FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI SATE AYAM (Kasus: Konsumen Sate di Perumahan Taman Setiabudi Indah Kota Medan)
SKRIPSI
OLEH :
AGUNG PERKASA ALI 130304161 AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019
Universitas Sumatera Utara
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI SATE AYAM (Kasus: Konsumen Sate di Perumahan Taman Setiabudi Indah Kota Medan)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat – Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian
AGUNG PERKASA ALI 130304161 AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
AGUNG PERKASA ALI (130304161) dengan judul skripsi ”Faktor Yang Mempengaruhi Peluang Konsumen Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam”. Penulisan skripsi ini dibimbing oleh Bapak Ir.Thomson Sebayang. MT., selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma. M,Si., selaku Anggota Komisi Pembimbing. Usaha jajanan kuliner Sate Ayam semakin berkembang jumlahnya yang dikunjungi konsumen di Kota Medan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen yang membeli dan mengkonsumsi sate ayam dan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi peluang konsumen mengkonsumsi sate ayam secara berulang. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan responden dan data sekunder yang di peroleh dari Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen yang membeli dan mengkonsumsi Sate Ayam dominan berada pada usia 21- 30 tahun, berstatus sebagai pelajar/mahasiswa dan memiliki pendidikan menengah dan perguruan tinggi. Faktor yang berpengaruh nyata terhadap peluang konsumen untuk mengkonsumsi sate ayam secara berulang adalah variabel rasa bumbu sate, harga sate dan kenyamanan suasana outlet. Variabel ukuran daging sate dan kebersihan outlet tidak berpengaruh nyata.
Kata Kunci : Pengaruh, Peluang Konsumen, Sate Ayam, Logistik Biner.
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
AGUNG PERKASA ALI (130304161) with the title of the thesis is "Factors Affecting Consumer Opportunities in Consume Chicken Satay". Guided by Bapak Ir. Thomson Sebayang. MT., As a Chair of the Supervisory Commission and Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma. M, Si., As a Member of the Supervisory Commission. Chicken Satay culinary business is growing in number visited by consumers in the city of Medan. The research objective was to identify the characteristics of consumers who buy and consume chicken satay and to analyze factors that influence consumers' chances of consuming chicken satay repeatedly. The data used in this study are primary data obtained from the results of interviews with respondents and secondary data obtained from the Medan City Food Security Service. The results of the study show that consumers who buy and consume chicken satay are dominant between at the age of 21-30 years, have the status of students and have secondary and tertiary educations. Factors that have a significant effect on consumers' opportunities to consume chicken satay repeatedly are the variable flavor of satay, the price of satay and the convenience of an outlet atmosphere. Variable sizes of satay meat and outlet cleanliness were not significant.
Keywords: Influence, Consumer Opportunity, Chicken Satay, Binary Logistics.
ii
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
AGUNG PERKASA ALI lahir di Medan pada tanggal 08 Agustus 1995. Penulis merupakan anak pertama dari Bapak Ali Nurdin dan Ibu Melfi.
Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:
1. Tahun 2007 lulus dari Sekolah Dasar (SD) Pertiwi Medan.
2. Tahun 2010 lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pertiwi Medan.
3. Tahun 2013 lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Medan.
4. Pada tahun 2013 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara melalui jalur Ujian Masuk Bersama Perguruan
Tinggi (UMB-PT).
Kegiatan yang pernah diikuti penulis adalah sebagai berikut:
1. Anggota dalam Forum Silahturahmi Mahasiswa Muslim Sosial Ekonomi
Pertanian (FSMM SEP), Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
2. Melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada bulan Juli 2017
3. Anggota IMASEP di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
iii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, kesehatan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul skripsi ini adalah “Faktor Yang Mempengaruhi Peluang Konsumen Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam” (Kasus: Komplek Perumahan Taman Setiabudi Indah). Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mendapakan gelar sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Penulisan dalam skripsi ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang telah membantu dalam prosesnya baik moril maupun materil. Pada kesempatan ini penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Thomson Sebayang, MT selaku ketua komisi pembimbing yang banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan membantu penulis dari awal sampai akhir pengerjaan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma MSi selaku anggota komisi pembimbing yang meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai rasa bersyukur, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Ketua Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara dan Bapak Ir. M. Jufri selaku Sekretaris Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. 2. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ali Nurdin dan Ibunda Melfi dan adinda Sofie Almira yang telah memberikan banyak perhatian, kasih sayang, motivasi, nasehat, do’a serta dukungan baik dukungan moril mupun dukungan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf pengajar dan pegawai tata usaha di Fakultas Pertanian
iv
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara yang telah membantu seluruh proses administrasi. 4. Seluruh responden yang terkait dengan penulisan skripsi yaitu konsumen sate di Komplek Perumahan Taman Setiabudi Indah yang telah banyak membantu penulis memperoleh data dalam penulisan skripsi ini. 5. Kepada sahabat-sahabatku Diwan, Arnold, Lala, Fira, Imai, George, Adit, Razalul, Reza, Imam, Abi, Bima, Jordan, Gabriel, Oscar yang telah memberi semangat, motivasi serta bantuan tenaga mapun bantuan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
Tiada hal yang lebih indah untuk penulis sampaikan kecuali iringan Do’a semoga segala kebaikan yang telah dilakukan mendapat Ridha dan balasan yang jauh lebih baik dari Allah SWT. Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat.
Medan, Maret 2019
Penulis
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...... i
ABSTRACT ...... ii
RIWAYAT HIDUP ...... iii
KATA PENGANTAR ...... iv
DAFTAR ISI ...... vi
DAFTAR TABEL ...... viii
DAFTAR GAMBAR ...... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Identifikasi Masalah ...... 5 1.2 Tujuan Penelitian ...... 5 1.3 Manfaat Penelitian ...... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka...... 6 2.1.1 Sate Ayam...... 6 2.2 Landasan Teori ...... 7 2.2.1 Teori Perilaku Konsumen ...... 7 2.2.2 Teori Konsumsi ...... 7 2.2.3 Teori keputusan ...... 8 2.3 Faktor- Faktor Yang Mempengauhi Konsumen Sate Ayam ...... 9 2.4 Penelitian Terdahulu ...... 12 2.5 Kerangka Pemikiran ...... 13 2.6 Hipotesis Penelitian ...... 14
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ...... 15 3.2 Metode Penentuan Sampel ...... 15 3.3 Metode Pengumpulan Data ...... 16 3.4 Metode Analisis Data ...... 16 3.5 Defenisi dan Batasan Operasional ...... 19 3.5.1 Defenisi ...... 19 3.5.2 Batasan Operasional ...... 20
vi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis ...... 21 4.2 Keadaan Penduduk ...... 22 4.3 Sarana dan Prasarana ...... 22
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Konsumen Sate Ayam ...... 24 1. Kelompok Usia Konsumen ...... 24 2. Jenis Kelamin ...... 25 3. Pekerjaan Konsumen ...... 25 4. Pendidikan Konsumen ...... 26 5. Pendapatan Konsumen ...... 27 5.2 Faktor Yang Mempengaruhi Peluang Konsumen Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam Secara Berulang…………...... 28 a. Pengaruh Rasa Bumbu Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam ...... 33 b. Pengaruh Ukuran Daging Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam ...... 34 c. Pengaruh Harga Sate Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam ...... 34 d. Pengaruh Kebersihan Outlet Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam ...... 35 e. Pengaruh Kenyaman Suasana Outlet Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam ...... 35
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ...... 37 6.2 Saran ...... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman 1.1. Produksi dan Konsumsi Daging Ayam Ras di Kota Medan 2 Tahun 2011-2015 3.1. Besar Sampel Konsumen Sate Ayam di Perumahan Taman 15 Setiabudi Indah Kota medan 4.1. Jumlah Penduduk di Perumahan Taman Setiabudi Indah 21 Kota Medan pada tahun 2017 4.2. Jumlah Sarana dan Prasarana di Perumahan Taman 22 Setiabudi Indah Kota Medan pada tahun 2017 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Kelompok Usia 23 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin 24 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Pekerjaan 25 5.4. Distribusi Sampel Berdasarkan Pendidikan Terakhir 26 Konsumen 5.5. Distribusi Sampel Berdasarkan Pendapatan Konsumen 27 5.6. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Peluang Konsumen 28 Dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sate Ayam 5.7. Hasil Uji Hosmer And Lemeshow 30 5.8. Hasil Uji Seluruh Variabel (Uji G ) 31
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman 2.1. Skema Kerangka Pemikiran 13
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian 1. Produksi dan Konsumsi Daging Ayam Ras Pedaging di Kota Medan Tahun 2011-2015 2. Karakteristik Konsumen Sate Ayam 3. Tabulasi Skor Variabel Peluang Konsumen Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam 4. Hasil Uji Regresi Logistik Biner Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam 5. Hasil Uji Hosmer And Lemeshow 6. Hasil Uji Seluruh Variabel (Uji G) 7. Hasil Output SPSS
x
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Sebagai kota besar yang baru berkembang, laju pertumbuhan perekonomian serta perubahan teknologi dan informasinya semakin cepat. Hal ini menjadi salah satu faktor terciptanya persaingan ketat didalam dunia bisnis dan memperebutkan konsumen dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen. Persaingan bisnis yang semakin ketat meuntut perusahaan semakin gencar dalam pemasarannya yaitu dengan secara terus- menerus berimprovisasi dan berinovasi untuk menarik dan mempertahankan konsumennya.
