan terus menurun. Ini berarti jumlah orang

terangkut per arah per jam akan semakin berkurang.

Universitas Sumatera Utara 29

• Bila mengangkut orang dilakukan dengan kendaraan di jalan rel, apalagi

dengan menambah jumlah kereta, kecepatan rata-rata masih dapat

dipertahankan dan jumlah orang terangkut bahkan bisa meningkat.

Untuk mengurangi biaya investasi sistem angkutan umum, yang perlu diingat adalah:

• Panjang prasarana jalan; hendaknya diambil rute selurus mungkin (rute

terpendek).

• Jarak antar stasiun yang jauh; hendaknya masih dalam jangkauan 2 kali

jarak tempuh pejalan kaki.

• Bangunan di atas tanah yang paling rendah biayanya, disusul yang melayang, dan

yang paling mahal adalah yang di bawah tanah.

Jenis Angkutan Umum Massal

a. Heavy Rapid Transit

Sistem angkutan yang menggunakan kereta berkinerja tinggi, mobil rel

bertenaga listrik yang beroperasi di jalur-jalur khusus eksklusif, biasanya

tanpa persimpangan, dengan bangunan stasiun yang besar.

b. Light Rapid Transit

Merupakan sistem sarana transportasi terpadu untuk mengangkut

penumpang di mana karakteristiknya berbeda dengan kereta api

konvensional dan merupakan lanjutan pengembangan dari angkutan trem.

LRT adalah suatu moda transportasi yang menggunakan jalur khusus, moda

yang digerakkan dengan energi listrik ini menawarkan kapasitas

penumpang yang besar, kecepatan cukup tinggi, keamanan, kenyamanan,

dengan biaya yang terjangkau, contohnya adalah monorail.

Universitas Sumatera Utara 30

c. Bus Rapid Transit

Bus Rapid Transit atau lebih sering disingkat menjadi BRT adalah

sebuah sistem transportasi berbasis bus yang beroperasi dalam suatu koridor

dengan memanfaatkan salah satu jalur pada jalan utama sebagai jalur

khususnya, yang tidak mengizinkan kendaraan lain memasuki jalur tersebut.

BRT (Bus Rapid Transit) juga didefinisikan sebagai sistem transportasi

yang memiliki kualitas tinggi baik dari segi keamanan, kenyamanan,

ketepatan waktu, infrastruktur, dan juga sistem transportasi yang terjadwal.

BRT dapat dikatakan sebagai sebuah sistem yang mengintegrasikan

antara fasilitas, pelayanan, dan kenyamanan yang bertujuan meningkatkan

kecepatan, reliabilitas, dan ciri khas dari angkutan bus. Lain kata dari BRT

adalah Light Rail Transit (LRT) dalam bentuk bus, suatu transportasi yang

mengombinasikan kualitas transportasi kereta dan fleksibilitas bus

(Thomas, 2001).

Transit Cooperative Research Program (2003) mengungkapkan

bahwa terdapat 7 komponen dalam sistem BRT (Bus Rapid Transit), yaitu:

1. Jalur (Running Ways)

Jalur yang dipakai oleh sistem BRT adalah jalan raya pada umumnya jalan

tersebut diambil satu atau dua jalur (sesuai dengan kondisi jalan yang ada)

sebagai jalur khusus sistem BRT yang tidak boleh diakses oleh kendaraan

lainnya.

2. Stasiun (Stations)

Stasiun BRT sebaiknya mudah diakses oleh calon penumpang, selain itu

jarak antar stasiun perlu dipertimbangkan dengan memperhatikan berbagai

Universitas Sumatera Utara 31

variabel, seperti daerah pusat kota, pusat distribusi, pemukiman warga,

tempat hiburan, dan lain-lain.

3. Kendaraan (Vehicles)

Kendaraan BRT harus memiliki daya angkut yang sangat besar yang

mampu membawa penumpang dalam jumlah banyak per periode waktu.

Selain itu kendaraan yang digunakan sebaiknya berbahan bakar ramah

lingkungan.

4. Pelayanan (Services)

Sistem operasi BRT menitikberatkan pada kecepatan, reliabilitas, dan

kenyamanan bagi penumpang. BRT harus mampu melayani penumpang

dalam jumlah yang sangat banyak dan pengguna tidak menunggu terlalu

lama dalam antrean menunggu bus maupun dalam waktu tempuh perjalanan

penumpang di dalam bus.

5. Struktur Rute (Route Structure)

Memberikan kejelasan rute yang dilalui oleh bus, lengkap dengan informasi

halte mana saja yang disinggahi maupun yang tidak disinggahi oleh bus-bus

tertentu.

6. Sistem Pembayaran (Fare Collection)

Membuat sistem pembayaran diluar bus yaitu di halte keberangkatan, selain

itu sistem pembayaran harus cepat dan mudah (menggunakan kartu khusus

jika diperlukan). Kemudian loket pembayaran dibuat lebih dari satu untuk

mengurangi antrean penumpang di loket pembayaran.

Universitas Sumatera Utara 32

7. Transportasi Sistem Cerdas (Intelligent Transportation Systems)

BRT menggunakan teknologi digital yang mampu memberikan informasi

mengenai kedatangan bus, waktu keberangkatan, jumlah penumpang dalam

bus, dan lain-lain yang dapat meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan

pengguna.

Sistem BRT (Bus Rapid Transit) membuat beberapa negara

terinspirasi untuk membuatnya menjadi salah satu alternatif transportasi

umum. Tahun 1937, Chicago sudah mulai merencanakannya yang

kemudian diikuti oleh Washington D.C pada kurun waktu 1956-1959. Tidak

berhenti disitu, pada tahun 1959, St. Louis juga sudah mulai merancang, dan

Milwaukee menyusul pada tahun 1970 (Barton-Ashman Associates, 1971).

Kota Curitiba, Brazil menerapkan BRT pertama kali pada tahun 1974

disusul oleh Ecuador (1996), Los Angeles, USA (1999), dan yang paling

terkenal, Bogota, Colombia pada tahun 2000. Sistem BRT (Bus Rapid

Transit) pada Bogota dinamakan Trans Milenio dan dikenal sebagai salah

satu sistem transportasi yang berhasil menjadi transportasi umum yang

efisien dan optimal. Hingga saat ini, terdapat berbagai macam BRT (Bus

Rapid Transit) dengan keunikannya masing-masing pada beberapa negara

seperti Colombia, China, dan Indonesia.

BRT juga dikenal dengan nama lain di berbagai tempat, termasuk

Sistem Bus Berkapasitas Tinggi, Sistem Bus Berkualitas Tinggi, Bus-

Metro, Sistem Bus Ekspres, dan Sistem Busway.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan angkutan umum

sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, maka

Universitas Sumatera Utara 33

pemerintah Indonesia mengikuti pengembangan angkutan umum massal

berbasis jalan/Bus Rapid Transit (BRT).

PARATRANSIT SEMI BRT FULL BRT

• Kapasitas Angkut Rendah • Belum Tersedia Lajur • Lajur Khusus (<1000 SMP/Jam/Arah) Khusus • Feeder • Rute tidak terkoordinasi • Masih ada Rute Angkutan Paralel, tetapi terbatas • Rute dan Koridor terintegrasi • Tidak ada shelter khusus • Kapasitas Angkut Massal • Tidak ada rute angkutan • Kurang Nyaman (1000-3000 Pnp/Jam/Arah) umum paralel (> 60%)

• Shelter Khusus • Kapasitas Angkut Massal (6.000-20.000 Pnp/Jam/ • Kendaraan Nyaman Arah)

• Smart Card-Ticketing

• Higher Quality Stations

• Marketing Identity

• Didukung Park and Ride dan Jalur Sepeda

Gambar 2.1. Evolusi BRT (Thomas, 2001)

Bus Trans Mebidang

Bus Trans Mebidang sendiri mulai beroperasi pada November 2015 dengan jumlah armada sebanyak 30 bus. Sebagai fasilitas pendukung, terdapat 47 halte yang tersebar sepanjang jalur trayek bus, mulai dari Kota Binjai hingga Kabupaten

Deli Serdang. Kondisi di dalam Bus Trans Mebidang terdapat 30 kursi tempat duduk di sekeliling bagian dalam bus, dan terdapat 52 pegangan tangan untuk para penumpang yang berdiri dan tidak mendapatkan tempat duduk. Sehingga bila dihitung, total penumpang yang dapat diangkut sekali jalan adalah 82 orang penumpang. Bus Trans Mebidang ini sendiri mulai beroperasi setiap pukul enam pagi hingga pukul sembilan malam dengan selang waktu keberangkatan 15-20 menit. Tarif yang dikenakan kepada penumpang tergolong ke dalam tarif yang

Universitas Sumatera Utara 34

murah dan terjangkau oleh masyarakat, yaitu enam ribu rupiah untuk rute Medan-

Binjai dan tujuh ribu rupiah untuk rute Medan-Lubuk Pakam jauh dekat.

Selanjutnya, pasal 139 juga menyebutkan bahwa penyediaan jasa angkutan umum

dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan atau

badan hukum lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Maka,

tanggung jawab dalam pengelolaan dan pengoperasian Bus Trans Mebidang ini

dilakukan oleh Perum DAMRI Kantor Cabang Medan.

2.5 Analisa Kinerja Angkutan Umum

Untuk mengetahui apakah angkutan umum itu sudah berjalan dengan baik

atau belum dapat dievaluasi dengan memakai indikator kendaraan angkutan umum

berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Pada umumnya besarnya kinerja operasi

atau tingkat pelayanan suatu sistem angkutan umum dapat dilihat dari beberapa

faktor. Adapun faktor-faktor yang umumnya dijadikan indikator kinerja dari

angkutan umum adalah seperti yang ditampilkan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Parameter Kinerja Angkutan Umum Kriteria Parameter Satuan Standar SB B C BR SBR Waktu Perjalanan Pergi Pulang Jam 1-3 ≤ 1 1-1,30 2-2,30 2,30-3 >3 Jumlah Trip Kendaraan/Hari ≥ 8 7 6 5 <5 ≥ 260- 230- 200- Jarak tempuh kendaraan/Hari Km 230-260 <170 260 230 200 170 ≤ 2:10- 2:39- 3:08- Waktu Siklus (Cycle Time) Jam >3:36 2:09 2:38 3:07 3:36 Jumlah ≥ 249- 186- 250-300 123-61 <62 penumpang/Kendaraan/Hari 250 187 124 Faktor Ketersediaan % 80-90 ≥ 90 90-60 60-40 40-20 <20 ≤ 2:01- 2:51- 3:26- Waktu Sirkulasi Jam >3:00 2:22 2:50 3:25 3:40 Pembobotan Trayek 5 4 3 2 1 Sumber: World Bank 1987 dan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan dalam Trayek Tetap dan Teratur

Universitas Sumatera Utara 35

Keterangan:

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

BR = Buruk

SBR = Sangat Buruk

Waktu Perjalanan

Waktu perjalanan (travel time) dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu jarak tertentu dan akan mempunyai hubungan yang terkait dengan kecepatan rata-rata yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu. Travel time merupakan suatu indikator yang menentukan tingkat pelayanan dari suatu pengoperasian bus. Disini jelas terlihat dari kewajiban operator bus untuk menyuplai akan demand yang ada, sebagai indikator dari level of service.

Kecepatan Bus Perkotaan

Kecepatan bus perkotaan menggambarkan waktu yang dibutuhkan oleh pengguna jasa angkutan untuk mencapai tujuan perjalanan. Sehingga kecepatan diperoleh dengan rumus:

푃푎푛푗푎푛𝑔 푅푢푎푠 퐾푒푐푒푝푎푡푎푛 = 푊푎푘푡푢 푇푒푚푝푢ℎ

Secara umum kinerjanya akan menjadi baik apabila kecepatan perjalanan tinggi/cepat. Standar dunia biasanya adalah 10-12 km/jam, mengingat rata-rata panjang rute trayek angkutan perkotaan yang relatif pendek dan jarak perjalanan

Universitas Sumatera Utara 36

penumpang angkutan kota yang terbatas, maka angka ini sebagai angka rata-rata apabila dicapai sudah cukup baik.

Tingkat Ketersediaan (Availability)

Tingkat ketersediaan (availability) adalah jumlah bus yang beroperasi dibandingkan dengan total jumlah bus yang diizinkan, hal ini menggambarkan tingkat efisiensi dan produktivitas masing-masing bus, semakin rendah angka ini akan menggambarkan ketakefisienan dalam pengelolaan kendaraan dan sebaliknya jika semakin tinggi angkanya menunjukkan tingginya tingkat efisiensi dan besarnya jumlah pendapatan tahunan untuk setiap bus.

Waktu Sirkulasi

Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996), waktu sirkulasi adalah waktu yang ditempuh oleh angkutan umum penumpang dari terminal ujung ke pangkalan yang lain dan kemudian kembali lagi ke terminal ujung. Perhitungan waktu sirkulasi ini dapat dihitung dari survey di lapangan.

Selang Waktu (Head Way)

Head Way merupakan selang waktu atau waktu antara satu kendaraan dengan kendaraan lain yang berurutan di belakangnya pada suatu titik dalam rute yang sama. Jika headway semakin kecil atau pendek maka semakin menunjukkan frekuensi semakin tinggi, sehingga akan menyebabkan waktu tunggu yang rendah hal ini merupakan kondisi yang menguntungkan bagi penumpang namun di sisi lain hal ini dapat menyebabkan proses Bunching atau saling menempel antar kendaraan yang beruntun dan ini dapat mengakibatkan gangguan pada arus lalu lintas lainnya.

Untuk menghindari efek bunching ditetapkan minimum headway sebesar 1 (satu)

Universitas Sumatera Utara 37

menit. Jika nilai ini terlampaui, perlu dipikirkan penggunaan kendaraan yang berkapasitas angkut lebih besar.

Headway bus kota pada masing-masing jalur diperoleh dengan rumus:

60 푚푒푛푖푡 퐻푒푎푑푤푎푦 = 퐹푟푒푘푢푒푛푠푖

Frekuensi bus pada masing-masing trayek dapat ditentukan dengan rumus:

퐽푢푚푙푎ℎ 푝푒푛푢푚푝푎푛𝑔 푝푒푟푗푎푚 퐹푟푒푘푢푒푛푠푖 = 퐿퐹 푥 퐾푎푝푎푠푖푡푎푠 퐵푢푠

Jumlah penumpang/jam = (jumlah rit/jam) (jumlah penumpang tertinggi)

퐽푢푚푙푎ℎ 푟푖푡 푝푒푟 ℎ푎푟푖 퐽푢푚푙푎ℎ 푟푖푡 푝푒푟 푗푎푚 = 퐽푎푚 표푝푒푟푎푠푖

LF = Load Factor yang diambil dengan batasan sebesar 70%.

Utilitas Kendaraan

Parameter ini menggambarkan efisiensi pengguna bus, yaitu dalam hal jarak yang ditempuh per hari. World Bank menetapkan standar 230-260 km/bus/hari.

Kondisi lalu lintas yang padat dan semrawut, kedisiplinan awak dan pemakai jasa bus kota, dan kecepatan perjalanan yang rendah akan mengakibatkan angka utilisasi menjadi rendah.

2.6 Kualitas Pelayanan Jasa Transportasi

Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten

(Lupiyoadi, 2001). Sedangkan Kotler (2000) mendefinisikan kualitas: “Quality is the totally of feature and characteristics of a product or service that bear on its

Universitas Sumatera Utara 38

ability to satisfy stated or implied needs.” Simamora (2002) mengatakan bahwa kualitas sebenarnya adalah persepsi. Apalagi jika yang diukur kualitasnya adalah jasa, atau lebih dikenal dengan kualitas pelayanan, penilaian tentang kualitas akan sangat dipengaruhi oleh persepsi penggunanya.

Persepsi pengguna angkutan umum pada dasarnya menghendaki adanya kinerja pelayanan angkutan umum yang sesuai dengan harapan mereka. Kinerja pelayanan angkutan umum meliputi tingkat pelayanan yang cukup memadai, baik waktu tempuh, waktu tunggu maupun keamanan dan kenyamanan yang terjamin selama dalam perjalanan. Apabila angkutan umum tidak dapat memenuhi kebutuhan transportasi perkotaan bagi masyarakat serta fasilitas yang ditawarkan tidak memadai dalam memberikan pelayanan kepada penggunanya, akan dapat menimbulkan kecenderungan untuk meninggalkan moda tersebut. Kebutuhan akan peningkatan mutu layanan sangat diharapkan oleh penumpang pengguna jasa transportasi, sehingga untuk itu perlu di tingkatan kinerja sistem angkutan umum.

Suatu pelayanan dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif sehingga pengguna akan mengalami pengalaman positif dan negatif. Pada umumnya pengguna mengekspresikan pengalaman negatifnya sebagai sebuah pengaduan.

Pengaduan tersebut seharusnya tidak hanya dilihat sebagai sebuah refleksi negatif dari sebuah pelayanan, melainkan sebagai sebuah indikator untuk meningkatkan pelayanan dari angkutan umum tersebut.

Kualitas pelayanan adalah kemampuan perusahaan atau dalam hal ini operator penyedia jasa transportasi dalam memberikan pelayanan kepada para penggunanya. Menurut Payne (2000), kualitas pelayanan atau kualitas jasa berkaitan dengan kemampuan suatu organisasi untuk memenuhi atau melebihi

Universitas Sumatera Utara 39

harapan penggunanya. Menegaskan bahwa realitas adalah persepsi, Payne menyatakan bahwa ukuran kinerja adalah kualitas pelayanan atau jasa yang di persepsikan. Oleh karena itu menurut Payne kualitas jasa memiliki dua komponen penting, yaitu:

1. Kualitas teknis, yaitu dimensi hasil proses operasi jasa.

2. Kualitas fungsional, yaitu dimensi proses dalam hal interaksi antara

pelanggan dengan penyedia jasa.

Menurut Yamit (2001) pelayanan terbaik pada pengguna jasa dan tingkat kualitas dapat dicapai secara konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan perhatian khusus pada standar kinerja pelayanan; baik standar pelayanan internal maupun standar pelayanan eksternal.

