BAB III

Setting Penelitian

3.1 Gambaran Umum Kota Batu

Kota Batu merupakan sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, . Secara geografis, posisi Kota Batu terletak pada 90 km dari sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut . Kota Batu berada di jalur yang menghubungkan Kabupaten Malang-Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang- Kabupaten Jombang. Kota Batu berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di sebelah utara serta berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan dan barat.

Kota Batu berada di ketinggian rata-rata 871 mdpl. Kota Batu dikelilingi beberapa gunung yang diantaranya adalah Gunung Anjasmoro (2273 m), Gunung Arjuna (3337 m), Gunung Banyak (1304 m), Gunung Kawi (2650 m), Gunung Panderman (2037 m) dan Gunung Welirang (2153 m) (BPS Kota Batu : 2018).

Gambar 3.1 Peta Kota Batu

(Sumber : Wikipedia.org)

24

Kota Batu resmi berpisah dari Kabupaten Malang pada tanggal 17 oktober 2001 dan menjadi wilayah otonom sendiri. Kota Batu memiliki 3 kecamatan, yaitu kecamatan Bumiaji, kecamatan Batu dan Kecamatan Junrejo. Dari 3 kecamatan itu terbagi lagi menjadi 19 desa, 5 kelurahan, 231 RW dan 1.095 RT. Kecamatan dengan total desa paling banyak adalah Kecamatan Bumiaji, yaitu memiliki 9 desa. Kecamatan Batu memiliki 4 desa dan 4 kelurahan. Sedangkan kecamatan Junrejo memiliki 6 desa dan 1 kelurahan. Total luas Kota Batu keseluruhannya yaitu sekitar 199,08 km2 atau sekitar 0,42 persen dari luas provinsi Jawa Timur. Dengan rinciannya, luas Kecamatan Bumiaji 12.797,88 Ha (127,96 km2), Kecamatan Batu 4.545,80 Ha (45,44 km2), dan Kecamatan Junrejo 2.565 Ha (25,64 km2).

Tabel 3.1.1 Jumlah Desa/Kelurahan, RW dan RT per Kecamatan Kota Batu Kecam No Nama Desa/Kelurahan Kelurahan Desa RW RT atan 1 Batu Kelurahan Sisir 4 4 91 430 Kelurahan Ngagglik Kelurahan Songgokerto Kelurahan Temas Desa Sanggrahan Desa Sumberjo Desa Sidomulyo Desa Oro-oro Ombo 2. Junrejo Kelurahan Dadaprejo 1 6 59 239 Desa Pendem Desa Junrejo Desa Beji . Desa Torongrejo Desa Tlekung Desa Mojoirejo 3. Bumiaji Desa Sumberbratas - 9 81 426 Desa Tulungrejo

25

Desa Punten Desa Sumbergondo Desa Gunungsari Desa Bulukerto Desa Pandanrejo Desa Bumiaji Desa Giripurno Jumlah 5 19 231 1095 Sumber : http//www.batukota.bps.go.id

Jumlah penduduk Kota Batu mencapai 203.957 jiwa di tahun 2017. Dengan luas wilayah 19.908 km2, maka tingkat padat penduduk Kota Batu sekitar 4.964 jiwa per km2. Kota Batu selalu mengalami peningkatan kepadatan penduduk setiap tahunnya. Mengingat Kota Batu adalah wilayah otonom baru, maka kegiatan konomi ikut mengalami peningkatan pesat dan diikuti pula pendatang-pendatang yang melakukan aktivitas ekonomi di kota ini atau pendatang yang hanya untuk rekreasi.

Tabel 3.1.2 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Batu Tahun 2010 – 2016 Laju Jumlah Jumlah Penduduk (Ribu) Pertumbuhan Kecamatan Penduduk (%) 2010- 2016- 2010 2016 2017 2016 2017 Batu 81.178 94.132 94.966 6.75 0.89 Junrejo 46.382 50.079 50.617 7.97 1.07 Bumiaji 55.624 58.108 58.414 4.47 0.53 ∑Kota 190.184 202.319 203.997 6.38 0.83 Batu Sumber: BPS Kota Batu 2018 Kota Batu memiliki potensi alam yang luar biasa dan telah menjadi daya tarik utama sehingga menjadi tujuan untuk tempat bersantai. Karena Kota Batu

26

memiliki alam yang indah, maka Kota Batu pada zaman penjajahan Belanda dijuluki sebagai “De Klein Switzerland” atau Swiss kecil. Pada saat ini daya tarik wisata Kota Batu tidak hanya bergantung pada wisata alam saja, namun juga ada obyek wisata buatan dan wisata budaya. Kota Batu memiliki 43 objek wisata berupa 14 objek wisata alam, 19 objek wisata buatan, dan 10 objek wisata budaya yang ada di 3 kecamatannya.

