JSM 3 (2) (2014)

JURNAL SENI MUSIK

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm KAJIAN BENTUK PERTUNJUKAN GRUP MUSIK KRIDOTOMO DI

Nusa Galendra Maola Muhammad Eko Raharjo

Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,

Info Artikel Abstrak ______Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk pertunjukan grup Diterima Agustus 2014 musik Angklung Kridotomo. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Disetujui Oktober 2014 deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menujukan, grup musik Angklung Kridotomo melakukan Dipublikasikan Desember pertunjukan di Pasar Beringharjo pada siang hari dan jalan Malioboro pada malam hari. 2014 Pertunjukan grup Angklung Kridotomo terdiri dari bagian pembuka yang berisi salam dan musik ______pembuka, pada bagian inti memainkan lagu pop, campursari dan , dan pada bagian Keywords: terakhir memainkan lagu request dan di akhiri dengan salam penutup study; music perfomance; Angklung. Abstract ______The purpose of this study is to investigate and describe perfomance form of music group Angklung Kridotomo. Research methods applied in this study is qualitative descriptive. The result showed, music group Angklung Kridotomo do perfomance in Beringharjo market at day and in Malioboro street at night. Angklung Kridotomo group perfomance consisted by opening session that contain greeting and play opening music, at the prime session playing pop, campursari, and dangdut music. At the last session playing requested song and ended with closing

© 2014 Universitas Negeri Semarang

 Alamat korespondensi: ISSN 2301- 4091 Gedung B2 Lantai 2 FBS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: [email protected]

Nusa Galendra Maola Muhammad, Eko Raharjo/ Jurnal Seni Musik 3 (2) (2014)

PENDAHULUAN A. Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode deskriptif Angklung adalah salah satu contoh kesenian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan musik tradisional asli Indonesia yang mampu metode observasi, wawancara dan studi dokumen. Dalam hal ini, Peneliti menggunakan mengikuti perkembangan zaman dan bahkan di akui di berbagai negara sebagai alat musik yang metode observasi partisipan dengan anggota grup Angklung Kridotomo sebagai partisipan berkelas dan mempunyai nilai seni yang tinggi. dan pada metode observasi sistematik dengan Pada tahun 2010, UNESCO menetapkan angklung sebagai Karya Warisan Budaya melakukan pengamatan dan terlibat langsung oleh anggota grup Angklung Kridotomo dan Lisan dan Nonbendawi Manusia milik Bangsa Indonesia. Angklung adalah alat musik masyarakat disekitar lokasi penelitian. Dalam tradisional yang berasal dari daerah Sunda Jawa penelitian ini, data dokumen diambil dari dokumentasi langsung di lapangan Barat, mampu berkembang pesat di pulau Jawa bahkan sampai Bali. Dari perkembangan menggunakan kamera dan perekam suara. Data yang diperoleh berupa foto, video, dan rekaman angklung yang meluas tersebut, berkembang pula pertunjukan dan penyajian musik angklung. mp3 yang berkaitan dengan pertunjukan dan Banyak grup-grup pemusik angklung yang penyajian musik oleh grup Angklung mengkolaborasikan angklung dengan alat musik Kridotomo. Data tersebut digunakan dalam tradisional maupun modern memberikan nuansa studi dokumen untuk mendapatkan informasi dan data penelitian. Penelitian ini menggunakan yang baru dan menarik, sebagai contoh bedhug, drum dan . metode wawancara tokoh yaitu melakukan wawancara dengan orang yang berpengaruh terhadap objek penelitian, seperti pelindung grup Di Yogyakarta terdapat grup kesenian Angklung Kridotomo, ketua dan anggota grup Angklung yang bernama Grup Angklung Angklung Kridotomo, Kepala UPT Dinas Kridotomo. Grup Angklung Kridotomo Pariwisata dan Kebudayaan. Wawancara merupakan salah satu grup Angklung yang cukup dilakukan secara terstruktur yakni dengan terkenal di Kota Yogyakarta karena arransemen menanyakan pertanyaan yang sudah terdaftar musik nya yang khas dan unik. Lagu yang dan disusun sesuai kebutuhan penelitian. disajikan adalah lagu-lagu modern, misalnya lagu Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dangdut dan campursari. Grup Angklung ini informasi mengenai bentuk pertunjukan, biodata biasanya menyajikan musiknya di pasar personil, dan data mengenai grup Angklung Malioboro, sering juga mereka mendapat Kridotomo beserta aktivitasnya. undangan untuk menghibur di acara sunatan, Metode pemeriksaan keabsahan data pernikahan maupun acara resmi. Hal-hal yang menggunakan triangulasi. Peneliti menjadikan grup ini menarik adalah keunikan membandingkan data hasil pengamatan dari grup angklung ini yaitu pengkolaborasian observasi di lapangan dengan wawancara. alat musik yang mereka gunakan yaitu angklung Pengamatan terhadap pertunjukan grup dengan alat musik bambu lain nya seperti calung Angklung Kridotomo dilakukan untuk gambang dan calung dhemung, kostum yang mengetahui bagaimana bentuk pertunjukan grup mereka kenakan yang bervariasi seperti pakaian musik Angklung Kridotomo. tradisional beskap dan , seragam koki, dan Peneliti membandingkan data yang didapat kaos seragam, dan bentuk penyajian serta dari informan utama dengan data dari informan komposisi musik yang unik dengan angklung lainnya. Dalam penelitian ini terdapat informan sebagai melodi utama, calung sebagai pengiring utama yaitu salah satu anggota grup Angklung memainkan akord dan diiringi ritmis dari drum Kridotomo, Joko, dan Informan yang lain tripod dan bedhug yang disajikan dengan nuansa adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang ceria dan bersemangat. bagian pengelolaan tempat yaitu UPT Malioboro dan masyarakat di sekitar lokasi Berdasarkan latar belakang yang telah penelitian. dikemukakan, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah Teknik analisis data yaitu dengan bentuk pertunjukan grup musik Angklung mendeskripsikan dan mengkaji bentuk Kridotomo?” pertunjukan. Tahapan peneliti dalam mengkaji bentuk pertunjukan yaitu: (1) mengumpulkan data dengan pengamatan, dokumentasi, dan wawancara; (2) mendeskripsikan pertunjukan dan

