PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 2015 MARCH 31, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THREE MONTHS PERIOD ENDED MARCH 31, 2016 AND 2015 PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 and for serta untuk periode tiga bulan yang berakhir three months period ended March 31, 2016 and 2015 31 Maret 2016 dan 2015 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 2 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 7 Notes to Consolidated Financial Statements PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 MARCH 31, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 31 Maret/ 31 Desember/ Catatan/ March 31, December 31, Notes 2016 2015 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 5 Cash and cash equivalents Pihak berelasi 38 378,849 306,810 Related parties Pihak ketiga 157,984 91,646 Third parties Aset keuangan lainnya - lancar 6 1,141,193 1,126,858 Other financial assets - current Piutang usaha 7 Trade accounts receivable Pihak berelasi 38 266,895 272,173 Related parties Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowance cadangan penurunan nilai sebesar for impairment losses of Rp 35.045 juta pada 31 Maret 2016 dan Rp 35,045 million at March 31, 2016 and Rp 45.081 juta pada 31 Desember 2015 2,625,018 2,748,100 Rp 45,081 million at December 31, 2015 Piutang lain-lain - bersih 8 Other accounts receivable - net Pihak berelasi 38 5,888 25,819 Related parties Pihak ketiga 132,171 349,217 Third parties Persediaan - bersih 9 1,748,913 1,593,231 Inventories - net Uang muka program 10 718,917 637,424 Program advances Pajak dibayar dimuka 11 135,894 102,635 Prepaid taxes Uang muka dan biaya dibayar dimuka 10 457,325 472,938 Advances and prepaid expenses Jumlah Aset Lancar 7,769,047 7,726,851 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS Piutang lain-lain kepada pihak ketiga 16,782 2,400 Other accounts receivable from third parties Aset pajak tangguhan - bersih 31 274,984 277,316 Deferred tax assets - net Investasi pada entitas asosiasi 12 82,567 85,736 Investments in associates Uang muka investasi 253,508 251,039 Investment advances Aset keuangan lainnya - tidak lancar 13 1,056,793 1,057,908 Other financial assets - non-current Aset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 2.192.252 juta pada 31 Maret 2015 dan Rp 2,192,252 million at March 31, 2016 and Rp 2.138.128 juta pada 31 Desember 2015 14 4,419,755 4,145,497 Rp 2,138,128 million at December 31, 2015, Goodwill 15 407,646 407,646 Goodwill Aset tidak berwujud - bersih 16 434,385 441,244 Intangible assets - net Aset lain-lain 97,701 78,920 Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 7,044,121 6,747,706 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 14,813,168 14,474,557 TOTAL ASSETS Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements which bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. are an integral part of the consolidated financial statements. - 2 - PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 MARCH 31, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 Lanjutan Continued (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 31 Maret/ 31 Desember/ Catatan/ March 31, December 31, Notes 2016 2015 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank 17 55,546 65,565 Bank loans Utang usaha 18 Trade accounts payable Pihak berelasi 38 75,357 85,024 Related parties Pihak ketiga 611,845 425,861 Third parties Utang pajak 19 158,479 140,096 Taxes payable Pendapatan diterima dimuka 53,485 36,251 Unearned revenues Biaya masih harus dibayar 152,091 143,368 Accrued expenses Utang lain-lain 20 Other accounts payable Pihak berelasi 38 7,145 7,145 Related parties Pihak ketiga 132,754 85,291 Third parties Utang jangka panjang jatuh tempo Current maturities of long-term dalam satu tahun liabilities Utang bank jangka panjang 21 42,520 42,520 Long-term bank loans Utang pembelian aset