KITAB KUNING DAN MADRASAH: STUDI PADA PONDOK PESANTREN HIKMATUSYSYARIEF NW SALUT SELAT LOMBOK BARAT Abd

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

KITAB KUNING DAN MADRASAH: STUDI PADA PONDOK PESANTREN HIKMATUSYSYARIEF NW SALUT SELAT LOMBOK BARAT Abd KITAB KUNING DAN MADRASAH: STUDI PADA PONDOK PESANTREN HIKMATUSYSYARIEF NW SALUT SELAT LOMBOK BARAT Abd. Muin M Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan | Balitbang dan Diklat Kemenag RI Jl. MH Thamrin No. 6 Jakarta Pusat | Email: [email protected] Abstract This study attempts to uncover the education background of Islamic boarding school’s educator, the students’ motivation levels in studying yellow book and education system of Islamic boarding school. Through the qualitative method, the researcher conducted interviews with key informants, observed the education facilities and activities of the students, as well as studied the Islamic boarding school documents, which then lead to the collection of the data and information related to this research issues. The research result shows: (1) With “very adequate” Islamic boarding school education background, the educators of Hikmatusy syarief Islamic boarding school have successfully maintained and preserved the Islamic boarding school system, especially in studying yellow book with madrasah education system. (2) Most of the students have a strong motivation to study yellow book. (3) Values and elements of the education system of this Islamic boarding school is a single unit that integrated, complete each other and strengthen the implementation of the yellow book learning and madrasah education. Keywords: Yellow book, Madrasah, Continuity, Changes Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan latar belakang pendidikan pengasuh pesantren, ting­ kat motivasi santri mengaji kitab kuning dan sistem pendidikan pesantren. Melalui metode kualitatif peneliti melakukan wawancara dengan informan kunci, mengobservasi sarana pendidikan dan aktivitas santri, serta mempelajari dokumen­dokumen pesantren, akhirnya dikumpulkan data dan informasi yang berkaitan masalah penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Dengan berlatar belakang pendidikan pesantren yang “sangat memadai”, Pengasuh Pesantren Hikmatusysyarief sukses mempertahankan dan melesatarikan sistem pesant­ ren, khususnya pengajian kitab kuning dengan sistem pendidikan madrasah. (2) Sebagian besar santri memiliki motivasi yang kuat mengaji kitab kuning. (3 Nilai­nilai dan unsur­unsur sistem pendidikan pesantren ini mer­ upakan satu kesatuan yang terpadu, saling melengkapi dan memperkuat pelaksanaan pengajian kitab kuning dan pendidikan madrasah. Kata Kunci: Kitab Kuning, Madrasah, Kelangsungan, Perubahan PENDAHULUAN formal.1 Ini berarti, sebagian besar pesantren meyelenggarakan pendidikan formal. Menurut Pesantren di Provinsi Nusa Tenggara Steenbrink pesantren yang diatur lebih modern, Barat tahun 2012 berjumlah 588, di antaranya 577 (98,13%) pesantren menyelenggarakan pendidikan formal (madrasah/sekolah) dan 11 1 Sumber: Data Pondok Pesantren Kanwil Kemen- (1,87%) tidak menyelenggarakan pendidikan terian Agama Provinsi NTB, tahun 2012. Naskah diterima 30 Februari 2014. Revisi pertama, 10 Maret 2014. Revisi kedua, 20 Maret 2014 dan revisi terahir 5 April 2014. EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014 99 EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 99 2014-07-21 1:00:23 PM ABD. MUIN M di samping ada sistem pendidikan tradisional, madrasah (pendidikan formal), di