Tim Imparsial

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Tim Imparsial TIM IMPARSIAL Didedikasikan untuk Munir (1965-2004), Ade Rosita (1938-2011), dan H. S. Dillon (1945-2019) atas perjuangannya menegakkan demokrasi dan HAM di Indonesia TIM IMPARSIAL Al Araf, Anton Aliabbas, Ardi Manto Adiputra, Annisa Yudha Aprilia, Diandra Megaputri Mengko, Evitarossi S. Budiawan, Gufron Mabruri, Hussein Ahmad, Sulaiman Sujono Peran Internal Militer: Problem Tugas Perbantuan TNI Penulis: Al Araf, Anton Aliabbas, Ardi Manto Adiputra, Annisa Yudha Aprilia, Diandra Megaputri Mengko, Evitarossi S. Budiawan, Gufron Mabruri, Hussein Ahmad, Sulaiman Sujono Desain dan ilustrasi sampul: Ardi Yunanto Tata Letak Isi: Andang Kelana & Ardi Yunanto Cetakan Kedua, Januari 2020 Copyright © Imparsial; 2019 ISBN: 9786025221538 i – xvi + 208 hlm, 14 x 21 cm Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT) IMPARSIAL, the Indonesian Human Rights Monitor Jakarta Imparsial, 2019 PENERBIT IMPARSIAL, the Indonesian Human Rights Monitor Jl. Teber Dalam IV J, No. 5B, Jakarta 12810 Telp: (021) 8290-351 Fax: (021) 8541-821 E-mail: (021) 8541-821 Web : www.imparsial.org Daftar Isi BAB 1 Pendahuluan 1 BAB 2 Hubungan Sipil-Militer dan Konsep Tugas Perbantuan Militer 5 2.1 Relasi Sipil-Militer 6 2.2 Perkembangan Diskursus Peran Militer 16 2.3 Resistensi Tugas Pebantuan Militer 25 BAB 3 Pengaturan Peran Internal atau Perbantuan Militer dalam Kerangka OMSP di Negara Lain 33 3.1 Australia 34 3.2 Kanada 45 3.3 Kerajaan Britania Raya 52 3.4 Amerika Serikat 62 3.5 Refeksi Praktik Tugas Perbantuan Militer di Negara Demokrasi 71 BAB 4 Perbantuan Militer (Peran Internal) Sebelum Era Reformasi 79 4.1 Era Orde Lama 80 4.2 Era Orde Baru 95 BAB 5 Reformasi TNI dan Perbantuan Militer 103 5.1 Demokratisasi dan Reformasi TNI 103 5.2 Pengaturan Perbantuan Militer 118 5.3 Praktik Perbantuan Militer 135 BAB 6 Problematika Peran Internal Militer dan Pengaturan Ideal Tugas Perbantuan 173 6.1 Dinamika Politik dan Peran Internal Militer 173 6.2 Problematika Tugas Perbantuan Militer 178 6.3 Pengaturan Ideal Tugas Perbantuan Militer 181 Daftar Bagan dan Tabel Bagan Bagan 2.1 Kecenderungan Peran Militer Pasca Perang Dingin dan Implikasinya 20 Tabel Tabel 2.1 Dampak Positif dan Negatif Tugas Perbantuan Militer 30 Tabel 5.1 MoU TNI dengan Berbagai Instansi 129 Tabel 5.2 Kronologi Konfik Maluku 147 Glosarium ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ACA Assistance to the Civil Authorities ACP Aid to the Civil Power ADFLO Australian Defence Force Liaison Ofcer AKBP Ajun Komisaris Besar Polisi Alutsista Alat Utama Sistem Pertahanan AMD ABRI Masuk Desa ANZAC Australian and New Zealand Army Corps APBN Anggaran Pendapatan Belanja Negara AS Amerika Serikat BAIS Badan Intelijen Strategis BASARNAS Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan BIN Badan Intelijen Negara BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKO Bawah Kendali Operasi BNN Badan Narkotika Nasional BNPT Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brimob Brigade Mobil Brigif Brigade Infanteri Brigjen Brigadir Jenderal BUMN Badan Usaha Milik Negara CB Circuit Breaker CCRF Civil Contingency Reaction Forces CDO Civil Disturbance Operations CDS Chief of the Defence Staf COMDISPLAN Commonwealth Disaster Response Plan CTSA Counter Terrorism Security Advisor viii PERAN INTERNAL MILITER: PROBLEM TUGAS PERBANTUAN TNI DACC Defence Assistance to the Civil Community DACP Defence Aid to the Civil