I PEMANFAATAN MUSEUM BENTENG VREDEBURG SEBAGAI

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

I PEMANFAATAN MUSEUM BENTENG VREDEBURG SEBAGAI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PEMANFAATAN MUSEUM BENTENG VREDEBURG SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: Febieta Ridha Evani NIM: 141314006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEMBAHAN Dengan segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, skripsi ini aku persembahkan kepada kedua orang tuaku yang selalu mendoakan dan mendukungku, serta teman- teman dan sahabatku yang telah membantu dan memberikan dukungannya terhadap terselesainya skripsi ini. iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO “Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan, dan saya percaya pada diri saya sendiri” (Muhammad Ali) v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK PEMANFAATAN MUSEUM BENTENG VREDEBURG SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER Febieta Ridha Evani 141314006 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) latar belakang berdirinya Museum Benteng Vredeburg, (2) Koleksi yang ada di Museum Benteng Vredeburg, (3) Kegiatan edukasi yang ada di Museum Benteng Vredeburg, dan (4) Pemanfaatan Museum Benteng Vredeburg sebagai sumber belajar sejarah dan pengembangan pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, kuesioner, serta dokumen dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian adalah pengunjung dan pengelola Museum Benteng Vredeburg yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Berdirinya Museum Benteng Vredeburg dilatarbelakangi oleh upaya menghidupkan kembali benteng bekas peninggalan Belanda sebagai tempat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai sejarah, (2) Koleksi yang terdapat di Museum Benteng Vredeburg beraneka ragam dan dapat di manfaatkan sebagai sumber belajar sejarah dan sarana pengembangan pendidikan karakter, (3) Museum memiliki banyak kegiatan edukasi yang diadakan baik di lingkungan museum maupun di luar museum, (4) Museum dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah dan menjadi alternatif bagi pembelajaran di luar kelas. Melalui kunjungan ke museum dapat menumbuhkan rasa ingin tahu, nasionalisme, dan patriotisme dari pengunjung. Kata Kunci: Museum Benteng Vredeburg, Sumber Belajar Sejarah, Pendidikan Karakter viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT UTILIZATION OF VREDEBURG FORT MUSEUM AS A SOURCE OF HISTORY LEARNING AND DEVELOPMENT CHARACTER EDUCATION Febieta Ridha Evani 141314006 This study aims to describe: (1) the background of the establishment of the Fort Vredeburg Museum, (2) collections at the Vredeburg Fort Museum, (3) educational activities at the Benteng Vredeburg Museum, and (4) the use of the Vredeburg Fort Museum as a source of history learning and development of character education. This research uses qualitative method with case study. Data collection is done through observation, interview, questionnaire, as well as document and documentation. Subject in this research were visitors and manager of the Vredeburg Fort Museum selected using purposive sampling technique. Data analysis techniques used is Miles and Huberman model consisting of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study indicate that: (1) The establishment of the Vredeburg Fort Museum was motivated by the re-livelihood of the former Dutch fortress as a place to educate the public about history, (2) The collections found at the Vredeburg Fort Museum are various sources learning history and means of developing character education, (3) educational activities held