Transformasi Perjuangan Perempuan Dalam Ekranisasi Novel Athirah Karya Alberthiene Endah Ke Film Athirah Karya Riri Riza: Kajian Ekranisasi

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Transformasi Perjuangan Perempuan Dalam Ekranisasi Novel Athirah Karya Alberthiene Endah Ke Film Athirah Karya Riri Riza: Kajian Ekranisasi TRANSFORMASI PERJUANGAN PEREMPUAN DALAM EKRANISASI NOVEL ATHIRAH KARYA ALBERTHIENE ENDAH KE FILM ATHIRAH KARYA RIRI RIZA: KAJIAN EKRANISASI SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra Indonesia oleh Etik Tarina 2111414021 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019 iii iv MOTO DAN PERSEMBAHAN Allah tidak akan memberikan keindahan yang sempurna tanpa didahului perjalanan terjal (Athirah) Persembahan: Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Keluarga tercinta (Bapak, Mama, Arifin) 2. Almamater saya, Universitas Negeri Semarang v SARI Tarina, Etik. 2019. “Transformasi Perjuangan Perempuan dalam Ekranisasi Novel Athirah Karya Alberthiene Endah ke Film Athirah Karya Riri Riza: Kajian Ekranisasi”. Skripsi. Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Suseno, S.Pd., M.A. Kata Kunci: perjuangan perempuan, ekranisasi, feminis, novel, film Dalam perkembangan kesenian juga sangat lumrah satu jenis kesenian mengambil kesenian lain sebagai sumbernya atau dikenal dengan istilah transformasi. Pada proses transformasi, media yang digunakan berbeda, sehingga akan menimbulkan perubahan. Pengubahan dari novel ke film atau bias disebut ekanisasi diharapkan mampu memberikan kesan dan pesan yang positif kepada penikmatnya. Fenomena ekranisasi tentu tidak lepas dari keterkenalan awal suatu karya. novel yang sukses tidak jarang menjadi pijakan awal bagi lahirnya film yang sukses juga. Hal itu sering menjadi acuan lahirnya kesuksesan baru suatu bentuk pengalihan, baik dari novel ke film maupun sebaliknya. Salah satu contoh film yang sukses diangkat dari novel adalah Athirah . Permasalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana transformasi perjuangan perempuan dalam ekranisasi novel Athirah karya Alberthiene Endah ke film Athirah karya Riri Riza (2) apa faktor penghambat dalam perjuangan perempuan dalam transformasi novel ke film Athirah karya Albertiene Endah pengembangan perjuangan perempuan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ekranisasi dan teori feminis untuk mendeskripsikan transformasi peruangan perempuan dalam ekranisasi novel ke fim Athirah. Hasil penelitian ini adalah (1) transformasi perjuangan perempuan dalam ekranisasi novel Athirah karya Alberthiene Endah ke film Athirah karya Riri Riza. Salah satu contoh pada tokoh Athirah mengalami transformasi perjuangan perempuan untuk menghadapi pernikahan kedua Hadji Kalla dari tokoh yang diam dalam novel menjadi ingin mencari tahu dalam film. Ketika menghadapi surat ancama dalam novel atau film, Athirah berusaha mencari tahu dengan pergi ke orang pintar. Akibat surat ancaman dan pemasukan yang berkurang dari Hadji Kalla, dalam novel atau film, Athirah menjadi tokoh yang gigih dan membangun bisnis sendiri. (2) penghambat pengembangan transformasi perjuangan perempuan dalam ekranisasi novel Athirah karya Alberthiene Endah ke film Athirah karya Riri Riza. Hambatan yang berasal dari lingkungan, keluarga, dan hambatan yang berasal dari individu perempuan. Contoh hambatan perjuangan perempuan yang berasal dari lingkungan muncul karena pernikahan poligami Kerra dan Athirah. Sebagian masyarakat di sekitar tokoh perempuan menggunjing tentang pernikahan tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk meneliti dan mengembangkan kajian dengan teori ekranisai. Peneliti juga berharap baik novel maupun film Athirah mampu dikaji lebih dalam lagi dengan teori yang berbeda untuk memperluas wawasan dan kajian terhadap karya tersebut. vi PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Transformasi Perjuangan Perempuan dalam Ekranisasi Novel Athirah Karya Alberthiene Endah ke Film Athirah Karya Riri Riza: Kajian Ekranisasi” guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada Suseno, S.Pd., M.A. sebagai dosen pembimbing yang secara tulus dan sabar membimbing, memberi arahan, pengetahuan serta penjelasan dalam menyusun skripsi. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi; 2. Rahayu Pristiwati, S.Pd., M.Hum., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan izin penulisan skripsi ini kepada penulis; 3. Seluruh dosen Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membimbing dan memberikan ilmu dalam perkuliahan sebagai bekal penulis; 4. Keluarga (Bapak Suhud dan Ibu Wiwit) yang selalu memberi dukungan, rasa sayangnya, doa, dan juga dana; 5. Ahmad Arifin, adik ganteng yang selalu menjadi penghibur; 6. Ema, Fijar, Ria, Septy, dan Tunasih yang berhasil membuat kota Semarang menjadi layak untuk dirindukan, selain kalian tentunya; 7. Teman-teman Sastra Indonesia angkatan 2014 yang selalu membantu dan memberikan semangat; 8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. vii Semoga hasil penelitian dalam skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan pemerhati sastra guna perkembangan ilmu sastra di masa yang akan datang. Semarang, 12 Februari 2019 Penulis viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................... v SARI ...................................................................................................................... vi PRAKATA ............................................................................................................ vii DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 5 II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka .................................................................................................. 