BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Bank Agroniaga

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Bank Agroniaga 49 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Bank Agroniaga Tbk Didirikan oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) pada tanggal 27 September 1989, Bank AGRO mempunyai peranan penting dan strategis dalam perkembangan sektor agribisnis Indonesia. Bank AGRO yang didirikan dengan Akta Notaris Rd.Soekarsono, S.H., di Jakarta No. 27 tanggal 27 September 1989 memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan pada tanggal 11 Desember 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Februari 1990. Pada tahun 2003, Bank AGRO menjadi perusahaan publik berdasarkan persetujuan Bapepam- LK No. S-1565/PM/2003 tertanggal 30 Juni 2003 sehingga namanya berubah menjadi PT Bank Agroniaga Tbk dan pada tahun yang sama mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya, sedangkan pada tahun 2007, saham Bank AGRO dengan kode AGRO sudah mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2006, Bank AGRO meningkatkan statusnya menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 8/41/Kep.GBI/2006 tertanggal 8 Mei 2006. Pada tanggal 3 Maret 2011, dengan ditandatanganinya Akta Akuisisi Saham PT Bank Agroniaga Tbk antara Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan Dapenbun di Jakarta, Bank BRI secara resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali pada PT Bank Agroniaga Tbk. Sebagai wujud komitmen bersama dalam sinergi bersama Bank BRI, pada tahun 2012 seiring dengan ulang tahun ke-23, Bank AGRO berganti nama menjadi BRI AGRO ("BRI AGRO", atau selanjutnya akan disebut sebagai "Perseroan"). 50 Pada langkah ke 26 tahun ini, Perseroan semakin mantap melangkah bersama Bank BRI untuk melayani dengan sepenuh hati. Untuk menunjukkan keseriusannya, Perseroan terus melakukan sinergi dengan Bank BRI, tercermin dari seluruh nasabah Perseroan dapat menggunakan kartu ATM Perseroan gratis di seluruh jaringan ATM Bank BRI yang tersebar diseluruh pelosok negeri. Tanpa melupakan fokus awal Perseroan, sektor agribisnis tetap menjadi pilar utama bisnis Perseroan, tetapi Perseroan juga terus berbenah untuk menyediakan layanan yang lengkap dan prima bagi nasabah. Tabungan Perseroan, Deposito, dan Giro serta program berhadiah hadir untuk menjawab kebutuhan simpanan dan investasi nasabah, sedangkan fasilitas kredit Perseroan dapat di manfaatkan untuk mengembangkan usaha nasabah. Untuk mendukung itu semua, Perseroan didukung oleh Jaringan kantor dan layanan yang terus berkembang dan berbenah. Saat ini, Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Operasional, 16 Kantor Cabang, 17 Kantor Cabang Pembantu, dan 4 Kantor Kas. 4.2 Bank Capital Indonesia Tbk Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan sebelumnya bernama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 139 tanggal 20 April 1989 yang dibuat dihadapan Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta dan Akta Perubahan No. 58 tertanggal 3 Mei 1989 dibuat dihadapan Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H.,Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman No. C2-4773 HT.01.01.TH 89 tanggal 27 Mei 1989 serta telah didaftarkan dalam register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 775/Not/1989/PN.JKT.SEL dan No. 51 776/Not/1989/PN.JKT.SEL keduanya tertanggal 16 September 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 5 Juni 1990 No. 45 Tambahan No. 1995. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dituangkan dalam akta No. 86 tanggal 19 Juni 2017 mengenai perubahan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan terkait maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sesuai dengan Peraturan Bapepam nomor IX.J.1, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat keputusan No. AHU-0013298.