SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK

AL-QUR’ANIYYAH TAHUN 1993-2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora ( S.Hum)

Disusun Oleh

Waaliiman NIM: 1112022000039

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439 H

LEMBAR PERI\TYATAAI\

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli dari saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi saiah safu persyaratan memperoleh gelar sarjana dalam jenjang strata satu (S1) di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah .

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullatr Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain. Maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 21 Febuari 201 8

Wadiimall SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK PESANTREN

AL-QUR'AMTYAH TAHIIN 1993-2015

Slaipsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk MemenuhiPersyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Waahilnan NIM.1112022000039

Pembimbing

Pro■ Dr.M.Dien Malid NIP。 194907061971091001

PROGRAM STUDISEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HU翻 國い嘔ORA llJNMRSITASISLAM NEGERISYARIF mAYAttLAⅡ JAKARTA 2018m439H

ABSTRAK

Pondok Pesantren Al-Qur’anniyah dirintis sejak tahun 1993 dipimpin Dr. H. M. Sobron Zayyan, SQ, MA, berawal dari tanah wakaf pemberian orang tua sebagai tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada awalnya pondok pesantren tersebut hanya memiliki tujuh santri hingga pada tahun 2017 totalnya mencapai 1.150 orang. Dari jumlah tersebut dibagi menjadi beberapa santri mukim (SMP dan SMA) dan santri non mukim (TK dan SD).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Studi Pustaka, Wawancara, dan Observasi. Selain itu penulis juga menggunakan pendekatan sosiologi.

Temuan studi ini mengenai Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah yang telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar Pondok Aren terutama pada bidang pendidikan Agama, hal tersebut ditandai dengan adanya lembaga pendidikan yang bersifat umum, sehingga masyarakat sekitar Pondok Aren mudah menyekolahkan anak-anaknya, terutama bagi yang kurang mampu, dan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap santri-santri yang sebelumnya tidak memiliki bakat hingga menguasai bidang MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran).

Kata Kunci : Pondok, Al-Qur’aniyyah, dan Pendidikan.

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT pencipta semua makhluk- Nya yang mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa umat dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang. Alhamdulillah berkat rahmat-Nya, penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul ‘’Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Tahun 1993-2015’’ ini dapat terselesaikan walaupun dengan keterbatasan pengatahuan, waktu, tenaga dan informasi yang penulis miliki.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanan humaniora (S.Hum.) pada jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya menyadari tanpa bantuan dari teman-teman, guru-guru, dosen dan lainya. Saya tidak mampu menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima ksaih kepada :

1. H. Nurhasan, MA, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Sholikatus Sa’diyah, M. Pd, selaku Sekertaris Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, yang selalu memberikan pelayanan kepada mahasiswanya dengan baik. 3. Prof. Dr. M. Dien Madjid selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, serta masukan-masukan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 4. Kepada segenap dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

vi

5. Terima kasih untuk para penguji bapak Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, MA dan bapak Drs. H. Azhar Shaleh, MA yang telah memberikan pengarahan dan membimbing hingga skripsi ini menjadi lebih baik. 6. Keluarga, terutama Bapak dan Mama tercinta yang telah mengasuh, membimbing dengan sabar dan penuh kasih sayang, serta senantiasa memberikan semangat dan mendoakan. Terima kasih atas semua yang engkau berikan, kasihmu tidak terbalas oleh apapun. 7. Kepada guruku tercinta Abi Dr. H. M. Sobron Zayyan, SQ ,MA. Selaku pimpinan pondok pesantren Al-Qur’aniyyah yang telah memberikan izin penelitian penulis, para ustadah serta guru-guru yang telah menerima kehadiran penulis dengan hati yang tulus dan ikhlas, serta menyediakan ruang waktunya selama proses penulisan skripsi ini, serta ucapan terima kasih kepada semua keluarga besar pengurus harian Yayasan. 8. Teman-teman SKI seperjuangan angkatan 2012, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu, yang selama ini telah bersama-sama memeberikan kenangan terindah yang tidak akan terlupakan oleh penulis. Semoga kebaikan-kebaikan yang telah kalian berikan dapat bermanfaat dan mendapatkan balasan serta limpahan dari Allah SWT. 9. Teman-teman pondok pesantren dan para alumni pondok pesantren yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu-persatu. Terima kasih banyak atas segalanya dan masukannya.

Semoga segala bantuan yang tidak ternilai ini mendapat keberkahan disisi Allah SWT, Amiin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan kedepannya. Sebagai akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin Ya Rabbal’Alamin.

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ...... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...... iii

LEMBAR PENGESAHAN ...... iv

ABSTRAK ...... v

KATA PENGANTAR ...... vi

DAFTAR ISI ...... viii

DAFTAR TABEL ...... x

DAFTAR GAMBAR ...... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 4 D. Kerangka Teori ...... 5 E. Metode Penelitian ...... 6 F. Tinjauan Pustaka ...... 7 G. Sistematika penulisan ...... 9

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN JURANGMANGU TIMUR

A. Letak Geografi Jurangangu Timur ...... 11 B. Jumlah Penduduk ...... 13 C. Kehidupan Ekonomi ...... 14 D. Kehidupan Sosial ...... 15 E. Kondisi Pendidikan ...... 17

viii

BAB III PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYYAH

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ...... 23 1. Masjid ...... 24 2. Kiai ...... 25 3. Santri ...... 26 4. Pondok ...... 28 5. Pengajaran Kitab Islam klasik ...... 29 B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ...... 31 1. Struktur Organisasi ...... 33 2. Sarana dan Prasarana ...... 36 3. Sistem Pendidikan ...... 37 4. Prestasi Santri ...... 40 C. Tokoh Pendiri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ...... 44 D. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ...... 46

BAB IV PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYYAH

A. Bidang Pendidikan ...... 48 B. Bidang Dakwah ...... 50 C. Bidang Sosial Keagamaan ...... 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...... 55 B. Saran ...... 56

DAFTAR PUSTAKA ...... 57

LAMPIRAN ...... 61

ix

DAFTAR TABEL

Kepercayaan masyarakat Jurangmangu Timur ...... 14

Pekerjaan masyarakat Jurangmangu Timur ...... 16

Nama-nama pondok pesantren di Tangerang Selatan ...... 19

Data Santri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ...... 28

Jadwal kegiatan harian santri Al-Qur’aniyyah ...... 39

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar peta Kelurahan Jurangmangu Timur ...... 12

xi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Sejarah pesantren telah memperlihatkan perkembangan yang sangat besar di Indonesia serta melahirkan berbagai tokoh-tokoh nasional dari pesantren. Tokoh-tokoh itu sempat berjuang dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia, baik sebagai pahlawan, ilmuwan, pemimpin bangsa dan lainnya.1 Pesantren tidak luput memberikan pelajaran serta pengetahuan kepada santri-santrinya dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum.

Perkembangan pendidikan di pondok pesantren terus mengalami peningkatan serta gejolak kemajuan pesantren dengan seiringnya waktu. Dimana pesantren ini oleh para ulama Indonesia selalu menjadi kajian-kajian yang menarik dalam menghasilkan generasi-generasi yang Islam yang mampu menghadapi perubahan sosial.2 Dalam menghadapi kehidupan di masyarakat, santri sudah di ajari untuk hidup di masyarakat sekarang ini.

Telah disampaikan oleh Didin Hafiduddin ialah pondok pesantren mempunyai dua fungsi dan peranan penting, yang pertama; sebagai tempat tafaqquh fiddien (pengajaran, pemahaman, dan pendalaman ajaran agama Islam) dan yang kedua; indzar (menyampaikan dan mendakwahkan ajaran Islam kepada masyarakat).3 Maka dari dua berkatan tersebut, pondok pesantren mempunyai peranan penting bagi masyarakat sekitar.

Kata”pondok pesantren‟‟ terdiri dari dua suku kata, yaitu „‟pondok‟‟ dan „‟pesantren‟‟ kata pondok berasal dari bahasa Arab funduqun, yang artinya hotel atau penginapan. Jadi pondok pesantren merupakan tempat bernaung para santri yang belajar ilmu agama untuk beberapa tahun, dan juga diungkapkan oleh

1H. Amin Haedari, Refleksi Pesantren Otoritik dan Prospektif, (Jakarta: Ciputat institute,2007) h. 10. 2Mohamad Said dan Juminar Affan, Mendidik dari Zaman ke Zaman, (Bandung: Jemmars, 1987), h. 7. 3Didin Hafiduddin, Dakwah Aktual, (Jakarta : Gema Insani P RESS, 1988).h.120-121.

1

2

Muhammad Ridwan Lubis yang mengatakan pondok adalah: tempat tinggal para santri selama menuntut ilmu.4

Adapun kata pesantren dan santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti‟ guru mengaji‟. Sumber lain mengatakan bahwa kata itu berasal dari bahasa India, shastri, dari akar kata shastra yang berarti buku–buku suci dan mulia, yaitu upaya pemahaman ajaran agama.

Di dalam bukunya, yang berjudul Pemikiran Sukarno tetang Islam, Muhammad Ridwan Lubis mengatakan bahwa pesantren berasal dari sebutan santri dengan awalan pe dan akhiran an, dengan artian: tempat tinggal para santri. Arti kata santri sendiri bermacam-macam, sekalipun terdapat keseragaman pendapat para ahli dalam mengartikan kata pesantren itu. Namun, juga diperoleh kesamaan pendapat bahwa kata tersebut mengandung makna yang berhubungan dengan tugas-tugas suci dan mulia, yaitu upaya pemahaman ajaran agama.5 Dengan ajaran agama para santri dapat menambah ilmu pengetahuan tentang ajaran Islam.

Seiring berkembangnya zaman pondok pesantren mengalami perubahaan terutama pondok pesantren modern. Sedangkan untuk pondok pesantren salafi ini masih memakai sistem wetonan, bandongan6 dan materi kitab-.7 Perbedaan pondok pesantren salafi dan modern ini dari segi pengajran yang mana pondok salafi untuk pengajaranya tidak menggunakan tingkatan kelas. Untuk pondok pesantren modern dari segi pengajaran, di samping menggunakan sistem tradisional juga memakai sistem modern. Untuk sistem modern ini memiliki tahapan-tahapan belajar dari mulai tingkat kelas satu sampai dengan kelas enam, serta memakai kurikulum untuk belajar. Pesantren ini juga mengadakan kegiatan

4Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Enskilopedia Islam, (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Haeve, 1994) h.99. 5Muhammad Ridwan Lubis, Pemikiran Sukarno tentang Islam, (Jakarta: CV. Masagung, 1992) h.23. 6Metode wetonan dan bandongan ialah metode pengajaran yang memakai sistem ceramah dimana kiai membaca kitab dihadapan kelompok santri. 7Drs. H. M.Sulthon Mashud, M. Pd. dan Drs. Moh. Khusnurdilo, M. Pd. Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Dia Pustaka, 2005) h.19. 3

pendidikan formal untuk memberikan keseimbangan antara tuntutan dunia dan ukhrawi.8 Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah ini termasuk pondok pesantren modren yang menggunakan tingkatan kelas seperti sekolah formal.

Perintisan nama Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah dimulai pada tahun 1993 oleh Dr. H. Muhammad Sobron Z, SQ, MA. Jurangmangu Timur Pondok Aren Tangerang Selatan. Santri yang belajar di pondok tersebut dulunya masih sedikit, dalam berjalanya waktu jumlah santri yang belajar mengaji di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah kian bertambah dikarenakan didukung oleh Tokoh Masyarakat serta Aparat Pemerintah setempat dan dimulailah didirikan sebuah lembaga pendidikan dengan nama‟‟Al-Qur‟aniyyah‟‟. Saat itu Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah barulah sebuah Majlis Ta‟lim Remaja dan Pengajian Anak-anak. Pada tahun kedua, didirikalah TPA (Taman Pendidikan Al-Qur‟aniyyah) sebagai bentuk fondasi awal berdirinya lembaga pendidikan semi-formal. Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah seiring berjalannya waktu, TPA maupun ta‟lim remaja mereka mempunyai prestasi yang sangat tinggi. Pada saat itu mulailah menerima santri yang mukim hanya berjumlah 15 orang tahun 1998. Dari sini Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah mempunyai kepercayaan diri untuk membuat pondok.

Pada awal didirikanya Pondok Pesentren Al-Qur‟aniyyah oleh Dr. H. Muhammad Sobron Z, MA. Pondok tersebut masih berupa pengajian remaja dan TPA. Ketika memasuki tahun 2001 di mulailah pembuatan Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah dan pengurusan legalisasi Akta Notaris serta menerima santri mukim, sekaligus dibuatlah acara MILAD Al-Qur‟aniyyah yang ke VIII secara akbar pada tahun 2001. Kemudian pada tahun selanjutnya 2002 barulah santri yang mukim di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah pada berdatangan hingga 60 orang santri. Akhirnya dibentuklah sistem pengajaran serta dengan dibantunya guru dan tokoh masyarakat Jurangmangu Timur, seperti H. Mudas (Alm), H. M. Nasir, Drs. H. Hilman, MA, Ust. M. Yunus, S. AG, H. Syafi‟ie, Drs. Sahlan HD,

8Umi Musyarrofah, Dakwah KH. Hamam Dja’far dan Pondok Pesantren Pabelan, (Jakarta: CeQDA, LPJM, 2009) h. 23. 4

dan para tokoh lainnya saling bekerja sama membangun Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah hingga saat ini jumlah santri yang mukim mencapai 850 orang santri.9

Pada uraian diatas, maka penulis merasa terdorong untuk melakukan suatu kajian tentang Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah, disamping itu pondok tersebut mempunyai peranan penting bagi masyarakat sekitar pondok maupun masyarakat luas.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan memberikan batasan kajian dan rumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis agar arah, tujuan, dan sasaran yang hendak disampaikan lebih terarah. Dengan demikian pembahasan masalah hanya difokuskan pada Sejarah Berdiri dan Berkembangya Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah Tahun 1993-2015. Maka batasan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana latar belakang sejarah awal berdirinya Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah ? 2. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah? 3. Metode apa yang digunakan dalam pengajaran yang diterapkan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan tujuan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan, maka ada berapa tahap yang ingin dicapai yaitu: a. Untuk mengetahui bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah dan mengetahui yang melatar belakanginya. b. Untuk mengetahui bagaimana berkembangnya Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah.

9 Brosur Profil Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah 2016 h.2. 5

c. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pengajaran di Al- Qur‟aniyyah.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis 1. Bagi penulis dari hasil penelitian ini dapat di harapkan untuk menambah data di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah. 2. Bagi dunia pustaka dari hasil penelitian ini dapat diharapkan sebagai sumbangan yang berguna dalam memperbanyak koleksi di perpustakaan. D. Kerangka Teori Di dalam masyarakat terdapat perubahan yang selalu dialami oleh setiap manusia. Perubahaan ini dinamakan gejala sejarah. Gejala sejarah ini bisa kita lihat dalam konteks perubahan masyarakat. Proses perubahan yang telah terjadi di masyarakat bisa di lihat dengan melihat waktu, tempat, pelaku dan lainya. 10 Gejala sejarah ini bisa terjadi sebelum dan sesudah terjadinya perubahan masyarakat. Menurut Sartono Kartodirdjo dalam bukunya “Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metologi Sejarah’’. Gejala sejarah dikatakan dalam tiga pendapat diantaranya ialah:

1. Dinamika perubahan masyarakat bisa dilihat dari gerakan dan perkembangan masyarakat itu sendiri, serta unsur-unsur dan faktor apa saja yang bisa menyebabkan perubahaan masyarakat. 2. Dalam berbagai teori perubahan masyarakat senantiasa mempunyai arah yang mereka ambil, dari yang sederhana bentuknya ke yang kompleks, artinya perubahan sosial di masyarakat yang terjadi sering kali mengarah yang lebih baik lagi. 3. Dalam studi sejarah perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat terdapat pola-pola, struktur, dan tendensi dalam proses perubahan itu. Maka pola kehidupan masyarakat dapat menyebabkan terjadinya

10Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992) h.99. 6

pertumbuhan sosial dari segi kehidupan, pola hidup, dan struktur yang terjadi di masyarakat itu sendiri. Sejak berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah. Pondok tersebut mengalami perubahaan yang sangat signifikan baik dalam dunia pendidikan dan dalam sosial keagamaan karena itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi.

