Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

“Terwujudnya PenyelenggaraanTransportasi Udara yang Andal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah”

Andal : aman, selamat, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan, jangkauan, mendukung pembangunan nasional.

Berdaya saing : efisien, harga terjangkau, ramah lingkungan, berkelanjutan, SDM yang profesional, mandiri dan produktif.

Nilai tambah : kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional serta penciptaan lapangan kerja.

P rofil DJU April 2014 1 Misi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

 Memenuhi standar keamanan, keselamatan penerbangan dan pelayanan;

 Menyediakan sarana, prasarana dan jaringan transportasi udara yang andal, optimal dan terintegrasi;

 Mewujudkan iklim usaha bidang transportasi udara yang kompetitif dan berkelanjutan (sustainable);

 Mewujudkan kelembagaan yang efektif, efisien didukung oleh SDM yang profesional dan peraturan perundang-undangan yang komprehensif serta menjamin kepastian hukum.

P rofil DJU April 2014 2 Road Map to Zero Accident

SAFETY

SECURITY Menumbuhkan kepercayaan SERVICES masyarakat COMPLIANCE TUJUAN menuju

ZERO ACCIDENT Kesenjangan 9 Rekomendasi EKKT

REGULATOR, OPERATOR, MASYARAKAT

P rofil DJU April 2014 3 Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

URAIAN INDIKATOR TARGET TH SASARAN STRATEGIS (SS) SATUAN REALISASI % KINERJA UTAMA 2013 a. Menurunnya dampak 1) Jumlah konsumsi Kilo 4.164.021 4.200.000 99.14% transportasi udara energi dari sumber liter/tahun terhadap tak terbarukan untuk LINGKUNGAN melalui transportasi udara

pengurangan 2) Penurunan emisi gas Juta Ton CO2 134.618.81 593.557.95 440.92%

konsumsi energi tak buang CO2 dengan / pax terbarukan dan emisi kegiatan peremajaan gas buang armada angkutan udara b. Meningkatnya 3) Rasio kecelakaan KESELAMATAN jasa transportasi udara kejadian/1 transportasi udara pada AOC 121 dan juta 5.88 2.05 165.14% AOC 135 dengan flight cycle korban jiwa dan pesawat rusak berat 4) Jumlah Airtraffic insiden/ 1 54 45 116.67% Incident dengan rasio juta 4:100.000 pergerakan pergerakan

P rofil DJU April 2014 4 Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

URAIAN INDIKATOR TARGET TH SASARAN STRATEGIS (SS) SATUAN REALISASI % KINERJA UTAMA 2013 c. Meningkatnya 5) Jumlah lolosnya kejadian/ 8 7 112.50% KEAMANAN jasa barang-barang gangguan transportasi udara terlarang (prohibited item) yang terdiri dari security item, dangerous goods, dangerous artical, dan ancaman bom serta penyusupan orang/hewan ke bandar udara d. Meningkatnya 6) Prosentase Persentase 79.52 78.61 98.86% PELAYANAN jasa pencapaian On Time (%) transportasi udara Performance (OTP)

P rofil DJU April 2014 5 Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

URAIAN INDIKATOR TARGET TH SASARAN STRATEGIS (SS) SATUAN REALISASI % KINERJA UTAMA 2013 e. Meningkatkan 7) Persentase Bandara 20 20 100% pengembangan bandara yang TEKNOLOGI transportasi memenuhi eco udara yang efisien dan airport (AMDAL) ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim f. Meningkatnya 8) Jumlah rute Rute 138 138 100% AKSESIBILITAS pelayanan pelayanan jasa perintis transportasi udara dan 9) Jumlah orang/tahun 288.179 153.142 53.14% konektivitas antar penumpang wilayah perintis yang diangkut 10) Jumlah kota/daerah 130 142 109.23% kota/daerah yang terhubungi

P rofil DJU April 2014 6 Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

URAIAN INDIKATOR TARGET TH SASARAN STRATEGIS (SS) SATUAN REALISASI % KINERJA UTAMA 2013 g. Meningkatnya 11) Jumlah bandar Bandara 148 156 105.41% KAPASITAS sarana udara dengan dan prasarana kapasitas sesuai transportasi udara kebutuhan sesuai ketentuan jaringan dan sehingga dapat kategori memberikan 12) Jumlah orang/tahun 88.804.793 83.903.864 94.48% dukungan bagi penumpang yang perekonomian diangkut nasional yang 13) Jumlah kargo yang ton/tahun 1.260.428 621.855 49.34% berkelanjutan diangkut (sustainable growth) h. Meningkatnya 14) Jumlah pesawat sertifikat 1.200 792 66.00% pemenuhan udara yang STANDAR TEKNIS dan memiliki sertifikat STANDAR kelaikudaraan OPERASIONAL sarana 15) Jumlah bandar Sertifikat 15 15 100.00% dan prasarana udara yang transportasi udara memiliki sertifikat

P rofil DJU April 2014 7 Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

URAIAN INDIKATOR TARGET TH SASARAN STRATEGIS (SS) SATUAN REALISASI % KINERJA UTAMA 2013 i. Meningkatnya 16) Nilai AKIP Direktorat nilai 84.61 84.80 100.22% optimalisasi Jenderal Perhubungan pengelolaan Udara akuntabilitas KINERJA, 17) Tingkat penyerapan Presentase 87.00 92.91 106.79% ANGGARAN, DAN anggaran Direktorat (%) BMN Direktorat Jenderal Perhubungan Jenderal Perhubungan Udara Udara 18) Nilai aset Direktorat Rp 33.368.327. 45.886.732. 137.52% Jenderal Perhubungan 452.365 711.883 Udara yang berhasil diinventarisasi j. Peningkatan 19) Jumlah Inspektur Orang 703 752 106.97% KUALITAS SDM Penerbangan 20) Jumlah Personil Orang 65.433 57.363 87.67% Penerbangan yang memiliki lisensi

P rofil DJU April 2014 8 Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

URAIAN INDIKATOR TARGET TH SASARAN STRATEGIS (SS) SATUAN REALISASI % KINERJA UTAMA 2013 k. Melanjutkan 21) Jumlah kerjasama Kerjasama 10 17 170% RESTRUKTURISASI Pemerintah dengan KELEMBAGAAN Swasta dan/atau Pemerintah Daerah di bidang Transportasi Udara l. Melanjutkan 22) Jumlah peraturan Peraturan 25 84 336.00% reformasi REGULASI yang diterbitkan di bidang Transportasi Udara

P rofil DJU April 2014 9 Rencana Aksi Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2014

Prioritas Nasional 6: Infrastruktur

Kriteria No Rencana Aksi Ukuran Keberhasilan Keberhasilan Pembangunan jaringan prasarana dan penyediaan sarana transportasi antar-moda dan antar-pulau 1 Pembangunan Jumlah bandar TARGET: TARGET B12 : , Rehabilitasi udara baru . 6 bandara baru Progress fisik dan yang dibangun dibangun; pembangunan : Pemeliharaan . 14 bandara baru . 6 bandara baru Prasarana lanjutan mencapai 100 %; Bandar Udara pembangun -an . 14 bandara 2013. lanjutan mencapai 100 %

Sumber : Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)

P rofil DJU April 2014 10 Rencana Aksi Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2014

Prioritas Nasional 6: Infrastruktur

Kriteria No Rencana Aksi Ukuran Keberhasilan Keberhasilan Pembangunan jaringan prasarana dan penyediaan sarana transportasi antar-moda dan antar-pulau 1 Pembangunan Jumlah bandara TARGET: TARGET B12: , Rehabilitasi yang . 42 bandara Progress fisik dan dikembangkan pengembangan 42 Pemeliharaan didaerah Bandar udara Prasarana perbatasan dan didaerah perbatasan Bandar Udara rawan bencana dan rawan bencana mencapai 100 %

Sumber : Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)

P rofil DJU April 2014 11 Rencana Aksi Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2014

Prioritas Nasional 6: Infrastruktur

Kriteria No Rencana Aksi Ukuran Keberhasilan Keberhasilan Pembangunan jaringan prasarana dan penyediaan sarana transportasi antar-moda dan antar-pulau 2. Pembangunan, Laporan TARGET: TARGET B12: Rehabilitasi pengawasan Laporan Tersedianya dan pembangunan pengawasan Laporan Pemeliharaan dan rehabilitasi pembangunan dan pengawasan Prasarana fasilitas rehabilitasi fasilitas pembangunan dan Navigasi navigasi yang navigasi yang rehabilitasi fasilitas Penerbangan dibangun oleh dibangun oleh navigasi yang Perum LPPNPI Perum LPPNPI dibangun oleh Perum LPPNPI mencapai 100%

Sumber : Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)

P rofil DJU April 2014 12 Rencana Aksi Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2014

Prioritas Nasional 10: Bidang Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-konflik

Kriteria No Rencana Aksi Ukuran Keberhasilan Keberhasilan Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 1. Pelayanan Meningkatnya TARGET: TARGET B12: Angkutan pelayanan Terlaksananya 170 rute perintis Udara Perintis angkutan udara pelayanan angkutan udara dan subsidi perintis udara perintis angkutan BBM 6.010 sebanyak 170 rute drum telah kontrak dan 6.010 drum dan melayani BBM. angkutan udara perintis

Sumber : Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)

Profil DJU April 2014 13 Kegiatan Strategis

Kegiatan strategis pada Tahun 2014 sebanyak 296 paket dengan total Pagu Rp. 5.153.472.817.000 Dengan Rincian Sebagai Berikut:

No Jenis Kegiatan Pagu Nilai Kontrak

1 Kegiatan Subsidi Rp. 350.039.303.000 Rp. 307.197.888.452 Perintis 2 Kegiatan Rp. 20.185.000.000 - Angkutan BBM

3 Kegiatan Selain Rp. 5.153.472.817.000 - Subsidi Perintis dan BBM

Posisi April 2014 | Kegiatan Selain Subsidi Perintis & BBM Maret 2014 | Sumber :Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 14 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

SETDITJEN PERHUBUNGAN UDARA

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT KELAIKAN UDARA ANGKUTAN BANDAR KEAMANAN NAVIGASI DAN UDARA UDARA PENERBANGAN PENERBANGAN PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA

KANTOR OTORITAS BALAI BANDAR UDARA BANDAR UDARA

P rofil DJU April 2014 15 Profil Angkutan Udara

URAIAN JUMLAH Perusahaan Angkutan Udara Operasi* 67 Niaga berjadwal (termasuk kargo) 19 Niaga tidak berjadwal (termasuk kargo) 48 Armada Beroperasi** 1.036 AOC 121 510 AOC 135 288 AOC 137, OC91, Pilot School & FASI 238 Sumber Daya Manusia*** 32.779 PILOT 8762 AIRCRAFT MAINTANCE ENGINEER 7263 FOO (FLIGHT OPERATION OFFICER) 3974 CABIN CREW 12780 Rute Komersil Dalam Negeri* 255

*Posisi April 2014 Sumber: Dit. Angkutan Udara | ** Posisi Februari 2014 dan ***Posisi Maret 2014 Sumber: Dit. KUPPU

P rofil DJU April 2014 16 Profil Angkutan Udara

Keterangan 2013 2014* Penumpang 86.578.179 15.535.406 Domestik 75.788.479 11.940.143 Internasional 10.789.700 1.595.263 Pesawat 719.328 108.270 Domestik 639.413 95.979 Internasional 79.915 12.291 Kargo (Ton) 615.746 105.016 Domestik 519.336 91.265 Internasional 96.410 13.751

*Posisi Februari 2014 | Sumber: Dit. Angkutan Udara diolah dari Data Produksi Angkutan Udara Niaga Berjadwal

P rofil DJU April 2014 17 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Peraturan: Kelembagaan

 Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 16 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan;

 Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 33 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknik Penerbangan;

 Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 41 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara;

 Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;

 Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Bandar Udara;

 Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 68 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Bandar Udara (tetap berlaku untuk UPT Bandar Udara Hang Nadim Batam);

 Keputusan Menteri Perhubungan No. SK. 38/OT 002/Phn-83 Tahun 1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Penerbangan.

Sumber: Setditjen Perhubungan Udara P rofil DJU April 2014 18 Pembentukan Lembaga Baru

 Telah terbentuk BTP (Balai Teknik Penerbangan) yang merupakan pengembangan dari Balai Elektronika dengan penambahan fungsi uji mutu hasil pekerjaan sipil dengan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 33 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknik Penerbangan;

 Telah terbentuk lembaga tunggal Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan (PPNPI) dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 77 Tahun 2012 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan.

Sumber: Setditjen Perhubungan Udara P rofil DJU April 2014 19

Aset dan PNBP  ASET ASET JUMLAH (Rp.)

DITJEN HUBUD Rp. 43.696.378.029.914

 PNBP NO THN TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) % 1 2009 203.332.611.040 212.248.228.327 104,38 % 2 2010 450.026.111.687 293.006.428.021 65,11 % 3 2011 325.960.900.000 351.872.097.116 107,95 % 4 2012 337.684.830.000 359.233.561.063 106,38% 5 2013 388.145.421.132 486.666.464.687 98,37%

Posisi : Aset Desember 2013 | PNBP Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara P rofil DJU April 2014 20

Hasil Audit

BPK-RI TEMUAN SARAN DITANGGAPI SISA 2008 22 31 30 1 2009 36 59 54 5 2010 21 39 32 7 2011 27 58 35 23 2012* 27 58 29 29

ITJEN TEMUAN TINDAK LANJUT TUNTAS PROSES SISA 2009 924 826 98 0 2010 881 683 198 43 2011 1.025 578 397 50 2012 1.126 64 233 829 2013* 520 0 0 520

*Posisi Agustus 2013 | Sumber :Setditjen Perhubungan Udara P rofil DJU April 2014 21

Peraturan PerUndang-Undangan

 UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan diundangkan 12 Januari 2009

UU No. 15 Tahun 1992 UU No. 1 Tahun 2009 Keterangan Penerbangan Penerbangan Jumlah Bab 15 Bab 24 Bab Jumlah Pasal 76 Pasal 466 Pasal

 Semua Peraturan Pelaksana UU No. 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan yaitu Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri serta Peraturan Dirjen tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

Sumber: Setditjen Perhubungan Udara P rofil DJU April 2014 22

Peraturan PerUndang-Undangan 2013 Jumlah Peraturan Perundang-Undangan Januari – Desember 2013

Keterangan Jumlah

Peraturan Pemerintah -

Peraturan Menteri 11 buah Perhubungan (Regeling) Keputusan Menteri Perhubungan 21 buah (Beschikking) Peraturan Direktur Jenderal 25 buah Perhubungan Udara (Regeling) Keputusan Direktur Jenderal 27 buah Perhubungan Udara (Beschikking) Instruksi Direktur Jenderal 2 buah Perhubungan Udara

Sumber: Setditjen Perhubungan Udara P rofil DJU April 2014 23 Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013 )  Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 90 Tahun 2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat udara;

 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 88 Tahun 2013 tentang Jaringan dan Rute Penerbangan;

 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 87 Tahun 2013 tentang Tarif Angkutan Udara Perintis Tahun 2013;

 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 74 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 24 tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulation Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome);

 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional; Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 2524

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013 )

 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2011 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 171 (Civil Aviation Safety Regulation Part 171) Tentang Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan (Aeronautical Telecommunication Service Provider);

 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 28 Tahun 2013 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 121 (Civil Aviation Safety Regulation Part 121) tentang Persyaratan-Persyaratan Sertifikasi dan Operasi Bagi Perusahaan Angkutan Udara yang Melakukan Penerbangan Dalam Negeri, Internasional dan Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal (Certification and Operating Requirements: Domestic, Flag, and Supplemental Air Carriers);

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 2625

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional;

 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Uji Kelayakan dan Kepatutan Bidang Teknis dan Operasional Bagi Direksi dan Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia;

 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 1 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Udara Haji;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 2726

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1204 Tahun 2013 tentang Penggunaan Sementara Bandar Udara Khusus Sorowako di Kabupaten Luwu Timur Provinsi Selatan Milik PT. Vale Indonesia Tbk. Untuk Melayani Kepentingan Umum;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1164 Tahun 2013 Tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara Baru Di Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa ;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1049 Tahun 2013 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara Baru Pematang Raya di Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 976 Tahun 2013 tentang Perubahan Nama Bandar Udara Saumlaki Baru Menjadi Bandar Udara Mathilda Batlayeri di Kabupaten Tenggara Barat, Provinsi Maluku; Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 2827

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 926 Tahun 2013 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara Baru Maratua di Kabupaten Berau Provinsi Timur;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 925 Tahun 2013 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara di Kabupaten Pohuwato Provinsi ;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 827 Tahun 2013 tentang Perubahan Nama Bandar Udara Haliwen Menjadi Bandar Udara A.A. Bere Tallo di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 826 Tahun 2013 tentang Perubahan Nama Bandar Udara Seibati Menjadi Bandar Udara Raja Haji Abdullah di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan ;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

28 P rofil DJU April 2014 29

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 778 Tahun 2013 tentang Penetapan Nama Bandar Udara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 724 Tahun 2013 tentang Perubahan Nama Bandar Udara Nabire Baru di Kabupaten Nabire, Provinsi Menjadi Bandar Udara Douw Aturure;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 665 Tahun 2013 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara di Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah.

