<<

.

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, 10120 Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : [email protected] Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 13 Oktober 2009

Hari Senin, 12 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Gempa Bumi di Sumatera A. Kejadian 1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi Tektonik 2. Waktu Kejadian : Rabu, 30 September 2009 pukul 17:16:09 WIB 3. Lokasi Kejadian : Provinsi Sumatera Barat 4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,6 SR dengan pusat gempa dikedalaman 71 Km pada koordinat 0,84 LS–99.65 BT (57 km barat daya Pariaman - SUMBAR). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. 5. Gempa dirasakan : Jakarta II MMI, Pekan Baru II-III MMI, Bukit Tinggi III- IV MMI, III-IV MMI, Tapanuli Selatan III-IV MMI, Muko-Muko III-IV MMI, Sibolga IV MMI, Gunung Sitoli IV MMI, VI-VII MMI, Liwa III-IV MMI, Duri - Riau II-III MMI, Singapura II-III MMI dan Malaysia II-III MMI.

B. Kondisi Mutakhir 1. Korban jiwa

Korban Ji wa No Lokasi Meninggal Hilang Luka Berat Luka Ringan Mengungsi 1 Kota Padang 316 4181 425 2 Kota Pariaman 37 74 278 3 Kota Solok 3 - 4 Kab. Solok 2 5 5 Kota Bukit Tinggi 4 6 Kab Padang Pariaman 359 237 527 528 7 Kab Pesisir Selatan 9 7 20 8 Kab. Pasaman 23 9 Kab. Agam 80 90 47 10 Kab. Pasaman Barat 3 5 25 410 11 Kota Padang Panjang 3 15 Total 809 241 891 1.366 410 : Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat tanggal 11 Oktober 2009 pukul 20.00 WIB

1 2. Kerusakan

RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR Rumah Sekolah Kesehatan KantorJalan Jembatan Irigasi Ibadah Pasar No Lokasi

1Kota Padang 37.373 38.393 40.271 1.606 1.038 903 9 10 2 59 19 14 8 22 8 19 3 7 198 173 152 5 11 4 Provinsi Sumatera Barat

2 Kota Pariaman 8.619 1.633 2.073 41 20 15 30 9 9 47 20 21

3Kab. Solok 145 243 357 3 36 28 5 7 2 24 7 3 1 1 1 1 6 15 8 1 1

Kota Solok 3 2 4 1

4 Kota Padang Panjang 183 617 2.142 3 4 9 - 2 1 7 4 1 4 5 7 9 3 4

5Kota Bukit Tinggi 180 50 3

6 Kab Padang Pariaman 70.988 11.547 4.305 257 87 31 104 32 9 135 33 23 2 748 225 15

7 Kab Pesisir Selatan 1740 3.775 9295 6 23 6 7 8 12 9 9 6 1 3 2 1 1 1 9 42 16 31 6 14

8Kab. Pasaman 278 3 804 5 33 3 1 3 1 1 2 9 1 7 8 20

9 Kab. Pasaman Barat 3.169 2.974 2.852 27 16 1 1 6 4 1 1 2 9 31 53 2 38

10 Kab. Tanah Datar 24 44 418 5 5 22 1 1 2 2 6 28

11 Kab. Kep. Mentawai 3 1 13 11

12 Kab. Agam 12634 3653 4285 114 77 65 12 9 8 16 5 5 15 1 5 52 161 92 97 1

Total 135.333 62.882 66.852 2.073 1.306 1.115 35 35 35 241 83 75 167 65 26 16 29 7 82 40 9 1.237 582 404 37 22 22

Sumber : Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat per Minggu, 11 Oktober 2009 pukul 20.00 WIB, Ket : RB = Rusak Berat RS = Rusak Sedang RR = Rusak Ringan