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 20 Juni 2017 dan akta No. 87 tanggal 19 Juni 2017 mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan, yang telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0147915 tanggal 20 Juni 2017, keduaakta tersebut dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta. 4.3 Bank Central Asia Tbk Berdiri sejak 1957, kami hadir di tengah masyarakat Indonesia dan tumbuh menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia. Selama hampir 60 tahun kami tak pernah berhenti menawarkan beragam solusi perbankan yang menjawab kebutuhan finansial nasabah dari berbagai kalangan. Melalui beragam produk dan layanan yang berkualitas dan tepat sasaran, solusi finansial BCA mendukung perencanaan keuangan pribadi dan perkembangan nasabah bisnis. Didukung oleh kekuatan jaringan antar cabang, luasnya jaringan ATM, serta jaringan perbankan elektronik lainnya, siapa saja dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan 52 bertransaksi yang ditawarkan BCA. Sesuai dengan komitmen “Senantiasa di Sisi Anda”, kami akan terus berupaya menjaga kepercayaan dan harapan nasabah serta para pemangku kepentingan. Memenangkan kepercayaan untuk memberikan solusi terbaik bagi kebutuhan finansial para nasabah adalah suatu kehormatan dan kebanggaan bagi BCA. 4.4 Bank Bukopin Tbk Bank Bukopin yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi bank yang masuk ke kelompok bank menengah di Indonesia dari sisi aset. Seiring dengan terbukanya kesempatan dan peningkatan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat yang lebih luas, Bank Bukopin telah mengembangkan usahanya ke segmen komersial dan konsumer. Ketiga segmen ini merupakan pilar bisnis Bank Bukopin, dengan pelayanan secara konvensional maupun syariah, yang didukung oleh sistem pengelolaan dana yang optimal, kehandalan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia dan praktek tata kelola perusahaan yang baik. Landasan ini memungkinkan Bank Bukopin melangkah maju dan menempatkannya sebagai suatu bank yang kredibel. Operasional Bank Bukopin kini didukung oleh lebih dari 280 kantor yang tersebar di 22 provinsi di seluruh Indonesia yang terhubung secara real time on-line. Bank Bukopin juga telah membangun jaringan micro- banking yang diberi nama “Swamitra”, yang kini berjumlah 543 outlet, sebagai wujud program kemitraan dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro. 53 Dengan struktur permodalan yang semakin kokoh sebagai hasil pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) pada bulan Juli 2006, Bank Bukopin terus mengembangkan program operasionalnya dengan menerapkan skala prioritas sesuai strategi jangka pendek yang telah disusun dengan matang. Penerapan strategi tersebut ditujukan untuk menjamin dipenuhinya layanan perbankan yang komprehensif kepada nasabah melalui jaringan yang terhubung secara nasional maupun internasional, produk yang beragam serta mutu pelayanan dengan standar yang tinggi. Keseluruhan kegiatan dan program yang dilaksanakan pada akhirnya berujung pada sasaran terciptanya citra Bank Bukopin sebagai lembaga perbankan yang terpercaya dengan struktur keuangan yang kokoh, sehat dan efisien. Keberhasilan membangun kepercayaan tersebut akan mampu membuat Bank Bukopin tetap tumbuh memberi hasil terbaik secara berkelanjutan. 4.5 Bank Negara Indonesia Tbk Sejak berdiri pada tahun 1946, BNI senantiasa menjadi bagian dari dinamika pembangunan perekonomian Indonesia. Dalam kurun waktu lebih dari separuh abad itu juga, BNI telah berkembang menjadi bank nasional yang kokoh dengan pertumbuhan keuangan berkelanjutan. Sebagai bank yang melayani negeri kebanggaan bangsa, BNI ditantang untuk terus mewujudkan komitmen dan meraih prestasi agar senantiasa memberikan layanan dan kinerja yang unggul bagi nasabah dan bangsa Indonesia saat ini dan di masa mendatang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. 