61

Nusa Galendra Maola Muhammad, Eko Raharjo/ Jurnal Seni Musik 3 (2) (2014) seluruh kegiatan yang berkaitan dengan menunjukan hasil kreatifitas mereka. Pertama pertunjukan; (3) mengelompokkan hasil deskripsi mereka menampilkan musik angklung adalah di bentuk penyajian musik; (4) mendengarkan secara daerah pasar Beringharjo pada siang hari, keseluruhan lagu di dalam pertunjukan; (4) kemudian mereka melakukan pertunjukan di mendeskripsikan komposisi musik pada penyajian tempat yang lebih ramai dikunjungi oleh musik (4) mengelompokan data komposisi musik. wisatawan yaitu di daerah Pasar Malioboro. Grup Angklung Kridotomo sangat menarik B. Hasil dan Pembahasan perhatian masyarakat sehingga mereka mendapat undangan untuk mengisi dalam acara-acara Grup Angklung Kridotomo hajatan, festival dan juga acara di hotel-hotel di Yogyakarta. Grup Angklung Kridotomo adalah salah satu grup musik angklung di Kota Yogyakarta. Grup Anggota grup Angklung Kridotomo dari awal ini cukup terkenal di wilayah kota Yogyakarta. terbentuk sampai sekarang ada 6 orang. Grup Grup Angklung Kridotomo terbentuk pada tahun Angklung Kridotomo pernah beberapa kali 2006. Grup Angklung Kridotomo mempunyai berganti anggota grup dan posisi pemain. Berikut enam orang personil dan sudah cukup lama ini adalah data anggota grup Angklung menekuni profesi sebagai pemusik angklung Kridotomo yang masih aktif; (1) Joko memainkan sehingga mempunyai nama yang cukup dikenali calung dhemung; (2) Rudy memainkan angklung; di Kota Yogyakarta. Selain menampilkan (3) Ari memainkan drum tripod; (4) Tri pertunjukan musik angklung di jalanan, grup memainkan calung gambang (5) Ali memainkan angklung Kridotomo juga sering mendapat bedhug kecil, (6) Supri memainkan bedhug besar. undangan di hotel, acara perusahaan dan juga hajatan. Alat Musik

