Visi Misi Sudirman Said - Ida Fauziyah

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Visi Misi Sudirman Said - Ida Fauziyah VISI MISI SUDIRMAN SAID - IDA FAUZIYAH Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 3,25 juta hektar atau sekitar 25,04 persen dari luas Pulau Jawa (1,70 persen dari luas Indonesia). Mempunyai kekayaan dari sumber daya alam yang melimpah dari laut, pegunungan, tambang dan mineral, sumber energi, dan lain-lain. Namun sayangnya, masih tersisa banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi, diantaranya; tingginya angka kemiskinan, minimnya lapangan kerja, tingginya ketimpangan pendapatan, dan tidak meratanya pembangunan antar daerah. Berangkat dari kondisi tersebut, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah meletakkan arah pembangunan Jawa Tengah Baru dalam visi, tiga misi, sembilan program strategis ( 1-3-9). visi Sudirman Said-Ida Fauziyah '. Mbangun lateng Mukti Bareng mencapai kehidupan warga Jawa Tengah yang Adil, Sejahtera, I4aju dan Beradab Misi : 1. N4ewujudkan pemerataan hasil-hasil pembangunan, mengurangi kesenjangan. 2, Memperkuat partisipasi warga dalam pembangunan, membangun sebagai gera ka n. 3. N4enjaga keberlanjutan, memelihara keseimbangan lingkungan' Sembilan Program Strategis : 1. l.4embangun kredibilitas Pemerintahan dengan meningkatkan tata kelola, integritas, dan kompetensi SKPD dan seluruh Jajaran Kepemimpinan' 2. 14endorong dan memfasilitasi tumbuhnya kader-kader pemimpin di tiga sektor; pemerintah, bisnis, dan gerakan masyarakat sipil 3, Membangun pendidikan berbasis karakter, pendidikan keahlian dan vokasi untuk menumbuhkan bakat-bakat terbaik di bidang keterampilan teknis' kepemimpinan, dan kewirausahaan 4. lvlendorong pembangunan berbasis partisipasi warga, dengan melibatkan seluas mungkin pemangku kepentingan dalam bidang; usaha, kebudayaan' konservasi lingkungan, dan kepariwisataan' 5. l,lengejar ketertinggalan pembangunan sumber daya manusia' dengan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan termasuk didalamnya perempuan, anak dan defabel. guna 6. Meningkatkan ketahanan keluarga melalui pemberdayaan perempuan menjaga kualitas generasi penerus. 7. Melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mendorong peran Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) dan melibatkan investasi BUMD dan Swasta. B. Mempercepat konektivitas antar wilayah dengan infrastruktur transpoftasi, energi dan teknologi. 9. Memajukan kualitas kehidupan nelayan, petani, industri agro dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Semarang, L7 Januari 2018 Bakal Calon Gubernur Bakal Calon Wakil Gubernur Sudlrman Sald Ida MBANGUN JATENG MUKTI BARENG URAIAN DOKUMEN SUDIRMAN SAID - IDA FAUZIYAH CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH 2018-2023 VISI MISI Halaman Kosong MBANGUN JATENG MUKTI BARENG JAWA TENGAH, TULANG PUNGGUNG REPUBLIK awa Tengah merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia dengan luas mencapai J3,25 juta hektar atau sekitar 25,04 persen dari luas Pulau Jawa (1,70 persen dari luas Indonesia). 3 Jawa Tengah secara administratif terdiri 29 Kabupaten dan 6 Kotamadya; 17 kabupaten/kota diantaranya merupakan wilayah pantai pesisir dengan 32 pulau- pulau kecil (27 diantaranya adalah kepulauan Karimunjawa). Dilihat dari aspek sejarah, Jawa Tengah pernah menjadi pusat peradaban besar diantaranya adalah Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu). Kerajaan Medang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Pada Prasasti Mantyasih tahun 907 atas nama Dyah Balitung menyebutkan dengan jelas bahwa raja pertama Kerajaan Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu) adalah Rakai Mataram Sang VISI MISI Ratu Sanjaya. Sanjaya sendiri mengeluarkan prasasti Canggal tahun 732, namun tidak menyebut dengan jelas apa nama