34 4. ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Umum Film Cek Toko Sebelah
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
4. ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Umum Film Cek Toko Sebelah Gambar 4.1 Poster Film “Cek Toko Sebelah” (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Cek_Toko_Sebelah) Film drama komedia “Cek Toko Sebelah” diproduksi oleh Starvision Plus yang dirilis pada 28 Desember 2016 dan berdurasi 98 menit. Film ini ditulis oleh Ernest Prakasa dan Jenny Jusuf dengan pengembangan cerita dari Meira Anastasia. Selain menjadi penulis naskah, Ernest juga menjadi sutradara dan berperan sebagai tokoh utama. Film “Cek Toko Sebelah” banyak diserbu penonton. Sampai dengan hari ke-21 penayangannya, film garapan Ernest Prakasa tersebut sudah menggaet sebanyak 2.101.170 penonton (Cumicumi.com, 2017). “Cek Toko Sebelah” berada di peringkat empat dan lima film terlaris dengan penjualan di atas dua juta tiket (Qubicle.id, 2017). Meski debut Ernest Prakasa sebagai sutradara masih terbilang baru, melalui film keduanya “Cek Toko Sebelah” telah mampu memborong 6 penghargaan di ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2017. 6 penghargaan tersebut adalah Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Poster Terbaik, Pendatang Baru Terbaik, Skenario Terbaik, Film Box Office Terbaik (Tribunstyle.com, 2017). 34 Universitas Kristen Petra Gambar 4.2 Pemain Film “Cek Toko Sebelah” (Sumber: http://solo.tribunnews.com/2016/12/31/pemain-film-komedi-cek-toko- sebelah-targetkan-25-juta-penonton) Beberapa tokoh yang terlibat dalam pembuatan film ini adalah Ernest Prakasa (penulis dan sutradara), Chand Parwez Servia dan Fiaz Servia (produser), Andhika Triyadi (penata musik), Dicky R. Maland (penata gambar) dan lain-lain. Selain itu, ada beberapa pemain yang diceritakan di dalam film ini, seperti Ernest Prakasa (Erwin), Dion Wiyoko (Yohan), Chew Kinwah (Koh Afuk), Adinia Wirasti (Ayu), Gisella Anastasia (Natalie); dan ada beberapa tokoh tambahan lainnya seperti Asri welas (ibu sonya) menjadi atasan Erwin, Dodit Mulyanto (Kuncoro) sebagai pegawai Koh Afuk, Kaesang Pangarep (Tukang Taksi) dan lain-lain. 4.1.1. Sinopsis Film “Cek Toko Sebelah” Film ini menceritakan hidup sebuah keluarga etnis Tionghoa yang terdiri dari sang ayah yang akrab disapa Koh Afuk (Chew Kin Wah) dan kedua putranya: sang kakak Yohan (Dion Wiyoko) dan sang adik Erwin (Ernest Prakasa). Koh Afuk adalah seorang pemilik toko kelontong yang laris manis. Kedua anaknya memiliki kehidupan yang bertolak belakang. Sang kakak adalah seorang fotografer serabutan yang memiliki masa lalu kelam setelah ditinggal wafat ibu mereka. Beruntung ia hidup bersama istrinya (Adinia Wirasti) yang setia mendampinginya. Sedangkan sang adik mempunyai hidup yang lebih sempurna. Kuliah di luar negeri hingga kini mempunyai pekerjaan yang sangat mapan. Apalagi ditambah memiliki kekasih cantik (Gisella Anastasia) yang juga datang dari kelas atas. 35 Universitas Kristen Petra Suatu hari Koh Afuk terserang penyakit dan sadar bahwa ia tak bisa selamanya mengurus toko kelontongnya. Ia lalu meminta Erwin untuk mengurus toko, padahal sang adik itu sedang menghadapi tawaran masa depan yang lebih cerah dari kantornya. Yohan jelas tak terima ayahnya lebih memilih adiknya daripada dia. Padahal sebagai anak sulung, Yohan merasa lebih berhak terhadap toko tersebut. Koh Afuk memang memiliki hubungan tak akur dengan Yohan karena masa lalu putra sulungnya tersebut yang penuh masalah, sehingga kepercayaannya tak datang ke anaknya itu. Padahal Yohan memiliki niat yang tulus untuk meneruskan toko kelontong milik keluarganya tersebut. Sedangkan Erwin sendiri mengalami dilema sebenarnya lebih memilih meneruskan kariernya yang cerah. 