Sumatera Utara Traditional Village Resort

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Sumatera Utara Traditional Village Resort SUMATERA UTARA TRADITIONAL VILLAGE RESORT ( ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR ) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2012/2013 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh : FALEXIUS 080406024 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 Universitas Sumatera Utara SUMATERA UTARA TRADITIONAL VILLAGE RESORT ( ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR ) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2012/2013 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh : FALEXIUS 080406024 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 i Universitas Sumatera Utara SUMATERA UTARA TRADITIONAL VILLAGE RESORT ( ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR ) Oleh : FALEXIUS 080406024 Medan, 24 April 2013 Disetujui Oleh : Pembimbing I Pembimbing II Ir. Morida Siagian, MURP Firman Eddy, ST., MT NIP. 196008021986012004 NIP. 196910182000031001 Ketua Departemen Arsitektur Ir.N.Vinky Rahman, MT NIP. 196 60622 199702 1001 ii Universitas Sumatera Utara SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A) Nama : Falexius NIM : 080406024 Judul Proyek Tugas Akhir : Sumatera Utara Traditional Village Resort Tema : Neo-Vernakular Rekapitlasi Nilai A B+ B C+ C D E Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan : Waktu Paraf Paraf Koordinator No Status Pengumpulan Pembimbing Pembimbing TKA-490 Laporan I II 1 Lulus Langsung 2 Lulus Melengkapi 3 Perbaikan Tanpa Sidang 4 Perbaikan Dengan Sidang 5 Tidak Lulus Medan, 24 April 2013 Ketua Departemen Arsitektur Koordinator TKA-490 Ir. N. Vinky Rahman, MT Ir. Nurlisa Ginting, M. Sc NIP. 196 60622 199702 1001 NIP. 196201091987012001001 iii Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Perkembangan jaman menyebabkan keadaan perkotaan yang sibuk dan padat dengan rutinitas masyarakatnya sehari-hari. Masyarakat kota memiliki aktifitas pekerjaan yang tinggi sekaligus juga memiliki kemampuan ekonomi yang lebih baik. Sejalan dengan meningkatnya ekonomi. Meningkat pula berbagai kebutuhan hidup. Termasuk kebutuhan akan rekreasi. Kebutuhan akan akomodasi saat ini harus mampu memberikan kualitas dan inspirasi bagi pengguna jasa pariwisata, karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh wisatawan untuk berekreasi. Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sumatera Utara pada bulan Mei 2011 mencapai 19.133 orang, atau mengalami peningkatan sebesar 11,29 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Begitu pun bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah wisman yang datang meningkat 19,89 persen. Sebuah Resort yang memiliki citra arsitektur lokal yang dapat menjadi sahabat lingkungannya diharapkan mampu menciptakan hubungan yang harmonis antara lingkungan dan alam, dan juga meningkatkan kelas akomodasi. Keberadaaan Tujuh suku di Sumatera Utara yaitu Suku Melayu, Suku Batak Karo, Suku Batak Toba, Suku Batak Mandailing/Angkola, Suku Batak Simalungun, Suku Batak Pakpak, dan Suku Nias dengan aristektur daerah masing-masing semakin memperkaya arsitektur lokal yang seharusnya kita wariskan kegenerasi mendatang dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang akan berkunjung. Sumatera Utara Traditional Village Resort adalah resort yang dibangun dengan menggunakan pendekatan perkampungan tradisional sumatera utara. Dimana Cottage dibangun sebanyak tujuh kelompok berdasarkan ciri dan bentuk khas tiap suku yang ada di Sumatera Utara Kata Kunci : kebutuhan akan rekreasi, Resort yang memiliki citra arsitektur lokal, Sumatera Utara Traditional Village Resort adalah resort yang dibangun dengan menggunakan pendekatan perkampungan tradisional sumatera utara. iv Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, kasih