Tradisi Dan Kebudayaan Nusantara.Indd

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Tradisi Dan Kebudayaan Nusantara.Indd Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 12 Tahun 1997 Pasal 44 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memper- banyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, meng edarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Editor: Sumanto Al Qurtuby & Izak Y.M. Lattu TRADISI DAN KEBUDAYAAN NUSANTARA © Copyright Nusantara Institutes ISBN: 978-602-6418-39-5 Editor : Sumanto Al Qutuby & Izak Y. M. Lattu Desain Cover dan Isi : Abdus Salam Cetakan Pertama, Agustus 2019 Penerbit: Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA) Press Perumahan Bukit Walisongo Permai, Jl. Sunan Ampel Blok V No. 11 Tambakaji- Ngaliyan-Semarang 50185 Telp. (024)7627587 CP: 085727170205 (Wahib), 082225129241 (Salam), E-mail: [email protected] Website: www.elsaonline.com/toko.elsaonline.com © Hak pengarang dan penerbit dilindungi undang-undang No. 19 Tahun 2002. Dilarang memproduksi sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. PRAKATA Oleh Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk ndonesia memiliki kekayaan ragam tradisi dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Marauke dan dari Miagas ke IPulau Rote. Hampir tiap pulau, dari keseluruhan 17.504 pulau, punya tradisi dan budayanya sendiri. Maka tak heran, Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya dan tradisi yang unik dan menarik. Tak bisa kita pungkiri. Ada beberapa tradisi dan budaya yang luntur, tetapi ada juga yang terus diwariskan, dihidupkan dan bahkan dikembangkan karena berkaitan dengan nilai-ilai kemanusiaan. Dalam arti lebih luas, budaya adalah identitas. Orang mengenal segala sesuatu melalui budaya yang ditampilkan. Di sana ada karakter, kepribadian, nilai-nilai dan interaksi antarpribadi. Budaya yang kuat dapat menarik perhatian. Budaya kemudian berkembang menjadi identitas universal yang diakui dan diamini banyak orang sebagai tata laku atau the way of life. Dengan cara pandang tersebut, maka sebenarnya tidak ada tradisi dan budaya yang usang. Sesuatu yang terkandung dikatakan v Tradisi & Kebudayaan Nusantara Tradisi & Kebudayaan Nusantara usang itu, bisa bangkit kembali menjadi tren, mendapat banyak pengikut dan akhirnya menjadi universal. Sebagai salah bagian dari masyarakat Indonesia, BCA berkomitmen dan peduli untuk turut melestarikan dan mengembangkan tradisi dan budaya, antara lain wayang dan wastra Nusantara. Kami aktif mengembangkan program BCA untuk Wayang Indonesia yang diimplementasikan dalam berbagai kegiatan, khususnya yang ditujukan untuk generasi muda. Program edukasi Wayang for Student telah kami lakukan secara berkesinambungan sejak 2012. Di pertengahan 2019, kami meluncurkan seragam baru korporasi dengan aksen tenun Troso, berwarna biru dan kuning dengan motif cengkeh yang menggambarkan identitas BCA, yang dikenalkan karyawan BCA di seluruh Indonesia. Melalui tenun ikat, BCA ingin memberikan makna lebih dalam dari sebuah seragam. Para karyawan dapat menjadi ambassador wastra Nusantara. Kami membekali karyawan BCA dengan pengetahuan tentang pembuatan, pemakaian dan tata cara pemeliharaan. Diharapkan karyawan BCA dapat mengedukasi kepada nasabah serta mendorong ketertarikan masyarakat akan kekayaan dan tradisi Nusantara. Kita sama-sama berharap, masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, tetap mencintai, merawat dan mengembangkan nilai, tradisi dan budaya yang diwariskan para leluhur bangsa. Niscaya bangsa Indonesia akan tetap memiliki jati diri sebagai bangsa yang kuat. Kami menghargai orang-orang