Perkembangan Kodam Iskandar Muda (1956-2014)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perkembangan Kodam Iskandar Muda (1956-2014) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. PERKEMBANGAN KODAM ISKANDAR MUDA (1956-2014) Dian C. Ananda R.A1, Mawardi2, Zainal Abidin3 Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Email: [email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT This paper entitled “The Development of Iskandar Muda Regional Military Command1956- 2014” aims to figure out; (1) the basic factor of Iskandar Muda Regional Military Commandconstruction (2) the reasons of Iskandar Muda Regional Military Command liquidation in 1985 and the reasons of its reconstruction in 2002, (3) the development of Iskandar Muda Regional Military Command in infrastructure, organizational structure, and Iskandar Muda Regional Military Command policies from 1956 to 2014. This paper uses a qualitative method. In addition, the type of this study used is a historical studies included; theme selection, heuristic, verification, interpretation, and historiography. This research uses a documentation and interview technique. The results show the reason of Iskandar Muda Regional Military Command construction in Aceh was to defend the united of Indonesia Republic from the attack of Dutch Military Aggression. Besides that, the capital government liquidated kodam in order to decrease the number of Iskandar Muda Regional Military Command in Indonesia. In contrary, Iskandar Muda Regional Military Commandalso has built many buildings for instance offices, garages, house of worship, jails, libraries, cooperation, halls, education centers, secured warehouses, medical centers, security posts, guest houses, permanent fences, and dormitories. In contrary, the form of organizational structure has not been changed by Iskandar Muda Regional Military Command. The Commander of Aceh Regional Military Command also established the oldest policies and continued these policies maintained by the formers while still obeying the capital government policies. Key Words: Development, Aceh RegionalMilitary Command, Aceh. ABSTRAK Penelitian tentang “Perkembangan Kodam Iskandar Muda 1956 -2014” ini bertujuan untuk mengetahui; (1) faktor yang melatarbelakangi berdirinya Kodam Iskandar Muda, (2) penyebab Kodam Iskandar Muda mengalami likuidasi pada tahun 1985 dan didirikan kembali pada tahun 2002, (3) perkembangan Kodam Iskandar Muda 1956-2014 dari aspek infrasturktur, struktur organisasi, dan kebijakan-kebijakan Pangdam Iskandar Muda.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif sedangkan untuk jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian sejarah yang terdiri dari pemilihan tema, heuristik, verifikasi, 1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah. 2Dosen Pembimbing I. 3Dosen Pembimbing II. 24 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. interpretasi dan historiografi.Teknik pengumpulan datayang digunakan adalah teknik dokumentasi dan wawancara.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa latar belakang didirikan kodam di daerah Aceh yaitu guna mempertahankan keutuhan Republik Indonesia dari serangan Agresi Militer Belanda.Likuidasi Kodam dilakukan karena perintah dari pemerintah pusat dalam rangka pengecilan jumlah kodam yang ada di Indonesia.Bangunan yang dibangun oleh Kodam Iskandar Muda yaitu berupa gedung kantor, gedung garasi, rumah ibadah, penjara, perpustakaan, koperasi, gedung pertemuan, gedung pendidikan, bangunan gudang tertutup, bangunan kesehatan, bangunan pos jaga, mess/wisma, pagar permanen dan asrama. Tidak ada perubahan dalam bentuk struktur organisasi yang dibuat oleh Kodam Iskandar Muda.Kebijakan yang dilakukan oleh setiap Pangdam biasanya juga