Program Studi Pengkajian Islam Konsentrasi Sejarah Dan Peradaban Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Program Studi Pengkajian Islam Konsentrasi Sejarah Dan Peradaban Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri AKULTURASI BUDAYA TIONGHOA DAN CIREBON DI KESULTANAN CIREBON Disertasi Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Doktor dalam Bidang Sejarah dan Peradaban Islam Oleh: Mukhoyyaroh (31171200000017) Promotor: Prof. Dr. Didin Saepudin, M.A. Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, M.Si Program Studi Pengkajian Islam Konsentrasi Sejarah dan Peradaban Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2021 M/1442 H Abstrak Penelitian ini bertujuan mengungkap dan menganalisis aktivitas sosial-budaya, dan relasi sosial budaya, serta makna simbolik dan filosofis dari wujud budaya Tionghoa dan budaya Cirebon di Kesultanan Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan termasuk ke dalam jenis penelitian kepustakaan dan lapangan, sedangkan prosedur pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan pencatatan, serta dokumentasi. Sementara pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan historis, antropologis dan semiotik. Adapun sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder yang terdiri dari sumber tulisan berupa buku, artikel jurnal, dan arsip, serta sumber non-tulisan berupa hasil wawancara dan bukti arkeologis. Temuan penting penelitian ini, yaitu: Pertama, kontak sosial-budaya etnis Tionghoa dengan masyarakat Cirebon terjadi melalui tiga gelombang, yaitu dimulai sejak abad ke-15, yang ditandai dengan kedatangan Cheng Ho dan para pasukannya; Gelombang kedua terjadi pada akhir abad ke-15, yang ditandai dengan kedatangan Puteri Tiongkok bernama Ong Tien Nio dengan seluruh barang bawaannya; Gelombang ketiga terjadi di abad ke-18, ditandai dengan masuknya orang-orang Tionghoa sebagai orang-orang pelarian dari Batavia. Kedua, relasi sosial-budaya etnis Tionghoa dan masyarakat Cirebon yang kemudian menghasilkan akulturasi budaya. Budaya Cirebon dan budaya Tionghoa yang telah terakulturasi dalam perkembangannya sangat dipengaruhi oleh agama Islam. Ketiga, berbagai bukti arkeologis seperti Gapura Siti Inggil, Makam Astana Gunung Jati dan Guha Sunyaragi serta Kereta Kencana Singa Barong dan Batik, semuanya mendapat pengaruh dari Hindu, Tiongkok dan Belanda, serta memiliki makna simbolik dan filosofis yang berbeda-beda. Lewat arsitektur dan simbol-simbol yang ada menunjukkan betapa Kesultanan Cirebon sarat dengan nilai-nilai ketauhidan yang ditemukan pada dua puluh tiang Mande Malang Semirang. Kesultanan Cirebon sekalipun merupakan Kesultanan Islam, tetapi sangat inklusif terhadap dinamika masyarakat dan ragam budaya yang datang dari luar, serta berdiri di atas keberagaman budaya dan meletakkan penghormatan yang tinggi terhadap keyakinan orang lain. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya akulturasi, khususnya antara kebudayaan Tionghoa dan budaya Cirebon di Kesultanan Cirebon. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya Tionghoa dan budaya Cirebon di Kesultanan Cirebon menyatu dalam bentuk akulturasi, bukan asimilasi ataupun difusi. Kata kunci: Akulturasi, budaya Tionghoa, budaya Cirebon, Kesultanan Cirebon ii ملخص رٙذف ٘زٖ اٌذساعخ إٌٝ اٌىشف ٚاٌزس١ًٍ ٌٍٕشبط اﻻخزّبٟػ اٌثمبفٚ ،ٟاٌفىشح اٌثمبف١خ، ٚإٝؼٌّ اٌشِضٚ ٞاٌفٍغفٟ ِٓ اٌثمبفخ اٌص١ٕ١خ ٚاٌثمبفخ اٌزش١ش٠ج١ٔٛخ فٟ عٍطٕخ اٌزش١ش٠جْٛ. اعزخذِذ اٌجبزثخ إٌّٙح اٌى١فٚ ٟ٘زٖ اٌذساعخ ِٓ اٌذساعبد اٌّىزج١خ ا١ٌّذا١ٔخ. ثبٌٕغجخ ٌطش٠مخ خّغ اٌج١بٔبد، لبِذ اٌجبزثخ ثبٌّﻻزظخ، ٚاٌسٛاس، ٚاٌزغد١ً، ٚاٌزٛث١ك. ٚثبٌٕغجخ ٌٍّمبسثخ، اعزخذِذ اٌجبزثخ اٌّمبسثخ اٌزبس٠خ١خ ٚاﻷٔزشٚثٌٛٛخ١خ، ٚاٌغٌٛٛ١ّ١خ١خ. ثبٌٕغجخ ٌٍّصذس، ف١ٕمغُ إٌٝ اٌّصذس اﻷعبعٟ ٚاٌثب٠ٚ ٞٛٔزىْٛ ِٓ وزت ٚدٚس٠بد ٚٚثبئك، ِٚصبدس غ١ش وزبث١خ ِثً اٌسٛاس ٚا٢ثبس اٌزبس٠خ١خ. ِٓ إٌزبئح اٌٙبِخ ٌٙزٖ اٌذساعخ ِب ٍٟ٠: أوﻻ- إْ اﻻرصبي اﻻخزّبٚ ٟػاٌثمبفٟ ث١ٓ اٌص١١ٕ١ٓ ٚاٌّدزّغ اٌزش١ش٠جٟٔٛ زصً فٟ ثﻻس ِٛخبد، ثذأ ِٓ اٌمشْ اٌخبِظ ػشش، ثّد١ئ رش١ٕح ٚ )Cheng Ho( ٛ٘خ١شٗ. ٚاٌّٛخخ اٌثب١ٔخ ٚلؼذ فٟ اخشاٌمشْ اٌخبِظ ػشش ثّد١ئ أ١ِشح ص١ٕ١خ ادػذ أٚٔح ر١ٓ Ong Tien Nio( ٛ١ٔ( ِغ وً ِب زٍّزٙب ِٓ اﻷش١بء. ٚاٌّٛخخ اٌثبٌثخ زصٍذ فٟ اٌمشْ اٌثبِٓ ػشش، ثّد١ئ اٌص١١ٕ١ٓ اٌﻻخئ١ٓ ِٓ ثبربف١ب )Batavia(. ثانيا- إْ اؼٌﻻلخ اﻻخزّب١ػخ اٌثمبف١خ اٌص١ٕ١خ اٌزش١ش٠ج١ٔٛخ رٕزح ش١ئب ِٓ اٌزثبلف. إْ اٌثمبفخ اٌزش١ش٠ج١ٔٛخ ٚاٌص١ٕ١خ اٌزٟ رثبلفذ فٟ رطٛس٘ب رأثشد وث١شا ثبٌذ٠ٓ اﻹعﻻِٟ. ثالثا- إْ اؼٌذ٠ذ ِٓ اٌجشا١٘ٓ اﻷثش٠خ اٌزبس٠خ١خ ِثً ثٛاثخ ع١زٟ إٔد١ً )ٚ ،)Gapura Siti Inggilضش٠ر أعزبٔب خٛٔٛٔح خبرٚ ،)Makam Astana Gunung Jati( ٟخٛ٘ب ع١ٔٛبساخػٚ )Guha Sunyaragi( ٟشثخ ٍِى١خ ع١ٕدب ثبسٚٔح )ٚ ،)singa barongثبر١ه )فٓ سعّٟ رم١ٍذٍٝػ ٞ اٌمّبػ(، وٍٙب رأثشد ثب١ٌٕٙذٚع١خ، ٚاٌٛٙﻻٔذ٠خ، ٚاٌص١ٕ١خ، ٚفٙ١ب ؼِبٟٔ سِض٠خ فٍغف١خ ِخزٍفخ. ِٓ خﻻي إٌٙذعخ اؼٌّّبس٠خ ٚاٌشِٛص، ٚخذٔب اﻹشبساد إٌٝ أْ عٍطٕخ اٌزش١ش٠جٌٙ ْٛب صجغخ ل١ُ اٌزٛز١ذ ل٠ٛخ، ٚخذٔب٘ب فػ ٟشش٠ٓ ّٛػدا ع١ّذ ثأػّذح ِبٔذٞ ِبﻻٔح ع١ّ١شأح ) Mande Malang Semirang(. إْ عٍطٕخ رش١ش٠جْٛ ثبٌشغُ ِٓ أٙٔب إعﻻ١ِخ، إﻻ أٙٔب ِشزشوخ فٟ اٌزغ١١شاد اﻻخزّب١ػخ رأثشد ثّخزٍف اٌثمبفبد اٌزٟ خبءد ِٓ اٌخبسج، ٚلبِذ ٍٝػ رٕٛع اٌثمبفبد ِٕٚسذ اٌغٍطٕخ رمذ٠شا ػب١ٌب ؼٌّزمبد إٌبط. أدٜ رٌه إٌٝ اٌزثبلف، ٚثٛخٗ اٌزسذ٠ذ ث١ٓ اٌثمبفخ اٌص١ٕ١خ ٚاٌثمبفخ اٌزش١ش٠ج٠ٛخ فٟ عٍطٕخ اٌزش١ش٠جٚ .ْٛثٙزا، رمٛي ٘زٖ اٌذساعخ إْ اٌثمبفخ اٌص١ٕ١خ ٚاٌثمبفخ اٌزش١ش٠ج١ٔٛخ فٟ عٍطٕخ رش١ش٠جْٛ ارسذد فٟ شىً اٌزثبلف ١ٌٚظ اﻻعزؼ١بة )ٚ ،)asimilasiﻻ اٌزؼش٠ف )difusi(. الكلمات المفتاحية: اٌزثبلف، اٌثمبفخ اٌص١ٕ١خ، اٌثمبفخ اٌزش١ش٠ج١ٔٛخ، اٌغٍطٕخ اٌزش١ش٠ج١ٔٛخ iii Abstract This study aims to reveal and analyse the socio-cultural activities, cultural concepts, as well as symbolic and philosophical meanings on the forms of Tionghoa culture and Cirebon culture in the Cirebon Sultanate. The research method applied is the qualitative and belongs to the type of literature and field research, while the data collection procedure is carried out through observation, interviews, and recording, and documentation. Meanwhile, the research approaches used are historical, anthropological and semiotic approaches. The sources used are primary and secondary sources consisting of written sources in the form of books, journal articles and archives, as well as non-written sources in the form of interviews and archaeological evidence. The essential findings of this research are: First, the socio-cultural contact of the Tionghoa ethnics with the Cirebon people occurred through three waves, starting in the 15th century, which was marked by the arrival of Cheng Ho and his troops; The second wave happened in the end of the 15th century, which was marked by the arrival of a Tiongkok princess named Ong Tien Nio with all her belongings; The third wave occurred in the 18th century, marked by the entry of Tiongkok people as refugees from Batavia. Second, the socio-cultural relations of the Chinese ethnics and the Cirebon people which later resulted in cultural acculturation. Furthermore, Cirebon culture and Tionghoa culture which have been acculturated in their development are strongly influenced by Islam. Third, various archaeological evidences, such as the Siti Inggil Gate, the Tomb of Astana Gunung Jati and Guha Sunyaragi as well as the Singa Barong Golden Chariot and Batik, all of which were influenced by Hinduism, the Netherlands and Tiongkok, had different symbolic and philosophical meanings. Moreover, the architecture and symbols show how the Cirebon Sultanate is full of monotheistic values found on the twenty Mande Malang Semirang pillars. Even though the Sultanate of Cirebon is an Islamic Sultanate, it implemented very inclusive on the dynamics of society and various cultures that came from outside, and stood on cultural diversity, as well as placed high