RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT BAB II PROFIL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Profil Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan bagian yang penting dalam penyusunan PIJM Bidang Cipta Karya, sebagai dasar perencanaan pembangunan infrastruktur pada masa yang akan datang. Bagian profil kabupaten/kota pada RPIJM Bidang Cipta Karya menggambarkan kondisi daerah dari berbagai aspek, yaitu gambaran kondisi geografis dan administrasi wilayah, demografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi social dan ekonomi 2.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran berdasarkan Undang‐Undang Nomor 40 Tahun 2003, yang semula merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tengah yang kemudian menjadi Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Seram Bagian Timur. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Seram Bagian Barat telah disusun pada tahun 2005, namun masih mengacu pada Undang‐Undang Nomor 24 Tahun 1992, sehingga perlu disempurnakan dengan berpedoman pada Undang‐Undang Nomor 26 Tahun 2007. Kabupaten Seram Bagian Barat adalah daerah berwilayah kepulauan, yang terletak antara 01° 19' ‐ 07° 16' Lintang Selatan dan 127°20’ ‐ 129°1’ Bujur Timur. Secara geografis Kabupaten Seram Bagian Barat mempunyai batas‐batas wilayah yaitu : (1). Utara : Laut Seram (2). Selatan : Laut Banda (3). Barat : Selat (4). Timur : Kabupaten Maluku Tengah Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri dari 62 buah pulau , yang berpenghuni hanya 10 buah pulau, dan 52 buah pulau tanpa berpenghuni. Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri atas 11 kecamatan seperti tampak pada Tabel 2.1 berikut.

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 1

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat dan Luas Daerahnya Luas Wilayah No. Kecamatan (Km²) (%) 1 Huamual Belakang 409,65 5,90 2 Kep. 159,71 2,30 3 Seram Barat 503,33 7,24 4 Huamua 1.162,99 16,74 5 329,65 4,74 6 Kairatu Barat 132,25 1,90 7 Inamasol 504,61 7,26 8 Amalatu 665,35 9,58 9 Elpaputih 1.165,74 16,78 10 1.181,32 17,00 11 Taniwel Timur 733,80 10,56 Total 6.848,40 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)

Beberapa unsur geografis lainnya yang terdapat di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah : (1) Wilayah daratan mencakup : (a) Gunung terdiri dari : Gunung Batulasa, gunung Rarola, Gunung Lihwatu, dan Bukit Batuputih, serta Bukit Hatu Toisiwa; (b) Sungai terdiri atas : Wae Mala, Wae Sapalewa, Wae Hanua, Wae Pana, Wae Lamasi, Wae Kawa, Wae Uli, Wae Benawa yang mengalir di sebelah Utara; sedangkan sungai‐sungai yang mengalir disebelah barat hampir belum dinamai kecuali Wae Samu; (c) Pulau‐pulau yang terdapat di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah : Pulau Buano, Pulau , dan Pulau Manipa yang terdapat disebelah barat Pulau Seram, serta Pulau‐pulau kecil lainnya. (2) Wilayah laut mencakup : (a) Laut Seram di Utara dan Barat, (b) Laut Banda di Selatan, (c) Teluk Latira , (d) Teluk Hatu putih, (e) Teluk Piru, (f) Selat , (g) Selat Kelang, dan (h) Selat Manipa

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 2

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

(i) Tanjung Sapa, Tanjung Hamu, Tanjung Kalawi, Tanjung Tana, Tanjung Mahoni, Tanjung Sensuraba, Tanjung Tandaru, Tanjung Besar, Tanjung Wantebu, Tanjung Tapi, Tanjung Lasua, Tanjung seragi lmo, Tanjung Ulate, Tanjung Tene, Tanjung Halulatile, Tanjung Hatawanu, Tanjung Haluate, Tanjung Ani, Tanjung Batu, Tanjung Sisi, Tanjung Marua, Tanjung tutuhunur, Tanjung Tutual – Malwai, Tanjung Hatuhuren, Tanjung Warin, Tanjung Kamarian, Tanjung Hahusaesiah, Tanjung Halanua, Tanjung Pamali, tanjung Sanenapusa, Tanjung Epua, Tanjung Saniani, Tanjung Tohosu, Tanjung Hapala, Tanjung Wane, Tanjung Samala, dan Tanjung Kenu.

