PT Global Mediacom Tbk

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

PT Global Mediacom Tbk 2 Juni 2017 PT Global Mediacom Tbk Due Diligence Meeting & Public Expose Obligasi Berkelanjutan I Global MediacomTahap I Tahun 2017 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi Bagian 1 Profil Perseroan Bagian 2 Paparan Singkat Industri Media Indonesia Bagian 3 Tinjauan Bisnis Free to Air (FTA) TV Bagian 4 Tinjauan Bisnis TV Berlangganan Bagian 5 Tinjauan Tinjauan Bisnis Broadband Internet dan IPTV Bisnis Bagian 6 Tinjauan Bisnis Media Online Bagian 7 Tinjauan Keuangan Perseroan Bagian 8 Keterangan Mengenai Transaksi Bagian 9 Pertimbangan Investasi 2 Bagian 1 Profil Perseroan Struktur Pemegang Saham dan Entitas Anak - 28 Apr 2017 Masyarakat PT MNC Investama Tbk. 52,84% 47,16% PT Global Mediacom Tbk Content and Advertising PT Sky Vision Network Online Media Based Media Subscription Based Media 60.75% 89.71% 100% PT Media Nusantara Citra Tbk PT MNC Sky Vision Tbk PT MNC Kabel Mediakom * If added with MNC Investama (BHIT)'s share ownership of 3.29%, total group ownership will be 93.0% 4 Kejadian-Kejadian Penting 2016 - Soft Launching MeTube.co.id. - Peresmian MNC Studios di Kebon Jeruk. 2004 2011 - Penandatangan MOU antara MNC mengakuisisi RCTI - Kepemilikan saham di MNC dengan Korea Creative 2010 MSKY menjadi 75,54%. Content Agency. - Perseroan dengan Linktone 2002 - V-Radio diluncurkan - Penandatanganan MoU dengan mengakuisisi 87,5% saham PT Global Informasi Bermutu (GlobalTV) 2005 - SindoTV diluncurkan. Munhwa Broadcasting InnoForm Media Pte., Ltd, dikonsolidasikan ke dalam MNCN dan - MNCN meningkatkan - Peluncurkan strategi 5-in-1 Corporation Korea untuk dengan komposisi 12,5% mulai menyiarkan program-program MTV kepemilikan untuk Sindo Media produksi, drama, animasi (Perseroan) dan 75% Asia selama 24 jam secara eksklusif di sahamnya di - MNC Group merubah khususnya konten televisi. (Linktone). Indonesia. GlobalTV menjadi nama menjadi MNC Media - Kesepakatan perjanjian kerja - Linktone mengakuisisi saham 100%. - MNC Muslim, MNC sama strategic partner pengendali di Letang Game - MNCN mengakuisisi Business English Program, integrated bersama PT Angkasa Ltd MNC Sports 1 dan MNC Pura Solusi (APS), dan 2001 PT MNI Global (MNI - TPI merubah nama menjadi Sports 2 diluncurkan di sekaligus menggelar Grand MNCN mengakuisisi 70% Global) MNCTV. Indovision. Launching APSTV. saham Global TV. - PT Media Nusantara Indonesia (MNI) - Soft Launching of meluncurkan harian brandoutlet.co.id. Seputar Indonesia. 2009 2012 - Perseroan menjual - MSKY melaksanakan IPO di kepemilikannya di PT Mobile- 2015 IDX 1997 2006 8 Telecom Tbk. - Grand launching Play Media di - Peluncuruan MNC Drama MNCN didirikan sebagai induk - MNCN mengakuisisi - MNC menggunakan logo baru Surabaya perusahaan dalam bidang media 75% saham MNCTV. dan MNC Comedy. - Peluncuran kembali SindoTV berbasis iklan dan konten. - MNC meluncurkan - MNC Shop dan MNC menjadi iNewsTV MNC News di Infotainment ditayangkan di - Peluncurkan Auto & Gadget di Indovision. MNC Indovision. 1995 Indovision. Perseroan melaksanakan IPO di IDX memulai SMS Call 2008 - Launching Indonesia Business & TV. - Perseroan mengakuisisi PT Capital Market Television MNC Sky Vision (MSKY) Channel dengan merek Indovision, 2013 - MNC Media dan Australian Broadcasting Corporation 2007 Top TV dan OkeVision. - Pendirian PT MNC Lisensi 1981 - MNC “The Indonesian Internasional dan PT MNC meluncurkan program baru Perseroan didirikan - Perseroan merubah nama menjadi PT Global Channel” memulai penyiaran Tencent. bernama Window on Australia pada tanggal 30 Juni di Timur Tengah. - Linktone Ltd, 1981 dengan nama PT Mediacom Tbk. - MNCN melakukan IPO di melaksanakan IPO di Bimantara Citra Australian Securities IDX. 2014 Exchange - Okezone.com - Soft