9. Romi Syahril

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

9. Romi Syahril YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (109-121) PENGARUH TERPAAN PROGRAM INDONESIAN IDOL (RCTI) TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI ARTIS (SURVEY PESERTA AUDISI DI JAKARTA) -------------------------------------------------------------------------------------------------- Romi Syahril, Azhar Hutomo, Priatna Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bahasa Universita Bina Sarana Informatika (UBSI) Jakarta (Naskah diterima: 1 Maret 2020, disetujui: 25 April 2020) Abstract The phenomenon of the new artist's life especially from the world Pull sound (Singing) which is widely preached media, giving influence of its own interest for the audience. Indonesian Idol (RCTI) is a talent search program in the field of drag votes that provide inspiration for the growing interest to become a singer artist especially among teenagers. The purpose of the study is to determine the influence of media exposure to public interest following the Idol Indonesia talent search event. This study uses SOR theory to describe the exposure of the media to public interest following the Idol Indonesian talent search event. This study was conducted in a survey among participants of audition Jakarta the number of respondents 100 people. The results showed that media exposure positively affect the interest of the community following the Idol Indonesian talent search event by 30.2%. So if media exposure is increased then the interest of the community following the Idol Indonesian talent search event also increased. Keyword: Media Exposure, Interests, Indonesian Idol. Abstrak Fenomena kehidupan artis baru khususnya dari dunia tarik suara (Menyanyi) yang banyak diberitakan media, memberikan pengaruh minat tersendiri bagi penontonnya, terutama Indonesian Idol (RCTI) merupakan sebuah program acara pencarian bakat dibidang tarik suara yang banyak memberikan inspirasi bagi tumbuhnya minat untuk menjadi artis penyanyi khususnya dikalangan remaja. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh terpaan media, khususnya media televisi RCTI terhadap minat masyarakat mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Penelitian ini menggunakan teori SOR untuk menggambarkan terpaan dari media terhadap minat masyarakat menjadi artis dengan mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Penelitian ini dilakukan secara survey dikalangan peserta audisi di Jakarta dengan jumlah responden 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terpaan media berpengaruh positif terhadap minat masyarakat menjadi artis dengan mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol sebesar 30,2%. Jadi jika terpaan media ditingkatkan maka minat masyarakat menjadi artis dengan mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol juga meningkat. Kata Kunci: Terpaan Media, Minat, Indonesian Idol. 109 YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (109-121) I. PENDAHULUAN artis yang selalu diberitakan media, lengkap edia massa merupakan salah dengan semua fasilitas mewah dan kehidupan satu kekuatan yang sangat mem- yang serba berkecukupan, memberikan penga- Mpengaruhi umat manusia di abad ruh minat tersendiri terutama bagi kalangan 21. Media tersebut telah mendominasi kehidu- remaja dan dewasa yang sedang dalam pan bahkan mempengaruhi emosi manusia pencarian jati diri. (Atmadi, 2001). Keberadaan televisi sebagai Berbagai macam cara untuk menjadi penyebar informasi tercepat telah menjangkau seorang entertainer atau artis pada dewasa ini hampir keseluruh belahan dunia. Kecepatan dapat ditemui dengan mudah salah satunya informasi yang disampaikan itu berkat adanya melalui audisi atau kompetisi pada kegiatan teknologi canggih berupa “satelit komuni- pencarian bakat seperti bidang lawak, model, kasi”. Teknologi inilah yang dipakai oleh akting, maupun menyanyi. Selain itu, jalan dunia penyiaran televisi untuk menyampaikan untuk menjadi seorang artis seperti yang suatu peristiwa penting kepada masyarakat banyak diperlihatkan selama ini oleh media dengan hitungan detik. dapat dilakukan melalui agen-agen penyaluran Media massa dan periklanan telah bakat seperti production house . Kemajuan mengubah pengalaman sosial dalam kehidu- teknologi seperti internet, kini juga dapat pan masyarakat sehari-hari. Kebudayaan