Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31.

PERKEMBANGAN (1956-2014)

Dian C. Ananda R.A1, Mawardi2, Zainal Abidin3 Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Email: [email protected] [email protected] [email protected]

ABSTRACT

This paper entitled “The Development of Iskandar Muda Regional Military Command1956- 2014” aims to figure out; (1) the basic factor of Iskandar Muda Regional Military Commandconstruction (2) the reasons of Iskandar Muda Regional Military Command liquidation in 1985 and the reasons of its reconstruction in 2002, (3) the development of Iskandar Muda Regional Military Command in infrastructure, organizational structure, and Iskandar Muda Regional Military Command policies from 1956 to 2014. This paper uses a qualitative method. In addition, the type of this study used is a historical studies included; theme selection, heuristic, verification, interpretation, and historiography. This research uses a documentation and interview technique. The results show the reason of Iskandar Muda Regional Military Command construction in was to defend the united of Republic from the attack of Dutch Military Aggression. Besides that, the capital government liquidated kodam in order to decrease the number of Iskandar Muda Regional Military Command in Indonesia. In contrary, Iskandar Muda Regional Military Commandalso has built many buildings for instance offices, garages, house of worship, jails, libraries, cooperation, halls, education centers, secured warehouses, medical centers, security posts, guest houses, permanent fences, and dormitories. In contrary, the form of organizational structure has not been changed by Iskandar Muda Regional Military Command. The Commander of Aceh Regional Military Command also established the oldest policies and continued these policies maintained by the formers while still obeying the capital government policies.

Key Words: Development, Aceh RegionalMilitary Command, Aceh.

ABSTRAK

Penelitian tentang “Perkembangan Kodam Iskandar Muda 1956 -2014” ini bertujuan untuk mengetahui; (1) faktor yang melatarbelakangi berdirinya Kodam Iskandar Muda, (2) penyebab Kodam Iskandar Muda mengalami likuidasi pada tahun 1985 dan didirikan kembali pada tahun 2002, (3) perkembangan Kodam Iskandar Muda 1956-2014 dari aspek infrasturktur, struktur organisasi, dan kebijakan-kebijakan Pangdam Iskandar Muda.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif sedangkan untuk jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian sejarah yang terdiri dari pemilihan tema, heuristik, verifikasi,

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah. 2Dosen Pembimbing I. 3Dosen Pembimbing II.

24 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. interpretasi dan historiografi.Teknik pengumpulan datayang digunakan adalah teknik dokumentasi dan wawancara.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa latar belakang didirikan kodam di daerah Aceh yaitu guna mempertahankan keutuhan Republik Indonesia dari serangan Agresi Militer Belanda.Likuidasi Kodam dilakukan karena perintah dari pemerintah pusat dalam rangka pengecilan jumlah kodam yang ada di Indonesia.Bangunan yang dibangun oleh Kodam Iskandar Muda yaitu berupa gedung kantor, gedung garasi, rumah ibadah, penjara, perpustakaan, koperasi, gedung pertemuan, gedung pendidikan, bangunan gudang tertutup, bangunan kesehatan, bangunan pos jaga, mess/wisma, pagar permanen dan asrama. Tidak ada perubahan dalam bentuk struktur organisasi yang dibuat oleh Kodam Iskandar Muda.Kebijakan yang dilakukan oleh setiap Pangdam biasanya juga mengikuti atau melanjutkan kebijakan yang telah dilakukan dan dijalankan oleh pendahulunya sembari tetap berpedoman pada garis kebijakan Pemerintah Pusat.

