BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak Bola

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak Bola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer di seluruh dunia dimana hampir setiap daerah terdapat lapangan sepak bola dan tidak hanya orang dewasa saja yang memainkan sepak bola, namun orang tua, muda, besar atau kecil, kaya atau miskin, karyawan, pedagang, petani bahkan wanita juga ikut bermain sepakbola. Oleh karena itu, wajar bila perkembangan sepak bola di dunia berkembang sangat pesat. Hal ini berdampak pula pada perkembangan sepak bola di Indonesia, sehingga lahir organisasi yang menaungi sepak bola Indonesia yaitu PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) demi terciptanya sepak bola Indonesia yang baik. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merupakan organisasi yang bertugas mengatur kegiatan olah raga sepak bola di Indonesia. PSSI berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSRSI) diketuai oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo. PSSI kemudian bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, dan dengan AFC pada tahun 1954. PSSI menggelar kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005 diadakan pula Piala Indonesia. Kepengurusan PSSI telah sampai kepengurusan di tingkat daerah di seluruh Indonesia. Hal ini membuat sepak bola Indonesia semakin populer dan semakin berkembang. Perkembangan sepak bola di Indonesia tidak luput dari dukungan para suporter, Suporter sering disebut sebagai pemain ke-12 dalam permainan sepak bola karena perannya sangat penting sebagai penyemangat dalam pertandingan dengan atribut, tarian, nyanyian dan tepuk tangan yang memberikan warna dalam pertandingan dan sebagai teman untuk pemain-pemain yang ada di dalam tim. Keberadaan suporter merupakan hal vital bagi klub sepak bola, karena pendapatan klub berasal dari tiket masuk pertandingan, sponsor, dan penjualan pernak-pernik klub yang dibeli oleh para penggemar klub atau suporter. Dari pendapatan itu klub 1 atau tim membiayai industri olah raga yang dikelolanya, biaya-biaya tersebut untuk menutup biaya operasional seperti belanja pemain, gaji pemain, dan biaya pertandingan. Setiap tim sepak bola di liga Indonesia memiliki suporter masing- masing yang tidak kalah populer dengan tim sepak bolanya, seperti Aremania (Arema), Slemania (PSS Sleman), Jak Mania (Persija Jakarta), Viking (Persib Bandung), Brajamusti (PSIM Jogjakarta), Bonek Mania (Persebaya Surabaya), Pasoepati (Persis Solo), Paser Bumi (Persiba Bantul), dan Panser Biru (PSIS Semarang). Suporter sepak bola di Indonesia ada yang memberikan dampak yang baik. akan tetapi ada pula yang memberikan dampak buruk, didasari dari sikap tidak bisa menerima kekalahan, yaitu seperti perseteruan suporter antara Aremania (Arema) dengan Bonek (Persebaya) dan Viking (Persib) dengan The Jak Mania (Persija) yang telah lama terjadi. Sebagai salah satu suporter sepak bola terbesar di Indonesia, suporter Persib Bandung atau biasa disebut Bobotoh pun tidak lepas dari tindakan indisipliner ketika mendukung timnya, diantaranya adalah yell - yell yang saling mengejek dengan The Jak Mania, tawuran, asap flare yang mengganggu jalannya pertandingan. Sifat suporter Indonesia yang tidak bisa menerima kekalahan, serta minimnya informasi mengenai peraturan yang diberikan PSSI dan panpel kepada suporter menjadi masalah yang utama. Hal ini memperburuk citra sepak bola Indonesia dan melanggar Kode Disiplin PSSI serta bertentangan dengan pancasila khususnya sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia”. Untuk itu diperlukan adanya kampanye pemahaman tentang peraturan yang telah ditetapkan oleh PSSI. Oleh karena itu penulis berencana akan membuat Tugas Akhir DKV ini dengan mengambil tema Kampanye Disiplin Suporter Sepak Bola Persib Bandung 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya : 1) Peraturan yang telah dibuat PSSI diabaikan oleh suporter sepak bola Persib Bandung. 2 2) Sikap suporter sepak bola Indonesia yang tidak bisa menerima kekalahan. 3) Kurangnya wawasan tentang Kode Disiplin PSSI oleh suporter sepak bola Persib Bandung 4) Minimnya informasi Kode Disiplin PSSI yang dilakukan PSSI dan panpel pada suporter sepak bola Indonesia. 1.3 Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah di atas, penulis merumuskan masalah, yaitu: 1) Bagaimana merancang kampanye disiplin suporter sepak bola Persib Bandung yang sesuai dalam upaya mengurangi sikap indisipliner? 2) Bagaimana pendekatan visual dan konten yang sesuai untuk khalayak sasaran kampanye disiplin suporter sepak bola Persib Bandung? 