Jurnal Arsitektur & Perkotaan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ISSN 2086-910x Volume 09 No 02 Juli 2018 KORIDOR JURNAL ARSITEKTUR & PERKOTAAN Diterbitkan oleh : Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara JURNAL ARSITEKTUR DAN PERKOTAAN oridor K ISSN 2086 – 910X PENANGGUNG JAWAB Dekan Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara PEMIMPIN REDAKSI Nurlisa Ginting, Ir, M.Sc, PhD, IPM KETUA DEWAN REDAKSI Dwira Nirfalini Aulia, Dr, Ir, M.Sc, IPM DEWAN EDITOR Nawawiy Loebis, Prof, Ir, M.Phil, PhD Beny O.Y Marpaung, ST, MT, PhD, IPM Achmad Delianur Nasution, Dr, ST, MT PENYUNTING AHLI Hilma Tamiami Fachruddin, ST, M.Sc, PhD Amy Marisa, ST, M.Sc, PhD PELAKSANA TEKNIS, DESAIN, DAN TATA LETAK SEKRETARIAT Novi Yanthi Sri Agustina ALAMAT PENERBIT Program Studi Magister Teknik Arsitektur Gedung J7 Fakultas Teknik Jalan Perpustakaan Kampus USU Universitas Sumatera Utara Medan 20155 Indonesia Telp/Fax. 061-8219525 E-mail: [email protected]; [email protected] Website: http://mta.usu.ac.id DITERBITKAN OLEH Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara Medan JURNAL ARSITEKTUR DAN PERKOTAAN oridor Volume 09 Nomor 02, Juli 2018 K ISSN 2086 – 910X DAFTAR ISI KARAKTER FASAD SUATU KELOMPOK BANGUNAN RUKO CINA MELAYU PADA 1-7 KORIDOR JALAN JAMIN GINTING PANCUR BATU Almira Raissa, Beny O.Y Marpaung KAJIAN BENTUK ARSITEKTUR SHOPHOUSE SEBAGAI HASIL ADAPTASI BUDAYA 9-15 IMIGRAN TIONGHOA DI KOTA BANDUNG Andrie Irawan Kartamihardja PERUBAHAN RUANG SAKRAL WILAYAH KUTA, BALI 17-20 Ari Djatmiko, Zulphiniar Priyandhoko PERENCANAAN RUANG KAWASAN PESISIR BERDASARKAN DAYA DUKUNG DAN 21-33 KEARIFAN LOKAL Aris Subagiyo, Nyoman Trisna Kurniawan, Adipandang Yudono PENERAPAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MINANGKABAU PADA BANGUNAN 35-43 PERKANTORAN BUKITTINGGI Studi Kasus: Kantor Bersama DPKAD, Bapedda, Kesbangpolinmas, dan BAZ di Bukittinggi Aulia Azmi, Imam Faisal Pane KONSERVASI ARSITEKTUR RUMOH ACEH 45-51 Azhar Abdullah Arif KEMANFAATAN RUANG UTAMA PADA MASJID AGUNG ISLAMIC CENTER KOTA 53-58 LHOKSEUMAWE Bambang Karsono, Julaihi Wahid, Irma Yunita Sari SENSATOPIA 59-66 J.F Bobby Saragih Demolition: Tantangan Pelestarian Arsitektur Kawasan Kesawan Medan 67-73 Dwi Lindarto Hadinugroho PERGESERAN POLA RUANG PADA RUMAH ADAT KARO SIWALUH JABU 75-81 Studi Kasus: Desa Budaya Lingga, Karo, Sumatera Utara Farida Ulfa, Imam Faisal Pane NILAI MASJID JAMI KALI PASIR SEBAGAI SEBUAH BANGUNAN CAGAR BUDAYA: 83-94 PENGAMATAN SEORANG PEJALAN KAKI Feby Hendola HIDUP MARADEKA DALAM TATA RUANG RUMAH BUGIS 95-103 Hartawan Madeali KAJIAN GEOMETRI HUNIAN MASA LAMPAU 105-113 Studi Kasus: Lamban Pesagi di Pekon Kenali Kabupaten Lampung Barat Iwan Muraman Ibnu PEMETAAN RAGAM HIAS ACEH DALAM KAJIAN GEOGRAFI BUDAYA DAN 115-126 ETNOGRAFI T. Junaidi, Mufti Riyani MEMPERTAHANKAN IDENTITAS LOKAL MELALUI PENGELOLAAN 127-133 LORONG-LORONG DI KAMPUNG ALUN-ALUN KOTAGEDE Made Algo Ellais Firlando, Wiyatiningsih PERKEMBANGAN WACANA IDENTITAS ARSITEKTUR DALAM JURNAL-JURNAL 135-142 ARSITEKTUR DI AWAL ABAD XX DI HINDIA BELANDA Mahatmanto PEREMAJAAN FASAD ARSITEKTUR RUKO PECINAN UNTUK MEMPERKUAT CITRA 143-147 VISUAL PADA KORIDOR SEI RAMPAH Dwira Nirfalini Aulia, Marisa Hajrina ADAPTASI ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI PADA TEMPAT-TEMPAT KOMUNAL DI 149-158 DESA BALINURAGA, KALIANDA, LAMPUNG SELATAN Monika Ata, Agus S. Ekomadyo KAJIAN POLA TATANAN KEHIDUPAN DI KABUYUTAN TRUSMI, CIREBON 159-165 Sintia Dewi Wulanningrum URBAN ARCHITECTURE AS A TRANSFORMATION OF IDENTITY. 