E. Metode Penelitian Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah ialah lembaga pendidikan yang telah berdiri sejak tahun 1993 tentunya lembaga tersebut memiliki latar belakang dan sejarah berdirinya dan berkembangnya Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan. Dari studi kepustakaan, peneliti mencari sumber di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakan Fakutlas dan lain-lain. Dari sumber yang ada, peneliti menganalisa melalui beberapa tahapan.

1. Mencari ialah berusaha mendapatkan sumber yang membahas tentang pondok pesantren dan wawancara beberapa orang untuk mendapatkan tentang informasi pondok pesantren. 2. Mengumpulkan ialah membawa sesuatu sumber dan menyatukan sumber yang lainya agar terkumpul menjadi satu. 3. Memilah ialah memisah-misahkan sumber mana yang baik untuk di jadikan sumber penulisan skripsi. 4. Menganalisis ialah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu sumber ke dalam bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya. 5. Menulis ialah suatu proses membuat informasi dalam bentuk catatan serta menjabarkan dari hasil penelitian tersebut. 7

Sebagai pendoman dalam hal penulisan skripsi ini, penulis merujuk pada buku pedoman penulisan Karya llmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi).yang diterbitkan oleh Ceqda, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.11

2. Wawancara

Maksud dari wawancara ini, peneliti langsung datang ke pondok tersebut untuk mencari sumber-sumber sejarah Al-Qur‟aniyyah dengan cara membuat pertanyaan terstruktur kepada ketua Pondok. Pengurus Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah dan lainya. Wawancara dilakukan dengan cara individu maupun beberapa orang. Wawancara individu dilakukan dengan pendekatan wawancara melalui berulang kali. Hasil wawancara dirangkum atau dikumpulkan menjadi suatu penelitian yang bersifat umum.

3. Observasi (pengamatan) Dalam pengamatan ini maka peneliti langsung datang ke tempat objek tersebut untuk melakukan pengamatan, untuk mengetahui sejarah pondok tersebut.12

F. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah tentu bukan penelitan yang baru. Banyak tulisan tentang pondok mulai dari Skripsi, Tesis, Disertasi, buku-buku, bahkan karya ilmiah. Maka penulis perlu untuk menggunakan tinjauan pustaka tersebut untuk membantu memudahkan dalam penulisan skripsi. Adapun sumber-sumber yang peneliti tulis berasal dari perpustakan utama Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakan Fakultas, pondok pesantren. Adapun buku-buku dan skripsi yang berkenaan dengan sejarah dan perkembangan pondok pesantren tersebut adalah sebagai berikut :

11Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Jakarta: Ceqda, UIN Syarif Hidayatullah. 2007), h. 17. 12M. Dien Madjid dan Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar (Jakarta: Prenada Media Group,2014) h.223. 8

a. Skripsi S1 jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karya Achmad Zulfahmi, Pengaruh Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Santriwan- Santriwati Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah, Pondok Aren Tangerang Selatan.13 fokus studi skripsi ini membahas prestasi belajar PAI santriwan dan santriwati Al-Qur‟aniyyah dalam pengaruh Musabaqah Fahmil Qur‟an yang mana penelitian ini dilakukan di sekolah SMA IT Al-Qur‟aniyyah bagaimana siswa-siswi dapat memperoleh prestasi belajar PAI dari pembelajaran musabaqah fahmil Qur‟an. Dapat dikatakan pengaruh MFQ ini mengalami positif dalam peningkatan prestasi belajar santri Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah. Untuk skripsi saya lebih kepada Sejarah Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah dari mulai berdiri sampai berkembang pesat.

b. Skripsi S1 jurusan Manajemen, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karya Ruli Ahmad, Pengaruh Word Of Mouth (Wom), Citra merek, Dan Kebijakan Biaya Pendidikan Terhadap Keputusan Pemilihan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah14. Fokus studi skripsi ini membahas tentang bagaimana pengaruh word of mouth,citra merek dan kebijakan biaya pendidikan terhadap santri Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah. Objek penelitian ini terutama santri SMA sampai dengan perguruan tinggi, dengan cara menggunakan kuesioner kepada santri untuk menjawab pertanyan seputar Wom terhadap pondok pesantren. Untuk skripsi saya lebih fokusnya kepada pondok pesantren dan mencangkup sejarah berdirinya serta berkembangya.

13Achmad Zulfahmi, Pengaruh Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Santriwan-Santriwati Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah, Pondok Aren Tangerang Selatan.(Jakarta: Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013). 14Ruli Ahmad, Pengaruh Word Of Mouth (Wom),Citra Merek, Dan Kebijakan Biaya Pendidikan Terhadap Keputusan Pemilihan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah,(Jakarta: Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012). 9

c. Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup dan Visinya Mengenai Masa Depan Idonesia.15 Dalam buku ini membahasan tradisi pesantren dengan pusat kajiannya pada peranan kyai dalam upaya memelihara dan mengembangkan faham Ahlussunnah Wal-jama‟ah di Indonesia. Dalam buku ini menjelaskan tentang dua studi lapangan pondok pesantren yaitu Pondok Pesantren Tegalasari yang didirikan tahun 1870 dan Pondok Pesantren Tebuireng yang didirikan tahun 1899. Dari kedua pondok pesantren tersebut masing-masing pondok pesantren mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal penyebaran dan pembaharuan Islam di perdesaan.

d. Drs. H. M. Sulthona Masyhud, M. Pd, Manajemen Pondok Pesantren16 di dalam buku ini menjelaskan tentang bagaimana manajemen pondok pesantren itu bisa diterapkan di pondok pesantren, di buku ini menjelaskan dua perspektif. Yang pertama, keraguan atau kekhawatiran yang mungkin muncul di sebagian kalangan bahwa pesantren tidak bisa berubah atau diubah serta susah menerima inovasi yang berasal dari luar. Yang kedua, solusi atau tawaran pengembangan pesantren dengan tetap berpijak dari nilai-nilai kultural yang dimiliki pesantren sendiri.

15 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Dapan Indonesia (Jakarta: LP3ES, Anggota Ikapi, 2011). 16 Drs. H. M.Sulthon Masyhud, M. Pd, Manajemen Pondok Pesantren,(Jakarta: DIVA PUSTAKA Jakarta,2005). 10

G. Sistematika Penulisan Untuk lebih mempermudah dan mendapatkan gambaran terhadap Skripsi ini, maka penulis membagi beberapa bab dengan rincian sebagai berikut: BAB I Pendahuluan yang membahas tentang A. Latar belakang masalah B. Pembatasan dan perumusan masalah C. Tujuan dan manfaat penelitian , D. Kerangka teori E. Metodologi penelitian F. Tinjauan pustaka G. Sistematika penulisan . BAB II Membahas tentang letak geografis Jurangmangu Timur, jumlah penduduk, kehidupan ekonomi, kehidupan sosial, dan kondisi pendidikan di wilayah Pondok Aren. BAB III Membahas tentang Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang meliputi Gambaran umum Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, sejarah berdirinya, tokoh pendirinya, visi-misi Pondok Pusantren Al-Qur‟aniyyah. BAB IV Membahas tentang perkembangan yang dialami Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah yang meliputi aktivitasi-aktivitasnya dalam hal pendidikan, dakwah, sosial keagamaan. BAB V Merupakan Bab penutup : meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II

GAMBARAN UMUM KELURAHAN JURANGMANGU TIMUR

A. Letak Geografi Jurangmangu Timur Pada awal berdirinya Kecamatan Pondok Aren diperkirakan pada tahun 1982 dari hasil pemekaran di Kecamatan Ciledug. Sebelumnya Pondok Aren masih memasuki wilayah Kabupaten Tangerang dengan Kecamatan Ciledug. Pada awal berdirinya kecamatan Pondok Aren, pelaksanaan kegiatan pelayanan berada di Desa Pondok Aren karena waktu itu belum mempunyai gedung sendiri. Pada tahun 1983 telah didirikan sebuah gedung baru di Pondok Aren untuk pelayanan, yang di resmikan oleh Bupati Tangerang, H.Tajus Sobirin yang dibangun di areal perkebunan karet milik PTP XI, yang pada saat itu masuk wilayah Desa Pondok Aren. Seiring berkembangnya zaman wilayah Pondok Aren mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, lalu pemerintah setempat berkerja sama dengan PT. Jaya Real Property untuk membangun perkantoran di wilayah Desa Perigi Baru, yang diresmikian oleh Bupati Tangerang yaitu Bapak Drs H Ismate Iskandar pada tanggal 17 Agustus 2004.17 Secara geografis kecamatan Pondok Aren terletak pada koordinat 6*15‟56.09” S dan 106*42‟58.04‟‟ E. dengan luas wilayah kecamatan kurang lebih 29.880 km2. Untuk luas wilayah yang terkecil berada di kelurahan Pondok Betung dengan luas 1,933 km2, sedangan wilayah yang paling luas berada di Perigi dengan luas 3,859 km2. Wilayah Kecamatan Pondok Aren terdiri dari 11 kelurahan yaitu : 1. Perigi Baru. 2. Pondok Kacang Barat. 3. Pondok Kacang Timur. 4. Perigi, Pondok Pucung. 5. Pondok Jaya. 6. Pondok Aren.

17Kecamatan Pondok Aren Dalam Angka Tahun 2013, (Pondok Aren: Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan ) h. xi.

11

13

a. Untuk wilayah kelurahan Jurangmangu Timur terdapat 4 perbatasan wilayah Wilayah Utara berbatasan langsung dengan kelurahan Cipadu Jaya b. Wilayah Timur berbatasan langsung dengan kelurahan Pondok Karya c. Wilayah Selatan berbatasan langsung dengan Kelurahan Pondok Ranji d. Wilayah Barat berbatasan langsung dengan Kelurahan Jurangmangu Barat

Jurangmangu Timur dibagi dalam perwilayahan pembangunan yang merupakan dasar penyusunan pembangunan dan perencanan strategis dalam program pembangunan di Wilayah Jurangmangu Timur untuk meningkatkan pertumbuhan wilayah secara seimbang antar kawasan, dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkesinambungan. Untuk jumlah yang berada di wilayah Jurangmangu Timur pemukiman sekarang ini sudah mencapai 190 hektar dengan jumlah sawah hanya 1,5 hektar dan daratan 264,5 hektar. Dapat di lihat kawasan kelurahan Jurangmangu Timur sudah menjadi kawasan padat penduduk dan lama kelaman 1,5 hakter sawah ini akan menjadi pemukiman bagi penduduk Jurangmangu Timur.

B. Jumlah Penduduk Penduduk di kawasan Jurangmangu Timur menunjukan bahwa jumlah penduduk wilayah ini sekitar 29.767 (Dua Puluh Sembilan Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Tujuh) jiwa, yang terdiri dari laki-laki sekitar 15.179 (Lima Belas Ribu Seratus Tujuh Puluh Sembilan) jiwa, dan untuk perempuan berjumlah 14.588 (Empat Belas Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Delapan) jiwa. Kelurahan Jurangmangu Timur memiliki 13 Rukun Warga (RW), dan 91 Rukun Tetangga (RT).18 Dan untuk jumlah kepala kelurga di Jurangmangu Timur berjumlah 9.241

18Data di dapat dari kelurahan Jurangmangu Timur, tanggal, 18/01/2017. 14

jiwa. Dari jumlah penduduk di kelurahan Jurangmangu Timur ini, berikut adalah kepercayaan yang dianut yaitu: Tabel 1 Kepercayaan Masyarakat Jurangmangu Timur

No Agama Jumlah

1 Islam 26.856 2 Kristen 1.850 3 Hindu 66 4 Budha 86 5 Katholik 1.011 6 Kepercayaan 16

Dari jumlah yang tertera diatas, maka rata-rata penduduk Kelurahan Jurangmangu Timur mayoritas beragama Islam dengan jumlah 26.856 jiwa dari 29.767 jiwa.

C. Kehidupan Ekonomi Zaman pembangunan adalah era perubahan dari semua sektor kehidupan yang berdampak positif bagi aspek tertentu dan sekaligus negatif untuk aspek lainnya. Nilai dan norma adalah panduan yang dianut masyarakat, yang akan dapat memberi makna dan warna terhadap perubahan. Artinya, perubahan itu merupakan refleksi nilai atau dengan perkataan lain, perubahan yang positif- kuantitatif-kualitatif hendaknya merujuk kepada ukuran-ukuran normati yang bersumber kepada nilai-nila mulia.19 Perubahan ini bisa di lihat dari majunya kelurahan Jurangmangu Timur. Kelurahan Jurangmangu Timur dikategorikan ke dalam kategori masyarakat menegah ke atas. Hal ini dapat terlihat dari berdirinya bangunan-

19Dr. Ir. Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat Dalam Perspektif Islam, (Jakarta:CV Rajawali,1987)h.1. 15

bangunan rumah mereka yang sudah permanen menggunakan batu bata, oleh masyarakat setempat disebut sebagai rumah gedong, serta saranan dan prasarana pembangunan yang setiap tahunnya mengalami perkembangan. Yang dulunya masih banyak sawah sekarang hampir sawah sudah tinggal sedikit dan Jurangmangu Timur ini terbilang lokasinya tidak begitu jauh dengan Ibu Kota Jakarta, Kecamatan Pondok Aren mulai berkembang pesat. Kondisi ini menjadikan masyarakat Pondok Aren mulai terbiasa dengan hidup kerja keras. Pertumbuhan ekonomi ini dapat terlihat dengan berdirinya banyak bangunan-bangunan diantaranya terdapat 20 Mall atau Supermarket, 90 Toko, 250 Warung, 4 Restoran, 52 Warung Makan, 26 Bengkel Motor dan 3 Bengkel Mobil. Dari jumlah tersebut tidak semua rumah masyarakat yang terlihat cukup mewah dan tidak sedikit yang masih terlihat sederhana. Kelurahan Jurangmangu Timur terdapat satu kampus yang didirikan oleh pemerintah yaitu kampus STAN, yang dimana kampus ini pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan terhadap masyarakat setempat.