mengikuti atau melanjutkan kebijakan yang telah dilakukan dan dijalankan oleh pendahulunya sembari tetap berpedoman pada garis kebijakan Pemerintah Pusat. Kata Kunci: Perkembangan, Komando Daerah Militer, Aceh PENDAHULUAN Militer Aceh (KDMA) terhitung mulai tanggal 22 Desember 1956 (Anonimous, Latar Belakang Masalah 2004 : 46). Sejalan dengan perkembangan Sejarah militer memiliki usia yang berdirinya Komando Daerah Militer Aceh sangat panjang. Salah satu teks sejarah mengalami berbagai perkembangan. Salah lama Historie de la guerre du Peloponnese satunya yaitu pergantian nama Komando (Sejarah Perang Peloponesos) yang ditulis Daerah Militer Aceh sebanyak tiga kali, Thucydide abad ke-5 merupakan sejarah mulai dari berdirinya tahun 1956 dengan militer.Setelah tahun 1870 meningkatnya nama Komando Daerah Militer Aceh minat Perancis terhadap sejarah militer, (KDMA), lalu pada tahun 1958 nama dengan alasan sebagai berikut.Pertama, Kodam 1/Iskandar Muda muncul dalam rangka mengenang kemenangan menggantikan istilah KDMA, dan pada tentara terhadap musuh.Kedua, pentingnya tahun 2000 terbentuk Kodam dengan pengkajian strategi militer.Yayasan La sebutan Kodam Iskandar Muda (IM) Sabretache yang didirikan untuk setelah dilikuidasi tahun 1985. mengumpulkan benda-benda yang Perkembangan yang menarik dari berhubungan dengan kemiliteran menjadi Kodam Iskandar Muda yaitu dilikuidasinya cikal bakal Meseum Tentara di Prancis Kodam pada tanggal 25 April 1985. tahun 1989. Likuidasi ini sendiri dilakukan dalam Aceh yang merupakan salah satu rangka penyempurnaan rancangan naskah provinsi yang terletak di ujung kepulauan organisasi dan prosedur Angkatan serta Indonesia terjadi pemberontakan terhadap Polri, yang salah satu isinya yaitu Pemerintah Pusat dengan mengusung pengurangan jumlah Komando Daerah bendera Darul Islam/Tentara Islam Militer (Kodam) di Indonesia yang Indonesia (DI/TII) pada 20 September disesuaikan dengan tuntutan serta 1953. Guna menyelesaikan berbagai dinamika lingkungan. masalah yang terus berkembang hingga Proses likuidasi ini berimbas pada telah memasuki wilayah yang mengarah keadaan di Aceh. Aktivitas kelompok yang pada ancaman terhadap integritas bangsa, menginginkan negara sendiri yang lepas maka kepala Staf Angkatan Darat dari Indonesia membentuk simbol-simbol menetapkan berdirinya Komando Daerah pemerintahan tersendiri dengan berbagai 25 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. tindakan teror yang berhasil melumpuhkan diantaranya studi pustaka, dilakukan untuk pemerintahan sipil di Aceh.Dan untuk mendapatkan sumber tertulis dari objek meredakan situasi yang semakin kacau, penelitian yang dapat dipercaya beberapa tokoh informal dan formal kebenarannya.Yang kedua wawancara, memberi solusi dengan menghadirkan dilakukan untuk untuk menggali informasi kembali institusi militer setingkat Kodam secara mendalam apa yang ingin kita teliti yang dulu pernah ada di Aceh dan berhasil dan mendapatkan hasil yang lebih baik. menjalin ikatan emosional dengan masyarakat Aceh. Teknik Analisa Data Memasuki usia 58 tahun, sejak Untuk mengolah data-data yang diresmikan, Kodam Iskandar Muda sebagai telah peneliti peroleh, peneliti organisasi TNI AD telah mengalami menggunakan metode sejarah (historis) perkembangan dari awal berdiri hingga yang mengharuskan untuk memeriksa tahun 2014. Berdasarkan permasalahan secara kritis sumber-sumber data tentang tersebut maka penulis tertarik untuk keasliannya, atau lebih tepatnya validitas meneliti tentang “Perkembangan Kodam data tersebut. Iskandar Muda 1956 -2014”. HASIL PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN PEMBAHASAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Lahirnya Kodam di Aceh Penilitian yang peneliti bahas Pada akhir tahun 1956 