Bisnis kuliner merupakan jenis usaha yang marak dan banyak yang ditawarkan di kota Medan mulai dari yang sangat sederhana sampai yang sangat unik dengan tampilan yang berbeda. Oleh karena itu, pengusaha kuliner harus dapat menciptkan ide- ide baru dengan cita rasa pada setiap makanan sehingga konsumen lebih tertarik untuk mengunjunginya. Para pengelola bisnis harus menyiapkan strategi agar dapat membangun rasa antusias konsumen dalam mengkonsumsi produk dan jasa, sehingga membuat konsumen terkesan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meraih keunggulan kopetitif terhadap para pengelola bisnis.
Kesuksesan suatu bisnis kuliner ini tidak lepas dari namanya promosi.
Seorang pembisnis harus memiliki atau menciptakan suatu strategi pemasaran yang dapat menarik konsumen. Salah satu caranya ialah dengan melakukan
1
Universitas Sumatera Utara 2
promosi untuk mengkomunikasikan dan memberi informasi tentang suatu produk ke masyarakat. Promosi yang unik dan tepat cenderung nantinya akan menarik perhatian masyarakat untuk mencoba suatu produk atau brand.
Beraneka jenis makanan tersedia di Komplek Perumahan Taman Setiabudi
Indah Kota Medan. Sate adalah makanan yang terbuat dari potongan daging yang dipotong kecil- kecil, dan ditusuki dengan tusukan sate yang biasanya trbuat dari lidi tulang daun kelapa atau bamboo, kemudian disajikan dengn berbagai macam bumbu yang tergantung dari variasi resep sate. Sate yang disajikan antara lain berasal dari daging ayam, kambing, sapi, domba, dan lain- lain.
Tingkat kecukupan gizi yang lazim disajikan dalam unit kalori dan protein sering dipakai sebagai salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk. Besarnya konsumsi kalori dan protein dihitung dengan mengalikan kuantitas setiap makanan yang dikonsumsi sehingga dari data konsumsi rumah tangga dapat diketahui tingkat kecukupan gizinya dan taraf hidup penduduk dapat dievaluasi (Alex S, 2010). Konsumsi protein ini diantaranya bersumber dari daging ayam.
Produksi dan konsumsi daging ayam di Kota Medan selama periode tahun
2011-2015, diperlihatkan pada tabel 1.1.
Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Daging Ayam Ras Pedaging di Kota Medan Tahun 2011-2015
Tahun Produksi Daging Ayam Ras Konsumsi Daging Ayam Pedaging (Ton) Ras Pedaging (Ton) 2011 1.425,75 1.425,48 2012 1.066,24 1.065,21 2013 1.146,51 1.142,81 2014 1.174,27 1.172,24 2015 1.239,45 1,237,48 Rata-rata 1.210,44 1.208,64 Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan Tahun 2016
Universitas Sumatera Utara 3
Berdasarkan Tabel 1.1. dapat dilihat bahwa produksi dan konsumsi daging ayam di Kota Medan mengalami peningkatan jumlah di setiap tahunnya dengan rata- rata jumlah sebesar 1,208 ton/tahun. Adanya peningkatan konsumsi daging ayam tersebut tentu saja diimbangi oleh produksi daging ayam di Kota Medan.
Para penjual sate sudah mulai membuat olahan sate yang mempunyai banyak variasi resep dan cara pembuatan sate. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk menciptkan persaingan dengan jenis makanan selain sate yang semakin menjamur banyaknya. Dan juga agar omzet penjual sate tidak mengalami penurunan dan perlu diteliti.
Usaha konsumen dalam memenuhi kebutuhan akan konsumsi daging ayam ini adalah dengan melakukan pembelian baik dalam bentuk daging segar maupun dalam bentuk produk olahan. Salah satu jenis dagin ayam dalam bentuk olahan adalah sate ayam. Sate ayam ini banyak dijual di berbagai outlet yang tersebar di kota Medan. Karakteristik konsumen akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, sehingga berpengaruh pula terhadap produk jasa apa yang akan dibeli. Sebelum melakukan pembelian, konsumen akan memutuskan pembelian. Keputusan pembelian merupakan tahapan dimana konsumen mempertimbangkan beberapa faktor dan alasan yang memperkuat konsumen untuk memutuskan membeli suatu produk atau jasa tertentu (Kanuk,2008).
Beberapa tahun belakangan ini Kota Medan sedang mengalami peningkatan jumlah usaha jasa kuliner. Jasa kuliner yang ditawarkan mulai dari pedagang kecil, misalnya pedagang kaki lima di tepi jalan sampai dengan restoran mewah yang menyajikan beragam menu andalan. Rumah makan di Kota Medan sedang marak menyajikan produk utama berupa Sate Ayam. Outlet penjual sate
Universitas Sumatera Utara 4
juga banyak terdapat di kawasan Komplek Perumahan. Salah satunya di
Perumahan Taman Setiabudi Indah kota Medan. Selain makanan berupa Sate
Ayam, banyak juga muncul usaha penjual berbagai jenis jajanan lainnya sehingga persaingan kuliner semakin tinggi.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh penjual sate dalam mempertahankan konsumennya adalah dengan meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan terbaik kepada konsumennya. Kualitas pelayanan ini memiliki nilai yang besar dalam membawa konsumen menuju ke tingkat kepuasan. Dalam mengkonsumsi sate ini, tentu berbagai faktor yang akan dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli sate ayam ini. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk mengkaji dan menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi sate ayam.
Universitas Sumatera Utara 5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka di rumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik konsumen yang membeli Sate Ayam di daerah
penelitian?
2. Faktor apa yang mempengaruhi peluang konsumen untuk membeli Sate
Ayam secara berulang?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen yang membeli dan
mengkonsumsi Sate Ayam di daerah penelitian.
2. Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi peluang konsumen untuk
membeli dan mengkonsumsi Sate Ayam secara berulang.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pengusaha sate tentang faktor yang mempengaruhi peluang konsumen dalam membeli Sate
Ayam, sehingga dapat disusun upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen, yang pada akhirnya akan meningkatkan omzet penjualan sate ayam.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUKAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Sate Ayam
Ayam pedaging disebut juga broiler.Ayam ini merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi sate ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan penggalakan konsumsi daging ruminansia yang saat itu semakin sulit keberadaannya (Tim Karya Mandiri, 2009).
Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani tidak harus selalu mengkonsumsi daging ayam dengan harga yang mahal, namun bisa juga didapat dari ayam yang harganya jauh lebih terjangkau.Karena kandungan nutrisi daging ayam buras dan daging ayam ras tidak berbeda jauh.Karena itulah daging ayam ras bisa jadi pilihan alternatif penggnti daging lainnya dalam memenuhi kebutuhan harian (Anonimous, 2013).
Sate ayam adalah makanan yang terbuat dari potongan daging ayam yang dipotong kecil- kecil, ditusuk dengan tusukan yang biasa dibuat dengan tusukan yang terbuat dari lidi tulang daun kelapa atau bamboo, satu tusuk sate biasanya terdiri dari 3 sampai 4 potong daging ayam yang terdiri 34 kalori, lemak 2,25 gram, karbohidrat 0,37 gram, dan 2,93 ram protein. Kemudian dibakar menggunakan bara arang kayu. Sate kemudian disajikan dengan menggunakan berbagai macam bumbu yang bergantung pada variasi resep sate.
6
Universitas Sumatera Utara 7
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Teori Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka
(Schiffman dan Kanuk, 2010).
Perilaku pembelian konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam memilih dan memutuskan beberapa alternatif produk barang atau jasa untuk selanjutnya dibeli dan dimiliki (Rahayu,2009).
Pada dasarnya perilaku konsumen merupakan perilaku yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan produk guna memenuhi kebutuhannya.
Sepanjang proses yang berawal dari timbulnya kebutuhan sampai pada keputusan beli, mengkonsumsi produk dan menyingkirkan produk bila sudah habis atau tidak digunakan lagi (Prasetijo,2005).
Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jaa, idea tau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka (Kotler dan
Keller, 2009).
2.2.2. Teori Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Konsumsi adalah semua penggunaan barang dan jasa yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi tidak termasuk konsumsi, karena barang dan jasa itu tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Barang
Universitas Sumatera Utara 8
dan jasa dalam proses produksi ini digunakan untuk memproduksi barang lain
(Nugraheni,2007).
Menurut Samuelson dan Nordhaus (2001), arti dari konsumsi yaitu pengeluaran yang dilakukan untuk memenuhi pembelian barang- barang dan jasa akhir guna untuk mendapatkan kepuasan ataupun memenuhi kebutuhannya
.Konsumsi terbagi menjadi dua macam, yang pertama konsumsi rutin dan yang kedua konsumsi sementara. Konsumsi rutin mempunyai arti sebagai pengeluaran yang dilakukan untuk pembelian barang dan jasa secara terus menerus yang dikeluarkan selama bertahun- tahun. Sedangkan arti konsumsi sementara yaitu setiap tambahan yang sifatnya tidak terduga terhadap konsumsi rutin.