respect on the beliefs of others. This resulted in acculturation, especially between Tionghoa culture and Cirebon culture in the Cirebon Sultanate. Thus, this study concludes that Tionghoa culture and Cirebon culture in the Cirebon Sultanate are united in the form of acculturation, instead of assimilation or diffusion. Keywords: Acculturation, Tionghoa culture, Cirebon culture, Cirebon Sultanate iv PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Pedoman transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Konsonan ف = f ص = z ة = b ق = q ط = s د = t ن = sh = ػ k س = th ي = l ص = {s ج = j َ = m ض = {d ذ = }h ْ = n ط = {t ش = kh w = ٚ ظ = z د = d ٖ = h ع = „ ر = dz g = ؽ y = ٞ س = r B. Vocal 1. Vocal Tunggal Tanda Nama Huruf Nama Latin Fathah a A َ Kasrah i I َ Dhammah u U ُ 2. Vocal Rangkap Tanda Nama Gabungan Nama Huruf ٞ Fathah a A ٚ Kasrah i I Contoh: H{aul : زٛي H{usain : زغ١ٓ C. Ta’ Marbut}ah Transliterasi ta‟ marbut}ah ditulis dengan “ha”, baik dirangkai dengan v (ِذسعخ) madrasah ,(ِشأح) kata sesudahnya maupun tidak, contoh Contoh: al-Madi>nah al-Munawwarah :اٌّذ٠ٕخ إٌّٛسح D. Shadda>h Shaddah atau tashdid ditransliterasi, dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang bershaddah tersebut. Contoh: <Rabbana : سثٕب Nazzala : ٔضي E. Kata Sandang dilambangkan berdasar huruf yang mengikutinya, jika ”اي“ Kata sandang diikuti huruf syamsiyah maka ditulis sesuai huruf yang bersangkutan, dan ditulis ”اي“ ditulis “al” jika diikuti dengan huruf qamariyah. Selanjutnya (اٌمّش) lengkap baik menghadapi al-Qamariyah contoh kata al-Qamar .(اٌشخً) maupun al-Syamsiyah seperti kata al-Rajulu Contoh: al-Qalam : اٌمٍُ al-Syams : اٌشّظ F. Pengecualian Transliterasi Pengecualian transliterasi adalah kata-kata bahasa Arab yang telah lazim digunakan di dalam bahasa Indonesia dan menjadi bagian dalam bahasa Asmaul Husna dan Ibn, kecuali ,هللا Indonesia, seperti lafal menghadirkannya dalam konteks aslinya dan dengan pertimbangan konsistensi dalam penulis. vi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan
Recommended publications
  • The Islamic Traditions of Cirebon
    the islamic traditions of cirebon Ibadat and adat among javanese muslims A. G. Muhaimin Department of Anthropology Division of Society and Environment Research School of Pacific and Asian Studies July 1995 Published by ANU E Press The Australian National University Canberra ACT 0200, Australia Email: [email protected] Web: http://epress.anu.edu.au National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry Muhaimin, Abdul Ghoffir. The Islamic traditions of Cirebon : ibadat and adat among Javanese muslims. Bibliography. ISBN 1 920942 30 0 (pbk.) ISBN 1 920942 31 9 (online) 1. Islam - Indonesia - Cirebon - Rituals. 2. Muslims - Indonesia - Cirebon. 3. Rites and ceremonies - Indonesia - Cirebon. I. Title. 297.5095982 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying or otherwise, without the prior permission of the publisher. Cover design by Teresa Prowse Printed by University Printing Services, ANU This edition © 2006 ANU E Press the islamic traditions of cirebon Ibadat and adat among javanese muslims Islam in Southeast Asia Series Theses at The Australian National University are assessed by external examiners and students are expected to take into account the advice of their examiners before they submit to the University Library the final versions of their theses. For this series, this final version of the thesis has been used as the basis for publication, taking into account other changes that the author may have decided to undertake. In some cases, a few minor editorial revisions have made to the work. The acknowledgements in each of these publications provide information on the supervisors of the thesis and those who contributed to its development.
