ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REVISIT INTENTION PADA KONSUMEN RESTORAN SATE TAICHAN GORENG TEBET
Oleh:
QARINA ULFFA PANGESTU
20141111168
SKRIPSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
INDONESIA BANKING SCHOOL
JAKARTA
2018
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REVISIT INTENTION PADA KONSUMEN RESTORAN SATE TAICHAN GORENG TEBET
Oleh:
QARINA ULFFA PANGESTU
20141111168
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi Sebagian Syarat
Guna mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
INDONESIA BANKING SCHOOL
JAKARTA
2018
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., i Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
iii Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., iv Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang karena atas nikmat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Program
Studi Manajemen pada STIE Indonesia Banking School.
Pada penulisan skripsi ini saya menyadari babhwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya selalu
memberikan penulis kesehatan dan keselamatan.
2. Keluarga besar saya terutama kedua Orang Tua Bapak Ardy dan Ibu
Rini tersayang, serta kakak dan adik-adik saya yang selalu
memberikan doa dan mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
Aku cinta kalian.
3. Ketua STIE Indonesia Banking School Bapak Dr. Subarjo
Joyosumarto, S.E., M.A.
4. Wakil Ketua I Bidang Akademik STIE Indonesia Banking School
Bapak Dr. Sparta, ME, Ak, CA.
5. Wakil Ketua II Bidang Administrasi dan Umum Bapak STIE
Indonesia Banking School Khairil Anwar, SE, MSM.
v
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
6. Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIE Indonesia Banking
School Bapak Mahirsyah Emil Akbar, Ir., M.B.A.
7. Kepala Program Studi Manajemen STIE Indonesia Banking School
Ibu Dr. Nuri Wulandari, S.E., M.Sc.
8. Ibu Santi Rimadias, S.P., M.Si. selaku Dosen Pembimbing skripsi
yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran dan motivasi untuk
mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini.
9. Bapak Edi Komara, S.E., M.Si. dan Bapak Wasi Bagasworo, S.E.,
M.M. selaku Dosen Penguji yang sudah memberikan kritik dan saran
yang membangun dalam rangka kelancaran penelitian ini.
10. Bapak Dr. Erric Wijaya S.E., M.E. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang memberikan dukungan dan motivasi pada peningkatan
akademik.
11. Seluruh Dosen STIE Indonesia Banking School yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
pengalaman, dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan perkuliahan dengan baik hingga akhir.
12. Seluruh jajaran staff STIE Indonesia Banking School yang telah
membantu dalam kelancaran dan kenyamanan selama proses
perkuliahan dari administratif, keuangan, peminjaman buku,
keamanan, kebersihan, dan lain-lain.
13. Obi yang selalu menemani, selalu ada untuk memberikan semangat,
memberikan bantuan, dan sabar menghadapi penulis dalam
vi
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir. Terima kasih telah
hadir dihidupku.
14. Sahabat-sahabat penulis Ilma, Gandhez, Yasmien, Yudit, Seruni,
Syafira, Icha, Fenni, Azel, Vinny yang selalu memberikan doa,
dukungan, bantuan, dan kebahagiaan dari dulu hingga sekarang.
15. Teman-teman sehati sejiwa Yuri, Lulu, Ayang, yang selalu bikin
rahang saya pegel karna tertawa. Terima kasih telah hadir menjadi
teman yang baik.
16. Teman mengeluh Chia, Divi, Zulfa, dan holid yang selalu
menyemangati untuk bisa menghadapi kenyataan. Akhirnya kita bisa
melewati semua ini geng.
17. Teman seperbimbingan Lisa, Nadya, Dolla, Joana, dan Asiah yang
berjuang bersama demi kelulusan.
18. Teman-teman dikelas marketing yang berjuang bersama-sama.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Jakarta, 31 Agustus 2018
Qarina Ulffa Pangestu
vii
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN UJI SIDANG SKRIPSI ...... i HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI SIDANG SKRIPSI ...... ii LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ...... iii LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...... iv KATA PENGANTAR ...... v DAFTAR ISI ...... viii DAFTAR GAMBAR ...... xi DAFTAR TABEL ...... xii DAFTAR LAMPIRAN ...... xiii ABSTRAK ...... xiv ABSTRACT ...... xv BAB I PENDAHULUAN...... 1 1.1. Latar Belakang Masalah ...... 1 1.2. Ruang Lingkup Masalah ...... 8 1.3. Perumusan Masalah ...... 9 1.4. Pembatasan Masalah ...... 9 1.5. Tujuan Penelitian ...... 10 1.6. Manfaat Penelitian ...... 10 1.7. Sistematika Penulisan Skripsi ...... 12 BAB II LANDASAN TEORI ...... 14 2.1 Tinjauan Pustaka ...... 14 2.1.1 Consumer Behavior ...... 14 2.1.2 Revisit Intention ...... 16 2.1.3 Customer Satisfaction ...... 17 2.1.4 Food Quality ...... 19 2.1.5 Price Fairness...... 20 2.1.6 Service Quality ...... 22 2.2 Penelitian Terdahulu ...... 24 2.3 Rerangka Pemikiran...... 26 2.3.1 Pengaruh Service Quality Terhadap Customer Satisfaction ...... 26 2.3.2 Pengaruh Price Fairness Terhadap Customer Satisfaction ...... 27 2.3.3 Pengaruh Food Quality Terhadap Customer Satisfaction ...... 28
viii
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
2.3.4 Pengaruh Customer Satisfaction Terhadap Revisit Intention ...... 29 2.4 Model Penelitian ...... 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...... 33 3.1 Objek Penelitian ...... 33 3.2 Desain Penelitian ...... 33 3.3 Metode Penghimpunan Data ...... 34 3.3.1 Data Primer ...... 34 3.3.2 Data Sekunder...... 35 3.4 Populasi dan Sampel ...... 36 3.5 Operasional Variabel ...... 38 3.6 Metode Analisis Data ...... 42 3.6.1 Spesifikasi Model (Model Specification) ...... 42 3.6.2 Identifikasi (Identification) ...... 44 3.6.3 Estimasi (Estimation) ...... 45 3.6.4 Uji Kecocokan (Testing Fit) ...... 45 3.6.4.1 Kecocokan Keseluruhan Model ...... 46 3.6.4.2 Kecocokan Model Pengukuran ...... 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...... 50 4.1 Gambaran Objek Penelitian ...... 50 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas (Pre-test) ...... 51 4.2.1 Uji Validitas (Pre-test) ...... 51 4.2.2 Uji Reliabilitas (Pre-test) ...... 53 4.3 Profil Responden ...... 54 4.3.1 Jenis Kelamin Responden ...... 55 4.3.2 Usia Responden ...... 56 4.3.3 Lokasi Tempat Tinggal Responden...... 57 4.3.4 Pendidikan Terakhir Responden...... 58 4.3.5 Hasil Screening ...... 59 4.4 Hasil Analisis Data ...... 60 4.4.1 Spesifikasi Model ...... 60 4.4.2 Identifikasi Model ...... 60 4.4.3 Uji Model Pengukuran ...... 61 4.4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas...... 61 4.4.4 Uji Model Keseluruhan ...... 63
ix
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
4.4.4.1 Goodness of Fit ...... 63 4.4.4.2 Hasil Pengujian Hipotesis ...... 65 4.5 Pembahasan ...... 67 4.5.1 Pengaruh Service Quality Terhadap Customer Satisfaction ...... 67 4.5.2 Pengaruh Price Fairness Terhadap Customer Satisfaction ...... 68 4.5.3 Pengaruh Food Quality Terhadap Customer Satisfaction ...... 68 4.5.4 Pengaruh Customer Satisfaction Terhadap Revisit Intention ...... 69 4.6 Implikasi Manajerial ...... 69 BAB V KESIMPULAN ...... 76 5.1 Kesimpulan...... 76 5.2 Saran ...... 77 5.2.1 Bagi Perusahaan ...... 77 5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya ...... 79 DAFTAR PUSTAKA ...... 81 LAMPIRAN ...... 87
x
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Sektor Makanan dan Minuman ...... 2
Gambar 2.1 Model Penelitian ...... 31
Gambar 3.1 Model Struktural ...... 43
Gambar 4.1 Grafik Jenis Kelamin Responden ...... 55
Gambar 4.2 Grafik Usia Responden ...... 56
Gambar 4.3 Grafik Lokasi Tempat Tinggal Responden ...... 57
Gambar 4.4 Grafik Pendidikan Terakhir Responden ...... 58
xi
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Harga Sate Taichan ...... 6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...... 24
Tabel 3.1 Operasional Variabel ...... 38
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Pre-test ...... 52
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Pre-test ...... 53
Tabel 4.3 Hasil Screening ...... 59
Tabel 4.4 Computation Degree of Freedom ...... 61
Tabel 4.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas – Measurement ...... 62
Tabel 4.6 Hasil Penelitian Goodness of Fit ...... 64
Tabel 4.7 Output Regression Weight ...... 65
Tabel 4.8 Average Value Indikator Penelitian ...... 70
Tabel 4.9 Variabel Customer Satisfaction ...... 71
Tabel 4.10 Variabel Food Quality ...... 72
Tabel 4.11 Variabel Price Fairness ...... 73
Tabel 4.12 Variabel Service Quality ...... 75
xii
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ...... 87
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas Pre-test ...... 95
Lampiran 3. Hasil Uji Reliabilitas Pre-test ...... 100
Lampiran 4. Path Diagram Measurement Model ...... 101
Lampiran 5. Output Standardized Regression Weight ...... 102
Lampiran 6. Model Struktural...... 103
Lampiran 7. Regression Weight ...... 104
Lampiran 8. Model Fit Summary ...... 105
Lampiran 9. Curriculum Vitae ...... 106
xiii
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
ABSTRAK
Pertumbuhan industri makanan di Jakarta selalu mengalami peningkatan. Pada era saat ini restoran dengan menu yang variatif dan unik merupakan salah satu tren bagi masyarakat dan juga kaum muda. Restoran yang semakin berkembang dan memiliki suatu perbedaan dari restoran lainnya akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk memilih restoran yang akan menjadi favorit mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran service quality, price fairness, dan food quality sebagai faktor yang mempengaruhi customer satisfaction serta implikasinya terhadap revisit intention.
Penelitian ini dilakukan dengan desain deskriptif eksplanatori, berupa pembuktian empiris terhadap sejumlah hipotesis menggunakan teknik data online kuesioner dengan sampel sebanyak 110 responden yang berada di wilayah Jabodetabek dan pernah mengunjungi serta membeli sate taichan goreng. Analisis data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil analisis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Service Quality terbukti berpengaruh positif terhadap Customer Satisfaction. 2) Price Fairness terbukti berpengaruh positif terhadap Customer Satisfaction. 3) Food Quality terbukti berpengaruh positif terhadap Customer Satisfaction. 2) Customer Satisfaction terbukti berpengaruh positif terhadap Revisit Intention.
Kata Kunci: Service Quality, Price Fairness, Food Quality, Customer Satisfaction, Revisit Intention, Restaurant.
xiv
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018
ABSTRACT
The growth of the food industry in Jakarta has always increased. In the current era, restaurants with varied and unique menus are one of the trends for the community as well as young people. Restaurants that are increasingly developing and diverse from restaurants will be an attraction for consumers to choose a restaurant that will be their favorite. This study aims to determine the role of service quality, price fairness, and food quality as factors that influence customer satisfaction and its implications for the intention to revisit.
This research was carried out with a descriptive design, which is some empirical on the number of hypotheses using online data techniques with a total sample of 110 respondents who were in the Greater Jabodetabek areas and had visited and purchased Sate Taichan Goreng. Data analysis was carried out using the Structural Equation Modeling (SEM) method.
The measurement results in this study are as follows: 1) Service Quality is proven to be positive towards Customer Satisfaction. 2) Proven Fairness Prices, positive for Customer Satisfaction. 3) Food Quality has proven positive towards Customer Satisfaction. 2) Customer Satisfaction proved to be positive towards Revisit Intention.
Keywords: Service Quality, Price Fairness, Food Quality, Customer Satisfaction, Revisit Intention, Restaurant.
xv
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Industri makanan di Indonesia saat ini terus mengalami pertumbuhan,
bukan hal yang sulit untuk menemukan beragam jenis makanan di Indonesia
khususnya pada kota-kota besar seperti Jakarta, Jakarta merupakan sentral
bisnis dimana banyak perusahaan besar atau kecil yang bersaing dan
membuka bisnis kuliner di kota ini. Tidak heran jika sebagian besar dari
masyarakat tertarik dan mulai merambah ke dunia bisnis untuk menjadi
seorang wirausahawan, karena dengan berusahawan mereka akan memiliki
peluang pendapatan yang lebih besar apabila usaha tersebut berjalan dengan
lancar. Akan tetapi, tidak sedikit para wirausahawan yang mengalami kerugian
ketika menjalankan usahanya.
Terdapat berbagai alternatif pilihan industri yang dapat dipilih bagi
para wirausaha, seperti makanan, pendidikan, jasa, ritel, industri gaya hidup,
dan lain-lain. Diantara pilihan tersebut, industri makanan merupakan salah
satu bisnis yang menjanjikan karena makanan merupakan kebutuhan pokok
setiap manusia.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 2
Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Sektor Makanan dan Minuman
Sumber: Www.databoks.katadata.co.id, (2018)
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang diunggah www.databoks.katadata.co.id, (2018) pada gambar 1.1 menunjukan bahwa pertumbuhan sektor makanan dan minuman pada tahun 2014 sampai 2017 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 pertumbuhan setkor makanan dan minuman mencapai 10.86%, sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 6.94%. Namun, terjadi peningkatan yang cukup tinggi yaitu mencapai
9.98% pada tahun 2016 dan meningkat sebesar 9.46% pada tahun 2017. Pada gambar 1.1 dapat dilihat, walaupun terjadi penurunan setiap tahunnya namun sektor makanan dan minuman selalu mengalami peningkatan kembali.
Perkembangan industri makanan di Indonesia meningkat secara signifikan seiring dengan bertambahnya tingkat pengeluaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan. Hal tersebut membuktikan bahwa mengkonsumsi makanan bagi masyarakat saat ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan primer, melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan tersier yaitu sebuah gaya hidup.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 3
Lingkungan persaingan yang sangat ketat disektor restoran menjadi hal penting bagi perusahaan untuk mencapai kepuasan pelanggan agar dapat bertahan dalam jangka panjang. Diantara faktor-faktor yang menonjol dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan dalam konteks makanan dan minuman adalah kualitas layanan, kualitas produk, dan keadilan harga yang ditawarkan (Shariff et al., 2015). Pelanggan yang mempunyai niat untuk datang kembali ke restoran tertentu merupakan salah satu kunci sukses dalam mempertahankan suatu usaha. Salah satu faktor pelanggan yang mempunyai niat untuk datang kembali ke restoran adalah rasa kepuasan yang mereka dapat. Kepuasan pelanggan sangat penting dalam dunia bisnis saat ini, yaitu bagaimana kemampuan penyedia layanan untuk menciptakan tingkat kepuasan yang tinggi dengan cara mendiferensiasikan produknya dan membangun hubungan kuat dengan pelanggan (M. K. Kim, Park, & Jeong, 2004).
Perusahaan harus fokus untuk meningkatkan kualitas layanan dan menetapkan harga yang sesuai untuk menciptakan rasa puas kepada pelanggan mereka sehinga dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya
(Gustaffsson, Johnson, & Roos, 2005).
Kualitas makanan setara dengan kepuasan pelanggan yang dapat memberi dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin suatu ikatan yang saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan restoran tertentu.
Kualitas makanan yang ditawarkan restoran kepada pelanggan harus lezat dan dapat menarik perhatian pelanggan. Kesempurnaan makanan yang ditawarkan maka pelanggan secara tidak langsung akan merasa puas dengan menu yang
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 4
disajikan oleh restoran tersebut. Adanya ikatan emosional seperti ini, restoran dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pelanggan secara spesifik, dimana restoran dapat memaksimalkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimalkan pengalaman pelanggan yang mungkin kurang menyenangkan.