by the Vredeburg Fort Museum are quite a lot both in the museum and outside the museum, (4) The Museum Benteng Vredeburg can be an alternative for outdoor learning through museum visits that can foster a sense of desire for knowledge, nationalism, and patriotism. Keywords: Museum Benteng Vredeburg, Vredeburg Fort Museum, History Learning Resources, Character Education ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan syukur atas karunia dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pemanfaatan Museum Benteng Vredeburg sebagai Sumber Belajar Sejarah dan Pengembangan Pendidikan Karakter”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Drs. A.K. Wiharyanto, M.M. selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) yang selalu memberikan bimbingan kepada penulis. 6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan ilmu dan didikan kepada penulis. 7. Pihak sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang selalu memberikan pelayanan administrasi kepada penulis. x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii HALAMAN PENGESAHAN iii HALAMAN PERSEMBAHAN iv HALAMAN MOTTO v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................... vii ABSTRAK viii ABSTRACT ix KATA PENGANTAR x DAFTAR ISI xii DAFTAR TABEL xiv DAFTAR GAMBAR xv DAFTAR LAMPIRAN xvi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 7 C. Tujuan Penelitian 7 D. Manfaat Penelitian 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 9 A. Kajian Teori 9 1. Museum 9 2. Museum Benteng Vredeburg 14 3. Sumber Belajar 18 4. Sejarah 24 5. Pendidikan Karakter 26 B. Penelitian yang Relevan 35 C. Kerangka Berpikir 37 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 A. Tempat dan Waktu Penelitian 39 B. Pendekatan Penelitian 39 C. Sumber Data 41 D. Metode Pengumpulan Data 42 E. Instrumen Pengumpulan Data 46 F. Teknik Sampling 47 G. Validitas Data 48 H. Teknik Analisis Data 52 I. Sistematika Penulisan 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 A. Deskripsi Lokasi Penelitian 57 B. Deskripsi Hasil Penelitian 61 C. Pembahasan 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 109 A. Kesimpulan 109 B. Saran 111 DAFTAR PUSTAKA 113 LAMPIRAN 116 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Jadwal Penelitian 39 Tabel 2. Interval Skor kuesioner 55 Tabel 3. Data Kuesioner pasa Aspek Pengetahuan .................................... 84 Tabel 4. Kategori Hasil Kuesioner pasa Aspek Pengetahuan...................... 85 Tabel 5. Data Kuesioner pasa Aspek Rasa Ingin Tahu ............................... 88 Tabel 6. Kategori Hasil Kuesioner pasa Aspek Rasa Ingin Tahu................ 89 Tabel 7. Data Kuesioner pasa Aspek Nasionalisme .................................... 91 Tabel 8. Kategori Hasil Kuesioner pasa Aspek Nasionalisme .................... 92 Tabel 9. Data Kuesioner pasa Aspek Patriotisme ....................................... 94 Tabel 10. Kategori Hasil Kuesioner pasa Aspek Patriotisme ....................... 95 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar I. Kerucut Pengalaman Edgar Dale 19 Gambar II. Alur Kerangka Berpikir 38 Gambar III. Komponen Analisis Data: Model Miles & Huberman 53 Gambar IV. Diagram Data pada Aspek Pengetahuan 86 Gambar V. Diagram Data pada Aspek Rasa Ingin Tahu 89 Gambar VI. Diagram Data pada Aspek Nasionalisme 92 Gambar VII. Diagram Data pada Aspek Patriotisme 95 Gambar VIII. Data Perbandingan Nilai Rata-Rata Rasa Ingin Tahu, Nasionalisme, dan Patriotisme 97 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Observasi Museum 116 Lampiran 2. Lembar Pengamatan Dokumen 117 Lampiran 3. Data Dokumen 118 Lampiran 4. Kisi- Kisi