Dimensi-dimensi Kualitas Pelayanan

Ada lima dimensi yang biasanya digunakan untuk mengukur suatu kualitas mutu pelayanan. Baik dalam penelitian ini akan menggunakan lima dimensi tersebut. Kelima dimensi tersebut adalah:

1. Tangibles atau bukti fisik, yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan

sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi

jasa. Fasilitas fisik meliputi perlengkapan, peralatan, teknologi, serta

penampilan pegawai.

2. Reliability atau Keandalan, yaitu kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan.

Universitas Sumatera Utara 40

3. Responsiveness atau daya tanggap, yaitu suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan

penyampaian informasi yang jelas.

4. Assurance atau jaminan, yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan

kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya

para pelanggan terhadap perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen yaitu

komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.

5. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual

atau pribadi yang diberikan kepada pengguna layanan dengan berupaya

memahami keinginan pengguna layanan. Perusahaan diharapkan memiliki

pengertian dan pengetahuan tentang pengguna layanan, memahami

kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian

yang nyaman bagi pengguna layanan.

Sedangkan menurut Garperz (2002) ada beberapa dimensi secara luas yang menjadi titik acuan yang harus diperhatikan dalam perbaikan suatu kualitas jasa.

Dimensi yang perlu diperhatikan dalam perbaikan kualitas jasa itu antara lain:

1. Ketepatan waktu pelayanan. Hal-hal yang perlu diperhatikan di sini

berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu proses.

2. Akurasi pelayanan, yang berkaitan dengan reliabilitas pelayanan dan bebas

kesalahan.

3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan. Citra pelayanan

dari industri jasa sangat ditentukan oleh orang-orang dari perusahaan yang

berada pada garis depan dalam melayani langsung pengguna eksternal.

Universitas Sumatera Utara 41

4. Tanggungjawab, berkaitan dengan penerimaan dan penanganan keluhan

dari pengguna secara langsung.

5. Kelengkapan, menyangkut lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana

pendukung, serta pelayanan komplementer lainnya.

6. Kemudahan mendapatkan pelayanan.

7. Variasi model pelayanan, berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-

pola baru dalam pelayanan, features dari pelayanan, dan lain-lain.

8. Pelayanan pribadi, berkaitan dengan fleksibilitas, penanganan permintaan

khusus dan lain-lain.

9. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi,

ruangan tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, tempat parkir

kendaraan, ketersediaan informasi, petunjuk-petunjuk, dan bentuk-bentuk

lain.

10. Atribut pendukung pelayanan lainnya, seperti lingkungan, kebersihan ruang

tunggu, fasilitas musik, AC, dan lain-lain.

Kesenjangan Kualitas Pelayanan

Persepsi dari penyedia layanan jasa dalam menilai sebuah kualitas pelayanan seringkali berbeda dengan persepsi pengguna jasa tersebut. Oleh karena itu seringkali terjadi kesenjangan atau gap. Semakin besar kesenjangan maka semakin besar kemungkinan terjadinya ketidakpuasan. Parasuraman dan rekan-rekan

(Payne, 2000) berhasil mengidentifikasi lima model kesenjangan (gap yang biasa terjadi antara penyedia jasa dan penggunanya). Lima model tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gap harapan - Persepsi manajemen.

Universitas Sumatera Utara 42

2. Gap persepsi manajemen - Harapan kualitas jasa.

3. Gap spesifikasi kualitas jasa - Penyampaian jasa.

4. Gap penyampaian jasa - Komunikasi eksternal.

5. Gap jasa diharapkan - Jasa yang di persepsikan.

Evaluasi Angkutan Umum Berdasarkan Stakeholder Transportasi

1. Operator (pengusaha) adalah pihak yang berkonsentrasi dalam operasi

sistem angkutan umum dan melaksanakan keputusan sehari-hari yang

berkaitan dengan kondisi spesifik karakteristik pelayanan, seperti

penjadwalan, penentuan plafon operasi dan perawatan armada.

2. User (pengguna) adalah pihak yang sebenarnya membuat keputusan

perjalanan di dalam suatu sistem angkutan umum, yang dipengaruhi oleh

besarnya biaya yang harus mereka keluarkan untuk melakukan perjalanan

(ongkos) dan biaya lain yang tidak terukur melalui nilai uang, seperti waktu

menunggu, jarak dan lama perjalanan.

3. Regulator (pemerintah) adalah pihak yang mengontrol interaksi antara

operator dan user. Regulator inilah yang mengkaji performansi sistem dari

segi teknik operasional maupun ekonomi finansial dan memberikan

spesifikasi bagi penyediaan dan operasional sistem transportasi umum.

Universitas Sumatera Utara 43

Sudut pandang dari Stakeholder Transportasi di tunjukan dalam tabel berikut.

Tabel 2.3. Angkutan Umum Berdasarkan Stakeholder Transportasi (Amaliah & Judiantono, 2015) Stakeholder Kepentingan Variabel Operator Meminimalkan a. Biaya biaya operasi dan • Biaya Investasi dan operasi kendaraan. memaksimalkan • Pemeliharaan armada keuntungan. b. Pendapatan • Memaksimalkan frekuensi perjalanan • Memaksimalkan jumlah penumpang • Menambah jumlah rit User Meminimalkan a. Dis utilitas dis utilitas • Ongkos • Waktu perjalanan • Waktu tunggu • Keandalan • Aksesibilitas • Kenyamanan • Keamanan Regulator Memaksimalkan a. Biaya fungsi • Investasi infrastruktur dan subsidi transportasi • Biaya ekonomi sistem transportasi dalam • Biaya sosial sistem transportasi mendukung • Dampak lingkungan berbagai b. Utilitas aktivitas sosial • Pertumbuhan ekonomi ekonomi • Nilai tata guna lahan masyarakat. • Tingkat pelayanan sistem jaringan

2.7 Penelitian Terdahulu

Banyak penelitian sebelumnya yang telah meneliti tentang fenomena kinerja transportasi dan kepuasan layanan ditinjau dari persepsi penggunanya. Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang relevan dan dapat dijadikan perbandingan oleh peneliti dalam memahami analisis kinerja transportasi dan kualitas pelayanan diantaranya sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara 44

Tabel 2.4. Tabulasi Penelitian Terdahulu

No Penulis/Judul Sumber Masalah/Hipotesis Variabel Teknik Analisis Kesimpulan 1 Tri Basuki Joewono & The Journal of Tujuan dari Ketersediaan, Analisis regresi Hasil penelitian ini menunjukkan Hisashi Kubota (2007) Public penelitian ini adalah Aksesibilitas, binomial bahwa penilaian dari pengguna / User Perceptions of Transportation, untuk Informasi, Layanan sangat penting terhadap Private Paratransit Volume 10, No. 4, mengeksplorasi Pelanggan, Tarif, keberlangsungan usaha transportasi Operation in National Center for persepsi pengguna dan Pengalaman umum di Indonesia. Indonesia. Transit Research, Center for Urban dari kinerja Negatif dengan Transportation transportasi umum di Sikap Kru. Research, Indonesia. University of South Florida, 2007 2 Somuyiwa Adebambo International Penelitian ini untuk Kecepatan (Speed), Descriptive Hasil penelitian ini menunjukkan (2009) / Impact of Bus Journal of menyelidiki layanan Kenyamanan Analysis and pentingnya BRT dalam menunjang Rapid Transit System Creativity and transportasi umum (Comfortability), Importance suatu pengembangan daerah di Lagos (BRT) on Passengers' Technical BRT dengan Keandalan Performance Metropolis, Nigeria. Satisfaction in Lagos Development, 2009 menggunakan persepsi (Reliability), Analysis Metropolis, Nigeria pengguna dengan methods analisis metode Keamanan (Safety), SERVQUAL. Waktu Tunggu (Waiting Time), Tarif (Fare), Waktu Perjalanan (Travel Time), Kemudahan penggunaan (Ease of use) 3 Rozmi Ismail, dkk Australian Journal Penelitian ini Fasilitas (Facilities), Descriptive Penerapan penelitian ini (2012) / Passengers of Basic and bertujuan untuk Kenyamanan Analysis, menunjukkan bahwa kinerja Preference and Applied Sciences, mengevaluasi (Comfort) dan Correlation, angkutan umum khususnya bus harus March 2012 parameter dalam kualitas layanan factor and

Universitas Sumatera Utara 45

Satisfaction of Public preferensi Multiple meningkatkan kualitas layanan Transport in penumpang dan regression mereka kepada calon penumpang. kepuasan pada analysis jaringan transportasi umum yang dirasakan oleh penumpang. 4 Munziah Md. Rohani, Malaysian Penelitian ini meneliti Kehandalan Descriptive Kehandalan layanan bus, keamanan, dkk. (2012) / Bus Technical tentang Kualitas (Reliability), Analysis kenyamanan dan kebersihan bus Operation, Quality Universities Pelayanan Bus yang Keamanan (Safety), dianggap penting sebagai penilaian Service and The Role of Conference on beroperasi di Malaysia. Kenyamanan oleh penumpang terlebih penumpang Bus Provider and Engineering & (Comfort) dan yang sering menggunakan angkutan Driver Technology 2012, Kebersihan bus umum bus. Peran penyedia layanan MUCET 2012, (Cleanliness) bus dan sopir juga dianggap sangat Science Direct penting dalam meningkatkan pelayanan bus. 5 Thomas Kolawole Developing Country Penelitian ini untuk Bukti Fisik Descriptive Hasil penelitian menunjukkan OJO, dkk (2014) / Studies, Vol.4, menyelidiki kepuasan (Tangibility), Analysis and pengalaman pengguna angkutan Service Quality and No.18, 2014, pengguna Keandalan Servqual umum dan Ketidakmampuan Customer Satisfaction IIESTE menggunakan model (Reliability), Daya methods operator layanan transportasi sangat of Public Transport on SERVQUAL Tanggap penting dalam menilai pelayanan Cape Coast-Accra (Responsiveness), angkutan umum. Route, Ghana berkaitan dengan Jaminan (Assurance), transportasi umum, Empati (Empathy) khususnya bus antarkota di rute Cape Coast-Accra di Ghana. 6 Xiaojian Hu (2015) / Advances in Penelitian ini untuk Ketersediaan Descriptive Studi ini mengeksplorasi dampak Impact of perceptions Mechanical menyelidiki kinerja (Availability), Analysis and persepsi penumpang bus terhadap of bus service Engineering, 2015 layanan dan Keandalan Servqual kinerja layanan pada mode pilihan performance on mode memahami keputusan (Reliability), methods preferensi penumpang. choice preference

Universitas Sumatera Utara 46

perjalanan dari Keamanan (Safety), persepsi penumpang. Kenyamanan (Comfort) 7 Kaspan Eka Putra, ASEAN-Turkey Tujuan penelitian ini Bukti Fisik Descriptive Hasil penelitian menunjukkan bahwa Juwita Magdalena ASLI (Annual adalah untuk (Tangibility), Analysis and persepsi publik terhadap layanan Sitanggang (2016) / Serial Landmark mengetahui tingkat Keandalan Simple Linear angkutan umum dengan indikator The effect of public International) layanan angkutan (Reliability), Daya Regression asuransi, empati, keandalan, daya transport services on Conferences on umum di Medan dan Tanggap tanggap, tangible dan kenyamanan quality of life in Medan Quality of Life (Responsiveness), rendah. Layanan transportasi publik city 2016, AMER bagaimana Jaminan (Assurance), berpengaruh signifikan terhadap International harapannya dan Empati (Empathy), kualitas hidup Conference on bagaimana pengaruh Kenyamanan Quality of Life, layanan angkutan (Comfort) AicQoL2016Medan, umum terhadap Science Direct kualitas hidup di kota Medan 8 Zilhardi Idris (2009) / dinamika TEKNIK Penelitian yang Bukti Fisik Metode Berdasarkan hasil analisis pada Kajian “Tingkat SIPIL, Volume 9, dilakukan pada tahun (Tangibility), Importance- penelitian ini secara umum pelayanan Kepuasan” Pengguna Nomor 2, Juli 2009 2007 ini secara garis Keandalan Satisfaction angkutan umum bus kota di Angkutan Umum di besar adalah untuk (Reliability), Daya Analysis. Jogjakarta masih buruk, hal ini DIY mengetahui tingkat Tanggap ditunjukkan oleh nilai tingkat kepuasan pengguna jasa (Responsiveness), kesesuaian nya masih dibawah nilai angkutan umum (bus Jaminan (Assurance), interpretasi Customer Satification kota) di perkotaan Empati (Empathy) Index (CSI). Jogjakarta. 9 A. Caroline Sutandi Seminar Nasional-1 Tujuan dari studi ini Bukti Fisik Metode Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dan Eko Paulus (2011) BMPTTSSI- adalah untuk (Tangibility), Importance Bus memenuhi 24 dari / Evaluasi Kinerja Bus Konteks5, mengevaluasi kinerja Keandalan Performance 27 indikator dari standar pelayanan Trans Jogja Sebagai Universitas Bus Trans Jogja (Reliability), Daya Analysis atau minimal Sistem Transportasi Utara, Medan, 2011 sebagai moda Tanggap Analisa Publik transportasi umum Bus (Responsiveness), Tingkat Rapid Transit Jaminan (Assurance), Kepentingan dan berdasarkan persepsi Empati (Empathy) Kinerja

Universitas Sumatera Utara 47

pengguna untuk Kepuasan memenuhi standar Pelanggan pelayanan minimal 10 Ellen Sophie Wulan Jurnal Transportasi Penelitian ini Bukti Fisik Metode Hasil studi ini menunjukkan bahwa Tangkudung, dkk Vol. 11 No. 1 April bertujuan untuk (Tangibility), Importance kualitas layanan tertinggi terkait (2011) / Sistem Bus 2011: 1-10 mengidentifikasi dan Keandalan Performance dengan dimensi empati dan kualitas Rapid Transit menganalisis proses (Reliability), Daya Analysis atau layanan terendah terkait dengan Transjakarta dalam rekayasa sosial dalam Tanggap Analisa dimensi nyata atau berwujud Studi Rekayasa Sosial Tingkat (tangible) menciptakan (Responsiveness), Kepentingan dan keteraturan dan Jaminan Kinerja ketertiban (Assurance), Kepuasan masyarakat dalam Empati (Empathy) Pelanggan bertransportasi. 11 Hari Bagyo Enggal Jurnal IPTEK Vol Tujuan penelitian ini Desain Bangunan, Metode Hasil penelitian ini adalah indeks Pamungkas dan Feri 16 No.1 Mei 2012 untuk mengetahui Kualitas Bangunan, Importance- kepuasan konsumen 68,13%, nilai Harianto (2012) / tingkat kepuasan Lokasi Perumahan Satisfaction rerata tingkat kepentingan konsumen Analisis Kualitas konsumen di Serta Sarana dan Analysis. lebih besar daripada tingkat kepuasan Perumahan Mutiara perumahan Regency Prasarana. Konsumen. Regency Sidoarjo Sidoarjo. 12 Aprisia Esty Dwiryanti Jurnal Teknik PWK, Penelitian ini bertujuan Tindak Kriminal, Descriptive Berdasarkan hasil analisis dan Anita Ratnasari R Volume 2 Nomor 3, untuk mengetahui Pelayanan Analysis and diketahui bahwa kinerja pelayanan (2013) / Analisis 2013 layanan Bus Rapid Operator, Importance berdasarkan persepsi menunjukkan Kinerja Pelayanan Bus Transit (BRT) Koridor Kenyamanan, Performance cukup memuaskan. Namun ada Rapid Transit (BRT) II Terboyo-Sisemut Kemudahan Analysis beberapa persepsi yang merasa Koridor II Terboyo- Approach kurang yaitu pelayanan operator, Sisemut perpindahan moda, perpindahan moda, ketetapan waktu Ketersediaan bus, dan Ketepatan waktu, waktu tunggu. Tarif, Waktu Tunggu 13 Hasrina Puspitasari dan Jurnal Teknik Penelitian ini bertujuan Faktor Eksternal dan Descriptive Hasil dari indikator penelitian Faktor Sardjito (2014) / POMITS, 2014 untuk mengetahui Faktor Internal Analysis and internal baik faktor eksternal yang Peningkatan Pelayanan layanan bus Importance ditinjau masih menunjukkan

Universitas Sumatera Utara 48

Bus Transjakarta Transjakarta pada Performance pelayanan Bus Transjakarta masih Berdasarkan Preferensi Koridor I Blok M, Analysis sangat buruk. Pengguna (Studi Jakarta Kasus: Koridor I Blok M, Kota Jakarta) 14 I Wayan Jawat, dkk Jurnal Spektran, Tujuan penelitian ini Bukti Fisik Metode Berdasarkan analisis disimpulkan (2014) / Analisis Volume 2 No.2, Juli Adalah (Tangibility), Importance bahwa faktor kualitas pelayanan yang Kepuasan Konsumen 2014 mengidentifikasi faktor Keandalan Performance dianggap sangat penting namun Beton Ready Mix - faktor yang (Reliability), Daya Analysis atau manajemen belum melaksanakannya Terhadap Kualitas mempengaruhi kualitas Tanggap Analisa sehingga kurang memuaskan dan Pelayanan PT. Sarana pelayanan terhadap (Responsiveness), Tingkat harus menjadi prioritas Beton Perkasa kepuasan konsumen Jaminan (Assurance), Kepentingan dan Utama. beton ready mix serta Empati (Empathy) Kinerja untuk mengetahui Kepuasan kepuasan konsumen Pelanggan beton ready mix terhadap kualitas pelayanan. 15 Ibnu Fajar (2014) / Jurnal Tata Kota Tujuan penelitian ini Aspek operasional Importance Untuk Importance Performance Evaluasi Kinerja dan Daerah Volume adalah untuk meliputi; jumlah Performance Analysis (IPA), tingkat kepuasan Operasional Angkutan 6, Nomor 2, mengetahui penumpang, durasi Analysis (IPA), pengguna terhadap kinerja Lingkungan Bajaj di Desember 2014 karakteristik operasional, dan Analisis operasional angkutan lingkungan DKI Jakarta. operasional, mengukur kecepatan rata-rata, SWOT bajaj adalah memuaskan. Dan dalam tingkat kepuasan jarak operasional dan Analisis SWOT dapat diketahui nilai pengguna terhadap pendapatan bersih pembobotan faktor strategi internal kinerja operasional, dan pengemudi 2,5 dan nilai pembobotan faktor menyusun konsep dan Aspek pengguna strategi eksternal 2,3 sehingga dalam strategi peningkatan meliputi; frekuensi Matriks Internal Eksternal (IE) kerja operasional penggunaan, waktu masuk dalam strategi sel 5 adalah angkutan lingkungan tunggu, jarak ke Stability Strategy yaitu strategi yang bajaj di DKI Jakarta tempat kegiatan, diterapkan tanpa mengubah arah waktu perjalanan dan strategi yang telah ditetapkan. biaya. Dengan demikian konsep dan strategi yang akan diterapkan adalah tidak