2.2.3. Teori Keputusan
Keputusan adalah teori mengenai caramanusia memilih pilihan yang diantara pilihan-pilihan yang tersedia secara acak guna mencapai tujuan yang hendak diraih. Teori keputusan dibagi menjadi dua, yaitu : (1) teori keputusan normatif yaitu teori tentang bagaimana keputusan seharusnya dibuat berdasarkan prinsip rasionalitas, dan (2) teori keputusan deskriptif yaitu teori tentang bagaimana keputusan secara faktual dibuat (Hansson, 2005).
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Stanton (1997), mengemukakan keputusan membeli sebagai proses dalam pembelian nyata setelah melalui tahap-tahap sebelumnya. Setelah melakukan evaluasi atas sejumlah alternatif maka konsumen dapat memutuskan apakah suatu produk akan dibeli atau diputuskan untuk tidak dibeli sama sekali.keputusan yang telah diambilnya.
Universitas Sumatera Utara 9
Menurut Engel (1994), proses keputusan konsumen merupakan hal penting yang dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk. Proses keputusan konsumen merupakan suatu kegiatan yang penting karena dalam proses tersebut memuat berbagai langkah yang terjadi secara berurutan sebelum konsumen mengambil keputusan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan membeli merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan.
2.3 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Sate Ayam
1. Rasa Bumbu
Bumbu masak merupakan campuran yang terdiri dari beberapa rempah yang ditambahkan pada bahan makanan sebelum disajikan.Bumbu dapat berupa komponen tunggal seperti rempah – rempah secara individual ataupun campuran dari beberapa bumbu dasar, misalnya bawang putih, bawang merah, garam dan lainnya.
Bahan penyedap ada yang berasal dari bahan alami seperti bumbu, herbal dan minyak esensial, ekstrak tanaman atau hewan, dan oleorisin.Namun, pada saat ini sudah dapat dibuat bahan penyedap sintesis yang merupakan komponen atau zat yang dibuat menyerupai flavour penyedap alami contoh, aroma bawang putih dapat dihasilkan oleh dialil trisulfida (Cahyadi, 2008).
Menurut Hartati (2001), cita rasa merupakan keseluruhan rasa yang diterima oleh indera perasa pada manusia pada saat bahan pangan dikonsumsi.
Rasa adalah kesan yang diperoleh indera perasa (lidah).Fungsi bumbu adalah
Universitas Sumatera Utara 10
untuk meningkatkan cita rasa alami dari bahan pangan, sehingga dapat meningkatkan tingkat penerimaan konsumen.Bumbu merupakan bahan yang dicampurkan ke masakan sehingga masakan tersebut mempunyai cita rasa yang menimbulkan selera agar memberikan ciri khas tersendiri pada masakan.
Menurut Hartati (2001), bumbu digunakan dalam makanan untuk meningkatkan selera nafsu makan dan cita rasa. Menurut Lee, dalam Hartati
(2001), secara fisik bumbu instan dihasilkan oleh industri dibagi dua yaitu bumbu yang berbentuk bubuk dan bumbu yang berbentuk cair.
2. Ukuran Daging Sate
Daging sate biasanya dipotong- potong seukuran dadu kemudian ditusuk menggunakan tusukan yang dibuat dengan lidi tulang daun kelapa. Dan biasanya satu tusukan sate terdiri dari 3 potong daging yang telah dipotong seukuran dadu
(Etty,2017).
Sate ayam adalah makanan yang terbuat dari potongan daging ayam yang dipotong kecil- kecil, ditusuk dengan tusukan yang biasa dibuat dengan tusukan yang terbuat dari lidi tulang daun kelapa atau bamboo, satu tusuk sate biasanya terdiri dari 3 sampai 4 potong daging ayam yang terdiri 34 kalori, lemak 2,25 gram, karbohidrat 0,37 gram, dan 2,93 gram protein (Cahyadi,2008).
3. Harga Sate
Menurut Stanton (1998), ada empat indikator yang mencirikan harga yaitu, keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat.
1. Keterjangkauan harga, yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh
produsen/penjual yang sesuai dengan kemampuan beli konsumen.
Universitas Sumatera Utara 11
2. Daya saing harga, yaitu penawaran harga yang diberikan oleh
produsen/penjual berbeda dan bersaing dengan yang diberikan oleh produsen
lain, pada satu jenis produk yang sama.
3. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu aspek penetapan harga yang
dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan kualitas produk yang
dapat diperoleh konsumen.
4. Kesesuaian harga dengan manfaat produk, yaitu aspek penetapan harga yang
dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan manfaat yang dapat
diperoleh konsumen dari produk yang dibeli.
4. Kebersihan Outlet
Kebersihan merupakan sebuah cerminan bagi setiap individu dalam
menjaga kesehatan yang penting dalam kehidupan sehari- hari. Kebersihan
lingkungan merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran dan
penyakit, yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan
dan perilaku lingkungan masyarakat (Buhungo,2012).
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari
kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu kesehatan
dan pencegahan (Lastriyah,2011). Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan
adalah menciptakan kebersihan lingkungan yang sehat, bersih, dan nyaman
(Buhungo,2012).
5. Kenyamanan Suasana Outlet
Kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan, dan kondisi perasaan
itu sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Kita tidak dapat
mengetahui tingkat kenyamanan yang dirasakan orang lain secara langsung
Universitas Sumatera Utara 12
maupun dengan melakukan pengamatan luar terhadap orang tersebut, tetapi untuk mengetahuinya harus menanyakan langsung kepada orang tersebut mengenai seberapa nyaman diri mereka, dan biasanya menggunakan istilah-istilah yang kontinu, seperti agak tidak nyaman, mengganggu, sangat tidak nyaman hingga mengkhawatirkan. Kenyamanan seseorang dalam menggunakan sebuah produk atau rancangan mungkin berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu fungsi fisik maupun persepsi masing-masing orang (Cormick &
Ernest, 1993).
2.4. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Baskoro Adi Nugroho (2017), yang berjudul “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Pada
Rumah Makan Sate Ayam Pak Darmo Surakarta” dengan tujuan penelitian untuk mangetahui seberapa besar pelayanan yang diberikan kepada konsumen pada rumah makan sate ayan Pak Darmo, yaitu faktor kepercayaan, daya tanggap, jaminan dan empati, dan metode yang digunakan adalah metode regresi logistik biner.
Hasil penelitian Baskara Adi Nugroho menyimpulkan bahwa, Variabel
(X3) daya tanggap memiliki t hitung sebesar 0,233, dengan signifikansi 0,817 yang berarti bahwa variabel daya tanggap (X3) tidak berpengaruh siginifikan terhadap kepuasan konsumen rumah makan sate ayam Pak Darmo. variabel (X4) jaminan memiliki t hitung sebesar 3,511, dengan signifikansi 0.001 yang berarti bahwa variabel jaminan (X4) berpengaruh siginifikan terhadap kepuasan konsumen rumah makan sate ayam Pak Darmo. Variabel (X5) empati memiliki t hitung sebesar 0,223, dengan signifikansi 00,824 yang berarti bahwa variabel
Universitas Sumatera Utara 13
empati (X5) tidak berpengaruh siginifikan terhadap kepuasan konsumen rumah makan sate ayam Pak Darmo
Adelin Pricillia Ayundi (2012) dalam penelitian yang berjudul “Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Impulse buying Sate Taichan Di Kota Bogor” dengan tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis faktor keputusan pembelian yang paling dominan mempengaruhi impulse buying sate taichan di Kota Bogor.
Metode yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda dengan hasil penelitian menyimpulkan bahwa semua peubah berpengaruh terhadap keputusan impulse buying, baik secara bersama-sama maupun individual. Peubah yang memiliki pengaruh terbesar adalah atmosfer dalam gerai, diikuti dengan peubah merchandising dalam promosi.
2.5. Kerangka Pemikiran
Sate Ayam adalah sate yang berbahan dasar daging ayam potong atau ayam ras yang ditusuk menggunakan lidi dari bambudan dibakar dengan baraarang yang panas dan dioleskan beberapa bumbu agar menghasilkan rasa dan aroma yang nikmat.
Banyak faktor yang mempengaruhi peluang konsumen dalam mengkonsumsi sate ayam secara berulang seperti rasa bumbu, ukuran daging sate, harga sate, kebersihan outlet dan kenyamanan suasana outlet.
Universitas Sumatera Utara 14
Secara sistematis kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:
Rasa Bumbu Usia
Ukuran Daging Jenis Kelamin Sate Peluang Konsumen Harga Sate Membeli Sate Ayam Pekerjaan Secara Berulang
Kebersihan Pendidikan Outlet
Kenyamanan \ Pendapatan Suasana Outlet
Keterangan :
: Menyatakan Pengaruh
Gambar 2.1. Skema Kerangka Pemikiran
2.6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran diatas maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:
Variabel rasa bumbu, ukuran daging, harga sate, kebersihan outlet dan kenyamanan suasana outlet mempengaruhi peluang konsumen dalam membeli sate ayam secara berulang.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive yakni secara sengaja dengan pertimbangan tertentu yang menja dipertimbangan dalam mengambil kawasan Komplek Perumahan Taman Setiabudi Indah menjadi daerah penelitian adalah konsumen di kawasan ini yang berpenghasilan menengah keatas. Di
Komplek Perumahan Taman Setiabudi Indah juga terdapat 3 outlet yakni Sate
Ayam Bang Udin Piliang, Sate Ayam Ajo dan Sate AyamAgustiar Amir.