Pertanyaan Wawancara 119 Lampiran 5. Lembar Wawancara Pengelola dan Pengunjung 120 Lampiran 6. Kisi- Kisi Kuesioner 122 Lampiran 7. Lembar Kuesioner 123 Lampiran 8. Daftar Narasumber 127 Lampiran 9. Catatan Lapangan 1 128 Lampiran 10. Catatan Lapangan 2 130 Lampiran 11. Catatan Lapangan 3 132 Lampiran 12. Catatan Lapangan 4 134 Lampiran 13. Catatan Lapangan 5 136 Lampiran 14. Catatan Lapangan 6 138 Lampiran 15. Catatan Lapangan 7 140 Lampiran 16. Catatan Lapangan 8 142 Lampiran 17. Dokumentasi Wawancara 144 Lampiran 18. Silabus 148 Lampiran 19. Rencana Pelaksanaan
Recommended publications
  • Pandangan Politik Soekarno Dalam Membangun Masjid Istiqlal
    PANDANGAN POLITIK SOEKARNO DALAM MEMBANGUN MASJID ISTIQLAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum) Oleh: Achmad Rizki Nugraha NIM: 106022000894 PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H./ 2011 M. PANDANGAN POLITIK SOEKARNO DALAM MEMBANGUN MASJID ISTIQLAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum.) Oleh : Achmad Rizki Nugraha NIM : 106022000894 Pembimbing : Prof. Dr. H. Budi Sulistiono, M.Hum. NIP : 19541010 198803 1 001 PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2011 M/1432 H PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PANDANGAN POLITIK SOEKARNO DALAM MEMBANGUN MASJID ISTIQLAL telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 4 Januari 2011. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) pada Program Studi Sejarah Peradaban Islam. Jakarta, 4 Januari 2011 SIDANG MUNAQASYAH Ketua Merangkap Anggota Sekertaris Merangkap Anggota Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, MA. Sholikatus sa’diyah, M.Pd NIP: 19591222 199103 1 003 NIP: 19750417 200501 2 007 Anggota, Penguji Pembimbing Drs. Tarmizy Idris, MA. Prof. Dr. H. Budi Sulistiono, M.Hum. NIP : 19601212 199003 1 003 NIP : 19541010 198803 1 001 LEMBAR PERNYATAAN Dengan saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi/tesis/disertasi merupakan hasil karya saya yang telah diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata1 /strata 2/ strata 3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
    [Show full text]
  • Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2019
    PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI PAHLAWAN TAHUN 2019 A. PENDAHULUAN ͳͲ ͳͻͶͷ Ǥ ǫ Ǥ ͳͻͶͷ ǡ Ǥ Ǥ ǡ Ǥ Ǥ “Aku Pahlawan asa ni ǡ ʹͲͳͻ ”, diharapkan setiap ǦǤ ǡ Ǥ ǡ Ǧ ǡ ǡǡ Ǥ Ǥ Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan 2019 Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan 2019 1 B. DASAR HUKUM ͳǤ ǦǣͻʹͲͳͷǤ ʹǤ Ǧ ǣ ͳͳ ʹͲͲͻ Ǥ ͵Ǥ Ǧ ʹͲʹͲͲͻ ǡ Ǥ ͶǤ ǣʹͷʹͲͲͲ Ǥ ͷǤ ǣ͵ͷʹͲͳͲ ǦǣʹͲʹͲͲͻ ǡ ǡ ͸Ǥ Ǥ ͵ͳ͸ ͳͻͷͻ Ǧ Ǥ ͹Ǥ ǣʹʹ͹ͳͻ͸͵ Ǥ ͺǤ ǣʹʹͺͳͻ͸͵ Ǥ ͻǤ ǣ ͸ͷ ͳͻͻͻ Ǧ Ȁ Ȁ Ǥ ͳͲǤ ǣͲͻʹͲͲͷǡ ǡ ǡ ǡ Ǥ ͳͳǤ ȀǣǦ͵ʹͻȀǦ ȀͺȀ ͹Ͷ ͳʹ ͳͻ͹Ͷ Ǥ ͳʹǤ ǣ Ǥ͵ǦͶͺȀͳͲͺ ͳͻ͹ͷ ͳͶ ͳͻ͹ͷ ͳͲ Ǥ ͳ͵Ǥ ǡ ǣͳͳͳͻ͹ͷǡǣ ͸ȀͶȀͳͻ͹ͷ ǣ Ȁ͵ǦͳǦʹ͸Ȁͷ͸ ʹͻ ͳͻ͹ͷ Ǧ Ǥ ͳͶǤ ǣʹʹȀ Ȁͳͻͻ͹ǡͳ͵ ͳͻͻ͹ ǡ Ǥ ͳͷǤ ͳͶʹͲͳ͹ Ǥ 2 Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan 2019 ͳ͸Ǥ ǣ ͳͲͳȀ ȀʹͲͳͻ ʹͲ ʹͲͳͻ ʹͲͳͻǤ ͳ͹Ǥ ǣ ǦͲ͹͸ͷ͸ȀȀͳͻͳͲͳͲ ͳͲ ʹͲͳͻ ʹͲͳͻ ͳͺǤ ǣ ͲͲ͵ǤͳȀͳͳͲ͵ʹȀ Ͳͺ ʹͲͳͻ C. MAKSUDǤ DAN TUJUAN ͳǤ ǣ Ǥ ʹǤ ǣ Ǥ ǦǤ Ǥ Ǧ ǡ Ǥ D. ALTERNATIF Ǥ TEMA Ǥ “ AKU PAHLAWA “ E. PENYELENGGARAAN 1. Kepanitiaan a. Di Pusat Ȁ ǡ b. DiǤ Daerah Ȁ Ȁ c. DiǤ Luar Negeri Ǥ Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan 2019 Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan 2019 3 2. Organisasi Penyelenggara di Pusat a. Susunan Organisasi dan Tugas Panitia Pusat Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2019, yaitu sebagai berikut
    [Show full text]
  • Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