yang berkelimpahan, penyertaan dan hikmat yang diberikan-Nya dalam memulai dan menyelesaikan proyek Tugas Akhir pada tahun 20012 ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara. Saya mengucap syukur untuk setiap hal baik kesukaan maupun kesukaran dalam menjalani langkah demi langkah dengan penyertaan-Nya. Banyak suka duka yang saya alami selama proses pengerjaan tugas akhir ini. Tetapi semua ini dapat saya jalani karena Tuhan mengirimkan orang-orang terkasih yang selalu mendukung saya. Terimakasih kepada orang tua saya yang sangat saya sayangi karena dari awal saya tugas akhir mereka memberikan perhatian yang sangat lebih dari biasanya kepada saya. Juga kepada kedua abang dan kedua adik saya, untuk setiap doa dan dukungan yang sangat berarti. Terima kasih karena telah menjadi keluarga dan sahabat yang terbaik. Terimakasih untuk doa yang selalu dipanjatkan kepada saya, agar saya tidak mengalami kesulitan dalam setiap tahap pengerjaan tugas akhir ini, juga untuk bantuan materi yang tak terbatas agar tugas akhir ini mendapat hasil yang sangat baik. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Ir. Morida Siagian, MURP sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Firman Eddy, ST., MT sebagai Dosen Pembimbing II, untuk semua dedikasi dan bimbingan yang sangat berarti, dukungan moral dan konsistensi, membuka wawasan berpikir, dan memberi yang terbaik sejak awal sampai akhir. 2. Ibu Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc dan Bapak Hajar Suwantoro, ST, MT sebagai Dosen Penguji, untuk semua saran dan kritik yang berguna, serta bimbingan yang sangat berarti sejak awal sampai akhir. 3. Bapak Ir. Vinky Rachman, MT selaku Ketua Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc. dan Wahyu Abdillah, ST selaku koordinator Tugas Akhir Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 5. Para staf dosen pengajar dan pegawai tata usaha di lingkungan Fakultas Teknik Departemen Arsitektur untuk semua kerja sama yang baik. 6. Buat kakak dan sahabat terbaik kak Ika, kak Juli, yang sudah membantu saya dalam memberi masukan dan semangat. 7. Terima kasih buat Semua teman - teman seperjuangan Tugas Akhir Semester A TA 2012/2013, lae-lae dan eda-eda yang luar biasa, ada lae Bulsem, Mora, Adit, Tomi, iv Universitas Sumatera Utara Ite, Maik, Rozi, Tumpal, Baneng, Guntur, Leo, Hadli, dan eda-eda yang tidak kalah luar biasanya lagi, Asri, Lucia, Morina, Rabita, Rizka, Eka, Juga teman-teman angkatan 2008 Rido, Yudha, Ririn, Ruth Belo, Heni, Maria, dan juga adek-adek awak Sesil, Gery, Erick, Roger, serta teman-teman yang paling luar biasa Marta, Dewi, Debi, Ruth, Dewi deng, Rachel, Satahi, Andreas, atas dukungan, dan pendapat dan dorongan kepada penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini. Penulis sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan. Karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan tugas akhir ini. Dan, akhirnya penulis berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU. Medan, April 2013 Hormat saya, Falexius NIM 080406024 v Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI Halaman Judul Dalam i Lembar Pengesahan ii Surat Hasil Penilaian Proyek Akhir iii Kata Pengantar iv Daftar Isi vi Daftar Tabel ix Daftar Gambar x Daftar Diagram xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Maksud dan Tujuan 3 1.3. Masalah Perancangan 3 1.4. Metoda Pendekatan 4 1.5. Lingkup/Batasan Proyek 4 1.6. Kerangka Berpikir 5 1.7. Sistematika Laporan 6 BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1. Pengertian Judul 7 2.2. Pemilihan Lokasi 8 2.3. Studi Kelayakan 9 2.3.1. Kondisi Wilayah 9 2.3.2. Potensi Kepariwisataan Kabupaten Karo 10 2.3.3. Sarana dan Prasarana 14 2.3.4. Arus Kunjungan Wisatawan 15 2.4. Tinjauan Umum 17 2.4.1. Pengertian Resort 17 2.4.2. Faktor Penyebab