ANALISIS KOMPARATIF PERFORMANCE FINALIS RISING STAR INDONESIA MUSIM 1 Oleh : Ajimat
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015 ANALISIS KOMPARATIF PERFORMANCE FINALIS RISING STAR INDONESIA MUSIM 1 Oleh : Ajimat ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan performance penyanyi para finalis kontestan rising star Indonesia musim 1. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan pendekatan kuantitatif dan pengujian Hipotesis. Dengan teknik library research. Teknik penentuan sampel dengan sampel jenuh dimana semua anggota populasi adalah sampel yaitu sebanyak 14 finalis. Teknik analisis data yang digunakan analisis varians klasifikasi tunggal (one way anova). Dari hasil Pengujian dan analisis diperoleh harga F hitung lebih kecil dari pada F tabel (2,26 < 3,24). Sehingga hipotesis nol yang diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan performance para finalis baik pada babak audisi langsung, babak duel dan babak final duel. Kata Kunci : Rising Star Indonesia, performance, anova. PENDAHULUAN berasal dari pemanfaatan kreatifitas, gagasan orisinal, keterampilan, dan bakat LATAR BELAKANG individu untuk menciptakan kesejahteraan Derasnya arus globalisasi telah serta lapangan pekerjaan melalui memaksa setiap negara untuk melakukan penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi berbagai upaya dalam rangka dan daya cipta. meningkatkan daya saing. Setiap negara Berdasarkan pemetaan yang telah berupaya untuk memunculkan keunggulan dilakukan oleh departemen perdagangan produk yang dihasilkan oleh bangsanya. republik Indonesia, salah satu bentuk Begitu pula dengan Indonesia, industri industri kreatif adalah musik. Segala kreatif adalah salah satu industri yang kegiatan yang berhubungan dengan menjadi prioritas dalam upaya indonesia komposisi, pertunjukkan, produksi dan menyongsong pasar global khususnya reproduksi serta distribusi rekaman suara Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). dikategorikan sebagai musik. Muncul Menurut Perpres RI nomor 70 berbagai kegiatan yang diselenggarakan tahun 2012 tentang perubahan kedua atas oleh berbagai stasiun radio dan televisi peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 sebagai upaya untuk memberikan hiburan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah, bagi masyarakat dan memajukan industri industri kreatif adalah industri yang musik nasional seperti Indonesian idol, 58 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015 akademi fantasi, rising star Indonesia dan TUJUAN PENELITIAN lain sebagainya. Rising star indonesia Tujuan penelitian ini adalah untuk adalah ajang pencarian bakat dan mengetahui perbedaan performance finalis kompetisi menyayi yang pertama di rising star Indonesia musim 1 pada saat indonesia dimana masyarakat dapat audisi langsung, babak duel dan final duel. menilai dengan menggunakan ponsel pintar. TINJAUAN TEORETIS 1. Kompetisi Rising Star Indonesia Berdasarkan hal tersebut, maka musim 1 penulis tertarik untuk melakukan Rising Star Indonesia adalah acara penelitian yang berjudul “ANALISIS realitas kompetisi menyanyi dan ajang KOMPARATIF PERFORMANCE pencarian bakat Indonesia yang mulai FINALIS RISING STAR INDONESIA mengudara di stasiun TV RCTI pada MUSIM 1” tanggal 28 Agustus 2014. Acara ini PEMBATASAN MASALAH diadaptasi dari kompetisi menyanyi Mengingat keterbatasan peneliti Amerika Serikat berjudul Rising Star, baik waktu, tenaga, maupun biaya, maka yang ditayangkan oleh ABC. Format pada penelitian ini peneliti memberikan pembatasan permasalahan pada perbedaan program ini adalah dengan cara performance finalis dalam ajang kompetisi mengajak pemirsa untuk memilih dan pencarian bakat Rising Star Indonesia kontestan melalui aplikasi telepon musim 1 dari mulai audisi langsung, babak pintar (Wikipedia, 2014). duel hingga final duel. Dalam kompetisi menyanyi rising star, dewan juri adalah para pakar PERUMUSAN MASALAH musik dan selebritas serta pemirsa di Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka untuk rumah. Para juri dapat memberikan mencegah terjadinya kerancuan dalam penilaian yang akan menentukan pembahasan, perlu penulis berikan suatu persentase perolehan kontestan, perumusan masalah bagaimana perbedaan dimana bagi peserta yang memiliki performance finalis rising star Indonesia persentase tinggi dibandingkan musim 1 pada saat audisi langsung, babak duel dan final duel? 59 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015 Gomes (2003), menyatakan bahwa kontestan lain akan dapat lolos ke babak selanjutnya. kinerja adalah catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau 2. Performance aktivitas selama periode waktu tertentu. Rivai dan Basri (2005), Menurut kamus besar bahasa mendefinisikan kinerja sebagai hasil atau Indonesia (2008), kinerja dapat diartikan