BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Bisnis Di Era Globalisasi Saat Ini Memacu Negara-Negara Di Dunia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan bisnis di era globalisasi saat ini memacu negara-negara di dunia untuk sebaik mungkin meningkatkan perekonomian negaranya. Diantaranya bisnis yang berkembang saat ini adalah sektor industri pariwisata yang sedang dialami oleh Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang kompetitif dibandingkan dengan negara lain dalam bidang industri pariwisata. Banyak keunikan dan keanekaragaman budaya dan wisata yang dimiliki Indonesia. Keunikan sumber daya yang dimiliki oleh suatu wilayah, adalah suatu anugrah yang apabila dikelola dengan baik dapat memberikan keuntungan berbagi pihak. Faktor-faktor tersebut membuat pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang signifikan pada setiap tahunnya. Indonesia memiliki 33 destinasi wisata yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Republik Indonesia. Namun, pertumbuhan pariwisata di wilayah Indonesia ini tidak merata. Tercatat bahwa hanya 16 daerah yang menyerap 90 persen wisatawan domestik dan mancanegara. Ke-16 destinasi wisata itu adalah Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Batam, Bali, Toba, Karakatau, Tanah Toraja, Lombok, Semarang, Jawa, Sumbar, Manado, Sangalaki, Komodo dan Kupang (Kemenbudpar, 2011). Untuk peringkat teratas dari ke-16 destinasi wisata ini, peringkat pertama ditempati oleh Bali. Selain itu, Jawa juga merupakan salah satu destinasi wisata yang termasuk dalam 16 destinasi wisata Indonesia yang diminati wisatawan, karena Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2 secara historis Pulau Jawa dianggap sebagai jantung Indonesia. Jumlah kunjungan di Pulau Jawa yang naik setiap tahunnya membuktikan bahwa potensi wisata Pulau Jawa sangat baik, begitupun dengan Provinsi Jawa Barat yang pada tahun 2009 merupakan provinsi dengan jumlah kunjungannya terbanyak di peringkat 2 setelah Jawa Timur (Badan Pusat Statistik, 2011). Hal ini terlihat dari jumlah wisatawan yang datang ke Provinsi Jawa Barat. Berikut merupakan Tabel 1.1 mengenai jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Barat tahun 2008-2011. TABEL 1.1 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2011 Tahun Jumlah Kunjungan (per orang) 2008 27.646.002 2009 28.718.243 2010 34.807.302 2011 36.955.054 Sumber : BPS Jawa Barat, 2012 Dari Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2008 jumlah kunjungan ke Provinsi Jawa Barat sebanyak 27.646.002 kunjungan. Kemudian mengalami kenaikan di tahun 2009 menjadi 28.718.243 kunjungan. Di tahun 2010 naik kembali menjadi 34.807.302. dan terakhir di tahun 2011 mengalami kenaikan kembali menjadi 36.955.054 kunjungan. Jawa Barat mendapat peringkat kunjungan ke-2 untuk jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik, akan tetapi Jawa Barat merupakan provinsi terbesar di pulau Jawa dengan luas 35,746.26 kilometer persegi (Disbudpar Jabar, 2011) dengan Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3 memiliki daerah pegunungan yang luas, serta keindahan lembah puncak gunung merapi. Iklimnya yang tropis menjadikan Provinsi Jawa Barat memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang indah. Selain itu, Jawa Barat pun memiliki kekayaan dalam budaya. Adat budaya Sunda yang melekat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan di Jawa barat. Berikut merupakan Tabel 1.2 mengenai objek wisata yang ada di Jawa Barat. TABEL 1.2 OBJEK WISATA DI JAWA BARAT Jenis Tempat Wisata Wisata Wisata Pantai Pangandaran, Pantai Batu Hiu, Grand Canyon Pangandaran, Hutan Cagar Alam Alam dan Pangandaran, Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor, Kawah Tangkuban Perahu, Kebun Taman Raya Bogor, Air Panas Ciater, Maribaya, Pasundan Plaza Bandung, Babakan Siliwangi Rekreasi Bandung, Kawah Kamojang, Kawah Papandayan, Kebun Raya Cibodas, Camping Area Racahan (Mandala Kitri), Gunung Gede, Pantai Pelabuhan Ratu, Pemandian Air, Panas Batu Kawang, Serang, Pulau Dua (Pulau Burung), Teluk Banten, Pantai Florida/Suralaya/Salira Indah Merak, Pantai Karang Bolong, Pantai Carita, Krakatau, Cagar Alam Ujung Kulon, Pulau Peucang & Handeuleum, Pemandian Air Panas Cipanas Garut, Cipari, Waduk Darma, Pemandian Cibulan, Kuningan, Taman Wisata, Linggar Jati, Taman Wisata Gungun Kunci Sumedang, Goa Sunyaragi Cirebon, Taman Rekreasi Pantai Tirtamaya