Konsep Pluralisme Menurut K. H. Abdurrahman Wahid Dalam Pengembangan Nilai Pendidikan Karakter Dan Urgensinya Di Indonesia Skri

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Konsep Pluralisme Menurut K. H. Abdurrahman Wahid Dalam Pengembangan Nilai Pendidikan Karakter Dan Urgensinya Di Indonesia Skri KONSEP PLURALISME MENURUT K. H. ABDURRAHMAN WAHID DALAM PENGEMBANGAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN URGENSINYA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Universitas Islam Indonesia Untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : M.Nugroho Adi Saputro 14422118 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2019 KONSEP PLURALISME MENURUT K. H. ABDURRAHMAN WAHID DALAM PENGEMBANGAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN URGENSINYA DI INDONESIA Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Universitas Islam Indonesia Untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: M.Nugroho Adi Saputro 14422118 Pembimbing: Edi Safitri, S.Ag, MSI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2019 ii LEMBAR PERNYATAAN iii LEMBAR PENGESAHAN iv REKOMENDASI PEMBIMBING v NOTA DINAS Yogyakarta, 24 Agustus 2018 M Hal : Skripsi 12 Zulhijjah 1439 H Kepada : Yth. Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Di Yogyakarta Assalamu’alaikum wr.wb. Berdasarkan penunjukkan Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia dengan surat nomor : 3131/Dek/60/DAS/FIAI/VIII/2018 tanggal 24 Agustus 2018 bertepatan pada 12 Zulhijjah 1439 H, atas tugas kami sebagai pembimbing skripsi Saudara : Nama : M.Nugroho Adi Saputro Nomor Pokok/NIMKO : 14422118 Mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Agama Islam Tahun Akademik : 2018/2019 Judul Skripsi : Konsep Pluralisme Menurut K.H. Abdurrahman Wahid dalam Pengembangan Nilai Pendidikan Karakter dan Urgensinya di Indonesia Setelah kami teliti dan kami adakan perbaikan seperlunya, akhirnya kami berketetapan bahwa skripsi saudara tersebut di atas memenuhi syarat untuk diajukan ke sidang munaqosah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indoenesia. Demikian, semoga dalam waktu dekat bisa dimunaqosahkan, dan bersama ini kami kirimkan 4 (empat) eksemplar skripsi yang dimaksud. vi MOTTO “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).1 1 https://muslimah.or.id/6435-pribadi-yang-bermanfaat.html di akses 31 Januari 2019 pukul 21.00 WIB vii PERSEMBAHAN Alhamdulillah, dengan selesainya skripsi ini maka saya persembahkan skrpsi ini untuk: 1. Keluarga besar saya, terutama ayah dan ibu, Bapak Sutiman dan Ibu Sri Mulyaningsih juga adek-adek saya M Zaim Maulana dan Achmad Syarif, yang telah memberikan waktu, tenaga serta pikirannya hingga penulis dapat menempuh pendidikan sarjana. Bapak dan ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan serta motivasi, serta telah memberikan kasih sayang dan cinta yang tulus sebagai tempat cerita suka duka dan lainnya hanya untuk kesuksesan dan kebahagiaan penulis. Semoga bapak dan ibu selalu sehat dan dalam lindungan Allah swt. Semoga kebaikan dan usaha keras penulis selama belajar menempatkan bapak dan ibu menjadi orang yang disayangi oleh Allah karena usaha dan kerja keras beliau. Serta saudaraku tercinta yang selalu menyemangati serta merindukan penulis, semoga diberikan kesabaran, kesehatan, kelancaran dalam membina kehidupan yang diharapkan. 2. Guru-guru SD, MTs dan MAN yang telah memberikan khasanah keilmuan yang bermacam-macam. Serta tidak lupa Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan khasanah keilmuan yang beragam semoga selalu dilindungi oleh Allah swt dan menapatkan keberkahan serta kebahagiaan selalu. 