Tim Imparsial
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
TIM IMPARSIAL Didedikasikan untuk Munir (1965-2004), Ade Rosita (1938-2011), dan H. S. Dillon (1945-2019) atas perjuangannya menegakkan demokrasi dan HAM di Indonesia TIM IMPARSIAL Al Araf, Anton Aliabbas, Ardi Manto Adiputra, Annisa Yudha Aprilia, Diandra Megaputri Mengko, Evitarossi S. Budiawan, Gufron Mabruri, Hussein Ahmad, Sulaiman Sujono Peran Internal Militer: Problem Tugas Perbantuan TNI Penulis: Al Araf, Anton Aliabbas, Ardi Manto Adiputra, Annisa Yudha Aprilia, Diandra Megaputri Mengko, Evitarossi S. Budiawan, Gufron Mabruri, Hussein Ahmad, Sulaiman Sujono Desain dan ilustrasi sampul: Ardi Yunanto Tata Letak Isi: Andang Kelana & Ardi Yunanto Cetakan Kedua, Januari 2020 Copyright © Imparsial; 2019 ISBN: 9786025221538 i – xvi + 208 hlm, 14 x 21 cm Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT) IMPARSIAL, the Indonesian Human Rights Monitor Jakarta Imparsial, 2019 PENERBIT IMPARSIAL, the Indonesian Human Rights Monitor Jl. Teber Dalam IV J, No. 5B, Jakarta 12810 Telp: (021) 8290-351 Fax: (021) 8541-821 E-mail: (021) 8541-821 Web : www.imparsial.org Daftar Isi BAB 1 Pendahuluan 1 BAB 2 Hubungan Sipil-Militer dan Konsep Tugas Perbantuan Militer 5 2.1 Relasi Sipil-Militer 6 2.2 Perkembangan Diskursus Peran Militer 16 2.3 Resistensi Tugas Pebantuan Militer 25 BAB 3 Pengaturan Peran Internal atau Perbantuan Militer dalam Kerangka OMSP di Negara Lain 33 3.1 Australia 34 3.2 Kanada 45 3.3 Kerajaan Britania Raya 52 3.4 Amerika Serikat 62 3.5 Refeksi Praktik Tugas Perbantuan Militer di Negara Demokrasi 71 BAB 4 Perbantuan Militer (Peran Internal) Sebelum Era Reformasi 79 4.1 Era Orde Lama 80 4.2 Era Orde Baru 95 BAB 5 Reformasi TNI dan Perbantuan Militer 103 5.1 Demokratisasi dan Reformasi TNI 103 5.2 Pengaturan Perbantuan Militer 118 5.3 Praktik Perbantuan Militer 135 BAB 6 Problematika Peran Internal Militer dan Pengaturan Ideal Tugas Perbantuan 173 6.1 Dinamika Politik dan Peran Internal Militer 173 6.2 Problematika Tugas Perbantuan Militer 178 6.3 Pengaturan Ideal Tugas Perbantuan Militer 181 Daftar Bagan dan Tabel Bagan Bagan 2.1 Kecenderungan Peran Militer Pasca Perang Dingin dan Implikasinya 20 Tabel Tabel 2.1 Dampak Positif dan Negatif Tugas Perbantuan Militer 30 Tabel 5.1 MoU TNI dengan Berbagai Instansi 129 Tabel 5.2 Kronologi Konfik Maluku 147 Glosarium ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ACA Assistance to the Civil Authorities ACP Aid to the Civil Power ADFLO Australian Defence Force Liaison Ofcer AKBP Ajun Komisaris Besar Polisi Alutsista Alat Utama Sistem Pertahanan AMD ABRI Masuk Desa ANZAC Australian and New Zealand Army Corps APBN Anggaran Pendapatan Belanja Negara AS Amerika Serikat BAIS Badan Intelijen Strategis BASARNAS Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan BIN Badan Intelijen Negara BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKO Bawah Kendali Operasi BNN Badan Narkotika Nasional BNPT Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brimob Brigade Mobil Brigif Brigade Infanteri Brigjen Brigadir Jenderal BUMN Badan Usaha Milik Negara CB Circuit Breaker CCRF Civil Contingency Reaction Forces CDO Civil Disturbance Operations CDS Chief of the Defence Staf COMDISPLAN Commonwealth Disaster Response Plan CTSA Counter Terrorism Security Advisor viii PERAN INTERNAL MILITER: PROBLEM TUGAS PERBANTUAN TNI DACC Defence Assistance to the Civil Community DACP Defence Aid to the Civil Power Dandim Komandan Distrik Militer Danramil Komandan Rayon Militer Dansatgas Komandan Satuan Tugas DCO Defense Coordinating Ofcer DFACA Defence Force Aid to the Civilian Authorities Divif Divisi Infanteri DI/TII Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia DM Darurat Militer DND Department of National Defence DOM Daerah Operasi Militer DODD Department of Defense Directive DPR Dewan Perwakilan Rakyat DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRP Dewan Perwakilan Rakyat Papua DSCA Defense Support of Civil Authorities Dwikora Dwi Komando Rakyat ECAM Electronic Centralized Aircraf Monitoring EMA Emergency Management Australia FAC Flight Augmentation Computer FCO Federal Coordinating Ofcer FEMA Federal Emergency Management Agency FKM Front Kedaulatan Maluku FLC Front Line Command FRGO fagmentary orders Golkar Golongan Karya HAM Hak Asasi Manusia IMF International Monetary Fund Inf. Infanteri GLOSARIUM ix Inpres Instruksi Presiden IPDN Institut Pemerintahan Dalam Negeri ISIS Islamic States Iraq and Syiria JRLO Joint Regional Liaison Ofcers JS Joint Staf JTF Joint Task Force Kamtibmas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kapuspen Kepala Pusat Penerangan Kasatgas Kepala Satuan Tugas Kav. Kavaleri Keppres Keputusan Presiden KNKT Komite Nasional Keselamatan Transportasi Koarmada Komando Armada Kodam Komando Daerah Militer Kodim Komando Distrik Militer Koopsau Komando Operasi Angkatan Udara Kol. Kolonel