ma- menjadi salah satu cara untuk bisa menjadi syarakat tidak terlepas dari media dan budaya artis misalnya dengan mengupload video itu sendiri yang dipresentasikan dalam media. melalui situs youtube. Kehidupan masyarakat yang dipresentasikan Pergaulan masyarakat saat ini telah melalui media contohnya dunia artis dan membawa manusia pada peradaban yang selebritis, tak ayal menimbulkan reaksi yang begitu modern. Tuntutan jaman yang semakin beragam dari khalayak penonton yang umum- berkembang, membuat masyarakat khususnya nya sangat jauh dari kegiatan media. kalangan remaja sangat mudah dipengaruhi Fenomena kehidupan artis sebagaimana oleh berbagai suguhan yang ada di media banyak diberitakan oleh berbagai media khu- termasuk menumbuhkan minatnya dalam bi- susnya media gosip, memberikan pengaruh dang tertentu. Indonesian Idol merupakan se- tersendiri bagi para penontonnya. Kegiatan buah program acara yang dibuat sedemikian 110 YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (109-121) rupa untuk mengakomodir bakat dan minat Oleh karena itu penulis tertarik untuk para remaja rentan usia 16-27 tahun untuk meneliti dengan tujuan untuk mengetahui menjadi artis penyanyi yang handal dan pengaruh Terpaan Program Indonesian Idol profesional.(http://www.kiosmedia.com/2017/ (RCTI) Media Terhadap Minat Masyarakat 09/jadwal-audisi-indonesian-idol-2017-dan- Menjadi Artis. syarat-pendaftarannya.html ) II. KAJIAN TEORI Indonesian Idol adalah suatu ajang 1. Komunikasi Massa pencarian bakat yang diadopsi dari Pop Idol Massa dalam arti komunikasi massa (Inggris) dengan sponsor dari Fremantle lebih menunjuk pada penerima pesan yang Media yang bekerjasama dengan RCTI (Raja- berkaitan dengan media massa. Dengan kata wali Citra Televisi Indonesia). Program ini lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya merupakan sebuah ajang perlombaan menya- berkaitan dengan peran media massa. Oleh nyi yang telah sukses di beberapa negara besar karena itu massa disini menunjuk pada masya- yang telah melahirkan artis penyanyi baru rakat, audience , penonton, pemirsa, atau yang professional di Indonesia yaitu jebolan pembaca. dari Indonesian Idol seperti Delon, Gisel, Media massa dalam komunikasi massa Rini, Mike, Judika, dan Winda. Indonesian bentuknya antara lain media elektronik (tele- Idol telah menjadi acara realitas terbesar di visi, radio), media cetak (surat kabar, majalah Indonesia. Setiap tahunnya Indonesian Idol tabloid), buku dan film (Nurudin, 2007: 4-5). mengalami peningkatan jumlah peserta audisi, Definisi komunikasi massa yang paling pencarian calon peserta Indonesian Idol mu- sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rak- sim ke sembilan ini sedang berlangsung hmat, 2003: 188) dalam buku komunikasi dengan jumlah pendaftar yang fenomenal, massa suatu pengantar (Ardianto, 2009: 3), yakni mencapai total lebih dari 200.000 yakni: komunikasi massa adalah pesan yang peserta audisi dari 9 kota besar di Indonesia. dikomunikasikan melalui media massa pada Hal ini membuktikan masyarakat atau kha- sejumlah besar orang. Jadi pada penelitian ini, layak masih mempercayai dengan ajang media yang di maksud adalah televisi yang pencarian bakat dibidang tarik suara tersebut. menyebarkan informasi kepada khalayak yang 111 YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 5 Nomor 2 Edisi Mei 2020 (109-121) memberitakan berita seputar kejadian pesawat media ini mempunyai sejumlah kelebihan, terbang yang jatuh. antara lain sebagai berikut (Badjuri, 2010: 14- 2. Media Massa 16): Media massa ( mass media ) merupakan a. Bersifat Dengar-Pandang berbagai macam media atau wahana komu- Tidak seperti halnya media radio yang nikasi massa seperti pers (secara sempit diar- hanya bisa dinikmati melalui indera dengar, tikan sebagai surat kabar, sedangkan secara media tv bisa dinikmati pula secara visual luas sebagai media pemberitahuan), media melalui indera pengelihatan. cetak pada umumnya (majalah dan jurnal), b. Menghadirkan Realitas Sosial dan berbagai media elektronik seperti radio, Televisi memiliki kemampuan menghadir- bioskop dan televisi yang mampu menjangkau kan realitas sosial seolah-olah seperti asli- masyarakat luas (Jefkins, 2000:420) dalam nya. Kemampuan teknogogi kamera dalam buku pengantar ilmu broadcasting dan cynne- merekam realitas sebagaimana aslinya, matography (Lamintang, 2013: 21). menjadikan tayangan televisi memiliki Karakteristik media massa ialah sebagai pengaruh sangat kuat pada diri khalayak. berikut (Cangra, 2008: 126-127): c. Simultaneous a. Bersifat melembaga adalah kemampuan menyampaikan segala b. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang sesuatu secara serempak sehingga mampu dilakukan kurang. menyampaikan informasi kepada banyak c. Meluas dan serempak, orang yang tersebar di berbagai tempat d. Memakai peralatan teknis atau mekanis, dalam waktu yang bersamaan. e. Bersifat terbuka. d. Memberi Rasa Intim/ Kedekatan Sebagai media massa yang tumbuh Tayangan program tv secara umum disaji- belakangan, dan merupakan konvergensi dari kan dengan pendekatan yang persuasif ter- media radio, surat kabar, industri musik, per- hadap khalayaknya. Dengan menggunaan tunjukan panggung, dan sebagainya, televisi sapaan yang memberi kesan dekat, tidak memiliki kekuatan yang sangat besar diban- berjarak, bahasa tutur sehari-hari, geture dingkan jenis media massa lainnya. Kemam-
Recommended publications
  • KANG-THESIS.Pdf (614.4Kb)
    Copyright by Jennifer Minsoo Kang 2012 The Thesis Committee for Jennifer Minsoo Kang Certifies that this is the approved version of the following thesis: From Illegal Copying to Licensed Formats: An Overview of Imported Format Flows into Korea 1999-2011 APPROVED BY SUPERVISING COMMITTEE: Supervisor: Joseph D. Straubhaar Karin G. Wilkins From Illegal Copying to Licensed Formats: An Overview of Imported Format Flows into Korea 1999-2011 by Jennifer Minsoo Kang, B.A.; M.A. Thesis Presented to the Faculty of the Graduate School of The University of Texas at Austin in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Master of Arts The University of Texas at Austin May 2012 Dedication To my family; my parents, sister and brother Abstract From Illegal Copying to Licensed Formats: An Overview of Imported Format Flows into Korea 1999-2011 Jennifer Minsoo Kang, M.A. The University of Texas at Austin, 2012 Supervisor: Joseph D. Straubhaar The format program trade has grown rapidly in the past decade and has become an important part of the global television market. This study aimed to give an understanding of this phenomenon by examining how global formats enter and become incorporated into the national media market through a case study analysis on the Korean format market. Analyses were done to see how the historical background influenced the imported format flows, how the format flows changed after the media liberalization period, and how the format uses changed from illegal copying to partial formats to whole licensed formats. Overall, the results of this study suggest that the global format program flows are different from the whole ‘canned’ program flows because of the adaptation processes, which is a form of hybridity, the formats go through.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media Memiliki Fungsi Dan Disfungsi Tersendiri Bagi Khalayaknya. Khalayak Secara Sadar
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media memiliki fungsi dan disfungsi tersendiri bagi khalayaknya. Khalayak secara sadar memilih media mana yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Istilah “media massa” memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja dalam masyarakat dalam skala yang sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap digunakan hingga saat ini seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi, dan internet (Morissan, 2013:479). Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007). Media massa televisi merupakan suatu sarana yang sangat efektif dalam mempengaruhi pola pikir manusia karena televisi merupakan sebuah media yang sudah tidak asing lagi. Hampir disetiap rumah ada televisi. Sehingga televisi sebagai media komunikasi memiliki kemampuan untuk mengakses publik hingga ke ruang pribadi. Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola 1 pikir, dan tindak individu. Televisi adalah media audio visual yaitu sebuah media yang tidak hanya bisa didengar saja tetapi juga bisa dilihat gambarnya. Pesatnya perkembangan televisi di Indonesia membuat banyaknya stasiun televisi yang menyuguhkan acara-acara menghibur di kala santai. Belakangan ini sering kita jumpai di berbagai stasiun televisi banyak yang menyajikan tayangan talkshow, magazine show dan acara reality show yang disajikan dengan beragam tema dan tampilan.