2

3. Di Kab. Agam, terjadi gangguan listrik di beberapa titik karena jaringan putus akibat tanah longsor, antara lain di Desa Hulu Banda dan Talagu (Malalak, Kab. Agam). Pada Hari Minggu, 11 Oktober 2009 telah di pasang 1 unit trafo. 4. Listrik di Kab. Pesisir Selatan telah pulih 100%. 5. Pendistribusian Uang Lauk Pauk (ULP) di Kab. Pariaman sudah 100%. Sedangkan pembagian ULP di Kab. Pesisir Selatan belum dilakukan dikarenakan jumlah rumah rusak berat bertambah sehingga jumlah penerima membengkak. Perlu pengecekan dan pendampingan terkait dengan akan dibagikannya ULP tahap kedua. 6. Distribusi bantuan lancar dari provinsi sampai nagari dan korong, tetapi dari Korong ke masyarakat masih terkendala oleh persyaratan birokrasi yang tidak perlu. Untuk menjamin kelancaran dan keamanan akan dikerahkan personil TNI, Polri, dan Tagana. 7. Sebagian tenaga relawan/organisasi dan peralatan telah di tarik : • Dokter-dokter Spesialis • Hari Senin, 12 Oktober 2009, pasukan Malaysia akan ditarik • Relawan Qatar akan segera ditarik • 50% relawan/NGO/lembaga asing telah kembali (dari total 1.016 orang asing yang tergabung dalam 184 organisasi) • 120 orang yang tergabung dalam Tim Rescue ESDM hari ini ditarik • Brimob yang bertugas di Padang dan 2 unit helikopter Polisi telah ditarik 8. NGO di bidang kesehatan yang bekerja sebanyak 38 orang diarahkan ke Kab. Pd. Pariaman, disiapkan antitetanus, disiapkan dokter/tenaga untuk rehabilitasi medik, disiapkan 55 ton MP ASI (20 ton sudah tiba sedangkan sisanya masih dalam perjalanan). C. Upaya Penanganan 1. BNPB melakukan peninjauan lapangan ke Kota Padang dan Kab. Pasaman, untuk melihat langsung kondisi korban gempa dan upaya penanganan yang telah dilakukan di masing-masing lokasi. 2. Kunjungan dan penyampaian bantuan Walikota dan DPRD Kota yang diterima oleh Sekda Prov. Sumatera Barat, serta kunjungan dan penyampaian bantuan Menteri Pertahanan Malaysia yang diterima oleh Gubernur Sumatera Barat. 3. Gubernur menerima kunjungan dari “Himpunan Bersatu Teguh” (Etnis Tionghoa yang dipimpin oleh Sofyan Wanandi kemudian dilanjutkan dengan pers cenference yang berisi agar media massa meluruskan kembali tentang berita diskriminasi ras, dan komitmen untuk kembali membangun Sumatera Barat. 4. Distribusi bantuan ke Kab. Pd. Pariaman (Nagari Baringin, Korong Koto Bangko Kec. Garingging) dan Kab. Agam (Hulu Banda, Malalak Barat, Batu Kambing, IV Nagari, Pilumbang, Limus, Palembangan, Nagari Selamik Air) menggunakan helikopter sejumlah 26 sortie (Bell-205 5 sortie, Bell-412 4 sortie, Bolco-105 (1) 4 sortie, Bolco-105 (2) 3 sortie, 3 Heli Amerika 10 sortie) membawa bantuan berupa permakanan, logistik, dan alat dapur. 5. Dep. Kesehatan mulai melakukan assessment kerusakan fasilitas kesehatan sebagai langkah awal tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, melakukan survillence epidemologi, dan mengembalikan fungsi organik. 6. Distribusi bantuan melalui laut dengan KRI Teluk Sibolga telah berlabuh, akan datang kemudian KRI Teluk Mandar, KRI , dan KRI Cirebon. 7. TNI akan menyiapkan 3 SSK (300 orang), Polri 2 SSK (200 orang) untuk membantu kelancaran distribusi. 8. Sektor ESDM a) Memantau aktivitas gunung api disekitar Sumatera Barat (G. Talang, G. Tandikat, G. Marapi) dan dilaporkan tidak ada peningkatan aktivitas. b) Hari Minggu, 11 Oktober 2009 sampai dengan pukul 10.00 WIB, Tim ESDM membantu pelayanan kesehatan, melakukan survey kebutuhan, mendistribusikan bantuan dan upaya lainnya dengan hasil sebagi berikut : • Hari Minggu, 11 Oktober 2009 bantuan yang berada Posko Tim Siaga Bencana ESDM adalah 77 tenda; 560 selimut; 380 sarung; 252 pakaian dalam bawah wanita, 228 pakaian dalam atas wanita, 224 botol minyak goreng; 120 perlengkapan anak; 4 dus sabun; 10 lampu lentera; 1.032 dus mie instant, 105 dus air mineral; 60 dus makanan kaleng; 224 kaleng ikan kaleng; 224 kaleng susu; 2 box susu bayi; 224 bungkus teh; 3