54 4.6 Profil Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank BNP semula didirikan dengan nama PT. Bank Pasar Karya Parahyangan yang berorientasi bisnis pada usaha retail, kemudian pada bulan Juli 1989 ditingkatkan statusnya menjadi Bank Umum Nasional dengan harapan dapat meningkatkan pelayanan jasa perbankannya lebih luas dan dapat membidik sektor ekonomi yang lebih besar lagi, sekaligus berganti nama menjadi PT. Bank Nusantara Parahyangan. Pada Agustus 1994 untuk melayani ragam transaksi dan akses perdagangan yang lebih luas khususnya untuk transaksi valuta asing dan perdagangan luar negeri melalui transaksi ekspor dan impor, maka Bank BNP melengkapi ijin operasionalnya dengan ijin sebagai Bank Devisa. Pada tahun 2000 berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 15 September 2000, Bank BNP mengubah status perusahaan menjadi perusahaan publik (terbuka). Kemudian dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan Bank BNP, maka pada bulan Juli 2006 dilakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada pemegang saham. Pada tanggal 17 Desember 2007, kepemilikan mayoritas saham Bank BNP telah beralih kepada ACOM CO., LTD. (ACOM) dan The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) melalui akuisisi saham sebanyak 75,41%, dimana ACOM menguasai 55,41% dan BTMU menguasai 20% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan, sehingga dengan demikian keduanya menjadi Pemegang Saham Pengendali Bank BNP. Selanjutnya posisi terakhir per 31 Desember 2011, komposisi saham ini menjadi 75,51% saham dimana ACOM menguasai 66,15% dan BTMU menguasai 9.35% dari seluruh saham. Hingga saat ini jumlah saham 55 yang telah dikeluarkan Perseroan seluruhnya berjumlah 676.833.882 lembar dengan nominal Rp.. 338.416.941.000,-. 4.7 Profil Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja
Recommended publications
  • Senior Executives Profiles
    Management Discussion Performance Highlights Management Reports Company Profile and Analysis Risk Management Senior Executives Profiles Antonius Gunadi Rusly Johannes Chief Audit Executive Chief of Corporate Banking Indonesian citizen, 44 years of age. Indonesian citizen, 49 years of age. Joined CIMB Niaga in December Has served as Chief of Corporate 2016 and has served as Chief Audit Banking since February 2015. He has Executive since 3 January 2017. He held various positions at ABN AMRO began his career as an auditor at the Bank Indonesia, Deutsche Securities public accounting firm of Coopers Inc. New York, and Rabobank & Lybrand, KPMG, and Ernst & Indonesia. Young prior to entering the banking industry when he became Head of Prior to joining CIMB Niaga, he Internal Audit at ABN Amro Bank served as Managing Director, Local Indonesia, Barclays Indonesia, and Corporate Unit, Corporate and Bank Internasional Indonesia. Prior to joining CIMB Niaga, he served Investment Banking at Citibank Indonesia. He completed his MBA as Audit Director at Citibank and was responsible for audit activities program from The Anderson School, UCLA and Bachelor of Business in Indonesia and several other countries in Asia and EMEA. He holds Administration program from The University of Texas (Austin). a Bachelor’s Degree in Accounting from University Tarumanagara and a number of international certifications, such as Certified Internal Auditor (CIA) and Certified Anti- Money Laundering Specialist (CAMS). In addition, he is active in the internal audit profession organization for banking industry in Indonesia named Ikatan Audit Intern Bank (IAIB). Budiman Poedjirahardjo Sukarman Omar Chief of Corporate Strategic Initiatives Chief of Micro and SME Banking Indonesian citizen, 53 years old.