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 3

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Seram Bagian Barat

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 4

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

2.2 Gambaran Demografi

2.2.1 Jumlah, Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk Penduduk seperti dua sisi mata uang, disatu sisi merupakan suatu potensi yang menjadi modal utama pembangunan sedangkan disisi lain merupakan target sasaran pencapaian pembangunan itu sendiri. Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan. Sasaran ini tidak akan mungkin tercapai apabila pemerintah tidak dapat memecahkan masalah kependudukan, seperti besarnya jumlahpenduduk dan penyebaran penduduk yang tidak merata. Berbagai usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi telah dilakukan pemerintah melalui program keluarga berencana (KB). Selain itu dengan telah diberlakukannya program otonomi daerah, diharapkan dapat mengurangi perpindahan penduduk dari desa ke kota. Jumlah penduduk Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2011 sebesar 178.020 jiwa dan meningkat menjadi 180.398 jiwa pada tahun 2012, dan terakhir di tahun 2013 mencapai 179.781jiwa.Jumlah Kepala Keluarga (KK) pada tahun 2013 berjumlah 35.956 KK. Pertumbuhanpenduduk tahun 2013 mengalamipergerakan melambat, dari 1,34 padatahun 2012 menjadi 0,50 pada tahun2013. Jumlah penduduk yang terusbertambah setiap tahun tidakdiimbangi dengan pemerataanpenyebaran penduduk. Data tahun2013 menunjukkan sekitar 14,66persen penduduk tinggal di KecamatanKairatu. Sementara, luas KecamatanKairatu secara keseluruhan hanyasekitar 4,74 persen dari seluruhwilayah daratan Seram Bagian Barat.Sementara itu, Kecamatan Elpaputihyang memiliki luas sekitar 16,78 persendari luas total Seram Bagian Barat,hanya dihuni sekitar 2,83 persenpenduduk. Gambaran tersebut selainmenunjukan tidak meratanyapenyebaran penduduk jugamenunjukan daya dukung lingkunganyang kurang seimbang di antarakecamatan‐kecamatan di SeramBagian Barat. Kepadatan penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2011 tingkat kepadatan sebesar 25 jiwa/Km² dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 26 jiwa/Km². Jumlah penduduk dan tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan 3 Tahun Terakhir di Kabupaten Seram Bagian Barat

Jumlah Penduduk Jumlah Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk No Nama Kecamatan KK Thn 2013 2012 2011 2013 2013 2012 2011 2013 2012 2011

1 Huamual Belakang 26.567 26.098 25.959 5.313 1,80 0,54 ‐ 65 64 63

2 Kepulauan Manipa 5.986 5.903 5.871 1.197 1,41 0,55 ‐ 37 37 37

3 Seram Barat 28.388 27.746 27.598 5.678 2,31 0,54 ‐ 56 55 55

4 Huamual 40.854 39.938 39.727 8.171 2,29 0,53 ‐ 35 34 34

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 5

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Jumlah Penduduk Jumlah Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk No Nama Kecamatan KK Thn 2013 2012 2011 2013 2013 2012 2011 2013 2012 2011

5 Kairatu 26.355 25.741 25.604 4.853 2,39 0,54 ‐ 80 78 78

6 Kairatu Barat 11.490 11.231 11.171 2.716 2,31 0,54 ‐ 87 85 84

7 Inamosol 5.502 5.396 5.367 1.100 1,96 0,54 ‐ 11 11 11

8 Amalatu 11.412 11.154 11.095 2.282 2,31 0,53 ‐ 17 17 17

9 Elpaputih 5.088 4.987 4.960 1.018 2,03 0,54 ‐ 4 4 4

10 Taniwel 12.601 12.326 12.261 2.520 2,23 0,53 ‐ 11 10 10

11 Taniwel Timur 5.538 5.461 5.432 1.108 1,41 0,53 ‐ 8 7 7

Jumlah 179.781 175.981 175.045 35.956 2,16 0,53 ‐ 26 25 25

Sumber : SBB Dalam Angka (diolah)