kerajaannya. Para raja kerajaan ini banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti- prasasti yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu maupun Buddha seperti Candi Kalasan, Candi Sewu, Candi Borobudur dan Prambanan. Dimasa kerajaan Islam, Jawa Tengah menjadi pusat peradaban yang cukup penting. Setelah runtuhnya Majapahit dan mulai masuknya pedagang- pedagang dari Timur Tengah untuk berdagang 4 dan sekaligus berdakwah (1.500 M); dimulailah babak baru dakwah Islam di Jawa melalui para wali atau banyak dikenal sebagai Wali Songo. Tiga dari Wali Songo melakukan dakwah di Jawa Tengah, yaitu Sunan Kalijaga (Raden Said), Sunan Muria (Raden Umar Said putra dari Sunan Kalijaga) dan Sunan Kudus (Ja’far Shadiq putra Raden Usman Haji yang dikenal juga dengan sebutan Sunan Ngudung). Dari dakwah sunan-sunan tersebut, kemudian lahirlah Kerajaan Islam pertama di Indonesia yaitu Kesultanan Demak (1500-1550 M). Kesultanan Demak merupakan kerajaan Islam yang terbesar dan pertama di pesisir pantai utara Jawa. Sebelumnya kerajaan ini adalah bagian dari kerajaan Majapahit. Setelah datang dan masuknya ajaran Islam juga dimulainya masa kemunduran Majapahit, Demak MBANGUN JATENG MUKTI BARENG kemudian berubah sebagai basis penyebaran ajaran Islam di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia dari kerajaan Demak adalah berdirinya Masjid Agung Demak. 5 Bendera Kesultanan Demak Dimasa pergerakan kemerdekaan Indonesia, Jawa Tengah juga memberi kontribusi yang cukup besar lahirnya Indonesia. Di Surakarta, Jawa Tengah, 16 Oktober 1905 lahirlah Sarekat Dagang Islam (SDI) yang merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh Haji Samanhudi, dengan tujuan awal untuk menghimpun para pedagang pribumi Muslim (khususnya pedagang batik) agar dapat bersaing dengan pedagang- pedagang besar Tionghoa. SDI merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama Islam dan perekonomian rakyat sebagai dasar penggeraknya. Di bawah pimpinan H. Samanhudi, perkumpulan ini ber- kembang pesat hingga menjadi perkumpulan VISI MISI yang berpengaruh. R.M. Tirtoadisurjo pada ta- hun 1909 mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Batavia. Pada tahun 1910, Demikian pula, H.O.S. Tjokroaminoto mendirikan organisasi serupa di Surabaya tahun 1912. Tjokroaminoto kemudian dipilih menjadi pemimpin, dan mengubah nama SDI menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912. Pengubahan ini dilakukan agar organisasi tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang lain seperti politik. Dari Jawa Tengah juga lahir 32 tokoh-tokoh besar yang oleh negara kemudian diakui dan diberi 6 anugrah sebagai Pahlawan Nasional antara lain: Nyi Ageng Serang (1752-1828), Ahmad Rifa’i (1786- 1870), Ahmad Yani (1922-1965), Alimin (1889- 1964), Cipto Mangunkusumo (1886-1943), Gatot Subroto (1907-1962), Usman Janatin (1943-1968), Jatikusumo (ejaan lama: Harjo Djatikoesoemo; 1917- 1992), Kartini (1879-1904), dan lain-lain. Melihat fakta sejarah tersebut Jawa Tengah mempunyai posisi strategis bagi republik sebagai tulang punggung; maka keberhasilan pembangunan Jawa Tengah akan berimplikasi kuatnya republik dan juga sebaliknya. MBANGUN JATENG MUKTI BARENG LATAR BELAKANG 1. Potensi Memajukan Jawa Tengah ilayah Jawa Tengah memiliki Kondisi topografi beraneka ragam, meliputi daerah Wpegunungan dan dataran tinggi yang membujur sejajar dengan panjang pulau Jawa di bagian tengah; dataran rendah yang hampir tersebar di seluruh Jawa Tengah; dan pantai yaitu pantai Utara dan Selatan. Jawa Tengah juga memiliki enam gunung berapi yang aktif, sehingga memiliki tingkat 7 kerentanan terhadap bahaya bencana vulkanik tinggi, sehingga memerlukan pengawasan terus menerus. Dengan beragamnya kondisi topografis Jawa Tengah tersebut, memberikan potensi yang berlimpah juga bagi Jawa Tengah baik dari sektor