D. Kehidupan Sosial Sejak kedatangan Agama Islam ke Indonesia terlihat bahwa masyarakat Indonesia sudah mempunyai tata sosial. Mereka hidup dalam satu daerah yang dihubungkan dengan satu pengikat yang mempersatukan kehidupan sosial. Menurut pendapat Biaren de Hans, unsur-unsur pengikat tata kemasyarakatan Indonesia itu terbagi dalam tiga sistem yaitu: 1. Sistem geneologis yaitu kesatuan hidup kemasyarakatan yang anggota- anggotanya dihubungkan dengan keturunan daerah seperti di Batak, Minangkabau, dan Bali. 2. Sistem teritorial yaitu kehidupan masyarakat yang anggotanya dihubungkan oleh teritorial tertentu seperti masyarakat Jawa, Madura, dan Sunda. 3. Sistem teritorial genelogis yaitu susunan masyarakat yang anggota- anggotanya dihubungkan oleh kerja sama antara persamaan keturunan dan persamaan daerah seperti daerah-daerah yang berada di pinggiran 16

masyarakat besar yang menganut sistem genologis di satu pihak dan kebersamaan teritorial di pihak yang lain seperti masyarakat Melayu, Lampung, dan sebagainya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebelum Islam datang masyarakat Indonesia sudah mempunyai sistem kemasyarakatan tersendiri.20 Masyarakat Jurangmangu Timur mulai saat ini mengalami perubahan-perubahan sosial yang sangat meningkat mulai dari pembangunan maupun pekerjaan yang mereka lakukan bisa kita lihat rata-rata mereka bekerja sebagai BUMN dari pada petani, dulu kawasan Jurangmangu Timur ini masih banyak sawah, kemudian munculnya perumahan-perumahan Bintaro dan sebagainya yang dimana sawah ini dijadikan kawasan perumahan. Untuk mengetahui pekerjaan masyarakat sekitar Jurangmangu Timur bisa kita lihat di table. Tabel 2 Pekerjaan Masyarakat Jurangmangu Timur NO Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Belum / Tidak Bekerja 4.275 2 Ibu Rumah Tangga 5.777 3 Pelajar / Mahasiswa 7.639 4 Pensiunan 333 5 PNS 752 6 TNI 24 7 Polri 18 8 Pedagang 78 9 Petani 10 10 Peternak 1 11 Nelayan 3 12 Karyawan BUMN/BUMD/Swasta 5.798 13 Buruh 13

20Dr. M. Abdul Karim, MA. Islam dan Kemerdekaan Indonesia, (Yogyakarta:Sumbangan Press Yogyakarta, 2005) h.88. 17

14 Guru 253 15 Dosen 28 16 Dokter 49 17 Perawat 15 18 Bidan 9 19 Lainnya 28 Jumlah (jiwa) 26.885

Dari sekian banyak masyarakat Jurangmangu Timur ini mereka rata-rata bekerja sebagai karyawan di perusahaan-perusahaan swasta, BUMN,BUMD, dan juga ada yang sebagai pedagang, guru, petani dan lainya.

E. Kondisi Pendidikan Mutu pendidikan Islam di Kelurahan Jurangmangu Timur sangat meningkat dengan munculnya beberapa pondok pesantren dan tempat-tempat pendidikan agama. Dr. Manfried Ziemek mengatakan „‟pendidikan pesantrenlah yang dapat membuat orang berlaku tawadhu dan rendah hati, akibat pengaruh pendidikan seorang kiai atau ulama‟‟. Maka terbukti bahwa apa yang diberikan oleh seorang kiai mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan membekas, sehingga salah satu keberhasilan pendidikan pesantren adalah tertanamnya sifat gotong royong, kerjasama yang kuat baik dalam bidang agama maupun sosial.21 Masyarakat Jurangmangu Timur mayoritas beragama Islam. Peningkatan dalam mutu pendidikan Islam di Jurangmangu Timur meningkat, hal ini dapat dilihat dengan munculnya sekolah-sekolah dan madrasah. 1. Pendidikan umum Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan: proses, cara perbuatan mendidik.22 Pendidikan meliputi

21Manfrd Ziemek, Pesantren dan Perubahan Sosial, (Jakarta: P3M,1986),h.96. 22http://kamusbahasaindonesia.org/pendidikan artikel di akses pada tanggal 4 Desmber 2017. 18

pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. Pendidikan umumnya dibagi menjadi beberapa tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi. 1. Tujuan pendidikan pra sekolah bertujuan untuk membantu meletakan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dengan lingkungan dan untuk mempertumbuh serta memperkembang selanjutnya. 2. Tujuan pendidikan dasar memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. 3. Tujuan pendidikan menengah bertujuan meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya. 4. Tujuan pendidikan tinggi menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berkemampuan akademi atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Pendidikan di kelurahan Jurangmangu Timur mengalami peningkatan dalam jumlah siswa maupun segi pembangunan sekolah seperti sarana dan prasarana yang memadai dengan terdapat 5 Kelompok Bermain, 12 TK, 8 SD, 4 SMP, 4 SMA, 1 Perguruan Tinggi Negeri dan 1 perguruan Tinggi Swasta. Dengan jumlah tersebut yang ada maka pendidikan tersebut mengalami perkembangan di wilayah Jurangmangu Timur. 2. Pendidikan Agama Dalam ajaran agama Islam pendidikan mendapat posisi yang sangat penting dan tinggi, karena umat Islam selalu mempunyai perhatian yang tinggi 19

terhadap pelaksanaan pendidikan untuk kepentingan masa depan umat Islam23. Terdapat 3 pondok pesantren di wilayah Jurangmang Timur sebelum Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah ini berdiri, terlebih dahulu Pondok Pesantren Jam‟iyyah Islamiyyah yang awal ada di Jurangmangu Timur lalu berdirilah Pondok Pesantren Al-Ikhwaniyyah di Jurangmangu Timur dan selanjutnya Al- Qur‟aniyyah. Dari ketiga pondok pesantren ini masayarakat sekitar Jurangmangu Timur mulai mengalami perkembangan dari segini pendidikan dan sosial kegamaan. Ketika Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah berdiri respon masyarakat setempat sangat membantu karena orang-orang yang tadinya tidak memiliki biaya untuk belajar, maka mereka cukup menyekolahkan anaknya di Al-Qur‟aniyyah. Untuk melihat nama-nama pondok pesantren di kota Tangerang Selatan kita bisa lihat Tabel di bawah ini24: Tabel 3 Nama-nama Pondok Pesantren Di Tangerang Selatan NO NAMA ALAMAT PENDIRI/ PIMPINAN 1 At Thoyyibin Jl. Kalimantan I No.8 Jombang Drs. Paniran, SE, Rt/Rw.)1/12 Ciputat MM, Ak 2 Al-Falah Kp. Parung Benging Rt 01/03 Yuda Abdul Jabar 3 Bima Az-zahra Jl. Palem Puri Indah 2 nop 125. Ust. Muliadi, S. Rt 02/06 Kp. Sarua Poncol Pd. I. M. M 4 Maditunnajah Jl. Jombang BSD No.97 KH. M. Agus Rt03/Rw17 Gufurur Rochim 5 Al-Intiba Jl. Ki Hajar Dewantara Gg. Drs. H. Kholil Sukadamai Rt003/Rw04 Anshor Kel.Sawah 6 Al-Mawaddah Jl. H. llyas No 35 Rempoa Drs. H. Andi Arif, MM

23Hanun Asrohah, M. Ag. Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta:PT LOGOSO Wacana Ilmu,1999)h.143. 24Data didapat langsug dari Kementrian Agama Tangerang Selatan, tanggal 7/11/2017. 20

7 Al Matiin Jl. Musyawarah Rt05/Rw04 KH. Ucup Ridwan Sawah Saputra 8 Luhur Jl. Wr.Supratman No 40. Prof. Dr. Ade Sabilussalam Ciputat Hidayat 9 Al Umm Jl. Jamblang No. 30 Kampung Misbahul Anam Utang Cempaka Putih 10 Misykatul Ardhi Jl. Masjid Nurul Qomar No.133 Hj. Lili Perwitasari Rt 01/Rw06 Kel. Sawah Baru 11 Yatim Al Hanif Kp. Buaran Rt 03/Rw 02. Kel. Ust. Ahmad Jazuli Serua 12 Bahrul Maghfiroh Jl. Rotan No. 72 Kel K. H. Lukman Sawah Baru Karim 13 An-Naba Center Jl. Cendrawash IV No I Rt 02/ Samsul Arifin Rw 03 Sawah Baru Nababan 14 Daarut Tauhid Jl. Suka Mulya V No 1 Kp. Ahmad Najib Dukuh Serua Indah 15 Tahfizh Al Quran Jl. Kamelia Kav. B 17 /18 Rt 07 Ruslan Abdul Gani Daarul Hikmah / Rw 15 Bukitnusa Indah Serua S. Pd. I 16 Bani Abbas Jl. SD inpres No 01 Rt 01/Rw Moh. Muhtadi. M. 10 Rawa Lele Jombang Pd. i 17 Al-Amanah Jl. Sumatra Gg. H M'ualim Imam Syarif Nusantara Bakri Rt 01/Rw 07 Kel. Hidayatullah, MA Jombang 18 Daar-el-Hikma Jl. Menjangan Raya No. 27 Rt H. Bahrudin 04/RW 01 pondok Ranji 19 Sulaimaniyah Jl. Ir H Juanda Rt 02/Rw 08 Muhammad Taufik Tangsel Cireundeu 20 Sunanun Husna Jl.Majangan 4 Rt 01/Rw 04 Drs. KH. Najib Al Pondok Ranji Ayubi 21 Ponpes Ummul Jl. Raya Pondok Cabe Rt KH. Syarif Rahmat 21

Qura 001/Rw 04 RA, SQ MA 22 As Salam Jl. Masjid Darussalam No. 40 Rt Drs. KH. Syukur 009/Rw 04 Kedaung Wau 23 Darul Aytam Jl. Surya Kencana Gg. Dra. Hj. Sri Uswati Kemuning II Pamulang Barat 24 Takhasus IIQ Jl. Moh Thoha No. 31 Rt 02/Rw Drs. H. Ahmad Jakarta 09 Pamulang Timur Fathoni LC. M. A 25 Al-Amanah Al- Jl. Pondok Pesantren Perigi KH. Sundusi Gontory Baru Ma'mun 26 Al-Ikhwaniyah Jl. Panti Asuhan Kp. Ceger Rt KH. Muhasyar H. 008/Rw 05 Jurangmangu Barat Baran 27 Multi Media Jl. H. Sarmah No 100 Rt Ust. Muslihuddin, Almuqria 04/Rw02 Parigi S. H, M. M 28 Annajiyah Jl. Pln Rt 02/Rw 01 No 80 H. Idris Rosyadi S. Pondok Karya Pd. I 29 Unwaanul Falah Jl. H. Cari NO.32 Rt 01/Rw 01 Hj. Rochani Amin Pondok Kacang S. Pd. I 30 Al Arsyadiyyah Kp. Rawa Barat Rt 05/Rw 05 Ust. Syahruddin Pondok Aren Arsyad 31 Ar ridho Jl. Panti Asuhan Pd. Pucung Muhammad Yusuf HR 32 Al Barkah Al Jl. Pondok Aren Raya No 55 Rt H. Muhammad Islamiyah 05/Rw 05 Tafsir 33 Nurul Badriyah Jl. Pondok Kacang Lima N0 6 Ust. Achmad Rt 03/Rw 05 Pdk Kacang Timur Naswan 34 Al-Qur'aniyyah Jl. Panti Asuhan KP. Ceger Rt H. Muhammad 003/Rw 012 N0 6 Sobron Z MA 35 Raudhatul Ikhwan Jl. Mujahidin Rt 02/Rw 05 Drs. Adeng Perigi Baru Fathurrahman H 36 Ainurrohman Jl. Ciater Barat Rt 005/Rw 01 ds Hb. Muhammad 22

Ciater Serpong Alathas 37 Al- Tsaniyyah Jl. Puspitek Raya Gang H. Dr. KH. Masyuhri Jaman Rt 03/Rw 01 Kel.Buaran Naim, MA 38 Tahfidh Yanbu'ul Kp. Lengkong Gudang Rt Ust. Ihsan Ashari, Qur'an 02/Rw 09 No 73 SQ 39 Jagad Arsy Komp. Nusaloka BSD Sektor Tata Masta, S. Ag 14-6 Jl.Pam 21 Rawa Mekar jaya 40 Al- Amen Jl. Amien No 78 Rt 06/Rw 07 Abdullah Ubaid Ciater 41 Al Barakah Kampung Pondok Sentul Rt M. Kosim Nursela 06/Rw10 Ciater 42 Al Husainy Jl. Pesantren Kampung Prigi HB Ali Alwi Lengkong Wetan Rt 02/Rw 10 Husainy, M. Si 43 Al Amanah Jl. Amd.Babakan Pocis Rt TB Suhandi Bantani 01/Rw 02 Kel Bakti Jaya 44 Az Zahra Jl. Lingkar Selatan Rt 05/Rw 02 KH. Ali Fauzi Sengkol Muncul 45 Nurul Ihsan Kp. Momonggor Rt 001 /Rw 01 H. Sobari Kel.Keranggan 46 Assyidiqiyah Jl. Raya Puspitek Gg. Masjid Al KH Nur Muh Istiqomah Iskandar

BAB III PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYYAH

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren AL-Qur’aniyyah Perkembangan pesantren dilihat dari sisi sejarahnya dapat disebut sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Dalam pemakaian sehari-hari, istilah pesantren bisa disebut dengan pondok saja atau kedua kata ini digabung menjadi pondok pesantren. Secara esensial, semua istilah ini mengandung makna yang sama, kecuali sedikit perbedaan. Asrama yang menjadi penginapan santri sehari-hari dapat dipandang sebagai pembeda antara pondok dan pesantren.25 Sebagai unit lembaga pendidikan dan sekaligus lembaga dakwah, pesantren pertama kali dirintis oleh Syaikh Maulana Malik Ibrahim pada tahun 1399 M yang berfokus pada penyebaran agama Islam di Jawa. Selanjutnya, tokoh yang berhasil mendirikan dan mengembangkan pesantren adalah Raden Rahmat (Sunan Ampel). Pesantren pertama didirikan di Kembangkuning, yang waktu itu hanya dihuni oleh tiga orang santri, yaitu Wiryo Suroyo, Abu Hurairah, dan Kiai Bangkuning. Pesantren tersebut kemudian dipindahkan ke kawasan Ampel di seputar Delta Surabaya karena ini pula Raden Rahmat akhirnya dikenal dengan sebutan Sunan Ampel. Selanjutnya, putra dan santri dari Sunan Ampel mulai mendirikan beberapa pesantren baru, seperti Pesantren Giri oleh Sunan Giri, Pesantren Demak oleh Raden Patah, dan Pesantren Tuban oleh Sunan Bonang.26 Fungsi pesantren pada awalnya hanyalah sebagai media Islamisasi yang memadukan tiga unsur, yaitu ibadah untuk menanamkan iman, tabligh untuk menyebarkan Islam, dan Ilmu sera amal untuk mewujudkan kegiatan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat.27

25Prof. Dr. Mujamil Qomar, M. Ag, Pesantren Dari Transformasi Metologi Menuju Demokratisasi Institusi, (Jakarta: Erlangga, 2005) h. 1. 26Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), h.70. 27Prof. Dr. Abd. Halim Soebahar, MA. Modernisasi Pesantren Studi Transformasi Kepemimpinan Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantre, (Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2013).h.34.

23

24

Pesantren merupakan lembaga pendidikan dengan bentuk khas sebagai tempat dimana proses pengembangan kelimuan, moral dan ketrampilan para santri menjadi tujuan utamanya. Istilah pesantren berasal dari kata santri dengan awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat tinggal santri. Kata santri sendiri berasal dari Bahasa Tamil yang berarti guru mengaji. Sedangkan menurut kata Shatri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci Agama Hindu atau sarjana ahli kitab Agama Hindu. sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren memiliki lima elemen penting yaitu pondok tempat menginap santri, masjid, santri, pengajaran kitab-kitab klasik, dan kiai.28 Keberhasilan pondok pesantren bisa dilihat dengan adanya lima elemen dasar tradisi pondok pesantren seperti adanya pondok, masjid, kiai, santri, dan pelajaran kitab Islam kelasik. Dengan lima elemen penting ini pondok pesantren bisa terbentuk. Dari lima elemen penting ini yang berada di pondok pesantren saya terangkan satu persatu di bawah ini :

1. MASJID Masjid merupakan lembaga pendidikan Islam yang sudah ada sejak masa Nabi. Masjid mempunyai peranan penting bagi masyarakat Islam sejak awal sampai sekarang. Masjid berfungsi sebagai tempat bersosialisasi, tempat ibadah, tempat pengadilan dan sebagainya. Tetapi yang lebih penting adalah sebagai lembaga pendidikan. Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, sarana yang pertama kali beliau bangun adalah masjid. Segala aktivitas umat Islam, baik yang berkaitan dengan pendidikan dan sosial ekonomi, pada waktu itu terpusat di masjid pada saat Islam menggerakkan ekspansi wilayah keluar Madinah dan Makkah, pembangunan masjid selalu mendapat perhatian utama bila umat Islam berhasil menguasi wilayah.29 Kata “Masjid” berasal dari bahasa Arab, ia merupakan isim makan (nama tempat), kata “Masjid” berasal dari kata kerja (fi’il) sajada-yasjudu-sujudan.