launching Walk In diluncurkan, berfokus Centre Play Media di MNC pada berita dan hiburan. Plaza - Perseroan mengakuisisi - SINDO meluncurkan minimal 51% saham Koran Sindo di Manado. Linktone Ltd. 5 Dewan Komisaris Rosano Barack Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Mohamed Idwan Ganie John Aristianto Prasetio Beti Puspitasari Santoso Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Saat ini juga menjabat sebagai Saat ini juga menjabat sebagai Saat ini juga menjabat sebagai Saat ini juga menjabat sebagai Sebelumnya, menjabat sebagai Direktur Utama PT Nusadua Komisaris PT Cipta Televisi Managing Partner Firma Hukum Anggota Komite Nasional Kebijakan Pimpinan Cabang PT Bank Graha International dan PT Plaza Pendidikan Indonesia (MNC TV) Lubis, Ganie dan Surowidjojo, Governance sejak 2005, Founder Dagang Nasional Indonesia Indonesia Realty Tbk. sejak 1998, sejak 2008. Sebelumnya, menjabat Ketua Perhimpunan Konsultan and Senior Advisor CBA Consulting (1987-1995), Direktur PT MNC Komisaris Utama PT Panasonic sebagai Direktur Utama PT MNC Hukum Persaingan Usaha, Ketua dan Crowe Horwath Indonesia sejak Investama Tbk (1996-1999; Manufacturing Indonesia sejak Studios International (2001-2016), Badan Arbitrase Keolahragaan 2005. Selain itu, menjabat sebagai 2004-2008), Direktur Utama PT 2001, dan Komisaris PT Wakil Komisaris Utama PT Indonesia, anggota majelis arbiter Komisaris Independen PT Sarana MNC Kapital Indonesia Tbk. Panasonic Gobel Indonesia sejak Rajawali Citra Televisi Indonesia dari Singapore International Menara Nusantara Tbk sejak 2010, (2002-2004), Komite Ketua 2004. Sebelumnya, menjabat (2003-2016), Komisaris PT Media Arbitration Center dan rekan di dan Anggota Dewan Penasihat Umum Asosiasi Perusahaan Efek sebagai Direktur PT Bimantara Nusantara Citra Tbk (2004-2016), Singapore Institute of Arbitrators. Kadin Indonesia sejak 2011. Indonesia (2001-2005), Direktur Citra Tbk (1982-1997), Wakil Direktur Utama PT MNC Sky Juga anggota arbiter dari Kuala Sebelumnya, menjabat sebagai Duta PT Rajawali Citra Televisi Direktur Utama PT Bimantara Citra Vision Tbk (2004-2016), Komisaris Lumpur Regional Centre for Besar Republik Indonesia untuk Indonesia (2004-2007; 2009- Tbk (1997-1998), Komisaris PT PT Global Informasi Bermutu Arbitration dan Court of Korea Selatan (2013-2017), 2013), dan Wakil Direktur Utama Bursa Efek Jakarta (1996-2001), (2008-2014), dan Komisaris PT Arbitration for Sport di Lausanne, PT Rajawali Citra Televisi Komisaris PT Panasonic Infokom Elektrindo (2009-2011). Swiss, serta sebagai dosen di Menyelesaikan pendidikannya di Indonesia (2013-2014). Manufacturing Indonesia (1996- Fakultas Hukum, Universitas Fakultas Ekonomi Universitas 2001), dan Komisaris Utama PT Memperoleh gelar Bachelor of Indonesia. Indonesia (1973), Program for Memperoleh gelar sarjana di Media Nusantara Citra Tbk (2004- Commerce dari Carleton Management Development di bidang Ekonomi dari Universitas 2016). University, Ottawa, Canada (1987) Memperoleh gelar PhD di bidang Harvard Business School, Boston Parahyangan Bandung pada dan Master of Business hukum dari University of (1980), Senior Executive Program tahun 1985. Menyelesaikan pendidikannya Administration dari University of Hamburg, Jerman (1982). for Organizational Change di pada tahun 1979 dari Universitas San Francisco, Amerika Serikat Stanford University, Palo Alto (1981), Waseda di Tokyo, Jepang. (1989). KMG Development Program dari IMEDE, Lausanne (1983), dan Andersen Executive Program dari St. 6 Charles (2000). Dewan Direksi (1) Hary Tanoesoedibjo . Presiden Grup & CEO of PT Global Mediacom Tbk sejak 2002 Presiden Direktur . Direktur Utama di PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak 2010 dan PT MNC Land Tbk sejak 2011 . Komisaris Utama PT MNC Sky Vision Tbk sejak 2006, PT