tetap 7,471 8,684 Purchase of property and equipment Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1,296,693 1,039,805 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES Liabilitas pajak tangguhan - bersih 31 5,253 4,591 Deferred tax liabilities - net Utang jangka panjang - setelah dikurangi Long-term liabilities - net of bagian jatuh tempo dalam satu tahun current maturities Utang bank jangka panjang 21 3,544,860 3,649,072 Long-term bank loans Utang pembelian aset tetap 24,738 32,062 Purchase of property and equipment Utang pihak berelasi 13,541 1,881 Accounts payable to related parties Liabilitas imbalan kerja 34 178,132 179,838 Employee benefits obligation Utang jangka panjang lainnya 915 915 Other long-term liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3,767,439 3,868,359 Total Noncurrent Liabilities JUMLAH LIABILITAS 5,064,132 4,908,164 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Ekuitas yang diatribusikan kepada Equity attributable to the owners of pemilik entitas induk the Company Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per share Modal dasar - 5.700.000.000 saham seri A Authorized - 5,700,000,000 series A shares dan 34.300.000.000 saham seri B and 34,300,000,000 series B shares Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up - 5.700.000.000 saham seri A pada 5,700,000,000 series A shares at 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 March 31, 2016 and December 31, 2015 8.576.088.500 saham seri B pada 8,576,088,500 series B shares at 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 22 1,427,609 1,427,609 March 31, 2016 and December 31, 2015 Tambahan modal disetor 23 2,675,524 2,675,524 Additional paid-up capital Modal lain-lain - opsi saham karyawan 35 3,500 3,500 Other capital - employee stock option Penghasilan komprehensif lain (136,446) (98,280) Other comprehensive income Saldo laba Retained earnings Ditentukan penggunaannya 6,000 6,000 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 6,152,918 5,673,366 Unappropriated Jumlah 10,129,105 9,687,719 Total Dikurangi biaya perolehan saham diperoleh kembali - Less costs of treasury stocks - 426.049.800 saham pada 31 Maret 2016 dan 426,049,800 shares at March 31, 2016 and 286.138.100 saham pada 31 Desember 2015 24 (1,006,022) (721,922) 286,138,100 shares at December 31, 2015, Jumlah Ekuitas yang diatribusikan kepada Total Equity attributable to the owners of pemilik entitas induk 9,123,083 8,965,797 the Company Kepentingan nonpengendali 25 625,953 600,596 Non-controlling interests Jumlah Ekuitas 9,749,036 9,566,393 Total Equity JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 14,813,168 14,474,557 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements which bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. are an integral part of the consolidated financial statements. - 3 - PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA FOR THREE MONTHS PERIOD ENDED 31 MARET 2015 DAN 2015 MARCH 31, 2016 AND 2015 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Catatan/ 2016 Notes 2015 PENDAPATAN USAHA 26 REVENUES Iklan dan konten 1,521,808 1,498,361 Advertisements and contents Lainnya 16,877 15,926 Others Jumlah 1,538,685 1,514,287 Total BEBAN LANGSUNG 27 DIRECT COSTS Beban program dan konten 628,676 702,251 Program and content expenses Beban penyusutan dan amortisasi 28,430 16,310 Depreciation and amortization expense Jumlah 657,106 718,561 Total LABA KOTOR 881,579 795,726 GROSS PROFIT Beban umum dan administrasi (363,923) 28 (264,837) General and administrative expenses Beban keuangan (47,294) 29 (44,427) Finance costs Bagian rugi bersih entitas asosiasi (2,792) 12 (994) Equity in net loss of an associates Penghasilan bunga 12,645 25,725 Interest income Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 137,903 (142,792) Loss on foreign exchange - net Kerugian lain-lain - bersih 26,919 30 76,786 Other losses - net LABA SEBELUM PAJAK 645,037 445,187 PROFIT BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN (140,128) 31 (136,060) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