sinilah letak juga terdapat madrasah dalam pesantren yang urgensi dan siginifikansi penelitian ini. 2 dipungut iuran. Selain itu, menurut Saridjo Survei Pengajaran Kitab Kuning oleh setelah kemerdekaan banyak pesantren yang Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan tahun 2011, diketahui dari 289 kitab kuning yang antara lain menyelenggarakan pendidikan disurvei, frekuensi pengajaran kitab kuning formal terutama madrasah, di samping tetap dalam beragam bidang keilmuan tergolong 3 meneruskan sistem wetonan dan sorogan. “rendah” (12,3%) dilihat dari frekuensi Kepala Kanwil Kementerian Agama pengajaran kitab-kitab pilihan kyai dan 10,3% Provinsi Nusa Tenggara Barat mengemukakan, pilihan santri.5 Diduga faktor penyebabnya, bahwa pesantren yang menyelenggarakan antara lain: pengasuh (pim pinan) pesantren pendidikan formal (madrasah atau sekolah) tidak berlatar belakang pendidikan pesantren; tetap melaksanakan pengajian kitab- siswa madrasah sebagai santri pesantren tidak kitab kuning untuk mempartahankan dan memiliki motivasi kuat belajar (mengaji) kitab memperkuat tradisi dan karakter pesantren kuning, dan sistem pendidikan pesantren sebagai lembaga pendidikan tafaqquh fi al-din. tidak mendukung pelaksanaan pengajian Namun, pengajian kitab-kitab kuning antara kitab kuning. Untuk itu, posisi penelitian ini satu pesantren dengan pesantren lainnya merupakan lanjutan survei tahun 2011 untuk cukup bervariasi. Hal ini sangat ditentukan memperjelas secara emperis berbagai dugaan oleh latar belakang pendidikan pendiri dan tersebut. 4 pengasuh pesantren tersebut. Dengan demikian, fokus masalah dalam Pesantren Hikmatusysyarief, selain tulisan ini, adalah bagaimana: (1) latar aktif menyelenggarakan pengajian kitab belakang pendidikan pengasuh pesantren, (2) kuning sebagai pengajaran utama yang tingkat motivasi santri terhadap pengajian wajib diikuti seluruh santri. Juga menyeleng- kitab kuning dan (3) sistem pendidikan garakan madrasah (pendidikan formal) pesantren. Untuk itu, penelitian ini bertujuan yang mengajarkan mata pelajaran umum. untuk mengungkapkan: (1) latar belakang Kehadiran madrasah di pesantren ini tidak pendidikan pengasuh pesantren, (2) tingkat dimaksudkan menggusur pengajian kitab motivasi santri mengaji kitab kuning dan (3) kuning. Sebaliknya, pengajian kitab kuning sistem pendidikan pesantren. tidak menganaktirikan pelajaran umum pada Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat madrasah. Tapi baik pengajian kitab kuning bagi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam maupun pelajaran umum diharapkan saling Kementerian Agama sebagai masukan dalm mendukung, melengkapi dan memperkuat, menyusun dan menetapkan kebijakan sehingga kehadiran madrasah di pesantren pembinaan pesantren, khususnya pesantren semakin mempertegas langkah pengasuh yang aktif menyelenggarakan pengajian kitab pesantren dalam memenuhI kebutuhan kuning dan pendidikan formal. masyarakat. Namun, bagaimana Pesantren Hikmatusysyarief, apakah sistem pendidikan pesantren dapat berjalan seirama dengan 2 Karel A. Steenbrink. 1994. Pesantren Madrasah Sekolah Pendidik an Islam Dalam Kurun Waktu Modern. Jakarta: LP3ES, h. 127. 3 Marwan Saridjo et. el. 1982. Sejarah Pondok Pesantren 5 Husen Hasan Basri, dkk. 2011. Survei Pengajaran di Indonesia. Jakarta: Dharma Bhakti. h. 59. Kitab Kuning di Pondok Pesantren. Jakarta: Puslitbang 4 Wawancara dilakukan pada tanggal 31 Oktober Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan 2012. Diklat Kemenag, h. 112. 