gerakan- berorientasi pada kejadian-kejadian yang gerakan sparatis/kedaerahan yang dialami oleh objek penelitian secara diselubungi semakin meningkat dengan langsung serta berhubungan dengan berbagai motif, hanya menunggu saatnya peniggalan masa lalu yang bersifat, jadi saja untuk meledak.Tuntutan otonomi yang harus dilakukan observasi langsung luas dan Pembangunan Daerah menjadi terhadap objek kajian tidak bisa dilakukan sarana tempat tumbuhnya benih gerakan- di laboratorium.Pendekatan yang paling gerakan ini. Di Sumatera Tengah lahir tepat dalam penelitian ini adalah Dewan Banteng yang dipimpin oleh pendekatan Kualitatif.Metode yang Komandan-Komando Daerah Militer digunakan untuk penelitian ini adalah Sumatera Tengah Letnan Kolonel Ahmad metode sejarah (historis), dengan Husin, di Palembang lahir Dewan Garuda perkembangan Kodam Iskandar Muda dipimpin oleh Panglima TT-II/Sriwijaya sebagai kasusnya. Letnan Kolonel Barlian, di Medan lahir Dewan Gajah yang dipimpin oleh Tempat dan Waktu Penelitian Panglima TT-I/Bukit Barisan Kolonel Lingkup penelitian adalah Kodam Maludin Simbolon. Letnan Kolonel Iskandar Muda Banda Aceh, berfokus pada Ahmad Husin bertindak lebih jauh lagi bagian Kabintal dan Staf Logistik.Waktu dengan mengambil ahli pimpinan penelitian adalah waktu berlangsungnya Pemerintahan Daerah dari tangan atau saat penelitian ini dilangsungkan. Gubernur Sumatera Tengah Ruslan Mulyoharjo.Panglima TT-I/Bukit Barisan Teknik Pengumpulan Data Kolonel Maludin Simbolon akhirnya Teknik pengumpulan data dalam melepaskan diri dari Pemerintah Pusat di penelitian ini digunakan melalui dua teknik Jakarta pada tanggal 22 Desember 1956. 26 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. Dengan kondisi tersebut, pimpinan juga tokoh Persatuan Ulama Seluruh Aceh TNI-AD beserta seluruh warga Tentara (PUSA), menyatakan Aceh sebagai bagian Nasional Indonesia Angkatan Darat dari Negara Islam Indonesia (NII) diwilayah Aceh
Recommended publications
  • SUSILO BAMBANG YUDHOYONO and HIS GENERALS by Leonard C
    SUSILO BAMBANG YUDHOYONO AND HIS GENERALS by Leonard C. Sebastian EXECUTIVE SUMMARY a civilian government where the to provide the military with an special position of the armed forces adequate budget. Third, if a The Indonesian National Military allowed it autonomy to reserve civilian government is unable to (TNI, Tentera Nasional Indonesia) power enabling the TNI to play a maintain national stability and unity. may no longer be the most dominant leading role in politics or mediate Particularly in the third scenario, player in Indonesian politics but between political contenders. The the likelihood that the TNI will has pragmatically incorporated a TNI’s preeminent position was a temporarily re-enter the political strategy that enables it to play a reflection of its special entitlement arena in partnership with other like- significant “behind the scenes” role. owing to its role in the war of minded social and political forces The situation in Indonesia today independence (1945-48) where its to stabilize national politics cannot has closer parallels with the state defence of the Republic ensured be discounted. The mindset of of civil military relations in Germany that the returning Dutch colonialists the officer corps has not changed between the two World Wars or would not be able to subdue the drastically despite the abolition France in 1958.1 In analysing the TNI independence movement by military of its Dual Function role in 2000. relationship with the Yudhoyono means. There remains a deep contempt for presidency, this paper argues that civilian rule and a belief that only the Dr Yudhoyono enjoys the loyalty and The situation in Indonesia since TNI is capable of rising above the trust of the TNI elite.