1.4 Ruang Lingkup Dari identifikasi masalah yang telah ada serta untuk pembahasan lebih terarah, maka penulis memberikan ruang lingkup masalah pada perancangan ini. Adapun ruang lingkup tersebut sebagai berikut : Perancangan ini dilakukan untuk mengkampanyekan disiplin suporter sepak bola Persib Bandung melalui kelompok suporter sepak bola Viking Persib Club, Target audience perancangan ini adalah suporter sepak bola Persib Bandung, mencintai sepak bola, berpendidikan SMA dan Mahasiswa, usia 18-24 tahun dengan gender laki-laki dan perempuan. 1.5 Tujuan Perancangan Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui perancangan ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui upaya mengurangi sikap indisipliner yang dilakukan oleh suporter sepak bola Persib Bandung. 3 b. Untuk merancang kampanye disiplin suporter sepak bola Persib Bandung. 1.6 Manfaat Perancangan Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Bagi penulis Hasil perancangan diharapkan menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis mengenai kampanye. b. Bagi Masyarakat Hasil perancangan diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat terutama bagi suporter tentang peraturan sepak bola di Indonesia. c. Bagi Institusi Sebagai sarana pengembangan pendidikan dan referensi bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya 1.7 Metode Penelitian Perancangan ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan temuan temuan yang tidak diperoleh oleh alat-alat prosedur statistik atau alat-alat kuantifikasi lainnya. Hal ini dapat mengarah pada penelitian tentang kehidupan, sejarah, perilaku seseorang atau hubungan-hubungan interaksional. Konsep ini menekankan bahwa penelitian kualitatif ditandai oleh penekanan pada penggunaan nonstatistik (matematika) khususnya dalam proses analisis data hingga dihasilkan temuan penelitian secara alamiah (Strauss. 1990:17). Adapun langkah yang diambil dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1.7.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data 1) Metode Observasi Melalui observasi, penulis akan datang dan memahami situasi suporter dengan survey langsung ke stadion dan wilayah Bandung 4 sehingga data yang diperoleh penulis dapat dirasakan secara nyata oleh penulis. 2) Metode Wawancara Penulis melakukan wawancara untuk menggali data secara lisan kepada narasumber yaitu Priya dari Kuburan Band sebagai duta anti-rasis dan flare yang ditunjuk oleh panpel Persib, Viki sebagai shopkeeper Fanshop Viking Bandung, Dadan sebagai anggota Viking Bandung juga sebagai pengurus registrasi keanggotaan Viking distrik Bandung Pusat dan Junaedi sebagai Direktur PSSI cabang Jawa Barat. 3) Metode Studi Pustaka Penulis melakukan studi pustaka untuk mencari referensi dari buku yang berkaitan dengan teori yang dibutuhkan dan situs-situs yang tersedia di internet dengan tujuan untuk mendapatkan data yang akurat. 1.7.2 Analisis Data Dalam perancangan ini, penulis menggunakan analisis data, yaitu: 1) SWOT Analisis SWOT dipergunakan untuk menganalisis sebuah organisasi yang didasari oleh dua faktor yang melingkupi faktor internal dan faktor eksternal. Analisis inilah yang digunakan sebagai acuan membuat rencana strategis (Suryatama,E. 2014:1). Penulis akan menggunakan analisis SWOT terhadap suporter sepak bola Indonesia dan kampanye sejenis. 2) Matriks SWOT Menurut Rangkuti (2013), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kelemahan yang dimilikinya. Penulis akan menggunakan analisis matriks SWOT terhadap suporter sepak bola Indonesia. 5 3) Analisis Sebab-Akibat (Cause and Effect Relationship) Setelah mengidentifikasi masalah yang dirasakan, kemudian dicari hubungan sebab-akibat dengan fakta-fakta yang ada merujuk pada penggunaan model kampanye Ostergaard, misalnya tingginya kecelakaan lalu lintas disebabkan tingginya kecepatan pengemudi dalam menjalankan kendaraan atau tingginya pengidap penyakit gondok di suatu daerah karena rendahnya konsumsi garam beryodium di tempat tersebut. 6 1.8 Skema Perancangan 7 1.9 Pembabakan BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup masalah sampai metode yang digunakan dalam pengumpulan data sampai dengan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORITIS Menjelaskan tentang dasar pemikiran dari teori-teori yang relevan untuk digunakan sebagai pijakan dalam perancangan Kampanye Disiplin Suporter Sepak Bola Persib Bandung BAB III ANALISIS DATA Bab ini memuat hasil-hasil dari analisis masalah sesuai data-data dan informasi berdasarkan hasil akhir penelitian dan teori yang dipakai untuk kebutuhan perancangan. BAB IV KONSEP & HASIL PERANCANGAN Bab ini memuat konsep pesan, konsep kreatif, konsep media, dan konsep visual dari ide yang ada dan memuat hasil perancangan mulai dari sketsa hingga penerapan visual pada media. BAB V PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dari apa yang dibahas pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran kepada khalayak tentang apa yang sedang dibahas. 8 .