Universitas Sumatera Utara 49

menambah moda angkutan lingkungan bajaj akan tetapi perlu peningkatan kinerja operasional angkutan lingkungan bajaj di DKI Jakarta. 16 Zeinyta Azra Haroen, Jurnal Manajemen Penelitian ini bertujuan Frekuensi dan Skor Metode Regresi Hasil uji linearitas regresi pelayanan dkk (2014) /Tingkat Transportasi & untuk membuktikan Pelayanan Linear koridor (X) terhadap tingkat Kepuasan Pengguna Logistik bahwa tingkat kepuasan Transportasi kepuasan pengguna (Y), Bus Trans Jakarta (JMTransLog) - Vol. pengguna bus Trans menunjukkan bahwa tingkat 01 No. 03, Jakarta sangat rendah, kepuasan pengguna terhadap kinerja November 2014 diikuti oleh pelayanan manajemen Trans Jakarta yang juga rendah. menyatakan hal yang cukup baik mengurai permasalahan kemacetan. 17 Yohanes T. Safe, dkk Jurnal Teknik Sipil Tujuan dari penelitian Faktor Muat, Waktu Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah (2015) / Evaluasi Vol. IV, No. 1, adalah mengetahui Perjalanan, Frekuensi Lapangan peninjauan kembali jumlah angkutan Kinerja Angkutan April 2015 kinerja pelayanan Pelayanan, Waktu umum yang mendapat izin agar Umum Trayek angkutan umum dan Antara, Waktu faktor muat angkutan umum Terminal Oebobo - kebutuhan angkutan Tunggu, Jumlah mencapai angka ideal yakni 70 %. Terminal PP umum. Kendaraan yang dan Terminal Kupang - Beroperasi, dan Terminal Noelbaki PP Waktu Pelayanan 18 Urfi Amaliah dan Prosiding Tujuan penelitian ini Load Factor, Penelitian Hasil dari penelitian ini menyatakan Tonny Judiantono Perencanaan adalah untuk Kecepatan Lapangan bahwa Bus APTB 07 Tanah Abang - (2015) / Evaluasi Wilayah dan Kota, mengetahui kinerja bus Perjalanan, Headway, Bekasi (Via Bekasi Barat) dinyatakan Kinerja Bus Aptb 07 Perencanaan APTB 07 Rute Tanah Waktu Perjalanan, mempunyai kinerja yang baik namun Tanah Abang - Bekasi Wilayah dan Kota, Abang - Bekasi (Via Waktu Pelayanan, pelayanan seperti frekuensi (Via Bekasi Barat) Gelombang 2, 2015 Bekasi Barat) dalam Frekuensi, Jumlah pelayanan dan jumlah armada yang menunjang Kendaraan yang beroperasi tidak banyak pergerakan/perpindahan Beroperasi, Waktu menyebabkan bus APTB terkesan penduduk dan Tunggu dan Awal tidak beroperasi dengan baik. mengetahui penyebab Akhir Perjalanan kurangnya minat penumpang menaiki bus tersebut.

Universitas Sumatera Utara 50

19 Engelbertha Noviani Jurnal Teknik Sipil Tujuan penelitian ini Kebersihan Metode Dari diagram kategori tingkat Bria Seran dan Tri Volume 11 Nomor menganalisis kualitas Kendaraan, Importance- kepentingan dan kepuasan Basuki Joewono (2015) 2, Oktober 2015 pelayanan ditinjau dari Kebersihan Satisfaction menunjukkan beberapa atribut / Atribut Kualitas tingkat kepentingan dan Stasiun/Halte, Analysis. menurut persepsi pengguna angkutan Pelayanan Angkutan kepuasan pengguna Kondisi Kendaraan, publik penting tetapi tidak Publik Di Kota angkutan publik dan Kondisi memuaskan dan ada beberapa atribut untuk menentukan Stasiun/Halte, yang paling membutuhkan atribut – atribut kualitas Kenyamanan pengembangan. pelayanan yang Kendaraan, berpengaruh pada Kenyamanan kualitas pelayanan Stasiun/Halte, dan menjadi prioritas. Kemudahan Rute, Kemudahan Biaya, Keamanan di Kendaraan, Keamanan di Stasiun, Kemudahan Akses, Keterampilan Pengemudi, Tepat Waktu, Keramahan, Moda 20 Kemmala Dewi (2003) Tesis, 2003, Penelitian ini bertujuan Rata-rata jumlah Analisa Regresi Hasil studi ini menunjukkan perlunya / Analisa Hubungan Program Pasca untuk memperoleh penumpang, Sederhana ada kedisiplinan, penerapan jadwal Antara Kualitas Sarjana, Magister ukuran kuantitatif Kecepatan, Headway pengoperasian dan penyediaan halte Pelayanan Angkutan Teknik, Universitas pelayanan bus Damri dan kemauan dalam upaya peningkatan pelayanan. Penumpang Bus Damri Diponegoro, Tidak kota membayar dan Kemauan dipublikasikan Membayar Penumpangnya 21 Igak Mustika Wetan Tesis, 2004, Penelitian ini meneliti Kecepatan Penelitian Hasil penelitian ini menyatakan (2004) / Evaluasi Program Pasca apakah pelayanan Perjalanan, Selang Lapangan kecepatan, waktu tempuh, operating Kinerja Angkutan Sarjana, Magister angkutan perkotaan Waktu, ratio, keterjangkauan, faktor muat Perkotaan dengan Bus Teknik, Universitas dengan bus sedang Keterjangkauan, telah memenuhi standar pelayanan, Sedang pada Rute Diponegoro, Tidak pada rute trayek Kelayakan, Utilisasi, sedangkan Selang waktu, Kapasitas

Universitas Sumatera Utara 51

Trayek Kartosuro-Palur dipublikasikan Kartasura-Palur (via Tingkat Operasi dan rata-rata umur kendaraan Via Colomadu di Kota Colomadu) sudah Ketersediaan, Faktor belum memenuhi standar pelayanan. Surakarta efektif dan efisien Muat dan Umur dalam hal mobilitasnya. Kendaraan. 22 Andy Wahyu Tesis, 2008, Penelitian ini bertujuan Bukti Fisik Metode Perlu adanya perbaikan dalam Hermanto (2008) / Program Pasca untuk mengetahui (Tangibility), Importance pelayanan Terminal Peti Kemas Analisa Tingkat Sarjana, Magister tingkat kepuasan Keandalan Performance Semarang. Kepuasan Konsumen Teknik, Universitas konsumen terhadap (Reliability), Daya Analysis atau Terhadap Pelayanan Diponegoro, Tidak pelayanan Terminal Tanggap Analisa Terminal Peti Kemas dipublikasikan Peti Kemas Semarang. (Responsiveness), Tingkat Semarang Jaminan (Assurance), Kepentingan dan Empati (Empathy) Kinerja Kepuasan Pelanggan 23 Yayan Nuryaman Tesis, 2013, Penelitian ini bertujuan Bukti Fisik Descriptive Kajian hidrolis terhadap model Setiady (2013) / Program Studi untuk menganalisis (Tangibility), Analysis and jaringan distribusi induk memberikan Analisis Kepuasan Magister Teknik secara umum pelayanan Keandalan Servqual informasi bahwa kondisi pelayanan Pelanggan di PDAM Lingkungan, sistem distribusi air ke (Reliability), Daya methods buruk terjadi karena kapasitas yang Tirtawening Kota Fakultas Teknik pelanggan PDAM Tanggap ada lebih kecil dibandingkan Bandung Dengan Sipil dan Tirtawening Kota (Responsiveness), kapasitas yang dibutuhkan. Metode Servqual Lingkungan, Institut Bandung Jaminan (Assurance), Teknologi Bandung, Empati (Empathy) Tidak dipublikasikan. 24 Hansen Samuel Tesis, 2014, Tujuan penelitian ini Aksesibilitas, Atap, Metode Studi penelitian ini menunjukkan Arberto Gultom (2014) Program adalah untuk Tempat Duduk, Importance bahwa terdapat beberapa komponen / Kualitas Pelayanan Pascasarjana menganalisis tingkat Lampu Penerangan, Performance halte yang menurut persepsi Halte Trans Metro Jurusan Sistem dan kepentingan dan Tangga, Area Analysis masyarakat penting tetapi tidak Bandung Teknik Jalan Raya kepuasan masyarakat Perokok, Fasilitas memuaskan dan membutuhkan Fakultas Teknik terhadap halte Trans Pendukung, perbaikan atau pengembangan, yaitu Sipil dan Metro Bandung (TMB). Kebersihan, kebersihan halte, fasilitas pendukung Lingkungan Informasi, di sekitar halte, dan tangga halte Keselamatan,

Universitas Sumatera Utara 52

Institut Teknologi Keamanan, Bandung, Tidak Pelayanan Petugas dipublikasikan. 25 Anta Sastika (2017) / Tesis, 2017, Penelitian ini bertujuan Bukti Fisik Descriptive Hasil dari penelitian ini menunjukkan Analisis Tingkat Program untuk mengetahui (Tangibility), Analysis and bahwa pelayanan perahu ketek Pelayanan Perahu Pascasarjana tingkat pelayanan Keandalan Servqual sebagai angkutan wisata di Sungai Ketek Sebagai Magister Teknik, perahu ketek sebagai (Reliability), Daya methods Musi Kota dikategorikan Angkutan Wisata di Fakultas Teknik, angkutan wisata di Tanggap buruk dari sisi pelayanan dan juga Sungai Musi Kota Universitas Sungai Musi Kota (Responsiveness), belum layak dari sisi teknis. Palembang , Tidak Palembang dari sisi Jaminan (Assurance), dipublikasikan. pengguna (demand) dan Empati (Empathy) dari sisi teknis (supply) sehingga dapat diketahui hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan pelayanannya agar keberadaan perahu ketek ini nantinya tetap merupakan bagian dari sistem transportasi yang ada di Kota Palembang khususnya angkutan pariwisata.

Universitas Sumatera Utara BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dengan tujuan penelitian yang tertera pada bab sebelumnya, penulis menggolongkan penelitian ini sebagai penelitian deskriptif. Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif karena bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik variabel-variabel pada suatu situasi tertentu (Sekaran, 2000).

Penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai penelitian berdasarkan waktu (Cross-

Sectional Studies). Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini hanya digunakan dalam waktu yang tertentu, dan tidak akan dilakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk diperbandingkan. Tidak ada batasan yang baku untuk menunjukkan satu waktu tertentu. Akan tetapi, yang digunakan pada suatu penelitian dapat menyatakan bahwa penelitian itu telah selesai. Karena cross-sectional studies dilakukan pada saat tertentu, maka tipe penelitian ini sering disebut sebagai “snapshots” dari populasi (Burns & Bush,

2000).

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang terbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti, karena dipandang sebagai semesta penelitian (Ferdinand,2006).

Sedangkan menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012) mengatakan bahwa, populasi

53 Universitas Sumatera Utara 54

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2011). Dengan demikian sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan bisa mewakili keseluruhan populasinya sehingga jumlahnya lebih sedikit dari populasi.

Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat di generalisasi dan perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana.

Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut:

N n = (3.1) 1+N (e)2 di mana: n = Ukuran sampel/jumlah responden

N = Ukuran populasi

E = Persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang

masih bisa ditolerir; e = 0,1

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:

Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar

Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil

Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Solvin adalah antara 10-20 % dari populasi penelitian.

Universitas Sumatera Utara 55

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 2994 penumpang yang diambil datanya dari rata-rata penumpang yang diketahui terakhir kali, sehingga persentase kelonggaran yang digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:

2994 푛 = 1 + 2994 (0,1)2 n = 96,7; disesuaikan menjadi 100 responden

Berdasarkan perhitungan di atas sampel yang mejadi responden dalam penelitian ini di sesuaikan menjadi sebanyak 100 orang penumpang, hal dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil pengujian yang lebih baik. Sampel yang diambil berdasarkan teknik probability sampling; simple random sampling, di mana peneliti memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi (penumpang) untuk dipilih menjadi sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu sendiri.

Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik insidental, seperti yang dikemukakan Sugiyono (2011), bahwa sampling insidental adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti maka dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

3.3 Desain Kuesioner dan Skala Pengukuran

Untuk memperoleh data tentang variabel dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur yang terdiri dari

Universitas Sumatera Utara 56

sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden.

Menurut Burns & Bush (2000), ada tiga macam format dasar yang digunakan dalam kuesioner yaitu:

1. Close Ended Questions

Format ini berisi pertanyaan yang memberikan pilihan respons di dalam

kuesioner.

2. Open Ended Questions

Format pertanyaan yang tidak memberikan pilihan respons kepada

responden. Responden diminta untuk mengisi pertanyaan dengan kata-kata

nya sendiri.

3. Scale Response Questions

Format ini menggunakan skala untuk mengukur respons konsumen atas

pelayanan yang diberikan.

Dalam penelitian pengukuran perilaku responden yang sifatnya subjektif tidak dapat diukur secara langsung karena menyangkut berbagai aspek, untuk itu digunakan skala. Skala tersebut akan menunjukkan hasil berupa angka yang diperoleh dari suatu proses pengukuran. (Aritonang, 1998).

Ada 2 skala pengukuran yang dapat digunakan:

1. Skala Nominal

Skala yang paling sederhana di mana angka yang diberikan kepada suatu

kategori lainnya, hanya berupa kode atau label.

Contoh: gender atau status

Universitas Sumatera Utara 57

2. Skala Interval

Skala yang memiliki jarak yang tetap antar respons yang ditawarkan,

biasanya 1 unit skala (Burns & Bush, 2000).

Pilihan jawaban yang digunakan pada kuesioner telah disediakan dan ditentukan terlebih dahulu (wawancara tertutup), sehingga tidak memungkinkan diperoleh jawaban lain dan skala yang digunakan adalah Skala Likert dari 1 sampai dengan 5. Mutu jasa atau produk dapat juga diindeks dengan kekuatan jawaban menuju ke setiap butir kepuasan. Format tipe Likert dirancang untuk memungkinkan responden menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang menguraikan jasa yang diterima/rasakan.

Adapun di dalam skala Likert yang telah dirancang, untuk jawaban berdasarkan tingkat harapan penumpang pada BRT Trans Mebidang dalam variabel-variabel pada kuesioner adalah:

1. Tidak Penting Bobot Nilai 1

2. Kurang Penting Bobot Nilai 2

3. Cukup Penting Bobot Nilai 3

4. Penting Bobot Nilai 4

5. Sangat Penting Bobot Nilai 5

Sedangkan untuk jawaban berdasarkan tingkat kinerja pelayanan yang dirasakan secara langsung oleh penumpang terhadap pelayanan BRT Trans

Mebidang dalam variabel-variabel pada kuesioner adalah:

1. Tidak Baik Bobot Nilai 1

2. Kurang Baik Bobot Nilai 2

Universitas Sumatera Utara 58

3. Cukup Baik Bobot Nilai 3

4. Baik Bobot Nilai 4

5. Sangat Baik Bobot Nilai 5

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, kegiatan yang dilakukan adalah observasi untuk menentukan setting fisik, pengumpulan data sekunder dan data primer. Selanjutnya data-data tersebut, dianalisis untuk mendapatkan parameter kinerja Bus Trans

Mebidang pada koridor 1 dan koridor 2.

Data Primer

Data primer yang digunakan dalam analisis ini adalah data survei on bus atau data dinamis yang meliputi data penumpang dan data karakteristik kinerja bus Trans

Mebidang pada koridor 1 dan koridor 2, yang meliputi:

1. Informasi waktu tempuh

2. Informasi jarak tempuh

3. Data penumpang

Survei ini bertujuan: Untuk mendapatkan informasi kinerja pelayanan pada suatu trayek moda transportasi, yang akan digunakan untuk kegiatan perencanaan angkutan yang meliputi evaluasi tingkat pelayanan angkutan, serta penyusunan rencana dan program aksi pada pihak ketiga atau pihak pemerintah.

Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari kantor Perum Damri yang ditunjuk sebagai operator dari bus Trans Mebidang di Sumatera Utara. Adapun data yang meliputi:

Universitas Sumatera Utara 59

1. Data kondisi existing dan panjang rute bus Trans Mebidang koridor 1

ataupun koridor 2.

2. Jumlah seluruh bus Trans Mebidang yang beroperasi dan tidak beroperasi

Kinerja Operasional Bus Trans Mebidang

Pembahasan mengenai kinerja operasional angkutan bus Trans Mebidang meliputi waktu perjalanan, kecepatan perjalanan, waktu pelayanan atau jam operasi, waktu sirkulasi, frekuensi pelayanan, waktu antara kendaraan (Headway), dan waktu tunggu yang digunakan untuk mengetahui standar pelayanan angkutan umum termasuk baik, sedang atau kurang. Hal ini dapat dijadikan dasar penetuan kebutuhan angkutan bus Trans Mebidang agar dapat melayani permintaan dengan baik.

Kinerja Pelayanan Bus Trans Mebidang

Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner. Pengumpulan data kuesioner dilakukan dengan cara self-administered survey, yaitu suatu survey yang meminta responden untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan (Burns & Bush, 2000).