4.1.2. Profil Sutradara Film “Cek Toko Sebelah” Gambar 4.3 Ernest Prakasa (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Ernest_Prakasa) Ernest Prakasa lahir di Jakarta, 29 Januari 1982 berumur 36 tahun adalah seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Pria berketurunan Tionghoa ini mulai dikenal sejak meraih peringkat ketiga dalam acara Stand-Up Comedy Indonesia (SUCI) pada 2011, dimana ia menjadikan pengalamannya didiskriminasi sebagai keturunan Cina di Indonesia sebagai materi komedi tunggal. Dari panggung stand-up comedy, Ernest merambah industri film. Mengawali kiprahnya sebagai 36 Universitas Kristen Petra aktor, kini ia lebih dikenal sebagai penulis dan sutradara, setelah menghasilkan tiga film yakni Ngenest (2015), Cek Toko Sebelah (2016), dan Susah Sinyal (2017). Sebelum terjun ke dunia lawak, Ernest telah menyambi sebagai penyiar radio ketika berkuliah di jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Ernest memulai karier profesionalnya di industri musik, yakni dengan bergabung bersama Universal Music lalu Sony Music dan berlanjut di dr.m Digital. Nyaris enam tahun berkutat di industri musik, Ernest mendaftarkan diri ke program Kompas TV, yakni Stand-Up Comedy Indonesia. Ia berhasil lolos audisi dan terpilih menjadi satu dari 13 finalis dari seluruh Indonesia, dan meraih peringkat ketiga dalam kompetisi tersebut. Ernest akhirnya memutuskan menekuni profesi pelawak tunggal secara penuh. Bersama Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, Isman H. Suryaman dan Ryan Adriandhy, Ernest mendirikan Stand-Up Indo, sebuah komunitas pelawak tunggal pertama di Indonesia, yang hingga kini telah memiliki sub-komunitas di puluhan provinsi, dan dianggap sebagai salah satu perintis budaya komedi tunggal di Indonesia. Ernest pun diangkat sebagai Ketua pertama dari Stand-Up Indo hingga Juni 2013. Setelah terlibat di beberapa film sebagai aktor, di bulan Desember 2015 Ernest melakukan debutnya sebagai penulis dan sutradara di film Ngenest, yang berhasil meraih hampir 800,000 penonton dan mendapatkan satu nominasi Piala Citra untuk kategori Skenario Adaptasi Terbaik. Ngenest juga berhasil menggondol dua penghargaan Piala Maya (Skenario Adaptasi Terpilih & Sutradara Muda Berbakat), satu penghargaan Festival Film Bandung (Skenario Terpuji), dan tiga penghargaan di Indonesia Box Office Movie Awards, termasuk diantaranya untuk kategori Skenario Terbaik. Desember 2016, Ernest merilis film keduanya sebagai penulis-sutradara, yakni Cek Toko Sebelah. Film ini meraih lebih dari 2,6 juta penonton, serta menyabet banyak perhargaan diantaranya untuk kategori Film Terbaik di Indonesia Box Office Movie Awards, Festival Film Bandung, dan Indonesia Movie Actors Awards; serta kategori Skenario Asli Terbaik di Festival Film Indonesia, Piala Maya, Festival Film Bandung, dan Indonesia Box Office Movie Awards. Film ini juga mengantarkan Ernest ke penghargaan internasional pertamanya, yakni Best Director di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2017. 