Kata Kunci: Perkembangan, Komando Daerah Militer, Aceh

PENDAHULUAN Militer Aceh (KDMA) terhitung mulai tanggal 22 Desember 1956 (Anonimous, Latar Belakang Masalah 2004 : 46). Sejalan dengan perkembangan Sejarah militer memiliki usia yang berdirinya Komando Daerah Militer Aceh sangat panjang. Salah satu teks sejarah mengalami berbagai perkembangan. Salah lama Historie de la guerre du Peloponnese satunya yaitu pergantian nama Komando (Sejarah Perang Peloponesos) yang ditulis Daerah Militer Aceh sebanyak tiga kali, Thucydide abad ke-5 merupakan sejarah mulai dari berdirinya tahun 1956 dengan militer.Setelah tahun 1870 meningkatnya nama Komando Daerah Militer Aceh minat Perancis terhadap sejarah militer, (KDMA), lalu pada tahun 1958 nama dengan alasan sebagai berikut.Pertama, Kodam 1/Iskandar Muda muncul dalam rangka mengenang kemenangan menggantikan istilah KDMA, dan pada tentara terhadap musuh.Kedua, pentingnya tahun 2000 terbentuk Kodam dengan pengkajian strategi militer.Yayasan La sebutan Kodam Iskandar Muda (IM) Sabretache yang didirikan untuk setelah dilikuidasi tahun 1985. mengumpulkan benda-benda yang Perkembangan yang menarik dari berhubungan dengan kemiliteran menjadi Kodam Iskandar Muda yaitu dilikuidasinya cikal bakal Meseum Tentara di Prancis Kodam pada tanggal 25 April 1985. tahun 1989. Likuidasi ini sendiri dilakukan dalam Aceh yang merupakan salah satu rangka penyempurnaan rancangan naskah provinsi yang terletak di ujung kepulauan organisasi dan prosedur Angkatan serta Indonesia terjadi pemberontakan terhadap Polri, yang salah satu isinya yaitu Pemerintah Pusat dengan mengusung pengurangan jumlah Komando Daerah bendera Darul Islam/Tentara Islam Militer (Kodam) di Indonesia yang Indonesia (DI/TII) pada 20 September disesuaikan dengan tuntutan serta 1953. Guna menyelesaikan berbagai dinamika lingkungan. masalah yang terus berkembang hingga Proses likuidasi ini berimbas pada telah memasuki wilayah yang mengarah keadaan di Aceh. Aktivitas kelompok yang pada ancaman terhadap integritas bangsa, menginginkan negara sendiri yang lepas maka kepala Staf Angkatan Darat dari Indonesia membentuk simbol-simbol menetapkan berdirinya Komando Daerah pemerintahan tersendiri dengan berbagai