kelautan, pertanian, perkebunan dan lain-lain. Berikut beberapa potensi sebagai modal Jawa Tengah untuk menjadi lebih baik. VISI MISI A. Pertanian dan Perkebunan § Luas panen padi sawah di Jateng mencapai 1,84 juta hek-tar dengan produksi 11 juta ton (2016). § Luas panen jagung mencapai 542.804 hektar dengan pro-duktivitas 3.212 391 ton dan kedelai mencapai 70.629 hektar dengan produksi mencapai 129.794 ton (2016) § Produksi hortikultura di Jawa Tengah di dominasi oleh tanaman sayuran semusim yaitu bawang merah 3,76 juta kuintal, kentang 1,24 juta kuintal, kubis 1,08 juta kuintal dan 589,66 ribu kuintal dan 8 cabe besar mencapai 347,71 ribu kuintal (BPS, 2014). Kabupaten penyangga adalah Brebes, Wonosobo, Temanggung dan Banjarnegara. § Selain pertanian tanaman pangan, Jawa Tengah merupakan penghasil tembakau terbesar kedua setelah Jawa Timur dengan luasan produksi mencapai 43,3 ribu hektar dengan produktivitas 31,7 ribu ton atau 19,3% dari produksi nasional. § Tanaman ekonomis tinggi yang potensial di Jawa Tengah adalah kopi. Dimana lahan produksi kopi di Jawa Tengah terus meningkat setiap tahun, sampai dengan tahun 2017 luas produksi kopi di Jawa tengah mencapai 38,9 ribu hektar dan produktivitasnya mencapai 21.6 ribu ton. MBANGUN JATENG MUKTI BARENG B. Kelautan dan Perikanan, Jawa Tengah memi-liki panjang garis pantai 741,49 km, dengan rincian pantai utara 557,39 km dan pantai selatan 184,10 km. Potensi perikanan laut cukup besar, yang tersebar disebanyak 17 kabupaten/kota. Dengan 32 pulau-pulau kecil (27 di antaranya di kepulauan Karimunjawa). Jawa Tengah memiliki 32 pantai wisata, diantaranya menghampar 10.718 hektar hutan bakau pelindung pesisir, penyimpan aneka fauna dan flora. Jumlah rumah tangga perikanan tangkap di Jawa Tengah tahun 2014 untuk perikanan laut sebanyak 9 22.537 dan untuk perairan umum sebanyak 35.368. Produksi perikanan tangkap untuk perikanan laut tahun 2014 dan 2015 masing- masing sebesar 236.761 ton dan
Recommended publications
  • Officieren Van De Militaire School
    367 BIJLAGE X (SIAPA DIA, WHO'S WHO )1) Bijvoegsel 1Inlandse officieren van de militaire school. Bijvoegsel 2(Aspirant-)officieren van KMA-Breda. Bijvoegsel 3(Aspirant-)officieren van de Hoofd Cursus. Bijvoegsel 4Aspirant-officieren van KMA-Bandoeng. Bijvoegsel 5Inheemse officieren van gezondheid. Bijvoegsel 6Aspirant-officieren van het CORO. Bijvoegsel 7Aspirant-officieren van de Inheemse Militie. Bijvoegsel 8Aspirant-officieren van de ML-KNIL. Bijvoegsel 9Andere vooroorlogse en oorlogs-opleidingen. Bijvoegsel 10De opleidingen van de SROI en het OCO. Bijvoegsel 11Officieren van andere na-oorlogse opleidingen. Bijvoegsel 12De reserve-legerpendeta en -legerpredikanten. 1) De informatie in de volgende bijvoegsels is in hoofdzaak afkomstig uit stamboeken, persoonsdossiers, archiefonderzoek en interviews. 368 BIJVOEGSEL 1 BIJ BIJLAGE X: INLANDSE OFFICIEREN * naam (geboortedatum) ** in werkelijke dienst (rang bij pensioen) *** overleden vóór 17-8-'45? (overleden) [wel/niet bij skn RI] * 1. ASMINO. (11-4-1891) ** 1-7-1910 (-) *** ? [-] 10-10-1913 inlands tlnt infanterie. Geplaatst bij diverse bataljons op Java. Ontslag niet op eigen verzoek per 29-1-1917. 2. HOLLAND SOEMODILOGO, Raden Bagoes (SOENDJOJO, Raden .). (12-6-1890) 1-7-1909 (kapt) - (okt 1945) [+] 22-10-1914 inlands tlnt infanterie, 22-10-1917 inlands elnt, 31-7-1925 opgenomen in de ranglijst der Europese officieren. Onderwierp zich 11-8-1926 aan het voor Europeanen vastgestelde burgerlijk- en handelsrecht, waarbij hij de geslachtsnaam Holland Soemodilogo aannam onder toevoeging van zijn toenmalige titel Raden Bagoes . Juni 1927 aangesteld als wervingsofficier van de II e Divisie. 27-9-1927 kapt. 31-7-1935 op verzoek e.o.. Kwam als niet-reserveplichtig gepensioneerd officier bij de algemene mobilisatie weer in dienst.
