Idul Adha, Pengorbanan Menuju Kebahagiaan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Idul Adha, Pengorbanan Menuju Kebahagiaan OKTOBER, 2014 1 EDISI 66/14 GRATIS (TIDAK DIJUAL) www.kbrikualalumpur.org KDN: PP17256/04/2013(032330) OKTOBER, 2014 DUBES: PERLU SUSU DAN KEJU TIGA NEGARA PENDEKATAN KURANGI RISIko DAMPINGI KOMPREHENSIF DIABETES INDONESIA PENEMPATAN TKI SIAPKAN ASIAN GAMES >07 >10 >14 IDUL ADHA, PENGORBANAN MENUJU KEBAHAGIAAN Jadi umat Islam, biar selamat dan mencapai kejayaan maka bertakwalah. Ketakwaan ini digandengkan dengan konstitusi, sehingga umat Islam terakomodir dalam aturan, terjadi kerja sama yang ternaungi dalam Pancasila dan UUD 45. Membangun generasi berkarakter Perlu disimak bahwa kehidupan Nabi Ibrahim dapat menjadi contoh dalam membangun generasi yang berkarakter. Setidaknya terdapat tiga pola Nabi Ibrahim yang penting diteladani umat Islam untuk mencetak generasi penerus. Pertama, konsistensi pada kesalehan. Ibrahim selalu bertanya, “apa yang kau sembah sepeninggalku” dan tidak bertanya “apa yang akan dimakan oleh anaknya, Ismail”. Artinya, Ibrahim lebih memprioritaskan pembangunan mental dan karakter sebagai bekal dan benteng utama menuju kehidupan yang lebih baik. Teladan kedua, Ibrahim sangat selektif memilih lingkungan pendidikan yang tepat bagi Ismail. Dan Ibrahim senantiasa memproteksi anaknya agar tidak terkontaminasi ajaran berhala yang kala itu cukup kuat. Ketiga, dalam menerapkan pendidikan, Ibrahim bukan hanya memacu kecerdasan intelektual, tetapi juga penguatan spritualnya. Dubes RI Herman Prayitno beserta istri dan Wakil Dubes Hermono bersilaturahmi dengan WNI usai salat Iedul Adha di KBRI Setidaknya terdapat empat dimensi nilai Kuala Lumpur. ibadah kurban Nabi Ibrahim yang patut dijadikan pelajaran yaitu tauhid, spiritual, HARI Raya Idul Adha merupakan hari dan Allah menebusnya dengan domba dapat Ketakwaan moral, dan sosial. besar umat Islam di seluruh dunia. Sebuah dimaknai bahwa tiada sesuatu yang mahal Ibadah kurban dan haji memerlukan energi Dimensi tauhid seperti dicontohkan peringatan tentang peristiwa kurban, yang untuk dikurbankan kalau panggilan Ilahi telah taqwa, begitu juga bangsa Indonesia jika ingin Ibrahim yang mengorbankan Ismail semata- menggambarkan keikhlasan Nabi Ibrahim datang. kejayaan kemakmuran butuh energi besar mata karena perintah Allah. Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Dr.H.Muh. Guntur Alting, M.Pd, M.Si dalam yakni takwa. Ketakwaan adalah kunci bagi mampu mengusir kepentingan pribadinya, dan Allah. ceramahnya menjelaskan cara berkurban umat muslim untuk meraih kemakmuran dan mengedepankan cintanya kepada Allah dari Kurban yang disyariatkan oleh Islam seperti itu bukan hanya ujian untuk keduanya, kejayaan, karena esensi dari ibadah kurban yang lain. dimaksudkan guna mengingatkan Nabi Ibrahim dan Ismail, tetapi juga untuk dan haji adalah ketakwaan, khususnya Dimensi kedua adalah spiritual yakni sarana manusia bahwa jalan menuju kebahagiaan menjelaskan kepada siapa saja. ketakwaan pada kerja sama. pembuktian, keimanan, dan ketaatan Nabi membutuhkan pengorbanan, tetapi yang Karena itu Allah memerintahkan Nabi Dalam ilmu manajemen moderen disebut Ibrahim kepada Allah yang mengorbankan dikurbankan bukan manusia, bukan nilai- Ibrahim menyembelih anak kandung satu- partisipatori. Harus ada kerja sama dalam putra kesayangannya yang dinanti bertahun- nilai kemanusiaan, melainkan hewan satunya, anak yang telah lama didambakannya, sistem pemerintahan mulai dari unsur tahun, Ismail dengan ikhlas seperti perintah sebagai pertanda bahwa pengurbanan harus sebagai bukti bahwa manusia pun dapat pimpinan terendah sampai tertinggi, serta Allah dalam Alquran. ditunaikan. dikurbankan bila panggilan Ilahi telah tiba. sistem bernegara. Lalu, dimensi