6 2.2 Landasan Teoretis ........................................................................................... 12 2.2.1 Novel ............................................................................................................ 12 2.2.2 Film……………………………………………………………………….. 13 2.2.3 Sinematografi ............................................................................................... 16 2.2.3.1 Teknik Dasar Sinematografi ..................................................................... 17 2.2.3.1.1 Teknik Penulisan Naskah ....................................................................... 17 2.2.3.1.2 Teknik Pengambilan Gambar Bergerak ................................................. 17 2.2.3.1.3 Teknik Pengolahan Audio ...................................................................... 19 2.2.3.1.4 Teknik Pengolahan Video ...................................................................... 20 2.2.4 Ekranisasi ..................................................................................................... 22 2.2.5 Jender ........................................................................................................... 35 2.2.6 Ketidakadilan Jender .................................................................................... 37 2.2.6.1 Marginalisasi Perempuan .......................................................................... 38 2.2.6.2 Subordinasi ............................................................................................... 38 ix 2.2.6.3 Stereotip .................................................................................................... 38 2.2.6.4 Kekerasan .................................................................................................. 38 2.2.7 Kritik Sastra Feminisme .............................................................................. 39 III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ..................................................................................... 43 3.2 Data dan Sumber Data .................................................................................... 43 3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 44 3.4 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 45 3.5 Teknik Pemaparan Analisis Data .................................................................... 46 IV TRANSFORMASI PERJUANGAN PEREMPUAN DALAM NOVEL ATHIRAH KARYA ALBERTHIENE
Recommended publications
  • Film Sebagai Gejala Komunikasi Massa
    BUKU AJAR FILM SEBAGAI GEJALA KOMUNIKASI MASSA Dr REDI PANUJU, M.Si PRAKATA Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat Rahmat dan Hidayahnya akhirnya Buku Ajar ini dapat diterbitkan secara nasional oleh penerbit ber-ISBN. Bermula dari hibah penelitian yang peneliti terima dari Kementerian Ristekdikti melalui format Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) tahun 2018-2019 dengan judul PERJALANAN SINEMA INDONESIA, dihasilkan banyak data yang menunjukkan bahwa film bukan hanya sebagai karya seni yang keberadaannya sebagai tontonan dan hiburan, namun ternyata film sarat dengan gejala persoalan persoalan struktural. Dalam film, selain aspek sinematografi yang bersifat teknis, yang amat menarik adalah dari aspek pesan yang disampaikan. Film adalah gejala komunikasi massa. Posisinya sebagai media komunikasi massa yang memiliki tujuan penting, yakni menyampaikan sesuatu. Itulah yang disebut pesan (message). Pesan disampaikan melalui rangkaian scine yang membentuk cerita (story), bisa juga melalui dialog dialog antar tokoh dalam film, latar belakang dari cerita (setting) dan bahkan melalui karakter tokoh tokoh yang ada. Melalui pesan itulah penonton mendapat pesan tentang segala sesuatu. Menurut beberapa teori komunikasi massa, justru pada tataran pesan itu efek terhadap penonton bekerja. Karena itu, dalam sejarah sinema Indonesia sering Negara masuk (mengatur) sampai ke pesan film. Misalnya, pada periode Penjajahan Jepang, film dipakai sebagai alat propaganda. Pada masa itu, film dibuat dengan tujuan untuk mempengaruhi penduduk Indonesia mendukung imperialisme Nipon dengan semboyan Persaudaraan Asia. Demikian juga pada masa pasca Proklamasi yang dikenal sebagai sebagai masa Orde Lama (1945-1966), regim Orde Baru menganggap bahwa revolusi Indonesia tidak pernah selesai, karena itu semua hal termasuk kesenian harus diposisikan sebagai alat revolusi.