Recommended publications
  • Indonesia in View a CASBAA Market Research Report
    Indonesia in View A CASBAA Market Research Report In Association with Table of Contents 1. Executive Summary 6 1.1 Large prospective market providing key challenges are overcome 6 1.2 Fiercely competitive pay TV environment 6 1.3 Slowing growth of paying subscribers 6 1.4 Nascent market for internet TV 7 1.5 Indonesian advertising dominated by ftA TV 7 1.6 Piracy 7 1.7 Regulations 8 2. FTA in Indonesia 9 2.1 National stations 9 2.2 Regional “network” stations 10 2.3 Local stations 10 2.4 FTA digitalization 10 3. The advertising market 11 3.1 Overview 11 3.2 Television 12 3.3 Other media 12 4. Pay TV Consumer Habits 13 4.1 Daily consumption of TV 13 4.2 What are consumers watching 13 4.3 Pay TV consumer psychology 16 5. Pay TV Environment 18 5.1 Overview 18 5.2 Number of players 18 5.3 Business models 20 5.4 Challenges facing the industry 21 5.4.1 Unhealthy competition between players and high churn rate 21 5.4.2 Rupiah depreciation against US dollar 21 5.4.3 Regulatory changes 21 5.4.4 Piracy 22 5.5 Subscribers 22 5.6 Market share 23 5.7 DTH is still king 23 5.8 Pricing 24 5.9 Programming 24 5.9.1 Premium channel mix 25 5.9.2 SD / HD channel mix 25 5.9.3 In-house / 3rd party exclusive channels 28 5.9.4 Football broadcast rights 32 5.9.5 International football rights 33 5.9.6 Indonesian Soccer League (ISL) 5.10 Technology 35 5.10.1 DTH operators’ satellite bands and conditional access system 35 5.10.2 Terrestrial technologies 36 5.10.3 Residential DTT services 36 5.10.4 In-car terrestrial service 36 5.11 Provincial cable operators 37 5.12 Players’ activities 39 5.12.1 Leading players 39 5.12.2 Other players 42 5.12.3 New entrants 44 5.12.4 Players exiting the sector 44 6.
    [Show full text]
  • Who Owns the Broadcasting Television Network Business in Indonesia?
    Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case WHO OWNS THE BROADCASTING Study TELEVISION NETWORK BUSINESS IN INDONESIA? Keywords Regulation, Parent TV Station, Private TV station, Business orientation, TV broadcasting network JEL Classification D22; L21; L51; L82 Abstract Broadcasting TV occupies a significant position in the community. Therefore, all the countries in the world give attention to TV broadcasting business. In Indonesia, the government requires TV stations to broadcast locally, except through networking. In this state, there are 763 private TV companies broadcasting free to air. Of these, some companies have many TV stations and build various broadcasting networks. In this article, the author reveals the substantial TV stations that control the market, based on literature studies. From the data analysis, there are 14 substantial free to network broadcast private TV broadcasters but owns by eight companies; these include the MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CTCorp, Media Indonesia, Rajawali Corpora, and Indigo Multimedia. All TV stations are from Jakarta, which broadcasts in 22 to 32 Indonesian provinces. 11 Network Intelligence Studies Volume VI, Issue 11 (1/2018) METHODOLOGY INTRODUCTION The author uses the Broadcasting Act 32 of 2002 on In modern society, TV occupies a significant broadcasting and the Government Decree 50 of 2005 position. All shareholders have an interest in this on the implementation of free to air private TV as a medium. Governments have an interest in TV parameter of substantial TV network. According to because it has political effects (Sakr, 2012), while the regulation, the government requires local TV business people have an interest because they can stations to broadcast locally, except through the benefit from the TV business (Baumann and broadcasting network.