    [Show full text]
  • BAB III KONDISI OBJEKTIF TEMPAT PENELITIAN A. Gambaran Umum
    BAB III KONDISI OBJEKTIF TEMPAT PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Cirebon Kota Cirebon adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada di pesisir utara Pulau Jawa atau yang dikenal dengan jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Cirebon- Semarang-Surabaya. Pada awalnya Cirebon berasal dari kata sarumban, Cirebon adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa. Lama-kelamaan Cirebon berkembang menjadi sebuah desa yang ramai yang kemudian diberi nama Caruban (carub dalam bahasa Cirebon artinya bersatu padu). Diberi nama demikian karena di sana bercampur para pendatang dari beraneka bangsa diantaranya Sunda, Jawa, Tionghoa, dan unsur-unsur budaya bangsa Arab, agama, bahasa, dan adat istiadat. kemudian pelafalan kata caruban berubah lagi menjadi carbon dan kemudian cerbon. Selain karena faktor penamaan tempat penyebutan kata Cirebon juga dikarenakan sejak awal mata pecaharian sebagian besar masyarakat adalah nelayan, maka berkembanglah pekerjaan menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai, serta pembuatan terasi, petis dan garam. Dari istilah air bekas pembuatan terasi atau yang dalam bahasa Cirebon disebut (belendrang) yang terbuat dari sisa pengolahan udang rebon inilah berkembang sebutan cai-rebon (bahasa sunda : air rebon), yang kemudian menjadi Cirebon. Gambaran umum kota Cirebon selanjutnya di klasifikasikan dalam beberapa bagian yaitu, sebagai berikut: 1. Geografi Kota Cirebon terletak pada 6°41′LU 108°33′BT pantai Utara Pulau Jawa, bagian timur Jawa Barat, memanjang dari barat ke timur 8 kilometer, Utara ke Selatan 11 kilometer dengan ketinggian dari permukaan laut 5 meter (termasuk dataran rendah). Kota Cirebon dapat 69 70 ditempuh melalui jalan darat sejauh 130 km dari arah Kota Bandung dan 258 km dari arah Kota Jakarta.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Bisnis Di Era Globalisasi Saat Ini Memacu Negara-Negara Di Dunia
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan bisnis di era globalisasi saat ini memacu negara-negara di dunia untuk sebaik mungkin meningkatkan perekonomian negaranya. Diantaranya bisnis yang berkembang saat ini adalah sektor industri pariwisata yang sedang dialami oleh Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang kompetitif dibandingkan dengan negara lain dalam bidang industri pariwisata. Banyak keunikan dan keanekaragaman budaya dan wisata yang dimiliki Indonesia. Keunikan sumber daya yang dimiliki oleh suatu wilayah, adalah suatu anugrah yang apabila dikelola dengan baik dapat memberikan keuntungan berbagi pihak. Faktor-faktor tersebut membuat pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang signifikan pada setiap tahunnya. Indonesia memiliki 33 destinasi wisata yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Republik Indonesia. Namun, pertumbuhan pariwisata di wilayah Indonesia ini tidak merata. Tercatat bahwa hanya 16 daerah yang menyerap 90 persen wisatawan domestik dan mancanegara. Ke-16 destinasi wisata itu adalah Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Batam, Bali, Toba, Karakatau, Tanah Toraja, Lombok, Semarang, Jawa, Sumbar, Manado, Sangalaki, Komodo dan Kupang (Kemenbudpar, 2011). Untuk peringkat teratas dari ke-16 destinasi wisata ini, peringkat pertama ditempati oleh Bali. Selain itu, Jawa juga merupakan salah satu destinasi wisata yang termasuk dalam 16 destinasi wisata Indonesia yang diminati wisatawan, karena Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment
    [Show full text]
  • Issue Full File
