perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TUGAS AKHIR
DESAIN INTERIOR
COMMUNITY CENTER SUPORTER KLUB SEPAKBOLA AREMA INDONESIA FC
DI MALANG
Dengan Pendekatan Sporty Modern
Disusun Untuk Memenuh Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh :
RIZQI AMALIA AGUSTA
C0807034
JURUSAN DESAIN INTERIOR
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada :
1. Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
karunia kepada hamba-Nya.
2. Mama dan Bapak tercinta yang telah
mencurahkan segala kasih sayang yang tak
terbatas agar aku menjadi anak yang berguna
bagiku dan orang-orang di sekitarku.
3. Teman-temanku dan para sahabat yang selalu
mendukungku.
commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Do not let anyone pick your path, because your life is yours alone. You are the one who cope your future. So start dreaming and don't stop believing.”
“Being the best is not at all importance, Doing the best is all that matters”
“Things do not change, we change.”
commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan karunia dan
berkah yang melimpah, sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir
ini.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi
oleh penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Anung B Studyanto,S.Sn, MT, selaku Ketua Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa serta Pembimbing II Tugas Akhir. 3. Drs Soepono Sasongko M.Sn, selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir 4. Mama dan Bapak yang penulis cintai atas segala kasih sayang, dukungan, dan kesabaran yang tidak pernah habis. 5. Teman-teman kosku Wisma Putri Sari, Dewi, Dwi kecil, Windi, Mbak Dwi, Mbak Rini, Ririn, Ipung, dan Lena, atas semua kebersamaan kita selama 4 tahun lebih. 6. Lamia, atas segala kebersamaan kita selama ini, susah maupun senang. I’ll always
miss you, my friend.
7. Teman-teman seperjuanganku, Fero, Hamidah, Azik, Fira, Nyit-nyit, Danan, Dika,
terimakasih atas pengalaman TA yang tak terlupakan bersama kalian.
8. Tanpit, Om Woto, dan Maira, terimakasih sudah menjadi keluargku di Solo yang
sabar dan pengertian.
9. Sahabat-sahabatku di Malang, Virgo, Yulan, Ninik, dan Puspita, terimakasih telah
menjadi sahabatku selama ini dan selalu pengertian kepadaku walalupun aku jauh
dari kalian.
10. Seluruh staff dosen jurusan Desain Interior Universitas Sebelas Maret, terimakasih
atas semua ilmu dan pengalaman yang telah diberikan kepada kami.
11. Keluarga dan semua orang dekat penulis atas doa, kasih sayang, dorongan serta
perhatiannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini masih
terdapat kesalahan dan kekeliruan sehingga dengan sangat terbuka penulis mengharapkan
masukan dan kritikan demi kesempurnaannya.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Surakarta, Januari 2012
Penulis
.
DESAIN INTERIOR COMMUNTIY CENTER SUPORTER KLUB SEPAKBOLA AREMA INDONESIA FC DENGAN PENDEKATAN KONSEP SPORTY MODERN commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
( Lobby, Sekretariat, Office, Café, Merchandise Store, Museum)
Rizqi Amalia Agusta1, 2 3 Drs. Soepono Sasongko, M.Sn , Anung B. Studyanto, S.Sn, MT
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana menciptakan
bangunan yang tidak hanya mempunyai fungsi edukatif, tetapi juga memiliki fungsi entertainment?.(2).Bagaimana mendesain interior Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC sehingga dapat memberikan fasilitas yang informatif dan menghibur dengan menicptakan suasana yang unik dan menarik?. (3). Bagaimana merancang sebuah interior Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC dengan menerapkan konsep modern sporty?. Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : (1) Menciptakan bangunan yang tidak hanya mempunyai fungsi edukatif, tetapi juga memiliki fungsi entertainment. (2) Menciptakan mendesain interior Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC sehingga dapat memberikan fasilitas yang informatif dan menghibur dengan menicptakan suasana yang unik dan menarik. (3) Menciptakan sebuah interior Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC dengan menerapkan konsep modern sporty. Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu : melalui proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. Kemudian penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan sejak awal penelitian data penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1).Perancangan Interior Community Center yang baik adalah perancangan yang informatif dan menarik minat pengunjung(2). Penggunaan warna dan bentuk yang sesuai dengan tema akan membangun suasana para pengunjung. (3). Karakter ruang sangat membantu dalam menciptakan kenyamanan dan
keamanan bagi pengunjung.
1Mahasiswa, Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807034 2Dosen Pembimbing 1 3 Dosen Pembimbing 2 INTERIOR DESIGN OF COMMUNITY CENTER FOR THE SUPPORTER OF AREMA INDONESIA FC FOOTBALL CLUB
USING A SPORTY MODERN CONCEPT APPROACH (Lobby, Secretariat, Office, Cafe, Merchandise Store, Museum) commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1 Rizqi Amalia Agusta , Drs. Soepono Sasongko, M.Sn,2 Anung B. Studyanto S.Sn, MT3
ABSTRACT
The problems addressed in this research are: (1) How to create a building that not only has educative function but also has entertainment function? (2) How to design an interior of Community Center for the Supporter of Arema Indonesia FC football club that gives
informative and entertaining facilities by creating a unique and interesting circumstance? (3) How to design an interior of Community Center for the Supporter of Arema Indonesia FC football club by applying a sporty modern concept?
The objectives of research are as follows: (1) to create a building that not only has educative function but also has entertainment function, (2) To create a interior design of Community Center for the Supporter of Arema Indonesia FC football club that gives informative and entertaining facilities by creating a unique and interesting circumstance, (3) to create a interior design of Community Center for the Supporter of Arema Indonesia FC football club by applying a sporty modern concept. The method used in discussing problems was an interactive analysis method, in which there are 3 main stages the author used: selecting, focusing, and simplification and data abstraction. Then, information organization was done before drawing a conclusion from the research and since the beginning of data research, the research should had started to record rules, question pattern, causal direction, and proportions. From the analysis, the following conclusions could be drawn. (1) A good interior design of Community Center was an informative one that appealed the visitors’ interest. (2) The use of color and shape consistent with the theme would build the visitors’ circumstance. (3) The room character was very helpful in creating comfort and safety for the visitors.
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN SAMPUL LUAR ......
HALAMAN SAMPUL DALAM ...... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...... iii
1 Student, Interior Design Department with NIM C0807034 2 First Consultant 3 Second Consultant commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERNYATAAN ...... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...... v
HALAMAN MOTTO ...... vi
KATA PENGANTAR ...... vii
ABSTRAK ...... ix
ABSTRACT ...... x
DAFTAR ISI ...... xi
DAFTAR TABEL ...... xv DAFTAR GAMBAR ...... xvi DAFTAR BAGAN ...... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Batasan Masalah ...... 3 C. Rumusan Masalah ...... 3 D. Tujuan dan Sasaran ...... 4 E. Manfaat ...... 5 F. Metode Desain ...... 5 G. Sistematika Penulisan ...... 8
BAB II. KAJIAN LITERATUR ...... 10
A. Kajian Teori ...... 10
1. Pengertian Judul ...... 10
2. Tinjauan Umum Community Center ...... 12
3. Tinjauan Umum Sepak Bola ...... 12
1. Pengertian Sepak Bola ...... 12
2. Sejarah Sepak Bola Indonesia ...... 13
3. Perkembangan PSSI ...... 15
4. tujuan permainan Sepak Bola ...... 17
4. Tinjauan Area Umum klub Sepak Bola Arema Indonesis FC 18
1. Nama Arema Pada Masa Kerajaan ...... 18
2. Nama Arema di dekade '80-an ...... 19 commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Awal Mula Berdirinya PS Arema ...... 20
4. Perjalanan Arema di Galatama ...... 22
5. Perjalanan arema di Ligina ...... 23
6. Perjalanan Arema di ISL ...... 24
7. Skuad Arema 2010/2011 ...... 24
5. Tinjauan Umum Suporter Arema Indonesia FC ...... 26
1. Sejarah Aremania: Zaman Galatama ...... 26
2. Sejarah Aremania: Zaman Ligina ...... 27 3. Atraksi Pertandingan Arema ...... 28 4. Aremanita: Kehadiran Suporter Perempuan ...... 31 5. Suporter Teladan ...... 31 6. Masalah Dana ...... 32 7. Sejarah Berdirinya Arema Fans Club (AFC) ...... 32 8. Brutalisme ke Hooliganisme ...... 33 9. kemunculan Aremania ...... 36 10. Peran Korwil ...... 40 11. Suporter Atraktif ...... 45 6. Tinjauan Umum Museum ...... 47 1. Pengertian Museum ...... 47 2. Tugas, Fungsi, dan Peranan Museum ...... 48
3. Syarat-syarat Museum ...... 49
4. Persyaratan Koleksi ...... 49
7. Tinjauan Merchandise Store ...... 50
1. Pengertian Merchandise Store ...... 50
2. Faktor dan proses Merchandise ...... 51
3. Interior Display ...... 51
8. Tinjuan Umum Café ...... 53
1. Pengertian Café ...... 53
2. Identitas Perusahaan dalam Interior Café ...... 54
3. Sistem Penyajian pada Café ...... 57
9. Tinjuan Umum Office ...... 57
10. Tinjuan Umum Sekretariat ...... 59 commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11. Tinjuan Umum Sekretariat ...... 59
B. Pendekatan Desain ...... 59
1. Hubungan Antar Ruang ...... 59
2. Organisasi Ruang ...... 60
3. Pola Sirkulasi ...... 72
4. Furniture ...... 74
5. Warna ...... 76
6. Elemen Pembentuk Ruang ...... 80 7. Interior Sistem ...... 86
BAB III. STUDI LAPANGAN ...... 98 A. Tinjauan Umum ...... 98 a. Asumsi Lokasi ...... 98 b. Letak Geografis Kota Malang ...... 99 c. Kadar Udara ...... 100 d. Keadaan Geologi ...... 100 e. Jenis Tanah ...... 100 f. Potensi Kota Malang ...... 101 g. Perkembangan Potensi Kota Malang ...... 102 h. rencana Pemanfaatan Ruang Kota Malang ...... 103
B. Tinjauan Khusus ...... 109
a. City of Arema ...... 110
b. Ongisnade Café & Store ...... 113
BAB IV. ANALISA DESAIN ...... 116
A. Programming ...... 116
1. Definisi Proyek ...... 116
2. Asumsi Lokasi ...... 116
3. Status Kelembagaan ...... 117
4. Struktur Organisasi ...... 117
5. Program Kegiatan ...... 118 6. Alur Kegiatan ...... 119 commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Program Ruang ...... 120
8. Besaran Ruang ...... 121
9. Pembentuk Ruang ...... 125
10. Pengisi Ruang ...... 131
11. Sistem Interior ...... 132
12. Sistem Keamanan ...... 135
13. Sistem Organisasi Ruang ...... 137
14. Sistem Sirkulasi ...... 139 15. Pola Hubungan Antar Ruang ...... 141 16. Zoning dan Grouping ...... 141 B. Keputusan Desain ...... 144
1. Ide Gagasan ...... 144
2. Tema ...... 145
3. Suasana Ruang ...... 145
4. Pola Penataan Ruang ...... 146
5. Pembentuk Ruang ...... 146
6. Pengisi ruang ...... 147
7. Sistem Interior ...... 149
8. Sistem Keamanan ...... 151
BAB V. PENUTUP ...... 145
A. Kesimpulan ...... 153
B. Saran ...... 154
DAFTAR PUSTAKA ...... 156
LAMPIRAN ...... 158
commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
halaman
TABEL II.1. Skuad Arema Indonesia FC ...... 25
TABEL II.2. Geng-geng Malang dan tempat asalnya ...... 34
TABEL IV.1. Analisa Kebutuhan Ruang Pengunjung ...... 120
TABEL IV.2. Analisa Kebutuhan Ruang pengelola ...... 121
TABEL IV.3. Analisa Kegiatan dan Besaran Ruang ...... 121
TABEL IV.4. Analisa Penggunaan Material Lantai ...... 125 TABEL IV.5. Analisa Penggunaan Material Dinding ...... 127 TABEL IV.6. Analisa Penggunaan Material Langit-langit/Ceiling 129 TABEL IV.7. Analisa Pencahayaan Ruang ...... 132 TABEL IV.8. Analisa Penghawaan Ruang ...... 134 TABEL IV.9. Alternatif Pengorganisasian Ruang ...... 137
commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
halaman
GAMBAR II.1. Logo Arema Indonesia FC ...... 18
GAMBAR II.2. Acub Zainal ...... 21
GAMBAR II.3. Aremania Beratraksi ...... 26
GAMBAR II.4. Aremania Beratraksi ...... 29
GAMBAR II.5. Interior Display ...... 52
GAMBAR II.6. Organisasi Ruang Terpusat ...... 61 GAMBAR II.7. Organisasi Ruang Terpusat ...... 62 GAMBAR II.8. Organisasi Ruang Terpusat ...... 62 GAMBAR II.9. Organisasi Ruang Terpusat ...... 62 GAMBAR II.10. Organisasi Ruang Terpusat ...... 63 GAMBAR II.11. Organisasi Ruang Terpusat ...... 63 GAMBAR II.12. Organisasi Ruang Terpusat ...... 64 GAMBAR II.13. Organisasi Ruang Terpusat ...... 64 GAMBAR II.14. Organisasi Ruang Linear ...... 64 GAMBAR II.15. Organisasi Ruang Linear ...... 65 GAMBAR II.16. Organisasi Ruang Linear ...... 65 GAMBAR II.17. Organisasi Ruang Linear ...... 66 GAMBAR II.18. Organisasi Ruang Linear ...... 66
GAMBAR II.19. Organisasi Ruang Radial ...... 67
GAMBAR II.20. Organisasi Ruang Radial ...... 68
GAMBAR II.21. Organisasi Ruang Cluster ...... 68
GAMBAR II.22. Organisasi Ruang Cluster ...... 69
GAMBAR II.23. Organisasi Ruang Cluster ...... 70
GAMBAR II.24. Organisasi Ruang Cluster ...... 70
GAMBAR II.25. Organisasi Ruang Grid ...... 70
GAMBAR II.26. Organisasi Ruang Grid ...... 71
GAMBAR II.27. Organisasi Ruang Grid ...... 72
GAMBAR II.28. Sirkulasi Liniear ...... 73
GAMBAR II.29. Sirkulasi Radial ...... 73
GAMBAR II.30. Sirkulasi Spiral ...... 73 commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
GAMBAR II.31. Sirkulasi Linear ...... 74
GAMBAR II.32. Sirkulasi Network ...... 74
GAMBAR II.33. Fire Estinguisher ...... 95
GAMBAR II.34. Water Sprinkler ...... 96
GAMBAR II.35. Hidrant Kebakaran ...... 96
GAMBAR III.1. Peta Kota Malang (Denah Lokasi) ...... 98
GAMBAR III.2. Peta Kota Malang ...... 102
GAMBAR III.3. Main Entrance City of Arema ...... 109 GAMBAR III.4. Bagian Depan City of Arema ...... 111 GAMBAR III.5. Interior City of Arema ...... 112 GAMBAR III.6. Interior City of Arema ...... 112 GAMBAR III.7. Interior City of Arema ...... 112 GAMBAR III.8. Tampak Depan Ongisnade Café & Store ...... 113 GAMBAR III.9. Interior Ongisnade Café & Store ...... 115 GAMBAR III.10. Interior Ongisnade Café & Store ...... 115 GAMBAR III.11. Interior Ongisnade Café & Store ...... 115 GAMBAR IV.1. Peta Kota Malang (Denah Lokasi) ...... 117 GAMBAR IV.2. Pola Sirkulasi ...... 140 GAMBAR IV.3. Hubungan Antar Ruang ...... 141 GAMBAR IV.4. Zoning ...... 143
GAMBAR IV.5. Grouping ...... 143
commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR BAGAN
Bagan VI.1. Struktur Organisasi ...... 118
Bagan VI. 2. Alur Kegiatan Pengunjung ...... 119
Bagan VI .3. Alur Kegiatan Pengelola ...... 120
commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sepak Bola adalah permainan bola yang sangat popular dimainkan oleh
dua tim, yang masing-masing beranggotakan sebelas orang. Menurut Bill Murray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A
History of Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu,
orang – orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan
menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Namun FIFA sebagai
badan sepak bola dunia secara resmi menyatakan bahwa sepak bola lahir dari
dataran Cina yang berawal dari permainan masyarakat Cina abad ke-2 sampai
dengan ke-3 SM. Olah raga ini saat itu dikenal dengan sebutan “tsu chu”.
Dalam setiap pertandingan sepak bola tidak lepas dari adanya supporter.
Supporter adalah orang yang mendukung satu tim tertentu, dan siap
menyerahkan seluruh tenaganya dalam memotivasi klub kesayangannya
tersebut. Para supporter akan bersedia memberikan dukungan moral maupun
material terhadap klub kesayangan. Supporter yang fanatik akan melakukan
segalanya demi klub kesayangannya sehingga terkadang dukungan mereka
justru menjadi senjata makan tuan bagi klub karena yang mereka lakukan
justru tindakan anarkis demi mendukung klub.
Sepakbola dalam fungsi sebagai sebuah harapan bagi mereka yang
kurang beruntung dan merupakan golongan ekonomi menengah kebawah
perlahan-lahan mempunyai kecenderungan untuk menjadi sebuah paham baru
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan bahkan menjadi sebuah agama, dalam hal ini adalah keyakinan yang
tertanam kuat.
Seiring dengan perkembangan zaman virus-virus suporter sepakbola
mulai masuk di Asia dan mulai merambah di Indonesia salah satunya adalah
supporter Arema Indonesia FC. Arema Indonesia FC adalah salah satu klub
sepak bola yang memiliki salah satu basis supporter yang besar di Indonesia.
Supporter Arema Indonesia FC ini memiliki sebutan, yaitu ‘Aremania’ untuk
supporter laki-laki, dan ‘ Aremanita’ untuk supporter perempuan. Keberadaan
mereka cukup disegani oleh supporter klub sepak bola lain. Supporter ini
telah mengalami berbagai masa dimana mereka pernah mengalami
masa-masa yang kelam dengan melakukan tindakan anarkisme dimana-mana,
dan tentunya mengalami masa kejayaan dimana setelah dibina, mereka
akhirnya menjadi supporter percontohan bagi supporter klub lain. Mereka
termasuk salah satu supporter yang sangat fanatic yang memberikan
dukungan dengan bernyanyi dan beratraksi di tribun untuk mendukung klub
kesayangan mereka dengan dipimpin oleh dirijen mereka, yaitu Yuli Soempil.
Meskipun memiliki basis supporter yang cukup besar di Indonesia,
namun aremania maupun aremanita belum memiliki fasilitas yang memadai
untuk mengetahui dan menambah informasi mengenai klub sepak bola Arema
Indonesia FC dan suporternya. Berkaca dari permasaahan tersebut, maka
diperlukan suatu wadah bagi para supporter untuk mendapatkan fasilitas yang
memadai, dimana mereka dapat mendukung, medapatkan informasi,
pembinaan, dan tentunya hiburan yang layak. Fasilitas “Community Center”
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ini nantinya akan didesain sedemikian rupa sehingga menjadi fasilitas yang
rekreatif sekaligus edukatif sehingga menjadi tempat dimana para supporter
dan juga masyarakat umum bisa berkumpul dan mendapatkan informasi
mengenai klub sepakbola Arema Indonesia FC dan Supporternya.
B. BATASAN MASALAH
Agar pembahasan yang ada dalam proyek ini dapat lebih terarah dan tidak
meluas keluar dari sasaran yang diinginkan maka secara garis besar
ditetapkan akan adanya batasan-batasan pada fasilitas yang akan dirancang
sebagai berikut:
Menurut Area yang dirancang
- Lobby
- Museum
- Merchandise store
- Café
- Office
- Sekretariat
• Menurut jam operasinya
- Untuk museum dan merchandise store beroperasi setiap hari mulai
pukul 09.00 – 22.00
- Untuk Café beroperasi tiap hari mulai pukul 09.00-22.00 (apabila
ada event nonton bareng beroperasi hingga acara selesai)
- Untuk Office dan Sekretariat beroperasi setiap hari mulai pukul
09.00- selesai.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. RUMUSAN MASALAH
Fasilitas apa sajakah yang akan dirancang dalam menciptakan
bangunan yang mempunyai fungsi edukatif dan fungsi entertainment?
Bagaimanakah mendesain interior Community Center Suporter Klub
Sepakbola Arema Indonesia FC sehingga dapat memberikan fasilitas
yang informatif dan menghibur dengan menciptakan suasana yang unik
dan menarik?
Bagaimanakah merancang sebuah interior Community Center Suporter
Klub Sepakbola Arema Indonesia FC dengan menerapkan konsep
modern sporty?
D. TUJUAN DAN SASARAN
Untuk menciptakan bangunan yang tidak hanya mempunyai fungsi
edukatif, tetapi juga memiliki fungsi entertainment.
Untuk mendesain interior Community Center Suporter Klub
Sepakbola Arema Indonesia FC sehingga dapat memberikan
fasilitas yang informatif dan menghibur dengan menicptakan
suasana yang unik dan menarik.
Untuk merancang sebuah interior Community Center Suporter
Klub Sepakbola Arema Indonesia FC dengan menerapkan konsep
modern sporty.
E. MANFAAT
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Manfaat dari pengerjaan proyek community center ini cukup banyak,
diantaranya adalah:
• Bagi desainer interior
Memperoleh proyek yang menarik sehingga dapat menambah
pengalaman serta dapat menuangkan idenya secara maksimal.
• Bagi pengguna
1. Memperoleh wadah untuk berkumpul antar sesama supporter klub
sepak bola Arema Indonesia FC.
2. Memperoleh sarana untuk mengenal lebih baik tentang klub sepak
bola Arema Indonesia FC.
Bagi masyarakat
1. Menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman
mengenai Arema Indonesia FC dan Supporternya.
2. Memberikan objek hiburan baru di kota Malang dan sekitarnya.
F. METODOLOGI DESAIN
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dengan :
a. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh
fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual
(Nazir, 1983, p.65). Dalam penelitian ini, metode survei digunakan
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
untuk mendapatkan data mengenai keadaan kondisi fisik didalam
community center ini.
b. Metode literatur adalah pencarian data sekunder yang akan mendukung
penelitian, juga untuk mengetahui sampai dimana ilmu yang
berhubungan dengan penelitian telah berkembang sehingga terdapat
kesimpulan (Nazir,1983, p. 112). Dalam penelitian ini, metode literatur
digunakan untukmendapatkan data literatur mengenai interior, citra
dan lain sebagainya yangakan digunakan sebagai tolak ukur dalam
penelitian ini.
c. Metode pengamatan adalah cara pengambilan data dengan
menggunakanpengamatan secara langsung dan alat bantu berupa
kamera atau video camera (Nazir, 1983, p. 213). Dalam penelitian ini,
metode pengamatan digunakanuntuk mendapatkan foto-foto dan
gambar yang berguna untuk penelitian ini.
d. Metode wawancara adalah proses memperoleh data atau keterangan
dengancara tanya jawab sambil bertatap muka dengan penjawab
(Nazir, 1983, p.234). Dalam penelitian ini, metode wawancara
digunakan untuk mendapatkandata non fisik dari obyek penelitian,
berupa konsep, data perusahaan dan lain sebagainya. Jadi
metode-metode tersebut diatas dipakai untuk mencari fakta secara
langsung dari obyek yang diteliti, yaitu community center dengan
melihatdan mendokumentasikan dalam foto sebagai data lapangan.
Penelitian ini tidakhanya dengan melihat kondisi riil saja, tapi juga
dilakukan pencarian fakta lainberupa wawancara dengan narasumber
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang bersangkutan, yaitu desainer, staf dan pengunjung community
center ini untuk mendapatkan data secara faktual.