3.2. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non- probability sampling karena besar populasi tidak diketahui. Metode samplingnya adalah Accidental sampling yaitu menentukan sampel berdasarkan orang yang ditemui secara kebetulan atau siapa pun yang dipandang sesuai sebagai sumber data yakni konsumen yang sedang atau pernah membeli sate ayam di Kawasan
Perumahan Komplek Taman Setiabudi Indah. Outlet penjual sate didaerah penelitian ada sebanyak 3 unit yaitu Sate Ayam Bang Udin Piliang, Sate Ayam
Ajo dan Sate Ayam Agustiar Amir.
Besar sampel dalam penelitan ini ditetapkan 60 sampel dengan alasan dipandang orang representative karena sampel relatif. Untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik ukuran sampel paling kecil adalah 30 sampel (Wirartha,2006). Dari hasil wawancara, maka diketahui dari ketiga outlet
15
Universitas Sumatera Utara 16
ini rata- rata konsumen yang datang setiap harinya adalah 20 orang. Oleh karenanya, besar sampel yang diambil dari ketiga outlet ini sebanyak 60 orang.
Tabel 3.1 Besar Sampel Konsumen Sate Ayam Perumahan Taman Setiabudi Indah
No. Nama Outlet Alamat Besar Sampel 1. Sate Ayam Bang 56foodpark 20 Udin Piliang 2. Sate Ayam Agustiar Super Swalayan 20 Amir 3. Sate Ayam Ajo Ruko Perumahan Komplek 20 Taman Setiabudi Indah Jumlah 60
3.3.Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber informasi dengan menggunakan kuisioner dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari Dinas Peternakan Sumatera Utara, Dinas Ketahanan Pangan Kota
Medan, internet dan instansi terkait.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah pengisian kuesioner, yaitu dengan menjawab pernyataan dikuesioner. Jenis pernyataan didalam kuesioner tersebut adalah pernyataan berstruktur sehingga sampel dibatasi dalam memberikan satu jawaban saja.
3.4.MetodeAnalisis Data
Untuk menjawab identfikasi masalah I dengan analisis deskriftif, Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum objek penelitian, khususnya mengenai karakteristik konsumen. Karakteristik ini mencakup usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan pendapatan.
Universitas Sumatera Utara 17
Untuk menjawab identfikasi masalah II dengan analisis regresi logistic biner yaitu data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, akan ditabulasikan kemudian di analisis. Menurut (Gujarati,2012), model logistik adalah prosedur permodelan yang diterapkan untuk memodelkan variabel respon (y) yang bersifat kategori berdasarkan satu atau lebih variabel prediktor (x), baik itu yang bersifat kategori maupun kontiniu yang terdiri dari 1butir peryataan untuk variabel X1
(Rasa bumbu), 1 butir peryataan untuk variabel X2 (Ukuran Daging Sate), 1butir peryataan untuk variabel X3 (Harga sate), 1 butir peryataan untuk variabel X4
(Kebersihan outlet), dan 1 butir peryataan untuk variabel X5 (Kenyamanan suasana outlet).
Adapun rumus dari metode logit ini adalah: ln = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4 X4+ β5 X5 + β6 X6
Dimana :
Pi = Probabilitas peluang konsumen mengkonsumsi sate ayam tidak b
erulang
1-Pi = Probabilitas peluang konsumen mengkonsumsi sate ayam berulang ln = Peluang konsumen (Berulang Y=1 , Tidak Berulang Y=0)
푥1 = Rasa bumbu
푥2 = Ukuran daging
푥3 = Harga sate
푥4 = Kebersihan outlet
푥5 = Kenyamanan suasana outlet
훽0,1, 훽2, 훽3, 훽4, 훽5adalah Parameter.
Universitas Sumatera Utara 18
KriteriaUji a. Uji Hosmer and Lemeshow
H0 : (1-B) = 0, B (distribusi frekuensi estimasi/observasi) = 1. Artinya tidak
ada perbedaan antara distribusi obeservasi dengan distribusi frekuensi
estimasi, sehingga model dinyatakan layak digunakan.
H1 :ada perbedaan antara distribusi observasi dengan distribusi frekuensi estimasi.
Sig. > 0,05 ; tolak H1, terima H0
Sig. ≤ 0,05 ; terima H1, tolak H0 b. Uji seluruh model (uji G)
H0 : 훽1 = 훽2 = 훽3 = 훽4 = 훽5 = 0, dimana tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat.
H1 : 훽1 = 훽2 = 훽3 = 훽4 = 훽5 ≠ 0, sekurang- kurangnya terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat.
Sig. > 0,05 ; tolak H1,terima H0
Sig. ≤ 0,05 ;terima H1, tolak H0 c. Uji Wald
Uji ini untuk menguji signifikansi setiap variabel bebas.
H0 : βj = 0 untuk suatu j tertentu; j = 1, 2, 3, 4, 5. .p maka tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
H1: βj ≠ 0 maka ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
2 Wj ≤ χ푎,1 atau Sig. >0,05; terima H0, tolak H1
2 Wj >χ 푎,1 atau Sig. <0,05; terima H1, tolak H0
Universitas Sumatera Utara 19
d. Efek Marginal
Efek marginal dapat melihat rata- rata perubahan dengan cara menghitung suatu variabel bebas sementara variabel lain dianggap konstan. Untuk model logit, tingkat perubahan probabilitas dari keterjadian sebuah peristiwa adalah sebagai berikut :
Efek Marjinal = β. P. (1-P)
Dimana : P = probabilitas peluang konsumen mengkonsumsi sate ayam secara tidak berulang
β = koefisien dari variabel independen
3.5. Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman atas pengertian dan penafsiran tentang istilah- istilah dalam penelitian ini, maka penulis membuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:
3.5.1.Definisi
1. Peluang Konsumen adalah hak yang dimiliki oleh konsumen dalam membeli
Sate Ayam secara berulang dioutlet sate Perumahan Taman Setiabudi Indah.
2. Rasa bumbu adalah rasa bumbu sate padang, rasa bumbu yang pedas dan pas
di lidah konsumen.
3. Ukuran daging adalah besar atau kecilnya ukuran daging Sate Ayam di
Perumahan Taman Setiabudi Indah.
4. Harga satea dalah nilai nominal uang yang dikeluarkan untuk dapat membeli
Sate Ayam secara berulang di Perumahan Taman Setiabudi Indah.
Universitas Sumatera Utara 20
5. Kebersihan outlet adalah area outlet tidak kotor, bebas dari sampah dan lalat.
Tidak berserakan dicirikan oleh sampah kulit ketupat di sekitar outlet sate
ayam.
6. Kenyamanan suasana outlet adalah konsumen merasakan kursi yang nyaman
ada sandaran, mejanya tidak terlalu kecil, ada kipas angin, ada musik yang di
putarkan melalui speaker.
3.5.2. Batasan Operasional
1. Daerah penelitian adalah di Perumahan Taman Setia Budi Indah Kota Medan.
2. Sampel penelitian adalah konsumen Sate Ayam Bang Udin Piliang, Sate
Agustiar Amir, dan Sate Ajo.
3. Penelitian dilakukan pada tahun2019.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1 Keadaan Geografi
1. Batas
Kota Medan terletak antara 3º.27’ - 3º.47’ Lintang Utara dan 98º.35’ -
98º.44’ Bujur Timur dengan ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut.
Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara,
Selatan, Barat dan Timur.
Komplek Perumahan Taman Setiabudi Indah terletak di Kecamatan
Medan Selayang. Berada pada 3.57º Lintang Utara dan 98.64º Bujur Timur dengan ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Komplek Perumahan
Taman Setiabudi Indah berbatasan dengan Jalan Setiabudi di sebelah barat, Jalan
Perjuangan di sebelah Utara, Pasar IV di sebelah Timur, Kelurahan Asam
Kumbang di sebelah Selatan.
2. Geologi
Komplek Perumahan Taman Setiabdi Indah merupakan salah satu
Perumahan terbesar di Kota Medan dengan luas daerah sekitar 21 km². Sebagian besar wilayah Perumahan Taman Setiabudi Indah merupakan dataran rendah yang mempunyai satu sungai kecil tempat pembuangan saluran air.
3. Iklim
Perumahan Taman Setiabudi Indah yang terletak di Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun BMKG Wilayah
I padatahun 2018 yaitu 21,2oC dan suhu maksimum yaitu 35,1oC. Kelembaban
21
Universitas Sumatera Utara 22
udara di wilayah Kota Medan rata-rata 81-82%, dan kecepatan angin rata- rata sebesar 2,3m/sec,sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya
108,2 mm. Hari hujan di Kota Medan pada tahun 2018 per bulan 14 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per bulannya 141 mm.