    [Show full text]
  • Kamis, 17 Desember 2020
    Kamis, 17 Desember 2020 PERINGATI HARI JUANG TNI AD, KODAM IV/DIPONEGORO GELAR DOA BERSAMA Prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro menggelar doa bersama di Masjid Al Firdaus, kompleks Makodam IV/Diponegoro, Watugong, Semarang, Selasa, (15/12/2020). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Juang TNI AD tahun 2020. Peringatan Hari Juang TNI AD dengan tema Bersama Kita Bisa ini dilaksanakan secara serentak di seluruh satuan jajaran TNI AD termasuk Kodam IV Diponegoro. photo Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Kav Susanto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sarana mendekatkan diri dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Semoga dengan bertambahnya usia, TNI AD semakin maju dan solid serta senantiasa diberikan kemudahan dan kekuatan dalam Red : Ahmad mengemban dan mejalankan tugas pokoknya demi keutuhan Rabu, 16 Desember 2020 06:36 bangsa dan negara tercinta ini,” kata Kapendam. https://jateng.inews.id/berita/peringati-hari-juang-tni-ad-kodam-ivdiponegoro- gelar -doa-bersama I Dispenad BARENG KAPOLDA METRO, PANGDAM JAYA CEK PASUKAN DI MARKAS YONIF MEKANIS 201 Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachamn mengunjungi Markas Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis 201. Dalam kunjungan itu Mayjen Dudung didampingi oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda tentunya ini menggambarkan bahwa TNI-Polri sangat solid," kata Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman di Markas Yonif 201, photo Jalan Raya Bogor, Gandaria, Jakarta Timur, Rabu (16/12) Dudung menyebut TNI dan Polri selalu bersinergi. Dudung juga
    [Show full text]
  • Indonesia's Transformation and the Stability of Southeast Asia
    INDONESIA’S TRANSFORMATION and the Stability of Southeast Asia Angel Rabasa • Peter Chalk Prepared for the United States Air Force Approved for public release; distribution unlimited ProjectR AIR FORCE The research reported here was sponsored by the United States Air Force under Contract F49642-01-C-0003. Further information may be obtained from the Strategic Planning Division, Directorate of Plans, Hq USAF. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data Rabasa, Angel. Indonesia’s transformation and the stability of Southeast Asia / Angel Rabasa, Peter Chalk. p. cm. Includes bibliographical references. “MR-1344.” ISBN 0-8330-3006-X 1. National security—Indonesia. 2. Indonesia—Strategic aspects. 3. Indonesia— Politics and government—1998– 4. Asia, Southeastern—Strategic aspects. 5. National security—Asia, Southeastern. I. Chalk, Peter. II. Title. UA853.I5 R33 2001 959.804—dc21 2001031904 Cover Photograph: Moslem Indonesians shout “Allahu Akbar” (God is Great) as they demonstrate in front of the National Commission of Human Rights in Jakarta, 10 January 2000. Courtesy of AGENCE FRANCE-PRESSE (AFP) PHOTO/Dimas. RAND is a nonprofit institution that helps improve policy and decisionmaking through research and analysis. RAND® is a registered trademark. RAND’s publications do not necessarily reflect the opinions or policies of its research sponsors. Cover design by Maritta Tapanainen © Copyright 2001 RAND All rights reserved. No part of this book may be reproduced in any form by any electronic or mechanical means (including photocopying,
    [Show full text]
  • Kesiapan Satuan Batalyon Kavaleri 9/Satya Dharma Kala Dalam Melaksanakan Tugas Pengamanan Ibukota Ri