    [Show full text]
  • Pandangan Politik Soekarno Dalam Membangun Masjid Istiqlal
    PANDANGAN POLITIK SOEKARNO DALAM MEMBANGUN MASJID ISTIQLAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum) Oleh: Achmad Rizki Nugraha NIM: 106022000894 PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H./ 2011 M. PANDANGAN POLITIK SOEKARNO DALAM MEMBANGUN MASJID ISTIQLAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum.) Oleh : Achmad Rizki Nugraha NIM : 106022000894 Pembimbing : Prof. Dr. H. Budi Sulistiono, M.Hum. NIP : 19541010 198803 1 001 PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2011 M/1432 H PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul PANDANGAN POLITIK SOEKARNO DALAM MEMBANGUN MASJID ISTIQLAL telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 4 Januari 2011. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) pada Program Studi Sejarah Peradaban Islam. Jakarta, 4 Januari 2011 SIDANG MUNAQASYAH Ketua Merangkap Anggota Sekertaris Merangkap Anggota Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, MA. Sholikatus sa’diyah, M.Pd NIP: 19591222 199103 1 003 NIP: 19750417 200501 2 007 Anggota, Penguji Pembimbing Drs. Tarmizy Idris, MA. Prof. Dr. H. Budi Sulistiono, M.Hum. NIP : 19601212 199003 1 003 NIP : 19541010 198803 1 001 LEMBAR PERNYATAAN Dengan saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi/tesis/disertasi merupakan hasil karya saya yang telah diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata1 /strata 2/ strata 3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
    [Show full text]
  • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: Hk.01.07/Menkes/44/2019 Tentang Tim Kesehatan Haji Indonesia Tahun 1440 H/2019 M
    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: HK.01.07/MENKES/44/2019 TENTANG TIM KESEHATAN HAJI INDONESIA TAHUN 1440 H/2019 M DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji di kelompok terbang (kloter), perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Penetapan Tim Kesehatan Haji Indonesia Tahun 1440 H/2019 M. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4845) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2009 tentang Penetapan Paraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perubahan atas - 2 - Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5036); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
    [Show full text]
  • DEMOKRASI DALAM SEJARAH MILITER INDONESIA Kajian Historis Tentang Pemilihan Panglima Tentara Pertama Pada 1945 Widyo Nugrahanto
    Sosiohumaniora - Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 20, No. 1, Maret 2018: 78 - 85 ISSN 1411 - 0903 : eISSN: 2443-2660 DEMOKRASI DALAM SEJARAH MILITER INDONESIA Kajian Historis Tentang Pemilihan Panglima Tentara Pertama Pada 1945 Widyo Nugrahanto dan Rina Adyawardhina Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran E-mail: [email protected] ABSTRAK, Penelitian ini berjudul Demokrasi dalam Sejarah Militer Indonesia; Kajian Historis Tentang Pemilihan Panglima Tentara Pertama pada 1945. Penelitian ini adalah tentang bagaimana Soedirman terpilih sebagai Panglima Tentara Indonesia yang pertama. Begitu juga bagaimana cara pemilihannya sehingga Soedirman terpilih dan Oerip Soemohardjo terpilih mendampinginya sebagai kepala staf. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah. Metode Sejarah terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber-sumber penelitian ini menggunakan koran-koran sezaman, majalah sezaman, buku, dan jurnal. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa terpilihnya Soedirman (Panglima Tentara) dan Oerip Soemohardjo (kepala Staf Tentara) merupakan cara-cara demokrasi langsung yang dilaksanakan pertama kali setelah Indonesia meredeka. Uniknya adalah cara ini justru digunakan oleh tentara dalam pemilihan panglima tertingginya. Kata kunci: Panglima, TNI, Demokrasi. DEMOCRACY IN INDONESIAN MILITARY HISTORY Historical Study about the Election of the First Army Commander in 1945 ABSTRACT, The main subject this study is election the first commander of Indonesia’s Military. In this case, Soedirman chose as Military Commander and Oerip Soemohardjo as Chief of Staff. Study emlpoys a Historical Method, which consists of four stage: Heuristic, Critic, Interpretation, Historiography. The study utilize some sources such as newspaper, magazine, book, and journal. Main finding of this study are the election applied a direct democratic system.