3. Kepada keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Wahid Hasyim Universitas Islam Indonesia, yang telah viii memberikan berbagai pengalaman serta wawasan keilmuan yang luas, dan semangat pergerakan perubahan dalam pembentukan karakter. Semoga PMII WH UII selalu mendapatkan perlindungan serta tetap istiqomah dalam pergerakannya. 4. Kepada Sahabat- sahabatku kantor tercinta (Arik Suseno, Wahyu Andy P, Andi Fauzi M, Zalfridez Darma, Ahmad Shihabbudin, Riski, Muhammad Ikhsan, Muhammad Ridho, M Ihwan Mustaqim, Muh Shodiq Masrur, Fauzi, Faturrahman, Bayu Guna Agama, M Fatih, Athian Dwi dll). Yang selalu menemani hingga dikala senang dan sedih selalu ada untuk penulis. 5. Kepada keluarga besar IKS.PI Kera Sakti, yang telah banyak memberikan arti sebuah kekeluargaan dan persaudaraan. Semoga IKS.PI Kera Sakti selalu dalam lindungan dan ridho Allah swt dan kader-kader IKS.PI dapat menjadi kader bela negara serta contoh dimasyarakat. ix PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 158 Tahun 1987 Nomor: 0543b//U/1987 Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih-hurufan dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin di sini ialah penyalinan huruf-huruf Arab dengan huruf-huruf Latin beserta perangkatnya. A. Konsonan Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Berikut ini daftar huruf Arab yang dimaksud dan transliterasinya dengan huruf latin: Huruf Nama Huruf Latin Nama Arab Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan أ Ba B Be ب Ta T Te ت (Ṡa ṡ es (dengan titik di atas ث Jim J Je ج (Ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah ح Kha Kh ka dan ha خ Dal D De د (Żal Ż Zet (dengan titik di atas ذ Ra R Er ر Zai Z Zet ز x Sin S Es س Syin Sy es dan ye ش (Ṣad ṣ es (dengan titik di bawah ص (Ḍad ḍ de (dengan titik di bawah ض (Ṭa ṭ te (dengan titik di bawah ط (Ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah ظ (ain ` koma terbalik (di atas` ع Gain G Ge غ Fa F Ef ف Qaf Q Ki ق Kaf K Ka ك Lam L El ل Mim M Em م Nun N En ن Wau W We و Ha H Ha ﮬ Hamzah ‘ Apostrof ء Ya Y Ye ي B. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. 1. Vokal Tunggal Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: Huruf Nama Huruf Latin Nama Arab xi Fathah A A ﹷ Kasrah I I ﹻ Dammah U U ﹹ 2. Vokal Rangkap Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf sebagai berikut: Huruf Nama Huruf Latin Nama Arab Fathah dan Ai a dan u ْي.َ.. ya Fathah dan Au a dan u ْو.َ.. wau Contoh: suila سُئِ َل - kataba َكتَ َب - kaifa َك ْي َف - fa`ala َفعَ َل - haula َح ْو َل - 3. Vokal Panjang Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut: Huruf Nama Huruf Nama Arab Latin Fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا.َ..ى.َ.. atau ya Kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ى.ِ.. Dammah dan Ū u dan garis di atas و.ُ.. wau Contoh: qīla قِ ْي َل - qāla َقا َل - yaqūlu يَقُ ْو ُل - ramā َر َمى - xii C. Ta’ Marbutah Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu: 1. Ta’ marbutah hidup Ta’ marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah “t”. 2. Ta’ marbutah mati Ta’ marbutah mati atau yang mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah “h”. 3. Kalau pada kata terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta’ marbutah itu ditransliterasikan dengan “h”. Contoh: raudah al-atfāl/raudahtul atfāl َر ْؤ َضةُ اﻷَ ْط َفا ِل . al-madīnah al-munaw warah/al-madīnatul munawwarah ا ْل َم ِد ْينَةُ ا ْل ُمنَ َّو َرة ُ . talhah َط ْل َح ْة . D. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, ditransliterasikan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh: nazzala نَ َّز َل - al-birr البِ ر - E. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu :namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas ,ال 1. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf “l” diganti dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. xiii 2. Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan dengan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun qamariyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanpa sempang.. Contoh: ar-rajulu ال َّر ُج ُل - al-qalamu ا ْل َق َل ُم - asy-syamsu ال َّش ْم ُس - al-jalālu ا ْل َج َﻻ ُل - F. Hamzah Hamzah ditransliterasikan sebagai apostrof. Namun hal itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Sementara hamzah yang terletak di awal kata dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh: ta’khużu تَأْ ُخذ ُ - syai’un َشي ئ - an-nau’u ال َّن ْو ُء - inna إِ َّن - G. Penulisan Kata Pada dasarnya setiap kata, baik fail, isim maupun huruf ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan,maka penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. xiv Contoh: /Wa innallāha lahuwa khair ar-rāziqīn َو إِ َّن هللاَ َف ُه َو َخ ْي ُر ال َّرا ِز ِق ْي َن - Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn Bismillāhi majrehā wa mursāhā بِ ْس ِم هللاِ َم ْج َرا َﮬا َو ُم ْر َسا َﮬا - H. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bilamana nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Recommended publications
  • Peran Sri Susuhunan Pakubuwono Xii Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia (1945-1949)
    PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA (1945-1949) RINGKASAN SKRIPSI Oleh: M Arief Sasono 10406244038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 2 PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA (1945-1949) Oleh: M Arief Sasono dan Dr .Aman, M.Pd ABSTRAK Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 bukan akhir dari perjuangan Indonesia. Rakyat Indonesia masih berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan. Tujuan dari penulisan Skripsi ini untuk: (1) mengetahui perjuangan masyarakat dan kondisi Surakarta pasca Kemerdekaan. (2) mengetahui latar belakang Sri Susuhunan Pakubuwono XII (3). Mengetahui peran Sri Susuhunan Pakubuwono XII dalam mempertahankan Kemerdekaan Metode yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan metodelogi yang ditulis oleh Kuntowijoyo. Metode Tersebut meliputi pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi dan Historiografi atau penulisan sejarah. Semua metode tersebut sudah dilakukan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu (1) Perjuangan di Surakarta melibatkan KNI, pemuda, tokoh, bangsawan dan Sri Susuhunan Pakubuwono XII Dan pada akhirnya warga berhasil mengambil alih kekuasaan serta melucuti senjata tentara penjajah. (2) Pakubuwono XII lahir di Surakarta pada Selasa Legi tanggal 14 April 1925, dan diangkat menjadi raja di Keraton Surakarta pada usia yang sangat muda yaitu usia 20 tahun. Beliau juga dikenal dengan raja 3 jaman dengan lama memimpin 48 tahun. Atas pengabdiannya bagi Indonesia, maka Pakubuwana XII diberikan piagam penghargaan dan medali perjuangan angkatan ’45 yang ditetapkan oleh Dewan Harian Nasional Angkatan-45 di Jakarta. Piagam merupakan bukti kesetiaannya kepada Negara Kesatuan RI dan atas nasionalisme yang dalam di masa perjuangan kemerdekaan. (3) Peran PakuBuwono XII antara lain mengorbankan kekayaan keraton yang dimiliki seperti emas dan persenjataan yang sangat banyak, bahkan menyebabkan Keraton sendiri defisit.