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 613 Tahun 2013 tentang Komiter Nasional Fasilitas (FAL) Udara Tahun 2013-2016;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

29 P rofil DJU April 2014 30

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 571 Tahun 2013 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara Baru di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 451 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Bandar Udara Ewer di Kabupaten Asmat Provinsi Papua;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 369 Tahun 2013 Tentang Pengoperasian bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dan Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 368 Tahun 2013 tentang Penggunaan Sementara Bandar Udara Khusus Tanjung Bara di Kabupaten Kutai Provinsi Kalimantan Timur Yang Dioperasikan Oleh PT. Kaltim Prima Coal (Kpc) Yang Dapat Melayani Penerbangan Kepentingan Umum;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 3130

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 112 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Bandar Udara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.101 Tahun 2013 tentang Perubahan Nama Bandar Udara Ngurah Rai Menjadi Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Kabupaten Badung Provinsi ;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 54 Tahun 2013 Tentang Izin Mendirikan Bangunan Bandar Udara Internasional Sepinggan di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur;

 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 47 Tahun 2013 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara Kabir di Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

31 P rofil DJU April 2014 32

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 2 Tahun 2013 tentang Kriteria Penempatan Peralatan dan Utilitas Bandar Udara;

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 04 Tahun 2013 tentang Petunjuk dan Tata Cara Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-20 (Advisory Circular CASR 139-20) Pedoman Pengoperasian, Pemeliharaan dan Sistem Pelaporan Kendaraan atau Peralatan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan- Pemadam Kebakaran (PKP-PK);

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP 61 Tahun 2013 tentang Pedoman Pertanggungjawaban Pelaksanaan Perjalanan Dinas Di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

32 P rofil DJU April 2014 33

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 101 Tahun 2013 tentang Peraturan Bagian 8900-1.3 (Staff Instruction) Tentang Sistem Pelatihan Inspektor Direktorat Kelaikan Udara Dan Pengoperasian Pesawat Udara (Inspector Training System Of Directorate Of Airworthiness And Aircraft Operations Personnel);

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP 61 Tahun 2013 tentang Pedoman Pertanggungjawaban Pelaksanaan Perjalanan Dinas Di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 105 Tahun 2013 tentang Peraturan Dirjen no. Skep/237/XI/2008 Tentang Petunjuk Pelaksanaan (Staff Instruction / SI) Nomor 21 – 10 Tentang Prosedur Sertifikasi Untuk Persetujuan Organisasi Perancangan (Certification Procedures For Design Organization Approval);

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

33 P rofil DJU April 2014 34

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 114 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara;

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 116 Tahun 2013 tentang Pemindahan Pesawat Udara Yang Rusak di Bandar Udara;

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 173 Tahun 2013 tentang Sertifikasi Penyelenggara Kalibrasi Fasilitas Navigasi Penerbangan (Advisory Circular CASR Part 171-7);

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 217 Tahun 2013 tentang Keterbukaan Informasi Angkutan Udara;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 3534

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 262 Tahun 2013 tentang Petunjuk Dan Tata Cara Pemeriksaan Dan Pengujian Kinerja Peralatan Keamanan Penerbangan;

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 340 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penomoran Perizinan Di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 343 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/180/VII/2006 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kesehatan Penyakit Jantung Koroner Kepada Penerbang Dan Juru Mesin Pesawat Udara;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 3635

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 344 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/30/II/2009 tentang Pengujian Kesehatan Tambahan Untuk Penerbang Berusia Di Atas 60 (Enam Puluh) Tahun;

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 435 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 65-1 (M) (Staff Instruction) Tentang Prosedur Pemberian Sertifikat Kecakapan personil Ahli Perawatan Pesawat Udara (Personnel Licensing Procedures);

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 460 Tahun 2013 tentang Petunjuk dan Tata Cara Bagian 145-9 (Advisory Circular) tentang Panduan Dalam Pembuatan Pedoman Organisasi Perawatan Pesawat Udara (Guidance for Developing AMO Manual);

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

36 P rofil DJU April 2014 37

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 461 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 8900-11.10 (Staff Instruction) tentang Prosedur Evaluasi Peralatan Pelatihan dan Pendidikan Sintetis (Synthetic Training Devices Evaluations);

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 462 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 8900-2.10 (Staff Instruction Part 8900-2.10) Tentang Prosedur Sertifikasi Persyaratan Operasi Dan Pengawasan Pusat Pendidikan Dan Pelatihan (Certification, Operating Requirement And Continuing Surveillance For Training Center);

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 3837

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 464 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 8900-2.13 (Staff Instruction) Tentang Prosedur Sertifikasi, Perpanjangan, Penambahan Untuk Organisasi Perawatan Pesawat Udara Luar Negeri (Certification, Renewal, And Amendment For Foreign AMO);

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 465 Tahun 2013 tentang Petunjuk Dan Tata Cara Bagian 120-42 (Advisory Circular Part 120 - 42) Tentang Perpanjangan Jarak Operasi Pesawat Udara Pada Pesawat Bermesin Dua (Extended Range Operation With Two Engine Airplane);

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 467 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 8900-6.11 (Staff Instruction) Tentang Prosedur Pengawasan Terhadap Organisasi Perawatan Pesawat Udara (Surveillance Of Approved Maintenance Organizations); Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 3938

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 468 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 8900-6.9 (Staff Instruction) tentang Inspeksi Organisasi Perawatan Pesawat Udara;

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 472 Tahun 2013 tetang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Keselamatan Penerbangan SIpil Bagian 8900-5.2 (Staff Instruction Part 8900-5.2) tentang Prosedur Personil Lisensi dan Tanggung Jawab Inspektur Operasi Penerbangan (Personnel Licensing Procedure And Flight Operations Inspector Tasks And Responsibilities);

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 477 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 8900-2.20 (Staff Instruction) tentang Prosedur Validasi Terhadap Sertifikat Operator Pesawat Udara (Validation Of Air Certificate);

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 4039

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 506 Tahun 2013 tentang Petunjuk Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 175-01 (Manual of Standard Part 175-01) tentang Peta Penerbangan (Aeronautical Charts);

 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 463 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 8900-2.11 (Staff Instruction) tentang Prosedur Sertifikasi, Perpanjangan, Penambahan untuk Organisasi Perawatan Pesawat Udara Dalam Negeri (Certification, Renewal, and Amendment for Domestic AMO).

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 4140

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 9 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Sultan Iskandar Muda – Banda Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 10 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Dr. Sam Ratulangi – Manado Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 11 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Frans Kaisiepo – Biak Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 12 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Internasional Lombok Tahun 2013-2016;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 4241

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 13 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Sepinggan Balikpapan Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 14 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 15 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Supadion Pontianak Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 16 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru Tahun 2013-2016;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 4342

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 17 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Kelas I Khusus Juwata – Tarakan Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 18 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Ahmad Yani – Semarang Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 19 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Adisumarmo – Solo Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 25 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Mopah – Merauke Tahun 2013-2016;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 4443

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 26 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Eltari – Kupang Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 27 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Pattimura Ambon Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 28 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Hang Nadim BatamTahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 29 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Polonia – Medan Tahun 2013-2016;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 4544

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 30 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 31 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Soekarno-Hatta Tangerang Banten Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 102 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Juanda Surabaya Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 128 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Husein Sastranegara Tahun 2013-2016;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 4645

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 129 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Maimun Saleh - Sabang Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 130 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 131 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Adi Sutjipto Yogyakarta Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 171 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Haji Fisabililah – Tanjung Pinang Tahun 2013-2016;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 4746

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 172 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Sultan Hasannudin Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 360 Tahun 2013 tentang Susunan Keanggotaan Komite Fasilitas (FAL) Bandar Udara Kelas I Khusus Sentani - Jayapura Tahun 2013-2016;

 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 384 Tahun 2013 tentang Tim Teknis Komite Nasional Fasilitas (FAL) UDara Tahun 2013-2016.

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 4847

Peraturan PerUndang-Undangan Januari – Desember 2013

 Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor INST 2 Tahun 2013 tentang Peningkatan Fungsi Penyelenggara Bandar Udara Dalam Rangka Menjamin Keamanan, Keselamatan Dan Pelayanan Penerbangan Dengan Terbentuknya Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI).

 Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor INST 1 Tahun 2013 tentang Peningkatan Sumber Daya Manusia Dalam Rangka Mensinergikan Fungsi Regulator dan Operator Dalam Mewujudkan Keselamatan, Keamanan dan Pelayanan Penerbangan.

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 4948

Peraturan PerUndang-Undangan: Permasalahan )

Dalam proses :

 Dua Peraturan Pemerintah (PP);

 Dua Peraturan Menteri (PM).

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 5049

Peraturan PerUndang-Undangan: Tindak Lanjut

Proses Penyelesaian:

 Rancangan Peraturan Pemerintah: -RPP tentang Investigasi dan Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara -RPP tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku di Departemen Perhubungan (Revisi PP tahun 2009)

 Rancangan Peraturan Menteri: • RPM tentang Tarif Haji •RPM Tata Cara dan Prosedur Pengenaan Tarif Jasa Kebandarudaraan (Revisi KM 28 dan KM 29)

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara 50 P rofil DJU April 2014 51

Penegakan Hukum: Permasalahan

 Implementasi Peraturan terkait Keselamatan Penerbangan;

 Kesepakatan Bersama dalam rangka mendukung kegiatan penerbangan sipil antara Dirjen Perhubungan Udara dengan Instansi Pemerintah lainnya baik di pusat maupun daerah serta seluruh stakeholder terkait lainnya;

 Banyaknya tanah bandar udara yang di-claimed oleh masyarakat sebagai pemiliknya

Posisi Juni 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 5521 Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

 Sosialisasi Peraturan Bersama antara Menteri Perhubungan dan Kepala BNN, PM Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika pada Transportasi Darat, Laut, Udara ,dan Kereta Api

 Sosialisasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara

 Telah tersedia kotak pengaduan masyarakat melalui sms 0811.100.422.2 & website http://hubud.dephub.go.id

 Telah tersedia kotak pengaduan masyarakat melalui sms 081311111105 & website http://dephub.go.id yang dikelola oleh Pusat Komunikasi Publik

Posisi Juni 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara P rofil DJU April 2014 52

Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

 Kesepakatan bersama (MoU) & Perjanjian Kerjasama dengan Pihak lain periode Januari – Desember 2013 :  Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung, dan Pemkab Belitung Nomor: HK.201/1/12/DJPU.KUM-2013 Mengenai Pengembangan Bandar Udara H. AS Hanandjoeddin di Kabupaten Belitung Provinsi Bangka Belitung yang telah ditandatangani pada 1 Maret 2013.

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dan Pemerintah Kabupaten Merauke Nomor: HK.201/1/14/DJPU.KUM-2013 Mengenai Pengembangan dan Pembangunan Bandar Udara Mopah di Kabupaten Merauke Provinsi Papua yang telah ditandatangani pada 26 Maret 2013.

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional Mengenai Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Penerbangan Nomor: HK.201/1/17/DRJU.Kum-2013 yang telah ditandatangani pada 22 April 2013. Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 5354 Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Dan Perangkat Pos Dan Informatika Mengenai Kerjasama Pengamanan Spektrum Frekuensi Radio Untuk Keperluan Penerbangan Nomor: HK.201/1/18/DRJU.KUM.2013 yang telah ditandatangani pada 26 April 2013.

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Mengenai Pembangunan, Pengembangan Dan Peningkatan Prasarana Bandar Udara Di Wilayah Kalimantan Timur Nomor : 119/4470/BPPWK.A/IV/2013 yang ditandatangani pada 29 April 2013

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Pemerintah Kabupaten Alor Mengenai Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Kabir Di Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : HK.201/1/21/DRJU.KUM-2013 yang ditandatangani pada 30 April 2013

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 5455 Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS) Mengenai Kerjasama Dibidang ransportasi Udara Dalam Rangka Mendukung Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi Nasional Nomor : HK.201/1/22/DRJU.KUM.2013.

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Pemerintah Kabupaten Papua Mengenai Pembangunan Dan Pengembangan Bandar Udara Nabire Baru Di Kabupaten Nabire Provinsi Papua Nomor: HK.201/I/23/DRJU.KUM-2013 yang ditandatangi pada 23 Mei 2013.

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una Mengenai Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Baru Tojo Una-Una Di Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah Nomor: HK.201/2/2/DRJU.KUM-2013 yang ditandatangi pada 12 Juni 2013.

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 5556 Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Pemerintah Kabupaten Bima Mengenai Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima Di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor: HK.201/2/7/DRJU.KUM.2013 yang ditandatangi pada 18 Juni 2013.

 Kesepakatan Bersama Mengenai antara Ditjen Hubud dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Letung Di Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau Nomor: HK.201/2/3/DRJU.KUM.2013 yang ditandatangani pada 28 Juni 2013.

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan PT. Angkasa Pura I (Persero) Mengenai Penyediaan Ruang Kantor Pengganti Gedung Kantor Otoritas Bandar Udara Nomor: HK.201/2/8/DRJU.KUM-2013 yang ditandatangani pada 16 Agustus 2013.

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 5657 Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud, PT. Freeport Indonesia, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Mengenai Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Mozes Kilangin Timika Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Nomor: HK.201/2/9/DRJU.KUM-2013 yang ditandatangani pada 5 September 2013.

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Pemerintah Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat Mengenai Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Baru Di Sungai Tebelian Kabupaten Singtang Provinsi Kalimantan Barat Nomor : HK.201/2/22/DRJU.KUM.2013.

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Pemerintah Kabupaten Paser Mengenai Penggunaan Bersama Pangkalan TNI AU Abdurahman Saleh Malang untuk Bandar Udara Nomor: HK.201/2/25/DRJU.KUM.2013. Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

P rofil DJU April 2014 5758 Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Pemerintah Kabupaten Paser Mengenai Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Baru Di Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur Nomor: HK.201/2/19/DRJU.KUM.2013 yang ditandatangani pada 12 November 2013.

 Kesepakatan Bersama antara Ditjen Hubud dengan Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Mengenai Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati pada Pesawat Udara dan Energi Terbarukan secara Berkelanjutan pada Pesawat Udara dan Energi Terbarukan secara Berkelanjutan pada Bandar Udara Nomor:HK-201/3/2/DJPU.KUM.2013 yang ditandatangani pada 27 Desember 2013.

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU April 2014 5859 Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

 Permasalahan tanah bandar udara diselesaikan dengan cara :

• Untuk permasalahan tanah di pengadilan, diberikan bantuan hukum kepada Ditjen Perhubungan Udara atau Bandar Udara

• Untuk permasalahan tanah di luar pengadilan, dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah

Posisi Juni 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU April 2014 5960 Permasalahan Peraturan Kelembagaan

 Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Penerbangan Masalah : Masih dalam proses persetujuan Kemenpan dan Reformasi Birokrasi

 Revisi KM 6 Tahun 2008 tentang Kriteria Klasifikasi Organisasi Unit Pelaksana Teknis Bandar Udara dan KM 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bandar Udara Masalah : Dalam proses finalisasi

Posisi Juni 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU April 2014 6061 Sumber Daya Manusia : Berdasarkan Unit Kerja

Total Pegawai 8429

371 692 360 485 265 Setditjen : Direktorat : 6256 Perbantuan AP I : Perbantuan AP II : Balai : Bandara UPT :

Posisi April 2014| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 61

Sumber Daya Manusia : Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Total Pegawai 8429 3948 2012

1423 1335

681

282 291 145 165 51 27 2 0

Posisi April 2014 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 62

Sumber Daya Manusia : Berdasarkan Pangkat/Golongan

Total Pegawai 8429

2500 2235

2000

1500 1317 1095 925 986 1000 642 619 442 500 117 4 0 6 2 29 7 2 1 0 : : : : : : : : : : : : : : : : : I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

Posisi April 2014| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 63

Sumber Daya Manusia : Berdasarkan Distribusi Pegawai

Total Pegawai 8429

Pulau Pulau Pulau Sumatera Kalimantan Sulawesi 1200 Pegawai 986 Pegawai 850 Pegawai Pulau Papua 1607 Pegawai

Kantor Pusat 1327 Pegawai Pulau Maluku Dan Maluku Utara 348 Pegawai

Pulau Jawa 562 Pegawai Pulau Bali NTT dan NTB 630 Pegawai

Catt : Komposisi PNS Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Berdasarkan Penyebaran Pegawai di AP I : 377, AP II : 495 dan Bandara Satuan Kerja : 47

Posisi April 2014 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 64

Sumber Daya Manusia : Berdasarkan Jenis Kelamin

Total Pegawai 8429

6551 7000

6000

5000

LAKI-LAKI 4000 PEREMPUAN 3000 1878

2000

1000

0 LAKI-LAKI PEREMPUAN

Posisi April 2014 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 65

Pendidikan Pegawai PNS yang mendapat beasiswa 2009-2013

Pendidikan Jumlah S-1 5 S-2 28 S-3 0 PNS yang telah mengikuti Ujian Dinas dan Penyesuaian Ijazah 2010-2013

2011 2012 2013 Ujian Dinas 65 57 58 SPI Sarjana Muda 11 37 23 SPI Sarjana 54 57 53 SPI Tk. S-2 8 3 7

Posisi : Desember 2013 │Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 66

Sumber Daya Manusia : Pejabat Struktural

Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V

1 Orang II a : 7 Orang III a : 44 Orang IV a : 154 Orang 142 Orang

II b : 8 Orang III b : 33 Orang IV b : 139 Orang

T

Total Pejabat Struktural : 528 Orang

Posisi April 2014| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 67

Sumber Daya Manusia : Daftar Nama Pejabat Eselon I/II Ditjen Hubud

No Jabatan Nama

1 Direktur Jenderal Perhubungan Udara Ir. Herry Bakti Singayuda Gumay, MM

2 Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Udara Ir. Arfiyanti Samad, MM

3 Direktur Angkutan Udara Ir. Djoko Murjatmodjo

4 Direktur Bandar Udara Ir. Ign. Bambang Tjahjono, CES

5 Direktur Keamanan Penerbangan Yusfandri Gona, IR., MH

6 Direktur Navigasi Penerbangan M. Nasir Usman , S.SiT 7 Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Muzaffar Ismail, IR., MSI

8 Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Drs. Adi Kanrio Dayanun, SH, MH, MM 14 9 Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II M. Pramintohadi Sukarno, IR., MSC

10 Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Ir. Moh Alwi, MM

11 Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Yuli Sudoso Hastono, SE., MSP

12 Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V M. Basuki Mardianto, SE., MM

13 Kepala Bandar Udara Hang Nadim Ir. Suprasetyo, IR

14 Kepala Bandar Udara Juwata Syamsul Banri, SE

15 Kepala Bandar Udara Sentani Herson, SH

16 Kepala Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Ir. Bagus Sunjoyo, MM

Posisi April 2014 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 68

Sumber Daya Manusia : Jumlah Inspektur Berdasarkan Unit Kerja

UNIT KERJA LEVEL 1 LEVEL 2 LEVEL 3 JUMLAH

DIT. ANGUD 32 10 6 48 DIT. KUPPU 83 9 53 145 DIT. KEMPEN 11 30 41 82 DIT. BANDAR UDARA 42 14 16 72 DIT. NAVIGASI PENERBANGAN 72 20 6 98 OTORITAS WIL I – BANTEN 43 13 5 61 OTORITAS WIL II – MEDAN 34 18 0 52 OTORITAS WIL III – SURABAYA 23 14 5 42 OTORITAS WIL IV – BALI 25 13 5 43 OTORITAS WIL V – MAKASSAR 36 7 4 47

