Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. PERKEMBANGAN KODAM ISKANDAR MUDA (1956-2014) Dian C. Ananda R.A1, Mawardi2, Zainal Abidin3 Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Email: [email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT This paper entitled “The Development of Iskandar Muda Regional Military Command1956- 2014” aims to figure out; (1) the basic factor of Iskandar Muda Regional Military Commandconstruction (2) the reasons of Iskandar Muda Regional Military Command liquidation in 1985 and the reasons of its reconstruction in 2002, (3) the development of Iskandar Muda Regional Military Command in infrastructure, organizational structure, and Iskandar Muda Regional Military Command policies from 1956 to 2014. This paper uses a qualitative method. In addition, the type of this study used is a historical studies included; theme selection, heuristic, verification, interpretation, and historiography. This research uses a documentation and interview technique. The results show the reason of Iskandar Muda Regional Military Command construction in Aceh was to defend the united of Indonesia Republic from the attack of Dutch Military Aggression. Besides that, the capital government liquidated kodam in order to decrease the number of Iskandar Muda Regional Military Command in Indonesia. In contrary, Iskandar Muda Regional Military Commandalso has built many buildings for instance offices, garages, house of worship, jails, libraries, cooperation, halls, education centers, secured warehouses, medical centers, security posts, guest houses, permanent fences, and dormitories. In contrary, the form of organizational structure has not been changed by Iskandar Muda Regional Military Command. The Commander of Aceh Regional Military Command also established the oldest policies and continued these policies maintained by the formers while still obeying the capital government policies. Key Words: Development, Aceh RegionalMilitary Command, Aceh. ABSTRAK Penelitian tentang “Perkembangan Kodam Iskandar Muda 1956 -2014” ini bertujuan untuk mengetahui; (1) faktor yang melatarbelakangi berdirinya Kodam Iskandar Muda, (2) penyebab Kodam Iskandar Muda mengalami likuidasi pada tahun 1985 dan didirikan kembali pada tahun 2002, (3) perkembangan Kodam Iskandar Muda 1956-2014 dari aspek infrasturktur, struktur organisasi, dan kebijakan-kebijakan Pangdam Iskandar Muda.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif sedangkan untuk jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian sejarah yang terdiri dari pemilihan tema, heuristik, verifikasi, 1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah. 2Dosen Pembimbing I. 3Dosen Pembimbing II. 24 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. interpretasi dan historiografi.Teknik pengumpulan datayang digunakan adalah teknik dokumentasi dan wawancara.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa latar belakang didirikan kodam di daerah Aceh yaitu guna mempertahankan keutuhan Republik Indonesia dari serangan Agresi Militer Belanda.Likuidasi Kodam dilakukan karena perintah dari pemerintah pusat dalam rangka pengecilan jumlah kodam yang ada di Indonesia.Bangunan yang dibangun oleh Kodam Iskandar Muda yaitu berupa gedung kantor, gedung garasi, rumah ibadah, penjara, perpustakaan, koperasi, gedung pertemuan, gedung pendidikan, bangunan gudang tertutup, bangunan kesehatan, bangunan pos jaga, mess/wisma, pagar permanen dan asrama. Tidak ada perubahan dalam bentuk struktur organisasi yang dibuat oleh Kodam Iskandar Muda.Kebijakan yang dilakukan oleh setiap Pangdam biasanya juga mengikuti atau melanjutkan kebijakan yang telah dilakukan dan dijalankan oleh pendahulunya sembari tetap berpedoman pada garis kebijakan Pemerintah Pusat. Kata Kunci: Perkembangan, Komando Daerah Militer, Aceh PENDAHULUAN Militer Aceh (KDMA) terhitung mulai tanggal 22 Desember 1956 (Anonimous, Latar Belakang Masalah 2004 : 46). Sejalan dengan perkembangan Sejarah militer memiliki usia yang berdirinya Komando Daerah Militer Aceh sangat panjang. Salah satu teks sejarah mengalami berbagai perkembangan. Salah lama Historie de la guerre du Peloponnese satunya yaitu pergantian nama Komando (Sejarah Perang Peloponesos) yang ditulis Daerah Militer Aceh sebanyak tiga kali, Thucydide abad ke-5 merupakan sejarah mulai dari berdirinya tahun 1956 dengan militer.Setelah tahun 1870 meningkatnya nama Komando Daerah Militer Aceh minat Perancis terhadap sejarah militer, (KDMA), lalu pada tahun 1958 nama dengan alasan sebagai berikut.Pertama, Kodam 1/Iskandar Muda muncul dalam rangka mengenang kemenangan menggantikan istilah KDMA, dan pada tentara terhadap musuh.Kedua, pentingnya tahun 2000 