1

box makanan bayi; 5 ton beras; 10 box pembalut wanita; dan 2 box obat batuk. • Mendistribusikan bantuan berupa 750 kg beras dan 100 dus mie instant ke Nagari Tandikat, 12 tenda; 60 selimut; 125 Kg beras; 5 dus mie instant dan merehabilitasi pipa air bersih di Dusun Cumanak Nagari Tandikat, 40 tenda; 163 selimut; 125 kg beras; 5 dus mie ke Dusun Galaroh Nagari Tandikat, 125 kg beras; 5 dus mie ke Desa Ampung Kapur Kec. Patamuan Kab. Pd. Pariaman. • Mendistribusikan bantuan berupa 50 selimut, 19 dus mie instant, 144 pakaian dalam (72 wanita, 72 pria), 5 lampu lentera, 21 kotak susu bubuk, 60 sarung, 6 tenda, dan obat-obatan ke Kampung Simpang Pauah Lakouba, 60 selimut, 25 dus mie instant, 120 set pakaian dalam wanita, 5 lampu lentera, 56 kotak susu bubuk, 60 sarung, 10 tenda, dan obat-obatan ke Kampung Labu Gajah, Nagari Kudu Ganting, Kec. V Koto Timur, Kab, Pd. Pariaman. • Mendistribusikan bantuan berupa 11.450 kg beras; 91 dus mie instant; 20 selimut; 84 pakaian dalam; 60 pakaian dalam wanita; 5 kotak susu bubuk anak; 33 tenda; dan 140 sarung ke Sikabu Bukit Desa Sikabu, Kec. Lubuk Alung, Kab. Pd. Pariaman. • Distribusi bantuan berupa 2 lampu lentera, 3 tenda, 375 kg beras, dan 35 dus mie instant ke Desa Lubuk Laweh. • Distribusi bantuan berupa 175 Kg beras; 13 dus mie instant; 244 pakaian dalam; 20 pakaian dalam wanita; 5 kotas susu bubuk anak; 1 tenda; 30 sarung ke Kampung Tanung, 175 kg beras; 10 dus mie instant; 12 pakaian dalam; 40 pakaian dalam wanita; 5 kotak susu bubuk anak; 1 tenda; 30 sarung ke Sungai Kemuning. • Mendistribusikan bantuan obat-obatan di Desa Patamuan Kec. V Koto Timur. • Rehabilitasi psikologi anak-anak korban gempa (82 orang), pelayanan kesehatan (77 pasien) di Desa Padang Alai, distribusi bantuan di Desa Ambacang Gadang, survey lanjutan di V Koto Timur, Patamuan, Ambacang Gadang, dan Teluk Bayur, serta pemberian tenda untuk sekolah darurat SD Ngeri 03 Padang Alai, Kec. V Koto Timur. c) Akan menerjunkan Tim Assessment relokasi masyarakat yang lokasinya terancam longsor di Kec. Malalak Kab. Agam dan Kab. Pasaman Barat. 9. Dep. Luar Negeri masih menyiagakan Tim untuk membantu ijin/clearance bantuan internasional, keimigrasian, kepabeanan, karantina, bantuan keprotokolan, bantuan akreditasi media asing, dan penghubung/LO antara perwakilan asing dengan BNPB.

D. Tantangan 1. Pembuatan sekolah sementara/darurat dengan segera untuk persiapan mulainya kegiatan belajar pada Hari Senin, 12 Oktober 2009. 2. Proses tanggap darurat harus melihat kriteria yang dapat diukur untuk dapat beralih ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. 3. Perlu pembelajaran kepada masyarakat dengan pelatihan pertukangan dan pendampingan agar mau membangun rumahnya kembali atau membuat shelter sementara dengan material setempat, untuk mempercepat pemulihan darurat. 4. Validasi data kerusakan sebagai dasar verifikasi untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. 5. Pemberian lampu minyak tanah menimbulkan kebutuhan minyak tanah meningkat. 6. Masih terganggunya pelayanan air bersih. 7. Pembersihan puing dan perbaikan darurat. 8. Kerusakan kantor-kantor pemerintah dan fasilitas umum lainnya.

