Prosiding Penelitian Lapangan I Identifikasi
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI KEPARIWISATAAN MELALUI 4A DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA, 2018 PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I PEMBINA Dra. AA Putri Sri, M.Si TIM PENYUNTING Dr. Putu Sucita Yanthy,SS.,M.Par Ni Made Ariani, SE.,M.Par Ida Bagus Ketut Astina, M.Si. Nyoman Ariana, SST.Par.M.Par Ni Ketut Arismayanti, SST.Par. M.Par I Gusti Ngurah Widyatmaja, SST.Par. M.Par Nyoman Jamin Ariana,M.Par Fanny Maharani Suarka, SST.Par., M.Par Ni Nyoman Sri Aryanti, SST.Par.M.Par Agus Muriawan Putra, SST.Par., M.Par Ni Putu Ratna Sari, SST.Par. M.Par Agung Sri Sulistyawati,SSt.Par.,M.Par Putu Ratih Pertiwi, SST.Par., M. Par.,M.Rech Ida bagus Dwi Setiawan,SST.Par.,M.Par Putu Diah Kesuma Dewi, SST.Par.,M.Par ISBN 978-602-294-329-7 i KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga buku Prosiding Penelitian Lapangan I Identifikasi Kepariwisataan Melalui 4A di Daerah istimewa Yogyakarta yang merupakan hasil penelitian dari para mahasiswa angkatan 2017 dapat terwujud. Buku prosiding ini memuat sejumlah artikel hasil penelitian para mahasiswa yang dibimbing oleh para Dosen Program Studi Diploma IV Pariwisata yang dikumpulkan dan ditata oleh tim penyunting. Oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mewujudkan kegiatan ini, yang telah meluangkan waktu tenaga dan pemikirannya demi kesuksesan kegiatan ini. Semoga buku prosiding ini dapat memberi kemanfaatan bagi kita semua, untuk kepentingan pengembangan ilmu pariwisata. Di samping itu diharapkan juga dapat menjadi referensi bagi semua pihak Kami mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama kegiatan hingga penyusunan prosiding ini, Saran dan kritik yang membangun tetap kami tunggu demi kesempurnaan buku prosiding ini. Denpasar, 8 Oktober 2018 Koordinator Prodi Diploma IV Pariwisata Dra. AA Putri Sri, M.Si ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................. iii Identifikasi kawasan wisata malioboro berdasarkan 4a (attraction, amenities, ancilliary, accessibility) Shakyla Putri Fortunata1), Putu Ratih Pertiwi 2), Agus Muriawan Putra 3) .................................................................. 1 Identifikasi wisata yogyakarta berdasarkan konsep 4a khususnya di agrowisata salak pondoh turi Angel Roulina1), Putu Diah Kesumadewi 2), Ni Nyoman Sri Aryanti 3) .............................................................................. 36 Identifikasi kepariwisataan yogyakarta di tempat oleh-oleh bakpia pathok 25 melalui bauran pemasaran (7p) ..................... 60 Della Adelia Achmad1), Ni Made Ariani2), Ni Putu Ratna Sari3) 60 Identifikasi kawasan pantai parangkusumo melalui analisis komponen 4a Ni Nyoman Sumini1), Ni Ketut Arismayanti2), I Nyoman Tri Sutaguna3) ............................................................................. 88 Identifikasi potensi 4a kawasan wisata pantai parangtritis I Made Sastra Adyaksa 1), Irma Rahyuda 2), Putu Diah Kesumadewi 3) ................................................................... 119 iii Identifikasi kawasan wisata malioboro berdasarkan 4a (attraction, amenities, ancilliary, accessibility) Shakyla Putri Fortunata1), Putu Ratih Pertiwi 2), Agus Muriawan Putra 3) Program Studi Diploma IV, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana Abstrak Malioboro merupakan salah satu kawasan di Yogyakarta, dimana membentang mulai dari persimpangan Rel Kereta Api Stasiun Tugu Yogyakarta diujung utara hingga pertigaan Gedung Agung diujung Selatan. Malioboro merupakan objek wisata dengan konsep pedestrian tourism yang mana lebih menonjolkan wisata untuk pejalan kaki. Kehidupan kontras antara siang dan malam di kawasan wisata Malioboro sangat terasa. Saat siang hari, Kawasan wisata Malioboro dipadati oleh para wisatawan maupun warga Yogyakarta yang beraktifitas disekitar Jalan Malioboro. Sebaliknya pada malam hari, Malioboro dipenuhi berbagai pedangang dengan sajian kuliner Yogya, yang tersebar di beberapa warung lesehan dengan menu khas Gudeg Yogya, Bakmi Jawa, dan berbagai pilihan Ayam/Burung Dara/Bebek bakar dan goreng. Teknik Analisis Data dalam penelitian ini, masalah diteliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu gambaran data yang disusun secara sistematis, aktual, akurat mengenai fakta-fakta yang ada. Analisis ini digunakan menguraikan informasi untuk memperoleh data yang jelas dan objektif mengenai identifikasi komponen 4A pada Wisata Malioboro. Atraksi utama di kawasan wisata Malioboro adalah pusat perbelanjaannya terdapat banyak pedagang yang menjual oleh-oleh dan kuliner khas Yogya. Harga yang ditawarkan pun relatif