    [Show full text]
  • Code Switching in Indonesian Idol 2012 Program: a Case Study of the Judges’ Comments and the Viewers’ Attitudes
    Passage2013, 1(2), 99-108 Code Switching in Indonesian Idol 2012 Program: A Case Study of the Judges’ Comments and the Viewers’ Attitudes Andita Pribana Dewi* E-mail: [email protected] / Mobile Phone: 085723652213 * Andita graduated in February 2013 from Linguistics Major at English Language and Literature Study Program, Indonesia University of Education, Bandung ABSTRACT The study entitled “Code Switching in Indonesian Idol 2012 Program: A Case Study of the Judges’ Comments and the Viewers’ Attitudes” aims to investigate the types and functions of code switching and the viewers’ attitude to the use of code switching. Transcripts of 23 videos and interviews of 10 viewers of University students were used as data. Some main theories were used to analyse the data, namely Poplack (1980), Koziol (2000), and Garrett (2010). Based on the results of analysis, this study shows that all types of code switching were found in Indonesian Idol 2012 program judges’ comments namely intrasentential switching, intersentential switching, and tag switching. Ten functions were identified such as emphasis, untranslatability, mitigating message, reiteration, clarification, aggravating message, quotation, personalization, designation, and interjection. In addition, the results also reveal that the viewers mostly show their positive attitudes as they take code switching phenomena as the media for learning a language. Keyword: Code Switching, Types of Code Switching, Functions of Code Switching, Attitudes 99 Andita Pribana Dewi Code Switching in Indonesian Idol 2012 Program: A Case Study of the Judges’ Comments and the Viewers Attitudes INTRODUCTION occur in the mass media such as Television, Radio, and Newspapers. In the era of globalization, people are In Television, for example, code required to be able to speak more switching occurred including those than one language.
    [Show full text]
  • 1 Eksistensi Pritta Kartika Sebagai Penyanyi Dan
    EKSISTENSI PRITTA KARTIKA SEBAGAI PENYANYI DAN PELATIH VOKAL DI SURABAYA Amadea Pratamania Program Studi S1 Pendidikan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya [email protected] Budi Dharmawanputra, S.Pd., M.Pd. Program Studi S1 Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya [email protected] ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang eksistensi Pritta Kartika sebagai penyanyi dan pelatih vokal di Surabaya. Pritta Kartika merupakan seorang penyanyi asal Surabaya yang namanya semakin terkenal berkat The Voice Indonesia yang pernah ia ikuti pada tahun 2013. Selain sebagai penyanyi, ia juga merupakan seorang pelatih vokal. Karirnya sebagai pelatih vokal berjalan sejak ia menjadi asisten pelatih paduan suara. Hingga hari ini Pritta mendirikan kursus vokal bernama Pritta Kartika Vocal Class dan beberapa muridnya mengikuti jejaknya di The Voice Indonesia dan pencarian bakat lainnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1) Bagaimana eksistensi Pritta Kartika sebagai penyanyi di Surabaya, 2) Bagimana eksistensi Pritta Kartika sebagai pelatih vokal di Surabaya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Objek eksistensi dan upaya yang dilakukan untuk menunjang eksistensi Pritta Kartika sebagai penyanyi dan pelatih vokal di Surabaya hingga tetap ada sampai saat ini. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dengan Pritta Kartika dan dokumentasi yang didapat dari Pritta Kartika, managernya, dan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pritta Kartika merupakan penyanyi Surabaya yang eksis dalam karir beryanyinya. Hal ini dibuktikan dengan seringnya ia berpartisipasi mengikuti kompetisi bernyanyi sejak ia masih usia dini. Terlebih ketika ia mengikuti The Voice Indonesia pada tahun 2013. Meskipun di tengah pandemi covid-19, kegiatannya bernyanyi tetap terlaksana, 2) Pritta Katika menunjukkan eksistensinya sebagai pelatih vokal sejak ia bergabung dalam paduan suara untuk festival di Osaka, Jepang.