Posisi Desember 2013 | Sumber: Sesditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 69

Sumber Daya Manusia : Jumlah Inspektur Berdasarkan Unit Kerja

UNIT KERJA LEVEL LEVEL 2 LEVEL 3 JUMLAH 1

OTORITAS WIL VI – PADANG 7 4 1 12

OTORITAS WIL VII – BALIKPAPAN 22 1 2 25

OTORITAS WIL VIII – MANADO 12 1 2 15

OTORITAS WIL IX – MANOKWARI 5 0 1 6

OTORITAS WIL X – MERAUKE 5 0 1 6

JUMLAH 452 154 148 754

Posisi Desember 2013 | Sumber: Sesditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 70

Sumber Daya Manusia : Pejabat Fungsional

JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH

ARSIPARIS 25 ANALIS KEPEGAWAIAN 20 STATISTISI 1 PERENCANA 21 PRANATA HUMAS 6 PRANATA KOMPUTER 4 PRANATA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 2 PARAMEDIS 54 PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN 8 TEKNISI PENERBANGAN - UPT BU 1167 - AP I 526 - AP II 459 PEREKAYASA 26 TOTAL 2319 Posisi Desember 2013 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 71

Rencana Penambahan SDM Tahun 2013 - 2017

JUMLAH USULAN FORMASI TA.2013 - 2017 NO PENDIDIKAN TOTAL KET. TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN 2013 2014 2015 2016 2017 Perencanaan SDM dimaksud sdh termasuk 1 SPESIALIS 5 - - - - 5 tenaga honorer kategori I sebanyak 32 orang 2 D.IV/S.I 822 13 17 25 18 895 3 D.III 644 304 250 186 130 1514 4 D.II 1070 98 63 53 18 1302 SLTA 5 4155 3918 2762 1704 1106 13645 SEDERAJAT 6 SMP 6 - - - - 6

7 SD 2 - - - - 2 JUMLAH 6704 4333 3092 1968 1272 17369

Posisi Desember 2013 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 72

Sumber Daya Manusia: Permasalahan

 Jumlah tenaga teknisi penerbangan belum memenuhi kebutuhan standar minimal ;

 Kompetensi personil yang belum memadai (belum secara keseluruhan memiliki STKP, rendahnya penguasaan bahasa asing dan perkembangan teknologi);

 Terbatasnya formasi pegawai dari pemerintah sehingga perencanaan kebutuhan SDM kurang optimal;

 Jumlah kebutuhan dan kompetensi Tenaga Operasional dan Tenaga Teknisi Penerbangan yang ada belum sesuai dengan standar minimal UPT Bandara;

Posisi Desember 2013| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 73

Sumber Daya Manusia: Permasalahan

 Terbatasnya lulusan SDM Teknisi Penerbangan dari STPI dan ATKP untuk kebutuhan Teknisi Penerbangan Bandar Udara karena tidak terdapatnya ikatan dinas;

 Update database kepegawaian untuk sebagian UPT dan Kantor Otoritas Bandara di lingkungan Ditjen Hubud kurang maksimal karena tergantung jaringan koneksi internet sehingga akurasi data belum optimal dan fitur dalam aplikasi database belum optimal;

 Masih belum adanya sistem pola karir yang baik bagi SDM Aparatur di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara;

 Belum optimalnya pembinaan SDM Aparatur di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara terkait dengan peningkatan dan pemenuhan kompetensi SDM disebabkan karena masih lemahnya kemampuan database kepegawaian. Posisi Desember 2013 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 74

DIREKTORAT ANGKUTAN UDARA Profil Angkutan Udara

URAIAN JUMLAH Perusahaan Angkutan Udara Operasi* 67

- Niaga berjadwal (termasuk kargo) 19 - Niaga tidak berjadwal (termasuk kargo) 48 Rute Komersil Dalam Negeri** 255

* Posisi April 2014| **Posisi Februari 2014 | Sumber: Dit. Angkutan Udara Profil DJU April 2014 75

Produksi Angkutan Udara Niaga Berjadwal

No Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014* 1 Penumpang

- Domestik 51.775.656 60.197.306 71.421.464 75.788.479 11.940.143

- Internasional 6.614.937 8.152.133 9.938.291 10.789.700 1.595.263

TOTAL 58.390.593 68.349.439 81.359.755 86.578.179 13.535.406

Pertumbuhan Penumpang

- Domestik 18,18 16,27 18,65 6,11

- Internasional 32,19 23,24 21,91 8,57

TOTAL 19,62 17,06 19,04 6,4

*Posisi Februari 2014| Sumber: Dit. Angkutan Udara diolah dari Data Produksi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Profil DJU April 2014 76

Produksi Angkutan Udara Niaga Berjadwal

No Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014* 2 Pesawat

- Domestik 417.717 504.519 614.712 639.413 95.979

- Internasional 50.793 61.755 69.946 79.915 12.291

TOTAL 468.510 566.274 684.658 719.328 108.270

3 Kargo (ton)

- Domestik 415.561 483.736 571.668 519.336 91.265

- Internasional 79.552 72.163 90.692 96.410 13.751

TOTAL 495.113 555.899 662.360 615.746 105.016

*Posisi Februari 2014 | Sumber: Dit. Angkutan Udara diolah dari Data Produksi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Profil DJU April 2014 77

Jaringan Rute Penerbangan Dalam Negeri

*Posisi Februari 2014 | Sumber: Dit. Angkutan Udara 78 Profil DJU April 2014 Jaringan Rute Penerbangan Luar Negeri Dilayani oleh Perusahaan Penerbangan Asing, WINTER SEASON 2013/2014 (26 Oktober 2013 s/d 29 Maret 2014)

Dari/Ke Banda Dari/Ke Medan: Dari/Ke Batam: Dari/Ke Tarakan: Dari/Ke Balikpapan: Dari/Ke Manado: Aceh: Singapura (VF,MI) 5 Subang KL (FY) Tawau (MH) Singapura (MI) 6 Singapura (MI) 6 Kuala Lumpur (AK) Kuala Lumpur (MH,AK) Malaka (FY) Kuala Lumpur (AK) Penang (FY) Subang KL (FY) Penang (AK, FY) Dari/Ke Pekan Baru: BTJ Dari/Ke Pontianak: Dari/Ke Solo: Singapura (MI) 5 Kuching (MH) Singapura (MI) 6 Kuala Lumpur (AK) MES TRK Kuala Lumpur (AK) Subang KL (FY) MDC Malaka (FY) PKU BTH Dari/Ke Surabaya: BPN Singapura (VF,MI) 4 Dari/Ke Padang: PNK Kuala Lumpur (AK) PDG Kuala Lumpur (MH,AK) Bandar Seri Begawan (BI) PLM Hongkong (CX) Taipei (CI,BR) UPG Dari/Ke Palembang: Dari/Ke Semarang: SRG Singapura (MI) 6 Singapura (MI) CGK BDO SUB Dari/Ke Makassar: Kuala Lumpur (AK) Kuala Lumpur (AK) SOC Singapura (AK) JOG DPS LOP Dari/Ke Lombok: Dari/Ke Jakarta: 6 Dari/Ke Bali: 2 Singapura (MI) Singapura (SQ,TR,VF) Hongkong (CX) Colombo (MJ) Singapura (SQ,VF) Melbourne (JQ,DJ) 7 Kuala Lumpur (MH,AK) Guangzhou (CZ) 1 Dubai (EK) Kuala Lumpur (MH,AK) Sydney (JQ,DJ) 7 1 Kota Kinabalu (AK) Xiamen (CA) Abu Dhabi(EY) Bangkok (TG,FD,8K) Perth (JQ,DJ) 7 Bangkok (TG) Shanzen (HU) Jeddah (SV) Darwin (VC,JQ) 7 Dari/Ke Yogyakarta: Phuket (FD) Manila (PR,5J) Nanning (3U) Madinah(SV) Brisbane (DJ) Singapura (AK) Hongkong (CX,HX) Ho Chi Minh (VN) Taipei (CI,BR) Riyadh (SV) Shanghai (MU) Adelaide (DJ) Bandar Seri Begawan (BI) Tokyo (JL,NH) 3 Kuwait (KU) Taipei (CI,BR) Amsterdam (KL) 1 Amsterdam (KL) Seoul (KE) Doha(QR) Seoul (KE) Frankfurt (LH) Perth (JQ) Sana’a(IY) Doha (QR) 1 Dari/Ke Bandung: Istanbul (TK) Sydney (QF) Anchorage (FX) Singapura (MI) 6

Kuala Lumpur (AK)

Catatan: 1 Code Share GA 5 Code Share GA-SQ-VA 2 Code Share MH 6 Code Share GA-SQ 3 Code Share UA 7 Code Share QF *Posisi Periode Winter 2013/2014 | Sumber: Dit. Angkutan Udara 4 Code Share SQ-VA 79 Profil DJU April 2014 Jaringan Rute Penerbangan Luar Negeri

Dilayani oleh Perusahaan Penerbangan Nasional, WINTER SEASON 2013/2014 (26 Oktober 2013 s/d 29 Maret 2014)

Dari/Ke Medan: Dari/Ke Semarang: Dari/Ke Balikpapan: Dari/Ke Makassar: Dari/Ke Surabaya: Singapura (QZ) Singapura (QZ) Singapura (8F,GM, GA) Singapura (GA) Singapura (JT, RI) Kuala Lumpur (QZ) Kuala Lumpur (QZ) Kuala Lumpur (QZ, RI) Penang (IW, SJ,QZ, GA, RI) Penang (QZ) Bangkok (QZ) Johor Baru (QZ) Dari/Ke Pekan Baru: Malaka (IW, SY) MES Singapura (RI)

PKU

BPN

UPG Dari/Ke Jakarta (Cengkareng : CGK): Singapura (GA,QZ, JT,SJ,RI) 5 Hongkong (GA,RI) CGK Shanghai (GA) HLP SRG Kuala Lumpur (GA,QZ,JT,RI) SUB Beijing (GA) Penang (QZ) BDO Guangzhou (GA) 3 JOG Bangkok (GA,QZ,RI) DPS Dari/Ke Bali: Tokyo (GA) Jeddah (GA,JT) Singapura (GA,QZ, RI) 2 Melbourne (GA) Melbourne (GA) Amsterdam (GA) Kuala Lumpur (QZ) Sydney (GA) Sydney (GA) Johor Baru (QZ) Dili (SJ, MZ) Perth (GA,QZ) Perth (GA) Madinah (JT) Hongkong (GA) Brisbane (GA) Osaka (GA) Abu Dhabi (GA) Dari/Ke Bandung: Dari/Ke Yogyakarta: Tokyo (GA) 4 Incheon (GA) 1 Taipe (GA) Singapura (QZ) Singapura (QZ) Osaka (GA) 6 Saigon (QZ, JT, GA) Kuala Lumpur (QZ) Haneda (GA) Incheon (GA) 1 Dari/Ke Jakarta (Halim perdana Kusuma : HLP): Singapura (8F,GM)

Catatan: 1 Code Share KE 4 Code Share CI 2 Code Share SQ-KL 5 Code Share KLM 3 Code Share CZ 6 Code Share VN *Posisi Periode Winter 2013/2014 | Sumber: Dit. Angkutan Udara 80 Profil DJU April 2014 Angkutan Udara Perintis 2014

2010 2011 2012 2013 2014* Rute 118 130 130 138 170 Kota Terpencil terhubungi 89 103 105 114 148 Kota/bandara terhubungi 117 123 119 142 168 Propinsi 14 15 19 20 21 Alokasi (juta Rp) 234.996 284.838 279.193 275.340 329.854 Subsidi BBM - Lokasi 8 9 10 9 10

- Anggaran (juta Rp.) 11,508 12,040 17,277 21.132 20.185 Armada 22 29 26 - - - CASSA 212 9 12 4 - - - DHC-6 8 8 10 - - - CESSNA 208 B 5 7 9 - - - F50 0 2 0 - - - PC 6 0 0 3 - -

*Posisi Maret 2014 | Sumber: Dit Angkutan Udara Profil DJU April 2014 81

Angkutan Udara Perintis 2014

JARINGAN PELAYANAN ANGKUTAN PERINTIS 2014: KPA PENYELENGGARA = 21 ALOKASI ANGGARAN = Rp. 329.854.384.640 JUMLAH RUTE = 170 RUTE SUBSIDI BBM = Rp. 20.185.000.000 di 10 Lokasi

Daftar KPA Penyelenggara: KPA Nagan Raya (4 Rute) KPA Palangkaraya (5 Rute) KPA Masamba (13 Rute) KPA Nabire (6 Rute) KPA Takengon (6 Rute) KPA Ketapang (5 Rute) KPA Sabu (6 Rute) KPA Manokwari (6 Rute) KPA Timika(21 Rute) KPA Gunung Sitoli (8 Rute) KPA Samarinda (13 Rute) KPA Ternate (4 Rute) KPA Jayapura (7 Rute) KPA Merauke (15 Rute) KPA (7 Rute) KPA Toli-Toli (5 Rute) KPA Langgur (9 Rute) KPA Wamena (12 Rute) KPA Singkep (7 Rute) KPA Selayar (6 Rute) KPA Sorong (5 Rute)

Posisi April 2014 | Sumber: Dit Angkutan Udara Profil DJU April 2014 82

Rekapitulasi Ijin Usaha

No URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014*

A. Perusahaan Angkutan Udara Niaga Berjadwal Penumpang Jumlah SIUP yang diterbitkan 1 (Kumulatif) 45 49 51 53 54 Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP 2 yang telah dicabut (Kumulatif) 27 27 30 32 32

Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP 3 yang masih berlaku (Kumulatif) 18 22 21 21 22 B. Perusahaan Angkutan Udara Niaga Berjadwal Khusus Kargo Jumlah SIUP yang diterbitkan 1 (Kumulatif) 4 4 6 6 6 Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP 2 yang telah dicabut (Kumulatif) 1 1 3 3 3

Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP 3 yang masih berlaku (Kumulatif) 3 3 3 3 3

*Posisi April 2014 Sumber: Dit. Angkutan Udara Profil DJU April 2014 83

Rekapitulasi Ijin Usaha

No URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014*

C. Rekapitulasi Ijin Usaha Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP 1 98 105 109 116 120 (Kumulatif) Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP 2 57 59 61 64 66 yang telah dicabut (Kumulatif)

Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP 3 41 46 48 52 54 yang masih berlaku (Kumulatif)

D. Perusahaan Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal Khusus Kargo Jumlah SIUP yang diterbitkan 1 4 4 4 4 4 (Kumulatif) Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP 2 1 1 1 1 1 yang telah dicabut (Kumulatif) Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP 3 3 3 3 3 2 yang masih berlaku (Kumulatif)

*Posisi April 2014| Sumber: Dit. Angkutan Udara Profil DJU April 2014 84

Kerjasama Luar Negeri

Bentuk Kerjasama Internasional yang telah dilakukan :

 Bilateral, melalui Air Service Agreement dengan 73 Negara dalam bentuk Perjanjian;

 Multilateral, saat ini terjalin dengan IMT - GT (Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle), BIMP-EAGA; (Brunei,Indonesia, Malaysia, Philipina East ASEAN Growth Area), ASEAN, APEC; D8, WTO, ICAO

Sumber: Dit. Angkutan Udara Profil DJU April 2014 85

DIREKTORAT BANDAR UDARA Profil Bandar udara (Ref. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 69 Tahun 2013)

BANDARA

BANDARA EKSISTING RENCANA BANDARA 237 Bandara 62 Bandara

DJU / PEMDA (211) PENETAPAN LOKASI (42) PT AP I (13) RENCANA (20) PT AP II (13) (termasuk rencana relokasi (16))

TOTAL 299 BANDARA

* Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 86

Potret Bandar Udara

No Pengelola KM 11 th 2010 PM 69 Th 2013 1. Ditjen HUBUD/PEMDA 187 Bandara 211 BU 2. PT. Angkasa Pura I (Persero) 13 Bandara 13 Bandara 3. PT. Angkasa Pura II (Persero) 12 Bandara 13 Bandara

* Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 87

Peran, Fungsi, Penggunaan, Hierarki & Klasifikasi Bandar Udara

No TKN KM 11 Tahun 2010 PM 69 Tahun 2013 A Penggunaan Bandara 1. Bandara Internasional 29 Bandara 29 Bandara 2. Bandara Domestik 204 bandara 270 Bandara B Hierarki Bandara 1. Pengumpul a. Skala Pelayanan Primer 8 Bandara 17 Bandara

b. Skala Pelayanan Sekunder 16 Bandara 27 Bandara

c. Skala Pelayanan Tersier 41 Bandara 28 Bandara

2. Pengumpan 168 Bandara 227 Bandara C Klasifikasi Bandara 4 C/4D/4E/4F (belum diatur) 92 Bandara 3C/3D (belum diatur) 106 Bandara 2A/2B/2C (belum diatur) 100 Bandara 1A/1B (belum diatur) 1 Bandara * Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 88

Bandara Intl untuk ASEAN opensky

1

5 2 3 4

Ditetapkan 5 (lima) bandara yang akan diliberalisasi untuk mendukung kebijakan ASEAN opensky dan perjanjian AFTA (atau China-AFTA) antara lain : Kualanamu - Medan, Soekarno-Hatta, Juanda - Surabaya, Ngurah Rai - Bali, Hasanuddin - Makassar. * Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 89

Ketersediaan Dokumen Rencana Induk Bandar Udara

No. Inventarisasi Rencana induk Jumlah Bandara A Bandara Eksisting 237 Rencana induk bandara yang ditetapkan oleh Menteri 1 39 Perhubungan 2 Rencana induk bandara yang ditetapkan oleh Bupati / Walikota 16 3 Dokumen studi rencana induk bandara 84 4 Belum mempunyai rencana induk bandara 98 B Rencana Bandara 62 Penetapan lokasi bandara baru yang didalamnya mengakomodir 1 22 rencana induk bandara Rencana induk bandara baru yang ditetapkan oleh Bupati / 2 2 Walikota 3 Dokumen studi rencana induk bandara baru 7 4 Belum mempunyai rencana induk bandara baru 31 T O T A L 299

* Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 90

Pangkalan Udara dan Bandar Udara yang Digunakan Bersama

Enclave Sipil 1. Bandar Udara Maimun saleh – Sabang 11. Bandar Udara Juanda – Surabaya NAD 12. Bandar Udara Abdul Rachman Saleh – 2. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II – Malang Pekanbaru 13. Bandar Udara Supadio – Pontianak 3. Bandar Udara Ranai – Natuna 14. Bandar Udara Sultan Hasanuddin – 4. Bandar Udara Sultan Mahmud Makassar Badaruddin II – Palembang 15. Bandar Udara Haluoleo - Kendari 5. Bandar Udara Halim Perdana Kusuma – 16. Bandar Udara Pattimura – Ambon Jakarta 17. Bandar Udara Mortai – Morotai 6. Bandar Udara Husein Sastranegara – Bandung 7. Bandar Udara Achmad Yani – Semarang 8. Bandar Udara Adi Suttjipto – DIY 9. Bandar Udara Adi Sumarmo – Solo 10. Bandar Udara Iskandar – Pangkalan Bun

* Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 91

Pangkalan Udara dan Bandar Udara yang Digunakan Bersama

Enclave Militer 1. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda – 15. Bandar udara H. Hasan Aroeboesman – Banda Aceh Ende 2. Bandar Udara Dabo – Kep. Riau 16. Bandar udara Satar Tacik – Ruteng 3. Bandar Udara Hang Nadim - Batam 17. Bandar Udara Mau Hau – Waingapu 4. Bandar Udara Depati Amir – Pangkal 18. Bandar Udara Tambaloka – Waikbubak Pinang 19. Bandar Udara wai Oti – Maumere 5. Bandar Udara syamsudin Noor – 20. Bandar Udara Sentani – Jayapura Banjarmasin 21. Bandar Udara Nabire – Nabire 6. Bandar Udara Stagen – Kotabaru 22. Bandar Udara Mopah – Merauke 7. Bandar Udara Sepinggan - Balikpapan 23. Bandar Udara Frans Kaisiepo – Biak 8. Bandar Udara Juwata -Tarakan 24. Bandar Udara Wamena – Papua 9. Bandar Udara Tjilik Riwut - 25. Bandar Udara El tari – Kupang Palangkaraya 26. Bandar Udara R.H. Fisabililah – 10. Bandar Udara Ngurah Rai – Denpasar Tanjung Pinang 11. Bandar Udara Sam Ratulangi – Manado 12. Bandar Udara Djalaluddin – Gorontalo 13. Bandar udara Mutiara – Palu 14. Bandar Udara Kasiguncu – Poso

* Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 92

Eco Airport (Ecologycal Airport)

 Bandara dengan visi global lingkungan hidup, terpadu, serasi dan selaras dengan lingkungan sekitarnya, serta mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

 Penyelenggara bandara wajib melakukan pengelolaan lingkungan hidup terhadap komponen; udara, energi, kebisingan/getaran, air, tanah, limbah, lingkungan alamiah, dan lain-lain.