Recommended publications
  • BAB II Gambaran Umum Objek A. Peris Solo Gambar 2.1 Logo Persis
    BAB II Gambaran Umum Objek A. Peris Solo Gambar 2.1 Logo Persis Solo Persis Solo merupakan klub sepakbola profesional yang berada di kota Surakarta atau biasa disebut Solo. Persis Solo pertama kali didirikan oleh Sastrosaksono pada 8 November 1923, dengan nama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB). Vorstenlandsche Voetbal Bond merupakan semacam perserikatan sepakbola, dan pada akhirnya pada tahun 1928 Vorstenlandsche Voetbal Bond resmi berganti menjadi Persis Solo. Persis Solo merupakan pencetus dari klub-klub sepakbola yang ada di Indonesia. Stadion Manahan merupakan kandang dari klub Persis Solo dengan kapasitas mencampai 35.000 penonton, dan menjadikan stadion Sriwedari (R. Maladi) sebagai pusat latihan. Pasoepati adalah singkatan dari Pasukan Suporter Paling Sejati yang merupakan julukan untuk suporter dari Persis Solo. Hingga akhir tahun 1940an Persis Solo menjuarai kompetisi perserikatan sebanyak tujuh kali. Pada tahun 2006 Persis Solo kembali hadir meramaikan kancah sepakbola Indonesia. Musim pertandingan 2006-2007 menjadi puncak prestasi bagi Persis Solo, karena berhasil lolos untuk promosi ke kasta 24 tertinggi Indonesia, yaitu Divisi Utama. Sayangnya keberhasilan tersebut tidak bersamaan dengan gelar juara Divisi Utama, karena kekalahannya saat melawan Persibaya Surabaya. Pertengahan tahun 2011, Persis Solo melakukan merger dengan Solo FC yang saat itu berkompetisi di Liga Primer Indonesia (LPI). Hasil merger tersebut antara Persis Solo dengan Solo FC menjadikan klub Persis Solo berhasil meraih predikat sebagai klub profesional di Indonesia. B. DPP Pasoepati Gambar 2.2 Logo dari DPP Pasoepati Dewan Pimpinan Pusat Pasoepati atau yang akrab dikenal dengan DPP Pasoepati, merupakan organisasi tertinggi yang mengatur kelompok suporter Pasoepati. Pasoepati merupakan singkatan dari Pasukan Suporter Sejati yang pada awalnya mendukung klub Pelita Jaya pada tahun 2000, lalu pada tahun 2006 mengikrarkan dirinya untuk mendukung klub lokal kota Solo, yaitu Persis Solo.