    [Show full text]
  • Adat As a Means of Unification and Its Contestation. the Case of North Halmahera
    Brigitta Hauser-Schäublin (dir.) Adat and Indigeneity in Indonesia Culture and Entitlements between Heteronomy and Self-Ascription Göttingen University Press Adat as a Means of Unification and its Contestation. The Case of North Halmahera Serena Müller Publisher: Göttingen University Press Place of publication: Göttingen University Press Year of publication: 2013 Published on OpenEdition Books: 12 April 2017 Serie: Göttingen Studies in Cultural Property Electronic ISBN: 9782821875487 http://books.openedition.org Electronic reference MÜLLER, Serena. Adat as a Means of Unification and its Contestation. The Case of North Halmahera In: Adat and Indigeneity in Indonesia: Culture and Entitlements between Heteronomy and Self-Ascription [online]. Göttingen: Göttingen University Press, 2013 (generated 10 septembre 2020). Available on the Internet: <http://books.openedition.org/gup/181>. ISBN: 9782821875487. Becoming Aristocrats: Keraton in the Politics of Adat Fadjar I. Thufail Introduction An incident in West Jakarta District involving a group of thugs unravels the fraught relationship between the royal families of Javanese keratons and the public,1 exposing contentious issues over cultural property, political connection and symbolic status. The incident discloses an overlooked connection between the aristocracy and economy and sheds light on the challenges the aristocrats confront to rethink how noble culture and adat encounter the encroachment of capital and the state into the palace realm. In other words, the incident with the thugs depicts the predicament that the keraton and its noblemen must negotiate in order to sustain and assert the cultural sovereignty of the palace despite the continuous pressures from the state and capital to curtail the political role of the keraton.
    [Show full text]
  • Menyiapkan Sultan Perempuan: Legitimasi Langit Dan Efektivitas Rezim Sultan Hamengkubuwono X1
    DDC: 321.5 MENYIAPKAN SULTAN PEREMPUAN: LEGITIMASI LANGIT DAN EFEKTIVITAS REZIM SULTAN HAMENGKUBUWONO X1 Bayu Dardias Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Email: [email protected] Diterima: 17-3-2016 Direvisi: 29-3-2016 Disetujui: 4-4-2016 ABSTRACT Sultan Hamengkubuwono (HB) X of Yogyakarta has chosen his eldest daughter as his successor in a traditionally patrilineal Sultanate. This paper discusses the controversy surrounding Sultan HB X’s decision by measuring the impact of his proclamations and orders for the Sultanate’s long-term regime effectiveness. I argue that Sultan HB X’s proclamations and orders based, which were based on mysticism and a sense of divinity, have been ineffectual for maintaining regime effectiveness inside and outside of the Sultanate. Within the Sultanate, the Sultan’s siblings have argued that his decisions contradict the Sultanate’s centuries-long tradition of rules (paugeran). Outside the palace walls, broader society has been divided over Sultan HB X’s choice. One group supports Sultan HB X’s decision, while the other group is determined to hold on firmly to their patriarchal cultural and historical traditions. While Sultan HB X’s proclamations and orders have been ineffectual in maintaining the Sultanate and its influence, his decisions have even brought about an enormous challenge to the survival prospects of the Sultanate itself. Keywords: political legitimation, regime, Sultan Hamengkubuwono, Yogyakarta Sultanate ABSTRAK Pada 2015, Sultan Hamengkubuwono (HB) X mengeluarkan empat kali Sabda dan Dawuh Raja yang berkaitan dengan suksesi kepemimpinan di Kasultanan Yogyakarta. Tanpa memiliki putra laki-laki, Sultan HB X menunjuk putri sulungnya sebagai penerus takhta yang menganut patrilineal.