    PEREMPUAN DALAM GERAKAN KEBANGSAAN Triana Wulandari Hilmar Farid Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan Triana Wulandari Pengantar : Sri Margana Prakata Penulis : Triana Wulandari Sekapur Sirih : Hilmar Farid Desain Sampul : Ruhtata Tata-Letak : Tim Redaksi Penerbit Cetakan I: November 2017 Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Wulandari, Triana. Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan. xxxii + 312 hlm.:15,5 x 23 cm ISBN :978-602-72017-7-4 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa seizin tertulis dari Penerbit. Isi di luar tanggung jawab percetakan Sekapur Sirih Oleh:Oleh: Dr. Hilmar Hilmar Farid Farid DirjenDirektur Kebudayaan Jenderal Kemendikbud Kebudayaan RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia BERBICARA tentang gerakan kaum perempuan, di ujung dunia mana pun, selalu menjadi tema perbincangan yang menarik dan hangat. Bukan saja karena sisi “perempuan”-nya, melainkan lebih karena isu-isu yang diusungnya senantiasa menjadi titik perbincangan menarik di tengah dunia yang didominasi kuasa lelaki ini. Di Indonesia sendiri gerakan kaum perempuan sudah dimulai sejak awal, sejak jaman kolonialisme, bahkan jauh sebelum berdirinya negara Republik Indonesia. Nama-nama seperti Ken Dedes, Tribuana Tunggadewi, Roro Jonggrang, dan lain-lain sudah cukup populer sebagai perempuan legendaris yang menurut beberapa tafsir sejarah –meski perlu dikaji lebih serius—sedikit banyak dapat terhitung sebagai pergerakan perempuan kala itu. Di jaman modern, gerakan kaum perempuan menjadi semakin terorganisir, terstruktur, dan massif, mulai dari era Kartini hingga era reformasi terkini. Sudah banyak hasil yang terlihat dan bisa dinikmati dari gerakan perempuan berabad-abad lamanya itu. Namun demikian, dalam konteks sejarah perjuangan bangsa, peran kaum perempuan kerap diabaikan, bahkan dipandang sebelah mata.
    [Show full text]
  • Perjuangan Nyi Ageng Serang Dalam Perang Diponegoro 1825-1830 M
    PERJUANGAN NYI AGENG SERANG DALAM PERANG DIPONEGORO 1825-1830 M SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Disusun Oleh: ELICE DELVIZA AKMAR NIM. 14120105 JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2019 ii iii iv MOTTO “Yang terpenting jadilah pahlawan dalam kehidupanmu, bukan korban.” Nora Ephron v HALAMAN PERSEMBAHAN Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas Berkah, Rahmat, serta Karunia yang diberikan-Nya, karya sederhana ini aku persembahkan kepada: Almamater Tercinta: Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kedua orang tua tercinta, adikku dan keluarga besar yang tercinta. Terimakasih atas segala doa dan dukungan yang selalu diberikan untuk saya Sahabat-sahabat yang selalu memberikan motivasi hingga karya sederhana ini dapat saya persembahkan untuk kalian vi ABSTRAK Judul : Perjuangan Nyi Ageng Serang dalam Perang Diponegoro 1825-1830 Perang Diponegoro adalah salah satu peristiwa besar dalam sejarah bangsa Indonesia, yang mana Perang Diponegoro atau Perang Jawa ini merupakan perang yang terjadi disebagian besar wilayah Jawa pada tahun 1825-1830. Banyak sekali penulisan sejarah yang menceritakan perjuangan kaum laki-laki dalam Perang Diponegoro ini, misalnya kisah Pangeran Diponegoro, Sentot Ali Basya dan Kiyai Mojo, namun sangat minim sekali penulisan sejarah berkaitan dengan keterlibatan kaum perempuan dalan Perang Diponegoro. Padahal keterlibatan kaum perempuan dalam perang tersebut sangat banyak, salah satu tokohnya adalah Nyi Ageng Serang, sosok perempuan yang terlibat langsung dalam Perang Diponegoro, dan dikenal sangat berbahaya bagi pihak kolonial Belanda. Kajian ini difokuskan pada konstribusi perjuangan Nyi Ageng Serang dalam Perang Diponegoro.