Global Informasi Bermutu (Global TV) sejak 2009, PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (MNCTV) sejak 2011, PT Sun Televisi Network (iNewsTV) sejak 2016, PT Media Nusantara Citra Tbk sejak 2016, dan PT MNC Investama Tbk sejak 2016 . Memiliki gelar MBA dari Ottawa University, Canada . Memiliki gelar Bachelor of Commerce (Honors) dari Carleton University, Ottawa, Canada Oerianto Guyandi . CFO PT Global Mediacom Tbk sejak 2012 Direktur . Komisaris Utama di PT MNC Media Investasi sejak 2016, PT OTT MNC Indonesia sejak 2016, dan PT Mediacitra Indostar sejak 2017 . Komisaris PT Infokom Elektrindo sejak 2009, PT Linktone Indonesia sejak 2010, PT Star Media Nusantara sejak 2010, PT MNC Kabel Mediacom sejak 2013, PT Nusantara Vision sejak 2014, PT MNC Aladin Indonesia sejak 2015, PT MNC Digital Indonesia sejak 2016, PT Innoform sejak 2016, dan PT Sky Vision Networks sejak 2016 . Memiliki gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia dan Sarjana Teknik Pertanian dari Institut Pertanian Bogor David Fernando Audy . Direktur PT Global Mediacom Tbk sejak 2012 Direktur . Direktur Utama PT Global Informasi Bermutu sejak 2010, PT Nusantara Vision sejak 2014, PT MNC Media Utama sejak 2014, dan PT Infokom Elektrindo sejak 2015, PT MNC Digital Indonesia sejak 2016, PT Media Nusantara Citra Tbk sejak 2016, dan PT MNC Pictures sejak 2017 . Komisaris Utama PT Innoform sejak 2016 dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia sejak 2016 . Komisaris PT Radio Sabda Sosok Sohor sejak 2010, PT MNC Networks sejak 2010, PT MNC Kabel Mediacom sejak 2013, PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia sejak 2013, PT OTT MNC Indonesia sejak 2015, PT Multi Advertensi Xambani sejak 2015, PT Sky Vision Networks sejak 2015, PT Linktone Indonesia sejak 2015, PT MNC Aladin Indonesia sejak 2015, PT Cinta Komunikasi Gagasan Semesta sejak 2016, dan PT MNC Media Investasi sejak 2016 . Memiliki gelar Master of Commerce in Professional Accounting dari the University of New South Wales dan Bachelor of
Recommended publications
  • Indonesia in View a CASBAA Market Research Report
    Indonesia in View A CASBAA Market Research Report In Association with Table of Contents 1. Executive Summary 6 1.1 Large prospective market providing key challenges are overcome 6 1.2 Fiercely competitive pay TV environment 6 1.3 Slowing growth of paying subscribers 6 1.4 Nascent market for internet TV 7 1.5 Indonesian advertising dominated by ftA TV 7 1.6 Piracy 7 1.7 Regulations 8 2. FTA in Indonesia 9 2.1 National stations 9 2.2 Regional “network” stations 10 2.3 Local stations 10 2.4 FTA digitalization 10 3. The advertising market 11 3.1 Overview 11 3.2 Television 12 3.3 Other media 12 4. Pay TV Consumer Habits 13 4.1 Daily consumption of TV 13 4.2 What are consumers watching 13 4.3 Pay TV consumer psychology 16 5. Pay TV Environment 18 5.1 Overview 18 5.2 Number of players 18 5.3 Business models 20 5.4 Challenges facing the industry 21 5.4.1 Unhealthy competition between players and high churn rate 21 5.4.2 Rupiah depreciation against US dollar 21 5.4.3 Regulatory changes 21 5.4.4 Piracy 22 5.5 Subscribers 22 5.6 Market share 23 5.7 DTH is still king 23 5.8 Pricing 24 5.9 Programming 24 5.9.1 Premium channel mix 25 5.9.2 SD / HD channel mix 25 5.9.3 In-house / 3rd party exclusive channels 28 5.9.4 Football broadcast rights 32 5.9.5 International football rights 33 5.9.6 Indonesian Soccer League (ISL) 5.10 Technology 35 5.10.1 DTH operators’ satellite bands and conditional access system 35 5.10.2 Terrestrial technologies 36 5.10.3 Residential DTT services 36 5.10.4 In-car terrestrial service 36 5.11 Provincial cable operators 37 5.12 Players’ activities 39 5.12.1 Leading players 39 5.12.2 Other players 42 5.12.3 New entrants 44 5.12.4 Players exiting the sector 44 6.