terbentuk Kodam dengan pengkajian strategi militer.Yayasan La sebutan Kodam Iskandar Muda (IM) Sabretache yang didirikan untuk setelah dilikuidasi tahun 1985. mengumpulkan benda-benda yang Perkembangan yang menarik dari berhubungan dengan kemiliteran menjadi Kodam Iskandar Muda yaitu dilikuidasinya cikal bakal Meseum Tentara di Prancis Kodam pada tanggal 25 April 1985. tahun 1989. Likuidasi ini sendiri dilakukan dalam Aceh yang merupakan salah satu rangka penyempurnaan rancangan naskah provinsi yang terletak di ujung kepulauan organisasi dan prosedur Angkatan serta Indonesia terjadi pemberontakan terhadap Polri, yang salah satu isinya yaitu Pemerintah Pusat dengan mengusung pengurangan jumlah Komando Daerah bendera Darul Islam/Tentara Islam Militer (Kodam) di Indonesia yang Indonesia (DI/TII) pada 20 September disesuaikan dengan tuntutan serta 1953. Guna menyelesaikan berbagai dinamika lingkungan. masalah yang terus berkembang hingga Proses likuidasi ini berimbas pada telah memasuki wilayah yang mengarah keadaan di Aceh. Aktivitas kelompok yang pada ancaman terhadap integritas bangsa, menginginkan negara sendiri yang lepas maka kepala Staf Angkatan Darat dari Indonesia membentuk simbol-simbol menetapkan berdirinya Komando Daerah pemerintahan tersendiri dengan berbagai 25 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. tindakan teror yang berhasil melumpuhkan diantaranya studi pustaka, dilakukan untuk pemerintahan sipil di Aceh.Dan untuk mendapatkan sumber tertulis dari objek meredakan situasi yang semakin kacau, penelitian yang dapat dipercaya beberapa tokoh informal dan formal kebenarannya.Yang kedua wawancara, memberi solusi dengan menghadirkan dilakukan untuk untuk menggali informasi kembali institusi militer setingkat Kodam secara mendalam apa yang ingin kita teliti yang dulu pernah ada di Aceh dan berhasil dan mendapatkan hasil yang lebih baik. menjalin ikatan emosional dengan masyarakat Aceh. Teknik Analisa Data Memasuki usia 58 tahun, sejak Untuk mengolah data-data yang diresmikan, Kodam Iskandar Muda sebagai telah peneliti peroleh, peneliti organisasi TNI AD telah mengalami menggunakan metode sejarah (historis) perkembangan dari awal berdiri hingga yang mengharuskan untuk memeriksa tahun 2014. Berdasarkan permasalahan secara kritis sumber-sumber data tentang tersebut maka penulis tertarik untuk keasliannya, atau lebih tepatnya validitas meneliti tentang “Perkembangan Kodam data tersebut. Iskandar Muda 1956 -2014”. HASIL PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN PEMBAHASAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Lahirnya Kodam di Aceh Penilitian yang peneliti bahas Pada akhir tahun 1956 gerakan- berorientasi pada kejadian-kejadian yang gerakan sparatis/kedaerahan yang dialami oleh objek penelitian secara diselubungi semakin meningkat dengan langsung serta berhubungan dengan berbagai motif, hanya menunggu saatnya peniggalan masa lalu yang bersifat, jadi saja untuk meledak.Tuntutan otonomi yang harus dilakukan observasi langsung luas dan Pembangunan Daerah menjadi terhadap objek kajian tidak bisa dilakukan sarana tempat tumbuhnya benih gerakan- di laboratorium.Pendekatan yang paling gerakan ini. Di Sumatera Tengah lahir tepat dalam penelitian ini adalah Dewan Banteng yang dipimpin oleh pendekatan Kualitatif.Metode yang Komandan-Komando Daerah Militer digunakan untuk penelitian ini adalah Sumatera Tengah Letnan Kolonel Ahmad metode sejarah (historis), dengan Husin, di Palembang lahir Dewan Garuda perkembangan Kodam Iskandar Muda dipimpin oleh Panglima TT-II/Sriwijaya sebagai kasusnya. Letnan Kolonel Barlian, di Medan lahir Dewan Gajah yang dipimpin oleh Tempat dan Waktu Penelitian Panglima TT-I/Bukit Barisan Kolonel Lingkup penelitian adalah Kodam Maludin Simbolon. Letnan Kolonel Iskandar Muda Banda Aceh, berfokus pada Ahmad Husin bertindak lebih jauh lagi bagian Kabintal dan Staf Logistik.Waktu dengan mengambil ahli pimpinan penelitian adalah waktu berlangsungnya Pemerintahan Daerah dari tangan atau saat penelitian ini dilangsungkan. Gubernur Sumatera Tengah Ruslan Mulyoharjo.Panglima TT-I/Bukit Barisan Teknik Pengumpulan Data Kolonel Maludin Simbolon akhirnya Teknik pengumpulan data dalam melepaskan diri dari Pemerintah Pusat di penelitian ini digunakan melalui dua teknik Jakarta pada tanggal 22 Desember 1956. 26 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, hal. 24 – 31. Dengan kondisi tersebut, pimpinan juga tokoh Persatuan Ulama Seluruh Aceh TNI-AD beserta seluruh warga Tentara (PUSA), menyatakan Aceh sebagai bagian Nasional Indonesia Angkatan Darat dari Negara Islam Indonesia (NII) diwilayah Aceh
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages8 Page
-
File Size-