Metode Analisis Data.
Adapun metode yang digunakan adalah :
- Metode diskriptif.
Metode analisis ini dimanfaatkan untuk membuat gambaran mengenai
situasiatau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan
akumulasi data belaka (Nazir, 1983, p. 65).
Data Yang Diperlukan
Data yang diperlukan untuk penelitian ini meliputi:
a. Data Literatur
Yaitu data penjelasan mengenai teori-teori yang bersangkutan
denganobyek penelitian yang didapatkan dari literatur yang berupa
buku, jurnal, hasilpenelitian lain, dan internet.
b. Data Lapangan
Data lapangan ini meliputi data fisik dan data non-fisik mengenai
obyekpenelitian.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab 1, diuraikan mengenai latar belakang penelitian, pengertian
judul,perumusan masalah,batasan masalah, tujuan penelitian, sasaran
pengunjung, manfaatpenelitian, dan metode penelitian yang akan
digunakan.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN LITERATUR
Uraian tentang kajian teori dan pendekatan desain yang dijadikan
untuk mencapai tujuan perancangan. Kajian teori meliputi pengertian
judul, tinjauan sepakbola, tinjauan Arema Indonesia FC, tinjauan
supporter klub sepakbola arema Indonesia FC, tinjauan Hall, tinjauan
Gallery, tinjauan Merchandise Store, tinjauan Café, dan tinjuan
Perpustakaan. Pendekatan desain meliputi hubungan antar ruang,
organisasi ruang, pola sirkulasi, furniture, warna, elemen pembentuk
ruang,
BAB III STUDI LAPANGAN
Penulis akan menjabarkan tentang data-data Community Center
Supporter Sepak bola Klub Arema Indononesia FC ini, berupa data
fisik dan data nonfisik desain.
BAB IV PROGRAMMING
Penulis akan membahas mengenai analisis data yang didapatkan
seperti yang diulas pada bab 3, dihubungkan dengan kesesuaiannya
dengan data-data literatur, difokuskan pada citra Community Center,
yang diharapkan oleh pihak manajemen Community Center sendiri.
BAB V KESIMPULAN
Penulis akan memberikan kesimpulan dan saran mengenai hasil
perubahan desain interior Community Center sehubungan dengan
perubahan citra yang ditimbulkannya.
DAFTAR PUSTAKA
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
Berisi tentang skema pola pikir, gambar-gambar terkait, dan tabel
terkait dalam perancangan.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 9 BAB II KAJIAN LITERATUR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. KAJIAN TEORI
1. PENGERTIAN JUDUL
Pengertian judul “ Desain Interior Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC
dengan Pendekatan Sporty Modern“ adalah sebagi berikut :
Desain : 1) Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebaginya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993 :
138)
2) Suatu sistem yang berlaku untuk segala macam jenis perancangan dimanan titik beratnya
adalah melihat sesuatu persoalan tidak secara tepisah atau tersendiri melainkan sebagi suatu
kesatuan dimana satu masalah dengan lainnya saling kait mengkait. (Desain Interior, 1999 :
12)
Interior : 1) Ruang dalam suatu bangunan, yang mengungkapkan tata kehidupan
manusia melalui media ruang. (Ensiklopedia Nasional Indonesia, 1991 : 197)
2) Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot (hiasan, dsb) di ruang dalam
gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1993 : 483).
Desain Interior : Adalah karya arsitek atau desainer yang khusus menyangkut bagian dalam dari suatu
bangunan. (Desain Interior, 1999 : 11)
Community : Berasal dari bahasa inggris yang berarti komunitas
Center : Pusat atau tempat berkumpul atau terhimpunya beberapa orang atau sejumlah orang yang
mempunyai maksud dan tujuan yang sama dan juga kemungkinan suatu hobi atau
kesenangan yang sama pula.
(John M. Echols & Hassan Shadily, 1982, hal 273).
Suporter : Seseorang yang memberikan dukungan kepada sebuah kelompok dalam pertandingan.
Klub :Perkumpulan orang-orang yang mempunyai ketertarikan pada hal/sesuatu yang sama
(Microsoft Encarta Reference Library 2003, Encarta Dictionary Tools)
Arema Indonesia : Sebuah klub sepak bola yang bermarkas di Malang, Jawa Timur, Indonesia
(http://id.wikipedia.org/wiki/Arema_Indonesiacommit to user )
FC : Berasal dari bahasa inggris yang berarti klub sepak bola (Football Club).
Sporty : Berasal dari kata bahasa inggris, Sport berarti olahraga. Sporty adalah sesuatu yang
berhubungan dengan olahraga.
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 (http://www.thefreedictionary.com/)
Modern : Yang terbaru, tidak tradisional, kekinian. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1993 : 370).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. TINJAUAN UMUM COMMUNITY CENTER
1. Pengertian Community Center
Community Center berasal dari bahasa inggris:
Community : Komunitas
Center : Pusat
Community Center adalah Fasilitas publik dimana anggota dalam sebuah komunitas berkumpul
bersama dalam sebuah akitivas, dukungan sosial, informasi publik, dan keperluan lainnya. Fasilitas ini
terkadang terbuka untuk semua komunitas atau dikhususkan pada suatu grup diantara komunitas yang lebih
besar.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Community_centre)
3. TINJAUAN UMUM SEPAK BOLA
1. Pengertian Sepak Bola
Sepak bola adalah olahraga paling popular yang pernah dikenal umat manusia. Pada saat ini sepak bola
bukan sekedar menjadi olahraga karena perkembangannya sudah melampaui batas-batas. Dalam wujudnya
sekarang ini, sepak bola menjadi salah satu cabang olahraga yang penggemarnya amat luas. Secara
globalisasi, yang paling sukses di sepanjang masa adalah globalisasi sepak bola. Terhadap bola, orang yang
digiring mempunyai ikatan emosional dalam arti demam bola.
(www.x54tall.nl/badjasur/kreasi/no1/sepak bolano.html)
2. Sejarah Sepak bola di Indonesia
Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau sepak bola sering kali digelar untuk meramaikan pasar
malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain sepak bola, bangsa Eropa termasuk Belanda
juga memperkenalkan olahraga lain, seperti kasti, bola tangan, renang, tenis, dan hoki. Hanya, semua jenis
olahraga itu hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo. Alhasil sepak bola paling disukai
karena tidak memerlukan tempat khusus dancommit pribumi to user boleh memainkannya. Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering menggelar
pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus untuk sepak bola, serdadu di
tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka kemudian membentuk bond sepak bola atau
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu
militer, tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa.
Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang pada perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering
mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak ketinggalan sebagai
ajang judi. Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond
pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo
Mateng.
Pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari diskriminasi yang
dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan Sepak Bola Djakarta (Persidja) pada 1925.
Pada 19 April 1930, Persidja ikut membentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung
Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan Biak, Roxy,
Jakpus.
Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepak bola berdasarkan suku bangsa, yaitu
Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) -yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische
Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936- milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa
Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia.
Memasuki tahun 1930-an, pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de Wolf, mulai
menemui senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi, seperti Maladi, Sumadi, dan Ernst
Mangindaan. Pada 1933, VIJ keluar sebagai juara pada kejuaraan PSSI ke-3.
Pada 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia. Pengiriman kesebelasan Indonesia (Hindia Belanda) sempat
mengalami hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Belanda di
Jakarta bersitegang dengan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang telah berdiri pada bulan
April 1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa,
ingin pemain PSSI yang dikirimkan. Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan
pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.
Pada masa Jepang, semua bond sepak bola dipaksa masuk Tai Iku Koi bentukan pemerintahan militer
Jepang. Di masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan olahraga permainan. Baru setelah kemerdekaan,
olahraga permainan kembali semarak. commit to user
3. Perkembangan PSSI
Pasca Soeratin ajang sepak bola nasional ini terus berkembang walaupun perkembangan dunia persepak
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 bolaan Indonesia ini mengalami pasang surut dalam kualitas pemain, kompetisi dan organisasinya. Akan
tetapi olahraga yang dapat diterima di semua lapisan masyarakat ini tetap bertahan apapun kondisinya. PSSI
sebagai induk dari sepak bola nasional ini memang telah berupaya membina timnas dengan baik, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menghabiskan dana milyaran rupiah, walaupun hasil yang diperoleh masih kurang menggembirakan.
Hal ini disebabkan pada cara pandang yang keliru. Untuk mengangkat prestasi Timnas, tidak cukup
hanya membina Timnas itu sendiri, melainkan juga dua sektor penting lainnya yaitu kompetisi dan
organisasi, sementara tanpa disadari kompetisi nasional kita telah tertinggal. Padahal di era sebelum tahun
70-an, banyak pemain Indonesia yang bisa bersaing di tingkat internasional sebut saja era Ramang dan Tan
Liong Houw, kemudian era Sucipto Suntoro dan belakangan era Ronny Pattinasarani.
Ketua PSSI
1930 – 1940 Soeratin Sosrosoegondo
1941 – 1949 Artono Martosoewignyo
1950 – 1959 Maladi
1960 – 1964 Abdul Wahab Djojohadikoesoemo
1964 – 1967 Maulwi Saelan
1967 – 1974 Kosasih Poerwanegara
1975 – 1977 Bardosono
1977 – 1977 Moehono
1977 – 1981 Ali Sadikin
1982 – 1983 Sjarnoebi Said
1983 – 1991 Kardono
1991 – 1999 Azwar Anas
1999 – 2003 Agum Gumelar
2003 – 2010 Nurdin Halid
2011– sekarang Djohar Arifin Husin
4. Tujuan permainan Sepak bola
Dua tim yang masing-masing terdiricommit dari 11 toorang user bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke
gawang lawan (“mencetak gol”). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam
jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri). akan diadakan
pertambahan waktu 2x 15 menit dan apabila dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 penalti yang setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari
titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam
mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mereka selama masih dalam permainan.
ORGANISASI Sepak Bola
- Fédération Internationale de Football Association (FIFA) (dunia)
- UEFA (eropa)
- CONMEBOL (amerika latin)
- CONCACAF (amerika)
- AFC (asia)
- CAF (afrika)
- OFC (oseania
4. TINJAUAN UMUM KLUB SEPAK BOLA AREMA INDONESIA FC
1.
2. Nama Arema pada masa Kerajaan
Arema Indonesia (dulu: Arema Malang) adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di kota Malang,
Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan "Singo
Edan" . Mereka bermain di Stadion Kanjuruhan dan Stadion Kanjuruhan. Arema Indonesia adalah tim sekota
dari Persema Malang. Sejak berganti pemilik dari PT Bentoel Investama, Tbk ke konsorsium di tahun 2009.
secara resmi Arema Malang, berganti nama menjadi Arema Indonesia.
Sejak hadir di persepak bolaan nasional,commit Arema to user telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di
setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa. Kelompok suporter mereka
dipanggil Aremania'.
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo
Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan
Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif
Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi.
Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.
3. Nama Arema di dekade '80-an
Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal
Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma menjadi semacam “subkultur” dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.
4. Awal mula berdirinya PS Arema
(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987,
dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya tPersema
Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Kanjuruhan –home base klub pemerintah itu– selalu
disesaki penonton. Di mana Arema waktu itu ? Yang pasti, ia belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas
sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.
Acub Zaenal yang pertama kali mempunyai andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama.
Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu
itu Pak Acub Zainal saya undang ke Stadion Kanjuruhan ketika Persema lawan Perseden Denpasar,” ujar Ovan.
Melihat penonton membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. “You bikincommit saja to (klub) user Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan
Acub.
Beberapa hari setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal– mendatangi
Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya.
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 “Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. “Saya hanya punya pemain,” ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama
Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng.
Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub
Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah
Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86
supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula
berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono
SH –almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan. Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan
Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. “Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),”imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian,commit Lucky to user dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.
5. Perjalanan Arema di Galatama
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan Lucky Acub Zaenal mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada),
Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latuperisa yang
kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga
bergabung.
Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Bandar Udara Abdul
Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Pas Khas untuk tempat penampungan pemain.
Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. “TNI AU memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.
Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri,
Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.
6. Perjalanan Arema di Ligina
Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat sudah 7 kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak
12 besar (1996/97) dan enam kali masuk 8 besar( 1999/00, 2001, 2002, 2005, 2006,& 2007). Walaupun
berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun
2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut yang
kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan
musim kompetisi 2003 meskipun pada akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I. Sejak kepemilikan Arema dipegang oleh PT Bentoel Internasional Tbk, prestasi Arema semakin meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005, dan
2006 juara Copa Indonesia, 2007 juara Piala Soeratin LRN U-18, Runner Up Piala Jatim Esia[1/6/2008]Pada
Final Melawan Persik Kediri dengan skor 2-1 di stadion Gelora Delta Sidoarjo. Pada tahun 2006 dan 2007
Arema dan Benny Dollo mendapatkan penghargaancommit darito user Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih terbaik.
7. Perjalanan Arema di ISL
Di kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10. Dua bulan Setelah
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 kompetisi usai tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama,
Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium). Pelepasan Arema ini
adalah dampak dari penjualan saham mayoritas PT Bentoel Investama, Tbk. ke British American Tobacco. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sebelumnya ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang menjadi satu, namun ditolak
oleh Aremania. Arema pada musim kompetisi 2009-10 yang ditukangi olehRobert Rene Alberts meraih gelar
Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia.
8. Skuad Arema 2010/2011
Pelatih Manajer: Miroslav Janu
Asisten Pelatih: Joko Susilo
Asisten Pelatih: Tony Ho
Pelatih Kiper: Dwi Sasmianto
NO KWN POS NAMA NO KWN POS NAMA
31 GK Achmad Kurniawan 17 MF Esteban Guillen
45 GK Aji Saka 44 MF Hendra Ridwan
1 GK Kurnia Meiga Hermansyah 77 MF Juan Revi Auriqto
25 GK Syaifudin 5 MF Muhammad Fachrudin
2 DF Purwaka Yudhi 6 MF Muhammad Ridhuan
3 DF Zulkifly Syukur 9 MF Roman Chmelo
4 DF Hermawan 18 MF Ronny Firmansyah
7 DF Benny Wahyudi 11 MF Tommy Pranata
14 DF Wahyu Gunawan 12 FW Noh Alam Shah
22 DF Irfan Raditya 99 FW Ahmad Amirudin
20 DF Johan Ahmad Farizi 15 FW Sunarto
32 DF Leonard Tupamahu 23 FW Yongki Aribowo
24 DF Roman Golian 29 FW Talaohu Abdul Musafri
27 DF Waluyo 41 FW Dendi Santoso
19 MF Ahmad Bustomi
commit to user
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 5. TINJAUAN UMUM SUPORTER AREMA INDONESIA FC
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Sejarah Aremania: zaman Galatama
o Arema berdiri pada Agustus 1987. Pada waktu itu Liga Indonesia dibagi dua: Liga tim
semi-profesional bernama Galatama dan Liga Perserikatan.
o Selama zaman Galatama beberapa geng pemuda Malang merupakan para suporter Arema. Selama
zaman itu suporter Arema bukan suporter murni tetapi suporter brutal seperti Hooligan Inggris.
Perilaku geng-geng tersebut berdasarkan pada egoisme yang buruk. Di stadion setiap geng mencoba
membuktikan siapa yang paling keras.
o Selama zaman itu persaingan keras antara suporter Surabaya dan Malang dimulai. Sering terjadi di
Surabaya pengrusakan kendaraan yang berplat N dan di Malang kendaraan yang berplat L mengalami
hal yang serupa. Juga pada tahun 1992 ada semacam ‘sweeping’ menghadapi orang Surabaya di
Malang. Polisi harus melaksanakancommit operasi to agar user aksi brutal itu dapat dicegah.
o Yayasan Arema Fan’s Club (AFC) berupaya untuk merukunkan para suporter Arema. Namun gagal
mengatasi suasana persaingan brutal tersebut. Pada tahun 1994, AFC dibubarkan.
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 2. Sejarah Aremania: zaman Ligina
o Sekitar pertengahan tahun 1990-an istilah Aremania mulai dipakai sebagai nama suporter Arema.
Sementara itu geng-geng di Malang mulai luntur. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
o Anggota geng yang pada akhir tahun 1980-an masih muda, di pertengahan tahun 1990-an sudah lebih
dewasa. Munculnya generasi geng baru di Malang tidak terjadi karena faktor perubahan sepak bola di
Indonesia dan upaya pencegahan dari beberapa tokoh Aremania.
o Pada tahun 1990-an pemain asing mulai bermain untuk klub-klub Liga Indonesia. Pada tahun 1994
klub Galatama dan Perserikatan digabungkan menjadi Ligina. Setelah itu klub-klub dibagi menjadi
dua wilayah yaitu wilayah timur dan wilayah barat. Pada akhir Ligina juara Ligina ditentukan dengan
putaran ‘play-off’. Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mulai mendorong perkembangan Liga
yang lebih profesional.
o Nama Aremania serta simbol Singo Edan diciptakan oleh beberapa tokoh Aremania sehingga dapat
mempersatukan suporter Arema. Suporter Arema didorong tokoh Aremania menjadi rukun dan
sportif.
o Namun proses itu mengalami hambatan. Persaingan keras antara suporter Malang dan Surabaya
terjadi sampai sekarang. Konflik antara dua kelompok suporter ini di Malang masih terjadi sampai
tahun 1999.
o Insiden di luar Malang terjadi sampai tahun 2001. Yang paling parah setelah zaman Galatama terjadi
di Sidoarjo pada Mei tahun 2001.
3. Atraksi Pertandingan Arema
Menurut Mas Hilal Lahji dari pembinaan PS Arema ada kira-kira 3 jenis suporter Arema yang merupakan para suporter Arema. Pertama-tama, ada kelompok yang terutama mementing Arema, yaitu yang
setia pada klub. Yang kedua, ada kelompok yang ikut pertandigan untuk menikmati sepak bola, yaitu pencinta
bola. Yang terakhir, ada kelompok yang menyaksikan pertandingan karena mau menikmati semacam pesta yang muncul antara suporter Arema. Kelompok pertama dan kedua sudah ada sejak awal pendirian Arema. Soalnya
kelompok kedua masih lemah selama zaman geng-geng tetapi sekarang sekuat kelompok pertama. Yang agak
baru ada kelompok yang terakhir karena muncul dengan tokoh dirigen.
Kelompok yang suka pesta Aremaniacommit itu pasti to menyaksikanuser pertandingan di belakang gawang. Namun yang mementingkan sepak bola menyaksikan pertandingan di tribun timur atau di tribun VIP. Sebenarnya kelompok yang mementing klub ada di berbagai tempat di stadion. Memang bisa mementing Arema sambil menikmati sepak bola dan juga bisa mementing Arema sambil menikmati pesta Aremania. Yang jelas tokoh
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 dirigen menjadi penimpin pesta Aremania itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Suporter Arema telah membuat atraksi pertandingan selain pertandingan sepak bola itu sendiri. Yang tersebut dibawah ini adalah hal-hal yang terjadi sebelum dan selama berlangsungnya pertandingan:
12.00 Daerah di sekitar stadion Kanjuruhan kandang tim Singo Edan mulai didekati suporter.
14.00 Sektor ekonomi mulai ramai sekali.
14.30 Tribun VIP mulai ramai.
15.00 Dirigen Aremania tiba di stadion. Di belakang gawang utara dirigennya bernama Yuli. Di
gawang selatan dirigennya bernama Kapet. Mereka memulai semacam latihan sorak-sorai, lagu dan
dansa yang terus berlangsung sampai akhir pertandingan.
15.20 Pemain-pemain masuk lapangan untuk latihan. Nama setiap pemain dipanggil satu persatu oleh
penyiar. Pemain Arema menerima tepuk tangan yang meriah.
15.25 Penonton semua berdiri, mengangkatcommit tosyalnya user dan dengan kompak menyanyikan lagu ‘Padamu
Negeri’.
15.30 Permulaan pertandingan sepak bola.
Di belakang gawang terjadi semacam pesta suporter. Ada beberapa pemain tambur yang membantu
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 dirigen. Ada bermacam-macam lagu dinyanyikan suporter sambil menirukan gerak-gerik dirigen.
Selama dansa itu, suporter melambaikan tangan dan syal atau bendera sambil melompat-lompat.
17.30 Pertandingan telah berakhir dan Aremania pulang. Walaupun kalah Aremania tidak membuat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kericuhan. (John Psilopatis.2002:5)
Pertandingan Arema selama Ligina VIII merupakan hasil proses perubahan Arema yang mulai lebih dari
5 tahun yang lalu. Yaitu pertandingan di Malang telah dianggap aman dan pada umumnya tidak ada masalah
serius kalau Aremania ikut pertandingan Away Arema. Lagi pula Aremania menjadi atraksi sendiri selain
pertandingan sepak bola. Ini benar jika Aremania di stadion Kanjuruhan di Malang ataupun di mana-mana di
pulau Jawa. Yang jelas adalah sportifitas dan kreatifitas dipenting oleh Aremania. Suporter Arema telah
terkenal untuk sorak-sorai, lagu dan dansa dipimpin seorang dirigen. Pertandingan Arema itu menjadi bukti
utama bahwa para suporter Arema sudah maju dari hooliganisme.
4. Aremanita: Kehadiran suporter perempuan
Selama ISL 2010 di stadion Kanjuruhan tidak ada masalah yang lebih serius dari lemparan botol plastik.
Sudah begitu aman bagi suporter perempuan untuk hadir. Lagipula mereka berkumpul atas nama Aremanita.
Aremanita berusaha untuk menghapus tanggapan negatif terhadap suporter perempuan di Malang.
5. Suporter Teladan
Aremania sejak beberapa tahun yang lalu mulai diakui sebagai suporter teladan Indonesia. Pernah diakui
oleh PSSI dan suporter klub dari Tangerang sampai Gresik sebagai suporter terbaik maupun guru suporter lain.
Yang kedua mengenai kaos Aremania masih yang paling bagus. Kelihatannya tidak ada batasan mengenai
model potongan kaos Arema. Barangkali ada kira-kira 200 model potongan berbeda.
Yang terakhir, suporter lain sekarang mulai menjadi sportif. Yang berkembang adalah persahabatan
antara suporter dan komunitas suporter yang positif.
6. Masalah dana
Sekarang PS Arema tidak mempunyai sponsor utama, jadi tergantung pada penjualan tiket pertandingan
di Malang. Tiket pertandingan Arema merupakancommit to yang user paling mahal di Indonesia. Suporter Arema pada
umumnya dari kelas menengah ke bawah.
7. Sejarah berdirinya Arema Fans Club (AFC)
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Pada tahun 1988 yayasan Arema Fans Club (AFC) berdiri. Ketua pertamanya adalah Ir. Lucky Zaenal.
Pada awalnya ada 13 korwil. Setiap korwil adalah pengurus hal suporter Arema di sebuah kampung atau daerah
di Malang. Di artikel ‘Aremania Junjung Sportivitas’ diterbitkan di Bestari, no. 156, 2001 diceritakan bahwa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menurut suporter Arema, AFC itu sangat individual, yaitu berkaitan dengan hubungan antara suporter dengan
suporter lain. Akibatnya AFC terhadap kesulitan mendorong kerukunan suporter. AFC pernah dianggap
sebagai yayasan yang terlalu ekslusif maupun kelas menengah untuk diterima oleh kebanyakan suporter Arema.
Sekitar tahun 1994 AFC dibubarkan. Menurut Lucky Zaenal itu karena banyak kesibukan dan soal generasi.
Walaupun keadaan tokoh-tokoh AFC pasti mempengaruhi keruntuhan AFC, harus ditanyakan mengapa
AFC tidak diteruskan oleh kelompok atau orang baru. Mungin itu tidak terjadi karena sudah jelas bahwa AFC
tidak didukung oleh suporter. Barangkali tokoh-tokoh AFC sadar pada fakta itu. Oelh karena itu, mantan-tokoh
AFC langsung terlibat dalam proses mengembangkan nama dan simbol yang akan mempersatukan suporter.
