Download This PDF File
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Indonesian Journal of Conservation Volume 07 (01), Tahun 2018 Indonesian Journal of Conservation http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc PENGEMBANGAN KESENIAN KEMPLING SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN DI DESA WISATA KANDRI KOTA SEMARANG Aprellian Luthfi Raharjo 1, Moh. Muttaqin2, Abdul Rachman3 1 ,2,3 Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Corresponding author : [email protected] 1* Info Artikel Abstract Diterima Kempling art is a traditional art that has the characteristics of the form of musical Januari 2018 performances that use musical instruments gembur, kendhang, karon, telon, Disetujui kempling and kemanak which is almost the same as the tools used in rebana April 2018 music which in its development changed like the addition of a keyboard and Dipublikasikan guitar that is not leaving the characteristic Kempling art with songs that sung like Juni 2018 sholawatan, praise and songs that are poupuler in society. Kempling art is an art that has existed in the era of Sunan Giri and Sunan Kalijaga and in 1962 Keywords preserved in the Village Tourism Kandri Semarang City. Kempling Art Development conducted by Kempling Art Group is done so that Kempling Art can kesenian kempling, be enjoyed by the people of Semarang City. Kandri Tourism Village becomes a sejarah, pengembangan tourist village in 2012 and it becomes the community's duty to manage and dan pelestarian utilize the existing tourism potentials. This study uses qualitative methods with data collection techniques using observation, interviews and documentation and data validity techniques examined by source triangulation method. The purpose of the study is to describe the development undertaken by the community without changing and keep holding tightly Kempling Artistry in the Village Kandri Semarang. Kempling art development is done through the development of songs, musical instruments, performances and costumes. PENDAHULUAN selalu mencoba mempertahankan Kesenian adalah salah satu unsur kebudayaan eksistensinya (Sugiarto, 2017:87). yang merupakan hasil karya manusia, karena Menurut Amandemen Konstitusi kesenian merupakan sebuah ungkapan Indonesia (baik dalam versi asli tahun 1945 kreativitas dari kebudayaan itu sendiri, maka maupun Amandemen tahun 2002) kehadiran kesenian ini mencipta, memberikan mengamanatkan bahwa “Pemerintah” atau ruang gerak, memelihara dan mencipta yang “Negara” berkewajiban memajukan baru lagi. Keberadaan kesenian merupakan kebudayaan Indonesia. Amandemen ini dapat pencitraan dari suatu aspek lingkungan diartikan memajukan kebudayaan dan upaya wilayah yang akan berkembang menurut pelestarian yang dinamis. Peranan kondisi masyarakat. Maka kesenian dikatakan pemerintah adalah sebagai pendorong, sebagai salah satu unsur yang menyangga fasilitator dan pelaksana upaya kebudayaan kebudayaan (Kayam, 1981: 2). (Sedyawati, 2008: 162). Salah satu wujud dari Kesenian merupakan salah satu hasil nyata pemerintah dalam upaya kebutuhan dari kebudayaan yang mempunyai pelestarian adalah mendorong masyarakat peranan tertentu dalam masyarakat yang Desa Kandri untuk melestarikan kesenian menjadi nafas kehidupannya (Sedyawati seperti musik Kempling dan memilih Desa (1982:7; Sugiarto, 2013:52). Seni tradisional Kandri sebagai desa wisata. (Wawancara: hidup ditengah-tengah masyarakat yang Masduki 21 Februari 2017) 1 Aprelian L.R., dkk., Pengembangan Kesenian Kempling Sebagai Upaya Pelestarian Di Desa Wisata Kandri Kota Semarang Desa Wisata Kandri mempunyai luas berbentuk pertunjukan musik yang memakai wilayah 245,490 ha, terbagi menjadi 4 RW alat musik gembur, kendhang, karon, telon, dan 26 RT. Setiap RW mempunyai ciri khas kempling dan kemanak yang hampir sama nya masing-masing, misalnya di RW I dengan alat yang digunakan pada musik mempunyai nama wisata edukasi yang akan rebana, dan bersifat dinamis yang dalam dijadikan sebagai kampung Inggris dan perkembangannya berubah seperti pendidikan alam, sedangkan di RW II terdapat penambahan alat keyboard dan gitar yang arena perkebunan yang dilengkapi dengan tidak meninggalkan ciri khas kesenian aneka buah, selain itu juga bisa dijadikan Kempling. Kesenian Kempling mempunyai sebagai tempat untuk outbond, kemudian di wujud dengan adanya penyanyi, pemain RW III sebagai kawasan budaya dan untuk kendang, pemain gembur, pemain karon, pementasan kesenian berupa wayang kulit, pemain telon, pemain tipung dan pemain wayang suket, ketoprak, jathilan, dan kemanak. Kesenian musik Kempling dalam kesenian lesung. Kelurahan Kandri termasuk pertunjukannya memainkan lagu dengan lirik- desa wisata yang ada di Semarang dan Desa lirik berbahasa Jawa dan Indonesia yang Kandri mempunyai kekayaan seni dan budaya bernuansa Islami. Lagu yang dimainkan yang tidak