Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018

STRATEGI DAKWAH DAN DI KABUPATEN JEPARA DALAM PERSPEKTIF PEMANFAATAN MEDIA MASSA

Achmad Slamet, Aida Farichatul Laila

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Unisnu Jepara Jl. Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara [email protected]

Abstract The Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah organizations are the two major organizations in Jepara. The success of this Islamic organization in da'wah can not be separated from the use of good da'wah strategy. A good strategy is supported by good means / media. From the number of da'wah media that can be used as syiar , mass media is considered the most effective and efficient in the current era of technology. This research analyzes the strategy of mass media utilization in Islamic da'wah by two organizations; Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah in Jepara District. This research uses the techniques of collecting up to data analysis that refers to qualitative research methodology, to find the data that answer the formulation of the problem that has been decided, about the comparison strategy of mass media utilization in daakwah between the two research objects. So the results of this study will culminate in the use of a number of comparative instruments to determine the similarities and differences, as well as the shortcomings and advantages of the two comparable research objects. After doing research with the data obtained can be concluded that the utilization of mass media used Islamic organization Nahdlatul Ulama in the most effective da'wah is through online media, while the Muhammadiyah organization the most effective use of mass media through print media such as magazine / bulletin. Whereas Equations and Differences. The equality of these two organizations in utilizing the mass media lies in the system of utilization; its own mass media management system and system of cooperation with other mass media. While the difference lies in the mass media products produced by these two Islamic organizations. Keywords: Mass Media, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah. Achmad Slamet, Aida Farichatul Laila

Abstrak Organisasi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi besar yang ada di Jepara. Keberhasilan organisasi Islam ini dalam berdakwah tidak lepas dari pemanfaatan strategi dakwah yang baik. Strategi yang baik didukung oleh sarana/media yang baik. Dari banyaknya media dakwah yang bisa digunakan sebagai syiar Islam, media massa dinilai paling efektif dan efisien di era teknologi saat ini. Penelitian ini menganalisis tentang strategi pemanfaatan media massa dalam dakwah Islam oleh dua organisasi ; Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan hingga analisis data yang merujuk pada metodologi penelitian kualitatif, untuk menemukan data-data yang menjawab rumusan masalah yang telah diputuskan, tentang perbandingan strategi pemanfaatan media massa dalam dakwah antardua objek penelitian. Sehingga hasil dari penelitian ini akan berujung pada penggunaan sejumlah instrumen pembanding untuk mengetahui persamaan dan perbedaan, serta kekurangan dan kelebihan dari dua objek penelitian yang diperbandingkan tadi. Setelah melakukan penelitian dengan data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan media massa yang digunakan organisasi Islam Nahdlatul Ulama dalam dakwah paling efektif adalah melalui media online, sedangkan pada organisasi Muhammadiyah penggunaan media massa paling efektif lewat media cetak berupa majalah/ bulletin. Sedangkan Persamaan dan perbedaan. Persamaan kedua organisasi ini dalam memanfaatkan media massa terletak pada sistem pemanfaatan ; sistem pengelolaan media massa sendiri dan sistem kerja sama dengan media massa lain. Sedangkan perbedaannya terletak pada produk media massa yang dihasilkan dua organisasi Islam tersebut. Kata Kunci : Media Massa, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah.

A. PENDAHULUAN mutlak dilakukan karena medan dakwah Dakwah adalah komunikasi yang sangat kompleks baik secara natural disadari oleh keyakinan (belief) dan tujuan maupun sosial, yang sangat menghajatkan mengajak atau menjalankan ketentuan- akan kajian keilmuan, perencanaan dan ketentuan Allah dan memperoleh Ridha- strategi (Hamidi, 2010:2). Nya. Bagi muslim sebaik-baiknya aktivitas Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah komunikasi adalah dakwah, yakni aktivitas merupakan satu organisasi Islam yang sungguh-sungguh dalam bentuk terbesar di . Nahdlatul Ulama mengajak manusia mendekat (taqarrub) adalah Organisasi yang berdiri pada kepada Allah, dengan memberi dan menjadi 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang teladan kebaikan sebagai suatu kewajiban. pendidikan, sosial, dan ekonomi. Organisasi Dakwah harus dilakukan secara ini dinilai sebagai organisasi Kebangkitan sungguh-sungguh dengan mencurahkan Ulama dan Kebangkitan Cendekiawan pikiran, tenaga, uang dan harta yang Islam. Sedangkan Muhammadiyah diambil dikemas dalam bentuk perencanaan atau dari nama Nabi SAW, sehingga perumusan strategi dakwah. Yang demikian Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai

88 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di .... orang-orang yang menjadi pengikut Nabi tersebut tengah menempatkan sasaran dan Muhammad SAW. memastikan implementasi kebijakan yang Setiap organisasi yang berada pada akan dilakukan. suatu tempat selalu mengalami perubahan. Sedangkan dakwah sebagai Perubahan terjadi sebagai respon dari suatu kegiatan komunikasi keagamaan perkembangan yang terjadi di masyarakat. dihadapkan kepada perkembangan dan Perubahan dalam masyarakat saat ini sudah kemajuan teknologi komunikasi yang menjadi keniscayaan yang patut dimaklumi. semakin canggih, memerlukan suatu Konsekuensi logis dari kenyataan ini ialah adapasi terhadap kemajuan itu. Artinya bahwa suatu segi kehidupan organisasional dakwah dituntut untuk dikemas dengan yang amat penting untuk selalu terapan media komunikasi sesuai dengan mendapatkan perhatian pimpinan puncak aneka mad’u (komunikan) yang dihadapi suatu organisasi adalah menyesuaikan (Ilaihi, 2010:33). kemampuan organisasi yang dipimpinnya Saat ini, laju perkembangan zaman dalam menghadapi perubahan-perubahan berpacu dengan tingkat kemajuan ilmu yang pasti selalu terjadi (Siagian, pengetahuan dan teknologi, tidak terkecuali 1994:7). Untuk organisasi perlu memakai teknologi komunikasi yang merupakan pembinaan dan menentukan strategi dalam suatu sarana yang menghubungkan suatu menjalankan aktivitas agar organisasi masyarakat dengan masyarakat di bumi tersebut mampu menyesuaikan diri. lain. Kecanggihan teknologi komunikasi Pentingnya strategi dakwah adalah ikut mempengaruhi seluruh aspek untuk mencapai tujuan, sedangkan kehidupan manusia termasuk di dalamnya pentingnya suatu tujuan adalah untuk kegiatan dakwah sebagai salah satu pola mendapatkan hasil yang diinginkan penyampaian informasi dan upaya transfer (Cholis, 2006:54). Fokus perhatian dari ahli ilmu pengetahuan. dakwah memang penting untuk ditujukan Hal tersebut menunjukkan bahwa kepada strategi dakwah, karena berhasil proses dakwah bisa terjadi dengan tidaknya kegiatan dakwah secara efektif menggunakan berbagai sarana/media, banyak ditentukan oleh strategi dakwah itu karena perkembangan ilmu pengetahuan sendiri. dan teknologi sangat memungkinkan hal Strategi berasal dari kata Yunani itu. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat strategos yang berarti jenderal. Oleh karena berdampak positif sebab dengan demikian itu, kata strategi secara harfiah berarti pesan dakwah dapat menyebar sangat “Seni para Jenderal” (Steiner & Miner, cepat dengan jangkauan dan tempat yang 1988 :18). Secara khusus strategi lebih sangat luas pula. menekankan pada penempatan sasaran Dalam suatu proses dakwah, seorang dan memastikan implementasi secara juru dakwah (da’i) dapat menggunakan tepat. Artinya, ketika organisasi memiliki berbagai sarana atau media. Salah satu unsur strategi dalam menjalankan aktivitasnya, keberhasilan dalam berdakwah adalah maka secara tidak langsung organisasi