100 EDUKASI Volume 12, Nomor 1, Januari-April 2014 EDUKASI v12_n1_2014 (A4) isi set3.indd 100 2014-07-21 1:00:24 PM KITAB KUNING DAN MADRASAH: Kerangka Konseptual mendalam ilmu-ilmu agama Islam dengan menggunakan bahasa Arab, Melayu atau Jawa Kitab Kuning atau bahasa-bahasa lokal lainnya di wilayah Indonesia. Sedangkan kitab-kitab kuning yang Pengertian kitab kuning cukup beragam, diajarkan di pesantren ini, meliputi: nahwu- di antaranya menurut Pengasuh Pesantren shorf, fiqh, usul fiqh, hadits, tafsir, tauhid dan Hikmatusysyarief TGH. Zahid Syarief, kitab faraid. kuning merupakan kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab yang tidak berbaris (gundul) dan ditulis oleh ulama/ kyai besar yang menguasai Sistem Pendidikan Madrasah secara mendalam ilmu-ilmu agama Islam dan Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun menjadi panutan (tauladan) masyarakat dalam 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan 6 berbagai aspek kehidupannya. Menurut Azra, Madrasah, Pasal 1 ayat (2) menyebutkan kitab kuning pada umumnya dipahami sebagai madrasah adalah satuan pendidikan kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab, formal dalam binaan Menteri Agama yang menggunakan aksara Arab, yang dihasilkan menyelenggarakan pendidikan umum dan oleh para ‘ulama dan pemikir Muslim lainnya kejuruan dengan kekhasan agama Islam di masa lampau-khususnya yang berasal dari yang mencakup Raudhatul Atfal, Madrasah Timur Tengah. Dalam pengertian yang luas, Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah kitab kuning sebagai kitab-kitab keagamaan Aliyah dan Madrasah Aliyah Kejuruan. berbahasa Arab, Melayu atau Jawa atau Madrasah sebagai satuan pendidikan bahasa-bahasa lokal lain di Indonesia dengan formal, penyelenggaraannya harus menggunakan aksara Arab, yang selain ditulis berdasarkan kebijakan pemerintah. Menurut oleh ‘ulama di Timur Tengah, juga ditulis Rahim guru di madrasah wajib memenuhi oleh’ulama Indonesia sendiri.7 kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat Kitab-kitab klasik (kitab kuning) yang pendidik dan memiliki kemampuan untuk diajarkan di pesantren, Dhofier menggolongkan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Juga, ke dalam 8 kelompok jenis pengetahuan: kurikulum madrasah harus terstandarkan. 1. nahwu dan shorof; 2. fiqh; 3. usul fiqh; 4. Karena itu, madrasah dituntut melakukan hadits; 5. tafsir; 6. tauhid; 7. tasawuf dan etika, berbagai perubahan penting dan strategis dan 8. cabang-cabang lain seperti tarikh dan dalam bidang manajemen.9 balaghah. Kitab-kitab ini digolongkan tiga Dengan demikian, pendidikan madrasah tingkatan: 1. Kitab dasar; 2. Kitab menengah dalam penelitian ini adalah MTs dan MA di dan 3. kitab tingkat tinggi.8 lingkungan pesantren. Selain itu, MTs dan Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan MA ini dalam binaan Menteri Agama yang bahwa yang dimaksud kitab kuning dalam mengajarkan mata pelajaran umum dan guru- penelitian ini adalah kitab-kitab keagamaan
Recommended publications
  • Volume 8, Nomor 1, Juli 2019