    [Show full text]
  • Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Tanpa Agunan Di PT. Bank CIMB Niaga, Tbk
    DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Tanpa Agunan Di PT. Bank CIMB Niaga, Tbk. Cabang Semarang Elisa Andriyani Kashadi*), Herni Widanarti Hukum Perdata Abstract Granting credit is one of the Government's efforts to support the rate of development is that development results that must include a program to provide the opportunity for more to the community to be able to develop the business get the fulfillment of his needs through the wisdom of granting credit. To provide convenience for society in terms of credit submission, then the PT Bank CIMB Niaga Tbk of Semarang Branch provided credit without Collateral, credit is given without any guarantee of goods that can be given to anyone, in the sense not constrained in certain economic sectors, particular, membership of certain groups of people, all the prospective customer in question has complied with all its terms and conditions. In practice occasionally occurred the debtor was unable to pay his debts, thus causing the occurrence of bad credit. Keywords: credit Without Collateral, bad debts, settlement. 1 DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr I. Pendahuluan bersangkutan telah memenuhi segala ketentuan dan persyaratannya. Pembangunan merupakan suatu Seiring dengan perjalanan waktu proses menuju kemajuan dan perbaikan sesudah kredit direalisasikan, tidak ke arah tujuan yang ingin di capai. dapat di pungkiri bank akan dihadapkan Pembangunan harus di lakukan secara pada permasalahan resiko, resiko kredit utuh dan menyeluruh menjangkau bermasalah.
    [Show full text]
  • BANK CIMB NIAGA Cabang SUDIRMAN-PUSAT BANK MANDIRI Cabang KC Jakarta Plaza Mandiri
    PT. Emco Asset Management Menara Imperium Lt.23 suite A Jl. HR Rasuna Said Kav. I, Jakarta-12980 Indonesia Phone: +62-21 8378 0028; Fax: +62-21 8378 0038 [email protected]/[email protected] Prosedur Permohonan Pembelian (Subscription) Unit Penyertaan Mengisi lengkap & menanda tangani pada formulir serta melampirkan dokumen permohonan pembelian sebagai berikut: Peroangan Institusi a. Formulir pembukaan rekening yang asli (3 rangkap) a. Formulir pembukaan rekening yang asli (3 rangkap) b. Formulir profil pemodal yang asli (3 rangkap) b. Formulir profil Pemodal(3 rangkap) c. Formulir Transaksi Reksa Dana yang asli (3 rangkap) c. Formulir Transaksi Reksa Dana yang asli (3 rangkap) d. KTP (WNI), Passport (WNA) d. Akta Pendirian Perusahaan,SIUP,TDP,SKPD e. NPWP e. NPWP f. Formulir Beneficial Owner f. Foto kopi struktur manajemen & dokumen identitas pengurus g. Formulir FATCA g. Surat Kuasa & Specimen tandatangan h. Formulir Face to face h. Struktur Beneficial Owner i. Formulir Beneficial Owner j. Formulir FATCA k. Formulir Face to face Mengirimkan bukti transfer / setoran tunai melalui e-mail ataupun fax paling lambat pukul 13.00 WIB (Up. Customer service). Prosedur Pembelian Unit Penyertaan Selanjutnya Kirim bukti transfer / setoran tunai melalui e-mail ataupun fax paling lambat pukul 13.00 WIB (Up. Customer service). Harap ditulis kembali nama lengkap sesuai ID, No. Investor, & jumlah yang di transfer. Konfirmasi pengiriman bukti transfer melalui telepon paling lambat pukul 13.00 WIB. Prosedur Penjualan Kembali (Redemption) Unit Penyertaan Isi formulir transaksi Reksa Dana pada bagian “Penjualan Kembali (Redemption) Unit Penyertaan” dengan lengkap & tanda tangan sesuai ID. Kirim formulir dan copy KTP melalui e-mail ataupun fax paling lambat pukul 13.00 WIB (Up.