Kuesioner yang disebarkan sebanyak 100. Responden diambil secara random yang dinilai mewakili dari keseluruhan penumpang yang menaiki bus Trans Mebidang dan responden diberikan 22 pertanyaan dan diberi hak menjawab sendiri dengan

Skala Likert. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas (keabsahan) dan reliabilitas (keandalan) dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dapat diketahui dari kuesioner kepuasan penumpang

Universitas Sumatera Utara 60

bus Trans Mebidang dan nilai-nilai yang diharapkan penumpang untuk memastikan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini memiliki konsistensi internal untuk mengukur aspek yang sama dalam kuesioner.

Pengujian validitas dapat diketahui melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment terhadap nilai-nilai antara variabel

X dan variabel Y.

n (∑ XY)−(∑ X)(∑ Y) r = (3.2) √n[∑ X2−(∑ X)2][n[∑ Y2−(∑ Y)2] Di mana; rhitung = Koefisien korelasi product moment n = Jumlah responden

∑ XY = Jumlah perkalian Y

∑ X = Jumlah skor tiap butir

∑ Y = Jumlah skor total

∑ X2 = Jumlah skor X dikuadratkan

∑ Y2 = Jumlah skor Y dikuadratkan

Selanjutnya menghitung varians butir soal, varians butir dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(∑ X)2 ∑ X2− σ2 = n (3.3) n Di mana; σ2 = Variabel skor pertanyaan X = Skor pertanyaan n = Jumlah sampel/responden Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau andal

Universitas Sumatera Utara 61

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Menghitung Reliabilitas butir uraian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

2 n ∑ σi rb = [ ] [1 − 2 ] (3.4) (n−1) σt Di mana; n = Banyaknya responden

σ2 = Varians butir

2 σ t = Varian skor total

3.6 Metode Analisis

Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive analysis. Descriptive Analysis adalah salah satu teknik analisis pengolahan data yang akan digunakan dalam penulisan tesis ini adalah analisis deskriptif kuantitatif, maksudnya di dalam menganalisis digunakan skala penilaian untuk menyatakan bobot dari tingkat kepentingan (Servqual Score) dari penumpang (expectations) dan kinerja dari operator bus Trans Mebidang. Analisis data yang diperoleh dari kuesioner, akan di presentasi kan dalam bentuk Diagram Cartesians, dengan rumus:

Xi Tki = x100 (3.5) Yi

Di mana;

Tki = Tingkat kesesuaian responden xi = Skor penilaian Kinerja Operator yi = Skor penilaian yang diharapkan penumpang (expectations)

Universitas Sumatera Utara 62

Dari perhitungan di atas, tingkat kepuasan pelanggan dapat diwujudkan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pengukuran Kepuasan Penumpang Skor Tingkat Kepuasan No Dimensi Keterangan Kinerja Harapan Penumpang (%) Keamanan di bus X1 Y1 Cepat X2 Y2 Reliability Konsisten dalam pelayanan jasa, xi 1 Tki = x100 (Keandalan) kesesuaian jadwal yang telah X3 Y3 yi ditentukan Menangani kemacetan X4 Y4 Tarif Jelas/Dianggap Murah X5 Y5 Ketersediaan informasi waktu X6 Y6 tempuh perjalanan Petugas siap mengangkat barang Responsiveness xi 2 bawaan berlebih penumpang ke X7 Y7 Tk = x100 (Daya Tanggap) i bus yi Supir bus menurunkan dan menaikkan penumpang di X8 Y8 tempat penumpang minta Keterampilan pengemudi baik X9 Y9 Kenyamanan di bus X10 Y10 Assurance Petugas memiliki keahlian xi 3 Tki = x100 (Jaminan) teknik yang baik jika bus X11 Y11 yi rusak/mogok Ketersediaan asuransi X12 Y12 Petugas peduli akan memberikan pertolongan kepada X13 Y13 penumpang. Empathy Kontak Pengaduan X14 Y14 xi 4 Tk = x100 (Empati) Menjaga hubungan baik kepada i X15 Y15 yi penumpang. Memiliki jam operasi yang X16 Y16 sesuai dengan kebutuhan. Kondisi Kendaraan Bus Layak X17 Y17 Fasilitas Pendukung (P3K) X18 Y18 Kondisi Stasiun/Halte Bus Tangible X19 Y19 xi 5 Kebersihan Stasiun/Halte Bus. X20 Y20 Tki = x100 (Bukti Fisik) yi Fasilitas AC pada bus yang X21 Y21 baik. Kondisi tempat duduk bus X22 Y22

Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan

kinerja yang diberikan operator bus, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh

skor tingkat harapan penumpang (expectations). Dalam penyederhanaan rumus,

Universitas Sumatera Utara 63

maka setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dihitung dengan rumus:

∑ X ∑ Y X̅ = i Y̅ = i (3.6) n n Di mana:

X̅ = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan/kepuasan

Y̅ = Skor rata-rata tingkat kepentingan n = Jumlah Responden

Diagram Cartesians merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (X,

Y), di mana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan atau kepuasan penumpang terhadap seluruh faktor atau atribut, dan Y adalah rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Gambar 3.1 Diagram Cartesians

Universitas Sumatera Utara 64

Keterangan:

Titik P : Sebagai titik tengah dari skor tingkat harapan, diperoleh dengan

membagi total skor rata-rata tingkat harapan per responden tiap

dimensi dengan jumlah dimensi yang ada.

Titik Q : Sebagai titik tengah dari skor tingkat kinerja, diperoleh dengan

membagi total skor rata-rata tingkat kinerja per responden tiap

dimensi dengan jumlah dimensi yang ada.

Kuadran A : Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi

kepuasan penumpang sebagai pengguna jasa, termasuk unsur-

unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen

operator bus sebagai pelaksana pelayanan bus Trans Mebidang

belum melaksanakannya sesuai yang diinginkan penumpang

sebagai pengguna. Sehingga pada kuadran ini dianggap

mengecewakan dan tidak puas.

Kuadran B : Menunjukkan kualitas pelayanan yang penting dan telah

dilaksanakan dengan baik. Wajib untuk dipertahankan. Pada

kuadran ini, faktor atau atribut dianggap sangat penting dan

sangat memuaskan penumpang sebagai pengguna jasa moda

transportasi bus Trans Mebidang.

Kuadran C : Menunjukkan faktor atau atribut yang kualitas pelayanannya

kurang penting pengaruhnya bagi pengguna, dengan tingkat

pelayanan yang biasa saja, sehingga operator bus tidak perlu

Universitas Sumatera Utara 65

memberikan perhatian khusus (prioritas rendah). Dianggap

kurang penting bagi penumpang.

Kuadran D : Menunjukkan faktor atau atribut yang kualitas pelayanannya

dianggap tidak penting bagi penumpang bus tetapi operator bus

melaksanakannya dengan sangat baik (berlebihan).

3.7 Bagan Alir Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian diperlukan suatu rancangan penelitian agar dapat membantu di dalam menentukan langkah-langkah penelitian. Rancangan penelitian ini diharapkan dapat memperlancar dan dapat mencapai sasaran sesuai dengan apa yang diinginkan. Untuk memperlancar kegiatan penelitian ini akan dilakukan secara teratur, yaitu dengan bentuk pentahapan yang sistematis, berupa:

1. Pengumpulan data dasar penelitian yang dilakukan di lapangan dengan

mengambil literatur data yang telah ada sebagai pendukung awal.

2. Data dari lapangan kemudian diolah ke dalam bentuk perhitungan-

perhitungan sistematis yang saling berkait dan untuk selanjutnya dipakai

sebagai dasar analisis.

3. Berdasarkan suatu perumusan yang hendak digunakan yang diambil dari

studi pustaka selanjutnya dilakukan analisis data. Hasil dari analisis data

tersebut dipakai sebagai dasar pembuatan kesimpulan, kemungkinan adanya

saran-saran dan sebagainya.

Untuk dapat lebih mengarahkan pada jalannya penelitian dan dapat menghasilkan hasil penelitian yang cermat dan teliti, maka dibutuhkan adanya bagan alir penelitian sebagai pedoman dalam pelaksanaannya. Bagan alir meliputi

Universitas Sumatera Utara 66

langkah dan hal yang perlu dipersiapkan dan dilengkapi sebagai dasar dalam pelaksanaan, meliputi berbagai hal dan rencana konsep yang ada. Adapun dalam penelitian ini konsep perancangan pelaksanaan penelitian dijelaskan dalam gambar sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara 67

Rumusan Masalah: Dengan melihat keresahan dan permasalahan transportasi umum Latar Belakang: yang ada tersebut timbul beberapa pertanyaan yang perlu Semakin meningkatnya aktivitas perekonomian dan diadakannya penelitian dari sudut pandang perspektif Kebijakan: pembangunan di suatu wilayah maka kebutuhan masyarakat sebagai pengguna angkutan umum, antara lain; 1. UU RI No. 22 Tahun 2009 perjalanan semakin meningkat. Permasalahan 1. Bagaimana kinerja operasional bus Trans Mebidang sebagai 2. Permenhub RI No. PM 10 Tahun 2012 transportasi juga semakin bertambah seiring dengan sarana transportasi dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh 3. Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No. 687 Tahun 2002 peningkatan jumlah penduduk yang membutuhkan operator. jasa transportasi sebagai sarana mobilitas dalam 2. Bagaimana tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna memenuhi kegiatan sehari-hari. transportasi umum terhadap pelayanan bus Trans Mebidang. 3. Bagaimana konsep dan strategi peningkatan bus Trans Mebidang yang telah beroperasi di Sumatera Utara.

Tujuan: Sasaran: Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Penelitian tingkat kinerja dan mencari kepuasan penumpang terhadap 1. Untuk menganalisis bagaimana kinerja operasional bus dan kualitas pelayanan kualitas pelayanan bus Trans Mebidang yang diambil dari persepsi bus dengan penilaian dari pengguna transportasi umum bus Trans Mebidang. penumpang merupakan bagian dari perencanaan dan pengevaluasian 2. Untuk mengetahui kualitas pelayanan dalam sarana bus apa yang diinginkan transportasi, terutama sistem Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan penumpang. (Bus Rapid Transit). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi 3. Secara khusus penelitian ini dimaksudkan dapat memberikan informasi kepada manfaat untuk pengembangan keilmuan, yaitu sebagai rujukan operator bus Trans Mebidang mengenai kinerja operasional dan pelayanan yang penelitian yang sejenis dan sebagai manfaat praktis, yaitu bisa menjadi diterima dari sudut pandang perspektif masyarakat sebagai acuan untuk rujukan untuk pengukuran pelayanan dan dapat dipergunakan sebagai memperbaiki atau meningkatkan kinerja operasional bus dan pelayanannya. rekomendasi pengambilan keputusan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam peningkatan mutu kepuasan pelayanan kepada masyarakat pengguna bus Trans Mebidang. INPUT

 Kajian Literatur  Kebijakan Pengumpulan Data

Indikator Kinerja Operasional: Data Primer Data Sekunder 1. Waktu perjalanan pergi pulang 2. Faktor Muat 3. Jumlah Trip Kuesioner Mutu Kualitas Pelayanan (100 Responden) 4. Jarak tempuh kendaraan/hari 5. Waktu siklus 6. Jumlah penumpang/Kend/Hari Standar yang digunakan: 7. Waktu sirkulasi  World Bank, 1986

Analisis mutu kualitas pelayanan bus Trans PROSES Analisis kinerja operasional bus Trans Mebidang Mebidang menurut persepsi penumpang

Penilaian kinerja operasi bus Trans Mebidang Penilaian kualitas pelayanan bus Trans Mebidang berdasarkan standar yang digunakan sesuai survey menurut persepsi penumpang dinamis. OUTPUT Kesimpulan dan Rekomendasi

Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

ANALISA DATA

4.1 Deskripsi Pelayanan Bus Trans Mebidang

Sarana Angkutan Umum

Angkutan bus Trans Mebidang yang beroperasi dalam wilayah Kota Medan,

Binjai hingga Deliserdang memiliki kapasitas 30 tempat duduk, dengan rata-rata bus yang siap beroperasi sekitar 18 bus dari total 30 bus yang ada. Hal ini didapat dari data tabel rekapitulasi produksi kendaraan bus yang beroperasi dari Perum

Damri. Pada sesi tanya jawab dengan petugas Perum Damri akan perihal kenapa hal ini terjadi, petugas mengatakan jika bus Trans Mebidang banyak yang rusak dan waktu perbaikan bus yang cukup lama membuat bus tidak bisa beroperasi seperti jumlah armada bus pada awalnya bus Trans Mebidang didatangkan. Bus Trans

Mebidang dioperasikan oleh Perum Damri dengan merek bus Hino.

Pemberangkatan bus Trans Mebidang memiliki sistem terjadwal. Adapun tarif untuk trayek dari Terminal Binjai menuju Pusat Pasar Medan dan sebaliknya adalah

Rp 6.000. Sedangkan tarif untuk trayek dari Terminal Lubukpakam menuju Pusat

Pasar Medan dan sebaliknya adalah Rp 7.000.

Pelayanan BRT Trans Mebidang, yang meliputi rute, jarak tempuh, dan halte yang tersedia.

1. Untuk koridor I, meliputi lintasan dari Terminal Binjai menuju Pusat Pasat

dan sebaliknya. Rute jalan yang dilalui yakni Terminal Binjai-Jalan

Soekarno Hatta-Jalan Gatot Subroto-Jalan Iskandar Muda-Jalan Gajah

68 Universitas Sumatera Utara 69

Mada-Jalan S Parman-Jalan Raden Saleh-Jalan Balai Kota-Jalan Stasiun-

Jalan MT Haryoni-Jalan Sutomo-Pusat Pasar (Medan). Peta jalur pelayanan

Bus Trans Mebidang untuk koridor I dapat dilihat melalui Gambar 4.1 di

bawah ini.

Gambar 4.1 Peta Jalur Rute bus Trans Mebidang Koridor 1

Jarak tempuh untuk koridor I adalah 23 kilometer dengan waktu tempuh

rencana pelayanan 90 menit dengan kecepatan rata-rata 15 km/jam.

2. Sedangkan untuk koridor II, yakni mengambil lintasan dari Pusat Pasar

Medan hingga Terminal Lubuk Pakam. Rute yang dilewati di rute dua yakni

Pusat Pasar-Jalan Sutomo-Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan M Yamin-

Jalan Stasiun-Jalan MT Haryono-Jalan Cirebon-Jalan Sisingamangaraja-

Jalan Medan-Terminal Lubuk Pakam. Peta jalur pelayanan Bus Trans

Mebidang untuk koridor II dapat dilihat melalui Gambar 4.2 di bawah ini.

Universitas Sumatera Utara 70

Gambar 4.2 Peta Jalur Rute bus Trans Mebidang Koridor 2

Jarak tempuh lintasan koridor II adalah 32 kilometer, dengan waktu tempuh

rencana pelayanan 100 menit dengan kecepatan rata-rata 19 km/jam.

Kapasitas Operasi (Availability)

Kapasitas operasi adalah persentase jumlah rata-rata bus yang beroperasi melayani trayek Lubuk Pakam-Binjai-Pusat Pasar dibandingkan dengan jumlah bus yang diijinkan melayani trayek Lubuk Pakam-Binjai-Pusat Pasar.

Hasil kinerja perjalanan bus Trans Mebidang jika diukur dari kapasitas operasinya menghasilkan hasil sekitar 60% yang menandakan hasil ini masuk ke dalam kriteria Baik pada koridor 1 pada 1 minggu penelitian sedangkan pada koridor 2 hasil kapasitas operasi bus Trans Mebidang pada 1 minggu penelitian menghasilkan hasil relatif kurang baik dengan nilai rata-rata yaitu sebesar 45% yang masuk ke dalam kriteria Cukup. Standar kapasitas operasi menurut World

Bank memiliki standar sebesar 80-90%. Mengetahui hal ini dapat disimpulkan secara riil kinerja bus Trans Mebidang relatif Cukup dalam aspek kapasitas operasi.

Analisa data kapasitas operasi bus Trans Mebidang di koridor 1 dan koridor 2 dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Universitas Sumatera Utara 71

Tabel 4.1 Analisis Data Kapasitas Operasi Jumlah Kendaraan Beroperasi dan yang Diperlukan Jumlah Jumlah Kendaraan Faktor No Trayek Hari Kendaraan Menurut Izin Ketersediaan Beroperasi (Kend) (Kend) (%) 1 Pusat Kerja (Senin-Kamis) 9 15 60 2 Pasar- Akhir Pekan (Sabtu) 9 15 61 3 Binjai Libur (Minggu) 9 15 61

Jumlah Jumlah Kendaraan Faktor No Trayek Hari Kendaraan Menurut Izin Ketersediaan Beroperasi (Kend) (Kend) (%) 1 Pusat Kerja (Senin-Kamis) 7 15 47 Pasar- 2 Akhir Pekan (Sabtu) 7 15 45 Lubuk 3 Pakam Libur (Minggu) 6 15 43

4.2 Analisis Kinerja Angkutan Umum

Waktu Perjalanan

Data waktu perjalanan pergi pulang pada hasil ini diperoleh dari

pengamatan pada survei dinamis dengan mencatat waktu perjalanan pergi dan

waktu perjalanan pulang. Sehingga diperoleh rata-rata waktu perjalanan pergi

pulang dalam 1 minggu waktu penelitian didapati seperti pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Analisa Data Waktu Perjalanan Pergi-Pulang Waktu Perjalanan Pergi Pulang Waktu Pergi Waktu Pulang Waktu Waktu Waktu Waktu Total Total No Trayek Hari Perjalanan Tunggu Perjalanan Tunggu (Menit) (Jam) (Menit) (Menit) (Menit) (Menit) 1 Pusat Kerja (Senin-Kamis) 87 Menit 0:15 120 Menit 0:15 237 Menit 3:57 2 Pasar- Akhir Pekan (Sabtu) 90 Menit 0:10 107 Menit 0:10 217 Menit 3:37 3 Binjai Libur (Minggu) 90 Menit 0:09 106 Menit 0:09 214 Menit 3:34

Waktu Pergi Waktu Pulang Waktu Waktu Waktu Waktu Total Total No Trayek Hari Perjalanan Tunggu Perjalanan Tunggu (Menit) (Jam) (Menit) (Menit) (Menit) (Menit) 1 Pusat Kerja (Senin-Kamis) 82 Menit 0:05 96 Menit 0:05 188 Menit 3:08 2 Pasar- Akhir Pekan (Sabtu) 76 Menit 0:09 75 Menit 0:09 169 Menit 2:49 Lubuk 3 Pakam Libur (Minggu) 83 Menit 0:05 70 Menit 0:05 163 Menit 2:43

Melihat dari data Tabel 2.2 mengenai parameter kinerja angkutan umum bus

sebagai acuan dalam penilaian suatu kinerja maka dapat disimpulkan bila dilihat

Universitas Sumatera Utara 72

dari data penelitian yang diteliti maka hasil dari total rata-rata waktu perjalanan pergi pulang Bus Trans Mebidang trayek Pusat Pasar-Binjai dalam 1 minggu penelitian berarti masih dalam tahap kategori 1 yang berarti kategori Sangat Buruk sedangkan hasil penelitian Bus Trans Mebidang trayek Pusat Pasar-Lubuk Pakam memiliki nilai waktu rata-rata yang masuk ke dalam tahap kategori 2 yang berarti kategori Buruk.