    [Show full text]
  • Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2019
    PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI PAHLAWAN TAHUN 2019 A. PENDAHULUAN ͳͲ ͳͻͶͷ Ǥ ǫ Ǥ ͳͻͶͷ ǡ Ǥ Ǥ ǡ Ǥ Ǥ “Aku Pahlawan asa ni ǡ ʹͲͳͻ ”, diharapkan setiap ǦǤ ǡ Ǥ ǡ Ǧ ǡ ǡǡ Ǥ Ǥ Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan 2019 Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan 2019 1 B. DASAR HUKUM ͳǤ ǦǣͻʹͲͳͷǤ ʹǤ Ǧ ǣ ͳͳ ʹͲͲͻ Ǥ ͵Ǥ Ǧ ʹͲʹͲͲͻ ǡ Ǥ ͶǤ ǣʹͷʹͲͲͲ Ǥ ͷǤ ǣ͵ͷʹͲͳͲ ǦǣʹͲʹͲͲͻ ǡ ǡ ͸Ǥ Ǥ ͵ͳ͸ ͳͻͷͻ Ǧ Ǥ ͹Ǥ ǣʹʹ͹ͳͻ͸͵ Ǥ ͺǤ ǣʹʹͺͳͻ͸͵ Ǥ ͻǤ ǣ ͸ͷ ͳͻͻͻ Ǧ Ȁ Ȁ Ǥ ͳͲǤ ǣͲͻʹͲͲͷǡ ǡ ǡ ǡ Ǥ ͳͳǤ ȀǣǦ͵ʹͻȀǦ ȀͺȀ ͹Ͷ ͳʹ ͳͻ͹Ͷ Ǥ ͳʹǤ ǣ Ǥ͵ǦͶͺȀͳͲͺ ͳͻ͹ͷ ͳͶ ͳͻ͹ͷ ͳͲ Ǥ ͳ͵Ǥ ǡ ǣͳͳͳͻ͹ͷǡǣ ͸ȀͶȀͳͻ͹ͷ ǣ Ȁ͵ǦͳǦʹ͸Ȁͷ͸ ʹͻ ͳͻ͹ͷ Ǧ Ǥ ͳͶǤ ǣʹʹȀ Ȁͳͻͻ͹ǡͳ͵ ͳͻͻ͹ ǡ Ǥ ͳͷǤ ͳͶʹͲͳ͹ Ǥ 2 Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan 2019 ͳ͸Ǥ ǣ ͳͲͳȀ ȀʹͲͳͻ ʹͲ ʹͲͳͻ ʹͲͳͻǤ ͳ͹Ǥ ǣ ǦͲ͹͸ͷ͸ȀȀͳͻͳͲͳͲ ͳͲ ʹͲͳͻ ʹͲͳͻ ͳͺǤ ǣ ͲͲ͵ǤͳȀͳͳͲ͵ʹȀ Ͳͺ ʹͲͳͻ C. MAKSUDǤ DAN TUJUAN ͳǤ ǣ Ǥ ʹǤ ǣ Ǥ ǦǤ Ǥ Ǧ ǡ Ǥ D. ALTERNATIF Ǥ TEMA Ǥ “ AKU PAHLAWA “ E. PENYELENGGARAAN 1. Kepanitiaan a. Di Pusat Ȁ ǡ b. DiǤ Daerah Ȁ Ȁ c. DiǤ Luar Negeri Ǥ Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan 2019 Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Pahlawan 2019 3 2. Organisasi Penyelenggara di Pusat a. Susunan Organisasi dan Tugas Panitia Pusat Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2019, yaitu sebagai berikut
    [Show full text]
  • The 1St ASMIHA Digital Conference 23‐25 October 2020 Abstracts
    Indonesian Journal of Cardiology Indonesian J Cardiol 2020:41:suppl_A pISSN: 0126-3773 / eISSN: 2620-4762 doi: 10.30701/ijc.1075 The 1st ASMIHA Digital Conference 23‐25 October 2020 Abstracts: Case Reports Indonesian Journal of Cardiology Indonesian J Cardiol 2020:41:suppl_A pISSN: 0126-3773 / eISSN: 2620-4762 doi: 10.30701/ijc.1075 1. Challenging Case of Cardiac Arrest due to Pure Inferior STEMI with Bad Comorbidities: A Case Report I. Sabrina1, M. R. Felani2, I. A. Siregar3 1Faculty of Medicine, Trisakti University, Jakarta, Indonesia; 2Department of Cardiology and Vascular Medicine, University of Indonesia, Jakarta, Indonesia; 3Departement of Cardiology, Dr. Mintohardjo Naval Hospital, Jakarta, Indonesia Background: Cardiac arrest is the worst complication that can occur in ACS. Myocardial infarction causes conductivity disturbances of myocardial electric potential, thus often triggered malignant arrhythmias lead to cardiac arrest. However, malignant arrhythmias are not always present in all types of ACS, depends on the infarction areas, so that patient with pure STEMI inferior rarely presents with malignant arrhythmias caused by ACS itself. Case illustration:65‐Year‐Old patient presented into ER with worsening squeezing chest pain since 5 hours before admission. He had any similar complaint before and ever refused to get CAG previously. He had uncontrolled hypertension and Type‐2 DM. On physical examination, we obtained BP 125/70 mmHg, HR 72 bpm, RR 20 x/min, afebrile, and SpO2 98%, crackles (+), with normal in other general physical examination. 12‐lead ECG showed pure Inferior STEMI, no Posterior or RV involvement. Echocardiography showed LVEF 45% and diastolic dysfunction, RMWA (+), and moderate MR.