    [Show full text]
  • BAB III POLIGAMI DALAM ISLAM 3.1. Pendahuluan Bab Ini Berisi Tentang
    BAB III POLIGAMI DALAM ISLAM 3.1. Pendahuluan Bab ini berisi tentang: Pengertian (hakikat), rukun, hikmah, tujuan, dan prinsip perkawinan dalam Islam; Landasan teologis poligami dalam Islam; Sejarah poligami ditinjau dari konteks turunnya ayat tentang poligami dalam Alquran; Keadilan sebagai syarat mutlak poligami dalam Islam; Poligami dalam pandangan fukaha, mufasir, dan Feminis Muslim; Tafsir jender tentang poligami: metode dan analisis yang digunakan; Poligami dalam hukum positif di Indonesia; Poligami di Indonesia: antara ajaran agama dan budaya patriarki; Poligami dalam data penelitian di LBH_APIK1 Jakarta; Tipologi pemikiran Islam dalam pemetaan penafsiran tentang poligami. 3.2. Pengertian (Hakikat), Rukun, Hikmah, Tujuan dan Prinsip Perkawinan/Pernikahan dalam Islam. Bagi pemeluknya, Islam dipandang sebagai agama yang sempurna. Hal ini karena ajarannya diyakini telah mencakup semua tuntunan yang diperlukan bagi kehidupan umat manusia, termasuk didalamnya adalah tuntunan mengenai kehidupan perkawinan. Perkawinan merupakan perihal yang cukup banyak 1 LBH-APIK adalah singkatan dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan. Lembaga ini berbertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan demokratis, serta menciptakan kondisi yang setara antara perempuan dan laki-laki di dalam segala aspek kehidupan. LBH APIK berupaya mewujudkan sistem hukum yang berperspektif perempuan, dengan terus menerus berupaya menghapuskan ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender dalam berbagai bentuknya. http://www.lbh-apik.or.id/profil-lbh-apik- jakarta.html, diakses pada Rabu, 22 Juni 2016. 98 disinggung dalam sejumlah ayat Alquran.2 Terkait hal ini, Musdah Mulia menyatakan bahwa Alquran telah membahas perihal perkawinan secara rinci, baik dengan penggunakan kosa kata nikah (berhimpun) yang dijumpai sebanyak 23 kali, maupun kata zauwj (pasangan), ditemukan sebanyak 80 kali.
    [Show full text]
  • ( STUDI ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE) Oleh
    REPRESENTASI POLIGAMI DALAM FILM ATHIRAH ( STUDI ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE) Oleh: Erik Pandapotan Simanullang [email protected] Pembimbing: Chelsy Yesicha, S.Sos, M.I.Kom Jurusan Ilmu Komunikasi – Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, Pekanbaru Kampus Bina Widya Jl. HR. Subrantas Km. 12, 5 Simpang Baru Pekanbaru Telp/Fax. 0761-63277 Abstract Athirah movie is a film that lifts the reality of polygamous life, polygamy is an issue that is still a debate in the community. This is quite interesting because polygamy is still something that causes pros and cons in Indonesian society. Different from previous polygamy- themed films, this film is a true story of a wife's struggle as well as the mother of Vice President Indonesia, Jusuf Kalla. In theory, many women have expressed disagreement on polygamous marriages, but in practice women are always in a cornered position, have no choice and are difficult to bid or even have no ability to reject men's desire for polygamy. Starting from this, some Indonesian filmmakers view the interesting polygamy phenomenon to be lifted into a film masterpiece. This study aims to determine the impact of polygamy for wives and children represented in Athirah films viewed from the level of reality, level of representation and ideology level. This study used qualitative methods analyzed by semiotic analysis of John Fiske. Subjects and objects in this study is the observation of the audio and visual display in the scenes of the film Athirah with data collection techniques used are observation, documentation, and literature study. The results of this study show there is a polygamy representation in the Athirah film.