Power Dandim Komandan Distrik Militer Danramil Komandan Rayon Militer Dansatgas Komandan Satuan Tugas DCO Defense Coordinating Ofcer DFACA Defence Force Aid to the Civilian Authorities Divif Divisi Infanteri DI/TII Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia DM Darurat Militer DND Department of National Defence DOM Daerah Operasi Militer DODD Department of Defense Directive DPR Dewan Perwakilan Rakyat DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRP Dewan Perwakilan Rakyat Papua DSCA Defense Support of Civil Authorities Dwikora Dwi Komando Rakyat ECAM Electronic Centralized Aircraf Monitoring EMA Emergency Management Australia FAC Flight Augmentation Computer FCO Federal Coordinating Ofcer FEMA Federal Emergency Management Agency FKM Front Kedaulatan Maluku FLC Front Line Command FRGO fagmentary orders Golkar Golongan Karya HAM Hak Asasi Manusia IMF International Monetary Fund Inf. Infanteri GLOSARIUM ix Inpres Instruksi Presiden IPDN Institut Pemerintahan Dalam Negeri ISIS Islamic States Iraq and Syiria JRLO Joint Regional Liaison Ofcers JS Joint Staf JTF Joint Task Force Kamtibmas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kapuspen Kepala Pusat Penerangan Kasatgas Kepala Satuan Tugas Kav. Kavaleri Keppres Keputusan Presiden KNKT Komite Nasional Keselamatan Transportasi Koarmada Komando Armada Kodam Komando Daerah Militer Kodim Komando Distrik Militer Koopsau Komando Operasi Angkatan Udara Kol. Kolonel Komi Komite Olahraga Militer Indonesia Komnas HAM Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Koni Komite Olahraga Nasional Indonesia Kopassus Komando Pasukan Khusus Koramil Komando Rayon Militer Korem Komando Resor Militer Kostrad Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Koter Komando Teritorial KPK Komisi Pemberantasan Korupsi KSAD Kepala Staf Angkatan Darat Lanud Pangkalan Udara Lapan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LBH Lembaga Bantuan Hukum LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia LIPI Lembaga Ilmu Pengentahuan Indonesia x PERAN INTERNAL MILITER: PROBLEM TUGAS PERBANTUAN TNI Mabes Markas Besar MACA Military Aid to the Civil Authorities MACP Military Aid to the Civil Power MACDIS Military Assistance to Civil Disturbances MACC Military Aid to the Civil Community MAGD Military Aid to other Government Departments Mayjen Mayor Jenderal Menko Polhukam Menteri Koordinator Politik dan Keamanan MIT Majelis Indonesia Timur MK Mahkamah Konstitusi MoU Memorandum Of Understanding MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat MSCA Military Support to Civil Authorities MSCLEA Military Assistance to Civil Law Enforcement Agencies NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia NR National Risk Assessment NRPAs National Resilience Planning Assumptions NRR National Risk Register OMP Operasi Militer untuk Perang OMSP Operasi Militer Selain Perang OPORD Operation Order Opster Operasi Teritorial Opsus Operasi Khusus Orba Orde Baru Otsus Otonomi Khusus Pasmar Pasukan Marinir PBB Perserikatan Bangsa Bangsa Pelni Pelayaran Nasional Indonesia Perkap Peraturan Kapolri Permesta Perdjuangan Rakjat Semesta Perpres Peraturan Presiden Perppu Peraturan Pengganti Undang-Undang GLOSARIUM xi PKI Partai Komunis Indonesia PKS Penanganan Konfik Sosial PLN Perusahaan Listrik Negara PMI Palang Merah Indonesia PNG Papua New Guinea Polri Kepolisian Republik Indonesia PP Pertauran Pemerintah PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPRC Pasukan Pemukul