murah. Selain itu, juga terdapat atraksi musik tradisional yang dibawakan oleh seniman Yogyakarta. Banyak fasilitas yang tersedia di kawasan wisata Malioboro seperti toilet umum, Masjid, tempat parkir sepeda, halte bus, tempat sampah, tempat duduk, lampu penerangan, speaker, CCTV, dan trotoar yang memiliki tanda-tanda khusus untuk membantu penyandang tuna netra. Ada pula fasilitas berupa 1 akomodasi dan restoran yang terdapat di sekitar kawasan wisata Malioboro seperti Hotel Grand Inna, Ibis Hotel Mutiara, dan hotel bintang atau non bintang lainnya. Terdapat banyak restoran, rumah makan, atau angkringan yang menyediakan berbagai varian makanan dan minuman seperti gudeg, bakso, soto, sate, kopi joss, dan sebagainya. Untuk menuju kawasan wisata Malioboro dapat melalui jalan- jalan utama atau jalan protokol. Tersedia pula angkutan umum seperti becak, andong, angkutan online, serta Trans Jogja yang dapat digunakan untuk mencapai kawasan wisata Malioboro ini. Kelembagaan yang menaungi seluruh kegiatan pariwisata di kota Yogyakarta adalah dinas pariwisata. Di kawasan wisata Malioboro terdapat Tourist Information yang menyediakan berbagai informasi kepada wisatawan. Kata kunci: Wisata Malioboro, 4A Abstract Malioboro is one of the areas in Yogyakarta, which stretches from the intersection of the Yogyakarta Tugu Railway Station at the north end until the intersection of Gedung Agung is at the south end. Malioboro is a tourist attraction with the concept of pedestrian tourism which further emphasizes pedestrian tourism. The life of the contrast between day and night in the tourist area of Malioboro is very pronounced. During the daytime, Malioboro tourist area is crowded with tourists and residents of Yogyakarta who work around Malioboro Street. Instead at night, Malioboro was filled with various warriors with Yogya culinary offerings, which were scattered in several lesehan stalls with a special menu of Gudeg Yogya, Javanese Noodles, and a wide selection of Chicken / Dara / Duck and Fried Chicken. Data Analysis Techniques in this study, the problem was investigated using qualitative descriptive analysis techniques, namely data descriptions that were arranged systematically, actual, accurate about the facts. This analysis is used to describe information to obtain clear and objective data regarding the identification of 4A components in Malioboro Tourism. The main attraction in Malioboro tourist area is its shopping center, there are many traders who sell Yogya special souvenirs and culinary delights. The price offered is relatively cheap. In addition, there are also traditional musical attractions performed by Yogyakarta artists. Many facilities are available in Malioboro tourism 2 areas such as public toilets, mosques, bicycle parking lots, bus stops, trash bins, seating, lighting, speakers, CCTV, and sidewalks that have special signs to help people with visual impairments. There are also facilities in the form of accommodation and restaurants located around Malioboro tourism areas such as the Grand Inna Hotel, Ibis Mutiara Hotel, and other star or non-star hotels. There are many restaurants, restaurants, or angkringan that provide various food and beverage variants such as gudeg, meatballs, soto, satay, joss coffee, and so on. To get to the Malioboro tourism area, you can go through the main roads or protocol roads. There are also public transportation such as rickshaws, horse carts, online transportation, and Trans Jogja which can be used to reach this Malioboro tourist area. The institution that houses all tourism activities in the city of Yogyakarta is the tourism service. In the tourist area of Malioboro there is a Tourist Information which provides various information to tourists. Key words: Malioboro Tourism, 4A PENDAHULUAN Menurut Yoeti (2006) pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok dari satu tempat ke tempat lain yang sifatnya sementara dan bertujuan untuk mendapatkan kesenangan, dimana di tempat yang dikunjungi tersebut mereka tidak mendapatkan penghasilan dan justru sebagai konsumen. Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan ekonomi Indonesia saat ini. Dalam hal ini Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia yang mempunyai program Wonderful of Indonesia yang diharapkan memenuhi target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2019 yakni 20 juta wisatawan (www.kemenpar.go.id). Kementrian Pariwisata juga menargetkan ranking pariwisata Indonesia pada awal 2017 dapat menduduki posisi 30 besar dunia sehingga dapat bersaing dengan negara ASEAN lainnya (SindoNews.com). 3 Industri pariwisata saat ini seakan menunjukkan diri menjadi salah satu sektor