4.2 Keadaan Penduduk
Komplek Perumahan Taman Setiabudi Indah yang pada saat ini terdiri atas blok
A-Z dan blok AA-ZZ. Untuk mengetahui lebih jelas jumlah penduduk di
Perumahan Taman Setiabudi Indah dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Jumlah Penduduk dan di Perumahan Taman Setiabudi Indah Kota Medan pada tahun 2017 No Jenis Jumlah (Jiwa) 1 Penduduk usia 15-60 13.150 2 Ibu rumah tangga 675 3 Penduduk masih sekolah 11.223 Total 25.048 Sumber: PT. Ira Widya Utama,2017
Padatabel 4.1. dapat dilihat bahwa Perumahan Taman Setiabudi Indah memiliki jumlah penduduknya sebesar 25.048 jiwa. Penduduk usia 15-60 berjumlah 13.150 jiwa, Ibu rumah tangga berjumlah 675 jiwa, dan penduduk yang masih bersekolah sebanyak 11.223 jiwa.
4.3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Semakin baik sarana dan prasarana akan mempercepat laju pembangunan. Sarana dan prasarana di Perumahan Taman Setiabudi Indah saat ini sangat baik, hal ini dapat kita lihat dari penduduk yang menggunakan sarana yang tersedia di Perumahan Taman Setiabudi Indah.Untuk mengetahui lebih jelas sarana dan prasarana di Perumahan Taman Setiabudi Indah dapat dilihat
Universitas Sumatera Utara 23
padaTabel 4.2.
Tabel 4.2. Jumlah Sarana dan Prasarana di Perumahan Taman Setiabudi Indah pada tahun 2017 Sektor Rata-Rata Pengeluaran Gedung Sekolah 3 Mesjid 1 Lapangan Sepak Bola 1 Lapangan Basket 3 Lapangan Golf 1 Kolam Renang 1 Jumlah 10 Sumber: PT. Ira Widya Utama,2017
Pada tabel 4.2. dapat dilihat bahwa Perumahan Taman Setiabudi Indah memiliki jumlah 10 sarana dan prasarana yang terdiri atas 3 gedung sekolah dimana rata- rata masyarakat yang memiliki anak bersekolah di dalam perumahan tersebut, 1 mesjid digunakan masyarakat yang beragama muslim untuk beribadah,
1 lapangan sepak bola digunakan masyarakat yang ingin bermain sepakbola, 3 lapangan basket yang terletak di beberapa blok perumahan digunakan masyarakat untuk bermain basket, 1 lapangan golf digunakan masyarakat yang punya hobi bermain golf, dan 1 kolam renang digunakan masyarakat untuk membawa anak- anaknya berenang.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Konsumen Sate Ayam
Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen Sate yang membeli dan mengkosumsi sate pada gerai Sate Padang Bang Udin Piliang, Sate Padang
Agustiar Amir, dan Sate Padang Ajo yang berada di dalam Perumahan Taman
Setiabudi Indah yang telah ditentukan dalam penelitian.Karakteristik konsumen sate ayam yang dianalisis meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan pendapatan. Secara rinci, masing-masing karakteristik konsumen dapat dilihat sebagai berikut:
1. Kelompok Usia Konsumen
Konsumen sate ayam di Perumahan Taman Setiabudi Indah terdiri dari berbagai macam kalangan usia.
Gambaran usia konsumen didaerah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Kelompok Usia No. Kelompok Usia Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1. <20 11 18 2. 21-30 32 53 3. 31-40 7 11 4. 41-50 6 10 5. 51-60 3 5 6. >60 1 3 Jumlah 60 100 Sumber: Data diolah pada Lampiran 1
Pada tabel 5.1. dapat dilihat bahwa usia konsumen yang paling banyak dalam melakukan pembelian Sate ayam di daerah penelitian berada pada kelompok usia
21-30 tahun dengan jumlah sebesar 32 jiwa dimana persentase sebesar 53% dan
24
Universitas Sumatera Utara 25
kelompok usia terkecil dalam melakukan pembelian yaitu kelompok usia >60 tahun dengan jumlah 1 jiwa dimana persentasenya sebesar 3%.
2. Jenis Kelamin
Laki- laki maupun perempuan dapat membeli dan mengkonsumsi sate ayam, maka dari itu sate ayam banyak digemari oleh masyarakat banyak.
Gambaran jenis kelamin konsumen di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1. Laki-Laki 26 43 2. Perempuan 38 57 Jumlah 60 100 Sumber: Data diolah pada Lampiran 1
Pada tabel 5.2. dapat dilihat bahwa jumlah konsumen perempuan di daerah penelitian lebih besar yaitu 38 jiwa dengan persentase 57% lebih banyak dibandingkan dengan konsumen laki-laki yang hanya sebesar 26 jiwa dengan persentase 43%.
3. Pekerjaan Konsumen
Pekerjaan sangat erat hubungannya dengan kemampuan untuk membeli suatu produk baik dari segi kualitas maupaun manfaatnya.Adapun pekerjaan konsumen sate ayam di daerah penelitian bervariasi dari mahasiswa sampai wirausaha dan lainnya. Distribusi pekerjaan konsumen dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Pekerjaan No. Pekerjaan Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1. Pelajar/mahasiswa/i 21 35 2. PNS 5 8
Universitas Sumatera Utara 26
3. Pegawai swasta 9 15 4. Ibu Rumah Tangga 10 17 5. Wirausaha 10 17 6. Lainnya 5 8 Jumlah 60 100 Sumber: Data diolah pada Lampiran 1
Dari tabel 5.3. dapat dilihat bahwa pekerjaan konsumen yang paling banyak dalam melakukan pembelian di daerah penelitian yaitu berada pada tingkat
Pelajar/mahasiswa/i dengan jumlah 21 jiwa dimana persentasenya sebesar 35% dan pekerjaan dalam melakukan pembelian terkecil berada pada PNS dan lainnya seperti tukang cukur rambut dan ada pekerja serabutan dengan jumlah 5 jiwa dimana persentasenya sebesar 8%.
4. Pendidikan Konsumen
Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pilihannya. Tingkat pendidikan dapat dilihat dari pendidikan terakhir konsumen. Pendidikan terakhir konsumen dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.4. Distribusi Sampel Berdasarkan Pendidikan Terakhir Konsumen No. PendidikanTerakhir Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1. SMP/sederajat 2 3 2. SMA/sederajat 33 55 3. Perguruan tinggi 25 42 Jumlah 60 100 Sumber: Data diolah pada Lampiran 1
Pada tabel 5.4. menunjukkan jumlah pendidikan terakhir konsumen yang paling tinggi adalah SMA/sederajat sebanyak 33 orang (55%) dan yang paling rendah adalah SMP/sederajat sebanyak 2 orang (3%). Pendidikan terakhir konsumen sangat erat hubungannya dengan pengetahuan terhadap suatu produk baik dari segi kualitas maupun manfaatnya. Sehingga sangat penting pendidikan dalam
Universitas Sumatera Utara 27
kehidupan sostial maupun ekonomi bermasyarakat.
5. Pendapatan Konsumen
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi atau rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan akan suatu produk. Pendapatan yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada uang yang sedikit untuk dibelanjakan sehingga masyarakat akan membelanjakan lebih sedikit uang untuk beberapa produk dibandingkan dengan pendapatan yang lebih tinggi. Pendapatan konsumen dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.5. Distribusi Sampel Berdasarkan Pendapatan No. Pendapatan Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1. ≤1.000.000 26 43 2. >1.000.000 -5.000.000 25 42 3. >5.000.000 -10.000.000 8 13 4. >10.000.000 1 2 Jumlah 60 100 Sumber: Data diolah pada Lampiran 1
Pada tabel 5.5. dapat dilihat bahwa pendapatan konsumen yang paling besar dalam melakukan pembelian di daerah penelitian yaitu ≤1.000.000 dengan jumlah sebesar 26 jiwa dimana persentasenya sebesar 43% dan pendapatan konsumen dalam melakukan pembelian terkecil yaitu dengan pendapatan >10.000.000 hanya
1 jiwa dimana persentasenya sebesar 2%.
5.1.2 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Peluang Konsumen Dalam Membeli danMengkonsumsi Sate Ayam
Peluang konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sate ayam dianalisis dengan menggunakan regresi model logistik biner.Yang dimaksud dengan peluang konsumen dalam mengkonsumsi adalah peluang untuk membeli
Universitas Sumatera Utara 28
berulang atau tidak berulang. Analisis ini bertujuan untuk melihat peluang variabel bebas yaitu Rasa Bumbu Sate, Ukuran Daging Sate, Harga Sate,
Kebersihan Outlet dan Kenyamanan Suasana Outlet, terhadap variabel terikat yaitu peluang untuk membeli sate ayam berulang (0) dan tidak berulang (1).