    [Show full text]
  • Implementasi Pemikiran K.H. Abdurrahman Wahid Tentang Pendidikan Islam Kosmopolitan Di Pesantren Modern Pendidikan Al-Qur'an
    IMPLEMENTASI PEMIKIRAN K.H. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG PENDIDIKAN ISLAM KOSMOPOLITAN DI PESANTREN MODERN PENDIDIKAN AL-QUR’AN IMMIM TAMALANREA MAKASSAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Oleh: ABD. RAHMAN SAID AL-QADRI NIM: 2010014083 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2020 ii iii KATA PENGANTAR احلمد هلل الذي أرسل رسوله باهلدى ودين احلق ليظهره على الدين كله ولو كره الكافرون. والصﻻة والسﻻم على أشرف اﻷنبياء واملرسلني سيدنا حممد وعلى آله وصحبه أمجعني. Puji dan syukur ke hadirat Allah swt. karena atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, serta berbagai macam kenikmatan, baik itu nikmat kesehatan maupun nikmat kesempatan, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw. sebagai suri tauladan dan rahmat bagi seluruh alam yang membawa keselamatan dari alam kebodohan menuju alam yang terang-benderang. Penulis telah melakukan banyak usaha terbaik dalam penyelesaian skripsi ini sebagai wadah menimba ilmu dan mengembangkannya. Tentunya penulis berharap, semoga keberadaan skripsi ini dapat bermanfaat bagi khalayak, terkhusus bagi penulis sendiri. Penyusunan skripsi ini memungkinkan penulis banyak mendapat bantuan, dukungan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga terutama orang tua tercinta, Ayahanda Drs. Jawaruddin dan Ibunda Kamariah atas segala doa yang telah dipanjatkan setiap saat, dukungan, dan motivasi yang membangkitkan semangat selama penyelesaian studi, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tidak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: 1.
    [Show full text]
  • The Role of Islamic Kingdom Characters in Nusantara in Maintaining the Independence of the Republic of Indonesia 1945-1950
    INTERNASIONAL JOURNAL OF EDUCATION SCHOOLARS http://jurnal.icjambi.id/index.php/ijes/index ISSN 2722-4023 Vol. 1 No.3 Desember 2020 THE ROLE OF ISLAMIC KINGDOM CHARACTERS IN NUSANTARA IN MAINTAINING THE INDEPENDENCE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA 1945-1950 1a 2b 3c Agus Mursidi , Dhalia Soetopo , Davi Grace Tiawan 123lecturer in the history PGRI University of Banyuwangi East Java Indonesia [email protected] [email protected] (*) Corresponding Author [email protected] ABSTRACT The purpose of writing an article entitled "The Role of Islamic Kingdom Figures in the Archipelago in Maintaining the Independence of the Republic of Indonesia in 1945-1950" is to reveal what are the roles of Islamic royal figures and the roles and contributions of figures of the Islamic kingdom of the archipelago who helped play an important role so that lessons and the noble values of the leaders of the Islamic kingdom in their role in defending the independence of the Republic of Indonesia in 1945-1950. Qualitative research is research that intends to understand the phenomena experienced by research subjects such as behavior, perception, motivation, action etc. holistically and by means of descriptions in the form of words and language. While the type of research that the author does is historical research. The historical research method is a method that aims to make an objective and systematic reconstruction of the past through evidence to uphold facts and draw accurate conclusions. The results showed that the figures of the Islamic kingdom at that time also became an important part of the struggle to defend independence.
    [Show full text]
  • Terbentuknya Birokrasi Modern Di Surakarta Tahun 1945-1950
    perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TERBENTUKNYA BIROKRASI MODERN DI SURAKARTA TAHUN 1945-1950 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh: Belda Ranika Rosiana C.0507010 JURUSAN ILMU SEJARAH FAKULTAS SATRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MOTTO “Saat Kamu mampu memaafkan dan tersenyum kepada orang yang telah menyakitimu, kamu memastikan bahwa dirimu lebih baik darinya” (Amanda Adrian) “Masalah diciptakan karena ada penyelesaiannya” (Hitam Putih) commit to user v perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk : Papa dan Mama tercinta. My beloved Sister. Yanuar Ridho. commit to user vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik dorongan, bimbingan, maupun pengarahan yang diberikan. Untuk itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa beserta jajarannya yang telah memperlancar dan mempermudah studi penulis sampai selesainya skripsi ini. 2. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa yang telah mencurahkan segenap pengetahuan yang dimilikinya kepada penulis.