    [Show full text]
  • Pemanfaatan Media Streaming Youtube Oleh Gemilang Tv Sebagai Wadah Informasi Indragiri Hilir
    NOMOR SKRIPSI No. 4081/KOM-D/SD-S1/2020 PEMANFAATAN MEDIA STREAMING YOUTUBE OLEH GEMILANG TV SEBAGAI WADAH INFORMASI INDRAGIRI HILIR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) OLEH: RIZKY YUDIHASTIRA NIM: 11543104554 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2020 ABSTRAK Nama : Rizky Yudihastira Program Studi : Ilmu Komunikasi Judul : Pemanfaatan Media Streaming Youtube Oleh Gemilang TV Sebagai Wadah Informasi Indragiri Hilir Televisi sebagai salah satu media elektronik yang selalu mengalami perubahan dan inovasi dalam melakukan siaran, ini disebabkan karena banyak fenomena media baru (new media) yang saat ini bermunculan, salah satunya adalah adanya media berbasis video streaming. Salah satu yang memiliki fitur video streaming tersebut adalah YouTube. Salah satu stasiun televisi yang memanfaatkan YouTube sebagai sarana untuk melakukan siaran adalah Gemilang TV Tembilahan, dimana channel YouTube Gemilang TV aktif dalam memberikan informasi seputar kabar Indragiri Hilir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan media streaming YouTube oleh Gemilang TV sebagai wadah informasi Indragiri Hilir. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori new media dan konsep pemanfaatan Chin dan Todd dengan 5 indikator pemanfaatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
    [Show full text]
  • Olygopoli, Kepemilikan Media Dan Kebijakan Negara
    OLYGOPOLI, KEPEMILIKAN MEDIA DAN KEBIJAKAN NEGARA Oleh: Arsam Dosen Tetap STAIN Purwokerto Abstrak Salah satu dari ciri ciri persaingan pasar oligopoly adalah hanya ada beberapa pengusaha yang membuat barang atau jasa yang pada dasarnya hampir sama, kemudian para pengusaha yang hanya sedikit itu sangat tergantung antara satu dengan yang lain jika yang satu terlalu maju, yang lain akan tergeser. Inilah yang terjadi di Indonesia dimana media massa hanya dikuasai oleh empat kelompok besar yaitui PT. Bimantara Citra Tbk, Kompas Gramedia Group, Media Group dan Jawa Pos Group, sehingga pemerintah Indonesia mengambil keputusan dengan membuat peraturan berkaitan dengan kepemilikan media, yakni pemerintah membatasi kepemilikan media serta membatasi kepemilikannya terhadap media massa, agar media tidak dikuasai oleh segelintir orang saja. Sejak era Reformasi meluncur di Indonesia, media bermunculan secara amat tinggi. Namun demikian, media massa tetap dikuasai oleh segelintir orang saja seperti PT. Bimantara Citra Tbk, Kompas Gramedia Group, Media Group dan Jawa Pos Group. Kata Kunci : Kepemilikan, Oligopoly, dan Negara A. Pendahuluan. Kepemilikan media massa di Indonesia cendrung kerah pada praktik oligopoly dan monopoli. Salah satu indikasi bahwa praktik oligopoly dan monopoli terhadap media massa di Indonesia dapat dilihat dari kepemilikan media yang hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki banyak modal dan dikuasai oleh segelintir orang, serta mereka yang memiliki media lebih dari satu atau dua keatas. AT-TABSYIR, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam 149 Arsam Indikasi lainnya adalah bahwa dengan munculnya satu surat kabar yang kuat di suatu kota, kemudian surat kabar tersebut menerbitkan lagi surat kabar-surat kabar lainnya dikota yang sama, baik harian maupun mingguan. Kasus seperti ini terjadi misalnya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Ujung pandang.