2.2.2 KomposisiPenduduk Menurut Jenis Kelamin

Sejak tahun 2007 sampai 2013,rasio jenis kelamin penduduk SeramBagian Barat selalu diatas 100. Iniberarti bahwa jumlah penduduk lakilakilebih banyak daripada jumlahpenduduk perempuan.Namun demikian, bila dilihatpola rasio jenis kelamin sejak tahun2007 di Seram Bagian Barat, memangmendekati angka 100. Pada tahun2007 ‐ 2013 nilai rasio jenis kelaminberkisar antara 103 sampai 105, nilaitersebut dapat diartikan bahwa jumlahpenduduk laki‐laki dengan perempuantidak terlalu signifikan. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat dapat dilihat pada tabel 2.3

Tabel 2.3 Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat Penduduk Jumlah No. Kecamatan Laki‐laki Perempuan 1 Huamual Belakang 13.446 13.121 26.567 2 Kep. Manipa 3.044 2.942 5.986 3 Seram Barat 14.557 13.831 28.388 4 Huamua 20.598 20.256 40.854 5 Kairatu 12.379 11.885 24.264 6 Kairatu Barat 6.978 6.603 13.581 7 Inamasol 2.842 2.660 5.502 8 Amalatu 5.944 5.468 11.412 9 Elpaputih 2.677 2.411 5.088 10 Taniwel 6.629 5.972 12.601 11 Taniwel Timur 2.850 2.688 5.538 Total 91.944 87.837 179.781

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 6

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014) 2.2.3 Komposisi Penduduk Menurut Struktur Usia Komposisi penduduk menurut struktur usia di SeramBagian Barat yang tinggi adalah kelompok umur 0‐4 tahun sebanyak 23.593 jiwa, 5‐9 tahun sebanyak 22.350 jiwa, dan 10‐14 tahun sebanyak 21.621 jiwa. Dan yang paling rendah ada pada kelompok umur 75 tahun keatas sebanyak 2.246 jiwa. Berikut tabel lengkapnya; Tabel 2.4 Banyak Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat Penduduk Jumlah No. Kelompok Umur Laki‐laki Perempuan 1 0‐4 12.119 11.474 23.593 2 5‐9 11.641 10.709 22.350 3 10‐14 11.127 10.494 21.621 4 15‐19 8.779 7.875 16.654 5 20‐24 6.701 6.372 13.073 6 25‐29 6.995 7.010 14.005 7 30‐34 6.461 6.602 13.063 8 35‐39 6.148 6.011 12.159 9 40‐44 4.915 4.928 9.843 10 45‐49 4.353 4.258 8.611 11 50‐54 3.716 3.484 7.200 12 55‐59 2.751 2.541 5.292 13 60‐64 2.239 2.104 4.343 14 65‐69 1.685 1.635 3.320 15 70‐74 1.198 1.210 2.408 16 75+ 1.116 1.130 2.246 Total 91.944 87.837 179.781 Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)

2.2.4 Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Komposisi penduduk menurut Tingkat Pendidikan di SeramBagian Barat yang tinggi adalah tamat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 17.817 jiwa, dan yang paling rendah adalah Tidak/belum pernah sekolah sebanyak 755 jiwa. Berikut tabel lengkapnya;

Tabel 2.5 Penduduk berumur 15 tahun keatas menurut Pendidikan Tertinggi dan Jenis Kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat Pendidikan tertinggi yang Penduduk Jumlah No. ditamatkan Laki‐laki Perempuan 1 Tidak/belum pernah sekolah 427 283 755 2 Tidak Tamat SD 6.060 5.066 11.126 3 Sekolah Dasar/sederajat 12.756 5.061 17.817 4 SLTP/sederajat 7.793 5.372 13.165

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 7

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Pendidikan tertinggi yang Penduduk Jumlah No. ditamatkan Laki‐laki Perempuan 5 SMTA umum 11.161 4.358 15.519 6 SMTA kejuruan 2.944 2.181 5.125 7 Diploma I/II/III 315 1.853 2.168 8 Universitas 1.247 1.440 2.687 Total 42.748 25.614 68.362 Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)