    ISSN: 2602-2893 Volume: 5 Issue : 1 Year : 2021 i Apjir e-ISSN: 2602-2893 Cilt: 5, Sayı: 1, 2021 Volume: 5, Issue: 1, 2021 Apjir Prof. Dr. Bayram Ali Çetinkaya İstanbul University, e-ISSN: 2602-2710s Turkey Cilt | Volume: 5 Prof. Dr. Kadir Özköse Cumhuriyet University, Sayı | Issue: 1 Turkey Nisan | April 2021 Prof Dr. Ahmet Ögke Akdeniz University, Turkey Kuruluş Tarihi | Founded In: 2017 Prof Dr. Muhammad Mumtaz Ali, International Islamic University Malaysia Sahibi / Owner Prof. Dr. Basem L. Ra'ad, Al-Quds University, Akademik Platform Jerusalem, Palastine Doç. Dr. Kholoud İbrahim al-Omoush, Jordan Editörler / Editors Hashemite Universty, Jordan Prof. Dr. Hür Mahmut YÜCER Prof. Dr. Prof Dr Sayfiddin Sayfulloh Aka, [email protected] Özbekistan Fenler Akademisi Alişir Nevâî Dil ve Edebiyat Enstitüsü, Özbekistan Alan Editörleri / Field Editors Kurumsal İletişim / Official Contact Arş. Gör. Oğuz BOZOĞLU [email protected] [email protected] http://www.apjir.com/ Arş. Gör. Şevket Enes SAMANCIOĞLU [email protected] https://dergipark.org.tr/tr/pub/apjir Sekretarya / Secretary Arş. Gör. Oğuz BOZOĞLU [email protected] Arş. Gör. Şevket Enes SAMANCIOĞLU [email protected] Danışma Kurulu / Advisory Board Prof. Dr. Orhan Çeker, Necmettin Erbakan University, Turkey Prof. Dr. Celal Türer, Ankara University, Turkey Prof. Marwan M. Obeidat, Hashamite University, Jordan Prof. Dr. Saim Kayadibi, International Islamic University Malaysia, Malaysia Prof. Dr. Mohammad Ahmad Alkateeb, The University of Jordan, Jordan Apjir II 5/1, 2021 Apjir e-ISSN: 2602-2893 Cilt: 5, Sayı: 1, 2021 Volume: 5, Issue: 1, 2021 İÇİNDEKİLER / CONTENTS Araştırma Makaleleri – Research Articles______________________________________________________________ 1-23 Anas Chakrathody Alumtharammal Hindistan’daki Ünlü İslami Eğitim Merkezlerinin Hadis Öğrenim ve Öğretim Metodları Hadith Learning And Teaching Methods In India’s Famous Islamic Education Centers 24-43 Dr.
    [Show full text]
  • Index of Geographical Names
    Cambridge University Press 978-1-108-42465-3 — The Worlds of the Indian Ocean Volume 2: From the Seventh Century to the Fifteenth Century CE Index More Information INDEX OF GEOGRAPHICAL NAMES Abaya, 571 309, 317, 318, 319, 320, 323, 328, Akumbu, 54 Abbasid Empire, 6–7, 12, 17, 329–370, 371, 374, 375, 376, 377, Alamkonda (kingdom), 488 45–70, 149, 185, 639, 667, 669, 379, 380, 382, 383, 384, 385, 389, Alaotra (lake), 401, 411, 582 671, 672, 673, 674, 676 390, 393, 394, 395, 396, 397, Alasora, 414, 427 Abyssinia, 306, 317, 322, 490, 519, 400, 401, 402, 409, 415, 425, Albania, 516 533, 656 426, 434, 440, 441, 449, 454, 457, Albert (lake), 365 Aceh, 198, 374, 425, 460, 497, 498, 463, 465, 467, 471, 478, 479, 487, Alborz Mountains, 69 503, 574, 609, 678, 679 490, 493, 519, 521, 534, 535–552, Aleppo, 149, 175, 281, 285, 293, Achaemenid Empire, 660, 665 554, 555, 556, 557, 558, 559, 569, 294, 307, 326, 443, 519, 522, Achalapura, 80 570, 575, 586, 588, 589, 590, 591, 528, 607 Achsiket, 49 592, 596, 597, 599, 603, 607, Alexandria, 53, 162, 175, 197, 208, Acre, 163, 284, 285, 311, 312 608, 611, 612, 615, 617, 620, 629, 216, 234, 247, 286, 298, 301, Adal, 451 630, 637, 647, 648, 649, 652, 653, 307, 309, 311, 312, 313, 315, 322, Aden, 46, 65, 70, 133, 157, 216, 220, 654, 657, 658, 659, 660, 661, 662, 443, 450, 515, 517, 519, 523, 525, 230, 240, 284, 291, 293, 295, 301, 668, 678, 688 526, 527, 530, 532, 533, 604, 302, 303, 304, 306, 307, 308, Africa (North), 6, 8, 17, 43, 47, 49, 607 309, 313, 315, 316, 317, 318, 319, 50, 52, 54, 70, 149, 151, 158,
    [Show full text]
  • Zheng He and the Confucius Institute