Timbulnya Resort 17 2.4.3. Karakteristik Resort 18 2.4.3. Klasifikasi Resort 19 vi Universitas Sumatera Utara 2.5. Tinjauan Khusus 20 2.5.1. Perkampungan Tradisional Sumatera Utara 20 2.5.2. Pola Perkampungan 21 2.6. Program Kegiatan 39 2.6.1. Program Kegiatan 39 2.7. Studi Banding Proyek Sejenis 40 2.7.1. Putri Duyung Cottage Ancol 40 2.7.2. Lumbung Cottage (Gili Trawangan, Indonesia) 43 BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Elaborasi Tema 45 3.2. Interpretasi Tema 47 3.2.1 Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular 47 3.2.2 Prinsip Desain Arsitektur Neo – Vernakular 47 3.2.3 Penerapan Resort dengan Konsep Neo Vernakular 48 3.3 Studi Banding Tema Sejenis 53 3.3.1 Samosir Villa Resort 56 3.3.2 Simalem Resort 57 BAB IV ANALISA 4.1 Lokasi 57 4.2 Pencapaian 57 4.3 Analisa Tapak 59 4.3.1 Kondisi Existing Lahan 59 4.3.2 Topografi 60 4.3.3 Iklim dan Curah Hujan 61 4.3.4 Hidrologi 61 4.4 Batas dan Ukuran Tapak 62 4.5 Analisis View 64 4.5.1 View ke luar tapak 64 4.5.2 View ke dalam tapak 65 4.6 Analisis Kebisingan 66 4.7 Analisis Lintasan Matahari 68 4.8 Analisis Angin 69 4.9 Analisis Sirkulasi 69 vii Universitas Sumatera Utara 4.9.1 Sirkulasi Pejalan Kaki 70 4.9.2 Analisa Kendaraan 72 4.10 Analisis Ruang Luar 73 4.11 Analisis Aksesibilitas 74 4.12 Analisa Bangunan Tradisional Sumatera Utara 75 4.13. Analisis Material Bangunan 77 4.14 Analisa Bahan Bangunan 78 4.15. Analisa Struktur 78 4.16. Analisis Fungsi 78 BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar 84 5.2 Konsep Tapak 84 5.2.1 Zoning Tapak 85 5.2.2 Pencapaian 86 5.2.3 Main Entrance dan Side Entrance 87 5.2.4 Parkir 87 5.2.5 Sirkulasi 88 5.2.6 Vegetasi 89 5.2.7 View 90 5.3 Konsep Utilitas 56 5.3.1 Elektrikal 90 5.3.2 Sanitasi 91 5.3.3 Penanggulangan Kebakaran 92 5.4 Konsep Bangunan 92 5.4.1 Bentukan Massa 92 5.4.2 Peletakan Bangunan 93 5.4.3 Material Bangunan 93 5.5 Konsep Vernakular 94 BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Gambar Hasil Rancangan
Recommended publications
  • Makna Seni Ukiran Gorga Pada Rumah Adat Batak
    227 Makna Seni Ukiran Gorga Pada Rumah Adat Batak Karolina Sianipar, Gugun Gunardi, Widyonugrahanto, Sri Rustiyanti Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung Jalan Raya Jatinangor KM. 21 Sumedang 45363 ABSTRACT This paper entitled “The meaning of art carving on custom home gorga Batak”. Gorga carving is a form of art carvings typical of indigenous Batak culture. This paper aims to determine the various forms of carving on custom home gorga Batak. Gorga carving shape manifold, so that on any form of carving gorga have different meanings. Therefore, this paper also aims to understand the meanings that exist in gorga carving. Within the meaning of carving gorga using semiotics approach. Semiotics is to approach the study of signs. In the traditional house of Batak carving gorga meaning of life, which it is drawn through the forms on each carving. Keywords: Carving, Gorga, Traditional House of Batak ABSTRAK Tulisan ini berjudul “Makna seni ukiran gorga pada rumah adat batak”. Ukiran gorga merupakan salah satu bentuk kesenian ukiran khas kebudayaan adat batak. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui berbagai bentuk dari ukiran gorga pada rumah adat batak. Bentuk ukiran gorga bermacam-macam, sehingga pada setiap bentuk ukiran gorga memiliki makna yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tulisan ini juga bertujuan untuk memahami makna yang ada pada ukiran gorga. Dalam pemaknaan ukiran gorga menggunakan pendekatan semiotika. Semiotika ialah pendekatan ilmu yang mempelajari tentang tanda. Pada ukiran gorga rumah adat batak memiliki makna kehidupan, yang mana hal ini tergambar melalui bentuk-bentuk pada setiap ukiran. Kata kunci : Ukiran, Gorga, Rumah Adat Batak PENDAHULUAN dapat memandangi bentuk ukiran gorga1.