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network Business in Indonesia?
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 11 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • The Analysis of Code Mixing Used by Agnez Monica in Commentating the Participants of the Voice Indonesia Contest
    International Journal of Language and Linguistics Vol. 6, No. 2, June 2019 doi:10.30845/ijll.v6n2p8 The Analysis of Code Mixing Used by Agnez Monica in Commentating the Participants of The Voice Indonesia Contest Paulina Novarita Islamic University of Nusantara Faculity of teaching and training English Teaching Departement Soekarno Hatta Street No. 530, Bandung, West Java, Indonesia Abstract The title of this research is “The Analysis Of Code Mixing Used By Agnez Monica In Commentating The Participants Of The Voice Indonesia Contest”.The research intended to figure out why Agnez Monica did code-mixing when she commented the participant in the voice Indonesia contest. The research applied qualitative method to investigate the types of code-mixing and the reasons for doing code-mixing. The data were taken from video that are published in youtube. The comments selected were mainly focused on technique vocal. The data analysis reveals that code-mixing is mostly found when someone talked about music, art and some comment about vocal technique. Keywords: code mixing, the voice Indonesia, Agnez Monica, Commentating 1. Introduction According to Hammers and Blanc, code mixing is a strategy ofcommunication used by speakers of a language who transfer elements or rules from other language to their own language. In the same way, code mixing is defined as a system of signs which we use to communicate with each other ( David and Rebecca, 2007:1). According to the researcher observation that code mixing is formed from two languages or more that is used by someone when they are speaking. In fact, this situation of bilingualism is presented in every country, in all classes of society and at all age levels (Grosjean, 1982).
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media Memiliki Fungsi Dan Disfungsi Tersendiri Bagi Khalayaknya. Khalayak Secara Sadar
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media memiliki fungsi dan disfungsi tersendiri bagi khalayaknya. Khalayak secara sadar memilih media mana yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Istilah “media massa” memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja dalam masyarakat dalam skala yang sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap digunakan hingga saat ini seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi, dan internet (Morissan, 2013:479). Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007). Media massa televisi merupakan suatu sarana yang sangat efektif dalam mempengaruhi pola pikir manusia karena televisi merupakan sebuah media yang sudah tidak asing lagi. Hampir disetiap rumah ada televisi. Sehingga televisi sebagai media komunikasi memiliki kemampuan untuk mengakses publik hingga ke ruang pribadi. Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola 1 pikir, dan tindak individu. Televisi adalah media audio visual yaitu sebuah media yang tidak hanya bisa didengar saja tetapi juga bisa dilihat gambarnya. Pesatnya perkembangan televisi di Indonesia membuat banyaknya stasiun televisi yang menyuguhkan acara-acara menghibur di kala santai. Belakangan ini sering kita jumpai di berbagai stasiun televisi banyak yang menyajikan tayangan talkshow, magazine show dan acara reality show yang disajikan dengan beragam tema dan tampilan.