    [Show full text]
  • The Cultural Traffic of Classic Indonesian Exploitation Cinema
    The Cultural Traffic of Classic Indonesian Exploitation Cinema Ekky Imanjaya Thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy University of East Anglia School of Art, Media and American Studies December 2016 © This copy of the thesis has been supplied on condition that anyone who consults it is understood to recognise that its copyright rests with the author and that use of any information derived there from must be in accordance with current UK Copyright Law. In addition, any quotation or extract must include full attribution. 1 Abstract Classic Indonesian exploitation films (originally produced, distributed, and exhibited in the New Order’s Indonesia from 1979 to 1995) are commonly negligible in both national and transnational cinema contexts, in the discourses of film criticism, journalism, and studies. Nonetheless, in the 2000s, there has been a global interest in re-circulating and consuming this kind of films. The films are internationally considered as “cult movies” and celebrated by global fans. This thesis will focus on the cultural traffic of the films, from late 1970s to early 2010s, from Indonesia to other countries. By analyzing the global flows of the films I will argue that despite the marginal status of the films, classic Indonesian exploitation films become the center of a taste battle among a variety of interest groups and agencies. The process will include challenging the official history of Indonesian cinema by investigating the framework of cultural traffic as well as politics of taste, and highlighting the significance of exploitation and B-films, paving the way into some findings that recommend accommodating the movies in serious discourses on cinema, nationally and globally.
    [Show full text]
  • Ideologi Film Garin Nugroho
    Ideologi Film Garin Nugroho Ahmad Toni Prodi S3 Pascasarjana Fikom Universitas Padjajaran Jalan Raya Bandung-Sumedang KM 21 Jatinangor 45363 Fikom Universitas Budi Luhur Jalan Raya Ciledug Petukangan Utara Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12260 ABSTRACT This study is based on qualitative research with critical discourse analysis approach. The study presents the text of the fi lm as micro level of semiotic analysis. The purpose of the study is to uncover the ideology of Garin Nugroho fi lms which apply high aesthetic and anthropology construction of an exotic Indonesian culture. The result shows that the ideology resistance manifested in the fi lm of “Daun di Atas Bantal” is the philosophy reconstruction of art democratization as the power to sup- press the regime of Suharto and the new order. “Opera jawa” fi lm is the reconstruction of gender philosophy and Java femininity as well as the philosophy of the nature cosmology in the perspective of moderate Hindu Islam in presenting the greediness of human in the system of the nature ecology. The fi lm of ‘Mata tertutup’ is the philosophy reconstruction of moderate Islam to counter the power of radicalism and terrorism as the concept developed and related to the tenacity of nationalism system of the young generation in Indonesia. “Soegija” fi lm is the reconstruction of Christology philosophy and the values of minority leadership in the nationhood and statehood. The fi lm of “Tjokroaminoto Guru Bangsa” is the reconstruction of Islam philosophy to view the humanism values in the estab- lishment of the foundation of the nation as a moderate view.