yang memberikan perhatian dan peduli kepada budaya terutama yang mengabdikan diri untuk mempelajari, merawat dan mengembangkan tradisi dan budaya Nusantara. Serta, aktif mengembangkan program-program untuk memperkenalkan dan mempromosikan tradisi dan budaya Nusantara kepada masyarakat Indonesia maupun dunia. Kami menyadari, pekerjaan tersebut bukanlah perkara yang mudah. Dan tentunya, banyak tantangan di dalamnya. vi Prakata Prakata Pada kesempatan ini, kami menyampaikan apresiasi atas penerbitan buku “Tradisi dan Kebudayaan Nusantara” karya Profesor Sumanto Al Qurtuby dan tim. Harapan kami, semoga melalui peluncuran buku ini, kita semua dapat turut tergerak untuk menjadi bagian dari masyarakat yang merawat, melestarikan dan mengembangkan tradisi serta budaya Nusantara dari generasi ke generasi. vii Perlunya Merawat Tradisi dan Kebudayaan Nusantara Kita dan Kebudayaan Nusantara Kita Perlunya Merawat Tradisi dan Kebudayaan Nusantara Kita viii Kata Pengantar Kata PENGANtar Perlunya Merawat Tradisi dan Kebudayaan Nusantara Kita Oleh Sumanto Al Qurtuby pakah tradisi dan kebudayaan itu? Mengapa kita perlu merawat tradisi dan kebudayaan? Tradisi dan kebudayaan Aseperti apa yang perlu dirawat? Sebelum saya menguraikan tentang pentingnya merawat dan melestarikan sebuah tradisi dan kebudayaan masyarakat, ada baiknya saya jelaskan dulu apa yang dimaksud dengan “tradisi” dan “kebudayaan” itu. Saya akan memulai tulisan ini dari menjabarkan definisi kata “tradisi” dulu kemudian disusul dengan kata “kebudayaan”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan tradisi sebagai (1) “adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan di masyarakat” dan (2) “penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar”. Karena kata “tradisi” diambil dari Bahasa Inggris tradition, maka ada baiknya saya sebutkan definisi kata ini di sejumlah kamus Bahasa Inggris. Menurut Cambridge Dictionary, kata tradisi didefinisikan sebagai “a way of behaving or a belief that has been ix Perlunya Merawat Tradisi dan Kebudayaan Nusantara Kita established for a long time, or the practice of following behavior and beliefs that have been so established.” Sementara itu, menurut Merriam- Webster Dictionary, kata “tradition” memiliki sejumlah arti atau makna sebagai berikut: • An inherited, established, or customary pattern of thought, action or behavior • A belief or story or a body of beliefs or stories relating to the past that are commonly accepted as historical though not verifiable • The handing down of information, beliefs, and custom by word of mouth or by example from one generation to another without written instruction • Cultural continuity in social attitudes, customs, and institutions • Characteristic manner, method or style Kalau memperhatikan berbagai definisi diatas, maka istilah “tradisi” ini kurang lebih mengacu pada sebuah kepercayaan, pemikiran, paham, sikap, kebiasaan, cara atau metode, atau praktik individual maupun sosial yang sudah berlangsung lama di masyarakat dan diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang dari generasi ke generasi. Penyampaian atau pewarisan tradisi dari generasi ke generasi ini biasanya dilakukan secara lisan dari mulut ke mulut atau dengan praktik dan contoh yang dilakukan oleh generasi tua (elders) pada generasi muda, bukan melalui instruksi tulisan. Meskipun disampaikan secara lisan dan sering kali tidak bisa diverifiasi secara ilmiah tetapi tradisi tersebut selalu dianggap sebagai “historis” oleh masyarakat setempat. Tradisi ini bisa bersifat atau berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan dan kepercayaan sakral (seperti