A. Wisata Alam

Wisata alam yang ada di Kota Batu terdiri atas pegunungan, hutan alam, perairan, perkebunan,dan bentang alam khusus.

B. Wisata Buatan

Wisata buatan di Kota Batu terbagi menjadi dua, yaitu wisata theme park dan hotel. Theme park merupakan yang diunggulkan oleh pemkot Batu karena namanya sudah dikenal oleh masyarakat se-Indonesia, salah satunya adalah Jawa Timur Park, BNS (Batu Night Spectacular), , dan lain-lain Sedangkan untuk alun-alun Kota Batu adalah wisata buatan yang menjadi landmark kota itu. Alun-alun Kota Batu perkembangannya semakin pesat dengan adanya spot wisata kuliner dan perbelanjaan. Salah satu wisata kuliner paling terkenal di Kota Batu adalah Pos Ketan Legenda.

C. Wisata Budaya

Wisata budaya Kota Batu terbagi menjadi dua, yaitu wisata yang memiliki wujud, seperti Candi Supo Songgoriti, dan wisata yang tidak memiliki wujud, seperti festival kebudayaan dan wisata kuliner.

3.2 Gambaran Umum Jawa Timur Park Group

A. Sejarah dan Profil Jawa Timur Park Group

Jawa Timur Park adalah sebuah tempat rekreasi dan taman belajar yang berlokasi di jl. Kartika, no. 2, Kota Batu. Wisata ini mulai dibangun pada bulan Oktober tahun 2000. Pembangunan Jawa Timur Park dilakukan secara bertahap. Desain Jawa Timur Park ini berasal dari bapak Paul Sastro dengan konsultan desain dari PT. Sri Mulya Indo Pratiwi yang berasal dari Surabaya. Formasi dan format

27

Jawa Timur Park memakan waktu kurang lebih satu tahun dan tepat pada tanggal 9 Desember 2001, Jawa Timur Park resmi dibuka untuk umum. Untuk selanjutnya, manajemen Jawa Timur Park dibawahi oleh PT. Bunga Wangsa Sejati.

Gambar 3.2.1 Logo Jawa Timur Park Group

Sumber : https://www.jtp.id PT Bunga Wangsa Sejati atau biasa disebut dengan nama Jawa Timur Park Group adalah sebuah perusahaan industri pariwisata. Sejak didirikan di tahun 2001, Jawa Timur Park Group melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu supaya setiap koleksi wahana edukatif yang ditampilkan terjamin kualitasnya. Salah satu anak perusahaan Jawa Timur Park Group, yaitu Jawa Timur Park diresmikan oleh MENRISTEK Ir. H. M. Hatta Rajasa pada 2 Maret 2002 yang mana Jawa Timur Park saat itu dinyatakan sebagai salah satu pusat peragaan iptek di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan tujuannya yakni turut serta berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi perekonomian daerah serta meningkatkan bidang pariwisata yang memadukan harmonisasi antara konsep pendidikan dan hiburan. Selanjutnya, Jawa Timur Park Group juga bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pengembangan Jawa Timur Park II. Kehadiran Jawa Timur Park II membuat Jawa Timur Park lama berubah namanya menjadi Jawa Timur Park I.

Jawa Timur Park Group berkomitmen menciptakan taman belajar dan rekreasi pada wahana permainan lain, misalnya Jawa Timur Park 1 dan Eco Green Park. Ini adalah ciri khas utama wahana permainan dari perusahaan. Jawa Timur Park Group juga resmi bekerjasama dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) untuk melakukan penyesuaian sistem pendataan dan pengelolaan flora- fauna di masing-masing wahana yang disepakati.

28

Jawa Timur Park Group saat ini telah memiliki banyak anak perusahaan. Wahana Jawa Timur Park Group sangat beraneka, mulai dari museum, kebun binatang, taman, hingga pusat permainan, kesemua itu ditujukan untuk anak-anak dan keluarga. Sebagai pelengkap kenyamanan wisata, Jawa Timur Park Group juga memberi fasilitasi 4 hotel. Berikut adalah total anak perusahaan yang dimiliki oleh Jawa Timur Park Group.

Pusat Rekreasi Jawa Timur Park Group:

1. Jawa Timur Park 1 ( The Bagong Adventure Museum Tubuh dan Science Coaster Park) 2. Jawa Timur Park 2 (Museum Satwa dan Batu Secret Zoo) 3. Jawa Timur Park 3 (Dino Park, The Legend Star Park, Funtech Plaza, dan Museum Musik Dunia) 4. BNS (Batu Night Spectacular) 5. Eco Green Park 6. Museum Angkut 7. Predator Fun Park 8. Wisata Bahari Lamongan 9. Maharani Zoo 10. De Rumah Playground 11. Suroboyo Carnival 12. World of Wonder, Cikupa, Tangerang

Hotel Jawa Timur Park Group:

1. Pohon Inn Hotel 2. Pondok Jatim Park 3. Klub Bunga Butik Resort 4. Tanjung Kodok Beach Resort

29

3.3 Gambaran Umum The Bagong Adventure Museum Tubuh

Gambar 3.3.1 Logo The Bagong Adventure Museum Tubuh

Sumber : Dokumen The Bagong Adventure Museum Tubuh, 2017

The Bagong Adventure Museum Tubuh adalah salah-satu wahana terbaru dari Jatim Park Group yang tergabung dalam ruang lingkup Jawa Timur Park I. Museum Tubuh adalah museum pertama dan satu-satunya di Indonesia sebagai museum tematik tentang anatomi tubuh manusia. Jadi Museum Tubuh ini juga adalah wujud sebuah keberanian dan perintisan, karena di Indonesia saat ini belum ada yang menyamainya. Secara fisik, Museum Tubuh memiliki luas 22 m x 32 m, terdiri dari 6 lantai. Dilengkapi dengan fasilitas lift dan eskalator untuk memudahkan pengunjung menjelajahinya.

3.3.1 Lokasi Lembaga THE BAGONG ADVENTURE MUSEUM TUBUH Jl. Kartika No. 2, Batu (Kompleks Jatim Park I) Telefon : 0341-597778 Fax : 0341-597779 Email : [email protected] Twitter : @museumtubuh IG : museumtubuh Path : museumtubuh

30

3.3.2 Sejarah Perusahaan

Kota Batu telah lama mengajukan diri sebagai daerah tujuan wisata, tetapi hal itu dapat tertolak apabila obyek wisatanya tidak ada perkembangan sama sekali. Oleh karenanya, sebelumnya kunjungan wisatawan lebih banyak menuju ke Bali dan , sedangkan Jawa Timur hanya sebagai tempat transit saja. Padahal potensi wisata Jawa Timur tidak kalah menariknya bila dibanding dengan daerah- daerah yang lain. Dengan berbekal keyakinan tersebut, maka Bapak Paul Sastro Sendjojo membeli lahan yang dulunya merupakan perkebunan apel dan jeruk milik penduduk. Di atas lahan tersebut kemudian dibangun sarana rekreasi yang mempunyai konsep yang berbeda dengan yang ada di kota Batu pada umumnya. Hadirnya satu wahana baru dari Jatim Park Group yaitu The Bagong Adventure Museum Tubuh pada tahun ini menjadi hasil kerja keras yang dibanggakan. Museum Tubuh adalah yang pertama di Indonesia sebagai satu- satunya museum tematik tentang anatomi tubuh manusia. Pihak perusahaan berusaha memberikan yang terbaik pada koleksinya untuk memasok pengetahuan bermutu dan wawasan baru sehingga menjadi nilai tambah bagi para pengunjung dan bersinergi positif dengan upaya keilmuan yang telah ada. Di Museum Tubuh sendiri mengembangkan beberapa permainan dan wahana yang belum pernah ada sebelumnya. Pengembangan termasuk ruang aktivitas dan ruang kreatif anak dimana anak-anak bisa bermain dan belajar tentang tubuh manusia dengan menyenangkan. Dengan berbagai macam inovasi yang sudah dibuat, perusahaan ini kerap mendapat kunjungan mencapai 2000 pengunjung dalam satu hari.

Museum tubuh ini berbentuk satu bangunan menyerupai relief tubuh manusia dengan karakter Bagong, terdiri dari 6 lantai di dalamnya. the Bagong Adventure museum tubuh untuk pertama kalinya diperkenalkan kepada masyarakat pada tanggal 20 desember 2014. sebagai museum anatomi pertama di Indonesia, museum tubuh hingga saat ini belum dibuka secara besar-besaran ( Grand Opening) mengingat banyaknya perizinan yang harus diselesaikan, misalnya cadaver (tubuh manusia asli yang diawetkan)

Museum tubuh memiliki 16 zona bagi pengunjung untuk melakukan tanya- jawab serta mendapatkan informasi seputar anatomi tubuh manusia. 16 zona

31

Museum Tubuh ini diantaranya adalah zona gigi, zona telinga, zona hidung, zona otak, zona mata, zona aktifitas I, zona pembuluh darah, zona ginjal, zona liver, zona jantung, zona paru-paru, zona usus, zona lambung, ruang periksa, zona 3D, zona tulang sendi dan ruang cadaver. Di beberapa zona, pengunjung diberi fasilitas simulasi dan media interaktif yang mana pengunjung bisa mencobanya sendiri. Misalnya, simulasi sinar x, simulasi sendawa, simulasi mimisan, simulasi flu, dan simulasi USG. Selain itu pada zona 3D, pengunjung juga diberi infomasi seputar animasi yang dikemas menarik mengenai proses pembuahan manusia dengan durasi kurang lebih 7 menit. Animasi ini aman jika ditonton anak-anak. Setelah itu ada zona yang menjelaskan tulang sendi manusia dan disebelahnya ada ruang cadaver yang mana anak-anak usia dibawah 18 tahun dilarang masuk ke dalam ruang cadaver itu karena terikat oleh kode etik kedokteran di Indonesia. Ruang cadaver Museum Tubuh sampai saat ini dianggap satu-satunya yang paling menarik bagi pengunjung. 3.3.3 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 3.2.2.1 Struktur Organisasi The Bagong Adventure Museum Tubuh Sumber : Dokumen The Bagong Adventure Museum Tubuh, 2017