Sate Taichan mulai dikenal pada kalangan masyarakat khsususnya anak muda pada tahun 2016. Pelopor utama Sate Taichan awalnya berlokasi di
Senayan dan sekarang sudah banyak masyarakat yang memulai bisnis Sate
Taichan berupa restoran maupun warung tenda yang berjualan dipinggir jalan
(Www.travel.kompas.com, 2017). Restoran Sate Taichan Goreng yang berlokasi di Jl. Tebet Raya no.70, Jakarta Selatan merupakan salah satu restoran yang menjual aneka sate, restoran ini berhasil menarik perhatian masyarakat dari dalam kota maupun luar kota lainnya. Berada dilokasi yang strategis, sate taichan goreng ini menjadi sasaran anak muda yang dimana lokasinya tidak jauh dari sekolah, kampus dan restoran ini bisa dijadikan tempat berkumpul dengan teman-teman, sehingga pengunjung yang datang dapat bercengkrama dengan menyantap berbagai macam menu yang disajikan oleh restoran sate taichan goreng. Harga yang ditawarkan restoran sate taichan goreng sebanding dengan kualitas makanan dan pelayanan yang diberikan.
Restoran Sate Taichan Goreng, Tebet ini selalu ramai oleh pengunjung.
Puluhan anak muda rela antre didepan restoran hanya untuk dapat menikmati hidangan hits tersebut (TribunJakarta.com, 2018). Kelezatan cita rasa Sate
Taichan Goreng, Tebet memang tak diragukan lagi. Tidak heran jika banyak
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 5
pembeli yang rela menunggu hingga berjam-jam demi mencicipi kuliner unik yang satu ini (KulinerMagazine.com). Supervisor sate taichan goreng membenarkan hal tersebut, beliau mengatakan bahwa pengunjung yang datang untuk makan di sate taichan goreng bisa mencapai 250 - 300 dalam sehari.
Namun selalu terjadi peningkatan pada saat hari libur, hampir seribu pengunjung padati restoran sate taichan goreng.
Restoran Sate Taichan Goreng merupakan salah satu kuliner favorit di
Jakarta. Di katakan favorit, karena pengikut di Instagram Sate Taichan Goreng itu sendiri sudah memiliki tiga ratus ribu lebih pengikut, serta sering mendapatkan lima bintang dan banyak ulasan yang positif pada google review.
Pada sosial media terutama Instagram, pengunjungnya meng-update dan memasang foto-foto mereka dengan variasi menu yang dipilihnya. Sehingga masyarakat yang belum pernah mencoba sate taichan goreng menjadi penasaran untuk datang dan membelinya.
Restoran Sate Taichan Goreng memberikan kemudahan untuk masyarakat yang ingin merasakan sate taichan goreng namun tidak ingin datang ke restoran karna ramai atau antri, yaitu dengan memesan di aplikasi Go-Food yang terlah terdaftar. Harga diaplikasi Go-Food lebih mahal dibandingkan makan langsung direstoran, namun Sate Taichan Goreng berhasil menjadi pemenang nominasi
“Juara partner Go-Food Sate” pada acara yang di selenggarakan oleh Go-Jek, yang memberikan penghargaan kepada lebih dari 30 Merchant kuliner terbaiknya yang berasal dari 50 kota di Indonesia.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 6
Pemenang dipilih berdasarkan total penjualan mereka melalui Go-Food selama satu tahun (Www.go-jek.com, 2018).
Hasil wawancara yang telah dilakukan kepada enam konsumen sate taichan goreng, mengatakan bahwa kualitas layanan kurang baik karena konsumen harus menunggu lama sampai pelayan mengantarkan makanannya.
Hal tersebut disebabkan karena banyaknya jumlah pengunjung yang datang.
Sama halnya dengan kualitas makanan yang diberikan, mereka mengatakan semua makanan memiliki rasa yang lezat namun ada beberapa makanan disajikan dengan suhu yang sudah tidak sesuai dikarenakan pelayanan sate taichan goreng mengantarkan pesanan konsumen secara bersamaan.
Harga yang ditawarkan sate taichan goreng untuk konsumen masih terbilang mahal, yaitu Rp. 25.000/porsi dan konsumen diharuskan untuk memesan minimal lima tusuk sate jika ingin membeli varian sate lainnya, yang dihargai Rp. 2.500 - 3.500/tusuk. Namun dengan harga yang terbilang mahal tersebut, konsumen tetap merasa puas dengan rasa dari sate taichan sehingga membuat konsumen datang mengunjungi dan membeli kembali.
Tabel 1.1 Harga Sate Taichan
Restoran Sate Taichan Harga Sate Taichan
Sate Taichan Goreng Rp. 25.000/porsi
Kedai Uncle Do Rp. 17.000/porsi
Sumber: Data Sekunder (diolah), 2018
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 7
Terdapat restoran sate taichan lainnya yang berlokasi di Tebet Raya dan tidak jauh dengan sate taichan goreng, salah satunya adalah Kedai Uncle Do Sate
Taichan Tebet. Berdasarkan tabel 1.1 harga yang ditawarkan dari kedua restoran ini berbeda. Pada restoran Sate Taichan Goreng, harga satu porsi sate taichan adalah Rp. 25.000,- sedangkan Kedai Uncle Do menawarkan harga yang lebih murah, yaitu Rp. 17.000/porsi, namun dengan perbedaan harga tersebut restoran sate taichan goreng tetap menjadi favorit masyarakat pecinta sate taichan yang selalu ramai dikunjungi. Hal tersebut disebabkan karna restoran sate taichan goreng mempunyai berbagai jenis sate seperti sate taichan ayam, sate taichan mozzarella, sate kulit, sate usus, sate telur puyuh, sate kikil, dan varian menu lainnya, sedangkan kedai uncle do hanya menyediakan satu jenis sate taichan dan makanan pendamping seperti roti bakar.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut restoran yang berhasil mendorong rasa kepuasan pelanggan sehingga dapat menciptakan niat pelanggan untuk datang kembali ke restoran tersebut. Dalam hal ini restoran yang diteliti adalah Sate Taichan Goreng,
Tebet. Peneliti mengambil judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi revisit intention pada konsumen sate taichan goreng, Tebet”.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 8
1.2 Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka fokus penelitian ini di tujukan
dengan memberikan batasan, yaitu:
1. Model untuk penelitian dimodifikasi berdasarkan instrumen yang
digunakan dalam penelitian Shariff et al., (2015) dan Hanaysha, (2016)
pada industri restoran. Penelitian Shariff et al., (2015) yang di lakukan
pada industri restoran di Malaysia mengatakan bahwa service quality
dan food quality memiliki hubungan yang signifikan terhadap
customer satisfaction.
2. Kualitas yang dirasakan telah menjadi salah satu faktor paling penting
dari kepuasan pelanggan dan niat perilaku, dalam hal ini berkaitan
dengan niat pelanggan untuk datang kembali (Namkung & Jang,
2007). Kepuasan merupakan faktor yang sangat penting bagi
kesuksesan strategi pemasaran yang dipengaruhi oleh service quality,
price fairness, dan food quality. Semakin baik service quality dan food
quality maka akan mendorong satisfaction. Price Fairness merupakan
pengaruh dari customer satisfaction, price yang sesuai oleh pelanggan
akan mendorong satisfaction (Xia, Monroe, & Cox, 2004).
3. Objek penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang sudah
pernah mengunjungi dan membeli sate taichan goreng dengan
keinginan dan biaya sendiri, karena peneliti ingin mengetahui apa yang
membuat konsumen mempunyai niat untuk datang kembali ke suatu
restoran tertentu melalui kepuasan yang mereka dapat.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 9
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang bahwa
service quality, price fairness, food quality yang baik akan menciptakan
customer satisfaction serta berdampak terhadap revisit intention pada restoran
Sate Taichan Goreng, Tebet. Sehubungan dengan ini, maka rumusan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Apakah service quality mempunyai pengaruh positif terhadap customer
satisfaction pada konsumen?
2. Apakah price fairness mempunyai pengaruh positif terhadap customer
satisfaction pada konsumen?
3. Apakah food quality mempunyai pengaruh positif terhadap customer
satisfaction pada konsumen?
4. Apakah customer satisfaction mempunyai pengaruh positif terhadap
revisit intention pada konsumen?
1.4 Pembatasan Masalah
Penelitian ini berfokus pada hasil yang ingin dicapai, maka penelitian
ini memberikan batasan masalah yang hanya membahas tentang variabel
service quality, price fairness, food quality, customer satisfaction, dan revisit
intention. Konteks pelanggan dalam penelitian ini adalah pelanggan yang
sudah pernah berkunjung dan membeli Sate Taichan Goreng, Tebet.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 10
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh service quality,
price fairness, dan food quality terhadap revisit intention melalui customer
satisfaction yang dirasakan konsumen pada restoran Sate Taichan Goreng, Tebet.
Sehubungan dengan ini, maka tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Menguji dan menganalisis pengaruh positif service quality terhadap
customer satisfaction.
2. Menguji dan menganalisis pengaruh positif price fairness terhadap
customer satisfaction.
3. Menguji dan menganalisis pengaruh positif food quality terhadap
customer satisfaction.
4. Menguji dan menganalisis pengaruh positif customer satisfaction
terhadap revisit intention.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang di lakukan ini di harapkan dapat bermanfaat bagi
akademisi, peneliti, dan perusahaan.
1. Manfaat Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap disiplin
ilmu manajemen pemasaran khususnya pada pembahasan faktor-faktor
service quality, price fairness, dan food quality yang mempengaruhi
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 11
konsumen untuk revisit intention melalui customer satisfaction pada
pelanggan Sate Taichan Goreng, Tebet.
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang ilmu pemasaran serta meningkatkan
kemampuan dalam penulisan karya ilmiah dan memberikan pemahaman
teoritis seperti apa yang sudah dipelajari selama proses penelitian
berlangsung agar dapat diterapkan sejalan dengan kegiatan praktisnya.
3. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan hal positif terhadap
Restoran Sate Taichan Goreng, Tebet dan informasi yang diperoleh
oleh Sate Taichan Goreng, Tebet tentang persepsi konsumen terhadap
customer satisfaction dapat membuat rerstoran untuk menciptakan
strategi-strategi dan ide-ide kreatif untuk mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen yang pada akhirnya akan meningkatkan
penjualan dari Sate Taichan Goreng, Tebet.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 12
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas dan
tidak menyimpang dari pokok permasalahan, secara sistematis susunan skripsi
ini adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan singkat mengenai latar belakang masalah, ruang
lingkup permasalahan, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan
penelitian, dan maanfaan dari penelitian yang akan di lakukan serta
sistematika penelitian.
BAB II: LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan service quality, food
quality, price fairness, customer satisfaction, dan revisit intention serta
hipotesis yang melandasi pengaruh-pengaruh antar variabel yang diteliti dalam
penelitian ini.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi pemaparan mengenai objek penelitian, populasi dan sampel
penelitian, jenis data, metode pengumpulan data, operasionalisasi variabel,
teknik pengujian hipotesis, dan teknik pengolahan data yang akan dilakukan
pada penelitian ini.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 13
BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan gambaran objek penelitian serta membahas deskripsi hasil penelitian berdasarkan data yang telah di kumpulkan, serta pembahasan tentang analisis yang dikaitkan dengan teori yang berlaku. Pada bagian ini diuraikan mengenai hasil dari tingkat revisit intention pada sampel yang diteliti serta pengaruh dari masing-masing variabel dalam penelitian ini, yaitu service quality, food quality, price fairness, customer satisfaction yang telat dihipotesiskan dalam penelitian.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan hasil penelitan dan juga memuat saran-saran bagi pihak yang berkepentingan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 14
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian ini memfokuskan pada service quality, price
fairness, food quality sebagai variabel penjelas dari customer
satisfaction dan implikasinya terhadap revisit intention pada konsumen
Sate Taichan Goreng, Tebet. Semua hipotesis dari variabel ini
diharapkan memiliki hubungan positif terhadap revisit intention pada
konsumen Sate Taichan Goreng, Tebet.
2.1.1 Consumer Behavior
Perilaku konsumen adalah perilaku yang dilakukan konsumen
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, serta
membuang produk karena layanan yang mereka harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen berfokus pada
bagaimana individu dan keluarga atau rumah tangga membuat
keputusan untuk menghabiskan sumber daya mereka yang tersedia
(waktu, uang, usaha) pada barang-barang yang berhubungan dengan
konsumsi. Hal tersebut termasuk pada apa yang mereka beli, mengapa
mereka membelinya, kapan mereka membelinya, dimana mereka
membelinya, seberapa sering mereka membelinya, seberapa
sering mereka menggunakannya, bagaimana mereka
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 15
mengevaluasinya setelah pembelian, dampak evaluasi tersebut
pada pembelian dimasa mendatang, dan bagaimana mereka
membuangnya (Schiffman & Kanuk, 2010).
Perilaku konsumen menggambarkan dua jenis entitas
konsumsi yang berbeda, yaitu konsumen pribadi (the personal
consumer) dan konsumen organisasi (the organizational consumer).
Pertama, konsumen pribadi (the personal consumer) membeli barang
dan jasa untuk penggunaan sendiri, untuk penggunaan rumah tangga,
atau sebagai hadiah untuk seorang teman. Pada masing-masing
konteks ini, produk dibeli untuk penggunaan akhir oleh individu, yang
dirujuk sebagai pengguna akhir atau konsumen akhir. Kedua,
konsumen organisasi (the organizational consumer) termasuk laba
dan bukan untuk keuntungan bisnis, instansi pemerintah (lokal,
provinsi, dan nasional), dan lembaga (misalnya sekolah, rumah sakit,
dan penjara), yang semuanya harus membeli produk, peralatan, dan
layanan, untuk menjalankan organisasi mereka (Schiffman & Kanuk,
2010).
Perilaku konsumen pada industri restoran dapat
dipengaruhi oleh lima dimensi, yaitu kualitas layanan, kualitas
makanan, harga, lokasi, dan lingkungan yang merupakan faktor
utama dalam menciptakan kepuasan konsumen (Hyun, 2010).
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 16
2.1.2 Revisit Intention
Revisit intention adalah reaksi konsumen dalam
mengulangi aktifitas atau berkunjung kembali ke suatu tempat
(Sivada & Baker-Prewitt, 2013). Ketika restoran memberikan
suatu produk, mungkin saja ada banyak produk serupa yang
disediakan oleh pesaing, pelanggan biasanya memiliki banyak
alternatif. Penting bagi perusahaan untuk meningkatkan nilai
konsumen yang ada, dan mengambil langkah efektif untuk menarik
perilaku konsumen agar kembali membeli produk atau jasa
ditempat yang sama, dibandingkan menarik konsumen baru
(Hanai, Oguchi, Ando, & Yamaguchi, 2008).
Kualitas makanan, harga dan nilai, kualitas layanan, dan
suasana adalah anteseden dari niat pelanggan berkunjung kembali
ke suatu restoran tertentu. Jenis restoran tersebut memoderasi
pengaruh kepuasan pelanggan dengan kualitas layanan, atmosfer,
harga dan nilai terhadap niat pelanggan untuk mengunjungi
kembali restoran tersebut (Yan, Wang, & Chau, 2015). Antara
faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan berulang, penelitian
yang cukup mendukung bahwa kepuasan adalah faktor penentu
niat pelanggan berkunjung kembali (Alegre & Cladera, 2009).
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 17
Menurut Halal Hanaysha, (2016) terdapat beberapa
indikator untuk mengukur revisit intention, yaitu:
1. Saya ingin mengunjungi kembali restoran ini dalam
waktu dekat
2. Sangat mungkin bahwa saya akan mengunjungi
kembali restoran ini
3. Saya ingin mengunjungi restoran ini lebih sering.
2.1.3 Customer Satisfaction
Kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap
suatu produk atau layanan yang mereka terima dan rasakan sesuai
dengan harapan (Schiffman & Kanuk, 2010). Pelanggan akan
merasa puas jika suatu produk atau layanan memenuhi harapan
mereka, sementara mereka tidak merasa puas apabila harapan tidak
terpenuhi (Bowden & Dagger, 2011). Kepuasan pelanggan secara
konsisten diidentifikasi sebagai anteseden terhadap kesetiaan
pelanggan, pembelian kembali, dan hubungan jangka panjang
(Bowden-Everson, Dagger, & Elliott, 2013).