ritual) maupun non-keagamaan yang bersifat profan (misalnya ucapan salam dan terima kasih, jamuan makan pada tamu, cara memasak, dan seterusnya). x Kata Pengantar Mendefinisikan Kebudayaan Lalu apa yang dimaksud dengan “kebudayaan”? Pengertian umum dan populer di masyarakat tentang “kebudayaan” mengacu pada pengertian “hasil cipta, karsa, dan rasa manusia”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kata “kebudayaan” sebagai “hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat” atau “Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya”. Sementara kata “budaya”, KBBI memaknai sebagai (1) pikiran, akal budi, (2) adat istiadat, atau (3) sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan [di masyarakat] yang sukar diubah. Ada yang menyebut kata budaya itu dari akar kata “budi” dan “daya”. Dengan begitu, kata budaya bukan hanya mengacu pada produk dari sebuah “kreasi intelektualitas” tetapi juga “kreasi spiritualitas”. Dalam berbagai literatur Bahasa Inggris, kata “culture” (kebudayaan) memiliki makna yang sangat luas, beragam, dan kompleks. Definisi “kebudayaan”, dalam buku-buku teks Antropologi Budaya, juga sangat beraneka ragam. Ada yang mendefinisikan kebudayaan sebagai “a total way of life”. Ada pula yang mendefinisikannya sebagai “socially distributed knowledge and habits”. Salah satu definisi awal tentang kebudayaan yang sangat populer dan dikutip oleh banyak antropolog budaya (cultural anthropologist) hingga kini dikemukakan oleh Edward Burnett Tylor (1832–1917) dalam buku klasiknya Primitive Culture (1871). Dalam buku tersebut, Taylor mendefinisikan “kebudayaan” sebagai “the complex whole which includes knowledge, beliefs, arts, morals, law, custom, and other capabilities and habits acquired
Recommended publications
  • Bracing Sebagai Teknologi Kontrol Seismik Pada Struktur Rumah Tradisonal Sumatra
    E-ISSN : 2621-4164 Vol. 01 No 02 Desember 2018 BRACING SEBAGAI TEKNOLOGI KONTROL SEISMIK PADA STRUKTUR RUMAH TRADISONAL SUMATRA Mohammad Ihsan 1Universitas Bakrie *)Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. H. R. Rasuna Said No.Kav. C-22, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940 Abstract Sumatra Island is earthquake hazard area in Indonesia, because two continental plates generate subduction zone. In Sumatra there are many traditional house, function of traditional house is dwellings as well as community meeting halls because that have cultural and historical values. The ancestors have also learned a lot about natural events they have experienced, from this experience they can make earthquake resistant structures for large earthquake, the result is that the Traditional Houses can still stand firm. One of the seismic control technologies in Sumatran traditional house is bracing. In this paper the structure of Sumatran Traditional Houses modeled by numerical analysis and analyzed dynamically behavior from its structure. The analysis revealed the secrets of seismic bracing control in the structure of the Sumatran Traditional House. Keywords: Sumatran Traditional House, Earthquake, Bracing Abstrak Pulau Sumatra merupakan salah satu daerah rawan gempa di Indonesia karena terdapatnya pertemuan dua lempengan benua. Di Pulau Sumatra masih banyak Rumah Tradisional baik yang difungsikan sebagai tempat tinggal maupun sebagai Rumah Adat yang mempunyai nilai budaya dan historis dan seringkali berfungsi sebagi balai pertemuan masyarakat. Para leluhur juga telah banyak belajar dengan kejadian alam yang pernah mereka alami sehingga mereka dapat membuat struktur tahan gempa dan jika terjadi gempa besar Rumah Tradisional masih dapat berdiri kokoh.