Melalui uji regresi logistik biner dengan bantuansoftware SPSS maka didapatkan hasil pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6.Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Peluang Konsumen Dalam Membeli dan Mengkonsumsi Sate Ayam
Variabel B Exp(B) Signifikansi
Constant 51.421 2.148 0.032
Rasa bumbu -4.273 0.014 0.040
Ukuran daging -1.880 0.153 0.263
Harga sate -6.178 0.002 0.032
Kebersihan outlet -0.973 0.378 0.511
Kenyamanan suasana outlet -3.906 0.020 0.043
Sumber: data primer 2019 (diolah)
Nagelkerke R Square = 0,837
Chi-square = 0,448 (Sig. 1000)
G = 48,565 (Sig. 0,000)
Adapun hasil regresi dari metode logit ini adalah:
ln ( ) = 51,421 + -4,273 X1 –1,880 X2 –6,178 X3 +-0,973 X4 +-3,906
X5
Dimana:
Pi = Probabilitas peluang konsumen mengkonsumsi sate ayam tidak berulang
Universitas Sumatera Utara 29
1-Pi = Probabilitas peluang konsumen mengkonsumsi sate ayam berulang
In = Peluang Konsumen (Berulang Y=0 , Tidak Berulang Y=1)
α = Intersep
βi = Koefisien regresi
휖 = Error Term
X1 = Rasa bumbu
X2 = Ukuran daging
X3 = Harga sate
X4 = Kebersihan outlet
X5 = Kenyamanan suasana outlet
Nilai Nagelkarke R Square digunakan untuk melihat seberapa besar model mampu menjelaskan variabel terikat. Dari hasil penelitian diperoleh nilai
Nagelkarke R Square mode ini sebesar 0,837, maka dapat diartikan bahwa model dengan variabel rasa bumbu, ukuran daging sate, harga sate, kebersihan outlet dan kenyamanan suasana outlet mampu menjelaskan 83,7% dari variabel peluang dan
16,3% merupakan variabel lain yang tidak dimaksukkan kedalam model.
A. Uji Hosmer and Lemeshow
Uji Hosmer and Lemeshow digunakan untuk menguji kesesuaian model
(goodness of fit), atau dengan kata lain untuk menguji apakah model yang kita gunakan sudah sesuai dengan data empiris atau tidak. Kriteria ujinya yaitu jika nilai p-value signifikansi (>0,05) maka terima H0.
H0 : ( 1 - B) = 0, B (distribusi frekuensi estimasi/ observasi) = 1. Artinya tidak ada perbedaan antara distrisbusi obeservasi dengan distribusi frekuensi estimasi,
Universitas Sumatera Utara 30
sehingga model dinyatakan sesuai untuk digunakan.
H1 : ada perbedaan antara distribusi observasi dengan distribusi frekuensi estimasi.
Sig > 0,05 ; tolak H1, terima H0
Sig. ≤ 0,05 ; terima H1, tolak H0
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu uji kelayakan dari model regresi logistik biner yang digunakan. Analisis ini didasarkan pada uji Hosmer
Lemeshow Test. Hasil uji Hosmer Lemeshow Test dapat ditunjukkan pada tabel berikut
Tabel 5.7.HosmerAnd Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig
1 0,448 8 1,000
Sumber: data primer 2018 (diolah)
Dari hasil perhitungan pada Tabel 5.7.dapat dilihat bahwa nilai Chi-square yang diperoleh adalah sebesar 0,448 dengan tingkat signifikansi sebesar 1,000.
Tingkat signifikansi yang diperoleh > 0,05, sehingga tolak H1, terima H0,dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai signifikansi distribusi observasi tidak berpengaruh nyata terhadap distribusi frekuensi estimasi, sehingga model logit sesuai untuk digunakan.
B. Uji Seluruh Variabel (uji G)
Uji ini digunakan untuk menguji kelayakan model agar penjelasan pengaruh dari seluruh variabel independen (x1,x2,x3,x4,dan x5) terhadap variabel dependen (Y) layak untuk dilakukan.
Universitas Sumatera Utara 31
H0 :β1 = β2 = β3 = β4=β5= 0, dimana tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat. H1 : βx ≠ 0, sekurang kurangnya terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat.
Sig > 0,05 : tolak H1, terima H0
Sig ≤ 0,05 : terima H1, tolak H0
Tabel 5.8.Uji Seluruh Variabel (uji G)
Step Chi-square Df Sig
1 48,565 5 0.000
Sumber: data primer 2018 (diolah)
Pada Tabel 5.8. menunjukkan nilai G yang diperoleh adalah sebesar
48,565 dengantingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi yang diperoleh < 0,05,sehingga terima H1, tolak H0, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwanilai signifikansi berpengaruh nyata, artinya bahwa sekurang- kurangnya terdapatsatu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat.
C. Uji Wald
Uji ini untuk menguji signifikansi setiap variabel bebas.H0 : βj = 0 untuk suatu j tertentu; j = 1,2..p maka tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
H1: βj ≠ 0 maka ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Wj ≤ 푥푎,12 atau Sig. > 0,05; tolak H1, terima H0
Wj >푥푎,12 atau Sig. < 0,05; terima H1, tolak H0
D. Efek Marjinal
Universitas Sumatera Utara 32
Efek marginal digunakan untuk mengetahui perubahan probabilitas dari sebuah kejadian sebagai hasil dari satu unit perubahan pada nilai variabel independen manakala variabel lainnya konstan.
Efek Marjinal = βi. Pi. (1 - Pi)
Dimana:
P = probabilitas peluang konsumen membeli sate ayam secara berulang
β = koefisien dari variabel independen
Hasil uji regresi logistik dari lima faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi sate ayam terdapat tiga variabel yang signifikan mempengaruhi peluang konsumen dalam mengkonsumsi sate ayam secara berulang yaitu variabel rasa bumbu, harga sate dan kenyamanan suasana outlet.
Pada hasil perhitungan yang ditampilkan pada Tabel 5.6., dapat dilihat nilai Wald dan nilai Efek Marjinal dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu sebagai berikut :
1. Pengaruh Rasa Bumbu Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam
Nilai Wald antara variabel rasa bumbu dalam mengkonsumsi Sate ayam yaitu sebesar 0,040 <0,05, artinya dapat disimpulkan bahwa variabel rasa bumbu berpengaruh nyata kepada konsumen untuk membeli sate ayam secara berulang.
Hal tersebut dinyatakan bahwa apabila rasa bumbu yang dirasakan enak maka konsumen akan membeli sate tersebut, rasa bumbu dapat dirasakan dari sate ayam yang disajikan diatas piring ataupun di bungkus bawa pulang. Rasa bumbu sangat mempengaruhi pilihan konsumen artinya semua orang yang memakan sate ayam
Universitas Sumatera Utara 33
dengan rasa bumbu yang enak maka akan berulang untuk datang dan membeli sate di gerai sate tersebut.
Koefisien variabel rasa bumbu sebesar -4,273. Nilai odds ratio sebesar
0,014. Nilai efek marjinal dari variabel rasa bumbu sebesar -0,054. Faktor rasa bumbu signifikan mempengaruhi peluang konsumen dalam mengkonsumsi sate ayam secara berulang.
2. Pengaruh Ukuran Daging Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam
Nilai Wald antara variabel ukuran daging dalam mengkonsumsi sate ayam yaitu sebesar 0,263 >0,05, dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran daging tidak berpengaruh nyata kepada konsumen untuk membeli sate ayam secara berulang.
Hal tersebut menggambarkan bahwa apabila ukuran daging besar atau kecil tidak mempengaruhi konsumen untuk membeli berulang atau tidak berulang. Ukuran daging dapat dilihat dari bentuk dan tekstur sate yang di tusuk dengan lidi bambu dan disajikan kepada konsumen.
Koefisien variabel ukuran daging sate sebesar -1,880 ini berarti apabila ukuran daging sate kecil maka akan menurunkan peluang konsumen membeli berulang sebesar. Nilai efek marjinal dari variabel ukuran daging sate sebesar -
0,21. Faktor ukuran daging tidak signifikan mempengaruhi peluang konsumen untuk mengkonsumsi sate ayam secara berulang.
3. Pengaruh Harga Sate Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam
Nilai Wald antara variabel harga sate dalam mengkonsumsi sate ayam yaitu sebesar 0,032 < 0,05,artinya dapat disimpulkan bahwa variabel harga sate berpengaruh nyata kepada konsumen untuk membeli sate ayam secara berulang.
Tinggi atau rendahnya harga sate tersebut berpengaruh untuk berulang atau tidak
Universitas Sumatera Utara 34
berulangnya daya beli konsumen, hal ini diperjelas bahwa harga merupakan salah satu aspek yang terlibat dalam suatu pengambilan keputusan pembelian. Hal ini disebabkan dalam harga yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada sedikit uang yang sedikit di belanjakan, sehingga masyarakat akan membelanjakan lebih sedikit uang untuk beberapa dan mungkin pula terhadap sebagian besar barang.
Koefisien variabel harga sate sebesar -6,178. Nilai odds ratio sebesar 0,001 artinya apabila harga sate stabil maka menaikkan peluang konsumen mengkonsumsi secara berluang. Nilai efek marjinal dari variabel harga sate sebesar -0,006. Faktor harga sate secara signifikan mempengaruhi peluang konsumen untuk mengkonsumsi sate ayam secara berulang.