    [Show full text]
  • Pesan Dakwah Dalam Karya Sastra
    Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Volume 4, Nomor 4, 2019, 344-362 P-ISSN: 2622-9781, E-ISSN: 2622-9773 DOI: 10.15575/tabligh.v4i4.1054 Pesan Dakwah dalam Karya Sastra Nina Herlina1*, Dang Eif Saiful Amin 11, & Rohmanur Aziz2 1Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung 2Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung *Email : [email protected] ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana struktur makro pesan dakwah dalam novel Athirah, Superstruktur pesan dakwah dalam novel Athirah, dan struktur mikro pesan dakwah dalam novel Athirah karya Alberthiene Endah. Metode penelitian menggunakan metode pendekatan analisis wacana bersifat kualitatif, Dalam analisis wacana model Teun A. Van Dijk ini meneliti tentang mencari struktur makro teks tentang tematik. sedangkan superstruktur dibahas dalam skematik, dan struktur mikro teks yaitu dari segi semantik, sintaksis, stilistik dan retoris. Hasil penelitian menunjukan yaitu secara struktur makro dalam novel ini disusun dalam tema kesabaran, dan ketangguhan seorang perempuan bernama Athirah dalam menghadapi cobaan hidup. Secara superstruktur Alberthiene Endah membuat novel ini dengan alur maju mundur, ada alur yang menceritakan masa lampau, namun tetap mudah dimengerti oleh pembaca. Sedangkan secara struktur mikro Alberthiene Endah menggunakan bahasa yang cukup luas dan bahasa kiasan atau perumpamaan. Bentuk kalimat yang digunakan kebanyakan menggunakan bentuk kalimat aktif. Kata Kunci : Pesan dakwah; Karya sastra; Novel ; Analisis Wacana Teun A. Van Djik ABSTRACT This paper aims to determine how the macro-structure of the novel Athirah propaganda message, superstructure message Athirah propaganda in the novel, and the microstructure of propaganda messages in the novel Athirah Endah Alberthiene work.
    [Show full text]
  • Bahasa Indonesia • Kelas XII SM A/M A/SMK/M AK
    EDISI REVISI 2018 Bahasa Indonesia Buku ini dipersiapkan untuk mendukung kebijakan Kurikulum 2013 yang tidak sekadar secara AK konstitusional mempertahankan bahasa Indonesia dalam daftar mata pelajaran di sekolah. M Bahasa Namun, kurikulum terbaru ini mempertegaskan pentingnya keberadaan bahasa Indonesia sebagai penghela dan pembawa ilmu pengetahuan. Berdasarkan Kurikulum 2013, buku siswa A/SMK/ kelas XII ini memuat enam pelajaran yang berisi materi pembelajaran teks cerita sejarah, berita, M iklan, opini/editorial, cerita ksi, dan teks dalam genre makro. Pada awal setiap pelajaran, siswa A/ M Indonesia diajak untuk membangun konteks sesuai dengan tema pelajaran. Setiap tema dibahas lebih lanjut dalam tiga kegiatan, yakni (1) pemodelan teks, (2) kerja bersama membangun teks, dan (3) kerja mandiri membangun teks. Kegiatan pembelajaran teks itu masing-masing dikembangkan dalam bentuk tugas-tugas yang beragam untuk menciptakan kegemaran belajar. Untuk itu, Kelas XII S pelaksanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk kegiatan proyek yang mencakupi penyusu- • nan proposal kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan pelaporan (lisan dan/atau tulis). Melalui buku ini, diharapkan siswa mampu dan berpengalaman memproduksi serta menggunakan teks sesuai ndonesia dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa yang berbasis teks, bahasa I Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri dan mengembangkan budaya akademik. Bahasa ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 ZONA 4 ZONA 5 HET Rp15.800 Rp16.500 Rp17,200 Rp18.500 Rp23,700 SMA/MA/ SMK/MAK ISBN: KELAS 978-602-427-098-8 (jilid lengkap) 978-602-427-101-5 (jilid 3) XII Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013.