Grup musik Angklung Kridotomo ini Pertunjukan grup musik Angklung terbentuk ketika Joko dan teman-temannya Kridotomo terdapat alat musik ritmis (tak merantau dari Banyumas ke Yogyakarta untuk bernada) dan alat musik melodis (bernada). mencari pekerjaan. Karena mencari pekerjaan Angklung adalah alat musik melodis yang terbuat membutuhkan waktu yang cukup lama akhirnya dari ruas-ruas bambu yang disusun dan mereka tinggal di rumah kost di daerah Jlagran dimainkan dengan cara digoyangkan sehingga Kulon Kota Yogyakarta milik Bapak Supraptyo. rongga bambu-bambu tersebut saling berpuukulan Joko dan rekan satu grup nya memutuskan untuk dan menimbulkan suara. Angklung yang menjadi pekerja seni. Mereka mencari kesenian digunakan adalah jenis angklung Daeng, yaitu yang unik, digemari masyarakat dan mudah angklung yang bernada diatonis. Angklung untuk dikembangkan yaitu angklung. Bapak Daeng adalah angklung yang dikembangkan oleh Supraptyo memberikan dukungan dengan bapak angklung Daeng Soetigna. Grup angklung membantu dalam biaya pengadaan alat musik. Kridotomo menggunakan angklung dengan Joko membeli satu set angklung berjenis angklung tangga nada diatonis kromatis dari G Sampai G’. Daeng yaitu angklung dengan dengan laras nada Angklung yang digunakan untuk menggantikan diatonis dan membuat sendiri calung gambang melodi vokal sebagai melodi utama pada lagu. dang calung dhemung yang telah dimodifikasi Umumnya angklung dimainkan oleh banyak dengan laras nada diatonis, drum tripod, dan orang, namun pada grup angklung kridotomo tamborin. Ditambah bedhug hasil buatan sendiri hanya dimainkan oleh seorang pemain saja yang terbuat dari kaleng plastik bekas obat dengan cara menggantung angklung pada sebuah pewarna kain yang sering digunakan pada rak yang terbuat dari kayu kemudian di bagian konveksi pakaian, membran bedhug dibuat dari bawahnya diikat dengan karet-karet yang karet bekas ban dalam mobil sehingga nuansa terhubung dengan rak tersebut. Karet tersebut musik menjadi lebih meriah. berfungsi untuk meneruskan getaran angklung ketika pemain menggoyang angklung. Pemain Anggota Angklung Kridotomo berlatih musik tidak perlu menggoyangkannya secara terus- secara otodidak dengan memainkan lagu-lagu dan menerus, tapi hanya dengan menyentuh atau menghafalkan melodi pada lagu. Saat ini grup memukulnya dengan lembut menggunakan karet. Angklung Kridotomo sudah mampu untuk memainkan banyak lagu yang cukup terkenal dan Calung gambang adalah alat musik melodis populer di kalangan masyarakat, mereka pun berupa ruas bambu yang diletakan pada dudukan berani mencoba untuk bermain di tempat umum dari kayu kemudian diapit oleh kayu dan ikat