    [Show full text]
  • Konvergensi Media Industri Televisi Indonesia Pada Program Acara Indonesian Idol X
    Jurnal Dialektika Komunika | Vol 8 No 1 2020 | I-SSN:2338-4751 E-SSN: 2716-4012 1-11 Konvergensi Media Industri Televisi Indonesia Pada Program Acara Indonesian Idol X Miftahul Adib, Togi Prima Hasiholan, Meylda Adheista, Muhammad Iqbal Email: [email protected] Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur ABSTRAK Indonesia saat ini sedang menikmati perkembangan teknologi komunikasi yang semakin cepat. Internet yang identik dengan teknologi komunikasi, di Indonesia sendiri penggunaanya sangatlah masif dan hal ini berefek pada perubahan budaya dalam bermedia. Industri Televisi mengalami dampak ini, dan tentunya akan sangat riskan bila tidak melakukan konvergensi media dalam perjalanan bisnis ini di era digital.RCTI sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia mengaplikasikan Konvergensi Media dalam menjaga eksistensi di dunia Industri televisi tannah air.Program acara Indonesian Idol X yang menjadi program acara unggulan RCTI setiap penayanganya menjadi salah satu program acara yang diterapkan konvergensi media pada proses produksi, distribusi konten, hingga promosi program sehingga pemirsa mampu menikmati tayangan Indonesian Idol X dengan fleksibel. Kata Kunci : konvergensi,industri televisi, RCTI, Indonesian Idol X, program acara ABSTRACT Indonesia is currently enjoying the increasingly rapid development of communication technology. The internet is synonymous with communication technology, in Indonesia itself its use is massive and this has an effect on cultural changes in media. The television industry is experiencing this impact, and certainly it will be very risky if it does not do media convergence in this business journey in the digital era. RCTI as the first private television station in Indonesia applies Media Convergence in maintaining its existence in the world. which became the flagship program of RCTI, every broadcast became one of the programs that implemented media convergence in the production process, content distribution, and program promotion so that viewers were able to enjoy Indonesian Idol X shows flexibly.