Reaksi Cepat PRRI Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia Prolegnas Program Legislasi Nasional PT Perseroan Terbatas PT JIEP Perseroan Terbatas Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung PT KBN Perseroan Terbatas Kawasan Berikat Nasional RFLO Royal Air Force Liasson Ofcer RFA request for assistance RNLO Royal Navy Liasson Ofcer RMS Republik Maluku Selatan RoE Rules of Engagement RSK Reformasi Sektor Keamanan RTL Rudder Travel Limiter SAD State Active Duty Satgas Satuan Tugas SAR Search and Rescue SBY Susilo Bambang Yudhoyono SCO State Coordinating Ofcer SDM Sumber Daya Manusia SJC Standing Joint Commander TAP MPR Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat TMMD TNI Manunggal Masuk Desa TNI AD Tentera Nasional Indonesia Angkatan Darat TNI AL Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut xii PERAN INTERNAL MILITER: PROBLEM TUGAS PERBANTUAN TNI TNI AU Tentara Nasional Indonesoa Angkatan Udara Trikora Tri Komando Rakyat UU Undang-Undang UUD Undang Undang Dasar Yongab Batalyon Gabungan Yonif Batalyon Infanteri Kata Pengantar Sejak perubahan politik 1998 berhasil menumbangkan rezim Orde Baru, tuntutan mereformasi sektor keamanan terus disuarakan. Tuntutan ini bergulir mengingat pada masa pemerintahan Soeharto institusi keamanan -ABRI- digunakan sebagai basis untuk mempertahakan struktur kekuasaannya selama 32 tahun. Pemerintahan era Reformasi kemudian melakukan rangkaian kebijakan reformis, diantaranya: menetapkan TAP MPR RI No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan TAP MPR RI No. VII tentang Peran Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia, menerbitkan UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian dan UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI. Politik hukum aturan-aturan tersebut kemudian melarang militer untuk terlibat dalam politik, berbisnis militer, sekaligus xiv PERAN INTERNAL MILITER: PROBLEM TUGAS PERBANTUAN TNI menginginkan institusi militer menjadi institusi profesional yang tunduk pada supremasi sipil, mekanisme demokrasi, serta prinsip-prinsip hukum dan hak asasi manusia. Namun demikian, perubahan yang terjadi sejak 1998 di sektor keamanan itu masih menyisakan beberapa agenda yang belum terselesaikan. Salah satu agenda yang belum tuntas adalah terkait dengan pengaturan tugas operasi militer selain perang dalam kerangka tugas perbantuan militer kepada pemerintah khususnya kepolisian yang mana merupakan mandat dari Tap MPR No. VII Tahun 2000, UU Polri, dan UU TNI itu sendiri. Justru yang muncul adalah berbagai macam aturan yang mengatur secara parsial tentang tugas perbantuan militer. Beberapa aturan itu diantaranya, Inpres No. 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri dan UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konfik Sosial. Bahkan, pelibatan militer dalam perbantuan kepada pemerintah juga diatur dalam
Recommended publications
  • Buku Panduan Uang Rupiah Ciri-Ciri Keaslian, Standar Visual Kualitas Rupiah Dan Daftar Rupiah Yang Dicabut Dan Ditarik Dari Peredaran Tujuan