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 89 Achmad Slamet, Aida Farichatul Laila kepandaian seorang da’i dalam memilih Kegiatan dakwah menjadi semarak dan menggunakan sarana atau media yang dengan merambah dunia media massa ada (Adi Sasono, Didin Hafiudin, A.M. yang terintegrasi. Dalam perkembanganya, Saefuddin et. all., 1998: 154). media mampu melakukan rekonstruksi Untuk mencapai sasaran dakwah sosial dalam membentuk opini publik tersebut, da’i dapat memilih salah satu terhadap realitas di tengah-tengah atau gabungan dari beberapa media, masyarakat. bergantung pada tujuan yang ingin dicapai, Keberadaan media massa di tengah pesan yang disampaiakn dan teknik masyarakat sangat urgen bahkan mampu yang dipergunakan. Mana yang terbaik mempengaruhi pola pikir dan perilaku dari sekian banyak media itu tidak dapat masyarakat. Ketika sebuah peristiwa ditegaskan dengan pasti sebab masing- dikonstruksi media menjadi tayangan masing memiliki kelebihan dan kekurangan bermuatan dakwah dan diakses publik yang (Effendy, 1986:37). meliputi umat Islam selaku mad’u, tentu Dalam arus modernisasi ini, para da’i konstruksi media atas teks atau tayangan harus mampu menyesuaian diri dengan dalam konstruk dakwah merupakan mempergunakan serta memanfaatkan harapan bagi pengembangan dakwah media itu. Di negara-negara barat dan melalui media massa yang diyaikini di negara-negara maju, banyak dijumpai pengaruhnya signifikan. Media massa penggunaan media ini dalam misi relegius diyakini dapat memberi kesan khusus dan yang diselenggarakan oleh perkumpulan efek terhadap individu, kelompok atau keagamaan, baik melalui media cetak lingkungan tertentu (John, 2009:410). maupun elektronik (Djamalul Abidin, 1996: Dapatlah diketahui bahwa 122). kepentingan dakwah terhadap adanya Peluang dakwah Islam akan semakin sarana atau media yang tepat dalam terbuka lebar ketika para juru dakwah memanfaatkan media terhadap dakwahnya (da’i) mampu memanfaatkan media massa sangat urgen. Sehingga dapat dikatakan dengan meminimalisir dampak negatif dan dengan pemanfaatan media massa (sarana/ memaksimalkan dampak positif dari media media dakwah) akan lebih mudah diterima yang ada. Diperlukan sebuah strategi baru oleh komunikan (mad’u-nya) ketika proses oleh para da’i, terutama dalam metode serta berlangsungnya dakwah. pemanfaatan media massa dan teknologi Dari uraian di atas, penulis komunikasi dalam aktivitas dakwah merasa tertarik untuk membandingkan tersebut (Mahmudin, 2004:52). organisasi Islam Nahdlatul Ulama dan Pemanfaatan media massa tidak Muhammadiyah di Jepara dalam strategi lepas dari keberadaan media massa yang dakwahnya dengan memfokuskan pada memang sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan media massanya. kehidupan masyarakat. Media massa Karena kedua organisasi Islam mampu membentuk opini bahkan tersebut merupakan organisasi terbesar mengubah perilaku masyarakat. yang ada di Jepara. Dan keberhasilan dua

90 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di .... organisasi dakwah ini untuk tetap eksis dan Sumber data primer dalam penelitian digandrungi banyak masyarakat, pasti tidak ini diperoleh dari keterangan saksi lepas dari perannya dalam memanfaatkan mata, yakni anggota organisasi dakwah strategi dakwah yang efektif dan kreatif. Islam. Data primer berupa data dalam Apalagi di tengah beragam dimensi bentuk pertanyaan secara umum untuk kehidupan tradisional maupun modern menghasilkan jawaban, data kata-kata (teks) yang berkembang di Jepara saat ini. atau data gambar (picture), serta informasi B. METODE PENELITIAN dari sejumlah kecil individu/situs (Umar, 2009:157). Data kualitatif meliputi observasi, Jenis penelitian kualitatif yakni wawancara (interview), dokumentasi penelitian yang bertujuan untuk pribadi dan resmi, foto, rekaman, gambar, menggambarkan secara sistematik dan dan percakapan informal. akurat mengenai fakta dan karakteristik tentang populasi atau bidang tertentu yang b. Data sekunder menghasilkan suatu uraian yang dikaji dari Data Sekunder yaitu sumber data sudut pandang yang utuh, komprehensif tertulis yang merupakan sumber data yang dan holistic. Yang digambarkan dalam tidak bisa diabaikan, karena dari awal penelitian ini adalah strategi dakwah sudah mempunyai tujuan memperoleh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah suatu informasi yang diperlukan (Umar, perspektif pemanfaatan media massa di 2009:158). Dan melalui sumber data Kabupaten Jepara. tertulis akan diperoleh data yang dapat 1. Sumber Data dipertanggung jawabkan validitasnya. Sedangkan data sekunder disajikan penulis Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan buku-buku yang kualitatif, maka jenis data yang diperlukan bersangkutan dengan kajian penelitiannya. adalah data yang berbentuk kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema 2. Teknik Pengumpulan Data dan gambar (Khoiri, t.t.:71). Sehingga dalam Metode ialah tehnik atau cara penelitian ini penulis menggunakan jenis yang digunakan oleh peneliti untuk data yang berbentuk kata dan kalimat. mengumpulkan data (Riduwan, 2005:69). Sedangkan yang dimaksud sumber Dengan kata lain pengumpulan data data ialah subjek dari mana data diperoleh merupakan suatu langkah yang sangat (Arikunto, 1992:172). Secara umum sumber penting dalam metode ilmiah atau dalam data terdiri dari (Umar, 2009:42). melakukan sebuah penelitian. Karena data yang dikumpulkan untuk digunakan a. Data primer sebagai sumber data penelitian. Data Primer adalah data yang didapat Salah satu tahap yang penting dari sumber pertama baik dari individu dalam proses penelitian ini adalah tahap atau perseorangan seperti hasil wawancara pengumpulan data. Dalam penelitian ini atau hasil kuesioner yang biasa dilakukan metode pengumpulan data yang penulis oleh peneliti. gunakan adalah:

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 91 Achmad Slamet, Aida Farichatul Laila a. Metode Wawancara (interview) subjek atau responden) dan aloanamnesa Metode wawancara (inteview) adalah (wawancara dengan keluarga responden) sebuah proses interaksi komunikasi yang (Sugiyono, 2008: 227). dilakukan oleh setidaknya dua orang, Beberapa tips saat melakukan atas dasar ketersediaan dan dalam setting wawancara adalah mulai dengan alamiah, dimana arah pembicaraan pertanyaan mudah, mulai dengan informasi mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan dengan mengedepankan trust sebagai menanyakan pertanyaan pribadi sebelum landasan utama dalam proses memahami building raport, ulang kembali jawaban (Khoiri, 2007:48). untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan Peneliti dalam hal ini berkedudukan kontrol emosi negatif. sebagai inteviewer, mengajukan pertanyaan, Dalam penelitian ini yang menjadi meneliti jawaban, meminta penjelasan, responden adalah salah satu pengurus mencatat dan menggali pertanyaan lebih dari kedua organisasi, yaitu ; Ketua dalam. Di pihak lain, sumber informasi Organisasi Dakwah Nahdlatul Ulama (inteview) menjawab pertanyaan, memberi dan Muhammadiyah Cabang Jepara, penjelasan dan kadang-kadang juga Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) membalas pertanyaan. Wawancara Organisasi Dakwah Nahdlatul Ulama merupakan metode pengumpulan data dan Muhammadiyah Cabang Jepara, yang digunakan untuk memperoleh Bagian Informasi Organisasi Dakwah informasi langsung dari sumbernya. Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Pengumpulan data dengan Cabang Jepara serta bagian dakwah dalam mengajukan pertanyaan secara langsung Organisasi Dakwah Nahdlatul Ulama dan oleh pewawancara (pengumpul data) Muhammadiyah Cabang Jepara. Yang kepada responden dan jawaban-jawaban memang merupakan pihak yang kompeten responden dicatat lalu direkam dengan alat menjawab pertanyaan yang penulis ajukan. perekam (tape recorder). Metode wawancara Metode Dokumentasi yaitu suatu pengumpulan data dengan b. Metode dokumentasi tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara Dokumentasi adalah sebuah sistematis dan berlandaskan kepada tujuan metode yang mengumpulkan dokumen- penelitian (Hadi, 1991: 192). dokumen yang berupa data tertulis yang Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengandung keterangan dan penjelasan seorang peneliti saat mewawancarai serta pemikiran tentang fenomena yang responden adalah intonasi suara, kecepatan masih aktual. Metode dokumentasi berawal berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak dari menghimpun dokumen, memilih- mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam milih dokumen sesuai dengan tujuan mencari informasi, peneliti melakukan penelitian, menerangkan dan mencatat dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa serta menafsirkannya serta menghubung- (wawancara yang dilakukan dengan hubungkan dengan fenomena lain (Syam, 1991:109). 92 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di ....

Metode dokumentasi merupakan sesuai dengan kategorisasi data. Proses mencari data mengenai hal-hal atau variable reduksi bertujuan untuk mengolah data yang berupa catatan, transkip, buku, surat yang diperoleh melalui pengumpulan data kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agar menjadi data yang dapat dipahami legger, agenda dan sebagainya. Untuk dan tersusun secara sistematis. memperoleh data dari beberapa dokumen b. Penyajian Data sebagai pelengkap. Yang dapat memperjelas metode yang lain seperti inteview dan Alur kegiatan analisis data yang kedua observasi, seperti : adalah penyajian data yaitu menggelar data dalam sekumpulan informasi (Daymon 1) Profil Organisasi Nahdlatul Ulama dan & Haoloway, 2008:242). Dengan cara ini Muhammadiyah Kabupaten Jepara diharapkan mempermudah penarikan 2) Jadwal Kegiatan Organisasi Nahdlatul kesimpulan, pengambilan verifikasi atau Ulama dan Muhammadiyah Kabupaten bisa melengkapi data yang masih kurang Jepara melalui pengumpulan data tambahan dan 3) Dokumentasi kegiatan dakwah dalam reduksi data. strategi pemanfataan media massa nya. c. Verifikasi c. Metode Observasi/pengamatan Kesimpulan yang diambil dari data Observasi adalah proses pengumpulan yang terkumpul perlu diverifikasi terus- data dengan cara mengamati kegiatan. menerus selama penelitian berlangsung Hasil pengamatan kemudian dibuat catatan agar data yang didapat dijamin sebagai data dalam penelitian. Obyek keabsahannya dan obyektivitasnya observasi dalam penelitian ini meliputi: (Daymon & Haoloway, 2008:243). Analisa data kualitatif ini merupakan upaya terus- Strategi dalam kegiatan dakwah menerus dan terjalin hubungan yang saling Islam yang menggunakan media massa. terkait antara kegiatan reduksi data, serta Kemudian Sistem kerja sebuah organisasi penarikan kesimpulan. Jika kesimpulan dakwah dalam menggunakan media massa. yang diambil masih kurang maka dilakukan 3. Teknik Analisis Data pengumpulan data tambahan yang Menurut Daymon dan Holloway dianalisis melalui kegiatan yang sama. (2008, 369) Analisis data kualitatif secara Ilustrasi dari prosedur di atas adalah umum dapat dilakukan sebagai berikut data dikumpulkan saat peneliti di lapangan, (Daymon & Haoloway, 2008:241): peneliti pengajukan pertanyaan baik itu a. Proses Reduksi terstuktur maupun tidak terstruktur kepada informan. Jawaban dari informan tersebut Proses reduksi adalah proses mengolah dipilih dan disederhanakan dalam catatan. data dari data yang tidak atau belum tertata menjadi data yang tertata. Dalam proses Data-data tersebut kemudian disajikan reduksi ini terkandung aspek pengeditan, untuk kesimpulan sementara. Langkah pemberian kode dan pengelompokan data berikutnya adalah kesimpulan tersebut diverifikasi untuk disempurnakan sehingga

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 93 Achmad Slamet, Aida Farichatul Laila memperoleh kejelasan pemahaman tentang PR, sesuai dengan peran dan fungsinya, apa yang hendak di ungkap dalam penelitian bertindak sebagai komunikator yang (Maryono, 2003:51-52). dan secara harfiah mewakili organisasi untuk menyampaikan penelitian ini adalah bermaksud untuk atau menyebarluaskan pelbagai informasi mendeskripasikan mengenai situasi-situasi kepada publik yang dijadikan sasaran, baik atau kejadian-kejadian yang terkait dengan publik internal maupun publik ekstrenal strategi dakwah di kedua organisasi Islam (Ruliana, 2014:177). Oleh karena itu, dalam ; Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Ilmu Komunikasi PR merupakan suatu (Suryabrata, 1983:16-17). metode komunikasi dan telah menjadi Adapun metode analisis data yang begian dari objek studi ilmu komunikasi. penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif, Media massa pada dasarnya dapat yaitu proses analisis yang didasarkan pada dibagi menjadi dua kategori, yakni media kaidah deskriptif dan kualitatif. Kaidah massa cetak dan media elektronik. Media deskriptif merupakan proses analisis cetak yang dapat memenuhi kriteria terhadap seluruh data yang telah didapatkan sebagai media massa adalah surat kabar dan diolah, kemudian hasil analisa tersebut dan majalah. Sedangkan media elektronik disajikan secara keseluruhan. Sedangkan yang memenuhi kriteria media massa kaidah kualitatif adalah proses analisis adalah radio, televisi, film, media on-line yang ditujukan untuk mengembangkan (internet). teori bandingan dengan tujuan untuk Organisasi Nahdlatul Ulama menemukan teori baru, berupa penguatan Kabupaten Jepara mempunyai lembaga terhadap teori lama, maupun melemahkan yang menangani tentang publikasi media teori yang telahmada tanpa menggunakan dan pusat informasi yaitu Lembaga Ta’lif rumus statistik (Danim, 2002: 41). Analisa wa Nasyr (LTNNU). Lembaga dakwah deskriptif kualitatif yang digunakan media pada Nahdlatul Ulama ini menjadi dalam penelitian ini bersifat perbandingan bagian dari Public Relation dalam sebuah (komparasi), yaitu data-data lapangan organisasi. Karena keduanya sama-sama yang diperoleh dianalisa dengan membuat bertindak sebagai komunikator organisasi perbandingan antar data organisasi dan yang akan menyampaikan pesan atau juga perbandingan antara data lapangan informasi yang berkaitan dengan kebijakan- dengan konsep ukhuwah Islamiyah. kebijakan organisasi kepada khalayak C. HASIL DAN PEMBAHASAN (Ruliana, 2014:196). Pemanfaatan Media Massa pada Pada Muktamar ke-33 Nahdlatul Organisasi Nahdlatul Ulama Ulama telah memutuskan beberapa Peran media massa dalam sebuah perubahan AD/ART NU, salah satunya organisasi sangat dekat hubungannya adalah posisi lajnah yang pada AD/ART dengan peran public relations. Aktivitas Public lama berfungsi hanya untuk menangani Relations (PR) selalu dihubungkan dengan bidang-bidang khusus, pada AD/ART aktivitas komunikasi dalam organisasi selanjutnya berubah menjadi lembaga.