    [Show full text]
  • Kajian Awal Keaslian Struktur Dari Arsitektur Tradisional Di Sumatera
    Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 4, 001-008, Februari 2020 https://doi.org/10.32315/sem.4.001 Kajian Awal Keaslian Struktur dari Arsitektur Tradisional di Sumatera Ari Siswanto Korespondensi : [email protected] Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Abstrak Arsitektur dan struktur dari beberapa tipe rumah tradisional di Sumatera memiliki keaslian yang tidak disadari karena belum banyak penelitian tentang hal tersebut. Keaslian yang tidak mendapatkan pengaruh dari budaya di luar Indonesia karena memang kontekstual dengan budaya dan lingkungan setempat. Rumah tradisional berbentuk panggung menggunakan struktur kayu tanpa paku yang memiliki fleksibilitas gerakan jika terjadi goncangan akibat gempa bumi yang akrab di wilayah Sumatera Bagian Barat. Keaslian arsitektur dan struktur tradisional di Sumatera merupakan mahakarya di bidang bangunan yang membanggakan dan memperoleh apresiasi mendalam secara global. Sebaliknya, penghargaan dari bangsa Indonesia terhadap arsitektur dan struktur asli Indonesia masih sangat kurang. Beberapa tipe rumah tradisional di Sumatera menunjukkan keaslian arsitektur dan struktur yang mengagumkan dan sesuai dengan prinsip arsitektur dan struktur masa kini. Prinsip dan filosofi struktur bagian bawah asli Indonesia masih tetap relevan dan dapat menjadi inspirasi bagi para arsitek dan ahli struktur secara lokal maupun global. Kata-kunci: arsitektur, keaslian, struktur, Sumatera, tradisional Pendahuluan Hindu, Buddha, Kristen, Islam, Cina dan Eropa (Barat) yang telah mempengaruhi arsitektur Pulau Sumatera dihuni oleh beberapa suku tradisional di Sumatera bahkan di Indonesia. bangsa yang memiliki berbagai tipe arsitektur Walaupun demikian, masih terdapat beberapa tradisional yang telah melekat dengan arsitektur tradisional di Sumatera yang tidak kehidupan mereka selama beberapa generasi mendapatkan pengaruh dari kebudayaan luar, secara turun temurun (Alain & Viaro, 2007; Ari, setidak-tidaknya struktur bagian bawah 2009; Mukhtar, Pangarsa, & Wulandari, 2013).
    [Show full text]
  • Riwayat Hidup Seseorang) Juga Merupakan Bagian Dari Obyek Penelitian Sejarah
    Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018 © Labor Sejarah, Universitas Andalas GAGASAN STUDI KOMPARATIF PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH KEPULAUAN NIAS1 Anatona Gulo (Ketua Jurusan Sejarah, Fak. Ilmu Budaya Universitas Andalas; Penasehat DPD HIMNI Provinsi Sumatera Barat) Email : [email protected] Abstrak Biografi (riwayat hidup seseorang) juga merupakan bagian dari obyek penelitian sejarah. Seperti kisah-kisah sejarah pada umumnya, para sejarawan dan penulis sejarah juga sudah banyak yang melakukan penelitian dan menulis biografi. Dari karya biografi ini, dapat diketahui nama, daerah asal dan riwayat hidup lengkap seseorang, yang pada umumnya mereka ini dikategorikan sebagai tokoh. Dari sekian banyak biografi tokoh yang sudah ditulis, sebagian di antaranya diusulkan dan sudah mendapatkan gelar sebagai pahlawan. Gelar pahlawan yang disematkan kepada seorang tokoh, sangat erat kaitannya dengan aktivitas perjuangan yang dilakukan oleh tokoh tersebut semasa hidupnya. Di Indonesia, gelar pahlawan diberikan kepada tokoh-tokoh pejuang, baik yang berjuang pada masa pergerakan Nasional dalam merebut kemerdekaan, maupun yang berjuang untuk mempertahan dan mengisi kemerdekaan. Kata Kunci : Nias 1 Disampaikan dalam forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI), Jakarta, 15-16 Juli 2017. Dengan judul asli Penelitian Dan Penulisan Sejarah Kepulauan Nias Secara Komprehensif Serta Biografi Tokoh-Tokoh Masyarakat Nias: Sebuah Gagasan ~ 1 ~ Analisis Sejarah, Volume 7, No. 1, 2018 © Labor Sejarah, Universitas Andalas sejarah Mesir di Afrika, sejarah I. PENGANTAR Persia, Asyria dan Babylonia di “JASMERAH”. Jangan sekali-kali Timur Tengah, peradaban lembah melupakan sejarah!”. Demikian salah Sungai Indus di India dan lembah satu statemen yang pernah Sungai Hoang Ho di China, sejarah diucapkan oleh proklamator kebudayaan suku Indian di Amerika sekaligus Presiden Republik dan suku Aborigin di Australia atau Indonesia pertama, Ir.