4. Pengaruh Kebersihan Outlet Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam
Nilai Wald antara variabel kebersihan outlet dalam mengkonsumsi sate ayam yaitu sebesar 0,511 >0,05, artinya dapat disimpulkan bahwa variabel kebersihan outlet tidak berpengaruh nyata kepada konsumen untuk membeli sate ayam secara berulang. Hal tersebut dinyatakan bahwa bersih atau tidaknya outlet lokasi berjualan sate tersebut tidak menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli
Koefisien variabel kebersihan outlet sebesar -0,973. Nilai odds ratio sebesar 0,27. Nilai efek marjinal dari variabel kebersihan outlet sebesar -0,19 artinya setiap outlet yang tidak bersih, maka akan menurunkan peluang konsumen untuk mengkonsumsi sate ayam secara berulang sebesar. Faktor kebersihan outlet tidak signifikan mempengaruhi peluang konsumen untuk mengkonsumsi sate ayam secara berulang.
Universitas Sumatera Utara 35
5. Pengaruh Kenyamanan Suasana Outlet Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam
Nilai Wald antara variabel kenyamanan suasana outlet dalam mengkonsumsi sate ayam yaitu sebesar 0,043 < 0,05, artinya dapat disimpulkan bahwa variabel kenyamanan suasana outlet berpengaruh nyata kepada konsumen untuk membeli sate ayam secara berulang. Suasana di outlet sate ayam di lokasi penelitian berpengaruh terhadap perasaan nyaman yang dirasakan konsumen saat menikmati sate ayam dilokasi outlet tersebut. Apabila konsumen merasa nyaman menikmati sate ayam di gerai outlet tersebut, maka konsumen tersebut akan berulang untuk makan sate ayam di outlet tersebut.
Koefisien variabel kenyamanan suasana outlet sebesar -3,906. Nilai odds ratio sebesar 0,019. Nilai efek marjinal dari variabel kenyamanan suasana outlet sebesar 0,98. Faktor kenyamanan suasana outlet signifikan mempengaruhi peluang konsumen untuk mengkonsumsi sate ayam secara berulang.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Konsumen yang membeli dan mengkonsumsi Sate Ayam dominan berada
pada usia 21- 30 tahun, berstatus sebagai pelajar/mahasiswa dan memiliki
pendidikan menengah dan perguruan tinggi.
2. Faktor yang berpengaruh nyata terhadap peluang konsumen untuk
mengkonsumsi sate ayam secara berulang adalah variabel rasa bumbu sate,
harga sate dan kenyamanan suasana outlet.
Variabel ukuran daging sate dan kebersihan outlet tidak berpengaruh nyata.
6.2 Saran
1. Para penjual sate ayam perlu lebih menjaga ukuran dan kualitas daging ayam
dan meningkatkan kebersihan outlet dalam rangka meningkatkan kepuasan
konsumen.
2. Pemerintah perlu memberikan penyuluhan dan pengawasan terhadap kualitas
sate yang diperdagangkan dalam rangka menjaga kesehatan makanan dan
kualitas pelayanan.
3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar melakukan penelitian sejenis atau
melanjutkan penelitian ini dengan menambahkan variabel pendapatan
konsumen sebagai pertimbangan untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu barang.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar. 2008. Standariasi Rumah Potong Ayam (RPA) ”Tradisional”dan Penerapan HACCP dalam Proses Pemotongan Ayam di Indonesia. (http://www.bsn.or.id).
Alex, S. 2010. Jurus Sukses Beternak Ayam Pedaging. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Anonimus. 2013. Panen dan Pasca Panen Ayam Pedaging. Diakses dari : Http://apeptea.wordpress.com/category/teknologi-hasil/thp-peternakan/. Dikutip: Pada 6 Maret 2017. Buhungo. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: RinekaCipta. Cahyadi, W. 2008. Bahan Bumbu dan Penyedap Aroma. BumiAksara. Jakarta. Cormick & Ernest. 1993, Human Factors In Engineering and Design, 7th.ed.,McGraw-Hill,Inc. Etty, 2017. Kredit Perbankan, Refika Aditama, Bandung. G. Leon, Schiffman dan Lazar L Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Gujarati, D.N.,2012, Dasar- Dasar Ekonometrika, Terjemahan Mangunsong, R.C., Salemba empat, buku 2, Edisi 5, Jakarta. Hanson, S. O. 2005. “Decision Theory, A Brief Introduction” Diaksestanggal 28 Juli 2018, darihttp://home.abe.kth.se/~soh/decisiontheory.pdf. Hartati, S. Y dan Balittro. (2001). Khasiat Kunyit Sebagai Bumbu Tradisional dan Manfaat Lainnya. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Volume 19 (2): 5-9. I Made Wirartha. 2006.Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Indah Nugraheni. 2007. Siklus Akuntansi. Yogyakarta : Kanisius, edisi 6. J. Setiadi, Nugroho, SE., MM.,2003, Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana. James F. Engel (1994), pengertian perilaku konsumen, dalam buku Perilaku Konsumen, Edisi6 :jilid 1. Penerbit Bina rupa Aksara. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13 Jakarta: Erlangga
Universitas Sumatera Utara
Lastriyah. 2011. Kebersihan Lingkungan. http://lastriyah-identitas.blogspot.com/ diakses 4 September 2018.
Prasetijo. 2005. Perilaku Konsumen. Edisi kesatu, Yogyakarta, penerbit: Andi Offset. Rahayu. 2009. Pengaruh kepadatan kandang terhadap pertumbuhan dan perilaku ayam. Vol 4. No 5. 147-151.
Samuelson, Paul A dan Nordhaus, William D,2001, Ilmi Makro Ekonomi.Jakarta PT. Media Edukasi. Schiffman dan Lazar L Kanuk. 2010. Consumer Behaviour. 10th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Stanton, J William.1997.Prinsip Pemasaran.Erlangga.Jakarta. Tim Karya Tani Mandiri. 2009. Pedoman Budidaya Beternak Ayam Broiler. Nuansa Aulia. Bandung.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Produksi dan Konsumsi Daging Ayam Ras Pedaging di Kota Medan Tahun 2011-2015
Tahun Produksi Daging Ayam Ras Konsumsi Daging Ayam Pedaging (Ton) Ras Pedaging (Ton) 2011 1.425,75 1.425,48 2012 1.066,24 1.065,21 2013 1.146,51 1.142,81 2014 1.174,27 1.172,24 2015 1.239,45 1,237,48 Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan Tahun 2016
Lampiran 2. Karakteristik Konsumen Sate Ayam Nama Jenis Kelamin Usia Pekerjaan 1. Hj. Mardiana Nst Perempuan 45 Wiraswasta 2. Fahrunisa Ayu Perempuan 24 Wiraswasta 3. Maulida Utami Perempuan 24 Pegawai Swasta 4. Ridho Syahputra Laki- laki 21 Mahasiswa 5. Kartika Putri Utami Perempuan 25 Pegawai Swasta 6. Melvi Perempuan 45 Ibu Rumah Tangga 7. Rahmadani Perempuan 21 Mahasiswi 8. Andi Syahputra Laki- laki 24 Pegawai Swasta 9. Namira Lisania Perempuan 22 Mahasiswi 10. Armaya Arafah Perempuan 23 Mahasiswi 11. Rita Perempuan 28 Ibu Rumah Tangga 12. Memey Perempuan 26 Wiraswasta 13. Bagus Laki- laki 22 Mahasiswa 14. Stephen Laki- laki 19 Pelajar 15. Aji Gunawan Laki- laki 31 Pegawai Negeri Sipil 16. Indah Perempuan 24 Pegawai Swasta 17. Kiky Nst Perempuan 25 Ibu Rumah Tangga 18. Syahputra Siregar Laki- laki 22 Mahasiswa 19. Monica Meutia Perempuan 25 Wiraswasta
Universitas Sumatera Utara
20. Putri Perempuan 25 Wiraswasta
21. Romawi Laki- laki 34 Wiraswasta
22. Yetti Damayanti Perempuan 32 Ibu Rumah Tangga
23. Ilham Laki- laki 20 Pelajar
24. Mustafa Aji Laki- laki 23 Pegawai Negeri Sipil
25. Raja Gunti Ritonga Laki- laki 20 Pegawai Swasta
26. Andika Laki- laki 22 Mahasiswa
27. Fira Perempuan 25 Mahasiswi
28. Jonathan Sitorus Laki- laki 28 Wiraswasta
29. Putri Damanik Perempuan 25 Mahasiswi