    Tadarus, vol 8 no 1, Juli 2019 Volume 8, nomor 1, Juli 2019 86 Tadarus, vol 8 no 1, Juli 2019 Volume 8, nomor 1, Juli 2019 87 Tadarus, vol 8 no 1, Juli 2019 JURNAL TADARUS Jurnal Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya Volume 8, Nomor 1, Juli 2019 DAFTAR ISI Pengantar Redaksi SEJARAH SOSIAL PENDIDIKAN ISLAM MODERN DI MUHAMMADIYAH Muhammad Arif Syaifuddin ……………………………………………………… 1 THE DEVELOPMENT OF CHILDREN’S STORY BOOK MEDIA BASED ON LOCAL NATURAL RESOURCES TO SUPPORT THE EARLY COUNTING MATHEMATICS PROGRAM FOR KINDERGARTEN LEVEL Syefriani Darnis …………………………………………………………….…..…..12 STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN METODE KAISA DAN METODE WAFA DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN PADA ANAK USIA DASAR DI RUMAH TADABBUR QUR’AN (RTQ) KENDARI Kharis Sulaiman Hasri ……………………………………………………………..23 PELAKSANAAN METODE RESITASI PEMBELAJARAN PENDIDIKANAGAMA ISLAMDI SMPNEGERI 35 KOTA PEKANBARU Devi Permata Sari ………………………………………………….……………...36 STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN ANAK YATIM MELALUI GENIUS YATIM MANDIRI DI DESA TANGGUNGAN KECAMATAN BAURENO Muchamad Suradji ………………………………………………………………...49 GANGGUAN SISTEM LIMBIK PADA COMPULSIVE GAMER DALAM PEMBELAJARAN KEAGAMAAN ISLAM Istiqomah …………………………………………………………………………...63 PEMBENTUKAN KARAKTER RABBANI DI PESANTREN AL-ISLAM LAMONGAN Muhammad Hambal ……………………………………………………..………….77 METODE PEMBELAJARAN QIRO’ATUL QUTUB DI PONDOK PESANTREN KARANGASEM LAMONGAN Din Muhammad Zakariya ………………………………………………………...89 PENERAPAN METAKOGNITIF DALAM MEDIA PEMBELAJARAN Ika Puspitasari……………………………………………………………………...99 PERAN BAGIAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN REPUTASI LEMBAGA PENDIDIKAN Aldo Redho Syam, Moch. Charis Hidayat …………………………..………….107 88 Tadarus, vol 8 no 1, Juli 2019 METODE PEMBELAJARAN QIRO’ATUL KUTUB DI PONDOK PESANTREN KARANGSASEM LAMONGAN Din Muhammad Zakariya e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep metode deresan dan peranannya dalam pembelajaran qiro’atul kutub di pesantren Karangasem Lamongan.
    [Show full text]
  • Eksistensi Tradisi Kajian Kitab Kuning Dalam Lingkup Perubahan Sosial (Studi Kasus Di Pesantren Darun Nahdhah, Darel Hikmah, Dan Babussalam)
    EKSISTENSI TRADISI KAJIAN KITAB KUNING DALAM LINGKUP PERUBAHAN SOSIAL (STUDI KASUS DI PESANTREN DARUN NAHDHAH, DAREL HIKMAH, DAN BABUSSALAM) Amrizal Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini ingin menemukan jawaban tentang bagaimana keberadaan buku kuning buku di pesantren Darun Nahdhah, Darel Hikmah, dan Babussalam dalam ruang lingkup perubahan sosial. Secara umum, ketiga pesantren tersebut telah merespon positif perubahan sosial, untuk melakukan perubahan dan penyesuaian terhadap sistem pendidikan, termasuk untuk menjaga tradisi studi buku kuning tersebut. Dengan kata lain, identitas pesantren dengan buku kuning masih menempel di sekolah masing-masing. Namun, keberadaannya berbeda. Diantaranya, ada yang membuat studi tentang buku kuning sebagai co curriculer, bersama dengan kurikulum lainnya, maka ada juga yang membuatnya hanya melakukan aktivitas ekstra atau ekstra kurikuler tambahan. Kata kunci: Pesantren, Kitab kuning, Perubahan Sosial. Abstract This study wants to find answers about how the existence of stsudy of the yellow book (kitab kuning) at pesantren Darun Nahdhah, Darel Hikmah, and Babussalam within the scope of social change. In general, the three pesantren have responded positively to social change, to make changes and adjustments to the education system, including in order to maintain the tradition of the study of the yellow book. In other words, the identity of pesantren with yellow book still attached at their respective schools. However, its existence is different. Among them, there were made studies of yellow book as co curriculer, together with other curriculum, then there is also making it only limited additional or extra curricular activities. Keywords: Islmic Boarding School, Ancient Islamic Manuscript, Social Change.