moral adalah pengorbanan Dan yang dikurbankan adalah sifat- Hal ini menunjukkan bahwa Allah selalu Dan saat ini, bangsa Indonesia sedang dapat menjadi solusi permasalahan umat. sifat kebinatangan dalam diri manusia itu harus berada di atas segalanya. Inilah bukti menghadapi problema, penyakit korupsi, Dimensi terakhir adalah sosial yakni ibadah sendiri, yakni rakus, ingin menang sendiri, iman sejati, demikian diucapkan dosen tetap manipulasi dan krisis sosial. kurban bukan hanya mencapai kebahagiaan di mengabaikan norma dan nilai. Mata kuliah Metodologi Studi Islam pada Salah satu solusinya adalah kembali pada akhirat, tapi juga kemaslahatan dunia. Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk Fakultas Tarbiah dan Ilmu Pendidikan IAIN pertahanan diri yakni takwa dan pengendalian menyembelih Ismail, kemudian dibatalkan Sultan Zainal Abidin Syah, Maluku Utara itu. sosial . SAMBUNG DI HALAMAN >>04 OKTOBER, 2014 0 2 LAPORAN UTAMA : PENGORBANAN MENUJU KEBAHAGIAAN PESAN DUBES HERMAN PRAYITNO KEDEPANKAN MUSYAWARAH UNTUK SEBUAH KEputusAN PERAYAAN Idul Adha merupakah wujud dari kepatuhan kita kekerasan, tapi lebih mengedepankan musyawarah dan kepada Allah SWT. Jadi apapun yang dilakukan manusia di dunia mengajarkan pentingnya berdialog sebelum mengambil sebuah ini selalu mengacu pada perintahNya, yakni dengan mematuhi keputusan. rukun-rukun Islam. Ketiga, ibadah Kurban membawa pesan tentang pentingnya Selain itu, Idul Adha ini juga mendidik kita memikirkan orang kerelaan mengurbankan hal-hal yang bersifat pribadi untuk lain yang kebetulan tidak seberuntung kita, sehingga apa yang kepentingan masyarakat yang lebih luas. telah kita kurbannya baik dalam bentuk ternak sapi ataupun Dimensi sosial ibadah Kurban semakin jelas dengan adanya kambing dapat dibagikan kepada fakir miskin serta masyarakat perintah untuk menyebarluaskan daging hewan kurban kepada di sekitar yang membutuhkannya. kaum fakir miskin dan yang membutuhkannya. Idul Adha yang sering disebut sebagai Idul Kurban memiliki Sementara itu, dalam konteks hubungan di Indonesia makna yang sangat penting dalam ajaran dan tradisi Islam. maupun di Malaysia saat ini maka kita bisa mencontoh Setidaknya ada tiga pesan penting yang ingin saya sampaikan. sebagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Pertama, Ibadah Kurban memberi pesan yang terang Sudah sepatutnya dalam bermasyarakat dan bernegara benderang bahwa menumpahkan darah manusia adalah hal lebih mengedepankan musyawarah terutama saat mengambil DUBES Herman Prayitno. (Dok. KBRI KL/Fandhyta) yang terlarang dalam Islam. keputusan yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Dalam berbagai riwayat diceritakan bahwa perintah Allah Oleh karena itu, baik Indonesia dan Malaysia apabila fakir dan miskin. SWT kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya akhirnya menghadapi permasalahan sudah selayaknya mengedepankan Kepada masyarakat Indonesia di negara ini, saya berpesan digantikan dengan perintah untuk menyembelih domba. musyawarah. agar sebagai duta keluarga ataupun duta bangsa harus benar- Ini menjadi bukti bahwa dalam pandangan Islam, nyawa Untuk itu, saya mengimbau agar kita sebagai warga benar menyikapi Idul Adha dengan penghayatan pengorbanan manusia sangat berharga sehingga kita wajib menjaga dan negara Indonesia di perantauan tetap menjaga solidaritas untuk mencapai keberhasilan baik untuk diri sendiri, keluarga melindungi setiap nyawa yang dianugerahkan oleh Allah SWT. dan kesetiakawanan di antara kita. Menghindari hal-hal yang serta generasi mendatang yang mampu mengharumkan nama Kedua, ibadah Kurban menjelaskan kepada kita tentang dilarang oleh hukum dan peraturan setempat, serta tetap bangsa dan negara kita. pentingnya dialog. Seperti dilakukan Nabi Ibrahim yang terlebih