    [Show full text]
  • (STUDI KASUS PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN PT
    Jurnal Aplikasi Manajemen & Bisnis, Vol.1 No.2 April 2021 ISSN 2723-6056 (Print) ISSN 2723-6048 (Online) JAMB (Jurnal Aplikasi Manajemen dan Bisnis) Available online https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/JAMB PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN DENGAN METODE CAMEL (STUDI KASUS PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN PT. BANK CENTRAL ASIA Tbk) M. Rizka Maulana Effendi1)*, Hendra Sastrawinata2) 1,2,)Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia *Coresponding Email: [email protected] Received : Desember 2020 Revised : Februari 2021 Accepted : Maret 2021 Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh pertanyaan mengenai perbandingan kinerja keuangan perbankan milik pemerintah dan swasta nasional. Dalam penelitian ini yang menjadi objek studi kasus adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, milik Pemerintah yang memiliki nilai asset sebesar 1.017 Triliun Rupiah, dengan PT Bank Central Asia, Tbk, milik Swasta Nasional dengan nilai asset sebesar 783 Triliun Rupiah. Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh hasil Secara Keseluruhan baik Bank PT BCA Tbk, maupun Bank PT BRI (Persero) Tbk, keduanya dapat dikatagorikan sebagai Bank yang sehat, walaupun nilai LDR, NPL, ROE dan BOPO dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, lebih besar dibandingkan dengan PT Bank Central Asia, Tbk, dan nilai ROA dan CAR dari PT BCA, Tbk lebih besar dibandingkan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kata kunci: Aktiva Produktif, CAMEL, Likuiditas, Rentabilitas Abstract This research was motivated by questions regarding the comparison of the financial performance of state- owned banks and the national private. In this study, the object of the case study was PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, owned by the Government which has an asset value of 1,017 trillion Rupiah, with PT Bank Central Asia, Tbk, owned by the National Private Company with an asset value of 783 trillion Rupiah.
    [Show full text]
  • PT BANK CIMB NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
    PT BANK CIMB NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI 2011 SERTA 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2011 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008/ 30 JUNE 2011 AND 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 AND FOR THE SIX-MONTH PERIOD ENDED 30 JUNE 2011 AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 PT BANK CIMB NIAGA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 30 JUNI 2011 SERTA 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 30 JUNE 2011 AND 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 30 Juni/June 31 Desember/December Notes 2011 2010 2009 2008 ASET ASSETS K a s 2f,2i,4 2,370,132 2,515,903 2,758,596 2,766,684 Cash Giro pada Bank Indonesia 2f,2j,5 10,033,621 8,714,923 3,898,110 2,996,213 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 595,194 659,694 1,269,224 3,092,344 Current accounts with other banks Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai - - (12,862) (30,735) impairment losses 2f,2h,2j,6 595,194 659,694 1,256,362 3,061,609 Penempatan pada bank lain Placement with other banks dan Bank Indonesia 3,870,781 11,029,228 2,162,120 1,954,436 and Bank Indonesia Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai (17,431) (45,792) (99,908) (126,873) impairment losses 2f,2h,2k,7 3,853,350
    [Show full text]
  • Bab Ii Kondisi Objektif Lokasi Penelitian
    BAB II KONDISI OBJEKTIF LOKASI PENELITIAN A. Lokasi Bank Cimb Niaga Syariah PT Bank CIMB Niaga adalah Bank terbesar kelima dari segi asset, dana masyarakat, kredit dan jumlah jaringan cabang. Diakui prestasi dan keunggulannya dibidang pelayanan nasabah dan pengembangan management. Saat ini mayoritas saham Bank CIMB Niaga merupakan bank pembayar (payment bank) KSEI terbesar dari nilai transaksi, dan dengan pangsa pasar 11%, Bank CIMB Niaga berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. dan saat ini Bank CIMB Niaga memiliki banyak sekali cabang-cabang yang tersebar diseluruh Indonesia. Salah satunya adalah Lokasi Bank Cimb Niaga Syariah Lokasi yang akan menjadi penelitian yaitu: ruko Alexandrite blok ALX 3 no 26, Gading Serpong Tangerang Banten – 15810 No tlp (021) 54210895.1 1 https://www.cimbniaga.com di akses pada tanggal 3 juni 2018 15.00 26 27 B. Sejarah Berdirinya Bank Cimb Niaga Syariah CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 desember 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme dibidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestic dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia kedunia perbankan modern. Kepemimpinan bank dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online.2 Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun 1989. Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi bank dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas.