62

Nusa Galendra Maola Muhammad, Eko Raharjo/ Jurnal Seni Musik 3 (2) (2014) oleh tali. Calung gambang dimainkan dengan dan malam. Waktu siang hari mereka memulai cara dipukul dengan pemukul yang terbuat dari pertunjukan di Pasar Beringharjo sekitar pukul kayu yang pada ujung nya terdapat karet yang 10.00 sampai dengan pukul 14.00 WIB, dipukulkan pada ruas bambu. Alat musik calung sedangkan pada waktu malam mereka gambang berasal dari daerah Banyumas yang menampilkan musik angklung di daerah pasar digunakan sebagai pengiring tari ronggeng. Nada Malioboro sekitar pukul 18.00 sampai dengan pada calung yang digunakan dalam grup musik toko-toko di wilayah Pasar Malioboro tutup Angklung Kridotomo adalah G sampai dengan yaitu sekitar pukul 23.00 WIB. Berdasarkan F#”. Calung tersebut adalah hasil buatan tangan wawancara dengan Joko selaku ketua grup Joko. Calung ini dimainkan sebagai akord dalam Angklung Kridotomo, pertunjukan musik lagu dengan cara dipukul dengan 4 pemukul angklung dilakukan di dua tempat yaitu pasar sekaligus. Setiap tangan pemain memegang 2 Beringharjo di bawah Super Ekonomi dan pasar pemukul yang diselipkan pada jari-jari, misalkan Malioboro di depan Ramai Mall. Grup angklung akord C maka nada yang dipukul adalah C-E dan kridotomo melakukan persiapan dan G-C’. pemberangkatan dari warung Bapak supraptyo di daerah Jlagran Kulon pada pukul 09.40 menuju Calung dhemung adalah alat musik melodis pasar Beringharjo. Sampai di lokasi pementasan, serupa dengan calung gambang hanya saja bambu Joko dan grupnya mempersiapkan alat musik yang digunakan lebih besar. Calung dhemung mereka. Setelah selesai pengesetan alat mereka digunakan sebagai bass atau nada rendah dalam mulai memainkan lagu. Selesai memainkan lagu akord pada lagu. Nada yang dipakai yaitu C mereka mengambil waktu jeda sekitar beberapa Sampai dengan C’. Calung dhemung dimainkan menit untuk mendiskusikan dan memilih lagu dengan cara dipukul dengan dua pemukul dan yang akan dimainkan selanjutnya. Dalam satu suara nya membentuk akord, misalkan akord C pertunjukan mereka bisa memainkan sampai maka yang dipukul adalah nada C-E atau C-G. dengan 20 lagu. Pukul 14.00 mereka kembali ke Nada tersebut dipukul secara bergantian. Calung basecamp untuk beristirahat dan bersiap untuk dhemung dimainkan secara berganti-gantian pertunjukan di pasar Malioboro. dengan calung gambang sehingga saling mengisi nuansa pada lagu. Urutan Penyajian

Drum tripod adalah alat musik ritmis berupa Penyajian dalam pertunjukan musik grup membran yang direkatkan pada tabung-tabung angklung Kridotomo terbagi menjadi 4 bagian, kayu dan ring besi yang kemudian dirakit dan yaitu persiapan, pembukaan dan pertunjukan inti. diletakan pada tripod. Bagian-bagian pada drum Bagian yang menjadi penutup dari pertunjukan tripod yaitu snare, tom-tom, floor, cymbal hi-hat, adalah dengan salam penutup. Persiapan awal cymbal crash dan tamborin. Fungsi dari drum sebelum melakukan pertunjukan adalah berlatih. tripod sama hal nya dengan drum pada umum Joko dan rekan satu grup berlatih setiap pagi nya yaitu sebagai alat musik ritmis pengiring lagu. sebelum mereka berangkat mengamen atau setiap mereka libur dan tidak berangkat mengamen. Bedhug adalah alat musik ritmis berupa kulit Untuk menarik minat dan antusias pengunjung atau membran yang direkatkan pada ruang untuk menonton pertunjukan grup angklung nya, berbentuk tabung. Pada bedhug tradisional biasa anggota grup Angklung Kridotomo setiap kali nya tabung terbuat dari kayu dan membran nya ada lagu baru yang populer di masyarakat maka terbuat dari kulit binatang seperti kulit kambing harus segera berkumpul dan berlatih lagu dan sapi, tapi bedhug yang dipakai dalam tersebut. Dalam latihan yang terpenting adalah pertunjukam musik angklung ini menggunakan melodi utama dan akord kemudian diiringi drum karet bekas ban mobil dan tabung nya terbuat dari dan bedhug. tong plastik. Grup Angklung Kridotomo menggunakan 2 buah bedhug yaitu bedhug besar Pemberangkatan menuju lokasi pertunjukan dan bedhug kecil. Bedhug dalam pertunjukan menempuh jarak yang tidak terlalu jauh dan musik grup Angklung Kridotomo digunakan namun jalan yang sering macet sehingga waktu dalam untuk sebagai bass drum. pemberangkatan ke tempat pertunjukan adalah setengah jam sebelum waktu yang ditentukan Waktu Penyajian untuk tampil. Mereka berangkat dengan menggunakan sepeda motor dan alat-alat musik yang mereka gunakan diangkut menggunakan Grup Angklung Kridotomo melakukan becak bermotor menuju lokasi pementasan. pertunjukan dua kali dalam satu hari, yaitu siang

63

Nusa Galendra Maola Muhammad, Eko Raharjo/ Jurnal Seni Musik 3 (2) (2014)