    [Show full text]
  • Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
    PEREMPUAN DALAM GERAKAN KEBANGSAAN Triana Wulandari Hilmar Farid Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan Triana Wulandari Pengantar : Sri Margana Prakata Penulis : Triana Wulandari Sekapur Sirih : Hilmar Farid Desain Sampul : Ruhtata Tata-Letak : Tim Redaksi Penerbit Cetakan I: November 2017 Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Wulandari, Triana. Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan. xxxii + 312 hlm.:15,5 x 23 cm ISBN :978-602-72017-7-4 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa seizin tertulis dari Penerbit. Isi di luar tanggung jawab percetakan Sekapur Sirih Oleh:Oleh: Dr. Hilmar Hilmar Farid Farid DirjenDirektur Kebudayaan Jenderal Kemendikbud Kebudayaan RI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia BERBICARA tentang gerakan kaum perempuan, di ujung dunia mana pun, selalu menjadi tema perbincangan yang menarik dan hangat. Bukan saja karena sisi “perempuan”-nya, melainkan lebih karena isu-isu yang diusungnya senantiasa menjadi titik perbincangan menarik di tengah dunia yang didominasi kuasa lelaki ini. Di Indonesia sendiri gerakan kaum perempuan sudah dimulai sejak awal, sejak jaman kolonialisme, bahkan jauh sebelum berdirinya negara Republik Indonesia. Nama-nama seperti Ken Dedes, Tribuana Tunggadewi, Roro Jonggrang, dan lain-lain sudah cukup populer sebagai perempuan legendaris yang menurut beberapa tafsir sejarah –meski perlu dikaji lebih serius—sedikit banyak dapat terhitung sebagai pergerakan perempuan kala itu. Di jaman modern, gerakan kaum perempuan menjadi semakin terorganisir, terstruktur, dan massif, mulai dari era Kartini hingga era reformasi terkini. Sudah banyak hasil yang terlihat dan bisa dinikmati dari gerakan perempuan berabad-abad lamanya itu. Namun demikian, dalam konteks sejarah perjuangan bangsa, peran kaum perempuan kerap diabaikan, bahkan dipandang sebelah mata.
    [Show full text]
  • Tesis Analisis Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dengan
    TESIS ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PADA RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN) Diajukan Oleh: ZAKARIA ANSHORI 16440019 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2018 TESIS ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PADA RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN) TESIS Untuk memperoleh Gelar Magister Dalam Program Studi Magister Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Oleh: ZAKARIA ANSHORI 16440019 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2018 ii ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PADA RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN) “Untuk memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Magister Akuntansi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya” Tanggal 16 Agustus 2018 Oleh: ZAKARIA ANSHORI 16440019 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2018 iii Lembar Pengesahan TESIS TELAE DISETUJUI TANGGAL 14 AGUSTTIS 2OI8 Pembimbing i Pembitrtbing II '--'W^*- Dr. Trntri Bararoh, Sll, U.Si. Nl. tk Drs. Ec. Ru i Pratono, Ali, MM, CA, CMPA Mengetahui Ketua Progam Studi Magister Al<untansi Iakultas Ekonomi dan Bisnis Univercitas Wijaya Kusuma Surabaya Dr. l'antri BaIaroh, Sla, \l.Si, M.,\h iv Tesis ini telah diuji dan dinilai Oleh panitia penguji pada Progam Pascasat'ana Universitas Wiiaya Kusurna Surabaya Pada tanggal 16 Agustus 2018 Panitia Pengrji . Ir, Ismanto IIadi S., M.Si Anggota ,VL\L I Lilik Pirmaningsih, Ak, M.Ak, CA I)r's. llc. Rutli o, IM, Ak, CA Tosis ini telah ditedma sebagai salah sat[ persyaratan Untuk memperoleh gela. Magiste.