    [Show full text]
  • Museum of Nias Earthquake (Vernacular Architecture)
    International Journal of Architecture and Urbanism Vol. 03, No. 02, 2019 | 132 – 139 Museum of Nias Earthquake (Vernacular Architecture) Oscar A. Halawa1*, Nelson Siahaan1 1Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia Abstract. Museum of Nias Earthquake is about a place to reintroduce local wisdom from Nias Island that related to their history and traditional building technology in response to earthquake disasters, with the aim of education and tourism. Nowadays, modern civilization marginalized a local culture. Vernacular themes are a solution in presenting the results of local-themed design. It will become an example of how to apply the local wisdom in contemporary building design, with the aim of reintroducing local sense. To achieve a vernacular theme, it started by using local materials, abstraction of local traditional houses, application of symbols and meanings from traditional building cosmology, and using observation and literature methodology. The result of this design is to meet the community needs for tourism objects that have a locality feel in Gunungsitoli City, Nias. Keywords: earthquake, local wisdom, museum, tourism, vernacularism. 1. Introduction Indonesia as the largest archipelago country in the world has the most extensive coastal line as well. The state has many cultures, traditions, and ethnicity that spread over 13,487 islands and one of them is The Nias Islands. This small archipelago located on the western tip of Sumatra Island has an area over 5,625 km3 and a population of nearly 900,000. The livelihoods on this island rely heavily on the agricultural sectors, such as rubber, coconut, and coffee, etc.
    [Show full text]
  • UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
    SIMBOL KEKUASAAN RAJA PADA INTERIOR RUMAH ADAT OMO SEBUA DESA BAWOMATALUO NIAS SELATAN JURNAL Disusun oleh : Aditiya Giri Saputra 1111 8100 23 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017 i UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta 2 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta ABSTRAK SIMBOL KEKUASAAN RAJA PADA RUMAH ADAT OMO SEBUA DESA BAWOMATALUO NIAS SELATAN Aditiya Giri Saputra Program Studi Desain Interior, Institut Seni Indonesia Yogyakarta Email : [email protected] Penelitian ini bertujuan mengungkap bagaimana arti atau makna dari simbol-simbol yang berbentuk ornament atau ragam hias yang menunjukkan sebuah simbol kekuasaan Raja, dengan meninjaunya dari aspek ikonografi. Seperti pada kebudayaan lain rumah adat merupakan sebuah cerminan dari kebiasaan masyarakat itu sendiri dalam melakukan aktivitas jangka pendek maupun jangka panjang. Rumah adat Omo Sebua merupakan sebuah warisan budaya dari nenek moyang Suku Nias di Besa Bawomataluo yang kental aan tradisi megalitik. dilihat dari asal usulnya, masyarakat Nias merupakan masyarakat yang heterogen sehingga terjadilah akulturasi budaya di dalammya. masyarakat nias memiliki pertimbangan dalam pembangunan sebuah Rumah Adat Omo Sebua, termasuk dalam memberikan ragam hias dan setting ruang. semua element interior pada Rumah Adat Omo Sebua merupakan cerminan atau symbol dari pemiliknya. Rumah Adat Omo Sebua adalah sebuah rumah yang dibangun dengan berbagai macam simbol yang menjadi sebuah legitimasi bagi Raja untuk mempertegas kekuasaannya. kata kunci : Simbol, kekuasaan, makna, raja, interior rumah adat. A. PENDAHULUAN Desa Bawomataluo merupakan sebuah desa adat dengan masyarakat yang dikenal masih menjaga dan melestarikan budaya dari nenek moyang mereka. Masyarakat yang tinggal di Desa Bawomataluo merupakan masyarakat asli yang menyebut diri mereka dengan sebutan Ono Niha (Orang Nias).