25 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. tindakan teror yang berhasil melumpuhkan diantaranya studi pustaka, dilakukan untuk pemerintahan sipil di Aceh.Dan untuk mendapatkan sumber tertulis dari objek meredakan situasi yang semakin kacau, penelitian yang dapat dipercaya beberapa tokoh informal dan formal kebenarannya.Yang kedua wawancara, memberi solusi dengan menghadirkan dilakukan untuk untuk menggali informasi kembali institusi militer setingkat Kodam secara mendalam apa yang ingin kita teliti yang dulu pernah ada di Aceh dan berhasil dan mendapatkan hasil yang lebih baik. menjalin ikatan emosional dengan masyarakat Aceh. Teknik Analisa Data Memasuki usia 58 tahun, sejak Untuk mengolah data-data yang diresmikan, Kodam Iskandar Muda sebagai telah peneliti peroleh, peneliti organisasi TNI AD telah mengalami menggunakan metode sejarah (historis) perkembangan dari awal berdiri hingga yang mengharuskan untuk memeriksa tahun 2014. Berdasarkan permasalahan secara kritis sumber-sumber data tentang tersebut maka penulis tertarik untuk keasliannya, atau lebih tepatnya validitas meneliti tentang “Perkembangan Kodam data tersebut. Iskandar Muda 1956 -2014”. HASIL PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN PEMBAHASAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian Lahirnya Kodam di Aceh Penilitian yang peneliti bahas Pada akhir tahun 1956 gerakan- berorientasi pada kejadian-kejadian yang gerakan sparatis/kedaerahan yang dialami oleh objek penelitian secara diselubungi semakin meningkat dengan langsung serta berhubungan dengan berbagai motif, hanya menunggu saatnya peniggalan masa lalu yang bersifat, jadi saja untuk meledak.Tuntutan otonomi yang harus dilakukan observasi langsung luas dan Pembangunan Daerah menjadi terhadap objek kajian tidak bisa dilakukan sarana tempat tumbuhnya benih gerakan- di laboratorium.Pendekatan yang paling gerakan ini. Di Sumatera Tengah lahir tepat dalam penelitian ini adalah Dewan Banteng yang dipimpin oleh pendekatan Kualitatif.Metode yang Komandan-Komando Daerah Militer digunakan untuk penelitian ini adalah Sumatera Tengah Letnan Kolonel Ahmad metode sejarah (historis), dengan Husin, di Palembang lahir Dewan Garuda perkembangan Kodam Iskandar Muda dipimpin oleh Panglima TT-II/Sriwijaya sebagai kasusnya. Letnan Kolonel Barlian, di Medan lahir Dewan Gajah yang dipimpin oleh Tempat dan Waktu Penelitian Panglima TT-I/Bukit Barisan Kolonel Lingkup penelitian adalah Kodam Maludin Simbolon. Letnan Kolonel Iskandar Muda , berfokus pada Ahmad Husin bertindak lebih jauh lagi bagian Kabintal dan Staf Logistik.Waktu dengan mengambil ahli pimpinan penelitian adalah waktu berlangsungnya Pemerintahan Daerah dari tangan atau saat penelitian ini dilangsungkan. Gubernur Sumatera Tengah Ruslan Mulyoharjo.Panglima TT-I/Bukit Barisan Teknik Pengumpulan Data Kolonel Maludin Simbolon akhirnya Teknik pengumpulan data dalam melepaskan diri dari Pemerintah Pusat di penelitian ini digunakan melalui dua teknik pada tanggal 22 Desember 1956.

26 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31.

Dengan kondisi tersebut, pimpinan juga tokoh Persatuan Ulama Seluruh Aceh TNI-AD beserta seluruh warga Tentara (PUSA), menyatakan Aceh sebagai bagian Nasional Indonesia Angkatan Darat dari Negara Islam Indonesia (NII) diwilayah Aceh memilih melepaskan diri Kartosuwiryo. Akibat pemberontakan dari pimpinan Komando TT-I/Bukit tersebut, Aceh bergolak.Eskalasi terjadinya Barisan dan menyatakan diri langsung ketidaktenteraman dan ancaman gangguan berada dibawah Komando Kepala Staf keamanan, tentu saja, meningkat. Angkatan Darat. Dengan Surat Keputusan Guna menyelesaikan berbagai masalah Kepala Staf Angkatan Darat No. yang terus berkembang hingga telah Kpts-358/12/1956 tanggal 27 Desember memasuki wilayah yang mengarah pada 1956, ditetapkanlah Komando Resimen-I ancaman terhadap integritas bangsa, kepala menjadi KOMANDO DAERAH MILITER Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) ACEH (KDMA), terhitung mulai tanggal Jenderal A. H Nasution lalu memanggil 22 Desember 1956. Mayor Syamaun Gaharu, putra Aceh yang menjabat Komandan Militer Kota (KMK) Latar Belakang berdiri Kodam Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Iskandar Muda Tujuan pemanggilan itu untuk sharing Pada tanggal 19 Desember 1948, informasi, meminta masukan dan Belanda melancarkan Agresi Militer rekomendasi, meminta masukan dan Belanda II.Indonesia dilanda prahara dan rekomendasi, mengenai penyelesaian mengalami kekalutan, para pemimpin masalah Aceh dengan cara-cara elegan ditawan dan pemerintahan mengalami yang sedapat mungkin tidak melibatkan kevakuman. Dalam situasi seperti ini, kontak senjata Pemerintahan Militer pun segera dibentuk Komando Daerah Militer Aceh guna menyelamatkan eksistensi (KDMA) didirikan di kota Banda Aceh pemerintahan Negara Republik Indonesia, yang merupakan ibu kota provinsi Aceh terutama agar RI tetap berjuang sebagai dengan Mayor Syamaun Gaharu sebagai negara dan negara yang seumur jagung ini Panglimanya. Alasan kenapa Mayor tetap ada. Syamaun Gaharuditetapkan sebagai Saat agresi militer Belanda II terjadi Komandan KDMA dikarena beliau pada 19 Desember 1948, pasukan Belanda merupakan putera Aceh serta masalah menyerang Ibukota RI di Jokyakarta dan keamanan di Aceh sebaiknya diselesaikan berhasil menangkapi banyak pemimpin dengan kultur Aceh dan penyelesaiannya pemerintahan. Maka sesuai dengan rencana pun sejogyanya diserahkan kepada putra operasi yang digariskan Pimpinan Aceh sendiri Angkatan Perang-yakni Perintah siasat Nomor 1 Panglima Besar-pasukan Komando Daerah Militer Aceh (KDMA) Republik tidak menghadapi gerakan berubah menjadi kodam I/Iskandar pasukan Belanda secara frontal seperti Muda. ketika agresi militer pertama, melainkan Ketika perubahan organisasi TNI AD dengan system perang gerilya. berdasarkan penetapan KASAD Nomor TAP 0-5 tanggal 5 Agustus1958 dilakukan, Awal pembentukan Kodam Iskandar nama Kodam I/Iskandar Muda muncul Muda menggantikan istilah KDMA Pada tanggal 20 September 1953 Pergantian nama Kodam sendiri Teungku Muhammad Daud Beureueh yang berdasarkan keputusan dari pusat.