    [Show full text]
  • Perjuangan Nyi Ageng Serang Dalam Perang Diponegoro 1825-1830 M
    PERJUANGAN NYI AGENG SERANG DALAM PERANG DIPONEGORO 1825-1830 M SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Disusun Oleh: ELICE DELVIZA AKMAR NIM. 14120105 JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2019 ii iii iv MOTTO “Yang terpenting jadilah pahlawan dalam kehidupanmu, bukan korban.” Nora Ephron v HALAMAN PERSEMBAHAN Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas Berkah, Rahmat, serta Karunia yang diberikan-Nya, karya sederhana ini aku persembahkan kepada: Almamater Tercinta: Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kedua orang tua tercinta, adikku dan keluarga besar yang tercinta. Terimakasih atas segala doa dan dukungan yang selalu diberikan untuk saya Sahabat-sahabat yang selalu memberikan motivasi hingga karya sederhana ini dapat saya persembahkan untuk kalian vi ABSTRAK Judul : Perjuangan Nyi Ageng Serang dalam Perang Diponegoro 1825-1830 Perang Diponegoro adalah salah satu peristiwa besar dalam sejarah bangsa Indonesia, yang mana Perang Diponegoro atau Perang Jawa ini merupakan perang yang terjadi disebagian besar wilayah Jawa pada tahun 1825-1830. Banyak sekali penulisan sejarah yang menceritakan perjuangan kaum laki-laki dalam Perang Diponegoro ini, misalnya kisah Pangeran Diponegoro, Sentot Ali Basya dan Kiyai Mojo, namun sangat minim sekali penulisan sejarah berkaitan dengan keterlibatan kaum perempuan dalan Perang Diponegoro. Padahal keterlibatan kaum perempuan dalam perang tersebut sangat banyak, salah satu tokohnya adalah Nyi Ageng Serang, sosok perempuan yang terlibat langsung dalam Perang Diponegoro, dan dikenal sangat berbahaya bagi pihak kolonial Belanda. Kajian ini difokuskan pada konstribusi perjuangan Nyi Ageng Serang dalam Perang Diponegoro.
    [Show full text]
  • Region Kabupaten Kecamatan Kelurahan Alamat Agen Agen Id Nama Agen Pic Agen Jaringan Kantor
    REGION KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN ALAMAT AGEN AGEN ID NAMA AGEN PIC AGEN JARINGAN_KANTOR CENTRAL JAVA 2 58254 NGAWEN SAMBONGREJO SAMBONGREJO RT004 RW001 213FD0103P000102 BATA SAMSUDIN MUGIYONO PENSION BLORA CENTRAL JAVA 2 BANJAREJO BANJAREJO SUMBERAGUNG SUMBERAGUNG 213FD0104P010018 AGEN AHMAD ASYARI AHMAD ASYARI PENSION BLORA CENTRAL JAVA 2 BANYUMAS PEKUNCEN BANJARANYAR JL RAYA AJIBARANG-TEGAL KM 04 213FF0110P005084 YUSFI WAWAN SEPRIYADI YUSFI WAWAN SEPRIYADI KCP UMK BREBES CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR BANDAR DK BANDAR UTARA 213FG0106P010018 PARIXESIT CELL AHMAD YASIN KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR BANDAR DK KAUMAN 213FG0106P005129 BENGKEL KREATIVE MONTOR MOHAMMAD YAHYA KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR BANDAR DS BANDAR RT 001 RW 003 213FG0106P000070 32 CELL HERU PURNAWAN KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR BATIOMBO DK BATIOMBO 213FG0106P000111 BAPAK JALIL JALIL KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR BATIOMBO DK PADUREKSO 213FG0104P005112 SHAFA CELL JUMINI KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK . GERDU RT 003 RW 001 213FG0106P000103 COMUNITY CELL TRI MULYO KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK GERDU RT 002 RW 001 DS KLUWIH 213FG0107P000119 MIE AYAM KLUWIH JANI AMIRIN KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK GERDU RT 002 RW 001 DS. KLUWIH BANDAR 213FG0106P000101 QIKY MOBILE MARWANTO KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK GERDU RT 005 RW 001 DS KLUWIH 213FG0107P000109 TOKO GRIYA CELL ANIK KURNIASIH KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK GERDU RT 012 RW 001 DS KLUWIH 213FG0107P000105 JAJANAN BANG NAS NASIIN KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK SIPULE RT 007 RW 006 DS KLUWIH 213FG0107P000120 WARUNG MBAK IS ISTIRAHAYU KCP UMK KENDAL CENTRAL JAVA 2 BATANG BANDAR KLUWIH DK.
