Psikoterapi Pendekatan Sufistik

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Psikoterapi Pendekatan Sufistik Dr. Kasmuri M.A Dasril, S.Ag., M.Pd PSIKOTERAPI PENDEKATAN SUFISTIK STAIN Batusangkar Press 2014 1 Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Kasmuri & Dasril Psikoterapi Pendekatan Sufistik Cet1.-Batusangkar: STAIN Batusangkar Press, 2014 vi + 166 hlm. ; 21 x 15 cm ISBN : 978-602-8887-91-5 1.Psikoterapi Pendekatan Sufistik 1. Judul Hak Cipta Dilidungi Undang-undang pada Penulis CetakanPertama, Juli 2014 Psikoterapi Pendekatan Sufistik Penulis Kasmuri & Dasril Perwajahan Isi & Penata Letak Marhen Desain Cover Marhen Penerbit STAIN Batusangkar Press, 2014 Jl. Sudirman No. 137 Lima Kaum Batusangkar Telp : (0752) 71150, 574221,574227,71890,71885. Fax : (0752) 71879 Web : www.stainbatusangkar.ac.id e-mail : [email protected] [email protected] 2 KATA PENGANTAR بسمميحرلانمحرلا هللا Segala rasa syukur dan pujian hanya dipersembahkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan petunjuk, kekuatan dan kemauan kepada penulis untuk dapat merampungkan penulisan buku Psikoterapi Pendekatan Sufistik: Upaya Mengatasi Persoalan melalui pendekatan alquran dan Sunnah. Buku ini ditulis dalam rangka memenuhi bahan perkuliahan bagi para mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam Jurusan Tarbiyah Program Studi Bimbingan dan konseling. Mudah-mudahan buku yang masih sangat jauh dari kesempurnaan ini akan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan wawasan tentang Psikoterapi pendekatan sufistik di Indonesia. Oleh sebab itu penulis sangat berharap adanya kritikan dan saran yang membangun dari pembaca, dan atas dasar itu penulis tentunya akan dapat melakukan perbaikan untuk penyempurnaan atas segala kekurangan yang terdapat dalam bukui ini. Batusangkar, Juli 2014 Penulis Dr.H.Kasmuri Salamat, MA Dasril, S.Ag., M.Pd iii Psikoterapi Pendekatan Sufuistik DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................... i Daftar Isi............................................................................. ii BAB I. PENDAHULUAN ................................................ 1 A. Latar Belakang ...................................................... 1 B. Tujuan/Kegunaaan ................................................. 2 BAB II. KONSEP DASAR PSIKOTERAPI SUFISTIK A. Pengertian Psikoterapi Islam ................................. 3 B. Objek Kajian Psikoterapi Sufistik ....................... 5 C. Fungsi dan Tujuan Psikoterapi Sufistik ................ 6 D. Metodologi Psikoterapi Islam/Sufistik .................. 9 E. Pembagian Psikoterapi Islam ................................ 12 F. Perbedaan dan Persamaan Konseling dengan Psikoterapi ............................................................. 13 BAB III. MEMBANGUN JATI DIRI MANUSIA A. Hakikat Manusia.................................................... 15 B. Simpul Permasalahan Manusia ............................. 23 C. Mengenal Sang Pencipta ....................................... 31 D. Penyucian Jiwa ...................................................... 32 BAB IV. MASALAH FUTUR DALAM ISLAM A. Makna Futur .......................................................... 33 B. Dalil tentang Futur................................................. 33 C. Penyebab Futur ...................................................... 34 D. Akibat Penyakit Futur ........................................... 42 E. Cara Menghadapi PenyakitFutur ........................... 43 BAB V. ITTIBA’UL HAWA A. Pengertian Ittibaul Hawa ....................................... 45 B. Dalil tentang Ittibaul Hawa ................................... 46 C. Pembagian Nafsu Manusia .................................... 47 D. Penyebab Ittibaul Hawa ......................................... 49 E. Dampak Ittibaul Hawa ........................................... 52 F. Terapi terhadap Ittibaul hawa ................................ 59 BAB VI. KESEHATAN MENTAL A. Pengertian Kesehatan Mental ................................ 63 iv Kasmuri & Dasril Psikoterapi Pendekatan Sufuistik B. Kriteria Mental yang sehat menurut Islam ............ 64 C. Dampak Gaya Hidup Modern terhadap Kesehatan Mental Anak dan Remaja .................... 70 D. Metode dan Pemeliharaan Kesehatan Mental Menurut Islam ...................................................... 