94 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di ....

Pasal 16 ART NU telah mengatur bahwa oleh ulama salaf untuk mentransformasikan perangkat organisasi Nahdlatul Ulama keilmuan sekaligus menjaga agar ilmu dan terdiri dari : (1) Lembaga (2) Badan Otonom; pemikiran tetap lestari melalui literasi. dan (3) Badan Khusus. Kini, budaya itu telah terdegradasi. Terkait dengan lembaga, telah Budaya literasi telah bergeser menjadi dinyatakan dalam pasal 17 ART NU bahwa budaya orasi, dakwah tulisan telah tetindih “lembaga adalah perangkat departementasi dengan dakwah lisan. Kitab sudah jarang organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi ditulis karena dianggap tidak ekonomis. sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Budaya informasi yang instan membuat Ulama berkaitan dengan kelompok google menjadi panutan. Postingan yang masyarakat tertentu dan/ atau yang terhampar dunia maya dianggap lebih memerlukan penanganan khusus. Salah dari cukup menjawab semua persoalan satu lembaga yang ada dalam perangkat masyarakat, karena memang nyaris tidak lembaga NU tersebut adalah Lembaga ada satupun persoalan yang tidak ada Ta’lif wan Nasyr (LTNNU) yang bertugas solusinya di intenet. mengembangkan penulisan, penerjemahan Dalam bidang penerjemahan, LTNNU dan penerbitan kitab/buku serta media memiliki peran untuk “membumikan” informasi menurut alhusunnah wal Jamaa’ah. karya-karya para ulama yang ditulis LTNNU memiliki peran yang sangat dengan menggunakan bahasa asing. Upaya penting dalam mencerdaskan warga NU penerjemahan niscaya dilakukan agar sekaligus menunjukkan eksistensi NU masyarakat dapat lebih mudah memahami sebagai sebuah organisasi. Melalui gerakan isi karya ulama tesebut. Di bidang pengembangan penulisan, sehingga budaya penerbitan kitab/buku, LTNNU akan literasi akan semakin kental. Pada akhirnya, menjadi “penyelamat” pemikiran dan ilmu ketika warga NU memiliki kemampuan para ulama melalui gerakan kodifikasi. yang unggul di bidang penulisan, akan Hal ini karena banyak NU yang ingin menjadi kekuatan baru bagi NU dalam mencurahkan gagasannya dalam sebuah transformasi nilai-nilai aswaja, melalui jalur kitab/buku, namun seringkali teganjal literasi di lintas media. Warga NU akan teknis penulisan dan penerbitan. Kitab/ semakin mudah untuk masuk dalam dunia buku yang akan ditebitkan oleh LTNNU pers dan jurnalistik, sehingga akan semakin tersebut, akan menjadi wadah bagi memperkokoh eksitensi NU sebagai perasan keringat intelektual para ulama jam’iyyah, sesuai dengan adagium klasik, dan menjaganya agar tetap lestari dapat “ Barang siapa menguasai media, dia akan diwariskan kepada para generasi penerus. menguasai dunia”. LTNNU sebagai penyedia media Kematangan kompetensi di bidang dan informasi, akan menjadi “corong” penulisan juga memiliki semangat luhur, bagi setiap aktifitas NU, baik secara karena berkohesi dengan pelestarian struktural maupun kultural. LTNNU juga budaya menulis yang telah lama dilakukan akan menjadi penjaga data dan informasi sekaligus rujukan bagi segenap warga NU

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 95 Achmad Slamet, Aida Farichatul Laila dan seluruh masyarakat pada umumnya rutin agar keimanan dan pengetahuannya yang ingin memperoleh informasi tentang semakin meningkat. Salah satu upaya NU. yang akan dilakukan untuk mewujudkan Dari banyaknya media massa hal tersebut adalah dengan menerbitkan yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana buletin secara rutin tiap hari Jumat. Bulletin dakwah, melalui media TV, radio, majalah, yang direncanakan akan diterbitkan oleh koran ataupun website, untuk saat ini LTNNU Jepara ini bernama “Bulletin Ta’lif” LTNNU lebih memilih fokus merawat yang nantinya terbit setiap hari jumat dan dan mengembangkan website resmi milik didistribusikan ke masjid-masjid yang ada PCNU. Namun LTNNU juga banyak di Kabupaten Jepara. Sasaran dari bulletin bekerja sama dengan media lain sebagai tersebut adalah warga nahdliyyin dan jalan alternatif untuk tetang berdakwah masyarakat umum. lewat media massa. Namun sejauh ini pemanfaatan media a. Pemanfaatan Media Cetak massa cetak pada organisasi Nahdlatul Ulama Jepara belum terlaksana secara Tidak dapat dipungkiri bahwa media baik. Beberapa hal yang menyebabkan cetak adalah media komunikasi massa yang belum terealisasikan “bulletin ta’lif” ini mempunyai pengaruh cukup besar bagi karena faktor pendanaan, konsistensi penyebaran pesan-pesan atau informasi. penganggaran, dan sumber daya manusia. Dalam hal ini media massa sebagai media Namun ada keinginan untuk merealisakan penyebaran informasi bisa digunakan bulletin ta’lif terwujud dengan bekerjasama sebagai media untuk menyampaikan dengan UNISNU (Unisversitas Nahdlatul dakwah islamiyah. Pada masa kini publikasi Ulama) Jepara. tercetak (printed publications) sangat efektif untuk penyampaian informasi kepada b. Pemanfaatan Media Elektronik khalayak ramai. Media elektronik merupakan media Berdakwah menggunakan sarana yang efektif dalam menyampaikan media cetak sudah banyak dilakukan pesan dalam hal ini pesan keagamaan pada organisasi-organisasi keislaman saat kepada khalayak penerima dakwah, ini. LTNNU sebagai wadah informasi pada era sekarang ini media elektronik bagi organisasi Nahdlatul Ulama juga dalam hal ini TV maupun radio sangat memanfaatkan media cetak sebagai media efektif untuk menyampaikan pesan- dakwah. Dari klasifikasi media cetak pesan kepada khalayak ramai. Beberapa berupa; surat kabar, tabloid, majalah organisasi keislaman sudah banyak yang ataupun bulletin. LTNNU memilih ingin memanfaatkan media TV dan Radio menerbitkan bulletin sebagai produk sebagai sarana dakwah. Namun organisasi dakwah media pada organisasi NU ini. Nahdlatul Ulama belum memanfaatkan media TV dan Radio sebagai sarana Bagi LTNNU masyarakat perlu diberi dakwahnya. taushiyah keagamaan dan informasi secara

96 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di ....