tingkat keberhasilan seseorang secara sebagai sesuatu yang dicapai, prestasi yang keseluruhan selama periode tertentu di diperlihatkan, dan kemampuan kerja. dalam melaksanakan tugas dibandingkan Mink (1993) mengemukakan dengan berbagai kemungkinan, seperti pendapatnya bahwa individu yang standard hasil kerja, target, atau sasaran memiliki kinerja yang tinggi memiliki atau kriteria yang telah ditentukan terlebih beberapa karakteristik, yaitu : dahulu. Jika dilihat dari asal katanya, maka 1) Berorientasi pada prestasi kata kinerja berasal dari Bahasa Inggris, 2) Memiliki percaya diri performance dengan kata “ to perform “ 3) Berpengendalian diri dengan beberapa “entries” yaitu: (1) 4) Kompetensi melakukan, menjalankan, melaksanakan Hasibuan (2001), mengemukakan (to do or carry out, execute) : (2) kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil memenuhi atau melaksanakan kewajiban kerja yang dicapai seseorang dalam suatu niat atau nazar (to discharge of melaksanakan tugas - tugas yang fulfill, as vow); (3) melaksanakan atau dibebankan kepadanya yang didasarkan menyempurnakan tanggung jawab (to atas kecakapan, pengalaman dan execute or complete an understaking) ; dan kesungguhan serta waktu. (4) melaksanakan sesuatu yang diharapkan Sulistiyani dan Rosidah (2003), oleh seseorang atau mesin (to do what is mengatakan bahwa Kinerja seseorang expected of a person machine). 60 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015 merupakan kombinasi dari kemampuan, Dengan adanya berbagai atribut usaha dan kesempatan yang dapat dinilai yang melekat pada individu, akan dapat dari hasil kerjanya. membedakan individu satu dengan yang Rivai (2004), mengemukakan lainnya. Kelompok variabel ini merupakan kinerja sebagai perilaku yang nyata yang kecakapan untuk menyelesaikan tugas- ditampilkan setiap orang sebagai prestasi tugas yang telah ditentukan (capacity to kerja yang dihasilkan oleh sesuai dengan perform). Variabel ini terdiri dari: perannya dalam perusahaan. a) Karakteristik demografi, misalnya, Dari pengertian diatas maka dapat umur, jenis kelamin. disimpulkan bahwa kinerja penyanyi b) Karakteristik kompetensi misalnya: finalis rising star Indonesia musim 1 bakat kecerdasan, kemampuan dan adalah keseluruhan upaya dalam keterampilan menyajikan suatu hiburan bagi c) Karakteristik psikolog, yaitu nilai-nilai penikmatnya yang didasarkan pada yang dianut sikap dan kepribadian. kemampuan olah suara, olah gerak, dan 2) Kemauan Untuk Bekerja olah jiwa. Dengan berbagai atribut yang melekat pada individu menunjukan adanya a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi kesempatan yang sama untuk mencapai Kinerja suatu prestasi, namun untuk mencapai Menurut Schermerhorn, Hunt, dan suatu prestasi kerja yang tinggi Osborn (1991), terdapat tiga kelompok memerlukan suatu usaha ataupun variabel yang dapat menentukan kinerja kemampuan serta motivasi yang tinggi yaitu: pula. Karena motivasi kerja merupakan 1) Atribut Individu suatu kekuatan individu yang dapat 61 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015 memacu usaha kerja, serta dapat keluarga, pengalaman kerja, tingkat memberikan suatu arah dan ketekunan. sosial dan demografi seseorang. 3) Dukungan Organisasi 2) Faktor psikologis : persepsi, peran, Dalam pencapaian kinerja yang sikap, kepribadian, motivasi dan tinggi diperlukan juga adanya dukungan kepuasan kerja. atau kesempatan dari organisasi karena 3) Faktor organisasi : struktur jika terjadi suatu situasi dan kondisi yang organisasi, desain pekerjaan, memiliki beberapa keterbatasan, maka kepemimpinan, sistem akan sulit untuk mencapainya, misalnya penghargaan (reward system). waktu pekerjaan terbatas, tidak memadainya anggaran, kurang lengkapnya b. Pengukuran Kinerja peralatan dan perlengkapan, ketidakjelasan Kinerja yang dikemukakan oleh intruksi dan informasi. Bernardin & Russel (1993), adalah sebagai Jones (2002), mengatakan bahwa berikut : Banyak hal yang menyebabkan terjadinya 1) Quantity of work : jumlah kerja kinerja yang buruk, antara lain: (1) yang dilakukan kemampuan pribadi, (2) kemampuan dalam suatu manajer, (3) kesenjangan proses, (4) periode yang masalah lingkungan, (5) situasi pribadi, (6) ditentukan. motivasi. 2) Quality of work : kualitas kerja Menurut Gibson, Ivancevich, dan yang dicapai Donnely (1996), ada 3 (tiga) faktor yang berdasarkan berpengaruh terhadap kinerja : syarat-syarat 1) Faktor individu : kemampuan, kesesuaian dan ketrampilan, latar belakang kesiapanya. 62 KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015 3) Job Knowledge : luasnya penyelesaian pengetahuan kerja. mengenai 7) Initiative : semangat untuk pekerjaan dan melaksanakan keterampilannya tugas-tugas baru 4) Creativeness : keaslian gagasan dan dalam – gagasan yang memperbesar dimunculkan tanggungjawab-