    [Show full text]
  • Merger Closing Report November 2009 CONTENTS
    Merger Closing Report November 2009 CONTENTS CIMB Niaga One Bank, One Vision 1 Preface 3 A Merger for Growth 3 Merger Success Story 5 The Power of Teamwork 5 Overview 7 Branch Network 12 Vision & Values 13 Management 14 Merger Architecture 16 SPD1 18 Training Sessions 30 IT Command Center 32 SPD1 Events 34 Merger Synergy 36 Branding 44 Internal Communications 53 Strategy 54 Financial Review 56 CIMB Niaga Fact Sheet 58 Report by Various Functions 59 One Bank, One Vision The merger of LippoBank into CIMB Niaga represents the single greatest leap forward to occur in Southeast Asia’s banking sector in recent times. Through the hard work of management and employees, the steadfast support of shareholders and the diligent cooperation of Indonesian regulating bodies, CIMB Niaga has successfully integrated all of its Banking Systems and Operations. CIMB Niaga now offers its customers the most comprehensive portfolio of universal banking services in Indonesia combining its strengths in retail, SME and corporate banking, as well as payment services. The merger makes CIMB Niaga the 5th largest bank by branch and ATM network. As a result of the merger, CIMB Niaga proudly serves its customers at over 650 branch offices and near 1,300 ATMs. With the full support of CIMB Group–CIMB Niaga’s majority shareholder–CIMB Niaga will continue to develop innovative products and services for customers’ ease of banking transactions. CIMB Niaga’s merger for growth is a critical part of its continuing aim to achieve the Bank’s vision: “To be the most trusted Indonesian Bank that is part of Southeast Asia’s leading Universal Bank by understanding our customers’ needs, providing the right comprehensive financial solutions and building lifetime relationships.” Through its commitment to Integrity, perseverance to always place Customers first and passion for Excellence, CIMB Niaga will continue to leverage its strengths to fully realize all of the synergies which the merger has to offer.
    [Show full text]
  • List of Appointed Overseas Office (By Country)
    List of Appointed Overseas Office (by country) No. Country State / Province Appointed overseas office 1. Angola Provincia de Luanda Standard Chartered Bank Angola S.A. 2. Argentina Bueno Aires BNP Paribas S.A., Bueno Aires Australia and New Zealand Banking Group 3. Melbourne Limited Australia and New Zealand Banking Group 4. Sydney Limited 5. Sydney BNP Paribas S.A., Sydney 6. Sydney JPMorgan Chase Bank, N.A. Australia 7. Sydney Mizuho Bank, Ltd., Sydney 8. Sydney HSBC Bank Australia Limited The Hongkong and Shanghai Banking 9. Sydney Corporation Limited Sumitomo Mitsui Banking Corporation Sydney 10. Sydney Branch 11. Belgium Brussels BNP Paribas Fortis S.A. 12. Brazil Sao Paolo Banco BNP Paribas Brasil S.A. Brunei Muara 13. Maybank Bandar Seri Begawan Branch Brunei District 14. Belait District Maybank Seria 15. Phnom Penh Cambodian Public Bank Plc 16. Phnom Penh CIMB Bank PLC Cambodia 17. Phnom Penh Hong Leong Bank (Cambodia) Plc 18. 22 Branches Maybank (Cambodia) Plc. 19. Montreal BNP Paribas S.A., Montreal Canada 20. Vancouver HSBC Bank Canada 21. Taipei BNP Paribas S.A., Taipei 22. Taipei HSBC Bank (Taiwan) Limited 23. Chinese Taipei Taipei JPMorgan Chase Bank, N.A. 24. Taipei Mizuho Bank Ltd., Taipei Branch 25. Taipei United Overseas Bank Limited, Taipei 26. Paris Bank of America Securities Europe S.A. 27. Paris BNP Paribas S.A., Paris France 28. Paris HSBC France 29. Paris MUFG Bank, Ltd., Paris Branch 30. Frankfurt Deutsche Bank Aktiengesellschaft Frankfurt 31. Germany Frankfurt J.P. Morgan AG 32. Frankfurt Standard Chartered Bank AG 33. Hong Kong BNP Paribas S.A., Hong Kong Hong Kong SAR China Construction Bank Corporation Hong 34.