    [Show full text]
  • Pengaruh Terpaan Program Indonesian Idol Terhadap Minat Menjadi Artis (Survey Dikalangan Mahasiswa Untirta)”
    i PENGARUH TERPAAN PROGRAM INDONESIAN IDOL TERHADAP MINAT MENJADI ARTIS (Survey di Kalangan Mahasiswa Untirta) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada konsentrasi Humas program studi Ilmu Komunikasi Oleh : ZETRIWAN DIRASFUL NIM. 6662092368 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2014 i ii ii i i i i i ii ABSTRAK Zetriwan Dirasful. NIM 092368. “Pengaruh Terpaan Program Indonesian Idol terhadap Minat menjadi Artis (Survey dikalangan Mahasiswa Untirta)”. SKRIPSI. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2014. Fenomena kehidupan artis yang banyak diberitakan media, memberikan pengaruh minat tersendiri bagi penontonnya. Indonesian Idol merupakan sebuah program acara pencarian bakat dibidang tarik suara yang banyak memberikan inspirasi bagi tumbuhnya minat untuk menjadi artis penyanyi khususnya dikalangan remaja. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh terpaan program Indonesian Idol terhadap minat menjadi artis dikalangan mahasiswa Untirta. Penelitian ini menggunakan teori SOR untuk menggambarkan terpaan dari program Indonesian Idol terhadap minat menjadi artis dikalangan mahasiswa Untirta. Penelitian ini dilakukan secara survey dikalangan mahasiswa Untirta dengan jumlah responden 99 orang yang diperoleh melalu perhitungan rumus Yamane presisi 10%. Berdasarkan data yang diperoleh, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh terpaan program Indonesian Idol terhadap minat menjadi artis dikalangan mahasiswa Untirta sebesar 44.8% dengan nilai r hitung yaitu 0,67. Korelasi antara variabel X dan Y dalam penelitian ini berada pada kategori sedang. Persentase terpaan program Indonesian Idol dikalangan mahasiswa Untirta sebesar 56.34% sedangkan Minat menjadi artis dikalangan mahasiswa Untirta sebesar 43.65%. Minimnya minat menjadi artis dikalangan mahasiswa Untirta dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya kesempatan, kultur budaya dan motivasi diri.
    [Show full text]
  • 34 4. ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Umum Film Cek Toko Sebelah
    4. ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Umum Film Cek Toko Sebelah Gambar 4.1 Poster Film “Cek Toko Sebelah” (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Cek_Toko_Sebelah) Film drama komedia “Cek Toko Sebelah” diproduksi oleh Starvision Plus yang dirilis pada 28 Desember 2016 dan berdurasi 98 menit. Film ini ditulis oleh Ernest Prakasa dan Jenny Jusuf dengan pengembangan cerita dari Meira Anastasia. Selain menjadi penulis naskah, Ernest juga menjadi sutradara dan berperan sebagai tokoh utama. Film “Cek Toko Sebelah” banyak diserbu penonton. Sampai dengan hari ke-21 penayangannya, film garapan Ernest Prakasa tersebut sudah menggaet sebanyak 2.101.170 penonton (Cumicumi.com, 2017). “Cek Toko Sebelah” berada di peringkat empat dan lima film terlaris dengan penjualan di atas dua juta tiket (Qubicle.id, 2017). Meski debut Ernest Prakasa sebagai sutradara masih terbilang baru, melalui film keduanya “Cek Toko Sebelah” telah mampu memborong 6 penghargaan di ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2017. 6 penghargaan tersebut adalah Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Poster Terbaik, Pendatang Baru Terbaik, Skenario Terbaik, Film Box Office Terbaik (Tribunstyle.com, 2017). 34 Universitas Kristen Petra Gambar 4.2 Pemain Film “Cek Toko Sebelah” (Sumber: http://solo.tribunnews.com/2016/12/31/pemain-film-komedi-cek-toko- sebelah-targetkan-25-juta-penonton) Beberapa tokoh yang terlibat dalam pembuatan film ini adalah Ernest Prakasa (penulis dan sutradara), Chand Parwez Servia dan Fiaz Servia (produser), Andhika Triyadi (penata musik), Dicky R. Maland (penata gambar) dan lain-lain. Selain itu, ada beberapa pemain yang diceritakan di dalam film ini, seperti Ernest Prakasa (Erwin), Dion Wiyoko (Yohan), Chew Kinwah (Koh Afuk), Adinia Wirasti (Ayu), Gisella Anastasia (Natalie); dan ada beberapa tokoh tambahan lainnya seperti Asri welas (ibu sonya) menjadi atasan Erwin, Dodit Mulyanto (Kuncoro) sebagai pegawai Koh Afuk, Kaesang Pangarep (Tukang Taksi) dan lain-lain.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia Idol Adalah Adalah Suatu Ajang Pencarian Bakat Yang Diadopsi Dari Pop