    [Show full text]
  • Settlements and Housing on Nias Island Adaptation and Development
    SETTLEMENTS AND HOUSING ON NIAS ISLAND ADAPTATION AND DEVELOPMENT P.Grubera, U. Herbigb aVienna University of Technology, Institute of Architecture and Design, Department of Building Construction (HB 2), [email protected] b Institute for Comparative Research in Architecture, [email protected] KEY WORDS: Nias, earthquake resistant architecture, adaptive structures, vernacular architecture, settlement structure ABSTRACT: On December 26th 2004 a major earthquake caused a Tsunami in the region of the Indian Ocean. The epicentre of the quake lay offshore the Indonesian Island of Sumatra close to its neighbouring island Nias. 3 months later Nias was again hit by a series of earthquakes causing death of 900 people. Besides the human tragedy the earthquake the natural disasters showed that outstanding resilience of the vernacular buildings: whereas 80 percent of the modern style houses collapsed few old buildings where damaged, causing less harm to the inhabitants. The traditional architecture of the Island of Nias is an outstanding example of the adaptation to specific environmental conditions. The design and the location of the settlements, used materials, building construction and techniques result from development over centuries. Even though, the knowledge and application of these techniques is endangered due to different reasons. The authors undertook an interdisciplinary excursion to Nias in summer 2005. The building surveys and results of ongoing interdisciplinary research shall finally lead to the development of earth quake resistant architecture in Nias for the 21st century considering indigenous principles, knowledge and techniques. 1. INTRODUCTION film, which was finished by the time the Tsunami hit the region. Our first reaction was to use the presentation of the preview to Nias is a small island 120 kilometres west offshore the collect donations for the victims.
    [Show full text]
  • UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
    BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis pada Bab IV yaitu analisis kebudayaan masyarakat Nias, mengacu pada sebuah Hoho yang menceritakan tentang leluhur masyarakat Nias, implementasinya terhadap seting interior, serta simbol-simbol kekuasaan raja terhadap desain rumah adat Omo Sebua dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Hoho atau sebuah puisi yang dibawakan oleh pemuka agama masyarakat Nias Selatan merupakan pandangan hidup yang dianut dan menjadi pedoman masyarakat Nias dalam menjalani kehidupan perseorangan maupun bermasyarakat, hoho tersebut juga mempengaruhi tatanan rumah tinggal masyarakat Nias. Penerapan pandangan hidup terhadap element interior rumah adat Omo Sebua ada pada simbol- simbol yang menegaskan tentang kekuasaan raja yang tergolong menjadi tiga kategori yaitu kebangsawanan, kekayaan, dan kekuatan. Simbol kebangsawanan ditunjukkan dengan ukiran- ukiran pada dinding bagian atas tentang leluhur Raja merupakan keturunan Raja Langit yang dianggap suci oleh masyarakat Nias. Simbol kekayaan terdapat dari berbagai ukiran di dinding yang menggambarkan tentang harta yang berupa perhiasan dan emas, ditunjukkan juga dengan setting ruang yang serba besar, penggunaan 98 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta material kayu yang mahal, element accessories interior yang menjadi pertanda telah dilaksanakannya upacara-upacara adat yang membutuhkan banyak persembahan. Simbol kekuatan digambarkan melalui ukiran-ukiran pada dinding rumah adat Omo Sebua, penggunaan material kayu yang besar dan tebal pada tiang penyangga, lantai, dinding dan atap rumah. Simbol tentang kebangsawanan, kekayaan dan kekuatan tersebut merupakan legitimasi dari kekuasaan Raja yang dituangkan kedalam element interior rumah adat Omo Sebua. Kekuasaan Raja membutuhkan pengakuan dari masyarakat yang Ia dipimpin agar masyarakat menjadi tunduk dan patuh terhadap kerajaan. Maka legitimasi dibutuhkan oleh seorang Raja Untuk memimpin rakyatnya agar dapat dibawa kepada tujuan yang telah direncanakan sesuai dengan perintah leluhur masyarakat Desa Bawomataluo Nias Selatan.