    [Show full text]
  • Rituals of Islamic Spirituality: a Study of Majlis Dhikr Groups
    Rituals of Islamic Spirituality A STUDY OF MAJLIS DHIKR GROUPS IN EAST JAVA Rituals of Islamic Spirituality A STUDY OF MAJLIS DHIKR GROUPS IN EAST JAVA Arif Zamhari THE AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY E P R E S S E P R E S S Published by ANU E Press The Australian National University Canberra ACT 0200, Australia Email: [email protected] This title is also available online at: http://epress.anu.edu.au/islamic_citation.html National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry Author: Zamhari, Arif. Title: Rituals of Islamic spirituality: a study of Majlis Dhikr groups in East Java / Arif Zamhari. ISBN: 9781921666247 (pbk) 9781921666254 (pdf) Series: Islam in Southeast Asia. Notes: Includes bibliographical references. Subjects: Islam--Rituals. Islam Doctrines. Islamic sects--Indonesia--Jawa Timur. Sufism--Indonesia--Jawa Timur. Dewey Number: 297.359598 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying or otherwise, without the prior permission of the publisher. Cover design and layout by ANU E Press Printed by Griffin Press This edition © 2010 ANU E Press Islam in Southeast Asia Series Theses at The Australian National University are assessed by external examiners and students are expected to take into account the advice of their examiners before they submit to the University Library the final versions of their theses. For this series, this final version of the thesis has been used as the basis for publication, taking into account other changesthat the author may have decided to undertake.
    [Show full text]
  • A Preliminary Study on DAYAH SALAFI DEVELOPMENT
    Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Dr. Huwaida, S.Ag., M.Ag. A Preliminary Study on DAYAH SALAFI DEVELOPMENT PUBLISHER Dr. Huwaida, S.Ag., M.Ag. A Preliminary Study On Dayah Salafi Development /by: Dr. Huwaida, S.Ag., M.Ag. Jakarta: CV Teratai Publisher, 2014 xiv; 108 hlm.; 0,5 cm ISBN: 978-602-97959-5-0 1. Education I. Title 3 4 A Preliminary Study On Dayah Salafi Development 0 Author : Dr. Huwaida, S.Ag., M.Ag. Editor : Muhammad Siddiq, MH Edition : I, December 2014 ISBN : 978-602-97959-5-0 Publisher : CV Teratai (Teratai Publisher) [Head Office] Jl. Teratai No.8, Lampulo, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kode Pos 23127. [Branch Office] Permata Depok Regency, Blok Jade No. E 5/ 17, Ratu Jaya, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. [Email] [email protected] © Copyright is protected by The Act Number 19 of 2002 On the Copyright. To distribute and to multiply are strongly forbidden, without any prior permission from the publisher. PREFACE This study started with the government letter that emphasized prescribed regulations for the standardizing of Acehnese dayah salafi curriculum. Aceh is located on the western tip of Sumatera island, forming the far western border of the Republic of Indonesia. Aceh is known as the first place that converted to Islam in the archipelago, and there are many dayah, which are spread all over Aceh. From the literature, it is found that the dayah, which is an indigenous Islamic educational institution in Aceh, has connection with the geographical and historical sources of Islamic teaching and may be seen as a link in a continuous chain of learning.
    [Show full text]
  • Islam Dan Negara Pemikiran Abu Bakar Ba'asyir Tentang
    ISLAM DAN NEGARA PEMIKIRAN ABU BAKAR BA’ASYIR TENTANG NEGARA ISLAM Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Praga Adidhatama NIM: 104033201141 PROGRAM STUDI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H./2009 M. PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul ISLAM DAN NEGARA; PEMIKIRAN ABU BAKAR BA’ASYIR TENTANG NEGARA ISLAM telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 11 Desember 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) pada Program Studi Pemikiran Politik Islam. Jakarta, 11 Desember 2009 Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota, Dr. Hendro Prasetyo, MA. Joharatul Jamilah, M.Si. NIP: 19640719 199003 1 001 NIP: 19680816 199703 2 002 Anggota, Dr. Sirodjudin Ali, MA. A. Bakir Ihsan, M.Si. NIP: 19540605 200112 1 001 NIP: 19720412 200312 1 214 Pembimbing, M. Zaki Mubarak, M.Si. NIP: 19730927 200501 1 008 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (satu) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
    [Show full text]
  • Religious Specificities in the Early Sultanate of Banten