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia idol adalah adalah suatu ajang pencarian bakat yang diadopsi dari Pop Idol (Inggris) dengan sponsor dari Fremantle Media yang bekerjasama dengan Rajawali Citra Televisi Indoensia (RCTI1). Ajang ini merupakan pencarian idola di bidang tarik suara. Indonesian Idol telah menjadi acara realitas terbesar di Indonesia. Indonesian Idol pernah memenangkan Panasonic Awards untuk kategori Music & Variety Show Terbaik selama 2 tahun berturut-turut (2005 dan 2006), mengalahkan Akademi Fantasi Indosiar serta KDI2 yang berada di nominasi yang sama. Indonesian Idol juga mendapatkan penghargaan dari Singapore Tourism Board saat kesebelas finalis Indonesian Idol berada di Singapura untuk menjadi pembuka tur dunia American Idol musim ketiga.3. Setelah kemunculan Indonesian Idol, banyak acara lain yang ditayangkan. Ajang pencarian bakat ini diadakan setiap 2 tahun sekali sejak 2008 pada tahun genap4. Namun setelah musim kelima, acara ini dihentikan karena ratingnya yang menurun, dan kembali dilanjutkan dimusim yang keenam pada tahun 2010. Pada tahun 2011, acara ini vakum karena diadakannya program Master Chef Indonesia5. Pada tahun 2014, Indonesian Idol mengalami penurunan. Dan di tahun berikutnya, tepatnya pada bulan November 2015, program Indonesian Idol terkontrak habis dengan FremantleMedia, dan dinyatakan 1RCTI (singkatan dari Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah stasiun televisiswastaIndonesia pertama Pada awalnya didirikan sebagai perusahaan joint venture dengan kepemilikan saat itu adalah Bimantara Citra (69,82%) dan Rajawali Wirabhakti Utama (30,18%)[1]. RCTI pertama mengudara pada 13 November 1988 dan diresmikan 24 Agustus 1989 dan pada waktu itu. 2Kontes Dangdut Indonesia atau disingkat KDI (dahulu merupakan kepanjangan dari Kontes Dangdut TPI) adalah suatu ajang pencarian penyanyi dangdut dengan sponsor dari MNC yang bekerja sama dengan MNCTV.
    [Show full text]
  • CHAPTER I INTRODUCTION This Section Presents Background of The
    CHAPTER I INTRODUCTION This section presents background of the study, statement of the problem, purpose of the study, scope and limitation, significance of the study and definition of the key terms. 1.1 Background of the Study Some problems of language are everywhere. One of them is language misuse. Hearing language misuses repeatedly at the wrong time and in the wrong place, make it seems as if that usage was correct. Sometimes these misuses are like simply a thing simple such as spelling errors. However, at other times, language misuse can significantly change the meaning of a sentence. It makes people easy to become confused. It happens in the contact of using English too. English misuse is very interesting to be studied because the use of English words seemingly like becoming a trend right now. According to Sharma (2004: 23) misuse is an ethical and subjective term, and we cannot proceed scientifically unless we first decide what constitutes misuse of language. English misuse can be seen in written and spoken language. Written misuses can be found in many writings such as in magazines, newspapers, tabloids etc. Meanwhile in spoken, English misuse can be found in interviews, reality shows, talk shows, and so on. There are many people who use English words and expressions when they speak to others although they don’t really understand about it. Then, the use of English itself causes some problems. One 1 of the problems is misuse on parts of speech. It might happen because people have limited understanding in recognizing parts of speech. We have already known that misuse on parts of speech cannot be avoided.