menjaga nama baik Indonesia di luar negeri. Pengorbanan itu bukan sekedar memberikan materi tapi dahulu mengajak berdialog putranya, Nabi Ismail tentang Dan saya berharap semoga momentum Idul Adha ini semakin menularkan semangat kerja yang tinggi perintah Allah untuk menyembelih anaknya. mendekatkan jalinan tali silaturahmi di antara kita dan lebih tidak mudah menyerah, tidak mudah patah arang, bekerja Agama Islam tidak menolerir penggunaan cara-cara penting lagi semakin menguatkan keberpihakan kepada kaum sebaiknya untuk kemakmuran keluarganya. (AB) FORMAT BLANKO PASPOR BARU PELAYANAN IMIGRASI DIREktORAT Jenderal Imigrasi Indonesia melakukan percepatan di bidang keimigrasian 1. Bahwa terdapat perubahan desain pada halaman 3 (tiga) blanko paspor RI yang semula dengan mengubah format blanko paspor. Kini, paspor Republik Indonesia di halaman ketiga tanpa berupa teks “Tanda Tangan Pemegang/ Signature of bearer, pejabat yang mengeluarkan/Issuing menggunakan tanda tangan pejabat kantor keimigrasian. Authority, Tanda tangan/Signature” Penghapusan kolom tanda tangan pejabat dalam halaman paspor berlaku mulai 4 Juni 2014 2. Bahwa dengan adanya perubahan tersebut diatas maka tidak diperlukan lagi tanda tangan untuk paspor 48 halaman di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, dan untuk Kepala Kantor maupun Pejabat yang ditunjuk untuk melakukan tanda tangan pada halaman 3 paspor 24 halaman masih menggunakan persediaan yang masih ada dengan tanda tangan paspor RI pejabat. Paspor 24 halaman tanpa tanda tangan pejabat akan berlaku jika persediaan sudah 3. Bahwa pemberian/pemberlakuan paspor “Tanpa tanda tangan pejabat yang mengeluarkan” habis, karena format ini mengacu dengan standard international, dimana paspor diterbitkan tidak baru dapat dilaksanakan apabila persediaan blanko paspor dengan desain lama telah habis lagi dengan tanda tangan pejabat. dipergunakan Dasar hukum perubahan format blanko paspor tertuang dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI nomor 16 tahun 2013 tentang perubahan ketiga atas Peraturan Menteri Hukum dan HAM 4. Bahwa pemberian/pemberlakuan paspor “tanpa tanda tangan Pejabat yang mengeluarkan” RI Nomor 7 tahun 2013 tentang spesifikasi
Recommended publications
  • Analisis Semiotika Pesan Iklan Oppo "Call Me Ai : a Story of the Expert" Di Youtube
    ANALISIS SEMIOTIKA PESAN IKLAN OPPO "CALL ME AI : A STORY OF THE EXPERT" DI YOUTUBE SKRIPSI Disusun Oleh : MARIA ULFAH NIM : 1513211115 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA TAHUN 2019 ANALISIS SEMIOTIKA PESAN IKLAN OPPO "CALL ME AI : A STORY OF THE EXPERT" DI YOUTUBE HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Disusun Oleh : MARIA ULFAH NIM : 1513211115 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA TAHUN 2019 i HALAMAN MOTTO Setiap orang memimpikan kesuksesan, tetapi hanya beberapa orang yang bisa mewujudkannya ii HALAMAN PERSETUJUAN iii HALAMAN PENGESAHAN iv HALAMAN ORIGINALITAS v Sebagai ungkapan rasa syukur saya keapada Allah SWT Dan untuk semua pembaca karyaku, semoga usahaku ini dengan setulus hati dapat memberi pengaruh positif untuk kalian. HALAMAN PERSEMBAHAN vi KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penulisan skripsi . Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari nanyak pihak, karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Ismail.S.Sos.M.Si, selaku Dekan Fisip Universitas Bhayangkara Surabaya yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mendapatkan gelar strata satu. 2. Ibu Dr. Ita Kusuma Mahendrawati, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Surabaya yang senantiasa membantu penulis untuk menempuh jenjang strata satu. 3. Dra. Ratna Setyarahajoe, M.Si Dosen pembimbing I yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini. 4.