Sesampai di pasar Malioboro yang menjadi panggung terbuka yaitu di pinggiran jalan daerah tempat pementasan, anggota grup anklung pasar Beringharjo tepatnya di bawah jembatan Kridotomo segera mempersiapkan dan Super Ekonomi dan Pasar Malioboro tepat nya di menempatkan alat musik yang akan digunakan. depan Ramai mall. Mereka menempatkan alat sesuai dengan formasi dalam penyajian musik. Selesai melakukan Pertunjukan tersebut tidak mengganggu arus penataan alat, anggota grup angklung juga lalu lintas karena yang melintasi jalan depan meletakan kotak uang di depan mereka untuk Pasar Beringharjo mayoritas adalah kendaraan penonton yang ingin memberi mereka uang atau tak bermotor dan pejalan kaki. Mereka jika penonton ingin meminta lagu untuk melakukan pertunjukan tepat di bawah jembatan dimainkan. Super Ekonomi, berbaur dengan masyarakat sekitar pasar dan pedagang kecil di pinggir jalan. Pada tahap pembukaan, Joko membuka Pertunjukan mereka di pasar Beringharjo tidak pertunjukan dengan salam pembuka lalu mulai terlalu banyak ditonton karena mereka bermain di memainkan beberapa lagu sebagai pembuka. luar pasar. Lagu yang dipilih sebagai lagu pembuka adalah lagu yang sederhana dan dengan durasi yang Pertunjukan di Pasar Malioboro, mereka tidak terlalu panjang sebagai contoh adalah lagu menghadap ke jalan kecil untuk pejalan kaki dan dangdut yang berjudul iwak peyek yang membelakangi jalan raya. Di Pasar Malioboro dipopulerkan oleh trio macan. mereka mendapat apresiasi lebih dari wisatawan daripada pertunjukan sebelumnya di Pasar Setelah memainkan lagu pembuka, Beringharjo, karena berbeda dengan Pasar kemudian grup anklung Kridotomo melanjutkan Beringharjo, Pasar Malioboro berbentuk pada tahap pertunjukan inti dengan memanjang dan grup Angklung Kridotomo bisa mempersilahkan kepada penonton apabila ada melakukan pertunjukan di dalam pasar, yang ingin meminta lagu untuk dimainkan. Lagu sedangkan Pasar Beringharjo memusat dan grup dalam pertunjukan inti adalah lagu spontanitas Angklung Kridotomo hanya bisa bermain di luar atau berdasar permintaan penonton. Apabila pasar. Tempat pementasan mereka pada acara tidak ada permintaan anggota grup akan undangan tergantung pada permintaan dan menyajikan lagu yang biasa disajikan dan sudah konsep acara, misalkan acara lomba membuat dilatih sebelum tampil. Lagu yang disajikan tumpeng yang diselenggarakan di Merapi Resto adalah lagu-lagu yang sedang populer di Stadion Kridosono Yogyakarta mereka bermain masyarakat sebagai contoh nya adalah lagu di jalan menghadap para peserta lomba, dangdut Kereta Malam yang diciptakan oleh Elvi sedangkan pada acara Apache dan festival Sukaesi. layang-layang mereka melakukan pementasan di atas Panggung. Setelah selesai menyajikan lgu sesuai dengan waktu yang ditentukan, grup Angklung Tata Suara Kridotomo menutup pertunjukan dengan salam penutup kemudian mereka langsung berkemas Berdasarkan pengamatan penulis dalam dan kembali ke basecamp, tapi pada saat perform di pertunjukan musik nya di jalanan, grup Angklung atas panggung maka penutup dilakukan oleh MC Kridotomo tidak menggunakan sound system dan dengan kalimat penutup acara. Selesai peralatan elektrik lain nya, mereka hanya menata menyajikan lagu yang sudah disepakati oleh grup formasi alat musik agar suara yang dihasilkan atau pihak penyelanggara dalam sebuah acara bisa saling mengisi, sedangkan dalam acara undangan seperti hajatan atau festival, anggota undangan menggunakan sound system, seperti grup beristirahat sejenak kemudian berkemas dan pada acara Apache di Kridosono mereka hanya mengangkut alat musik tersebut kembali ke menggunakan 6 buah microphone yang basecamp. Alat musik yang digunakan disimpan di ditodongkan pada alat musik yang dimainkan dan Basecamp tapi kadang dibawa pulang di tempat sound out put berupa speaker dan sebagai nya. kos untuk digunakan berlatih dan mencari lagu Suara yang dihasilkan oleh alat musik mereka baru. cukup keras untuk didengar meskipun tanpa speaker atau pengeras suara. Suara ramai dan Tempat Pementasan bising kendaraan pada saat melakukan pertunjukan di pasar tidak mengganggu suara Pertunjukan musik dari grup Angklung pada penampilan mereka. Kridotomo dilakukan setiap hari dengan