Jumlah Trip dan Jarak Tempuh per Kendaraan per Hari

Pada umumnya jumlah trip kendaraan diperoleh dari mencatat seluruh kendaraan yang melintas di pintu masuk terminal kemudian di rata-rata dengan jumlah kendaraan beroperasi, sedangkan untuk jarak tempuh per kendaraan per hari diperoleh dari mengalikan jarak tempuh pergi pulang dengan jumlah trip kendaraan.

Namun pada penelitian ini jumlah trip dan jarak tempuh bus Trans Mebidang didapatkan dari tabel Rekapitulasi Produksi Trans Mebidang yang didapatkan di kantor Operator PT.Damri. Dapat dilihat pada Tabel 4.3. yang menyatakan hasil dari analisis data jumlah trip dan jarak tempuh seperti yang ada di bawah ini.

Tabel 4.3 Analisis Data Jumlah Trip dan Jarak Tempuh Jumlah Trip dan Jarak Tempuh per Kendaraan Jumlah Trip Jarak Rute Jarak Tempuh No Trayek Hari Kendaraan Trayek Kendaraan (Kend/Hari) (Km) (Km/Hari) 1 Kerja (Senin-Kamis) 7 23 188 Pusat Pasar- 2 Akhir Pekan (Sabtu) 7 23 194 Binjai 3 Libur (Minggu) 7 23 213

Jumlah Trip Jarak Rute Jarak Tempuh No Trayek Hari Kendaraan Trayek Kendaraan (Kend/Hari) (Km) (Km/Hari) 1 Kerja (Senin-Kamis) 6 32 221 2 Pusat Pasar- Akhir Pekan (Sabtu) 6 32 219 Lubuk Pakam 3 Libur (Minggu) 8 32 253

Bila melihat Jumlah Trip Bus dari hasil data penelitian yang diteliti berikut

Bus Trans Mebidang trayek Pusat Pasar-Binjai masuk ke dalam kategori 4, kategori

Universitas Sumatera Utara 73

B (Baik) begitu juga dengan Bus Trans Mebidang trayek Pusat Pasar-Lubuk Pakam masuk ke dalam kategori B (Baik).

Untuk penilaian Jarak tempuh Kendaraan (km/hari) didapati Bus Trans

Mebidang trayek Pusat Pasar-Binjai masuk ke dalam rata-rata kategori 3, kategori

C (Cukup) sedangkan Bus Trans Mebidang trayek Pusat Pasar-Lubuk Pakam masuk ke dalam rata-rata kategori B (Baik) dan sangat ideal sesuai standard.

Waktu Siklus (Cycle Time)

Waktu siklus dapat dihitung dari jumlah waktu tempuh pergi-pulang antara kedua terminal ditambah dengan waktu istirahat yang dianggap wajar kira-kira 10

- 15% dari waktu tempuh. Berikut pada Tabel 4.4 tersaji hasil data analisa data waktu siklus pada penelitian ini.

Tabel 4.4 Analisa Data Waktu Siklus Cycle Time Waktu Perjalanan Waktu Waktu No Trayek Hari Pergi Pulang Istirahat Siklus (Jam) (Menit) 1 Kerja (Senin-Kamis) 3:27 0:30 3:57 2 Pusat Pasar-Binjai Akhir Pekan (Sabtu) 3:17 0:20 3:37 3 Libur (Minggu) 3:16 0:18 3:34

Waktu Perjalanan Waktu Waktu No Trayek Hari Pergi Pulang Istirahat Siklus (Jam) (Menit) 1 Kerja (Senin-Kamis) 3:08 0:10 3:18 Pusat Pasar-Lubuk 2 Akhir Pekan (Sabtu) 2:31 0:18 2:49 Pakam 3 Libur (Minggu) 2:33 0:10 2:43

Bila melihat Waktu Siklus Bus Trans Mebidang trayek Pusat Pasar-Binjai maka didapati rata-rata masuk ke dalam kategori 1, kategori Sangat Buruk sedangkan Bus Trans Mebidang trayek Pusat Pasar-Lubuk Pakam masuk ke dalam rata-rata kategori 2, kategori Buruk pada penelitian hari Senin-Kamis, sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu didapati hasil data waktu siklus yang termasuk ke dalam kategori 3 yang berarti kategori Cukup .

Universitas Sumatera Utara 74

Jumlah Penumpang

Jumlah penumpang kendaraan per hari diperoleh dari jumlah penumpang

naik rata-rata pada survei dinamis dikalikan dengan jumlah trip kendaran pada saat

survei statis. Hasil analisa data jumlah penumpang tertera pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Analisis Data Jumlah Penumpang Jumlah Penumpang Jumlah Jumlah No Trayek Hari Penumpang Penumpang/Kendaraan/Hari 1 Kerja (Senin-Kamis) 2712 301 Pusat Pasar- 2 Akhir Pekan (Sabtu) 2855 310 Binjai 3 Libur (Minggu) 3310 360

Jumlah Jumlah No Trayek Hari Penumpang Penumpang/Kendaraan/Hari 1 Pusat Pasar- Kerja (Senin-Kamis) 1939 277 2 Lubuk Akhir Pekan (Sabtu) 2027 298 3 Pakam Libur (Minggu) 2649 414

Dilihat dari data yang telah di analisis maka hasil jumlah data penumpang

Bus Trans Mebidang trayek Pusat Pasar-Binjai rata-rata masuk ke dalam kategori

5, kategori Sangat Baik begitu juga Bus Trans Mebidang trayek Pusat Pasar-Lubuk

Pakam.

Waktu Sirkulasi

Waktu sirkulasi dari satu titik awal perjalanan ke satu titik tujuan, lalu

kembali ke titik awal perjalanan. Dilihat dari data yang telah di analisis pada Tabel

4.6 tentang waktu sirkulasi kinerja bus Trans Mebidang yang diambil dari survei

dinamis, maka dapat dilihat waktu sirkulasi Bus Trans Mebidang trayek Pusat

Pasar-Binjai dirata-ratakan masuk ke dalam kategori 1, kategori Buruk sedangkan

Bus Trans Mebidang trayek Pusat Pasar-Lubuk Pakam dirata-ratakan masuk ke

dalam kategori 3, kategori C Cukup pada hari senin-kamis dan pada hari Sabtu dan

Minggu masuk ke dalam kategori 4, kategori Baik.

Universitas Sumatera Utara 75

Tabel 4.6 Analisa Data Waktu Sirkulasi Waktu Sirkulasi No Trayek Hari Waktu Sirkulasi (Menit) Waktu Sirkulasi (Jam) 1 Kerja (Senin-Kamis) 237 Menit 3:57 Pusat Pasar- 2 Akhir Pekan (Sabtu) 217 Menit 3:37 Binjai 3 Libur (Minggu) 214 Menit 3:34

No Trayek Hari Waktu Sirkulasi (Menit) Waktu Sirkulasi (Jam) 1 Kerja (Senin-Kamis) 188 Menit 3:08 Pusat Pasar- 2 Akhir Pekan (Sabtu) 169 Menit 2:49 Lubuk Pakam 3 Libur (Minggu) 163 Menit 2:43

4.3 Hasil Pembobotan Kinerja Operasional Bus Trans Mebidang

Hasil pembobotan kinerja operasional bus Trans Mebidang dapat dilihat

pada Tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.7 Hasil Pembobotan Kinerja Operasional bus Trans Mebidang

Trayek Pusat Pasar-Binjai Parameter Satuan Standar Senin- Sabtu Minggu Kamis Waktu Perjalanan Pergi Pulang Jam 1-3 1 1 1 Jumlah Trip Kendaraan/Hari 4 4 4 Jarak tempuh kendaraan/Hari Km 230-260 2 2 3 Waktu Siklus (Cycle Time) Jam 1 1 1 Jumlah penumpang/Kendaraan/Hari 250-300 5 5 5 Faktor Ketersediaan % 80-90 3 4 4 Waktu Sirkulasi Jam 1 1 1 Rata-Rata 3 3 3 Kriteria C C C

Trayek Pusat Pasar-Lubuk Pakam Parameter Satuan Standar Senin- Sabtu Minggu Kamis Waktu Perjalanan Pergi Pulang Jam 1-3 1 2 2 Jumlah Trip Kendaraan/Hari 3 3 3 Jarak tempuh kendaraan/Hari Km 230-260 3 3 4 Waktu Siklus (Cycle Time) Jam 2 3 3 Jumlah penumpang/Kendaraan/Hari 250-300 5 5 5 Faktor Ketersediaan % 80-90 3 3 3 Waktu Sirkulasi Jam 3 4 4 Rata-Rata 3 3 4 Kriteria C B B

Universitas Sumatera Utara 76

Bila melihat hasil pembobotan kinerja operasional bus Trans Mebidang dapat dilihat pada Tabel 4.7 maka dari kriteria tinjauan kinerja pelayanan pada penelitian ini kinerja pelayanannya dianggap sudah cukup baik, mulai dari trayek koridor 1 yang menghubungkan Pusat Pasar – Binjai dan trayek koridor 2 yang menghubungkan Pusat Pasar – Lubuk Pakam. Parameter Jumlah Trip, Jumlah

Penumpang di kedua koridor juga termasuk dalam kategori yang cukup baik.

4.4 Analisis Kepuasan Penumpang Pelayanan Trans Mebidang

4.4.1 Analisa Secara Umum dari Responden

Survei dilakukan pada 100 orang responden pengguna bus Trans Mebidang.

Yang ingin didapat dari survei karakteristik responden ini adalah; Jenis Kelamin,

Usia, Jumlah banyaknya penggunaan dalam seminggu dan Pekerjaan. Hal tersebut diperlukan untuk mengetahui karakteristik responden yang diharapkan mampu mewakili semua pengguna bus Trans Mebidang sebagai moda transportasi.

Karakteristik penumpang berdasarkan jenis kelamin

Kriteria responden berdasarkan jenis kelamin peneliti gunakan untuk membedakan responden laki-laki dan perempuan. Dari data yang diperoleh dari hasil kuesioner dapat diketahui bahwa jenis kelamin dari penumpang yang di survei secara random adalah sebanyak 52 laki-laki dan 48 perempuan. Berikut ini pada gambar 4.3 adalah gambar karakteristik responden yang menggunakan moda bus

Trans Mebidang berdasarkan jenis kelamin.

Universitas Sumatera Utara 77

Pria, 48 Wanita, 52

Wanita Pria

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik penumpang berdasarkan usia

Perbedaan kondisi individu seperti usia dapat menunjukkan perilaku responden dalam membeli produk. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengetahui kelompok usia berapa yang lebih memilih moda transportasi umum dalam penelitian ini. Dari data yang diperoleh sesuai hasil kuesioner dapat diketahui karakteristik responden berdasarkan kelompok usia yang di survei secara random, kelompok usia responden terbanyak berumur 15-24 tahun yaitu sebanyak 31 orang dikarenakan pada kelompok usia ini sesuai dengan karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan siswa/mahasiswa. Usia responden berumur 25-34 tahun sebanyak 28 orang. Usia responden berumur 35-44 tahun sebanyak 25 orang.

Usia responden berumur 45-54 tahun sebanyak 16 orang. Berikut ini pada Gambar

4.4 adalah gambar karakteristik responden yang menggunakan moda bus Trans

Mebidang berdasarkan usia.

Universitas Sumatera Utara 78

16 31

25

28

15-24 25-34 35-44 45-54

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik penumpang berdasarkan jumlah penggunaan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan, maka dapat diketahui bahwa banyaknya jumlah penggunaan bus Trans Mebidang sebagai moda Transportasi pada koridor 1 dan 2 masih banyak yang menggunakan < 3 kali dalam seminggu. Menurut tanya jawab yang dilakukan kepada responden kurangnya minat penggunaan bus Trans Mebidang sebagai moda Transportasi utama dikarenakan frekuensi beroperasinya jumlah armada bus Trans Mebidang masih dianggap sedikit, terlalu lamanya menunggu kedatangan bus Trans

Mebidang dan kurang nyamannya menunggu di halte bus terlalu lama. Berikut ini pada Gambar 4.5 adalah gambar karakteristik responden yang menggunakan moda bus Trans Mebidang berdasarkan jumlah penggunaan.

Universitas Sumatera Utara 79

14

38 19

29

<3 kali 4 kali 5 kali > 5 kali

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Penggunaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Pekerjaan yang dimiliki oleh responden dianggap sangat mempengaruhi pola pikir dan gaya hidupnya (pola di mana orang hidup untuk menghabiskan waktu dan uangnya). Dari data yang diperoleh dari hasil kuesioner dapat diketahui karakteristik penumpang berdasarkan pekerjaan yang di survei secara random, pada kategori Siswa/Mahasiswa sebanyak 34 orang. Pada kategori pegawai swasta sebanyak 23 orang. Pada kategori PNS sebanyak 17 orang sedangkan pada kategori wiraswasta sebanyak 14 orang. Disusul pada kategori Lain-lain sebanyak 12 orang.

Bila melihat proporsi jumlah banyaknya responden yang berdasarkan kategori

Siswa/Mahasiswa dapat menunjukkan bahwa tarif yang terjangkau dirasakan oleh siswa atau mahasiswa dan jalur trayek bus Trans Mebidang banyak melalui jalur menuju sekolah dan kampus. Jalur koridor yang melalui kawasan industri di kota

Medan juga menjadi alasan penting pada kategori Pegawai Swasta. Faktor kenyamanan dan keamanan di dalam bus Trans Mebidang juga masih menjadi alasan penting pada sebagian orang. Berikut ini pada Gambar 4.6 adalah gambar

Universitas Sumatera Utara 80

karakteristik responden yang menggunakan moda bus Trans Mebidang berdasarkan kelompok jenis pekerjaan.

12 17

14

34 23

PNS Siswa/Mahasiswa Pegawai Swasta Wiraswasta Lain-lain

Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

4.4.2 Analisa Tingkat Kepuasan dan Harapan Penumpang

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas

Uji validitas ini dilakukan pada masing-masing instrument kuesioner, yaitu pada bagian tingkat kepuasan dan tingkat harapan. Dua instrumen ini diberikan dengan jenis pertanyaan yang sama. Pengujian menggunakan angka korelasi/moment product (r) dengan menghitung korelasi antara satu item pertanyaan dengan keseluruhan item yang ada.

Sebelum dilakukan pengumpulan data, pertanyaan di dalam kuesioner diuji terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas dilakukan kepada 100 responden penumpang bus Trans Mebidang.

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan signifikasi 95%, maka instrumen tersebut

dinyatakan valid.