28H. Abd. Muin M dkk, Pesantren Dan Pengembangan Ekonomi Umat, (Jakarta: Cv.Prasati, 2007).h 17. 29Hanun Asrohah, M. Ag, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999) h.56. 25

Bertolak dari pengertian secara etimologi (tempat sujud) tersebut, maka dimana saja tempat di permukaan bumi ini bisa dinamakan masjid, sepanjang tempat tersebut digunakan untuk bersujud.30 Masjid tidak dapat dipisahkan dengan pesantren karena masjid ini sengat penting untuk kegiatan para santri seperti untuk sholat lima waktu, sholat Jum‟at dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik yang diajarkan langsung oleh kiai.

2. KIAI Kiai adalah orang yang memiliki lembaga pondok pesantren, dan menguasai pengetahuan agama serta secara konsisten menjalankan ajaran-ajaran agama. Tetapi ada lagi sebutan kiai yang ditunjukan kepada mereka yang mengerti ilmu agama, tanpa memiliki lembaga pondok pesantren atau tidak menetap dan mengajar di pondok pesantren. Kiai yang terakhir ini mengajarkan pengetahuan agama dengan cara berceramah dari desa ke desa, menyampaikan fatwa agama kepada masyarakat luas.31 Kiai merupakan elemen paling penting dari suatu pesantern. Kiai juga disebuat sebagai pendiri pesantren. Sudah wajar bahwa pertumbuhan suatu pesantren semata-mata bergantung pada kemampuan pribadi kiainya. Ada asal-usulnya, perkataan kiai dipakai untuk ketiga jenis gelar yang saling berbeda:32 1. Sebagai gelar kehormatan bagi barang-barang yang dianggap keramat: umpamanya,”Kiai Garuda Kencana” dipakai untuk sebutan Kereta Emas yang ada di Keraton Yogyakarta. 2. Gelar kehormatan untuk orang-orang tua pada umumnya. 3. Gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli agama Islam yang memiliki atau menjadi pemimpin pesantren dan mengajarkan kitab-kitab Islam Klasik kepada para santrinya. Selain gelar kiai, ia juga sering disebut seorang alim.

30Saeful Bahri, S. Ag, et. al. Studi Arkeologi Keagamaan Masjid Kuno Bersejarah, (Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2011) h.19. 31Sukamto, Kepemimpinan Kiai Dalam Pesantren, (Jakarta: LP3ES, 1999) h.85. 32Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Dapan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, Anggota Ikapi, 2011) h.93. 26

3. SANTRI Kata santri jika diartikan dalam bahasa Arab terdiri dari lima huruf, yaitu Yang mana setiap hurufnya memiliki kepanjangan serta pengertian yang .(سىتري) luas yaitu:33 yang memiliki arti Pelopor سَافِقُ الخَيْرِ adalah kepanjangan dari (س) a. Sin kebaikan seorang santri. Oleh sebab itu, setiap santri mesti memiliki jiwa pemimpin dalam melaksanakan kebaikan dalam hal apapun. Ia mesti menjadi pelopor dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. yang memiliki arti وَاسِبُ العُلَمَاءِ adalah kepanjangan dari (ن) b. Nun Penerus Ulama. Ulama atau di Indonesia lebih dikenal dengan Kiai atau Ajengan tidak bisa muncul begitu saja kecuali ia telah melalui tahapan-tahapan rumit dalam hal menuntu ilmu, sebelum kemudian Allah SWT meninggikan derajat keilmuannya ditengah-tengah masyarakat. Tentunya ia harus menjalani masa-masa menuntut ilmu serta penggemblengan dalam pembiasaan beribadah. Oleh sebab itu wajar jika santri dikatakan sebagai penerus ulama. yang memiliki arti Orangتَارِكُ الْمَعَاصِى adalah kepanjangan dari (ت) c. Ta yang meninggalkan kemaksiatan. Maksiat adalah sesuatu yang dilarang oleh agama. Sedangkan santri adalah orang-orang yang mendalami dan mempelajari agama secara menyeluruh. Wajar jika santri dikatan sebagai orang yang meninggalkan maksiat. yang memiliki arti Ridho رِضَى اهللِ adalah kepanjangan dari (ر) d. Ra Allah. Santri adalah orang yang sepatutnya mendapat ridho Allah SWT. Sebab ia berada dalam jalan pencarian ilmu agama. Dimana dalam beberapa keterangan, orang yang menuntut ilmu berada dalam ridho Allah SWT. .yang memiliki arti keyakinanاَلْيَقِيْهُ adalah kepanjangan dari (ي) e. Ya Keyakinan adalah sebuah keharusan bagi santri. Sebab ia berada dalam

33Marzooqie, Pengertian Santri dari segi filosofi bahasa,” artikel diakses pada tanggal 01, Agustus, 2017 dari http://chiyallmarzooqie.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-santri-dari-segi- filosofi-bahasa.html 27

koridor ilmu yang tidak diragukan lagi keuntungannya. Ia tidak boleh menyerah dalam proses tholabul ilmu. Karena apa yang ia usahakan akan berubah manis bila diserati keyakinan. Santri merupakan seorang yang sedang menuntut ilmu kepada seorang kiai dengan jangka waktu tidak tertentu dan santri ini juga harus tinggal di asrama atau pondok untuk menuntut ilmu agama. Menurut pendapat Zamakhsyari Dhofier santri dibagi menjadi dua yaitu : a. Santri mukim adalah seorang murid yang berasal dari daerah yang jahu dan yang dekat dengan pondok, mereka menetap didalam pondok pesantren. Santri mukim mereka harus tinggal di pesantren dan harus mengikutin kegiatan-kegiatan yang sudah diatur di pondok pesantren dan mereka juga harus memberikan ilmunya kepada santri-santri yang baru masuk atau lebih muda. b. Santri kalong adalah seorang murid yang berasal dari sekitar pondok pesantren, biasanya mereka hanya belajar ilmu agama di pondok pesantren, setelah mereka belajar ilmu yang diberikan oleh seorang kiai, lalu mereka pulang ke rumahnya sendiri. Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah pada awalnya sebelum pondok ini didirikan terdapat 7 santri kalong yang belajar ke Al-Qur‟aniyyah, dengan tujuan untuk belajar ilmu Al-Qur‟an ke pada pimpinan Al-Qur‟aniyyah. Lalu dari tahun ke tahun lama-lama tambah banyak yang belajar ke Al-Qur‟aniyyah. ketika memasuki tahun 2001 di mulailah pembuatan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah dan pengurusan legalisasi Akta Notrais serta menerima santri Mukim yang berjumlah 27 santri yang berasal dari masyarakat Tangerang Selatan, lama- kelaman santri berdatangan dari Wilayah Bogor, Jakarta, Bekasi dan lainya. nama Al-Qur‟aniyyah menyebar luas ke lapisan masyarakat dengan prestasinya yang di raih dalam dunia MTQ. Barulah santri berdatangan dari luar pulau Jawa seperti dari Riau, Lampung, NTT dan Lainya. Pada tahun 2012 sampai sekarang jumlah santri Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah mengalami peningkatan hal itu terjadi karena prestasinya yang membuat nama Al-Qur‟aniyyah terkenal di masyarakat 28

luas. Dengan jumlah santri saat ini kurang lebih 850 santri mukim, laki-laki 450 dan perempuan 400. Tabel 4

Data Santri Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah

160 140 120 100 80 Perempuan 60 Laki-Laki 40 20 0 2001-2002 2002-2003 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2008-2009 2009-2010 2010-2011 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017 2003-2004 2007-2008 2011-2012

4. PONDOK Pondok pesantren adalah sebuah tempat tinggal seorang yang mencari ilmu di mana dia harus belajar ilmu agama dan memperdalam ilmu itu dan untuk tinggal bersama-bersama dalam menuntut ilmu serta mereka juga harus di awasi dan di bimbing oleh seorang Ustadz yang lebih dikenal dengan sebutan „‟Kiai‟‟. Untuk asrama para santri ini berada dalam lingkungan komplek yang dimana komplek ini seorang kiai menyediakan tempat tinggal para santri laki dan perempuan, serta membuat masjid untuk beribadah dan juga menyediakan tempat untuk belajar seperti sekolah dan lainnya. Komplek ini pada umumnya dikelilingi oleh pagar yang berguna untuk membatasi pondok dan mengontrol keluar masuknya santri tersebut. 29

Menurut pendapat Zamaksyari Dhorier, ada tiga kompenen yang mengapa pesantren harus menyediakan asrama bagi para santri.34 - Kemasyhuran seorang kiai dapat dilihat dari ilmunya, tentang Agama Islam dan pengalaman belajar yang telah kiai lewati. Untuk dapat menggali ilmu dari kiai tersebut secara teratur dan dalam waktu yang lama, para santri harus meninggalkan kampung halamanya dan para santri harus menetap di dekat kediaman kiai dalam waktu yang lama. - Hampir semua pesantren yang berada di desa-desa dan di kota, pondok pesantren tidak terlalu banyak kaya di desa. Di desa tidak ada model kos- kosan seperti di kota-kota Indonesia pada umumnya dan juga tidak tersedia perumahan yang cukup untuk dapat menampung santri-santri. Dengan demikian, perlu adanya asrama khusus bagi para santri. - Adanya sikap timbal balik antara kiai dan santri, di mana para santri ini menganggap kiainya seolah-olah sebagai bapaknya sendiri, sedangkan kiai menganggap para santri sebagai titipan Tuhan yang harus senantiasa dilindungi. Sikap timbal balik ini menimbulkan keakraban dan kebutuhan untuk saling berdekatan terus menerus. Serta sikap ini juga menimbulkan rasa tanggung jawab di pihak kiai untuk menyediakan tempat tinggal bagi para santri. Di samping itu, dari pihak santri tumbuh perasaan pengabdian kepada kiainya, sehingga para kiai memperoleh imbalan dari para santri sebagai sumber tenaga bagi kepentingan pesantren dan keluarga kiai.

5. PENGAJARAN KITAB ISLAM KLASIK Pada masa lalu, pengajaran kitab Islam klasik, terutama karangan- karangan ulama yang menganut faham Syafi‟I, merupakan satu-satunya pengajaran formal yang diberikan dalam lingkungan pondok pesantren. Tujuan utama mereka belajar ilmu agama untuk memperdalam ilmu agama dan mencari

34Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Dapan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, Anggota Ikapi, 2011) h. 82. 30

pengalaman. Pengajaran kitab ini juga di ajarkan oleh kiai disuatu ruangan atau aula yang berada di pondok pesantren.35 Kitab-kitab yang diajarkan di pondok pesantren terutama kitab klasik dapat digolongkan ke dalam 8 kelompok jenis pengetahuan yaitu: 1.Nahwu dan Shorof 2.Fiqih 3.Ushul Fiqih 4.Hadits 5.Tafsir 6.Tauhid 7.Tasawuf 8.Cabang- cabang lain seperti Tarikh dan Balaghao. Islam merupakan komponen yang sangat penting didalam segi pengaruh terhadap masyarakat, serta mewarnai corak kehidupan di masyarakat. Di Indonesia, agama yang paling banyak dianut ialah Agama Islam. Jika dilihat dari letak geografis Jazirah Arab yang merupakan pusat penduduk Islam dengan Indonesia sangatlah jauh, tetapi persebaran Islam di Indonesia sangat luas.36 Peraturan Menteri Agama Nomor 03 Tahun 1979 mengklasifikasikan pondok pesantren menjadi empat tipe. Namun, keempat tipe ini bukan peraturan keharusan untuk dimiliki pondok pesantren, Karena varian pondok pesantren memang sangat beragam. Dalam PMA (Peraturan Menteri Agama) tersebut pondok pesantren dipetakan sebagai berikut : a. Pondok pesantren Tipe A, yaitu di mana para santri belajar dan bertempat tinggal di asrama lingkungan pondok pesantren dengan pengajaran yang berlangsung secara tradisional (sistem wetonan dan sorogan ). b. Pondok pesantren Tipe B, yaitu yang menyelenggarakan pengajaran secara klasikal dan pengajaran oleh kiai bersifat aplikasi, diberikan pada waktu- waktu tertentu, santri tinggal di asrama di lingkungan pondok pesantren. c. Pondok pesantren Tipe C, yaitu pondok pesantren hanya merupakan asrama, sedangkan para santrinya belajar di luar (madrasah atau sekolah umum). Kiai hanya mengawasi dan sebagai pembina para santri tersebut. d. Pondok pesantren Tipe D, yaitu yang menyelenggarakan sistem pondok pesantren dan sekaligus sistem sekolah dan madrasah. 37

35Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Dapan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, Anggota Ikapi, 2011) h.86. 36Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta: LSIK, 1996)h.1. 37Prof. Dr. H. Abd. Halim Soebahar, M. A, Kebijakan Pendidikan Islam Dari Ordonansi Guru Sampai Uu Sisdiknas, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2013)h.47. 31

B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Pondok pesantren Al-Qur‟aniyyah terletak di Jl. Panti Asuhan Ceger Rt 03/ Rw 12 No.06 Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, . Perintisan nama Al-Qur‟aniyyah dimulai pada tahun 1993. Digawangi oleh Dr. KH. M. Sobron Zayyan, SQ. MA, seorang putra Betawi di Kampung Ceger, Jurangmangu Timur Pondok Aren Tangerang Selatan, tepatnya kelahiran Tangerang 1970. Beliau merasa perihatin terhadap lingkungan sekitar Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah masih banyak mereka yang buta baca aksara Al-Qur‟an dan orang- orang yang tidak mampu dalam hal ekonomi, sehingga pimpinan tergerakan untuk mendirikan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang menampung banyak diantaranya anak-anak yang kurang mampu sehingga mereka dapat bersekolah di Al-Qur‟aniyyah. Beliau adalah seorang pemuda yang hidup hanya didampingi oleh seorang ibu yang sudah tua renta, karena ayahnya meninggal ketika beliau masih kecil (usia empat bulan), tetapi itu tak pernah menjadi penghalang bagi dirinya untuk menggeluti dunia Al-Qur‟an yang memang menjadi kegemarannya semenjak kecil. Keberhasilannya di dunia MTQ, membuat namanya mencuat kepermukaan terutama diwilayah Pondok Aren dan Tangerang. Beliau melanjutkan studinya di IPTIQ (Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur‟an), tentunya dengan kondisi yang apa adanya. Dengan dorongan dari orang tua serta kemauan dan kegigihannya yang keras, akhirnya beliau berhasil menyelesaikan studinya dengan hasil yang sangat memuaskan pada tahun 1996, dan menyandang gelar Master Agama (MA) pada tahun 2005 di Institut Ilmu AlQur‟an (IIQ) Jakarta. Bahkan saat ini beliau sudah menyelesaikan study untuk memperoleh gelar Doctor di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur‟an (PTIQ) Jakarta. Sebelum berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, awal tanahnya ini diberikan oleh orang tua beliau untuk di wakafkan sebagai tempat bernaung/ belajar anak-anak TPA dan berikutnya banyak donatur yang mewakafkan tanahnya di Al-Qur‟aniyyah dan juga pimpinan membeli beberapa sebidang tanah untuk sarana dan prasarana anak-anak yang pimpinan beli itu untuk sarana mereka, terutama para santriwan dan santriwati yang mukim di Al-Quraniyyah. 32

Ide awal terbentuknya nama Al-Qur‟aniyyah sebetulnya pimpinan belajar ke kiai Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah di Ulujami yang di pimpin oleh Kiai H. Husen Husin bin H. Husin. Setelah itu pimpinan membuat TPA dan pengajian remaja yang di sebut dengan IRQOH ( Ikatan Remaja Al-Qur‟aniyyah ). Maka dari sinilah mulai banyak usulan untuk mendirikan pondok pesantren dan akhirnya pada saat itu pimpinan berdiskusi dengan para kiai. Apa kira-kira nama yang pantas untuk majelis ta‟lim yang saat itu di pimpin. Guru saya mengatakan bikin aja namanya Al-Qur‟aniyyah. Setelah almarhum kiai saya meninggal, justru pondok pesantren yang berada di Ulujami, Pesanggerahan Jakarta Selatan. makin lama makin surut dan sampai akhirnya bubar pondok pesantren itu, sehingga saya melanjutkan sampai sekarang disini. Alhamdulillah berkat doa kiai Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah bisa terus berkembang berkat doa, restu, dan ridho kiai H. Husen Husin bin H. Husin. Saat kuliah di PTIQ Jakarta, beliau dipercaya untuk mengajar di MTS Islahuddiniyah dan di beberapa majlis ta‟lim remaja dan dewasa (dalam bidang seni baca Al-Qur‟an) di wilayah Kecamatan Pondok Aren dan sekitarnya. Santri pun mulai berdatangan untuk mengaji di kediamannya (santri kalong sebutannya). Kegiatan mengajar tersebut sudah mulai dilakukannya semenjak ia duduk di kelas 1 PGA, semua ia jalani dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Dia juga belajar kepada KH. Muhasyar Baran (kitab-kitab salaf) dan memperdalam seni baca Al- Qur‟an (ilmu naghom) kepada Ust Abdullah (Alm), H. Muhamad Nasir Ceger, KH. Husen Husien Ulujami Jakarta Selatan (Alm), KH. Muhammad Ali (Ulujami Jakarta Selatan-Qori Internasional), KH. Muhsin Salim, MA (Qori Internasional / Ilmu Qiroat Sab‟ah). Dan masih banyak guru-guru lainnya yang ikut mendidik beliau yang tidak disebutkan di sini. Kegiatan memperdalam Al-Qur‟an terus ia lakukan hingga saat ini.38 Dengan dukungan tokoh masyarakat serta aparatur pemerintah setempat, maka didirikanlah sebuah lembaga pendidikan dengan nama “Al-Qur‟aniyyah”.