73 BAB VII ALQUR’AN SEBAGAI TERAPI A. Pengertian Al-Qur'an ............................................. 80 B. Konsekuensi Iman kepada Alquran ....................... 82 C. Bahaya Melupakan Alquran .................................. 83 D. Syarat mendapatkan Manfaat dari Alqura‟an ........ 84 E. Dalil Al-Qur'an sebagai Terapi .............................. 85 F. Adab-adab Membaca Alquran ............................... 86 G. Masalah yang dapat diterapi dengan Al-Qur'an .... 93 H. Ruqiyah sebagai Terapi ......................................... 94 BAB VIII. SHALAT MALAM SEBAGAI TERAPI A. Pengertian Shalat Malam ....................................... 99 B. Macam-Macam Shalat Malam .............................. 100 C. Hikmah Shalat Malam ........................................... 107 D. Masalah yang dapat diterapi dengan Shalat Malam ................................................................... 108 BAB IX.BERGAULDENGAN ORANG SHALEH SEBAGAI TERAPI A. Pengertian Orang Shaleh ....................................... 113 B. Ciri-ciri Orang Shaleh ........................................... 114 C. Kiat Menjadikan Orang Shaleh sebagai Terapi .................................................................... 118 D. Hikmah Bergaul dengan orang Shaleh .................. 120 E. Kisah –kisah kehidupan orang shaleh ................... 120 BAB X. PUASA SEBAGAI TERAPI A. Pengertian Puasa.................................................... 124 B. Jenis-jenis Puasa .................................................... 126 C. Dasar Puasa sebagai Terapi ................................... 129 D. Masalah yang dapat diterapi dengan puasa ........... 130 BAB XI.ZIKIR SEBAGAI TERAPI A. Pengertian Dzikir .................................................. 136 Kasmuri & Dasril v Psikoterapi Pendekatan Sufuistik B. Macam-Macam Dzikir ....................................... 137 C. Dalil Tentang Keutamaan berzikir dan Orang yang Melakukan Zikir ........................................... 138 D. Adab-Adab Berzikir .............................................. 139 E. Manfaat Zikir ......................................................... 140 F. Bentuk-Bentuk Zikir .............................................. 142 G. Masalah yang dapat diterapi dengan Zikir ............ 143 BAB XII. MUHASABAH SEBAGAI TERAPI A. Pengertian .............................................................. 144 B. Dalil Tentang Muhasabah sebagai terapi .............. 145 C. Cara Muhasabah .................................................... 149 D. Waktu Muhasabah ................................................. 151 E. Bahaya Meninggalkan Muhasabah ........................ 152 F. Keuntungan muhasabah ........................................ 153 G. Urgensi Muhasabah ............................................... 154 H. Aspek-aspek yang Perlu dimuhasabahi ................. 155 I. Contoh Operasionalisasi Muhasabah .................... 158 DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 165 vi Kasmuri & Dasril BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak tahun 2006 hingga saat menulis buku ini, penulis menggeluti dunia konseling dan psikoterapi Islam dengan pen- dekatan Sufistik. Kasus-kasus yang telah dan akan senantiasa menjadi garapan penulis adalah kasus yang berhubungan dengan masalahyang dialami individu secara vertikal dengan tuhannya, masalah individu dengan dirinya sendiri, dan masalah individu dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sosialnya. Pada dasarnya masalah yang dialami oleh individu dapat bermula dari kurangnya pemahaman individu dengan hakikat dirinya sendiri, siapa dirinya, untuk apa ia diciptakan di dunia ini, siapa temannya, siapa lawannya. Di samping itu masalah juga muncul ketika individu kurang memahami siapa tuhannya. Manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari ruh dan tanah yang dilengkapi dengan potensi hati, akal dan jasad. Potensi manusia memiliki kelebihan dan keutamaan dibanding makhluk lainnya. Dengan hati manusia berniat, dengan akal manusia ber- ilmu dan dengan jasad manusia beramal. Kelebihan dan kemuliaan manusia ini disediakan untuk menjalankan amanah beribadah dan menjalankan fungsi khalifah di muka bumi. Peranan dan tugas yang dilakukan ini akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Orang atau siapun juga yang berkecimpung dalam pen- didikan perlu mengkaji