    [Show full text]
  • Olygopoli, Kepemilikan Media Dan Kebijakan Negara
    OLYGOPOLI, KEPEMILIKAN MEDIA DAN KEBIJAKAN NEGARA Oleh: Arsam Dosen Tetap STAIN Purwokerto Abstrak Salah satu dari ciri ciri persaingan pasar oligopoly adalah hanya ada beberapa pengusaha yang membuat barang atau jasa yang pada dasarnya hampir sama, kemudian para pengusaha yang hanya sedikit itu sangat tergantung antara satu dengan yang lain jika yang satu terlalu maju, yang lain akan tergeser. Inilah yang terjadi di Indonesia dimana media massa hanya dikuasai oleh empat kelompok besar yaitui PT. Bimantara Citra Tbk, Kompas Gramedia Group, Media Group dan Jawa Pos Group, sehingga pemerintah Indonesia mengambil keputusan dengan membuat peraturan berkaitan dengan kepemilikan media, yakni pemerintah membatasi kepemilikan media serta membatasi kepemilikannya terhadap media massa, agar media tidak dikuasai oleh segelintir orang saja. Sejak era Reformasi meluncur di Indonesia, media bermunculan secara amat tinggi. Namun demikian, media massa tetap dikuasai oleh segelintir orang saja seperti PT. Bimantara Citra Tbk, Kompas Gramedia Group, Media Group dan Jawa Pos Group. Kata Kunci : Kepemilikan, Oligopoly, dan Negara A. Pendahuluan. Kepemilikan media massa di Indonesia cendrung kerah pada praktik oligopoly dan monopoli. Salah satu indikasi bahwa praktik oligopoly dan monopoli terhadap media massa di Indonesia dapat dilihat dari kepemilikan media yang hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki banyak modal dan dikuasai oleh segelintir orang, serta mereka yang memiliki media lebih dari satu atau dua keatas. AT-TABSYIR, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam 149 Arsam Indikasi lainnya adalah bahwa dengan munculnya satu surat kabar yang kuat di suatu kota, kemudian surat kabar tersebut menerbitkan lagi surat kabar-surat kabar lainnya dikota yang sama, baik harian maupun mingguan. Kasus seperti ini terjadi misalnya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Ujung pandang.
    [Show full text]
  • Fungsi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) Dalam Membentuk Ruang Publik
    ISSN: 23389176 Channel, Vol. 3, No. 1, April 2015, hal. 15-22 Diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Fungsi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dalam Membentuk Ruang Publik Oleh: Choirul Fajri, S.I.Kom, M.A Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan ([email protected]/089671901055) Abstrak Lembaga penyiaran memiliki peran bagi terbentuknya ruang publik, yang dapat mendorong adanya partisipasi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi guna mengkritisi sebuah isu-isu sosial. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sebagai sebuah lembaga penyiaran televisi swasta pertama di Indonesia, tentu diharapkan juga memiliki fungsi untuk terciptanya ruang publik, akan tetapi berdasarkan pengamatan penulis program-program di RCTI saat ini masih lebih banyak didominasi dengan program-program yang bersifat hiburan tanpa mengindahkan nilai-nilai edukasi. Program berita yang ada di RCTI juga belum mengarah pada terciptanya ruang publik, di mana hanya sebatas memberikan informasi semata tanpa adanya interaktivitas dengan masyarakat untuk ikut memberikan aspirasi/tanggapan terhadap pemberitaan tersebut. Kesadaran dari pemilik media untuk memproduksi program interaktif guna mendorong terciptanya ruang publik sangat diperlukan, namun masyarakat sendiri juga mempunyai andil bagi terciptanya ruang publik di media. Kata Kunci: Ruang Publik, Lembaga Penyiaran, dan RCTI. A. Latar Belakang Ruang publik (public sphare) merupakan suatu tempat bagi publik untuk melakukan diskusi yang rasional, membentuk opini mereka serta menjalankan pengawasan terhadap pemerintah. Adanya ruang publik berarti memberikan suatu kebebasan bagi masyarakat untuk dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri tanpa harus takut dengan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi ataupun budaya. Sebagaimana diungkapkan oleh Habermas, ruang publik adalah tempat warga berkomunikasi mengenai kegelisahan-kegelisahan politis warga. Selain itu ruang publik merupakan suatu sarana di mana masyarakat bebas dalam menyatakan sikap dan argumen terhadap negara atau pemerintah.