Memang tidak semua inisiatip AFC gagal. Harus diingatkan bahwa dengan AFC mulai sistem organisasi
suporter yang berdasarkan pada korwil. Korwil-korwil tidak hilang dengan kematian AFC tetapi jumlahnya
bertambah. Di samping itu AFC berdiri dalam konteks keras yaitu pada waktu geng-geng pemuda Malang
merupakan para suporter Arema. (John Psilopatis.2002)
8. Brutalisme ke Hooliganisme
Ada dua istilah yang dipakai untuk menggambarkan suporter yang tidak sportif dan membuat kerusuhan:
suporter brutal dan hooligan. Artinya dua istilah hampir sama. Perbedaan antara dua istilah itu hanya soal
konteks. Istilah hooligan itu berasal di luar konteks Indonesia dan bersifat perbandingan. Istilah suporter brutal
lebih sering dipakai dalam konteks Indonesia. Hooligan sama dengan suporter brutal karena yang jelas
kegiatannya berdasarkan pada egoisme buruk. Seorang hooligan mau membuat kerusuhan dan kekerasan untuk
membesarkan egonya. Seorang hooligan tidak ikut pertandingan untuk menikmati sepak bola tetapi untuk
membuat kericuhan. Seorang Hooligan adalah musuh perkembangan sepak bola apalagi komunitas suporter
murni. Akhirnya kalau memakai contoh suporter brutal Arema kelihatannya perbedaan antara dua istilah hanya
soal konteks.
Suporter Arema menjadi terkenal atas brutalisme antara waktu Arema berdiri dan pertengahan tahun
1990-an. Ada kekerasan antara suporter walaupun Arema menang atau kalah. Pada waktu itu beberapa geng
pemuda merupakan para suporter Arema. commitSetiap kampungto user memiliki geng sendiri. Yang berikutnya adalah
daftar nama geng-geng Malang sama tempat asalnya kalau ada:
Nama Geng Tempat Asal Aregrek Sekitar Jl. Basuki Rachmat Arnak (Armada Nakal) Sukun
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Anker (Anak Keras) Jodipan Argom (Armada Gombal) Kidul Dalem Arpanja (Arek Panjaitan) Betek Fanhalen (Federasi Anak Claket Nakal Halangan) SASperpustakaan.uns.ac.id (Sarang Anak Setan) - digilib.uns.ac.id
Geng Inggris - Jrot -
Ermera - Saga (Sumbersari Anak -
Ganas)
Geng-geng ini membuat suasana menakutkan di stadion. Tempat pertandingan menjadi kesempatan untuk
geng-geng tersebut membuktikan siapa yang paling keras. Persaingan keras antara geng-geng terjadi walaupun
semuanya medukung Arema. Jadi semua upaya untuk membuat suporter Arema rukun dan kompak dihalangi.
Tawuran terjadi antara suporter Malang dan suporter dari luar tetapi juga di antara para suporter Arema sendiri.
Bentrokan tidak terjadi karena provokasi tetapi disebab oleh suasana brutalisme ditimbulkan suporter Malang.
Masih diingatkan oleh suporter Arema (dengan malu) bahwa suporter Malang brutal sebelum suporter Surabaya
menjadi brutal. Akhinrya, waktu antara 1987 dan pertengahan tahun 1990-an suporter Arema membuktikan
bahwa mereka bisa mengimbangi egoisme Hooligan Inggris. Suporter Malang menjadi terkenal sebagai
Hooligan Indonesia. Sering selama akhir 1980-an dan awal 1990-an sering ada tawuran antara suporter
Surabaya dan Malang.
Sayangnya persaingan keras itu antara Bonek dan suporter Arema sulit dibatasi. Di Surabaya orang dari
Malang diganggu dan kendaraan yang berplat N (plat Malang) dirusak. Sementara di Malang kendaraan yang
berplat L (plat Surabaya) mengalami hal yang serupa. Pada tahun 1992 ada semacam ‘sweeping’ menghadapi
orang yang berKTP Surabaya. Polisi terpaksa melakukan operasi untuk menghentikan aski brutal itu. Akhirnya
permusuhan berkembang antara orang kedua kota Jawa Timur tersebut melainkan antara suporter saja. Lagipula
Bonek nama suporter Surabaya menjadi istilah berarti hooligan Indonesia. Jadi kata bonek yaitu yang tidak
pakai huruf besar artinya hooligan walaupun Bonek itu berarti suporter Surabaya. Karena persaingan keras itu
sering Aremania dan Bonek dianggap sama saja. Khususnya di luar Malang banyak orang yang bersikap bahwa
Aremania adalah bonek juga. Banyak orang tidak membedakan antaranya. Selama tahun-tahun itu masyarakat
Malang tutup jendela dan mengunci pintu kalau ada pertandingan Arema. Sekarang suporter Arema telah commit to user benar-benar maju tetapi terhadap peringatan masyarakat yang menganggap bahwa mereka masih brutal.
9. Kemunculan Aremania
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Pada pertengahan tahun 1990-an geng-geng Malang mulai luntur. Sementara itu istilah Aremania muncul sebagai nama para suporter Arema. Sebetulnya dua fenomena tersebut merupakan perubahan total dalam budaya pemuda Malang yang dikatalisasikan oleh beberapa tokoh. Di artikel ‘Aremania Mengukir perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sejarah Baru’ diterbitkan di Bestari, no. 156, 2001 Gus Nul mantan pelatih Arema menceritakan bahwa walaupun kurang jelas dari mana istilah Aremania itu muncul, nama itu mempersatukan suporter Arema. Secara
psichologis persamaan dasar antara Arema dan Aremania membuat suporter merasa bersatu. Kata Aremania
bisa dibagi Arema dan Mania. Aremania itu muncul secara spontan dari suporter Malang yang mulai bosan dengan perkelahian geng-geng tersebut. Ada beberapa alasan untuk perubahan itu. Pertama-tama geng-geng
mulai luntur karena soal generasi. Anggota geng walaupun masih muda selama akhir 1980-an, di pertengahan
1990-an lebih dewasa. Karena sudah lumayan tua mulai bosan dengan kegiatan geng.
Di samping itu, pada 1994 Ligina yang pertama dimulai dan PSSI mulai mendorong sepak bola
Indonesia menjadi lebih profesional. Pemain asing mulai main untuk klub Indonesia. Itu termasuk upaya untuk menaikkan kualitas liga sepak bola. Pemain asing pernah main untuk Arema. Pernah ada pemain dari Afrika,
Amerika Selatan, Korea Selatan dan juga Australia. Dari semua ini yang paling terkenal ada pemain dari Negara
Chile bernama Rodriguez ‘Paco’ Rubio. Sekarang menurut suporter Malang dia semacam pahlawan sepak bola
Arema. ‘Paco’ Rubio menembus gol lawan selama putaran Delapan Besar Ligina VI. Di samping itu, selama
Ligina VII ada pemain dari Afrika namanya Frank Bob Manuel yang dengan sayang dipanggil ‘Bobby’ (selama
ISL 2010 main untuk klub perserikatan Malang Persema). Selama ISL 2010 Jaime Rojas (mantan pemain
Persema) juga berasal dari Chile masuk klub. Dengan berupaya ke profesionalisme suporter mulai lebih tertarik pada permainan khususnya karena impor pemain luar negeri. Juga ada pemain lokal yang menjadi bintang.
Misalnya Ahmad Junaedi selama Ligina VI tetapi setelah itu dia pindah ke Persebaya dan menjadi musuh suporter fanatik.
Dengan impor pemain asing dan perhatian pada pemain profesional orang Indonesia, yang berkembang
antara para suporter Indonesia adalah minat pada sepak bola bukan fanatisme terhadap klub saja. Di artikel
‘Suporter Bergeser Jadi Football Minded’ diterbitkan di Jawa Pos 9 Maret 2002 perubahan sikap suporter digambarkan. Ternyata bahwa para penonton mulai memilih menonton pertandingan menurut suguhan kualitas
sepak bolanya. Yaitu penonton mulai memilih pertandingan dengan lawan kualitas sepak bola tinggi.
Barangkali suporter Indonesia dipengaruhi tayangan sepak bola dari luar negeri. Suporter mulai menuntut kualitas dari sepak bola Liga Indonesia. commit to user
Di samping itu perubahan suporter Malang didorong beberapa tokoh perintis Aremania. Sebenarnya munculnya generasi geng dapat dicegah karena upaya tokoh Aremania. Di artikel ‘Aremania Sebuah Gerakan
Rakyat’ diterbitkan di Kompas, 1 April 2002 diceritakan bahwa suporter didorong oleh tokoh seperti Ovan
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Tobing, Lucky Zaenal, Iwan Kurniawan, Eko Subekti dan Leo Kailolo untuk menjadi suporter bersatu dan
sportif. Pasti mereka sadar bahwa suporter brutal akan merugikan PS Arema, dan kalau klub Arema akan
berusaha ke profesionalisme seharusnya suporter juga. Tokoh yang tersebut membantu membangun simbol klub perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Arema yang telah menjadi simbol suporter juga. Di artikel ‘Aremania junjung sportivitas’ diterbitkan di Bestari,
no 156 2001 bahwa tokoh perintis ini mengusulkan Aremania dijuluki ‘Macan Putih’ atau ‘Singa Putih’ karena
Arema berdiri pada 11 Agustus yang termasuk zodiak Leo. Kemudian secara spontan ada orang antaranya yang
teriak ‘edan’. Mungkin itu mucul dari bagian belakang istilah Aremania yaitu ‘mania’. Kata ‘mania’ berarti
edan.
Dari latar belakang nama Aremania dan simbol Singo Edan semacam bahasa Malang berkembang.
Kata-kata bahasa Indonesia dan bahasa Jawa terbalik merupakan bahasa Malang atau fenomena Ngalamania.
Misalnya Singo Edan menjadi Ongis Nade dan Orang Malang menjadi Genaro Ngalam. Di samping itu
arek-arek Malang menjadi Kera-kera Ngalam. Surat kabar Radar Malang itu Jawa Pos-nya Kera Ngalam.
Sekitar pertengahan tahun 1990-an suporter Arema mulai berubah. Citra negatif terhadap suporter Arema ada
sampai sekarang tetapi selama beberapa tahun yang lalu Aremania pernah diakui sebagai suporter Indonesia
terbaik. Pada waktu ribuan suporter ke Jakarta untuk putaran Delapan Besar Ligina VI Ketua Umum PSSI
Agum Gumelar terkesan oleh penampilan suporter Arema di Stadion Senayan. Dia mengakui Aremania sebagai
suporter kreatif, sportif dan atraktif. Di samping itu PSSI pernah mengundang Yuli Sugianto (dirigen suporter
Arema) untuk mewakili suporter Indonesia.
Selama Ligina VII sering diakui oleh suporter klub lain sebagai guru suporter lain. Pada Januari tahun
2001 di Tangerang, suporter mengucapkan selamat datang kepada Aremania dan sesudah ada insiden lemparan
terhadap Aremania mereka mengucapkan termima kasih karena Aremania tidak terpancing oleh oknum
provokator Tangerang. Pada Juli tahun itu diakui oleh suporter Solo sebagai ‘guru hebat’.
10.Peran korwil
Sekarang ada kira-kira 183 korwil di Malang. Setiap tokoh korwil adalah pengurus hal suporter di
sebuah kampung atau daerah. Sulit menghitungkan berapa jumlah korwil karena setiap korwil mandiri dalam
pendiriannya. Selain itu ada kelompok yangcommit bukan to korwil user tetapi menemuhi peran agak seperti korwil. Juga
sistem ketertiban tersebut tidak bergantung pada ketua umum, yaitu Aremania bukan yayasan. Kantor PS
Arema merupakan pusat informasi untuk para tokoh korwil. Kalau ada pertandingan di Malang PS Arema
membagi tiket antara korwil-korwil (tetapi juga antara calo-calo). Akibatnya tidak ada antréan suporter untuk
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 membeli tiket. Kemudian korwil menjual tiket pada anggotanya dengan harga loket. Anggota korwil bisa dapat tiket dengan mudah. Namun dikatakan di artikel ‘Aremanita Menepis Anggapan’, Bestari no. 156 2001 bahwa
“ruginya, adanya korwil-korwil akan banyak muncul calo-calo muda di stadion yang tidak jelas identitasnya”. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kalau tiket ekonomi, harganya telah mahal sekali jadi calo-calo pada umumya terpaksa menjual pada harga loket. Namun masih ada maanfaat sebagai anggota korwil yaitu pasti dapat tiket pada harga loket. Kalau
pertandingan ramai calo-calo bisa menaikkan harga tiket. Misalnya pada pertandingan Arema melawan
Persikota, pada jam 13.00 (permulaian pada jam 15.30) calo-calo minta sampai Rp. 25.000 untuk Ekonomi dan sampai Rp. 65.000 untuk VIP, walaupun harga loket Rp. 12.000 dan Rp. 35.000. Sampai waktu sebentar
sebelum permulaian pertandingan harga tiket maupun ekonomi atau VIP telah mahal sekali. Katanya sampai Rp
100.000 untuk VIP. Kalau datang pagi-pagi ke stadion bisa dapat tiket dengan harga murah. Anggota korwil bisa langsung membeli tiket dari tokoh korwil saja. Manfaat lagi adalah bahwa anggota bisa membeli tiket di kampung sendiri tidak harus sampai stadion. Ini khususya manfaat untuk korwil yang jauh dari Jl. Semeru.
Anggota sebuah korwil membayar iuran setiap bulan dan menerima dua kartu identifikasi. Kartu yang pertama dipakai di dalam korwilnya saja, yaitu untuk diidentifikasikan dalam kampungnya sebagai anggota korwil
Aremania. Yang kedua untuk penggunaan di luar tempat korwil maupun di luar Malang. Oleh karena itu kartu itu dapat stempel Polresta Malang. Kalau seorang anggota Aremania terdapat kesulitan selama ikut tur bisa memakai kartu itu untuk dapat bantuan karena dengan kartu itu diakui sebagai anggota formal Aremania.
Maanfaat untuk para suporter Arema adalah bahwa mereka bisa diatur dengan mudah kalau ada tur. Misalnya karena sistem organisasi itu 8.000 sampai 10.000 suporter Malang bisa ke Jakarta atau Gresik tanpa ada kerusuhan atau masalah serius apapun.
Peran tokoh korwil sebetulnya sangat menarik karena itu bersifat informal sambil formal. Tokoh korwil disukai anggotanya karena dia kawannya. Namun dia bertanggung jawab untuk ketertibannya. Peran tokoh
korwil diakui oleh RT setempat dan Polresta Malang. Memang tokoh korwil mempunyai hubungan dengan PS
Arema, RT dan polisi untuk melancarkan kegiatan suporter. Kalau Aremania mau ikut tur ke kota lawan tim
Singo Edan harus meminta izin terlebih dahulu dari PS Arema. Kemudian korwil-korwil minta izin dari
Polresta Malang. Korwil-korwil Aremania tidak hadir di stadion di kota lawan Arema tanpa memberitahu dan
mohon izin dulu. Bonek musuh Aremania berbeda. Mereka sering hadir di tempat pertandingan tanpa
peringatan dan tanpa undangan apapun. Hubungan Aremania dengan Polresta ternyata melancarkan perjalanan
Aremania ke tempat pertandingan Away. Misalnyacommit padato user April 2002 Aremania berangkat ke Jakarta dari stasiun
Kotabaru Malang dan dua kereta api yang disediaka khusus untuk Aremania tidak cukup untuk mengantar ribuan suporter yang hadir. Namun polisi siap untuk persoalan ini dan mengirim dua truk untuk mengantar lain-lainnya suporter ke stasiun Jombang. Di Jombang ada kereta api siap untuk sisa perjalanan. Untuk tur yang
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 diberi nama Tur Batavia 2002 tokoh-tokoh korwil menawar supaya Aremania dapat harga tiket kereta api yang lebih murah daripada harga biasa. Kalau ada tur anggota korwil diminta memberitahu kalau mau ikut kepada tokoh korwil. Namun disamping jumlah yang sudah memberitahu kepada tokoh korwil ada yang hadir saja pada perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id waktu keberangakatan. Makanya kendaraan yang disediakan kurang cukup.
Karena kehormatan Aremania terhadap tokoh korwil peran dia secara informal lebih luas dari hal
suporter sepak bola saja. Pak Hazmi korwil Kehitangan daerah sekitar Jl. Basuki Rachmat menceritakan bahwa
di kampung itu pernah ada konflik atas soal minuman keras di kampung. Di kampung ada kelompok yang suka minuman keras yang terhadap kelompok tidak mau mentoleransikan itu. Akibatnya dua kelompok itu pernah
berkelahi. Diceritakan bahwa dia terlibat dalam peran menengahi masalah itu. Mungkin karena korwil
dihormati oleh orang di kampungnya dai bisa membatasi masalah kampung supaya tidak ada konflik serius.
Meskipun itu, peran utama tokoh korwil adalah pengurusan Aremania.
Kelihatannya korwil muncul dimana-mana secara alami. Misalnya di daerah Batu. Ada korwil dengan teman-temannya yang berikhtiar mendirikan korwil Bumi Aji. Ini contoh orang pemuda membuat sesuatu untuk sendiri, yaitu tidak menunggu orang lain tetapi memprakarsai. Juga ada perkumpulan polisi Malang yang merupakan korwil polisi. Korwil-korwil tidak dibatasi susunan hirarkis dan jumlah tidak terbatas. Karena itu juga antara 183 korwil kadang-kadang tidak ada kesepakatan. Diceritakan bahwa korwil Pak Marheis yang pada umumnya beranggota etnis Madura dianggap beberapa korwil lain sebagai kelompok yang merebut Aremania.
Mereka merasa bahwa kelompok Marheis dapat keuntungan dari Aremania. Masalah ini muncul dari hal tiket bis pada waktu Aremania tur ke Solo. Pada waktu tiket bis diatur, Pak Marheis dapat diskon namun dia tidak kasih tiket yang lebih murah kepada suporter. Hanya kelompok Pak Marheis dapat keuntungan dari penjualan
tiket. Korwil-korwil lain yang anggotanya pada umumnya orang Jawa tidak mengkritik korwil itu secara langsung tetapi semuanya mengadu kepada korwil Kehitangan. Contoh ini sangat menarik karena sesuai dengan
ciri-ciri mengenai hubungan antara suku bangsa Jawa dan Madura, yang jelas ini sesuatu konflik yang berasal
dari konteks Jawa Timur. Di seluruh Jawa Timur ada perasaan samar-samar saling tidak percaya antara suku
Jawa dan Madura. Di Malang muncul melalui korwil-korwil Aremania. Akibatnya cerita itu menurut Bpk
Hazmi sendiri adalah bahwa dia dan Marheis itu menjadi semacam musul di dalam Aremania. Pak Hazmi dan
Pak Marheis tidak sampai memakai kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Lagipula tujuan mendukung
Arema cukup untuk mencegah konflik serius antara korwil-korwil.
Di samping korwil-korwil ada semacamcommit kelompok to user yang memenuhi peran yang hampir sama dengan korwil namun tidak pakai nama korwil. Kelompok itu adalah semacam korwil informal. Salah satu contoh adalah kelompok yang bernama Arema Tlogomas. Mereka bukan korwil, apalagi mereka bukan Aremania.
Menurut ketuanya, mereka Arema bukan Aremania karena tujuan mereka mendukung Arema tetapi bukan itu
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 saja. Tujuan yang lebih dipenting adalah mendukung persatuan Indonesia. Di tempatnya ada gambar mantan
Presiden Soekarno dan bendera Indonesia. Upayanya tergantung pada semangat dan sumbangan dari
anggotanya. Selain itu mereka menjual bermacam-macam kerajinan supaya ada sumber dana untuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kegiatannya. Kegiatan termasuk perayaan terhadap Indonesia dan Arema setiap Agustus. Ternyata bahwa
mereka tidak diterima di daerah sekitarnya oleh RT. Jadi mereka tidak mempunyai status resmi seperti korwil.
Walaupun jumlah korwil banyak dan ditambah kelompok suporter lain, semuanya muncul rukun sekali di
stadion. Sebenarnya itu karena Arema dan sepak bolanya tetap dianggap sebagai milik seluruh masyarakat
Malang.
11.Suporter Atraktif
Selama pertandingan Aremania menyanyi dan goyang dengan meriah. Si Yuli adalah suporter sepak
bola dari mana-mana. Di suka menonton liga Inggris, Spanyol dan Itali. Dan juga tahu tentang perbedaan gaya
permainan antara negara Amerika Selatan atau permainan liga belum terkenal seperti di Yunani. Soalnya Yuli
juga belajar suporter negara-negara ini. Yang diamati olehnya disesuaikan dengan konteks Malang, Indonesia.
Di Itali dan Spanyol lagu disukai oleh suporter, yaitu semacam musik. Sekarang suporter Arema terkenal atas
berbagai lagunya. Salah satu yang sering dinyanyi suporter begini:
Aremania…Singo edan
Sore ini...kamu harus menang
Bantai lawanmu…di kandang Singa
Aremania mendukungmu
Juga Yuli pernah dapat kaset suporter Chile dari pemain asal Chile. Dengan musiknya sebagai contoh
sebuah lagu utama Aremania dibuat:
Ayo…Ayo Arema...
Sore ini…Kita Harus Menang
Heh…heh…heh!
Menarik bahwa ada semacam kerjasamacommit antara to jugauser suporter dan klub Arema dengan pemain sepak bola
berasal dari Chile. Sepak bola dan juga supoter Malang agak dipengaruhi negara Chile. Juga dipengaruhi oleh
gaya suporter Brasil. Di bawah tokoh dirigen ada pemain tambur membuat sausana seperti sepak bola di Brasil.
Di Inggris suporter tidak menyanyi tetapi suka teriak kata-kata. Kalau lawan Arema mengambil ‘free-kick’
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Aremania teriak:
Tid-ak Mungkin…Tid-ak Mungkin…Tid-ak Mungkin perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Juga kalau Arema kalah dan perlu mencetak gol supaya tidak dikalahkan suporter teriak:
Arema keras…keras…Arema pisau…pisau
Walaupun berdasarkan pada contoh dari luar kadang-kadang ada lagu yang sangat dipengaruhi konteks
suku Jawa. Khususnya konteks ciri-ciri orang Jawa Timur dibandingakan dengan orang Jawa Tengah:
Jangan loyo…jangan kendo
Kalau Singo Edan loyo
Kalau Singo Edan kendo
Bukan Singo Edan
Tapi putri Solo
Sambil menyanyi lagu-lagu itu dirigen memimpin para penonton dalam dansa. Gerak-gerik tokoh
dirigen ditirukan suporter. Mereka melambaikan tangan dari kiri ke kanan dan melambaikan syal dan bendera.
Mereka goyang dan melompat-lompat. Kalau melihat ini dari tribun timur atau VIP kelihatannya luar biasa,
yaitu para suporter goyang bersama-sama dengan rukun. Ikut dansa merupakan pengalaman luar biasa, yaitu
bisa menikmati suasana pesta Aremania. Di samping itu ada gelombang suporter atau ‘Mexican Wave’ yang
bagus sekali kalau stadion penuh.
6. TINJAUAN UMUM MUSEUM
1. Pengertian Tentang Museum
Museum memiliki beberapa artian yang di dapat dari berbagai sumber, yaitu antara lain dapat di jelaskan
sebagai berikut:
Museum berasal dari kata MOUSA,commit yang to user berarti pengetahuan ruang atas tempat Menyimpan
benda-benda (Corporation of Architects 1968)
Berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums, museum adalah institusi
permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada
masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. (museum, par 2)
Museum merupakan suatu badan atau lembaga tetap yang tidak mencari keuntungan, yang bertugas perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menghimpun, merawat, meneliti, dan menyajikan benda-benda sebagai pembuktian alam, manusia, dan
kebudayaan untuk kepentingan studi, dan rekreasi. (ICOM: International Council of Museum)
Museum merupakan bagian atau gedung yang digunakan untuk menyimpan, merawat benda-benda yang
mempunyai nilai-nilai tertentu seperti nilai sejarah, budaya, dsb. (Kamus Besar Indonesia Kontemporer
664)
2. Tugas, Fungsi, dan Peranan Museum
Beberapa tugas, fungsi, dan peranan museum antara lain:
Mengumpulkan benda-benda untuk koleksi, merawat, dan mengawetkan.