Di era yang kompetitif ini, memperkuat kepuasan pelanggan
dipandang sebagai langkah strategis restoran yang utama. Kepuasan
pelanggan tergantung pada layanan atau produk yang dirasakan
pelanggan terhadap harapan mereka, apakah sama atau tidak. Jika
layanan atau produk jauh dari harapan, pelanggan tidak merasa puas,
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 18
namun jika layanan atau produk sesuai dengan harapan, maka
pelanggan akan merasa puas (Kotler & Armstrong, 2018).
Kemampuan penyedia layanan untuk menciptakan tingkat
kepuasan yang tinggi sangat penting untuk melakukan diferensiasi
produk dan mengembangkan hubungan yang kuat dengan
pelanggan (Kuo, Y. - F., Wu, C. -M. and Deng, 2009).
Keterlibatan pelanggan juga penting ketika pembeli
mempertimbangkan produk dan meluangkan waktu mereka untuk
mencari informasi, maka pada akhirnya meningkatkan tingkat
kepuasan (Russell-Bennett, McColl-Kennedy, & Coote, 2007).
Kepuasan ini dapat mempengaruhi perusahaan yang bersangkutan
dengan pembelian kembali, pembelian lebih banyak produk, kata-
kata positif dari mulut ke mulut dan kesediaan pelanggan untuk
membayar lebih untuk merek tertentu. Setiap bisnis kemungkinan
akan kehilangan pangsa pasar, pelanggan, dan investor jika gagal
memuaskan pelanggan secara efektif dan efisien seperti yang
dilakukan pesaing (Anderson, Fornell, & Mazvancheryl, 2004).
Menurut Halal Hanaysha, (2016) terdapat beberapa
indikator untuk mengukur customer satisfaction, yaitu:
1. Saya merasa senang telah mengunjungi restoran ini
2. Saya merasa nyaman berada direstoran ini
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 19
3. Keputusan saya mengunjungi restoran ini adalah pilihan yang
tepat
4. Kualitas makanan dan layanan direstoran ini sesuai harapan saya
5. Secara keseluruhan saya puas dengan restoran ini.
2.1.4 Food Quality
Kualitas makanan adalah karakteristik suatu makanan yang
mempunyai kelebihan untuk memuaskan pelanggan yang sesuai
dengan kebutuhan dan harapan pelanggan (Kotler & Armstrong,
2018). Kualitas makanan telah diakui sebagai komponen penting
dalam industri restoran yang memiliki pengaruh utama pada
kepuasan pelanggan dan niat untuk membeli produk atau jasa di
masa depan (Gilbert, Veloutsou, Goode, & Moutinho, 2004).
Makanan yang berkualitas merupakan salah satu cara terbaik
untuk memaksimalkan kesuksesan dalam bisnis restoran. Tinjauan
menyeluruh dari literature mengungkapkan bahwa deskripsi umum
kualitas makanan diantara para peneliti berfokus pada (a) presentasi,
(b) variasi, (c) pilihan menu sehat, (d) rasa, (e) kesegaran, dan (f)
suhu (Namkung & Jang, 2007). Kualitas makanan yang unggul
adalah alat pemasaran utama yang dapat digunakan untuk
memuaskan dan mempertahankan pelanggan sehingga membuat
pengalaman yang positif bagi pembelian pelanggan (Sulek &
Hensley, 2004).
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 20
Menurut Halal Hanaysha, (2016) terdapat beberapa
indikator untuk mengukur food quality, yaitu:
1. Restoran menawarkan berbagai item menu
2. Restoran menyajikan makanan dengan presentasi yang menarik
3. Restoran menyajikan makanan yang sehat
4. Restoran menyajikan makanan yang lezat
5. Restoran menyajikan makanan yang segar
6. Restoran menyajikan makanan dengan suhu yang sesuai.
2.1.5 Price Fairness
Keadilan harga didefinisikan sebagai penilaian konsumen
apakah harga penawaran suatu produk atau jasa penjual benar-benar
masuk akal, wajar, dapat diterima atau adil (Beldona & Kwansa,
2008). Persepsi keadilan harga merupakan faktor psikologis yang
memiliki efek penting pada reaksi pelanggan terhadap harga. Pada
beberapa situasi, pelanggan merasa prihatin dengan harga yang tidak
wajar, terutama jika ada kenaikan harga, pelanggan sering tidak mau
membayar harga yang dianggap tidak adil (Cockrill & Goode, 2010).
Hal tersebut menunjukan bahwa persepsi pelanggan tentang harga
yang tidak adil mengarah pada hasil negatif, seperti: tingkat
ketidakpuasan yang tinggi, rendahnya tingkat perilaku pembelian
kembali, kata-kata negatif dari mulut ke mulut, dan meningkatnya
keluhan pelanggan (Rothenberger, 2015).
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 21
Pelanggan cenderung bergantung pada berbagai sumber
referensi untuk membuat penilaian yang lebih baik seperti harga
penjualan, harga sebelumnya, dan harga pesaing ketika
mengevaluasi keadilan harga untuk membentuk perbandingan
(Bolton, Warlop, & Alba, 2003). Keadilan harga yang dirasakan
oleh pelanggan merupakan salah satu faktor yang memberikan
pengaruh penting pada reaksi pelanggan terhadap harga, seperti
kepuasan, kesetiaan, dan penerimaan harga (Herrmann, Xia, Kent,
& Huber, 2007). Keputusan pelanggan untuk menerima harga
tertentu memiliki pengaruh langsung pada tingkat kepuasan dan
kesetiaan secara tidak langsung (Martín‐Consuegra, Molina, &
Esteban, 2007).
Menurut Halal Hanaysha, (2016) terdapat beberapa
indikator untuk mengukur price fairness, yaitu:
1. Restoran menawarkan harga yang masuk akal
2. Biaya yang saya keluarkan sesuai dengan yang saya dapatkan
3. Restoran menawarkan harga yang sesuai dengan kebutuhan saya
4. Restoran ini opsi harga yang unggul dibandingkan restoran sate
taichan lainnya.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 22
2.1.6 Service Quality
Kualitas layanan pada restoran telah berkembang dan
menjadi topik yang paling di eksplorasi dalam layanan pemasaran
selama bertahun-tahun. Suatu restoran dapat membedakan dirinya
dengan restoran lain dengan memberikan kualitas layanan yang
lebih tinggi secara konsisten dibandingkan dengan kualitas yang
disediakan oleh pesaingnya. Retensi pelanggan merupakan ukuran
kualitas layanan terbaik, dengan kemampuan restoran untuk
membuat pelanggannya bergantung pada seberapa konsisten
restoran memberikan nilai kepada pelanggan (Kotler & Armstrong,
2018).
Kualitas layanan pada industri makanan mengacu pada
tingkat layanan yang diberikan oleh karyawan restoran dari
interaksi antara pelanggan dan karyawan tersebut (Ha & Jang,
2010). Pengalaman layanan interpersonal ini berfungsi sebagai cara
bagi pelanggan untuk mengevaluasi kualitas layanan, dan untuk
membentuk persepsi kualitas keseluruhan mereka dari restoran
(Ryu, Lee, & Gon Kim, 2012).
Keberhasilan suatu restoran adalah dengan memberikan
layanan berkualitas tinggi sehingga dapat bertahan dan memperkuat
daya saing mereka (Keelson, 2012). Memberikan layanan yang
berkualitas, suatu restoran pada akhirnya dapat meningkatkan
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 23
kepuasan dan meminimalkan kegagalan layanan, dan berhasil
menarik serta mempertahankan pelanggannya (Tesfom & Birch,
2011). Hal tersebut dapat membangun interaksi antara pelanggan
dengan karyawan sehingga dapat menghasilkan tingkat kualitas
layanan restoran yang tinggi, yang akan menciptakan kepuasan
pelanggan (Ryu et al., 2012).
Kurtus (2008), menyatakan bahwa pelanggan tidak hanya
membayar untuk nilai makanan tetapi mereka juga membayar
untuk nilai tingkat layanan tertentu, sehingga kualitas layanan yang
baik, cepat, dan sopan selalu diharapkan oleh pelanggan (Yusof,
Ibrahim, Muhammad, & Ismail, 2016).
Menurut Yusof et al., (2016) terdapat beberapa indikator
untuk mengukur service quality, yaitu:
1. Semua pelayan di restoran ramah
2. Saya tidak harus menunggu lama sampai makanan datang
3. Pelayan restoran penuh perhatian
4. Pelayan restoran menguasai semua menu.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 24
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama Objek No. Judul Penelitian Hasil Penelitian Peneliti Penelitian 1 Min-Jung “The effect of food Restaurant Hasilnya menunjukkan
Nam, quality on Industry bahwa kualitas
Changsup behavioral Korea makanan, yang terdiri
Shim, Chul intention in Korean dari visual,
Jeong (2017) restaurants: From penciuman, bahan-
the perspective of bahan, dan sentuhan,
Chinese tourists” secara langsung dan
signifikan
mempengaruhi nilai
dan kepuasan yang
dirasakan.
2 Heesup “Impact of hotel Hotel Kualitas layanan yang
Hana, restaurant image Restaurant baik secara signifikan
Sunghyup and quality of Korea mempengaruhi niat
Sean Hyun physical konsumen untuk
(2017) environment, mengunjungi kembali
service, and food restoran dihotel yang
on satisfaction and sama secara tidak
intention” langsung melalui rasa
kepuasan pelanggan.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 25
Nama Objek No. Judul Penelitian Hasil Penelitian Peneliti Penelitian 3 Jalal “Testing the Effects Fast Food Hasilnya
Hanaysha of Food Quality, Restaurant mengungkapkan
(2016) Price Fairness, and Malaysia bahwa keadilan harga
Physical dan lingkungan fisik
Environment on memiliki efek positif
Customer yang signifikan
Satisfsction in Fast terhadap kepuasan
Food Restaurant” pelanggan.
4 Sang-jeong “Study on Food Restaurant Hasilnya menunjukkan
Moon, Jung- Quality of Korean Industry bahwa kepuasan
sun Song Restaurants, Korea pelanggan memiliki
(2012) Customer pengaruh yang
Satisfaction, and signifikan terhadap
Revisit Intentions in niat mengunjungi
Chinese University kembali.
or College
Students: Focused
on different
awareness of
Korean food”
Sumber: Data Sekunder (diolah), 2018
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 26
2.3 Rerangka Pemikiran
Penelitian ini dimodifikasi berdasarkan jurnal yang diteliti oleh
Shariff et al., (2015) dan Hanaysha, (2016). Analisis faktor yang
mempengaruhi pelanggan untuk revisit intention ke restoran dengan
service quality, food quality dan price fairness melalui customer
satisfaction terhadap konsumen Sate Taichan Goreng, Tebet. Alasan
peneliti menggunakan model penelitian modifikasi karena adanya
keterbatasan pada penelitian sebelumnya tentang price fairness terhadap
customer satisfaction pada industri restoran.
2.3.1 Pengaruh Service Quality terhadap Customer Satisfaction
Service quality dan customer satisfaction telah
diidentifikasi sebagai kunci dari rantai layanan yang
menguntungkan. Semakin baik kualitas layanan yang diberikan
untuk pelanggan, maka pelanggan akan merasa semakin puas
(Hau-siu Chow, Lau, Wing-chun Lo, Sha, & Yun, 2007). Penting
bagi karyawan restoran untuk mempunyai sikap sopan dan
pengetahuan tentang menu sehingga dapat memberikan umpan
balik dan respon yang cepat terhadap pertanyaan pelanggan secara
efisien. Hal tersebut dianggap sebagai salah satu hubungan paling
signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Shariff et al., 2015).
Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas layanan secara
signifikan mempengaruhi niat untuk mengunjungi kembali restoran
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 27
dan niat untuk mengunjungi restoran yang sama secara tidak
langsung melalui rasa kepuasan pelanggan (Han & Hyun, 2017).
Palmer, (2001) menyatakan bahwa kualitas layanan adalah sumber
penting dari kompetensi khusus dan sering dianggap sebagai faktor
kunci keberhasilan dalam mempertahankan keunggulan kompetitif
dalam industri jasa (Hau-siu Chow et al., 2007). Hipotesis
penelitian pertama adalah:
Ho1: Service qulity memiliki pengaruh positif terhadap customer
satisfaction Sate Taichan Goreng (Tebet).
Ha1: Service qulity tidak memiliki pengaruh positif terhadap
customer satisfaction Sate Taichan Goreng (Tebet).
2.3.2 Pengaruh Price Fairness terhadap Customer Satisfaction
Rasa keadilan harga dapat dianggap sebagai salah satu
kriteria utama untuk menilai kepuasan pelanggan diindustri
restoran. Mengembangkan strategi penetapan harga yang unggul
dan mekanisme penentuan harga yang efektif dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan terhadap suatu restoran. Pelanggan cenderung
membuat beberapa perbandingan antara berbagai merek baik
sebelum atau setelah pembelian untuk memberikan penilaian
sesuai dengan yang mereka rasakan, kemudian menyimpulkan
tingkat rasa kepuasan mereka (Hanaysha, 2016).
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 28
Hasilnya menunjukkan bahwa keadilan harga memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan
(Herrmann et al., 2007). Harga suatu produk atau jasa dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan di antara pelanggan, karena setiap
kali pelanggan menilai produk atau jasa yang dibeli, pelanggan
cenderung mempertimbangkan harganya (Anderson et al., 2004).
Hipotesis penelitian ketiga adalah:
Ho2: Price fairness memiliki pengaruh positif terhadap customer
satisfaction Sate Taichan Goreng (Tebet).
Ha2: Price fairness tidak memiliki pengaruh positif terhadap
customer satisfaction Sate Taichan Goreng (Tebet).
2.3.3 Pengaruh Food Quality terhadap Customer Satisfaction
Kualitas makanan mempunyai peran penting dalam
menyampaikan atribut makanan dari suatu restoran sehingga dapat
menciptakan rasa kepuasan pelanggan restoran yang telah
dikunjungi, sehingga dapat mempengaruhi seluruh proses
manajemen restoran. Pengelolaan makanan yang berkualitas harus
menjadi bagian yang penting dari bisnis restoran untuk
memaksimalkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan
pendapatan (Nam & Lee, 2011).
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 29
Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan
antara kualitas makanan dan kepuasan pelanggan yang dapat
mempengaruhi pilihan pelanggan terhadap restoran (Shariff et al.,
2015). Atribut restoran yang paling penting adalah rasa, kesegaran
makanan, presentasi makanan dan suhu makanan yang sesuai (Liu
& Jang, 2009). Kualitas makanan dan bahan-bahan segar telah dinilai
sebagai alasan paling penting mengapa pelanggan merasa puas
sehingga mempunyai niat untuk kembali ke restoran tertentu
(Söderlund & Rosengren, 2008). Hipotesis penelitian kedua adalah:
Ho3: Food qulity memiliki pengaruh positif terhadap customer
satisfaction Sate Taichan Goreng (Tebet)
Ha3: Food qulity tidak memiliki pengaruh positif terhadap customer
satisfaction Sate Taichan Goreng (Tebet)
2.3.4 Pengaruh Customer Satisfaction terhadap Revisit Intention
Kepuasan adalah perasaan yang terjadi pada pelanggan
setelah melakukan pembelian, dengan pelayanan yang diberikan
suatu restoran (Senić & Marinković, 2013). Para peneliti setuju
bahwa elemen penting yang mendasari kepuasan pelanggan adalah
proses evaluasi (Han, Back, & Barrett, 2009). Menurut Mariˇci´c,
(2011) faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah
tingkat pencapaian harapan pelanggan dengan hasil dari kualitas
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 30
suatu produk atau layanan yang dibandingkan dengan pesaing
(Marinkovic, Senic, Ivkov, Dimitrovski, & Bjelic, 2014).
