Penegakan Hukum Terhadap Penyedia Narkotika Magic
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENYEDIA NARKOTIKA MAGIC MUSHROOM (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 758 / PID.SUS / 2016 / PN DPS ATAS NAMA TERDAKWA : KETUT WINARTHA ) TESIS Oleh Aldi Pramana 157005018/HK PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Narkotika adalah salah satu jenis zat berbahaya bagi manusia. Dalam perkembangannya narkotika ditemukan yang kadang tidak diketahui oleh masyarakat. Seperti Magic mushroom, sejenis jamur yang tumbuh di kotoran hewan. Jamur Magic Mushroom bukanlah jenis jamur yang biasa kita makan melainkan jamur yang dapat menimbulkan halusinasi dan apabila dikonsumsi akan membuat pengguna selalu senang atau euphoria serta bisa mengalami kesedihan yang berlebihan. Secara rinci Magic Mushroom mempunyai nama latin Panaeolus cyanescens disebut juga jamur tahi sapi atau wong kalung atau sacred mushroom,yang tumbuh di atas kotoran hewan ternak yang berbentuk jamur payung yang mempunyai spora lonjong pipih dan sporogonium ujung meruncing serta berwarna putih dan akan berubah menjadi abu- abu sampai coklat tua. Dalam hal ini penulis tertarik untuk meneliti Bagaimana pengaturan hukum tentang narkotika Magic Mushroom dan Bagaimana pertimbangan pengadilan dalam memutus Penyedia Narkotika Magic Mushroom. Metode Penelitian ini adalah penelitian hukum (legal research), untuk mencari kebenaran koherensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian normatif. dengan dengan studi pustaka bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Berdasarkan penelitian bahwa pengaturan hukum narkotika magic mushroom terdapat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1996 Tentang Pengesahan Convention On Psychotropic Substances 1971 (Konvensi Psikotropika 1971). Dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Selain itu Pertimbangan pengadilan dalam memutus Penyedia Narkotika Magic Mushroom atau jamur Panaeolucsy Anescens Sebagai Narkotika dalam Putusan Nomor 758 / Pid.Sus / 2016 / PN Dps Atas Nama Terdakwa : Ketut Winartha Peneliti Tidak Sependapat dengan Majelis Hakim hal ini dikarenakan tidak adanya kepastian hukum terhadap magic mushroom didalam lampiran Undang- Undang No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dan hakim juga memutus dalam keraguan yang seharusnya berlaku asas in dubio pro reo bukan melakukan multi- interpretasi. Keywords : narkotika, magic mushroom, psikotopika Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Narcotics are one type of hazardous substance for humans. In its development narcotics are found which are sometimes unknown to the public. Like Magic mushroom, a type of fungus that grows in animal waste.Mushroom Magic Mushroom is not a type of fungus that we usually eat but mushrooms that can cause hallucinations and if consumed will make the user always happy or euphoric and can experience excessive sadness. In detail Magic Mushroom has the Latin name Panaeoluscyanescens also called cow dung mushroom or wong necklace or sacred mushroom, which grows on top of livestock manure in the form of toadstools that have flat oval spores and sporogonium tapered tips and white and will turn to ash gray to dark brown. In this case the author is interested in researching how the legal arrangements regarding narcotics Magic Mushroom and how the court considers in deciding the Magic Mushroom Narcotics Provider. This research method is legal research (legal research), to find the truth of coherence. This type of research is normative research. with a literature study of primary, secondary and tertiary legal materials. Based on the research that legal mushroom narcotics law regulation is found in the Law of the Republic of Indonesia Number 8 of 1996 concerning Ratification of Convention On Psychotropic Substances 1971 (Psychotropic Convention 1971). And Law Number 35 of 2009 concerning Narcotics. In addition, consideration of the court in deciding the Magic Mushroom Narcotics Provider or mushroom PanaeolucsyAnescens as Narcotics in Decision Number 758 / Pid.Sus / 2016 / PN Dps On behalf of the Defendant: KetutWinartha Researcher Disagrees with the Panel of Judges this is due to lack of legal certainty regarding magic The mushroom in the annex of Law No.35 of 2009 concerning Narcotics and judges also decides in doubt that the principle of dubio pro reo should apply rather than multi- interpretation. Keywords: Drugs, magic mushroom, psycotropic Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang senantiasa membimbing dan memberikan karunianya kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum dengan judul “PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA MAGIC MUSHROOM SEBAGAI NARKOTIKA JENIS BARU” sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada program Magister Ilmu Hukum (S-2) Program Studi Ilmu Hukum Bagian Pidana Di Universitas Sumatera Utara Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan tesis ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun dalam menyempurnakan tesis ini. Dalam proses Penulisan ini, Penulis merasakan banyak bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak, baik itu berupa perhatian, dorongan, bimbingan, kritik, saran dan lain-lainnya. Terutama dari kedua orang tua Penulis, Ayahanda R.E. Dharma dan Ibunda E br Siagian. yang telah berjasa melahirkan, membesarkan, mendidik dan membimbing Penulis. Terima kasih untuk cinta, kasih, nasehat, dan segalanya yang dengan apapun anakmu ini tidak mungkin dapat membalasnya. Selain itu Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara; i Universitas Sumatera Utara 2. Ibu Prof. DR. Sunarmi, SH., M.Hum, Selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak DR. Mahmul Siregar, SH., M.Hum Selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara 4. Bapak Prof. DR Syafruddin Kalo., SH, M.Hum Selaku ketua pembimbing saya di Universitas Sumatera Utara 5. Bapak DR. M. Hamdan., SH, M.Hum Selaku Pembimbing 2 sayadi Universitas Sumatera Utara 6. Bapak DR. M. Eka Putra., SH. M.Hum Selaku Pembimbing Tiga saya di Universitas Sumatera Utara. 7. Bapak DR. Edi Yunara., SH. M.H Selaku penguji satu saya di universitas sumatera utara 8. Bapak DR. Sutiarnoto., SH. M.Hum selaku penguji dua saya di universitas sumatera utara 9. Bapak dan Ibu Staff Pegawai Biro Administrasi Pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara 10. Kepada seluruh saudara kandung saya Tika Rahayu, Misel Tantri, Sonia eri. 11. Teman-teman mahasiswa yang berjalan beriringan saling tolong menolong banyak hal yang telah kita lewati bersama demi sebuah gelar Magister Hukum di Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara ini yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas semua perhatian dan dukungannya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tesis ini; ii Universitas Sumatera Utara 12. Untuk semua yang telah membantu Penulis dan tidak mungkin Penulis cantumkan satu persatu dalam tesis ini; Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Penulisan Hukum ini masih terdapat kekurangan, untuk itu berbagai saran dan kritik dari semua pihak merupakan masukan yang sangat berguna bagi Penulis. Akhirnya Penulis berharap semoga Tesis ini dapat berguna bagi semua pihak. Medan,10 Januari 2018 Aldi Pramana iii Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7 D. Keaslian Penelitian............................................................................................ 8 E. Kerangka Teori dan Konseptual ....................................................................... 8 1. Kerangka Teori .............................................................................................. 8 2. Kerangka konseptual ................................................................................... 24 F. Metode Penulisan ............................................................................................ 25 1. Jenis Penelitian ............................................................................................ 26 2. Sifat Penelitian ............................................................................................ 27 3. Bahan Hukum .............................................................................................. 28 4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 29 5. Pendekatan dalam Penelitian Hukum .......................................................... 29 6. Analisis Data (Bahan Hukum) .................................................................... 30 BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG NARKOTIKA MAGIC MUSHROOM A. Tinjauan Tentang Tindak Pidana Narkotika ................................................... 32 1. Pengertian Tindak Pidana ............................................................................ 32 2. Pengertian Narkotika ................................................................................... 36 3. Magic Mushroom sebagai Salah Satu Jenis Narkotika di Indonesia