3.3.4 Ketenagakerjaan

32

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan peran vital dalam menentukan kesuksesan suatu organisasi demikian pula dalam lingkungan operasional the Bagong Adventure museum tubuh, sikap, kemampuan, pengetahuan, dan tingkah laku karyawan menimbulkan dampak yang berarti terhadap kualitas pelayanan dan tingkat kepuasan konsumen yang pada bagian yang mempengaruhi kinerja di the Bagong Adventure museum tubuh.

A. Jam kerja

Waktu dan jam kerja di Museum tubuh adalah 6 hari selama satu minggu atau dalam kurun waktu seminggu hanya terdapat satu hari libur yang mana dapat ditentukan sendiri oleh karyawan yang bersangkutan terkecuali pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya. Karyawan juga mempunyai hak untuk cuti akan tetapi hak tersebut akan diberikan jika karyawan benar-benar membutuhkan, hak cuti misalnya 3 bulan bagi wanita hamil dan keperluan penting lainnya yang tidak dapat ditinggalkan.

Jam layanan dan jam kerja karyawan adalah sebagai berikut :

A. Jam layanan pengunjung adalah pukul 08.30 sampai 16.00 WIB (Untuk Entrance). Meskipun demikian pengunjung yang masih berada di dalam zona museum tubuh akan tetap memperoleh layanan di setiap zona sampai pukul 16.30 WIB. B. Jam kerja karyawan diperhitungkan menyesuaikan dengan rincian sebagai berikut : 1. Parkir : 07.30 – 17.00 WIB (2 shift) 2. Marketing : 08.30 – 16.00 WIB 3. Loket penjualan : 08.30 – 16.00 WIB C. Jam kerja karyawan pada unit yang lainnya ditentukan sebagai berikut : 1. Security 24 jam ( 3 shift ) yang terbagi atas, a. Shift 1 : 07.30 – 15.00 WIB b. Shift 2 : 15.00 – 24.00 WIB c. Shift 3 : 24.00 – 07.30 WIB 2. Office museum tubuh : 08.30 – 16.00 WIB 3. Engineering : 08.00 – 20.00 ( 2 shift )

33

4. House Keeping : 08.00 – 17.00 ( 2 shift ) 5. Accounting : 08.30 – 17.00 ( 2 shift )

Tabel 3.3.4.1 Ketenagakerjaan dan Jabatan di The Bagong Adventure Museum Tubuh

Nama Jabatan Paul Sastro Sandjojo Direktur Utama Rio Imam Sandjojo, B.Com Manager marketing Nur Asmiradanie Manager HRD Deni Rina Sari, S.T operasional manajer museum tubuh dr. Ula supervisor Bapak Sugi Prayitno (Kayah) Kapten Engineering Yusuf Kapten Guide 1 Taufan Kapten Guide 2 Ibu Amanah Kapten Public Area Ibu Yuni Kapten accounting Bapak Tri Kapten food and beverage

3.3.5 Jabatan dan Deskripsi A. HRD Manager, memiliki peran sebagai berikut : 1. Mengatur operasional kerja The Bagong Adventure Museum Tubuh. 2. Menganalisa segala kebijakan dan prosedur yang sesuai dengan hukum ketenagakerjaan yang berlaku. 3. Mempertahankan struktur kerja dan staff yang ada dengan melakukan proses perekrutan, wawancara, pemilihan kandidat karyawan yang tepat. 4. Menyediakan motivasi dan tuntunan untuk proses pengembangan diri dan seluruh karyawan. 5. Merancang pelaksanaan training sesuai hasil evaluasi yang sudah dilakukan. B. Operational Manager, memiliki peran sebagai berikut :

1. Mengawasi kinerja karyawan di tiap-tiap divisi

34

2. Memastikan terlaksanakannya program pusat. 3. Menjadi pusat koordinasi antara pihak manajemen, supervisor dan karyawan.