    latent image latent visible ink BUKU PANDUAN UANG RUPIAH Ciri-Ciri Keaslian, Standar Visual Kualitas Rupiah dan Daftar Rupiah yang Dicabut dan Ditarik Dari Peredaran intaglio diterbitkan oleh : Direktorat Pengedaran Uang Bank Indonesia Kompleks Perkantoran Bank Indonesia Gedung C Lantai 7 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Cetakan Kedua Diterbitkan di Jakarta, Desember 2011 Penasehat : Direktur DPU Mokhammad Dakhlan Deputi Direktur DPU Adnan Djuanda Penanggung Jawab : Kepala Biro Kebijakan Pengedaran Uang Eko Yulianto Editor : Ery Setiawan, Wijayanti Yuwono, Agus Susanto Pratomo, R. Triwahyono Tim KPK (Kreatif, Penulis dan Kontributor ) : Edi Rahmat, Diyah Dewi, Ahmad Fauzi, Irma Dwianti, Fajar Widdy Hidayat, Marwi Hendrayatmo, Balqia Siddik. DAFTAR ISI PENDAHULUAN 06 TUJUAN 07 KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH 08 CIRI- CIRI KEASLIAN RUPIAH 10 • Ciri Umum 10 • Ciri Keaslian Rupiah Kertas 12 • Ciri Keaslian Rupiah Logam 23 • Panduan Klarifikasi atas Rupiah yang Diragukan Keasliannya 25 • Larangan dan Ketentuan Pidana yang Terkait dengan Pemalsuan Rupiah 26 • Larangan dan Ketentuan Pidana yang Terkait dengan Rupiah Tiruan 28 STANDAR KUALITAS RUPIAH 29 • Definisi 30 • Rupiah Tidak Layak Edar Karena Rusak 31 • Standar Visual Rupiah Layak Edar dan Rupiah Tidak Layak Edar 33 PENUKARAN RUPIAH 42 • Penukaran Rupiah 43 • Larangan dan Ketentuan Terkait dengan Perusakan Rupiah 44 • Panduan Penukaran Rupiah Tidak Layak Edar 45 • Rupiah Rusak yang Diberi Penggantian Sesuai dengan Nilai Nominal 46 • Rupiah Rusak yang Tidak Diberi Penggantian 47 • Rupiah Tidak Layak Edar Karena Rusak 48 RUPIAH YANG DICABUT DAN DITARIK DARI PEREDARAN 49 • Rupiah yang Dicabut dan Ditarik dari Peredaran yang Masih Dapat Ditukarkan di Bank Umum dan atau Bank Indonesia 50 • Rupiah yang Dicabut dan Ditarik dari Peredaran yang Hanya Bisa Ditukarkan di Bank Indonesia 52 JARINGAN KANTOR BANK INDONESIA 58 • Kantor Bank Indonesia • Kantor Perwakilan Bank Indonesia LINKS 62 PENDAHULUAN Mata Uang adalah uang yang dikeluarkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Rupiah.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perhatian
    1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perhatian masyarakat pada sejarah sebetulnya dapat menjadi suatu dorongan untuk lebih menghargai perjuangan dari para pahlawan Indonesia. Terutama pada upaya perjuangan Oto Iskandar Di Nata dalam kemerdekaan dan memperjuangkan hak-hak pendidikan. Pendidikan adalah aset penting bagi kemajuan bangsa. Baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, menengah maupun tinggi. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas akan berpengaruh pada kemajuan di berbagai bidang. Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan jaman saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan negara lain yang telah maju. Oto Iskandar Di Nata adalah tokoh yang membawa pendidikan Indonesia pada masa kemerdekaan. Awal mula Oto Iskandar Di Nata mulai aktif di pergerakan politik yang di awali dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Boedi Oetomo cabang Pekalongan serta merangkap sebagai Komisaris Hoofdbestuur Boedi Oetomo. Universitas Pasundan 2 Pada tahun 1928, Oto Iskandar Di Nata masuk ke dalam sebuah organisasi bernama Pagoeyoeban Pasoendan cabang Jakarta dan langsung menjadi Sekretaris Pengurus Besar Organisasi, waktu itu Oto Iskandar Di Nata pindah ke Jakarta dan menjadi guru HIS Muhammadiyah. Pada Desember 1929 Oto Iskandara Di Nata terpilih sebagai Ketua Pengurus Besar Pagoeyoeban Pasoendan sampai pada tahun 1945. Sampai saat ini masih banyak peninggalan dari Oto Iskandar Di Nata, salah satunya adalah Monumen Pasir, tetapi sedikit pelajar ataupun masyarakat pada saat ini yang tertarik mengunjungi museum karena tidak mengetahuinya. Salah satu cara agar masyarakat tertarik terhadap sejarah tersebut ialah dengan membuat sebuah film.