    KESIAPAN SATUAN BATALYON KAVALERI 9/SATYA DHARMA KALA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PENGAMANAN IBUKOTA RI READINESS OF THE 9TH CAVALRY BATTALION / SATYA DHARMA KALA IN IMPLEMENTING THE DUTY OF SAFEGUARDING THE CAPITAL OF THE REPUBLIC OF INDONESIA I F Andi Yusuf K1 Prodi Strategi Pertahanan Darat Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan ([email protected]) Abstrak -- Pengamanan Ibukota merupakan tugas pokok satuan Kodam Jaya/Jayakarta. Batalyon Kavaleri 9/SDK merupakan satuan jajaran Kodam Jaya/Jayakarta memiliki tugas pokok melaksanakan tugas pengamanan Ibukota RI dalam rangka mendukung tugas pokok Brigif Mekanis 1/PIK. Kesiapan satuan adalah faktor utama dalam mencapai tugas pokok Yonkav 9/SDK. Komponen dalam kesiapan satuan yang dibahas dalam penelitian ini antara lain: personel, materiil dan latihan. Kondisi kesiapan satuan Yonkav 9/SDK berpengaruh dalam melaksanakan tugas pengamanan Ibukota RI. Tesis ini berupaya menjawab bagaimana menganalisa kesiapan, pengaruh dan upaya meningkatkan kesiapan satuan Yonkav 9/SDK dalam melaksanakan tugas pengamanan Ibukota Republik Indonesia. Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian dengan mengambil bentuk yaitu pendekatan kualitatif, analisa data skunder, sistesis terfokus dan penelitian dilapangan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kesiapan, teori organisasi, konsep pembinaan satuan serta teori pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukan kondisi kesiapan satuan Yonkav 9/SDK dalam melaksanakan tugas pengamanan Ibukota RI dalam kategori (mantap III) siap tugas. Selanjutnya pengaruh kondisi kesiapan satuan Yonkav 9/SDK dalam melaksanakan tugas pengamanan Ibukota yaitu mobilitas, pengetahuan dan keterampilan, keamanan, motivasi serta kekuatan maupun kemampuan satuan. Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesiapan Yonkav 9/SDK dalam melaksanakan pengamanan Ibukota RI melalui Bidang Personel (Sumber daya Manusia), Bidang materiil dan Bidang Latihan.
    [Show full text]
  • Mahkamah Agu Mahkamah Agung Republik Indo
    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id PUTUSAN Nomor 89 K/MIL/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Agung RepublikMAHKAMAH AGUNG Indonesia memeriksa perkara pidana militer dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama : TRI WARNI; Pangkat/NRP : Mayor Cku (K)/590752; Jabatan : Pamen Kodam Jaya/Jayakarta (Mantan Pa Pekas Gabrah 88 NA. 2 . 3 . 01); Kesatuan : Kodam Jaya; Tempat lahir : Purworejo ; Tanggal lahir : 27 Desember 1960; Jenis kelamin : Perempuan; Kewarganegaraan : Indonesia ; Agama : Islam; Tempat tinggal : Komplek Duren Jaya Permai Inkopad Borobudur Jalan Granat D-1 Nomor 16 RT 004 RW 04 Aren Jaya Bekasi Timur Mahkamah Agung Republik; Indonesia Terdakwa tidak ditahan ; yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta karena didakwa : DAKWAAN Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada tahun 2000 tujuh sampai dengan tahun 2000 dua belas atau pada waktu-waktu lain setidak-tidaknya pada tahun 2000 tujuh dan tahun 2000 dua belas di Pekas Gabrah 88 NA.2.13.01 Kodam Jaya/Jayakarta atau di tempat-tempat lain setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, telah melakukan tindak pidana : KESATU : "Barangsiapa membuatkan surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menerbitkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang atau yang diperuntukan sebagai bukti daripada sesuatu hal, dengan maksud untuk Mahkamahmemakai Agung atau menyuruh orang Republik lain pakai surat tersebut seolah Indonesia-olah isinya Hal. 1 dari 16 hal. Put. Nomor 89 K/MIL /2016 Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
    [Show full text]
  • DAFTAR PUSTAKA Adiwijoyo, Suwarno Mayjen TNI (Purn)
    DAFTAR PUSTAKA Adiwijoyo, Suwarno Mayjen TNI (Purn). TNI Antara Tuntutan Reformasi dan Beban Sejarah. Jakarta: PT. Intermasa-Pusat Kajian Reformasi, 2000. Adiwijoyo, Suwarno Mayjen TNI (Purn). Menjawab Kritik dan Mengkritik ABRI (TNI & Polri). Jakarta: Penadinamika Yayasan Swadana Bangun Dinamika Dunia-PT. Intermasa, 2000. Alagappa, Muthiah (ed.). Coercion and Government: The Declining Political Role of The Military in Asia, Stanford. California: Stanford University Press, 2001. Alagappa, Muthiah (ed). Military Professionalism in Asia: Conceptual and Empirical Perspektive. Honolulu, Hawaii: East-West Center, 2001. Andreski, Stanislav, Military Organization and Society, Second Edition, Barkeley and Los Angeles: University of California Press, 1971. Amelia, Yani, Profil Seorang Prajurit TNI. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1990. Aspar, Muhammad (ed). Wacana Penghapusan Koter: Pengembalian Fungsi Teritorial dari TNI Ke Pemerintah Daerah. Surabaya: PuSDeHAM, 2003. Bachtiar, Harsja W., Siapa Dia? Perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Jakarta: Djambatan, 1988. Ben, Anderson, Revoluesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1988. Britton, Peter., Profesionalisme dan Ideologi Militer Indonesia, Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia, 1996. B. Miles, Matthew dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: UI Press, 1992. Bogdan, Robert dan Steven J. Taylor. Metode Kualitatif: Dasar-Dasar Penelitian, Surabaya: Usaha Nasional, 1993. Brannan, Julia, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Samarinda: Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Samarinda-Pustaka Pelajar, 1999. Bungin, Burhan (ed.). Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003. Depolitisasi militer..., Mulyadi, FISIP UI, 2009 Burns, MacGregor. Government By The People. Prentice Hall: New Jersey, Englewood Clliffs, 1989. Crouch, Harold. The Army and Politics ind Indonesia.
    [Show full text]
  • BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.818, 2013
    BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.818, 2013 PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS PERTAHANAN NEGARA TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kekuatan, kemampuan dan daya tangkal negara dan bangsa untuk menanggulangi setiap ancaman, yang memerlukan rencana pembangunan pertahanan negara dalam bentuk Rencana Strategis Pertahanan Negara Tahun 2010-2014 guna menjamin tercapainya tujuan dan sasaran penyelenggaraan pertahanan negara dalam rangka ikut mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan; b. bahwa Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 26 Tahun 2012 tentang Rencana Strategis Pertahanan Negara Tahun 2010-2014, belum sepenuhnya memuat perubahan/ pergeseran kebijakan nasional yang mengatur tentang prioritas pembangunan nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Rencana Strategis Pertahanan Negara Tahun 2010- 2014; www.djpp.kemenkumham.go.id 2013, No.818 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor
    [Show full text]
  • Tentara Nasional Indonesia Markas Besar Angkatan Darat
    TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT SALINAN KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT Nomor : Kep/ ~g3 I VII /2013 tentang PEMBERHENTIAN DARI DAN PENGANGKATAN DALAM JABATAN Dl LINGKUNGAN ANGKATAN DARAT KEPALA STAF ANGKATAN DARAT Menimbang Bahwa dalam rangka alih tugas dan alih jabatan, perlu dikeluarkan keputusan tentang pemberhentian dari jabatan lama dan pengangkatan dalam jabatan baru di lingkungan Angkatan Darat atas nama Kapten lnf Franki Susanto, S.E. NRP 11020029021078 Kaur Latum Sops Kopassus dkk. 243 orang. Mengingat 1. Peratura·n Panglima TNI Nomor Perpang/59/X/2008 tanggal 17 Oktober 2008 tentang Petunjuk Administrasi Penggunaan Prajurit TN I. 2. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/469/XII/2002 tanggal 16 Desember 2002 tentang Buku Petunjuk Pembinaan tentang Pembinaan Prajurit. 3. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/441/XI/2006 tanggal 20 November 2006 tentang Naskah Sementara Buku Petunjuk Administrasi Pembinaan Karier Perwira TNI AD. Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/382111/2012 tanggal 24 Februari 2012 tentang Perintah Untuk Mengikuti Diklapa II Cab If TNI AD TA. 2012. 2. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/383/11/2012 tanggal 24 Februari 2012 tentang Perintah untuk mengikuti Diklapa II Cab TNI AD TA.2012. 3. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/698/IV/2012 tanggal 10 April · 2012 tentang Perintah kepada Pamen dan Pama untuk mengikuti Diklapa II Cab TNI AD TA. 2012. 4. Surat Perintah Kasad Nom or Sprin/382.a/ll/2012 tanggal 1 0 April 2012 tentang Perubahan Pemanggilan Casis Diklapa II Cab If TNI AD TA. 2012. 5. Surat Perintah Kasad Nom or Sprin/383.alll/2012 tanggal 10 April 'Jn1'J tot"'\+~nn Do..-r•h,...h...," ~"'1"¥'\'"'"""',..,...;),....._ r---:- r'\!1..