2.2.5 Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan dan Pengangguran Seram Bagian Barat yang masih bercirikan perekonomian agraris, sebagian besar penduduknya masih bekerja di sektor pertanian. Data tahun 2013 menunjukan bahwa Lapangan Usaha pertanian masih menyerap tenaga kerja terbesar,sebesar 59,84 persen, dan tertinggi kedua adalah sektor jasa Kemasyarakatan sebesar 31,02 persen. Berkembangnya sektor jasa untuk konteks Seram Bagian Barat lebih disebabkan kurang berkembangnya sektor manufaktur dalam menyerap limpahan tenaga kerja dari sector pertanian dan galian daripada oleh kemajuan perekonomian masyarakat yang menuntut pelayanan dari sector sector jasa. Sektor jasa di Seram Bagian Barat yang dominan adalah sektor – sektor informal.

Tabel 2.6 Penduduk berumur 15 tahun keatas menurut kegiatan utama dan jenis kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 8

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Tabel 2.7 Persentase Penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan jenis kelamin di Kabupaten Seram Bagian Barat

2.2.6 Penduduk Miskin di kabupaten SBB Jumlah persentase pendudukmiskin di Kabupaten Seram BagianBarat pada bulan Juli 2013 sebesar24,63 persen. Dibandingkan denganpersentase penduduk miskin padabulan juli2012 yang berjumlah 25,35persen, berarti jumlah penduduk miskinturun 0,72 persen. Gambar 2.2 Grafik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Seram Bagian Barat 2009‐2013

Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)

Tabel 2.8

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 9

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Hasil Pendataan Keluarga Berencana di Kabupaten Seram Bagian Barat Pra N Kecamatan Sejahter Sejahtera Sejahter Sejahter Sejahter Jumlah o a I a II a III a III+ 1 Kairatu 546 426 3.627 3.908 150 8.657 2 Kairatu Barat 635 233 1.142 983 25 3.018 3 Amalatu 431 177 1.122 1.081 17 2.828 4 Inamasol 347 637 193 105 0 1.309 5 Elpaputih 365 203 474 64 5 1.111 6 Seram Barat 352 392 2.483 2.374 164 5.765 7 Huamua 746 3.745 3.486 1.059 87 5.378 8 Huamual Belakang 589 256 2.709 2.632 83 6.269 9 Kep. Manipa 529 888 166 103 6 1.692 10 Taniwel 280 292 2.139 352 9 3.072 11 Taniwel Timur 486 396 437 85 4 1.408 Total 5.333 7.645 17.978 12.746 550 40.507 Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)

2.3 Gambaran Topografi 2.3.1 Topografi dan Kemiringan Lerang Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan daerah kepulauan, dengan jumlah pulau sebanyak 67 pulau, dimana pulau yang dihuni sebanyak 11 buah pulau, dan yang tidak dihuni sebanyak 56 pulau. Secara umum wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat didominasi oleh bentang lahan berketinggian 0 – 500 mdpl, sedangkan ketinggian tempat di atas 1000 mdpl tidak terlalu banyak ditemui di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat. 2.4 Gambaran Geohidrologi

2.4.1 Hidrologi Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki sumberdaya air yang cukup berlimpah, baik sumberdaya air permukaan maupun sumberdaya air bawah tanah. Dengan adanya curah hujan yang lebih besar 2000 mm/tahun dapat dipastikan bahwa semua sungai‐sungai yang mengalir di daerah ini adalah bersifat permanen atau selalu berair sepanjang tahunnya. Adapun sungai‐sungai yang mengalir di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah : 1. Di Kecamatan Kairatu : Wae Sango, Wae Ira, Wae Tala, Wae Siaputy, Wae Jaluh, Wae Seriholo, Wae Wari, Wae Ate, Wae Atea, dan Wae Massa; 2. Di Kecamatan Seram Barat dan Huamual Belakang : Wae Tehna, Wae Laala I, Wae Eti, Wae Olas, Wae Samoa, Wae Ani, Wae Manggura, Wae Alang, Wae Asande, Wae Kawa, dan Wae LaalaII; 3. Di Kecamatan Taniwel : Wae Sama,Wae Kaputi, dan Wae Uli.