    [Show full text]
  • A New Paradigm. State Ownership in Banks After the Crisis
    STATE OWNERSHIP IN BANKS AFTER THE CRISIS – A NEW PARADIGM. ARWIN RASYID CEO Bank CIMB Niaga Presented for Financial and Private Sector Development Forum 2010 World Bank Headquarters, Washington, D.C., March 2-3, 2010 Agenda 1. Background of the Asian Financial Crisis: 2. Impact the Crisis to Indonesia: 3. Recapitalization Banks from Public Funds; 4. Banks Restructuring in Indonesia: Danamon Turnaround 5. State-Ownership in Banks After the Crisis 6. A New Paradigm. PT Bank CIMB Niaga Tbk | 1 In 1993, the World Bank published a book entitled “The East Asian Miracle”. The story was an apparently compelling one, of eight nations – Japan, Korea, Hong Kong, Singapore, Taiwan, Indonesia, Malaysia, and Thailand. These countries had grown faster than other regions of the world: 2x as fast as the rest of East Asia. 3x as fast as Latin America and South Asia. 25x faster than Sub-Saharan and Africa. More than 2x as fast as the OECD economies, or the United States. The Increased GDP Growth of Selected Countries since 1970 – 1996 (prior to the crisis) 835% 690% 689% 582% 552% 510% 432% Korea Singapore Taiwan Malaysia Thailand Hong Kong Indonesia The Increased Stock Indices of Selected Countries since 1990-1996 (prior to the crisis) 345% 145% 110% 81% 53% 36% 27% Hong Kong Malaysia Singapore Taiwan Indonesia Thailand Korea 2 Beginning in summer of 1997, the economic picture of the Asian Miracle began rapidly change. Initiated by two rounds of currency depreciation. First round was a precipitous drop in the value of Thai Baht, Malaysian Ringgit, Philippine Peso, and Indonesian Rupiah.
    [Show full text]
  • Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Pt Bank Cimb Niaga
    Jurnal Ilman, ISSN 2355-1488, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2014 PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT BANK CIMB NIAGA 1Firda Novriyanti, 2Muharsyah Hafiz 1STIM Sukma Medan 2Politeknik LP3I Medan 2email: [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap kepuasan Nasabah di PT. Bank CIMB Niaga. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2013, responden penelitian ini adalah nasabah Bank CIMB Niaga cabang Marelan yang berjumlah 100 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel pelayanan adalah bersih dan rapi, lengkap dan mendukung, teknologi canggih, penjelasan produk, mudah, tanggap menangani komplain, rahasia, nyaman, sikap layanan, dan mendengarkan. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kepuasan nasabah terdiri dari sesuai, mudah, ramah dan sopan, cepat, tanggap, tepat janji, jelas, kompetitif, investasi, dan biaya administrasi. Data dikumpulkan dengan wawancara, daftar pertanyaan dan studi dokumentasi, Daftar pertanyaan terlebih dahulu diuji dengan menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas, data penelitian ini diuji dengan pengujian asumsi klasik yang terditi dari (1) uji normalitas, (2) uji multikolinearitas, dan (3) uji heteroskedastisitas, pengujian hipotesis menggunakan uji Koefisien determinasi (R2) dan uji parsial (uji t), sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada Bank CIMB Niaga cabang
    [Show full text]
  • Studi Kasus Merger Pada Bank Niaga Tbk