    [Show full text]
  • Region Kabupaten Kecamatan Kelurahan Alamat Agen Agen Id Nama Agen Pic Agen Jaringan Kantor
    REGION KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN ALAMAT AGEN AGEN ID NAMA AGEN PIC AGEN JARINGAN_KANTOR CENTRAL JAVA 2 58254 NGAWEN SAMBONGREJO SAMBONGREJO RT004 RW001 213FD0103P000102 BATA SAMSUDIN MUGIYONO PENSION BLORA CENTRAL JAVA 2 BANJAREJO BANJAREJO SUMBERAGUNG SUMBERAGUNG 213FD0104P010018 AGEN AHMAD ASYARI AHMAD ASYARI PENSION BLORA CENTRAL JAVA 2 BANYUMAS PEKUNCEN BANJARANYAR JL RAYA AJIBARANG-TEGAL KM 04 213FF0110P005084 YUSFI WAWAN SEPRIYADI YUSFI WAWAN SEPRIYADI KCP UMK BREBES CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR BANDAR DK BANDAR UTARA 213FG0106P010018 PARIXESIT CELL AHMAD YASIN KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR BANDAR DK KAUMAN 213FG0106P005129 BENGKEL KREATIVE MONTOR MOHAMMAD YAHYA KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR BANDAR DS BANDAR RT 001 RW 003 213FG0106P000070 32 CELL HERU PURNAWAN KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR BATIOMBO DK BATIOMBO 213FG0106P000111 BAPAK JALIL JALIL KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR BATIOMBO DK PADUREKSO 213FG0104P005112 SHAFA CELL JUMINI KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK . GERDU RT 003 RW 001 213FG0106P000103 COMUNITY CELL TRI MULYO KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK GERDU RT 002 RW 001 DS KLUWIH 213FG0107P000119 MIE AYAM KLUWIH JANI AMIRIN KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK GERDU RT 002 RW 001 DS. KLUWIH BANDAR 213FG0106P000101 QIKY MOBILE MARWANTO KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK GERDU RT 005 RW 001 DS KLUWIH 213FG0107P000109 TOKO GRIYA CELL ANIK KURNIASIH KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK GERDU RT 012 RW 001 DS KLUWIH 213FG0107P000105 JAJANAN BANG NAS NASIIN KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK SIPULE RT 007 RW 006 DS KLUWIH 213FG0107P000120 WARUNG MBAK IS ISTIRAHAYU KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK.
    [Show full text]
  • The Appearances of Museum Sonobudoyo and Monumen Yogya Kembali, Yogyakarta
    POLITICS AT THE MUSEUM: THE APPEARANCES OF MUSEUM SONOBUDOYO AND MONUMEN YOGYA KEMBALI, YOGYAKARTA Sektiadi 3 Email: [email protected] ABSTRACT Museum was a man-made thing, a culture. This situation made the museum polluted with many tension, especially for the museum founded or managed by the government. This paper tried to evaluate the appeareance of the State Museum of DIY "Sonobudoyo" as a general museum and Jogja Kembali Monument as a tematic museum, and found some political aspects involved in their buildings, collections, exhibitions and other things. Keywords: museum, appeareance, architecture, exhibition, politics ABSTRAK ASPEK POLITIK MUSEUM: PENAMPILAN DI MUSEUM SONOBUDOYO DAN MUSEUM YOGYA KEM BALI, YOGYAKARTA Sebagai suatu hasil budaya, museum bukanlah suatu yang bebas nilai, terlebih untuk museum yang didirikan atau dikelola oleh pemerintah. Baik museum umum maupun museum tema tertentu, dalam hal ini Museum Negeri Provinsi DIY "Sonobudoyo" dan Museum Monumen Yogya Kembali, memiliki tujuan-tujuan yang tersirat baik dari pemilihan gedung, pemilihan koleksi pamer, tata pamer, maupun kelengkapan-kelengkapan lainnya. Makalah ini mengevaluasi penampilan kedua museum tersebut untuk melihat aspek politik yang terkandung di dalamnya. Kata kunci: museum, penampilan, bangunan, pameran, politik INTRODUCTION In Indonesia, it was seemed that museum is not an interesting place. Museums collected some old things, such as Prehistoric artifacts, statues from the Hindu-Buddhist culture and old wayang puppets. Those things were in dirty condition, dull, and displayed in boring configuration. The walls 3 Department of Archaeology, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 'Bui.aliaAr&owgi. '\To(31 ".EdinNo. 2 / NO'Vmt~T 20J1 of the museum buildings were covered by some huge dark vitrines with the collections stored inside with a small label.