C. Supervisor, memiliki peran sebagai berikut : 1. Menjadi perantara antara pengunjung yang hadir dengan marketing holding. 2. Memberikan kontrol atau pengawasan terhadap jajaran captain dan staff sekaligus yang juga menjembatani segala koordinasi operational manager. 3. Menyediakan informasi-informasi untuk pengunjung. D. Guide, memiliki peran sebagai berikut : 1. Memandu pengunjung mengenal bagian tubuh manusia dan bertanggung jawab atas zona masing-masing. 2. Melakukan interaksi secara langsung dengan pengunjung dan memberi informasi pengetahuan seputar anatomi tubuh manusia sesuai bidangnya di zona yang dipegang. E. Engineering, memiliki peran sebagai berikut : 1. Memperbaiki dan melakukan maintenance berkala terhadap alat peraga dan semua fasilitas Museum Tubuh. F. Accounting, memiliki peran sebagai berikut : 1. Mengatur keuangan Museum Tubuh. 2. Menyusun dan membuat laporan keuangan. 3. Menyusun anggaran pengeluaran-pendapatan secara periodik. G. Food & Beverage, memiliki peran sebagai berikut : 1. Melayani pengunjung yang memesan makanan dan minuman. 2. Memastikan ketersediaan makanan dan minuman yang terdapat dalam daftar menu untuk dijual. H. Public Area, memiliki peran sebagai berikut : 1. Bertanggung jawab dalam hal kebersihan, kerapihan, kelengkapan dan fungsi dari peralatan atau fasilitas yang ada di zona-zona. 2. Melaksanakan pembersihan secara berkala, seperti memvacuum lantai karpet, dsb saat Museum Tubuh buka maupun tutup. 3.3.6 Hal yang menyangkut Lembaga

A. Konsep Yang diterapkan

35

Jawa Timur Park Group merupakan pencetus wisata buatan yang berkonsep edukasi pertama di Indonesia. Museum Tubuh sendiri sebagai wahana wisata edukatif terletak di dalam kompleks Jawa Timur Park 1 di Batu. Adapun wahana wisata edukasi yang lain yang dimiliki oleh Jawa Timur Park group adalah sebagai berikut : 1. Batu Secret Zoo dan Museum Satwa. Berkonsep kebun binatang modern. Koleksinya adalah satwa eksotik dari dalam dan luar negeri, sertamenyajikan edukasi tentang satwa. 2. Eco Green Park. Berkonsep wisata ekologis bertaraf Internasional,menyajikan edukasi ekologi. 3. Museum Angkut. Berkonsep wisata edukatif tentang transportasi mulai dari tradisional sampai modern. 4. Museum Tubuh bersama wahana wisata di Jawa Timur Park Group saling bersinergi dan saling mendukung dalam satu kesatuan konsep edukasi.

Konsep yang diterapkan di Museum Tubuh adalah melibatkan pengunjung secara langsung kepada fasilitas dan atraksi. Agar pelibatan tersebut lebih mengundang selera pengunjung, maka Museum Tubuh mencoba memancing dan menimbulkan rasa penasaran, rasa kagum, dan heran mereka.

Adanya pengalaman dan keterlibatan secara langsung membuat kesan yang lebih mendalam di dalam memori manusia. Dengan demikian, saat mereka pulang, mereka pun membawa serta di dalam memori pengetahuannya dan pengalaman di bidang kesehatan yang siap untuk dipraktekkan dalam tingkah laku kesehariannya. Jika itu terjadi secara kolektif, maka secara bertahap akan terjadi peningkatan kualitas kesehatan dan kualitas hidup di masyarakat. Untuk upaya pelibatan pengunjung tersebut, Museum Tubuh terlebih dahulu harus mengenali dan memahami keinginan pengunjung, kebutuhan, dan motivasi mereka.

B. Cakupan Atraksi dan Fasilitas Cakupan atraksi di museum ini berupa koleksi alat peraga, zona-zona, dan permainan. Di tiap zona dalam Museum Tubuh terdapat berbagai macam anatomi organ tubuh yang pengunjung dapat mempelajarinya secara langsung dan interaktif seperti otak, mata, jantung, telinga, ginjal, gigi dan organ tubuh lainnya. Dengan

36

interaksi langsung itu, diharapkan menjadi daya tarik bagi pengunjung, karena mereka merasakan seperti benar-benar berada di dalam organ tubuh manusia tersebut. Selain sarana atraksi, Museum Tubuh dilengkapi dengan fasilitas ruang periksa, dimana fasilitas ruang periksa ini dilengkapi dengan dokter umum sebagai fasilitas pemeriksaan gratis bagi pengunjung yang terdiri dari: tekanan darah, gula darah, asam urat, kolesterol, refraksi, lemak tubuh, kepadatan tulang, golongan darah serta konsultasi gizi dan pola makan untuk kondisi kesehatan tertentu, fasilitas ini dapat digunakan sebagai media edukasi dan screening awal terhadap kesehatan pengunjung. C. Deskripsi Atraksi dan Fasilitas 1. Zona Gigi Gambar 3.2.3.1 Zona gigi