    [Show full text]
  • Han Bing Siong Captain Huyer and the Massive Japanese Arms Transfer in East Java in October 1945
    Han Bing Siong Captain Huyer and the massive Japanese arms transfer in East Java in October 1945 In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 159 (2003), no: 2/3, Leiden, 291-350 This PDF-file was downloaded from http://www.kitlv-journals.nl Downloaded from Brill.com10/07/2021 03:57:08AM via free access HAN BING SIONG Captain Huyer and the massive Japanese arms transfer in East Java in October 1945 The interested layman surveying the historiography of Indonesia in the period immediately following the surrender of Japan will soon be struck by the obvious anti-Japanese bias of most Dutch historians (for examples see Han Bing Siong 1996,1998, 2000, and 2001b). Many of them interpret the part played by the Japanese in events in the post-surrender period negatively, as being antagonistic to the Dutch and supportive of the Indonesian cause. And where the Japanese did fight against the Indonesians and protected the Dutch, these authors often trivialize the Japanese actions and describe them as being too hesitant and ill-timed, as being inspired by concern for their own safety or by vindictiveness, or as following on direct orders from the Allied authorities. A few exceptions aside - such as the diaries or memoirs of H.E. Keizer-Heuzeveldt (1982:77), J. van Baal (1985:368, 1989:512), and G. Boissevain and L. van Empel (1991:305), and several other contemporary publications - there is a noticeable reluctance to acknowledge that Dutch people in some cases in fact owed their lives to the Japanese.1 This is curious, as many of these Dutch historians belong to a younger generation or have 1 According to Wehl (1948:41) the situation in Bandung especially was very dangerous for the Dutch.
    [Show full text]
  • The Appearances of Museum Sonobudoyo and Monumen Yogya Kembali, Yogyakarta
    POLITICS AT THE MUSEUM: THE APPEARANCES OF MUSEUM SONOBUDOYO AND MONUMEN YOGYA KEMBALI, YOGYAKARTA Sektiadi 3 Email: [email protected] ABSTRACT Museum was a man-made thing, a culture. This situation made the museum polluted with many tension, especially for the museum founded or managed by the government. This paper tried to evaluate the appeareance of the State Museum of DIY "Sonobudoyo" as a general museum and Jogja Kembali Monument as a tematic museum, and found some political aspects involved in their buildings, collections, exhibitions and other things. Keywords: museum, appeareance, architecture, exhibition, politics ABSTRAK ASPEK POLITIK MUSEUM: PENAMPILAN DI MUSEUM SONOBUDOYO DAN MUSEUM YOGYA KEM BALI, YOGYAKARTA Sebagai suatu hasil budaya, museum bukanlah suatu yang bebas nilai, terlebih untuk museum yang didirikan atau dikelola oleh pemerintah. Baik museum umum maupun museum tema tertentu, dalam hal ini Museum Negeri Provinsi DIY "Sonobudoyo" dan Museum Monumen Yogya Kembali, memiliki tujuan-tujuan yang tersirat baik dari pemilihan gedung, pemilihan koleksi pamer, tata pamer, maupun kelengkapan-kelengkapan lainnya. Makalah ini mengevaluasi penampilan kedua museum tersebut untuk melihat aspek politik yang terkandung di dalamnya. Kata kunci: museum, penampilan, bangunan, pameran, politik INTRODUCTION In Indonesia, it was seemed that museum is not an interesting place. Museums collected some old things, such as Prehistoric artifacts, statues from the Hindu-Buddhist culture and old wayang puppets. Those things were in dirty condition, dull, and displayed in boring configuration. The walls 3 Department of Archaeology, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 'Bui.aliaAr&owgi. '\To(31 ".EdinNo. 2 / NO'Vmt~T 20J1 of the museum buildings were covered by some huge dark vitrines with the collections stored inside with a small label.
    [Show full text]