 Penyelenggara Bandar Udara membentuk Dewan Pengelola Lingkungan Hidup Bandara (Eco Airport Council) yang diketuai oleh Kepala Badan Usaha Bandar Udara atau Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara.

 Eco Airport Council menetapkan Airport Environment Plan, melaksanakan, memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan eco airport.

 Setiap bandar udara wajib menerapkan eco airport (reff. PP No. 40 Tahun 2012).

Posisi: Desember 2013 | Sumber: Dit. Bandar Udara

P rofil DJU April 2014 93 Eco Airport (Ecologycal Airport) No Pencapaian Keterangan 1. Sudah membentuk eco airport 20 Bandar Juanda – Surabaya council Udara Ngurah Rai – Denpasar Soekarno – Hatta – Cengkareng Polonia – Medan Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang Minangkabau - Padang Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru Halim Perdanakusuma – Jakarta Supadio – Pontianak Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh Husein Sastranegara – Bandung RH. Fisabilillah – Tj. Pinang Depati Amir – Pangkal Pinang Sultan Thaha – Hang Nadim – Batam Sultan Hasanuddin - Makassar H.A.S Hanandjoeddin - Tanjung pandan Sentani - Jayapura Tjilik Riwut - Palangkaraya Mutiara - Palu 2. Sudah disusun master plan eco PT. Angkasa Pura II (Persero) airport Posisi: Desember 2013 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 94

Kegiatan Yang Mendukung Eco Airport

No Kegiatan Lokasi 1. Penanaman Pohon Soekarno – Hatta – Cengkareng Hang Nadim – Batam Sultan Mahmud Badaruddin II – Juwata – Tarakan Palembang Sultan Hasanuddin - Makassar Tjilik Riwut – Palangkaraya Juanda – Surabaya 2. Penghematan Energi - Desain terminal Terminal 3 Soekarno – Hatta – Cengkareng Terminal Sultan Mahmud hemat energi Terminal Hasanuddin – Makassar Badaruddin II – Palembang Terminal Ngurah Rai - Denpasar Terminal Kualanamu – Medan Terminal Kalimarau - Berau Terminal Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru

Radin Inten II – Buli – Maba - Pemasangan Solar Yuvai Semaring – Longbawan Batom – Batom Cell Bandaneira – Pulau Banda Rampi – Rampi Merdey – Manokwari (Bintuni) Ilaga – Ilaga Rokot – Sipora Seko – Seko Long Apung – Long Apung Komodo – Labuhan Bajo Wahai – Pulau Seram Namrole – Pulau Buru Wamena – Wamena, Papua Andi Jemna - Massamba

Posisi: Desember 2013 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 95

Kegiatan Yang Mendukung Eco Airport

No Kegiatan Lokasi 2. - Pemasangan Aek Godang – Padangsidampuan Torea – Fakfak lampu LED H.AS Hanandjoedin – Tj. Pandan Utarom – Kaimana (Taxiway Light) Rahadi Oesman – Ketapang Tunggul Wulung – Cilacap Djalaluddin – Gorontalo Mopah – Merauke Radin Inten II – Lampung Batoambari – Bau- Bau Mozez Kilangin – Timika Aeropala – Selayar Fatmawati – Bengkulu Sentani – Jayapura Abdul Rahman Saleh – Malang Blimbingsari – Banyuwangi Hang Nadim – Batam Temindung - Samarinda Halueleo - Kendari 3. Penghematan air Soekarno – Hatta – Cengkareng Sultan Mahmud (3R) Ngurah Rai – Denpasar Badaruddin II – Palembang Kualanamu – Medan Adi Sumarmo - Solo 4. Pengelolaan Sampah Soekarno – Hatta - Cengkareng Juanda – Surabaya (Incinerator & Kualanamu – Medan Sultan Mahmud Komposting) Ngurah Rai - Bali Badaruddin II – Palembang

Posisi: Desember 2013 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 96

MEDAN BARU SOEKARNO HATTA SAMARINDA BARU KOMODO LABUAN Relokasi Bandara Pengembangan Relokasi BU BAJO Polonia BU Temindung Pengembangan BU

Pembangunan dan Pengembangan Bandara Strategis & Fasilitas Navigasi Strategis

JAATS KERTA JATI – JAWA BARAT JUANDA SURABAYA NGURAH RAI BALI Pembangunan BU Pengembangan BU Pengembangan BU

97 P rofil DJU April 2014 Pengoperasian dan Peresmian Bandar Udara Kuala Namu – Medan

. Bandar Udara Medan Baru berlokasi di Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kab Deli Serdang . Anggaran Pembangunan fasilitas sisi udara dan sebagian fasilitas sisi darat yang tidak komersial dianggarkan melalui APBN sebesar Rp. 3,39 Trilyun. . Anggaran Pembangunan sisi darat melalui anggaranPT. Angkasa Pura II sebesar Rp. 2,2 Trilyun . Pembangunan meliputi antara lain : Landas Pacu 3.750 x 60 m2 (A- 380), Terminal Pnp 118.930 m2 (8,1 juta pnp) . Pelaksanaan pembagunan dimulai 2007 s/d 2013. Bandar Udara Medan Baru sudah beroperasi pada 25 Juli 2013 dan sudah diresmikan oleh Presiden RI tanggal 27 Maret 2014

*Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 98

Pengembangan Bandar Udara Soekarno Hatta

. Anggaran Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Soekarno Hatta dianggarkan melalui anggaran PT. Angkasa Pura II sebesar Rp. 4,7 Trilyun . Pengambangan Bandara meliputi 1. Pembangunan Apron dari 777.668m2 menjadi 1.561.962m2, progress per November 2013, rencana 56,04 % dan realisasi 56,02%, target penyelesaian Agustus 2014 dan target operasional September 2014. 2. Pembangunan T3 dari 334.060 m2 = 22 JPT menjadi 739.053 m2 = 62 JPT, progres per April 2014 rencana 26,2% dan realisasi 24,6% dan target operasional T3 tahap I September 2014. 3. Pembangunan Runway 3 masih terkendala masalah lahan.

*Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 99

Pengembangan Bandar Udara Ngurah Rai - Bali

. Rencana Anggaran Biaya Pembangunan mencapai ± Rp. 2,584 Triliun yang bersumber dari dana PT. Angkasa Pura I (Persero) dan dari pinjaman Bank . Pekerjaan dimulai pada tahun 2010 dan telah selesai pada bulan Desember 2013. . Pengoperasian Terminal Baru telah dilaksanakan pada tanggal 19 September 2013. *Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 100

Pembangunan Bandar Udara Samarinda Baru

1. Pemindahan Bandar udara Temindung yang terletak ditengah kota yang padat ke lokasi baru di Sungai Siring yang berjarak ± 20 Km dari Kota Samarinda. 2. Kebutuhan Anggaran yaitu APBD Prov Kalimantan Timur (2011 – 2013) : Rp.696 Milyar dengan kontrak Multiyears (sisi darat). 3. Pelaksanaan pembangunan sisi darat telah dimulai tahun 2011 dan direncanakan selesai pada tahun 2013.

*Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 101

Pembangunan Bandar Udara Samarinda Baru

4. Progress fisik sisi darat telah selesai 100 % per Desember 2013) : a. Paket 1 Bangunan Teknis & Infrastruktur (Penyiapan lahan, Jalan & Drainase, ATC, Power Station, Main fire station,Meteorological Station, Airport maintenance, Apron Services) 100 %; b. Paket 2 Gedung Terminal Penumpang 100%; c. Paket 3 Bangunan Penunjang (Hanggar, Cargo, Adm. Building, VVIP building, WTP, STP, Staf Housing, Incenerator, Fuel Farm Office, Medical Centre) 85%.

*Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 102

Pengembangan Bandar Udara Juanda Surabaya

. Anggaran Biaya Pembangunan mencapai Rp. 946 Milyar bersumber dari PT. Angkasa Pura I (Persero).

. Pembangunan meliputi pekerjaan sebagai berikut : a. Pembangunan Gedung Terminal T2 seluas 49.500 m2; mampu menampung penumpang 6 Juta Pax/Year; b. Pembangunan apron seluas 72.554 m2 kapasitas 15 Pesawat, gedung parkir (T.2) akses penghubung T-1 & T-2, PIERR, dan Penyempurnaan taxiway.

. Pembangunannya telah dimulai pada tahun 2012 dan telah selesai pada Desember 2013. . T2 Bandar Udara Juanda Surabaya sudah beroperasi pada 17 Februari 2014.

*Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 103

Pembangunan Gedung JAATS

. Pembangunan Gedung Gedung Jakarta Automated Air Traffic Services (JAATS) pada area seluas 74.000 m2, Meliputi Gedung Operasi seluas 9.447,8 m2, Gedung LPPNPI seluas 5786,6 m2, Gedung Dormitory seluas 4.478,59 m2, Gedung Penunjang Operasi seluas 8.062,86 m2 dan Gedung Utilitas seluas 4.336,09 m2.

. Anggaran Biaya Pembangunan Gedung Jakarta Automated Air Traffic Services (JAATS) mencapai Rp. 377,528 Milyar yang bersumber dari dana APBN.

. Pekerjaan dimulai pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dan telah selesai Desember 2013 sudah diserah terimakan dari Kementerian Perhubungan ke LPPNPI bulan Februari 2014.

*Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 104

Pembangunan Bandar Udara Komodo Labuan Bajo

. Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Terminal Penumpang Rp. 167 Milyar • Tahun 2012 Rp. 45,605 Milyar • Tahun 2013 Rp. 95,796 Milyar • Tahun 2014 Rp. 40 Milyar

. Gedung Terminal Baru seluas 9.000 m2; mampu menampung penumpang < 500 ribu Pax/Year pembangunannya telah dimulai pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

. Pada Tahun Anggaran 2014 terdapat Lanjutan Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan Gedung Terminal Penumpang sampai akhir maret 2014. Direncanakan pada Tahun 2014 Terminal Penumpang Baru sudah dapat dioperasionalkan.

. Posisi pekerjaan terminal masih dalam proses tender.

*Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 105

Pembangunan Bandar Udara Kerta Jati – Jawa Barat

• Tujuan Pembangunan Bandar Udara Kertajati Pengembangan Aksesibilitas di Provinsi Jawa Barat, Pemacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemenuhan Sarana dan Prasarana Transportasi Udara, dan Keterpaduan Antar Moda Transportasi (Jalan Tol, Kereta Api, Pelabuhan).

• Skema pendanaan dari APBN, APBD, rencana KPS/PPP (Kerjasama Pemerintah Swasta).

• Pagu anggaran APBN Tahun 2013 dialokasikan sebesar 130 Milyar, dengan nilai yang terkontrak 95,414 Milyar.

• Tahun 2014 dialokasikan APBN Rp 80M untuk sisi udara dan APBD Rp 130M (pembebasan lahan) untuk sisi darat. Posisi saat ini masih dalam proses tender

*Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 106

Potret Bandar Udara Berdasarkan Kemampuan Daya Dukung Landas Pacu

PANJANG LANDASAN (m) TIPE PESAWAT JUMLAH BANDARA ARFL <800 C212, DHC Twin Otter, Cessna, Grand Caravan 55 800 < ARFL < 1200 ATR 42, Xian M 60, Dash 8 61 1200 < ARFL < 1800 B737, F100, Bae146, ATR 72, F50 63 1800 < ARFL B747, B777, B767, B737, A320, A330 63 T O T A L 242 Potret bandara berdasarkan kemampuan daya dukung landas pacu terdiri 237 bandara eksisting berdasarkan PM 69 Tahun 2013 Dan 5 bandara khusus yang sudah diverifikasi *Posisi Desember 2013 | Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 107

Jumlah Personel Bandar Udara Berlisensi

No Jenis Personel Jumlah (Orang) 1. Personel Teknik Bandar Udara 926 2. Personel Elektronika Bandar Udara 54 3. Personel Listrik Bandar Udara 1462 4. Personel Mekanikal Bandar Udara 209 5. Personel Pengatur Pergerakan Pesawat Udara 419 (Apron Movement Control / AMC) 6. Personel Peralatan Pelayanan Darat Pesawat 7506 Udara (Ground Support Equipment / GSE) 7. Personel Pemandu Parkir Pesawat Udara 3188 (Mashaller) 8. Personel Pelayanan Garbarata (Aviobridge) 837 9. Personel Pelayanan Pendaratan Helikopter 3032 (Helicopter Landing Officer / HLO)

* Posisi Desember 2013| Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 108

Jumlah Bandar Udara Yang Bersertifikat dan Beregister

No Sertifikat / Register Jumlah

1. Sertifikat Bandar Udara 80

2. Register Bandar Udara

a. Bandara Umum 6

b. Bandara Khusus 42

3. Register Waterbase 1

4. Register Heliport : a. Helideck 185

b. Elevated Heliport 29

c. Surface Level Heliport 70

Posisi Desember 2013| Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 109

Penerbitan Sertifikat Peralatan dan Utilitas Bandar Udara

No Jenis Kegiatan Jumlah

Sertifikasi Peralatan Ground Suport Equipment 1. (GSE) 1033 a. Motorized

2947 b. Non Motorized

Jumlah 3980

2. Sertifikasi Peralatan Airfield Lighting System (AFL) 0

3. Sertifikasi Peralatan Catu Daya 0

Posisi Desember 2013| Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 110

Sarana dan Prasarana

Permasalahan:  Kurangnya sarana dan prasarana khususnya di Indonesia Bagian Timur, daerah rawan bencana, perbatasan dan pulau-pulau terluar;

 Ketidaksesuaian antara program dengan ketersediaan anggaran;

 Usulan pembangunan bandara dari pemda tidak disertai dokumen yang lengkap, sesuai dengan peraturan ynag berlaku.

Tindak Lanjut:

 Peningkatan Sarana dan prasarana khususnya di Indonesia Bagian Timur, daerah rawan bencana, perbatasan dan pulau-pulau terluar.

* Sumber: Dit. Bandar Udara P rofil DJU April 2014 111

DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN Program Keamanan Penerbangan

Dalam rangka meningkatkan keamanan penerbangan di seluruh Indonesia guna menjalin transportasi yang aman, telah diterbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional.

Program Keamanan Penerbangan Nasional yang bertujuan : melindungi keselamatan, keteraturan dan efisiensi penerbangan di Indonesia melalui pemberian regulasi, standard dan prosedur serta perlindungan yang diperlukan bagi penumpang, awak pesawat udara, personil di darat dan masyarakat dari tindakan melawan hukum.

Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 112

Data Pengesahan ASP, AOSP , RASP dan AEP

Jumlah yang Sudah Disahkan ASP AOSP RASP AEP Bandara PT AP I 13 - - 14 Bandara PT AP II 12 - - 13 Bandara UPT 33 - - 10 Bandara UPTD - - - - Bandara Khusus 3 - - 5 - 40 - - Airlines - 18 (Asing) - - Regulated Agent - - 15 - Jumlah 61 58 15 42

ASP = Airport Security Program AOSP = Aircraft Operator Security Program RASP = Regulated Agent Security Program Posisi Desember 2013 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan AEP = Airport Emergency Plan

Profil DJU April 2014 113 Data PPNS Penerbangan Sipil

NO UNIT KERJA JUMLAH

1 Kantor Pusat 35 2 Otoritas Bandar Udara 22 3 Bandar Udara 25 4 Biro Hukum, Kemenhub 1 5 KNKT 1 6 STPI 3 7 Balai Teknik Penerbangan 1 8 Balai Kalibrasi 3 JUMLAH 91

Posisi Maret 2014 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

Profil DJU April 2014 114 Peralatan Security Pada Bandara Ditjen Perhubungan Udara

Nama Peralatan

Unit Pelaksana X-RAY WTMD HHMD Body Inspection Liquid Explosive Machine Detector Detector

UPT 258 190 380 1 10 32

PT. Angkasa Pura I 135 96 148 5 - 23

PT. Angkasa Pura II 151 117 98 2 - 28

JUMLAH 544 403 626 8 10 89

Posisi Maret 2014| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 115

Kendaraan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Pada UPT Bandara Ditjen Perhubungan Udara

Kebutuhan Ideal Existing (Unit) Jenis Kendaraan (Unit) Foam Tender Tipe I (FT I) 3 3 Foam Tender Tipe II (FT II) 10 3 Foam Tender Tipe III (FT III) 13 2 Foam Tender Tipe IV (FT IV) 47 78 Foam Tender Tipe V (FT V) 19 89 Foam Tender Tipe VI (FT VI) 126 5 Rapid Intervention Vehicle ( RIV ) 107 105 Ambulance 177 80 Nurse Tender 30 1 Comando Car 29 7 Rescue Boat 1 1 Removal Disable A/C ( Salvage ) - 2 Posisi Maret 2014| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 116

Penerbitan/perpanjangan Lisensi Personil PKP-PK dan Salvage 2014

JUMLAH PERSONIL NO KEGIATAN Teknisi BASIC JUNIOR SENIOR TOTAL Salvage Pemeliha raan** 1 UPT Ditjen Hubud 673 185 172 1030 - 37

2 PT. AP I 138 49 287 474 25 -

3 PT. AP II* 126 139 427 692 139 - 4 Bandara Khusus 32 19 3 54 - -

TOTAL 969 392 889 2256 164 17 * Personel pemilik lisensi salvage tidak dihitung karena sama dengan personel pemilik lisensi PKP-PK (1 orang memiliki 2 lisensi) ** Lisensi Teknisi Pemeliharaan Kendaraan PKP-PK (terbit bulan November tahun 2013)

Posisi Maret 2014 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 117

Pemegang Buku SKP dan Rating Teknisi Fasilitas Keamanan Penerbangan

JENIS SKP NO KEGIATAN KET DASAR TERAMPIL AHLI

1 UPT Ditjen Hubud 0 31 48 2 PT. AP I 0 23 31 3 PT. AP II 0 13 26

TOTAL 0 67 105

Posisi Maret 2014 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 118

Personel Keamanan Penerbangan yang Telah Memiliki Sertifikat Kecakapan Personal

JUMLAH PERSONIL NO KEGIATAN NON BASIC JUNIOR SENIOR TOTAL LISENSI 1 UPT Ditjen Hubud 269 120 82 326 797

2 PT. AP I 108 347 202 136 793

3 PT. AP II 435 863 347 - 1645

4 Outsourcing (OS) 1224 156 - - 1380 TOTAL 2036 1486 631 462 4615

Posisi Maret 2014 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 119

Rekapitulasi dan Perpanjangan Lisensi Dangerous Goods Tipe A dan B

LISENSI NO Lembaga Diklat TIPE A TIPE B JUMLAH Initial REC INTIAL REC

1 Aviation Training Center 121 0 0 0 121 Garuda Indonesia Training 2 472 35 0 0 507 Center 3 Lion Training Centre 91 3 0 0 94

4 DAS Aviation Training Center 26 25 0 0 51

5 ATKP Makassar 35 0 0 0 35

6 ATKP Surabaya 0 0 0 0 0

7 Bali Aviation Training Center 0 0 0 0 0 8 Sekolah Tinggi Penerbangan 19 0 0 0 19 Indonesia 9 Unit Pelaksana Teknis 26 10 0 16 52 10 PT. DGM 6 0 0 0 6

Posisi Maret 2014 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 120

Rekapitulasi dan Perpanjangan Lisensi Dangerous Goods Tipe A dan B

LISENSI NO Lembaga Diklat TIPE A TIPE B JUMLAH Initial REC INTIAL REC 11 Farin 64 48 20 0 132

12 Pelita Training Center 12 0 0 0 12

13 Jas Training Center 84 31 0 0 115

14 Three Sky Center 18 0 0 0 18

15 Persada Dirgantara 21 0 0 0 21 16 PT. Pradana 67 7 0 0 74 17 PT. AP 1 0 0 0 0 0 18 PT. AP 2 0 0 0 0 0 19 BP3 Palembang 16 0 0 0 16 20 PT. Anugerah MPN 0 0 0 0 0 21 Lagun Aviation 0 0 0 0 0

Posisi Maret 2014 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 121

Rekapitulasi dan Perpanjangan Lisensi Dangerous Goods Tipe A dan B

LISENSI NO Lembaga Diklat TIPE A TIPE B JUMLAH Initial REC INTIAL REC 22 Quarta TC 122 41 28 0 191

23 BPPP Jayapura 24 0 14 0 38

24 PT. Gemilang 0 0 0 0 0

25 HTC 0 0 0 0 0

26 PT. PTN 0 0 0 0 0 27 Nusa Flying International 0 0 0 0 0 28 PPSDM Hubud 21 0 0 0 21 29 STMT Trisakti 0 0 0 0 0 30 Angkasa Pura Logistik 14 0 0 11 25 31 PT. Nurma Avia Pratama 111 0 0 0 111 32 PT. Gapura Angkasa 82 10 0 9 101 TOTAL 1452 210 42 36 1754 Posisi Maret 2014 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 122

Kerjasama Luar Negeri

Kerjasama Internasional yang dilaksanakan Ditjen Hubud di bidang Keamanan Penerbangan dengan berbagai organisasi internasional meliputi:

 ICAO (International Civil Aviation Organization)  Cooperative Aviation Security Programme – Asia Pasific (CASP – AP)  ICAO Courses, Workshops and Seminars

 Singapura  Penempatan In-Fight Security Officer (ISO) pada maskapai penerbangan berbendera Singapura  Pelatihan dan kursus bagi para personel Dit. Keamanan Penerbangan  Regional Meeting Bidang Keamanan Penerbangan

 Australia  Indonesia - Australia Avsec Project (IAAP)  Australia Leadership Awards Fellowship (ALAF)  Avsec Forum Annual Meeting  Penempatan Australian Avsec Adviser

Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 123

Kerjasama Luar Negeri

Kerjasama Internasional yang dilaksanakan Ditjen Hubud di bidang Keamanan Penerbangan dengan berbagai organisasi internasional meliputi:

 Jepang  Bantuan fasilitas keamanan penerbangan di beberapa bandara Indonesia  Profesional development course and workshop

 Belanda  Training Inspector di bidang keamanan penerbangan  Bantuan teknis penyusunan peraturan penerbangan

 United Kingdom  Aviation Security Manager Course

Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 124

Sarana dan Prasarana

Permasalahan:  Kurangnya fasilitas kendaraan PKP-PK & rendahnya performa serta umur kendaraan yang tua;

 Kurangnya personil Aviation Security.

Tindak Lanjut:  Peremajaan dan pengadaan fasilitas PKP-PK.

Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan Profil DJU April 2014 125

DIREKTORAT NAVIGASI PENERBANGAN Pengelolaan Ruang udara Indonesia

BATAS FIR INDONESIA (ICAO RAN I 1973 DI HONOLULU) dan BATAS TERITORI (PP 38 TAHUN 2002)

Christmas Island Wilayah teritori Indonesia LUAS FIR : 2.219.629 NM2 Ruang udara di luar teritori yang dikelola Indonesia LUAS TERITORI : 1.476.039 NM2 Ruang udara dalam teritori Indonesia yang didelegasikan ke Singapura

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 126

Ruang Udara Indonesia : Flight Information Region/FIR

06 00 N 04 00 N 04 00 N 06 00 N 097 30 E 132 30 E 03 30 N 03 30 N 118 00 E 092 00 E 133 00 E 141 00 E 00 00 01 39 N 108 00 E 102 10 E 00 00 UJUNG PANDANG 01 13 N 105 10 01 13 FIR 113 35 E E 109 00 E 00 00 00 50 S 104 46 E 106 00 E

03 00 S 02 00 S 06 20 N 110 23 E 092 00 E 141 00 E 06 55 S 08 20 S 141 00 E 110 23 E 07 00 S JAKARTA FIR 135 00 E 09 20 S 09 50 S 126 50 E 139 40 E 12 00 S 12 00 N 09 50 S 12 00 S 114 30 E 123 20 E 141 00 E 107 00 E

• ATC AUTOMATION SYSTEM IN JAKARTA : JAATS (COMSOFT) • ATC AUTOMATION SYSTEM IN MAKASSAR : MATSC (EUROCAT-X) Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 127

Fasilitas VHF-ER Tahun 2012

FASILITAS VHF-ER:

 Fasilitas komunikasi lalu lintas penerbangan untuk memenuhi bandara dengan kualifikasi ruang udara ACC yang terdiri dari JATSC dan MATSC;

 Fasilitas VHF-ER berada di lokasi-lokasi luar bandara untuk memperluas jangkauan bandara sehingga sesuai dengan ruang udara ACC.

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 128

Fasilitas VHF -ER Tahun 2013

Gn.Linten Aceh 132,3 MHz Sibiru-biru Natuna Tarakan 132,3 132,505 Mhz Makauwembeng Meulaboh MHz Matak Manado Sidikalang 128,095 Mhz Pekan Baru Galela

132,3 MHz Sorong Pangkal Balikpapan Palu 128,1 MHz Pinang Pontianak Muaratewe 132,495 132,5 133,7 MHz h Biak Jayapura 132,9 MHz MHz Mhz Palembang Tanjung Pandan 132.5 MHz Bukit Kendari 128,1 MHz 132,7 MHz 125,7 MHz Pangkalan Bun Bontang 128,105 MHz Banjarmasin 132,505 MHz Gn. Nona Tangkuban 132,5 MHz Ambon perahu Malino Timika Jangli 128,1 MHz 120,9;130,1;129, Semarang 132.5 128,1 MHz 9; MHz 120,9;125,7 Saumlaki 132,7;133,7 MHz MHz Pangandaran Gedangan Surabaya 128,095 MHz 132,7 MHz 123,9 MHz Merauke Kintamani 128,1 Mhz Bali Waingapu Kupang 128,9;120,7; 128,3 128,3 MHz 128,3 MHz MHz Total LOCATION

43 Gunung Linten Aceh, Pekan Baru, Sidikalang, Sibiru-biru, Padang, Pangkal Pinang, Palembang, Tanjung Pandan, Lampung, Tangkuban Perahu, Pangandaran, Jangli Semarang, Yogya, Gedangan Surabaya, Kintamani Bali, Pontianak, Banjarmasin, Pangkalan Bun, Tarakan, Muara teweh, Balikpapan, Palu, Malino Bukit Kendari, Luwuk, Waingapu, Kupang, Makauwembeng Manado, Gunung Nona Ambon, Sorong, Saumlaki, Biak, Timika, Merauke, Bontang, Galela, Jayapura, Matak, Natuna, Meulaboh, Muara Teweh Posisi Desember 2013 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 129

Fasilitas Pelayanan VHF-AG UNIT TWR Tahun 2013

FASILITAS PELAYANAN VHF-AG UNIT TOWER:

 Fasilitas komunikasi lalu lintas penerbangan yang berada pada bandara yang memiliki kualifikasi ruang udara Unit TOWER;

 Fasilitas tersebut berupa fasilitas komunikasi VHF-AG yang dilengkapi dengan fasilitas recorder.

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 130

Fasilitas VHF-AG UNIT TWR Tahun 2013

52 Lokasi SIM POLONI A JUWATA HANGNADIM H. FISABILILLA KALIMARA SAM H SSK II TEMINDUNGU RATULANGI FRANS SUPADI TJILIKRIWU ST. KAISEPO O DEO RENDANI T BABULLAH S.THAHA JALALUDI H. ASAN MUTIAR RAHADI. O N BIM A LUWUK H.HANANJUDI SEPINGGA SENTANI DEPATI N N MOANAMAN HALULE AMIR ISKANDA I O PATTIMUR SB II R S. WAMENA FATMAWATI HASANUDDI A MOSES NOOR SOETTA AHMADYA N KILANGIN RADININTENII HALIM NI JUAND BUDIART A LOMBO O ABDURRAHMAN K HUSEIN S S FRANS SEDA ADI MOPAH ADI SALAHUDIN SUCIPTO SUMARMO NGURA UMBU ELTARI H RAI MEHANG KUNDA

Sultan Iskandar Muda| Kualanamu | Hang Nadim | H. Fisabilillah | S. Syarif Kasim II | Sultan Thaha | BI Minangkabau | Depati Amir |Fatmawati | S. Badaruddin II | Radin Inten II | H. A. Hanandjoedin | Soekarno Hatta | Halim Perdana Kusuma | Budiarto | Husein Sastranegara | Adi Sutjipto | Adi Sumarmo | Ahmad Yani | Juanda | Abdurrahman Saleh | Banyuwangi | Ngurah Rai | Lombok | M. Salahuddin | Frans Seda | Umbu Mehang Kunda| El Tari | Supadio | Rahadi Oesman | Tjilik Riwut | Iskandar | H. Asan | Temindung | Sepinggan | Juwata | Syamsuddin Noor | Hasanuddin | Mutiara | Sam Ratulangi | Djalaluddin | Haluoleo | Sultan Babullah | Pattimura | DEO | Rendani | Frans Kaisiepo | Moses Kilangin | Sentani | Wamena | Mopah | Luwuk | Berau

Posisi Desember 2013 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 131

Fasilitas Pelayanan VHF-AG UNIT APP Tahun 2013

FASILITAS PELAYANAN VHF-AG UNIT APP:

 Fasilitas komunikasi lalu lintas penerbangan yang berada pada bandara yang memiliki kualifikasi ruang udara APP;

 Fasilitas tersebut berupa fasilitas komunikasi VHF-AG yang dilengkapi dengan fasilitas recorder;

 Beberapa lokasi fasilitas komunikasi VHF AG UNIT APP di- combine dengan UNIT TOWER.

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 132

Fasilitas VHF-AG APP Tahun 2013 32 Lokasi

Gn. LINTEUNG

POLONI A SIBIRU- H. SIDIKALAN BIRU SAM G FISABILILLA JUWATA RATULANGI ST. SSK II H BABULLAH FRANS KAISEPO JALALUDI SUPADI MUTIAR SB II N BIM O A SEPINGGA SENTANI DEPATI N ISKANDAAMIR HALULE R O S. HASANUDDI PATTIMUR NOOR N A MOSES SOETT KILANGIN A AHMADYA JUAND NI HUSEIN S A LOMBO ADI K SUCIPTO NGURA H RAI ELTARI

Gn. Linteung | Kualanamu | Sibiru-biru | H. Fisabilillah | S. Syarif Kasim II | BI Minangkabau | Depati Amir | S. Badaruddin II | Soekarno Hatta | Husein Sastranegara | Adi Sutjipto | Ahmad Yani | Juanda | Ngurah Rai | Lombok | El Tari | Supadio | Iskandar | Sepinggan | Juwata | Syamsuddin Noor | Hasanuddin | Mutiara | Sam Ratulangi | Djalaluddin | Haluoleo | Sultan Babullah | Pattimura | Frans Kaisiepo | Moses Kilangin | Sentani | Sidikalang | DEO

Posisi Desember 2013 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 133 Fasilitas Pelayanan RDARA/MWARA

FASILITAS PELAYANAN RDARA/MWARA :

 Fasilitas komunikasi lalu lintas penerbangan ruang udara Flight Service Sector;

 Fasilitas tersebut berupa fasilitas komunikasi HF.

 RDARA merupakan fasilitas informasi lalu lintas penerbangan untuk kawasan regional

 MWARA merupakan fasilitas informasi lalu lintas penerbangan untuk kawasan internasional

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 134

Flight Service Sector

RDARA MEDAN INFORMATION MWARA MEDAN INFORMATION

RDARA PONTIANAK RDARA MANADO INFORMATION INFORMATION RDARA BIAK INFORMATION RDARA BALIKPAPAN INFORMATION RDARA AMBON INFORMATION RDARA JAYAPURA INFORMATION RDARA PALEMBANG INFORMATION RDARA BANJARMASIN INFORMATION RDARA UJUNG PANFANG INFORMATION RDARA JAKARTA INFORMATION MWARA JAKARTA INFORMATION RDARA MERAUKE INFORMATION

RDARA BALI INFORMATION

RDARA KUPANG INFORMATION RDARA (14 Unit) MWARA (2 Unit)

Posisi Desember 2013 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 135

Fasilitas AFTN, Fasilitas AMSC dan Teleprinter

Fasilitas AFTN dan Fasilitas AMSC dan Teleprinter :

 AFTN merupakan jaringan ground-ground untuk komunikasi antar ground station;

 Fasilitas AMSC merupakan fasilitas switching sebagai media pada jaringan AFTN;

 Fasilitas Teleprinter merupakan End System pada jaringan AFTN.

