Relasi Nu Dan Negara;
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PERGULATAN POLITIK KH. ABDUL WAHAB HASBULLAH; STUDI ANALISA TERHADAP NU DAN NEGARA Oleh: IIS SUPRIYATNA 9933216582 PROGRAM STUDI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006 PERGULATAN POLITIK KH. ABDUL WAHAB HASBULLAH; STUDI ANALISA TERHADAP NU DAN NEGARA Oleh: IIS SUPRIYATNA 9933216582 Dibawah bimbingan : Pembimbing I Pembimbing II Dr. Sya’ban Muhammad Dra. Haniah Hanafie, M. Si 150 316 239 150 299 932 PROGRAM STUDI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006 KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Ilahi, yang telah memberikan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga kita diberikan nikmat yang tak terhingga. Atas sifat pemurah- Nya pula, penulis dapat merampungkan penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk memnuhi gelar kesarjanaan Strata Satu (S-1) di Universitas Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan salam tak lupa tetap tercurahkan kepada sang revolusioner dunia, Nabi Muhammad saw, yang telah merekonstruksi umat dari zaman kejumudan menuju era pencerahan. Selanjutnya, perkenankanlah penulis untuk dapat mencurahkan terima kasih yang terkira kepada segenap pihak, seperti penulis paparkan di bawah ini, yang telah banyak membantu dalam upaya penyelesaian skripsi ini. Sebab penulis menyadari, tanpa bimbingan dan motivasi dari semua pihak, terasa sangatlah penulis mampu melewati rintangan ini. Dengan penuh hormat, penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimana penulis mencoba menggapai cita-cita dari tempat yang mulia ini. Penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Amsal Bachtiar, MA., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Juga kepada Bapak Agus Darmadji, M. Fil., dan Ibu Dra. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag., selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pemikiran Politik Islam, yang selalu memberi motivasi dan semangat. Juga kepada Bapak Dadi Darmadi, MA., selaku pembimbing akademik. Dengan penuh hormat, penulis haturkan terima kasih kepada Bapak Dr. Sya’ban Muhammad dan Ibu Dra. Haniah Hanafie, M.Si., yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis ditengah aktifitas yang sangat padat. Untaian terima kasih yang setulus hati penulis haturkan kepada ayah dan ibu, yang tidak dapat dilukiskan dengan rangkaian kata-kata. Kasih sayang, ketabahan dan kesabaran beliau selalu menyertai penulis di setiap waktu, yang tak henti-hentinya untuk selalu mendorong dan memberi semangat agar tegar menghadapi hidup. Juga kepada adik-adikku yang penulis cintai dan sayangi: Widi, Mutia, Yus dan Yudi. Keluarga adalah pemberi semangat dan inspirator bagi penulis. Ucapan terima kasih, juga penulis haturkan kepada para pengasuh, para ustadz, dan keluarga besar Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang, khususnya kepada KH. M. Sholeh Abdul Hamid, “matur nuwun atas do’anya”, serta Nyai Hj. Mahfudhoh Aly Ubaid dan Nyai Hj. Munjidah Wahab, yang telah memberi pencerahan kepada penulis. Juga kepada Bapak Ali Muttaqin, M.Ag, atas kerjasamanya. Tak lupa untuk kawan-kawan seperjuangan di Pondok, yang kini sedang sedang menapaki karir, “Yak opo kabare?” Dengan penuh khidmat penulis ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat seperjuangan di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat. Tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada kawan-kawan PPI selama menempuh studi di kampus ini: Anshori, Ayuk, Bejo, Arif, Singgih, Helmi, Toriq, Bajigur, dll. Juga kepada kawan-kawan di “Istana Kerinduan”: Dzay, Dicky, Rika, Sabri&Ika, Doni&Rifki, Uncle Sam, Heru, Tanjung, Dede, Aziz, Lulu, dll. Khususon penulis haturkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada kepada Wawan “wsb syah” Saepul Bahri, Ricky Haryanto dan Sayyid Nur Fattah yang telah banyak berkorban dan memberi semangat serta dukungan, demi kemajuan penulis. Jasa kalian takkan pernah sirna oleh masa. Kepada Pak Wawan Djunaedi dan Mba Iklilah MDF yang begitu peduli terhadap masa depan penulis. Juga untuk Rachel, Kaka, dan Umar yang selalu membuat penulis tersenyum dengan kemungilannya. Tak lupa penulis sampaikan kepada “@nhoy” yang telah memberi warna dalam hidup penulis, melalui semangat dan kasih sayangnya. Penulis ucapkan terima kasih kepada M. Afifuddin, Ali Saban, Syifa, Robi, Gunawan, Sukma, Kholilah, dan sahabat-sahabat BEM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2002-2003, bersama mereka bersatu untuk mengharumkan nama almamater. Juga kepada kawan-kawan di