    [Show full text]
  • Batu Bara Masih Lebih Murah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Masih Mendominasi Jumlah Pembangkit Listrik Di Indonesia
    Disway News Network Spirit Akal Sehat Info Berlangganan: (0542) - 8520236 SENIN, 29 JUNI 2020 Eceran Rp. 6000 | Langganan Rp. 135.000 Batu Bara Masih Lebih Murah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih mendominasi jumlah pembangkit listrik di Indonesia. Melimpahnya batu bara menjadikan energi tersebut lebih ekonomis. Tanpa harus impor. Lalu, bagaimana dengan energi baru terbarukan? Yang ditarget 23 persen hingga 2025. USKAR Radianto adalah sosok yang ramah. Ketika Disway Kaltim menemuinya, manager PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pem- bangkitan (UPDK) Balikpapan itu, menyambut terbuka. Ia men- ceritakan instalasi listrik di Kalimantan Timur (Kaltim) dan YKalimantan Utara (Kaltara) secara gamblang. Awalnya, yang ingin ditemui GM UIW wilayah Kaltimra, Sigit Witjak- sono. Namun ia merujuk Yuskar untuk membahas persoalan yang lebih teknis. Pekan lalu, Sigit sudah menyampaikan pula terkait rencana usaha pembangkit listrik (RUPTL) 2019 -2028. Ketika ditemui di kantornya di PLTU Teluk Balikpapan. Di kawasan Kariangau. Yuskar menceritakan alasan mengapa pembangkit PLTU men- dominasi produksi energi listrik PLN. Karena hal itu memang mengacu pada RUPTL sebelumnya. Yang telah ditetapkan pemerintah. Pertimbangan lainnya, adalah sumber daya batu bara yang dimiliki negara Indonesia. Jumlahnya melimpah. Tidak perlu harus impor. Energi pemanfaatan batu bara ini juga untuk mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi. Biaya operasionalnya jauh lebih tinggi ke- timbang pembangkit batu bara. Karena itu, beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke depannya akan menjadi back up saja. “Potensi batu bara di wilayah Kalimantan juga melimpah. Sehingga tidak perlu impor. Biaya operasional memang jauh selisihnya,” kata ANDI M HAFIZH/ DISWAY KALTIM Yuskar Radianto, saat dijumpai Jumat (26/6) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Batakan, Balikpapan, saat ini menjadi cadangan PLN Kaltimtara jika terjadi masalah dalam jaringan.
    [Show full text]
  • Bi-Weekly Bulletin 25 December 2018 - 7 January 2019
    INTEGRITY IN SPORT Bi-weekly Bulletin 25 December 2018 - 7 January 2019 Photos International Olympic Committee INTERPOL is not responsible for the content of these articles. The opinions expressed in these articles are those of the authors and do not represent the views of INTERPOL or its employees. INTERPOL Integrity in Sport Bi-Weekly Bulletin 25 December 2018 - 7 January 2019 INVESTIGATIONS Indonesia Anti-Mafia Team Arrests PSSI Member in Match Fixing Allegation TEMPO.CO, Jakarta - The anti-mafia task force arrested an executive member of the Football Association of Indonesia (PSSI) Johar Lin Eng today, December 27, at the Halim Perdanakusuma Airport in terms of a match-fixing scandal. Indonesian National Police headquarters’ public relations Head Brig. Gen. Dedi Prasetyo said that witness testimonies and a number of evidentiary items have incriminated Johar in the nation’s match-fixing scandal. “Johar’s name arose several times in a number of witness testimonies, evidentiary items, and Police analysis,” said Dedi Prasetyo. Police are set to conduct intensive interrogation against Johar Lin Eng. PSSI member Johar Lin Eng was arrested by the anti-mafia task force after landing at the Halim Perdanakusuma airport around 09:55 Western Indonesia Time (WIB). Source: Translator: Ricky Mohammad Nugraha & Editor: Laila Afifa, 27 December 2018, Tempo.co Football https://en.tempo.co/read/1159387/anti-mafia-team-arrests-pssi-member-in-match-fixing-allegation/full&view=ok Indonesia Sports Ministry Secretary to be Probed over Match-fixing Scandal TEMPO.CO, Jakarta - Gatot S. Dewa Broto, secretary of the Ministry of Youth and Sports, will appear before the police.