tentang hakekat manusia karena bahasan 1 Psikoterapi Pendekatan Sufuistik tentang hakekat manusia mengantar pengkajinya untuk memiliki hikmah mengenai manusia. Pandangan calon tenaga kependidikan mengenai konsep manusia menentukan bagaimana ia memper- lakukan manusia lain dan ke mana manusia tersebut akan dibawa. Allah SWT sebagai pencipta lebih mudah dipahami di- bandingkan memahami Allah sebagai Malik dan Ilah. Hal ini disebabkan karena memahami Allah sebagai Malik memiliki berbagai konsekuensi di antaranya konsekuensi pengabdian untuk melaksanakan perintah-Nya, konsekuensi menjadikan Allah se- bagai satu-satunya yang paling dicintai, konsekuensi menjadikan Allah sebagai satu-satunya penguasa diri, dan sebagainya. Konsekuensi inilah yang biasanya menjadi kendala bagi kita untuk memahami Allah secara menyeluruh. Untuk mengentaskan permasalahan yang dialami oleh indi- vidu tersebut secara sufistik ada lima macam terapi yang mesti dijalani manusia, yaitu: memperbanyak tilawah
Recommended publications
  • Rituals of Islamic Spirituality: a Study of Majlis Dhikr Groups
    Rituals of Islamic Spirituality A STUDY OF MAJLIS DHIKR GROUPS IN EAST JAVA Rituals of Islamic Spirituality A STUDY OF MAJLIS DHIKR GROUPS IN EAST JAVA Arif Zamhari THE AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY E P R E S S E P R E S S Published by ANU E Press The Australian National University Canberra ACT 0200, Australia Email: [email protected] This title is also available online at: http://epress.anu.edu.au/islamic_citation.html National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry Author: Zamhari, Arif. Title: Rituals of Islamic spirituality: a study of Majlis Dhikr groups in East Java / Arif Zamhari. ISBN: 9781921666247 (pbk) 9781921666254 (pdf) Series: Islam in Southeast Asia. Notes: Includes bibliographical references. Subjects: Islam--Rituals. Islam Doctrines. Islamic sects--Indonesia--Jawa Timur. Sufism--Indonesia--Jawa Timur. Dewey Number: 297.359598 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying or otherwise, without the prior permission of the publisher. Cover design and layout by ANU E Press Printed by Griffin Press This edition © 2010 ANU E Press Islam in Southeast Asia Series Theses at The Australian National University are assessed by external examiners and students are expected to take into account the advice of their examiners before they submit to the University Library the final versions of their theses. For this series, this final version of the thesis has been used as the basis for publication, taking into account other changesthat the author may have decided to undertake.
    [Show full text]
  • Metodologi Dakwah Islam Nusantara
    Alfriyani Pongpindan Islam Khas Indonesia… Islam Khas Indonesia: Metodologi Dakwah Islam Nusantara Alfriyani Pongpindan; UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; [email protected] Abstract At present there is a tendency for Islam to be synonymous with Arabic culture so that being a true Muslim one must become an Arab Muslim represented in the form of, for example, veils, rather short pants, robes, and so on. Muslims should become Muslims who are truly indigenous according to the culture of Indonesia which is very rich and diverse. Basically humans cannot be separated from their culture because that is their identity from generation to generation to embrace Islam does not necessarily leave the characteristic of local culture that has been inherited by their ancestors. Islam in Indonesia was brought by Arab traders peacefully because it was able to adapt to the culture of Nusantara. Before Islam entered Indonesia, animism, dynamism, Hinduism and Buddhism colored the culture of Nusantara. Islam used that culture as a method of preaching to introduce Islam to non-Islamic communities. Islam comes with unique teachings through the concept of monotheism and egalitarianism in the context of societies that worship gods and caste systems in Hindu teachings so that non-Muslims are attracted to Islam. The Nusantara culture used by Islam as a method of da'wah includes: through building art, carving, music, dance, games, rituals, languages, the use of puppets, and so on. Walisongo is the most enthusiastic preacher in using culture as da'wah so that Islam can rapidly on the Island of Java. Keywords: Islam, Nusantara Culture and Da'wah Method.