Zona gigi dirancang sedemikian rupa sehingga menyerupai rongga mulut. Pengunjung diajak untuk merasakan berada di dalam rongga mulut. Dinding dibentuk menyerupai gigi, berjumlah 32 gigi dengan tatanan sama dengan anatomi rongga mulut (berurutan mulai dari gigi seri, gigi taring, premolar, dan molar). Di dasar lantai dipasang lidah yang terbuat dari bahan khusus, sehingga pengunjung dapat berdiri di atasnya dengan nyaman sambil menonton video mapping yang ditempatkan di hadapan mereka. Pada dinding belakang terdapat uvula dan Bagong yang memegang panel game. Video mapping gigi menjelaskan tentang awal gigi susu hingga gigi dewasa, anatomi gigi, dan beberapa keadaan patologis seperti karies gigi, karang gigi, radang gusi, dan sariawan. Di dalam zona gigi juga terdapat penampang melintang gigi, didalamnya terdapat layar yang menjelaskan tentang proses pembusukan gigi.

37

Untuk pengalaman interaktif pengunjung, terdapat game tentang indera perasa yang ada di permukaan lidah. Pengunjung bisa bermain dengan menebak indera perasa apa yang disorot dengan lampu warna-warni. 2. Zona Telinga Gambar 3.2.3.2 Zona Telinga

Setelah zona gigi, guide akan mengarahkan pengunjung masuk ke dalam zona telinga. Masuk ke zona telinga pengunjung akan langsung berada di telinga dalam. Di sini ditampilkan liang telinga, gendang telinga, tulang-tulang pendengaran, hingga rumah siput. Pengunjung dapat melihat video tentang faal keseimbangan dan faal pendengaran. Tiap kali video tentang faal tertentu dimainkan, alat peraga akan bergerak dan menyala sesuai dengan perjalanan faal masing-masing. Game interaktif yang disediakan di zona telinga antara lain penjelasan tentang “popping ear”, macam-macam frekuensi suara, dan penjelasan tentang sumbatan telinga dan infeksi telinga tengah. 3. Zona Hidung Perjalanan di Museum Tubuh dilanjutkan ke zona hidung. Memasuki zona ini pengunjung bisa melihat beberapa alat peraga kepala dan leher sebelum masuk pintu masuk zona hidung yang berupa lubang hidung lengkap dengan rambut hidung. Di dalam zona hidung Museum Tubuh menyulap ruangnya sebesar 8 m x 6 m menjadi rongga hidung dengan septum yang memisahkan dua keadaan hidung. Sebelah kiri adalah tulang hidung, dan sebelah kanan adalah mukosa hidung. Di sampingnya juga diletakkan neruvus olfaktorius yang bisa menyala, berlanjut hingga atap sebagai gambaran bulbus olfaktorius. Di depan cuping hidung juga diletakkan pembuluh darah hidung yaitu plexus kiesselbach, lapisan lemak subkutan, dan tulang rawan hidung. Video animasi zona ini bercerita tentang faal

38

bersin dan faal penciuman. Zona ini juga dilengkapi dengan gambar virus influenza, Bagongklopedia yang berisi tentang fakta unik tentang hidung, dan beberapa alat peraga. 4. Zona Otak Pengunjung dapat meneruskan perjalanan ke zona otak. Di zona ini pengunjung diperlihatkan alat peraga otak sebesar 6 m x 4 m x 5 m dan seberat 710 kg. Otak akan bergerak ke atas saat guide menjelaskan bagian-bagian otak. Pengunjung dapat menonton animasi tentang otak. Beberapa poster dan alat peraga juga disajikan untuk pengunjung, terdapat pula puzzle otak yang bisa pengunjung mainkan sebagai bagian dari interaksi staf dan pengunjung. 5. Zona Mata Perjalanan dari otak masih belum separuh dari keseluruhan wahana di Museum Tubuh. Setelah puas dengan zona otak pengunjung bisa jalan ke zona mata. Di sini Museum Tubuh mengubah ruangan menjadi satu bola mata besar dengan struktur otot dan kelenjar air mata. Mata yang disajikan di zona ini sangat lengkap sampai mengupas struktur paling kecil seperti saraf dan pembuluh darah mata. Di pupil ada kamera yang disembunyikan, jadi saat pengunjung memasuki bola mata, pengunjung dapat mempelajari penglihatan manusia. Objek didepan pupil akan ditangkap kamera dan dipantulkan di retina secara terbalik. Sebab zona ini adalah menggunakan konsep pengalaman AR (augmented reality) yang menciptakan pengalaman baru bagi pengunjung. Mereka bisa gantian berdiri di depan pupil dan pengunjung yang ada di dalam bola mata bisa melihat pengunjung lainnya secara terbalik. Game interaksi yang ditampilkan antara lain visual illusion, dan beberapa alat peraga mata.