    [Show full text]
  • BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.818, 2013
    BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.818, 2013 PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS PERTAHANAN NEGARA TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kekuatan, kemampuan dan daya tangkal negara dan bangsa untuk menanggulangi setiap ancaman, yang memerlukan rencana pembangunan pertahanan negara dalam bentuk Rencana Strategis Pertahanan Negara Tahun 2010-2014 guna menjamin tercapainya tujuan dan sasaran penyelenggaraan pertahanan negara dalam rangka ikut mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan; b. bahwa Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 26 Tahun 2012 tentang Rencana Strategis Pertahanan Negara Tahun 2010-2014, belum sepenuhnya memuat perubahan/ pergeseran kebijakan nasional yang mengatur tentang prioritas pembangunan nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Rencana Strategis Pertahanan Negara Tahun 2010- 2014; www.djpp.kemenkumham.go.id 2013, No.818 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor
    [Show full text]
  • Penerapan Model Pembelajaran Scramble Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Menyusun Teks Biografi Ya
    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA POKOK BAHASAN MENYUSUN TEKS BIOGRAFI YANG URUT DAN LOGIS DI MTS AISYIYAH SUNGGUMINASA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Sitti Sayani Dama 10533 786514 PROGRAM STRATA SATU (S1) JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018 Moto Kalau Anda meminta saya untuk pintar Saya akan pintar Namun jika Anda meminta saya bodoh Maka saya akan jauh lebih bodoh dari Anda. Persembahan Karya sederhana ini kupersembahkan Kepada Ayahanda Tamrin Dama dan Ibunda Hayati tercinta Atas segala dukungan dan sumbangsi materi maupun tenaga Dan keluarga besarku Atas segala perhatian, semangat, dan dorongannya Serta teman sejawat saudara seperjuangan Yang karena hadirmu memberi warna dalam hidup ini. vii ABSTRAK Sitti Sayani Dama, 2018. Penerapan model pembelajaran scramble dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia pokok bahasan menyusun teks biografi secara urut dan logis di sekolah MTs Aisyiyah Sungguminasa. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Tarman A, Arif dan Pembimbing II Ratnawati. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (class Action Reasearch) yang terdiri dari dua siklus. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B MTs Aisyiyah Sungguminasa pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa 35 orang. Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah model pembelajaran scramble dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VIII B MTs Aisyiyah Sungguminasa.
    [Show full text]
  • DESAIN UANG RUPIAH TE 2016 Desain Uang Rupiah
    DESAIN UANG RUPIAH TE 2016 Desain Uang Rupiah TE 2016 W.R. Soepratman (1903-1938) Pecahan Rp100.000 Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta (1901-1970) (1902-1980) Raja Ampat (Papua) Tari Topeng Betawi (Jakarta) Desain Uang Rupiah TE 2016 I Gusti Ngurah Rai (1917-1946) Pecahan Rp50.000 Ir. H. Djuanda Kartawidjaja (1911-1963) Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur) Tari Legong (Bali) Desain Uang Rupiah TE 2016 Oto Iskandar di Nata (1897-1945) Pecahan Rp20.000 Dr. G. S. S. J. Ratulangi (1890-1949) Derawan (Kalimantan Utara) Tari Gong (Kalimantan Tengah) Desain Uang Rupiah TE 2016 Mahmud Badaruddin II (1767-1862) Pecahan Rp10.000 Frans Kaisiepo (1921-1979) Wakatobi (Sulawesi Tenggara) Tari Pakarena (Sulawesi Selatan) Desain Uang Rupiah TE 2016 Tjut Meutia (1870-1910) Pecahan Rp5.000 Dr. K. H. Idham Chalid (1921-2010) Gunung Bromo (Jawa Timur) Tari Gambyong (Jawa Tengah) Desain Uang Rupiah TE 2016 Pangeran Antasari (1797-1862) Pecahan Rp2.000 Mohammad Hoesni Thamrin (1894-1941) Ngarai Sianok (Sumatera Barat) Tari Piring (Sumatera Barat) Desain Uang Rupiah TE 2016 Tjut Meutia (1870-1910) Pecahan Rp1.000 Tjut Meutia (1870-1910) Banda Neira (Maluku) Tari Tifa (Papua) DILIHAT DIRABA DITERAWANG BAGIAN DILIHAT BELAKANGDEPAN Warna Uang terlihat terang dan jelas DILIHAT Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang Rupiah Kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000. Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Terdapat perubahan Rp50.000 akan berubah warna dari ungu menjadi hijau warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu TERASA