167-172 A Study Case From Pekanbaru City, Indonesia Yohannes Firzal BANGUNAN BERSEJARAH DI KAWASAN KESAWAN DAN LAPANGAN MERDEKA 173-182 MENDUKUNG AKTIVITAS PENGEMBANGAN WILAYAH DI KOTA MEDAN Yuanita FD Sidabutar, Sirojuzilam, Suwardi, Rujiman KAJIAN PENGARUH KEKUASAAN PEMERINTAH ERA POSKOLONIALTERHADAP 183-191 ARSITEKTUR DI MEDAN Nadia Winny Silaban, Julyana L. F. Nainggolan, Imam Faisal Pane Jurnal Arsitektur dan Perkotaan “Koridor” adalah jurnal ilmiah dalam bidang arsitektur serta ilmu-ilmu terapannya dalam bidang-bidang: perancangan arsitektur, perancangan tapak dan lingkungan, perkotaan dan permukiman, teknologi bangunan, serta teori dan kritik arsitektur. Bagi penulis yang berminat memasukkan tulisan dalam jurnal ini harap merujuk pada ketentuan dan format penulisan pada bagian dalam sampul belakang. Jurnal Arsitektur dan Perkotaan “Koridor” diterbitkan oleh Program Magister Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, dengan frekuensi penerbitan dua kali (nomor) untuk setiap tahun (volume). Ide maupun opini yang tertuang dalam tulisan yang dimuat di jurnal ini merupakan murni berasal dari penulis, dan sama sekali tidak mencerminkan pandangan, kebijakan, maupun keyakinan dari anggota Dewan Redaksi, penyunting maupun Program Magister Teknik Arsitektur USU sebagai institusi penerbit. Jurnal ini dapat dilihat secara online di alamat : http://isjd.pdii.lipi.go.id/ Panduan Penulisan Jurnal dapat diakses secara online di alamat: mta.usu.ac.id PENERAPAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MINANGKABAU PADA Aulia Azmi BANGUNAN PERKANTORAN BUKITTINGGI Imam Faisal Pane PENERAPAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MINANGKABAU PADA BANGUNAN PERKANTORAN BUKITTINGGI Studi Kasus: Kantor Bersama DPKAD, Bapedda, Kesbangpolinmas, dan BAZ di Bukittinggi Aulia Azmi1, Imam Faisal Pane2 Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Email: [email protected], [email protected] ABSTRAK Rumah gadang merupakan salah satu ekspresi Arsitektur tradisional Minangkabau yang mampu mencerminkan kebijakan.penggunaan bahasa arsitektural masyarakat etnis tersebut. Rumah gadang menjadi simbol kebesaran dari sebuah kaum, karena selain sebagai rumah tinggal rumah gadang juga menjadi tempat berkumpulnya seluruh keluarga seperti rapat keluarga, upacara adat, dan lain-lain. Seiring berkembangnya waktu dan kemajuan zaman, nilai dari arsitektur vernakular Minangkabau mulai ditinggalkan oleh warganya. Dampaknya bentuk keaslian rumah gadang semakin memudar dan tidak dikenali lagi. Namun, di samping itu banyak juga pihak yang tetap mempertahankan nilai rumah gadang dengan menerapkan beberapa aspek keaslian dari rumah gadang itu sendiri ke bangunan modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk arsitektur tradisional minangkabau, dan untuk mengetahui apa saja bentuk penerapan arsitektur tradisional minangkabau pada gedung perkantoran Bukittinggi dari segi bentuk fisik. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melihat berbagai sumber penelitian arsitektur tradisional minangkabau melalui observasi dan melihat berbagai sumber pustaka. Penelitian ini menunjukan bahwa terjadi penerapan bentuk-bentuk arsitektur tradisional minangkabau pada gedung kantor Bersama DPKAD, Bapedda, Kesbangpolinmas, dan BAZ di Bukittinggi seperti atap bergonjong dan bentuk bangunan persegi simetris yang memanjang. Kata Kunci: Rumah Gadang, Arsitektur, Tradisional. PENDAHULUAN tradisi, tempat melaksanakan seremonial adat seperti kematian, kelahiran, perkawinan, Arsitektur Tradisional Minangkabau mendirikan kebesaran adat, tempat mufakat dan Arsitektur rumah tradisional lainsebagainya. Perbandingan ruang tempat Minangkabau merupakan simbol budaya bagi tidur dengan ruangan umum adalah 1/3 untuk masyarakat suku Minang, Rumah Gadang itulah ruangan tidur dan 2/3 untuk kepentingan umum. namanya, yang mempunyai arti Gadang = Perbandingan ini memberi makna bahwa Besar. Besar dalam hal ini bukanlah hal fisik kepentingan umum lebih diutamakan dari tetapi lebih dari itu, Besar dalam pengertian kepentingan pribadi. Pembagian ruang dalam fungsi dan peranannya yang berkaitan dengan rumah gadang (Gambar 1): adat. Selain sebagai tempat tinggal Rumah 1. Public Area, yaitu ruang tamu. gadang juga berfungsi untuk melastarikan adat 2. Semi Private, yaitu ruang peralihan seperti budaya di dalam lingkungan keluarga mereka. bandua yang terdapat didepan kamar tidur Ukuran pada rumah gadang bervariasi serta anjuang (ruang khusus) yang terdapat tergantung dari banyaknya penghuni rumah pada bagian ujung-ujung rumah gadang tersebut. Kebanyakan rumah gadang yang dapat kita temukan pada beberapa mempunyai jumlah ruangan yang ganjil. Selain jenis rumah gadang. berfungsi sebagai tempat tinggal, fungsi rumah gadang adalah sebagai tempat kegiatan adat dan 35 Jurnal Arsitektur dan Perkotaan “KORIDOR” vol. 09 no. 02, JULI 2018 35-43 3. Private Area, kamar tidur, jumlah kamar berdasarkan kepada jumlah anak gadis yang dimiliki oleh sipemilik rumah. 4. Service Area, Dapur. Gambar 2. Atap Gonjong dan Tanduk Kerbau Sumber: Gemala, 2010:42 b. Pucuk rebung (bakal bambu), karena bagi masyarakat Minangkabau rebung merupakanbahan makanan adat yang selalu ada saat upacara-upacara adat. Selain itu, bambu dianggap tumbuhan yang sangat penting dalam konstruksi tradisional (Ismael, 2007:52) (Gambar Gambar 1. Bagian Rumah Gadang 3). Wujud fisik rumah gadang secara keseluruhan yang terbagi atas kaki badan dan kepala yang pada dasarnya terbentuk dari geometri-geometri sederhana. Denah rumah gadang sangat sederhana yaitu persegi panjang dengan pembagian ruang yang juga sederhana, Gambar 3. Atap Gonjong dan Pucuk Rebung massa badan bangunan juga sederhana dengan Sumber: Gemala, 2010:4 hanya menerapkan geometri-geometri dalam kaidah bidang planar. Denah dan massa badan c. Alam Minangkabau yang berbukit, bangunan pada dasarnya merupakan simbol dari terdiri dari punggungan dan landaian hal yang lebih bersifat non-fisik seperti cara (Ismael, 2010:52) (Gambar 4). hidup dan kepercayaan. Cara hidup masyarakat Minangkabau yang dipengaruhi oleh sistem genealogis matrilineal yang mereka anut dimana posisi kaum perempuan dalam masyarakat