38Wawancara pribadi dengan pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah Dr. H. M. Sobron Zayyan, SQ , MA. Tangerang, 25 Agustus 2017.

33

Saat itu, Al-Qur‟aniyyah barulah sebuah majlis ta‟lim ibu-ibu. Pada tahun kedua, didirikanlah TPA (Taman Pendidikan Al-Qur‟aniyyah) sebagai pondasi awal berdirinya lembaga pendidikan semi formal. Lambat laun, nama Al-Qur‟aniyyah semakin melambung, seiring dengan cemerlangnya prestasi para santri Al- Qur‟aniyyah baik TPA maupun Ta‟lim ibu-ibu dan remaja. Beriringan dengan itu, tuntutan masyarakat untuk memondokan anaknya di Al-Qur‟aniyyah pun semakain besar. Dengan kondisi aula yang seadanya, mulailah diterima santri untuk mukim yang saat itu berjumlah 7 orang. Pada tahun 2001, mulailah genderang Al-Qur‟aniyyah mulai ditabuh, Yakni dengan pengurusan Legalisasi Akta Notaris dan menerima santri mukim, serta dirayakannya MILAD Al-Qur‟aniyyah ke-VIII secara Akbar pada tahun 2001.Kemudian pada tahun 2002,santri mukim terus berdatangan hingga mencapai 60 orang. Akhirnya, H. Nasir, Drs. H. Hilman, MA, Ust Yunus, S. Ag, H. Syafi‟i, Drs. Sahlan, HD, dan para tokoh yang lainnya saling bekerja sama membangun Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah hingga sampai saat ini jumlah santrinya mencapai 850 orang santri mukim. Pembenahan Sistem Organisasi, Administrasi dan Manajemen pun terus diadakan perbaikan, seiring dengan orientasi Al-Qur‟aniyyah untuk Go Publik pada tahun 2003, dan dilanjutkan dengan pembentukan lembaga Pendidikan Formal SMP-IT pada tahun 2005 serta SMA-IT pada tahun 2008. Tentunya ini semua terjadi berkat kerjasama yang intens dan solid antara seluruh jajaran kepengurusan yayasan dan dewan asatidzah yang selalu mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam setiap pengambilan keputusannya.39

1. Struktur Organisasi Struktur susunan dewan pengurus Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.40

39Achmad Zulfahmi, “pengaruh musabaqah fahmil Qur‟an (MFQ) dalam meningkatkan prestasi belajr pai santriwan-santriwati Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah Pondok Aren Tangerang Selatan, (Skripsi S1 fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013), h.41. 40Data dari kantor seketaris Yayasan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, tanggal 12/ Oktober/2017. 34

A. Dewan Pembina : Ketua : Hj. Neneng Sakinah, S.Sos.i Anggota : 1. H.Djunaidi 2. H.Djainal Abidin 3. H.Abdul Gofur B. Dewan Pengawas : Ketua : Sahlan HA (Ketua) Anggota : 1. Abdul Latif Karim, M.Pd 2. Abdul Hamid 3. Muhasyar 4. H.Saadih C. Badan Pengurus Harian : 1. Ketua Umum : Dr. KH. M. Sobron Zayyan, MA. 2. Ketua I Bidang Pendidikan : Dr. Hj. Siti Amsariah, MA. 3. Ketua II Bidang Kepesantrenan&Sosial : Drs. H. Sahlan, HD. 4. Ketua III Bidang Sarana Prasarana & Usaha : H. M. Yunus, S. Ag. 5. Sekretaris Umum : Maulana Yusuf, M. Si. 6. Bendahara Umum : Moch.Halimi, AG, S. Pd.

Susunan Pelaksana Kegiatan Divisi, Unit, Lembaga, dan Organiasi Otonom

A. Divisi

1. Divisi Kesekretariatan Officer : Kesekretariatan : Romlah Hasan, S. Pd.

2. Divisi Kepegawaian 35

Officer : Kepegawaian : Irsyam Maulana, S.E.

3. Divisi Perencanaan, Anggaran, Operasional dan Evaluasi Kegiatan (Div.PAE) OffIcer : 1. Sunarto, S. Pd.

4. Divisi Promosi&Penerimaan Siswa Baru (Div.PPSB) Officer : 1. Ade Rusli, S. Kom.

5. Divisi Sarana, Prasarana, Logistik & Urusan Rumah Tangga Yayasan (Div.SAPRAN RT) Officer : Maulana Hasanudin, S. Pd.

6. Divisi Penerimaan&Monitoring Keuangan (Div.PMK) Officer :1. Arif Soebarkah, S. E.

7. Divisi Pengeluaran&Pelaporan Keuangan (Div.PPK) Officer :1. Nasrullah Jamaluddin. B. Lembaga 1. Lembaga Pengasuhan Santri (LPS) a. H. Jajang, LC. b. Kiroman Katibin. c. Dzulkarnain ali, S.Th. I. d. Abdul Rozak, S. .Pd e. Qurota A‟yun. f. Uswatun Hasanah. g. Aniszuhrotussholihah. 2. Lembaga Pengembangan Tahfidzul Qur‟an (LPTFQ) a. H. Anshorudin, MA. 3. Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur‟an (LPTQ) a. A. Fauzi Ridwan, S. Pd. 36

b. Ilham Mahmudin. 4. Lembaga Pengembangan Bahasa (LPBS) a. Pella Munaya. b. Team. 5. Lembaga Pengembangan Bakat (LPBT) a. H. M. Romlih Muslim, S. Pd. b. Abdul Mufarrich, S. Pd. 6. Lembaga Panti Asuhan (LPA) a. M. Sulaiman, S. Pd. b. Dian Hafidz, S. Pd. c. Fahmi Abdul Ajis. 7. Litbang dan jaminan mutu : a. Ahmad Dzulfahmi, S. Pd.

Keterangan:

Ketua satu : Bidang Akademik, yaitu SD, SMP, SMA, STKIP

Ketua dua memegang Lembaga Pengasuh Santri.

Bidang Kepesantrenan dan Humas

Lembaga Kepesantrenan, Lembaga Tahfidz, Lembaga Panti Asuhan, Lembaga Pengembangan Bakat, Lembaga Bahasa dan Seluruhnya.

Ketua Tiga

Mengawasi Anggaran Rumah Tangga.

2. Sarana dan prasarana Sejarah awal berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah tahun 1993 sarana dan prasarana yang berada di pondok pesantren pada saat itu diantaranya hanya terdapat gedung TPA dan Rumah Pimpinan. Untuk sekolah para santri 37

harus belajar di luar lingkungan pondok. Seiring dengan berkembangnya pondok pesantren Al-Qur‟aniyyah sarana dan prasarana pondok terus di tingkatkan seperti didirikanya Gedung Asrama para santri dan sekolah SMP IT tahun 2005 untuk para santri belajar. Sebelumnya mereka harus belajar di luar lingkungan pondok pesantren. Lalu tahun 2008 didirikanlah sekolah SMA IT. Keberhasilan begitu besar dengan dipengharuhi oleh fasilitas belajar atau sarana dan prasarana. Untuk sarana dan fasilitas yang dimiliki Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah diantaranya:41 - Gedung TK IT, - Gedung SD IT. - Gedung SMP IT. - Gedung SMA IT. - Asrama Putra. - Asrama Putri. - Laboratorium Komputer. - Lab Sains. - Masjid Al-Qur‟aniyyah. - Lapangan Olah Raga. - Klinik Umum dan Gigi. - Perpustakaan. - Wartel. - Alat Peraga. - Koperasi Pondok Pesantren. - Saung (Tempat Tunggu Orang Tua wali santri). - Minibus dan lainnya.

3. Sistem pendidikan Program pendidikan yang diterapkan di Al-Qur‟aniyyah adalah pola pendidikan terpadu dengan sistem Bording School.Yakni keterpaduan antara pendidikan formal dan

41Brosur Profil Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah 2016 h.8.

38

pendidikan non formal kepesantrenan dengan masa belajar selama 6 tahun. Dalam pendidiakan formal mengadopsi multiple intelligence dengan mengacu pada standar kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama, serta mengedepankan ciri khas Ilmu Al-Qur'an, sains, teknologi dan bahasa dengan sistem yang berkesinambungan. Kegiatan Al-Qur‟aniyyah (Non-Formal) pada umumnya sama saja dengan kegaitan-kegiatan yang dilakukan berbagai pondok pesantren. Mereka belajar kitab menggunakan kitab-kitab klasik, dimana kebanyakan kitab klasik itu hasil karya dari ulama-ulama terdahulu dari berbagai ilmu.42 Berikut kitab-kitab yang diajarkan di pesantren Al-Qur‟aniyyah yaitu: 1. Fiqih 2. Nahwu 3. Shorof 4. Tauhid 5. Tajwid 6. Tahfidz 7. Naghom 8. Ilmu Qiroat 9. Hadits 10. Kaligrafi 11. Muhadatsah 12. Rawi / Sholawat 13. Zikir / Tahlil 14. Tafsir 15. Balaghah 16. Ushul fiqh 17. Akhlak 18. Mustholahul Hadits 19. Ilmu Tashouf

42Brosur Profil Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah 2016 h.7

39

Dari semua pelajaran yang di ajarkan di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah maka santri diharapkan dapat mengamalkan ilmunya di masyarakat luas, dengan keperibadian yang berakhlakul karimah serta keperibadian yang tangguh dan mandiri. Untuk memperlancar kegiatan di pondok pesantren, maka Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah membuat jadwal aktivitas keseharian santri, untuk mengatur kegiatan dan mendisiplinkan para santri. Tabel 5 Jadwal Kegiatan Harian Santri Al-Qur‟aniyyah WAKTU KEGIATAN

03:00 - 04:30 Qiyamulail dan persiapan shalat Subuh 04:30 - 05:00 Shalat Subuh dan pemberian Mufrodat (kosa kata bahasa Arab) 05:00 - 06:00 Ta‟lim pagi (pengajian pagi) 06:00 - 06:45 Persiapan sekolah (mandi, makan pagi, dll) 06:45 - 13:00 Sekolah 13:00 - 14:00 Shalat Dzuhur dan istirahat (makan siang, dll) 14:00 - 15:00 Ta‟lim siang 15:00 - 15:30 Shalat Asar berjama‟ah 15:30 - 17:00 Pengembangan diri 17:00 - 18:15 Persiapan shalat Maghrib (mandi, makan, dll) 18:15 - 18:45 Shalat Maghrib berjama‟ah 18:45 - 19:30 Tadarus Al-Qur‟an (seluruh santri) 19:30 - 20:00 Shalat Isya‟ berjama‟ah 20:00 - 21:00 Ta‟lim malam (pengajian malam) 21:00 - 22:00 Belajar malam (belajar mata pelajaran sekolah) 22:00 - 03:00 Istirahat malam

40

4. Prestasi Santri Al-Qur’aniyyah Dalam hal prestasi di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah walaupun baru beberapa tahun berdiri tetapi sudah bisa menunjukan eksistensinya, baik dari segi pembangunan, maupun dalam hal memajukan pendidikan santrinya. Hal ini bisa dilihat bahwa Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah dapat membentuk serta menyalurkan bakat-bakat para anak santri khususnya di event perlombaan seperti MTQ dan sebagainya, sehingga memberikan kesempatan kepada santri untuk dapat meraih prestasi setinggi mungkin, bahkan banyak diantaranya santri yang sudah memperoleh kuota Haji dan Umroh secara geratis dari pemerintah berkat keikutsertaan dalam kegiatan tersebut. Hal ini yang membuat nama Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah dikenal oleh lapisan masyarakat, baik dari kalangan pemerintahan sampai lapisan masyarakat umum. Prestasi-prestasi Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah diantaranya:  Perwakilan Indonesia cabang Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Internasional di Libya tahun 2007.  Juara I Musabaqoh Syarhil Qur'an (MSQ) Tingkat Nasional Ke-XXII di Serang Banten Tahun 2008 Juara III Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ) tingkat Nasional Ke-XXII di Serang Banten Tahun 2008.  Juara I Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) 5 Juz Tilawah pada STQ Tingkat Nasional di Jakarta tahun 2007.  Juara II Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ) Tingkat Nasional ke-XX di Palangkaraya tahun 2003.  Juara I Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ) tingkat Provinsi Banten tahun 2007 Juara I Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ) Putri tingkat Provinsi Banten tahun 2007.  Juara I Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ) Putra tingkat Provinsi Banten tahun 2006.  Juara I Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ) Putri tigkat Provinsi Banten tahun 2008.  Juara I Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Golongan Remaja Putra tingkat Provinsi Sulawesi Utara tahun 2006. 41

 Juara I Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) I Juz Tilawah Putri tingkat Provinsi Banten Tahun 2006.  Juara II Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) 1 Juz Tilawah Putra Tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2006.  Juara II Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Golongan Remaja Putra Tingkat Provinsi Sulawesi Utara tahun 2006.  Juara I Marawis Remaja Tingkat Jabodetabek tahun 2007.  Juara I lomba Baca Puisi Putra antar SMP se-Kabupaten Tangerang tahun 2009.  Juara I MHQ 5 Juz Tilawah Putra Tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2010.  Juara II MTQ Golongan Kanak-Kanak Putri Tingkat Provinsi Bengkulu Tahun 2010.  Juara I MTQ Pada Cabang MSQ Tingkat Nasional XXIII di Bengkulu tahun 2010.  Juara Harapan I MTQ Golongan Tilawah Remaja Putra Pada MTQ Nasional XXIII Tahun 2010 di Bengkulu.  Juara I Lomba Marawis Sejabodetabek tahun 2011 di Jakarta Barat.  Juara I Golongan 10 Juz Putri Tingkat Provinsi Riau Tahun 2011.  Juara II Lomba MHQ Golongan 1 Juz Tilawah Putra Tingkat Provinsi Banten tahun 2011.  Juara I 5 Juz Tilawah Putra Golongan MHQ Tingkat Walikota Tangerang Selatan.  Juara I Lomba MHQ 1 Juz Tilawah Putri Tingkat Provinsi Banten Tahun 2011.  Juara I MFQ Putri Tingkat Provinsi Banten Tahun 2010 di Serang.  Juara I MSQ Tingkat Provinsi Papua Barat tahun 2010 di Papua Barat.  Juara I Tingkat Provinsi Riau Cabang MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an) Tahun 2012.  Juara I MHQ Tingkat Provinsi DKI Jakarta Golongan 10 Juz Putra Tahun 2012. 42