    [Show full text]
  • Majalah Pembina Wahyu Suparyono Pemimpin Umum Eko Setiawan
    majalah Pembina Wahyu Suparyono Pemimpin Umum Eko Setiawan Pemimpin Redaksi Mairizal Chaidir Wakil Pemimpin Redaksi Novian Pranastyanto Redaktur Pelaksana Andris Framono Sekretaris Indri Aswin Kasoema Editor Desy Ananta Sembiring, Fitria Adianti Putri Fotografer Desta A. Nirbito, Yuni Pratiwi Utami Desain Grafis Dwi Ari Bowo, Adi Nugraha Alamat Jalan Mayjen Sutoyo No.11, Cililitan - Jakarta Timur 13630 Telepon (021) 8094140 Ext 104, Email [email protected] Salam Redaksi, Sesuai dengan visinya “meningkatkan kesejahteraan Peserta melalui pengembangan sistem pelayanan dan nilai manfaat asuransi sosial secara berkelanjutan”, ASABRI semakin meningkatkan performanya. Di tahun 2020 ini seiring bertambahnya usia ASABRI luncurkan Aplikasi baru yang dinamai “ASABRI MOBILE APPS” Aplikasi baru ini dibuat untuk menyediakan berbagai informasi khususnya bagi peserta ASABRI yang terdiri dari Prajurit TNI, Anggota Polri, ASN Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Polri. Aplikasi ini berbasis android sehingga dapat diunduh secara mudah melalui Playstore di masing- masing smartphone peserta. Di 2020 pula ASABRI kedatangan beberapa anggota keluarga baru, Eko Setiawan yang menjabat sebagai Direktur SDM dan Hukum, Jeffry Haryadi P Manullang sebagai Direktur Investasi, Helmi Imam Satriyono sebagai Direktur Keuangan dan Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama. Kami keluarga besar ASABRI menyambut dengan hangat kedatangan 3 Direkksi tersebut, Selamat bertugas dan mengemban amanah. Tidak hanya itu saja, di edisi kali ini kita juga akan membahas tentang
    [Show full text]
  • Universitas Pasundan
    UNIVERSITAS PASUNDAN LAPORAN REKTOR Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp., M.Si., M.Kom UNIVERSITAS PASUNDAN REKTORAT : JL. DR SETIABUDHI NO 193 BANDUNG PENDAHULUAN Di awali dengan ucapan “Bismillahirahmanirrahim”, semenjak dilantik pada 17 Desember 2012 dengan SK YPTP No. 429/YPTP/SK/C/2012 pada bulan Desember 2016 tepat tiga tahun kepemimpinan saya sebagai Rektor di Universitas Pasundan, sudah selayaknya dan sepatutnya serta merupakan kewajiban sebagai etika dan moral organisasi untuk membuat catatan kerja selama 3 (tiga) tahun. Dalam kurun waktu kurang lebih 3 (tiga) tahun memimpin perguruan tinggi, dalam hal ini Universitas Pasundan yang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Jawa Barat kerapkali dihadapkan pada berbagai tantangan yang semakin kompleks baik tantangan internal maupun eksternal dan terutama tantangan era globalisasi. Tantangan yang terjadi dalam kehidupan ini tidak bisa dihadapi hanya dengan kemampuan intelektual dan profesional semata tapi harus pula disikapi oleh kemampuan, dan kekuatan spiritual, emosional di ikuti kemampuan dan kematangan sosial dalam memimpin. Berlandaskan pada kondisi-kondisi yang terjadi selama hampir 3 (tiga) tahun memimpin Universitas Pasundan, saya berusaha menjawab tantangan- tantangan yang ada dengan dilandasi norma-norma hukum yang berlaku serta diberlakukan baik oleh Yayasan DIKTI Pasundan, Paguyuban Pasundan yang merupakan payung organisasi sebagai mana kita ketahui lembaga yang saya pimpin merupakan bagian integral dari Paguyuban Pasundan, maupun aturan-aturan yang diberlakukan oleh
    [Show full text]
  • Indo 80 0 1132335826 123
