BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media Memiliki Fungsi Dan Disfungsi Tersendiri Bagi Khalayaknya. Khalayak Secara Sadar
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media memiliki fungsi dan disfungsi tersendiri bagi khalayaknya. Khalayak secara sadar memilih media mana yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Istilah “media massa” memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja dalam masyarakat dalam skala yang sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap digunakan hingga saat ini seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi, dan internet (Morissan, 2013:479). Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007). Media massa televisi merupakan suatu sarana yang sangat efektif dalam mempengaruhi pola pikir manusia karena televisi merupakan sebuah media yang sudah tidak asing lagi. Hampir disetiap rumah ada televisi. Sehingga televisi sebagai media komunikasi memiliki kemampuan untuk mengakses publik hingga ke ruang pribadi. Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola 1 pikir, dan tindak individu. Televisi adalah media audio visual yaitu sebuah media yang tidak hanya bisa didengar saja tetapi juga bisa dilihat gambarnya. Pesatnya perkembangan televisi di Indonesia membuat banyaknya stasiun televisi yang menyuguhkan acara-acara menghibur di kala santai. Belakangan ini sering kita jumpai di berbagai stasiun televisi banyak yang menyajikan tayangan talkshow, magazine show dan acara reality show yang disajikan dengan beragam tema dan tampilan. Dari beberapa program acara reality show yang pernah dan kini tayang di stasiun televisi nasional Indonesia, misalnya saja Indonesia Mencari Bakat di Trans TV, Indonesia Morning Show, Sarah Sechan, dan The Comment di NET, d’Terong, Mammamia, Akademi Fantasi Indosiar, dan d’academy di Indosiar, Super Trap, Indonesia Lawak Klub dan On The Spot di Trans 7, Kick Andy dan Just Alvin di Metro TV, KDI di MNCTV, dan salah satunya RCTI yang merupakan salah satu televisi swasta yang banyak menyuguhkan acara-acara yang berupa tayangan adopsi dari luar negeri, seperti acara pencarian bakat Indonesian Idol, X-Factor dan Rising Star Indonesia. Rising Star adalah program acara pencarian bakat bergengsi dan termegah yang pertama kali di produksi oleh Israel dan ditayangkan perdana di stasiun tv ABC Amerika Serikat yang kemudian di beli oleh televisi Indonesia lalu di tayang di salah satu stasiun televisi Indonesia yaitu RCTI. Proses audisi dilakukan sejak Juni 2014 dan digelar di 5 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Medan.Audisi Rising Star terbuka untuk masyarakat mulai dari usia 13 tahun baik itu untuk kategori solo, duo, band, maupun vocal grup. Awal penayangan perdana acara Rising Star ini sekitar tanggal 28 Agustus 2014, penayangan ini selang 3 bulan dari penayangan perdana di Amerika. 2 Sebelum menghadapi babak kompetisi yang sebenarnya para peserta yang telah lolos pada tahap audisi awal dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan bersaing tiap minggunya. Rising Star merupakan tayangan termegah yang dihadirkan RCTI untuk masyarakat. Jam tayang untuk acara Rising Star Indonesia ini pada babak live audition hingga final duel yakni setiap hari Kamis dan Jum’at pukul 21.00 WIB. Sedangkan, untuk babak eliminasi Rising Star Indonesia tayang setiap hari Jum’at saja pukul 21.00 WIB. Acara pencarian bakat seperti Rising Star Indonesia ini merupakan acara kesekian yang diadopsi oleh televisi Indonesia RCTI setelah Indonesian Idol dan X-Factor yang lebih dulu sukses menarik perhatian penonton. Rising Star musim pertama di tahun 2014 menghadirkanpeserta dengan beragam musikalitas diantaranya C N D yang menyuguhkan musik band akustik, Talita, Mega-Mauro dengan konsepnya duo “elektun”, Reyna Qotrunnadapenyanyi solo dengan aliran blues dan sangat handal bermain keyboard, Bluesmates yang dapat mengubah semua lagu menjadi aliran blues, Sonny Saragih, Indah Nevertari dengan suara rendahnya yang bulat, Evony Arty, Ghaitsa Kenang penyanyi yang free bernyanyi jika memegang gitar dan Hanin Dhiya gadis berusia 13 tahun yang suaranya mampu meneduhkan hati. Audiens memiliki beragam kesukaan terhadap sebuah tayangan di media televisi, karena kebutuhan setiap audiens terhadap sebuah tayangan itupun beragam. Audiens yang menonton acara Rising Star Indonesia adalah masyarakat yang berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda-beda. Berasal dari usia, daerah, maupun kesukaan terhadap jenis musik yang berbeda pula. Acara ini di kemas dengan sama persis seperti penayangan