39

6. Ruang Aktivitas 1 Gambar 3.2.3.3 Ruang Aktivitas 1

Setelah lelah belajar pengunjung bisa menikmati berbagai macam permainan dan photobooth yang sudah disediakan, antara lain: pemindai (scanner) tubuh, di sini pengunjung bisa berdiri di depan alat pemindai dan melihat animasi organ dalam dan otot dalam tubuh manusia. Di zona ini, pengunjung punya teman belajar bernama Kran, si Kran berbentuk kran air yang bercerita tentang pilek dan mimisan. Di zona, staf Museum Tubuh berusaha untuk mengedukasi pengunjung terutama anak-anak tentang pilek dan mimisan. Teman pengunjung selanjutnya di zona ini adalah Bagong. Bagong dirancang sedemikian rupa dengan konsep Bagong bersendawa. Pengunjung bisa memompa soda yang diletakkan di depan Bagong hingga perut Bagong penuh dan secara otomatis Bagong akan bersendawa dan tertawa. Photobooth zona ini terdiri dari kursi gigi dengan jas laboratorium yang bisa digunakan pengunjung. Meja dokter lengkap dengan rekam medis, kotak obat, dan telefon. Terakhir adalah alat hemodialisa (cuci darah) dengan kursi dan pijakan kaki yang nyaman. Mainan yang lain berupa alat peraga dan jam transfusi darah, di situ pengunjung bisa bermain permainan kecocokan golongan darah pendonor dan resipien.

40

7. Zona Pembuluh Darah Gambar 3.2.3.4 Zona Pembuluh Darah

Masuk ke dalam zona pembuluh darah menghadirkan sensasi tersendiri. Zona ini dirancang berbentuk 4 lorong yang mendaki. Pengunjung dibuat sedikit berolahraga sambil menyaksikan sendiri berbagai lapisan pembuluh darah (tunica intertitia, tunica media, tunica intima). Pengunjung juga bisa menyaksikan video tentang pembuluh darah dan komponen darah. Pada lorong kedua, pengunjung dikondisikan untuk merasakan berada di dalam pembuluh darah yang menyempit. Sebelum itu, pengunjung bisa melihat video tentang penyempitan pembuluh darah. Keluar dari lorong kedua pengunjung akan merasakan kelegaan; menikmati ruangan yang luas dengan ornamen komponen darah yang menggantung dari langit- langit. Dengan pencahayaan yang memukau pengunjung bisa merasakan menjadi komponen darah itu sendiri. Video ketiga di zona pembuluh darah ini adalah tentang animasi penyembuhan luka yang dikemas ringkas dan padat sehingga semua pengunjung Museum Tubuh memahami peran komponen darah di dalam penyembuhan luka. 8. Zona Jantung Gambar 3.2.3.5 Zona Jantung

41

Berbicara tentang pembuluh darah sudah tentu takkan lepas dengan bagian jantung. Di zona ini terdapat replika jantung dengan tinggi kurang lebih 3 meter. Replika ini bisa berdetak hingga 60 x dalam semenit, replika jantung ini detail dengan lampu yang bergerak keluar-masuk untuk menunjukkan faal jantung. Vena dan arteri jantung dibedakan displaynya, supaya pengunjung bisa memahami perbedaan fungsi dari keduanya. Replika jantung juga lengkap dengan replika paru- paru di depan jantung serta dengan tulang rusuknya. 9. Zona Paru-paru Gambar 3.2.3.6 Zona paru-paru

Zona paru-paru dirancang secara unik sehingga tampilannya menggoda pengunjung untuk bertanya. Paru kanan ditampilkan sebagai paru yang normal, sedangkan paru kiri ditampilkan sebagai paru perokok yang menghitam dan beberapa jaringannya telah berubah menjadi jaringan ikat. Dilengkapi dengan trakea dan suara nafas, pengunjung akan disediakan informasi tentang bahayanya merokok bagi paru-paru dan beberapa keadaan patologi lainnya. Zona ini memberikan pengetahuan tentang hidup sehat khususnya merawat paru-paru agar tetap sehat. 10. Zona Hati, Kandung Empedu, Duodenum, dan Pankreas Zona hati, kandung empedu, duodenum, dan pankreas merupakan zona yang diringkas menjadi satu kesatuan. Kandung empedu di perlihatkan dengan beberapa batu empedu. Sebagian duodenum dan pankreas juga dibuka untuk menunjukkan struktur anatominya. Video interaktif untuk pengunjung menyajikan faktor resiko beberapa keadaan patologis yang terjadi di hati, kandung empedu, dan pankreas