64

Nusa Galendra Maola Muhammad, Eko Raharjo/ Jurnal Seni Musik 3 (2) (2014)

Tata Rias dan Busana dekat calung dhemung, maka suara calung gambang dan dhemung akan tertutup suara Penampilan di Pasar Malioboro dan bedhug yang keras. Beringharjo grup Angklung Kridotomo tidak pernah menggunakan riasan atau make up Lagu apapun. Berdasarkan wawancara dengan Joko, mereka hanya memakai make up apabila Musik atau lagu yang dibawakan oleh pertunjukan dilakukan jika acara adalah acara grup musik Angklung Kridotomo adalah lagu- undangan dan dilakukan indoor atau di dalam lagu modern yang terkenal di masyarakat. Lagu ruangan. Riasan atau make up yang digunakan yang sering disajikan adalah lagu-lagu pop, hanya berupa bedak pada wajah agar wajah tidak dangdut, dan campursari, karena lagu dangdut terlihat kusam. Penggunaan make up pada dan campursari adalah yang paling terkenal di pertunjukan grup Angklung di jalan adalah hal masyarakat. Konsep penyajian musik dari grup yang percuma, karena cuaca dan iklim angklung Kridotomo adalah menghibur dengan Yogyakarta yang sangat panas dan jika nuansa nada yang ceria dan bersemangat. Grup pertunjukan di jalan maka akan penuh debu. Angklung Kridotomo menyajikan musik dengan bentuk instrumental, yaitu musik tanpa vokal dan Pertunjukan setiap hari di pasar, busana lirik atau syair lagu, sehingga melodi utama yang yang mereka kenakan hanya kaos seragam grup seharusnya dinyanyikan dengan vokal digantikan yang berwarna biru, merah, atau biru kuning dengan permainan alat musik angklung. yang terdapat gambar logo angklung, terkadang Angklung adalah alat musik utama dalam mereka memakai pakaian beskap dengan pertunjukan ini. bawahan celana hitam, sedangkan pada acara undangan busana yang dikenakan adalah batik Lagu Kereta Malam adalah lagu bergenre atau beskap, blangkon dan kain jarit pada bagian dangdut karya cipta Rhoma yang bawah. Koleksi kostum yang mereka miliki cukup dinyanyikan oleh Elvi Sukaesih dan dipopulerkan banyak, seperti beskap dengan blangkon dan jarit, lagi oleh Soimah. Penyajian lagu-lagu dalam pakaian koki, pakaian putih dengan surban, pertunjukan menggunakan konsep penyajian kemeja dan kaos seragam. Kostum yang yang sama, yaitu menampilkan lagu dengan diusahakan agar terlihat menarik penonton nuansa yang menghibur dan bersemangat. merupakan upaya mereka mempromosikan Nuansa musik yang dikonsep menghibur dan pertunjukan mereka dalam usaha sewa jasa bersemangat menyebabkan meskipun mereka hiburan. memainkan lagu dengan nada minor dengan pesan dalam lagu berupa tragedi atau kesedihan Formasi akan terdengar seperti lagu yang ceria.

Formasi atau tata letak dalam pertunjukan Ekspresi musik angklung grup Angklung Kridotomo dimaksudkan pada penataan alat musik di lokasi Menurut pengamatan peneliti, dalam setiap pertunjukan. Menurut Joko selaku anggota dan penyajian karya nya personil grup Angklung ketua grup angklung, penataan letak alat musik Kridotomo mempunyai ekspresi yang berbeda- bukan hanya untuk kepentingan dekorasi dan beda. Para pemain selalu mengekspresikan pengaruh pada tampilan, tetapi juga sangat keceriaan pada setiap penampilan nya. Misalkan berpengaruh pada suara yang dihasilkan, jika pada saat memanyajikan lagu Bengawan Solo, penataan dilakukan dengan tidak pas maka suara pemain angklung dan calung menunjukan yang dihasilkan akan saling menutupi dan tidak ekspresi tersenyum dan pemain bedhug bernyanyi seimbang. dengan gembira mengikuti lagu yang dimainkan. Pemain drum tripod selalu memperlihatkan Berdasar pengamatan penulis, berikut adalah ekspresi wajah yang bersemangat saat mengiringi formasi atau penataan letak alat musik pada lagu. pertunjukan grup Angklung Kridotomo; dari sudut paling kiri Bedhug besar, bedhug kecil, KESIMPULAN Drum Tripod dan Tamborin, Angklung, Calung Gambang, dan Calung Dhemung di ujung paling Bentuk pertunjukan grup musik Angklung kanan. Susunan formasi alat musik harus sesuai Kridotomo terdiri dari bentuk penyajian dan karena jika tidak maka suara yang dihasilkan bentuk komposisi musik. Alat musik yang tidak bagus. Misalnya jika bedhug diletakan di