Rising Star di Amerika, dengan 3 panggung super megah dan aplikasi vote yang memudahkan penonton untuk memilih. Masyarakat sebagai audiens dapat terjun langsung memberikan poin atau suara untuk peserta karena sistem votenya yang memudahkan masyarakat untuk menentukan yang layak menjadi rising star dan tetap bertahan di ajang tersebut. Tetapi untuk dapat melakukan vote, penonton harus memiliki smartphones android dan mendownload aplikasi Rising Star Indonesia pada smartphonenya dalam memberikan suara untuk peserta. Selain dari segi teknologi pemilihan suara yang berbeda dari ajang pencarian bakat yang lain, peran dewan juri di Rising Star Indonesia juga berbeda dari acara pencarian bakat sebelum-sebelumnya seperti Indonesian Idol dan X- factor Indonesia. Jika dalam kompetisi menyanyi lainnya dewan juri hanya mengomentari penampilan peserta dan bisa mengeliminasi kontestan sejak audisi, maka expert (sebutan juri untuk Rising Star) tidak memiliki banyak pengaruh untuk menggugurkan peserta namun mereka tetap dapat memberikan suara kepada peserta dengan point 7% jika juri menyukai penampilan peserta. Kontestan yang sudah lolos sejak audisi pertama akan langsung masuk dalam babak "audisi langsung" yang akan dipilih oleh pemirsa melalui aplikasi seluler. Kontestan akan lolos ke babak berikutnya jika sudah mendapatkan 70 persen suara dari para pemirsa sampai layar interaktif raksasa terangkat. Di bawah perolehan suara itu, kontestan akan langsung tereliminasi dan tidak dapat melanjutkan ke babak selanjutnya. Audiens dari berbagai macam program yang disuguhkan oleh televisi berasal dari beragam usia. Seperti acara Rising Star Indonesia, acara ini memiliki audiens yang berasal dari beragam kelompok usia maupun pekerjaan. Namun, dari 4 beragamnya audiens tersebut, mereka sama-sama mampu mereaksi pesan yang diterimanya dari sebuah tayangan di media televisi.Salah satu kelompok audiens yang menonton acara Rising Star adalah mahasiswa. Mahasiswa merupakan kelompok audiens (remaja) yang berjumlah banyak dan dapat dengan mudah dibidik oleh media televisi khususnya acara-acara reality show ajang pencarian bakat, tujuannya memang untuk mengeksplore kemampuan dan bakat yang dimiliki peserta namun dapat juga demi menaikkan angka rating acara dan sebagai kepentingan ekonomi bagi stasiun televisi atau alat pengeruk keuntungan. Mahasiswa memiliki gaya hidup dengan selera musik yang juga berbeda satu dengan yang lainnya. Seperti yang peneliti amati dikalangan teman-teman peneliti sendiri yaitu mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012. Mahasiswa Ilmu Komunikasi memiliki karakteristik demografis dan psikografis yang beragam. Misalnya saja dari segi hobi, jurusan di universitas, gaya hidup, minat, asal daerah dan lain-lain. Tanpa audiens sebuah acara tidak akan banyak ditonton bahkan jika acaranya tidak menarik dan tidak mengikuti selera masyarakat maka acara tersebut tidak akan mampu sukses karena audiens merupakan salah satu pangsa keberhasilan dalam sebuah rating acara televisi. Karena semakin banyak penontonnya maka acara tersebut akan semakin tinggi ratingnya. Peneliti tertarik untuk meneliti acara Rising Star dibanding acara pencarian bakat yang lain karena bagi peneliti stasiun televisi RCTI merupakan televisi swasta yang setiap tahun selalu menghadirkan reality show ajang pencarian bakat yang di adopsi dari luar Indonesia dengan format acaranya diminati oleh khalayaknya. Selain itu juga dari pemilihan peserta yang menggunakan vote cukup berbeda dan menarik yaitu dengan pengunduhan aplikasi Rising Star di 5 telepon pintar (android) sehingga memudahkan khalayaknya memilih peserta yang disukai agar dapat tetap bertahan di Rising Star Indonesia. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Penerimaan Audiens Tentang Program Tayangan Rising Star Indonesia di RCTI” (Studi Resepsi dikalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM 2012) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan peneliti, maka rumusan masalah yang dapat di simpulkan adalah : a. Bagaimana posisi penerimaan mahasiswa dan mahasiswi Ilmu Komunikasi tentang tayangan Rising Star Indonesia di RCTI? b. Bagaimana karakteristik demografis-psikografis mahasiswa dan mahasiswi Ilmu Komunikasi sesuai dengan posisi penerimaan mahasiswa tentang tayangan Rising Star Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang dikemukakan dapat di ketahui tujuan dari penelitian ini adalah untuk : a. Mendeskripsikan posisi penerimaan mahasiswa Ilmu Komunikasi tentang tayangan Rising Star Indonesia. 6 b. Mendeskripsikan karakteristik