    [Show full text]
  • Fungsi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) Dalam Membentuk Ruang Publik
    ISSN: 23389176 Channel, Vol. 3, No. 1, April 2015, hal. 15-22 Diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Fungsi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dalam Membentuk Ruang Publik Oleh: Choirul Fajri, S.I.Kom, M.A Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan ([email protected]/089671901055) Abstrak Lembaga penyiaran memiliki peran bagi terbentuknya ruang publik, yang dapat mendorong adanya partisipasi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi guna mengkritisi sebuah isu-isu sosial. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sebagai sebuah lembaga penyiaran televisi swasta pertama di Indonesia, tentu diharapkan juga memiliki fungsi untuk terciptanya ruang publik, akan tetapi berdasarkan pengamatan penulis program-program di RCTI saat ini masih lebih banyak didominasi dengan program-program yang bersifat hiburan tanpa mengindahkan nilai-nilai edukasi. Program berita yang ada di RCTI juga belum mengarah pada terciptanya ruang publik, di mana hanya sebatas memberikan informasi semata tanpa adanya interaktivitas dengan masyarakat untuk ikut memberikan aspirasi/tanggapan terhadap pemberitaan tersebut. Kesadaran dari pemilik media untuk memproduksi program interaktif guna mendorong terciptanya ruang publik sangat diperlukan, namun masyarakat sendiri juga mempunyai andil bagi terciptanya ruang publik di media. Kata Kunci: Ruang Publik, Lembaga Penyiaran, dan RCTI. A. Latar Belakang Ruang publik (public sphare) merupakan suatu tempat bagi publik untuk melakukan diskusi yang rasional, membentuk opini mereka serta menjalankan pengawasan terhadap pemerintah. Adanya ruang publik berarti memberikan suatu kebebasan bagi masyarakat untuk dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri tanpa harus takut dengan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi ataupun budaya. Sebagaimana diungkapkan oleh Habermas, ruang publik adalah tempat warga berkomunikasi mengenai kegelisahan-kegelisahan politis warga. Selain itu ruang publik merupakan suatu sarana di mana masyarakat bebas dalam menyatakan sikap dan argumen terhadap negara atau pemerintah.
    [Show full text]
  • Capitalism Vs Business Ethics in Indonesia's Television
    SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) Rendra WIDYATAMA Károly Ihrig Doctoral School of Management and Business University of Debrecen, Hungary Communication Department University of Ahmad Dahlan, Indonesia Case CAPITALISM VS BUSINESS ETHICS IN Study INDONESIA’S TELEVISION BROADCASTING Keywords Television Business, Capitalism, Business ethics, Broadcasting License, Broadcasting Guidelines JEL Classification D22; L50; L82; M20; P12 Abstract Generally, in every country, there is supervision of the television broadcasting system. In Indonesia, all television broadcasting is supervised by the Komisi Penyiaran Indonesia/KPI (Indonesian Broadcasting Commission). This commission oversees broadcast television, to ensure all TV broadcasts in Indonesia comply with government regulations. Often the KPI imposes sanctions, but frequent violations still occur. This article describes the results of research on the contradiction between business interests and ethics in the television industry in Indonesia. This study uses the method of evaluation research, where researchers analyze data, here in the form of sanctions documents released by broadcasting commissions. The results reveal that all national private television stations often violate regulations. They prioritize their business interests rather than follow broadcasting guidelines, especially since KPI does not have the full authority to grant and revoke a broadcasting license. The granting and revocation of permits remains under the authority of the government, where political lobbying plays a more significant role. 27 SEA - Practical Application of Science Volume VI, Issue 16 (1 / 2017) INTRODUCTION liberal economic tradition such as America does not provide the business arrangements for Each country has its own system to manage the television to broadcast using market mechanisms television broadcasting business.