    [Show full text]
  • Deconstructing Bataknese Gorga Computationally
    Deconstructing Bataknese Gorga Computationally Hokky Situngkir [[email protected]] Dept. Computational Sociology Bandung Fe Institute Abstract The carved and painted decorations in traditional Batak houses and buildings, gorga, are the source of their exoticism. There are no identical patterns of the ornaments within Batak houses and the drawings are closely related to the way ancient Batak capture the dynamicity of the growing “tree of life”, one of central things within their cosmology and mythology. The survey of ornaments of Batak houses and buildings in Northern Sumatera Indonesia has made us possible to observe the complex pattern. The fractal dimensions of the geometrical shapes in gorga are calculated and they are conjectured into 1.5-1.6, between the dimensional of a line and a plane. The way gorga is drawn is captured by using some modification to the turtle geometry of L-System model, a popular model to model the dynamics of growing plants. The result is a proposal to see Bataknese gorga as one of traditionalheritage that may enrich the studies to the generative art. Keywords: Batak, gorga, carving, painting, Indonesia, fractal, geometry, generative art. 1. Introduction The Indonesian Bataknese decorates their traditional houses and buildings with carved or painted ornaments known as “gorga”. The touch of the traditional knowledge with modernity has even yielded many modern buildings in Northern Sumatera, Indonesia, decorated with the traditional gorga, for example hotels, churches, governmental offices, community buildings, et cetera, expressing the identity of Batak people throughout the country. However, while the traditions have been slowly declined, we are still lack of studies due to the geometry of the ornamentation within gorga.
    [Show full text]
  • Be Bal Erkal Lai Ar La Ar Keolo Rkeo Ogi M Ologi Medan I
    Vol. XIII No. 25, MARET 2010 164/Akred-LIPI/P2MBI/07/2009 ISSN 1410 - 3974 BE RKAL A AR KEO LOGI KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BALAI ARKEOLOGI MEDAN Vol. XIII No. 25, MARET 2010 164/Akred-LIPI/P2MBI/07/2009 ISSN 1410 - 3974 BERKALA ARKEOLOGI Dewan Redaksi Penyunting Utama : Lucas Partanda Koestoro, DEA Penyunting Penyelia : Rita Margaretha Setianingsih, M. Hum Penyunting Tamu : Fitriaty Harahap, M. Hum Dra. Sri Hartini, M. Hum Penyunting Pelaksana : Drs. Ketut Wiradnyana, M.Si Dra. Nenggih Susilowati Ery Soedewo, S.S., M.Hum. Dra. Suriatanti Supriyadi Alamat Redaksi : Balai Arkeologi Medan Jl. Seroja Raya Gg. Arkeologi Medan Tuntungan, Medan 20134 Telp. (061) 8224363, 8224365 E-mail : [email protected] www.balai-arkeologi-medan.web.id Penerbitan Berkala Arkeologi “SANGKHAKALA” bertujuan memajukan kegiatan penelitian arkeologi maupun ilmu terkait, terutama di Nanggroe Aceh Darussalam, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, serta menyebar-luaskan hasil-hasilnya sehingga dapat dinikmati oleh kalangan ilmuwan khususnya dan masyarakat luas umumnya. Redaksi menerima sumbangan artikel dalam bahasa Indonesia maupun asing yang dianggap berguna bagi perkembangan ilmu arkeologi, maksimal 15 halaman A4 dengan jenis huruf Arial ukuran 11 dan spasi 1,5. Naskah yang dimuat tidak harus sejalan dengan pendapat redaksi. Redaksi berhak menyunting sejauh tidak merubah isi. Berkala Arkeologi ini diterbitkan 2 kali dalam satu tahun. Gambar sampul : Tugu Perjanjian di Bagansiapiapi yang bertuliskan "nan wu a mi to hut" dan berisikan tentang wujud perjanjian perdamaian yang terjadi antara roh jahat dengan bhiksu yang didatangkan dari Tiongkok agar roh jahat yang pernah bergentayangan dan mengganggu penduduk setempat tidak mengganggu lagi.(Dokomenasi Balai Arkeologi Medan, 2009) Vol.