    [Show full text]
  • A Study of Selected Reality Television Franchises in South Africa And
    GLOCALISATION WITHIN THE MEDIA LANDSCAPE: A Study of Selected Reality Television Franchises in South Africa and Transnational Broadcaster MultiChoice BY Rhoda Titilopemi Inioluwa ABIOLU Student number 214580202 Ethical clearance number HSS/1760/015M A dissertation submitted in fulfillment of the requirements for the degree of Master of Social Sciences in the Centre for Communication, Media and Society (CCMS), College of Humanities, School of Applied Human Science, University of KwaZulu-Natal. Supervised by: Professor Ruth Teer-Tomaselli UNESCO Chair of Communications FEBRUARY, 2017. DECLARATION I, Rhoda Titilopemi Inioluwa ABIOLU (214580202) declare that this research is my original work and has not been previously submitted in part or whole for any degree or examination at any other university. Citations, references and writings from other sources used in the course of this work have been acknowledged. Student’s signature………………………………… Date…………………………………. Supervisor’s signature……………………………… Date………………………………… ii ACKNOWLEDGEMENTS To my Father, my Saviour, my Friend and my God, Jesus Christ; the Source of all good things, the Author and Finisher of my faith who helped me and gave me the courage and strength to do this work, ESEUN OLUWAAMI. I thank my supervisor Professor Ruth Teer-Tomaselli, who stirred up the interest in this field through the MGW module. I thank you for all your guidance through this work and for all you did. How you always make time for me is deeply cherished. You are a source of encouragement. Thank you Prof. The financial assistance of the National Research Foundation (NRF) towards this research is hereby acknowledged. Opinions expressed and conclusions arrived at, are those of the author and are not necessarily to be attributed to the NRF.
    [Show full text]
  • Adapting Idols Joost De Bruin and Koos Zwaan
    Introduction: Adapting Idols Joost de Bruin and Koos Zwaan Idols is one of the most popular and successful global television formats produced in the last decade. The format has been adapted in over 40 territories all over the world, as the appendix – compiled by Sukhpreet Singh and Martin Kretschmer for this book – shows. The original show, Pop Idol, went to air in the UK in 2001. The next year, local versions of the show were broadcast in Poland, South Africa, the USA, Germany and the Netherlands. By the end of 2004 – exactly three years after the introduction of Pop Idol – 30 territories were screening their own Idols shows, illustrating the rapid global spread of the format. In some cases Idols was produced for transnational geographic regions, such as Asian Idol – with auditions in India, Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore and Vietnam – and the Pan-Arab Superstar, which featured contestants from Lebanon, Syria, Iraq, Jordan, Libya, Morocco and Algeria. The most recent branch on the global Idols tree at the time of writing is Idol Puerto Rico. The owners of the Idols format, FremantleMedia and 19 Entertainment, have thus managed to capitalize on the work put into the design of the original UK show by turning it into a format and selling it to a range of territories. The goal of Idols shows is to involve a nation (or a region consisting of several different nations) in a quest for a popular music idol who can be admired by all. Idols shows are commonly divided into four distinct phases (Holmes 2004).
    [Show full text]
  • Universitas Sumatera Utara FAKTOR-FAKTOR YANG
    1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN FILM (Studi Deskriptif Kualitatif Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Film “Cek Toko Sebelah”) SKRIPSI ANGGITA DWI KESUMA 140904179 Public Relations UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara 2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN FILM (Studi Deskriptif Kualitatif Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Film “Cek Toko Sebelah”) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara ANGGITA DWI KESUMA 140904179 Public Relations DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Anggita Dwi Kesuma NIM : 140904179 Judul Skripsi : “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Film (Studi Deskriptif Kualitatif Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Film “Cek Toko Sebelah”)” Pembimbing Ketua Departemen Dra. Fatma Wardy Lubis M.A Dra. Dewi Kurniawati, M.Si., Ph.D NIP. 196208281987012001 NIP. 196505241989032001 Dekan FISIP USU Dr. Muryanto Amin, M.Si NIP. 197409302005011002 i Universitas Sumatera Utara HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh: Nama : Anggita Dwi Kesuma Nim : 140904179 Departemen : Ilmu Komunikasi Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Film (Studi
    [Show full text]