    Religious Specificities in the Early Sultanate of Banten (Western Java, Indonesia) Gabriel Facal Abstract: This article examines the religious specificities of Banten during the early Islamizing of the region. The main characteristics of this process reside in a link between commerce and Muslim networks, a strong cosmopolitism, a variety of the Islam practices, the large number of brotherhoods’ followers and the popularity of esoteric practices. These specificities implicate that the Islamizing of the region was very progressive within period of time and the processes of conversion also generated inter-influence with local religious practices and cosmologies. As a consequence, the widespread assertion that Banten is a bastion of religious orthodoxy and the image the region suffers today as hosting bases of rigorist movements may be nuanced by the variety of the forms that Islam took through history. The dominant media- centered perspective also eludes the fact that cohabitation between religion and ritual initiation still composes the authority structure. This article aims to contribute to the knowledge of this phenomenon. Keywords: Islam, Banten, sultanate, initiation, commerce, cosmopolitism, brotherhoods. 1 Banten is well-known by historians to have been, during the Dutch colonial period at the XIXth century, a region where the observance of religious duties, like charity (zakat) and the pilgrimage to Mecca (hajj), was stronger than elsewhere in Java1. In the Indonesian popular vision, it is also considered to have been a stronghold against the Dutch occupation, and the Bantenese have the reputation to be rougher than their neighbors, that is the Sundanese. This image is mainly linked to the extended practice of local martial arts (penca) and invulnerability (debus) which are widespread and still transmitted in a number of Islamic boarding schools (pesantren).
    [Show full text]
  • Transformation of Pesantren in Maintaining Good Character
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by INZAH Online Journal Humanistika, Volume 6, Nomor 1, Januari 2020 35 TRANSFORMATION OF PESANTREN IN MAINTAINING GOOD CHARACTER Muhammad Hifdil Islam* & Abd. Aziz** Abstract: Education is the main pillar of nation building. The success of a nation’s education is closely related to the progress achieved. Because it is a necessity, so the government and society should prioritize the overall development of the field of education. Especially education that shapes the national character of the nation. Pesantren as one of the indigenous Indonesian National Education sub-systems, has special advantages and characteristics in applying character education for their students (santri). The writing method this article is writer takes some of schoolars argument that related with the topic of this articel.“this article try to highlight the pesantren as the root of history of islamic education in Indonesia, the transformation of pesantren education system and the role of pesantren in Indonesia in maintaining the good character of student. And the result of this article show that pesantren has many types of system and it has a big role in maintaining the good character of student. Keywords: Transformation, Pesantren and Good Character * Dosen Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong ** Dosen Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong 36 Muhammad Hifdil Islam & Abd. Aziz, Transformation of Pesantren... (35-48) PRELIMINARY Islamic boarding school is an institution that is widely praised by people. This is because the pesantren has a characteristic compared to other educational institutions, especially Muslim societies in general, as well as the existence of Madrasah (Schools that is based on islamic education) in Indonesia1.
    [Show full text]
  • Western Java, Indonesia)
    Religious Specificities in the Early Sultanate of Banten (Western Java, Indonesia) Gabriel Facal Université de Provence, Marseille. Abstrak Artikel ini membahas kekhasan agama di Banten pada masa awal Islamisasi di wilayah tersebut. Karakteristik utama dari proses Islamisasi Banten terletak pada hubungan antara perdagangan dengan jaringan Muslim, kosmopolitanisme yang kuat, keragaman praktek keislaman, besarnya pengikut persaudaraan dan maraknya praktik esotoris. Kekhasan ini menunjukkan bahwa proses Islamisasi Banten sangat cepat dari sisi waktu dan perpindahan agama/konversi yang terjadi merupakan hasil dari proses saling mempengaruhi antara Islam, agama lokal, dan kosmologi. Akibatnya, muncul anggapan bahwa Banten merupakan benteng ortodoksi agama. Kesan yang muncul saat ini adalah bahwa Banten sebagai basis gerakan rigoris/radikal dipengaruhi oleh bentuk-bentuk keislaman yang tumbuh dalam sejarah. Dominasi pandangan media juga menampik kenyataan bahwa persandingan antara agama dan ritual masih membentuk struktur kekuasaan. Artikel ini bertujuan untuk berkontribusi dalam diskusi akademik terkait fenomena tersebut. Abstract The author examines the religious specifics of Banten during the early Islamizing of the region. The main characteristics of the process resided in a link between commerce and Muslim networks, a strong cosmopolitism, a variety of the Islam practices, the large number of brotherhood followers and the popularity of esoteric practices. These specificities indicated that the Islamizing of the region was very progressive within 16th century and the processes of conversion also generated inter-influence with local religious practices and cosmologies. As a consequence, the widespread assertion that Banten is a bastion of religious orthodoxy and the image the region suffers today as hosting bases of rigorist movements may be nuanced by the variety of the forms that Islam 91 Religious Specificities in the Early Sultanate of Banten (Western Java, Indonesia) took throughout history.