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 10

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Demikian pula terdapat 29 sungai yang terindikasi berair sepanjang tahun. Dilihat dari jumlah sungai dan persebarannya yang mencakup keseluruhan wilayah maka Kabupaten Seram Bagian Barat memilki potensi air permukaan yang sangat besar, dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan domestik (air bersih dan air baku), serta untuk kegiatan pertanian (irigasi) untuk tanaman pangan lahan basah. Adapun persebaran akuiter air tanah dibagi menjadi : 1. Akuiter air tanah langka terdapat di bagian tengah sampai selatan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tengah, Semenanjung Huamual bagian tengah, hampir seluruh Pulau Manipa, dan Pulau Kelang bagian Timur dan Barat; 2. Akuiter air tanah sedang dari Piru kearah Timur dari bagian tengah Kabupaten Seram Bagian Barat sampai ke perbatasan KabupatenMaluku Tengah, bagian Utara Semenanjung Huamual dan Pulau Manipa serta Pulau Kelang; 3. Akuiter air tanah tinggi pada sepanjang lereng dan daratan pantai Utara serta pantai barat dan tenggara Kabupaten Seram Bagian Barat. Oleh karena itu, potensi sumberdaya air permukaan sangat memadai untuk mendukung kegiatan pertanian tanaman pangan lahan basah, lahan kering dan perkebunan, termasuk untuk pengembangan irigasi teknis, semi teknis maupun sederhana dan sumberdaya air bersih/ air minum untuk kebutuhan domestik serta untuk pembangkit listrik mikro hidro. Keseimbangan daur tata air di Kabupaten Seram Bagian Barat dapat dilestarikan, jika sistem konservasi air tanah dan air permukaan di daerah ini dapat dipertahankan. Khususnya sistem vegetasi tutupan lahan kawasan lindung/konservasi, Hutan Produksi Tetap (HPT), dan Hutan Produksi (HP). Isu‐isu strategis yang berkaitan dengan sumber daya air di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah: 1. Fasilitas dan utilitas wilayah secara kuantitas maupun kualitas masih terbatas, di samping itu distribusi pelayanan fasilitas dan utilitas pun umumnya belum merata; 2. Terdapatnya kelompok‐kelompok transmigran sebagai petani yang membutuhkan pasokan air irigasi sepanjang tahun; dan 3. Di beberapa bagian terdapat daerah‐daerah yang memiliki porositas tanah yang rendah dan cenderung kedap air sehingga terdapat daerah yang langka air. Sumber air yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah ledeng dan air kemasan sebanyak 0,33 persen pada tahun 2012 menjadi 0,22 persen pada tahun 2013, yang menggunakan sumur terlindung sebanyak 28,24 persen pada tahun 2012 menjadi 27,27 persen di tahun 2013, yang menggunakan pompa sebanyak 9,54 persen pada tahun 2012 menjadi 15,34 persen di tahun 2013, yang menggunakan mata air terlindung pada tahun 2012sebesar 34,47 persenmenjadi 28,89 persen di tahun 2013.

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 11

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Tabel 2.9 Persentase Rumahtangga menurut Sumber Air Minum (m2) di Kabupaten Seram Bagian Barat

2.5 Gambaran Geologi

2.5.1 Geologi Susunan batuan/litologi Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri 4 formasi batuan utama diantaranya: batuan granit, batuan volkanik, batuan ultramafik/ultrabase, dan batuan malihan.Adapun struktur geologi yang berkembang di Kabupaten Seram Bagian Barat. Perlipatan yang terdiri atas antiklin dan sinklin yang berarah Timur – Barat didaratan Seram Bagian Barat. Menerusnya gaya tektonik mengakibatkan sebagian dari pada perlipatan berubah menajadi sesar Anjak ("Trust Fault") yang berarah Timur – Barat dan Cembung ke arah Utara, sedangkan di semenanjung Huamual terdapat sesar Anjak Barat daya – Timur laut yang terpotong oleh Tersier. Hal ini juga menjadi pertanda adanya sesar‐sesar aktif baru dan sesar yang diaktifkan kembalidan menjadi pertanda pula bahwa gempa tektonik masih cukup aktif di daerah ini. Keseluruhan struktur geologi terpotong lagi oleh sesar mendatar berpasangan ("Sheear Laterar Fault Zona") yang berarah Barat laut – Tenggara (lebih dominan), dan arah Timur – laut – Barat daya. Hal ni memperkuat kondisi sesar‐sesar mendatar ini menjadi medium rambat gelombang gempa utama sebagai sesaraktif yang perlu diwaspasai daerah ini.