Universitas Sumatera Utara 81

b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan signifikasi 95%, maka instrumen tersebut

dinyatakan tidak valid. (Sugiyono, 2013)

Nilai r hitung untuk pengujian ini dapat diketahui melalui hasil pengolahan

data (lihat lampiran). Sedangkan nilai r tabel untuk n = 100 dan taraf kesalahan (a)

5% adalah sebesar 0,1946 (db = n-2). Dari proses uji validitas yang dilakukan

terhadap 100 responden tersebut, maka hasil kuesioner terhadap kinerja yang

dirasakan penumpang terhadap pelayanan bus Trans Mebidang ditunjukkan pada

Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kuesioner terhadap Kinerja yang Dirasakan Penumpang No Dimensi Variabel R hitung R tabel Keterangan Keamanan di bus 0,7 0,1946 Valid Cepat 0,674 0,1946 Valid Reliability 1 Konsisten dalam pelayanan jasa, (Keandalan) 0,618 0,1946 Valid kesesuaian jadwal yang telah ditentukan Menangani kemacetan 0,568 0,1946 Valid Tarif Jelas/Dianggap Murah 0,494 0,1946 Valid Ketersediaan informasi waktu tempuh 0,536 0,1946 Valid perjalanan Responsiveness 2 Petugas siap mengangkat barang (Daya Tanggap) 0,234 0,1946 Valid bawaan berlebih penumpang ke bus Supir bus menurunkan dan menaikkan 0,431 0,1946 Valid penumpang di tempat penumpang minta Keterampilan pengemudi baik 0,573 0,1946 Valid Kenyamanan di bus 0,711 0,1946 Valid Assurance 3 Petugas memiliki keahlian teknik yang (Jaminan) 0,575 0,1946 Valid baik jika bus rusak/mogok Ketersediaan asuransi 0,256 0,1946 Valid Petugas peduli akan memberikan 0,518 0,1946 Valid pertolongan kepada penumpang. Kontak Pengaduan 0,282 0,1946 Valid 4 Empathy (Empati) Menjaga hubungan baik kepada 0,547 0,1946 Valid penumpang. Memiliki jam operasi yang sesuai 0,521 0,1946 Valid dengan kebutuhan. Kondisi Kendaraan bus layak 0,464 0,1946 Valid Fasilitas Pendukung (P3K) 0,452 0,1946 Valid Tangible Kondisi Stasiun/Halte Bus 0,387 0,1946 Valid 5 (Bukti Fisik) Kebersihan Stasiun/Halte Bus 0,217 0,1946 Valid Fasilitas AC pada bus yang baik 0,414 0,1946 Valid Kondisi tempat duduk bus 0,395 0,1946 Valid

Universitas Sumatera Utara 82

Hasil dari uji validitas pada butir-butir pertanyaan kebutuhan atau harapan

responden terhadap pelayanan bus Trans Mebidang ditunjukkan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kuesioner terhadap Harapan yang Diinginkan Penumpang No Dimensi Variabel R hitung R tabel Keterangan Keamanan di bus 0,245 0,1946 Valid Cepat 0,439 0,1946 Valid Reliability 1 Konsisten dalam pelayanan jasa, (Keandalan) 0,357 0,1946 Valid kesesuaian jadwal yang telah ditentukan Menangani kemacetan 0,624 0,1946 Valid Tarif Jelas/Dianggap Murah 0,372 0,1946 Valid Ketersediaan informasi waktu tempuh 0,515 0,1946 Valid perjalanan Responsiveness 2 Petugas siap mengangkat barang (Daya Tanggap) 0,649 0,1946 Valid bawaan berlebih penumpang ke bus Supir bus menurunkan dan menaikkan 0,451 0,1946 Valid penumpang di tempat penumpang minta Keterampilan pengemudi baik 0,278 0,1946 Valid Kenyamanan di bus 0,495 0,1946 Valid Assurance 3 Petugas memiliki keahlian teknik yang (Jaminan) 0,229 0,1946 Valid baik jika bus rusak/mogok Ketersediaan asuransi 0,497 0,1946 Valid Petugas peduli akan memberikan 0,717 0,1946 Valid pertolongan kepada penumpang. Kontak Pengaduan 0,428 0,1946 Valid 4 Empathy (Empati) Menjaga hubungan baik kepada 0,434 0,1946 Valid penumpang. Memiliki jam operasi yang sesuai 0,425 0,1946 Valid dengan kebutuhan. Kondisi Kendaraan bus layak 0,515 0,1946 Valid Fasilitas Pendukung (P3K) 0,715 0,1946 Valid Tangible Kondisi Stasiun/Halte Bus 0,562 0,1946 Valid 5 (Bukti Fisik) Kebersihan Stasiun/Halte Bus 0,473 0,1946 Valid Fasilitas AC pada bus yang baik 0,198 0,1946 Valid Kondisi tempat duduk bus 0,214 0,1946 Valid Apabila nilai korelasi yang didapat lebih besar daripada nilai angka kritis dari

r tabel, maka pertanyaan tersebut dianggap valid dan dapat digunakan untuk survei

primer.

Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas pada kuesioner meliputi dua bagian, diantaranya adalah

bagian pertama pada tingkat kepuasan dan bagian kedua pada tingkat kepentingan.

Dengan menggunakan program Microsoft Excel perhitungan koefisien reliabilitas

dilakukan dengan mengacu pada konsistensi atau tingkat kepercayaan hasil ukur.

Universitas Sumatera Utara 83

Pengukuran yang reliable akan menghasilkan skor yang hampir sama meskipun dilakukan pada waktu yang berbeda. Pengukuran reliabilitas menggunakan teknik

Cronbach yang bervariasi antara rentang 0–1. Untuk hasil perhitungan dari keseluruhan pertanyaan baik dari tingkat kepuasan ataupun dari tingkat harapan oleh penumpang didapatkan hasil reliabilitas sebesar 1,048 yang berarti Interpretasi

Koefisien Reliabilitas (r) nya sangat baik atau sangat tinggi dan dapat dijadikan sebagai data survei penelitian.

Tingkat Kesesuaian

Perhitungan tingkat kesesuaian diperoleh dari hasil perbandingan skor kepuasan dengan skor harapan penumpang. Adapun rumus yang digunakan adalah:

xi Tki = x100 (3.5) yi di mana:

Tki = Tingkat kesesuaian responden xi = Skor penilaian kinerja bus Trans Mebidang yi = Skor penilaian harapan penumpang

Hasil tingkat kesesuaian lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Untuk menentukan urutan prioritas tentang peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan masing-masing responden, maka digunakan tingkat kesesuaian dalam penentuannya. Perhitungan tingkat kesesuaian dapat diketahui dengan skor rata-rata tingkat kepuasan kinerja (x’) dan harapan pelayanan (y’) dari masing-masing responden, di mana dengan mengetahui nilai x’ dan y’ maka akan diketahui pula nilai gap/kesenjangan antara masing-masing variabel pertanyaan yang mempengaruhi tingkat kepuasan responden dengan mencari nilai selisih antara kepuasan kinerja (x’) dan harapan pelayanan (y’).

Universitas Sumatera Utara 84

Gap = x’ – y’

Kualitas kinerja bus Trans Mebidang secara signifikan dapat diketahui dari nilai gap yang diperoleh. Semakin rendah nilai gap (semakin negatif) berarti nilai ekspektasi lebih tinggi daripada kenyataan yang diterima. Nilai gap dari nilai kinerja dan harapan penumpang pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.10.

Untuk lebih jelasnya mengenai nilai gap masing-masing variabel pada setiap kelompok responden, gap dapat digambarkan pada sebuah grafik kesenjangan diagram Cartesians yang ada pada Gambar 4.7.

Tabel 4.10 Gap Kepentingan No Variabel Dimensi Kinerja Harapan Gap 1 Keamanan di bus 3,12 4,22 -1,1 2 Cepat 2,56 4,17 -1,61 3 Konsisten dalam pelayanan jasa, Reliability 2,80 4,29 -1,49 kesesuaian jadwal yang telah (Keandalan) ditentukan 4 Menangani kemacetan 2,79 4,17 -1,38 5 Tarif Jelas/Dianggap Murah 3,70 4,48 -0,78 6 Ketersediaan informasi waktu 3,61 4,34 -0,73 tempuh perjalanan 7 Petugas siap mengangkat barang Responsiveness 3,04 4,29 -1,25 bawaan berlebih penumpang ke bus (Daya Tanggap) 8 Supir bus menurunkan dan 3,04 4,40 -1,36 menaikkan penumpang di tempat penumpang minta 9 Keterampilan pengemudi baik 3,21 4,59 -1,38 10 Kenyamanan di bus 2,93 4,57 -1,64 Assurance 11 Petugas memiliki keahlian teknik 3,00 4,37 -1,37 (Jaminan) yang baik jika bus rusak/mogok 12 Ketersediaan asuransi 1,69 3,40 -1,71 13 Petugas peduli akan memberikan 2,52 4,02 -1,50 pertolongan kepada penumpang. 14 Kontak Pengaduan 2,47 4,16 -1,69 15 Menjaga hubungan baik kepada Empathy (Empati) 2,54 3,96 -1,42 penumpang. 16 Memiliki jam operasi yang sesuai 2,65 4,05 -1,40 dengan kebutuhan. 17 Kondisi Kendaraan Bus Layak 2,85 4,48 -1,63 18 Fasilitas Pendukung (P3K) 3,14 4,47 -1,33 19 Kondisi Stasiun/Halte Bus Tangibles (Bukti 2,70 4,49 -1,79 20 Kebersihan Stasiun/Halte Bus. Fisik) 2,73 4,62 -1,89 21 Fasilitas AC pada bus yang baik. 3,40 4,47 -1,07 22 Kondisi tempat duduk bus 3,32 4,81 -1,49 Rerata -1,41

Universitas Sumatera Utara 85

4.5 Diagram Cartesians

Untuk memetakan kepuasan dan harapan penumpang sebagai pengguna moda transportasi bus Trans Mebidang terhadap beberapa atribut-atribut pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas pelayanan digunakan analisa kuadran. Tabel hasil penilaian rata-rata dari tingkat kepuasan dan tingkat harapan yang kemudian diplot dalam sebuah kuadran yang terdiri atas 4 bagian. Nilai rata-rata dari nilai kepuasan penumpang dan harapan penumpang merupakan crossing line atau garis potong analisa kuadran yang membatasi jenis penilaian antara satu kuadran dengan kuadran lain. Secara singkat penilaian pada kuadran terbagi atas:

Kuadran A : Prioritas Utama

Kuadran B : Sudah Baik, Mempertahankan Kualitas

Kuadran C : Prioritas Rendah

Kuadran D : Berlebihan

ARAPAN H

KINERJA

Gambar 4.7 Hasil Penilaian Tingkat Kepuasan Kinerja dan Tingkat Harapan Penumpang Bus Trans Mebidang

Universitas Sumatera Utara 86

Dari gambar tersebut maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Kuadran A

Kuadran A menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap penting oleh

penumpang bus Trans Mebidang namun tidak terlaksana dengan baik oleh

perusahaan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini adalah:

(17) Kondisi Kendaraan Bus Layak

(19) Kondisi Stasiun/Halte Bus

(20) Kebersihan Stasiun/Halte

Dengan demikian item-item variabel tersebut menjadi skala prioritas utama

operator pelaksana bus Trans Mebidang untuk diperbaiki agar menarik

perhatian penumpang menggunakan bus Trans Mebidang. Penumpang

memersepsikan kondisi stasiun dan kendaraan bus haruslah layak dan

bersih.

2. Kuadran B

Kuadran B menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap penting dan

memuaskan penumpang yang sudah dilaksanakan dengan baik oleh

operator pelaksana bus Trans Mebidang. Variabel-variabel yang termasuk

dalam kuadran ini adalah:

(5) Tarif jelas/ Dianggap Murah

(6) Ketersediaan Informasi waktu tempuh perjalanan

(8) Supir bus menurunkan dan menaikkan penumpang di tempat penumpang

minta

(9) Keterampilan pengemudi baik

(10) Kenyamanan di bus

Universitas Sumatera Utara 87

(11) Petugas memiliki keahlian teknik yang baik jika bus rusak/mogok

(18) Fasilitas Pendukung (P3K)

(21) Fasilitas AC pada bus yang baik

(22) Kondisi tempat duduk bus

Secara singkat, dengan demikian item-item variabel tersebut menurut

persepsi penumpang sudah sangat baik dan perlu dipertahankan oleh pihak

operator pelaksana bus Trans Mebidang.

3. Kuadran C

Kuadran C menunjukkan faktor yang dianggap kurang penting oleh

penumpang dan tidak terlaksanakan dengan baik oleh operator pelaksana

bus Trans Mebidang. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini

adalah:

(2) Cepat

(3) Konsisten dalam pelayanan jasa, kesesuaian jadwal yang ditentukan

(4) Menangani kemacetan

(12) Ketersediaan asuransi

(13) Petugas peduli akan memberikan pertolongan kepada penumpang

(14) Kontak pengaduan

(15) Menjaga hubungan yang baik kepada penumpang

(16) Memiliki jam operasi yang sesuai dengan kebutuhan

Dengan demikian item-item di atas mempunyai skala prioritas kedua atau

skala pembenahan bagi operator pelaksana bus Trans Mebidang.

Penumpang memersepsikan bahwa bus Trans Mebidang harus cepat dan

menangani kemacetan.

Universitas Sumatera Utara 88

4. Kuadran D

Kuadran D menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap kurang penting

oleh operator pelaksana bus Trans Mebidang namun dilaksanakan dengan

berlebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini adalah:

(1) Keamanan di bus

(7) Petugas siap mengangkat barang bawaan berlebih penumpang ke bus

Dengan demikian item-item tersebut jika diberikan kepada penumpang dianggap

terlalu berlebihan yang dilaksanakan oleh operator pelaksana bus Trans Mebidang.

Penumpang menanggap bus Trans Mebidang sebagai sekedar kebutuhan

transportasi. Tak perlu ada keamanan yang berlebihan karena dianggap bus Trans

Mebidang sudah menggunakan sistem teknologi yang sangat baik. Pintu masuk

bus nya sudah otomatis terbuka dan tertutup. Akan tetapi pihak operator sebagai

pelaksana dan pemerintah sebagai regulator diharapkan perlu mengalokasikan

sumber dayanya dan membenahi prioritas utama dan prioritas pembenahan yang

diharapkan oleh penumpang.

Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan menjawab rumusan masalah, tujuan penelitian serta mengacu pada proses dan hasil analisis data dalam penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil akhir pembobotan secara keseluruhan, kinerja operasional Bus Trans

Mebidang pada koridor 1 dan koridor 2 sesuai standar World Bank dengan

survei dinamis menghasilkan, kinerja operasional bus Trans Mebidang pada

kategori 3, kategori Cukup. Tetapi bukan berarti pada kategori ini tidak

perlu adanya pembenahan dan perbaikan lanjutan. Kekurangan dari hasil

kinerja operasional bus Trans Mebidang pada penelitian ini terdapat pada

kurang optimalnya faktor Waktu Perjalanan. Buruknya waktu perjalanan

bus Trans Mebidang banyak dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti bus

Trans Mebidang masih berada dalam satu jalur dengan angkutan moda

lainnya sehingga bus Trans Mebidang masih mengalami kemacetan di jalur

yang sama.

2. Kualitas pelayanan bus Trans Mebidang pada penelitian ini secara

keseluruhan belum memenuhi ekspektasi (harapan) penumpang, dengan

rerata nilai tingkat kesesuaian pada 22 item pertanyaan yang terdapat pada

89 Universitas Sumatera Utara 90

kuesioner yang berisi antara kinerja dan harapan penumpang sebesar -1,41.

Nilai tingkat kesesuaian yang negatif menunjukkan bahwa tingkat kualitas

pelayanan yang diteliti dalam penelitian ini masih dianggap belum dapat

memenuhi kepuasan menurut penumpang.

3. Ada beberapa strategi peningkatan kinerja dan kualitas untuk melancarkan

dan mensukseskan pelayanan bus Trans Mebidang yang beroperasi. Untuk

itu strategi yang perlu dilakukan penggambil kebijakan untuk menarik minat

perpindahan penggunaan bus oleh penumpang bus Trans Mebidan dapat

dilakukan dengan beberapa cara berikut, yaitu: a. Keberpihakan kepada angkutan umum

Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan mengoptimalkan

kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain

dilakukan dengan:

• Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum

• Pengembangan lajur atau jalur khusus bus

• Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di

Transjakarta, Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui

keringanan pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum,

• Pembatasan kendaraan pribadi

Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah

harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:

✓ Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan

tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta

melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat

Universitas Sumatera Utara 91

sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan

penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan

tarif parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,

ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir di kawasan yang akan

dibatasi lalu lintasnya,

✓ Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya

pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor,

bea masuk yang tinggi.

✓ Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan

tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan

3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motor masuk jalan tol,

pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.

Implikasi

Hasil penelitian ini membawa beberapa implikasi teoritis atas berbagai teori maupun hasil penelitian terdahulu yang mendasarinya. Implikasi teoritis tersebut adalah:

1. Proporsi pemilihan penggunaan suatu moda bergantung pada penampilan,

kinerja, dan atribut pelayanan yang ditawarkan oleh masing-masing jenis

dalam rangka bersaing melayani kebutuhan dan keinginan pengguna

transportasi. Menurut Bruton dalam Warpani (2002), ada beberapa faktor

yang mempengaruhi pemilihan moda, yaitu;

a. Karakteristik perjalanan yang dilakukan, misalnya jarak dan saat

perjalanan dilakukan, tujuan perjalanan.

Universitas Sumatera Utara 92

b. Karakteristik orang yang melakukan perjalanan, misalnya kepemilikan

kendaraan, tingkat penghasilan, status sosial.

c. Karakteristik sistem angkutan, misalnya daya hubung, lama perjalanan,

biaya dan kenyamanan.

2. Kepuasan pengguna jasa terhadap kualitas pelayanan seringkali

didefinisikan dalam bentuk paradigma kesenjangan antara persepsi

pengguna terhadap kinerja pelayanan yang diterima dengan pengharapan

pengguna terhadap pelayanan yang ditawarkan. Sehingga Parasuratman

(1998) berpendapat bahwa pelayanan dikatakan berkualitas apabila terdapat

kesesuaian antara harapan pengguna jasa dengan kinerja operator

pelayanan. Tugas operator sebagai pengelola sistem perangkutan adalah

mempertemukan keinginan pengguna jasa dengan sediaan moda angkutan-

dengan segala atribut pelayanannya agar tercapai sistem perangkutan yang

efektif dan efisien.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dan dalam upaya mengembangkan dan menemukan solusi permasalahan secara ilmu pengetahuan yang komprehensif. Ada beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Untuk penelitian selanjutnya dalam pembagian kuesioner sebaiknya lebih

selektif saat pemilihan responden supaya data yang diperoleh lebih merata,

sehingga bisa mengetahui kemampuan penumpang dalam berbagai

karakteristik lainnya yang lebih luas.

Universitas Sumatera Utara 93

2. Untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti kinerja dan kualitas pelayanan

bus Trans Mebidang dari berbagai sudut perspektif yang lain seperti

perspektif operator sebagai pengelola ataupun perspektif pemerintah

sebagai regulator.

3. Dengan adanya perkembangan teknologi untuk melakukan survei dapat

memanfaatkan internet dengan membuat link yang berisi kuesioner dan

dapat diisi oleh responden di mana saja dan kapan saja, sehingga

mempermudah surveyor mau responden dalam mengisi kuesioner dengan

jumlah responden yang lebih besar.