    [Show full text]
  • Community Empowerment Through Research, Innovation and Open Access
    COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH RESEARCH, INNOVATION AND OPEN ACCESS PROCEEDINGS OF THE 3RD INTERNATIONAL CONFERENCE ON HUMANITIES AND SOCIAL SCIENCES (ICHSS 2020), MALANG, INDONESIA, 28 OCTOBER 2020 Community Empowerment through Research, Innovation and Open Access Edited by Joko Sayono & Ahmad Taufiq Universitas Negeri Malang, Indonesia Luechai Sringernyuang Mahidol University, Thailand Muhamad Alif Haji Sismat Universiti Islam Sultan Sharif Ali, Brunei Darussalam Zawawi Isma’il Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia Francis M. Navarro Ateneo De Manila University, Philippines Agus Purnomo & Idris Universitas Negeri Malang, Indonesia CRC Press/Balkema is an imprint of the Taylor & Francis Group, an informa business © 2021 selection and editorial matter, the Editors; individual chapters, the contributors Typeset by MPS Limited, Chennai, India The Open Access version of this book, available at www.taylorfrancis.com, has been made available under a Creative Commons Attribution-Non Commercial-No Derivatives 4.0 license. Although all care is taken to ensure integrity and the quality of this publication and the information herein, no responsibility is assumed by the publishers nor the author for any damage to the property or persons as a result of operation or use of this publication and/or the information contained herein. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data A catalog record has been requested for this book Published by: CRC Press/Balkema Schipholweg 107C, 2316 XC Leiden, The Netherlands e-mail: [email protected] www.routledge.com – www.taylorandfrancis.com ISBN: 978-1-032-03819-3 (Hbk) ISBN: 978-1-032-03820-9 (Pbk) ISBN: 978-1-003-18920-6 (eBook) DOI: 10.1201/9781003189206 Community Empowerment through Research, Innovation and Open Access – Sayono et al (Eds) © 2021 Copyright the Editor(s), ISBN 978-1-032-03819-3 Table of contents Preface ix Acknowledgement xi Scientific committee xiii Organizing committee xv Empowering translation students through the use of digital technologies 1 M.A.H.
    [Show full text]
  • LAPORAN PENELITIAN No : 09/Pen.Arsitektur/UKP/2011 STUDI STRUKTUR DAN KONSTRUKSI RUMAH TRADISIONAL SUKU BATAK TOBA, MINANGKABAU
    LAPORAN PENELITIAN No : 09/Pen.Arsitektur/UKP/2011 STUDI STRUKTUR DAN KONSTRUKSI RUMAH TRADISIONAL SUKU BATAK TOBA, MINANGKABAU DAN TORAJA Oleh: Esti Asih Nurdiah, ST., MT. JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA 2011 i HALAMAN PENGESAHAN 1. a. Judul : Studi Struktur dan Konstruksi Rumah Tradisional Suku Batak Toba, Minangkabau dan Toraja. b. Bidang Ilmu : Struktur Arsitektur c. Nomor Penelitian : 09/Pen.Arsitektur/UKP/2011 2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar : Esti Asih Nurdiah, ST., MT. b. Jenis Kelamin : Perempuan c. Pangkat/Golongan/NIP : IIIB / 08-005 d. Jabatan Akademik : Asisten Ahli e. Fakultas/Jurusan : FTSP / Arsitektur f. Universitas : Universitas Kristen Petra 3. Jumlah Tim Peneliti : - 4. Lokasi Penelitian : Universitas Kristen Petra 5. Kerjasama dengan Instansi Lain : - 6. Jangka Waktu Penelitian : 1 tahun 7. Biaya : a. Sumber dari UK Petra : Rp. 1.640.650 b. Sumber Lainnya : - Total : Rp. 1.640.650 Surabaya, 12 September 2011 Mengetahui, Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Peneliti Agus Dwi Hariyanto, ST., M.Sc. Esti Asih Nurdiah, ST., MT. NIP. : 99-033 NIP. : 08-005 Menyetujui, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Ir. Handoko Sugiharto, MT. NIP: 84-028 ii ABSTRAK Keindahan arsitektur nusantara telah dikenal luas dan banyak dieksplorasi sejak masa Kolonial atau penjajahan bangsa asing di kepulauan nusantara. Arsitektur nusantara sebagian besar merupakan bangunan rumah tinggal yang dibangun berdasarkan adat dan tradisi setempat. Proses pendirian rumah tradisional sejak awal penentuan lokasi hingga didirikan dan dihuni, tidak pernah lepas dari pengaruh adat, kepercayaan dan tradisi. Oleh karena itu, arsitektur nusantara seringkali disebut juga sebagai Arsitektur Tradisional atau Rumah Tradisional.