    C urrent Data on the Indonesian M ilitary Elite1 The Editors The current listing identifies the holders of key positions at TNI (Tentara Nasional Indonesia, or Indonesian National Military) Headquarters, as well as at the army's central and regional commands between March 1, 2003 and August 31, 2005. As noted in the last update of current military data in 2003, we have had difficulty in systematically updating personnel changes at the Korem (Military Resort Command), largely due to the absence of the TNI-owned daily newspaper, Angkatan Bersenjata, since the financial crisis of 1997.2 We now rely mainly on the official letters of TNI Commander-in-Chief and general newspapers, both national and local, in collecting data regarding officer corps and their posts. Although the information on Korem commanders is not very satisfactory, it is still possible to analyze macro-trends in leadership transformation at the local level. The period covered in this update, i.e., from March 2003 to August 2005, has seen significant developments in post-reformasi civil-military relations. We have seen: 1) the all-out war in Aceh under martial law (May 2003-May 2004); 2) parliamentary elections in April 2004; 3) direct presidential elections in July and September 2004 for the first time in Indonesian history; and 4) the birth of a new government led by a retired army general, Susilo Bambang Yudhoyono, in October 2004. How did they shape Indonesia's civil-military relations? The war in Aceh greatly empowered those TNI officers who had demanded that the military take on a larger role in internal security.
    [Show full text]
  • Perkembangan Kodam Iskandar Muda (1956-2014)
    Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. PERKEMBANGAN KODAM ISKANDAR MUDA (1956-2014) Dian C. Ananda R.A1, Mawardi2, Zainal Abidin3 Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Email: [email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT This paper entitled “The Development of Iskandar Muda Regional Military Command1956- 2014” aims to figure out; (1) the basic factor of Iskandar Muda Regional Military Commandconstruction (2) the reasons of Iskandar Muda Regional Military Command liquidation in 1985 and the reasons of its reconstruction in 2002, (3) the development of Iskandar Muda Regional Military Command in infrastructure, organizational structure, and Iskandar Muda Regional Military Command policies from 1956 to 2014. This paper uses a qualitative method. In addition, the type of this study used is a historical studies included; theme selection, heuristic, verification, interpretation, and historiography. This research uses a documentation and interview technique. The results show the reason of Iskandar Muda Regional Military Command construction in Aceh was to defend the united of Indonesia Republic from the attack of Dutch Military Aggression. Besides that, the capital government liquidated kodam in order to decrease the number of Iskandar Muda Regional Military Command in Indonesia. In contrary, Iskandar Muda Regional Military Commandalso has built many buildings for instance offices, garages, house of worship, jails, libraries, cooperation, halls, education centers, secured warehouses, medical centers, security posts, guest houses, permanent fences, and dormitories. In contrary, the form of organizational structure has not been changed by Iskandar Muda Regional Military Command.
    [Show full text]
  • Nasionalisme2-Min.Pdf
    Hak Cipta © Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2015 Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110 Telp. (62 21) 3868201, Fax. (62 21) 3800188 “NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II TIM PENGARAH SUBSTANSI: 1. Prof. Dr. Agus Dwiyanto 2. Ir. Sarwono Kusumaatmaja 3. Prof. Dr. JB Kristiadi 4. Prof. Dr. Sofyan Effendi 5. Dr. Muhammad Idris, M.Si TIM PENULIS MODUL: 1. Yudi Latief, MA, Ph.D 2. Dr. Adi Suryanto, M.Si 3. Abdul Aziz Muslim, M.Si Reka Cetak : Rudy Masthofani, S.Kom COVER : Musthopa, S.Kom Jakarta - LAN - 2015 iii + 152 hlm: 15 x 21 cm ISBN: 978-602-7594-13-5 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional seperti tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat serta berdaya saing.