    [Show full text]
  • A Restoration Model of Citarum River Basin
    Citarum Harum Project: A Restoration Model of Citarum River Basin Abdul Malik Sadat Idris1 Angga Sukmara Christian Permadi2 Aozora Insan Kamil3 Bintang Rahmat Wananda4 Aditya Riski Taufani5 Ministry of National Development Planning/Bappenas - Indonesia Abstract The problem of waste and sewage and the existence of the strategic Citarum River by splitting West Java Province are very supportive of economic growth, especially labor-intensive industries. Citarum, which is known as one of the dirtiest rivers in the world, urges the government to immediately issue regulations to start the restoration of the Citarum River Basin (DAS Citarum), that is Presidential Regulation No. 15 of 2018 concerning Acceleration of Pollution and Damage Control in the Citarum River Basin. Various steps and methods were taken to restore the Citarum watershed, as well as communication and coordination of the central government with various related parties such as the Environmental Service Office (DLH) of the West Java Provincial Government and Kodam III Siliwangi to be enhanced to immediately realize Harum Citarum program. Keywords: Citarum River, DAS Citarum, DLH, and Kodam III Siliwangi. 1 Abdul Malik Sadat Idris is the Director of Water Ressouces and Irrigation, Ministry of National Development Planning (Kementerian PPN/Bappenas), Jakarta, Indonesia 2 Angga Sukmara Christian Permadi is a staff member of Flood Management in Selected River Basin (FRSMB), Directorate of Water Ressouces and Irrigation, Ministry of National Development Planning (Kementerian PPN/Bappenas), Jakarta, Indonesia. Email: [email protected] 3 Aozora Insan Kamil is a Junior Expert in Water Resources, Citarum Harum Strategic Coordination Team, Directorate of Water Ressouces and Irrigation, Ministry of National Development Planning (Kementerian PPN/Bappenas), Jakarta, Indonesia.
    [Show full text]
  • Majalah Pembina Wahyu Suparyono Pemimpin Umum Eko Setiawan
    majalah Pembina Wahyu Suparyono Pemimpin Umum Eko Setiawan Pemimpin Redaksi Mairizal Chaidir Wakil Pemimpin Redaksi Novian Pranastyanto Redaktur Pelaksana Andris Framono Sekretaris Indri Aswin Kasoema Editor Desy Ananta Sembiring, Fitria Adianti Putri Fotografer Desta A. Nirbito, Yuni Pratiwi Utami Desain Grafis Dwi Ari Bowo, Adi Nugraha Alamat Jalan Mayjen Sutoyo No.11, Cililitan - Jakarta Timur 13630 Telepon (021) 8094140 Ext 104, Email [email protected] Salam Redaksi, Sesuai dengan visinya “meningkatkan kesejahteraan Peserta melalui pengembangan sistem pelayanan dan nilai manfaat asuransi sosial secara berkelanjutan”, ASABRI semakin meningkatkan performanya. Di tahun 2020 ini seiring bertambahnya usia ASABRI luncurkan Aplikasi baru yang dinamai “ASABRI MOBILE APPS” Aplikasi baru ini dibuat untuk menyediakan berbagai informasi khususnya bagi peserta ASABRI yang terdiri dari Prajurit TNI, Anggota Polri, ASN Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Polri. Aplikasi ini berbasis android sehingga dapat diunduh secara mudah melalui Playstore di masing- masing smartphone peserta. Di 2020 pula ASABRI kedatangan beberapa anggota keluarga baru, Eko Setiawan yang menjabat sebagai Direktur SDM dan Hukum, Jeffry Haryadi P Manullang sebagai Direktur Investasi, Helmi Imam Satriyono sebagai Direktur Keuangan dan Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama. Kami keluarga besar ASABRI menyambut dengan hangat kedatangan 3 Direkksi tersebut, Selamat bertugas dan mengemban amanah. Tidak hanya itu saja, di edisi kali ini kita juga akan membahas tentang