    [Show full text]
  • Indonesia – the Presence of the Past
    lndonesia - The Presence of the Past A festschrift in honour of Ingrid Wessel Edited by Eva Streifeneder and Antje Missbach Adnan Buyung Nasution Antje Missbach Asvi Warman Adam Bernhard Dahm Bob Sugeng Hadiwinata Daniel S. Lev Doris Jedamski Eva Streifeneder Franz Magnis-Suseno SJ Frederik Holst Ingo wandelt Kees van Dijk Mary Somers Heidhues Nadja Jacubowski Robert Cribb Sri Kuhnt-Saptodewo Tilman Schiel Uta Gärtner Vedi R. Hadiz Vincent J. H. Houben Watch lndonesia! (Alex Flor, Marianne Klute, ....--.... Petra Stockmann) regioSPECTRA.___.... Indonesia — The Presence of the Past A festschrift in honour of Ingrid Wessel Edited by Eva Streifeneder and Antje Missbach Die Deutsche Bibliothek – CIP-Einheitsaufnahme Indonesia – The Presence of the Past. A festschrift in honour of Ingrid Wessel Eva Streifeneder and Antje Missbach (eds.) Berlin: regiospectra Verlag 2008 (2nd edition) ISBN 978-3-940-13202-4 Layout by regiospectra Cover design by Salomon Kronthaler Cover photograph by Florian Weiß Printed in Germany © regiospectra Verlag Berlin 2007 All rights reserved. No part of the contents of this book may be reproduced in any form or by any means without the prior written permission of the publisher. For further information: http://www.regiospectra.com. Contents In Appreciation of Ingrid Wessel 9 Adnan Buyung Nasution Traces 11 Uta Gärtner Introduction 13 Antje Missbach and Eva Streifeneder Acknowledgements 17 Part I: Indonesia’s Exposure to its Past Representations of Indonesian History 21 A Critical Reassessment Vincent J. H. Houben In Search of a Complex Past 33 On the Collapse of the Parliamentary Order and the Rise of Guided Democracy in Indonesia Daniel S.
    [Show full text]
  • Kanjeng Ratu Kidul, the Elusive Goddess of Java
    KANJENG RATU KIDUL, THE ELUSIVE GODDESS OF JAVA Maria Friend LABUHAN: OFFERINGS FOR RATU KIDUL ARE CAST INTO THE INDIAN OCEAN AT PARANGKUSUMO IN 2005. PHOTO MARIA WRONSKA·FRIEND he southern coast ofJava offers a dramatic Opicture: steep cliffs fall into the depths of the Indian Ocean, while huge waves wash beaches of black sand. Violent currents and strong surf have claimed many victims. This is the realm of Kanjeng Ratu Kidul, the Goddess of the Ocean and the spiritual consort of the rulers of Central Java. Ratu Kidul controls not only the sea but also the forces of the land. This beautiful, powerful goddess has a capricious nahue which must be reckoned with. She may be a saviour and benefactor of people, but she can also be a destroyer and a killer. The earthquakes, volcanic eruptions and tsunamis which frequently oppress this part of the world are usually explained by Ratu Kidul's discontent with the status quo. ofYogyakarta, 'Hamengu Buwono', translates The close association between the sultans as 'the one who holds the Universe in His of Java and the Goddess of the Ocean dates Lap'. For Javanese rulers, whose royal power back to the first ruler of the second Mataram is legitimised by the reference to cosmological dynasty, Panembahan Senopati (1582-1601), concepts, the alliance with the spirits of the whose descendants - sultans of Surakarta and supernahlral world is vital to maintain conh'ol Yogyakarta until Indonesia's independence over the land they govern. The powerful, -- used to be the political leaders of the island feared and highly respected Goddess of the and still today are recognised as spirihlal Sea is their most important ally.