    [Show full text]
  • Capitalism Vs Business Ethics in Indonesia's Television
    SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case CAPITALISM VS BUSINESS ETHICS IN Study INDONESIA’S TELEVISION BROADCASTING Keywords Television Business, Capitalism, Business ethics, Broadcasting License, Broadcasting Guidelines JEL Classification D22; L50; L82; M20; P12 Abstract Generally, in every country, there is supervision of the television broadcasting system. In Indonesia, all television broadcasting is supervised by the Komisi Penyiaran Indonesia/KPI (Indonesian Broadcasting Commission). This commission oversees broadcast television, to ensure all TV broadcasts in Indonesia comply with government regulations. Often the KPI imposes sanctions, but frequent violations still occur. This article describes the results of research on the contradiction between business interests and ethics in the television industry in Indonesia. This study uses the method of evaluation research, where researchers analyze data, here in the form of sanctions documents released by broadcasting commissions. The results reveal that all national private television stations often violate regulations. They prioritize their business interests rather than follow broadcasting guidelines, especially since KPI does not have the full authority to grant and revoke a broadcasting license. The granting and revocation of permits remains under the authority of the government, where political lobbying plays a more significant role. 27 SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) INTRODUCTION liberal economic tradition such as America does not provide the business arrangements for Each country has its own system to manage the television to broadcast using market mechanisms television broadcasting business.
    [Show full text]
  • Global Komunika 2021 Vol4 No1 2
    GLOBAL KOMUNIKA Vol. 4 No. 1 ISSN 2085 – 6636 Februari 2021 EISSN 2655 - 5328 KAPABILITAS PRODUCTION ASISTENT DALAM PRODUKSI TALK SHOW DIMASA PANDEMI Fitriyanto, Tuty Mutiah, Yusni Mirat La Ode, Fajar Muharam Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika [email protected] , [email protected] , [email protected], [email protected] ABSTRAK Program televisi yang berkualitas memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan kemampuan mengeksploitasi sangat tergantung pada faktor kemampuan, pendidikan, pengetahuan, salah satunya kapabilitas production asistent. Production asistent merupakan salah satu elemen penting yang membuat proses produksi berjalan dengan lancar, asisten produser berperan untuk mengawasi kinerja tim produksi, juga sebagai tangan kanan produser yang bertugas membantu memecahkan masalah produksi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif-kualitatif yang menjelaskan kejadian tersebut. Penelitian itu sendiri bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa yang sedang berlangsung pada penelitian terlepas dari peristiwa sebelumnya dan sesudahnya. Kapabilitas production asistent sangat penting untuk memahami dan menguasai rencana dalam produksi talk show apalagi dimasa pandemi. Tidak hanya menguasai satu divisi tetapi juga memintanya untuk mampu membangun komunikasi yang baik dan dapat bekerjasama dengan instansi terkait. Kata Kunci: Production asistent, Production, Masa Pandemi PENDAHULUAN Media televisi sebagai salah satu media komunikasi elektronik telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari peradaban kehidupan manusia, hampir dalam keseharian kita selalu berhubungan dengan media komunikasi massa yang paling berpengaruh ini. Ketika kita menginginkan informasi kita dapat menonton siaran berita di televisi, saat kita ingin memperoleh hiburan maka televisi selalu dapat menyajikan tayangan-tayangan hiburan yang menarik, dan dengan menonton televisi maka akan banyak hal-hal baru yang dapat diketahui oleh manusia.