Kepuasan pelanggan merupakan anteseden penting dari niat
berkunjung kembali (Ekinci, Dawes, & Massey, 2008). Hasil dari
para penelitian telah mengkonfirmasi hubungan positif dan
langsung antara kepuasan pelanggan dengan niat perilaku
(pembelian kembali dan kata dari mulut ke mulut) (Ryu & Han,
2010). Hasil tersebut didukung pada studi yang dilakukan oleh
Quintal & Polczynski, (2010), dengan menegaskan dampak
signifikan kepuasan pelanggan pada niat mengunjungi kembali.
Hipotesis penelitian keempat adalah:
Ho4: Customer satisfaction memiliki pengaruh positif terhadap
revisit intention Sate Taichan Goreng (Tebet)
Ha4: Customer satisfaction tidak memiliki pengaruh positif
terhadap revisit intention Sate Taichan Goreng (Tebet)
2.4 Model Penelitian
Model dalam peneilitian ini merupakan modifikasi dari Shariff,
Omar, Sulong, Majid, Ibrahim, Jaafar, Ideris, (2015) dan Hanaysha, (2016).
Berdasarkan rerangka konseptual yang telah dirumuskan mengenai faktor-
faktor pengaruh service quality, price fairness, food quality terhadap
customer satisfaction dan berdampak revisit intention pada
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 31
konsumen Sate Taichan Goreng, Tebet. Hal tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.1 Model Penelitian
Sumber: Shariff, Omar, Sulong, Majid, Ibrahim, Jaafar, Ideris, (2015)
& Jalal Hanaysha, (2016)
Berdasarkan model penelitian pada gambar 2.1 variabel yang dipilih adalah service quality, price fairness, food quality yang dapat meningkatkan customer satisfaction dan implikasinya terhadap revisit intention. Penelitian ini merupakan modifikasi yang diambil dari Shariff, Omar, Sulong, Majid,
Ibrahim, Jaafar, Ideris, (2015) dengan judul “The Influence of Service Quality and Food Quality Towards Customer Fulfillment and Revisit Intention” dan jurnal Jalal Hanaysha, (2016) dengan judul “Testing The Effects of Food
Quality, Price Fairness, and Physical Environment on Customer Satisfaction in Fast Food Restaurant Industry”. Pada jurnal Jalal Hanaysha, (2016) peneliti hanya memilih satu variabel saja yaitu price fairness, karena adanya keterbatasan pada penelitian sebelumnya yang
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 32
menyarankan pada penelitian selanjutnya untuk meneliti price fairness terhadap customer satisfaction pada industri restoran.
Keterangan:
Ho1 : Service qulity tidak memiliki pengaruh positif terhadap customer
satisfaction.
Ha1 : Service qulity memiliki pengaruh positif terhadap customer
satisfaction.
Ho2 : Price fairness tidak memiliki pengaruh positif terhadap customer
satisfaction.
Ha2 : Price fairness memiliki pengaruh positif terhadap customer
satisfaction.
Ho3 : Food qulity tidak memiliki pengaruh positif terhadap customer
satisfaction.
Ha3 : Food quality memiliki pengaruh positif terhadap customer
satisfaction.
Ho4 : Customer satisfaction tidak memiliki pengaruh positif terhadap
revisit intention.
Ha4 : Customer satisfaction memiliki pengaruh positif terhadap revisit
intention.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Restoran Sate Taichan
Goreng yang berada di Tebet, Jakarta Selatan, sehingga sasaran
responden dari penelitian ini adalah konsumen Sate Taichan Goreng
yang sudah pernah mengunjungi dan membeli sate taichan goreng
dengan keinginan dan biaya sendiri. Alasan memilih objek penelitian
tersebut karena semakin banyaknya restoran sate taichan diiringi
dengan tingginya minat masyarakat terhadap sate taichan.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian descriptive. Tujuan utama
dari penelitian descriptive yaitu untuk mendeskripsikan mengenai
suatu fenomena atau kenyataan sosial. Desain penelitian ini adalah
penelitian cross-sectional design dimana jenis rancangan riset terdiri
dari pengumpulan informasi mengenai sampel tertentu dari target
populasi hanya satu kali (Malhotra, 2010).
Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu
metode penelitian yang bersifat induktif, objektif, dan ilmiah dimana
data yang diperoleh dalam bentuk analisis statistik (Malhotra, 2010).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 34
survey, yaitu dengan cara menyebarkan kuisioner dalam bentuk
pertanyaan kepada konsumen yang sudah pernah berkunjung dan
membeli Sate Taichan Goreng, Tebet. Hasil dari survey kuisioner
kemudian diolah dengan menggunakan metode analisis Structural
Equation Modeling (SEM). Structural Equation Modeling (SEM)
merupakan prosedur untuk memperkirakan serangkaian hubungan
ketergantungan antara konsep atau konstruksi yang diwakili oleh variabel
terukur dan dimasukkan ke dalam model terintegrasi (Malhotra, 2010).
Pada penelitian ini dibahas mengenai penelitian yang menghubungkan
pengaruh service quality, food quality, price fairness terhadap customer
satisfaction dan berdampak pada revisit intention.
3.3 Metode Penghimpunan Data
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
3.3.1 Data Primer
Data primer merupakan penelitian yang diperoleh dengan
survey lapangan yang menggunakan metode kuisioner dalam
pengumpulan data, baik secara online melalui media online atau
secara langsung kepada orang (Malhotra, 2010). Data primer dalam
penelitian ini merupakan data yang diperoleh langsung dari responden
dengan metode survey. Survey dilakukan melalui penyebaran
kuisioner secara langsung dengan menggunakan google
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 35
form kepada konsumen yang sudah pernah berkunjung dan
membeli Sate Taichan Goreng, Tebet.
Data primer yang dihasilkan langsung oleh peneliti dengan
tujuan untuk menjawab permasalahan penelitian (Malhotra, 2010).
Data primer didapat melalui kuisioner yang disebar secara
langsung kepada responden maupun disebarkan secara online
melalui google form. Adapun kuisioner yang disebarkan terbagi
dalam enam bagian, yaitu:
1. Profil responden
2. Pertanyaan mengenai Service Quality (4 indikator)
3. Pertanyaan mengenai Price Fairness (4 indikator)
4. Pertanyaan mengenai Food Quality (6 indikator)
5. Pertanyaan mengenai Customer Satisfaction (5 indikator)
6. Pertanyaan mengenai Revisit Intention (3 indikator)
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh
pihak lain dari berbagai sumber seperti buku, media internet, jurnal
penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian ini
(Malhotra, 2010). Peneliti mendapat data sekunder melalui metode
Literature Review yang berasal dari buku, jurnal, website, dan
kepustakaan lainnya yang terkait dengan penelitian.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 36
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen-elemen yang
memiliki serangkaian karakteristik yang serupa (Malhotra, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang
sudah pernah berkunjung dan membeli sate taichan goreng dengan
keinginan dan biaya sendiri.
Sampel adalah suatu kelompok dari elemen populasi yang
dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian (Malhotra, 2010). Pada
penelitian ini, metode yang digunakan adalah pengambilan sampling
non-probability dengan menggunakan teknik pengambilan sampel
purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan
sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang dianggap cocok
dengan karakteristik yang akan dijadikan sampel (Malhotra, 2010).
Teknik ini dipilih karena populasi dan sampel yang diambil memiliki
karakteristik tertentu, sebagai berikut:
1. Konsumen yang sudah pernah mengunjungi dan membeli
Sate Taichan Goreng, Tebet dalam enam bulan terakhir
2. Konsumen yang mengunjungi dan membeli Sate Taichan
Goreng, Tebet dengan keinginan sendiri
3. Konsumen yang mengunjungi dan membeli Sate Taichan
Goreng, Tebet dengan biaya sendiri.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 37
Pemilihan elemen ini, sepenuhnya bergantung pada penilaian
peneliti atau pewawancara. Karena jumlah populasi untuk sampel belum
diketahui, peneliti menggunakan pedoman ukuran sampel tergantung
pada jumlah indikator dikali 5 sampai 10 untuk mendapatkan hasil
perhitungan yang valid terhadap sampel (Hair, Black, Babin, &
Anderson, 2010). Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dalam
penelitian ini dapat diketahui jumlah sampel sebagai berikut:
n = i × (skala 5 sampai 10) n = 22 × 5
n = 110
Sampel yang akan di teliti adalah konsumen yang sudah pernah
berkunjung ke restoran Sate Taichan Goreng, Tebet. Skala yang
dipakai dalam measurement pada penelitian ini terdiri dari 5 poin
skala. Skala ini di pakai karena dapat digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi sekelompok orang tentang suatu
fenomena sosial (Hair et al., 2010).
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 38
3.5 Operasional Variabel
Penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu variabel endogen dan
eksogen. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
Revisit Intention pada konsumen Sate Taichan Goreng, Tebet dengan
survey kuisioner. Kuisioner tersebut di ukur dengan skala likets 1-5
sesuai dengan tingkat kesetujuan, sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
No. Variabel Definisi Alat Ukur Skala
1. Service Kualitas layanan SQ1: Semua pelayan Likert
Quality sebagai direstoran ramah Scale 1-5 (SQ) keunggulan SQ2: Saya tidak harus
keseluruhan menunggu lama
layanan yang sampai makanan
dinilai oleh datang
pelanggan. SQ3: Pelayan restoran
(Zeithaml, 1988) penuh perhatian
SQ4: Pelayan restoran
menguasai semua
menu
(Yusof et al., 2016)
2. Price Keadilan harga Likert PF1: Restoran Fairness mengacu pada Scale menawarkan harga 1-5 (PF) penilaian yang masuk akal konsumen secara
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 39
No. Variabel Definisi Alat Ukur Skala
keseluruhan PF2: Biaya yang saya
apakah harga keluarkan sesuai
penawaran suatu dengan yang saya
produk atau jasa dapatkan
penjual benar- PF3: Restoran
benar masuk akal, menawarkan harga
dapat diterima yang sesuai dengan
atau dibenarkan. kebutuhan saya
(Xia et al., 2004) PF4: Restoran ini opsi
harga yang unggul
dibandingkan restoran
sate taichan lainnya
(Hanaysha, 2016)
3. Food Quality Kualitas makanan FQ1: Restoran Likert
(FQ) adalah kondisi menawarkan berbagai Scale 1-5 yang diperlukan item menu
untuk memenuhi FQ2: Restoran
kebutuhan dan menyajikan makanan
harapan dengan presentasi
pelanggan. yang menarik
(Peri, 2006) FQ3: Restoran
menyajikan makanan
yang sehat
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 40
No. Variabel Definisi Alat Ukur Skala
FQ4: Restoran
menyajikan
makanan yang lezat
FQ5: Restoran
menyajikan makanan
yang segar
FQ6: Restoran
menyajikan makanan
dengan suhu yang
sesuai
(Namkung & Jang,
2007)
4. Customer Kepuasan CS1: Saya merasa Likert
Satisfaction pelanggan senang telah Scale 1-5 (CS) didefinisikan mengunjungi restoran
sebagai evaluasi ini
keseluruhan CS2: Saya merasa
pelanggan nyaman berada
terhadap kinerja direstoran ini
penawaran hingga CS3: Keputusan saya
saat ini. mengunjungi restoran
(Johnson & ini adalah pilihan yang
Fornell, 1991) tepat
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 41
No. Variabel Definisi Alat Ukur Skala
CS4: Kualitas
makanan dan layanan
direstoran ini sesuai
harapan saya
CS5: Secara
keseluruhan, saya puas
dengan restoran ini
(Hanaysha, 2016)
5. Revisit Revisit intention RI1: Saya ingin Likert
Intention adalah mengunjungi kembali Scale 1-5 (RI) kemungkinan restoran ini dalam
pelanggan untuk waktu dekat
mengulangi RI2: Sangat mungkin
aktifitas atau bahwa saya akan
berkunjung ulang mengunjungi kembali
ke suatu tempat. restoran ini
(Sivada & Baker- RI3: Saya ingin
Prewitt, 2013) mengunjungi restoran
ini lebih sering
(H. J. Kim, Park, Kim,
& Ryu, 2013)
Sumber: Data Sekunder (diolah), 2018
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 42
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan pada penelinitain ini adalah
metode analisis SEM (Structural Equation Models). Peneliti memilih
metode SEM karena menampilkan konsep yang dapat menjelaskan
model secara keseluruhan. SEM membutuhkan perangkat lunak
komputer (Computer Software) dimana dalam penelitian ini, peneliti
akan menggunakan aplikasi Amos versi 21. Terdapat dua bagian utama
dalam model SEM, yaitu Measurement Model dan Structural Model.
Measurement Model ditujukan untuk mengkonfirmasi sebuah faktor
berdasarkan indikator-indikator empirisnya. Sedangkan Structural
Model, yaitu untuk menggambarkan hubungan yang ada diantara
variabel-variabel laten. Menurut Wijanto, (2008), ada beberapa tahap
pokok dalam menggunakan SEM untuk sebuah kegiatan penelitian,
yaitu:
1. Spesifikasi Model (Model Specification)
2. Identifikasi (Identification)
3. Estimasi (Estimation)
4. Uji Kecocokan (Testing Fit)
3.6.1 Spesifikasi Model (Model Specification)
SEM dimulai dengan memspesifikasikan model peneliti
yang akan diestimasi. Spesifikasi model penelitian yang
mempresentasikan permasalahan yang diteliti sangatlah penting
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 43
dalam SEM. Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel laten
eksogen dan endogen, yaitu service quality, food quality, price
fairness (variabel eksogen), customer satisfaction dan revisit
intention (variabel eksogen dan endogen).
Variabel teramati (observed variable) atau variabel terukur
adalah variabel yang dapat diamati atau biasanya disebut sebagai
indikator. Variabel teramati merupakan indikator atau ukuran dari
variabel laten eksogen maupun variabel endogen. Metode survey
menggunakan kuesioner, setiap pertanyaan pada kuesioner mewakili
sebuah variabel teramati, maka pada penelitian ini terdapat 5 variabel
teramati dikarenakan terdapat 20 indikator pertanyaan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka path diagram dari
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Stuktural
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan AMOS 21, Ms. Excel 2010
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 44
3.6.2 Identifikasi (Identification)
Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang
kemungkinan diperolehnya nilai yang unik untuk setiap parameter
yang ada di dalam model, dan kemungkinan persamaan simultan
tidak ada solusinya. Menurut Wijanto, (2008), ada 3 kategori
identifikasi dalam persamaan simultan, yaitu:
1. Under-Identified Model
Merupakan model dengan jumlah parameter yang diestimasi lebih
besar dari jumlah data yang diketahui (data tersebut merupakan
varian dan kovarian dari variabel-variabel teramati). Under-
Identified Model dikategorikan jika degree of freedom negatif (-).
Jika identifikasi sudah menunjukkan under-identified maka tidak
perlu dilakukan estimasi dan penilaian model.
2. Just-Identified
Merupakan model dengan jumlah parameter yang diestimasi
sama dengan data yang diketahui. Dalam SEM, model yang
just-identified mempunyai degree of freedom nol. Karena
model sudah teridentifikasi maka tidak perlu dilakukan
estimasi dan penilaian model.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 45
3. Over-identified
Merupakan model dengan jumlah parameter yang diestimasi
lebih kecil dari jumlah data yang diketahui. Dalam SEM,
model yang over-identified mempunyai degree of freedom
positif (+), sehingga diperlukan estimasi dan penilaian model.