E. Kebutuhan 1. Perkiraan kebutuhan beras sampai dengan tanggap darurat selesai (1 bulan ) ditaksirkan sebesar 8.025 Ton sedangkan saat ini telah tersedia dan terdistribusi ke Kabupaten/Kota sebanyak 6.200 Ton. Sehingga diperlukan tambahan 1.825 Ton. Jumlah ini diperhitungkan berdasarkan data yang masih terus berkembang. 2. Selimut dan sarung 3. Peralatan pertukangan dan paku untuk pembuatan temporary shelter untuk pemberdayaan masyarakat yang akan dibantu oleh TNI dan Tagana.

F. Rencana Ke Depan 1. Sektor ESDM a. Penyelidikan daerah yang terlanda dan terancam longsor untuk mempersiapkan lokasi relokasi. b. Memberikan rekomendasi teknis hasil penyelidikan wilayah rawan longsor dan wilayah calon relokasi.

2

2. Percepatan masa tanggap darurat harus dengan indicator capaian yang jelas sesuai UU 24/2007. Kegiatan tanggap darurat saat ini difokuskan untuk mencapai indicator tersebut. 3. Menyusun rencana/skema rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk pemulihan ekonomi dan infrastruktur yang rusak 4. Meneruskan pembersihan puing. 5. Sosialisasi DaLA dalam rangka verifikasi data kerusakan dan kerugian 6. Pendataan dan verifikasi 7. Pelatihan tukang/mandor dan pendamping 8. Penyiapan Pendanaan

G. Kebijakan 1. Karena tidak ada konsentrasi pengungsian dan untuk mempercepat roda perekonomian maka korban bencana akan diberikan Uang Lauk Pauk sebesar Rp 5.000/Jiwa/hari selama masa tanggap darurat 2. Untuk menghilangan trauma sebagai dampak bencana, pembersihan puing segera dilakukan 3. Rehabilitasi rumah penduduk diberikan waktu paling lambat 6 bulan sedangkan untuk bangunan kantor dan komersial lainnya ditargetkan selama 1 tahun. 4. Untuk mempercepat jalannya proses belajar/mengajar maka didirikan sekolah darurat 5. Percepatan distribusi bantuan melalui darat dan udara 6. Merekrut konsultan media untuk menata pemberitaan tentang apa yang telah dilaksanakan dan apa yang telah dicapai oleh pemerintah dalam penanganan bencana gempa bumi Sumatera Barat 7. Seluruh bantuan asing yang melibatkan militer dikoordinasikan oleh TNI dan BNPB.

II. PROVINSI A. Kejadian 1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi 2. Waktu Kejadian : Kamis, 1 Oktober 2009 pukul 08:52:29 WIB 3. Lokasi Kejadian : Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi 4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,0 SR kedalaman 10 Km pada koordinat 2.44 LS – 101.59 BT (46 KM Tenggara Sungai Penuh - jambi). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

3

B. Kondisi Mutakhir Dampak Bencana Korban dan kerusakan akibat gempa terjadi di dua kecamatan (Gunung Raya dan Batang Berangin) di Kabupaten Kerinci. 1. Kab. Kerinci a. Korban jiwa - Meninggal : 3 orang - Luka berat : 12 orang - Luka ringan : 14 orang - 1.382 kk / 6.310 jiwa terkena dampak. b. Kerusakan - Rumah : 1.382 unit (59 unit rusak total, 474 rusak berat dan 849 unit rusak ringan) - Tempat Ibadah : 20 unit - Sarana kesehatan : 2 unit - Sarana pendidikan : 11 unit 2. Kab. Merangin a. Korban jiwa - Meninggal : Tidak ada - Luka luka-luka : Tidak ada - 127 kk / 722 jiwa terkena dampak b. Kerusakan - Rumah : 127 unit (3 unit rusak total, 99 rusak berat dan 25 rusak ringan) - Tempat Ibadah : 4 unit - Sarana pendidikan : 12 unit - Fasilitas umum : 16 unit - Jalan raya ± 30 m terputus. C. Upaya Penanganan 1. Gubernur Jambi, Danrem, Kapolda dan unsur Muspida mengunjungi lokasi bencana dan telah memberikan logistik permakanan dan selimut. 2. Gubernur Jambi memberikan bantuan uang tunai untuk Kab. Kerinci sebesar Rp. 1.000.000.000; (satu miliyar rupiah) dan untuk Kab. Merangin Rp. 300.000.000; ( tiga ratus juta rupiah ). 3. Provinsi Jambi telah menyalurkan bantuan dari Kab. Sorolangun, Bungo, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Merangin, Batanghari, Muaro Jambi, Kota Jambi, dan Sungai penuh. 4. Telah mendirikan dapur umum dan pelayanan kesehatan. 5. Dinas PU telah menurunkan alat berat ke lokasi bencana. Sumber : Kesbang Linmas Prov. Jambi dan Kodim 0417/Krinci