37 Universitas Kristen Petra 4.1.3. Profil Pemeran Film “Cek Toko Sebelah” 4.1.3.1. Dion Wiyoko sebagai Yohan Gambar 4.4 Dion Wiyoko (Sumber: https://www.bintang.com/celeb/read/2833179/alasan-dion-wiyoko- terima-main-film-the-last-barongsai) Lahir di Surabaya, 3 Mei 1984 berumur 34 tahun adalah aktor berkebangsaan Indonesia. Pria keturunan Tionghoa ini memulai kariernya sebagai model di beberapa majalah. Seperti Aneka Yess, Femina, dan masih banyak lagi. Yang dilanjutkan dengan aktingnya melalui beberapa FTV dan sinetron. Film pertamanya adalah Kuntilanak Beranak yang dirilis tahun 2009 yang kemudian disusul film berikutnya Serigala Terakhir di mana ia berperan sebagai Lukman masih pada tahun yang sama. Kemudian pada tahun 2011 ia turut serta dalm film Khalifah di mana ia beradu akting dengan Marsha Timothy, Ben Joshua, dan Indra Herlambang. Dion pun telah menjadi model video klip di sejumlah. Sebut saja lagu “Galih dan Ratna” yang dinyanyikan grup musik D'Cinnamons hingga lagu “Ya ya ya” yang dibawakan oleh GIGI. Pria ini adalah putra dari pasangan Faisal Hidayatullah dan Ritawati Alihamzah. Dion mengawali kariernya sebagai model di beberapa majalah seperti Aneka Yess, Femina, Kawanku, dan Cosmo Girl. Selain menjadi model, Dion juga menjajal kemampuan aktingnya dengan membintangi sinetron dan FTV. Saat usianya 25 tahun, Dion memulai debutnya di layar lebar dengan membintangi film horor Kuntilanak Beranak bersama Garneta Haruni dan Monique 38 Universitas Kristen Petra Henry. Namun, namanya semakin melambung setelah memerankan tokoh Lukman di film Serigala Terakhir. Selang dua tahun, pria bedarah Tionghoa ini tampil di film Khalifah. Dalam film arahan sutradara Nurman Hakim ini, Dion beradu akting bersama Marsha Timothy, Ben Joshua, dan Indra Herlambang. Tahun 2012, menjadi tahun keemasan Dion. Ia berakting untuk 7 film sekaligus di tahun tersebut salah satunya yaitu Perahu Kertas part 1 dan 2 yang diadaptasi dari novel karangan Dewi Lestari. Sedangkan beberapa film lainnya yaitu Hattrick, Cinta di Saku Celana, dan Loe Gue End. Selain sibuk sebagai aktor, Dion juga menjadi model video klip. Beberapa di antaranya yaitu Galih dan Ratna karya D’Cinnamons, Ya Ya Ya yang dibawakan oleh GIGI, dan Ku Ingin Selamanya ciptaan band Ungu. Tentang kehidupan pribadinya, pemeran Winter in Tokyo ini menikahi kekasihnya Fiona Anthony pada 1 September 2017 lalu. Pemberkatan pernikahan mereka diselenggarakan di Gereja Santo Fransiskus Xaverius, Denpasar, Bali. Di tahun 2018, Dion bermain film The Gift yang disutradari oleh Hanung Bramantyo. Di film ini, Dion beradu akting dengan aktor kondang Reza Rahadian, Ayushita, Christine Hakim dan aktris cilik Romaria Simbolon. Film The Gift mengisahkan tentang perjalanan novelis Tiana (Ayushita) yang hijrah ke Yogyakarta demi mendapatkan ide untuk menulis novel terbarunya. Ia menginap di paviliun milik Harun (Reza Rahadian), laki-laki tunanetra yang lebih sering menutup dirinya. Di film tersebut, Dion berperan sebagai Arie, seorang dokter yang tumbuh bersama Tiana sejak masih di