3.6.3 Estimasi (Estimation)
Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk
menghasilkan nilai-nilai parameter dengan menggunakan salah
satu metode estimasi yang tersedia. Estimator yang digunakan
dalam SEM adalah Maximum Likelihood Estimator (MLE). MLE
ini secara interatif akan meminimasikan fungsi F(S, ∑(Ɵ)), sebagai
berikut:
(F ML (Ɵ) = log |∑| (Ɵ) + tr (S∑ ¹ֿ (Ɵ)) – log |S| – (p+q
Dimana diasumsikan ∑(Ɵ) dan S adalah definit positif, X
dan Y adalah multinormal distribution, dan S mempunyai
wishart distribution (Wijanto, 2008). Sedangkan p + q
merupakan banyaknya variabel teramati (X dan Y) dalam model.
3.6.4 Uji Kecocokan (Testing Fit)
Pada tahap ini akan memeriksa tingkat kecocokan antara data
dengan model, validitas dan realibilitas model pengukuran, dan
signifikansi koefisien dari model struktural. Menurut Heir at al.,
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 46
(2010), evaluasi terhadap tingkat kecocokan data dengan model
dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
3.6.4.1 Kecocokan Keseluruhan Model (overall model fit)
Tahap pertama dari uji kecocokan ini ditujukan untuk
mengevaluasi secara umum derajat kecocokan atau Goodness of
Fit (GOF) antara data dengan model. Menilai GOF suatu SEM
secara menyeluruh (overall) tidak dapat dilakukan secara langsung
seperti ada teknik multivariat yang lain (multiple regression,
discriminant analysis, MANOVA, dan lain-lain).
1. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)
RMSEA dapat menggambarkan derajat prediksi model
keseluruhan terhadap matrik kolerasi dan kovarian. RMSEA
banyak digunakan untuk menampilkan seberapa layak model
menggunakan populasi. Rumus perhitungan RMSEA, sebagai
berikut:
RMSEA = √
Nilai RSMEA ≤ 0.08 menunjukkan good fit.
2. Comparative Fit Index (CFI)
CFI merupakan peningkatan fit index dari NFI, dalam index ini
menjelaskan perbandingan model yang diusulkan dengan model
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 47
dasar. Nilai CFI berada dalam rentang 0 sampai 1, nilai yang
mendekati 1 mengindikasikan model memiliki tingkat
kesesuaian yang baik. Index ini sangat dianjurkan untuk
dipakai karena relatif tidak sensitif terhadap besarnya sampel
dan tidak dipengaruhi oleh kerumitan model. Adapun rumus
CFI, sebagai berikut:
CFI = 1 − ‛ ‛
Nilai CFI berkisar dari 0 sampai 1. Nilai CFI ≥ 0.90
menunjukkan good fit, sedangkan CFI ≤ 0.90 sering disebut
sebagai poor fit.
3. CMIN/DF
CMIN/DF adalah nilai CMIN dibagi dengan DF. Rumus
perhitungan CMIN/DF, sebagai berikut: Dengan tingkat
kecocokan yang dapat diterima dengan nilai CMIN/DF ≤ 5.0
yang menunjukkan good fit.
3.6.4.2 Kecocokan Model Pengukuran (measurement model fit)
Uji kecocokan model pengukuran akan dilakukan terhadap
setiap konstruk atau model pengukuran (hubungan antara sebuah
variabel laten dengan beberapa variabel teramati atau indikator)
secara terpisah melalui:
1. Evaluasi terhadap validitas (validity) dari model pengukuran
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 48
Uji validitas digunakan untuk mengetahui dan mengukur
seberapa baik instrument yang akan diukur (Hair, Black,
Babin, dan Anderson, 2010). Tingkat validitas dapat diukut
menggunakan faktor loading. Faktor loading yang
diisyaratkannya untuk dapat dikatakan signifikan sebesar ≥ 0.5.
2. Evaluasi terhadap reliabilitas (reliability) dari model
pengukuran
Reliabilitas adalah konsistensi suatu pengukuran. Reliabilitas
tinggi menunjukkan bahwa indikator-indikator mempunyai
konsistensi tinggi dalam mengukur konstruk latennya (Hair et
al., 2010). Mengukur reliabilitas dalam SEM akan digunakan
composite reliability measure (ukuran reliabilitas komposit)
dan variance extracted measure (ukuran ekstrak varian) (Hair
et al., 2010).
a. Reliabilitas komposit suatu konstruk dihitung dengan
rumus seperti berikut:
(∑ . )
Construct Reliability = (∑ . ) + ∑
Dimana standaridized loading (standart loading) dapat
diperoleh secara langsung hasil perhitungan AMOS adalah
measurement error untuk setiap indikator atau variabel
teramati (Hair et al., 2010).
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 49
b. Ekstrak varian mencerminkan jumlah varian keseluruhan
dalam indikator-indikator atau variabel teramati yang
dijelaskan oleh variabel laten. Ukuran ekstrak varian dapat
dihitung sebagai berikut: (Hair et al., 2010).
Average Variance Extracted = ∑ . ²
N adalah banyaknya indikator atau variabel teramati dari
model pengukuran. Hair, Black, Babin, & Anderson (2010),
menyatakan bahwa sebuah konstruk mempunyai reliabilitas
yang baik, jika nilai konstruk reliabilitasnya (construct
reliability) ≥ 0.70 dan nilai ekstrak variannya (variance
extracted) ≥ 0.50.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 50
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Sate Taichan Goreng merupakan salah satu menu kuliner
yang unik dan sedang hits di daerah Jakarta. Sate taichan adalah sate
Jepang menggunakan daging ayam yang sebelumnya sudah di potong
kecil-kecil, lalu ditusuk dan dibakar, kemudian disiram dengan
perasan jeruk nipis dan sambal cabai rawit merah.
Pendiri Sate Taichan Goreng adalah Niko Al-Hakim. Pada
pertengahan tahun 2015, Niko Al-Hakim memiliki sebuah ide untuk
mengembangkan sate taichan menjadi sebuah resto dengan variasi
menu yang lebih variatif dan belum ada dimanapun. Ide awal sampai
pengembangannya Niko menggarap usaha ini sendiri, namun pada
sisi pemasarannya dibantu oleh sang istri yang bernama Rachel
Vennya. Pada bulan Mei 2016, Niko membuat resto pertamanya di
Dago, Bandung dengan alasan agar masyarakat Bandung juga bisa
merasakan sate taichan tanpa harus datang ke Jakarta.
Berkat antusias positif dari penikmat kuliner, saat ini tercatat
sudah 6 cabang yang di buka, yaitu di Bandung, Malang, Galaxy,
Tebet, BSD dan Palembang hanya dalam waktu kurang lebih 8 bulan.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 51
Restoran Sate Taichan Goreng, Tebet merupakan cabang ke 4, yang
didirikan pada 13 Mei 2017.
Menu yang ditawarkan pun menggugah selera, seperti sate
taichan ayam paha, taichan mozzarella, taichan wings, aglio olio
taichan, sate usus, sate telur puyuh, sate kulit, sate kikil, sate kerang,
sate udang, sate cumi-cumi, sate bakso goreng, sate telur gulung,
sempol, ramyeon, choco crunchy bites, sate pisang nugget, sambal
saidah, dan varian menu lainnya, dengan harga yang bervariasi dari
Rp. 12.500 – Rp. 25.000/porsi.
4.2 Uji Validitas dan Realibilitas (Pre-Test)
4.2.1 Uji Validitas (Pre-Test)
Pada sub bab ini dilakukan pengukuran validitas dengan
cara melakukan analisis terhadap 30 responden. Pengukuran
validitas dilakukan dengan melakukan analisis faktor terhadap
hasil pretest untuk melihat nilai Kaiser Mayer-Olkin. Measure of
Sampling Adequacy, Barlett’s Test of Sphericity, Anti-Image
Matrices, dan Factor Loading of Component Matrix. Berikut ini
adalah hasil analisis uji validitas alat ukur penelitian yang
dilakukan dengan SPSS 23:
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 52
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Pre-test
Variabel Factor
indikator KMO SIG MSA Kriteria Laten Loading
Nilai yang diisyaratkan ≥ 0.5 < 0.05 ≥ 0.5 ≥ 0.5 Valid
SQ1 0.711 0.787 Valid
Service SQ2 0.796 0.642 Valid
Quality SQ3 0.741 0.000 0.722 0.760 Valid
SQ4 0.765 0.728 Valid
PF1 0.809 0.823 Valid
Price PF2 0.819 0.823 Valid
0.813 0.000 Fairness PF3 0.784 0.852 Valid
PF4 0.849 0.777 Valid
FQ1 0.868 0.739 Valid
FQ2 0.832 0.766 Valid
Food FQ3 0.816 0.737 Valid
0.832 0.000 Quality FQ4 0.818 0.752 Valid
FQ5 0.852 0.779 Valid
FQ6 0.814 0.825 Valid
CS1 0.871 0.759 Valid
CS2 0.843 0.826 Valid
Customer CS3 0.862 0.000 0.860 0.837 Valid
Satisfaction CS4 0.863 0.845 Valid
CS5 0.876 0.806 Valid
RI1 0.649 0.869 Valid
Revisit RI2 0.688 0.000 0.700 0.825 Valid
Intention RI3 0.729 0.807 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa semua indikator
dalam penelitian ini terbukti valid. Seluruh hasil alat ukur memenuhi
standar yang diisyaratkan yaitu KMO ≥ 0.5, SIG < 0.5, dan Factor
Loading ≥ 0.5. Setiap indikator penelitian memiliki hasil rata-rata lebih
dari atau kurang dari standar yang diisyaratkan, tidak perlu ada item
indikator yang harus disingkirkan atau dibuang sehingga peneliti
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 53
menggunakan seluruh indikator tersebut sebagai tahap penelitian
selanjutnya.
4.2.2 Uji Realibilitas (Pre-Test)
Pengukuran tahap uji reliabilitas dilakukan dengan
melakukan pengukuran terhadap 30 responden. Uji reliabilitas
bertujuan untuk mengetahui konsistensi dan reliabilitas indikator
terhadap variabelnya. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan
melakukan analisis faktor terhadap hasil pre-test untuk melihat
nilai croanbach’s alpha ≥ 0.60. Apabila didapatkan hasil
croanbach’s alpha ≥ 0.60 maka indikator tersebut dapat dikatakan
reliabel, konsisten, dan relevan terhadap variabel (Malhotra, 2010).
Berikut tabel 4.2 yang menunjukkan hasil uji reliabilitas pretest:
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Pre-test
Croanbach0.’s Variabel Kriteria Alpha
Service Quality 0.698 Reliabel
Price Fairness 0.834 Reliabel
Food Quality 0.858 Reliabel
Customer Satisfaction 0.873 Reliabel
Revisit Intention 0.781 Reliabel
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 23
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 54
Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa semua indikator
dalam penelitian ini terbukti reliabel. Seluruh indikator memiliki nilai
croanbach’s alpha ≥ 0.60 dan dapat dikatakan reliabel, konsisten,
dan relevan terhadap variabel. Sehingga jika item indikator-indikator
pertanyaan ditanyakan kembali kepada responden yang sama atau
berbeda maka hasilnya akan tetap dan konsisten.
4.3 Profil Responden
Pada sub bab ini, akan dijelaskan tentang profil responden secara
keseluruhan berdasarkan beberapa kategori yaitu, jenis kelamin, usia,
lokasi tempat tinggal, pendidikan terakhir, dan hasil screening. Profil
responden ini didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner secara
online dengan menggunakan google form kepada para responden yang
pernah maupun tidak pernah mengunjungi dan membeli sate taichan
goreng. Peneliti mendapatkan 129 responden, dan dari 129 responden
yang mengisi kuesioner online terdapat 110 responden yang memiliki
pengalaman pernah mengunjungi dan membeli sate taichan goreng
dengan keinginan dan biaya sendiri. Karakteristik responden akan
dijelaskan melalui grafik dibawah sebagai berikut:
4.3.1 Jenis Kelamin Responden
Pada sub bab ini menjelaskan jenis kelamin responden yang
disajikan dalam bentuk gambar dengan nilai hasil presentasi pada
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 55
profil sebelumnya. Berikut merupakan gambar 4.1 menunjukkan
hasil dari jenis kelamin responden.
JENIS KELAMIN
Jenis Kelamin
91
1 9
L A K I - L A K I P E R E M P U A N
Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden
Sumber: Hasil Pengolahan Data oleh Peneliti, Ms. Office (2018)
Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas
responden yang mengunjungi dan membeli sate taichan goreng
merupakan perempuan dengan presentasi sebesar 73.4% atau sebesar
91 responden. Jumlah responden laki-laki yang pernah mengunjungi
dan membeli sate taichan goreng adalah 19 responden dengan
presentase sebesar 26.6%. Berdasarkan gambar 4.1 dapat disimpulkan
bahwa perempuan lebih banyak mengunjungi dan membeli sate
taichan goreng dibandingkan dengan laki-laki.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 56
4.3.2 Usia Responden
Pada sub bab ini menjelaskan usia responden yang disajikan
dalam bentuk gambar dengan nilai hasil presentasi pada profil
sebelumnya.
USIA
Usia
102
8
15 - 25 T A H UN 26 - 35 T A H UN
Gambar 4.2 Usia Responden
Sumber: Hasil Pengolahan Data oleh Peneliti, Ms. Office (2018)
Gambar 4.2 merupakan hasil dari umur responden. Pada gambar
tersebut didapatkan hasil mayoritas umur responden adalah pada umur
15–25 tahun dengan presentase sebesar 93.5% atau sebanyak 102
responden. Adapun responden memiliki umur 26-35 tahun dengan
presentase 6.5% atau 8 responden. Berdasarkan gambar 4.2
menunjukkan bahwa responden yang pernah mengunjungi dan membeli
sate taichan goreng merupakan konsumen dengan usia 15-25 tahun,
dimana saat ini responden tersebut bekerja sebagai pelajar/mahasiswa
atau baru memiliki pekerjaan.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 57
4.3.3 Tempat Tinggal Responden
Pada sub bab ini menjelaskan lokasi tempat tinggal responden
yang disajikan dalam bentuk gambar dengan nilai hasil presentasi pada
profil sebelumnya. Berikut merupakan gambar 4.3 menunjukkan lokasi
tempat tinggal responden.
TEMPAT TINGGAL
Tempat Tinggal
87
2 9 5 7
J A K A R T A B O G O R D E P O K T A N G E R A N G B E K A S I
Gambar 4.3 Tempat Tinggal Responden
Sumber: Hasil Pengolahan Data oleh Peneliti, Ms. Office (2018)
Berdasarkan gambar 4.3 ditunjukkan bahwa mayoritas dari
responden bertempat tinggal diwilayah Jabodetabek. Sebanyak 87
responden atau 79% bertempat tinggal di Jakarta, 2 responden atau
2% tinggal di Bogor, 9 reponden atau 8% berada di Depok, 5
responden atau 5% memiliki tempat tingal di Tangerang dan 7
responden atau 6% bertempat tinggal di Bekasi. Hal tersebut
menunjukkan bahwa wilayah tempat tinggal responden mayoritas
berada diwilayah Jakarta.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 58
4.3.4 Pendidikan Terakhir Responden
Pada sub bab ini menjelaskan pendidikan terakhir responden
yang disajikan dalam bentuk gambar dengan nilai hasil presentasi pada
profil sebelumnya.
PENDIDIKAN TERAKHIR
99
4 7
S M A / S E D E R A J A T D 1 - D 3 S 1
Gambar 4.4 Pendidikan Terakhir Responden
Sumber: Hasil Pengolahan Data oleh Peneliti, Ms. Office (2018)
Gambar 4.4 menunjukkan pendidikan terakhir responden.
Mayoritas responden telah menempuh pendidikan terakhir paling banyak
pada tingkat SMA atau sederajat sebanyak 91.1% atau 99 responden.