Organisasi Nahdlatul Ulama dalam 05.-00 sampai 05.30, kemudian pukul 12.00- hal pemanfaatan media massa elektronik 12.30 dan pukul 17.00-17.30. masih menggunakan sistem kerjasama Selain program reguler Tombo dengan media lain. Organisasi NU Jepara Ati, Organisasi Nahdlatul Ulama juga memilih bekerjasama dengan media mempunyai program siaran khusus yang elektronik Radio daripada Televisi. Stasiun disiarkan saat bulan Ramadhan. Program radio yang bekerjasama dengan organisasi acara tersebut bernama “Kajian Islam”, NU Jepara ini adalah Radio R-lisa FM yaitu dialog agama yang membahas Jepara. tentang ibadah puasa atau hal yang Radio R-lisa mempunyai visi berkaitan tentang bulan Ramadhan. menjadikan radio R-lisa FM sebagai satu- Narasumber yang mengisi acara tersebut satunya radio penyiaran profesional di Jepara dari Banom dan PCNU Jepara. Walaupun yang unggul dengan tetap berpegang teguh sifatnya sementara karena hanya ada di pada nilai-nilai religiusitas. Radio R-lisa bulan Ramadhan, tetapi termasuk strategi bertujuan untuk mewujudkan manusia NU Jepara dalam menyiarkan dakwah unggul yang siap menghadapi globalisasi islamiyah lewat media massa elektronik. dan tetap mengedepankan relogiusitas c. Pemanfaatan Media Online sesuai dengan budaya mesyarakat Jepara yang berluktur agamis. Media Massa Online atau Internet merupakan media dan sumber informasi Program acara penyiaran dakwah yang paling canggih saat ini, sebab islam pada radio R-lisa bernama “Tombo teknologi ini menawarkan berbagai Ati” ini merupakan program khusus dari kemudahan, kecepatan, ketepatan akses Organisasi Nahdlatul Ulama sebagai dan kemampuan menyediakan berbagai bentuk dakwah melalui media massa. kebutuhan informasi setiap orang kapan Program Tombo Ati adalah sebuah acara saja, dimana saja dan pada tingkat apa saja. reguler yang berorientasi untuk menambah pengetahuan tentang agama islam yang Hadirnya akses internet merupakan dikemas dengan acara yang berbentuk media yang tidak bisa dihindari karena siaran hasil rekaman pengajian “tasawuf al sudah menjadi peradaban baru dalam dunia hikam” yang disampaikan oleh KH. Imron informasi dan komunikasi tingkat global. Djamil. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak Program acara reguler atau harian diakses oleh masyarakat intenasional, baik Tombo Ati (Kajian Al- Hikam Pagi) ini untuk kepentingan pribadi, pendidikan, setiap hari disiarkan sebagai acara khusus bisnis, dan lain-lain. Di mana munculnya dakwah islam. Acara tersebut dikemas jaringan internet dianggap sebagai sebuah berupa siaran ulang hasil rekaman revolusi dalam dunia komunikasi informasi. pengajian bersama KH. Imron Djamil yang diputar dalam sehari 3 kali yang masing- Dari banyaknya ragam media online, masing berdurasi 30 menit, yaitu pukul Website dinilai paling efektif dalam

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 97 Achmad Slamet, Aida Farichatul Laila menyebarkan informasi juga sebagai bermasyarakat. media dakwah organisasi Nahdlatul Sampai awal Nopember 2016, ada Ulama Jepara. Jika dibandingkan dengan 27.964 orang yang telah menunjungi mengelola media massa cetak, pengelolaan website nujepara.or.id dengan 61,668 media massa online berupa website menjadi halaman di baca, walaupun belum begitu pilihan dalam kegiatan berdakwah. Selain banyak pembaca, setidaknya ini menjadi karena efektif dan murah, manajemen awal yang baik untuk menjadikan nujepara. pengelolaannya juga mudah. or.id sebagai pusat informasi untuk warga Website resmi milik PC NU Jepara NU Jepara. ini dikelola oleh LTNNU, dengan alamat Hingga awal nopember 2016, crew url nujepara.or.id. Ini merupakan bentuk admin sudah memposting 190 berita. 5 pemanfaatan teknologi internet oleh bahtsul masail, 4 esai, 2 interaktif ramadhan, organisasi untuk menyediakan informasi 7 figur, 6 opini, 10 khutbah, 18 berita bola, dan berkomunikasi secara efektif dan efisien. 2 resensi buku, dan 2 kolom. Total seluruh Website nujepara.or.id merupakan sebuah postingan di website sebanyak 246 post. media interakif yang dapat menjangkau pembacanya dalam waktu yang singkat Karena bagi LTNNU, Nu saat ini dan cepat. sangat membutuhkan sekali peran media. Setidaknya dengan adanya website resmi Website nujepara.or.id diluncurkan NU Jepara ini, semua kegiatan yang pada 24 April 2016 pada saat acara puncak dilakukan banom bisa terpublikasikan. kegiatan Harlah NU ke 93 di depan gedung Ide dan gagasan yang dicetuskan semua NU Jepara. Dengan diluncurkan website lembaga NU bisa ditulis dan diposting, ini, diharapkan dapat menjadi rujukan sehingga bisa diakses dan dibaca banyak utama warga nahdliyin dalam menerima orang, khusunya warga NU. informasi yang aktual dan terpecaya. Selain itu, apa yanga da dalam website resmi NU Pada periode ini, LTNNU fokus tersebut diharapkan mampu menangkal mengelola website sebagai sarana media faham-faham garis yang mengusik dakwah. Periode sebelum ini memang keutuhan NKRI. tidak ada website resmi yang memuat berita kegiatan, sehingga seluruh dokumentasi Selain mempublikasikan kepengurusan kegiatan acara hanya berupa foto dalam NU dan lembaga-lembaganya, nujepara. album tanpa caption. or.id juga menyajikan berbagai informasi dan bacaan untuk warga nahdliyin. Di Gambar 1 dalamnya banyak orang dapat membaca berita tentang kegiatan-kegiatan terbaru NU Jepara, materi khutbah, opini, figur, hasil bathsul masail dan berbagai informasi lainnya. Tentunya, sajian informasi ini disajikan oleh NU Jepara untuk warganya sebagai rujukan dalam beragam dan

98 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di ....