    [Show full text]
  • Downlinkin/ Uplinking Only Language Date of Permission 1 9X 9X ME
    Master List of Permitted Private Satellite TV Channels as on 31.07.2018 Sr. No. Channel Name Name of the Company Category Upliniking/ Language Date of Downlinkin/ Permission Uplinking Only 1 9X 9X MEDIA PRIVATE LIMITED NON-NEWS UPLINKING & HINDI 24-09-2007 DOWNLINKING 2 9XM 9X MEDIA PRIVATE LIMITED NON-NEWS HINDI/ENGLISHUPLINKING & /BENGALI&ALL INDIAN INDIAN SCHEDULE 24-09-2007LANGUAGE DOWNLINKING 3 9XO (9XM VELVET) 9X MEDIA PRIVATE LIMITED NON-NEWS UPLINKING & HINDI 29-09-2011 DOWNLINKING 4 9X JHAKAAS (9X MARATHI) 9X MEDIA PRIVATE LIMITED NON-NEWS UPLINKING & MARATHI 29-09-2011 DOWNLINKING 5 9X JALWA (PHIR SE 9X) 9X MEDIA PRIVATE LIMITED NON-NEWS UPLINKING & HINDI/ENGLISH /BENGALI&ALL 29-09-2011 DOWNLINKING INDIAN INDIAN SCHEDULE LANGUAGE 6 Housefull Action (earlier 9X BAJAO 9X MEDIA PVT. LTD. NON-NEWS UPLINKING & HINDI 17-01-2015 (Earlier 9X BAJAAO & 9X BANGLA) DOWNLINKING 7 TV 24 A ONE NEWS TIME BROADCASTING NEWS UPLINKING & HINDI/ PUNJABI/ ENGLISH 21-10-2008 PRIVATE LIMITED DOWNLINKING 8 BHASKAR NEWS (AP 9) A.R. RAIL VIKAS SERVICES PVT. LTD. NEWS UPLINKING & HINDI, ENGLISH, MARATHI AND ALL 14-10-2011 DOWNLINKING OTHER INDIAN SCHEDULE LANGUAGE 9 SATYA A.R. RAIL VIKAS SERVICES PVT. LTD. NON-NEWS UPLINKING & HINDI, ENGLISH, MARATHI AND ALL 14-10-2011 DOWNLINKING OTHER INDIAN SCHEDULE LANGUAGE 10 Shiva Shakthi Sai TV (earlier BENZE AADRI ENTERTAINMENT AND MEDIA NON-NEWS UPLINKING & TELUGU/HINDI/ENGLISH/GUJARATI/T 22-11-2011 TV (Earlier AADRI ENRICH) WORKS PVT.LTD. DOWNLINKING AMIL/KANNADA/BENGALI/MALAYALA M 11 Mahua Plus (earlier AGRO ROYAL TV AADRI ENTERTAINMENT AND MEDIA NON-NEWS UPLINKING & TELUGU/HINDI/ENGLISH/GUJARATI/T 22-11-2011 (Earlier AADRI WELLNESS) WORKS PVT.LTD.
    [Show full text]
  • PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
    PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Tidak diaudit) Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2007 Dengan Angka Perbandingan Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2006 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Surya Citra Media Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 29 Januari 1999 berdasarkan Akta Notaris Umar Saili, S.H., Notaris di Tangerang, No. 3 pada tanggal yang sama dengan nama PT Cipta Aneka Selaras. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan C-18033 HT.01.01.Th.99 tanggal 25 Oktober 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 9 tanggal 29 Januari 2002 Tambahan No. 997. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Cipta Aneka Selaras menjadi PT Surya Citra Media berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, No. 103 tanggal 31 Desember 2001. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-00124 HT.01.04.TH.2002 tanggal 4 Januari 2002 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 47 tanggal 11 Juni 2002 Tambahan No. 5690. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan dilakukan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, No. 164 tanggal 25 April 2003 mengenai perubahan komposisi pemegang saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah dilaporkan dan diketahui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Penerimaan Laporan No.