    California State University, San Bernardino CSUSB ScholarWorks Electronic Theses, Projects, and Dissertations Office of aduateGr Studies 3-2018 The Admiral's Carrot and Stick: Zheng He and the Confucius Institute Peter Weisser Follow this and additional works at: https://scholarworks.lib.csusb.edu/etd Part of the Asian Studies Commons Recommended Citation Weisser, Peter, "The Admiral's Carrot and Stick: Zheng He and the Confucius Institute" (2018). Electronic Theses, Projects, and Dissertations. 625. https://scholarworks.lib.csusb.edu/etd/625 This Thesis is brought to you for free and open access by the Office of aduateGr Studies at CSUSB ScholarWorks. It has been accepted for inclusion in Electronic Theses, Projects, and Dissertations by an authorized administrator of CSUSB ScholarWorks. For more information, please contact [email protected]. THE ADMIRAL’S CARROT AND STICK: ZHENG HE AND THE CONFUCIUS INSTITIUTE A Thesis Presented to the Faculty of California State University, San Bernardino In Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree Master of Arts in Social Science by Peter Eli Weisser March 2018 THE ADMIRAL’S CARROT AND STICK: ZHENG HE AND THE CONFUCIUS INSTITIUTE A Thesis Presented to the Faculty of California State University, San Bernardino by Peter Eli Weisser March 2018 Approved by: Jeremy Murray, Committee Chair, History Jose Munoz, Committee Member ©2018 Peter Eli Weisser ABSTRACT As the People’s Republic of China begins to accumulate influence on the international stage through strategic usage of soft power, the history and application of soft power throughout the history of China will be important to future scholars of the politics of Beijing.
    [Show full text]
  • Hibah Bersaing
    LAPORAN AKHIR HIBAH BERSAING MODEL PENGEMBANGAN LANSKAP BUDAYA BERDASARKAN WISATA RELIJI BAGI CIREBON Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun Ketua Peneliti: DHINI DEWIYANTI TANTARTO, Ir.,MT NIDN. 421116601 Anggota: DINI ROSMALIA, ST., M.Si NIDN. 0303067002 JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA NOVEMBER 2014 ii RINGKASAN Suatu kebudayaan pada suatu masyarakat tidak terbentuk begitu saja, tetapi selalu melalui proses kesejarahan yang panjang, lengkap dengan berbagai interaksi dan perbaurannya sehingga membentuk suatu budaya yang khas dan mencirikan keunikan lokalnya. Hasil interaksi antara budaya suatu masyarakat dengan lingkungannya dapat menciptakan suatu kawasan yang unik, khas dan spesifik yang dapat disebut cultural landscape atau lanskap budaya. Suatu lanskap budaya yang berada pada bentangan kota merupakan gambaran konkrit dari suatu budaya yang terbentuk pada kawasan bahkan kota tersebut. Keunikan dan kekhasan yang ditampilkan pada kawasan merupakan hasil dari perkembangan peradaban manusia yang berlangsung dari waktu ke waktu dalam bentuk kebudayaan sebagai suatu sumberdaya heritage yang perlu dijaga dan dilestarikan. Menjaga dan melestarikan keberadaan lanskap budaya pada suatu kawasan berarti menjaga warisan bangsa untuk generasi yang akan datang. Salah satu kota di Indonesia yang berpotensi untuk memperlihatkan lanskap budayanya adalah Cirebon. Keunikan dan kesejarahan kota muncul akibat adanya akulturasi budaya yang berasal dari berbagai suku bangsa, agama, dan kepercayaan, di antaranya yaitu Sunda, Jawa, China, dan Arab, serta adanya pengaruh Islam, Kristen, Katholik, Budha, Hindu, dan Kong Hu Cu. Pencampuran budaya berkembang dan membentuk fisik kota dan kehidupannya selama berabad-abad. Cirebon juga merupakan salah satu kota yang disinggahi oleh salah satu wali penyebaran agama Islam yaitu Sunan Kalijaga atau Syekh Syarif Hidayatullah, sehingga masjid-masjid yang ada di Cirebonpun merupakan salah salah satu tujuan wisata reliji.