Gambar 2 Dalam kolom bahtsul masail pada website nujepara.or.id ini berisikan tentang berbagai masalah yang dijadikan tema tulisan, kemudian disertakan pembahasan dan hukum-hukumnya. Tulisan dalam kolom bahtsul masail ini dikirim dari LBMNU (Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama). Dari segi historis maupun operasionalitas, bahtsul masail merupakan forum yang sangat dinamis, demokratis dan berwawasan luas. Dikatakan dinamis sebab persoalan (masail) yang digarap Sumber : http://www.nujepara.or.id/ selalu mengikuti perkembangan (trend) Konten yang terdapat dalam website hukum di masyarakat. NU Jepara diantara ada : Berita, esai, Pemanfaatan website sebagai khutbah, bahtsul masail, opini, figur, media dakwah dinilai sangat efektif resensi dan jurnalistik. Adanya konten dan efisien. Kerana website merupakan khutbah berangkat dari kerprihatinan media komunikasi untuk menyampaikan LTNNU tentang marakknya islam radikal informasi yang dibuat dengan biaya relatif yang isi khotbahnya banyak fundamentalis. murah, juga bisa menampilkan informasi Meskipun di Jepara tidak begitu kentara, dalam bentuk interaktif dibanding kertas namun benih-benihnya tetap ada.. konvensional pada umumnya. Selain itu, Keinginan NU adalah menyajikan website nujepara ini bisa digunakan tidak tulisan khutbah yang teduh yang berasal terbatas pada komputer saja, tetapi bisa dari kiai-kiai Jepara. Beberapa kiai yang diakses via perangkat mobile, tablet dan intens menulis dalam kolom khutbah gadget lainnya. diantaranya adalah ; KH Nafiuddin Pemanfaatan Media Massa pada Hamdan – Wakil Rois Syuriyyah PCNU Organisasi Muhammadiyah Jepara, KH Muhammad Amirul Wildan, Sama dengan pemaparan di atas Katib Syuriyah PCNU Jepara – Pengasuh bahwa peran media massa dalam sebuah Pondok Mambaul Ulum Mayong organisasi sangat dekat hubungannya Jepara, KH Zainal Umam Amin Pengasuh dengan peran public relations. Aktivitas Public Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri Relations (PR) selalu dihubungkan dengan – Wakil Bendahara PCLBM NU Jepara, aktivitas komunikasi dalam organisasi Abdul Manan, Ketua PC Lembaga Takmir PR, sesuai dengan peran dan fungsinya, Masjid (LTM) NU Jepara, Dr. H. A. Barowi bertindak sebagai komunikator yang TM, M.Ag. (Ketua MWC NU Pakis Aji mewakili organisasi untuk menyampaikan | Direktur Pascasarjana Unisnu Jepara), atau menyebarluaskan pelbagai informasi Muhammad Nashrullah Huda (Ketua PC kepada publik yang dijadikan sasaran, baik Lembaga Bahtsul Masail NU Jepara). publik internal maupun publik ekstrenal

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 99 Achmad Slamet, Aida Farichatul Laila

(Ruliana, 2014:177). Oleh karena itu, dalam media yang berkomitmen dan profesional Ilmu Komunikasi PR merupakan suatu dalam penguatan dan perluasan syiar metode komunikasi dan telah menjadi Persyarikatan. begian dari objek studi ilmu komunikasi. a. Pemanfaatan Media Cetak Media massa pada dasarnya dapat Dalam berdakwah lewat media dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak, organisasi Muhammadiyah massa cetak dan media elektronik. Media untuk saat ini belum mempunyai produk cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media cetak sendiri. Organisasi ini masih media massa adalah surat kabar dan menggunakan sistem kerjasama dengan majalah. Sedangkan media elektronik yang media lain, diantaranya bekerjasama dengan memenuhi kriteria media massa adalah Pimpinan Pusat Muhammadiyah berupa radio, televisi, film, media on-line (internet). Majalah Bulanan “Suara Muhammadiyah” Dalam organisasi keislaman dan Majelis Tabligh Yogyakarta berupa Muhammadiyah Jepara, ada majelis yang bulletin “Risalah Jum’at”. menangani tentang media dan sarana Suara Muhammadiyah merupakan informasi. Majelis yang lebih dikenal majalah utama yang diterbitkan oleh dengan sebutan MPI atau (Majelis Pustaka Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Informasi) ini mempunyai misi yaitu sebagai media dakwah. Majalah suara mewujudkan sistem informasi yang Muhammadiyah mempunyai fungsi sebagai mencakup pengembangan pustaka dan media komunikasi dan informasi warga informasi yang unggul, terintengrasi dan persarikatan. Di samping itu, majalah suara masif. Muhammadiyah juga merupakan bacaan MPI memiliki peran yang sangat yang dianjurkan atau wajib bagi pengurus penting dalam mengembangkan sinergitas dan pimpinan serta karyawan amal usaha sumber daya teknologi informasi, pustaka Muhammadiyah. dan media sebagai sistem gerakan Ada beberapa alasan mengapa maupun amal usaha di lingkungan Majalah Suara Muhammadiyah tidak Persyarikatan. Kemudian juga untuk hanya untuk kalangan anggota organisasi menguatkan kapasistas kelembagaan Muhammadiyah melainkan juga mencakup internal Persyarikatan melalui pemanfaatan seluruh umat manusia. Di antara alasan teknologi informasi dan media komunikasi tersebut adalah pertama, agar masyarakat yang maju, interkonektif dan modern. tahu bahwa Muhammadiyah bukan hanya Melalui MPI ini diharapkan dapat milik dan untuk warga Muhammadiyah mengembangkan jaringan dengan berbagai saja melainkan juga untuk seluruh umat pihak dalam bidang teknologi informasi, manusia. Kedua, sebagai bentuk komitmen pustaka dan media dalam rangka perluasan dan kepedulian terhadap penyelenggara dakwah Persyarikatan. Kemudian dapat aktivitas dakwah yang dikembangkan oleh mengoptimalkan sumberdaya kader Muhammadiyah yang ditujukan kepada bidang pustaka, teknologi informasi, dan seluruh umat manusia. Ketiga, sebagai