    [Show full text]
  • Sepakbola Sebagai Media Solidaritas Politik Bagi Supporter Indonesia
    Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Volume VIII No. 2 / Desember 2018 SEPAKBOLA SEBAGAI MEDIA SOLIDARITAS POLITIK BAGI SUPPORTER INDONESIA Kiki Esa Perdana School of management and Leadership, Tanri Abeng University email : [email protected] Abstract So far football has not only functioned as a sport but also as a medium of solidarity for supporters, Indonesia is a country with the largest Islamic religion in the world. While many other Islamic countries are still struggling with the problem of war, football believe, its is able to be a medium a solidarity. Message for the victims of war, prayers and solidarity messages are sent through. This research uses descriptive analysis with case studies of Rohingya and Palestinian cases in Indonesian football supporter. This research concludes that the message conveyed by Indonesian supporters. The conclusion, football is possible in becoming tools for political solidarity Keywords: Football, Solidarity Abstrak Selama ini sepakbola tidak hanya berfungsi sebagai olahraga namun juga sebagai media solidaritas untuk suporter, Indonesia adalah salah satu negara dengan pemeluk agama islam terbesar di dunia, banyak negara islam lainnya masih berjibaku dengan masalah perang. Sepakbola dalam hal ini mampu menjadi media penghantar bagi para korban perang, ucapan doa dan solidaritas dikirim melalui pesan dalam sepakbola. Riset ini menggunakan analisis deskriptif dengan studi kasus kasus rohingya dan palestina. Riset ini menyimpulkan bahwa pesan yang disampaikan suporter Indonesia, ikut dalam solidaritas secara umum yang dilakukan bangsa Indonesia, feedback yang didapatkan oleh penduduk rohingnya dan palestina positif, terlihat dari poto gambar-gambar ucapan terima kasih pada negara dan masyarakat Indonesia. Kata Kunci: Sepak bola, Solidaritas Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi JIPSi Volume VIII No.
    [Show full text]
  • DRUGS Prestasi
    Rp 2000,- 28 HALAMAN BERLANGGANAN HUBUNGI: BALIKPAPAN: 0542-735015 PHONE/WA: 08115470799 SAMarinDA: 0541-202416 PHONE/WA: 08115578008 RABU, 28 AGUSTUS 2019 No. 109/Tahun 17 @tribunkaltim tribunkaltim.co @tribunkaltim newsvideo tribunkaltim Harga Tanah Ibukota Naik 4 Kali Lipat XX Gubernur Isran Sebut Lokasi di Muara Jawa dan Semoi SAMBOJA, TRIBUN - Kepu- mulai masuk ke wilayah tusan Presiden Republik Samboja dan Muara Jawa, Indonesia Joko Wi- BERIT Kutai Kartanegara. dodo menetapkan A Seperti diketahui, EKSKLUSIF Kalimantan Ti- sebagian wilayah mur sebagai ca- Kukar, yakni lon ibukota negara yang Samboja dan Muara baru, Senin (26/8) Jawa bakal menjadi kemarin membuat lokasi ibukota negara kasak-kusuk para spekulan tanah z Bersambung Hal 11 Desainnya itu masih dilengkapi dan disesuaikan oleh tim. Titik koordinatnya (lokasi Istana Negara) akan dimasukkan Undang-Undang IKN ISRAN NOOR Gubernur Kaltim Samboja & Sepaku Lokasi Ibukota Baru Samboja Terletak di pesisir timur Kutai Sepaku Kartanegara, di antara Ada Lahan Milik Adik Prabowo Kecamatan Sepaku, PPU Balikpapan dan Samarinda POLITIKUS Partai Gerin- Dahnil Anzar Simanjun- memiliki luas wilayah 1172,36 l Terhubung dengan Tol dra membenarkan kepe- tak, juru bicara Prabowo Km2 Balikpapan-Samarinda milikan lahan keluarga Subianto, menjelaskan l Berada di atas ketinggian 500 sepanjang 99 km Prabowo Subianto di loka- soal lahan yang disebut- meter di atas permukaan laut l Dari Bandara SAMS si yang akan menjadi ibu- sebut milik Ketua Umum l Penduduk di Sepaku pada Sepinggan ditempuh melalui kota negara baru di Ka- Partai Gerindra Prabowo limantan Timur. Namun Subianto di Kabupaten Pe- 2017 tercatat 32.073 jiwa jalan darat sekitar 1 jam 16 menit demikian, Prabowo siap najam Paser Utara.