    [Show full text]
  • Analisis Wacana Pemberitaan Pro Kontra Pemidanaan Pelaku Nikah
    62 BAB III GAMBARAN UMUM HARIAN SEPUTAR INDONESIA DAN DATA PEMBERITAAN NIKAH SIRRI 3.1. Tentang Seputar Indonesia 3.1.1. Sejarah Seputar Indonesia Seputar Indonesia adalah program berita pertama yang diproduksi oleh stasiun televisi swasta di Indonesia. Seputar Indonesia pertama kali muncul sebagai Seputar Jakarta di RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) pada tanggal 24 Agustus 1989 dengan pertama mulai ditayangkan sejak tanggal 2 Oktober 1989. Kemudian diresmikan pada tanggal 10 November 1989. Dan tanggal 24 Agustus 1990, ia berubah menjadi Seputar Indonesia setelah RCTI diizinkan untuk melepas dekoder dan melakukan siaran Nasional. Pada awalnya Seputar Indonesia didesain dengan pendekatan 'news feature' sehingga memberikan bentuk tayangan informasi yang berbeda dengan berita yang ada di TVRI saat itu seperti Berita Nasional dan Dunia Dalam Berita dengan slogannya adalah "Pertama dan Tetap yang Terbaik". Selama beberapa tahun setelah kemunculannya pertama, Seputar Indonesia juga ditayangkan secara simultan oleh stasiun SCTV yang saat itu masih dalam satu induk perusahaan dengan RCTI. Seputar Indonesia dan program-program berita RCTI lainnya sempat dikelola di bawah sebuah perseroan tersendiri yakni PT 63 Sindo Citra Media dari tahun 1993, pernah juga memproduksi program berita pagi untuk stasiun SCTV bertajuk Buletin Pagi. Hal ini berlangsung sebelum stasiun SCTV mampu memproduksi berita secara mandiri di bawah bendera Liputan 6 SCTV pada tahun 1993. (http://id.wikipedia.org/wiki/Seputar_Indonesia, akses 05/07/2010). Karena merasa hanya berkutat di dunia penyiaran, maka PT Sindo Citra Media mencoba memproduksi media cetak yang namanya juga sama dengan soaran berita yang ada di televisi, yaitu Koran Seputar Indonesia. Harian Seputar Indonesia atau akrab disebut Koran SINDO adalah sebuah surat kabar di Indonesia yang terbit perdana, pada 30 Juni 2005.
    [Show full text]
  • Democracy in Indonesia 1
    Democracy in Indonesia 1 Democracy in Indonesia A Survey of the Indonesian Electorate 2003 141103-INTRODUCTION 1 11/17/03, 7:48 PM 2 Democracy in Indonesia Democracy in Indonesia 3 141103-INTRODUCTION 2 11/17/03, 7:48 PM 2 Democracy in Indonesia Democracy in Indonesia 3 Democracy in Indonesia A Survey of the Indonesian Electorate 2003 Project Director and Editor: Tim Meisburger The Asia Foundation Editorial Board: Douglas Ramage, Roderick Brazier, Robin Bush, Hana Satriyo, Zacky Husein, Kelly Deuster, Wandy N. Tuturoong, Sandra Hamid Questionnaire Design: Craig Charney – Charney Research Report: Craig Charney, Nicole Yakatan, and Amy Marsman – Charney Research Research and Fieldwork: Farquhar Stirling, Achala Srivasta, Eko Wicaksono, Safril Faried, Dindin Kusdinar, Rocky Hatibie – ACNielsen Indonesia 141103-INTRODUCTION 3 11/17/03, 7:48 PM 4 Democracy in Indonesia Democracy in Indonesia 5 About The Asia Foundation The Asia Foundation is a non-profit, non-governmental organization committed to the development of a peaceful, prosperous, and open Asia-Pacific region. The Foundation supports programs in Asia that help improve governance and law, economic reform and development, women’s participation, and international relations. Drawing on nearly 50 years of experience in Asia, the Foundation collaborates with private and public partners to support leadership and institutional development, technical assistance, exchanges, policy research, and educational material. With a network of 17 offices throughout Asia, an office in Washington, D.C., and headquarters in San Francisco, the Foundation addresses these issues on country and regional levels. In the past fiscal year of 2002, the Foundation provided grants, educational materials, and other resources of more than $50 million to 22 countries and territories in Asia and through its Books for Asia program has distributed over 750,000 books to over 4,000 schools and other regional educational institutions.