Sebanyak 3.2% atau 4 responden telah menempuh pendidikan terakhir
pada tingkat D1-D3 dan sebanyak 7 responden dengan presentase 5.7%
berpendidikan terakhir S1. Berdasarkan gambar 4.4, dapat disumpulkan
bahwa mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir SMA atau
sederajat, dimana saat ini termasuk kalangan pelajar/mahasiswa.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 59
4.3.5 Hasil Screening
Tabel 4.3 Hasil Screening
Keterangan Kesioner Jumlah Kuesioner 129 Jumlah kuesioner yang didapat
19 Jumlah kuesioner yang digugurkan
110 Kuesioner yang digunakan
15% Tingkat presentase kuesioner yang digugurkan
85% Tingkat presentase kuesioner yang digunakan
100% Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Data oleh Peneliti, Ms. Office (2018)
Tabel 4.3 menunjukkan hasil screening untuk mengetahui jumlah responden yang pernah mengunjungi dan membeli sate taichan goreng dan responden yang tidak pernah mengunjungi dan membeli sate taichan goreng. Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang pernah mengunjungi dan membeli sate taichan goreng dengan keinginan dan biaya sendiri sebanyak 110 responden dengan presentase
85%, sedangankan yang tidak pernah mengunjungi dan membeli sate taichan goreng sebanyak 19 responden atau 15%. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak responden yang mengunjungi dan membeli sate taichan goreng dengan keinginan dan biaya sendiri.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 60
4.4 Hasil Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi AMOS 21 dan sebagai aplikasi pendukung analisis digunakan Structural Equation
Modeling (SEM). Aplikasi AMOS 21 digunakan peneliti untuk mengolah data yang terdiri dari dua bagian yaitu Measurement model dan Structural model.
Hasil Measurement model dan Structural model yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi Amos 21, selanjutnya dapat dianalisis dengan
Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji kecocokan model dengan data yang diperoleh. Setelah mengetahui hasil dari analisis data maka akan diinterpretasikan dan akan disimpulkan melalui interpretasi.
4.4.1 Spesifikasi Model
Pada pengujian hipotesis, peneliti menggunakan analisis SEM setelah melakukan pengolahan data dengan menggunakan AMOS 21.
Spesifikasi model dan path diagram telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Model penelitian terdiri dari 5 variabel yang terdiri dari service quality, price fairness, food quality, customer satisfaction, dan revisit intention. Setiap variabel memiliki hubungan satu sama lain yang membentuk 4 hipotesis dan memiliki 22 indikator pada penelitian ini.
4.4.2 Identifikasi Model
Mengidentifikasi model mempunyai 3 kategori sebagai faktor penentu yaitu under-identified, just-identified, dan over-identified.
Menentukan kategori dari data yang dimiliki, dapat dilakukan dengan
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 61
melihat Degree of Freedom. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditunjukkan hasil Analisa Degree of Freedom pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Computation Degree of Freedom
Number of distinct sample moments 253
Number of distinct parameters to be estimated 48
Degrees of freedom (253 - 48) 205
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan AMOS 21
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diambil kesimpulan kategori model dari data tersebut bahwa memiliki hasil Degree of Freedom (DF > 0) sehingga data termasuk dalam kategori over-justified dan positif setelah mengetahui hasil analisis Degree of Freedom, tahap selanjutnya perlu diketahui pengujian kembali uji validitas dan uji reliabilitas terhadap keseluruhan responden yang didapatkan melalui kuesioner online. Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan AMOS 21, selanjutnya perlu dilakukan estimasi dan penilaian terhadap model.
4.4.3 Uji Model Pengukuran
4.4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Hair et al, (2010), variabel mempunyai validitas yang baik jika variabel tersebut memiliki standardized loading factor (SLF) ≥
0.5. Namun SLF memiliki ideal nilai sebesar > 0.7. Apabila suatu variabel memiliki standardized loading factor ≥ 0.5 maka variabel tersebut dapat
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 62
dikatakan memiliki validitas yang baik. Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Average Variance Extended (AVE) dan Construct Reliability
(CR). Masing-masing nilai memiliki reliabilitas yang baik apabila AVE ≥
0.5 dan CR ≥ 0.7. Berdasarkan hasil uji validitas dan uji reliabilitas
(measurement) maka dapat dilakukan analisis terhadap data yang ditunjukkan pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas – Measurement
Uji Validitas Uji Reliabilitas Variabel Indikator Factor AVE CR Kriteria Kriteria Laten Loading ≥ 0.5 ≥ 0.7
SQ1 0,643 Valid
SQ2 0,82 Valid
Service 0.500 0.798 Reliabel Quality SQ3 0,725 Valid
SQ4 0,622 Valid
PF1 0,652 Valid
PF2 0,79 Valid
Price 0.557 0.833 Reliabel Fairness PF3 0,745 Valid
PF4 0,79 Valid
FQ1 0,681 Valid
FQ2 0,693 Valid
FQ3 0,79 Valid
Food 0,574 0,890 Reliabel Quality FQ4 0,811 Valid
FQ5 0,79 Valid
FQ6 0,772 Valid
CS1 0,688 Valid 0.604 0.883 Reliabel
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 63
Uji Validitas Uji Reliabilitas Variabel Indikator Factor AVE CR Kriteria Kriteria Laten Loading ≥ 0.5 ≥ 0.7
CS2 0,883 Valid
CS3 0,651 Valid
Customer Satisfaction CS4 0,813 Valid
CS5 0,825 Valid
RI1 0,886 Valid
Revisit RI2 0,8 Valid 0.648 0.846 Reliabel
Intention
RI3 0,721 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan AMOS 21
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil semua indikator yang didapat dari setiap variabel dinyatakan valid dan semua variabel mampu mengukur apa yang sebenarnya diukur. Pada abel 4.5 juga menjelaskan reliabilitas dari pengukuran AVE dan CR yang telah memenuhi syarat, dengan demikian diketahui bahwa indikator yang dibentuk mampu menjelaskan variabel laten. Adapun nilai yang valid adalah memiliki factor loading ≥ 0.5 dan nilai yang diisyaratkan untuk reliabilitas yaitu memiliki nilai AVE ≥ 0.5 dan CR ≥ 0.7.
4.4.4 Uji Model Keseluruhan
4.4.4.1 Goodness of Fit
Pada sub bab ini, peneliti melakukan pengujian terhadap Goodness of
Fit. Pengujian Goodness of Fit memiliki tujuan untuk melihat spesifikasi
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 64
model dengan data sampel. Pengujian ini dapat ditentukan seberapa baik spesifikasi model penelitian dengan data sampel atau teramati. Evaluasi model dapat dikatakan good fit apabila memiliki nilai CMIN/DF ≤ 0.5,
CFI ≥ 0.90, dan RMSEA < 0.08. Tabel berikut menjelaskan hasil analisis dari beberapa indeks GOF:
Tabel 4.6 Hasil Penelitian Goodness of Fit
GOF Cut of Value Hasil Analisis Evaluasi Model
CMIN/DF ≤ 5.0 (Good Fit) 3.142 Good Fit
CFI ≥ 0.90 (Good Fit) 0.750 Poor Fit
RMSEA < 0.08 (Good Fit) 0.140 Poor Fit
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan AMOS 21, Ms. Excel 2010
Berdasarkan tabel 4.6, menjelaskan bahwa indeks CMIN/DF memiliki evaluasi model good fit karena indeks memiliki cut of value sebesar 3.142 karna nilai tersebut kurang dari standar yang diisyaratkan ≤
5.0. Indeks CFI dan RMSEA memiliki evalusai model Poor Fit, kedua nilai indeks tersebut berada dibawah dan berada diatas standar yang telah diisyaratkan. Indeks CFI memiliki nilai sebesar 0.750 lebih rendah dari standar yang diisyaratkan yaitu ≥ 0.90. Sedangkan untuk indeks RMSEA memiliki cut of value sebesar 0.140 lebih besar dari standar yang diisyaratkan yaitu < 0.08. Jika ada satu atau lebih parameter yang telah fit, maka model dinyatakan fit (Hair et al, 2018). Sehingga model pada penelitian ini dinyatakan fit dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 65
4.4.4.2 Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui signifikan dengan melihat nilai p dari model secara keseluruhan terhadap variabel-variabel yang mempunyai sebab akibat antara variabel endogen dengan eksogen. Hasil kesimpulan hipotesis dapat ditentukan dengan melihat nilai estimasi dan p.
Jika nilai estimasi dalam hasil analisis menunjukkan nilai positif dan nilai p <
0.05 maka hipotesis terbukti signifikan dan didukung oleh data. Namun, apabila nilai estimasi menunjukkan hasil negative dan nilai p > 0.05 maka hipotesis tidak terbukti signifikan dan tidak didukung oleh data. Pada tabel berikut dijelaskan hasil analisis data dari model secara keseluruhan:
Tabel 4.7 Output Regression Weights
Hipotesis Estimasi p Kesimpulan
SQ → CS 0.264 *** H1 didukung oleh data
PF → CS 0.434 *** H2 didukung oleh data
FQ → CS 0.533 *** H3 didukung oleh data
CS → RI 1.082 *** H4 didukung oleh data
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan AMOS 21
Berdasarkan tabel 4.7 maka dapat disimpulkan Analisa setiap hipotesis sebagai berikut:
1. Variabel service quality berpengaruh positif terhadap customer
satisfaction karena memiliki nilai positif pada hasil estimasi
yaitu sebesar 0.264 dan nilai p sebesar 0.001 dimana nilai
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 66
tersebut lebih kecil dari standar yang diisyaratkan yaitu p <
0.05. Berdasarkan hasil analisa tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis service quality berpengaruh
positif terhadap customer satisfaction dan didukung oleh data.
2. Variabel price fairness berpengaruh positif terhadap customer
satisfaction karena memiliki nilai positif pada hasil estimasi
yaitu sebesar 0.434 dan nilai p sebesar 0.001 dimana nilai
tersebut lebih kecil dari standar yang diisyaratkan yaitu p <
0.05. Berdasarkan hasil analisa tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis price fairness berpengaruh positif
terhadap customer satisfaction dan didukung oleh data.
3. Variabel food quality berpengaruh positif terhadap customer
satisfaction karena memiliki nilai positif pada hasil estimasi
yaitu sebesar 0.533 dan nilai p sebesar 0.001 dimana nilai
tersebut lebih kecil dari standar yang diisyaratkan yaitu p <
0.05. Berdasarkan hasil analisa tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis food quality berpengaruh positif
terhadap customer satisfaction dan didukung oleh data.
4. Variabel customer satisfaction berpengaruh positif terhadap
revisit intention karena memiliki nilai positif pada hasil estimasi
yaitu sebesar 1.082 dan nilai p sebesar 0.001 dimana nilai tersebut
lebih kecil dari standar yang diisyaratkan yaitu p < 0.05.
Berdasarkan hasil analisa tersebut maka dapat disimpulkan
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 67
bahwa hipotesis customer satisfaction berpengaruh positif
terhadap revisit intention dan didukung oleh data.
4.5 Pembahasan
Pada sub bab ini, peneliti akan membahas seluruh hasil analisis data sebelumnya. Hasil analisis data tersebut telah menunjukkan bahwa seluruh variabel dan indikator telah terbukti valid dan reliabel. Pada hasil pengujian struktural model didapatkan hasil bahwa 4 hipotesis terbukti memiliki pengaruh positif dan didukung oleh data. Pembahasan dari pengujian masing-masing hipotesis penelitian akan dijelaskan berikut ini.
4.5.1 Pengaruh Service Quality Terhadap Customer Satisfaction
Berdasarkan hasil analisa pada tabel output regression membuktikan bahwa hipotesis service quality terbukti memiliki pengaruh positif terhadap customer satisfaction. Hal tersebut menunjukkan bahwa restoran sate taichan goreng dinilai memiliki kualitas pelayanan yang baik sehingga dapat mempengaruhi kepuasan konsumen secara langsung. Hubungan service quality dan customer satisfaction didukung oleh Han & Hyun, (2017) yang menyatakan bahwa kualitas layanan yang baik secara signifikan mempengaruhi niat konsumen untuk mengunjungi kembali restoran yang sama secara tidak langsung melalui rasa kepuasan pelanggan.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 68
4.5.2 Pengaruh Price Fairness Terhadap Customer Satisfaction
Berdasarkan hasil analisa pada tabel output regression membuktikan bahwa hipotesis price fairness terbukti memiliki pengaruh positif terhadap customer satisfaction. Hal tersebut menunjukkan bahwa restoran sate taichan goreng dalam menetapkan harga pada berbagai menu yang ditawarkan dinilai adil, sehingga dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Hubungan variabel price fairness dan customer satisfaction didukung oleh Jalal Hanaysha, (2016) yang melakukan penelitian pada industri restoran di Malaysia. Harga yang adil dan wajar akan mempengaruhi kepuasan konsumen, karena tentunya mereka yang sudah pernah berkunjung dan dalam pembelian sebelumnya konsumen telah memiliki pengalaman setelah berkunjung ke restoran tersebut.
4.5.3 Pengaruh Food Quality Terhadap Customer Satisfaction
Berdasarkan hasil analisa pada tabel output regression membuktikan bahwa hipotesis food quality terbukti memiliki pengaruh positif terhadap customer satisfaction. Hal tersebut menunjukkan bahwa restoran sate taichan goreng dinilai memiliki kualitas makanan yang baik sehingga dapat mempengaruhi kepuasan konsumen secara langsung. Hubungan variabel food quality dan customer satisfaction didukung oleh Jeong, (2017) yang melakukan penelitian pada industri restoran di Korea, bahwa kualitas makanan yang baik secara langsung dan signifikan mempengaruhi nilai dan kepuasan yang dirasakan konsumen.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 69
4.5.4 Pengaruh Customer Satisfaction Terhadap Revisit Intention
Berdasarkan hasil analisa pada tabel output regression membuktikan bahwa hipotesis customer satisfaction terbukti memiliki pengaruh positif terhadap revisit intention. Hal tersebut menunjukkan bahwa restoran sate taichan goreng dapat menciptakan kepuasan pelanggan, sehingga membuat pelanggan tersebut mengunjungi dan membeli sate taichan goreng kembali.
Hasil ini didukung oleh Moon & Song, (2012) yang menyatakan bahwa kepuasan konsumen yang dinilai positif akan berdampak baik bagi restoran.
Karena kepuasan yang dirasakan akan mendorong konsumen untuk lebih sering mengunjungi dan menikmati menu yang ditawarkan oleh restoran.
4.6 Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik implikasi manajerial untuk Restoran Sate Taichan Goreng, Tebet. Pada penelitian ini service quality, price fairness, dan food quality memiliki pengaruh tidak langsung terhadap revisit intention melalui customer satisfaction. Terdapat tingkatan kepentingan yang berbeda antara variabel yang ada, dengan mengukur variabel yang berpengaruh pada kepuasan konsumen dalam membentuk niat konsumen untuk berkunjung dan membeli kembali ke restoran. Berikut ini adalah average value dari masing-masing indikator yang digunakan untuk analisis indikator dalam penelitian ini:
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 70
Tabel 4.8 Average Value Indikator Penelitian
Variabel Indikator Mean SQ1 4.05
SQ2 4.06
Service Quality SQ3 3.63
SQ4 3.96
PF1 3.56
PF2 3.57
Price Fairness PF3 3.24
PF4 3.54
FQ1 4.05
FQ2 3.64
FQ3 4.17
Food Quality FQ4 4.32
FQ5 4.10
FQ6 3.98
CS1 3.82
CS2 3.84
Customer CS3 3.59
Satisfaction CS4 3.47
CS5 3.96
RI1 3.88
Revisit Intention RI2 3.94
RI3 3.59
Sumber: Data Sekunder (diolah), 2018
1. Customer satisfaction memiliki pengaruh positif terhadap revisit
intention, selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Moon & Song, (2012) yang menyatakan bahwa kepuasan
konsumen yang dinilai positif akan berdampak baik bagi restoran.