    [Show full text]
  • Pengaruh Material Bangunan Rumah Tradisional Dalam Menanggapi Bencana Gempa
    Seminar Nasional AVoER XII 2020 Palembang, 18 - 19 November 2020 Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya PENGARUH MATERIAL BANGUNAN RUMAH TRADISIONAL DALAM MENANGGAPI BENCANA GEMPA M. Miranda1*, A. Siswanto1 dan L. Teddy1 1,Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Sriwijaya, Palembang Corresponding author: [email protected] ABSTRAK: Rumah tradisional merupakan rumah yang dibangun dengan memperhatikan kegunaan, fungsi sosial dan arti budaya dibalik corak atau gaya bangunan. Sebagai negeri yang berada di jalur Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire. Kepulauan Nusantara sering mengalami berbagai bencana, salah satunya gempa bumi, walaupun demikian, sejak dulu penduduk Nusantara telah mencoba melakukan mitigasi bencana dengan membangun rumah-rumah tradisional yang tahan gempa. Permasalahan dalam kajian ini adalah bagaimana bangunan tradisional bisa menjadi sarana dalam menanggapi bencana gempa bumi. Tujuan dari kajian ini adalah mengkaji konsep mitigasi bangunan yang tahan terhadap gempabumi. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu mendeskripsikan dan mengevaluasi berdasarkan analisis dari data primer dan sekunder untuk mengetahui data pengukuran lingkungan yang valid atau tidak, melalui rekayasa bentuk, dimensi dan material. Hasil dari penelitian ini dapat dibuktikan melalui tahapan-tahapan dalam merancang bangunan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat setempat atau masyarakat yang masih menggunakan bangunan tradisional dan budaya yang dimiliki dalam suatu daerah. Kesimpulannya, untuk merancang bangunan yang tahan gempa adalah dengan mempertimbangkan konsep bentukan arsitektur, struktur dan material yang dipakai pada bangunan. Kata Kunci: budaya, gempa bumi, pengaruh material, struktur. ABSTRACT: A traditional house is a house that was built with due regard to the use, social function and cultural meaning behind the building style or style. As a country on the Pacific Ring of Fire or Ring of Fire.
    [Show full text]
  • Kajian Etnomatematika Pada Rumah Adat Tongkonan Di
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA RUMAH ADAT TONGKONAN DI TORAJA, SULAWESI SELATAN DAN PENGGUNAAN KONTEKS RUMAH ADAT TONGKONAN UNTUK MEMBELAJARKAN MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh : Erra EL-Taro NIM :171414085 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KAJIAN ETNOMATEMATIKA PADA RUMAH ADAT TONGKONAN DI TORAJA, SULAWESI SELATAN DAN PENGGUNAAN KONTEKS RUMAH ADAT TONGKONAN UNTUK MEMBELAJARKAN MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh : Erra EL-Taro NIM :171414085 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Awali dengan berdoa, jalani dengan usaha, akhiri dengan bersyukur” “Pekerjaan-pekerjaan kecil yang selesai dilakukan lebih baik daripada rencana-rencana besar yang hanya didiskusikan” -Peter Marshall Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan, karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu memberkati dan menyertai hidupku, Kedua orang tuaku, saudaraku dan nenekku yang selalu mendoakan, mendukungku dan menyayangiku tak terhingga, Almamaterku Universitas Sanata Dharma iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
    [Show full text]
  • Investigasi Etnomatematika Terhadap Budaya Dan
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TESIS INVESTIGASI ETNOMATEMATIKA TERHADAP BUDAYA DAN ARSITEKTUR OMO SEBUA NIAS UTARA DAN PENERAPANNYA DALAM PENYUSUNAN LKPD UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AN ETHNOMATHEMATICAL INVESTIGATION OF THE CULTURE AND ARCHITECTURE OF OMO SEBUA IN NORTH NIAS AND ITS IMPLEMENTATION IN THE DEVELOPMENT OF STUDENTS’ WORKSHEET FOR MATHEMATICS LEARNING IN THE JUNIOR HIGH SCHOOL Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Magister Pendidikan pada Program Magister Pendidikan Matematika Novanolo Christovori Zebua 161442010 PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO “Fakta unik, banyak manusia yang menghidari sakit, lelah dan jenuh. Bersyukurlah ketika kita merasakan sakit, lelah dan jenuh. Hal itu yang membuat manusia, manusia” nzebua080819 iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Dengan ini saya menyatakan bahwa pada tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya/kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Yogyakarta, 12 Juni