    [Show full text]
  • Sundanese and Javanese: Sundanese Noblemen Point of View Towards Budi Utomo
    HISTORIA: International Journal of History Education, Vol. X, No. 2 (December 2009) SUNDANESE AND JAVANESE: SUNDANESE NOBLEMEN POINT OF VIEW TOWARDS BUDI UTOMO Agus Mulyana1 ABSTRACT Nationalism was born as a result of the education of colonial government in the early of the twentieth century. At the beginning, nationalism was based on the local or ethnic identities that gave birth to ethnonationalism. This ethno-nationalist point of view caused debates among Sundanese noblemen in responding to the establishment of Budi Utomo branch in Bandung. Key words : Nationalism, Ethnonationalism, and Noblemen. Introduction The idea of nationalism in Indonesia was pioneered by the educated people in the early of the twentieth century. These educated people were born from the education provided by the Dutch Colonizers. The education provided by the Dutch colonizers had raised the awareness of native Indonesian that their country had been colonized and was then left behind from other countries. This growing of awareness had encouraged the educated people into the idea of establishing a nation or a sovereign country. The notion on nationality was realized into the establishment of national organizations. National movement organizations established had diverse backgrounds. Generally, there were two basic categories in the establishment of nationalism: fi rst, the local or ethnic ideologies and; secondly, the national unity. Local ideology means the growing of ethnic awareness as the basis of the establishment of nationalism. On the other hand, national unity is the awareness without local hinders. The examples of local ideology are Paguyuban Pasundan, Persatuan Minahasa, Sarekat Madura, Kaum Betawi, Sarekat Sumatera, Tirtayasa, etc; while the examples of national ideology are Partai Nasional Indonesia (PNI), Indische Partij, Parindra, etc.
    [Show full text]
  • 196 Peristiwa Terbunuhnya Menteri Negara Oto
    Peristiwa Terbunuhnya Menteri Negara Oto Iskandar di Nata, Desember 1945 (Nina Herlina Lubis) PERISTIWA TERBUNUHNYA MENTERI NEGARA OTO ISKANDAR DI NATA, DESEMBER 1945 (Tinjauan Historis) Nina Herlina Lubis Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran ABSTRAK Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, bulan Agustus 1945, R. Oto Iskandar di Nata diangkat menjadi Menteri Negara pada Kabinet Pertama RI. Dua bulan kemudian, tanggal 31 Oktober ia diculik oleh sekelompok orang dan kemudian ditemukan terbunuh pada bulan Desember 1945. Peristiwa terbunuhnya R. Oto Iskandar di Nata menarik diteliti karena sejak terbunuhnya Menteri Negara yang dijuluki Si Jalak Harupat ini, pada tahun 1945 hingga sekarang, belum pernah dapat dibuktikan siapa pembunuhnya, bagaimana latar belakang pembunuhan itu, dan bagaimana terjadinya pembunuhan itu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri atas empat tahap, yaitu heuristik, kritik ekstern dan kritik intern, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penculikan dan pembunuhan disebabkan oleh paling sedikit dua faktor. Pertama, R. Oto Iskandar di Nata dianggap kolaborator Jepang yang merugikan perjuangan pada masa revolusi. Kedua, R. Oto Iskandar di Nata mengalami konflik peranan, sebagai Menteri Negara ia wajib menjalankan kebijakan pemerintah pusat, di sisi lain ia ingin membantu para pemuda di Bandung untuk merebut senjata dari Jepang yang bertentangan dengan kebijakan pusat. Ia tak bisa mengatasi masalah ini sehingga akhirnya menjadi korban penculikan dan pembunuhan politis. Kata kunci : Revolusi, konflik, rivalitas, pembunuhan politik THE ABSTRACT At the beginning of the Independence of Indonesia, in August 1945, R. Oto Iskandar di Nata was assigned to one of the State Ministers in the First Cabinet of the Republic of Indonesia.
    [Show full text]