KEBIJAKAN PENGELOLAAN CENDANA DI NUSA TENGGARA TIMUR Oleh : S. Agung S. Raharjo Peneliti pada Balai Penelitian dan Pengembangan LHK Kupang Jln. Alfons Nisnoni No. 7B Airnona Kupang Telp. 0380-823357 Fax 0380-831068 Email :
[email protected] A. Pengantar Sumber daya hutan merupakan salah satu modal pembangunan bangsa. Pada era orde baru hutan dimanfaatkan sebagai salah satu sumber devisa untuk pembangunan. Seperti telah kita ketahui bersama sumber daya hutan yang besar terdapat di Kalimantan, Sumatra dan Papua, maka pada saat itu (orde baru) pemerintah melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap hutan di kawasan tersebut. Hasil eksploitasi hutan tersebut digunakan sebagai modal pembangunan. Berkaca dari praktek eksploitasi hutan sebagai sumber pendapatan negara tersebut, maka bagaimana dengan Nusa Tenggara Timur(NTT)? Hasil hutan apa yang di eksploitasi dan menopang pembangunan di NTT? Ya kita punya Cendana. Selama masa orde baru cendana menjadi penopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) NTT. Bagaimana eksploitasi cendana di NTT? apakah hasilnya digunakan untuk modal pembangunaan di NTT? bagaimana kebijakan pengelolaan cendana di NTT dan implikasinya?. Makalah ini akan memberikan gambaran pengelolaan cendana di NTT, implikasi dan alternatif solusi pengelolaan cendana sesuai dengan kondisi kontemporer. Makalah dibagi menjadi lima bagian yaitu pengantar, yang berisi latar belakang umum makalah ini. Bagian ke dua memberikan gambaran pengelolaan cendana sebelum reformasi, hal ini terutama berkaitan dengan kebijakan atau aturan yang berlaku dan implikasinya. Kemudian pada bagian ketiga akan memberikan gambaran pengelolaan cendana pasca reformasi. Pada bagian ke empat akan memberikan gambaran alternatif kebijakan pengelolaan cendana sesuai dengan kondisi politik konteporer yang berkembang di Indonesia. Sebagai penutup pada bagian ke lima akan disampaikan beberapa rekomendasi dan kebutuhan respon pemerintah terhadap pengelolaan cendana ke depan.