    [Show full text]
  • Laporan Realisasi Hibah Bansos Tahun Anggaran 2017
    LAPORAN REALISASI HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2017 Data Per 28 Desember 2017 Jams. No. Nama Penerima 73"?" Lanna," Alamat Anggaran Penetapan Realisasi Pencairan Sisa Anggaran Keterangan Belanja Pencalran Pertanggunguawaban 1 Hibah Bantuan Operasional Sekolah JI, Jenderal Gatot Subroto Kav. 40-41, 191,753,133/100 25,385,440,000 30-03-2017 64,l89,933,400 - SD/SDLB Swasta (Dinas Jakarta 5034515501000 21.05.2017 Pendidikan Provinsi DKI Jakarta) 25,563I480‘0O0 22_03_2017 25,252,640,000 15-11-2017 410,080,000 18-12-2017 2 Hibah Bantuan Operasional Sekclah Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 40-41, 163,298,248,000 24,792,000,000 30-03-2017 40/327,448,000 - SMP Swasta Pendidikan (Dinas Jakarta 43,545_200,000 21.05.2017 Provinsi 0“ Jakma) 24,S50,600,000 22-os-2017 23,649,400,000 15-11-2017 733,600,000 20-12-2017 3 Hibah Bantuan Operasional Sekolah JI. Jenderal Gatot Subroto Kav. 40-41, l0E,031,672,000 15,982,960,000 30-03-2017 23.916.632.000 - SMA Swasta (Dinas Pendidikan Jakarta 33,153,go0,000 21.05.2017 P'°Vi"5i BK‘ Jake“) 15,573,2oo,0oo 22-us-2017 1G,125,200,000 17-11-2017 264,880,000 18-12-2017 4 Hibah Bantuan Operasional Sekolah Jl, Jenderai Gatot Subroto Kav. 40-41, 265,400,400,000 45,719,5Z0,000 30-03-2017 37,369,360,000 - SMK Swasta Pendidikan (Dinas Jakarta 91,403,240,0oo 21.05.2017 Pr°VinSi '3“ Jakarta) 45,s7a,2so.ooo 22-03-2017 45,465,560,000 22-11-2017 559,440,000 18-12-2017 5 Bansos Persatuan Istri Veteran Republik Gd.
    [Show full text]
  • Pahlawanan Perempuan
    ..TJAHUN'LXXINO41 ,,KEDAULATAN S4ELU{Lrwo\7 NoVEMBER2015 FUAKYAI" OPNI ( 24SURA 194e ) HA1AMAN12 pahlawananPerempuan T\ENETAPAN Hari Pahlawan me- ': tara laki-laki dan perempuan tanpa disadari l{ t*".o pada Pertempuran Surabaya ''' F.lGRdraKumiawan telah menyebabkan subordinasi perempuan * pada l0November 1945,tepat 70ta- oleh laki-laki. Akibat oposisi biner ini laki-laki hun yang"lalu. Ketika itu Sekutu mengeluar. prian saat ini diberi kesempatan yanglebih te- dapat terekspose di sektor publik, sementara kan ultimatum yang meminta Indonesia me- gas terkait dengan hak dan kewajibannya da- perempuan lebih banyak berkutat di sektor do- nyerahkan senjata akibat terbunuhnya Brig- lam bidang politik sehingga diharapkan dapat mestik. jen Mallaby, pimpinan Tbntara Sekutu di Su- semakin berperan bagi negara. Situasi yang membuat perempuan berada rabaya. Penolakan terhadap ultimatum ini dalam keterbatasan sebenarnya tidak mema- Perempuan Dalam Sej arah mengakibatkan teda{inya perbernpuranbesar tahkan perjuangan perempuan di bidang yang yang digelorakan oleh Bung Tomo. Inilah Sekalipun jumlahnya minim, tak berarti ditekuninya. Aalik Kartini bernama Kardinah pertempuran pertarha pasca ProHamhsi yang perempuan yang terlibat dan berkontribusi ba- memiliki sumbangsih besar dengan mendiri- merupaknn bentuk nl:,rlr. tekad kolektif dalam gi negara ini begitu terbatas. Ada banyak per- kan rumah sakit di Tegal. Rohana Kudus, pe- membela Republik yang baru lahir. an perempuan sejak masa peduangan hingga rempuan Minang, berperan dalam memajukan Mereka yang berjuang dan gugur dalam saatnyamengisi kemerdekaantiba. Persoal- pendidikan di Sumatera Barat. Tentu masih peperangzrnberhak menyandang gelar patrla- annya sejauhmana sejarah m€rmpumenggali ada banyak pejuang dan sosokperempuanber- wan. IStilah pahlawan berasal dari bahasa jasa lainnya yang hingga kini masih jarang di- Sansekerta y afiu phaln yang berarti buah atau ungkap.