Karena kepuasan yang dirasakan akan mendorong konsumen untuk
lebih sering mengunjungi dan menikmati makanan yang
ditawarkan oleh restoran. Nilai estimasi sebesar 1.082.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 71
Tabel 4.9 Variabel Customer Satisfaction
Variabel Indikator Mean CS1 3.82
CS2 3.84
Customer CS3 3.59
Satisfaction CS4 3.47
CS5 3.96
Sumber: Sumber: Data Sekunder (diolah), 2018
Hasil pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa seluruh indikator
memiliki average value 3 yang menyatakan responden netral
dalam menjawab (Nilai rata-rata responden skala likert 3 dari skala
5 (nilai tengah=3)). Hal ini butuh perhatian lebih karena salah satu
faktor untuk menciptakan persepsi positif pada konsumen terhadap
restoran dinilai dari kualitas makanan dan layanan, dengan
memberikan kualitas makanan dan layanan yang baik akan
membuat konsumen merasa senang dan nyaman saat berada
direstoran, sehingga meciptakan rasa puas setelah mengunjungi
restoran tersebut. Hal tersebut dapat ditingkatkan dengan melihat
ulasan-ulasan yang diberikan konsumen pada google review.
Sehingga dapat mengetahui apa yang tidak disukai dan apa yang
diinginkan oleh konsumen agar merasa puas setelah berkunjung
dan makan direstoran sate taichan goreng.
2. Kualitas makanan merupakan faktor penting yang dapat
menciptakan kepuasan konsumen dalam bisnis restoran. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa food quality memiliki pengaruh
positif terhadap customer satisfaction, hasil tersebut selaras dengan
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 72
penelitian Jeong, (2017) yang mengatakan bahwa kualitas makanan
yang baik secara langsung dan signifikan mempengaruhi nilai dan
kepuasan yang dirasakan konsumen. Nilai estimasi sebesar 0.533.
Tabel 4.10 Variabel Food Quality
Variabel Indikator Mean FQ1 4.05
FQ2 3.64
FQ3 4.17
Food Quality FQ4 4.32
FQ5 4.10
FQ6 3.98
Sumber: Sumber: Data Sekunder (diolah), 2018
Hasil pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa indikator FQ2 “Restoran
menyajikan makanan dengan tampilan menarik” dan FQ6 “Restoran
menyajikan makanan dengan suhu yang sesuai” memiliki average
value terendah dibandingkan dengan indikator variabel food quality
lainnya (Nilai rata-rata responden skala likert 3.64 dan 3.98 dari skala
5 (nilai tengah=3)). Hal ini butuh perhatian lebih karena sebelum
konsumen menilai rasa dari makanan tersebut, konsumen akan
melihat dari tampilan makanan yang disajikan terlebih dahulu apakah
menarik atau tidak. Terlebih mayoritas konsumen yang datang ke
restoran sate taichan goreng yaitu berusia 15 – 25 tahun atau generasi
milenial, dimana sebelum menyantap makanan yang disajikan,
mereka selalu meng-update dan memasang foto mereka dengan menu
yang dipesannya. Penting untuk setiap restoran memperhatikan dalam
penyajian makanan, misalnya didukung
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 73
dengan piring atau gelas yang unik dan penataan makanan
semenarik mungkin. Makanan yang disajikan juga harus fresh.
Karena makanan utama dari restoran sate taichan goreng adalah
jenis sate yang enak disantap saat baru matang atau dengan suhu
yang masih hangat, sehingga pelayan harus cepat mengantarkan
pesanan konsumen setelah sate baru matang. Hal ini akan
menimbulkan persepsi konsumen yang positif terhadap makanan
tersebut dan menciptakan rasa puas pada konsumen.
3. Pada penelitian ini price fairness terbukti memiliki pengaruh
positif terhadap customer satisfaction, hasil tersebut
mengkonfirmasi penelitian Jalal Hanaysha (2016) yang
menyatakan bahwa harga yang adil dan wajar akan mempengaruhi
kepuasan konsumen. Keadilan harga yang ditetapkan restoran sate
taichan goreng menunjukkan pengaruh yang cukup besar terhadap
kepuasan konsumen, dengan nilai estimasi sebesar 0.434.
Tabel 4.11 Variabel Price Fairness
Variabel Indikator Mean PF1 3.56
PF2 3.57
Price Fairness PF3 3.24
PF4 3.54
Sumber: Sumber: Data Sekunder (diolah), 2018
Hasil average value pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa indikator
PF3 “Restoran menawarkan harga yang sesuai dengan kebutuhan
saya” dan PF4 “Restoran ini opsi harga yang unggul dibandingkan
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 74
restoran sate taichan lainnya” memiliki nilai terendah dibandingan
indikator lainnya (Nilai rata-rata responden skala likert 3.24 dan
3.54 dari skala 5 (nilai tengah=3)). Hal tersebut membutuhkan
perhatian lebih karena menetapkan harga yang adil dan sesuai
dengan apa yang didapatkan konsumen akan membuat persepsi
konsumen menjadi positif. Restoran sate taichan goreng harus
melakukan strategi penetapan harga yang adil disetiap menu yang
ditawarkan dengan melihat kebutuhan konsumen apakah harga
yang ditetapkan pada setiap menu akan sesuai dengan kebutuhan
konsumen atau tidak. Restoran dapat melakukan riset pasar
terhadap pesaing, apa yang membuat harga penawaran pesaing
lebih murah dibandingkan restoran sate taichan goreng. Hal ini
dapat membantu restoran mengetahui alasan penawaran harga
pesaing yang lebih murah dan dapat menetapkan harga yang sesuai
kebutuhan konsumen disetiap menunya, sehingga menjadikan
restoran sate taichan goreng dengan opsi harga unggul
dibandingkan sate taichan lainnya.
4. Pada penelitian ini service quality memiliki pengaruh positif terhadap
customer satisfaction, hasil penelitian ini didukung oleh Tesfom &
Birch, (2011) yang menyatakan bahwa memberikan layanan
berkualitas yang baik, suatu restoran pada akhirnya dapat
meningkatkan kepuasan pelanggannya. Nilai estimasi sebesar 0.264.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 75
Tabel 4.12 Variabel Service Quality
Variabel Indikator Mean SQ1 4.05
SQ2 4.06
Service Quality SQ3 3.63
SQ4 3.96
Sumber: Sumber: Data Sekunder (diolah), 2018
Hasil pada tabel 4.12 menunjukkan indikator SQ3 “Pelayan
restoran penuh perhatian” dan SQ4 “Pelayan restoran menguasai
semua menu” memiliki average value terendah dibandingan
dengan indikator lainnya (Nilai rata-rata responden skala likert
3.63 dan 3.96 dari skala 5 (nilai tengah=3)). Hal tersebut
membutuhkan perhatian lebih karena setiap restoran harus
mempunyai pelayan yang penuh perhatian dengan mengutamakan
kebutuhan dan keinginan konsumennya. Sehingga konsumen akan
merasa nyaman berada disuatu restoran jika dilayani dengan baik.
Misalnya dengan menanyakan apakah pesanan konsumen sudah
disajikan semua atau belum dan melayani permintaan konsumen
dengan sigap sehingga konsumen akan merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan. Restoran juga dapat melakukan training
terlebih duhulu kepada semua pelayannya agar menguasai semua
menu sehingga apabila ada konsumen yang bertanya tentang menu,
pelayan dapat menjawab dengan benar. Hal ini dapat membuat
persepsi konsumen menjadi positif terhadap kualitas pelayanan
yang diberikan oleh restoran.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 76
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada sub bab ini, peniliti akan menarik kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan pada penelitian yang telah dilakukan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan variabel service quality, price fairness, food quality terhadap customer satisfaction yang berdampak pada revisit intention. Pada penelitian ini menunjukkan seluruh hipotesis terbukti berpengaruh positif dan didukung oleh data.
Dalam pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Service Quality memiliki pengaruh positif terhadap Customer
Satisfaction pada hasil penelitian ini
2. Price Fairness memiliki pengaruh positif terhadap Customer
Satisfaction pada hasil penelitian ini
3. Food Quality memiliki pengaruh positif terhadap Customer
Satisfaction pada hasil penelitian ini
4. Customer Satisfaction memiliki pengaruh positif terhadap
Revisit Intention pada hasil penelitian ini.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 77
5.2 Saran
Penelitian ini tentu masih jauh dari kata sempurna, dan tentunya terdapat keterbatasan yang dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.
Hasil analisis, pembahasan, implikasi manajerial, dan kesimpulan dari penelitian ini dapat dijadikan saran untuk restoran sate taichan goreng.
Saran tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas makanan pada restoran sate taichan goreng sehingga dapat menciptakan kepuasan konsumen untuk mengunjungi dan membeli sate taichan goreng. Berikut saran yang dapat diberikan kepada restoran sate taichan goreng dan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
5.2.1 Bagi Perusahaan
Saran yang dapat diberikan kepada Restoran Sate Taichan Goreng,
Tebet adalah sebagai berikut:
1. Kualitas pelayanan yang diberikan restoran sate taichan goreng
harus ditingkatkan. Pelayan harus memberikan perhatian penuh
kepada konsumennya. Misalnya dengan memberikan salam,
senyuman, menanyakan apakah pesanan konsumen sudah
datang semua atau belum, dan memenuhi keinginan konsumen
dengan sigap. Restoran juga dapat melakukan training terlebih
duhulu kepada semua pelayannya agar menguasai semua menu
yang ditawarkan oleh restoran, sehingga apabila ada konsumen
yang bertanya tentang menu, pelayan dapat menjawab dengan
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 78
benar. Hal ini dapat membuat persepsi konsumen menjadi positif
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh restoran.
2. Harga yang ditawarkan restoran sate taichan goreng harus
sesuai dengan kebutuhan yang dikeluarkan konsumen untuk
makan. Misalnya dengan melihat pangsa pasar yang mayoritas
adalah pelajar, maka penetapan harganya juga bisa disesuaikan
dengan kebutuhan pelajar dalam mengeluarkan uang untuk
makan. Restoran dapat melakukan riset pasar terhadap pesaing,
apa yang membuat harga penawaran pesaing lebih murah
dibandingkan restoran sate taichan goreng. Hal ini dapat
membantu restoran mengetahui dan menetapkan harga yang
sesuai kebutuhan konsumen disetiap menunya, sehingga
menjadikan restoran sate taichan dengan opsi harga unggul
dibandingkan sate taichan lainnya.
3. Kualitas makanan yang disajikan restoran sate taichan goreng
harus lebih diperhatikan dalam presentasinya agar menarik. Sate
taichan goreng dapat melakukan penataan makanan semenarik
mungkin dengan alat makan yang mendukung, seperti piring atau
gelas yang unik, desain makanan yang menarik, dan bisa
menambahkan garnis seperti seledri atau ketimun. Makanan yang
disajikan juga harus fresh. Pelayan harus segera saat
mengantarkan pesanan konsumen karena makanan utama dari
restoran sate taichan goreng adalah jenis sate yang enak disantap
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 79
saat baru matang atau dengan suhu yang masih hangat. Hal ini
dapat membuat konsumen tertarik dan puas mencoba sate
taichan goreng.
4. Restoran Sate Taichan Goreng harus meningkatkan kualitas
makanan, kualitas layanannya, dan penetapan harga yang adil
agar sesuai dengan harapan konsumen. Hal tersebut dapat
ditingkatkan dengan melihat ulasan-ulasan yang diberikan
konsumen pada google review, dengan melihat ulasan tersebut
restoran dapat mengetahui apa yang konsumen harapkan
sehingga konsumen akan merasa puas.
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tema tentang restoran di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengujian kembali dengan menggunakan penelitian
yang serupa, namun ada baiknya jika mengganti objek yang
berbeda dari penelitian yang telah dilakukan. Hal tersebut
bertujuan untuk melihat apakah hasil pada objek yang berbeda
memiliki perbedaan yang lebih baik.
2. Menambahkan variabel atau faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi kepuasan konsumen. Jika penelitian selanjutnya
menggunakan kuesioner online, ada baiknya setiap indikator
dari masing-masing variabel diperhatikan agar responden dapat
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 80
memahami maksud dari pertanyaan yang diberikan dan hasil
yang diperoleh nantinya dapat sesuai dengan keinginan yang
akan dicapai.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 81
DAFTAR PUSTAKA
Alegre, J., & Cladera, M. (2009). Analysing the effect of satisfaction and previous visits on tourist intentions to return. European Journal of Marketing, 43(5/6), 670–685. https://doi.org/10.1108/03090560910946990
Anderson, E. W., Fornell, C., & Mazvancheryl, S. K. (2004). Customer Satisfaction and. Journal of Marketing, 68(October), 172–185.
Beldona, S., & Kwansa, F. (2008). The impact of cultural orientation on perceived fairness over demand-based pricing. International Journal of Hospitality Management, 27(4), 594–603. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2007.07.024
Bolton, L. E., Warlop, L., & Alba, J. W. (2003). Consumer Perceptions of Price (Un)Fairness. Journal of Consumer Research, 29(4), 474–491. https://doi.org/10.1086/346244
Bowden-Everson, J. L. H., Dagger, T. S., & Elliott, G. (2013). Engaging Customers for Loyalty in the Restaurant Industry: The Role of Satisfaction, Trust, and Delight. Journal of Foodservice Business Research, 16(1), 52–75. https://doi.org/10.1080/15378020.2013.761025
Bowden, J. L. H., & Dagger, T. S. (2011). To delight or not to delight? An investigation of loyalty formation in the restaurant industry. Journal of Hospitality Marketing and Management, 20(5), 501–524. https://doi.org/10.1080/19368623.2011.570637
Cockrill, A., & Goode, M. M. H. (2010). Perceived price fairness and price decay in the DVD market. Journal of Product and Brand Management, 19(5), 367– 374. https://doi.org/10.1108/10610421011068603
Ekinci, Y., Dawes, P. L., & Massey, G. R. (2008). An extended model of the antecedents and consequences of consumer satisfaction for hospitality services. European Journal of Marketing, 42(1–2), 35–68. https://doi.org/10.1108/03090560810840907
Gilbert, G. R., Veloutsou, C., Goode, M. M. H., & Moutinho, L. (2004). Measuring customer satisfaction in the fast food industry: a cross‐national approach.
Journal of Services Marketing, 18(5), 371–383. https://doi.org/10.1108/08876040410548294
Gustaffsson, A., Johnson, M. D., & Roos, I. (2005). The Effects of Customer Satisfaction, Relationship Commitment Dimensions, and Triggers on Customer Retention. Journal of Marketing, 69(4), 210–218.
Indonesia Banking School Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 82
https://doi.org/10.1509/jmkg.2005.69.4.210
Ha, J., & Jang, S. C. (Shawn). (2010). Effects of service quality and food quality: The moderating role of atmospherics in an ethnic restaurant segment. International Journal of Hospitality Management, 29(3), 520–529. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2009.12.005
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate Data Analysis. (J. Partidge, Ed.) (Seventh). Prentice Hall, New Jersey 07458.
Han, H., Back, K. J., & Barrett, B. (2009). Influencing factors on restaurant customers’ revisit intention: The roles of emotions and switching barriers. International Journal of Hospitality Management, 28(4), 563–572. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2009.03.005
Han, H., & Hyun, S. S. (2017). Impact of hotel-restaurant image and quality of physical-environment, service, and food on satisfaction and intention. International Journal of Hospitality Management, 63, 82–92. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2017.03.006
Hanai, T., Oguchi, T., Ando, K., & Yamaguchi, K. (2008). Important attributes of lodgings to gain repeat business: A comparison between individual travels and group travels. International Journal of Hospitality Management, 27(2), 268– 275. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2007.08.006
Hanaysha, J. (2016). Testing the effects of food quality, price fairness, and physical
environment on customer satisfaction in fast food restaurant industry. Journal of Asian Business Strategy, 6(2), 31–40. https://doi.org/10.18488/journal.1006/2016.6.2/1006.2.31.40
Hau-siu Chow, I., Lau, V. P., Wing-chun Lo, T., Sha, Z., & Yun, H. (2007). Service quality in restaurant operations in China: Decision- and experiential- oriented perspectives. International Journal of Hospitality Management, 26(3), 698– 710. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2006.07.001
Herrmann, A., Xia, L., Kent, M. B., & Huber, F. (2007). The influence of price fairness on customer satisfaction: An empirical test in the context of automobile purchases. Journal of Product and Brand Management, 16(1), 49– 58. https://doi.org/10.1108/10610420710731151
Hyun, S. S. (2010). Predictors of relationship quality and loyalty in the chain restaurant industry. Cornell Hospitality Quarterly, 51(2), 251–267. https://doi.org/10.1177/1938965510363264
Jeong, M.-J. N. S. (2017). The effect of food quality on behavioral intention in
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 83
Korean restaurants II . Literature review. International Journal of Tourism and Hospitality Research, 31(10), 59–72.