kalah menariknya jika seperti sholawat, puji-pujian, lagu Jawa dan dibandingkan dengan desa wisata lainnya di adanya lagu hiburan berupa dangdut, pop, Jawa Tengah. Ada kesenian di Semarang reggea, rock dan melayu. Kesenian Kempling seperti tari Geol Denok, tari Gado-gado, adalah pertunjukan rakyat yang memiliki Gambang Semarang dan salah satunya adalah fungsi selain sebagai media hiburan bagi musik Kempling yang berada di Desa Wisata masyarakat umum tetapi juga digunakan Kandri. (Wawancara : Masduki 21 Februari sebagai media komunikasi untuk 2017) menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Kesenian Kempling merupakan dimana kesenian musik Kempling pada jaman kesenian yang sudah ada pada jaman Sunan Sunan Giri digunakan untuk media Giri yang terdiri dari sembilan orang dan berdakwah. Pada tahun 1990an Kesenian digunakan sebagai alat untuk berdakwah. Kempling sering dipentaskan untuk Pada jaman Sunan Giri Kesenian Kempling memperingati acara hajatan, penyambutan disajikan dalam bentuk musik rebana dengan tamu dan hari-hari besar lainnya. Keberadaan alat musik seperti kempling, gembur, Kesenian Kempling saat ini tidak seperti di kemanak, kendang, ketipung, telon, dan tahun 1990an dan mengalami penurunan dari karon. Namun seiring berjalannya waktu yang sebulan bisa lima kali tampil namun kelompok kesenian Kempling yang berdiri sekarang kurang lebih hanya dua kali sejak tahun 1962 sempat berhenti dalam pertunjukannya. Mundurnya minat mempertunjukan musik Kempling dari tahun masyarakat terhadap Kesenian Kempling 2010, hingga akhirnya melalui tangan para salah satunya karena masyarakat melihat seniman Semarang, Kesenian Kempling bahwa kesenian Kempling dalam diaktifkan kembali dan ditambah dengan alat pertunjukkannya sudah dianggap tidak cocok musik seperti keyboard dan gitar di Desa dengan era modern tahun 2017 ini, pada Kandri pada tahun 2016, kesenian Kempling tahun 2017 masyarakat lebih memilih untuk juga berbeda dengan musik rebana dimana menikmati dan berkecimpung dalam tidak memakai tamborin dan terbang sebagai kesenian-kesenian kreasi baru. (Wawancara : alat musik. (Wawancara : Masduki 21 Masduki 21 Febuari 2017) Februari 2017) Desa Wisata Kandri merupakan desa Kesenian Kempling merupakan kesenian wisata di Kota Semarang dimana masyarakat tradisional mempunyai ciri-ciri yaitu di desa tersebut secara tidak langsung turut 2 Indonesian Journal of Conservation 7 (1) (2018): 1-14 mengembangkan dan mengenalkan kesenian- hiburan Kesenian Musik Kempling. Gubug kesenian yang ada di desa termasuk kesenian Rembug selain mengadakan pelatihan Kempling. Keberadaan masyarakat di desa kesenian Kempling juga mengadakan Kandri berpengaruh terhadap pelestarian pelatihan keterampilan lain, yaitu : (1) Tari, Kesenian Kempling. Para pemuda di Desa (2) lukisan, (3) outbound dan (4) kerajinan Kandri juga ikut termotivasi untuk patung dari kayu. (Wawancara : Wahid ) melestarikan Kesenian Kempling dengan Omah Alas merupakan tempat mempelajari dan berlatih secara rutin. berlangsungnya pelatihan Kesenian Musik Kesenian Kempling mempunyai fungsi religi Kempling. Di tempat ini terdapat satu rumah untuk masyarakat Gunungpati terutama desa induk, satu joglo besar dan dua gubug yang Kandri dalam menyampaikan dakwah terbuat dari kayu dikreasikan oleh kelompok maupun sholawat kepada Nabi Agung Gubug Rembug. Omah Alas berjarak 700 Muhammad S.A.W dan selalu ingat Allah SWT meter ke selatan dari kelurahan Desa Kandri, dan sebagai rasa syukur akan nikmat yang kesenian yang berada di Omah Alas bukan telah diberikan, pengetahuan tentang Islam hanya Kesenian Kempling saja akan tetapi ada dan perjalanan Sunan Kalijaga semasa tari, melukis, kerajinan dan outbound. berdakwah di daerah Gunungpati agar Masyarakat Desa Kandri berantusias generasi muda tahu akan perjuangan Sunan mengikuti pelatihan yang dilakukan Gubug Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam Rembug di Omah Alas untuk melestarikan untuk, disamping juga belajar menghargai Kesenian Kempling karena masyarakat sadar sebuah perjuangan. Selain media religi, akan pentingnya menjaga budaya dan pengetahuan sejarah kesenian Kempling dan kesenian. (Wawancara : Imron 21 Februari hiburan, masyarakat memamfaatkan kesenian 2017) Kempling sebagai seni komersil dimana Masyarakat Desa Wisata Kandri masyarakat dapat mampu memberikan berusaha mengadakan pelatihan Kesenian kontribusi bagi kelangsungan hidup Musik Kempling kepada para pemuda dan pendukungnya, baik secara sosial, ekonomi, pemudi di sekitar wilayah Kecamatan dan budaya. Gunungpati Kota Semarang. Kelompok pecinta Pengembangan kesenian Kempling pada seni di Kota Semarang juga ikut termotivasi tahun 2016 disajikan dalam bentuk untuk melestarikan Kesenian Musik Kempling pertunjukan musik, tari dan wayang. Lagu- dengan mempelajari kesenian Musik lagu yang dibawakan dalam musik Kempling