BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan Penelitian Yang Telah
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan terhadap implementasi bab III Convention For The Safeguarding Of The Intangible Cultural Heritage terhadap pelestarian berbagai warisan kebudayaan takbenda di Indonesia maka diperoleh kesimpulan bahwa di Indonesia, upaya pelestarian dan perlindungan warisan budaya takbenda telah dilakukan sebagai konsekuensi pelaksanaan kewajiban yang telah ditentukan di dalam bab III Convention For The Safeguarding Of The Intangible Cultural Heritage oleh negara Indonesia dengan melibatkan hampir seluruh lapisan masyarakat. Pelestarian warisan budaya takbenda dilakukan dengan usaha yang utama yaitu inventarisasi/pencatatan warisan budaya takbenda yang ada di Indonesia untuk kemudian diajukan sebagai nominasi di UNESCO melalui Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity, pembentukan peraturan-peraturan yang bertujuan untuk melestarikan warisan budaya takbenda tersebut, pemanfaatan budaya, penelitian, akses informasi terhadap daftar warisan budaya takbenda yang telah diinventarisir, hingga pengenalan budaya melalui pendidikan. B. Saran Saran – saran yang dapat diberikan oleh penulis, setelah penulis melakukan penelitian adalah: 1. Upaya pelestarian warisan budaya takbenda oleh pemerintah Indonesia sudah cukup baik, namun akan lebih baik lagi jika seluruh masyarakat berperan aktif dalam usaha pelestarian warisan budaya takbenda tersebut, misalnya melalui pemanfaatan dan pengelolaan warisan budaya takbenda, mengingat saat ini upaya pelestarian warisan budaya takbenda hanya dilakukan oleh masyarakat pada golongan-golongan tertentu. 2. Proses inventarisasi dan pencatatan warisan budaya takbenda baik secara manual ataupun sistem online yang melibatkan peranan masyarakat akan cukup efektif apabila masyarakat mengetahui hal tersebut, oleh karena itu publikasi proses inventarisasi/pencatatan warisan budaya takbenda harus lebih digiatkan kembali. 3. Untuk menegaskan adanya kewajiban bagi negara pihak yang mengesahkan Convention For The Safeguarding Of The Intangible Cultural Heritage maka perlu dibentuk sanksi oleh UNESCO bagi negara yang tidak menjalankan kewajiban pelestarian dan perlindungan warisan kebudayaan takbenda di tingkat nasional. DAFTAR PUSTAKA Buku Anwar, Chairul, Hukum Internasional Pengantar Hukum Bangsa-Bangsa, 1989, Djambatan, Jakarta. Danuredjo, Sumitro L.S., Pengantar Hukum Internasional edisi kesembilan, 1989, P.T. Aksara Persada Indonesia (Terjemahan dari Introduction To International Law Ninth Edition karangan J.G. Starke). Departemen Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Kantor UNESCO Jakarta, Buku Panduan Praktis Pencatatan Warisan Budaya Takbenda indonesia, 2009, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Kantor UNESCO, Jakarta. Ihromi, T.O., Pokok-Pokok Antropologi Budaya, 2006, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Istanto F., Sugeng, Hukum Internasional, 1994, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Kusumaatmadja, Mochtar, Pengantar Hukum Internasional, 1999, Putra A Abardin. Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi I, 1990, Rineka Cipta, Jakarta. Manuputy, Alma, Hamid Awaluddin, et all, Hukum Internasional, 2008, Rech-Ta bekerjasama dengan Pusat penerbitan Fakultas Hukum UNHAS, Makassar. Onno Kuik, Paul Peters, and Nico Schrijver, 1994, Environtment anda Policy Joint Implementation to Curb Climate Change Legal and Economic Aspects, 1994, Kluwer Academic Publishers, U.S.A. Romachi, Fuku, ACCU Programme Series On intangible Cultural Heritage In Asia and The Pacific : 2004 Workshop On Inventory-making for Intangible Cultural Heritage Management, Tokyo, Japan 6-11 December 2004, Final report, 2005, Tokyo Colony, Welfare Factory Oota, Japan. Starke, J.G., Introduction To International Law, 1989, Butterworth & Co. (Publisher) Ltd., London (diterjemahkan oleh Bambang Iriana Djajaatmadja, S.H., Pengantar hukum Internasional Edisi kesepuluh 1, 2000, Sinar Grafika, Jakarta). Thontowi, Jawahir dan Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer, 2006, Refika Aditama, Bandung. Tim Justitia Study Group, Pengantar hukum Internasional, 1986, Justitia Study Group, Bandung (Terjemahan dari buku “Introduction To International Law karangan J.G. Starke). Wallace, Rebecca M.M., International Law, 1986, Sweet & Maxwell Limited, London (diterjemahkan oleh Bambang Arumanandi, S.H., 1993, IKIP Semarang Press, Semarang). Kamus : Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Terbaru, Gitamedia Press, Jakarta. Konvensi-Konvensi : Charter of The United Nations. Convention for The Safeguarding of The Intangible Cultural Heritage bab III tentang Pengamanan Warisan Kebudayaan Takbenda di Tingkat Nasional. Convention on The Protection and Promotion of The Diversity of Cultural Expressions. Recommendation for The Safeguarding of Traditional Culture and folklore The 1972 World Heritage Convention Concerning The Duty of Each State party Vienna Convention on The Law of Treaties 1969. Peraturan Perundang-undangan : Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Undang-Undang No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, lembaran Negara tahun 2000 Nomor 185. Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, Lembaran negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 23. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 78 tahun 2007 tentang Pengesahan Convention For The Safeguarding of The Intangible Cultural Heritage, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 81. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 42 Tahun 2009/Nomor 40 tahun 2009. Artikel : Adnyana Manuaba, Pelestarian Kebudayaan Bangsa sebagai Modal Utama Pariwisata Nasional Indonesia, disampaikan dalam Seminar pariwisata Dalam Rangka Munas VII ASITA 1999 di Bali, 3 Desember 1999. M. Guntur Hamzah, 2004, Peranan Hukum Dalam Upaya Pelestarian Warisan Budaya, Jurnal Ilmu Hukum Amannagappa, hlm 244, Vol. 12, No. 3 September 2004. Website : http://berita.liputan6.com/liputanpilihan/200910/246156/Batik.Indonesia.Res mi.Diakui.UNESCO, Iklan Tari pendet dibuat oleh Discovery Channel, 5 September 2010. http://berita.liputan6.com/liputanpilihan/200910/246156/Batik.Indonesia.Res mi.Diakui.UNESCO, Batik Indonesia Resmi Diakui UNESCO, Lucky Savitri, 5 september 2010. http://dianpramesti.wordpress.com/2009/09/12/tentang-hak-paten-dan- pendaftaran-budaya-ke-unesco/, Tentang Hak Paten dan pendaftaran budaya ke UNESCO, Dian Pramesti, 23 April 2010. http://felixsdp.blogspot.com/2009/09/akhirnya-batik-dipatenkan-unesco.html, Akhirnya Batik dipatenkan UNESCO, Felixsdp, 25 April 2010. http://jisjas.blogspot.com/2009/09/kebudayaab-indonesia-yang-telah.html, Kebudayaan Indonesia yang telah Dipatenkan dan Diakui, 25 April 2010. http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php, 15 September 2010. http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual =high&fname=/jiunkpe/s1/ikom/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-51402031- 8988-bethany-chapter3.pdf, Metode Penelitian, Bethany, 11 September 2010. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/pengertian-tentang- implementasi/, Pengertian Tentang Implementasi, 11 September 2010. http://www.unesco.org/new/en/unesco/about-us/who-we-are/introducing- unesco/, Introducing UNESCO : What We Are, 6 September 2010. http://www.unesco.org/new/en/unesco/about-us/who-we-are/introducing- unesco/, UNESCO, What is it? What does it do?, 18 November 2010. http://pejalantangguh.blogspot.com/2007/11/pelestarian-definisi-dan- permasalahan.html, Pelestarian: Definisi dan Permasalahan, 14 september 2010. http://portal.unesco.org/en.html, 06.03, 26 April 2010. http://gudangmakalah.blogdetik.com/2009/03/19/76/, Susunan Keanggotaan dan tugas Badan-Badan PBB, 5 September 2010. http://www.unesco.org/culture/ich/doc/src/01853-EN.pdf, UNESCO, Implem-enting the Convention for The Safeguarding of Intangible Cultural Heritage,15 September 2010. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN CONVENTION FOR THE SAFEGUARDING OF THE INTANGIBLE CULTURAL HERITAGE (KONVENSI UNTUK PERLINDUNGAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa di Paris, Perancis, pada tanggal 17 Oktober 2003 telah disetujui Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage (Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda), sebagai hasil pertemuan UNESCO pada sesinya yang ke-32; b. bahwa sehubungan dengan itu, perlu mengesahkan Konvensi tersebut dengan Peraturan Presiden; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 11 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4012); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN CONVENTION FOR THE SAFEGUARDING OF THE INTANGIBLE CULTURAL HERITAGE (KONVENSI UNTUK PERLINDUNGAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA). Pasal 1 Mengesahkan Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage (Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda) dengan Declaration (Pernyataan) terhadap Pasal 26 ayat (2) yang naskah aslinya dalam Bahasa Inggris dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. Pasal 2 Apabila