65

Nusa Galendra Maola Muhammad, Eko Raharjo/ Jurnal Seni Musik 3 (2) (2014) digunakan yaitu angklung berjenis angklung Rachman, Abdul. Musik Tradisional Thong-thong Lek Daeng, calung gambang, calung dhemung, drum di Desa Tanjungsari. tripod, bedhug kecil da bedhug besar. Urutan pertunjukan terdiri dari 4 bagian yaitu persiapan, Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2011. Metodologi Penelitian pembukaan, pertujukan inti, dan penutup. Seni. Semarang: Cipta Proma Nusantara. Pertunjukan tersebut dilakukan di Pasar Beringharjo pada siang hari pukul 10.00-14.00 Sudjono, Poppy. 1986. Teori Musik dan Kumpulan WIB dan di Pasar Malioboro pada malam hari Lagu. Surakarta: Tiga Serangkai. pukul 18.00-23.00 WIB. Sumaryanto, F. Totok. 2007. Pendekatan Kuantitatif Perlengkapan yang digunakan adalah dan Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Seni. kostum beskap, pakaian koki, batik, dan kaos Semarang: UNNES Press. seragam. Grup Angklung Kriodotomo tidak menggunakan riasan dalam pertunjukan kecuali Sumaryanto, F. Totok, 2010. Metodologi Penelitian 2. pada acara undangan yang bertempat indoor. Semarang: Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni UNNES, Sound system hanya digunakan pada acara tertentu Kementrian Pendidikan Nasional. dimana disediakan sound system, selain itu mereka tidak menggunakan sound system dan hanya Susetyo, Bagus. 2009. Kajian Seni Pertunjukan. Buku mengandalkan formasi untuk mengatur suara Ajar. Semarang. PSDTM Universitas Negeri yang dihasilkan alat musik nya. Penonton dari Semarang. pertunjukan ini adalah wisatawan dan pengunjung pasar. Lagu yang dimainkan adalah Syafii, Sulhan. 2009. Udjo Diplomasi Angklung. lagu-lagu bertempo sedang-cepat dan berirama Grasindo: Jakarta. pop, dangdut, dan campursari dengan tangganada diatonis mayor seperti Bengawan Solo dan Iwak

Peyek, dan lagu bertangga nada diatonis minor seperti Kereta Malam dan Berondong Tua. Lagu yang disajikan mengekspresikan semangat dan Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. keceriaan karena konsep pertunjukan dari Grup Angklung Kridotomo adalah hiburan masyarakat. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai DAFTAR PUSTAKA Pustaka.

Azhari, Ajimufti.2013.Jago Main Angklung. Triyanto, 1993.“Pendidikan Seni Sebagai Proses Bekasi: Laskar Aksara. Enkulturasi Nilai-nilai Budaya” dalam Media FPBS, Edisi 4 Tahun XVII. Semarang: IKIP Jamalus, 1988. Pengajaran Musik Melalui Semarang Press. Pengalaman Musik. Jakarta. Depdikbud.

Jazuli, M. 1994. Telaah teoritis Seni Tari.Semarang: IKIP Semarang. Press.

Kharyam, Umar. 1981. Seni Tradisional Masyarakat. Jakarta: Balai Pustaka.

Kontjaraningrat, 1990, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Lathief, Halilintar. 1986. Pentas, Sebuah Perkenalan. Yogyakarta: Lagaligo.

Murgiyanto, 1986. Kesenian dan Kebudayaan. Surakarta: STSI Press.

Murgiyanto, Sal. 1992. Koreografi. Jakarta: PT.Ikrar Mandiri Abadi.

66