Membantu metodik dan didaktik sekolahan dengan cara kerja yang berfaedah pada setiap kunjungan ke
museum.
Memamerkan benda-benda koleksi dan memasyaratkan
Sarana untuk memamerkan, menyelidiki, dan menerangkan benda-benda koleksi kepada pengunjung
Pengumpulan dan pengamanan warisan alam dan hasil budaya
Sebagai dokumentasi dan penelitian ilmiah
Pusat penyaluran ilmu untuk umum
Pusat peningkatan apresiasi budaya
Media pembinaan sejarah alam, ilmu pengetahuan, dan budaya.
3. Syarat-Syarat Museum
Sebagai sebuah ruang untuk ruang pameran untuk karya seni dan ilmu pengetahuan, museum memiliki
berbagai syarat ruang, yaitu:
Mendapatkan cahaya yang terang merupakan bagian dari pameran yang baik
Terlindung dari gangguan, pencurian, kelembaban, kering, dan debu.
4. Persyaratan Koleksi Pengertian koleksi museum adalah sekumpulancommit benda-benda to user bukti material manusia dan lingkungannya yang
berkaitan dengan satu
atau berbagai bidang atau cabang ilmu pengetahuan. (DPK, 1988 : 19)
Adapun persyaratan koleksi, yaitu:
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 1. Mempunyai nilai sejarah dan ilmiah (termasuk nilai estetika).
2. Dapat diidentifikasikan wujudnya (morfologi), tipenya (tipologi), gayanya (style), fungsinya,
maknanya, asalnya secara historis dan geografi, genusnya (dalam orde biologi) atau dalam geologi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(khususnya untuk benda-benda sejarah alam dan teknologi).
3. Harus dapat dijadikan dokumen, dalam arti sebagai bukti kenyataan dan kehadirannya (realitas dan
eksistensinya) bagi
penelitian ilmiah.
4. Dapat dijadikan suatu monumen atau bakal menjadi monumen
dalam sejarah alam dan budaya.
5. Benda asli (realita), replika atau reproduksi yang sah menurut
persyaratan museum. (DPK, 1988 : 20)
7. TINJAUAN MERCHANDISE STORE
1. Pengertian Merchandise Store
Merchandise artinya barang yang diperdagangkan. Merchandising merupakan salah satu bidang yang
berperan dalam menentukan keunggulan bersaing dari retailer. Merchandising juga dapat didefinisikan sebagai
seni atau ilmu pengelolaan merchandise, sehingga di dalam distribusi merchandise tercapai:
1. Produk yang tepat
2. Waktu yang tepat
3. Tempat yang tepat
4. Harga yang tepat
5. Kuantittas yang tepat
6. Kualitas yang tepat
7. Dijual dengan cara yang tepat
2. Faktor dan Proses Merchandise
Beberapa faktor yang dapat dijadikan pertimbangan oleh retailer untuk meningkatkan keunggulan
kompetitifnya dibandingkan retailer lain, yaitu:
1. Variasi kategori barang yang tersediacommit (breadth) to user
2. Kedalaman jenis barang yang tersedia per kategori (depth)
3. Keunikan barang
4. Harga
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 5. Mutu
6. Jam buka dan jam tutup took
7. Fasilitas kredit perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8. Suasana took dan rancangan interior
9. Tata letak took
10. Rancangan exterior took
3. Interior Display
Interior display merupakan suatu kebutuhan yang perlu diperhatikan, khususnya dalam merchandise store.
Dengan adanya display untuk digunakan memajang barang-barang yang dijual, akan membantu dan memudahkan pengunjung dalam memilih barang-barang sesuai keinginan mereka. Contoh penataan display dalam sebuah merchandise store berdasarkan barang yang dijual sebagai berikut:
commit to user
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan:
: Jenis barang permintaan
: Jenis barang yang mudah didapat
: Jenis barang mewah
Service dalam merchandise store dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan sevice store, yang dapt
menjalin komunikasi antara pengunjung dengan pegawai. Di sini pengunjung tidak perlu repot mencari barang
yang diinginkan. Biasanya dilakukan pada exclusive shop yang hanya mendisplay barang contoh. Self service,
yang biasanya dilakukan pada merchandise store yang besar. Ini dapat memberikan kebebasan pengunjung untuk
memilih barang yang diinginkannya. (De Chiara, Panero, Zelnik,1992).
8. TINJAUAN UMUM CAFE
1. Pengertian Cafe
Pada dasarnya CAFE mempunyai arti harafiah yaitu restoran kecil yang melayani atau menjual makanan
ringan dan minuman, CAFE biasanya digunakan untuk rileks (Kamus Besar Bahasa Indonesia 432). Tempat
yang biasanya dipakai untuk membuka CAFE adalah sebuah rumah yang didekorasi dan ditata dengan baik, dan
terkadang shoping mall atau sebuah pusat belanja juga untuk sebuah CAFE. Tempat seperti ini biasanya lebih
ramai dibandingkan dengan restoran karena banyak tamu yang keluar masuk.
Sebuah CAFE juga mempunyai beberapacommit to persyaratanuser ruang yang dilihat dari segi keamanan,
keselamatan, kenikmatan, dan kesehatan. Suatu hal yang prinsip pada ruang CAFE yang menyangkut
persyaratannya adalah persyaratan tentang kenikmatan manusia yang dititikberatkan pada kebutuhan ruang gerak
atau individu. Dengan adanya perkembangan jaman, CAFE ini semakin luas, artinya CAFE tidak saja menjadi
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 tempat menikmati makanan dan minuman, tetapi juga menjadi tempat bersosialisasi dan mencari teman baru
(Neufert, Data Arsitek Jilid 2 120). Aktivitas dari kegiatan tamu dan karyawan menentukan dekorasi sebuah ruangan. Kita dapat mengamati bila seseorang tamu berada di restoran, aktivitas- aktivitas yang menonjol adalah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id duduk, memesan makanan/minuman, saat makan dan minum, mengambil makanan di meja bufet dan melakukan pembayaran melalui waiter/waitress atau langsung ke counter cashier. Sedangkan aktivitas
waiter/waitress yang menonjol adalah melayani tamu, menyiapkan meja yang bersih untuk tamu, membersihkan
meja setelah digunakan, menerima pembayaran dari tamu, dan supervisor mengawasi jalannya operasional restoran (Sugiarto dan Sulartiningrum 84). Dalam perancangan interior, desain mebel juga harus dipikirkan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dimensi mebel pun bisa mempengaruhi pengunjung untuk
berlama-lama duduk ataupun datang, duduk, makan, lalu pergi. Sebuah CAFE secara umum harus memiliki syarat kondisi sebagai berikut:
1. Menarik perhatian dan tidak membuat pengunjung cepat bosan
2. Penghawaan dan sirkulasi yang baik.
3. Pencahayaan dalam ruang yang sesuai, tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap (Neufert, Data Arsitek
Jilid 2 120).
2. Identitas Perusahaan dalam Interior CAFE
Wujud identitas perusahaan dapat dideteksi melalui desain interiornya sendiri yang merupakan salah satu dari elemen tangibles. Desain interior yang sukses didasarkan pada cara kerja yang efektif yang selanjutnya tergantung pada persepsi konsumen akan tempat tersebut. Desain bagian depan suatu CAFE mempengaruhi
konsumen mulai dari pandangan pertamanya pada signage dan facade, sampai pada menu makanan. Alur ini dimulai dari eksterior, kemudian berpindah pada area masuk, area makan, bar atau lounge dan toilet. Sebuah
organisasi ruang yang efektif dapat berfungsi untuk membantu menciptakan CAFE yang mudah diingat oleh
konsumen. Desain ruangan seharusnya dapat dirasakan dan diingat oleh sensori pengunjung, serta memperkuat
keputusannya untuk kembali ke sana (Baraban dan Durocher 81). Rahasia untuk mencapai suatu kesesuaian mulai dengan konsep menu dan desain adalah dengan menghubungkan studi pemasaran yang baik dan teliti pada
analisa menu sebelum memutuskan elemen desain yang baik pada interiornya. Studi pemasaran diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Type of restaurant commit to user
Jenis restoran dapat meliputi klasifikasi segmen pasar seperti restoran cepat saji, coffee shops, hotel dining, restoran keluarga, entertainment restaurant, dan corporate cafeteria.
2. The market
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Dalam beberapa kasus, memilih lokasi berdekatan dengan pesaing adalah strategi yang baik. Tantangannya adalah bagaimana menciptakan identitas yang unik untuk tiap restoran. Ada dua macam persaingan:
1. Primary competitors, adalah restoran yang letaknya berdekatan dan menawarkan jenis makanan dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
jenis pelayanan yang sama.
2. Secondary competitors, adalah restoran dengan jenis berbeda namun lokasinya berdekatan.
3. Concept of development
Sebuah konsep dapat memberikan tema yang kemudian diidentifikasikan menjadi elemen visual. Sebuah
tema memberikan perasaan yang kemudian meninggalkan sesuatu pada imajinasi para pengunjung.
4. Menu
Penawaran menu mempengaruhi perilaku konsumen dan keputusan mereka untuk makan di sana atau tidak,
atau mencari restoran lainnya.
5. General ambience
Tipe restoran yang berbeda menyebabkan perasaan yang berbeda. Hal ini bergantung pada bagaimana
perusahaan mendefinisikan suasana apa yang ingin diberikan sebuah cafe.
6. Management philosophy
Filosofi manajemen memberikan filosofi pada desain, seperti misalnya pada restoran waralaba, pada
umumnya adalah untuk memaksimalkan keuntungan para franchisor.
7. Style of service and service system
Service system didefinisikan dengan bagaimana makanan disiapkan dan sampai pada konsumen.
Jawaban dari pertanyaan ini akan memberikan pertimbangan spesifik dalam rencana perancangan ruang.
8. Speed of service
Kecepatan pelayanan sangat berhubungan dengan rata-rata waktu pergantian. Jika menginginkan
pergantian yang cepat, kursi dengan permukaan keras akan membuat pelanggan berpindah dari ruang makan
secepat mungkin. (Baraban dan Durocher 16-17)
3. Sistem Penyajian pada CAFE
Cara penyajian makanan dalam CAFE terdapat beberapa cara, yaitu :
1. Self Service
Di mana pengunjung melakukan pelayanancommit to user bagi dirinya sendiri. Pengunjung datang, kemudian
mengambil makanan dan minuman yang mereka inginkan, kemudian menuju ke kasir dan membayar
makanan mereka lalu duduk di tempat yang disediakan. Cara ini terkesan familiar dan bersahabat.
2. Waiter or Waitress Service to Table
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Pengunjung datang dan duduk pada kursi yang disediakan, kemudian pramusaji akan melayani mereka,
mengantar menu dan makanan hingga membayar ke kasir, sehingga orang tidak perlu beranjak dari kursinya.
3. Counter Service perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Di mana terdapat area khusus yang terdapat display makanan yang ada, biasanya digunakan untuk
pelayanan yang cepat dan service yang tidak formal.
4. Automatic Vending
Sistem ini menggunakan mesin otomatis. Pengunjung memasukkan koin lalu dari mesin keluar makanan
yang dipilihnya (Lawson 58).
9. TINJAUAN UMUM OFFICE
Office/ Kantor adalah tempat penyedia informasi dalam rangka memperlancar tugas maupun aktifitas
kerja disegala bidang. Dengan demikian kantor merupakan tempat diselenggarakannya aktifitas-aktifitas yang
berkaitan dengan informasi untuk memperlancar kegiatan diberbagai unit dan merupakan proses untuk
menangani informasi mulai dari penerimaan, mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan mendistribusikan
(mengumpulkan) informasi.(Sukoco, 2009).
Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris, yaitu Office Layout atau sering disebut juga Layout
saja. Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin, dan sebaginya didalam ruangan yang tersedia. Ada
beberapa ahli yang mendefinisikan tata ruang kantor diantaranya, sebagai berikut :
1. Menurut George Terry yang disadur pula oleh The Liang Gie menyatakan “Tata ruang kantor adalah
penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci dari ruang ini untuk
menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja
perkantoran dengan biaya yang layak” (1988:200).
2. Menurut Littlefield dan Peterson menyatakan “Tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan
perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia” (1956:117).
Tata ruang kantor disusun berdasarkan aliran pekerjaan kantor sehingga perencanaan ruangan kantor
dapat membantu para pekerja dalam meningkatkan produktifitas. Selain itu pengaturan tata ruang kantor yang
baik akan memberikan keuntungan-keuntungan, diantaranya:
1. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena berjalan mondar-mandir yang sebetulnya
tidak perlu. commit to user
2. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
3. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan
untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya.
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 4. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan memenuhi suatu bagian tertentu.
(The Liang Gie, 1983:162).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10. TINJAUAN UMUM SEKRETARIAT
Sekretariat adalah satuan organisasi yang melakukan rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan
perkantoran dan bantuan lainnya yang dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang supaya tujuan organisasi dicapai
dengan lancer.
B. PENDEKATAN DESAIN
1. Hubungan antar ruang
a. Ruang di dalam ruang
Sebuah bangunan yang luas dapat melingkupi dan memuat sebuah ruangan lain yang lebih kecil di
dalamnya. Kontitunitas visual dan ruang di antara kedua ruang tersebut dengan mudah mampu dipenuhi
tetapi hubungan dengan ruang luar dari ruang yang dimuat tergantung kepada ruang penutupnya yang lebih
besar. Misalnya ruang kelas dalam gedung sekolah.
b. Ruang-ruang yang saling berkaitan
Suatu hubungan ruang yang saling berkaitan terdiri dari 2 buah ruang yang kawasannya membentuk
volume berkaitan seperti, masaing-masing ruang mempertahankan identitasnya dan batasan sebagai ruang.
Tetapi, hasil konfigurasi kedua ruang yang saling berkaitan akan tergantung pada beberapa penafsiran.
c. Ruang-ruang yang bersebelahan
Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang yang paling umum. Hal tersebut memungkinkan definisi
dan respon masing-masing ruang menjadi jelas terhadap fungsi dan persyaratan simbolis menurut cara
masing-masing simbolisnya.
d. Ruang-ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama
2 buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat dihubungkan atau dikaitkan satu sama lain oleh ruang ketiga
yaitu ruang pertama. Hubungan akan kedua ruang tersebut menempati satu ruang bersama-sama.
2. Organisasi ruang
Penyusunan ruang-ruang dapat menjelaskancommit tingkat to user kepentingan relatif dan fungsi serta peran simbolis ruang-ruang tersebut di dalam suatu organisasi bangunan. Keputusan mengenai jenis organisasi yang harus digunakan
dalam situasi khusus akan tergantung pada: kebutuhan atas program bangunan, seperti pendekatan fungsional
persyaratan ukuran, klasifikasi hirarki ruang-ruang dan syarat-syarat pencapaian, pencahayaan atau
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 pemandangan. Kondisi-kondisi eksterior dari tapak yang mungkin akan membatasi bentuk atau pertumbuhan organisasi atau yang mungkin merangsang organisasi tersebut untuk mendapatkan gambaran-gambaran tertentu tentang tapaknya dan terpisah dari bentuk-bentuk lainnya. (Ching, 2000, 188) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berbagai macam pengorganisasian ruang menurut Francis.D.K. Ching antara lain sebagai berikut : a. Terpusat
Gambar II. 6 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 189
suatu ruang dominant, dimana pengelompokan sejumlah ruang sekunder dihadapkan.
Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang luas dan dominan.
Gambar II. 7 Ilustrasi 1 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190
Ruang pemersatu terpusat, dari suatu organisasi pada umumnya berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang sekunder di sekelilingya.
Gambar II. 8 Ilustrasi 2 Organisasi ruang terpusat
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Ruang-ruang sekunder dari suatu organisasi mungkin setara satu sama lain dalam fungsi, bentuk dan ukuran,
serta menciptakan suatu konfigurasi keseluruhan yang secara geometri teratur dan simetris terhadap dua
sumbu atau lebih.
commit to user
Gambar II. 9 Ilustrasi 3 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190
Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam hal bentuk atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 kebutuhan -kebutuhan individu akan fungsi, menunjukkan kepentingan relatif, atau lingkungan suasana sekitarnya.
Perbedaan antara ruang-ruang sekunder juga memungkinkan bentuk dari organisasi terpusat untuk menanggapi kondisi lingkungan tapaknya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar II. 10 Ilustrasi 4 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190
Apabila bentuk organisasi terpusat bersifat tidak berarah, kondisi-kondisi pencapaian dan jalan masuk harus dikhususkan menurut tapak dan ketegasan salah satu ruang sekunder sebagai gerbang masuk.
Gambar II.11 Ilustrasi 5 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190
Pola sirkulasi dan pergerakan dalam suatu organisasi terpusat mungkin berbentuk radial, lup atau Spiral.
Walaupun hampir dalam setiap kasus pola tersebut akan berakhir di dalam atau di sekeliling ruang pusat.
Gambar II.12 Ilustrasi 6 Organisasi ruang terpusat Sumber : Ching, 2000, hal 190
Organisasi-organisasi terpusat yang bentuk-bentuknya relatif padat dan secara geometric teratur
dapat digunakan untuk menetapkan titik-titik atau “tempat-tempat” di dalam ruangan, menghentikan kondisi-kondisi aksial, dan berfungsi sebagai suatu obyek di dalam daerah atau volume ruang yang tetap.
Gambar II.13 Ilustrasi 7 Organisasi ruang terpusat commit to user Sumber : Ching, 2000, hal 190 b. Linier
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Gambar II.14 Organisasi ruang Linier perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sumber : Ching, 2000, hal 189
Suatu urutan linier dari ruang-ruang yang berulang. Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari
sederetan ruang. Ruang-ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu dengan yang lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah.
Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang berulang serupa dalam hal ukuran, bentuk dan
fungsi. Organisasi ini juga dapat terdiri dari ruang linier tunggal yang menurut panjangnya mengorganisir sederetan ruang-ruang sepanjang bentangnya yang berbeda ukuran, bentuk atau fungsi. Dalam kedua kasus di atas, tiap-tiap ruang di sepanjang rangkaian tersebut memiliki hubungan dengan ruang luar.
Gambar II.15 Ilustrasi 1Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190
Ruang-ruang yang secara fungsional atau simbolis penting keberadaannya terhadap organisasi dapat terjadi di manapun sepanjang rangkaian linier dan kepentingannya ditegaskan oleh ukuran maupun bentuknya.
Kepentingan juga dapat ditekankan menurut lokasinya: (1) pada ujung rangkaian linier, (2) keluar dari organisasi linier, (3) pada titik-titik belok bentuk linier yang terpotong-potong
Gambar II.16 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Linier Sumber : Ching, 2000, hal 190
Bentuk organisasi linier bersifat fleksibel dan dapat menanggapi terhadap bermacam-macam kondisi tapak.
Bentuk ini dapat disesuaikan dengan adanya perubahan-perubahan topografi, mengitari suatu badan air atau sebatang
pohon, atau mengarahkan ruang- ruangnya untuk memperoleh sinar matahari dan pemandangan. Bentuknya dapat
lurus, bersegmen, atau melengkung. Konfigurasinya dapat berbentuk horisontal sepanjang tapaknya, diagonal menaiki suatu kemiringan atau berdiri tegak seperti sebuah menara. commit to user
Gambar II.17 Ilustrasi 4 Organisasi ruang Linier
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Sumber : Ching, 2000, hal 190
Bentuk organisasi linier dapat berhubungan dengan bentu-bentuk lain di dalam lingkupnya dengan: (1) menghubungkanperpustakaan.uns.ac.id dan mengorganisir bentuk-bentuk di sepanjang bentangnya, (2)digilib.uns.ac.id berfungsi sebagai dinding atau
penahan untuk memisahkan ruang menjadi daerah yang berbeda. (3) mengelilingi dan melingkupi bentuk-bentuk ke dalam sebuah daerah ruang.
Gambar II.18 Ilustrasi 5 Organisasi ruang Linier
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Bentuk-bentuk lengkung danbersegmen pada organisasi-organisasi linier melingkupi daerah ruang eksterior pada sisii cekungnya dan mengarahkan ruang-ruangnya menghadap ke, pusat daerah. Pada sisi cembungnya, bentuk-bentuk ini tampak menghadang dan memisahkan ruang di hadapannya terhadap lingkungannya.
c. Radial
Gambar II.19 Organisasi ruang Radial Sumber : Ching, 2000, hal 190
Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisai ruang yang linier berkembang menurut bentuk jari-jari.
Organisasi ruang radial memadukan unsur-unsur baik organisasi terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri
dari ruang pusat yang dominan di mana sejumlah organisasi linier berkembang menurut arah jari-jarinya.
Apabila suatu organisasi terpusat adalah sebuah bentuk yang introvert yang memusatkan pandangannya ke
dalam ruang pusatnya, maka sebuah organisasi radial adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembang keluar lingkupya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dam meng gabungkan dirinya pads
unsur-unsur atau benda-benda tertentu pada tapaknya.
commit to user
Gambar II.20 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Radial Sumber : Ching, 2000, hal 190
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Seperti pada organisasi-organisasi terpusat, ruang pusat pada suatu organisasi radial pada umumnya bebentuk teratur. Lengan-lengan linier di mana ruang pusat menjadi porosnya, mungkin mirip satu sama lain dalam hal bentuk dan paniang dan mempertahankan keteraturan bentuk organisasi secara keseluruhan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Cluster
Gambar II.21 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190
Ruang-ruang dikelompokan berdasarkan adanya hubungan atau bersama-sama memanfaatkan ciri atau hubungan visual. Untuk memperkuat dan menyatukan bagian-bagian Organisaai dalam bentuk kelompok atau cluster mempertimbangkan pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. sering kali organisasi ini terdiri dari ruang-ruang selular yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan orientasi. sebuah organisasi kelompok juga dapat menerima di dalam komposisinya, ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya, tetapi berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan atau alat penata visual seperti kesimetrisan atau sebuah sumbu. Karena polanya tidak berasal dari konsep geometri yang kaku, bentuk suatu organisasi kelompok bersifat fleksibel dan dapat menerima pertumbuhan dan perubahan langsungr tanpa mempengaruhi karakternya,
Gambar II.22 Ilustrasi 2 Organisasi ruang Cluster
Sumber : Ching, 2000, hal 190
Ruang-ruang kelompok atau cluster dapat diorganisir terhadap suatu titik tempat masuk ke dalam
bangunan atau sepanjang alur gerak yang rnelaluinya. Ruang-ruang dapat jugadikelompokkan berdasarkan luas daerah atau
volume ruang tertentu. Pola ini serupa dengan organisasi terpusat, tetapi kurang dalarn hal kepadatan dan keteraturan geometri akhirnya. Ruang-ruang suatu organisasi kelompok dapat juga dimasukkan dalam suatu daerah atau
volume ruang yang telah dibentuk.
commit to user
Gambar II.23 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Cluster Sumber : Ching, 2000, hal 190
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Karena tidak adanya tempat utama di dalam pola organisasi berbentuk kelompok, maka tingkat kepentingan sebuah ruang harus ditegaskan lagi melalui ukuran, bentuk atau orientasi di dalarn polanya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kondisi simetris, atau aksial dapat dipergunakan untuk memperkuat atau menyatukan bagian-bagian suatu oerganisasi kelompok dan membantu menegaskan pentingnya suatu ruang sekelompok ruang atau dalam organisasi
Gambar II.24 Ilustrasi 4 Organisasi ruang Cluster
Sumber : Ching, 2000, hal 190
e. Grid
Gambar II.25 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190
Ruang-ruang diorganisir dalam kawasan grid struktural atau grid tiga dimensi lain. Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang dimana posisinya dalam ruangan dan hubungan antar ruang diatur oleh pola atau bidang grid tiga dimensi
Gambar II.26 Ilustrasi 1 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190
Sebuah grid diciptakan oleh dua pasang garis sejajar yang tegak lurus yang membentuk sebuah pola
titik-titik teratur pada pertemuannya. Apabila diproyeksikan dalam dimensi-ketiga, maka pola grid berubah
menjadi satu set ruang unit modular berulang. Kekuatan yang mengorganisir suatu grid dihasilkan dari keteraturan dan kontinuitas pola-polanya yang meliputi unsur-unsur yang diorganisir.pola-pola ini membuat
menjadi satu set atau daerah titik-titik dan garis-garis referensi yang stabil dalam ruang dimana ruang-ruang
organisasi grid daerah yang walaupun berbeda dalam hal ukuran, bentuk, atau fungsi, dapat membagi hubungan commit to user bersama.