27 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31.

Menggunakan nama Iskandar Muda Pembukaan kembali Kodam sebagai nama Kodam di Aceh dikarenakan Iskandar Muda pada tahun 2000 memiliki nama tersebut melambangkan hubungan dengan tahun 1956, dilihat dari kebesaran/kejayaan rakyat Aceh pada masa latar belakang berdirinya silam, yang diambil dari nama Sultan kodam.Kekacauan keamanan di Aceh Iskandar Muda, seorang raja kerajaan Aceh merupakan alasan utama mengapa Kodam yang mecapai puncak kejayaan pada masa didirikan dan dibuka kembali di Aceh. kepimpinannya dalam bidang Gangguan keamanan yang dilakukan pemerintahan dan kemiliteran. Nama oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut juga berarti mengikuti jejak dan pimpinan Hasan Tiro terus berlanjut dan semangat Sultan Iskandar Muda. berpotensi mengancam ketentraman hidup bermasyarakat.Aktivitas kelompok yang Proses Likuidasi Kodam tahun 1985 bergerak sejak tahun 1976 ini semakin Pembenahan organisasi pertahanan dan meningkat paska reformasi bergulir di keamanan (Hankam) di Indonesia Indonesia.Euforia reformasi 1998 ternyata sebenarnya bukan sesuatu yang baru.Sejak telah memposisikan GAM memperoleh lahir sampai kemudian berkembang, celah dan titik-titik masuk untuk reorganisasi TNI pernah dilakukan, dan melakukan provokasi dan tindakan- tentu saja disesuaikan dengan tuntutan tindakan yang mengarah pada pecahnya serta dinamika lingkungan.Dengan integrasi bangsa. GAM benar-benar berada demikian, setiap perubahan organisasi TNI di atas angin, apalagi secara langsung tidak boleh diartikan sebagai kekeliruan maupun tidak, kelompok ini pun beroleh dalam merumuskan organisasi TNI dukungan dari berbagai pihak khususnya sebelumnya.Pembenahan dan perubahan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) adalah upaya untuk membentuk organisasi internasional, nasional, dan lokal. agar menjadi lebih baik. Memasuki tahun 2001, aksi-aksi GAM Sebagai realisasi dari kebijaksanaan semakin eskalatif. Kasad tentang reorganisasi Komando Situasi semakin gawat. Gubernur, para Utama (Kotama) TNI AD, maka Bupati, dan beberapa anggota DPRD yang berdasarkan Surat Perintah Kasad Nomor mengatasnamakan masyarakat Aceh Sprin/346/II/1985 tanggal 12 Pebruari menghadap DPR RI dan Presiden yang 1985 Kodam I/Iskandar Muda, Kodam saat itu dijabat oleh Megawati II/Bukit Barisan, dan Kodam III/17 Soekarnoputri. Sebelumnya, tokoh-tokoh Agustus menjadi Kodam I/Bukit Barisan formal dan informal ini datang pula secara dan jadwal pelaksanaannya pada tanggal resmi menemui Panglima TNI.Mereka 27 April 1985. meminta agar di Aceh dibentuk kembali Mayor Jenderal Sarbini kodam untuk mengatasi keadaan yang mengemukakan pendapatnya bahwa lebih membahayakan keutuhan bangsa dan baik kalau hanya satu orang saja perwira negara. tinggi bintang empat.Ia risaukan inflasi Pemerintah menyetujui permintaan kejenderalan, apalagi dibidang yang tidak tersebut.Akhirnya pada tanggal 5 Februari organik.Masalah ekonomi juga menjadi 2002 Kodam Iskandar Muda hadir kembali faktor yang mempengaruhi keputusan berdasarkan Surat Keputusan Kasad pengurangan jumlah Kodam di Indonesia. No.Skep 1/I/2002 dan Kepala Staf TNI AD Kodam Iskandar Muda Hadir Kembali Jenderal TNI Endriartono Sutarto berkenan Setelah Likuidasi Tahun 2002 meresmikannya dalam suatu upacara yang