    [Show full text]
  • Bracing Sebagai Teknologi Kontrol Seismik Pada Struktur Rumah Tradisonal Sumatra
    E-ISSN : 2621-4164 Vol. 01 No 02 Desember 2018 BRACING SEBAGAI TEKNOLOGI KONTROL SEISMIK PADA STRUKTUR RUMAH TRADISONAL SUMATRA Mohammad Ihsan 1Universitas Bakrie *)Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. H. R. Rasuna Said No.Kav. C-22, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940 Abstract Sumatra Island is earthquake hazard area in Indonesia, because two continental plates generate subduction zone. In Sumatra there are many traditional house, function of traditional house is dwellings as well as community meeting halls because that have cultural and historical values. The ancestors have also learned a lot about natural events they have experienced, from this experience they can make earthquake resistant structures for large earthquake, the result is that the Traditional Houses can still stand firm. One of the seismic control technologies in Sumatran traditional house is bracing. In this paper the structure of Sumatran Traditional Houses modeled by numerical analysis and analyzed dynamically behavior from its structure. The analysis revealed the secrets of seismic bracing control in the structure of the Sumatran Traditional House. Keywords: Sumatran Traditional House, Earthquake, Bracing Abstrak Pulau Sumatra merupakan salah satu daerah rawan gempa di Indonesia karena terdapatnya pertemuan dua lempengan benua. Di Pulau Sumatra masih banyak Rumah Tradisional baik yang difungsikan sebagai tempat tinggal maupun sebagai Rumah Adat yang mempunyai nilai budaya dan historis dan seringkali berfungsi sebagi balai pertemuan masyarakat. Para leluhur juga telah banyak belajar dengan kejadian alam yang pernah mereka alami sehingga mereka dapat membuat struktur tahan gempa dan jika terjadi gempa besar Rumah Tradisional masih dapat berdiri kokoh.
    [Show full text]
  • Revealing the Stack Construction on Batak Simalungun and Kulawi Traditional House
    IACSIT International Journal of Engineering and Technology, Vol. 8, No. 3, June 2016 Bolon and Lobo: Revealing The Stack Construction on Batak Simalungun and Kulawi Traditional House Yusfan Adeputera Yusran and Noviani Suryasari custom house in Central Celebes, called lobo, have a Abstract—It has long been known, the ancestors of the similarity on its construction with the bolon of Simalungun. Indonesian have quite advanced knowledge of building This pairing is expected to show that this similarity is not technology in its day. Knowledge of the use of natural materials, merely limited in physically ways, but is also expected to as well as efforts to combine these materials into structural and open up another veil of knowledge related to these construction systems still can be encountered met standing sturdy in custom houses. Among the diversity of form of similarities, like how the pattern of people distribution at that construction that was built by different tribes, on the different time as to how this knowledge could be a mental map of geographical sites, identified several similarities which indicate building in the archipelago. Methodically, this allows the a common thread between traditional houses scattered in result of mixing internally and externally. At least, this archipelago to the Asia Pacific region and even Europe. This research helps us identify more about the process of study offers another perspective of common observations about constructing knowledge for later sought the principles to be a custom house. Identification on the similarities of construction leads us to an understanding of the phenomenon of the spread used in recent times.
    [Show full text]
  • Kajian Awal Keaslian Struktur Dari Arsitektur Tradisional Di Sumatera
    Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 4, 001-008, Februari 2020 https://doi.org/10.32315/sem.4.001 Kajian Awal Keaslian Struktur dari Arsitektur Tradisional di Sumatera Ari Siswanto Korespondensi : [email protected] Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Abstrak Arsitektur dan struktur dari beberapa tipe rumah tradisional di Sumatera memiliki keaslian yang tidak disadari karena belum banyak penelitian tentang hal tersebut. Keaslian yang tidak mendapatkan pengaruh dari budaya di luar Indonesia karena memang kontekstual dengan budaya dan lingkungan setempat. Rumah tradisional berbentuk panggung menggunakan struktur kayu tanpa paku yang memiliki fleksibilitas gerakan jika terjadi goncangan akibat gempa bumi yang akrab di wilayah Sumatera Bagian Barat. Keaslian arsitektur dan struktur tradisional di Sumatera merupakan mahakarya di bidang bangunan yang membanggakan dan memperoleh apresiasi mendalam secara global. Sebaliknya, penghargaan dari bangsa Indonesia terhadap arsitektur dan struktur asli Indonesia masih sangat kurang. Beberapa tipe rumah tradisional di Sumatera menunjukkan keaslian arsitektur dan struktur yang mengagumkan dan sesuai dengan prinsip arsitektur dan struktur masa kini. Prinsip dan filosofi struktur bagian bawah asli Indonesia masih tetap relevan dan dapat menjadi inspirasi bagi para arsitek dan ahli struktur secara lokal maupun global. Kata-kunci: arsitektur, keaslian, struktur, Sumatera, tradisional Pendahuluan Hindu, Buddha, Kristen, Islam, Cina dan Eropa (Barat) yang telah mempengaruhi arsitektur Pulau Sumatera dihuni oleh beberapa suku tradisional di Sumatera bahkan di Indonesia. bangsa yang memiliki berbagai tipe arsitektur Walaupun demikian, masih terdapat beberapa tradisional yang telah melekat dengan arsitektur tradisional di Sumatera yang tidak kehidupan mereka selama beberapa generasi mendapatkan pengaruh dari kebudayaan luar, secara turun temurun (Alain & Viaro, 2007; Ari, setidak-tidaknya struktur bagian bawah 2009; Mukhtar, Pangarsa, & Wulandari, 2013).