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar II.27 Ilustrasi 3 Organisasi ruang Grid Sumber : Ching, 2000, hal 190
Suatu grid di dalam arsitektur paling sering dibangun oleh sistem struktur rangka dari kolom dan balok.
Dalam daerah grid ini , ruang-ruang dapat terbentuk sebagai beberapa daerah-daerah terisolir atau sebagai
pengulangan modul grid. Tanpa melihat penempatannya dalam suatu daerah, ruang-ruang ini, jika dipandang
sebagai bentuk-bentuk positif, akan menciptakan set kedua berupa ruang-ruang negatif.
Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan khusus mengenai dimensi ruang-ruangnya atau untuk
menegaskan daerah ruang untuk sirkulasi atau pelayanan, suatu grid dapat dibuat tidak teratur dalam satu atau dua arah.
perubahan dimensi ini akan menimbulkan suatu hirarki rnodul-modul yang dibedakan oleh ukuran, proporsi dan lokasinya.
3. Pola sirkulasi
Sirkulasi menurut Francis.D.K. Ching dalam bukunya “Bentuk Ruang danSusunannya”, adalah :
a. Linear
Gambar II.28 Sirkulasi Linier Sumber : Ching, 2000, hal 221
semua jalan adalah linier, jalan-jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir yang utama untuk
satu deretan ruang. Sebagai tambahan, jalan dapat melengkung atau terdiri atas segmen-segmen, memotong
jalan lain, bercabang-cabang, membentuk kisaran.
a. Radial
Gambar II.29 Sirkulasi Radial Sumber : Ching, 2000, hal 221 commit to user Bentuk Radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti sebuah pusat, titik bersama.
b. Spiral
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 perpustakaan.uns.ac.id Gambar II.30 Sirkulasi Spiral digilib.uns.ac.id Sumber : Ching, 2000, hal 221
Sebuah bentuk Spiral adalah sesuatu jalan yang menerus yang berasal dari titik pusat, berputar
mengelilinginya dengan jarak yang berubah.
1. Grid
Gambar II.31 Sirkulasi Linier Sumber : Ching, 2000, hal 221
Bentuk Grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat
2. Network
Gambar II.32 Sirkulasi Network Sumber : Ching, 2000, hal 221
Satu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang menggabungkan titik-titik tertentu didalam ruang.
3. komposit
Untuk menghindarkan orientasi yang membingungkan, suatu susunan herarkis diantara jalur-jalur jalan
bisa dicapai dengan membedakan skala, bentuk dan panjangnya.
4. Furniture
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari kegiatan yang erat hubungannya dengan
pemenuhan kebutuhan hidup, manusia membutuhkan ruang yang lengkap dengan peralatan yang sesuai dengan
keperluan sehari-hari. Oleh karenanya Ruang yang kosong tanpa ada benda satupun di dalamnya tentu tidak akan memuaskan kebutuhan manusia, apabila ruang telah dilangkapi dengan furniture, barulah ruang tersebut commit to user dapat berfungsi. Penyusunan furniture harus disesuaikan dengan kebutuhan guna kenyamanan si pemakai sedang fungsi furniture tidak dapat dipisahkan dengan faktor estetika. Dalam perencanaan kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis aktivitas, sehingga kita tahu bentuk furniture yang akan dibuat terhadap luasan ruang,
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 system pencahayaan, pemilihan warna serta kondisi-kondisi lainnya.
Penyusunan furniture akan menimbulkan berbagai aspek yang berhubungan dengan jenis aktivitas,
fungsi, maupun segi-segi visual. Semua ini memiliki kaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lain. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Setelah semua factor tersebut terperhatikan kemudian meningkat pada tahap berikutnya yaitu bagaimana
menerjemahkannya dalam desain.
Desain furniture dibagi atas dua kategori :
1) Furniture yang berbentuk case (kotak) termasuk chest, meja tulis, lemari buku dan kursi yang tidak mempunyai pelapis, tipe furniture semacam ini di Indonesia masih dibuat dari kayu walaupun bahan-bahan lain
bertambah populer.
2) Furniture yang dilapisi, misalnya sofa, kursi-kursi yang seluruhnya atau sebagian diberi pelapis termasuk perlengkapan-perlengkapan tidur.
(Desain Interior, 1999 : 172)
5. Warna
Warna suatu unsur penting yang telah memberikan perannya dalam kehidupan ini. Menurut Helen
Graham (seorang dosen psikologi di Keele University) dalam bukunya “Penyembuhan dengan Warna”, warna
adalah kebutuhan kita yang mendasar. Nenek moyang kita menyadari hal ini, dan banyak tradisi penyembuhan
kuno dari berbagai kebudayaan mencerminkan adanya kesadaran ini. Penggunaan warna dalam penyembuhan
bukanlah hal yang baru. Sekarang bidang ini disebut terapi warna, yang merupakan penemuan kembali dari
beberapa prinsip dan praktek yang sudah diketahui sejak zaman dahulu kala. (Helen Graham, Penyembuhan
Dengan Warna, 1998, hal 4).
Berikut ini beberapa efek psikologis yang dapat ditimbulkan oleh warna yang dikemukakan oleh Helen
Graham, Yaitu: a) Merah
Memberi energi pada kaki, tungkai, pinggul, sendi pinggul, dasar tulang punggung, prostate, testes,
saluran kemih dan kelamin. Warna ini merangsang aktivitas fisik dan vitalitas, perasaan-perasaan aman,
stabil, percaya diri, dan kehangatan. commit to user
Warna ini dapat digunakan pada benda-benda atau hal-hal didalam ruang atau gedung dimana
dibutuhkan aktivitas fisik yang tinggi dan diruang bermain anak-anak.
Warna ini sebaiknya tidak digunakan pada anak-anak, dan orang dewasa yang hiperaktif, yang
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 menggunakan kekerasan dan agresif, atau pada situasi kerja yang menggunakan mesin-mesin yang bisa
berbahaya dan membutuhkan konsentrasi, ruang untuk membaca, atau kamar tidur. b) Oranye perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Warna ini memberi energi pada hati, limpa, pancreas, ginjal, dan kandung kemih. Warna ini
merangsang metabolisme, pencernaan, penghilangan racun, daya tahan terhadp penyakit, energi-energi fisik
dan emosi, seksualitas, penampilan atlet dan selera fisik, mengatur keseimbangan gula dan cairan didalam
tubuh.
Warna ini dapat digunakan pada ruang bermain, ruang latihan, sanggar tari, dan ruang olah raga, atau
tempat terjadi perkumpulan social. Jangan menggunakan warna ini pada ruang-ruang istirahat.
c) kuning
kuning memberi energi pada kelenjar adrenalin, system saraf simpatik sehingga memberikan energi
pada otot, denyut jantung, pencernaan, dan peredaran darah. Warna ini merangsang saluran pencernaan,
aktivitas mental, kejelasan mental, alasan lisan, dan kekuatan kemauan.
Gunakan warna kuninga di ruang baca dan belajar, ruang pertemuan social dan tempat dimana
diperlukan pembicaraan yang hidup, dan untuk dekorasiruang atau gedung yang digunakan ole hank-anak
yang mengalami kesulitan belajar.
Jangan gunakan warna ini pada ank dan orang dewasa yang hiperaktif, agresif, atau memiliki kelainan
perilaku, dan ruang istirahat. d) Hijau
Memberi energi pada kelenjar timus, warna ini merangsang jantung, paru-paru, bronchus, lengan,
tangan, kulit, peredaran darah sirkuler, dan system daya tahan tubuh. Hijau menunjukkan perasaan yang
positif, kasih saying, dan kepekaan.
Gunakan warna ini pada setiap ruangan, bangunan, ruang kerja, atau sanggar dimana dibutuhkan
ketenangandan kedamaian, diperlukan kepekaan atau aktivitasnya melibatkan sentuhan fisik, serta
ruang-ruang istirahat.
Jangan digunakan pada ruang laboratorium atua ruang dimana diperlukan pemikiran yang analistis, atau
bagi penderita penyakit auto-imunitas.
e) Biru langit
Memberi energi pada kelenjar tiroidcommit sehingga to user memberi energi pada metabolisme, pengendalian suhu
tubuh. Warna ini merangsang suara, ungkapan diri, komunikasi, tanggung jawab pribadi, dan pendengaran.
Gunakan warna ini untuk kamar tidur, ruang istirahat, klinik, setiap ruangan atau bangunan yang
digunakanuntuk prosedur klinik, penyimpan produk susu, penyimpanan dingin, dan bagi mereka yang sedang
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 menderita gangguan insomnia dan mengalami syok.
Jangan gunakan warna ini pada anak atau orang dewasa yang mengalami kedinginan atau menggigil,
dan bagi penderita kekurangan fungsi tiroid atau metabolisme yang lambat. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id f) Biru gelap atau indigo
Memberi energi pada kelenjar pineal. Warna ini merangsang otak bagian bawah, system saraf pusat dan
system endokrin terutama hormone serotonin dan melatonin, Karena itu biru gelap merangsang aktivitas
hormonal diseluruh tubuh, proses-proses yang tidak disadari, imajinasi, pemahaman, naluri dan kemampuan
psikis atau paranormal.
Gunakan warna ini untuk ruang-ruang kontemplasi (renungan) dan meditasi.
Jangan gunakan warna ini untuk ruang bermain atau pusat-pusat aktivitas fisik. g) Ungu atau violet
Memberikan energi pada kelenjar pituitary. Warna ini merangsang otak bagian atas dan system saraf,
kreativitas, ilham, estetika (keindahan), kemampuan artistic, dan cita-cita luhur.
Gunakan warna ini pada orang-orang yang ingin mengilhami aktivitas artistic, estetik, imajinatif, dan
spiritualitas, memfasilitasi pemusatan perhatian yang jelas, kesadaran dan meditasi, ruang-ruang teater, ruang
kelas anak-anak.
Jangan gunakan warna ini diruangan yang digunakan untuk hiburan atau dimana kita menginginkan
adanya percakapan, atau diruangan dan bangunan yang ditinggali oleh orang yang memiliki gangguan mental,
terutama mereka yang menderita delusi (pikiran atau pandangan yang tidak berdasar atau tidak rasional) atau
depersonalisasi (kehilangan rasa memiliki identitas pribadi) atau kecenderungan untuk mengundurkan diri.
6. Elemen pembentuk ruang
a. Lantai
Lantai merupakan bagian bangunan yang berhubungan langsung dengan beban, baik beban mati,
bergerak dan gesek. Karakter lantai harus mempunyai daya tahan yang kuat dalam mendukung beban-beban
yang datang dari segala perabotan, aktivitas manusia dalam ruang dan lain-lain. Selain itu, lantai harus
bersifat kaku dan tidak bergetar (Djoko Panuwun, 1994, hal.6).
Lantai mempunyai tugas untuk mendukung beban yang datang dari benda-benda, seperti perabot rumah
tangga, manusia dengan segala aktivitasnyacommit dan tokerangka user itu harus mampu dan kuat memikul beban mati
atau hidup, lalu lintas manusia dan lain-lain yang menumpangi (Y.B. Mangun Wijaya, 1988, hal.329).
Persyaratan lantai:
1) Lantai harus kuat dan dapat menahan beban diatasnya.
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 2) Mudah dibersihkan
3) Kedap suara
4) Tahan terhadap kelembaban perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5) Memberikan rasa hangat pada kaki dan sebagainya
Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu :
1) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet. Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang
penyerapan bunyi, sbb:
a) Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan bunyi.
b) Pada kondisi yang sama tumpukan potongan (cut piles) memberikan penyerapan yang lebih banyak di
bandingkan dengan tumpukan lembaran (loop piles).
c) Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam tumpukan potongan kain, penyerapan bunyi
akan bertambah.
d) Makin kedap lapisan penunjang (backing), makin tinggi penyerapan bunyi.
2) Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan cor.
3) Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai sebagai bahan lantai.
4) Lantai Kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan lantai yang terbuat dari kayu.
Dalam pameran lantai berperan untuk memberi petunjuk arus lalu lintas agar pengunjung tidak
bingung dan dapat melihat seluruh stand partision ataupun barang-barang yang sedang dipamerkan. Pada
ruang-ruang tertentu seperti dapur, pantry, kamar mandi, WC, dipilih jenis lantai yang kedap air serta warna
pola yang serasi dengan fungsi dan perrawatannya. Pada dareah pertokoan lanati dipasang pada jalur lintas
orang berjalan (hall) dengan motif yang berbeda-beda agar member kesan adanya perbedaan antar
ruang-ruang yang ada di dalam kompleks tersebut. Pada ruang-ruang rapat yang memerlukan konsentrasi
hendaknya jangan digunakan lantai yang terlalu banyak motif dan warna karena dapat mengganggu. ( Pamudji
Suptandar, 1999 ).
b. Dinding
Dinding merupakan bidang nyata yang membatasi suatu ruang atau pembatas kegiatan yang
mempunyai jenis berbeda. Dinding adalah penahan beban yang menyangga lantai dan atap, sehingga struktur
kekuatan dinding sebagai penahan beban harus diperhatikan (John F. Pile, 1995, hal.222).
Dinding merupakan unsur pentingcommit dalam pembentukanto user ruang, baik sebagai unsur penyekat/ pembagi
ruang maupun sebagai unsur dekoratif. Dalam proses perancangan suatu ”ruang dalam” dinding mempunyai
peranan yang cukup dominan dan memerlukan perhatian khusus, di samping unsur-unsur lain seperti tata
letak, desain furniture serta peralatan-peralatan lain yang akan disusun bersama dalam suatu kesatuan dengan
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 dinding.
Setelah fungsi dinding tercapai dan untuk menambah keindahan ruang, dinding dipergunakan sebagai
”point of interest” dari ruang dinding samping memberi atau menambah keindahan ruang. Dinding juga perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dapat merusak suasana ruang, yaitu apabila dalam perencanaannya sangat dipaksakan, terutama dikarenakan
bahwa dinding tersebut telah ada sebelumnya. Ini terjadi pada renovasi rumah-rumah kuno, dimana dinding
berfungsi struktural. ( Pamudji Suptandar, 1999 : 147 )
Dinding pada suatu wadah kegiatan dapat sebagai struktur atau hanya sebagai pembatas ruang saja,
tergantung dari sistem struktur yang dipakai dalam perencanaannya (Djoko Panuwun, 1995 : 56).
Fungsi dan bentuk dinding terbagi menjadi 2 bagian :
1. Struktur, misalnya :
a) Bearing wall : dinding yang dibangun untuk menahan tepi dari tumpukan/ urugan tanah.
b) Load bearing wals : dinding untuk menyokong/ menopang balok, lantai, atap dan sebagainya.
c) Foundation wall : dinding yang dipakai di bawah lantai, tingkat dan untuk menopang
balok-balok lantai pertama.
2. Non struktural, misalnya :
a) Party wall : dinding pemisah antara dua bangunan yang bersandar pada
masing-masing bangunan.
b) Fire wall : dinding yang digunakan sebagai pelindung dari pancaran kobaran
api.
c) Certain or Panels wall : dinding yang digunakan sebagai pengisi pada suatu
konstruksi rangka baja atau beton.
d) Partition wall : dinding yang digunakan sebagai pemisah dan pembentuk ruang
yang lebih kecil didalam ruang yang besar.
( Pamudji Suptandar, 1999 : 145 )
c. Langit-langit (ceiling)
Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata ”ceiling”, yang berarti melindungi
dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan : ceiling adalah
sebuah bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandangan normal manusia, berfungsi sebagai
pelindung (penutup) lantai atau atap dancommit sekaligus to user sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada di
bawahnya. Dengan jarak ketinggian tertentu dalam bangunan, ceiling sebagai elemen penutup utama pada
bidang atas sebagai pembentuk atap bangunan. (Pamudji Suptandar, 1999 : 161)
Ceiling adalah pembentuk ruang yang merupakan penutup bagian atas. Kesan pertama adalah adanya
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 tinggi rendah ruang, berfungsi sebagai bidang penempatan lampu, penempatan AC, sprinkler head, audio
loudspeaker dan sebagai peredam suara atau akustik (John F. Pile, 1995, hal. 250).
Dasar pertimbangan dalam perencanaan langit-langit adalah : perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) Fungsi langit-langit
Fungsi dari langit-langit selain sebagai penutup ruang juga sebagai pengatur udara dan ventilasi.
2) Penentuan ketinggian
Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi ruang, kegiatan ruang,
konstruksi dan permainan ceiling.
3) Bentuk penyelesaian
Bentuk dan penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya seperti melengkung, berpola,
polos, memperlihatkan struktur, dan sebagainya. (Djoko Panuwun, 1999 : 72)
Pada ruang rapat di mana diharapkan tercapainya suatu pendapat yang membutuhkan konsentrasi,
diusahakan agar ceilingnya berbentuk sederhana, tidak menyolok karena akan mengganggu konsentrasi.
Pada ruang pamer, agar menarik pengunjung, dibuat ceiling yang kontras, saling bersaing untuk dapat
menonjolkan diri dan kesan yang mewah. Dengan melajunya kemajuan teknologi, dan
penemuan-penemuan baru di bidang industri bahan bangunan tercipta berbagai material ceiling yang
memungkinkan untuk memenuhi segala macam jenis fungsi ruang antara lain :
a) Untuk mencapai kesan alamiah, kayu, anyaman bambu, rotan, dan lain-lain
b) Untuk gaya klasikal, plat-plat gibs bermotif
c) Untuk mencapai kesan glamour, kaca (antique glass ceiling), kain beludru
d) Pada rumah-rumah sederhana, eternit polos (bermotif), tripleks (multipleks), dan berbagai jenis
softboard/akustik tile
e) Pada bangunan-bangunan utilitas, beton exposed
f) Pada bangunan-bangunan umum, alumunium, fiber glass sebagai skylight, kaca timah pada
gereja-gereja. (Pamudji Suptandar, 1999 : 166)
7. Interior Sistem
Didalam sebuah karya penciptaan sebuah karya interior maupun arsitek yang baik, ada baiknya selain memperhatikan keindahan juga memperhatikancommit perancangan to user bangunan yang serba alami. Pencahayaan alami, ventilasi atau penghawaan alami, dan akustik alami. Akan tetapi, tuntutan kehidupan modern dan keterbatasan potensi alam telah menuntut manusia beralih kehal-hal yang serba buatan, baik pencahayaan buatan, ventilasi atau penghawaan buatan, dan akustik buatan. Tetapi meski semua buatan, tidaklah keliru jika diterapkan secara benar.
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 Berikut penataan penataan interior menurut Prasasto Satwiko dalam bukunya Fisika Bangunan, adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a. Sistem Penghawaan
Sebagian besar masyarakat Indonesia meyakini bahwa kita beruntung hidup di Negara tropis lembab
yang nyaman. Dengan melimpahnya flora dan fauna serat masyarakat tidak pernah mengalami musim dingin
dan musim panas seperti didaerah gurun pasir. Tetapi pada kenyataannya bahwa ventilasi alami sulit
diusahakan di iklim lembab seperti di Indonesia. Suhu diiklim tropis lembab pada umumnya antara 24°-32°
C. Akan tetapi, kelembapan yang tinggi dan kecepatan angin yang amat rendahlah yang menjadi persoalan.
Sebenarnya kita hidup dilingkungan yang tidak nyaman secara thermal.
Di zaman yang serba bergerak cepat ini, manusia dituntut selalu aktif dan produktif. Mengingat
Negara Indonesia berada pada iklim tropis lembab yang secara termal kurang nyaman, setiap bangunan perlu
mengunakan mesin penyejuk ruang atau biasa disebut sebagai Air Conditioner (AC). Mengingat bahwa
penghawaan alami tergantung sekali dengan kualitas udara alami di lingkungan bangunan. Kalau kualitas
udara lingkungan tidak sehat dan nyaman, akan secara langsung berpengaruh pada ventilasi.
1) Pengkondisian udara
Ventilasi buatan atau penghawaan buatan (Artificial ventilation/Forced ventilation/Mechanical
ventilation) adalah penghawaan yang melibatkan peralatan mekanik. Penghawaan buatan sering juga
disebut Pengkondisian Udara (Air Conditioning) yaitu proses perlakuan terhadap udara didalam bangunan
yang meliputi suhu, kelembaban, kecepatan dan arah angin, kebersihan, bau, serta distribusinya untuk
menciptakan kenyamanan bagi penghininya. Dengan demikian, pengkondisian udara tidak hanya berarti
menurunkan suhu (Cooling), tetapi juga menaikkan suhu (Heating). Di daerah tropis lembab yang suhu
rata-ratanya tinggi., pengkondisian udara (atau penghawaan buatan) diasosiasikan dengan penyejukan
udara oleh mesin penyejuk udara atau mesin pengkondisian udara yang dikenal luas dengan intilah Air
Conditioner (AC). Kipas angin listrik (electric fan) tidak menurunkan udara, tetapi hanya menggerakkan
udara saja. Kipas angin listrik ada diantara penghawaan alami dan buatan.
2) Keuntungan penggunaan AC
Penghawaan buatan dengan AC, jika dirancang dengan benar akan memberikan banyak
keuntungan. Yaitu: commit to user
a) Suhu udara lebih mudah disejukkan dan diatur.
b) Kecepatan dan arah angin mudah diatur.
c) Kelembaban mudah diatur.
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 d) Kebersihaan udara dapat dijaga.
Karena ruang AC tertutup, maka diperoleh keuntungan sampingan yaitu kenyamanan akustik dan
ketenangan. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a) AC keluaran baru dilengkapi dengan pembangkit ion negatife (ionizer) yang dapt membunuh bakteri,
jamur, dan mengikat biang bau, serta memberikan efek segar pada udara ruang.
b) Karena ruang tertutup, bau didalam ruang mudah diatur dan dipertahankan, misalnya dengan
wewangian.
b. Sistem Pencahayan
Cahya adalah unsur penting dalam kehidupan ini. Tidak dapat dibayangkan jika kita hidup tanpa
cahaya. Didalam perancangan sebuah interior, unsur cahaya dianggap hal yang paling penting dalam
penggunaan kebutuhannya. Karena cahaya selain memberi efek terang, juga ditata dengan baik akan
memberikan efek estetik yang akan memberikan keindahan ruang.
Didalam dunia arsitek dan interior telah mengenal dua macam sumber pencahayaan, yaitu :
1) Pencahayaan alami (natural light)
Adalah cahaya yang bersumber pada alam dan biasa langsung diasosiasikan dengan cahaya
matahari (daylight). Cahya ini sangat baik bagi manusia. Karena bila mengasingkan manusia dari cahaya
matahari secara total akan membawa dampak merugikan baik secara fisik maupun mental (depresi).