    [Show full text]
  • AVATARA, E-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016
    AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 4, No. 3, Oktober 2016 VORSTENLANDSCHE VOETBAL BOND TAHUN 1923-1942 FERY WIDYATAMA Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya E-Mail: [email protected] Artono Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya Abstrak Permainan sepak bola di Hindia Belanda (Indonesia) diawali dengan kedatangan orang-orang Eropa khususnya Belanda yang awalnya datang untuk bekerja di instansi-instansi pemerintah Hindia Belanda sebagai pegawai dalam perkebunan-perkebunan, kantor-kantor perdagangan, perkapalan dan pertambangan sebagai karyawan. Sepak bola dipilih sebagai sarana untuk menjaga kebugaran dan juga untuk sarana rekreasi. Salah satu klub atau perkumpulan (bond) bentukan orang bumiputera adalah Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB).Penelitian tentang VVB belum ada yang meneliti secara menyeluruh. Oleh karena itu, penelitian tentang Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) ini merupakan suatu kajian yang sangat menarik. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana perkembangan Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo dalam dunia sepak bola Hindia Belanda tahun 1923-1942 dan Bagaimana nasionalisme yang ditunjukkan oleh sepak bola Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo tahun 1923-1942. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana perkembangan dan nasionalisme Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo dalam dunia sepak bola di Hindia Belanda tahun 1923-1942. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pembentukan klub atau bond, Vorstenlandsche Voetbal Bond VVB Solo merupakan suatu perlawanan dari masyarakat bumiputera terhadap orang-orang Belanda, dimana hanya dari sepak bola lah masyarakat bumiputera dapat melawan orang Belanda melalui pertandingan sepak bola.
    [Show full text]
  • For Personal Use Only Use Personal for [email protected] [email protected]
    ASX RELEASE 4 July 2019 Early exercise of 13.47 million options Highlights Option holders to exercise 13,470,000 options, each exercisable at $0.05 and expiring 31 August 2019, raising $673,500 in working capital A further 53,993,094 options, each exercisable at $0.05 and expiring 31 August 2019, remain on issue The exercise of options results in no further expansion of the Company’s current fully diluted capital structure SportsHero Limited (“SportsHero”, the “Company”) (ASX: SHO) is pleased to announce that the early exercise, by options holders, of 13,470,000 options each exercisable at $0.05 and expiring 31 August 2019. As a result of the early exercise of the options, the Company receives $673,500 in working capital. The funds raised will be applied towards the further development of the ‘white label’ platform, ‘Kita Garuda’, developed for the Indonesian football association (“PSSI”). The exercise of options results in no further expansion of the Company’s current fully diluted capital structure. SportsHero CEO Tom Lapping Commented: “Following the very recent launch of PSSI’s ‘Kita Garuda’ mobile app and the commencement of marketing and promotional activities by PSSI, the Company is very pleased that option holders are electing to exercise their options early. Over the coming months, we are aiming to achieve strong results with the ‘Kita Garuda’ mobile app, hence it is very pleasing to have option holders exercising their unlisted options well ahead of the 31 August 2019 expiry date.” For further information, please contact: Tom Lapping Jane Morgan CEO Investor Relations Advisor SportsHero Limited Jane Morgan Management +65 9184-9135 +61405 555 618 For personal use only [email protected] [email protected] SportsHero Limited ABN 98 123 423 987 29 Brookside Place, Lota, Queensland 4179 Tel/Fax: +61 7 3901 0751 About SportsHero SportsHero Limited (ASX: SHO) has developed an Australian intelligent, engaging sports prediction platform, designed to provide a dynamic immersive social experience, coupled with both monetary and other prizes.
    [Show full text]
  • Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id Commit to User BAB
    perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id15 BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA SURAKARTA Perjalanan serta perkembangan sepak bola Kota Surakarta sudah dimulai semenjak masa kolonial Hindia Belanda. Perkembangan sepakbola pada mulanya dibawa oleh orang Eropa ke Indonesia. Kota Surakarta sendiri memiliki salah satu klub sepakbola profesional tertua di Indonesia yaitu Persis Solo. Persis Solo berdiri pada tanggal 8 November 1923 dengan nama kolonial pertama VVB (Vorslamdsche Voeatbal Bond). Sejarah sepakbola di Kota Surakarta terus berkembang hingga akhirnya muncul tim dari Jakarta yang berdomilisi di sini yaitu Arseto Solo. Klub yang dijuluki petir biru ini juga merupakan bagian dari sejarah sepak bola. Mereka sempat berjaya pada era 1970-an hingga 1980-an. Namun pasca kejadian reformasi klub yang dimiliki oleh Ari Sigit Soeharto ini membubarkan diri karena krisis moneter yang melanda Indonesia dan untuk menghindari sentiment anti Suharto. Pada masanya Arseto termasuk klub yang superior dan juga mempunyai manajemen yang baik. Tidak dipungkiri, Arseto juga turut andil dalam membangun Liga Galatama yang merupakan liga non amatir pertama di Indonesia. Sejalan dengan berdirinya Galatama, Indonesia mempunyai liga perserikatan yang dimiliki oleh pemerintah serta dibiayai dari APBD. Kedua liga tersebut hadir di Solo untuk menyemarakkan atmosfir sepak bolanya. Namun, Arseto lebih memiliki nama besar waktu itu dan terlihat sekali bahwa Surakarta di masa itu adalah masa Arseto. Halcommit itu ditambah to user dengan adanya kedekatan antara 15 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id16 pemain, manajemen, serta masyarakat Kota Solo itu makin membuat Arseto dicintai dan melekat di Kota Bengawan. Setelah Arseto dinyatakan bubar karena menghindari sentiment anti Soeharto, Kota Surakarta kemudian menjadi salah satu tujunan utama bagi klub-klub Liga Indonesia yang tidak memiliki home base yang tetap.