    [Show full text]
  • Critical Discourse Analysis on Javanese Song Lyric “Kidung Rumeksa Ing Wengi”
    CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS ON JAVANESE SONG LYRIC “KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” THESIS By: HAYU PUTRI ASTARI NIM. 210911001 FACULTY OF EDUCATION ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT STATE ISLAMIC COLLEGE OF PONOROGO 2016 39 40 CHAPTER I INTRODUCTION A. Background of the Study People in society have many different languages. Language is one of the instruments to make a communication, and communication is an important aspect in our daily activity. Yulianto said, people will understand meaning based on communication between them. In a community, they have the rule and way to speak each other. 45 In today‟s information age, we are facing a variety of opinions expressed by spoken or written language. They used also varied media including natural speeches, professional documentations, political rhetorics, interviews, internet communications, song lyrics, musics, nwespapers, megazines and broadcast media. The media contains a lot of particular ideological messages as philosophical thought, children character education, critics on the government, critics on a certain social phenomenon, etc. For almost ten years now, the term discourse was become a hot discuss everywhere in both debate and scientific texts. Te definition of discourse which as early a certain way to discuss and understand the world or aspects of 45 Depit Yulianto, Discourse Analysis a Marriage Proposal of Serawai Tribe. (liliputmonster.blogspot.com/2012/07/mini-research-discourse-analysis.html) accessed on August 28th 2015 41 this world.46 Let us look at examples of the applications of analysis
    [Show full text]
  • Peran Pesantren Tombo Ati Dalam Mengembangkan Moral Pancasila Anak Di Kampung Dayak (Sri Rahayu) Purwokerto
    1 PERAN PESANTREN TOMBO ATI DALAM MENGEMBANGKAN MORAL PANCASILA ANAK DI KAMPUNG DAYAK (SRI RAHAYU) PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: TRI ISTINGANATUN 1001030002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2014 Peran Pesantren Tombo...,Tri Istinganatun 2 ii Peran Pesantren Tombo...,Tri Istinganatun 3 ii i Peran Pesantren Tombo...,Tri Istinganatun 4 i v Peran Pesantren Tombo...,Tri Istinganatun 5 MOTTO ا ﴿١ ﴾ ﴿ ٢﴾ ﴿٣﴾ ﴿٤﴾ Artinya: 1. Katakanlah, Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, 2. Allah tempat meminta segala sesuatu, 3. Dia tiada beranak dan tiada diperanakkan, 4. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia. (Al-Quran Surat Al-Ikhlas ayat 1 - 4) v Peran Pesantren Tombo...,Tri Istinganatun 6 PERSEMBAHAN BismillahirRohmaniRohim Dengan mengucap syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya karya kecil ini, yang akan kupersembahkan untuk: Bapak dan Ibuku tercinta (Bapak Purwanto dan Ibu Mustaqimah) yang telah memberikan doa restu, pengorbanan dan kasih sayang yang tiada tara, semoga Allah membalas semua yang telah kalian lakukan selama ini. Mbah (Kakek Nuryani dan Biyung Rokiyah alm) yang telah mendidik dan membesarkanku hingga aku dewasa, terima kasih atas semua kasih sayang, doa restu, yang telah mbah berikan. Semoga Allah membalas semua rasa sayang yang telah mbah berikan. Liliku (Lik Sahidin, lik Nadia dan lik Khafid) yang telah memberikan doa, dorongan dan perhatian. Semoga Allah membalas kebaikan yang telah lilik berikan. vi Peran Pesantren Tombo...,Tri Istinganatun 7 ABSTRAK Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui peran Pesantren Tombo Ati dalam mengembangkan moral Pancasila anak di Kampung Dayak (Sri Rahayu) Purwokerto.