    [Show full text]
  • Materials for a Rejang-Indonesian-English Dictionary
    PACIFIC LING U1STICS Series D - No. 58 MATERIALS FOR A REJANG - INDONESIAN - ENGLISH DICTIONARY collected by M.A. Jaspan With a fragmentary sketch of the . Rejang language by W. Aichele, and a preface and additional annotations by P. Voorhoeve (MATERIALS IN LANGUAGES OF INDONESIA, No. 27) W.A.L. Stokhof, Series Editor Department of Linguistics Research School of Pacific Studies THE AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY Jaspan, M.A. editor. Materials for a Rejang-Indonesian-English dictionary. D-58, x + 172 pages. Pacific Linguistics, The Australian National University, 1984. DOI:10.15144/PL-D58.cover ©1984 Pacific Linguistics and/or the author(s). Online edition licensed 2015 CC BY-SA 4.0, with permission of PL. A sealang.net/CRCL initiative. PACIFIC LINGUISTICS is issued through the Linguistic Circle of Canberra and consists of four series: SERIES A - Occasional Papers SERIES B - Monographs SERIES C - Books SERIES D - Special Publications EDITOR: S.A. Wurm ASSOCIATE EDITORS: D.C. Laycock, C.L. Voorhoeve, D.T. Tryon, T.E. Dutton EDITORIAL ADVISERS: B.W. Bender K.A. McElhanon University of Hawaii University of Texas David Bradley H.P. McKaughan La Trobe University University of Hawaii A. Capell P. MUhlhiiusler University of Sydney Linacre College, Oxford Michael G. Clyne G.N. O'Grady Monash University University of Victoria, B.C. S.H. Elbert A.K. Pawley University of Hawaii University of Auckland K.J. Franklin K.L. Pike University of Michigan; Summer Institute of Linguistics Summer Institute of Linguistics W.W. Glover E.C. Polome Summer Institute of Linguistics University of Texas G.W. Grace Malcolm Ross University of Hawaii University of Papua New Guinea M.A.K.
    [Show full text]
  • Jumlah Wilayah Kerja Statistik Provinsi Kabupaten Kota Kecamatan Desa
    JUMLAH WILAYAH KERJA STATISTIK BLOK PROVINSI KABUPATEN KOTA KECAMATAN DESA SENSUS 11 ACEH 18 5 287 6.491 16.119 12 SUMATERA UTARA 25 8 422 5.876 40.291 13 SUMATERA BARAT 12 7 176 1.033 15.182 14 RIAU 10 2 157 1.736 18.949 15 JAMBI 9 2 131 1.484 11.404 16 SUMATERA SELATAN 11 4 225 3.205 26.433 17 BENGKULU 9 1 124 1.508 6.588 18 LAMPUNG 12 2 214 2.511 27.867 KEPULAUAN BANGKA 19 BELITUNG 6 1 46 380 4.093 21 KEPULAUAN RIAU 5 2 59 371 5.955 31 DKI JAKARTA 1 5 44 267 31.748 32 JAWA BARAT 17 9 626 5.941 147.158 33 JAWA TENGAH 29 6 573 8.578 116.534 34 D I YOGYAKARTA 4 1 78 438 12.016 35 JAWA TIMUR 29 9 662 8.505 146.183 36 BANTEN 4 4 154 1.545 31.182 51 BALI 8 1 57 716 11.793 52 NUSA TENGGARA BARAT 8 2 116 1.122 18.126 53 NUSA TENGGARA TIMUR 20 1 293 3.052 14.147 61 KALIMANTAN BARAT 12 2 176 1.970 14.666 62 KALIMANTAN TENGAH 13 1 132 1.528 11.475 63 KALIMANTAN SELATAN 11 2 151 2.000 14.300 64 KALIMANTAN TIMUR 10 4 146 1.469 15.111 71 SULAWESI UTARA 11 4 159 1.733 10.446 72 SULAWESI TENGAH 10 1 166 1.903 10.391 73 SULAWESI SELATAN 21 3 304 3.015 23.788 74 SULAWESI TENGGARA 10 2 205 2.159 8.979 75 GORONTALO 5 1 75 732 3.555 76 SULAWESI BARAT 5 0 69 645 3.842 81 MALUKU 9 2 90 1.027 4.850 82 MALUKU UTARA 7 2 112 1.075 4.022 91 PAPUA BARAT 10 1 175 1.441 4.441 94 PAPUA 28 1 389 3.619 11.370 JUMLAH 399 98 6.793 79.075 843.