Ada beberapa keuntungan dan kerugiannya jika kita menggunakan sumber cahaya ini yaitu:
a) Cahaya alam murah dan mudah didapat.
b) Memberikan efek sehat bagi tubuh kita baik secara fisik maupun psikologis.
c) Menghasilkan penampakan obyek yang jelas dan tegas
d) Pencahayaan alami (matahari) mempunyai keterbatasan waktu.
e) Mempunyai tingkat cahaya yang berbeda tergantung dengan musim.
f) Untuk mengurangi panas berlebih perlu dibutuhkan perangkat penghalang.
2) Pencahayaan buatan (artificial light)
Adalah segala bentuk cahaya yang bersumber pada alat yang diciptakan oleh manusia seperti
lampu pijar, lilin, lampu minyak tanah, dan obor. Cahaya buatan sering secara langsung diasosiasikan
dengan cahaya lampu. commit to user
Cahaya ini sangat besar artinya ketika malam hari. Karena cahaya ini dapat menggantikan cahaya
matahari ketika malam hari.meski tidak ekonomis cahaya ini membarikan beberapa keuntungan, yaitu:
a) Penerangan dapat dilakukan sepanjang hari.
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 b) Memberikan fleksibelitas perencanaan kebutuhan cahaya dalam ruang.
c) Dapat memberikan efek-efek estetis pada ruang.
Sedang dilihat dari segi pengarahan cahaya, kita mengenal dua macam arah cahaya yaitu: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Pencahayaan langsung (direct lighting)
Yaitu pencahayaan dengan mengarahkan sinar langsung ke bidang kerja atau obyek.
2. Pencahayaan tak langsung (indirect lighting)
Yaitu pencahayaan dengan cara memantulkan sinar lebih dulu (misalnya ke langit-langit atau kearh
dinding). Pencahayan tak langsung sangat baur sehingga menimbulkan suasana lembut.
Berdasarkan cakupannya dikenal istilah:
1) Pencahayaan umum (general lighting)
Yaitu pencahayaan merata untuk seluruh ruangan dan dimaksudkan untuk memberikan terang
merata, walau mungkin minimal, agar tidak terlalu gelap.
2) Pencahayaan kerja (task lighting)
Yaitu pencahayaan fungsional untuk kerja visual tertentu, biasanya disesuaikan dengan standart
kebutuhan penerangan bagi jenis kerja bersangkutan.
3) Pencahayaan aksen (accent lighting)
Yaitu pencahayaan yang secara khusus diarahkan ke obyek tertentu untuk memperkuat
penampilannya (fungsi estetik).
c. Sistem Akustik
Sejak zaman dulu, akustik telah menjadi bagian penting arsitektur maupun interior. Nenek moyang
manusia menjadikan suara bagian penting dari peradapan dan kebudayaan mereka yang tidak hanya di
gunakan untuk komunikasi saja namun juga untuk kesenangan. Akan tetapi, dalam perkembangan zaman,
manusia membutuhkan akan alat yang dapat mempermudah mereka memperoleh kualitas dan kuantitas bunyi
sesuai keinginan mereka. Terciptanya alat pengeras suara (loudspeaker) berawal dari keinginan manusia untuk
menciptakan suara yang di inginkan di tengah kegaduhan didalam ruang.
Akustika sendiri adalah cabang dari ilmu fisika yang menyelidiki dan mempelajari penghasilan,
pengendalian, penyampaian, penerimaan, dan pengaruh bunyi. Sedang bunyi adalah gelombang
getaran-gataran mekanis dalam udara ataucommit benda padatto user yang masih bisa ditangkap oleh telinga manusia yang
memiliki frekwensi antara 16-20.000 Hz.
Ruang yang baik adalah ruang yang sesuai menjawab kebutuhannya dari salah satu faktornya adalah
mengenai gangguan seperti bsising, gema, gaung dan sebagainya. Penanganan gangguan yang terjadi dalam
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 ruang menjadikan menjadikan perlunya kualitas akustik yang sebaik-baiknya. Akustik dapat mengatasi
maslah teknis yang berhubungan langsung dengan suatu desain interior, antara lain tingkat bunyi yang
berlebihan, perlindungan privasi ruang, tingkat kejelasan pencakupan dengan latar belakang suara dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengadaan suara latar yang sesuai dengan situasi tertentu (John F. Pile, 1980, hal. 421).
Tujuan dari akustik adalah meniadakan dan mengurangi bunyi yang sifatnya mengganggu, kemudian
mengatur sistem bunyi tata suara agar bunyi yang dikehendaki terdengar jelas tanpa gangguan, serta menjaga
kontinuitas bunyi dan perambatannya dalam ruang-ruang khusus yang menghendaki sistem akustik spesifik.
Dalam pengaturan penyebaran bunyi di dalam suatu ruang terdapat 3 faktor yang harus diperhatikan
yaitu :
1) Bunyi Langsung, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang berjalan langsung mencapai
pendengaran
2) Bunyi Pantul, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang dalam pencapaian sebelum ke pendengaran,
lebih dahulu mengenai bidang pantul
3) Bunyi Serap, yaitu bunyi yang mengalami penyerapan karena material absorbsi
(Prasasto Satwiko, 2004, hal.129)
Kualitas dan kuantitas suara dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
a) Permukaan pantul. Baik permukaan lantai, dinding, plafon, dan benda-benda dalam ruang.
b) Konstruksi dan bahan bangunan.
c) Luas dan fungsi ruang.
d) Pengaruh lingkungan.
Untuk mengatasi suara yang tidak kita inginkan dapat mengunakan peredam suara yaitu dengan cara
menggunakan perangkat alat untuk mengurangi arau menghambat getaran suara. Saat ini cara yang paling
efektif atau umum untuk meredam kebisingan adalah dengan mencegat atau memutus perambatan bunyi.
Meskipun demikian baru-baru ini telah diketemukan teknologi baru yang meredam bunyi justru dengan
menimbulkan bunyi lain.
d. Sistem Keamanan
Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung menggunakan sistem sekuriti, CCTV (
Closed Circuit Television ) dan Heavy dutycommit door tocontact user (sensor yang dipasang pada pintu). CCTV (Closed
Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruang melalui layar
televisi/monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang pada setiap sudut ruangan
(biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. Semua kegiatan dapat dimonitor di ruang
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 khusus.
Pada sistem pengamanan terhadap fisik bangunan berupa pengamanan terhadap bahaya kebakaran. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran adalah :
a) Sistem pendeteksi awal
- Smoke detektor. Alat ini bekerja bila suhu mencapai 700C.
- Fire alarm sistem. Alarm yang otomatis akan berbunyi jika ada api atau panas pada suhu 1350C -
1600C
b) Fire extinguisher
Gambar II.33 Fire extinguisher
Sumber : http://www.google.com/products/catalog
c) Sprinkler
Penempatan titik – titik sprinkler harus disesuaikan dengan standar yang berlaku dalam kebakaran
ringan. Setiap sprinkler dapat melayani luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3 m. Ada beberapa
cara pemasangan sprinkler seperti dipasang di bawah plafon atau di pasang pada dinding. Kepala
sprinkler yang dipasang dekat dinding, harus mempunyai jarak tidak boleh lebih dari 2,25 m dari
dinding.
Gambar II.34 Water Sprinkler commit to user Sumber : http://www.safetec.com
d) Hidrant Kebakaran
Hidrant kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan kebakaran yang sudah terjadi dengan
menggunakan alat baku air.
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar II.35 Hidrant Kebakaran Sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Fire_hydrant
Dalam usaha memadamkan kebakaran selain api faktor utama yang harus diperhatikan adalah
asap. Untuk mancegah mengalirnya asap kemana-mana diperlukan alat-alat seperti :
a) Fire damper
Alat untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara supaya asap dan api tidak menjalar
kemana-mana. Alat ini bekerja secara otomatis, kalau terjadi kebakaran akan segera menutup
pipa-pipa tersebut.
b) Smoke & heat ventilating
Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan udara luar. Kalau terjadi kebakaran, asap
yang timbul segera dapat mengalir keluar, sehingga para petugas pemadam kebakaran akan terhindar
dari asap-asap tersebut.
c) Vent & exhaust
Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi menghisap asap yang akan masuk pada
tangga yang akan dibuka pintunya. Dapat pula dipasang di dalam tangga, secara otomatis berfungsi
memasukkan udara untuk memberikan tekanan pada udara di dalam ruang tangga.
Macam-macam system pemadaman yaitu sebagai berikut:
a) Penguraian, yaitu memisahkan atau menjauhkan benda-benda yang dapat terbakar.
b) Pendinginan, yaitu penyemprotan air pada benda-benda yang terbakar.
c) Isolasi atau lokalisasi, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan kimia CO2.
Blasting affect system, yaitu dengan cara memberikan tekanan yang tinggi, misalnya dengan jalan
meledakkan bahan peledak
2) Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia
Sistem keamanan dari ancaman kejahatancommit to manusia user (pencurian) diterapkan dengan sekuriti, CCTV
(Close Circuit Television) dan Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu).
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 97 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
STUDI LAPANGAN
A. TINJAUAN UMUM
a. Asumsi Lokasi
Pertimbangan Perancangan Lokasi Secara Umum
Dalam penentuan lokasi Community Center Supporter Arema Indonesia
diperlukan suatu pertimbangan yang matang dan faktor pendukung antara lain :
1. Lokasi Strategis dan mudah dijangkau
2. Terletak ditengah kota namun tetap mempunyai tingkat ketenangan yang
memadai untuk relaksasi.
3. Lokasi dekat dengan Pusat Kegiatan Masyarakat
Dengan beberapa pertimbangan di atas, maka lokasi yang ditentukan yaitu
di daerah Jl.Semeru, Malang, yang termasuk merupakan kawasan pusat kegiatan
masyarakat yang antara lain terdapat Stadion Gajayana, Mall Olympic Garden,
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lapangan tenis, lapangan basket, lapangan bola voli, kolam renang berstandar
internasional dan Pasar Wisata ( pada hari minggu ).
b. Letak Geografis Kota Malang
Terletak pada ketinggian antara 440 – 667 dpl, serta 112,06 Bujur Timur dan 7,06
– 8,02 Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung :
. Gunung Arjuno di sebelah Utara
. Gunung Tengger di sebelah Timur
. Gunung Kawi di sebelah Barat
. Gunung Kelud di sebelah Selatan
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Daerah yang berbatasan dengan kota Malang antara lain :
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Arah Timur : Kecamatan Paks dan Kecamatan Tumpang
b. Arah Barat: Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau
c. Arah Utara : Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso
d. Arah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji
c. Kadar Udara
. Berhawa sejuk dan kering, curah hujan rata-rata tiap tahun 1.833 mm dan
kelembaban udara rata-rata 72 %
d. Keadaan Geologi
Keadaan tanah di wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang antara lain :
. Bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas,cocok untuk industri
. Bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian
. Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur
. Bagian barat merupakan dataran tinggi yangf amat luas menjadi daerah
pendidikan
e. Jenis Tanah
Jenis tanah di wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang ada 4 macam, antara
lain :
Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6,930,267 Ha.
Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha.
Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha.
Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi yang perlu mendapatkan
perhatian adalah penggunaan jenis tanah andosol yang memiliki sifat peka erosi.
Jenis tanah andosol ini terdapat di Kecamatan lowokwaru dengan relatif
kemiringan sekitar 15 %.
f. Potensi Kota Malang
Potensi Ekonomi
Secara administratif, Kota Malang terbagi menjadi lima kecamatan
(Kedungkandang, Sukun, Klojen, Blimbing dan Lowokwaru),57 Kelurahan. Kota
ini memiliki jumlah penduduk 756.982 Jiwa (sensus penduduk 2000). Kota
Malang pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi unggulan di sektor
perkebunan. Komoditi yang dihasilkannya antara lain, berupa kelapa dalam
dengan jumlah produksi sebesar 242 ton. Dari segi ekonomi, total nilai PDRB
yang dicapai Kota Malang pada tahun 2006 sebesar 10.739.067,46 (dalam jutaan
rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor pedagangan, hotel, restoran
sebesar, sektor industri pengolahan dan dari sektor jasa. Kota Malang mendapat
julukan Switzerland of Indonesia karena kota ini pernah dianggap mempunyai tata
kota terbaik di antara kota-kota Hindia Belanda.
Pariwisata Kota Malang mampu menarik perhatian tersendiri, dari segi
geografis, Malng diuntungkan oleh keindahan alam daerah sekitarnya seperti Batu
dengan agrowisatanya, pemandian selecta, Songgoriti atau situs-situs purbkala
peninggalan kerajaan Singosari. Di sektor perdagangan mampu mengubah konsep
pariwisata kota Malang dari kota peristirahatan menjadi kota wisata belanja. Selain
perdaganagan, Kota Malang juga terkenal dengan industrinya, berbagai macam
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
industri seperti makan, minuman, kerajinan emas dan perak sampai garmen ,
disamping itu juga terdapat kerajiana keramik yang berada di Dinoyo mulai
berkembang dan mendapatkan tempat di kalangan pecinta keramik di tanah air.
g. Perkembangan Potensi Kota Malang
a. Fasilitas Perdagangan
Kota Malang berfungsi sebagai pusat perdagangan regional. Kegiatan
perdagangan yang ada di Kota Malang terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
Kegiatan perdagangan skala besar untuk jenis sayuran, ikan, dan sejenisnya
(pasar basah) menggunakan Pasar Induk Gadang. Jenis kegiatan skala besar
(grosir), terpusat di pusat kota. Perdagangan campuran (garmen, elektronik, dan
jasa misalnya showroom) berkembang secara linier mulai Jalan Basuki Rahmat,
dan Jakgung Suprapto dan berkembang sampai Arjosari. Jenis perdagangan jenis
lain tersebar hampir seluruh kawasan. Sektor pergudangan, dimana pada sektor
pergudangan ini Kota Malang tidak mempunyai kawasan tertentu. Lokasi
pergudangan yang ada di Kota Malang bercampur dengan kawasan industri
seperti di kawasan industri Bandulan dan Ciptomulyo. Sektor transportasi,
dimana terdapat dua jenis sistem transportasi yaitu transportasi jalan raya dan
transportasi kereta api. Kedua sistem transportasi tersebut cenderung mengalami
perkembangan pesat, khususnya transportasi kereta api, dimana merupakan
salah satu angkutan alternatif masa depan karena mempunyai keunggulan yaitu
bebas dari kemacetan.
b. Fasilitas Jasa Komersial
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Meliputi fasilitas-fasilitas akomodasi ( hotel, losmen ), jasa keuangan atau
perbankan, serta perkantoran perdagangan.
c. Sarana lain yang cukup penting
Memiliki cukup banyak terminal angkutan darat dan bandara Abdurrahman
Saleh.
h. Rencana Pemanfaatan Ruang Kota Malang
Pembangunan Daerah perlu diarahkan pada pemanfaatan ruang wilayah
secara bijaksana, berdaya guna, dan berhasil guna dengan berpedoman pada kaidah
penataan ruang sehingga kualitas ruang wilayah daerah dapat terjaga
keberlanjutannya demi terwujudnya kesejahteraan umum, keadilan sosial, dan
kelestarian lingkungan.
Berdasarkan ketentuan yang ada dalam Undang-undang Tata Ruang No. 26
Tahun 2007 menunjukkan bahwa setiap RTRW harus ditindaklanjuti dengan
penyusunan RDTRK sebagai perangkat operasional RTRW. Menindaklanjuti hal
tersebut di atas Pemerintah Kota Malang telah membuat Rancangan Peraturan
Daerah Kota Malang tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Malang Tengah
tahun 2012-2032. Sebagai upaya pelibatan peran masyarakat serta dalam rangka
pelaksanaan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang :
Pasal 65 Ayat(1), "Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh
Pemerintah dengan melibatkan peran msyarakat";
Pasal 65 Ayat(2), "Peran masyarakat dalam penataan ruang
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan, antara lain melalui :
a. Partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang;
b. Partisipasi dalam pemanfaatan ruang;
c. Partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan ruang :
Pasal 20, "Prosedur penyusunan rencana tata ruang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 19 Ayat (1) meliputi :
a. Proses penyusunan rencana tata ruang;
b. Pelibatan peran masyarakat dalam perumusan konsepsi rencana
tata ruang; dan
c. Pembahasan rancangan rencana tata ruang oleh pemangku
kepentingan"
Pasal 61 Ayat (1), "Prosedur penyusunan rancana tata ruang
sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 untuk Rencana Detail Tata
Ruang meliputi :
a. Proses penyusunan Rencana Detail Tata Ruang;
b. Pelibatan peran masyarakat pada tingkat kabupaten/kota dalam
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang; dan
c. Pembahasan rancangan Rencana Detail Tata Ruang oleh
pemangku kepentingan di tingkat kabupaten/kota"
sebagaimana ditambahkan pada penjelasan Pasal 61 Ayat (1)
Huruf b, "Pelibatan peran masyarakat dalam penyusunan
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Rencana Detail Tata Ruang antara lain dilakukan melalui
penjaringan opini publik, forum diskusi, dan konsultasi publik
pada tingkat kabupaten/kota"
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata
Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang :
a. Pasal 6, "Bentuk peran masyarakat dalam perencanaan tata
ruang berupa :
a. masukan mengenai : 1) Persiapan penyusunan rencana
tata ruang; 2) penentuan arah pengembangan wilayah
atau kawasan; 3) pengidentifikasian potensi dan
masalah pembangunan wilayah atau kawasan; 4)
perumusan konsepsi rencana tata ruang; dan/atau
penetapan rencana tata ruang
b. kerjasama dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
atau sesama unsur masyarakat dalam perencanaan tata
ruang.
b. Pasal 7 Ayat (1), "Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah
dalam perencanaan tata ruang dapat secara aktif melibatkan
masyarakat;
c. Pasal 7 Ayat (2), "Masyarakat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah yang terkena dampak langsung dari kegiatan
penataan ruang, yang memiliki keahlian di bidang penataan
ruang, dan atau yang kegiatan penataan ruang, yang memiliki
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
keahlian di bidang penataan ruang, dan atau yang kegiatan
pokoknya di bidang penataan ruang.
Pembentukan struktur tata ruang yang ada di wilayah Kota Malang,
terbentuk karena masing-masing kawasan mempunyai potensi. Hal tersebut
dapat dibuktikan dari beberapa sudut pandang salah satunya adalah
berdasarkan fungsi kegiatan yang terbagi atas 2 yaitu :
a. Fungsi Primer
Fungsi primer yang ada di Kota Malang adalah : Sektor
industri, dimana pada kondisi eksisting terdapat 3 lokasi kawasan
industri dan 1 lokasi industri yang berbentuk koridor yang letaknya
menyebar yaitu : Kawasan industri terletak di Jalan Karya Timur yang
berkembang ke arah timur sampai Jalan Simp. Laksda Adi Sucipto
Kawasan industri yang terletak di Jalan Raya Bandulan, Kawasan
industri yang terletak di sebelah selatan yaitu di Kelurahan Ciptomulyo
dimana pada masa mendatang akan dipindahkan. Industri keramik yang
terletak di Dinoyo, dimana letaknya terpencar-pencar dan cenderung
berbentuk linier. Sektor perdagangan, dimana pada sektor ini Kota
Malang berfungsi sebagai pusat perdagangan regional. Kegiatan
perdagangan yang ada di Kota Malang terbagi atas beberapa kelompok
yaitu : Kegiatan perdagangan skala besar untuk jenis sayuran, ikan, dan
sejenisnya (pasar basah) menggunakan Pasar Induk Gadang.
Jenis kegiatan skala besar (grosir), terpusat di pusat kota.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Perdagangan campuran (garmen, elektronik, dan jasa misalnya
showroom) berkembang secara linier mulai Jalan Basuki Rahmat, dan
Jakgung Suprapto dan berkembang sampai Arjosari. Jenis perdagangan
jenis lain tersebar hampir seluruh kawasan. Sektor pergudangan, dimana
pada sektor pergudangan ini Kota Malang tidak mempunyai kawasan
tertentu. Lokasi pergudangan yang ada di Kota Malang bercampur
dengan kawasan industri seperti di kawasan industri Bandulan dan
Ciptomulyo. Sektor transportasi, dimana terdapat dua jenis sistem
transportasi yaitu transportasi jalan raya dan transportasi kereta api.
Kedua sistem transportasi tersebut cenderung mengalami perkembangan
pesat, khususnya transportasi kereta api, dimana merupakan salah satu
angkutan alternatif masa depan karena mempunyai keunggulan yaitu
bebas dari kemacetan.
b. Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder yang akan dikembangkan di Kota Malang
adalah sebagai kawasan industri, perdagangan, transportasi, perkantoran,
kesehatan, peribadatan dan olah raga. Pendidikan, dimana Kota Malang
merupakan pusat pendidikan dalam lingkup SWP maupun nasional
(sesuai dengan salah satu semboyan Tri Bina Cita). Hal itu tercermin
dari banyaknya pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Khususnya perguruan tinggi mempunyai tingkat pertumbuhan yang
relatif tinggi, baik swasta maupun negeri seperti Unibraw, IKIP Negeri
Malang, ITN, Unmuh, Unmer, ABM, Widya Gama dan IAIN. Kawasan
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
militer di Ksatrian, dimana dikawasan militer ini juga terdapat
pendidikan umum. Pariwisata, dimana pada sektor pariwisata Kota
Malang berkembang pada pusat pelayanan sarana wisata terutama pada
akomodasi, berbelanja, dan fasilitas lainnya
Dasar dan arah pemanfaatan ruang di wilayah kota Surakarta
dipertimbangkan atas kenyataan fisik, sodial, ekonomi dan budaya masyarakat
dan kotanya, agar dicapai suatu perimbangan penggunaan ruang yang efisien,
harmonis dan wajar. Secara lebih konkret, konsep rencana pemanfaatan ruang
kota akan disusun dengan mempertimbangkan potensi setiap lokasi terhadap
kegiatan yang ada sekarang dengan mengingat :
a. Ketersediaan lahan kota.
b. Keterkaitan antar kegiatan.
c. Sifat fleksibilitas suatu kegiatan.
d. Peranan dan fungsi kawasan tersebut terhadap kota.
e. Karakteristik budaya masyarakat.
f. Peninggalan budaya dan sejarah kota.
Adapun kegiatan-kegiatan yang disediakan ruangnya didalam wilayah
kota Surakarta mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi kota Surakarta di
masa mendatang (2013), yakni :
a. Penyediaan areal pusat pariwisata.
b. Penyediaan areal pusat pengembangan kebudayaan.
c. Penyediaan areal olahraga.
d. Penyediaan areal relokasi industri.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Penyediaan areal perluasan dan pembangunan pendidikan.
f. Penyediaan areal pusat perdagangan, pertokoan dan
perbelanjaan.
g. Penyediaan areal pusat perkantoran/pusat administrasi.
h. Penyediaan areal lingkungan perumahan.