    [Show full text]
  • CASA ASIA FILM WEEK Del 12/11 Al 16/11
    CASA ASIA FILM WEEK Del 12/11 al 16/11. 2014 Cinemes Girona | www.casaasiafilmweek.es | c/Girona, 175. 08025 Barcelona. Metro L4/L5 Verdaguer y L3 Diagonal | Hashtag: #CAFW2014 Martes 11 Miércoles 12 Jueves 13 Viernes 14 Sábado 15 Domingo 16 Norte. The End of History, Lav Diaz. (Filipinas, 2013). 171'. VOSE 10:00 Sala 02 Seven Weeks, El Profesor Layton Nobuhiko Obayashi. y la Diva Eterna, (Japón, 2014). 171'. Masakazu VOSE (Pase de Hashinoto. (Japón, 12:00 Sala 01 prensa) 2009). 97'. VOSE. Buzkashi Boys, Sam French. Zinda Bhaag, (Afganistán, 2012). Innocents, 500 Miles, For the sake of Meenu Gaur. 28'. VOSE + We Chen-Hsi Wong. Ashlee Jensen. Pooneh, Hatef (Pakistán, 2013). Came Home, Ariana (Singapur, 2012). (Australia, 2014). Alimardani. (Irán, 115'. VOSE Delawari. 88'. VOSI 82' VOSE 2012). 90'. VOSE (Afganistán, 2013). 16:00 Sala 01 80'. VOSE (Br) Fireflies, The Teacher's Bending the Sabal Singh Diary, Nithiwat The Network, Eva Rules, Behnam Shekhawat (India, Tharathorn. Orner. (Afganistán, Behzadi. (Irán, 2013). 103'. VOSI (Tailandia, 2014). 2012). 97'. VOSE 2013). 94'. VOSI sala03 110'. VOSE 9 Summers 10 Snow, Miracle in Cell 7, El Llanto de la Autumns, Mehdi Rahmani. Lee Hwan-kyung. Gacela, M.García, Ifa Isfansyah. (Irán, 2014). 86'. (Corea del Sur, M.Wehrli. (Pakistán, (Indonesia, 2014). VOSE. 2013). 127'. VOSE 2014). 52'. VOSE 18:00 Sala 01 114'. VOSE Nomadic Josh, Iranian, El Pirata Capitán Childhood, Iram Parveen Bilal. Mehran Ramadon. Harlock, Shinji Christophe Boula. (Pakistán, 2013). (Irán, 2014). 105'. Aramaki. (Japón, (Mongolia, 2014). 104'. VOSE VOSE 2013). 115'. VOSE Sala 03 94'. VOSE Seven Weeks, Nuoc, Sun Station, Wajma, Seven Weeks, Nobuhiko Obayashi.