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan 136 P rofil DJU April 2014 Indonesia AFTN Network Tahun 2014

JAKARTA DGAC HQ WRRR T. PINANG T. PANDAN SAMARINDA TARAKAN WIDN WIOD PATUSIBAU PALANGKARAYA WALS WALR WIOP WAOP PALU BATAM BALIKPAPAN WAML G.TALO WAMG PEKANBARU WIDD PONTIANAK KETAPANG P. BUN BANJARMASIN WALL WIBB WIOO WIOK WAOI WAOO TERNATE WAMT MEDAN HALIM MANADO WIMM WIHH WAMM MAMUJU B. ACEH KENDARI WAWJ WITT WAWW BAU BAU SINGAPORE JAKARTA UJUNG PANDANG AMBON WAWB COMM CENTER COMM CENTER COMM CENTER WAPP WSSS WIII WAAA PADANG SORONG MANOKWARI WIPT KP. AP1 WASS WASR BIAK TIMIKA PALEMBANG DENPASAR WADD WABB WABP WIPP BANDUNG JAYAPURA NABIRE WICC WAJJ WABI JAMBI P. PINANG MATARAM WIPA WIPK WADA SURABAYA KUPANG MERAUKE BENGKULU B. LAMPUNG TANGERANG WARR WATT WAKK WIPL WICT WICB SEMARANG SOLO BRISBANE WARS WARQ COMM CENTER YOGYAKARTA YBBB WARJ

AFTN Networking, including : - Communication Centers 3 units - Sub Communication Centers 20 units - Tributary Stations 31 units

Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 137

AMSC dan Teleprinter Tahun 2013

BANDA ACEH WITT

MEDAN WIMM SINGAPORE COMM CENTER TARAKAN WSSS WALR MANADO WAMM SAMARINDA BATAM WALS WIDD PATUSIBAU TERNATE P. BARU T. PINANG G.TALO WAMT WIBB WIPK PONTIANAK WAMG MANOKWARI WIOO WASR BIAK WABB PKL. PINANG WIPK PATUSIBAU PALU SORONG JAYAPURA JAMBI BALIKPAPAN WALL WAML WASS WAJJ PADANG WIPA KETAPANG WIOK PALANGKARAYA WIPT WAOP PALEMBANG T. PANDAN PALANGKALAN WIPP WIOD BUN MAMUJU NABIRE BENGKULU WAOI BANJARMASIN WAWJ WABI WIPL WA00 AMBON JAKARTA WAPP LAMPUNG KENDARI COMM CENTER WAWW WICT WIII UJUNG PANDANG TIMIKA SEMARANG COMM CENTER WAB WAAA HALIM WARS SURABAYA BAU BAU CURUG WIHH WARR WAWB WICB DEFEP LOMBOK BARU BANDUNG WADL WICC YOGYA SOLO WARJ WARQ MERAUKE MATARAM WAKK BALI WADA WADD

KUPANG WATT

Remark PERALATAN JUMLAH AMSC 41 Lokasi TELEPRINTER 46 Lokasi

*AMSC Tambahan Timika Posisi Desember 2013 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 138

Peralatan IAIS (Integrated Aeronautical Information Service)/ ADPS (Aeronautical Data Processing System) di Indonesia

17 Lokasi

Merauke| Sorong | Tarakan | Ternate Palu | Kendari | Palangkaraya | Pangkalan Bun | Bengkulu | Pangkal Pinang | Batam (2012) | Kualanamu | Gorontalo | Lampung | Jayapura | Makasar | Jakarta | Berau

Posisi Desember 2013 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 139

Fasilitas Pelayanan AFIS Tahun 2013

No Wilayah Jumlah Bandara Jumlah Peralatan Jumlah Peralatan VHF Portable UHF Portable dengan Console 1 Sumatera 18 27 6 2 Kalimantan 17 34 7 3 Sulawesi 14 38 3 4 Bali, NTB, 14 27 2 NTT 5 Maluku 8 8 7 6 Jawa 5 11 1 7 Papua, 31 36 6 Irjabar

Posisi Desember 2013 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 140

Fasilitas Non Directional Beacon (NDB) Tahun 2014

NDB : 190

Posisi Maret 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 141

Lokasi Peralatan NDB

Meulaboh, Sinabang, Lhokseumawe, Tapaktuan, Padangsidempuan, Siborong-borong, Binaka, Prapat, Sibolga, Pulau Batu, Sipora, Natuna, Batam, Singkep, Japura, PT. Riau Pulp, Tanjung Balai Karimun, Dumai, Kualatungkal, Bengkulu, Kerinci, Muko-muko, Tanjung Pandan, Bandar Lampung, Curug, Balai Elektronika (4), Nusawiru, Cirebon, Cilacap, Karimunjawa, Malang, Madiun, Lawang, Banyuwangi, Sumenep, S. Besar, Bima, Maumere, Waingapu, Larantuka, Ruteng, Tambolaka, Atambua, Bajawa, Alor, Sabu, Ende, Labuan Bajo, Rote, Ketapang, Nangapinoh, Paroh, Putusibau, Singkawang II, Sintang, Palangka Raya, Pangkalan Bun, Buntok, Muara Tewe, Sampit, Kuala Kurun, Kuala Pembuang, Kotabaru, Samarinda, PT. Kiani Kertas, Tarakan, Kalimarau, Long Bawan, Tanah Grogot, Datah Dawai, Tanjung Selor, Melak, Long Nawan, Pulau Bunyu, Nunukan, Gorontalo, Melonguane, Soroako, Toli – toli, Bolang Mongondow, Palu, Luwuk, Poso, Kolaka, Muna, Mamuju, Masamba, Dumatubun, Mangole, Tanatoraja (2), Pulau Selayar, Buol, Kendari, Bau Bau, Wakatobi, Ternate, Galela, Buli, kao, Namlea, Naha, Amahai, Bandanaera, Labuha, Saumlaki, Morotai, Kisar, Dobo, Namrole, Wahai, Larat, sanana, Jayapura, Manokwari, Merauke, Nabire, Sorong, Fak Fak, Arso, Bintuni, Bokondini, Enarotali, Mulia, Muting, Oksibil, sarmi, Wamena, Serui, Tana Merah, Wagete, Kepi, Ewer, Mindiptana, Kaimana, Bade, Senggeh, Kebar, Teminabuan, Kambuaya, Timika, Pagerungan, Kabare, Waisai, Semarang, Purwodadi, Blora, solo, Jogja, Surabaya, Bali, Selaparang, Kupang, Banjarmasin, Balikpapan, Manado (2), Makassar, Ambon, Biak, Banda Aceh, Medan, Tabing (2), Pakanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Pangkal Pinang, Palembang (2), Halim PK, Soetta (4), Cirebon En Route, Bandung (2), Purwakarta, Pontianak, Silampari, Pasir Pangaraian.

Posisi Maret 2014| Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 142

Fasilitas Distance Measuring Equipment (DVOR/DME)

Fasilitas VOR:

 Jumlah VOR yang terpasang di Indonesia sebanyak 90 unit terdiri dari berbagai macam merk dan type.

Fasilitas DME:  Jumlah DME yang terpasang di Indonesia sebanyak 93 unit terdiri dari berbagai macam merk dan type.

Posisi Maret 2014| Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 143

Fasilitas Distance Measuring Equipment (DVOR/DME)

Gambar Fasilitas VOR / DME:

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 144

Fasilitas Distance Measuring Equipment (DVOR/DME)

Pengelola Jumlah Lokasi Ket. Perum LPPNPI 31 Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Mataram, Kupang, Banjarmasin, Balikpapan, Manado (Sam Ratulangi), Manado (Makawembeng), Makassar (2), Ambon (Pattimura), Ambon (Tlg. Kodok), Biak. Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Bangka, Palembang, Mock Up : Indramayu, Pasar Kemis (Tangerang), Tanjung Karawang (DKI), Halim, Bandung, Pontianak, Natuna. Curug

Batam, Sibolga, Pulau Nias, Depati Parbo, Bengkulu, Tanjung Pandan, Lampung, Curug (2), Cilacap, UPT Ditjen Hubud 59 Dewadaru, Malang, Madiun, Bima, Maumere, Waingapu, Ende, Larantuka, Labuan Bajo, Alor, Soa, Palangkaraya (2), Putusibau, Ketapang, Pangkalan Bun, Sampit, Tj. Redep, Tarakan, Semaring, Malinau, Palu, Gorontalo, Mamuju, Poso, Sangir Talaud, Kendari, Ternate, Nabire, Jayapura, Merauke, Sorong Daratan, Timika, Oksibil, Nunukan, Kao, Bau – bau. Meulaboh, silangit, dabo, sumenep, tambolaka, kota baru, nunukan, luwuk, manokwari Posisi Maret 2014| Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 145

Fasilitas Instrument Landing System Tahun 2013

Fasilitas ILS:

 Jumlah ILS yang terpasang di Indonesia sebanyak 50 set terdiri dari berbagai macam merk dan type (termasuk 3 set mock-up Balai Teknik Penerbangan).

Posisi Desember 2013| Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2013 146

Fasilitas Instrument Landing System Tahun 2013

Jumlah Lokasi Keterangan 11 Malang, Jayapura, Gorontalo, Kendari,, Kalimarau, Ternate, Pangkal Pinang, Merauke, Belum Flight Maumere, Medan Baru (2). Commissioning

39 Batam, Palangkaraya, Tj Pandan, P.Bun, Sorong, Tarakan, Bengkulu, Curug, Aceh, Padang, Terpasang Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta/ICHR, Jakarta/ICHL, Jakarta ICGL, Jakarta ICGR, Jakarta Halim, Pontianak, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Balikpapan, Manado/ITGO, Manado/IMNO, Makassar (3), Ambon, Biak, Semarang, Lombok Baru,Timika.

Posisi Desember 2013| Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 147

Radar Tahun 2014 Fasilitas Radar : Jumlah Radar yang terpasang di Indonesia sebanyak 55 unit

terdiri dari 15 unit PSR, 17 unit SSR dan 3 unit MSSR, 20 Unit RADAR PSR MSSR Mode S. Lokasi terpasang: PSR : Medan (off), Palembang (off), Pekanbaru (off), Tanjung Pinang, Cengkareng (off), Pontianak (off), Yogyakarta, Surabaya 1, Surabaya 2 (off), Denpasar, Biak (off), Jayapura, Banjarmasin (off), Balikpapan (off), Makassar (off) SSR: Banda Aceh (off), Medan (off), Palembang (off), Pekanbaru, Tanjung Pinang, Cengkareng, Semarang (off), Waingapu, Pontianak, Kendari, Manado, Ambon (off), Biak (off), Surabaya (off), Makassar (off), Banjarmasin (off), Balikpapan (off). MSSR: Natuna (off), Cengkareng, Yogyakarta MSSR Mode S: Banda Aceh, Medan Padang Bulan, Medan Kualanamu, Palembang, Tanjung Pinang, Natuna, Pontianak, Balikpapan, Tarakan (off), Banjarmasin, Semarang, Surabaya, Bali,Makassar, Waingapu, Ambon, RADAR MSSR Sorong, Sentani, Timika, Merauke. Note : Off = Dimatikan dan tidak difungsikan Radar SSR digantikan oleh MSSR Mode S Posisi Maret 2014| Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 148

Radar tahun 2014

B. ACEH

NATUNA TARAKAN MEDANMEDAN/ KUALANAMU TG. PINANG SORONG PEKANBARU MANADO BALIKPAPAN PONTIANAK BIAK

PALEMBANG BANJARMASIN AMBON JAYAPURA KENDARI SEMARANG TIMIKA MAKASSAR SURABAYA

BSHJKT

JOGJA MERAUKE DENPASAR

WAINGAPU

Primary Surveillance Radar (PSR) (15) Secondary Surveillance Radar (SSR) (17) Monopulse Surveillance Radar (MSSR) (3) MSSR Mode S (20) Posisi Maret 2014| Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 149

ATC Automation

Radar Data File Data Processing No Bandar Udara Processing System System (FDPS) (RDPS)

1 Medan Polonia √ - 2 Medan Kualanamu √ √

3 Palembang √ √

4 Pekanbaru √ -

5 Tanjung Pinang √ -

6 Soekarno Hatta

JAATS √ √ E-JAATS √ √ 7 Jogjakarta √ -

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 150

ATC Automation

Radar Data Processing File Data Processing No Bandar Udara System (RDPS) System (FDPS)

8 Pontianak √ - 9 Balikpapan √ - 10 Surabaya √ √

11 Makassar

MAATS √ √ E-MAATS √ √ 12 Bali √ √ 13 Waingapu √ - 14 Berau √ - 15 Sentani √ √ 16 Timika √ -

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 151

Fasilitas ATC Automation 2014

MEDAN TG PINANG

BARU BERAU PONTIANAK PEKAN BARU BALIK PAPAN JAYAPURA MAKASSAR • MAATS PALEMBANG • EMAATS JOGJA SURABAYA TIMIKA

SOETTA

• JAATS • EJAATS BALI WAINGAPU

Radar Data Processing System (RDPS) Flight Data Processing System (FDPS) Posisi Maret 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 152

Peralatan Fasilitas Pengamatan Penerbangan

ATC Automation

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 153

Automatic Dependent Surveillance – Broadcast (ADS-B)

NATUNA B. ACEH

TARAKAN MEDAN MATAK

MANADO GALELA BIAK PEKANBARU BALIKPAPAN

PONTIANAK SORONG KENDARI TIMIKA PALEMBANG BANJARMASIN AMBON

SURABAYA SAUMLAKI SOETTA SEMARANG CILACAP ALOR Sampai dengan KINTAMANI WAINGAPU MERAUKE Juli 2011, KUPANG sudah terpasang 31 ADS-B Ground Station 1. Banda Aceh 6. Palembang 11. Palu 16. Tarakan 21. Natuna 26. Banjarmasin 31 LOKASI PEMASANGAN 2. Matak 7. Pekanbaru 12. Ambon 17. Galela 22. Makassar 27. Balikpapan ADS-B, YAITU : 3. Soetta 8. Medan 13. Tual 18. Timika 23. Kupang 28. Biak 4. Pangkalan Bun 9. Pontianak 14. Alor 19. Kendari 24. Sorong 29. Surabaya 5. Cilacap 10. Kintamani - Bali 15. Waingapu 20. Manado 25. Merauke 30. Semarang 31. DGCA (Testbed)

Posisi Maret 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

P rofil DJU April 2014 154 Makasar Air Traffic Services Center (MATSC)

Kondisi Saat Ini :

 Dioperasikan tahun 2005, untuk pelayanan Navigasi Penerbangan FIR Ujung Pandang;

 Mempunyai kemampuan Mode-S dan ADS- B;

 Aplikasi Software MATSC mempunyai kemampuan New CNS/ATM seperti AIDC, ADS-B, ADS-C /CPDLC, RVSM, Radar Mode S-Elementary dan Enhanced).

Kondisi Yang Diharapkan :

 Dapat terintegrasi dengan JAATS dan saling Backup;

 Harmonisasi dengan FIR negara tetangga (Australia, Singapura, Malaysia, Filipina).

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 155

Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC)

Kondisi Saat Ini : Diimplementasikan Enhanced JAATS (E-JAATS) sebagai main system menggantikan JAATS karena:  JAATS beroperasi sejak tahun 1996 untuk pelayanan navigasi penerbangan FIR jakarta dan menangani 12 Lokasi radar;  Teknologi Hardware menggunakan proscesor generasi pentium 1 sehingga mempunyai keterbatasan dalam operasional seperti = kemampuan radar data  procesing system (RDPS) Flight Data Processing System (FDPS) dan Air ground Data Procesing;  Aplikasi Software JAATS belum dilengkapi dengan New CNS/ATM seperti AIDC, ADS-B, multilateration, ADSC/CPDLC, RVSM, RNAV, Radar Mode S-Elementary dan Enhanced, ATN, dll), dimana aplikasi tersebut sudah wajib dipenuhi oleh sistem JAATS;  Kesulitan suku cadang dan tidak bisa memenuhi kebutuhan CNS/ATM;  Sistem perawatannya sangan sukar dan tidak dapat di upgrade;  Semua prosedur koordinasi dengan unit ATS (ACC) lain masih dilakukan secara manual (tidak menggunakan AIDC);  Tidak memungkinkan untuk penambahan sektor.

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 156

Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) )

Kondisi Yang Di harapkan :  Merealisasikan Pembangunan NEW JAATS dengan kemampuan New CNS/ATM, antara lain Mode-S Radar, ADB-S Processing, ADS-C/CPDLC, AIDC, ATN dan RVSM. JAATS-2 direncanakan mempunyai kemampuan minimal seperti MAATS dan dapat meliputi ruang udara, Ujung Pandang FIR serta dapat menjadi Back-up sistem MAATS;

 Pengintegrasian NEW JAATS dengan MAATS;

 NEW JAATS dapat menerima dan memproses input data radar MSSR Mode S minimal 32 channel yang meliputi Jakarta FIR dan Ujung Pandang FIR.

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 157

Dasar Hukum Izin Bidang Navigasi Penerbangan

No. Uraian Dasar Hukum 1. Annex 10 2. CASR Part 91 General operating and flight rules Izin penggunaan frekuensi penerbangan 3. PP Nomor 3 tahun 2001 tentang Keamanan dan 1. - Stasiun Radio Pesawat Udara keselamtan penerbangan - Stasiun Radio Darat Penerbangan 4. UU Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan 5. UU Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi 1. Annex 10 Volume 3 Cons 2. CASR Part 91 Rev 1 General operating and flight rules 3. Casr Part 121 Certification And Operating 2. ELT Code 406 MHz Requirements:Domestic, Flag, And Supplemental Air Carriers 4. CASR Part 135 Rev 3 CERTIFICATION AND OPERATING REQUIREMENTS: For Commuter And Charter Air Carriers

1. CASR Part 143 Certification And Operating 3. Approve Training ATS Provider Requirements For Ats Training Provider

1. CASR 69 AIR TRAFFIC SERVICES PERSONNEL 4. Approve Training Safety Electronic Personel LICENSING, RATING, TRAINING AND PROFICIENCY REQUIREMENTS

Posisi April 2014| Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan 158

Dasar Hukum Izin Bidang Navigasi Penerbangan

No. Uraian Dasar Hukum

1. Undang – Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 2. CASR 91 General Operating and Flight Rules 3. CASR 121 certification and operating requirements: Domestic, flag and supplemental air carriers 4. CASR 135 certification and operating requirements: for commuter and charter air carriers 5. Mode S 5. Doc 9684 Manual on SSR System 6. ICAO circular 174-AN/110 Secondary Surveillance Radar Mode S Advisory Circular 7. ICAO Annex 6 to the Convention on International Civil Aviation (Operation of Aircraft), Parts I to III 8. ICAO Annex 10 to the Convention on International Civil Aviation (Aeronautical Telecommunications), Volume IV, Surveillance Radar and Collision Avoidance Systems

1. Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil ( P K P S ) Part 171 Aeronautical Telecommunication Service And Radionavigation Aeronautical Telecommunication Service 6 Service Providers Provider Certificate 2. MOS Part 171 Aeronautical Telecommunication and Radio Navigation Services

Posisi April 2014| Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan 159

Rekapitulasi Izin Bidang Navigasi Penerbangan

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 Keterangan

Izin penggunaan frekuensi 1. 260 1233 2050 1664 penerbangan ELT (Emergency Locater ) Code 2. 69 98 143 127 406 MHz 3. Mode S 124 452 988 202

4. Approve Training ATS Provider 4 1 2 1

Approve Training Safety 5. - 1 1 - Electronic Personel Bandar Udara Tjilik Riwut- Palangkaraya, Bandar Udara Radin Aeronautical Inten II-Lampung, Perum LPPNPI cabang Soetta dan Perum LPPNPI 6 Telecommunication Service - - 4 2 cabang MATSC-Makassar , Perum Provider Certificate LPPNPI cabang Kualanamu-Medan, Perum LPPNPI cabang Juanda- Surabaya

Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 160

Data Jumlah NOTAM yang diterbitkan Tahun 2014

Penerbitan NOTAM NOTAM NOTAM No. Keterangan Bulan Seri A Seri B Seri C 1. Januari 167 132 53 2. Februari 175 135 75 - NOTAM Seri A 3. Maret 236 93 56 (International) - NOTAM Seri B 4. April 128 63 51 (Regional Asia) - NOTAM Seri C TOTAL 578 426 235 (Domestik/Lokal)

Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 161

Pelayanan AIP Berbasis Online

AIM Indonesia merupakan sistem pelayanan AIP (Aeronautical Information Publication) berbasis online yang dimiliki Direktorat Navigasi Penerbangan. Sehingga memungkinkan pelayanan informasi yang lebih cepat dan paperless untuk mendukung keselamatan penerbangan. Sumber : http://aimindonesia.info/ Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 162

Data kebutuhan Personil Navigasi Penerbangan

 Personil Navigasi Penerbangan dan Inspektur Navigasi Penerbangan ideal yang dibutuhkan : 4187

 Personil Navigasi Penerbangan yang ada : 1900

 Kekurangan : 2287

No. Personil Jumlah Ideal Jumlah Saat Ini Kekurangan 1 ATC 1929 1423 506 2 FSO 830 196 634 3 BATS 314 123 191 4 AIS 564 356 208 Teknisi Telekomunikasi 5 617 137 480 Penerbangan Inspektur Navigasi 6 219 156 63 Penerbangan

P rofil DJU April 2014 163

Rekapitulasi Penerbitan Sertifikasi Kecakapan (Lisensi) Personil Navigasi Penerbangan

2011 2012 2013 No. Jenis Kegiatan Penerbitan Penerbitan Penerbitan Perpanjangan Perpanjangan Perpanjangan baru baru baru Sertifikasi Kecakapan Personil 1. Pemandu Lalu Lintas 43 203 211 893 417 160 Penerbangan

2. Sertifikasi Kecakapan Personil AIS 5 342 29 295 30 356

Sertifikasi Kecakapan Personil 3. 7 123 61 31 19 169 FSO/BATS Sertifikat Kecakapan Teknisi 4. Fasilitas Telekomunikasi Navigasi 101 50 96 39 99 61 Udara Sertifikat Kecakapan Personil 5. Standarisasi Perancang Prosedur ------Penerbangan Sertifikat Kecakapan Personil 6. 79 25 166 182 149 39 AGGGR

AIS = Aeronautical Information System FSO = Flight Service Officer BATS = Basic Air Traffic Service AGGGR = Air to Ground, Ground to Ground Radio Comunication Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 164

ATS Incident/Safety Report 2013

80

70

60

50

40

30 Jumlah Occurence

20

10

0 PROCEDU OPS.ERRO AIRPROX FACILITY OPS. DEV. OTHER RAL R Jumlah Occurence 20 2 2 75 1 4

Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 165

ESIRS (Electronic Safety Incident Reporting System)

ESIRS (Electronic Safety Incident Reporting System) merupakan sistem pelaporan ATS insiden berbasis online yang dimiliki Direktorat Navigasi Penerbangan. Sehingga memungkinkan pelaporan yang lebih cepat untuk meningkatkan keselamatan penerbangan. ESIRS juga tersedia dalam aplikasi android untuk pelaporan melalui smartphone.

Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 166

Sertifikasi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan

Sertifikasi yang telah dilakukan :

• Perum LPPNPI cabang Kualanamu Medan

Sertifikasi dalam proses :

• Perum LPPNPI cabang Bali • Perum LPPNPI distrik Lombok

Posisi April 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 167

PBN Roadmap

Short Term Medium Term Long Term (2010-2013) (2013-2016) (2016+) En-Route - Appplication or RNAV5 on - Implements RNAV5 Consider mandate better selected existing route (s). airspace by 2015 navigation specification in - Feasibility study of RNAV2 - Implementation of accordance with the ICAO Implementation RNAV 2 on selected regional roadmap Route (s)

Terminal RNAV 1 STAR/SID on selected - Expands RNAV 1 Complete the international airport(s) STAR/SID on implementation for both international airports international and domestic - Introduce RNAV 1 on airport domestic airport(s) Approach - RNP APCH (baro-VNAV_at - RNP APCH(baro-VNAV - Expanded use of RNP certain instrument or APV) at all APCH runways instrument runways - Expanded use of GNSS - Trial base operation for - RNP AR operation based precision RNP AR at certain - Trial for GBAS approach as a backup of airport(s) the ILS - Feasibility study of GBAS

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 168

PBN Progres

Type of Date of Implementation PBN En-Route RNAV 10 - ATS Route : L774, M522, M774, M776, M768, N628, N633, P627, P648, P756, AIP Supp Nr:13/09 19 November 2009

Terminal RNAV 1 - RNAV 1 SID and STAR at Jakarta International Soekarno-Hatta STAR/SID Airport Airport AIP SUPP NR:08/12 effective date 23 August 2012 - In progres: Makassar, Denpasar and surabaya STAR/SID

Approach RNP APCH - RNP Approach at palembang sultan mahmud badaruddin Airport, AMDT 24, 8 April 2010 - RNP Approach at bengkulu fatmawati soekarno Airport, AMDT 28, 10 februari 2011 - RNP Approach at pekanbaru sultan syarif kasim II Airport, AMDT 28, 10 februari 2011 - RNP Approach at lombok international Airport, AIP SUPP Nr: 10/12, 28 June 2012 RNP AR APCH - RNP AR: Pattimura-Ambon Airport, AIP SUPP Nr.14/12 dated 18 October 2012 - RNP AR: Sam Ratulangi Manado Airport, AIP SUPP Nr.13/12 dated 18 October 2012 Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 169

PBN Progres

Type of PBN Date of Implementation En-Route RNAV 10 - ATS Route : L774, M522, M774, M776, M768, N628, N633, P627, P648, P756, AIP Supp Nr:13/09 19 November 2009 Terminal RNAV 1 STAR/SID - RNAV 1 SID and STAR at Jakarta International Soekarno-Hatta Airport Airport AIP SUPP NR:08/12 effective date 23 August 2012 - RNAV 1 SID and STAR at Ngurah Rai Airport – Bali AIP SUPP NR:07/13 effective date 19 September 2013 - In progres: Makassar and surabaya STAR/SID

Approach RNP APCH - RNP Approach at palembang sultan mahmud badaruddin Airport, AMDT 24, 8 April 2010 - RNP Approach at bengkulu fatmawati soekarno Airport, AMDT 28, 10 februari 2011 - RNP Approach at pekanbaru sultan syarif kasim II Airport, AMDT 28, 10 februari 2011 - RNP Approach at lombok international Airport, AIP SUPP Nr: 10/12, 28 June 2012 - RNP Approach at El Tari international Airport, AIP SUPP Nr: 10/12, 28 June 2012 - RNP Approach at Juanda international airport, AIP SUPP Nr:01/13, 07 Feb 2013

- RNP AR: Pattimura-Ambon Airport, AIP SUPP Nr.14/12 dated 18 October 2012 RNP AR APCH - RNP AR: Sam Ratulangi Manado Airport, AIP SUPP Nr.13/12 dated 18 October 2012 - In progress : Bandung SID/STAR/Approach RNP-AR

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan Profil DJU April 2014 170

Kerja Sama Dalam Negeri

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA DENGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TENTANG

KERJA SAMA PENGAMANAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO UNTUK KEPERLUAN PENERBANGAN Nomor: 371/DJSDPPI/KOMINFO/04/2013 Nomor: HK.201/1/18/DRJU.KUM.2013

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 171

Kerja Sama Dalam Negeri

LETTER OF OPERATION COORDINATION AGREEMENT (LOCA) OF BACK UP INTERNATIONAL NOTAM OFFICE

BETWEEN

INTERNATIONAL NOTAM OFFICE (NOF) JAKARTA

AND

AERONAUTICAL INFORMATION SERVICE (AIS) MAKASSAR AIR TRAFFIC SERVICE CENTER (MATSC)

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 172

Kerja Sama Dalam Negeri

Kementerian ESDM cq. Badan Geologi, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menandatangani nota Kesepakatan Bersama Pelayanan Informasi Awan Abu Vulkanik (Volcanic Ash Cloud) untuk Kegiatan Penerbangan

Maksud dan tujuan dari Kesepakatan Bersama ini adalah sebagai kerjasama dalam pelayanan informasi awan abu vulkanik untuk kegiatan penerbangan guna mewujudkan keselamatan penerbangan dan untuk meminimalkan dampak awan abu vulkanik di atmosfer terhadap keselamatan penerbangan. Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini meliputi informasi perubahan aktivitas vulkanik sebelum letusan (pre-eruption) dan informasi kejadian letusan.

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 173

Kerja Sama Luar Negeri

 Japan International Cooperation Agency (JICA), Technical Assistance and Capacity Building Indonesia - Jepang;

 Indonesia Transportation Safety Assistance Package (ITSAP) Indonesia- Australia;

 US-TDA : DGCA Restructuring and Regulatory Reform-Technical Assistance;

 AGAC French: Technical Cooperation;

 ICAO-TCB: Management Service Agreement;

 ADS-B data sharing Indonesia-Australia, Indonesia-Singapura;

 Letter of Agreement, Operasional Lalu Lintas Penerbangan Singapura, India, Srilanka, Malaysia, Papua Nugini, Amerika Serikat dan Filipina.

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

P rofil DJU April 2014 174

Sarana dan Prasarana

Permasalahan:  Belum tercapainya cakupan 100% ruang udara di Indonesia dan perlu ditingkatkan kehandalannya;

 Kapasitas dan Manajemen Ruang Udara (Airspace Capacity and Management);

 Usulan pembangunan bandara dari pemda tidak disertai dokumen yang lengkap, sesuai dengan peraturan ynag berlaku.

Tindak Lanjut:  Pengadaan dan penggantian radar dan penggunaan ADS-B pada daerah yang tidak tercakupi oleh radar;

 Restrukturisasi ruang udara dan peningkatan status pelayanan ATS unit;

 Peremajaan fasilitas navigasi penerbangan yang usianya telah melebihi 15 tahun;

 Penggantian sistem Jakarta Automated Air Traffic System (JAATS).

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan P rofil DJU April 2014 175

DIREKTORAT KELAIKAN UDARA DAN PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA Armada Pesawat Terbang

URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014*

Pesawat Udara yang terdaftar 1.009 1.122 1.209 1.324 1.434 1.444

Pesawat Udara yang beroperasi 766 839 850 950 1.026 1.036

AOC 121 381 432 426 478 511 510

AOC 135 192 225 253 276 282 288 Pesawat Udara Fixed Wing yang 649 716 732 818 881 892 beroperasi

Pesawat Udara Rotary Wing 117 123 118 132 145 144 yang beroperasi

Pesawat Udara yang telah 137 140 165 205 185 22 didaftar tanda pendaftaran Pesawat Udara yang telah 93 34 83 84 60 12 dihapus tanda pendaftaran

*Posisi Februari 2014 | Sumber : Dit KUPPU Profil DJU April 2014 176

Pesawat Terbang

Total Aircraft Registered 1.444 unit Total Expired Certificate 408 unit Total Valid Certificate 1.036 unit Total Aircraft Registered by AOC 121 510 unit Total Aircraft Registered by AOC 135 288 unit Total Aircraft Registered by AOC 137, OC 91, Pilot School and FASI 238 unit Total Aircraft Registered in 2014 22 unit Total Aircraft Deregistered in 2014 12 unit Total Expired Certificate Less Than 3 Years 154 unit Total Expired Certificate More Than 3 Years 254 unit Civil Airplanes Serviceable 892 unit Civil Helicopters Serviceable 144 unit

*Posisi Februari 2014| Sumber : Dit KUPPU Profil DJU April 2014 177

Data Injured / Fatal per 1 Juta Penumpang

Injured Fatal Tahun Jumlah Rasio Jumlah Rasio

2010 23 0,44 3 0,05

2011 9 0,14 72 1,19

2012 4 0,05 13 0,18

2013 6 0,08 2 0,03

2014* 11 4

*Posisi Februari 2014 | Sumber: Dit. KUPPU Profil DJU April 2014 178

Data Incident / Accident

Tahun Accident Serious Incident

2010 8 9

2011 17 17

2012 8 15

2013 8 17

2014* 1 3

* Posisi Februari 2014 | Sumber: Dit. KUPPU Profil DJU April 2014 179

Penerbitan Sertifikat Kelaikan Udara

No Jenis Sertifikat 2010 2011 2012 2013 2014* 1. Sertifikasi Perusahaan Penerbangan Berjadwal 1 1 3 3 - (AOC 121)

2. Sertifikasi Perusahaan Penerbangan Charter (AOC 135) 1 4 4 1 2

3. Sertifikasi Perusahaan Penerbangan Asing (AOC 129) 2 4 4 11 -

4. Sertifikasi Perusahaan Penerbangan Agrikultur (AOC - - - 1 - 137) 5. Bengkel Perawatan (AMO) 7 12 12 3 -

6. Personil Penerbangan 417 535 520 660 154

*Posisi Maret 2014 | Sumber : Dit KUPPU Profil DJU April 2014 180

Penerbitan Sertifikat Kelaikan Udara

No Jenis Sertifikat 2010 2011 2012 2013 2014* 7. Personil Teknik Perawatan 211 316 259 372 64 8. Personil FOO 269 307 275 230 65 9. Personil Cabin 947 1011 1.209 1.831 590 10. Diklat Penerbangan 3 3 2 6 2 11. Pabrik Pesawat Udara - - - - -

12. Kelaikan Pesawat Udara 520 636 751 794 196 13. Sertifikat Tipe/ Validasi 6 7 15 15 10

*Posisi Maret 2014 | Sumber : Dit KUPPU Profil DJU April 2014 181 Sumber Daya Manusia

2010 2011 2012 2013 2014*

Uraian Pertum Pertum Pertum Pertum Pertum Jumlah Jumlah buhan buhan Jumlah buhan Jumlah buhan Jumlah buhan

(%) (%) (%) (%) (%)

Pilot 6874 6,55% 7428 8,05% 7948 7,00% 8608 8,30% 8762

Flight Operation 3097 9,51% 3404 9,91% 3679 8,07% 3909 6,25% 3974 Officer (FOO)

Flight 8139 13,1% 9150 12,42% 10359 13,21% 12190 17,68% 12780 Attendant (FA)

Aircraft Maintenance 5963 3,21% 6279 5,31% 6827 8,72% 7199 5,45% 7263 Engineer License (AMEL)

*Posisi Maret 2014 | Sumber : Dit KUPPU Profil DJU April 2014 182

Kerjasama Bilateral dan Multilateral Dalam Bidang Kelaikan

No Nama Organisasi Status Keanggotaan 1 Federal Aviation Administration (FAA). Kerjasama dalam rangka technical assisstance, peningkatan Kerja sama Bilateral keselamatan penerbangan. 2 EU (Uni Eropa). Kerjasama dalam rangka technical assisstance, peningkatan Kerja sama Bilateral keselamatan penerbangan. 3 ITSAP / CASA Australia. Kerjasama dalam rangka pengembangan aturan-aturan keselamatan penerbangan (pengoperasian pesawat di area Kerja sama Bilateral pegunungan, ageing aircraft, human factor, promosi keselamatan). Dan pengembangan SDM.

4 JICA. Kerjasama dalam rangka peningkatan kemampuan SDM dalam Kerja sama Bilateral rangka operasi pesawat udara yang efektif dan efisien. 5 ICAO. Kerjasama dalam rangka enhancement of safety oversight Kerja sama Bilateral capability of DGCA. 6 ICAO – COSCAP. Kerjasama dalam rangka untuk membantu temuan atau Kerja sama Bilateral rekomendasi dari FAA Technical Review.

Posisi Maret 2014| Sumber : Dit KUPPU Profil DJU April 2014 183

Balai Kesehatan Penerbangan Tantangan Balai Kesehatan Penerbangan

Memasuki era reformasi, tuntutan masyarakat terhadap

kualitas pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan semakin tinggi, termasuk terwujudnya

penyelenggaraan pelayanan pengujian dan pemeriksaan kesehatan penerbangan yang transparan dan bebas KKN.

“ “ Di samping itu memperhatikan perkembangan capaian Perhubungan Udara, menuntut perhatian yang cukup serius dalam penyiapan kuantitas SDM yang berkualitas, baik pengetahuan dan keterampilannya serta sarana dan prasarana.

Sumber : Balai Kesehatan Penerbangan Profil DJU April 2014 184

Fasilitas Ruang Tunggu Pelayanan

Profil DJU April 2014 185

Medical Examination

Personil Penerbangan Kelas I: Personil Penerbangan Kelas II: . Airline Transport Pilot . Sport Pilot . Commercial Pilot . Air Traffic Controller . Flight Navigator . Flight Attendent . Flight Engineer . Private Pilot . Student Pilot Siapa Personil Penerbangan Kelas III: . Flight Operation Officer . Basic Air Traffic Services Yang . Flight Service Officer . Aircraft Maintenance Engineer Harus . Petugas Pelayanan Informasi Aeronautika (AIS) . Teknisi Elektronika Penerbangan Dimedex? . Petugas Pemandu Parkir Pesawat Udara . PKP-PK . Operator Garbarata . Operator Peralatan Pelayanan Darat Pesawat Udara . Teknisi Perawatan Kendaraaan dan Peralatan PKP-PK . Petugas Salvage . Petugas Pengujian Barang dan Penumpang di Bandar Udara . Petugas Penanganan Pengangkutan Bahan dan/atau Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara.