28 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. dihadiri oleh pejabat Militer, Sipil, lainnya, 12 rumah tipe C, 83 rumah tipe D, Kepolisian dan Tokoh Masyarakat 316 rumah tipe E, 18 mess dan lima Aceh.Dalam upacara tersebut, Kepala Staf asrama. TNI AD melantik Brigadir Jenderal TNI Pada periode dua periode ini (1976- M. Djali Yusuf sebagai Panglima Kodam 1985 dan 2002-2011) terjadi banyak Iskandar Muda yang pertama pasca penambahan bangunan infrastruktur di likuidasi. akibatkan karena banyak di datangkannya TNI dari luar Aceh untuk membantu pada Perkembangan Kodam Iskandar Muda masa konflik Aceh. Pada periode (2012- tahun 1956-2014 2014) terdapat penambahan dua gedung kantor, tiga gudang tetap, satu gedung Infrastruktur pendidikan, tiga pos jaga, tiga garasi, lima Perkembangan infrastruktur Kodam rumah tipe C, 15 rumah tipe D, 41 rumah Iskandar Muda pada periode (1956-1965) tipe C dan dua mess tempat peristirahatan. terdapat delapan bangunan gedung kantor, Daerah tempat bangunan-bangunan tujuh gudang tetap, satu tempat ibadah, tersebut sendiri terdapat diwilayah kota tiga gedung pendidikan, satu gedung Banda Aceh dan Aceh Besar. koperasi, tiga pos jaga, satu bangunan kerja lainnya, dua bangunan lainnya, lima Struktur organisasi rumah tipe B, empat rumah tipe D, 14 Kodam Iskandar Muda berada rumah tipe E, tiga mess tempat langsung di bawah komando Panglima peristirahatan dan 32 asrama. Pada periode Kodam.Yang setiap Pangdam serta masa (1966-1975) terdapat penambahan jabatannya ditentukan langsung oleh bangunan satu pos jaga, satu bangunan pusat.Dibawah Pangdam terdapat bidang- kerja lainnya, tiga rumah tipe D, 55 rumah bidang yang mencakup untuk kebutuhan tipe E, tiga mess tempat peristirahatan dan private dan publik.Kodam sendiri satu asrama. membawahi setiap Kodim dan Koramil Pada periode (1976-1985) terdapat yang terdapat di provinsi Aceh. penambahan 19 gedung kantor, 14 gudang Selama didirikan kodam serta kantor, dua bangunan kesehatan, tiga dibuka kembali, tidak ada perubahan tempat ibadah, satu gedung pertemuan, dalam struktru organisasinya secara delapan gedung pendidikan, satu gedung umum.Perubahan struktur organisasi yang koprasi, 13 pos jaga, lima gedung garasi, terjadi hanya terdapat dimasing-masing lima bangunan kerja lainnya, dua bidang. bangunan lainnya, satu rumah tipe A, 14 rumah tipe C, 29 rumah tipe D, 116 rumah Kebijakan-kebijakan Pangdam tipe E, tiga mess tempat peristirahatan dan Kebijakan yang dilakukan oleh 15 asrama. Pada periode (2002-2011) setiap Pangdam biasanya mengikuti atau terdapat penambahan 36 gedung kantor, 39 melanjutkan kebijakan yang telah gudang kantor, tujuh bangunan kesehatan, dilakukan dan dijalankan oleh delapan tempat ibadah, empat gedung pendahulunya sembari tetap berpedoman pertemuan, 15 gedung pendidikan, satu pada garis kebijakan Pemerintah gedung koperasi, satu gedung olahraga Pusat.Serta kebijakan tersebut tidak hanya terbuka, 26 pos jaga, 14 gedung garasi, dua berbatas pada Kodam itu sendiri tetapi juga perpustakaan, dua LP kelas II, empat berpengaruh kepada masyarakat Aceh, bangunan kerja lainnya, enam bangunan