Johnson, M. D., & Fornell, C. (1991). A framework for comparing customer satisfaction across individuals and product categories. Journal of Economic Psychology, 12(2), 267–286. https://doi.org/10.1016/0167-4870(91)90016-M
Keelson, S. (2012). A quantitative study of market orientation and organizational performance of listed companies: Evidence from Ghana. International Journal of Management and Marketing Research, 5(3).
Kim, H. J., Park, J., Kim, M. J., & Ryu, K. (2013). Does perceived restaurant food healthiness matter? Its influence on value, satisfaction and revisit intentions in restaurant operations in South Korea. International Journal of Hospitality Management, 33(1), 397–405. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2012.10.010
Kim, M. K., Park, M. C., & Jeong, D. H. (2004). The effects of customer satisfaction and switching barrier on customer loyalty in Korean mobile telecommunication services. Telecommunications Policy, 28(2), 145–159. https://doi.org/10.1016/j.telpol.2003.12.003
Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of Marketing. (S. Jackson, Ed.) (SEVENTEENT). Pearson Education Limited.
Kuo, Y. -F., Wu, C. -M. and Deng, W.-J. (2009). The relationships among service quality, perceived value, customer satisfaction, and post-purchase intention in mobile value-added services. The Relationships among Service Quality, Perceived Value, Customer Satisfaction, and Post-Purchase Intention in Mobile Value-Added Services, 25, 887–896.
Liu, Y., & Jang, S. S. (2009). International Journal of Hospitality Management Perceptions of Chinese restaurants in the U . S .: What affects customer satisfaction and behavioral intentions ? International Journal of Hospitality Management, 28, 338–348. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2008.10.008
Malhotra, N. K. 2010. Marketing Research. S. Yagan, Ed. Sixth. Prentice Hall, New Jersey 07458.
Marinkovic, V., Senic, V., Ivkov, D., Dimitrovski, D., & Bjelic, M. (2014). The antecedents of satisfaction and revisit intentions for full-service restaurants. Marketing Intelligence & Planning, 32(3), 311–327. https://doi.org/10.1108/MIP-01-2013-0017
Martín Consuegra, D., Molina, A., & Esteban, Á. (2007). An integrated model of price, satisfaction and loyalty: an empirical analysis in the service sector.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 84
Journal of Product & Brand Management, 16(7), 459–468. https://doi.org/10.1108/10610420710834913
Nam, J. H., & Lee, T. J. (2011). Foreign travelers’ satisfaction with traditional Korean restaurants. International Journal of Hospitality Management, 30(4), 982–989. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2011.02.006
Namkung, Y., & Jang, S. (2007). Does Food Quality Really Matter in Restaurants? Its
Impact On Customer Satisfaction and Behavioral Intentions. Journal of Hospitality & Tourism Research, 31(3), 387–409. https://doi.org/10.1177/1096348007299924
Peri, C. (2006). The universe of food quality. Food Quality and Preference, 17(1– 2), 3–8. https://doi.org/10.1016/j.foodqual.2005.03.002
Quintal, V. A., & Polczynski, A. (2010). Factors influencing tourists’ revisit intentions. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, 22(4), 554–578. https://doi.org/10.1108/13555851011090565
Rothenberger, S. (2015). Fairness through transparency: The influence of price transparency on price fairness perceptions, 32(15/008), 0–32. Retrieved from http://www.solvay.edu/sites/upload/files/CEB/CEB_WorkingPapers/LastUpd ate/wp15008.pdf
Russell-Bennett, R., McColl-Kennedy, J. R., & Coote, L. V. (2007). Involvement, satisfaction, and brand loyalty in a small business services setting. Journal of Business Research, 60(12), 1253–1260. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2007.05.001
Ryu, K., & Han, H. (2010). Influence of the Quality of Food, Service, and Physical Environment on Customer Satisfaction and Behavioral Intention in Quick-Casual Restaurants: Moderating Role of Perceived Price. Journal of
Hospitality & Tourism Research, 34(3), 310–329. https://doi.org/10.1177/1096348009350624
Ryu, K., Lee, H., & Gon Kim, W. (2012). The influence of the quality of the physical environment, food, and service on restaurant image, customer perceived value, customer satisfaction, and behavioral intentions. International Journal of
Contemporary Hospitality Management, 24(2), 200– 223. https://doi.org/10.1108/09596111211206141 Schiffman, L., & Kanuk, L. 2010. Consumer Behavior, Tenth.
Senić, V., & Marinković, V. (2013). Patient care, satisfaction and service quality in health care. International Journal of Consumer Studies, 37(3), 312–319.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 85
https://doi.org/10.1111/j.1470-6431.2012.01132.x
Shariff, S. N. F. B. A., Omar, M. B., Sulong, S. N. B., Majid, H. A. B. M. A., Ibrahim, H. B. M., Jaafar, Z. B., & Ideris, M. S. K. Bin. (2015). The Influence of Service Quality and Food Quality Towards Customer Fulfillment and Revisit Intention. Canadian Social Science, 11(8), 110–116. https://doi.org/10.3968/7369
Sivada, E., & Baker-Prewitt, J. L. (2013). An examination of the relationship between service quality, customer satisfaction, and store loyalty. International Journal of Retail & Distribution Management, 28(2), 73–82. https://doi.org/10.1108/09590550010315223
Söderlund, M., & Rosengren, S. (2008). Revisiting the smiling service worker and customer satisfaction. International Journal of Service Industry Management, 19(5), 552–574. https://doi.org/10.1108/09564230810903460
Sulek, J. M., & Hensley, R. L. (2004). The relative importance of food, atmosphere,
and fairness of wait: The case of a full-service restaurant. Cornell Hotel and Restaurant Administration Quarterly, 45(3), 235–247. https://doi.org/10.1177/0010880404265345
Tesfom, G., & Birch, N. J. (2011). Do switching barriers in the retail banking
industry influence bank customers in different age groups differently? Journal of Services Marketing, 25(5), 371–380. https://doi.org/10.1108/08876041111149720
Wijanto, S. H. 2008. Structural Equation Modeling. Pertama. Graha Ilmu. Www.databoks.katadata.co.id. (2018). Industri Makanan dan Minuman Tumbuh di
Atas PDB Nasional. Retrieved from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/01/30/industri-makanan- dan-minum-tumbuh-di-atas-pdb-nasional
Www.go-jek.com. (2018). Malam Juara GO-FOOD, Apresiasi Kepada Partner GO-FOOD Seluruh Indonesia.
Www.google.co.id. (2018). Popular time to visit. Retrieved from https://www.google.co.id/search?q=sate+taichan+goreng&oq=sate+taichan& aqs=chrome.1.69i59l2j69i60l3j69i59.5829j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF- 8
Www.travel.kompas.com. (2017). Sate Taichan, Apakah Itu?
Xia, L., Monroe, K. B., & Cox, J. L. (2004). The Price Is Unfair! A Conceptual
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 86
Framework of Price Fairness Perceptions. Journal of Marketing, 68(4), 1–15. https://doi.org/10.1509/jmkg.68.4.1.42733
Yan, X., Wang, J., & Chau, M. (2015). Customer revisit intention to restaurants: Evidence from online reviews. Information Systems Frontiers, 17(3), 645– 657. https://doi.org/10.1007/s10796-013-9446-5
Yusof, N. M., Ibrahim, A. A., Muhammad, R., & Ismail, T. A. T. (2016). Determinants of UiTM Students’ Revisit Intention to Kopitiam in Penang. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 222, 315–323. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.05.171
Zeithaml, V. (1988). Consumer Perceptions of Price, Quality, and Value: A Means-End Model and Synthesis of Evidence. Journal of Marketing, 52(3), 22. https://doi.org/10.2307/1251446
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 87
LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 88
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian (Lanjutan)
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 89
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian (Lanjutan)
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 90
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian (Lanjutan)
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 91
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian (Lanjutan)
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 92
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian (Lanjutan)
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 93
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian (Lanjutan)
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 94
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian (Lanjutan)
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 95
Lampiran 2: Hasil Uji Validitas Pre-test
1. Service Quality
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .741 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 74.668 df 6 Sig. .000
Anti-image Matrices
SQ1 SQ2 SQ3 SQ4
Anti-image Covariance SQ1 .679 -.151 -.242 -.166 SQ2 -.151 .832 -.089 -.127 SQ3 -.242 -.089 .707 -.167 SQ4 -.166 -.127 -.167 .756
Anti-image Correlation SQ1 .711a -.201 -.349 -.232 SQ2 -.201 .796a -.115 -.160 SQ3 -.349 -.115 .722a -.229 a SQ4 -.232 -.160 -.229 .765 a. Measures of Sampling Adequacy (MSA)
a Component Matrix Component
1
SQ1 .787 SQ2 .642
SQ3 .760
SQ4 .728
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 96
Lampiran 2: Hasil Uji Validitas Pre-test (Lanjutan)
2. Price Fairness
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .813 Approx. Chi-Square 160.503 Bartlett's Test of Sphericity df 6 Sig. .000
Anti-image Matrices
PF1 PF2 PF3 PF4
Anti-image Covariance PF1 .538 -.145 -.183 -.095 PF2 -.145 .545 -.156 -.129
PF3 -.183 -.156 .487 -.146 PF4 -.095 -.129 -.146 .623
Anti-image Correlation PF1 .809a -.267 -.358 -.165 PF2 -.267 .819a -.303 -.221 PF3 -.358 -.303 .784a -.266 a PF4 -.165 -.221 -.266 .849 a. Measures of Sampling Adequacy (MSA)
Component Matrixa
Component
1 PF1 .823 PF2 .823 PF3 .852 PF4 .777
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 97
Lampiran 2: Hasil Uji Validitas Pre-test (Lanjutan)
3. Food Quality
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .832 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 277.255 df 15 Sig. .000
Anti-image Matrices
FQ1 FQ2 FQ3 FQ4
Anti-image Covariance FQ1 .579 -.098 -.125 .003 FQ2 -.098 .514 -.227 -.101
FQ3 -.125 -.227 .534 .033 FQ4 .003 -.101 .033 .502 FQ5 -.167 -.006 -.011 -.083 FQ6 -.023 -.028 -.081 -.208
Anti-image Correlation FQ1 .868a -.180 -.224 .006 FQ2 -.180 .832a -.433 -.198 FQ3 -.224 -.433 .816a .064 FQ4 .006 -.198 .064 .818a
FQ5 -.309 -.011 -.021 -.166 FQ6 -.047 -.061 -.172 -.458
a. Measures of Sampling Adequacy (MSA)
Component Matrixa Component
1
FQ1 .739 FQ2 .766 FQ3 .737 FQ4 .752 FQ5 .779 FQ6 .825
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 98
Lampiran 2: Hasil Uji Validitas Pre-test (Lanjutan)
4. Customer Satisfaction
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .862 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 250.083 df 10 Sig. .000
Anti-image Matrices
CS1 CS2 CS3 CS4
Anti-image Covariance CS1 .578 .006 -.094 -.116 CS2 .006 .457 -.154 -.131 CS3 -.094 -.154 .454 -.121
CS4 -.116 -.131 -.121 .446 CS5 -.158 -.121 -.059 -.077
Anti-image Correlation CS1 .871a .012 -.184 -.228 CS2 .012 .843a -.337 -.291 CS3 -.184 -.337 .860a -.269 CS4 -.228 -.291 -.269 .863a CS5 -.288 -.249 -.123 -.159
a. Measures of Sampling Adequacy (MSA)
Component Matrixa Component
1
CS1 .759 CS2 .826 CS3 .837 CS4 .845
CS5 .806
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 99
Lampiran 2: Hasil Uji Validitas Pre-test (Lanjutan)
5. Price Fairness
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .688 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 91.573 df 3
Sig. .000
Anti-image Matrices
RI1 RI2 RI3 Anti-image Covariance RI1 .543 -.262 -.237
RI2 -.262 .618 -.131 RI3 -.237 -.131 .654
Anti-image Correlation RI1 .649a -.453 -.398
RI2 -.453 .700a -.206 RI3 -.398 -.206 .729a
a. Measures of Sampling Adequacy (MSA)
Component Matrixa
Component
1 RI1 .869 RI2 .825 RI3 .807
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 100
Lampiran 3: Hasil Uji Reliabilitas Pre-test
1. Service Quality
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.698 4
2. Price Fairness
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.834 4
3. Food Quality
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.858 6
4. Customer Satisfaction
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.873 5
5. Revisit Intention
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.781 3
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 101
Lampiran 4: Path Diagram Measurement Model
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 102
Lampiran 5: Output Standardized Regression Weight
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
SQ4 <--- SQ ,622
SQ3 <--- SQ ,725
SQ2 <--- SQ ,820
SQ1 <--- SQ ,643
FQ6 <--- FQ ,772
FQ5 <--- FQ ,790
FQ4 <--- FQ ,811
FQ3 <--- FQ ,790
FQ2 <--- FQ ,693
FQ1 <--- FQ ,681
PF4 <--- PF ,790
PF3 <--- PF ,745
PF2 <--- PF ,790
PF1 <--- PF ,652
CS5 <--- CS ,825
CS4 <--- CS ,813
CS3 <--- CS ,651
CS2 <--- CS ,883
CS1 <--- CS ,688
RI3 <--- RI ,721
RI2 <--- RI ,800
RI1 <--- RI ,886
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 103
Lampiran 6: Structural Model
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 104
Lampiran 7: Regression Weight
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
CS <--- SQ ,264 ,080 3,304 ***
CS <--- FQ ,533 ,118 4,515 ***
CS <--- PF ,434 ,098 4,412 ***
RI <--- CS 1,082 ,182 5,935 ***
SQ1 <--- SQ 1,000
SQ2 <--- SQ 1,229 ,206 5,964 ***
SQ3 <--- SQ 1,133 ,195 5,817 ***
SQ4 <--- SQ ,876 ,171 5,110 ***
PF1 <--- PF 1,000
PF2 <--- PF 1,186 ,179 6,618 ***
PF3 <--- PF 1,401 ,208 6,733 ***
PF4 <--- PF 1,324 ,197 6,738 ***
FQ1 <--- FQ 1,000
FQ2 <--- FQ 1,161 ,209 5,558 ***
FQ3 <--- FQ 1,367 ,205 6,657 ***
FQ4 <--- FQ 1,254 ,182 6,871 ***
FQ5 <--- FQ 1,240 ,188 6,609 ***
FQ6 <--- FQ 1,287 ,200 6,439 ***
RI1 <--- RI 1,000
RI2 <--- RI ,977 ,123 7,949 ***
RI3 <--- RI ,950 ,141 6,754 ***
CS4 <--- CS 1,101 ,193 5,711 ***
CS5 <--- CS 1,063 ,185 5,761 ***
CS3 <--- CS ,902 ,197 4,585 ***
CS2 <--- CS 1,102 ,181 6,083 ***
CS1 <--- CS 1,000
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 105
Lampiran 8: Model Fit Summary
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 253 Number of distinct parameters to be estimated: 48 Degrees of freedom (253 - 48): 205
Result (Default model)
Minimum was achieved Chi-square = 644,120 Degrees of freedom = 205 Probability level = ,000
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 48 644,120 205 ,000 3,142 Saturated model 253 ,000 0 Independence model 22 1987,241 231 ,000 8,603
Baseline Comparisons
NFI RFI IFI TLI Model CFI Delta1 rho1 Delta2 rho2
Default model ,676 ,635 ,754 ,718 ,750 Saturated model 1,000 1,000 1,000 Independence model ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model ,140 ,128 ,152 ,000 Independence model ,264 ,253 ,275 ,000
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018 106
Indonesia Banking School
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi..., Qarina Ulffa Pangestu, Ma.-Ibs, 2018