 Juara I MTQ tingkat Provinsi Banten Cabang (MFQ) Musabaqah Fahmil Qur'an Tahun 2012.  Juara II MTQ tingkat Provinsi DKI Jakarta Cabang (MHQ) Musabaqah Hifdzil Qur'an Golongan 1 Juz Tilawah Putra Tahun 2012.  Juara I MTQ Tingkat Nasional Cabang MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an) Golongan 10 Juz Putri Tahun 2012 di Ambon Utara.  Juara I MTQ Tingkat Nasional XXIV Cabang MFQ (Musabaqah Fahmil Qur'an) Tahun 2012 di Ambon Maluku Utara.  Juara MTQ Tingkat Nasional XXIV Cabang MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an) Golongan 10 Juz Putra Tahun 2012 di Ambon Maluku Utara.  Juara II MSQ (Muabaqah Syarhil Qur'an) Golongan Putra pada MTQ Tingkat Provinsi Banten Tahun 2013.  Juara II dan III MFQ (Muabaqah Fahmil Qur'an) Golongan Putra pada MTQ Tingkat Provinsi Banten Tahun 2013.  Juara I MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) cabang Qiro'at Sab'ah Putra pada MTQ Tingkat Provinsi Banten tahun 2013.  Juara I MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an) Cabang 5 Juz + Tilawah pada MTQ Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013.  Juara I MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an) cabang 5 Juz + Tilawah pada STQ tingkat Nasional di Provinsi Bangka Belitung Tahun 2013.  Juara Harapan I Cabang Tilawah MTQ Internasional di Moskow (Rusia) Tahun 2014.  Juara II Cabang Tilawah Golongan Remaja Putra Pada MTQ Nasional XXVdi Provinsi Kep. Riau Tahun 2014.  Juara II Cabang Syarhil Qur'an Pada MTQ Nasional XXVdi Provinsi Kep. Riau Tahun 2014.  Juara I Cabang MFQ RRI TVRI Tingkat Privinsi DKI Tahun 2014.  Juara I STQ Tingkat Nasional Golongan MHQ 20 Juz di Provinsi DKI Jakarta. 43

 Juara III STQ Tingkat Nasional Golongan MHQ 10 Juz di Provinsi DKI Jakarta.  Juara I MTQ PTQ RRI Tingkat Nasional di Palu.  Harapan I MTQ DMDI Tingkat Internasional di Malaysia.  Juara I MTQ Qiroat Sab'ah Putra tingkat Provinsi Banten tahun 2015.  Juara II MTQ Remaja Tingkat tingkat Provinsi Banten tahun 2015.  Juara I MFQ Putra Tingkat Provinsi Banten tahun 2015.  Juara I MSQ Putra Tingkat Provinsi Banten tahun 2015.  Juara I MFQ Putri Tingkat Provinsi Banten tahun 2015.  Juara III MSQ Putri Tingkat Provinsi Banten tahun 2015.  Juar II MQK wustho Putra Tingkat Provinsi banten di Lebak tahun 2015.  Juara Umum MTQ Tingkat SMP antar Pelajar se Tangerang Selatan di Kec. Serpong tahun 2015.  Juara I MTQ Golongan Q. Sab'ah putra Tingkat Kota Tangerang selatan di Kec. Setu tahun 2015.  Juara I MTQ Golongan Dewasa putra Tingkat Kota Tangerang selatan di Kec. Setu tahun 2015.  Juara I MTQ Golongan remaja putra Tingkat Kota Tangerang selatan di Kec. Setu tahun 2015.  Juara III MTQ Golongan kanak kanak putra Tingkat Kota Tangerang selatan di Kec. Setu tahun 2015.  Juara I MTQ Golongan murottal putra Tingkat Kota Tangerang selatan di Kec. Setu tahun 2015.  Juara II MTQ Golongan Kanak-kanak putra Tingkat Kabupaten Bekasi tahun 2015.  Juara I MTQ Golongan Remaja Putra Tingkat Kota Bandung tahun 2015.  Juara I Murottal Putra Tingkat Kota Jakarta Barat tahun 2015.  Juara I Tingkat Kanak-kanak Putra Tingkat Kota Jakarta Barat tahun 2015.  Juara I MTQ Golongan Dewasa Putra Tingkat Kota Jakarta Barat tahun 2015. 44

 Juara I MTQ Tingkat Nasional pada cabang Syarhil Qur‟an di Lombok- NTB tahun 2016.  Juara Terbaik II MTQ Antar Bangsa di Brunei tahun 2016.

C. Tokoh Pendiri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Dr. KH. M. Sobron Zayyan, MA. Dilahirkan di Tangerang pada tanggal 9 Oktober 1972. Terlahir dari seorang ayah yang begitu mencintainya, yakni bapak H. Muhammad bin Sirun dan seorang ibu yang sederhana, yakni ibu Hj. Pilus binti H. Husin. Di masa kanak-kanaknya Dr. KH. Muhammad Sobron Zayyan akrab disapa oleh masyarakat dengan panggilan “MARJAN‟‟. Karena pada waktu beliau masih kanak-kanak beliau rentan jatuh sakit dan kondisi fisiknya yang lemah, Nama „‟MARJAN‟‟ Pun akhirnya diganti menjadi “Sobron Tafl‟‟ oleh seorang ulama‟arif, yakni KH. Muhasyar Baran, sampai akhirnya keadaan berangsur membaik. Dimasa kanak-kanaknya Beliau menempuh pendidikan formal di SD dan pendidikan Agama MI Ishlahudinniyyah. Dimasa itu beliau meraih segudang prestasi yang patut dibanggakan seperti menjuarai Festival Anak Soleh Indonesia (FASI), Lomba Pramuka, Terlebih di Musabaqoh Tilawatil Qur‟an (MTQ). Pada masa sekolah beliau menghilangan kata “Tafi” dari namanya dengan nama yang lebih singkat yaitu “Sobron”. Beliau menghabiskan masa Studynya di SLTP dan PGA dengan gemilang, sampai pada suatu ketika beliau sedang menjalani praktek kerja lapangan di akhir masa Studynya di PGA beliau bertemu dengan KH. Muhammad Yusuf. Lalu sang kiai melengkapi nama beliau menjadi “ Muhammad Sobron Zayyan‟‟. Hidup dibawah garis kemiskinan dan telah menjadi yatim sejak usia 6 tahun tidak membuatnya berputus asa dan menyerah dalam kehidupan. Baginya akhlak dan berprestasilah yang menjadi tolak ukur bagi pemuda sejati untuk meraih cita-cita yang di harapkan. Beliau terus berusaha dan berjuang untuk bangkit melangkah dari segala macam hinaan yang menjatuhkannya, hingga beliau sampai puncak karirnya didunia MTQ pada akhir masa pencarian jati dirinya. Beliau meraih juara pertama Musabaqoh Fahmil Qur‟an pada MTQ 45

Nasional di Provinsi D.I Yogyakarta dan dengan prestasinya yang sangat luar biasa oleh gubenur Provisi Jawa Barat di berihadiah berupa ongkos Haji ke tanah suci Mekkah. Hal itu tidak semata-mata beliau raih dengan mudah. Berbagai masalah, cobaan, gangguan serta probelematika hidup yang kian datang dan menghujam telah beliau hadapi dan dapat meneguk manisnya keberhasilan akhir usahanya. Adapun guru-guru besar yang telah berjasa dalam keberhasilan beliau diantaranya adalah : KH. Nasir, KH. Muhammad Ali, H. Abdullah. H. Adll Azhari Nasutiyon, H. Ahmad Muhajir, dan lainnya. Setelah melewati perjalanan panjangnya di masa sekolah, beliau kembali melanjutkan program study di perguruan tinggi ilmu Qur‟an (PTIQ) Jakarta. Dengan bermodalkan tekat serta keyakinan yang kuat beliau dapat menyelesaikan Program S1 dan menyandang gelar serjana. Haus akan ilmu pengetahuan, beliau kembali melanjutkan gelar S2 Di Institut Ilmu Qur‟an (IIQ) Jakarta dan berhasil meraih gelar Master Agama, tidak cukup dengan itu beliau melanjutkan pendidikannya di PTIQ Jakarta,untuk mencapai gelar “Doktor”, dengan usaha yang keras, serta niat yang gigih beliau, maka tercapaikanlah pendidikan S3 yang beliau tempuh, pada tanggal 28 November 2016 resmilah beliau mendapatkan gelar doktor maka lengkaplah nama beliau menjadi “Dr. KH. M. Sobron Zayyan, SQ, MA”. Sejak berusia 10 tahun beliau memiliki mimpi kecil yaitu ingin membangun musholah di dekat rumahnya. Namun takdir berkata lain, usaha dan doa beliau melampaui jauh dari mimpinya itu, sehingga saat ini beliau telah berhasil mendirikan pondok pesantren yang diberikan nama “PONDOK PESANTREN AL-QUR‟ANIYYAH‟‟. Berkat kegigihan beliau Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah berdiri tegak menghasilkan generasi-generasi berjiwa Qur‟ani dan menebarkan wangi harum bunyi Al-Qur‟an ke pelosok negeri dengan sayap- sayap Qur‟annya. Meski telah mengalami jatuh bangun, bangkit, tersungkur sejak tahun 1993, Nama Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah kini telah terkenal di Nusantara. 46

Adapun pengalaman organisasi yang telah dilalui oleh pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah diantaranya:43 - Tahun 1991 sampai sekarang (Pimpinan Yayasan Al-Qur‟aniyyah). - Tahun 1994 sampai 2009 (Dewan Hakim MTQ Tingkat Kabupaten Tangerang). - Tahun 2008 sampai 2010 (Pengurus LPTQ Kota Tangerang Selatan). - Tahun 2010 sampai sekarang (Ketua Bidang Pembinaan LPTQ Kota Tangerang Selatan). - Tahun 2012 sampai sekarang (Pengurus IPHI Kota Tangerang Selatan). - Tahun 2014 sampai 2019 (Pengurus MUI Kota Tangerang Selatan). - Tahun 2014 sampai 2019 (Ketua LPTQ Kecamatan Pondok Aren). - Tahun 2006 sampai sekarang (Pembina Kafilah MTQ Propinsi Banten). - Tahun 2014 sampai 2019 (Pengurus LPTQ propinsi Banten). - Tahun 2006 sampai 2009 (Pengurus IPQAH Jakarta Selatan). - Tahun 2012 sampai 2014 (Dewan Hakim RRI Tingkat DKI Jakarta Cabang Fahmil Qur‟an dan Taushiyah/pidato). - Ketua Yayasan dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah. Karya beliau yang telah dibuat dan diterbitkan berupa buku: 1. DAHSYATNYA SHOLAT SUNNAH 2. KELURGA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR‟AN 3. ENSIKLOPEDI IBADAH MUSLIM SEHARI-HARI 4. BELAJAR ILMU TAJWID

D. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Sebuah pesantren harus memiliki visi yang jelas yang dapat di implementasikan dalam setiap tindakan dan program yang tersusun rapih dalam

43H. Amirulloh Syarbini, M. Ag. dan Drs. H. M. Sobron Zayyan, Ma. Ensiklopedi Ibadah Muslim Sehari-hari, (Bandung: Fajar Media,2014). h 702. 47

suatu kegiatan. Visi atau tujuan jangka panjang akan menjadi cita-cita yang berdampak pada sikap optimis dan harapan di masa yang akan datang. Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas yaitu : 1.Visi Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah Visi Al-Qur‟aniyyah ialah merupakan gambaran cita-cita yang ingin diwujudkan melalui semua kegiatan yakni, unggul dalam pengkajian terhadap Al- Quran, sains dan teknologi, serta berakhlakul karimah. Unggul dalam pengkajian Al-Qur‟an adalah menjadikan santri yang lulusan dari Al-Qur‟aniyyah dapat memahami isi Al-Qur‟an, mengamalkan ajaran Al-Qur‟an ke pada masyarakat luas yang telah di dapat di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, mahir dalam penguasan seni baca Al-Qur‟an, Tahfidzul Qur‟an, Ilmu Qiro‟at Al-Mutawatirah dan lainnya. Sains dan teknologi adalah agar santri memiliki kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan seperti menguasi ilmu komputer dan lainnya. 2. Misi Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah Suatu keharusan di dalam dunia pendidikan adalah melakukan perubahan- perubahan dan penyesuaian seirama dengan arus modern. Dengan bijak para tokoh-tokoh pendidikan di lingkungan Al-Qur‟aniyyah, membuat langkah baru yang diharapkan cukup mengena dalam membuat metode pendidikan yang baik, dengan Misi44 sebagai berikut : - menjadikan Al-Qur‟aniyyah sebagai salah satu pusat pendidikan dan pengembangan Islam terpadu untuk menghasilkan manusia yang bertaqwa. - menciptakan pemimpin yang cerdas, kreatif, dinamis, dan berwawasan global. - mencetak manusia yang mampu bersosialisasi di masyarakat dengan berakhlakul karimah.

44Brosur Profil Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah 2016 h.6. BAB IV PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYYAH

A. Bidang Pendidikan Pendidikan merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Dengan adanya pendidikan dapat kita ketahui bagaimana kemajuan dan perkembangan dalam suatu bangsa. Maka dalam hal ini pendidikan sangat diperlukan dalam aspek kehidupan mulai dari lingkungan kelurga, lingkungan masyarakat dimana kelak seorang anak akan menjadi anggota masyarakat serta sebagai penyelenggara pendidikan sehingga dapat membawa perubahan khususnya perubahan lingkungan sekitar masyarakat. Menyadari akan pentingnya hal ini Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah mulai berkiprah dalam bidang pendidikan, sebelum Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah ini berdiri awalnya pondok pesantren ini sebuah lembaga pendidikan yang bernama TPA dan kemudian taman pendidikan Al-Qur‟an. Pendidikan berasal dari kata ”didik” yang mendapat awalan “pen” dan akhiran “an”. Berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.45Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia, sampai dan dimanapun mereka berada. Pendidikan sangatlah penting sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui bakat yang mereka miliki. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan dan menata keberhasilan pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari kualitas SDM yang ada, sebagai upaya yang harus ditempuh yaitu melalui pendidikan yang memadai. Untuk mencapai tujuan tersebut harus ada sarana pendidikan atau lembaga pendidikan dan alat pendidikan.

45Daud Ali, Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995)h.149.