100 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di .... usaha untuk merealisasikan ajaran islam Yogyakarta ke kantor PDM Jepara. Untuk dalam kehidupan sehari-hari. kemudian dibagikan kepada jamaa’ah Sedangkan bulletin Risalah Jum’at sholat Jum'at di masjid Muhammadiyah merupakan bulletin yang diterbitkan Jepara. oleh Majlis Tabligh Pimpinan Wilayah Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Muhamamdiyah Daerah Istimewa Muhammadiyah dalam program kerjanya Yogyakarta. Bulletin risalah jum’at terbit menyebutkan bahwa akan meneribitkan setiap hari jum’at. Buletin ini didistribusikan bulletin atau majalah secara independen, ke masjid-masjid yang ada di Kabupaten tetapi belum terlaksana. Harapan dari MPI Jepara. Sasaran dari bulletin tersebut adalah Jepara hal itu bisa terwujud, karena memang warga Muhammadiyah dan masyarakat media cetak dinilai sama-sama efektifnya umum. sebagai media dakwah Muhammadiyah. Bulletin “Risalah Juma’at” ini hanya b. Pemanfaatan Media Elektronik memiliki satu halaman dan satu rubrik saja, Media elektronik dibagi menjadi memuat satu artikel atau esai yang berisi dua yaitu media audio berupa Radio konten dakwah islamiyah dari berbagai dan media audio-visual berupa televisi. penulis dan berbagai sumber. Isi artikel Organisasi Muhammadiyah Jepara dalam biasanya bersumber dari tulisan-tulisan hal pemanfaatan media elektronik pernah tokoh agama Quraish Shihab, atau berisi menggunakan media Radio sebagai sarana tulisan dari berbagai tokoh Muhammadiyah media dakwah. Radio milik Pimpinan lainnya. Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara ini . Dipilihnya media ini karena buletin c. Pemanfaatan Media Online memiliki kelebihan, antara lain: pertama, buletin mudah untuk di miliki oleh Aktivitas dakwah yang dilakukan masyarakat karena harganya relatif murah banyak organisasi keislaman saat ini telah di banding dengan media cetak lainnya. banyak menggunakan media penunjang Kedua, sesuai dengan karakteristiknya yang efektif, efisien dan menarik bagi media ini dapat menyampaikan masyarakat luas. Salah satu media keanekaragaman informasi seperti artikel, penunjang aktivitas publikasi dan dakwah konsultasi agama, serta ajaran-ajaran Islam adalah website yang merupakan bagian lainya dapat dimaksukkan kedalamnya. dari media internet/ media online. Website Ketiga, buletin dapat di baca berulang memiliki keunggulan dalam hal dakwah kali sehingga dapat di pahami sampai atau penyebaran informasi secara lebih mendetail. efektif dibandingkan dengan media lain. Walaupun masih menggunakan Pemanfaatan media online sistem kerjasama dengan media lain, berupa website diterapkan organisasi bulletin “Risalah Juma’t” ini selalu rutin Muhammadiyah Jepara sebagai terbit dan rutin didistribusikan. Proses media dakwah. Website resmi milik pendistribusian langsung dikirim dari Muhammadiyah ini dikelola oleh MPI

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 101 Achmad Slamet, Aida Farichatul Laila

(Majelis Pustaka dan Informasi), dengan Domain utama berisi konten- alamat url jepara.muhammadiyah.or.id. konten utama tentang Persyarikatan Secara umum, website Muhammadiyah Muhammadiyah secara keseluruhan, ini terdiri dari Domain Utama (www yang termasuk institusi-institusi pendukung, dikelola PP) dan 548 Sub-Domain (8 sub- organisasi otonom serta PWM dan domain Majelis tingkat PP, 7 sub-domain PDM seluruh Indonesia. Domain utama Lembaga tingkat PP, 10 subdomain terkait mengandung beberapa menu utama, menu khusus, 33 sub-domain PWM dan 496 termasuk berita, agenda, pengumuman, sub-domain PDM se-Indonesia). Jumlah dan lain-lain. sub-domain ini masih dapat berkembang Ibarat sebuah rumah, maka domain sesuai kebutuhan. utama merupakan bangunan rumah secara Menu yang ada sekarang masih keseluruhan dengan beberapa ruang/kamar berjumlah sekitar 150 menu yang terdiri dari sebagai sub-domain yang didistribusikan Menu Header, Menu samping dan Menu untuk majelis, lembaga, PWM, PDM Footer. Tipe menu ada yang statis (seperti dan lain-lain. Website organisasi otonom Profil, Sejarah, dll.) dan menu dinamis tidak berada di dalam bangunan utama, (berita, agenda, pengumuman, forum, tetapi merupakan bangunan terpisah bacaan se-hari-hari, download materials, dll.). yang terhubung, karena semua organisasi otonom sudah mempunyai website sendiri- Menu dinamis memungkinkan dapat sendiri. menampilkan konten-konten secara kompleks dan terorganisasi dengan baik, Admin dan pengelola domain utama sehingga lebih mudah ditangkap dan bertanggungjawab memelihara domain diakses oleh pengguna. Misalnya menu dalam hal mengisi konten, menambah berita, dalam hal ini dapat dikelompokkan menu, merubah menu atau bahkan merubah berita PP, berita PWM, berita PDM, berita desain. Termasuk mengelola iklan dalam Majelis, berita Lembaga, dan bahkan berita berbagai ukuran dan tempat halaman yang organisasi otonom yang mempunyai berbeda-beda. Khusus berita, dalam hal ini situs berbeda, seperti , Pemuda perlu keaktifan admin untuk memasukkan Muhammadiyah, NA, IMM dan lain-lain. berita Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai berita utama dan memasukkan Website resmi Persyarikatan kembali berita-berita organisasi otonom. Muhammadiyah terdiri dari domain utama Semua berita yang dipublish oleh masing- dan subdomain. Domain utama adalah masing sub-domain akan ditampilkan www.muhammadiyah.or.id. Domain secara otomatis di domain utama. Demikian utama adalah halaman-halaman website pula menu agenda dan pengumuman. milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ter-update maupun tidaknya website ini yang akan dikelola bersama antara hampir 75% menjadi tanggungjawab admin Majelis Pustaka dan Informasi beserta domain utama. Mengingat pentingnya beberapa admin yang ditunjuk oleh PP eksistensi website ini, maka tugas MPI dan Muhammadiyah.

102 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di .... admin-admin domain utama yang ditunjuk Website Jepara.muhammadiyah.or.id menjadi sangat sentral. ini menjadi sarana media dakwah satu- Seperti sudah dijelaskan di depan, satunya yang dikelola secara resmi oleh sub-domain diibaratkan ruang/kamar Majelis Pustaka dan Informasi. yang ada di sebuah rumah. Website Gambar 3 Muhammadiyah terdiri dari banyak sub- domain. Setiap subdomain akan dikelola sendiri-sendiri oleh institusi yang diberi kewenangan sebagai admin sub-domain. Inilah maknanya website yang didesain secara dinamis. Pengelolaan menjadi lebih mudah karena dilakukan bersama-sama oleh banyak pihak secara terintegrasi. Sub- Sumber : domain yang sudah diberi nama untuk http://jepara.muhammadiyah.or.id/ sementara berjumlah 548 sub-domain, Gambar 4 misalnya: http://jepara.muhammadiyah. or.id; http://kudus.muhammadiyah. or.id; http://demak.muhammadiyah.or.id; dan lain-lain. Semua majelis, lembaga, PWM, dan PDM sudah mempunyai sub- domain sendiri-sendiri. Mereka diberi akses langsung ke website untuk bertindak sebagai admin sub-domain dengan login Sumber : dan password berbeda. http://jepara.muhammadiyah.or.id/

Tabel 1. Perbandingan Pemanfaatan Media Massa

Perbandingan Nahdlatul Ulama Muhammadiyah

Media Massa Cetak Pemanfaatan media masaa cetak Pemanfaatan media massa pada organisasi Nahdlatul Ulama online pada organisasi masih menggunakan sistem Muhammadiyah belum kerjasama dengan media lain. berjalan dengan baik. Media Massa Elektronik Media Massa Online

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 103 Achmad Slamet, Aida Farichatul Laila