30. Liza Harahap Perempuan 24 Mahasiswi
31. Abi Kusno Laki- laki 63 Wiraswasta
32. Syahfuddin Laki- laki 58 Wiraswasta
33. Surmiasih Perempuan 48 Ibu Rumah Tangga
34. Siti Hamidah Perempuan 33 Ibu Rumah Tangga
35. Mona Lisa Perempuan 46 Wiraswasta
36. Mansur Ritonga Laki- laki 20 Pegawai Swasta
37. Wulandari Perempuan 19 Pelajar
38. Dimas Sito Laki- laki 19 Pelajar
39. Tina Siregar Perempuan 19 Pelajar
40. Mangiasih Perempuan 27 Pegawai Swasta
41. Fajar Sembiring Laki- laki 28 Pegawai Swasta
42. Sarah Sitepu Perempuan 26 Pegawai Negeri Sipil
43. Hendra SH Laki- laki 25 Pegawai Negeri Sipil
44. Melva Situmorang Perempuan 44 Ibu Rumah Tangga
45. Dwi Tarra Perempuan 24 Mahasiswi
46. Hj. Hasanah Perempuan 56 Ibu Rumah Tangga Mutiara
47. Dita Perempuan 23 Freelance
Universitas Sumatera Utara
48. Cici Wisna Perempuan 23 Mahasiswi
49. Sahla Hasanah Perempuan 24 Mahasiswi
50. Jessica Perempuan 19 Pelajar
51. Danilla Nst Perempuan 23 Mahasiswi
52. Rosalina Perempuan 23 Freelance
53. Clarissa Harahap Perempuan 19 Pelajar
54. April Lubis Laki- laki 24 Freelance
55. Astuti Perempuan 34 Perempuan
56. Hendra Napitupulu Laki- laki 35 Pegawai Swasta
57. Naufal Defara Laki- laki 23 Mahasiswa
58. Maysarah Siagian Perempuan 46 Wiraswasta
59. Ari Pratama Laki- laki 21 Mahasiswa
60. Asnilawarni Perempuan 56 Ibu Rumah Tangga
Lampiran 3. Tabulasi Skor Variabel Peluang Konsumen Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam
Sampe Rasa Ukura Harg Kebersiha Kenyamana Peluang l Bumb n a n Outlet n tempat Berulang/tida u Daging Sate k berulang Sate (Y) 1. 4 4 4 3 3 0 2. 4 4 4 3 3 0 3. 4 3 3 3 3 0 4. 3 3 4 3 3 0 5. 3 3 3 3 3 0 6. 3 3 3 2 2 1 7. 3 3 3 3 3 0
Universitas Sumatera Utara
8. 3 3 2 3 3 1 9. 3 3 2 3 3 1 10. 4 3 2 3 3 1 11. 4 3 4 4 4 0 12. 5 4 4 4 4 0 13. 4 4 4 3 3 0 14. 4 4 4 4 4 0 15. 3 3 3 4 3 0 16. 4 3 4 3 3 0 17. 3 3 3 4 4 0 18. 3 3 3 2 2 1 19. 4 4 3 3 3 0 20. 3 3 3 3 3 0 21. 4 4 4 4 4 0 22. 4 4 4 4 4 0 23. 4 5 3 5 4 0 24. 4 5 3 5 4 0 25. 3 4 4 4 4 0 26. 4 4 3 5 4 0 27. 4 2 3 3 3 0 28. 2 3 2 5 5 1 29. 5 5 4 5 5 0 30. 4 2 3 4 4 0 31. 4 4 4 4 4 0 32. 4 4 4 4 3 0 33. 5 4 3 4 4 0 34. 4 4 5 5 5 0 35. 5 5 4 5 5 0
Universitas Sumatera Utara
36. 5 5 4 3 5 0 37. 4 4 3 2 2 1 38. 3 2 3 1 2 1 39. 5 5 5 5 5 0 40. 2 4 3 3 2 1 41. 5 5 5 5 5 0 42. 4 4 4 3 4 0 43. 2 3 3 4 4 1 44. 4 3 3 3 3 0 45. 4 3 3 3 3 0 46. 2 3 3 2 3 1 47. 2 4 3 4 3 0 48. 2 3 4 4 2 1 49. 4 4 4 4 4 0 50. 4 4 3 3 4 0 51. 3 4 3 4 3 0 52. 4 3 3 3 3 0 53. 5 3 4 3 4 0 54. 5 4 4 4 4 0 55. 3 3 3 4 3 0 56. 2 3 4 4 2 1 57. 4 5 4 4 5 0 58. 4 4 4 5 5 0 59. 4 3 4 3 4 0 60. 4 2 2 4 3 1
Lampiran 4. Hasil Uji Regresi Logistik Biner Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Mengkonsumsi Sate Ayam
Universitas Sumatera Utara
Variables in the Equation 95% C.I.for EXP(B) B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper Step 1a x1 -4.273 2.078 4.229 1 .040 .014 .000 .818 x2 -1.880 1.680 1.253 1 .263 .153 .006 4.106 x3 -6.178 2.888 4.575 1 .032 .002 .000 .597 x4 -.973 1.478 .433 1 .511 .378 .021 6.851 x5 -3.906 1.926 4.113 1 .043 .020 .000 .877 Constant 21479003612 51.421 23.997 4.592 1 .032 59548000000 0.000 a. Variable(s) entered on step 1: x1, x2, x3, x4, x5.
Lampiran 5. Hasil Uji Hosmer and Lemeshow
Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 .448 8 1.000
Lampiran 6. Hasil Uji Seluruh Variabel (uji G)
Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step 48.565 5 .000 Block 48.565 5 .000 Model 48.565 5 .000
Case Processing Summary Unweighted Casesa N Percent Selected Cases Included in 60 100.0 Analysis Missing Cases 0 .0 Total 60 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 60 100.0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Universitas Sumatera Utara
Dependent Variable Encoding Original Internal Value Value 0 0 1 1
Iteration Historya,b,c Coefficient -2 Log s Iteration likelihood Constant Step 0 1 65.358 -1.067 2 65.193 -1.186 3 65.193 -1.190 4 65.193 -1.190 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 65.193 c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.
Classification Tablea,b Predicted Y Percentage Observed 0 1 Correct Step 0 y 0 46 0 100.0 1 14 0 .0 Overall 76.7 Percentage a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500
Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Universitas Sumatera Utara
Step 0 Constant -1.190 .305 15.189 1 .000 .304
Variables not in the Equation Score df Sig. Step 0 Variables x1 19.625 1 .000 x2 9.663 1 .002 x3 14.952 1 .000 x4 8.149 1 .004 x5 15.014 1 .000 Overall Statistics 26.290 5 .000
Iteration Historya,b,c,d -2 Log Coefficients Iteration likelihood Constant x1 x2 x3 x4 x5 Step 1 1 41.186 5.168 -.755 .083 -.618 -.259 -.197 2 29.715 10.175 -1.158 -.015 -1.252 -.383 -.577 3 23.256 16.309 -1.570 -.263 -2.032 -.382 -1.193 4 19.263 24.800 -2.169 -.685 -3.098 -.391 -1.969 5 17.293 35.386 -2.974 -1.197 -4.379 -.507 -2.821 6 16.716 44.824 -3.729 -1.604 -5.469 -.729 -3.497 7 16.631 50.157 -4.168 -1.827 -6.046 -.920 -3.832 8 16.628 51.373 -4.269 -1.878 -6.173 -.970 -3.903 9 16.628 51.421 -4.273 -1.880 -6.178 -.973 -3.906 10 16.628 51.421 -4.273 -1.880 -6.178 -.973 -3.906 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 65.193 d. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less than .001.
Model Summary -2 Log Cox & Snell Nagelkerke Step likelihood R Square R Square 1 16.628a .555 .837 a. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less than .001.
Universitas Sumatera Utara
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test y = 0 y = 1 Observed Expected Observed Expected Total Step 1 1 6 6.000 0 .000 6 2 5 5.000 0 .000 5 3 6 6.000 0 .000 6 4 6 6.000 0 .000 6 5 6 6.000 0 .000 6 6 5 4.990 0 .010 5 7 6 5.841 0 .159 6 8 5 4.692 2 2.308 7 9 1 1.444 5 4.556 6 10 0 .033 7 6.967 7
Classification Tablea Predicted y Percentage Observed 0 1 Correct Step 1 y 0 45 1 97.8 1 2 12 85.7 Overall 95.0 Percentage a. The cut value is .500
Correlation Matrix Constant x1 x2 x3 x4 x5 Step 1 Constant 1.000 -.922 -.633 -.902 -.555 -.791 x1 -.922 1.000 .485 .777 .649 .629 x2 -.633 .485 1.000 .375 .365 .347 x3 -.902 .777 .375 1.000 .265 .881 x4 -.555 .649 .365 .265 1.000 .014 x5 -.791 .629 .347 .881 .014 1.000
Universitas Sumatera Utara
Step number: 1
Observed Groups and Predicted Probabilities
40 + + I I I0 I F I0 I R 30 +0 + E I0 I Q I0 I U I0 I E 20 +0 + N I0 I C I0 I Y I0 I 10 +0 + I0 1I I00 1I I00 0 0 1 1I Predicted ------+------+------+------+------+------+------+------+------+------Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1 Group: 000000000000000000000000000000000000000000000000001111111111111111 1111111111111111111111111111111111
Predicted Probability is of Membership for 1 The Cut Value is .50 Symbols: 0 - 0 1 - 1 Each Symbol Represents 2.5 Cases.
Casewise Listb Temporary Selected Observed Predicted Variable Case Statusa y Predicted Group Resid ZResid 37 S 1** .185 0 .815 2.098 47 S 0** .771 1 -.771 -1.834 a. S = Selected, U = Unselected cases, and ** = Misclassified cases. b. Cases with studentized residuals greater than 2.000 are listed.
Universitas Sumatera Utara