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

Adebambo, S. (2009), “Impact of Bus Rapid Transit System (BRT) on Passengers' Satisfaction in Lagos Metropolis, Nigeria”, International Journal of Creativity and Technical Development. Amaliah, U dan Judiantono, T. (2015), “Evaluasi Kinerja Bus Aptb 07 Tanah Abang - Bekasi (Via Bekasi Barat)”, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota, Perencanaan Wilayah dan Kota, Gelombang 2, 2015. Andriansyah. (2015), Manajemen Transportasi Dalam Kajian dan Teori, Penerbit FISIP Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama, Jakarta. Aritonang, R. L. (1998), Penelitian Pemasaran-Cetakan Pertama, Jakarta: UPT Universitas Tarumanegara Bintarto, R. (1984), Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya, Jakarta: Ghalia Indonesia. Black, J. A. (1981), Urban Transport Planning: Theory and Practice, London: Cromm Helm. Burns, A. C. dan Bush, R.F. (2000), Marketing Research, New Jersey: Prentice Hall. Daldjoeni. (2003), Geografi Kota dan Desa, Alumni, Bandung. Dewi, K. (2003), “Analisa Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Angkutan Penumpang Bus Damri dan Kemauan Membayar Penumpangnya” [Tesis], Semarang: Program Pasca Sarjana, Magister Teknik, Universitas Diponegoro. Dwiryanti, A. E dan Ratnasari, A. R. (2013), “Analisis Kinerja Pelayanan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor II Terboyo-Sisemut”, Jurnal Teknik PWK, Volume 2 Nomor 3, 2013. Fajar, I. (2014), “Evaluasi Kinerja Operasional Angkutan Lingkungan Bajaj di DKI Jakarta”, Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 6, Nomor 2, Desember 2014. Ferdinand, A. (2006), Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen, Semarang: Universitas Diponegoro. Gaspersz, V. (2002), Pedoman Implementasi Program Six Sigma, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Gultom, H. S. A. (2014), “Kualitas Pelayanan Halte Trans Metro Bandung” [Tesis], Bandung: Program Pascasarjana Jurusan Sistem dan Teknik Jalan Raya, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Haroen, Z.A dkk. (2014), “Tingkat Kepuasan Pengguna Bus Trans Jakarta”, Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTransLog) - Vol. 01 No. 03, November 2014. Harries, S. (1976), State-Of-The-Art-Review of Urban Transportation Concepts and Public Attitudes, US Department of Transportation Washington. Hermanto, A. W. (2008), “Analisa Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Terminal Peti Kemas Semarang” [Tesis], Semarang: Program Pasca Sarjana, Magister Teknik, Universitas Diponegoro. Hu, X. (2015), “Impact of perceptions of bus service performance on mode choice preference”, Advances in Mechanical Engineering.

94 Universitas Sumatera Utara 95

Idris, Z. (2009), “Kajian “Tingkat Kepuasan” Pengguna Angkutan Umum di DIY”, dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 9, Nomor 2, Juli 2009. Ismail, R dkk. (2012), “Passengers Preference and Satisfaction of Public Transport in Malaysia”, Australian Journal of Basic and Applied Sciences. Jawat, I. W, dkk. (2014), “Analisis Kepuasan Konsumen Beton Ready Mix Terhadap Kualitas Pelayanan PT. Sarana Beton Perkasa”, Jurnal Spektran, Volume 2 No.2, Juli 2014. Joewono, T. B dan Kubota, H. (2007), “User Perceptions of Private Paratransit Operation in Indonesia”, The Journal of Public Transportation, Volume 10, No. 4, National Center for Transit Research, Center for Urban Transportation Research, University of South Florida. Kadir, A. (2006), “Transportasi: Peran dan Dampaknya Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional”, Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Wahana Hijau. Vol 1. No 5. Kotler, P. (2000), Prinsip – Prinsip Pemasaran Manajemen, Jakarta: Prenhalindo. Kusnandar, E. (2009), Pengkinian Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Bandung. Lupiyoadi. (2001), Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek, Salemba Empat, Jakarta. Marvin, L. M. (1979), Fundamentals of Transportation Systems Analysis, Volume 1, Basic Concept, MIT Press. Margareta. (2000), Transportasi dan Perkembangan Wilayah, . Miro, F. (2005), Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi, Erlangga, Jakarta. Morlok, E. K. (1998), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi (terjemahan John K Naimin), Jakarta: Erlangga. Munziah, M. R, dkk. (2012), “Bus Operation, Quality Service and The Role of Bus Provider and Driver”, Malaysian Technical Universities Conference on Engineering & Technology. Nasution, M. N. (2008), Manajemen Transportasi, Ghalia Indonesia, Bogor. Ojo, T. K dkk. (2014), “Service Quality and Customer Satisfaction of Public Transport on Cape Coast-Accra Route, Ghana”, Developing Country Studies, Vol.4, No.18, 2014. Pamungkas, H. B. E dan Harianto, F. (2012), “Analisis Kualitas Perumahan Mutiara Regency Sidoarjo”, Jurnal IPTEK Vol 16 No.1 Mei 2012. Parasuraman, dkk. (1998), “SERVQUAL: A Multiple Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality”, hal 64, Jurnal of Retailing. Payne, A. (2000), Pemasaran Jasa, The Essence of Service Marketing, Andi Yogyakarta. Putra, K. E dan Sitanggang, J. M. (2016), “The effect of public transport services on quality of life in Medan city”, ASEAN-Turkey ASLI (Annual Serial Landmark International) Conferences on Quality of Life 2016. Puspitasari, H dan Sardjito. (2014), “Peningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M, Kota Jakarta)”, Jurnal Teknik POMITS, 2014. Salim, A. (2000), Manajemen Transportasi, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Universitas Sumatera Utara 96

Santika, A. (2017), “Analisis Tingkat Pelayanan Perahu Ketek Sebagai Angkutan Wisata di Sungai Musi Kota Palembang”, Program Pascasarjana Magister Teknik, Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Sekaran, U. (2000), Research Methods for business: A Skill Building Approach. Singapore: John Wiley & Sons, Inc. Seran, E. N. B dan Joewono, T. B. (2015), “Atribut Kualitas Pelayanan Angkutan Publik Di Kota Bandung”, Jurnal Teknik Sipil Volume 11 Nomor 2, Oktober 2015. Setiady, Y. N. (2013), “Analisis Kepuasan Pelanggan di PDAM Tirtawening Kota Bandung Dengan Metode Servqual” [Tesis], Bandung: Program Studi Magister Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Setijowarno dan Frazila. (2001), Pengantar Sistem Transportasi, Penerbit ITB: Bandung. Simamora, B. (2002), Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Soemargono, K, dkk. (1992), Profil Propinsi Republik Indonesia, Jakarta: Yayasan Bakti Wawasan Nusantara. Sugiyono. (2013), Metode Penelitian Manajemen, Alfabeta, Bandung. Sujarweni, V dan Endrayanto, P. (2012), Statistika untuk Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu. Sutandi, A. C dan Paulus, E. (2011), “Evaluasi Kinerja Bus Trans Jogja Sebagai Sistem Transportasi Publik”, Seminar Nasional-1 BMPTTSSI-Konteks5, Universitas Sumatra Utara, Medan, 2011. Tamin, O. Z. (2008), Perencanaan Dan Pemodelan Transportasi, Edisi 2, Penerbit ITB Bandung. Tangkudung, E. S. W, dkk. (2011), “Sistem Bus Rapid Transit Transjakarta dalam Studi Rekayasa Sosial”, Jurnal Transportasi Vol. 11 No. 1 April 2011: 1-10. Thomas, E. (2001), Presentation at the Institute of Transportation Engineers Annual Meeting, Chicago. Tjiptono, F. (2012), Service Management Mewujudkan Layanan Prima (Edisi Kedua), Penerbit Andi, Yogyakarta Warpani, S. (1990), Merencanakan Sistem Perangkutan, Bandung: Penerbit ITB. ______. (2002), Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bandung: Penerbit ITB Wetan, I. M. (2004), “Evaluasi Kinerja Angkutan Perkotaan dengan Bus Sedang pada Rute Trayek Kartosuro-Palur Via Colomadu di Kota Surakarta” [Tesis], Semarang: Program Pasca Sarjana, Magister Teknik, Universitas Diponegoro. White, P. R. (1976), Planning Public Transport, London: Hutchinson & Co World Bank. (1987), Bus Services: Reducing Costs and Raising Standards. World Bank Technical Paper No. 68. Washington, DC. Yamit. (1996), Manajemen Produksi dan Operasi edisi pertama, Yogyakarta. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Yohanes T. S dkk. (2015), “Evaluasi Kinerja Angkutan Umum Trayek Terminal Oebobo - Terminal Kupang PP dan Terminal Kupang - Terminal Noelbaki PP”, Jurnal Teknik Sipil Vol. IV, No. 1, April 2015.

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

Pengantar

Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi Anda sebagai koresponden dalam penelitian ini. Kuesioner ini dirancang untuk mengukur tingkat harapan dan kepuasan dari pelayanan yang diberikan kepada penumpang Bus Trans Mebidang. Hasil survei akan dianalisis untuk keperluan tesis di Program Pasca Sarjana Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan kode etik penelitian, saya menjamin kerahasiaan informasi yang Anda berikan di kuesioner ini.

Terima kasih telah menjadi bagian dalam penelitian ini, kontribusi Anda dalam penelitian ini sangat berarti untuk penulis, untuk perusahaan, dan juga untuk Anda sebagai penumpang.

Hormat Saya,

Cok Nando Panondang

Survey Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan Bus Trans Mebidang Cok Nando Panondang Universitas Sumatera Utara KUESIONER PELAYANAN TRANS MEBIDANG DARI PERSEPSI PENUMPANG A. Identitas Data Pribadi Mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi pertanyaan dibawah ini: Profil Responden Nama: 1. Jenis Kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan 2. Berapakah usia anda saat ini: a. 15 – 24 tahun c. 35 – 44 tahun b. 25 – 34 tahun d. 45 – 54 tahun 3. Berapa kali anda menggunakan bus Trans Mebidang dalam 1 minggu: a. <3 kali c. 5 kali b. 4 kali d. >5 kali 4. Apakah pekerjaan anda saat ini: a. PNS d. Wiraswasta b. Siswa/Mahasiswa e. Lain-lain c. Pegawai swasta

B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bapak/Ibu diminta untuk mengisi jawaban dengan memberikan tanda centang (√) pada salah satu kotak yang sesuai menurut anda. 2. Jawaban Bapak/Ibu haruslah mencerminkan keadaan nyata yang Bapak/Ibu rasakan. 3. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban adalah benar. Oleh karena itu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur. Contoh Pengisian Kuesioner Tingkat Harapan Penumpang Reliability (Kemampuan dalam memberikan Sangat pelayanan yang dapat diandalkan secara akurat Tidak Ragu- Sangat Tidak Penting dan konsisten) Penting Ragu Penting Penting Pertanyaan 1 2 3 4 5 Kemampuan pelayanan petugas dapat dipercaya (Menjaga keselamatan penumpang saat menaiki bus √ Trans Mebidang)

Survey Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan Bus Trans Mebidang Cok Nando Panondang Universitas Sumatera Utara Tingkat Harapan Penumpang Tingkat Kinerja Pelayanan Yang di Rasakan Reliability Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik No Pertanyaan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Keamanan di bus 2 Cepat 3 Konsisten dalam pelayanan jasa, kesesuaian jadwal yang sudah ditentukan. 4 Menangani kemacetan Tingkat Harapan Penumpang Tingkat Kinerja Pelayanan Yang di Rasakan Responsiveness Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik No Pertanyaan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 5 Tarif jelas/dianggap murah 6 Ketersediaan informasi waktu tempuh perjalanan. 7 Petugas siap mengangkat barang bawaan berlebih penumpang ke bus 8 Supir bus menurunkan dan menaikkan penumpang ditempat penumpang minta. Tingkat Harapan Penumpang Tingkat Kinerja Pelayanan Yang di Rasakan Assurance Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik No Pertanyaan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 9 Keterampilan Pengemudi baik 10 Kenyamanan di bus 11 Petugas memiliki keahlian teknik yang baik jika bus rusak/mogok 12 Ketersediaan asuransi Tingkat Harapan Penumpang Tingkat Kinerja Pelayanan Yang di Rasakan Emphaty Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik No Pertanyaan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 13 Petugas peduli akan memberikan pertolongan kepada penumpang. 14 Kontak Pengaduan 15 Menjaga hubungan baik kepada penumpang. 16 Memiliki jam operasi yang sesuai dengan kebutuhan. Tingkat Harapan Penumpang Tingkat Kinerja Pelayanan Yang di Rasakan Tangible Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik No Pertanyaan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 17 Kondisi Kendaraan Bus Layak 18 Fasilitas Pendukung (P3K) 19 Kondisi Stasiun/Halte Bus 20 Kebersihan Stasiun/Halte Bus. 21 Fasilitas AC pada bus yang baik. 22 Kondisi tempat duduk bus

Survey Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan Bus Trans Mebidang Cok Nando Panondang Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 Lampiran Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Pelayanan Bus Mebidang Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3 Dimensi 4 Dimensi 5 Responden Reliability Responsiveness Assurance Empathy Tangibles 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Y Y2 1 1 2 1 4 4 3 3 3 3 2 3 1 1 3 1 3 3 2 3 3 4 3 56 3136 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 4 4 4 5 4 4 51 2601 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 4 67 4489 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 72 5184 5 3 2 3 1 5 4 2 3 3 4 4 1 1 1 2 3 2 3 2 4 3 3 59 3481 6 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 73 5329 7 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 70 4900 8 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 79 6241 9 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 68 4624 10 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 65 4225 11 2 1 1 1 4 4 4 4 3 1 2 1 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 55 3025 12 3 3 2 2 3 3 3 2 4 1 3 1 1 2 1 2 3 3 4 3 2 2 53 2809 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 60 3600 14 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 4 4 63 3969 15 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 4 3 3 2 3 4 64 4096 16 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 71 5041 17 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 1 2 1 2 3 2 1 2 3 56 3136 18 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 1 2 1 2 3 3 3 3 4 3 66 4356 19 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 4 4 3 2 2 3 64 4096 20 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 1 2 2 4 4 3 1 1 2 65 4225 21 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 65 4225 22 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 72 5184 23 3 2 3 1 5 4 2 3 3 4 4 1 1 1 2 3 2 3 2 4 3 3 59 3481 24 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 73 5329 25 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 70 4900 26 2 1 1 1 4 4 4 4 3 1 2 1 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 55 3025 27 3 3 2 2 3 3 3 2 4 1 3 1 1 2 1 2 3 3 4 3 2 2 53 2809 28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 60 3600 29 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 4 4 64 4096 30 2 1 1 1 4 4 4 4 3 1 2 3 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 57 3249 31 3 3 2 2 3 3 3 2 4 1 3 1 1 2 1 2 3 3 4 3 2 2 53 2809 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 60 3600 33 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 4 4 63 3969 34 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 4 3 3 2 3 4 64 4096 35 1 2 1 4 4 3 3 3 3 2 3 1 1 3 1 3 3 2 3 3 4 3 56 3136 36 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024 37 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 4 67 4489 38 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 72 5184 39 3 2 3 1 5 4 2 3 3 4 4 1 1 1 2 3 2 3 2 4 3 3 59 3481 40 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 73 5329 41 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 72 5184 42 3 2 3 1 5 4 2 3 3 4 4 1 1 1 2 3 2 3 2 4 3 3 59 3481 43 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 73 5329 44 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 70 4900 45 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 79 6241 46 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 68 4624 47 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 65 4225 48 1 2 1 4 4 3 3 3 3 2 3 1 1 3 1 3 3 2 3 3 4 3 56 3136 49 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024 50 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 4 67 4489 51 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 72 5184 52 3 2 3 1 5 4 2 3 3 4 4 1 1 1 2 3 2 3 2 4 3 3 59 3481 53 2 1 1 1 4 4 4 4 3 1 2 1 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 55 3025 54 3 2 3 1 5 4 2 3 3 4 4 1 1 1 2 3 2 3 2 4 3 3 59 3481 55 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 73 5329 56 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 70 4900 57 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 79 6241 58 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 68 4624 59 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 70 4900 60 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 81 6561

Universitas Sumatera Utara 61 2 1 1 1 4 4 4 4 3 1 2 4 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 59 3481 62 3 3 2 2 3 3 3 2 4 1 3 1 1 2 1 2 3 3 4 3 3 2 54 2916 63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 65 4225 64 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 4 4 63 3969 65 2 1 1 1 4 4 4 4 3 1 2 1 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 56 3136 66 3 3 2 2 3 3 3 2 4 1 3 1 1 2 1 2 3 3 4 3 5 2 56 3136 67 1 2 1 4 4 3 3 3 3 2 3 1 1 3 1 3 3 2 3 3 4 3 56 3136 68 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 34 1156 69 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 4 67 4489 70 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 72 5184 71 3 2 3 1 5 4 2 3 3 4 4 1 1 1 2 3 2 3 2 4 3 3 59 3481 72 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 73 5329 73 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 69 4761 74 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 5 5 71 5041 75 2 1 1 1 4 4 4 4 3 1 2 3 2 2 4 3 3 3 2 3 5 3 60 3600 76 3 3 2 2 3 3 3 2 4 1 3 2 1 2 1 2 3 3 4 3 4 5 59 3481 77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 67 4489 78 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 73 5329 79 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 1 2 1 2 3 2 1 5 3 62 3844 80 3 3 2 2 3 3 3 2 4 1 3 4 1 2 1 2 3 3 4 3 5 5 62 3844 81 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 5 5 71 5041 82 2 1 1 1 4 4 4 4 3 1 2 1 2 2 4 3 3 3 2 3 4 3 57 3249 83 3 3 2 2 3 3 3 2 4 1 3 1 1 2 1 2 3 3 4 3 4 5 58 3364 84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 63 3969 85 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 2 2 2 2 1 4 2 2 4 4 66 4356 86 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 4 3 3 2 3 4 64 4096 87 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 71 5041 88 1 2 1 4 4 3 3 3 3 2 3 1 1 3 1 3 3 4 3 3 4 5 60 3600 89 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 1 5 1 1 5 5 44 1936 90 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 4 4 68 4624 91 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 5 3 3 4 5 76 5776 92 3 2 3 1 5 4 2 3 3 4 4 1 1 1 2 3 2 3 2 4 3 5 61 3721 93 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 4 3 3 4 5 76 5776 94 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 73 5329 95 3 2 3 1 5 4 2 3 3 4 4 1 1 1 2 3 2 4 2 4 3 5 62 3844 96 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 3 3 1 3 5 3 3 4 3 76 5776 97 3 2 3 1 5 4 2 3 3 4 4 1 1 1 2 3 2 5 2 4 3 5 63 3969 98 2 1 1 1 4 4 4 4 3 1 2 1 2 2 4 2 3 5 2 3 5 3 59 3481 99 3 2 3 1 5 4 2 3 3 4 4 4 1 1 2 3 2 5 2 4 3 5 66 4356 100 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 5 3 3 4 5 79 6241 6381 40717161 Rerata 290.045 ΣX 312 256 280 279 370 361 304 304 321 293 300 169 252 247 254 265 285 314 270 273 340 332 6381 Rerata 3.12 2.56 2.8 2.79 3.7 3.61 3.04 3.04 3.21 2.93 3 1.69 2.52 2.47 2.54 2.65 2.85 3.14 2.7 2.73 3.4 3.32 ΣX2 1042 708 880 907 1442 1347 960 954 1077 993 948 395 768 673 748 759 883 1062 776 823 1254 1186

rxy 0.7 0.674 0.618 0.568 0.494 0.536 0.234 0.431 0.573 0.711 0.575 0.256 0.518 0.282 0.547 0.521 0.464 0.452 0.387 0.217 0.414 0.395

rtabel 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 d Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2 σi 0.693 0.532 0.97 1.299 0.737 0.442 0.362 0.301 0.471 1.359 0.485 1.105 1.343 0.635 1.039 0.573 0.715 0.768 0.475 0.785 0.99 0.846 2 Σσi 16.925 2 σt 2E+06 Reliabilitas 1.048 Kesimpulan pakai