42

11. Zona Lambung dan Usus Besar Gambar 3.2.3.7 Zona Lambung

Pengunjung pertama kali akan melewati lambung, di sini disajikan video tentang gastritis. Beberapa game interaktif berisi tentang anatomi lambung, pencernaan mekanik dan kimiawi didalam lambung dan beberapa puzzle. Keluar dari lambung pengunjung masuk ke dalam rongga abdomen. Sebisa mungkin Museum Tubuh merancang ruangan sehingga mewakili rongga abdomen pada umumnya, seperti usus halus, usus buntu, dan momentum. Pada rongga perut terdapat video tentang faal pencernaan oleh usus halus. Dari rongga perut pengunjung akan masuk ke dalam usus besar. Di dalam usus besar terdapat beberapa keadaan patologis seperti infeksi usus besar, penyakit chron, polip, dan semua stadium dan kanker usus besar. 12. Zona Ginjal Gambar 3.2.3.8 Zona Ginjal

Zona ginjal terdiri dari kedua ginjal setinggi 4 meter lengkap dengan pembuluh darah, ureter, kandung kemih, dan prostat. Video tentang faal saluran kemih dan beberapa keadaan patologis dapat dilihat melalui layar LED TV 32 inci.

43

13. Ruang Konsultasi Lelah setelah berkeliling dalam tubuh manusia pengunjung dapat beristirahat sambil melakukan beberapa fasilitas pemeriksaan seperti: refraksi, pemeriksaan golongan darah, gula darah, asam urat, kolesterol, lemak tubuh, berat badan dan tinggi badan, dan kepadatan tulang. Selain itu pengunjung bisa konsultasi gizi dengan dokter jaga di zona ini dan mendapatkan pola diet sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing. 14. Bioskop 3 Dimensi Dan Ruang Aktivitas 2 Di zona ini memiliki beraneka mainan seperti gigi bagong, papan kuis, puzzle, dan memanjat tebing kulit manusia. Di ruang ini juga menjleaskan informasi seputar DNA dan sel manusia. Wacana kedepannya, Museum Tubuh akan menambahkan permainan tentang DNA, simulasi janin dalam kandungan. Bioskop 3 Dimensi memutar film tentang reproduksi dan imun tubuh. Film ini hanya memvisualisasi proses fertilisasi, jadi visualisasi dalam film ini masih layak dan masih layak untuk disaksikan oleh pengunjung dari segala strata usia. Namun demikian, selalu disampaikan kepada orang tua dari anak-anak di bawah umur 10 tahun agar menjelaskan secara bijak tentang sistem reproduksi. 15. Zona Tulang Dan Sendi Gambar 3.2.3.9 Zona Tulang Sendi

Zona ini adalah zona terakhir dimana ketika memasuki ruangan ini serasa berada di dalam otot. Tampilan tulang berada di depan dan pengunjung bisa melihat video mapping tentang tulang dan struktur tulang. Beberapa alat peraga tulang punggung, dan tulang panggul bisa menjadi obyek pembelajaran pengunjung. Alat peraga lain adalah tulang tangan yang bisa bergerak sesuai dengan perintah pengunjung, alat peraga ini bertujuan untuk mengajarkan kepada pengunjung

44

tentang sendi. Game interaktif untuk pengunjung berupa tulang tangan yang besar yang bisa bergerak sesuai dengan keinginan pengunjung. 16. Ruang Exhibition Gambar 3.2.3.10 Ruang Exhibition

Ruang exhibition adalah ruang yang paling unik dan khas. Ruangan ini dimaksudkan agar pengunjung merasakan secara nyata bagaimana keseriusan dan kekhidmatan (rasa hormat) dalam pembelajaran anatomi dan fisiologi. Untuk mencapai maksud tersebut, Museum Tubuh menghadirkan koleksi 5 plastinasi yang didatangkan dari luar negeri. Peragaannya ditampilkan dalam berbagai pose. Totalitas dari belajar anatomi dan fisiologi secara nyata adalah adanya rasa hormat subjek pelajar kepada aspek etis, dalam hal ini kode etik dalam belajar langsung kepada kadaver plastinasi. Subjek pelajar dituntut serius untuk memahami kode etik tersebut disertai rasa hormat dalam menjalankannya. Zona ini tak lupa untuk mengindahkan hak-hak jenazah. Museum Tubuh peduli pada hal-hal tersebut. Oleh karena itu Museum Tubuh menerapkan dengan ketat peraturan khusus yang harus dipatuhi pengunjung. Di antaranya adalah hanya membolehkan masuk para pengunjung yang berusia di atas 18 tahun, menyampaikan kepada pengunjung hak-hak jenazah sebagai bentuk penghargaan asasi atas martabat manusia. Bertambahnya rasa curiosity para pengunjung adalah kondisi yang wajar. Kondisi tersebut akan semakin baik bila menjadi sikap apresiatif kepada ilmu anatomi dan fisiologi. Maka, untuk memfasilitasi curiousity dan apresiasi para pengunjung tersebut, ruang ini dilengkapi dengan meja kursi dan atlas anatomi Spalteholz. Diharapkan keduanya dapat menjadi respon yang tepat bagi curiosity dan apresiasi pengunjung terhadap ilmu anatomi dan fisiologi.

45