    [Show full text]
  • Sejarah Dan Fiksi Dalam “Legenda Kampung Jagalan” Dan “Legenda Kampung Sewu” Surakarta
    SEJARAH DAN FIKSI DALAM “LEGENDA KAMPUNG JAGALAN” DAN “LEGENDA KAMPUNG SEWU” SURAKARTA HISTORY AND FICTION IN “KAMPUNG JAGALAN LEGEND” AND “KAMPUNG SEWU LEGEND” SURAKARTA Nugraheni Eko Wardani FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Ir. Sutami 36A, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia Telepon (0271) 648939, Faksimile (0271) 648939 Pos-el: [email protected] Naskah diterima: 1 Maret 2019; direvisi: 31 Juli 2019; disetujui: 17 Desember 2019 Permalink/DOI: 10.29255/aksara.v31i2.371.207-222 Abstrak Penelitian ini bertujuan menjelaskan bentuk cerita rakyat “Legenda Kampung Jagalan” dan “Legenda Kampung Sewu” Surakarta, aspek sejarah dalam kedua cerita rakyat, unsur fiksi dalam kedua cerita rakyat, serta hubungan antara cerita rakyat dengan babad. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini buku Cerita Rakyat Surakarta dan Yogyakarta dan informan. Teknik pengumpulan data melalui analisis kedua legenda dan analisis catatan hasil wawancara informan. Analisis data menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk cerita rakyat Surakarta adalah legenda asal-usul nama Kampung Jagalan dan Kampung Sewu Surakarta. Cerita rakyat “Legenda Kampung Jagalan” berhubungan dengan tokoh sejarah Kanjeng Susuhunan Pakubuwono X dan “Legenda Kampung Sewu” berhubungan dengan tokoh Kanjeng Susuhunan Pakubuwono II. Fiksi dalam cerita rakyat berkaitan dengan penceritaan tokoh dari kalangan rakyat jelata, latar tempat yang menunjukkan kehidupan rakyat jelata, dan dialog-dialog
    [Show full text]
  • Wayang Potehi: Glove Puppets in the Expression of Sino-Lndonesian Identity Author(S): Josh Stenberg Source: Journal of Southeast Asian Studies, Vol
    Department of History, National University of Singapore Wayang potehi: Glove puppets in the expression of Sino-lndonesian identity Author(s): Josh Stenberg Source: Journal of Southeast Asian Studies, Vol. 46, No. 3 (October 2015), pp. 391-416 Published by: Cambridge University Press on behalf of Department of History, National University of Singapore Stable URL: https://www.jstor.org/stable/43863200 Accessed: 20-03-2021 23:44 UTC JSTOR is a not-for-profit service that helps scholars, researchers, and students discover, use, and build upon a wide range of content in a trusted digital archive. We use information technology and tools to increase productivity and facilitate new forms of scholarship. For more information about JSTOR, please contact [email protected]. Your use of the JSTOR archive indicates your acceptance of the Terms & Conditions of Use, available at https://about.jstor.org/terms Department of History, National University of Singapore, Cambridge University Press are collaborating with JSTOR to digitize, preserve and extend access to Journal of Southeast Asian Studies This content downloaded from 49.181.51.63 on Sat, 20 Mar 2021 23:44:21 UTC All use subject to https://about.jstor.org/terms 391 Journal of Southeast Asian Studies, 46(3), pp 391-416 October 2015. © The National University of Singapore, 2015 doi:10.1017/S0022463415000314 Wayang potehi : Glove puppets in the expression of Sino-lndonesian identity Josh Stenberg Dedicated to the memory of Ki Sesomo This article examines wayang potehi, a cloth glove puppet theatre of southern Fujian origin performed on Java. It outlines the genre's emergence in Fujian , its arrival in the archipelago, and historical and contemporary practice.