    [Show full text]
  • 1 Eksistensi Pritta Kartika Sebagai Penyanyi Dan
    EKSISTENSI PRITTA KARTIKA SEBAGAI PENYANYI DAN PELATIH VOKAL DI SURABAYA Amadea Pratamania Program Studi S1 Pendidikan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya [email protected] Budi Dharmawanputra, S.Pd., M.Pd. Program Studi S1 Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya [email protected] ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang eksistensi Pritta Kartika sebagai penyanyi dan pelatih vokal di Surabaya. Pritta Kartika merupakan seorang penyanyi asal Surabaya yang namanya semakin terkenal berkat The Voice Indonesia yang pernah ia ikuti pada tahun 2013. Selain sebagai penyanyi, ia juga merupakan seorang pelatih vokal. Karirnya sebagai pelatih vokal berjalan sejak ia menjadi asisten pelatih paduan suara. Hingga hari ini Pritta mendirikan kursus vokal bernama Pritta Kartika Vocal Class dan beberapa muridnya mengikuti jejaknya di The Voice Indonesia dan pencarian bakat lainnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1) Bagaimana eksistensi Pritta Kartika sebagai penyanyi di Surabaya, 2) Bagimana eksistensi Pritta Kartika sebagai pelatih vokal di Surabaya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Objek eksistensi dan upaya yang dilakukan untuk menunjang eksistensi Pritta Kartika sebagai penyanyi dan pelatih vokal di Surabaya hingga tetap ada sampai saat ini. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dengan Pritta Kartika dan dokumentasi yang didapat dari Pritta Kartika, managernya, dan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pritta Kartika merupakan penyanyi Surabaya yang eksis dalam karir beryanyinya. Hal ini dibuktikan dengan seringnya ia berpartisipasi mengikuti kompetisi bernyanyi sejak ia masih usia dini. Terlebih ketika ia mengikuti The Voice Indonesia pada tahun 2013. Meskipun di tengah pandemi covid-19, kegiatannya bernyanyi tetap terlaksana, 2) Pritta Katika menunjukkan eksistensinya sebagai pelatih vokal sejak ia bergabung dalam paduan suara untuk festival di Osaka, Jepang.
    [Show full text]
  • Summary Strategi Produser Dan Tim Kreatif Dalam
    https://digilib.esaunggul.ac.id SUMMARY STRATEGI PRODUSER DAN TIM KREATIF DALAM PROSES PROGRAM THE VOICE INDONESIA DI RCTI AJANG PENCARIAN BAKAT TARIK SUARA Created by FIRLY ALFIAH Subject : PRODUSER, KREATIF, PENCARIAN Subject Alt : PRODUCER, CREATIVE, SEARCH Keyword : : strategi produser;tim kreatif Description : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Produser dan Tim Kreatif Program The Voice Indonesia di RCTI dalam format acara reality show pencarian bakat tarik suara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasusdesain tipe 2 dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menyatakan dengan banyaknya porgram reality show saat ini, penggunaan strategi yang tepat akan sangat menentukan kesuksesan program. Strategipackaging yang lebih fresh dalam penayangan program The Voice Indonesia membuat para penontonnya merasa tertarik untuk menonton program reality show tersebut. Dengan menghadirkan Agnez Mo, Kaka Slank, Judika dan Ari Lasso sebagai para coachyang akan melatih sekaligus memberi penilaian terbaik untuk para peserta diharapkan mampu melahirkan para penyanyi baru yang siap bersaing di industir music Indonesia, serta dengan pemilihan host yang di nilai sudah handal dalam membawakan beberapap program acara besar yaitu Daniel Mananta di harapkan mampu untuk bisa memnjadikan suasana program acara ini seru dan layak untuk ditonton.Sehingga dari hasil penelitian ini, sebaiknya dengan banyaknya program reality show dewasa ini, maka di harapkan untuk para produser dan tim kreatif dapat terus menjaga kualitas
    [Show full text]
  • 26 Juli 2017