    [Show full text]
  • Komunikasi ISKI, Vol
    Jurnal Komunikasi ISKI, Vol. 03 (01), 2018. 1•11 J U R N A L E-ISSN: 2503-0795 KOMUNIKAS I P-ISSN: 2548-8740 I K A T A N S A R J A N A K O M U N I K A S I I N D O N E S I A The Capitalization of Backpacking Tourism Culture in Indonesian Films http://dx.doi.org/10.25008/jkiski.v3i1.143 Agustinus Rusdianto Berto Universitas Indonesia Jl. Salemba Raya No. 4, Jakarta 10430, Indonesia [email protected] Abstract A film, as a media, acts significantly in popularizing the culture of backpacking tourism, which is closely related to the capitalist values. This research attempts to reveal the capitalist values in Indonesian backpacking films. The data are obtained by applying qualitative content-analysis to 2 (two) Indonesian films, namely Haji Backpacker and Laura & Marsha. The analysis leads to several interesting findings. First, Indonesian backpacking films, either explicitly or implicitly, more-likely prefer foreign tourist destinations. Second, the backpacker ideologies are presented more obviously in the implicit backpacking movie, Laura & Marsha rather than in the more explicit one, Haji Backpacker. Third, films contribute in shifting the ideological meaning of backpacking, which now emphasizes on principle of progress or recency (standardization), individualism (pseudo-individualization and social-cement), and efficiency (fetishism). Further researchers should analyze the effects of the shifting of the meaning based the perspective of the audience and content producers. Keywords: Backpacking, Capitalism, Qualitative Content Analysis, Film Abstrak Sebagai sebuah media, film memiliki peranan penting dalam mempopulerkan budaya wisata backpacking yang erat kaitannya dengan nilai-nilai kapitalisme.
    [Show full text]
  • Iconity in Haji Backpacker Novel by Aguk Irawan MN
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 297 International Conference on Interdisciplinary Language, Literature and Education (ICILLE 2018) Iconity in Haji Backpacker Novel by Aguk Irawan MN Hidayat Teguh Setiawan Master Student in Indonesian Language and Literature State University of Yogyakarta Education Yogyakarta State of University Yogyakarta, Indonesia Yogyakarta, Indonesia [email protected] [email protected] Abstract—The aim of this research was to describe iconity of semiotic elements. Semiotic is science about the sign. Haji Backpacker novel by Aguk Irawan MN by using theory of Science/knowledge about sign can be used in any Charles Sanders Piersce (Piercean). this research used disciplinary including literature. It is because the ‘sign’ is qualitative descriptive method. Collecting data used basic of all communication. Author, observer,or reader are documentary technique. The problem that would be solved in suggested to study semiotic science. It is because literary this research was iconity in Haji Backpacker novel by Aguk work can be interpreted by observer and people through sign, Irawan MN. Data analysis which were done as follow (1) reading thenovel intensively (2) taking note/underline texts symbol or emblem [3]. which contented the icons (3) classifying the icons (4) analyzing The benefit can be obtained from the understanding of data that contented the icons, (5) classifying data that contented semiotic toward literary work. For example for author, icons of topology, diagrammatic and metaphorical. Based on literary work is generated through language by implementing the result of the research, it showed that Haji Backpacker novel semiotic so it adds aesthetics value from the work.
    [Show full text]
  • ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH DALAM FILM BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan
    ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH DALAM FILM BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Nurul Latifah NIM. 1112051000118 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH DALAM FILM BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Nurul Latifah NIM. 1112051000118 Di Bawah Bimbingan: Prof. DR. H. M. Yunan Yusuf, MA NIP. 19490119 198003 1 001 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tangerang Selatan, 1 September 2016 Nurul Latifah ABSTRAK Nurul Latifah NIM: 11120510001118 Analisis Semiotik Pesan Dakwah dalam Film “Bulan Terbelah di Langit Amerika” Film adalah media dakwah yang penting, sebab ia merupakan media audio- visual yang dapat dinikmati dimana dan kapan saja. Film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang diproduksi oleh Maxima Picture mengisahkan perilaku seorang muslim Pasca tragedi World Trade Center (WTC) 11 September 2001 dalam kehidupan bersosial sehari-hari ditengah kehidupan masyarakat Amerika yang notabene sebagian besar mereka ialah masyarakat non Muslim.