48

49

Lembaga pendidikan pondok pesantren di Indonesia memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang. Dengan membicarakan pendidikan pondok pesantren, kita dapat mengetahui peran, fungsi dan kontribusi pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dan dakwah Islam dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia. Peranan dari pondok pesantren Al-Qur‟aniyyah tentu sangat banyak. Di bidang pendidikan, dari mulai sekitar lingkungan Pondok Pesantren Al- Quraniyyah terutama di Kecamatan Pondok Aren kota Tangerang Selatan masih banyak mereka yang buta aksara Al-Qu‟ran, sehingga mereka perlu adanya bimbingan, adanya pencerahan terhadap baca tulis Al-Qur‟an, yang kita harapkan kedepanya mereka menjadi orang-orang yang cinta ke pada kitab sucinya. Disekitar kecamatan Pondok Aren banyak sekali orang-orang yang tidak mampu dalam hal ekonomi. Secara ekonomi mereka dinyatakan tidak mampu dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan formal, sehingga pimpinan tergerakan untuk mendirikan pondok pesantren yang menampung banyak diantaranya anak-anak yang kurang mampu, sehingga mereka bukan hanya pintar di bidang Al-Qur‟an tetapi juga secara formal mereka bisa menyelesaikan dari SD, SMP, SMA bahkan ada beberapa pimpinan langsung memberikan beasiswa kuliah S1.46 Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah awal berdirinya hanya pondok pesantren saja, pada tahun 2005 didirikanlah sekolah di pesantren untuk lebih mempermudah mengontrol santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Al- Qur'aniyyah, dari mulai TK, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi STKIP. Perkembangnya cukup luar biasa bahkan santri saat ini sekitar 850 lebih. Jadi sudah banyak mengeluarkan alumni yang berkualitas. Pengaruhnya sangat positif sekali, dari bidang pendidikan. Memang santri Al-Qur'aniyyah di kader menjadi ustad ustazah yang bisa berkecimpung langsung di masyarakat.47

46Wawancara pribadi dengan pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah Dr. H. M. Sobron Zayyan, SQ, MA. Tangerang, 25 Agustus 2017. 47Wawancara pribadi dengan Ustadz H. M. Romlih Muslim, S. Pd. selaku pengurus harian Yayasan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, Tangerang 09, Desember 2017 50

1. Qiro‟at Sab‟ah atau Qiro‟at Tujuh adalah macam cara membaca Al- Qur‟an yang berbeda. Disebut Qiro‟at tujuh karena ada tujuh imam Qiro‟at yang terkenal masyhur yang masing-masing memiliki langgam bacaan tersendiri. Tiap imam Qiro‟at memiliki dua orang murid yang bertindak sebagai perawi. Tiap perawi tersebut juga memiliki perbedaan cara membaca Al-Qur‟an, sehingga ada empat belas cara membaca Al- Qur‟an yang masyhur. Perbedaan cara membaca itu sama sekali bukan dibuat-buat oleh imam Qiro‟at maupun oleh perawinya. Cara membaca tersebut merupakan ajaran Rasulullah dan memang seperti itulah Al- Qur‟an diturunkan. Di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang menjadi mata pelajaran favorit yaitu Qiro‟at Sab‟ah yang di ajarkan langsung oleh pimpinan. 2. Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) adalah lomba membaca Al-Qur‟an dengan lagu. Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah sangat berperan penting dalam lomba MTQ.

B. Bidang Dakwah Arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar atau ilmuwan adalah sebagai berikut: 1. Pendapat Bakhial Khauli, dakwah adalah satu proses menghidupkan peraturan-peraturan Islam dengan maksud tujuan memindahkan umat dari satu keadaan kepada keadaan lain. 2. Pendapat Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk mengajarkan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pendapat ini juga selaras dengan pendapat Al-Ghazali bahwa amr ma‟ruf nahi munkar adalah inti gerakan dakwah dan penggerak dalam dinamika masyarakat Islam. Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, metode dakwah ialah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da‟I kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengandung 51

arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia48. Sumber metode dakwah yang terdapat di dalam Al-Qur‟an menunjukan ragam yang banyak, misalnya “hikmah nasihat yang benar dan mujadalah atau diskusi atau berbantah dengan cara yang paling baik”(Q.S.al-Nahl:125). Dari sumber metode itu tumbuh metoda-metoda yang merupakan operasionalisasinya yaitu dakwah dengan lisan, tulisan, seni dan bil-hal. Dakwah dengan lisan berupa ceramah, seminar, symposium, diskusi, khutbah, dan lain-lain. Dakwah dengan tulisan berupa buku, majalah, surat kabar, spanduk, pamplet, lukisan dan lain-lain. Dakwah bil-hal berupa perliaku yang sopan sesuai dengan ajaran Islam, memelihara lingkungan, mencari nafkah dengan tekun, ulet, sabar, semangat, kerja keras, menolong sesama manusia, misalnya mendirikan rumah sakit, mendirikan dan memelihara anak yatim piatu, mendirikan lembaga pendidikan, mendirikan pusat-pusat pencaharian nafkah seperti pabrik, pusat perbelanjaan dan lain-lain49. Dakwah merupakan kewajiban atas semua umat Islam, bukan semata-mata tugas kiai saja, tetapi seluruh elemen yang ada di pesantren, Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah masih selalu mengembangkan kegiatan dakwahnya kepada Majlis Ta‟lim dan pengajian rutin. Pengajian ibu-ibu setiap hari Jum‟at yang diikuti oleh masyarakat sekitar pondok pesantren. Dalam hal ini supaya ibu-ibu sekitar bisa mendapatkan ilmu atau wawasan tentang agama Islam. Dan juga ada dakwah untuk para santri. Setelah kelas enam pondok, mereka harus terjun langsung kemasyarakat untuk mengajarkan ilmu yang mereka dapat selama mereka belajar di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah. Program ini di namakan P2K (Program Pengabdian Kemasyarakatan). Program ini di cetuskan oleh para pengurus harian Yayasan Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah pada tahun 2007. Tujuan program ini mengenalkan Al-Qur‟aniyyah kepada masyarakat luas dan menyampikan pesan Al-Qur‟an kepada masyarakat

48M. Munir, S. Ag, MA, Metode Dakwah, (Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2006)h.7. 49Wardi Bachitar, Metodologi Penelitian Dakwah, (Pamulang: Logos Waacana Ilmu, 1997)h.35. 52

tentang Qira‟at Mutawatir.50 Dan juga untuk para guru-guru yang mengajar di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah juga ikut serta dalam bidang dakwah yaitu dana sosial untuk membantu santri yatim, dana ini di dapat dari hasil guru-guru yang mengajar di pondok pesantren. Dengan gaji mereka di potong beberapa persen untuk para santri yatim dan yang tidak mampu.

C. Bidang Sosial Keagamaan Hubungan pondok pesantren dengan masyarakat sekitar tentunya sangat berbeda-beda dengan fungsi dan peranan pesantren serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan di pondok pesantren. Peranan aktif yang telah di lakukan di Al- Qur‟aniyyah di tengah-tengah masyarakat selain sebagai pusat pendidikan agama Islam dan juga aspek sosial yang mampu mendorong masyarakat sekitar lingkungan pondok pesantren. Peranan pesantren memberikan distribusi dalam pengetahuan di masyarakat sekitar pondok. Sebagai mahluk hidup, manusia tentunya saling membutuhkan satu sama lain. Mereka tidak dapat hidup sendiri-sendiri, harus saling tolong menolong sesama manusia dan bekerjasama antar manusia dalam hal kebaikan. Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah tidak hanya berfungsi sebagai lembaga agama saja, tetapi juga sebagai lembaga sosial yang berusaha memecahakn masalah-masalah kemasyarakatan para santri juga dilatih untuk hidup bermasyarakat sebagimana layaknya mereka dibimbing untuk dapat mengetahui keadaan masyarakat tersebut. Secara tidak langsung mereka dituntut untuk terjun langsung ke masyarakat untuk beradaptasi, program ini sudah di terapkan di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang di namakan P2K (Program Pengabdian kemasyarakatan). Hal ini memperlihatkan bahwa Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah merupakan pesantren yang aktif dalam bidang sosial kemasayarakatan. Selain secara turun kelapangan untuk mengajarkan tentang ilmu

50Wawancara pribadi dengan Drs. H. Sahlan, HD selaku Ketua II Bidang Kepesantrenan dan Sosial Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, Tangerang 02 November 2017.

53

yang telah di pelajari di pondok pesantren tersebut dan memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat yang bersifat materi maupun non-materi. Dalam hal ini Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah terdapat beberapa kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat sekitar diantaranya : 1. Pemberian santunan kepada janda, jompo, anak yatim dan fakir miskin. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengalaman terhadap ajaran Islam (Al-Qur‟an dan Sunnah). Sumbangan serta santunan yang diberikan kepada janda, jompo, anak yatim dan fakir miskin yang membutuhkan. Kegiatan ini rutin di lakukan di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah setahun sekali pas waktu satu Muharram. Sumbangan yang di berikan ke pada mereka berupa sembako dan uang. 2. Pemotongan dan pembagian hewan Qurban Kegiatan ini dilakukan setiap hari Raya Idul Adha. Al-Qur‟aniyyah selalu mengadakan pembagian hewan qurban ke pada masyarakat sekitar. Dengan cara di berikan kupon ke pada masyarakat yang berhak mendapat daging hewan qurban tersebut. Untuk pemotongan hewan qurban Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah melibatkan santri, para alumni, dewan pengurus dan masyarakat sekitar. Ini adalah bukti bahwa Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah peduli kepada masyarakat sekitar. Dengan memberikan hewan qurban, diharapkan masyarakat menyadari pentingnya hidup berbagi, rukun dan tidak membeda-bedakan kelas, serat hidup harmonis. 3. Menerima titipan zakat, infak, dan shodaqoh. Kegiatan ini dilakukan setiap saat. Adapun zakat fitrih ini dilakukan setahun sekali pada bulan suci Ramadhan. Zakat, Infak, dan Shodaqoh tersebut kemudian disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya. 4. Pawai keliling sekitar pondok pesantren. Kegiatan ini dilakukan ketika hari-hari besar seperti peringatan satu Muharram dan hari santri nasional. Santri dan masyarakat sekitar diajak keliling untuk melakukan pawai untuk memperingati hari-hari besar tersbut. Sebelum berangkat keliling kampung para santri dan masyarakat sekitar diberikan kupon undian untuk mendapatkan hadiah. Kupon undian ini bertujuan untuk 54

menyemangati mereka dalam pawai keliling kampung. Setelah mereka selesai pawai mereka beristirahat sambil menunggu siapa saja yang mendapatkan hadiah. Hadiah berupa Sepeda, Kipas Angin, Kompor Gas, dan Lainya.

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN Dari uraian di atas penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Perintisan nama Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah dimulai pada tahun 1993 oleh Dr. KH. M. Sobron Zayyan, SQ. MA, seorang putra Betawi di kampung Ceger, Jurangmangu Timur Pondok Aren Tangerang Selatan. Beliau merasa prihatin di lingkungan sekitar Pondok Pesantren Al- Qur‟aniyyah masih banyak yang buta baca aksara Al-Qur‟an dan orang- orang yang tidak mampu dalam hal ekonomi, sehingga pimpinan tergerak untuk mendirikan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang menampung anak-anak yang kurang mampu sehigga mereka dapat bersekolah di Al- Qur‟aniyyah. 2. Perkembangan Yayasan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah di Pondok Aren, Tangerang Selatan, terkini mengalami kemajuan yang sangat pesat, dengan bertambahnya santri yang masuk ke pesantren, anak-anak SD dan TK yang belajar di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah. Segi sarana dan prasarana pun mengalami perkembangan dengan berdirinya gedung sekolah dan asrama para santri. 3. Metode yang diterapkan di Al-Qur‟aniyyah berupa pola pendidikan terpadu dengan sistem Bording School. Yakni keterpaduan antara pendidikan formal dan pendidikan non formal kepesantrenan dengan masa belajar selama 6 tahun. Pendidiakan formal mengadopsi multiple intelligence dengan mengacu pada standar kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama, serta mengedepankan ciri khas Ilmu Al-Qur'an, sains, teknologi dan bahasa dengan sistem yang berkesinambungan. Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah hingga saat ini sudah banyak memberikan prestasi-prestasi kepada masyarakat maupun santri sendiri terutama dalam lomba MTQ maupun yang lainya. Pondok pesantren Al-Qur‟aniyyah sudah mendapat prestasi MTQ dari mulai tingkat nasional sampai internasional.

55

56

B. SARAN-SARAN 1. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut terkait dengan perkembangan kemajuan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang meneruskan penelitian ini. 2. Diharapkan dengan adanya penelitian ini secara tertulis bisa memberikan informasi tentang lembaga pendidikan Islam yang ada di Pondok Aren.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ali, Daud, Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995. Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Asrohah, Hanun, Sejarah Pendidikan Islam Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999.

Bahri, Saeful, Studi Arkeologi Keagamaan Masjid Kuno Bersejarah Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, Jakarta, 2011.

Bachitar, Wardi, Metodologi Penelitian Dakwah Pamulang: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren studi pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Dapan Indonesia Jakarta: LP3ES, Anggota Ikapi, 2011.

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Enskilopedia Islam. Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Haeve, 1994.

Haedari, H. Amin, Refleksi Pesantren Otoritik dan Prospektif. Jakarta: Ciputat Institute, 2007.

Hafiduddin, Didin, Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani P RESS, 1988.

Halim, Abd. Soebahar, Modernisasi Pesantren Studi Transformasi Kepemimpinan Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantren Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2013.

Halim, Abd. Soebahar, Kebijakan Pendidikan Islam dari Ordonansi Guru sampai Uu Sisdiknas Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.

57

58

HM, Abd. Muin, Pesantren dan Pengembangan Ekonomi Umat Jakarta: Cv. Prasati, 2007.

Hanun, Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam Jakarta: PT LOGOSO Wacana Ilmu, 1999.

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Jakarta: LSIK, 1996.

Karim, Abdul, Islam dan Kemerdekaan Indonesia Yogyakarta: Sumbangan Press Yogyakarta, 2005.

Kartodirdjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Social dalam Metode Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Madjid, Dien dan Wahyudhi, Johan, Iilmu Sejarah sebuah Pengantar. Jakarta: Prenada Media Group 2014.

Mashud, Sulthon, dan Khusnurdilo, Moh, Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Dia Pustaka 2005.

M. Saefuddin, Ahmad, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam. Jakarta: CV Rajawali, 1987.

Munir, M, Metode Dakwah Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2006.

Musyarrofah, Umi, Dakwah KH.Hamam Dja’far dan Pondok Pesantren Pabelan. Jakarta: CeQDA, LPJM, 2009.

Nasuhi, Hamid, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi. Jakarta: ceqda, UIN Syarif Hidayatullah. 2007.

Qomar, Mujamil, Pesantren dari Transformasi Metologi Menuju Demokratisasi Institusi Jakarta: Erlangga, 2005.

Ridwan Muhammad Lubis, Pemikiran Sukarno Tentang Islam. Jakarta: CV. Masagung, 1992. 59

Said, Mohamad dan Affan, Juminar, Mendidik dari Zaman ke Zaman. Bandung: Jemmars, 1987.

Sukamto, Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren Jakarta: LP3ES, 1999.

Syarbini, Amirulloh dan M. Sobron Zayyan, Ensiklopedi Ibadah Muslim Sehari- hari Bandung: Fajar Media 2014.

Listyani Sri, Kecamatan Pondok Aren Dalam Angka Tahun 2013, Pondok Aren: BadanPusat Statistik Kota Tangerang Selatan.

Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren Jakarta: Gema Insani Press, 1997.

Ziemek, Manfrd, Pesantren dan Perubahan Sosial Jakarta: P3M, 1986. Internet dan Artikel

Brosur Yayasan Pendidkan Islam Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.

Data dari kelurahan Jurang Mangu Timur.

Data dari Kementrian Agama Tangerang Selatan.