    Lampiran Keputusan Ketua Komisi Banding Merek Nomor : KP/KBM/19.07 Tanggal : 26 Juli 2017 TGL TERIMA TANGGAL TGL DICATAT/ No. MAJELIS BANDING MEREK MEREK Kelas KEP. TOLAK PERMINTAAN Penerimaan PEMILIK KUASA NO.ADM KBM BANDING Banding 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 KOTA WISATA CIBUBUR + GAMBAR 43 16-Mar-17 15-Jun-17 21-Jul-17 PT. MEKANUSA CIPTA KD & CO LAW FIRM 290/KBM/HKI/2017 J00.2014.027291 38342/2017 JAKARTA 2 POWERBALL 3 24-Mar-17 22-Jun-17 21-Jul-17 RECKITT BENKISER N. V ROUSE CONSULTING 291/KBM/HKI/2017 D00.2012.045347 40368/2017 BELANDA 3 CORTEZ 25 7-Apr-17 7-Jul-17 21-Jul-17 SANDI SURYAWAN - 292/KBM/HKI/2017 D00.2014.048802 39717/2017 BANDUNG 4 SALTIAM 5 7-Apr-17 22-Jun-17 21-Jul-17 PT. ITRASAL MINA CONSULTANT 293/KBM/HKI/2017 D00.2015.006819 40101/2017 SEMARANG 5 JULIE COFFEE 43 4-Apr-17 22-Jun-17 21-Jul-17 PATEH YULIANA RESOLINA - 294/KBM/HKI/2017 J00.2013.034516 40164/2017 DEPOK 6 SAINT HONORE 35 28-Apr-17 22-Jun-17 21-Jul-17 PT SUMBER AIR HIDUP WINARTA IP PRACTICE 295/KBM/HKI/2017 J00.2014.001091 40307/2017 JAKARTA PUSAT 7 SAINT HONORE 43 28-Apr-17 22-Jun-17 21-Jul-17 PT SUMBER AIR HIDUP WINARTA IP PRACTICE 296/KBM/HKI/2017 J00.2014.001093 40309/2017 JAKARTA PUSAT 8 MY PORT 9 6-Apr-17 6-Jul-17 21-Jul-17 INVENTIO AG AM BADAR & PARTNERS 297/KBM/HKI/2017 D00.2015.006857 38 41147/2017 SWITZERLAND 9 JOSS 9 6-Apr-17 5-Jul-17 21-Jul-17 SPORT RETAIL LTD INT - TRA PATENT BUREAU 298/KBM/HKI/2017 D00.2014.004846 25 41213/2017 BRITISH VIRGIN ISLANDS PROTANAL 1 7-Apr-17 6-Jul-17 21-Jul-17 FMC BIOPOLYMER AS MIRANDAH ASIA INDONESIA 299/KBM/HKI/2017 10 D00.2014.035117 41268/2017 NORWAY 11 LIANTS 9 16-Jun-17 6-Jul-17 21-Jul-17 JHONY PAMERINDO 300/KBM/HKI/2017 D00.2014.035117 41282/2017 MEDAN 12 HYDROSEAL 25 7-Apr-17 6-Jul-17 21-Jul-17 THE NORTH FACE APPREAL CORP H.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia Idol Adalah Adalah Suatu Ajang Pencarian Bakat Yang Diadopsi Dari Pop
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia idol adalah adalah suatu ajang pencarian bakat yang diadopsi dari Pop Idol (Inggris) dengan sponsor dari Fremantle Media yang bekerjasama dengan Rajawali Citra Televisi Indoensia (RCTI1). Ajang ini merupakan pencarian idola di bidang tarik suara. Indonesian Idol telah menjadi acara realitas terbesar di Indonesia. Indonesian Idol pernah memenangkan Panasonic Awards untuk kategori Music & Variety Show Terbaik selama 2 tahun berturut-turut (2005 dan 2006), mengalahkan Akademi Fantasi Indosiar serta KDI2 yang berada di nominasi yang sama. Indonesian Idol juga mendapatkan penghargaan dari Singapore Tourism Board saat kesebelas finalis Indonesian Idol berada di Singapura untuk menjadi pembuka tur dunia American Idol musim ketiga.3. Setelah kemunculan Indonesian Idol, banyak acara lain yang ditayangkan. Ajang pencarian bakat ini diadakan setiap 2 tahun sekali sejak 2008 pada tahun genap4. Namun setelah musim kelima, acara ini dihentikan karena ratingnya yang menurun, dan kembali dilanjutkan dimusim yang keenam pada tahun 2010. Pada tahun 2011, acara ini vakum karena diadakannya program Master Chef Indonesia5. Pada tahun 2014, Indonesian Idol mengalami penurunan. Dan di tahun berikutnya, tepatnya pada bulan November 2015, program Indonesian Idol terkontrak habis dengan FremantleMedia, dan dinyatakan 1RCTI (singkatan dari Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah stasiun televisiswastaIndonesia pertama Pada awalnya didirikan sebagai perusahaan joint venture dengan kepemilikan saat itu adalah Bimantara Citra (69,82%) dan Rajawali Wirabhakti Utama (30,18%)[1]. RCTI pertama mengudara pada 13 November 1988 dan diresmikan 24 Agustus 1989 dan pada waktu itu. 2Kontes Dangdut Indonesia atau disingkat KDI (dahulu merupakan kepanjangan dari Kontes Dangdut TPI) adalah suatu ajang pencarian penyanyi dangdut dengan sponsor dari MNC yang bekerja sama dengan MNCTV.
    [Show full text]