    [Show full text]
  • KONSTRUKSI ISLAM SEBAGAI AGAMA PERDAMAIAN DALAM FILM BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Il
    KONSTRUKSI ISLAM SEBAGAI AGAMA PERDAMAIAN DALAM FILM BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : ILHAM BAHARSYAH NPM : 13.21.0014 KEKHUSUSAN : PUBLIC RELATIONS SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA 2017 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana wacana Islam sebagai agama perdamaian dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika. Untuk mengetahui bagaimana wacana dalam film tersebut, peneliti menggunakan metode riset perspektif Teun A. van Dijk. Ada tiga dimensi untuk menganalisis yaitu dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks. Di balik terciptanya pesan Islam agama perdamaian terdapat sutradara dan penulis naskah yang beragama Islam. Hanum Salsabiela sebagai penulis novel Bulan Terbelah di Langit Amerika memiliki pengalaman pahit mengenai bagaimana ia sebagai umat Islam mengalami diskriminasi di Eropa. Rizal Mantovani sebagai sutradara yang mengetahui bagaimana pemberitaan mengenai Islam di mancanegara memutuskan untuk memproduksi film tersebut di negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan untuk menggambarkan Islam sebagai agama perdamaian dalam film tersebut sutradara menggunakan gambaran penduduk Amerika beragama Islam yang toleran dan memilih bersikap damai di tengah maraknya isu terorisme. Kata Kunci : Konstruksi, Islam, Analisis Wacana, Teun A. van Dijk. DAFTAR ISI PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ii PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI iii PERNYATAAN ORISINALITAS iv MOTTO v ABSTRAK vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI x DAFTAR GAMBAR xii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan Penelitian 5 1.4 Manfaat Penelitian 5 1.4.1 Manfaat Teoritis 5 1.4.2 Manfaat Praktis 5 1.5 Kajian Pustaka 5 1.5.1 Film Sebagai Media Komunikasi 5 1.5.2 Konstruksi Sosial 6 1.5.3 Konstruksi Identitas 9 1.5.4 Konstruksi Media Terhadap Islam 11 1.5.5 Analisis Wacana 13 1.5.6 Wacana Perspektif Teun A.
    [Show full text]
  • Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce )
    REPRESENTASI NILAI TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA DALAM FILM “AISYAH BIARKAN KAMI BERSAUDARA” (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Jurusan Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Oleh: Nur Hikma Usman 50700113236 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2017 PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Nur Hikma Usman NIM : 50700113236 Tempat/Tgl. Lahir : Bulukumba, 17 Juli1995 Jurusan/Prodi : Ilmu Komunikasi Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Alamat : Perumahan Yusuf Bauty Garden, Jl.Yusuf Bauty Judul : Representasi Nilai Toleransi Antarumat Beragama dalam Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce”) Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, maka gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum. Samata-Gowa, November 2017 Penulis, Nur Hikma Usman NIM: 50700113236 ii KATA PENGANTAR Puji syujkur yang tak terhingga penulis ucapkan ke hadirat Allah swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom) pada jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universita Islam Negeri Alauddin Makassar. Penulis meyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk meyempurnakan skripsi ini. Penulisan skripsi ini tidak akan mungkin terwujud tanpa bantuan (moril maupun materil), motivasi, saran dan petunjuk dari berbagai pihak.
    [Show full text]
  • Perjalanan Mitologis Dalam Novel Haji Backpacker 9 Negara Satu Tujuan Karya Aguk Irawan
    PERJALANAN MITOLOGIS DALAM NOVEL HAJI BACKPACKER 9 NEGARA SATU TUJUAN KARYA AGUK IRAWAN Novi Sri Purwaningsih Universitas Pamulang [email protected] Abstrak Penelitian ini mencoba memahami cerita perjalanan yang terpengaruh oleh wacana kolonial dalam penggambarannya mengenai tempat dan orang-orang asing yang ditemui tokoh utama cerita selama perjalanannya. Permasalahan itu dipahami dengan teori travel writing Carl Thompson yang mengatakan bahwa cerita perjalanan pada dasarnya tentang negosiasi diri dengan liyan sebagai akibat terjadinya pergerakan dalam ruang. Penelitian ini menunjukkan bahwa segi penggambaran dunia lebih menonjolkan subjektivitas dengan memperlihatkan gerakan dari