    [Show full text]
  • The Islamic Traditions of Cirebon
    the islamic traditions of cirebon Ibadat and adat among javanese muslims A. G. Muhaimin Department of Anthropology Division of Society and Environment Research School of Pacific and Asian Studies July 1995 Published by ANU E Press The Australian National University Canberra ACT 0200, Australia Email: [email protected] Web: http://epress.anu.edu.au National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry Muhaimin, Abdul Ghoffir. The Islamic traditions of Cirebon : ibadat and adat among Javanese muslims. Bibliography. ISBN 1 920942 30 0 (pbk.) ISBN 1 920942 31 9 (online) 1. Islam - Indonesia - Cirebon - Rituals. 2. Muslims - Indonesia - Cirebon. 3. Rites and ceremonies - Indonesia - Cirebon. I. Title. 297.5095982 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying or otherwise, without the prior permission of the publisher. Cover design by Teresa Prowse Printed by University Printing Services, ANU This edition © 2006 ANU E Press the islamic traditions of cirebon Ibadat and adat among javanese muslims Islam in Southeast Asia Series Theses at The Australian National University are assessed by external examiners and students are expected to take into account the advice of their examiners before they submit to the University Library the final versions of their theses. For this series, this final version of the thesis has been used as the basis for publication, taking into account other changes that the author may have decided to undertake. In some cases, a few minor editorial revisions have made to the work. The acknowledgements in each of these publications provide information on the supervisors of the thesis and those who contributed to its development.
    [Show full text]
  • The Syiah Turmoil in a Sharia Soil: an Anthropological Study of Hidden Syiah Minority Entity in Contemporary Aceh
    International Journal of Recent Technology and Engineering (IJRTE) ISSN: 2277-3878, Volume-7, Issue-6S5, April 2019 The Syiah Turmoil in a Sharia Soil: An Anthropological Study of Hidden Syiah Minority Entity in Contemporary Aceh Al Chaidar Abdurrahman Puteh, Abidin Nurdin, T. Nazaruddin , Alfian Lukman Abstract: Syiah had ever been a major Islamic Researches on the history of Syiah in Indonesia - and denomination in Aceh for centuries. This research is not only especially in Aceh -has been done by Hilmy Bakar about how much classical Sharia rules can be a reference to Almascaty (2013) and Fakhriati (2014) and Rabbani (2013) resolve political problems of majority and minority division, but also Dhuhri (2016). Previously, a similar study also also to examine the power of sharia in protecting and concerns the history that comes first in reference to the marginalizing Syiah. Based mainly on classical Snouck Hurgronje ethnography, this study elaborate the the former history of Syiah and its spaces investigated by Thabathaba'i sharia as a living law in old Aceh and comparing it with recent and Husayn (1989), Azmi (1989), Abdul Hadi (2002), and legal pluralism of Aceh nowadays. With a spectacular growing T. Iskandar (2011). Almascaty's study looked more at of traditional Dayah (conservative Sunnism) in present politics, Persian civilization and its influence on customs in Aceh and the transnational Salafi Wahabism intrusion into Aceh, the [1]. Similarly, Wan Hussein Azmi concluded that in the position of Syiah is at the most tip of the edge in society. 10th century AD migration of the most Persians to the Achenese Syiah are now facing hardest situation in this Syafii- archipelago Leran, Gresik, Siak (Inderapura, Riau), and to dominated land and hardened with the rage of Wahabism.