2.5.2 Tanah Jika dilihat dari kondisi topografinya, Kabupaten Seram Bagian Barat sebagian besar memiliki lahan dengan kemiringan 30‐50 % sehingga beberapa kawasan tidak dapat dijadikan kawasan budidaya dan

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 12

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT diharuskan menjadi kawasan konservasi. Jika dilihat dari struktur geologi, kawasan berisiko bencana gempa bumi Kabupaten Seram Bagian Barat ada pada wilayah utaranya, dimana titik‐titik gempanya berada pada wilayah lautnya. Oleh sebab itu kegiatan pembangunan berstruktur di wilayah utara harus benar‐benar memperhatikan kondisi wilayah yang rentan bencana terutama bencana gempa bumi. Pengendalian lahan untuk kegiatan permukiman dan perkotaan perlu mengantisipasi akan peluang terjadinya gempa di wilayah ini. Beberapa lokasi yang teridentifikasi merupakan daerah rawan bencana di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat antara lain: 1. Kawasan rawan tanah longsor Kawasan rawan tanah longsor berada di sepanjang tepi sungai yang terjal, yang berada di seluruh kecamatan. 2. Kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami Beberapa lokasi yang teridentifikasi merupakan daerah rawan gelombang pasang dan tsunami di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat antara lain: a. Kecamatan Taniwel dan Kecamatan Huamual (tinggi) b. Kecamatan Seram Barat (rendah) c. Kecamatan Kairatu (sedang) 3. Kawasan rawan banjir Kawasan rawan banjir berada pada wae Sapalewa, wae Hunuai, wae Pana, wae Kamasi dan wae Kawa di sebelah utara serta sungai‐sungai yang mengalir kearah barat di Kota Piru dan Kota Kairatu 4. Kawasan rawan gempa. Beberapa lokasi yang teridentifikasi merupakan daerah rawan gempa, gerakan tanah dan longsor di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat antara lain: a. Gempa dengan resiko tinggi terdapat pada bagian timur Kecamatan Kairatu. b. Gempa dengan resiko sedang terdapat di semenanjung Huamual, sebelah barat Pulau Buano, Pulau Kelang (Kecamatan Huamual Belakang) dan Pulau Manipa di Kecamatan Kep. Manipa. c. Gempa dengan resiko rendah terdapat di Kecamatan Taniwel.

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 13

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Gambar 2.3 Peta Indikasi Rawan Bencana Kabupaten Seram Bagian Barat

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 14

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

2.6 Gambaran Klimatologi Iklim di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat adalah iklim laut tropis dan iklim musim, yang disebabkan wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat dekat dengan daerah katulistiwa serta dikelilingi oleh lautan. Oleh karena itu iklim di daerah ini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh musim pancaroba. Musim Barat umumnya berlangsung pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan pada bulan april merupakan masa transisi ke musim Timur. Musim Timur berlangsung pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, disusul oleh masa pancaroba pada bulan November yang merupakan transisi ke musim Barat. Berdasarkan Data Kabupaten Dalam Angka 2014, jumlah hari hujan pada tahun 2011 sebanyak 227 hari, dengan rata‐rata hujan 245,9 mm per bulan (data tahun 2012‐2013 belum tersedia).

Tabel 2.10 Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Seram Bagian Barat

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 15

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Tabel 2.11 Keadaan Temperatur di Kabupaten Seram Bagian Barat menurut Bulan (‘C)

2.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi Kondisi perekonomian Kabupaten Seram Bagian Barat dapat dikatakan membaik, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga Konstan dalam 3 tahun terakhir yang mengalami pertumbuhan positif. PDRB berdasarkan harga konstan pada tahun 2011 sebesar Rp.338.907.500.000,mengalami kenaikan pada tahun 2013 sebesar Rp.378.668.440.000.Demikian jugadengan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami pertumbuhan yang cukup baik pada tahun 2011 sebesar 5,97 persen meningkat menjadi 6,28 persen pada tahun 2012. Tabel peta perekonomian Kabupaten Seram Bagian barat 2011‐2013 dapat dilihat pada tabel berikut ;