pandangan jarak jauh ke jarak dekat. Dari segi pola cerita perjalanan yang digunakan, novel ini memperlihatkan tiga kecenderungan, yaitu romantik, eksploratif, dan mitologis. Dibandingkan dengan sifat romantik dan eksploratifnya, pola cerita perjalanan mitologis tampak lebih kuat dan berpengaruh terhadap perjalanan tokoh cerita. Dalam perjalanannya, tokoh cerita seakan dipandu oleh kekuatan gaib yang satu saat seperti menjadi kenyataan. Menyatunya hal-hal nyata dan gaib dalam cerita perjalanan novel ini konsisten sebagaimana strategi peliyanannya yang dominan, yaitu gabungan antara strategi peliyanan kolonial dan poskolonial, disebut strategi peliyanan neo-kolonialisme karena sumber nilai yang dominan adalah nilai primordial. Selanjutnya, terimplikasi agenda etis yang menunjukkan sikap pluralistik dan toleransi dengan mengacu pada nilai-nilai primordial. Nilai-nilai
    [Show full text]
  • Analisis Cover Artwork Album-Album Chrisye Chrisye's
    Versi online: JURNAL TITIK IMAJI http://journal.ubm.ac.id/index.php/titik-imaji/ Volume 2 Nomor 1: 1-10, Maret 2019 Hasil Penelitian p-ISSN: 2620-4940 e-ISSN: 2621-2749 ANALISIS COVER ARTWORK ALBUM-ALBUM CHRISYE CHRISYE’S ALBUM COVER ARTWORKS ANALYSIS Yana Erlyana1*, Steffani2 1Universitas Bunda Mulia, Fakultas Teknologi dan Desain, Desain Komunikasi Visual Diterima: 20 Febuari 2019 / Disetujui 4 Maret 2019 ABSTRACT Motivated by a long dicography of Chrisye in Indonesia music industry, this research was made to analyze cover artworks of Chrisye. This research used both design theories and another related theories, hopping that results of this study particulary useful for designers and business people who will make similiar works. This research uses qualitative method which deliver descriptive data of cover artwork design and its information which is aligned with the theory and literature used. The result of research is a form of analysis of each cover artwork from Chrisye’s albums that consist of visual attractiveness analysis and practical appeal on every artwork. Keywords: Cover, Artwork, Chrisye, Album ABSTRAK Dimotivasi oleh panjangnya diskografi Chrisye di industri musik Indonesia, penelitian ini dibuat untuk menganalisis cover artwork Chrisye. Penelitian ini menggunakan baik teori desain maupun teori lainnya yang berhubungan, dengan harapan hasil dari pembelajaran ini dapat berguna bagi desainer serta pebisnis yang hendak melakukan pekerjaan yang sama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menyajikan data deskriptif dari desain cover artwork dan informasinya yang berkesinambungan dengan teori serta literatur yang digunakan. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk dari analisis dari setiap cover artwork album Chrisye yang masing-masing terdiri dari analisis ketertarikan visual dan tampilan praktis dari setiap karya.
    [Show full text]
  • 73 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Kisah Di Balik Layar 1. Profil Rumah Produksi Maxima Pictures Gambar 4.1 : Logo Maxima
    BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Kisah Di Balik Layar 1. Profil Rumah Produksi Maxima Pictures Gambar 4.1 : Logo Maxima Pictures Maxima Pictures adalah sebuah rumah produksi film yang didirikan pada 9 Desember 2004 oleh Ody Mulya Hidayat dan Yoen K. Maxima International atau lebih dikenal Maxima Pictures, baik secara sendiri maupun dengan rumah produksi lain, telah menghasilkan lebih dari 20 film sejak film perdananya, Cinta Pertama bekerjasama dengan Rapi Films. Film ini menjadi tonggak awal perjalanan Maxima Pictures. Maxima pernah terjun ke pertelevisian melalui produksi FTV yang sempat tayang di SCTV tahun 2007. Hingga Saat ini, Maxima International bagian dari Falcon Pictures mempunyai anak rumah produksi seperti Movie Eight (8), MMA Production (Luntang-Lantung), dan Unlimited Productions.1 1 https://id.wikipedia.org/wiki/Maxima_Pictures 73 74 Gambar 4.2 : Pemain Film Bulan Terbelah Di LAngit Amerika dengan beberapa Crew Maxima Pictures Sukses dengan debutnya lewat 99 Cahaya di Langit Eropa yang keluar dalam tiga film, 99 Cahaya di Langit Eropa (2013), 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2 (2014) dan 99 Cahaya di Langit Eropa Final Edition (2014), kini kelanjutan dari kisah yang diangkat dari novel karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra tersebut telah siap diproduksi. Gambar 4.3 : Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika 75 Maxima Pictures yang kini berganti nama menjadi Maxima International, tentunya, sebagai production house yang mendapat hak untuk memfilmkan novel berjudul Bulan Terbelah di Langit Amerika ini sekarang tengah bersiap-siap untuk melangsungkan proses produksi filmnya di New York, Amerika Serikat. Hal tersebut diketahui dari acara Syukuran & Buka Puasa Bersama Film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang dilangsungkan di Istanbul Turkey Restaurant, Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (20/6) malam.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada Awal
    BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada awal perkembangannya, film tidak lebih dari pertunjukan hiburan dalam bentuk gambar bergerak (motion action) dan berlangsung tanpa pelengkap suara. Bentuk hiburan ini dimulai oleh seorang Edward Muybridge ketika berusaha mengambil foto kuda yang sedang berlari melalui sebuah rangkaian kameranya. Kreatifitas ini kemudian terus berlanjut hingga dalam bentuknya seperti yang dapat kita tonton hari ini. Sebagai media komunikasi massa, film dapat memainkan peran dirinya sebagai saluran menarik untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dari dan untuk manusia, termasuk pesan-pesan keagamaan yang lazimnya disebut dakwah. (Saeful, 2012:112). Salah satu film yang di dalamnya menyampaikan pesan dakwah adalah film “3;Alif Lam Mim”. Film ini merupakan gabungan 3 genre (action, drama, dan religi), dengan Umbara bersaudara yaitu Anggy Umbara, Bounty Umbara dan Fajar Umbara sebagai penulis naskah skenarionya. Silat dalam film Alif Lam Mim selain digambarkan sebagai budaya bangsa juga menunjukkan suatu identitas religius, santri dan silat (pesantren dan silat) dua perpaduan yang menjadi bagian panjang sejarah bangsa Indonesia. Film Alif Lam Mim bercerita tentang pesahabatan Alif (Cornelio Sunny), Herlam (Abimana Aryasatya) dan Mimbo (Agus Kuncoro) yang tumbuh besar dan menempa latihan silat bersama di lingkungan pesantren Al-Ikhlas pimpinan Kyai Mukhlis. Ketiganya memiliki cita-cita yang berbeda, Alif ingin menjadi aparat penegak hukum mengabdi pada Negara menangkap semua penjahat dan pembunuh, hal ini dilatar belangkangi oleh kejadian pembunuhan terhadap kedua orang tuanya, Herlam ingin menjadi Jurnalis agar dengan tulisan-tulisannya dia bisa menyampaikan kebenaran sedangkan Mimbo ingin tetap mengabdi di pesantren menyebarkan kebaikan melalui agama. 1 2 Film Alif Lam Min sendiri bersetting Jakarta pada tahun 2036, tercatat sebagai film laga futuristik pertama di Indonesia.
    [Show full text]
  • Alif Lam Mim) by Anggy Umbara
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 307 1st Social and Humaniora Research Symposium (SoRes 2018) The Construction of Terrorism Issue in Indonesian Movie Entitled 3 (Alif Lam Mim) by Anggy Umbara Muh. Bahruddin, Ibnu Hamad Ilmu Komunikasi University of Indonesia Depok, Indonesia [email protected], [email protected] Abstract—This study aims to explore Peircean semiotic text Islamic boarding schools in East and Central Java. On analysis with mise en scene concept. Researcher use a counter December 16-17, 2005 the program was held in the Al hegemony approach to see the ideology of filmmaker. For This Hamidiyah Bangkalan boarding school and on December 27- combination is used to identify terrorism issue constructed by an 28 2005 was held in Sidogiri Pasuruan [2]. Indonesian movie entitled 3 (Alif Lam Mim) by film director Anggy Umbara. The film puts the issue of religion against Sahrasad and Chaidar [3] see terrorism as a result of rash secularism in the midst of high-tech times to construct a major and violent actions from the United States (West) to Iraq and issue of terrorism in Indonesia. 3 (Alif Lam Mim) wants to convey Afghanistan. This event increasingly multiplies Islam as an a message to the public that the issue of terrorism was not alternative ideology for the military of the United States created by a religious group (Islam) which was considered (West), which is currently touted as Muslim-populated radical as told by widespread discourses in society. This study countries. Terrorism as an ideology is interpreted as a value applies Peircean semiotic analysis using icons, indices, and order and is used as a tool to carry out joint actions.
    [Show full text]