    [Show full text]
  • Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya Fakultas Syariah Program Studi Hukum Keluarga Islam Tahun 1441 H/ 2019
    PRAKTIK ARISAN PEMBIAYAAN WALIMATUL URSY’ (Studi Kasus di Desa Anjir Serapat Kabupaten Kapuas) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Oleh AZHAR MUTALIB NIM. 1502110462 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA FAKULTAS SYARIAH PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM TAHUN 1441 H/ 2019 ii iii 1 viii vi 2 PERSEMBAHAN Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang kusayangi, kucintai, dan kukasihi serta mereka yang tetap setia di ruang waktu dan kehidupanku sehingga tercipta motivasi dalam diriku untuk tetap semangat menyelesaikan tugas akhir perkuliahan ini, terkhusus buat: Ayahanda (Garni) dan ibunda (Mahrita) tercinta yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan anak-anaknya. selalu memberiku harapan, kebahagiaan, cinta dan kasih sayangnya yang diberikan dengan ikhlas tanpa pamrih. rela berkorban demi kesuksesan ananda dalam segala hal, baik secara moril maupun materil dan selalu mendoakan disetiap sujudnya. Walapun ini tak sebanding dengan jasa dan perjuangan, tak setimpal dengan kesusahan dan pengorbanan ayahanda dan ibunda. Namun, semoga dengan ini Mampu menyelipkan senyum kabahagiaan Pengobat rasa lelah dan menjadi penyejuk di hati.. adik-adikku Mariyana dan Hasanuddin yang ku sayangi, yang selalu mendukung dan menyemangatiku canda dan tawa kalian adalah penawar setiap rasa penat dan lelahku dalam menyelesaikan tugas ini . Semua Guru/Dosen yang selalu membimbing dalam menemukan cahaya ilmu untuk meraih masa depan yang lebih indah dan penuh kebahagiaan. semoga Allah selalu melindungimu dan meninggikan derajatmu di dunia dan di akhirat, terima kasih atas bimbingan dan arahan selama ini. Semoga ilmu yang telah diajarkan menuntunku menjadi manusia yang berharga di dunia dan bernilai di akhirat. Aamiin Yaa Rabbal „Alamin. Teman-Teman HKI 2015 Seangkatan dan Seperjuangan, Taufik Rahman (MTR), Saiful Ansari, Saifuel (Beta), Hengky, Ardiansyah (aril), Renaldi, Burhan Ardiansyah, Amin, Taufik, Hadi, Ja‟far, Thabrani (Mas Bray), v 3 Putra, Zainudin, Wahyu, Dayat, Lia, Nanik, Gusti, Suci, Ibti, Jannah, Halimah.
    [Show full text]
  • 4 Citizenship and Indonesian Ethnic Chinese in Post-1998 Films
    Downloaded from <arielheryanto.wordpress.com> Citizenship and Indonesian ethnic Chinese in post-1998 films 71 Since 1998, we have seen a dramatic emergence of works that fill in this 4 Citizenship and Indonesian ethnic long-standing lacuna (see Cohen 2002; Samudera 2002; Allen 2003; Her­ yanto 2004a; Hoon 2004; Sen 2006). But we must quickly add that the Chinese in post-1998 films formal ending of the New Order that year is neither the sole nor the most important cause of the change. The racialized violence against the ethnic Ariel Heryanto Chinese in May 1998 (more to follow below) was a more important factor than President Suharto's resignation in triggering the trend. II!-what appears to be a response to the violence, a new recognition of Chinese Indonesians and their long history of civil predicaments has become one of the most popular features in contemporary literature, fine arts, and films. It must be noted that instead of simply filling a gap in the old category of 'official literature', the aesthetic configuration since'1998 has transformed Tan Peng Liang; 'The important thing is, when Indonesia gets its independence, the overall categorization. Banned literature is now widely available and and all of you occupy important positions in the government, never forget me. I reprinted. The disparaged 'pop' literature that circulates in the cultural want to live peacefully, no worrying, with my family'.J pages of newspapers and magazines has gained more'prestige and authority, (Sylado 1999: 360) making the distinction between popular and 'official' literature difficult or meaningless. Established writers have also published in these pop media.