    Tugas Akhir - 2012 PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER BANK CIMB NIAGA TBK. (STUDI KASUS MERGER PADA BANK NIAGA TBK. DAN BANK LIPPO TBK.) Pricillya Aliwu¹, Cahyaningsih.², Se.³ ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Bank Niaga Bank Niaga didirikan pada 26 September 1955, dan saat ini merupakan bank ke-7 terbesar di Indonesia berdasarkan aset serta ke- 2 terbesar di segmen Kredit Kepemilikan Rumah dengan pangsa pasar sekitar 9-10%. Bumiputra-Commerce Holdings Berhad (BCHB) memegang kepemilikan mayoritas sejak 25 November 2002, kemudian dialihkan kepada Commerce Investment Merchant Bank (CIMB) Group, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh BCHB , pada 16 Agustus 2007. Sebagai salah satu bank paling inovatif di Indonesia, Bank Niaga memperkenalkan layanan automatic tehnikal machine (ATM) pada tahun 1987 dan menerapkan sistem perbankan on-line pada tahun 1991. Dengan lebih dari 6.000 karyawan, Bank Niaga menawarkan rangkaian lengkap produk dan jasa perbankan, baik konvensional maupun Syariah melalui 256 kantor cabang di 48 kota di Indonesia. 2. Bank Lippo Bank Lippo didirikan pada bulan Maret 1948. Setelah Bank Lippo merger dengan PT Bank Umum Asia, Bank Lippo mencatatkan sahamnya di Bursa Efek pada November 1989. Pemerintah RI menjadi pemegang saham mayoritas di Bank Lippo melalui program rekapitalisasi yang dilaksanakan pada 28 Mei 1999. Pada tanggal 30 September 2005, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia, Khazanah Nasional Berhad mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Bank Lippo.
    [Show full text]
  • Analisis Efektifitas Sistem Insentif Account Officer
    ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang menghubungkan antara kelompok masyarakat pemilik dana dan kelompok masyarakat yang menggunakan dana. Dana yang dihimpun perbankan dari masyarakat umumnya dilakukan melalui penawaran produk-produk simpanan seperti Giro, Tabungan dan Deposito. Sedangkan dana yang disalurkan kepada masyarakat dilakukan melalui penawaran produk – produk pinjaman seperti pinjaman konsumtif untuk pembelian rumah, kendaraan bermotor atau kebutuhan konsumtif lainnya maupun pinjaman keperluan usaha untuk modal kerja atau investasi usaha. Karena fungsi utama perbankan adalah mengumpulkan dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, maka asset pinjaman merupakan asset penting dan paling besar dalam struktur neraca perbankan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang merupakan bank terbesar di Indonesia memiliki rasio pinjaman terhadap asset sebesar 64,43% artinya lebih dari setengah asset Bank Mandiri adalah pinjaman kepada pihak ketiga. Sedangkan PT. Bank Central Asia Tbk memiliki rasio pinjaman terhadap asset sebesar 63,94 %. Adapun PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk merupakan bank kedua terbesar di Indonesia memiliki rasio pinjaman terhadap asset sebesar 71,02 % lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Mandiri maupun Bank BCA. Salah satu bank swasta campuran yaitu PT CIMB Niaga Tbk memiliki rasio pinjaman terhadap asset sebesar 67,25%. 1 Tesis ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INSENTIF Nur Azza Karim ACCOUNT OFFICER RITEL KOMERSIAL DI BANK RAKYAT INDONESIA ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Tabel 1.1 Peran Pinjaman Terhadap Asset Bank, Desember 2013 Bank BRI Bank Mandiri Bank BCA Bank CIMB Niaga Total Asset 606.370 647.152 488.508 213.573 (Rp miliar) Total Pinjaman 430.621 416.978 312.380 143.641 (Rp miliar) Rasio Pinjaman 71.02 64.43 63.94 67.25 terhadap Asset (%) Sumber :www.bi.go.id (diolah) Angka-angka tersebut pada Tabel 1.1 menegaskan bahwa sumber utama pendapatan perbankan adalah dari pinjaman yang disalurkan.
    [Show full text]