Kedelapan fungsi kota yang akan dikembangkan sampai dengan tahun
2013 ini merupakan aktivitas-aktivitas primer bagi kota Surakarta. Berdasar
faktor lokasi, kecenderungan perkembangan, dampak lingkungan,
kemungkinan hambatan pengembangan maka potensi lokasi untuk penyediaan
ruang dari kedelapan fungsi tersebut nampak dalam tabel berikut ini ( lembar
berikutnya )
B. TINJAUAN KHUSUS
Tinjuan Lapangan
1. City of Arema
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Lokasi
City of Arema terletak di jalan Trunojoyo Malang (dekat dengan stasiun Kota
Baru) adalah sebuah toko/distro yang khusus menjual berbagai merchendise yang
berhubungan dengan sepak bola,khususnya merchendise klub Arema Indonesia
FC. Distro City of Arema terdiri dari 3 toko yang dijadikan satu, membuat distro
ini cukup luas.
b. Fasilitas dan Tema
City of Arema ini adalah sebuah distro, oleh karena itu fasilitas yang
disediakan adalah berbagai macam produk merchandise yng berhubungan dengan
sepak bola, khususnya Arema Indonesia FC. City of Arema menyediakan berbagai
macam merchendise mulai dari kaos, hem, jaket, boneka, mug, gantungan kunci,
syal dsb yang semuanya berhubungan dengan klub Arema Indonesia FC. Tema
yang dihadirkan sebenarnya tidak terlalu jelas, karena pemilik sepertinya memang
tidak memperdulikan penataan interior distronya, tetapi melihat banyaknya
atribut-atribut arema yang di display, penulis menyimpulkan bahwa pemilik
menginginkan tema tersebut terbentuk dari dominasi atribut Arema, oleh karena
itu tema yang dihadirkan adalah Arema.
c. Elemen Pembentuk ruang
- Dinding
Dinding pada bangunan ini mengaplikasikan perpaduan finising berupa cat,
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
material kayu dan kaca.
- Lantai
Lantai yang digunakan adalah plester yang di finishing cat berwarna biru,
keramik, dan metal.
- Ceiling
Ceiling yang di gunakan berupa gypsum board dengan finishing cat plafon
warna putih.
d. Interior Sistem
- Penghawaan
Penghawaan pada toko ini menggunakan penghawaan alami dan buatan(kipas
angin)
- Pencahayaan
Pencahayaan pada siang hari sebagian menggunakan pencahayaan alami dari
bukaan jendela serta dinding kaca. Namun tetap menggunakan bantuan
pencahayaan buatan.
- Akustik
Distro ini tidak memiliki akustik yang baik, karena soundsystem untuk pemutar
lagu-lagu arema di letakkan di luar toko.
e. Furniture
Furniture yang digunakan menggunakan material kayu dengan finishing
melamik warna natural agar kesan alami dapat terwujud, dan beberapa diantaranya
adalah menggunakan metal, seperti yang digunakan untuk menggantung pakaian
dan etalase kaca
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Foto Survei lapangan
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Ongisnade Café & Store
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Lokasi
Ongisnade Café & Store terletak di jalan Ciliwung adalah sebuah ruko yang
menyediakan fasilitas café dan store. Lokasinya dekat dengan jalan protocol kota
Malang sehingga cukup mudah dalam mencapai lokasinya
b. Fasilitas dan Tema
Ongisnade Café & Store ini adalah sebuah ruko, Mereka menyediakan
berbagai macam merchandise yang berhubungan dengan klub Arema Indonesia
FC. Ongisnade Café & Store menyediakan fasilitas untuk nonton bareng.
Ongisnade Café & Store menyediakan berbagai macam merchendise mulai dari
kaos, hem, jaket, boneka, mug, gantungan kunci, syal dsb yang semuanya
berhubungan dengan klub Arema Indonesia FC. Tema yang dihadirkan adalah
modern karena terlihat dari bentuk-benuk furnishing yang cukup simple.
c. Elemen Pembentuk ruang
- Dinding
Dinding pada bangunan ini mengaplikasikan perpaduan finising berupa cat,
material kayu dan kaca.
- Lantai
Lantai yang digunakan adalah keramik berwarna putih.
- Ceiling
Ceiling yang di gunakan berupa gypsum board dengan finishing cat plafon
abu-abu dan hitam.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Interior Sistem
- Penghawaan
Penghawaan pada toko ini menggunakan penghawaan alami dan buatan(kipas
angin)
- Pencahayaan
Pencahayaan pada siang hari sebagian menggunakan pencahayaan alami dari
bukaan jendela serta dinding kaca. Namun tetap menggunakan bantuan
pencahayaan buatan.
- Akustik
Ongisnade Café & Store ini menggunakan dinding sebagai peredam suara pada
area nonton bareng.
e. Furniture
Furniture yang digunakan menggunakan material kayu dengan finishing warna
abu-abu, dan beberapa diantaranya adalah menggunakan metal.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 115 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISA DESAIN
A. PROGRAMMING
1. DEFINISI PROYEK
Perancangan sebuah public dan comercial space, dengan keluasan
2 2 interior area 1200m - 1500m (adalah ruang/bangunan yang bediri sendiri tidak
tergabung dalam mall/square). Bangunan pada perancangan kali ini adalah
Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC.
Didirikan dan dibangun di kota Solo dengan
pertimbangan-pertimbangan yang terkait adalah site plan yang berada di kawasan
perkotaan, yang lazim dengan kegiatan bisnis perekonomian dan pariwisata.
Sehingga mendukung kegiatan utama yang dilakukan di dalam bangunan ini.
2. ASUMSI LOKASI Pertimbangan Perancangan Lokasi Secara Umum
Dalam penentuan lokasi Community Center Suporter Klub Sepakbola
Arema Indonesia FC di Malang diperlukan suatu pertimbangan yang matang
maupun faktor pendukung bagi terlaksananya kegiatan pada Community Center,
antara lain :
a. Lokasi mempunyai akses yang tingggi terhadap fasilitas dan sarana
penunjang operasional.
b. Lokasi merupakan salah satu konsentrasi publik, sehingga mudah
dijangkau.
c. Lokasi tersebut dekat dengan Pusat Kegiatan Masyarakat
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Lokasi dekat dengan Stadion Gajayana sebagai base Arema Indonesia FC
Dengan beberapa pertimbangan di atas, maka lokasi yang ditentukan yaitu di
daerah Jl.Semeru, Malang, yang merupakan salah satu kawasan kegiatan
masyarakat Malang.
3. STATUS KELEMBAGAAN
Status kelembagaan dari Community Center ini adalah milik swasta,
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dimana pengelolaanya secara penuh didukung oleh Departemen Pariwisata dan
dengan perijinan dari PERDA perihal perijinan daerah tentang usaha rekreasi dan
hiburan.
4. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dari Community Center Suporter Sepakbola Klub Arema
Indonesia FC ini adalah sebagai berikut :
5. PROGRAM KEGIATAN
Jam buka pada Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia
FC ini berbeda-beda:
- Untuk museum beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 – 22.00
- Untuk Café beroperasi tiap hari mulai pukul 09.00-22.00 (apabila ada
even nonton bareng beroperasi hingga acara selesai)
- Untuk Office/Kesekretariatan beroperasi setiap hari mulai pukul
09.00- selesai.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- Untuk Merchandise Store beroperasi tiap hari mulai pukul
10.00-22.00.
(1) Kegiatan utama seperti transaksi jual beli, kesekretariatan, melihat
museum, dan nongkrong/nobar.
(2) Kegiatan pengelola seperti administrasi, marketing, pengarsipan,
pengarahan, pemberian informasi, pelayanan serta kegiatan pengelolaan
operasional,
(3) Kegiatan servis yang terdiri dari mecanical electrical, dan maintenence
bangunan serta,
(4) kegiatan penunjang yang terdiri dari kegiatan menunggu, kebutuhan
konsumsi, interaksi, kebutuhan ibadah (mushola) dan kebutuhan lavolatory.
6. ALUR KEGIATAN
Pola Kegiatan a. Kegiatan Pengunjung
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Kegiatan pengelola
7. PROGRAM RUANG
a. Kelompok Pengunjung
AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG
Datang, menyesuaikan diri Lobby
Mencari informasi Resepsionis
Melihat Museum Museum
Melihat-lihat merchandise Merchandise Store
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Mencoba merchandise Ruang Pas
Membayar Kasir
Berdiskusi Sekretariatan
Nongkrong Cafe
Kebutuhan Konsumsi Cafe
Aktivitas pribadi Toilet, Mushola
b. Kelompok staff pengelola AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG Pengawasan Kantor Persiapan R. Karyawan Rapat, koordinasi R. Rapat Penyimpanan Barang R. Gudang dan produksi Kebutuhan konsumsi Pantry Memberikan informasi Lobby Museum tour Museum Melayani pengunjung Merchandise Store Kebutuhan Konsumsi Cafe Aktivitas pribadi Toilet, Mushola
8. BESARAN RUANG
Besaran ruang pendidikan desain interior disesuaikan menurut kebutuhan dan
standart yang telah ditetapkan berdasarkan ukuran :
a. HD : Dimensi Manusia dan Ruang Interior
b. DA : Data Arsitek
c. TS : Time Saver for interior design
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ruang Keterangan Standart Luas . Kapasitas 20% dari
jumlah pengguna bangunan per hari = 40-60 orang Lobby HD . Standart : 0.9
m²/orang . Luas : 60 x 0.9 = 54 m² 54 m² Literatur Lobby
Zona Sirkulasi Sumber : Panero, 2003, hal 33
Lebar Lintasan Publik Utama
Sumber : Panero, 2003, hal 201 STANDAR RUANG KETERANGAN LUAS T
. 10% dari pengunjung, 200 x 10% = 20 staf
. Meja kerja R. Staf bentuk ‘U’ HD dengan cabinet :
5.44 m² / staf . Luas : 20 x 5.44 =
108.8 ²m 108.8 m² . Kapasitas 2 orang R. Direktur . Standart area TS 24 m² commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kerja : 12m²/orang . Luas : 2 x 12 = 24 m²
. Kapasitas 10 orang . Standart : 0.8 HD R. rapat m²/orang TS . Luas : 10 x 0.8 = 8 m² 8 m²
TOTAL 140.8 m² Perhitungan Kebutuhan Ruang 140.8 m² + 20% = 168.96 m²
Kursi untuk penggunaan umum Sumber : Panero, 2003, hal 128 STANDAR RUANG KETERANGAN LUAS T . Kapasitas 70% dari jumlah pengguna bangunan per hari = 150 orang Merchandise Store HD . Standart : 0.9 m²/orang . Luas : 150 x 0.9 = 135 m² 135 m2
. Kapasitas asumsi 200 orang . Area makan dan
sirkulasi : 1.96 m²/orang . Dapur : 2.57 Cafe m²/staf, asumsi 15 HD staf 15 x 2.57m²
= 38.55m² . Luas : (150 x 1.96)+38.55 = 294 + 38.55
= 430.55 m² 430.55 m² . Kapasitas 70% dari jumlah pengguna Museum bangunan per hari =
150 orang asumsi 180 m² commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
. Standart : 1.2
m²/orang . Museum:150 x 1.2 = 180m² TOTAL 914.51 m²
Literatur ruang rileks
Jarak Bersih minimal di belakang kursi makan Sumber : Panero, 2003, hal 146
Kebutuhan jarak bersih antara meja amkan dan bufet Sumber : Panero, 2003, hal 145 . Asumsi pengguna 100 orang . Luas @loker = 0.3 Loker m² HD
. Luas : 100 x 0.3 m² =30 m² 30 m²
. Kapasitas 10 orang . Standart area kerja : R. Administrasi 2.84m²/orang HD . Luas : 10 x 2.84 =
28.4 m² 28,4 m² . Kapasitas 5 . Luas area kerja : R. Cleaning Servis 1.64m²/orang HD . Luas : 5 x 1.64 = 8.2m² 8.2 m² . Kapasitas 20 orang . Standart :
R. Toilet, Lavatory 2.42m²/orang HD . Luas : 20 x 2.42 = 48.4 m² 48.4 m² Mushola .
TOTAL 115 m² commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LUAS KEBUTUHAN RUANG 1029.51 m²
9. PEMBENTUK RUANG
a.Lantai
Analisa Penggunaan Bahan Lantai
Alternatif Ruang Dasar Pertimbangan Kriteria Bahan Bahan Sekretaria a. Efisiensi penggunaan a. Mempunyai sifat a. Keramik t/ Office bahan akustik tile b. Aktifitas pengunjung b. Tahan lama b. Granit c. Lay out c. Mudah perawatan c. Marmer d. Bentuk ruang dan pembersihan d. Wood e. Fungsi ruang d. Kuat menahan laminated f. Besaran ruang beban e. Temperated g. Sistem sirkulasi e. Tidak licin glass h. Akustik f. Tahan lembab f. Marmer i. Dapat menampung pola g. Tahan gores penataan ruang dan h. Daya pantul sinar furniture yang dinamis tidak lebih dari 30%
Museum a. Efisiensi penggunaan a. Mempunyai sifat a. Keramik tile
bahan akustik b. Granit
b. Aktifitas pengunjung b. Desain dapat c. Stone/batu
c. Lay out memberikan arahan
d. Bentuk ruang c. Tahan lama
e. Fungsi ruang d. Mudah perawatan
f. Besaran ruang dan pembersihan
g. Sistem sirkulasi e. Kuat menahan
h. Akustik beban
i. Dapat menampung pola f. Tidak licin
penataan ruang dan g. Tahan lembab commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
furniture yang dinamis h. Tahan gores
i. Daya pantul sinar
tidak lebih dari 30%
Merchandise a. Efisiensi penggunaan a. Mempunyai sifat a. Keramik
Store bahan akustik tile
b. Aktifitas pengunjung b. Desain dapat b. Granit
c. Lay out memberikan arahan c. Wood
d. Bentuk ruang (guidance) laminated e. Fungsi ruang c. Tahan lama d. Parquet f. Besaran ruang d. Mudah perawatan g. Sistem sirkulasi dan pembersihan h. Akustik e. Kuat menahan i. Dapat menampung pola beban penataan ruang dan f. Tidak licin furniture yang dinamis g. Tahan lembab h. Tahan gores i. Daya pantul sinar tidak lebih dari 30% Cafe d. Efisiensi a. Mempunyai sifat penggunaan bahan akustik
e. Aktifitas b. Desain dapat
pengunjung memberikan arahan
f. Lay out c. Tahan lama
g. Bentuk ruang d. Mudah perawatan
h. Fungsi ruang dan pembersihan
i. Besaran ruang e. Kuat menahan beban
j. Sistem f. Tidak licin
sirkulasi g. Tahan lembab
k. Akustik h. Tahan gores
l. Dapat i. Daya pantul sinar
menampung pola penataan tidak lebih dari 30%
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ruang dan furniture yang
dinamis
b.Dinding
Analisa Penggunaan Material Dinding
Ruang Dasar Pertimbangan Kriteria Bahan Alternatif Bahan Sekretariat a. Lay out a. Mendukung akustik a. Gypsumboard dan Office b. Pola lantai agar suara dari luar b. Karpet wall to c. Potensi luar ruang ruangan tidak wall d. Bentuk ruang dan masuk ke dalam c. Partisi kayu rencana bukaan ruang . d. Kaca e. Dinding sebagai b. Tahan lama pembatas visual, c. Tahan gesek pelindung cuaca, d. Mudah perawatan pengatur sirkulasi e. Tahan terhadap udara, pendukung perubahan suhu
estetik dan kelembaban
f. Akustik f. Mendukung
g. Mendukung fleksibilitas ruang
fleksibilitas ruang
h. Mendukung suasana
ruang
i. Fungsi ruang
Museum a. Lay out a. Mendukung akustik a. Gypsumboard
b. Pola lantai agar suara dari luar b. Karpet wall to
c. Potensi luar ruang ruangan tidak masuk wall
d. Bentuk ruang dan ke dalam ruang . c. Partisi kayu
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
rencana bukaan yang b. Tahan lama d. Kaca
ada c. Tahan gesek
e. Dinding sebagai d. Mudah perawatan
pembatas visual, e. Tahan terhadap
pelindung cuaca, perubahan suhu dan
pengatur sirkulasi kelembaban
udara, pendukung f. Mendukung
estetik fleksibilitas ruang f. Akustik g. Mendukung fleksi- bilitas ruang h. Mendukung suasana ruang i. Fungsi ruang Merchandise a. Lay out a. Mendukung akustik a. Gypsumboard Store b. Pola lantai agar suara dari luar b. Partisi kayu c. Potensi luar ruang ruangan tidak masuk c. Kaca d. Bentuk ruang dan ke dalam ruang . rencana bukaan yang b. Tahan lama ada c. Tahan gesek
e. Dinding sebagai d. Mudah perawatan
pembatas visual, e. Tahan terhadap
pelindung cuaca, perubahan suhu dan
pengatur sirkulasi kelembaban
udara, pendukung f. Mendukung
estetik fleksibilitas ruang
f. Akustik
g. Mendukung fleksi-
bilitas ruang
h. Mendukung suasana
ruang
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i. Fungsi ruang
Cafe a. Lay out a. Mendukung akustik a. Gypsumboard
b. Pola lantai agar suara dari luar b. Partisi kayu
c. Potensi luar ruang ruangan tidak masuk c. Kaca
d. Bentuk ruang dan ke dalam ruang .
rencana bukaan yang b. Tahan lama
ada c. Tahan gesek
e. Dinding sebagai d. Mudah perawatan pembatas visual, e. Tahan terhadap pelindung cuaca, perubahan suhu dan pengatur sirkulasi kelembaban udara, pendukung f. Mendukung estetik fleksibilitas ruang f. Akustik g. Mendukung fleksi- bilitas ruang h. Mendukung suasana ruang i. Fungsi ruang
c.Langit-langit
Analisa Penggunaan Material Langit-langit / Ceiling
Alternatif Ruang Dasar Pertimbangan Kriteria Bahan Bahan
Sekretariat a. Lay out a. Mendukung syarat a. Acoustic
dan Office b. Konsep lantai dan akustik board
dinding b. Mempunyai kuat b. Gypsum
c. Fungsi ruang dan yang dapat dukung board
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
aktifitas konstruksi listrik c. Multiplek
d. Struktur serta c. Ringan d. Lumbersserin
konstruksi atap d. Tahan lama g
e. Ketinggian titik e. Mudah perawatan
lampu dan rencana f. Memiliki nilai
instalasi estetis
f. Akustik g. Tahan terhadap
g. Mendukung pada perubahan suhu suasana ruang Museum a. Lay out a. Mendukung syarat a. Acoustic b. Konsep lantai dan akustik board dinding b. Mempunyai kuat b. Gypsum c. Fungsi ruang dan yang dapat dukung board aktifitas konstruksi listrik c. Multiplek d. Struktur serta c. Ringan d. konstruksi atap d. Tahan lama Lumberssering e. Ketinggian titik e. Mudah perawatan lampu dan rencana f. Memiliki nilai instalasi estetis f. Akustik mendukung g. Tahan terhadap
pada suasana ruang perubahan suhu
Merchandise a. Lay out a. Mendukung syarat a. Acoustic
Store b. Konsep lantai dan akustik board
dinding b. Mempunyai kuat b. Gypsum
c. Fungsi ruang dan yang dapat dukung board
aktifitas konstruksi listrik c. Multiplek
d. Struktur serta c. Ringan d.
konstruksi atap d. Tahan lama Lumberssering
e. Ketinggian titik lampu e. Mudah perawatan
dan rencana instalasi f. Memiliki nilai
f. Akustik mendukung estetis
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada suasana ruang g. Tahan terhadap
perubahan suhu
Cafe a. Lay out a. Mendukung syarat
b. Konsep lantai dan akustik
dinding b. Mempunyai kuat
c. Fungsi ruang dan yang dapat dukung
aktifitas konstruksi listrik
d. Struktur serta c. Ringan konstruksi atap d. Tahan lama e. Ketinggian titik lampu e. Mudah perawatan dan rencana instalasi f. Memiliki nilai f. Akustik mendukung estetis pada suasana ruang g. Tahan terhadap perubahan suhu
10. PENGISI RUANG
Furniture menggunakan beberapa macam material seperti kayu, stainless, dsb.
Desain furniture yang digunakan adalah simpel, ringan, dan sedikit ornamen
menyesuaikan tema kontemporer.
Bentuk dan warna sesuai dengan konsep dan tema dari perancangan . Warna
biru tetap menjadi dominan dalam perancangan kali ini, karena dapat menciptakan
suasana dari klub sepakbola Arema Indonesia FC itu sendiri. Selain itu, agar warna
tidak monoton, warna –warna lain akan diaplikasikan terutama warna-warna soft
sebagai pendukung tema kontemporer. Bentuk yang digunakan menggunakan
bentuk-bentuk yang simpel dan aman bagi pengunjung dan pengelola.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11. SISTEM INTERIOR
a. Pencahayaan
Analisa Pencahayaan Ruang
Ruang Kriteria Analisa Alternatif Sistem
Sekretariat Tidak memerlukan bahan Pencahayaan Alami
dan Office daninstalasi khusus dalam Pencahayaan Buatan
pengoperasiannya Tidak memerlukan perawatan khusus Dapat digunakan di berbagai tempat, keadaan, waktu dan model yang sesuai dengan perancangan yang diinginkan Dapat diletakkan sesuai dengan kebutuhan benda yang memerlukan cahaya Museum Tidak memerlukan bahan dan Pencahayaan Alami instalasi khusus dalam Pencahayaan Buatan
pengoperasiannya
Tidak memerlukan perawatan
khusus
Dapat digunakan di berbagai
tempat,
keadaan, waktu dan model yang
sesuai dengan perancangan yang
diinginkan
Dapat diletakkan sesuai dengan
kebutuhan benda yang memerlukan
cahaya commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Merchandise Tidak memerlukan bahan dan Pencahayaan Alami
Store instalasi khusus dalam Pencahayaan Buatan
pengoperasiannya
Tidak memerlukan perawatan
khusus
Dapat digunakan di berbagai
tempat,
keadaan, waktu dan model yang sesuai dengan perancangan yang diinginkan Dapat diletakkan sesuai dengan kebutuhan benda yang memerlukan cahaya Cafe Tidak memerlukan bahan dan Pencahayaan Alami instalasi khusus dalam Pencahayaan Buatan pengoperasiannya Tidak memerlukan perawatan khusus Dapat digunakan di berbagai tempat,
keadaan, waktu dan model yang
sesuai dengan perancangan yang
diinginkan
Dapat diletakkan sesuai dengan
kebutuhan benda yang memerlukan
cahaya
b. Penghawaan
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Analisa Penghawaan Ruang
Ruang Kriteria Analisa Alternatif Sistem
Sekretariat Tidak memerlukan bahan dan Penghawaan Buatan dan Office instalasi khusus dalam
pengoperasiannya
Mudah dalam pengoperasiannya
Mampu memberikan derajat kelembaban sesuai dengan yang diinginkan pada suatu tempat Museum Tidak memerlukan bahan dan Penghawaan Buatan instalasi khusus dalam pengoperasiannya Mudah dalam pengoperasiannya Mampu memberikan derajat kelembaban sesuai dengan yang diinginkan pada suatu tempat Merchandise Tidak memerlukan bahan dan Penghawaan Buatan Store instalasi khusus dalam pengoperasiannya
Mudah dalam pengoperasiannya
Mampu memberikan derajat
kelembaban sesuai dengan yang
diinginkan pada suatu tempat
Cafe Tidak memerlukan bahan dan Penghawaan Alami
instalasi khusus dalam Penghawaan Buatan pengoperasiannya
Mudah dalam pengoperasiannya
Mampu memberikan derajat
kelembaban sesuai dengan yang
diinginkan pada suatu tempat
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Akustik
Dalam sistem akustik, sumber bunyi dari suatu kegiatan (manusia atau mesin)
akan menimbulkan dampak yang enak didengar atau tidak enak didengar (gaduh /
bising). Kebisingan mempunyai pengaruh dalam kenyamanan fisik suatu wadah
kegiatan (bangunan) yang tingkat kebisingannya berbeda antara satu dengan yang
lain, sehingga untuk mengantisipasinya perlu tinjauan konsep perencanaan dan
perancangan arsitektur yang memperhatikan akustik.
12. SISTEM KEAMANAN
a. Dari Ancaman Kebakaran
Suatu perancangan yang baik tentunya memperhatikan masalah keamanan
dari segi fisik bangunn dan terutama yang menyangkut kenyamanan pengunjung
dari hal-hal yang mengganggu serta membahayakan jiwa seseorang. Maka
diperlukan sarana peralatan yang berhubungan dengan keamanan yang dapat
diletakkan paada titik utilitas bangunan.