29 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. terutama dalam bidang keamanan, 1945 berupa bangunan gedung kantor dan pembangunan dan pendidikan. perumahan. Tetapi pada periode tahun Sudah menjadi tradisi dalam 1976-2011, pembangunan yang dilakukan pergantian setiap pemimpin bahwa Kodam Iskandar Muda meningkat dari penggantinya akan melakukan orientasi tahun sebelum. Bangunan yang dibangun medan tugas yang berpedoman kepada yaitu berupa gedung kantor, gedung garasi, kebijakan pendahulunya. Tugas pokok rumah ibadah, penjara, perpustakaan, tersebut adalah memelihara serta koperasi, gedung pertemuan, gedung meningkatkan ketahanan nasional, pendidikan, bangunan gudang tertutup, terutama mewujudkan pembangunan bangunan kesehatan, bangunan pos jaga, didaerah Aceh mess/wisma, pagar permanen dan asrama. Tidak ada perubahan dalam struktur KESIMPULAN organisasi yang dibuat oleh Kodam Berdasarkan hasil penelitian di atas, Iskandar Muda, serta kebijakan yang maka dapat ditarik kesimpulan sebagai dilakukan oleh setiap Pangdam biasanya berikut: mengikuti atau melanjutkan kebijakan Latar belakang didririkan Komando yang telah dilakukan dan dijalankan oleh Daerah Militer Iskandar Muda disebabkan pendahulunya sembari tetap berpedoman faktor keamanan, yaitu adanya Agresi pada garis kebijakan Pemerintah Pusat. Militer Belanda yang dapat meruntuhkan Serta kebijakan tersebut tidak hanya persatuan Republik Indonesia. berbatas pada Kodam itu sendiri tetapi juga Penyebab Kodam Iskandar Muda berpengaruh kepada masyarakat Aceh, mengalami likuidasi pada tahun 1985 yaitu terutama dalam bidang keamanan, adanyanperintah Operasi Kasad disebut pembangunan dan pendidikan juga soal pengecilan jumlah Kodam Berdasarkan hasil penelitian menjadi sembilan Kodam, ditambah tentang perkembangan Kodam Iskandar Kodam Ibukota Jakarta; . Muda(1956-2014) maka penulis Kodam I/Iskandar Muda dilikuidasi dan memberikan saran agar dapat dijadikan digabung ke tubuh organisasi Kodam Bukit bahan pertimbangan oleh semua pihak Barisan. Faktor ekonomi negara saat itu Kodam Iskandar Muda dan juga juga mempengaruhi keputusan mahasiswa yaitu: pengecilan/pengurangan jumlah Kodam di Untuk Kodam Iskandar Muda Indonesia. Berdasarkan Surat Perintah disarankan untuk tetap memperhatikan dan Kasad Nomor Sprin/346/II/1985 tanggal menjaga keamanan di Aceh, sertalebih 12 Pebruari 1985 Kodam I/Iskandar Muda, berkontribusi terhadap kelestarian Kodam II/Bukit Barisan, dan Kodam III/17 kebudayaan Aceh.Karena Kodam Iskandar Agustus menjadi Kodam I/Bukit Barisan Muda bukan hanya sebagai institusi militer dan jadwal pelaksanaannya pada tanggal milik pemerintah tetapi juga bagian dari 27 April 1985. Dan setelah 17 tahun masyarakat Aceh. dilikuidasi Kodam Iskandar Muda dibuka Untuk mahasiswa Pendidikan Sejarah kembali atas permintaan masyarakat Aceh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang disebabkan adanya konflik sebagian Universitas Syiah Kuala, agar kedepannya oknum yang ingin Aceh memisahkan diri lebih giat lagi melakukan penelitian sejarah dari pemerintahan Indonesia. untuk memperdalam ilmu pengetahuan Perkembangan insfrastruktur sejarah dan memperbanyak karya sejarah sebenarnya telah dibangun pada tahun untuk pembaca.