    [Show full text]
  • Proses Produksi Program Berita Jawa Timur Dalam Berita Di Tvri Stasiun Jawa Timur
    Laporan Kuliah Kerja Media PROSES PRODUKSI PROGRAM BERITA JAWA TIMUR DALAM BERITA DI TVRI STASIUN JAWA TIMUR Disusun Oleh : ARDITO YULIADHI D 1405061 TUGAS AKHIR Ditujukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya D3 Komunikasi Terapan PROGRAM D3 KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 PERSETUJUAN Tugas Akhir berjudul : PROSES PRODUKSI PROGRAM BERITA “JAWA TIMUR DALAM BERITA” DI TVRI STASIUN JAWA TIMUR. Disusun Oleh : Nama : Ardito Yuliadhi NIM : D1405061 Konsentrasi : Penyiaran Disetujui untuk dipertahankan dihadapan panitia penguji Tugas Akhir Program D3 Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, 2 Juni 2008 Menyetujui, Dosen Pembimbing Chatarina Heny Dwi S, S.Sos NIP : 132.300.217 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………i HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………………....ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………….iii HALAMAN MOTTO ………………………………………………………………..iv HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………..v KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….vi DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang …………………………………………………………….1 B. Tujuan Kuliah Kerja Media ……………………………………………….3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berita Secara Umum ………………………………………………………4 a. Pengertian Berita ………………………………………………………..4 b. Nilai Berita ………………………………………………………………6 c. Sumber Berita …………………………………………………………...7 d. Jenis Berita ………………………………………………………………9 B. Berita Media Elektronik
    [Show full text]
  • 16 BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. MGTV Magelang 1
    BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. MGTV Magelang 1. Latar Belakang MGTV Magelang merupakan salah satu stasiun televisi lokal Magelang yang berada di dalam naungan SINDOTV yang beralamat di Metro Square Blok B No. 18-19 Jln. Mayjen Bambang Sugeng Sumberejo Mertoyudan Magelang. MGTV Magelang adalah suatu badan atau perseroan hukum yang salah satu usahanya bergerak dibidang manajemen bisnis untuk mengelola, membuat dan/atau melakukan kerjasama teknik dan program acara yang didirikan oleh kelompok perusahaan media terbesar di Indonesia, Media Nusantara Citra. MGTV Magelang diluncurkan dengan konten program televisi lokal dengan kualitas siaran setara televisi nasional dengan motto Pemersatu Multi Etnis (Company profile MGTV, 2012). MGTV Magelang diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Magelang. MGTV Magelang hanya bisa ditangkap di jaringan televisi berlangganan milik Media Nusantara Citra (MNC) seperti Indovision, Oke Vision dan Top TV. MGTV Magelang merupakan merek dagang atau sebutan udara bagi Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Berbayar yang bekerjasama dalam kerjasama produksi program acara dengan SINDOTV. MGTV Magelang menayangkan acara-acara informatif seperti berita, hiburan, fitur dan talkshow. Saat ini MGTV Magelang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Magelang dan 16 sekitarnya di saluran 54 UHF dengan menggunakan antena biasa (Company profile MGTV, 2012). 2. Visi dan Misi Visi MGTV Magelang (Company profile MGTV, 2012): Menjadi pusat informasi yang menghibur, bertradisi bagi pembangunan Kota Magelang dan sekitarnya. Sementara itu, misi yang diemban oleh MGTV Magelang adalah untuk (Company profile MGTV, 2012): a. Mengelola program TV yang informatif, menghibur, berpendidikan dan mampu mencitrakan kemampuan daerah dengan baik demi pembangunan. b. Menjalankan produksi dengan dukungan sarana dan prasarana yang layak dengan memanfaatkan kemajuan teknologi serta senantiasa sesuai dengan perkembangan jaman.
    [Show full text]