    [Show full text]
  • Nyi Ageng Serang.Pdf
    MILIK DEPBUDPAR TIDAK DIPERDAGANGKAN NYI AGENG SERANG Oleh : Dra. Putu Lasminah SS DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA DIREKTORATNILAISEJARAH 2007 PEN GANTAR Pahlawan adalah seseorang yang pada masa hidupnya, karena terdorong oleh rasa cinta tanah air, rela berkorban untuk kemerdekaan Indonesia. Mereka telah berjasa dengan memimpin suatu kegiatan yang teratur untuk menentang penjajahan, melawan musub dengan berjuang di medan perang maupun melalui bidang politik, ketatanegaraan, sosial­ ekonomi, kebudayaan atau ilmu pengetahuan untuk kemajuan Indonesia. Semangat cinta tanah air dari para pahlawan tersebut, wajib kita tanamkan dalam diri generasi muda Indonesia, agar mereka dapat mengetahui dan memahami bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibentuk melalui perjuangan panjang para pahlawannya. Untuk itu perlu dibuat biografi dari para pahlawan tersebut. Penulisan biografi tokoh kesejarahan perlu kita tingkatkan untuk memperkaya pengetahuan dan memelihara peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan, kebanggaan serta meningkatkan semangat patriotisme. Tujuan utama dari penulisan biografi pahlawan ini untuk membina kesatuan dan persatuan bangsa, membangkitkan kebanggaan nasional, mengungkapkan nilai- nilai budaya bangsa dan melestarikan jiwa dan semangat kepahlawanan dalam kehidupan berbangsa dan bemegara. Disamping itu penulisan biografi pahlawan ini bertujuan untuk mengungkapkan kisah kehidupan para pahlawan agar menjadi suri tauladan bagi generasi penerus dan masyarakat pada umumnya.
    [Show full text]
  • Aksi Kolaborasi
    KOLABORASI AKSI ALUR PESERTA PPSMB KESATRIA 2020 MANAJEMEN FAKULTAS TEKNIK Dekan Ir. Muhammad Waziz Wildan, M.Sc., Ph.D. NIP 196805121994031003 Wakil Dekan Bidang Wakil Dekan Bidang Wakil Dekan Bidang Akademik dan Keuangan, Aset, dan Penelitian, Pengabdian kepada Kemahasiswaan SDM Masyarakat, dan Kerjasama Prof. Ir. Rochmadi, S.U., Ph.D. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng. KETUA UNIT PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PROGRAM PASCASARJANA Prof. Ir.Rochmadi, S.U., Ph.D. KEPALA UNIT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM INFORMASI, DAN SHE Kurnia Widiastuti, S.T., M.T. KEPALA UNIT PENELITIAN, PENGEMBANGAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN PUBLIKASI Ir. Yano Surya Pradana, S.T., M.Eng., IPM., ASEAN Eng. KEPALA UNIT PENJAMINAN MUTU DAN KOMITE KURIKULUM Ir. Djurdjani, M.S.P.,M.Eng.,PhD. KEPALA UNIT PERENCANAAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET Dr. Inggar Septhia Irawati, S.T., M.T. KEPALA UNIT KERJASAMA INTERNASIONAL Dr. Indra Perdana, S.T., MT. KEPALA UNIT PENDIDIKAN DAN KEMAHASISWAAN Dr. Eng. Herianto, ST., M.Eng. KEPALA UNIT PENGEMBANGAN USAHA, KERJASAMA DAN ALUMNI Ir. Jarot Setyowiyoto, M.Sc., Ph.D. APA ITU PPSMB KESATRIA? PPSMB Kesatria 2020 merupakan suatu acara yang diorientasikan pada pengenalan serta pembekalan bagi mahasiswa baru Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. PPSMB Kesatria 2020 dilaksanakan melalui berbagai rangkaian kegiatan yang dilakukan selama dua hari yang berperan sebagai penunjang proses pengembangan serta adaptasi mahasiswa di ruang lingkup Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Tiap bentuk kegiatan, termasuk dalam penugasan serta sesi lainnya dihadirkan dengan membawa berbagai nilai-nilai yang relevan pada masa ini terutama dalam konteks 21st Century Skills.