    [Show full text]
  • Islamku Islam Anda Islam Kita Agama Masyarakat Negara Demokrasi
    ISLAMKU ISLAM ANDA ISLAM KITA Agama Masyarakat Negara Demokrasi Abdurrahman Wahid ISLAMKU ISLAM ANDA ISLAM KITA Agama Masyarakat Negara Demokrasi KATA PENGANTAR: DR. M. SYAFI’I ANWAR Islamku Islam Anda Islam Kita Agama Masyarakat Negara Demokrasi Abdurrahman Wahid Kata Pengantar: M. Syafi’i Anwar Penyelaras Akhir: Ahmad Suaedy Rumadi Gamal Ferdhi Agus Maftuh Abegebriel Rancang Sampul: M. Novi Widhi Cahya Setting/Layout: M. Isnaeni “Amax’s” Hanung Seto xxxvi + 412 halaman: 15,5 x 23,5 cm ISBN 979 - 98737- 0 – 3 Cetakan I : Agustus 2006 Diterbitkan oleh: Jl. Taman Amir Hamzah No. 8 Jakarta 10320, Indonesia Telp. : +62-21-3928233 Fax : +62-21-3928250 Email : [email protected] Website : www.wahidinstitute.org Pengantar Redaksi ahwa “Tuhan tidak perlu dibela”, itu sudah dinyata­ kan oleh Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam suatu tulisannya yang kemudian menjadi judul Bsalah satu buku kumpulan karangannya yang diterbitkan bebe­ rapa tahun lalu. Tapi, bagaimana dengan umat­Nya atau manu­ sia pada umumnya? “Merekalah yang sebenarnya justru perlu dibela” ketika mereka menuai ancaman atau mengalami ketertindasan dalam seluruh aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial, budaya dan agama. Konsekuensi dari pembelaan, adalah kritik, dan ter­ kadang terpaksa harus mengecam, jika sudah melewati ambang toleransi. “Pembelaan”, itulah kata kunci dalam esai­esai kumpul­ an tulisan Abdurrahman Wahid kali ini. Maka, bisa dikatakan, esai­esai ini berangkat dari perspektif korban, dalam hampir se­ mua kasus yang dibahas. Wahid tidak pandang bulu, tidak membedakan agama, et­ nis, warna kulit, posisi sosial, agama apapun untuk melakukan­ nya. Bahkan, Wahid tidak ragu untuk mengorbankan image sen­ diri—sesuatu yang seringkali menjadi barang mahal bagi mereka yang merasa sebagai politisi terkemuka— untuk membela korban yang memang perlu dibela.
    [Show full text]
  • Daftar PAKASA; 7
    PUTUSAN Nomor 63/PUU-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan putusan dalam perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Tengah terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang diajukan oleh: [1.1] 1. Nama : G.R.Ay. Koes Isbandiyah Tempat,Tanggal Lahir : Surakarta, 24 Juli 1954 Alamat : Keraton Surakarta, RT 001/RW 001 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah sebagai ----------------------------------------------------------------- Pemohon I; [1.2] 2. Nama : KP. Eddy S. Wirabhumi, S.H.,M.M. Tempat,Tanggal Lahir : Pacitan, 1 Desember 1963 Alamat : Keraton Surakarta, RT 001/RW 001 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah sebagai ---------------------------------------------------------------- Pemohon II; Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 21 Mei 2013 memberi kuasa kepada Dr. Abdul Jamil, S.H.,M.H., Dr. M. Arif Setiawan, S.H.,M.H., Zairin Harahap, S.H.,M.Si., dan Ahmad Khairun H.,S.H.,M.Hum. semuanya - 2 - SALINAN PUTUSAN MAHKAHMAH KONSTITUSI RI Diunduh dari laman : www.mahkamahkonstitusi.go.id adalah advokat/konsultan hukum pada Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (LKBH FH-UII), beralamat di Jalan Lawu Nomor 3, Kota Baru, Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, baik bersama-sama atau sendiri-sendiri bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa; Selanjutnya disebut sebagai ------------------------------------------------- para Pemohon; [1.3] Membaca permohonan para Pemohon; Mendengar keterangan para Pemohon; Mendengar keterangan Pemerintah; Mendengar dan membaca keterangan Dewan Perwakilan Rakyat; Mendengar dan membaca keterangan Pihak Terkait Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Mendengar dan membaca keterangan ahli dan saksi para Pemohon; Memeriksa bukti para Pemohon; Membaca kesimpulan para Pemohon; 2.
    [Show full text]