Indramayu, Pulau Biawak, DAM Sebaguna Jatiluhur, Pantai Batu Karas, Pantai Karangrini, Taman Buah Mekar Sari Bogor, Taman Bunga Nusantara Bogor. Wisata Pusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Budaya Bandung, Taman Budaya Jawa Barat Bandung, Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, Masyarakat Badui (Rangkas Bitung), Masjid Agung Banten, Kraton Surosowan Banten, Kraton Kanoman Cirebon, Meriam Kuno Ki Amuk Banten, Pusat Industri Batik Trusmi Cirebon, Candi Cangkurang Garut, Kampung Naga Garut, Taman Makam Pahlawan Nasional Cut nyak Dhien Sumedang, Kraton Kasepuhan Cirebon, Teropong Bintang (Bosca), Pusat Kerajinan Raja Polah Tasik, Komplek Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Candi Cangkuang Banten Wisata Museum Geologi Bandung, Museum Sri Baduga Bandung, Museum Konferensi Asia Sejarah Afrika Bandung, Museum Mandala Wangsit Siliwangi Bandung, Museum Zoologi Bogor, Istana Presiden Cipanas Ethobotanic Bogor, Istana Presiden Bogor, Benteng Speelwijk Banten, Gedung Sate Bandung, Mercusuar Anyer Kidul, Museum Iptek, ITB Bandung, Museum Iptek Pariangan Bandung Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat (diolah peneliti), 2011 Dari Tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa bahwa Provinsi Jawa Barat memiliki potensi wisata yang begitu besar dan sangat berpotensial dalam bidang pariwisata. Ini Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 4 menjadi potensi bagi Negara Indonesia. Ibu kota Provinsi Jawa Barat, yaitu Bandung memiliki banyak daya tarik wisata. Dimulai dari wisata budaya, alam, religi, sejarah, kuliner, hingga wisata belanjanya, banyak diminati oleh wisatawan, baik wisatawan mancanegara ataupun wisatawan domestik. Tak heran bahwa jumlah kunjungan wisatawannya pun mengalami peningkatan. Berikut merupakan Tabel 1.3 mengenai perkembangan jumlah wisatawan Bandung dari tahun 2008 - 2011. TABEL 1.3 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG TAHUN 2008 – 2011 Tahun 2008 2009 2010 2011 Jumlah Kunjungan 4.496.145 4.933.790 5.179.888 6.712.824 (per orang) Sumber : BPS, Disbudpar Kota Bandung, diolah peneliti, 2012 Dari data Tabel 1.3 diatas, dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan ke Kota Bandung secara keseluruhan mengalami peningkatan. Untuk kunjungan Wisatawan nusantara, kenaikan secara terus – menerus terjadi dari tahun 2008 sebanyak 4.496.145 kunjungan menjadi 4.933.790 kunjungan di tahun 2009. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan kembali menjadi 5.179.888. Sementara untuk kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 6.712.824 kunjungan terjadi di tahun 2011 . Dalam hal ini, kita dapat mengatakan bahwa kota Bandung dapat memikat wisatawan dengan pesonanya. Walaupun berbagai hal dapat menghambat pertumbuhan pariwisata Bandung, tapi itu bukan suatu kendala yang berlarut-larut. Banyak objek wisata yang terdapat di Bandung, salah satunya adalah Wisata sejarah berupa bangunan Museum yang mendukung salah satu program pemerintah yaitu Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5 Visit Museum Year. Program ini dilakukan sebagai upaya melestarikan peninggalan benda-benda bersejarah serta hasil perjuangan para pendahulu bangsa Indonesia. Museum merupakan suatu badan tetap, tidak tergantung kepada siapa pemiliknya melainkan harus tetap ada (wordpress.com, 2012). Museum memang merupakan tempat koleksi benda-benda terdahulu, tapi keberadaannya tak harus selalu identik dengan fosil, patung-patung, atau benda purbakala. Museum adalah rekaman sejarah kebudayaan dan peradaban manusia dimana bangsa kita kaya dengan karya budaya, dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan ini harus dipelihara dan dipertahankan. Oleh karena itu itu perlu adanya budaya museum, sehingga masing- masing daerah memiliki museum yang mengoleksi kekayaan budaya mereka, museum yang kukuh dan memiliki karakter. Tanpa hal ini, dikhawatirkan kekayaan itu akan musnah terlempar oleh industrialisasi modern yang hampir seluruhnya produk impor. Museum kebudayaan tak harus selalu berisi hasil pembangunan fisik. Museum juga berisi hal-hal yang belum terjangkau oleh perkembangan ekonomi di negeri ini, sehingga dapat berguna di kemudian hari, misalnya, dokumen kehidupan nelayan atau petani di daerah tertentu. Pemahaman museum yang demikian itu, menjadikan museum memiliki makna humanis, lebih menyentuh persoalan sosial, ekonomi, budaya,