    [Show full text]
  • Indo 80 0 1132335826 123
    C urrent Data on the Indonesian M ilitary Elite1 The Editors The current listing identifies the holders of key positions at TNI (Tentara Nasional Indonesia, or Indonesian National Military) Headquarters, as well as at the army's central and regional commands between March 1, 2003 and August 31, 2005. As noted in the last update of current military data in 2003, we have had difficulty in systematically updating personnel changes at the Korem (Military Resort Command), largely due to the absence of the TNI-owned daily newspaper, Angkatan Bersenjata, since the financial crisis of 1997.2 We now rely mainly on the official letters of TNI Commander-in-Chief and general newspapers, both national and local, in collecting data regarding officer corps and their posts. Although the information on Korem commanders is not very satisfactory, it is still possible to analyze macro-trends in leadership transformation at the local level. The period covered in this update, i.e., from March 2003 to August 2005, has seen significant developments in post-reformasi civil-military relations. We have seen: 1) the all-out war in Aceh under martial law (May 2003-May 2004); 2) parliamentary elections in April 2004; 3) direct presidential elections in July and September 2004 for the first time in Indonesian history; and 4) the birth of a new government led by a retired army general, Susilo Bambang Yudhoyono, in October 2004. How did they shape Indonesia's civil-military relations? The war in Aceh greatly empowered those TNI officers who had demanded that the military take on a larger role in internal security.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. A. Negara Kesatuan Republik
    Kajian Triwulan II TA. 2012 Sinkronisasi Gelar Satuan-Satuan TNI AD dengan Strategi Pertahanan Negara Dihadapkan pada Kemungkinan Ancaman saat ini dan ke depan SINKRONISASI GELAR SATUAN-SATUAN TNI AD DENGAN STRATEGI PERTAHANAN NEGARA DIHADAPKAN PADA KEMUNGKINAN ANCAMAN SAAT INI DAN KEDEPAN BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Negara Kesatuan Republik Indonesia secara geografis terletak diantara dua samudra, dua benua, berbatasan langsung dengan beberapa negara dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km serta terdiri dari 17.499 pulau besar maupun kecil. Dengan letak geografi Indonesia pada posisi silang tersebut, membawa konsekuensi logis dalam pergaulan bangsa Indonesia dengan bangsa lain di dunia, konsekuensi tersebut bisa berdampak positif yang menguntungkan dan bisa juga berdampak negatif yang dapat merugikan bagi bangsa Indonesia. Guna mengantisipasi dampak dan segala kemungkinan serta akibat yang mungkin terjadi, diperlukan adanya gelar kekuatan dan strategi pertahanan negara yang mampu menjamin keutuhan wilayah, kedaulatan negara dan melindungi segenap bangsa serta seluruh tumpah darah Indonesia. 1 Kajian Triwulan II TA. 2012 Sinkronisasi Gelar Satuan-Satuan TNI AD dengan Strategi Pertahanan Negara Dihadapkan pada Kemungkinan Ancaman saat ini dan ke depan b. Gelar kekuatan TNI AD yang ada saat ini belum sinkron dan sejalan dengan Strategi Pertahanan Negara dihadapkan dengan luas dan karakteristik wilayah nusantara dikaitkan dengan penyiapan ruang, alat dan kondisi juang yang merupakan inti dari strategi pertahanan negara termasuk implikasi
    [Show full text]