Komi Komite Olahraga Militer Indonesia Komnas HAM Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Koni Komite Olahraga Nasional Indonesia Kopassus Komando Pasukan Khusus Koramil Komando Rayon Militer Korem Komando Resor Militer Kostrad Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Koter Komando Teritorial KPK Komisi Pemberantasan Korupsi KSAD Kepala Staf Angkatan Darat Lanud Pangkalan Udara Lapan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LBH Lembaga Bantuan Hukum LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia LIPI Lembaga Ilmu Pengentahuan Indonesia x PERAN INTERNAL MILITER: PROBLEM TUGAS PERBANTUAN TNI Mabes Markas Besar MACA Military Aid to the Civil Authorities MACP Military Aid to the Civil Power MACDIS Military Assistance to Civil Disturbances MACC Military Aid to the Civil Community MAGD Military Aid to other Government Departments Mayjen Mayor Jenderal Menko Polhukam Menteri Koordinator Politik dan Keamanan MIT Majelis Indonesia Timur MK Mahkamah Konstitusi MoU Memorandum Of Understanding MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat MSCA Military Support to Civil Authorities MSCLEA Military Assistance to Civil Law Enforcement Agencies NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia NR National Risk Assessment NRPAs National Resilience Planning Assumptions NRR National Risk Register OMP Operasi Militer untuk Perang OMSP Operasi Militer Selain Perang OPORD Operation Order Opster Operasi Teritorial Opsus Operasi Khusus Orba Orde Baru Otsus Otonomi Khusus Pasmar Pasukan Marinir PBB Perserikatan Bangsa Bangsa Pelni Pelayaran Nasional Indonesia Perkap Peraturan Kapolri Permesta Perdjuangan Rakjat Semesta Perpres Peraturan Presiden Perppu Peraturan Pengganti Undang-Undang GLOSARIUM xi PKI Partai Komunis Indonesia PKS Penanganan Konfik Sosial PLN Perusahaan Listrik Negara PMI Palang Merah Indonesia PNG Papua New Guinea Polri Kepolisian Republik Indonesia PP Pertauran Pemerintah PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPRC Pasukan Pemukul Reaksi Cepat PRRI Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia Prolegnas Program Legislasi Nasional PT Perseroan Terbatas PT JIEP Perseroan Terbatas Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung PT KBN Perseroan Terbatas Kawasan Berikat Nasional RFLO Royal Air Force Liasson Ofcer RFA request for assistance RNLO Royal Navy Liasson Ofcer RMS Republik Maluku Selatan RoE Rules of Engagement RSK Reformasi Sektor Keamanan RTL Rudder Travel Limiter SAD State Active Duty Satgas Satuan Tugas SAR Search and Rescue SBY Susilo Bambang Yudhoyono SCO State Coordinating Ofcer SDM Sumber Daya Manusia SJC Standing Joint Commander TAP MPR Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat TMMD TNI Manunggal Masuk Desa TNI AD Tentera Nasional Indonesia Angkatan Darat TNI AL Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut xii PERAN INTERNAL MILITER: PROBLEM TUGAS PERBANTUAN TNI TNI AU Tentara Nasional Indonesoa Angkatan Udara Trikora Tri Komando Rakyat UU Undang-Undang UUD Undang Undang Dasar Yongab Batalyon Gabungan Yonif Batalyon Infanteri Kata Pengantar Sejak perubahan politik 1998 berhasil menumbangkan rezim Orde Baru, tuntutan mereformasi sektor keamanan terus disuarakan. Tuntutan ini bergulir mengingat pada masa pemerintahan Soeharto institusi keamanan -ABRI- digunakan sebagai basis untuk mempertahakan struktur kekuasaannya selama 32 tahun. Pemerintahan era Reformasi kemudian melakukan rangkaian kebijakan reformis, diantaranya: menetapkan TAP MPR RI No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan TAP MPR RI No. VII tentang Peran Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia, menerbitkan UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian dan UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI. Politik hukum aturan-aturan tersebut kemudian melarang militer untuk terlibat dalam politik, berbisnis militer, sekaligus xiv PERAN INTERNAL MILITER: PROBLEM TUGAS PERBANTUAN TNI menginginkan institusi militer menjadi institusi profesional yang tunduk pada supremasi sipil, mekanisme demokrasi, serta prinsip-prinsip hukum dan hak asasi manusia. Namun demikian, perubahan yang terjadi sejak 1998 di sektor keamanan itu masih menyisakan beberapa agenda yang belum terselesaikan. Salah satu agenda yang belum tuntas adalah terkait dengan pengaturan tugas operasi militer selain perang dalam kerangka tugas perbantuan militer kepada pemerintah khususnya kepolisian yang mana merupakan mandat dari Tap MPR No. VII Tahun 2000, UU Polri, dan UU TNI itu sendiri. Justru yang muncul adalah berbagai macam aturan yang mengatur secara parsial tentang tugas perbantuan militer. Beberapa aturan itu diantaranya, Inpres No. 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri dan UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konfik Sosial. Bahkan, pelibatan militer dalam perbantuan kepada pemerintah juga diatur dalam