    [Show full text]
  • Pasang-Surut-Klub-Sepak-Bola-Profesional-Di-Kota-Surakarta-Tahun-1990-2006-4.Pdf
    perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id35 BAB III PERKEMBANGAN KLUB SEPAKBOLA PROFESIONAL DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1990-2006 Kota Surakarta dalam sejarah perkembangan sepakbola di Indonesia merupakan salah satu kota yang memiliki beberapa klub yang berperan dalam sepakbola Nasional. Klub VVB yang berganti nama menjadi Persis sempat berprestasi pada decade 1940 dan 1950. Namun pada decade 1950- awal 1990, kota Surakarta seakan hilang dari keramaian sepakbola Nasional. Baru pada decade 1990 sampai millennium awal, kota Solo kembali berjaya seperti pada masa colonial dan awal kemerdekaan. Hal tersebut tidak lepas dari beberapa klub yang ada di kota Solo pada masa itu. Hal lainnya adalah pada masa tersebut ada 3 klub yang berganti-ganti berada di kota Solo walaupun klub Persis yang asli kota Solo masih ada namun karena Persis hanya ada di Divisi II-III membuat klub asli kota Solo tersebut kalah pamor dan ditinggalkan masyarakat Solo sendiri. Namun kemudian Persis bisa promosi ke Divisi Utama pada tahun 2006. Arseto Solo, Pelita Jaya, Persijatim Solo FC adalah 3 klub luar kota yang sempat bermain di Surakarta dan mengubah dinamika persepakbolaan kota Surakarta. Arseto yang merupakan klub pindahan dari Jakarta mencapai puncak keemasan pada dekade 1990 tepatnya pada tahun 1992 dan kemudian bubar jga pada pada dekade 1990 yaitu tahun 1998. Arseto Solo berkompetisi di Liga Galatama dari tahun 1978 sampai tahun 19994. Salah satu presatasi yang paling bagus adalah menjadi peserta Liga Champions Asia pada tahun 1992. commit to user 35 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id36 A. Perjalanan Klub Arseto Solo tahun 1990-1998 1. Sejarah Klub Arseto Arseto Solo adalah sebuah klub sepakbola yang berlaga di Liga Galatama dan Liga Indonesia dari tahun 1978-1998.
    [Show full text]
  • PSSI Mobile Application Now Live on Google Play
    ASX RELEASE 21 June 2019 PSSI Mobile Application Now Live on Google Play Highlights: • SportsHero’s white label Mobile Application, ‘Kita Garuda’, recently developed for the Football Association of Indonesia (“PSSI”), is now live and available for download from the Google Play store • Android smart phones represent over 88%1 of the total smart phones in Indonesia, hence the availability of the ‘Kita Garuda’ mobile app through Google Play is an integral part of SportsHero’s market penetration strategy. SportsHero Limited (“SportsHero” or the “Company”) (ASX: SHO) is very pleased to announce that the white label mobile application (“Mobile Application” or “Mobile App”) recently developed for the Football Association of Indonesia (“PSSI”), is now live and available for download from Google Play. On 25 March 2019, the Company entered into an exclusive agreement (“Agreement”) with PSSI, one of the world’s largest sports federations, boasting an engaged fan base of 80 million fans, over 4 leagues and 128 teams. PSSI is 100% owned and controlled by the Indonesian Government and under the Agreement SportsHero is the exclusive provider and partner to build PSSI’s first official platform, including social media, merchandise/e-commerce, game highlights, live streaming, featured video stories and player access. As announced, on the 18 June 2019, the ‘Kita Garuda’ mobile app went live on the Apple App store and Google Play has now followed. As Android smart phones represent over 88%1 of the total smart phones in Indonesia, the availability of the ‘Kita Garuda’ mobile app through Google Play is an integral part of SportsHero’s market penetration strategy.