    [Show full text]
  • Representasi Kosmologi Jawa Pada Gapura Kontemporer Di Desa-Desa Kabupaten Karanganyar
    Volume 19 No.1 Maret 2019 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 Akreditasi Ristekdikti, No: 21/E/KPT/2018 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala Representasi Kosmologi Jawa Pada Gapura Kontemporer Di Desa-Desa Kabupaten Karanganyar Iis Purnengsih1, Umi Kholisya2 1 Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta e-mail: [email protected] 2 Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta e-mail: [email protected] Cara Sitasi: Purnengsih, I., & Kholisya, U. (2019). Representasi Kosmologi Jawa Pada Gapura Kontemporer Di Desa-Desa Kabupaten Karanganyar. Cakrawala, 19 (1), 113–120. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v19i1 Abstract - At the beginning of the gate formation is used as a whole building structure that is the entrance or gate to an area. Gapura is a building in Hindu and Buddhist temples part of the temple complex. The gate can be said as a form of expression related to the trust of its supporters. Through a semiotics WAY, the gate is an architectural masterpiece describing the cultural characteristics of a human group. Javanese people are culturally cultured people who still maintain their tradition to date. The shape of the building or house is not just a form or artwork, but for the Javanese people, the building is associated with tradition and belief. Therefore, the pattern and shape of the gate structure are influenced by the tradition of Javanese Cosmology. The diversity of physical formations in the island of Java until today is still evident in its existence. The Javanese society is adaptive to the advancement of the times but still maintains tradition.
    [Show full text]
  • Bab 3 Kepurbakalaan Padang Lawas: Tinjauan Gaya Seni Bangun, Seni Arca Dan Latar Keaagamaan
    BAB 3 KEPURBAKALAAN PADANG LAWAS: TINJAUAN GAYA SENI BANGUN, SENI ARCA DAN LATAR KEAAGAMAAN Tinjauan seni bangun (arsitektur) kepurbakalaan di Padang Lawas dilakukan terhadap biaro yang masih berdiri dan sudah dipugar, yaitu Biaro Si Pamutung, Biaro Bahal 1, Biaro Bahal 2, dan Biaro Bahal 3. Sedangkan rekonstruksi bentuk dilakukan terhadap unsur-unsur bangunan biaro-biaro di Padang Lawas yang sudah tidak berada dalam konteksnya lagi, atau masih insitu dan berada dengan konteksnya tetapi dalam keadaan fragmentaris. Rekonstruksi tersebut dilakukan berdasarkan tulisan dan foto (gambar) para peneliti yang sudah melakukan penelitian di situs tersebut pada masa lalu. Tinjauan terhadap gaya seni arca dilakukan terhadap arca-arca logam untuk mengetahui bagaimana gaya seni arca tinggalan di Padang Lawas, apakah mempunyai kesamaan dengan gaya seni arca dari tempat lain baik di Indonesia maupun luar Indonesia. Gaya seni arca juga dapat memberikan gambaran periodisasinya secara relatif. Adapun periodisasi situs secara mutlak didapatkan berdasarkan temuan prasasti-prasasti yang menuliskan pertanggalan. Prasasti- prasasti yang ditemukan di Padang Lawas sebagian besar berisi tentang mantra- mantra dalam melakukan suatu upacara keagamaan, oleh karena itu latar keagamaan situs dapat diketahui berdasarkan isi prasasti. Di samping itu latar keagamaan diketahui juga dengan melalui studi ikonografi terhadap arca dan relief. 3.1 Gaya Seni Bangun (Arsitektur) Menurut Walter Grophius arsitektur adalah suatu ilmu bangunan yang juga mencakup masalah-masalah yang berhubungan dengan biologi, sosial, teknik, dan artistik, oleh karena itu arsitektur dapat didefinisikan sebagai: (1) Seni ilmu bangunan, termasuk perencanaan, perancangan, konstruksi dan penyelesaian ornament; (2) Sifat, karakter atau gaya bangunan; (3) Kegiatan atau proses membangun bangunan; (4) Bangunan-bangunan; (5) Sekelompok bangunan Universitas Indonesia 114 Kepurbakalaan Padang..., Sukawati Susetyo, FIB UI, 2010.
    [Show full text]