    [Show full text]
  • STRATEGI PENGEMBANGAN URBAN HERITAGE TOURISMKOTA CIREBON, Theresia Budi Jayanti JAWA BARAT
    STRATEGI PENGEMBANGAN URBAN HERITAGE TOURISMKOTA CIREBON, Theresia Budi Jayanti JAWA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN URBAN HERITAGE TOURISM KOTA CIREBON, JAWA BARAT Theresia Budi Jayanti Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. Letjen S. Parman No. 1 Jakarta Barat *Email: [email protected] ABSTRACT Tourism potential of a city can be developed through the city’s historical heritage. The history of Cirebon began around the 15th century, a small village in the Java Sea Coast named Muara Jati and its develop into the kingdom with a King named Walangsungsang (Cakrabumi). In the years 1529-1945, the Kingdom of Cirebon developed into four (4) Royal Palaces, namely: Karatons Kasepuhan, Royal Palaces Kanoman, Royal Palaces Kacirebonan and the Royal Palaces Kaprabonan. It’s cause Cirebon City has potential historical sights. Seeing the potential access of existing and historical value, Cirebon City tourism can be developed through the concept of urban heritage tourism. This study aims to discover the potential and strategies for developing the urban heritage tourism concept in Cirebon City. The research method used descriptive qualitative approach. Primary data obtained by field observations and documentation. Secondary data were obtained through, journals, books and the Internet data that is relevant. Then analysis of urban heritage tourism development strategy through a SWOT analysis. The findings are: access, historic building, cultural daily life, community and government is crucial in the development of urban heritage tourism Cirebon City. Keywords: stategy, urban heritage tourism, Cirebon. PENDAHULUAN dan/atau aktivitas dan fasilitas yang saling berhubungan dan memiliki daya tarik tersendiri Dalam perkembangan perekonomian di sehingga dapat menarik minatwisatawan atau Indonesia, sektor pariwisata merupakan salah pengunjung untuk mengunjungi suatu daerah satu faktor penting.
    [Show full text]
  • 68 Ina Helena Agustina, Astri Mutia Ekasari , Irland Fardani
    Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 68-81 SISTEM RUANG KERATON KANOMAN DAN KERATON KACIREBONAN THE SPASIAL SYSTEM KERATON KANOMAN DAN KERATON KACIREBONAN 1 2 3 Ina Helena Agustina, Astri Mutia Ekasari , Irland Fardani 1,2,3Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 email: [email protected]; [email protected]; [email protected] Abstract. Keraton Kanoman and Kacirebonan have a history of the entry of Islam in West Java. Currently both keraton still have the building intact. In addition, there are also descendants who continue the tradition of the palace. The spatial system of the palace still follows the pattern of the past space. Similarly, the structure of the building. The purpose of writing this paper is to examine the phenomenon of contemporary space in Kanoman palace and Kacirebonan palace. This scientific paper is a research product using Husserl Phenomenology method. The results show the phenomenon of space pattern equation in the palace of Cirebon is the king's residence is the highest peak. Besides the palace in Cirebon facing north. In the North there is the Tomb of Sunan Gunung Djati located on Mount Sembung. This shows the parallel between the worldly life and the end. This phenomenon shows that space and place has something that is intangible, this is evidenced by the phenomenon of layout and the composition of the palace Kanoman and Keraton Kacirebonan. Keywords: Space, Kanoman Keraton, Kacirebonan Keraton. Abstrak. Keraton Kanoman dan Keraton Kacirebonan merupakan bukti fisik sejarah masuknya Agama Islam di Jawa bagian Barat. Saat ini kedua keraton tersebut masih berdiri kompleks bangunannya secara utuh.
    [Show full text]
  • Historical Romance and Sixteenth-Century Chinese Cultural Fantasies
    University of Pennsylvania ScholarlyCommons Publicly Accessible Penn Dissertations 2013 Genre and Empire: Historical Romance and Sixteenth-Century Chinese Cultural Fantasies Yuanfei Wang University of Pennsylvania, [email protected] Follow this and additional works at: https://repository.upenn.edu/edissertations Part of the English Language and Literature Commons, and the History Commons Recommended Citation Wang, Yuanfei, "Genre and Empire: Historical Romance and Sixteenth-Century Chinese Cultural Fantasies" (2013). Publicly Accessible Penn Dissertations. 938. https://repository.upenn.edu/edissertations/938 This paper is posted at ScholarlyCommons. https://repository.upenn.edu/edissertations/938 For more information, please contact [email protected]. Genre and Empire: Historical Romance and Sixteenth-Century Chinese Cultural Fantasies Abstract Chinese historical romance blossomed and matured in the sixteenth century when the Ming empire was increasingly vulnerable at its borders and its people increasingly curious about exotic cultures. The project analyzes three types of historical romances, i.e., military romances Romance of Northern Song and Romance of the Yang Family Generals on northern Song's campaigns with the Khitans, magic-travel romance Journey to the West about Tang monk Xuanzang's pilgrimage to India, and a hybrid romance Eunuch Sanbao's Voyages on the Indian Ocean relating to Zheng He's maritime journeys and Japanese piracy. The project focuses on the trope of exogamous desire of foreign princesses and undomestic women to marry Chinese and social elite men, and the trope of cannibalism to discuss how the expansionist and fluid imagined community created by the fiction shared between the narrator and the reader convey sentiments of proto-nationalism, imperialism, and pleasure.