    [Show full text]
  • The 'Cinematic' Santri
    The Newsletter | No.68 | Summer 2014 The Focus | 27 The ‘cinematic’ santri of students reading and discussing the book. The kitab kuning 1 In Indonesia, over the last five years or so, a new generation of santri across the is shown as not only as the book that all Kidang santri have extensively studied in class, but also as the book that provides country has demonstrated a progressive attitude toward film production. Mostly them with practical advice for their everyday-lives. using new film technologies such as personal video recorders and digital cameras, Voicing images During his fieldwork in several pesantrens in East Java in many of these young students have made films about, but not limited to, the the 1990s, Lukens-Bull identified the santri’s strong emphasis on the kitab kuning, despite all the changes occurring in the everyday lives of Muslims in pesantren. Some of these films have only been circulated pesantren environment. He explains such preservative efforts as being part of pesantren ‘ ‘politics’, and just one of the ways within the pesantren circuit, but most of them have also experienced alternative in which pesantren people maintain tradition and identities. They do this in the aftermath of intense educational trans- public screenings, particularly through social media such as YouTube. A few of formations, in which local Islamic traditions were contested and choices had to be made between being Indonesian or them have even been screened at local film festivals and commercial cinemas. being part of a transnational Muslim Ummah.5 His analysis is significant for understanding the current ‘emblematization’ of Ahmad Nuril Huda the kitab kuning in pesantren films, which should be understood as being part of the ways in which santri give voice to traditions that have been hitherto ignored by mainstream media in Indonesia.
    [Show full text]
  • ( Surau, Meunasah, Pesantren Dan Madrasah ) Oleh
    SEJARAH LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM NUSANTARA ( Surau, Meunasah, Pesantren dan Madrasah ) Oleh : Abdul Mukhlis Dosen Tetap STAI Pancawahana Bangil Kabupaten Pasuruan ABSTRAK Lembaga-lembaga pendidikan islam ada seiring dengan penyebaran Islam itu sendiri, lembaga semisal Pondok Pesantren di Jawa, Surau di Sumatera ( Minangkabau ), Meunasah di Aceh dan Madrasah Islam modern yang menyebar di seluruh nusantara merupakan suatu fenomena- fenomena yang meniscayakan adanya dinamika lembaga-lembaga pendidikan Islam yang pada suatu kurun waktu tertentu menjadi suatu lembaga pendidikan yang menjadi menjadi primadona di masanya, akankah lembaga-lembaga Islam semisal Pondok Pesantren dan Madrasah menjadi lembaga pendidikan Islam yang tetap bereksistensi ataukah ada model lembaga pendidikan lain yang lebih mengakomodasi peradaban dan kebudayaan dunia Islam. Kata Kunci : Pesantren, Surau, Meunasah dan Madrasah A. PENDAHULUAN tersebut tidak akan terserabut dari akar Perkembangan pendidikan Islam di kulturnya secara radikal. Indonesia antara lain ditandai oleh munculnya berbagai lembaga pendidikan secara bertahap, B. SEJARAH DAN DINAMIKA mulai dari yang amat sederhana, sampai LEMBAGA-LEMBAGA dengan tahap-tahap yang sudah terhitung PENDIDIKAN DI NUSANTARA modern dan lengkap. Lembaga pendidikan 1. Surau Islam telah memainkan fungsi dan perannya Pembahasan tentang surau sebagai sesuai dengan tuntntan masyarakat dan lembaga Pendidikan Islam di Minang-kabau, zamannya. Perkembangan lembaga-lembaga hanya dipaparkan sekitar awal pertumbuhan pendidikan tersebut telah menarik perhatian surau sampai dengan meredupnya pamor para ahli baik dari dalam maupun luar negeri surau. Kondisi ini dilatarbelakangi dengan untuk melakukan studi ilmiah secara lahirnya gerakan pembaruan di Minangkabau konfrehensif. Kini sudah banyak hasil karya yang ditandai dengan berdirinya madrasah penelitian para ahli yang menginformasikan sebagai pendidikan alternatif. tentang pertumbuhan dan perkembangan Istilah surau di Minangkabau sudah lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut.
    [Show full text]