    [Show full text]
  • Laporan Hasil Penelitian Mandiri Asal Usul Bentuk
    LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI ASAL USUL BENTUK PERAHU PADA ARSITEKTUR NIAS SELATAN OLEH BURHAN NASUTION, ST. MT. SOFYAN, ST. MT. Ir. KHAIRUL HUDA, M.Eng JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA SEPTEMBER, 2016 i RINGKASAN Mata pencaharian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang ada pada setiap kelompok manusia di dunia ini. Mata pencaharian dapat digunakan sebagai salah satu ciri dari sebuah kelompok atau etnis. Masyarakat Nias Selatan yang berdomisili di perbukitan dengan mata pencaharian utama bertani dan berburu, seakan kontras dengan tampilan bangunan rumah tradisonalnya yang berbentuk perahu. Hal ini bertentangan denga teori yang dikemukaan oleh Rapopot bahwa aspek fisik lingkungan maupun aspek sosio-kultural keduanya berpengaruh terhadap bentukan arsitektural. Untuk dapat memahami asal usul bentuk perahu pada arsitektur Nias Selatan maka perlu ada pengkajian yang lebih mendalam benarkah sosok yang tampil dari arsitektur Nias Selatan tersebut apakah benar berasal dari perahu.Metode yang digunaka pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Data yang digunakan bersumber dari literatur yang tersedia. Berdasarkan literatur yang tersedia masyarakat awal Nias bermata pencaharian sebagai nelayan, pengalaman sebagai nelayan dan kondisi lingkungan yang selalu di guncang gempa bumi, mengahasilkan arsitektur tradisional Nias yang berwujud perahu. ii SUMMARY Livelihood is one of the elements of culture that exist in every group of people in this world. Livelihood can be used as one of the characteristics of a group or ethnicity.
    [Show full text]
  • UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
    SIMBOL KEKUASAAN RAJA PADA INTERIOR RUMAH ADAT OMO SEBUA DESA BAWOMATALUO NIAS SELATAN LAPORAN PENELITIAN TUGAS AKHIIR PENGKAJIAN Disusun oleh : Aditiya Giri Saputra 1111 8100 23 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017 i UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta ii UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta HALAMAN PERSEMBAHAN Dalam kehidupan, kesuksesan akan menjadi sangat penting Kesuksesan dalam sebuah pencapaian keinginan diri Di dalam kehidupan manusia hanya memiliki tiga bekal Ingin tahu adalah bekal pertama manusia Ingin tahu akan sebuah kesuksesan, hal baru, hal yang lebih menantang Yang kedua adalah terus mencoba Terus mencoba dengan berbagai cara sampai terwujudnya kesuksesan Dan pantang menyerah Pantang menyerah dalam segala kesulitan serta halangan Maka terwujudlah sebuah kesuksesan. Karya ini adalah hasil pencapaian sebuah perjuangan bersamamu….. Mama, Adek Desi, Simbah, Paman, Bibi, Irma iii UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta KATA PENGANTAR Segala puji bagi ALLAH S.W.T yang telah memberikan rizki dan karuniaNya, dalam bentuk kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tugas Akhir Pengkajian, dengan judul ”Simbol Kekuasaan Raja Pada Interior Rumah Adat Omo Sebua Desa Bawomataluo Nias Selatan”. Meskipun banyak halangan dan cobaan dalam proses penyusunan penelitian, dengan segala keterbatasan penulis, pada akhirnya penulis dimampukan untuk menyelesaikan tulisan yang merupakan syarat kelulusan studi strata S-1 Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis dibantu oleh berbagai pihak, baik secara moril maupun material. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terimakasih yang mendalam kepada: 1. ALLAH S.W.T sebagai cahaya yang selalu menerangi dalam setiap kehidupan penulis, yang memberikan banyak mukjizat dari awal perkuliahan hingga terselesaikannya penulisan laporan ini.
    [Show full text]