    [Show full text]
  • Zhao Rugua'nın Zhufanzhi Adlı Eserine Göre XII-XIII. Yüzyılda Orta
    T.C. ANKARA ÜNİVERSİTESİ SOSYAL BİLİMLER ENSTİTÜSÜ TARİH (ORTAÇAĞ TARİHİ) ANABİLİM DALI Zhao Rugua’nın Zhufanzhi Adlı Eserine Göre XII-XIII. Yüzyılda Orta Doğu Kentleri ve Ticari Emtia Yüksek Lisans Tezi Shan-Ju LIN Ankara-2015 T.C. ANKARA ÜNİVERSİTESİ SOSYAL BİLİMLER ENSTİTÜSÜ TARİH (ORTAÇAĞ TARİHİ) ANABİLİM DALI Zhao Rugua’nın Zhufan Zhi Adlı Eserine Göre XII-XIII. Yüzyılda Orta Doğu Kentleri ve Ticari Emtia Yüksek Lisans Tezi Shan-Ju LIN Tez Danışmanı Doç. Dr. Hatice ORUÇ Ankara-2015 T.C. ANKARA ÜNİVERSİTESİ SOSYAL BİLİMLER ENSTİTÜSÜ TARİH (ORTAÇAĞ TARİHİ) ANABİLİM DALI Zhao Rugua'nın Zhufanzhi Adlı Eserine Göre 12-13. Yüzyılda Ortadoğu Kentleri Ve Ticari Emtia Yüksek Lisans Tezi Tez Danışmanı: 0 u ç Tez Jürisi Üyeleri Adı ve Soyadı İmzası L Ç Tez Sınavı Tarihi .?K.J.?£.L2P... TÜRKİYE CUMHURİYETİ ANKARA ÜNİVERSİTESİ SOSYAL BİLİMLER ENSTİTÜSÜ MÜDÜRLÜĞÜNE Bu belge ile, bu tezdeki bütün bilgilerin akademik kurallara etik davranış ilkelerine uygun olarak toplanıp sunulduğunu beyan ederim. Bu kural ve ilkelerin gereği olarak, çalışmada bana ait olmayan tüm veri, düşünce ve sonuçları andığımı ve kaynağını gösterdiğimi ayrıca beyan ederim. (....../....../200...) Tezi Hazırlayan Öğrencinin Adı ve Soyadı .................................................... İmzası .................................................... ĠÇĠNDEKĠLER ÖNSÖZ ........................................................................................................................ 4 GĠRĠġ ..........................................................................................................................
    [Show full text]
  • Pustaka-Indo.Blogspot.Com
    pustaka-indo.blogspot.com iii SULUK MALANG SUNGSANG Konflik dan Penyimpangan Ajaran Syaikh Siti Jenar Buku 7 pustaka-indo.blogspot.com i Suluk Malang Sungsang pustaka-indo.blogspot.com ii pustaka-indo.blogspot.com iii Suluk Malang Sungsang SULUK MALANG SUNGSANG Konflik dan Penyimpangan Ajaran Syaikh Siti Jenar Agus Sunyoto © Agus Sunyoto, 2005 dan Pustaka Sastra, 2005 xii + 714 halaman; 12 x 18 cm 1. Syaikh Siti Jenar 2. Ajaran Syaikh Siti Jenar 3. Kematian Syaikh Siti Jenar 4. Kerajaan Islam ISBN: 979-8451-36-8 Editor: Retno Suffatni Rancang sampul: Haitami el-Jaid Setting/layout: Santo Penerbit dan Distribusi: Pustaka Sastra LKiS Yogyakarta Salakan Baru No. 1 Sewon Bantul Jl. Parangtritis Km. 4,4 Yogyakarta Telp.: (0274) 387194pustaka-indo.blogspot.com Faks.: (0274) 379430 http://www.lkis.co.id e-mail: [email protected] Cetakan I: Juli 2005 Cetakan II: Maret 2006 Cetakan III: April 2011 Percetakan: PT LKiS Printing Cemerlang Salakan Baru No. 3 Sewon Bantul Jl. Parangtritis Km. 4,4 Yogyakarta Telp.: (0274) 7472110, 417762 e-mail: [email protected] iv Pengantar Redaksi Menulis sebuah riwayat tersohor yang telah melekat di benak orang dengan menggunakan sudut pandang yang lain dari yang selama ini ada, tentu saja memerlukan keberanian dan ketahanan. Dikatakan “berani” karena penulisnya membalikkan kisah-kisah yang cenderung mendiskreditkan sanga tokoh, dengan menyodorkan kejutan demi kejutan sehingga tampak- lah bahwa tokoh utama yang terlanjur terkenal dengan cap “penyebar ajaran sesat” itu ternyata adalah manusia mulia kekasih Tuhan. Sedangkan dikatakan pustaka-indo.blogspot.com perlu ketahanan karena si penulis harus mencari dan membaca rujukan-rujukan dari berbagai sumber lain.
    [Show full text]