Universitas Sumatera Utara Uji Validitas dan Reliabilitas Harapan Penumpang Terhadap Pelayanan Bus Mebidang Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3 Dimensi 4 Dimensi 5 Responden Reliability Responsiveness Assurance Empathy Tangibles 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Y Y2 1 4 2 4 3 4 4 2 4 5 2 4 1 1 2 3 4 4 2 3 4 5 5 72 5184 2 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 100 10000 3 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 93 8649 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 102 10404 5 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 5 5 5 4 5 84 7056 6 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 101 10201 7 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 103 10609 8 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 94 8836 9 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104 10816 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110 12100 11 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95 9025 12 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 84 7056 13 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 99 9801 14 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 100 10000 15 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 2 2 5 5 5 3 4 4 5 5 5 90 8100 16 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 100 10000 17 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 99 9801 18 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 99 9801 19 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 97 9409 20 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 106 11236 21 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 2 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 92 8464 22 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 98 9604 23 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 92 8464 24 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 3 3 4 5 5 5 5 4 5 100 10000 25 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 93 8649 26 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104 10816 27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 5 5 5 5 5 5 5 105 11025 28 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 88 7744 29 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 2 3 3 2 3 4 4 4 2 4 4 82 6724 30 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 2 4 2 4 4 5 5 5 5 95 9025 31 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 2 4 5 2 5 5 4 4 4 5 95 9025 32 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 2 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 92 8464 33 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 2 2 4 2 3 4 4 4 2 4 4 82 6724 34 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 5 5 5 95 9025 35 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 2 5 3 5 5 4 4 4 5 96 9216 36 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 2 4 5 3 5 3 4 4 5 5 5 90 8100 37 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 5 4 2 2 4 5 5 5 4 4 94 8836 38 4 2 4 3 4 4 2 4 5 2 4 1 1 2 3 4 4 2 3 4 5 5 72 5184 39 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 4 5 2 2 5 5 5 5 5 5 96 9216 40 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 5 92 8464 41 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 4 5 101 10201 42 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 2 4 5 5 5 4 5 82 6724 43 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 4 5 100 10000 44 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 102 10404 45 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 94 8836 46 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 84 7056 47 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 2 4 4 4 5 5 5 5 96 9216 48 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4 5 99 9801 49 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 3 5 3 4 4 5 5 5 89 7921 50 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 98 9604 51 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 99 9801 52 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 96 9216 53 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 106 11236 54 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 2 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 92 8464 55 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 99 9801 56 3 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 91 8281 57 4 2 4 3 4 4 2 4 5 2 4 1 1 2 3 4 4 2 3 4 5 5 72 5184 58 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 100 10000 59 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 2 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 91 8281 60 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 2 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 92 8464

Universitas Sumatera Utara 61 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 102 10404 62 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 5 5 5 4 5 83 6889 63 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 101 10201 64 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 103 10609 65 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 92 8464 66 4 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 101 10201 67 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 107 11449 68 5 4 5 3 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92 8464 69 3 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 91 8281 70 3 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 2 4 5 5 5 5 4 4 4 5 95 9025 71 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 101 10201 72 4 3 2 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 98 9604 73 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 92 8464 74 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 2 3 4 2 3 4 4 4 2 4 4 83 6889 75 3 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 95 9025 76 5 3 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 98 9604 77 4 3 3 3 4 4 4 5 4 5 4 2 3 5 5 5 3 4 4 5 5 5 89 7921 78 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 98 9604 79 3 5 2 4 5 4 4 3 4 4 5 5 2 5 5 4 4 4 5 5 4 5 91 8281 80 5 5 3 3 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 94 8836 81 5 5 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 90 8100 82 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 100 10000 83 3 2 3 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 5 5 5 4 5 78 6084 84 5 3 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 100 10000 85 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 4 2 2 5 4 4 5 5 4 5 5 5 94 8836 86 5 2 3 5 4 4 5 4 4 4 4 2 2 4 4 4 5 4 4 5 3 5 86 7396 87 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 1 5 5 4 4 4 5 5 3 5 89 7921 88 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 4 4 5 94 8836 89 5 3 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104 10816 90 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 92 8464 91 3 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 1 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 94 8836 92 5 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 97 9409 93 3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 98 9604 94 4 2 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 91 8281 95 5 3 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 100 10000 96 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 103 10609 97 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 96 9216 98 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105 11025 99 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 109 11881 100 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 88 7744 9482 89908324 Rerata 431 ΣX 422 417 429 417 448 434 429 440 459 457 437 340 402 416 396 405 448 447 449 462 447 481 9482 Rerata 4.22 4.17 4.29 4.17 4.48 4.34 4.29 4.4 4.59 4.57 4.37 3.4 4.02 4.16 3.96 4.05 4.48 4.47 4.49 4.62 4.47 4.81 ΣX2 1846 1815 1897 1813 2032 1926 1879 1998 2131 2131 1933 1366 1742 1798 1662 1719 2052 2041 2047 2188 2027 2329

rxy 0.245 0.439 0.357 0.624 0.372 0.515 0.649 0.451 0.278 0.495 0.229 0.497 0.717 0.428 0.434 0.425 0.515 0.715 0.562 0.473 0.198 0.214

rtabel 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 0.1946 d Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2 σi 0.658 0.769 0.572 0.749 0.252 0.429 0.39 0.626 0.244 0.429 0.235 2.121 1.272 0.681 0.948 0.795 0.454 0.433 0.313 0.541 0.292 0.155 2 Σσi 13.358 2 σt 4E+06 0.673 Reliabilitas 1.048 Kesimpulan pakai

Universitas Sumatera Utara Lampiran 3 Lampiran Perhitungan Tingkat Kesesuaian per Item Variabel Dimensi Pertanyaan 1. Kinerja Item Pelayanan 1 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 5 14 45 36 0 100 푋푖=(5푥1)+(14푥2)+(45푥3)+(36푥4)+(0푥5)=312 Harapan Penumpang 1 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 2 18 36 44 100 푌푖=(2푥2)+(18푥3)+(36푥4)+(44푥5)=422

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

312 푇푘 = 푥100% 푖 422

푇푘푖 = 73,9 %

2. Kinerja Item Pelayanan 2 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 14 16 70 0 0 100 푋푖=(14푥1)+(16푥2)+(70푥3)+(0푥4)+(0푥5)=256 Harapan Penumpang 2 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 7 10 42 41 100 푌푖=(0푥1)+(7푥2)+(10푥3)+(42푥4)+(41푥5)=417

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

256 푇푘 = 푥100% 푖 417

푇푘푖 = 61,4 %

3. Kinerja Item Pelayanan 3 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 14 18 42 26 0 100 푋푖=(14푥1)+(18푥2)+(42푥3)+(26푥4)+(0푥5)=280

Universitas Sumatera Utara

Harapan Penumpang 3 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 2 12 41 45 100 푌푖=(0푥1)+(2푥2)+(12푥3)+(41푥4)+(45푥5)=429

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

280 푇푘 = 푥100% 푖 429

푇푘푖 = 65,3 %

4. Kinerja Item Pelayanan 4 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 20 17 27 36 0 100 푋푖=(20푥1)+(17푥2)+(27푥3)+(36푥4)+(0푥5)=279 Harapan Penumpang 4 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 4 18 35 43 100 푌푖=(0푥1)+(4푥2)+(18푥3)+(35푥4)+(43푥5)=417

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

279 푇푘 = 푥100% 푖 417

푇푘푖 = 66,9 %

5. Kinerja Item Pelayanan 5 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 5 0 26 58 11 100 푋푖=(5푥1)+(0푥2)+(26푥3)+(58푥4)+(11푥5)=370 Harapan Penumpang 5 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 0 0 52 48 100 푌푖=(0푥1)+(0푥2)+(0푥3)+(52푥4)+(48푥5)=448

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

Universitas Sumatera Utara 370 푇푘 = 푥100% 푖 448

푇푘푖 = 82,6 %

6. Kinerja Item Pelayanan 6 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 0 10 19 71 0 100 푋푖=(0푥1)+(10푥2)+(19푥3)+(71푥4)+(0푥5)=361 Harapan Penumpang 6 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 0 10 46 44 100 푌푖=(0푥1)+(0푥2)+(10푥3)+(46푥4)+(44푥5)=434

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

361 푇푘 = 푥100% 푖 434

푇푘푖 = 83,2 %

7. Kinerja Item Pelayanan 7 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 0 16 64 20 0 100 푋푖=(0푥1)+(16푥2)+(64푥3)+(20푥4)+(0푥5)=304 Harapan Penumpang 7 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 3 0 62 35 100 푌푖=(0푥1)+(3푥2)+(0푥3)+(62푥4)+(35푥5)=429

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

304 푇푘 = 푥100% 푖 429

푇푘푖 = 70,9 %

8. Kinerja Item Pelayanan 8 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 0 13 70 17 0 100 푋푖=(0푥1)+(13푥2)+(70푥3)+(17푥4)+(0푥5)=304

Universitas Sumatera Utara

Harapan Penumpang 8 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 4 7 34 55 100 푌푖=(0푥1)+(4푥2)+(7푥3)+(34푥4)+(55푥5)=440

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

304 푇푘 = 푥100% 푖 440

푇푘푖 = 69,1 %

9. Kinerja Penumpang 9 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 5 0 64 31 0 100 푋푖=(5푥1)+(0푥2)+(64푥3)+(31푥4)+(0푥5)=321 Kinerja Penumpang 9 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 0 0 41 59 100 푌푖=(0푥1)+(0푥2)+(0푥3)+(41푥4)+(59푥5)=459

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

321 푇푘 = 푥100% 푖 459

푇푘푖 = 69,9 %

10. Kinerja Item Pelayanan 10 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 22 5 31 42 0 100 푋푖=(22푥1)+(5푥2)+(31푥3)+(42푥4)+(0푥5)=293 Harapan Penumpang 10 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 3 0 34 63 100 푌푖=(0푥1)+(3푥2)+(0푥3)+(34푥4)+(63푥5)=457

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

Universitas Sumatera Utara 293 푇푘 = 푥100% 푖 457

푇푘푖 = 64,1 %

11. Kinerja Item Pelayanan 11 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 5 9 67 19 0 100 푋푖=(5푥1)+(9푥2)+(67푥3)+(19푥4)+(0푥5)=300 Harapan Penumpang 11 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 0 0 63 37 100 푌푖=(0푥1)+(0푥2)+(0푥3)+(63푥4)+(37푥5)=437

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

300 푇푘 = 푥100% 푖 437

푇푘푖 = 68,6 %

12. Kinerja Item Pelayanan 12 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 67 4 23 5 1 100 푋푖=(67푥1)+(4푥2)+(23푥3)+(5푥4)+(1푥5)=169 Harapan Penumpang 12 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 9 31 6 19 35 100 푌푖=(9푥1)+(31푥2)+(6푥3)+(19푥4)+(35푥5)=340

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

169 푇푘 = 푥100% 푖 340

푇푘푖 = 49,7 %

13. Kinerja Item Pelayanan 13 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 28 18 28 26 0 100 푋푖=(28푥1)+(18푥2)+(28푥3)+(26푥4)+(0푥5)=252

Universitas Sumatera Utara Harapan Penumpang 13 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 4 11 5 39 41 100 푌푖=(4푥1)+(11푥2)+(5푥3)+(39푥4)+(41푥5)=402

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

252 푇푘 = 푥100% 푖 402

푇푘푖 = 62,7 %

14. Kinerja Item Pelayanan 14 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 15 27 54 4 0 100 푋푖=(15푥1)+(27푥2)+(54푥3)+(4푥4)+(0푥5)=247 Harapan Penumpang 14 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 6 9 48 37 100 푌푖=(0푥1)+(6푥2)+(9푥3)+(48푥4)+(37푥5)=416

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

247 푇푘 = 푥100% 푖 416

푇푘푖 = 59,4 %

15. Kinerja Item Pelayanan 15 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 22 19 42 17 0 100 푋푖=(22푥1)+(19푥2)+(42푥3)+(17푥4)+(0푥5)=254 Harapan Penumpang 15 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 10 19 36 35 100 푌푖=(0푥1)+(10푥2)+(19푥3)+(36푥4)+(35푥5)=396

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

Universitas Sumatera Utara 254 푇푘 = 푥100% 푖 396

푇푘푖 = 64,1 %

16. Kinerja Item Pelayanan 16 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 9 25 58 8 0 100 푋푖=(9푥1)+(25푥2)+(58푥3)+(8푥4)+(0푥5)=265 Harapan Penumpang 16 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 10 7 51 32 100 푌푖=(0푥1)+(10푥2)+(7푥3)+(51푥4)+(32푥5)=405

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

265 푇푘 = 푥100% 푖 405

푇푘푖 = 65,4 %

17. Kinerja Item Penumpang 17 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 9 17 54 20 0 100 푋푖=(9푥1)+(17푥2)+(54푥3)+(20푥4)+(0푥5)=285 Harapan Penumpang 17 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 0 10 32 58 100 푌푖=(0푥1)+(0푥2)+(10푥3)+(32푥4)+(58푥5)=448

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

285 푇푘 = 푥100% 푖 448

푇푘푖 = 63,6 %

18. Kinerja Item Pelayanan 18 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 7 4 64 18 7 100 푋푖=(7푥1)+(4푥2)+(64푥3)+(18푥4)+(7푥5)=314

Universitas Sumatera Utara

Harapan Penumpang 18 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 3 0 44 53 100 푌푖=(0푥1)+(3푥2)+(0푥3)+(44푥4)+(53푥5)=447

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

314 푇푘 = 푥100% 푖 447

푇푘푖 = 70,2 %

19. Kinerja Item Pelayanan 19 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 4 31 56 9 0 100 푋푖=(4푥1)+(31푥2)+(56푥3)+(9푥4)+(0푥5)=270 Harapan Penumpang 19 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 0 3 45 52 100 푌푖=(0푥1)+(0푥1)+(3푥3)+(45푥4)+(52푥5)=449

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

270 푇푘 = 푥100% 푖 449

푇푘푖 = 60,1 %

20. Kinerja Item Pelayanan 20 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 12 18 57 11 2 100 푋푖=(12푥1)+(18푥2)+(57푥3)+(11푥4)+(2푥5)=273 Harapan Penumpang 20 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 5 0 23 72 100 푌푖=(0푥1)+(5푥2)+(0푥3)+(23푥4)+(72푥5)=462

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

Universitas Sumatera Utara 273 푇푘 = 푥100% 푖 462

푇푘푖 = 59,1 %

21. Kinerja Item Pelayanan 21 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 6 11 28 47 8 100 푋푖=(6푥1)+(11푥2)+(28푥3)+(47푥4)+(8푥5)=340 Harapan Penumpang 21 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 0 2 49 49 100 푌푖=(0푥1)+(0푥2)+(2푥3)+(49푥4)+(49푥5)=447

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

340 푇푘 = 푥100% 푖 447

푇푘푖 = 76,1 %

22. Kinerja Item Pelayanan 22 Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Jumlah 1 2 3 4 5 3 8 57 18 14 100 푋푖=(3푥1)+(8푥2)+(57푥3)+(18푥4)+(14푥5)=332 Harapan Penumpang 22 Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting Jumlah 1 2 3 4 5 0 0 0 19 81 100 푌푖=(0푥1)+(0푥2)+(0푥3)+(19푥4)+(81푥5)=481

푋푖 푇푘푖 = 푥100% 푌푖

332 푇푘 = 푥100% 푖 481

푇푘푖 = 69 %

Menghitung Tingkat Kesesuaian Total antara X (Kinerja) dengan Y (Harapan) pelayanan bus Trans Mebidang

Universitas Sumatera Utara ∑ 푋푖 = 6381

∑ 푌푖 = 9482

∑ 푋푖 푇푘푖 푡표푡푎푙 = 푥100% ∑ 푌푖

6381 푇푘 = 푥100% 푖 푡표푡푎푙 9482

푇푘푖 푡표푡푎푙 = 67,2 %

Skor Rata-Rata Tingkat Kinerja (X) dan Harapan (Y)

63.81 푋̅ = = 2,90 22

94.82 푌̅ = = 4,31 22

Universitas Sumatera Utara Lampiran 4 Lampiran Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Gambar Lamp 1. Keadaan di dalam bus Trans Mebidang

Universitas Sumatera Utara Gambar Lamp 2. Salah satu Halte feeder bus Trans Mebidang

Universitas Sumatera Utara Gambar Lamp 3. Proses Pengisian Kuesioner

Universitas Sumatera Utara