    [Show full text]
  • Pembelaan Pada Persebaya Dan Glorifikasi Bonek Dalam Pemberitaan Jawa Pos Tentang Konflik Persebaya Dan Pssi
    54 Komuniti, Vol. 10, No. 1, Maret 2018 p-ISSN: 2087-085X, e-ISSN: 2549-5623 PEMBELAAN PADA PERSEBAYA DAN GLORIFIKASI BONEK DALAM PEMBERITAAN JAWA POS TENTANG KONFLIK PERSEBAYA DAN PSSI Fajar Junaedi1, Prof. Dr. Heru Nugroho2, Dr. Sugeng Bayu Wahyono3 1Mahasiswa Program Doktor Kajian Budaya dan Media UGM Dosen Ilmu Komunikasi UMY - Yogyakarta 2,3Program Doktor Kajian Budaya dan Media UGM Email:1 [email protected] ABSTRAK Relasi olahraga dan media telah menjadi isu yang signifikan, meskipun jurnalisme olahraga sering disebut sebagai jurnalisme mainan karena sifatnya yang tidak serius dibandingkan dengan jurnalisme politik dan ekonomi. Namun demikian, olahraga bukan sekadar apa yang terjadi di arena olahraga, namun berkelindan dengan beragam aspek lain, mulai dari ekonomi, politik dan sosial. Konflik yang terjadi antara Persebaya dan PSSI sepanjang tahun 2009 sampai dengan 2017 membuktikan bahwa olahraga bukan hanya apa yang terjadi di lapangan hijau namun berkelindan dengan aspek politik. Oleh Jawa Pos, berita tentang konflik Persebaya dan PSSI tidak lagi dikemas dalam jurnalisme mainan, namun ditempatkan di halaman muka yang biasanya diisi berita politik dan ekonomi. Di sekitar pelaksanaan Kongres PSSI pada tahun 2016 dan 2017, Jawa Pos secara massif mengalokasikan halaman korannya untuk memberitakan tentang Persebaya dan Bonek yang memperjuangkan pengakuan kembali Persebaya oleh PSSI. Jawa Pos dalam berbagai pemberitaannya secara eksplisit membingkai keberpihakan kepada Persebaya dan sekaligus membingkai Bonek sebagai fans yang memiliki loyalitas dan militansi tinggi dalam membela Persebaya. Bonek dalam pemberitaan Jawa Pos mengenai konflik Persebaya dan PSSI diglorifikasi sebagai pahlawan yang memperjuangkan Persebaya. Keberpihakan Jawa Pos pada Persebaya dan Bonek berujung pada pembelian saham PT Persebaya Indonesia oleh PT Jawa Pos Sportindo, sebuah perusahaan yang menjadi bagian dari konglomerasi Jawa Pos.
    [Show full text]
  • Tugas Akhir Desain Interior Community Center
    perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR COMMUNITY CENTER SUPORTER KLUB SEPAKBOLA AREMA INDONESIA FC DI MALANG Dengan Pendekatan Sporty Modern Disusun Untuk Memenuh Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh : RIZQI AMALIA AGUSTA C0807034 JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan kepada : 1. Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia kepada hamba-Nya. 2. Mama dan Bapak tercinta yang telah mencurahkan segala kasih sayang yang tak terbatas agar aku menjadi anak yang berguna bagiku dan orang-orang di sekitarku. 3. Teman-temanku dan para sahabat yang selalu mendukungku. commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MOTTO “Do not let anyone pick your path, because your life is yours alone. You are the one who cope your future. So start dreaming and don't stop believing.” “Being the best is not at all importance, Doing the best is all that matters” “Things do not change, we change.” commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr Wb Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan karunia dan berkah yang melimpah, sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.
    [Show full text]