Data dari Kantor seketaris Yayasan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah. http://kamusbahasaindonesia.org/pendidikan http://chiyallmarzooqie.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-santri-dari-segi- filosofi-bahasa.html

Wawancara

Dr. H. M. Sobron Zayyan, SQ, MA (Ketua Umum)

Drs. H. Sahlan, HD. (Ketua II Bidang Kepesantrenan dan Sosial )

Dr. Hj. Siti Amsariah, MA. (Ketua I Bidang Pendidikan)

Ustadz H. M. Romlih Muslim, S. Pd. (Ketua Pengembangan Bakat)

Pahmi Ubaidillah, S. Pd, I. (Wakil Kepala Sekolah SMA IT ) 60

Ahmad Fauzi Ridwan, SQ (Alumni Al-Qur‟aniyyah )

Lili Ardian, S. Pd. I. (Alumni Al-Qur‟aniyyah )

Ilham Mahmuddin, SQ (Alumni Al-Qur‟aniyyah )

Dede Suparman, SE (Alumni Al-Qur‟aniyyah )

Abdul Mufarrich, M. Pd. I (Alumni Al-Qur‟aniyyah )

Rohim Koebanu (Santri Al-Qur‟aniyyah )

M. Yuda Sel lawan (Santri Al-Qur‟aniyyah )

Restu Darma Andika (Santri Al-Qur‟aniyyah )

Max A. M Adu (Santri Al-Qur‟aniyyah )

丁angerang Selatan,23 Januari 2018

Nomor :078/YASPIQノ 1/2018 Lamp Hal :PenerrmaarP′z′ Pe″e〃fian “

Kepada Yth :

Kaprodi Teknik I nformatika

Assalam u'alaikum Warah matu I lah i Waba rakatu h,

Berdasarkan Surat Nomor : Un.01/F2lPP.00.912711212016 Perihal Permohonan ljin Penelitian kepada mahasiswa :

Nama :Waliman NIM :1112022000039 Program Studi :Seiarah Dan Peradaban lslam Jenjang : Strata Satu ( 51 ) Semester : Xll ( Dua belas ) Judul Skripsi : " Sejarah Berdiri Dan Berkembangnya Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah Tahun 1 993-201 5"

Bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas dapat kami terima untuk melaksanakan Penelitian di Yayasan kami terhitung

mulai 17 Juli s.d 10 September 2017 .

Wassa lam u'a lai kum Wa rahmatu I lahi Waba rakatu h.

Yayasan Pendidikan lslam Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah

Ketua Umum

」IPani Asuhan Ceger No 6 Ju「angmangu Tlmur Pondok Aren Tange「 ang Selatan 15222 Telp(021)7319421/73440835,Hp 08158968401/0811916942,Fax (021)73440835 KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAⅣI NEGERI(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ADAB DAN HUⅣ 質ANIORA

JI.lr.H.Juanda No.95′ Ciputat 15412′ 」akarta′ lndonesia Telp.(021)7443329′ Fax.(021) 7493364 Nomor:un.01/F2/PP.00.9. /2016 lakarta,/Desem ber 2016 Larnp. :¨ Hal :lzin Penelitian

Kepada Yth. Kepala ponok pesantren Al-eur'aniyyah Jl panti asuahan ceger no 6 jurangmangu timur Pondok aren tangrang selatan LSZZZ

Assolomu'aloikum Wr. Wh.

Dengan hormat kami sampa ikan bahwa : Nama waaliiman NIM 1112022000039 Fakultas Adab dan Human:o ra Program Studi Sejarah Kebudayaan:slam Semester lX(Sembilan} Tahun Akademik 2016/2017 Alamat JI.sawah balong srengseng kembangan iakarta barat No. Handphone 089685759935

adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program studi llmu sejarah Kebuayaan lslam, yang sedang menyusun proposal

skripsi berjudul " Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Pondok pesantren Al-

Qu/aniyyah Tahun 1993-2015 ". Mahasiswa tersebut memerlukan data untuk

Penulisan Proposal Skripsi. Untuk itu kami mohon Bapak/lbu dapat memberi izin melakukan penelitian di lembaga yang Bapak/lbu pimpin.

Demikian atas bantuan dan kerjasama Bapak/lbu, kami ucapkan terima kasih.

Wassa lo mu' olo iku m Wr. Wb.

Dekan,

l(||:l::淵 I棚 ]is04 KEPIENTERIAN AGAPIA UNIVERSITASISLAM NEGERI(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ADAB DAN H■「MANIORA

J lr H 」uanda No 95,Ciputat 15412,Ja karta′ lndonesia Telp.(021)7443329′ Fax(021)7493364 Nomor : Un.j7/F2/PP.00.9/ ogq /2017 lakarlaplanuari 2017 Lamp. : - Hal : lzin Penelitian

KepadaYth. Kelurahan jurang manBu timur Jl. Kantor Desa Pondok Aren,Tangerang, Banten, lndonesia

Asso I a mu' a I oiku mW r, Wb.

Dengan hormat kami sampai kanlrahwa : Nama Waaliiman NIM 1112022000039 _ Fakultas Adab dan Human:ora Program Studi Seiarah kebudavaan islam Semester lX(Sembilan) Tahun Akademik 2016/2017 Alamat JI.Sawah balong′ srengseng rt 002 rw 004 kec.Kembangan′ Jakarta barat No. Handphone :089685759935

adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta prograin Studi llmu Perpustakaan, yang sedang menyusun Proposal skripsi berjudul "sejarah Berdiri dan Berkembangnya Pondok Pesantren Al-Qu/aniyyah Tahun' 1993-2015". Mahasiswa tersebut memerlukan data untuk Penulisan Skripsi' Untuk iturkami mohon Bapak/lbu dapat memberi izin melakukan penelitian di lembaga yang Bapak/lbu pimpin., . Demikian atas bantuan dan kerjaiama Bapak/lbu, kami ucapkan terimakasih.

Wo ssal amu' o lo iku mW r. Wb.

´ ‘ ″ KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITASISLAM NEGERI(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

」l.lr.H 」uanda No.95′ Ciputat 15412′ Jakarta′ lndonesia Telp.(021)7443329′ Fax.(021)7493364

Nomor : Un.OtlF2lPP.OO.9/ l8l't, ft 120L7 Jakarta′ So Oktober 2017 Lamp. : - Hal : lzin Penelitian

KepadaYth. Kepala Kementrian Agama Kota Tangerang Selatan Jl. Kencana Loka 2 Blok F.40 Sektor Xll.S Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Assolo mu' a laikumWr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa :

Nama VVaaliiman NIM ll12022000039 Fakultas Adab dan Humaniora

Program Studi r Seiarah Kebudayaan lslam Semester XI(Sebelas) TahunAkademik 2017/2018 Alamat り|.Sawah Balong′ Srengseng R丁 002 RW 004 Kec.Kembangan′ Jakarta barat No. Handphone 089685759935

adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Sejarah Kebudayaan lslam, yang sedang menyusun skripsi berjudul "sejarah Berdiri dan Berkembangnya Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah Tahun 1993-2015", dan saat ini memerlukan data untuk penulisan skripsinya. Karena itu, kami mohon Bapak/lbu dapat memberi izin mahasiswa tersebut untuk melakukan penelitian di lembaga yang Bapak/lbu pimpin.

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Wa ssala mu'slqiku m Wr, Wb.

a.n. Dekan, W ang Akademik

ln′ M.Pd" 1002 Tembusan Yth.: - Dekan (sebagai laporan) Nama : Abdul Mufarrich, M. Pd. I

Jabatan : Alumni Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam: 04:00 PM

1. Pada tahun berapa kaka masuk pesantren dan kapan kaka lulus ?

2. Bakat apa saja yang kaka miliki di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana proses bakat kaka bisa berkembang ?

4. Apa itu Qira’at Sab’ah ?

5. Bagaimana cara membedakan bacaan Qira’at Sab’ah ?

Nama : Ahmad Fauzi Ridwan, SQ

Jabatan : Alumni Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Kamis, 11, Januari, 2018 Jam: 03:00 PM

1. Pada tahun berapa kaka masuk pesantren dan kapan kaka lulus ?

2. Bakat apa saja yang kaka miliki di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana proses bakat kaka bisa berkembang ?

4. Prestasi apa saja yang kaka raih selama mondok di pesantren Al-Qur’aniyyah

?

5. Bagaimana kesan dan pesan selama kaka mondok di pesantren ini ?

Nama : Dede Suparman, SE

Jabatan : Alumni Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam: 04:00 PM

1. Pada tahun berapa kaka masuk pesantren dan kapan kaka lulus ?

2. Bakat apa saja yang kaka miliki di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana proses bakat kaka bisa berkembang ?

4. Apa itu Qira’at Sab’ah ?

5. Bagaimana cara membaca Qira’at Sab’ah ?

Nama : Dr. H. M. Sobron Zayyan, SQ ,MA.

Jabatan : Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Jurang Mangu Timur,

Pondok Aren

Hari/tanggal : Jumat, 25, Agustus, 2017 Jam 10:00 AM.

1. Apa yang melatarbelakangi mendirikan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

2. Apa tujuan berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

3. Siapa yang memberikan tanah ini dan dari manakan tanah ini ?

4. Siapa saja yang ikut terlibat dalam gagasan berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

5. Bagaimana ide awal terbentuknya nama Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

6. Berapa jumlah santri yang datang ke Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dari

tahun 1993 sampai 2015 laki-laki dan prempuan ?

7. Berapa jumlah guru yang mengajar di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dan

dari manakah asal mereka ?

8. Almuni mana sajakah yang mengajar di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

9. Mata pelajaran apa saja yang di berikan kepada santri ?

10. Kapan mulai memakai sistem kerikulum yang di pakai setandar oleh

pemerintah ? 11. Adakah struktur pengurus pondok pesantren Al-quraniyyah, jika ada bisakah

dijabarkan fungsi dan tugasnya masing-masing ?

Nama : Dr. Hj. Siti Amsariah, MA

Jabatan : Ketua I Bidang Pendidikan

Tempat : Kediaman, Dr. Hj. Siti Amsariah, MA

Hari/tanggal : Kamis, 24 November 2017, Jam 08:00 PM

1. Bagaimana pendapat ibu tentang Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

2. Bagaimana respon masyarakat terhadap berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana usaha ibu dalam memadukan kurikulum tradisional dan moderen

di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

4. Bagaimana kondisi sosial msayarakat sekitar pesantren ?

5. Bagaimana perana Pondok Pesantren ini dalam bidang pendidikan, dakwah

dan sosail kegamaan ?

6. Apa itu P2K, kapan berdirinya P2k ?

7. Apa tujuan dan maksud didirikannya P2K ?

Nama : Drs. H. Sahlan, HD

Jabatan : Ketua II Bidang Kepesantrenan dan Sosial

Tempat : Kediaman, Drs.H. Sahlan, HD

Hari/tanggal : kamis, 02, November 2017 Jam 7.00 AM

1. Bagaimana pendapat bapak tentang Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

2. Bagaimana respon masyarakat terhadap berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana kondisi sosial masyarakat sekitar sebelum atau sesudah pesantren

ini berdiri ?

4. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dari awal

berdiri sampai sekarang ?

5. Bagaimana perana Pondok Pesantren ini dalam bidang pendidikan, dakwah

dan sosail kegamaan ?

6. Apa itu P2K, kapan berdirinya P2k ?

7. Apa tujuan dan maksud didirikannya P2K ?

Nama : Ilham Mahmuddin, SQ

Jabatan : Alumni Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam: 04:00 PM

1. Pada tahun berapa kaka masuk pesantren dan kapan kaka lulus ?

2. Dari mana kaka mendaptkan informasi tentang pesantren ini ?

3. Bakat apa saja yang kaka miliki di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

4. Bagaimana proses bakat kaka bisa berkembang ?

5. Prestasi apa saja yang kaka raih selama mondok di pesantren Al-Qur’aniyyah

?

Nama : Lili Ardian, S. Pd. I.

Jabatan : Alumni Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, Jam: 04:00 PM

1. Pada tahun berapa kaka masuk pesantren dan kapan kaka lulus ?

2. Bakat apa saja yang kaka miliki di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana proses bakat kaka bisa berkembang ?

4. Apa itu Qira’at Sab’ah ?

5. Kapan Qira’at Sab’ah di ajarkan di Al-Qur’aniyyah ?

Nama : M. Yuda Sel lawan

Jabatan : Santri

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam 08:00 PM

1. Namanya siapa dan kelas berapa ?

2. Asalnya dari mana ?

3. Dari mana anda mendapatkan informasi tentang pesantren ini ?

4. Apa alasan anda memilih Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

5. Bakat apa saja yang di unggulkan di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dan

apa anda punya bakat ?

6. Bagaimana pesan anda selama anda mondok di Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

Nama : Max A. M Adu

Jabatan : Santri

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam 08:00 PM

1. Namanya siapa dan kelas berapa ?

2. Asalnya dari mana ?

3. Dari mana anda mendapatkan informasi tentang pesantren ini ?

4. Apa alasan anda memilih Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

5. Bakat apa saja yang di unggulkan di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dan

apa anda punya bakat ?

6. Bagaimana pesan anda selama anda mondok di Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

Nama : Pahmi Ubaidillah, S. Pd. I

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah SMA IT Al-Qur’aniyyah

Tempat : Sekolah SMA IT Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Jum’at 12, Januari, 2018 Jam 08:00 PM

1. Siapa pendiri dan Kapan didirikanya IRQAH ?

2. Bagaimana sejarah berdirinya IRQAH ( ikatan remaja Al-Qur’aniyyah ) ?

3. Bagaimana respon masyarakat terhadap berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

4. Bagaimana perana Pondok Pesantren ini dalam bidang pendidikan, dakwah

dan sosail kegamaan ?

5. Apakah yang ingin di capai pesantren untuk masa yang akan datang ?

6. metode pembelajaran apa saja yang di terapkan di Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

Nama : Restu Darma Andika

Jabatan : Santri

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018, Jam 08:00 PM

1. Namanya siapa dan kelas berapa ?

2. Asalnya dari mana ?

3. Bagaimana anda mengetahui Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

4. Apa alasan anda memilih Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

5. Bagaimana sistem pembelajaran di Al-Qur’aniyyah ?

6. Bagaimana kesannya selama anda mondok di pesantren Al-Qur’aniyyah ?

Nama : Rohim Koebanu

Jabatan : Santri

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam 08:00 PM

1. Namanya siapa dan kelas berapa ?

2. Asalnya dari mana ?

3. Bagaimana anda mengetahui Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

4. Apa alasan anda memilih Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

5. Bagaimana sistem pembelajaran di Al-Qur’aniyyah ?

6. Bagaimana kesannya selama anda mondok di pesantren Al-Qur’aniyyah ?

Nama : Ustadz H. M. Romlih Muslim, S.Pd

Jabatan : Ketua Pengembangan Bakat

Tempat : Kediaman, Ustadz H. M. Romlih Muslim, S.Pd

Hari/tanggal : Sabtu, 9, Desember, 2017. Jam 08:00

1. Bagaimana pendapat bapak tentang Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

2. Bagaimana respon masyarakat terhadap berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana kondisi sosial keagamaan masyarakat sekitar sebelum atau

sesudah pesantren ini berdiri ?

4. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dari awal

berdiri sampai sekarang ?

5. Bagaimana peranan dan pengaruh Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dalam

bidang pendidikan, dakwah dan sosail kegamaan ?

6. Bakat apa saja yang di kembangkan di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

7. Bagaimana proses perkembangan bakat di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

?

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah (Dr.H.M. Sobron Zayyan, SQ.MA)

Bersama Keluarga.

Ketua Umum Yayasan (Dr.H.M. Sobron Zayyan, SQ.MA) Bersama Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Gedung Sekolah SMP IT dan SMA IT.

Gedung Asrama Santri

Pengajian Rutin Setiap Malam Jum’at dengan membaca Surat Yasin, Tahlil dan Nagham.

Pengajian Alumni “Qir’at Sab’ah”.

Kegiatan Pengajian Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah.

Kegiatan Belajar Di Sekolah.

Pelepasan Santri Al-Qur’aniyyah Pada Kegiatan Program Pengabdian Masyarakat (P2K).

Kegiatan Pembacan Suci Ayat Al-Qur’an Dengan Nagham

Pengajian Umum Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Dalam Rangka Pengabdian terhadap Masyarakat Sekitar Pondok Aren Bersama Ustadz. H. Abdul Somad.

Rutinitas Tahunan dalam Rangka Pemotongan Hewan Qurban Yang dilakukan Pondok Pesantren Al-Qur’annyyah.