Himpunan Mahasiswa Alumni Bahrul ‘Ulum Ibukota (HIMABI), PERMALA, Koridor~195, Piramida Circle, dll. Tak lupa penulis haturkan terima kasih yang teramat dalam kepada para dosen di Fakultas Ushuluddin, yang telah memberikan pencerahan pikiran kepada penulis sebagai jalan untuk menatap masa depan yang lebih baik. Demikian secercah pengantar skripsi ini penulis sampaikan, atas kerja samanya, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Penulis berharap, gerak dan langkah kita dalam “mengais” ilmu tak pernah lekang oleh zaman. Amin…. Ciputat, Februari 2006 Penulis PERGULATAN POLITIK KH. ABDUL WAHAB HASBULLAH; STUDI ANALISA TERHADAP NU DAN NEGARA KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................... 9 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 9 D. Metodologi Penelitian dan Teknik Penulisan .............................. 9 E. Sistematika Penyusunan ............................................................... 10 BAB II BIOGRAFI KH. ABDUL WAHAB HASBULLAH ...................... 12 A. Masa Kecil, Remaja dan Dewasa ................................................. 12 B. Pengalaman Belajar ...................................................................... 16 C. Pengalaman Intelektual ................................................................ 18 D. Landasan Pemikiran Politik ......................................................... 24 BAB III KH. ABDUL WAHAB HASBULLAH DAN PENGALAMAN POLITIK ........................................................................................... 28 A. Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama .................................................. 28 B. Kiprah dan Usaha Merestrukturisasi NU menjadi Organisasi ...... 36 C. Tanggapan Kaum Penjajah terhadap Organisasi NU ................... 42 BAB IV NU vis a vis NEGARA; PERGULATAN POLITIK PRAKTIS KH. ABDUL WAHAB HASBULLAH ........................................... 50 A. NU dan Masyumi ......................................................................... 50 B. NU Mendirikan Partai Politik ....................................................... 55 C. Dinamika Partai NU pada Pemilu ................................................ 60 D. Akomodasi Demokrasi Terpimpin ............................................... 66 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 76 Kesimpulan ........................................................................................ 76 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 80 LAMPIRAN – LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, kondisi umum dari masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, meskipun bila ditinjau dari aspek budaya, antara daerah satu dengan daerah yang lain memiliki watak dan adat istiadat yang berbeda. Kultur yang majemuk ini pada akhirnya membuat Islam dapat menjadi alat pemersatu. Hal itu terbukti dari perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia. Fenomena ini tidak lepas dari tradisi dan kebiasaan orang Indonesia yang masih memiliki kepercayaan sebelum masuknya Islam. Sejarah mencatat, dalam mempersatukan Indonesia yang majemuk ini, para tokoh-tokoh nasional merumuskan suatu konsep yang dapat dijadikan alat sebagai pemersatu. Maka terciptalah Pancasila yang dianggap sebagai miniatur budaya bangsa Indonesia, dan diakui sebagai dasar negara. Namun dalam perjalanannya, ide Pancasila sebagai dasar negara dipertanyakan kembali oleh kalangan yang pro terhadap penerapan negara berdasarkan syari’at Islam. Dan pada akhirnya persoalan ini menjadi semakin tidak terarah dan menimbulkan polemik yang berkepanjangan hingga kini. Membicarakan hubungan antara agama dan kekuasaan jelas tak pernah sepi dari perdebatan, dan selalu menjadi wacana menarik di kalangan pemerhati agama maupun akademisi. Jika agama diperlakukan sebagai alat yang konstruktif, maka dengan sendirinya agama dapat dijadikan sarana untuk mengontrol segala kebijakan yang dilakukan penguasa. Bahkan di masa kolonial, agama dijadikan sebagai sarana dalam mengusung “ideologi jihad” untuk melawan ekspansi penjajah, meskipun pada mulanya agama hanya bersifat sosio-kultural. Dari konteks ini, perkembangan agama Islam memang sudah menjadi bagian integral dari sejarah Indonesia.1 Secara eksplisit, Islam dalam kancah keindonesiaan memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk Indonesia, meskipun di satu sisi tidak pada posisi hegemonik. Ketika euforia nasionalisme terasa kuat dan menjalar ke semua wilayah, Islam sebagai suatu agama ikut berperan aktif dalam melepaskan diri dari kunkungan penjajah.