30 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31.

DAFTAR PUSTAKA Bejo, Siswanto. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Pendekatan Administratif dan Suatu Pendekatan Praktik. Operasional. Jakarata: Bumi Jakarta:PT Rineka Cipta. Aksara.

Aris Kurniawan. 2015. Sejarah Dessy Alfindasri, 2014.Teknik Terbentuknya Tentara Sampling Pada Penelirian Nasional Indonesia Menurut Kualitatif. AhliSejarah. (http://www.eurekpendidikan.c (http://www.gurupendidikan.co om/2014/11/teknik-sampling-pada- m/sejarah-terbentuknya- penelitian.html/diakses tentara- nasional- 29/8/2016 indonesia-menurut-ahli- sejarah/diakses 29/3/2016) Ghony, M Djunaidi dan Fauzan. 2012. Metode penelitian kualitatif. Anonimous.2000. Dua Windhu Kodam Yogyakarta: Ar Ruzz I/Iskandar Muda.Jakarta: Markas Media. Besar TNI Pusat Sejarah dan Tradisi TNI. Hugiono, Dkk. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah.Jakarta: Rineka cipta. Anonimous, 2004.Kodam Iskandar Muda, Sejarah dan Pengabdian. Husaini Usman dan Setiady Akbar. 2009. Banda Aceh: Dinas Penerangan Metodologi Penelitian Social. Kodam Iskandar Muda. Jakarta: Bumi Aksara.

Anonimous.2016. Lintas Sejarah Kodam Iskandar Muda. Banda Nasution, A.H. 1989. Memenuhi Aceh: Dinas Pembinaan Panggilan Tugas, Jilid 8: Masa Mental Kodam Iskandar Muda. Pemancangan Orde Pembangunan. Jakarta: CV Haji Anonimous.2014. Sejarah Kodam Masagung. Iskandar Muda. Banda Aceh: Dinas Pembinaan Mental Nasution, Asren. 2003. Religiositas TNI, Kodam Iskandar Muda. Refleksi Pemikiran dan Kepribadian Jenderal Besar Anonimous.2000. Sejarah Militer Soedirman. Jakarta: Prenada Kodam I/Iskandar Muda 1972. Media. Jakarta: Markas Besar TNI Pusat Sejarah dan Tradisi TNI.

Anonimous.2000.Sejarah TNI Jilid I (1945-1949). Jakarta: Markas Besar TNI Pusat Sejarah dan Tradisi TNI.

31