III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini 1. Hari Senin, 12 Oktober 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut adalah data hotspot / titik panas pada tanggal 12 Oktober 2009 dan kondisi cuaca secara umum : Jumlah Hot Kondisi Daerah Spot*) Cuaca**) SUMATERA Sumatera Utara - Hujan Ringan Riau 2 Berawan Jambi - Hujan Sedang Sumatera Selatan - Hujan Sedang

4

Jumlah Hot Kondisi Daerah Spot*) Cuaca**) KALIMANTAN Kalimantan Barat - Hujan Ringan Kalimantan Selatan 2 Hujan Ringan Kalimantan Tengah 61 Hujan Ringan Kalimantan Timur 47 Hujan Ringan

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Senin, 12 Oktober 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut: Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00 SUMATERA 10.000 m 7.000 m 7.000 m 8.000 m 10.000 m 8.000 m 10.000 m 10.000 m Jambi 5.000 m 9.000 m 10.000 m 10.000 m 6.000 m 10.000 m tad 10.000 m KALIMANTAN 8.000 m 8.000 m 8.000 m 8.000 m 8.000 m 10.000 m 10.000 m 7.000 m Palangkaraya 5.000 m 4.000 m 8.000 m 9.000 m 5.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 12 - 14 Oktober 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Sumut, Riau, Jambi, Sumbar, Lampung, Babel, Bengkulu, Sumsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran Sangat Tinggi di Wilayah Sumatera terdapat di NAD, Riau, Jambi, Sumbar, Sumsel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalteng dan Kaltim. 4. Tanda panah menunjukkan arah penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 14 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, diwilayah Riau arahnya menuju Utara sampai ke Selat Malaka, di wilayah Kalbar arahnya menuju Barat Daya – Barat Laut sampai ke Selat Karimata, di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat Daya – Barat Laut sampai ke Kalbar, di wilayah Kalsel arahnya menuju Barat sampai ke Kalteng, di wilayah Kaltim arahnya menuju Barat Daya – Barat sampai ke Kalteng. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan 1. Sampai saat ini Tim BNPB tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009. 2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. 3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan. 4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil untuk melakukan pemadaman api. 5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan

5

Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah Komandan Korem, dengan posko Bandara Cilik Riwut. 6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : - Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack). - Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran. - Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli. - Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api. - Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas - Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak 30 orang ). 7. Satkorlak PB Prov. Kalteng menggunakan 1 unit pesawat CASA-200 TLE untuk melakukan pemadaman lewat udara, dan 1 unit pesawat Kamov yang digunakan untuk melakukan pengeboman api dengan menggunakan air di titik-titik sasaran operasi water bombing. 8. Saat ini di Kalimantan Tengah telah didirikan posko-posko Pasukan Penanggulangan Asap antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14 Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel (Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K. Kapuas, 1 regu di P. Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau). 9. Sabtu, 10 Oktober 2009 Satkorlak PB Kalteng melakukan beberapa kegiatan penanggulangan bencana antara lain : • Pukul 08.30 WIB dilakukan brefing rencana operasi water booming dan penyemaian garam di sasaran. • Pukul 11.32 s/d 12.47 WIB pesawat CASA-200 PK TLE melaksanakan TMC (penyemaiana garam) di Pulau Pisau Area dengan ketinggian 9.000-9.500 Fit sebanyak 800 kg. • Pukul 09.41 s/d 12.16 WIB Helly Kamov take off melaksanakan operasi water bombing dengan sasaran Pulang Pisang Area dengan 2 kali bombing yang dipimpin oleh Kapten Inf Arifianto. • Pukul 13.41 s/d 14.48 WIB pesawat Casa – 200 PK TLE melaksanakan TMC (penyemaian garam) di wilayah Kuala Kapuas dan Pangkuh Area dengan ketinggian 9.000-9.500 Fit sebanyak 800 kg. • Pukul 15.10 s/d 17.11 WIB Helly Kampov take off melaksanakan operasi water bombing dengan sasaran Palangka Area dengan 35 kali bombing yang diikuti dari Tabengan a.n Dodi, Bina Serda Jono dari Posko Terpadu. • Pukul 17.30 WIB brefing avaluasi kegiatan dan rencana kegiatan selanjutnya.