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 16

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Tabel 2.12 Peta Perekonomian Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2011‐2013 Tahun No Deskripsi 2011 2012 2013

1 PDRB Harga Konstan 338.907.500.000 360.177.380.000 378.668.440.000

2 Pendapatan Perkapita Kabupaten 1.936.116 2.046.683 2.106.276

3 Pertumbuhan Ekonomi 5,97 6,28 5,13

Sumber : BPS Kab. SBB, 2014

2.7.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Seluruh sektor ekonomi yang ada pada PDRB, pada tahun 2013 mencatat pertumbuhan yang positif. Bila diurutkan pertumbuhan PDRB atas dasar Harga konstan 200 menurut sektor dari yang tertinggi ke yang terendah, maka pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor bangunan sekitar 7,72 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran sekitar 6,76 persen, sektor pengangkutan dan transportasi sekitar 6,44, sektor Jasa‐jasa sekitar 6,33 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sekitar 5,89 persen, sektor industri pengolahan sekitar 5,37 persen, sector Pertambangan dan Penggalian sekitar 3,74, sektor listrik, gas, dan air bersih sekitar 3,73 persen dan sektor pertanian sekitar 2,92 persen.

Tabel 2.13 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Seram Bagian Barat atas dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 17

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Struktur ekonomi sebagian besarmasyarakat Seram Bagian Barat beradadi sektor pertanian, yang dapat dilihatdari besarnya peranan sektor pertanianterhadap pembentukan PDRB SeramBagian Barat. Pada tahun 2013sumbangan tertinggi dihasilkan olehsektor pertanian sekitar 31,66 persen,diikuti oleh sektor perdagangan,restoran, hotel sekitar 27,55 persen,sedangkan sumbangan sektor industripengolahan 18,01 persen. Dan sektorberikutnya yang kontribusinya relatifcukup besar adalah sektor jasa‐jasadengan andil sekitar 11,37 persen padatahun yang sama. Adapun sumbanganlima sektor lainnya masih kurang dari 10persen, dengan penyumbang terkeciladalah sektor listrik dan air bersih yaituhanya sekitar 0,33 persen.

Tabel 2.14 DistribusiPersentase PDRB Kabupaten Seram Bagian Barat atas dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha

2.7.2 Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Seram Bagian Barat pada tahun 2013 lebih rendah atau melambat dibandingkan tahun 2012. Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar hargakonstan 2000, laju pertumbuhanekonomi Seram Bagian Barat tahun2013 sekitar 5,13 persen, sedangkanpada tahun 2012 sekitar 6,28 persen.Nilai PDRB atas dasar harga berlakupada tahun 2012 adalah 815,215 milyarrupiah dan pada tahun 2012 meningkatmenjadi 921,497 milyar rupiah.

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 18

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Gambar 2.4 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Seram Bagian Barat 2011‐2013

Sumber : Badan Pusat Statistik (SBB dalam angka 2014)

2.7.3 Pendapatan Perkapita Pendapatan perkapita adalahsalah satu indikator makro agregatuntuk mengukur tingkat kesejahteraanpenduduk. Pada tahun 2013 mengalamipeningkatan. Pendapatan kapita atasdasar harga berlaku meningkat dari4,150 juta rupiah pada tahun 2012menjadi sekitar 5,070 juta rupiah padatahun 2013. Sementara pendapatandomestik regional per kapita padatahun 2013 bila dilihat berdasarkanharga konstan tahun 2000 sekitar 2,017juta rupiah naik bila dibanding tahun2012, yang mencapai sekitar 1,875 jutarupiah.

Tabel 2.15 Perkembangan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per kapita Kabupaten Seram Bagian Barat atas dasar Harga Berlaku

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 19

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) ‐ BIDANG CIPTA KARYA 2016 KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Tabel 2.16 Perkembangan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per kapita Kabupaten Seram Bagian Barat atas dasar Harga Konstan 2000

RPIJM CIPTA KARYA ‐ BAB 2 ‐ I PROFIL KAB . SBB . Hal II - 20