Peralatan tersebut dapat berupa :
1) Hidran air : pipa dengan kran air dimana tersedia selang dan alat
semprot air dengan lampu kontrol guna mengantisipasi kebakaran.
2) Sprinklers : alat kran air yang dipasang dengan jarak tertentu
dihubungkan dengan pipa air diatasnya, dipasang satu sistem dengan
heat detektor, sehingga jika kondisi panas dengan suhu tertentu atau
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terjadi kebakaran alat tersebut otomatis menyemprotkan air
3) Tabung gas berisi gas CO2 atau obat kimia anti api yang dilengkapi
dengan alat penyemprot ( liquid foam )
4) Tersedia sign keluar ruangan dan kapak merah apabila diperlukan untuk
memecah dinding kaca
b. Dari Ancaman Kejahatan Manusia
Dasar pertimbangan :
1) Sistem operasionalnya yang mudah dan memiliki kemampuan tinggi untuk
melindungi bangunan
2) Tidak mengganggu penampilan bangunan
3) Bentuk dan luasan bangunan
4) Jenis sistem yang digunakan :
a. Sistem CCTV (Close Circuit Television), adalah yang digunakan untuk
memantau atau memonitor kegiatan yang sedang berlangsung dengan
menggunakan camera TV sebagai alat monitoring
b. Sistem door and exit control
Merupakan sistem dengan pemakaian pintu sebagai alat untuk
mengatasi bahaya yang datang dari luar bangunan. Pintu-pintu yang
berhubungan dengan luar bangunan diberi dan diawasi oleh seperangkat
alat pendeteksi elektronik.
13. SISTEM ORGANISASI RUANG
Untuk mendapatkan bentuk organisasi ruang yang sesuai dengan fungsi
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC, maka
orgaanisasi ruang harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Pengelompokan ruang sesuai dengan pengelompokan kegiatan pengunjung.
2. Tingkat efisiensi ruang yang cukup.
3. Pengaturan tingkat kebisingan untuk menciptakan suasana relaksasi.
4. Sirkulasi antar ruang yang nyaman dan terarah.
Alternatif pengorganisasian ruang
Organisasi Keuntungan Kerugian Ruang
a) Linier Mudah menyesuaikan Kurang efisien, dan kondisi butuh banyak ruang
Sirkulasi jelas dan terarah Tidak ada orientasi
Pencapaian mudah utama dari semua
Adanya hirarki ruang ruang
Tidak ada pengelompokan dan pemilahan kegiatan berdasarkan sifat
fungsi kegiatan
Terpusat Memiliki pusat / orientasi Arah sirkulasi terpusat
kegiatan pada satu titik,
Bersifat stabil sehingga perhatian ke
Pencapaian ke titik ter- titik lain berkurang
tentu mudah & langsung
Efisiensi tinggi
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Radial Perpaduan antara organi- Arah sirkulasi terpusat
sasi linier dan radial pada satu titik,
Menghasilkan pola dinamis sehingga perhatian ke
Pencapaian ke titik tertentu titik lain berkurang
mudah dan langsung
Cluster Dapat menerima ruang – Tidak ada orientasi
ruang yang berlainan utama pada ruang
bentuknya Kontrol visual kurang
Luwes dan dapat mene- baik rima pertumbuhan dan perubahan langsug tanpa mempengaruhi karakter- nya
Dari keempat alternatif di atas, penulis menggunakan organisasi ruang radial
pada bangunan utama, sedangkan pada bangunan museum menggunakan oraganisasi
ruang linear.
14. SISTEM SIRKULASI
Terdapat beberapa jenis sistem sirkulasi, yaitu:
1. Linier
Semua jalan pada dasarnya adalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadi
unsur pengorganisir utama untuk satu deret ruang-ruang. Di samping itu,
jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain,
bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop).
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Radial
Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkermbang dari atau berhenti
pada sebuah pusat, titik bersarna.
3. Spiral (berputar)
Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal menerus, yang
berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah
4. Grid
Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang Saling
berpotonqan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau
kawasan-kawasan ruang segi empat.
5. Jaringan
Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan
titik-titik tertentu di dalam ruang.
6. Komposit (gabungan)
Pada kenyataannya, sebuah bangunan umumnya membuat kombinasi dari
pola-pola di atas. Hal terpenting dalam setiap pola adalah pusat kegiatan,
jalan masuk ke ruangan atau kamar, serta tempat untuk sirkulasi
vertikal berupa tangga-tangga, landaian, dan elevator. Semua bentuk
titik pusat ini memberikan kejelasan jalur pergerakan melalui bangunan dan
menyediakan kesempatan untuk berhenti sejenak, beristirahat, dan menentukan
orientasi. Untuk menghindari timbulnya orientasi yang Membingungkan, suatu
susunan hirarkis di antara jalur-jalur dan titik bangunan dapat dibangun dengan
membedakan skala, bentuk, panjang, serta penempatannya.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar IV. 2
Ilustrasi Pola sirkulasi
Sumber : cing 2000, hal 221
Berdasarkan beberapa alternatif dalam sistem sirkulasi di atas, penulis
menggunakan sistem sirkulasi radial pada bangunan utama, dan linear pada
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bangunan museum.
15. POLA HUBUNGAN ANTAR RUANG
16. ZONING DAN GROUPING
Pada prinsipnya penentuan zoning dan grouping berdasarkan atas
pertimbangan sifat dari kegiatan dan kepentingannya. Untuk menentukan
kelompok dari suatu ruang yang harus diperhatikan adalah :
a. Sirkulasi pengunjung, pemain, teknisi dan pengelola.
b. Pola pencapaian aktifitas didalam ruang.
c. Tingkat kegunaan dan sifat ruang.
d. Tingkat privasi, keamanan dan kenyamanan.
Kriteria penentuan tersebut dengan pertimbangan
Zona Publik
a. Untuk umum
b. Mudah dicapai oleh pengunjung
c. Tingkat ketenangan rendah.
Zona Semi Publik
a. Mudah dicapai
b. Diperuntukkan bagi pemain dan teknisi
c. Tingkat ketenangan cukup
d. Efisiensi tinggi
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Zona Privat
a. Digunakan bagi pengelola, pemain, dan teknisi
b. Mudah dicapai oleh pengelola, pemain dan teknisi
c. Tingkat ketenangan tinggi
Zona Servis
a. Sebagai area pelayanan
b. Mudah dicapai dari luar
c. Sebagai pendukung fasilitas utama
d. Mudah dalam pengawasan
e. Tidak menggunakan fasilitas utama
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. KEPUTUSAN DESAIN 1. IDE GAGASAN
Aktivitas utama suporter adalah mendukung tim, oleh karena itu
kebanyakan suporter datang ke stadion untuk melakukan dukungan langsung.
Namun apabila tim sedang away, tentunya menjadi halangan bagi suporter
yang tidak mempunyai cukup waktu dan biaya untuk ikut tur away, sehingga
dibutuhkan tempat dimana mereka tetap melakukan dukungan bagi tim
dengan nonton bareng. Kebutuhan akan atribut adalah temasuk hal yang
penting bagi seorang suporter, apalagi bagi suporter yang fanatik. Selain itu,
Aremania dikenal sebagai suporter fanatik, aktif dan vocal dalam
menyampaikan pendapat, baik kepada kinerja tim, maupun PSSI. Tidak
heran, karena keberadaan aremania adalah suatu faktor dimana klub Arema
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Indonesia FC masih bertahan sampai detik ini, seperti semboyan mereka “
Arema tidak kemana-mana tetapi ada dimana-mana”.
Keterbatasan fasilitas untuk suporter dan masyarakat dalam
mendapatkan informasi dan hiburan yang memadai mendorong penulis
untuk mendesain suatu fasilitas yang dapat mengakomodasi kebutuhan
supporter dan masyarakat pecinta klub Arema Indonesia FC. Oleh karena itu,
community center ini dirancang untuk memberikan fasilitas dimana supporter
selain dapat memberikan dukungan, melainkan juga mendapatkan informasi
dan bahkan hiburan yang didesain dalam satu bangunan dengan suasana yang
unik dan atraktif. Dalam perancangan ini nantinya akan didesain,Lobby,
Sekretariat, office, museum, merchandise store, dan café. Fasilitas-fasilitas
tersebut nantinya akan mewadahi beragam aktivitas supporter arema maupun
masyarakat setempat di luar area stadion dengan suasana yang sangat
“Arema”.
2. TEMA
Tema yang akan digunakan adalah modern kontemporer. Tema
modern kontemporer sangat mendukung untuk menciptakan suasana yang
aktraktif dan dinamis sesuai dengan karakteristik supporter Arema Indonesia
FC. Modern kontemporer tidak terikat dengan aturan-aturan zaman dulu,
melainkan sesuai dengan perkembangan yang ada pada saat ini
Penerapan elemen Arema Indonesia FC, stadion dan modern
kontemporer akan diolah sehingga dapat menyajikan desain yang menarik.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Point of interest sangat berpengaruh dalam perwujudan tema modern
kontemporer. Eksplorasi pada dinding maupun keunikan furniture sangat
berperan dalam tema ini, begitupula dengan penggunaan warna-warna cerah
dan penggunaan cahaya.
3. SUASANA RUANG
Suasana yang akan dibangun pada community center ini adalah terkait
dengan konsep yang dipilih dan juga atmosfer yang akan diciptakan. Konsep
interior yang dipilih adalah sporty modern. Sporty karena bangunan yang
didesain berhubungan dengan salah satu cabang olahraga, yaitu sepak bola.
Sporty sendiri nantinya adalah terdiri dari unsur-unsur yang berhubungan
dengan sepakbola dan klub Arema Indonesia itu sendiri. Sehingga konsep
community center ini adalah penjabaran dari unsur-unsur yang ada dalam
olahraga sepakbola dan klub Arema Indonesia dan di implementasikan ke
dalam unsur-unsur interior.
4. POLA PENATAAN RUANG
Penataan ruang pada Community Center ini ditekankan pada pola
kegiatan yang ada didalamnya. Untuk memudahkan sirkulasi baik pegawai
maupun pengunjung maka ruangan yang kegiatannya saling berhubungan
didekatkan agar polanya menjadi terarah. untuk ruangan pengelolaan
diletakkan pada sisi samping untuk memudahkan sirkulasi pengelola tanpa
mengganggu sirkulasi pengunjung.
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sirkulasi yang akan digunakan pada penataan ruang adalah sirkulasi
radial. Sirkulasi ini member kebebasan pada pengunjung untuk memilih
alternative arah yang dituju. Sirkulasi ini memiliki arah yang jelas, dan
kembali pada satu titik/ruangan.
5. PEMBENTUK RUANG
1. Lantai
Lantai akan dirancang menyesuaikan dengan konsep dan tema.
Konsep sporty modern akan diterpkan pada lantai melalui unsur-unsur
klub Arema Indonesia FC. Logo klub dan warna biru akan digunakan
pada perancangan. Kombinasi material kayu dan batu alam juga bisa
digunakan untuk menambah keindahan community center ini.
2. Dinding
Dinding akan banyak terpampang klub arema Indonesia FC dan
Aremania. Warna biru akan tetap selalu ada pada setiap ruangan. Gambar
dan warna biru akan menambah kesan bahwa bangunan tersebut memang
tentang Klub kebanggaan Arema Inonesia FC dan tentunya juga
Aremania. Penggunaan material unfinished seperti batu bata ekspose akan
menambah dinamisme ruangan, sehingga ruangan tidak terasa monoton.
3. Ceiling
Ceiling akan dirancang dengan menggunakan material gypsum yang
nantinya akan dikombinasikan dengan material lain, misalnya: kayu.
Ketinggian ceiling akan dirancang sesuai dengan kebutuhan. Apabila
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
membutuhkan ruangan yang lebih nyaman dan menciptakan suasana yang
hangat, ketinggian ceiling harus cukup rendah agar suasana tersebut
benar-benar tercipta, dan sebaliknya.
6. PENGISI RUANG
1. Bentuk
Bentuk yang digunakan dalam perancangan community center ini
nantinya akan didesain sesuai dengan ciri khas tema kontemporer.
Bentuk lengkung dan geometri sama-sama berperan dalam
menciptakan tema modern kontemporer.
2. Warna
Warna yang dominan pada perancangan ini nantinya adalah warna
biru, karena warna tersebut adalah warna kebesaran dari klub sepakbola
Arema Indonesia. Warna biru juga menjadi warna dominan pada baju
supporter Arema ketika mendukung kesebelasannya di stadion.
Meskipun warna biru menjadi warna dominan, tetapi warna lain akan
tetap digunakan. Sebagai contoh, warna cokelat dan abu-abu akan digunakan
karena nantinya kayu, dan batu digunakan pula untuk material lantai.
3. Material
Material yang akan digunakan nantinya akan bermacam-macam. Tema
modern kontemporer member kebebasan pada perancang untuk
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menggunakan berbagai macam material. Kayu, batu, dan kaca adalah
beberapa diantara material yang digunakan. Penggunaan berbagai macam
material akan menciptakan keunikan dan kreativitas dalam mendesain
community center ini.
4. Finishing
Finishing yang digunakan akan menyesuaikan dengan tema dan
suasana pada community center. Suasana yang sangat kental dengan Arema
tentunya menjadi dominasi pada ruang-ruang yang akan di desain. Misalnya
pemasangan gambar Arema maupun Aremania pada dinding, dan penerapan
cat tembok warna biru sebagai warna identik klub Arema Indonesia FC ini.
5. Furniture
Pertimbangan furniture yang akan digunakan dalam Community
Center Suporter klub sepakbola Arema Indonesia FC adalah fungsi (sebagai
ruang multi fungsi, furniture diharapkan bersifat fleksible dan moveable),
faktor kenyamanan (karena digunakan dalam jangka waktu yang lama) dan
keselamatan ergonomic, ketahanan baik secara konstruksi maupun terhadap
perubahan temperature, nilai estetis disesuaikan dengan tema yang akan
ditampilkan adalah modern, mudah dalam perawatan maupun kebersihan
7. SISTEM INTERIOR
1. Pencahayaan
Pecahayaan pada perancangan sebisa mungkin menggunakan
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami sangat berperan dalam
meciptakan suasana yang alami. Selin pencahayaan alami, pencahayaan
buatan juga akan digunakan pada community center ini. Pada area lobby,
pencahayaan haruslah maksimal. Dengan kapasitas kurang lebih 100
orang, tentunya membutuhkan pencahayaan alami maupun buatan. Pada
area office dan kesekretariatan, pencahayaan dirancang sesuai dengan
kebutuhan pada office pada umumnya. Direct lighting digunakan pada
bagian-bagian yang membutuhkan pencahayaan maksimal, misalnya meja
kerja dan ruang rapat.
Museum dan Merchandise Store keduanya membutuhkan
pencahayaan direct maupun indirect. Permainan dalam pencahayaan
sangat penting dalam menciptakan suasana. Dalam galeri, spot light akan
digunakan pada hampir seluruh memorabilia yang dipamerkan agar
terkesan hidup. Sedangkan pada merchandise store, spotlight lebih
banyak digunakan pada produk-produk utama merchandise, maupun
produk keluaran terbaru. Pada area café pencahayaan alami dan buatan
akan digunakan. Pencahayaan direct dan indirect didesain agar
pengunjung merasa nyaman berada didalam café.
2. Penghawaan
Penghawaan alami dan buatan sama-sama pentingnya dalam
perancangan sebuah desain. Penghawaan alami dapat memanfaatkan
udara dari luar bangunan. Meskipun begitu, kondisi udara dari iklim
tropis di Indonesia memiliki kelembaban yang cukup tinggi, sehingga
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bagian-bagian yang membutuhkan suhu ruangan yang kering seperti
museum dan merchandise store akan menggunakan system penghwaan
buatan yaitu melalui air conditioner (AC).
3. Akustik
Akustik yang digunakan pada perancangan interior Community
Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC ini yang utama
adalah alunan musik dari lagu-lagu yang berisi tentang Arema Indonesia
FC, maupun lagu-lagu dukungan yang biasanya dinyanyikan saat
supporter melakukan dukungan langsung di lapangan. Pemutaran music
tersebut diharapkan dapat semakin meningkatkan kecintaan dan
kebanggaan supporter akan klub Arema Indonesia FC.
4. Elemen estetis
Fungsi dari elemen estetis adalah untuk menambah keindahan suatu
benda pada bangunan. Penerapan elemen estetis harus dapat diatur dengan
bentuk, fungsi dan strukturalnya agar dapat mencapai suasana yang
diinginkan. Dalam perancangan suatu ruangan, hubungan antar unsur-unsur
dekorasi dalam interior harus terpadu dengan eksteriornya .unsur-unsur ini
antara lain proporsi, warna, garis dan tekstur. Elemen estetis pada
perancangan Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia
FC ini antara lain adalah pemasangan gambar-gambar klub Arema Indonesia
FC dan Aremania. Pencahayaan indirect dengan memasang lampu pada cove
ceiling. Penggunaan lampu spotlight pada gambar-gambar maupun barang.
Desain dinding pemisah ruangan menggunakan material yang
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menarik, mapun menggunakan material kaca es yang terlihat elegan dan
mewah. Batu bata yang di ekspos maupun dinding yang bertekstur dapat
menciptakan tema kontemporer dengan baik.
8. SISTEM KEAMANAN
1. Keamanan dari bahaya kebakaran
Suatu perancangan desain interior yang baik tentunya memperhatikan
masalah keamanan dari segi fisik bangunan dan terutama yang menyangkut
kenyamanan pengunjung dari hal-hal yang mengganggu serta membahayakan
jiwa seseorang. Maka diperlukan sarana peralatan yang berhubungan dengan
keamanan yang dapat diletakkan paada titik utilitas bangunan.
Peralatan tersebut dapat berupa :
5) Hidran air : pipa dengan kran air dimana tersedia selang dan alat
semprot air dengan lampu kontrol guna mengantisipasi bahaya
kebakaran
6) Sprinklers : alat kran air yang dipasang dengan jarak tertentu
dihubungkan dengan pipa air diatasnya, dipasang satu sistem dengan
heat detektor, sehingga jika kondisi panas dengan suhu tertentu atau
terjadi kebakaran alat tersebut otomatis menyemprotkan air
7) Tabung gas berisi gas CO2 atau obat kimia anti api yang dilengkapi
dengan alat penyemprot ( liquid foam )
8) Tersedia tangga penyelamat sebagai jalur alternatif
9) Sistem keamanan dengan alarm, barcode detektor, kamera dan layar
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengawas, satuan keamanan yang dilengkapi dengan alat komunikasi
yang beroperasi selama 24 jam
2. Keamanan Dari Ancaman Kejahatan
Sistem keamanan bahaya ancaman kejahatan diterapkan pada
Community center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC ini yang
dimaksud untuk perlindungan terhadap bahaya pencurian barang yang dijual
dengan penerapan CCTV (Close Circuit Televesion), dan heavy duty door
contact (sensor yang dipasang pada pintu).
commit to user Community Center Suporter Klub Sepakbola Arema Indonesia FC 144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain Interior Community Center Suporter Klub Sepak Bola Arema
Indonesia FCmerupakan suatu wadah bagi supporter Arema Indonesia FC
(Aremania) untuk bersosialisasi, dan mendapatkan fasilitas yang informatif
sekaligus menghibur.
Tujuan dari karya ini adalah merencanakan suatu comersial space yang
berada di Kota Malang dimana ditujukan bagi para pecinta Klub Arema
Indonesia FC yang sampai saat ini belum memiliki tempat khusus untuk
mendapatkan fasilitas yang layak dalam menyalurkan hobi danm ketertarikan
yang sama dalam hal sepak bola terutama mendukung Arema Indonesia FC.
Community Center Suporter Klub Sepak Bola Arema Indonesia FC bertujuan
mengakomodir berbagai kebutuhan dari penggemar sepak bola dan masyarakat
sekitar baik informatif maupun entertainment. Desain Interior Community
Center Suporter Klub Sepak Bola Arema Indonesia FC ini diharapkan
bermanfaat bagi masyarakat untuk dapat memberikan wawasan baru dan
hiburan di kota Malang.
Desain Interior Community Center Suporter Klub Sepak Bola Arema
Indonesia FC memiliki konsep sporty modern, dan merancang desain interior
yang dapat menghadirkan suasana atmosfer interior yang dapat menumbuhkan
minat dan kecintaan masyarakat terhadap Klub Arema Indonesia FC. Dengan
commit to user
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 157 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pemilihan konsep ini, penerapan sporty adalah dengan menerapkan
elemen-elem dari cabang olahraga sepak bola. Elemen-elemen tersebut
contohnya adalah penerapan elemen stadion, bench seat, pola lapangan, dsb.
Penerapan ini tentunya disesuakan dengan gaya modern, sehingga furniture
maupun suasana yang nantinya di desain adalah Kemudian konsep sporty
tersebut dipadukan dengan gaya modern, dengan tidak menghilangkan unsur
yang terpenting yaitu kenyamanan. Dimana gagasan awalnya pengunjung
mendapatkan fasilitas utama supporter, yaitu nonton bareng di cafe. Kegiatan
organisasi di sekretariat, shooping di Merchandise Store, dan informasi
mengenai Arema di museum.
Demikian hal-hal yang dapat penulis kemukakan tentang
Desain Interior Community Center Suporter Klub Sepak Bola Arema
Indonesia FCdi Surakarta. Dalam uraian ini tentunya masih banyak
kekurangan disebabkanketerbatasan dalam mengumpulkan data serta teknik
penyusunannya. Semoga karya ini bermanfaat bagi perkembangan desain
interior Indonesia.
B. SARAN
Desain Interior Community Center Suporter Klub Sepak Bola Arema
Indonesia FC diharapkan mampu memberikan manfaat untuk memperluas
pandangan dalam konsep perencanann dan perancangan interior sehingga dapat
menyusun desain yang lebih baik dan tepat sesuai latar belakang dan sasaran.
Selain itu dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan
merancang suatu interior yang disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi dari commit to user
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 157 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ruang-ruang yang ada.
Desain Interior Community Center Suporter Klub Sepak Bola Arema
Indonesia FC diharapkan mampu untuk memberikan sebuah masukan dan
perubahan ke arah yang lebih baik kedepannya. Akan tetapi, bukan berarti karya
ini adalah sempurna akan tetapi masih memiliki kekurangan, oleh karena itu
penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua
pihak.
commit to user
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 157 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Chiara, Joseph de and Crosbia, Michael J. 2001. Time Sever Standards for Interior
Design and Place Planning. New York.
Ching, Francis DK. 1994. Arsitektur, Bentuk Ruang & Susunannya. Jakarta :
Erlangga
Ching, Francis DK. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga.
Karlen, Mark/James Benya. 2007. Dasar-dasar Desain Pencahayaan. Jakarta :
Erlangga.
Marlina, Endy. 2008. Panduan Perancangan Bangunan komersial. Yogyakarta : C.V
Andi Offset
Sinaga, Antonius, Tim Redaksi Rumah. 2008. Kaca dan aplikasinya
Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek. Edisi 33 jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Pamudji Suptandar, J. 1999. Disain Interior. Jakarta : Djambatan.
Panero, Julius/Martin Zelnik. 2003. Dimensi Manusia & Ruang Interior. Jakarta :
Erlangga.
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret
UIniversity Press.
Y.B. Mangun Wijaya. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Muntholib, Abdul P. 2009. Arema Never Die. Malang : UMM Press
Nugraha, Ubaidillah. 2008. Republik Gila Bola. Jakarta : Ufuk Press
commit to user
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 157 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Arema_Indonesia (diakses September 2011)
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_kontemporer (diakses September 2011)
http://www.malangkota.go.id (diakses September 2011)
www.wearemania.net (diakses September 2011)
www.google.com (diakses September 2011)
commit to user
Community Center Suporter Klub Sepak bola Arema Indonesia FC 157