Sumber : Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng, TRC BNPB dan Meneg LH.

IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu : A. Status Gunung Berapi 1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 9 juni 2009 hingga hari Senin, 12 Oktober 2009, pukul 06.00 WITA status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

6

2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Senin, 12 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Senin, 12 Oktober 2009, pukul 06.00 WIT status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). 4. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Senin, 12 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). B. Rekomendasi 1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung 2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat. 3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. 4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.

V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Selasa, 13 Oktober 2009 dilaporkan sebagai berikut : C U A C A NO L0KASI Pagi Siang Malam (00.05 – 12.00) (12.05 – 18.00) (18.05 – 24.00) 1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan 2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan Berawan dan hujan Berawan dan hujan 3 Jakarta Selatan Berawan ringan ringan Berawan dan hujan 4 Jakarta Timur Berawan Berawan ringan Berawan dan hujan 5 Jakarta Barat Berawan Berawan ringan 6 Kep. Seribu Berawan Berawan Berawan Berawan dan hujan Berawan dan hujan 7 Berawan ringan -sedang ringan Berawan dan hujan 8 Berawan Berawan ringan Berawan dan hujan 9 Berawan Berawan ringan 10 Berawan Berawan Berawan Keterangan : - Hujan Ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari - Hujan Sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari - Hujan Lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari - Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari Peringatan Dini : Waspada terhadap hujan ringan - sedang yang disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat pada sore dan malam hari terutama di wilayah Jakarta Selatan dan Bogor. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

VI. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi untuk Hari Senin, 12 Oktober 2009 pukul 19.00 WIB hingga Hari

7

Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, sebagai berikut : • 2.0 – 3.0 m : Selat Malaka bagian utara, Perairan barat Aceh hingga Bengkulu, Perairan selatan Jawa Barat hingga NTB, Perairan Kep. Natuna bagian utara, Perairan Merauke, Laut Arafuru bagian timur • 3.0− 4.0 m : Perairan utara Aceh, Perairan selatan hingga Jawa Barat, Selat sunda bagian selatan Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

VII. Lain-lain • Telah terjadi gempa Tektonik Pada hari Senin, 12 Oktober 2009 pukul 09:56:55 WIB dengan kekuatan 5.1 SR pada kedalaman 30 Km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 8.24 LS dan 107.39 BT (136 km Barat Daya – JABAR, 146 km Barat Daya Ciamis - JABAR, 148 km Barat Daya - JABAT, 155 km Tenggara – JABAR dan 187 km Barat Daya Cilacap - JATENG). Gempa tersebut tidak berpotensi TSUNAMI dan sampai saat ini belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. • Telah terjadi gempa Tektonik Pada hari Minggu, 12 Oktober 2009 pukul 02:03:46 WIB dengan kekuatan 5.0 SR pada kedalaman 10 Km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 3.92 LU dan 126.67 BT (8 km Selatan Melonguane – SULUT, 137 km Timur Laut Tahuna - SULUT, 319 km Timur Laut Bitung - SULUT, 338 km Timur Laut - SULUT dan 357 km Barat Laut Ternate – MALUKU UTARA). Gempa tersebut tidak berpotensi TSUNAMI dan sampai saat ini belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

Jakarta, 13 Oktober 2009 Pengawas, Ketua Kelompok Piket,

Ir. B. Wisnu Widjaja, M.Sc. Suwignyo, S.H.

8