D. SIMPULAN merdeka, jawa pos juga menggunakan press Setelah penulis melakukan penelitian release. terhadap strategi pemanfaatan media massa c. Pemanfaatan media massa cetak berupa pada organisasi Islam Nahdlatul Ulama majalah/bulletin dan Muhammadiyah Jepara, ada beberapa Pada organisasi Nahdlatul Ulama, kesimpulan bahwa media massa yang pemanfaatan media massa cetak elum digunakan dua organisasi ini adalah ; media mempunyai produk media massa cetak massa cetak, media massa elektronik dan berupa majalah/ bulletin. Sedangkan pada media massa online. Berikut kesimpulan organisasi Muhammadiyah pemanfaatan dalam kajian ini: media massa cetak berupa majalah/ 1. Pemanfaatan media oleh Nahdlatul bulletin menggunakan kerjasama dengan Ulama dan Muhammadiyah Jepara media lain ; bekerjasama dengan Pimpinan a. Pemanfaatan media massa cetak berupa Pusat Muhammadiyah berupa Majalah buku Bulanan “Suara Muhammadiyah” dan Majelis Tabligh Yogyakarta berupa bulletin Pemanfaatan media masaa cetak “Risalah Jum’at. berupa buku pada organisasi Nahdlatul Ulama belum terealisasi, walaupun ada d. Pemanfaatan media massa elektronik rencana dalam program kerja untuk berupa radio menerbitkan karya tulisan berupa buku. Organisai Nahdlatul Ulama Begitupula pemanfaatan media massa menggunakan sistem kerjasama dengan cetak berupa buku pada organisasi radio R-lisa FM Jepara melalui Program Muhammadiyah juga belum terealisasi, acara reguler atau harian Tombo Ati walaupun ada rencana dalam program (Kajian Al- Hikam Pagi), disiarkan sebagai kerja untuk menerbitkan karya tulisan acara khusus dakwah Islam. Acara tersebut berupa buku. dikemas berupa siaran ulang hasil rekaman b. Pemanfaatan media massa cetak berupa pengajian bersama KH. Imron Djamil. surat kabar Sedangkan organisasi Muhamamdiyah pernah memanfaatkan media elektronik Pemanfaatan media massa cetak berupa radio yang diberi nama Radio berupa surat kabar pada organisasi Kusuma FM pada tahun 2010. Nahdlatul Ulama menggunakan sistem kerjasama dengan media massa cetak lain e. Pemanfaatan media massa elektronik diantaranya ; Suara Merdeka, Jawa Pos. berupa Televisi Menggunakan sistem press release dalam Organisasi Nahdlatul Ulama belum dakwah maupun publikasi kegiatan memanfaatkan media elektronik berupa organisasi. televisi dalam hal berdakwah lewat Begitupun dengan organisasi media massa. Sama halnya Organisasi Muhammadiyah Jepara, sistem kerjasama Muhammadiyah belum memanfaatkan dengan media massa cetak lain ; suara media elektronik berupa televisi dalam hal berdakwah lewat media massa.

104 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di .... f. Pemanfaatan media massa Online/ 2. Kelebihan dan Kekurangan website Kelebihan pemanfaatan media massa Pada organisasi Nahdlatul Ulama dalam organisasi Nahdlatul Ulama terletak pemanfaatan media massa online sudah pada pemanfaatan media massa online nya. mempunyai website resmi dengan url Pemanfaatan media massa online memang www.nujepara.or .id. Pemanfaatan yang menjadi altenatif dakwah di era teknologi menurut organisasi Nahdlatul Ulama saat ini. Dakwah lewat virtual dinilai paling efektif dan efisien dalam berdakwah sangat efektif dan efisien karena sistem dan publikasi organisasi. Sedangkan yang cepat dan mudah, bukan hanya untuk pada organisasi Muhammadiyah dalam yang menulis (dalam hal ini da’i) tetapi juga pemanfaatan media online nya mempunyai untuk pembaca website (mad’u). website resmi dengan url www.jepara. Sama halnya dengan organisasi muhammadiyah.or .id. Tetapi sejauh ini isi Muhammadiyah yang menggunakan media tulisan maupun berita dalam website masih online website sebagai media dakwah. terbatas. Muhammadiyah menilai pendakwah 2. Perbandingan dan Persamaan Dua haruslah mengembangkann strategi Organisasi komunikasi yang menarik minat objek Perbandingan dua organisasi ini dalam dakwah. terutama objek dakwah yang memanfaatkan media massa sebagai media melek informasi di era digital atau generasi dakwah terletak pada produk medianya. internet. Organisasi Nahdlatul Ulama mempunyai Sedangkan kekurangan dari dua beberapa produk media yang dijadikan organisasi ini adalah pada ketidakmerataan sebagai sarana dakwah diantaranya ada memanfaatkan di semua media yang ada. website. Sedangkan Muhammadiyah Seperti halnya media massa cetak maupun pernah menggunakan radio sebagai media elektronik. Keduanya sama-sama tidak dakwah, walau sekarang sudah tidak memanfaatkan dua media massa tersebut. beroperasi lagi. Kesamaan dua organisasi ini yaitu sama-sama memanfaatkan media massa sebagai dakwah dengan sistem kerjasama dengan media lain. Nahdlatul Ulama kerjasama dengan media cetak surat kabar dan radio R-lisa FM Jepara. Sedangkan Muhammadiyah kerjasama dengan media cetak bulletin Majelis Tabligh Yogyakarta dan Majalah Suara Muhammadiyah dari Pusat.

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 105 Achmad Slamet, Aida Farichatul Laila

DAFTAR PUSTAKA Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Abidin Djamalul, Komunikasi dan Bahasa Bandung: Alfabeta, 2005. Daerah, Jakarta: Gema Insani Press, 1996 Siagian S.P., Manajemen Modern, Jakarta : Masa Agung, 1994. Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1992. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta, 2004. Cholis Abdullah, Dakwah Transformatif, Jakarta: PP LAKPESDAM, 2006. Suryabrata Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Garindo Persada, Daymon Christine –Haoloway Immy, 1983. Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public Relation dan Marketing Uchjana Effendy Onong, Dinamika Communication, Bandung : Mizan Komunikasi, Bandung: Remaja Karya, Media Utama, 2008. 1986 Hamidi, Teori Komunikasi dan Strategi Umar Husein, Metode Penelitian untuk Skripsi Dakwah, Malang: UMM Press, 2010. dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2009. Hasil Musyawarah Kerja Cabang (MUSKERCAB) I Pengurus Cabang W. Litte John Stephen, Teori Komunikasi Nahdlatul Ulama tanggal 8 Mei 2016. Theories of Human Communication, Jakarta: Salemba Humanika, 2009. Hasil Musyawarah Kerja Cabang (MUSKERCAB) II Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama tanggal 27 November 2016. Hasil Tanfidz Musyda Muhammadiyah Kabupaten Jepara tahun 2016. Hasyim Masykur, Merakit Negeri Berserakan, Surabaya: Yayasan 95, 2002. Ilaihi Wahyu, Komunikasi Dakwah, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010. John Vivian, Teori Komunikasi Massa, Jakarta : Kencana, 2008. Khoiri Nur, Model dan Jenis Penelitian, Jepara: INISNU Jepara, 2006. Mahmudin, Manajemen Dakwah Rasul, Jakarta: Restu Ilahi,2004. Maryono, Manajemen Pendidikan Agama Islam UMY, Yogyakarta: Pasca Sarjana,UNY, 2003.

106 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054