    [Show full text]
  • Pahlawan Nasional.Indd
    www.bacaan-indo.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com www.tedisobandi.blogspot.com Kuncoro Hadi & Sustianingsih Ensiklopedia Pahlawan Nasional www.tedisobandi.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com Ensiklopedia Pahlawan Nasional Penulis : Kuncoro Hadi & Sustianingsih Editor : Qoni Desain Cover : Aulia[r] Layout : Lendo Cetakan : 2015 ISBN : 978-602-9434-61-3 Diterbitkan Oleh : Istana Media (Grup Relasi Inti Media, anggota IKAPI) Jl. Suryodiningratan Gg. Rahmat No. 644B Mj II Rt.34/Rw.10 Mantrijeron Yogyakarta Tlp/Fax: 0274-413728 www.tedisobandi.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com Pengantar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Hero [pahlawan] berarti orang yang dihormati karena keberaniannya. Pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanan dalam membela kebenaran, seorang pejuang yang gagah berani membela kelompok atau bangsa-negaranya. Untuk itu, seorang pahlawan berhak mendapat kehormatan dengan menyandang gelar dari negara. Dalam hal ini, Kementerian Sosial Republik Indonesia memberi batasan yang jelas bahwa gelar merupakan penghargaan negara yang diberikan pemimpin negara [presiden] kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian, dharma bakti dan karya yang luar biasa kepada bangsa dan negara. Sehingga gelar pahlawan nasional merupakan gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Jadi seorang pahlawan mempunyai dua unsur penting. Pertama, tindak kepahlawanan yang berarti melakukan perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani www.tedisobandi.blogspot.com www.bacaan-indo.blogspot.com Buku Pintar Super Lengkap Pahlawan Nasional sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya.
    [Show full text]
  • Mas Marco Kartodikromo's Resistance in 1914-1926: Between
    Mas Marco Kartodikromo’s Resistance in 1914-1926: Between Indonesia’s Independence Hope and Persdelict threat Agus Sulton Hasyim Asy'ari University Abstract This research explored the traces of Mas Marco Kartodikromo’s resistance in 1914- 1926. He was a prominent figure in the Indonesian independence fighters of the 1920s. His resistance could be seen in his literary works, his articles in newspapers and his rebellion. The research methods used several stages: heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. These stages were carried out to ensure the data was valid and credible. The result of this research concluded that the resistance made by Mas Kartodikromo to the Dutch East Indies colonial government was solely to seize Indonesian independence. The struggle made him imprisoned three times (persdelict) because he resisted the authority, even to the point of being exiled to the middle of the forest of Boven Digoel. Keywords: Mas Marco Kartodikromo, independence fighter, prison Introduction Dutch East Indies is a territorial which is occupied by various races and tribes. The total area of its entire islands is 1.900.152km (34.583mi²), approximately almost 2 the same as Europe, excluding Russia. It was bordered by Strait of Malacca, South China Sea, Sulu sea (until southern Philippine), Celebes Sea (Sulawesi) and the Pacific Ocean in the North; the Pacific Ocean and New Guinea (England) in the East; Indian Ocean in the South and West (Stroomberg 2018, 4-5). That strategic sea lane became easy to access for the immigrant to set their feet in the Dutch East Indies, especially Persian, Arab, and European.
    [Show full text]