    [Show full text]
  • Halaman Depan
    DINAMIKA PERFILMAN INDONESIA (SEJARAH FILM INDONESIA TAHUN 1968-2000) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah OLEH Anselmus Ardhiyoga NIM: 034314001 JURUSAN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 ii iii Look, if you had one shot, one opportunity To seize everything you ever wanted, one moment Would you capture it, or just let it slip? You own it; you better never let it go You only get one shot do not miss your chance to blow This opportunity comes once in a lifetime You can do anything You set your mind to (EMINEM) SKRIPSI INI DIPERSEMBAHKAN KEPADA : ¯ TUHAN YESUS KRISTUS ¯ KAKEK DAN PAMANKU YANG TELAH ADA DI SURGA ¯ KELUARGA BESARKU YANG TERCINTA ¯ FITRIA SRI WULANDARI (Thnks Fr Th Mmmrs) ¯ Universitas Sanata Dharma (Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Sejarah) iv ABSTRAK Ardhiyoga, Anselmus. 2008. “Dinamika Perfilman Indonesia (Sejarah Film Indonesia Tahun 1968-2000)”. Skripsi Strata I (SI). Yogyakarta: Prodi Ilmu Sejarah, Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh ideologi pembangunan terhadap perkembangan kebudayaan populer masyarakat. Akan tetapi secara khusus, penelitian ini lebih menyoroti tentang perkembangan film Indonesia karena merupakan film salah satu bagian dari kebudayaan populer dalam masyarakat. Penelitian tentang film, dibagi dalam tiga permasalahan: (1) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1968-1980? (2) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1980-1990? (3) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1990- 2000? Dalam menjawab permasalahan tersebut, Penelitian ini mempergunakan metode penelitian pustaka atau tinjauan/studi pustaka dan menggunakan kritik intren untuk membandingkan data yang diketemukan Dari hasil penelitian tampak bahwa pada tahun 1968-1980, pemerintah ikut campur tangan dalam perkembangan film Indonesia.
    [Show full text]
  • West Oost Niet Zinloos
    1 Kue Bugis Kanre Jawa: kumpulan catatan © Achmad Sunjayadi, 2010 Pengantar: Dr. Roger Tol 2 Kue Bugis Kanre Jawa: kumpulan catatan Pengantar Roger Tol (Direktur KITLV-Jakarta) ……………………………............................................... 5 Pengantar Penulis ............……………………………………………………............................................ 6 1. Satu Jam Bedanya ………………………………......................................................……………… 7 2. Wisma Rambo .............................................................……………………………………………… 9 3. Ayam Jalan Berkotek ..........................................................…………………………………………… 12 4. Si Petpet ..........................................................................……………………………………………… 14 5. Mikiji, Tawwa! ..................................................................……………………………………………… 17 6. Benteng Penyu ................................................................……………………………………………… 24 7. Makassar Mall .................................................................……………………………………………… 27 8. Tamalanrea Friendship ....................................................……………………………………………… 29 9. Kue Bugis, Kanre Jawa ...................................................……………………………………………… 32 10. Ikan Pinggang .................................................................……………………………………………… 34 11. Tour de Makassar ...............................................................…………………………………………… 37 12. Cinta Raja Kera …………………………………..............................................................…………… 40
    [Show full text]
  • 29Th Tokyo International Film Festival Announces Lineup for CROSSCUT
    PRESS RELEASE September 21, 2016 29th Tokyo International Film Festival Announces Lineup for CROSSCUT ASIA #03: Colorful Indonesia Lovely Man Cado Cado: Doctor 101 About a Woman Three Sassy Sisters Fiction. Someone’s Wife in The Boat of Someone’s Husband Something in the Way Filosofi Kopi Following Diana Emma’ (Mother) After the Curfew The 29th Tokyo International Film Festival (TIFF) is just around the corner! We are pleased to announce the lineup for CROSSCUT ASIA #03: Colorful Indonesia. The third chapter of the CROSSCUT ASIA series, launched by the Japan Foundation Asia Center and TIFF in 2014 to showcase Asian films, now turns its attention to recent cinema from Indonesia. Known as a nation of “tolerant Islam,” Indonesia is made up of more than 10,000 islands and has regional cultural differences that make it the ultimate land of diversity. TIFF has been presenting outstanding Indonesian films, reflecting the nation’s diverse culture, since the 80’s. In this year’s focus, we will showcase 11 films, from the latest works by veterans to the unique, ambitious work of up-and-coming directors. In the showcase, we will highlight three films by Teddy Soeriaatmadja, whose provocative and powerful work is internationally acclaimed. Along with Soeriaatmadja’s so-called Trilogy About Intimacy, the lineup also includes such rising female directors as Nia Dinata, a pioneer in LGBT films, and Kamila Andini of the Mirror Never Lies. Please see the following pages for the full lineup. During the festival, guests from the films will attend the Q&A sessions and symposium.
    [Show full text]