Sumber : Balai Kesehatan Penerbangan Profil DJU April 2014 186 Pengguna Jasa Medex Balai Kesehatan Penerbangan

1. OPERATOR PENERBANGAN - Airlines 2. OPERATOR BANDARA - PT. Angkasa Pura I&II Personil - Bandara UPT - Bandara Khusus Penerbangan 3. OPERATOR GROUND HANDLING - Gapura Angkasa - Dll

1. LEMBAGA PENDIDIKAN PENERBANGAN - STPI, ATKP Medan, Makassar, Surabaya, BPLP Palembang & Jayapura Calon Personil 2. SEKOLAH PENERBANG Penerbangan - STPI, BIFA, AEROFLIER, MNA, NFI, NAM, DERAYA, Alfa Flying School, Lion, Batavia, Sriwijaya Air & Air Asia - Bandara Khusus 3. PT (Persero) ANGKASA PURA I & II

Sumber : Balai Kesehatan Penerbangan Profil DJU April 2014 187

Perkembangan PNBP & Proyeksi s.d 2014

TARGET REALISASI NO TAHUN JUMLAH ORANG (Rupiah) (Rupiah)

1 2004 5.816 420.000.000 523.440.000 2 2005 7.904 600.000.000 639.280.650 3 2006 12.380 730.000.000 825.106.800 4 2007 14.061 875.000.000 1.052.642.000 5 2008 15.178 1.050.000.000 1.044.931.500 6 2009 16.495 5.100.000.000 5.441.810.820 7 2010 17.046 5.500.000.000 7.143.172.600 8 2011 18.455 5.600.000.000 8.580.623.400 9 2012 20.546 8.832.500.000 10.670.140.000 10 2013 22.455 8.925.000.000 12.258.498.874 11 2014 24.346 11.200.000.000 -

Catatan: 1. Jumlah PNBP termasuk medex Pilot /Copilot PT.GIA

Catatan: 1. JumlahSumber : PNBPBalai Kesehatan termasuk Penerbangan medex Pilot /Copilot PT.GIA

Profil DJU April 2014 188

Permasalahan Umum

 KM Nomor 38/OT 002/Phb. 83 sudah tidak sesuai lagi dengan kebijaksanaan dan peraturan di bidang penerbangan serta aturan kelembagaan yang diterbitkan oleh MENPAN;

 Belum seluruh personil penerbangan di Indonesia mengajukan sertifikat kesehatan di Balai Kesehatan Penerbangan;

 Perkembangan capaian Perhubungan Udara memiliki implikasi perlunya pemenuhan kebutuhan anggaran Balai Kesehatan Penerbangan yang lebih fleksibel;

 Status aset tanah Gedung Balai Kesehatan Penerbangan belum bersertifikat an. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Termasuk rencana perluasan lahan guna pengembangan gedung yang saat ini masih dalam pembahasan lebih lanjut antara Ditjen Hubud dengan pihak Setneg, PPKK, dan Ditjen Kekayaan Negara.

Sumber : Balai Kesehatan Penerbangan Profil DJU April 2014 189

Strategi Pengembangan Balai Kesehatan Penerbangan

 Untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis (dokter spesialis) dilakukan dengan memberi kesempatan kepada pegawai dokter yang ada untuk mengikuti pendidikan kedokteran spesialis dan memperkerjakan tenaga dokter spesialis secara honorer atau rekrutmen langsung jika memungkinkan;

 Untuk meningkatkan mutu pelayanan, diupayakan dengan mengikuti pendidikan, seminar, training, simposium dan workshop yang terkait di dalam negeri atau luar negeri dan meningkatkan kerjasama dengan institusi terkait (Lakespra, Rumah Sakit, Universitas dan Lembaga Kesehatan lainnya);

 Untuk meningkatkan kapasitas pelayanan , diupayakan dengan peningkatan Penyediaan fasilitas pengujian dan pemeriksaan kesehatan penerbangan sesuai dengan perkembangan teknologi kedokteran dan dalam jangka menengah diupayakan peningkatan prasarana berupa pengembangan gedung Balai Kesehatan Penerbangan;  Direncanakan penyelenggaraan pemantapan ilmu kedokteran penerbangan sipil di dalam lingkungan Balai Kesehatan Penerbangan dan operator penerbangan;

 Kedepan dengan status PPK BLU, diupayakan disamping sebagai Civil Aviation Medical Center juga sebagai pusat diagnostik yang melayani umum.

Sumber : Balai Kesehatan Penerbangan Profil DJU April 2014 190

Program Yang Sedang Dan Akan Dilakukan Dimasa Datang

1. Proses lanjut revisi Kemenhub No : 38 / OT 002 /Phb-83 Tentang Tata Kerja dan Organisasi Balai Hatpen Ditjen Hubud termasuk usulan perubahan nomenklatur Balai Hatpen menjadi Pusat Kesehatan Penerbangan Sipil ; Sedang 2. Proses lanjut Balai Hatpen Menjadi PPK-BLU Dilaksanakan 3. Mengikuti Program Pendidikan Kedokteran Spesialis; Sedang 4. Pemeriksaan secara random penggunaan narkoba terhadap Dilaksanakan personil penerbangan; 5. Penyiapan sistem pelayanan digital terintegrasi; 6. Penyiapan/perencanaan pengembangan gedung Kantor Balai Hatpen;

1. Pemeriksaan & pengujian kesehatan seluruh Personil Penerbangan; 2 . Pemeriksaan & pengujian higiene & sanitasi penerbangan; 3. Balai Hatpen sebagai Pusat Kesehatan Penerbangan Sipil atau nomenklatur lain; 4. Pemeriksaan secara random dan rutin penggunaan narkoba terhadap personil penerbangan; Masa Datang 5. Mengikuti Program Pendidikan SpesialisKedokteran; 6. Merekrut Dokter Umum dan Spesialis;. Masa Datang 7. Balai Hatpen Menjadi PPK BLU; 8. Sitem pelayanan digital terintegrasi. 9. Pengembangan Gedung Kantor Balai Hatpen;

Profil DJU April 2014 191

Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Dasar Hukum Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM 16 Tahun 2013 tanggal 28 Februari 2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 Maret 2013 Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 362.

Posisi April 2014| Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan P rofil DJU Agustus 2013 192

Kompetensi Teknis Penerbangan Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Kondisi Yang Ada No. Crew (Kompetensi)

1. Pilot in Command ATPL

2. First Officer CPL

3. Engineer AMEL

4. Panel Operator Inspector

5. Ground Survey/Theodolit Operator D2 Teknik Radio

6. Assisten Engineer D2Teknik Pesawat

Posisi April 2014| Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan P rofil DJU Agustus 2013 193

Indikator Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM)

Jumlah SDM Manajemen BBKFP Kondisi Saat Ini No. Unit Organisasi (Orang) 1. Kepala BBKFP 1 2. Bagian Tata Usaha 42 3. Bidang Teknik dan Operasi Pesawat udara 41 4. Bidang Keselamatan dan Pengujian 25

Jumlah SDM Operasional Penerbangan BBKFP Tenaga ahli Kondisi Yang Ada No. (4 Set Crew) (Orang) 1. Pilot in Command 8 2. First Officer 5 3. Engineer 9 4. Panel Operator 8 5. Ground Survey/Theodolit Operator 9 6. Assistan Engineer 20

Posisi April 2014 | Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan P rofil DJU Agustus 2013 194

Indikator Kinerja Sarana

Sarana Pesawat BBKFP No. Sarana Penerbangan Kalibrasi Kondisi Yang Ada Keterangan (Pesawat Terbang) (Unit) - 1 serviceable 1. Learjet 31A 2 - 1 userviceable 2. Hawker 900XP 1 - serviceable 3. King air B200C 1 - unserviceable - 2 serviceable 4. King air B200GT 3 - 1 unserviceable 5. TBM 700 4 - unservicesable

Sarana Peralatan Laboratorium BBKFP Kondisi yang ada Keterangan No. Peralatan Laboratorium Kalibrasi (Unit) 1. RNAV 1 Baik 2. Console Aerodata 5 Baik 3. Ground Laboratory Aerodata 4 Baik 4. Avionic System 1 Baik

Posisi April 2014 | Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan P rofil DJU Agustus 2013 195

Indikator Kinerja Sarana dan Prasarana

Sarana Penunjang Darat Proses Kalibrasi Kondisi Yang Ada No. Jenis Peralatan (Unit) 1. Theodolite 9 ( 6 Baik, 3 Unserviceable) 2. PD GPS 7 (Baik) 3. Ground Survey 5 (Baik)

Prasarana Pokok BBKFP

No. Prasarana Pokok Kondisi yang ada

1. Hanggar Pesawat 4 Unit 2. Appron 7.888 m²

Posisi April 2014 | Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

196 P rofil DJU Agustus 2013 Balai Teknik Penerbangan Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan 2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan 3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.33 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknik Penerbangan

Profil DJU April 2014 197

Tugas dan Fungsi Balai Teknik Penerbangan

PENGUJIAN, PERAWATAN, PERBAIKAN DAN PELAYANAN TUGAS DI BIDANG ELEKTRONIKA PENERBANGAN, MEKANIKAL BTP DAN LISTRIK PENERBANGAN SERTA TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN BANDAR UDARA

PENGUJIAN, PERAWATAN, PERBAIKAN DAN PELAYANAN DI BIDANG PERALATAN NAVIGASI, KOMUNIKASI DAN KEAMANAN PENERBANGAN SERTA ELEKTRONIKA BANDAR UDARA

PENGUJIAN, PERAWATAN, PERBAIKAN DAN PELAYANAN DI BIDANG PERALATAN LISTRIK PENERBANGAN, PERALATAN LISTRIK BANDAR UDARA DAN FUNGSI MEKANIKAL BANDAR UDARA BTP PENGUJIAN DI BIDANG BAHAN, HASIL PEKERJAAN SIPIL DAN KUALITAS LINGKUNGAN BANDAR UDARA

PELAKSANAAN ADMINISTRASI BALAI TEKNIK PENERBANGAN

Profil DJU April 2014 198

Dukungan Balai Teknik Penerbangan

Meningkatnya Jumlah Bandar Udara , jumlah,jenis, Fasilitas Keselamatan merek/tipe peralatan dan Keamanan Dukungan Penerbangan Keselamatan, Perkembangan Teknologi Peralatan Keselamatan dan Keamanan, Bandara Keamanan Penerbangan dan Pelayanan Enroute Penerbangan Uji Mutu bahan Pekerjaan Sipil dan lingkungan Bandar Udara

Profil DJU April 2014 199

Visi dan Misi Balai Teknik Penerbangan

Visi : mendukung optimalisasi fasilitas elektronika dan listrik penerbangan yang handal untuk menunjang operasi keselamatan penerbangan secara berkesinambungan di seluruh wilayah Indonesia.

Misi : 1. Melengkapi dan meningkatkan performance peralatan pendukung (mock-up, instrument, alat ukur, dll) yang mengikuti perkembangan teknologi penerbangan melalui pengadaan, rekondisi / rehabilitasi. 2. Meningkatkan metode perbaikan dengan penggantian komponen. 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai perkembangan teknologi serta menerapkan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kompetensinya. 4. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan pihak pengguna jasa yang didasari dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. 5. Meningkatkan kualitas dan waktu pelayanan.

Profil DJU April 2014 200

Jasa Pelayanan Balai TeknikStruktur Organisasi

Penerbangan Kepala Balai Teknik Penerbangan

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi Teknik Sipil dan Seksi Elektronika Seksi Mekanikal dan Lingkungan Bandar Penerbangan Listrik Penerbangan Udara

Kelompok Jabatan Fungsional

Profil DJU April 2014 201

Jasa Pelayanan BalaiMock Teknik Up Navigasi Penerbangan Penerbangan Jenis Peralatan No Jumlah Navigasi Penerbangan 1 NDB 4 Set

2 DME 2 Set

3 DVOR 2 Set

4 ILS 1 Set

5 Test Bench 2 Set

Profil DJU April 2014 202

Jasa Pelayanan BalaiMock TeknikUp Komunikasi Penerbangan

PenerbanganJenis Peralatan No Jumlah Komunikasi Penerbangan 1 Tower Set 2 Set

2 ATIS 1 Set

3 Voice Recorder 3 Set

4 VHF/HF 3 Set

5 VHF Portable 3 Set

6 R-Dara 1 Unit

7 ATC Mobile 1 Unit

Profil DJU April 2014 203

Jasa Pelayanan BalaiMock Teknik Up Keamanan Penerbangan Penerbangan Jenis Peralatan No Jumlah Keamanan Penerbangan 1 X-Ray 5 Unit

2 WTMD 3 Unit

3 Body Inspection 1 Unit

4 CCTV 1 Unit

5 FIDS 1 Unit

6 PAS 1 Unit

Profil DJU April 2014 204

Jasa PelayananMock Balai Up Peralatan Teknik Listrik Penerbangan Penerbangan Jenis Peralatan No Jumlah Listrik Penerbangan 1 AFL 1 Unit

2 CCR 6 Unit

3 SFL/RTIL 4 Unit

4 AFL Control Desk 1 Unit

5 PAPI/VASI 3 Set

6 ACOS 1 Unit

Profil DJU April 2014 205

Jasa PelayananMock Up Laboratorium Balai Teknik Teknik Sipil dan Lingkungan Penerbangan Jenis Peralatan No Laboratorium Teknik Sipil dan Jumlah Lingkungan 1 Runway Equipment Measurement 1 Unit

2 Heavy Weight Deflectometer 1 Unit

3 MU Meter & Grid Tester 1 Unit

4 Profilometer 1 Unit

Profil DJU April 2014 206

Jasa PelayananStakeholder Balai Teknik Balai Teknik Penerbangan

Penerbangan1. Bandar Udara UPT di lingkungan Ditjen Hubud

2. Bandar Udara yang dikelola AP I dan AP II

3. PPNPI (Airnav Indonesia)

4. Bandar Udara enclave (Ranai, Abdul Rahman Saleh)

5. Bandar Udara Khusus

6. Bandar Udara Swasta Lainnya

Profil DJU April 2014 207

Jenis Bantuan Balai Teknik Penerbangan

1. Bantuan pengujian dan perbaikan peralatan navigasi penerbangan 2. Bantuan pengujian dan perbaikan peralatan komunikasi penerbangan 3. Bantuan pengujian dan perbaikan peralatan keamanan bandar udara 4. Bantuan pengujian dan perbaikan peralatan listrik penerbangan 5. Bantuan pengujian dan perbaikan peralatan mekanikal bandar udara 6. Bantuan pengujian mutu di bidang bahan dan hasil pekerjaan sipil bandar udara dan lingkungan bandar udara

Profil DJU April 2014 208

Jasa Pelayanan ProsesBalai Pemberian Teknik Bantuan Perbaikan Penerbangan Surat Permohonan Bantuan Perbaikan ke Ka BTP (*/**)

Jawaban surat **) Peralatan sudah Permohonan (*) tidak dalam masa garansi

Proses Perbaikan/ Penyampaian Laporan Penugasan Teknisi Hasil Perbaikan (*)

Profil DJU April 2014 209

Jasa PelayananProgram Balai Kerja Teknik Balai Teknik Penerbangan Penerbangan 1. Pemenuhan kebutuhan SDM terutama untuk tenaga fungsional teknik Sipil dan lingkungan bandar udara serta tenaga fungsional teknik mekanikal bandar udara. 2. Meningkatkan SDM sesuai dengan standard kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan baik dalam negeri maupun luar negeri. 3. Melengkapi dan meningkatkan fasilitas laboratorium Balai Teknik Penerbangan sesuai dengan perkembangan teknologi penerbangan . 4. Pengembangan gedung kantor Balai Teknik Penerbangan. 5. Menjalin kerja sama dengan para stakeholders. 6. Peran aktif dalam revisi Skep 157/IX/03 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan Pelaporan Peralatan serta peraturan lainnya. 7. Meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Profil DJU April 2014 210

Jasa Pelayanan Balai Teknik Kendala Saat Ini Penerbangan1. Belum optimalnya pelaksanaan Skep 157/IX/03 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan Pelaporan Peralatan 2. Belum terpenuhi jumlah dan kualitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan, terutama untuk teknik sipil dan lingkungan bandar udara 3. Meningkatnya jumlah bandar udara, jumlah dan jenis/tipe fasilitas elektronika dan listrik penerbangan 4. Terbatasnya dana dalam pemenuhan suku cadang, mock-up dan peralatan ukur 5. Gedung kantor Balai Teknik Penerbangan sudah tidak sesuai kebutuhan dan telah berusia lebih dari 35 Tahun 6. Belum semua stakeholders mengenal tentang Balai Teknik Penerbangan

Profil DJU April 2014 211

Anggaran 2014

Dalam Ribuan Rp.

Pelayanan Angkutan Udara Perintis 363,236,234 Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar 5,752,550,658 Udara Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Keamanan 324,903,499 Penerbangan Pengawasan dan Pembinaan Kelaikan Udara dan Pengoperasian 356,730,679 Pesawat Udara Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Navigasi 479,435,234 Penerbangan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen 1,298,814,839 Perhubungan Udara Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 8,575,671,143

Jumlah UPT/Satker : 163 Posisi: April 2014|Sumber :Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU April 2014 212

Program Pembangunan Transportasi Udara Tahun 2014

Rincian Pagu Realisasi Belanja Pegawai 351.574.813.000 96.979.420.045 Belanja Barang 1.508.128.647.000 150.398.529.665 Belanja Modal 6.715.967.683.000 149.885.804.584 - RM 8.216.983.428 397.263.754.294 - PHLN 0 0 - PNBP 358.687.715 0

Keuangan Fisik 4.63 % 5.00%

Posisi April 2014| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU April 2014 213

Program Ditjen Hubud Tahun 2014

No Lokasi Alokasi (Ribu Rp.) Persentase (%) 1. Sumatera 1,198,089,120 13,97 2. Jawa + Kantor Pusat 2,014,818,287 23,49 3. Bali + Nusa Tenggara 495,594,498 5,78 4. Kalimantan 1,108,884,642 12,93 5. Sulawesi 1,231,022,381 14,35 6. Maluku 547,593,290 6,39 7. Papua 1,979,668,925 23,08 Jumlah 8,575,671,143 100%

Posisi: April 2014 | Sumber :Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU April 2014 214

Alokasi DIPA Kegiatan Pinjaman Hibah Luar Negeri

No Kegiatan Donor Alokasi 2013 Alokasi 2014

1. ORET-Procurement of Aircraft Belanda Rp. 27.194.976 Rp. 0 Rescue & Fire Fighting Equipment Belanda (Hibah) 2. INK Bank-Procurement of Aircraft Belanda Rp. 25.859.055 Rp. 0 Rescue & Fire Fighting Equipment Belanda (Loan) 3. Airport Security System Jepang - Rp. 0 Improvement 4. Project for Improvement Aviation Jepang - Rp. 0 Safety Policy T O T A L Rp. 53.054.031 Rp. 0

Sumber: Setditjen Perhubungan Udara Profil DJU April 2014 215