    [Show full text]
  • Nilai-Nilai Edukatif Suluk Ketentraman Jiwa Sunan Bonang Dalam Pandangan Islam
    MEIS__________________Jurnal Middle East and Islamic Studies, Volume 5 No. 2 Juli – Desember 2018 Nilai-Nilai Edukatif Suluk Ketentraman Jiwa Sunan Bonang dalam Pandangan Islam Fatchullah Zarkasi, Mu’minatus Fitriati Firdaus Universitas Gunadarma E-mail : [email protected], [email protected] Abstract The majority of Indonesia's population are Javanese with distinctive traditions, such as other communities, which give a distinctive color to the development of patterns of understanding and practice of Islam in this country. The typical Javanese Islam is often called kejawen Islam, or abangan. The majority of Javanese who are called by many parties "abangan people" have their own views on the major religions in the World. For Niels Mulder in his book, Javanese tend to view Islam as an Arab religion, so that Islam seems to have failed to be placed as a basis for living beliefs for the Javanese. However, almost no Muslim in Indonesia has never heard the name Wali Songo, a collective unit of 9 guardians. Sunan Kalijaga is better known than the other 8 guardians with various monumental works. The world of puppet is said to be the fruit of the work of this guardian, as Sekaten, which has been called, is a tradition of celebrating the birthday of the Prophet which is officially celebrated by the Kingdom of Yogyakarta and Surakarta, to the present. According to Prof. Dr. Omar M. Taomy al Syaibany in his book Philosophy of Islamic Education, he said: “Islamic education is an attempt to change the behavior of individuals in their social life and also in the natural environment through the educational process.
    [Show full text]
  • 4 File Bab 3
    BAB III HASIL LAPORAN PENELITIAN METODE TERAPI TOMBO ATI DI PONDOK PESANTREN ISTIGHFAR KAMPUNG PERBALAN KELURAHAN PURWOSARI KOTA SEMARANG A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Istighfar Kampung Perbalan Kelurahan Purwosari Kota Semarang 1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Istighfar Kampung Perbalan Kelurahan Purwosari Kota Semarang Berawal dari jamaah pengajian, Gus Tanto mendirikan jamaah mujahadah pada tahun 1988 yang bernamakan Mujahadah Tombo Ati . Dalam mujahadah itu, Gus Tanto secara bergiliran dari rumah ke rumah untuk mengajarkan agama. Kendati demikian usaha yang dilaksanakan Gus Tanto dalam berdakwah ini, tidak selamanya dapat diterima oleh masyarakat setempat. Karena di satu sisi masyarakat setempat adalah masyarakat-masyarakat abangan yang kental akan perilaku mo limo . Awalnya tidak lebih dari empat sampai enam orang yang ikut dalam jama’ah tersebut, hingga akhirnya Gus Tanto dapat mengajak para preman ikut bergabung dalam jama’ah mujahadah. Dalam mujahadah itu, Gus Tanto berusaha menawarkan rasa sejuk di hati para preman. Karena dalam pandangan Gus Tanto, preman itu tidak butuh bahasa ucapan, mereka butuh bahasa praktek. Dengan pendekatan itu, satu persatu dari preman di terminal Semarang (Terboyo) merasa tersentuh dan ikut bergabung dalam jamaah mujahadah yang sudah digelar sejak tahun 1988 di Perbalan. Dari situlah, mujahadah yang telah dirintis sejak tahun 1988 berlanjut dari rumah ke rumah hingga tahun 2005 diresmikannya pendirian Pondok Pesantren Istighfar. Pondok Pesantren Istighfar pada dasarnya mulai didirikan pada tahun 2001 tepatnya pada tanggal 1 Januari 2001, dan diresmikan pada 52 53 tahun 2005. Pondok pesantren ini dibangun di atas tanah seluas 225 m2, yang dikelilingi oleh rumah-rumah penduduk. Sebelah utara dari Ponpes Istighfar adalah rumah-rumah penduduk yang dibatasi Desa Kuningan, sebelah timur yang dibatasi oleh Desa Barat, sebelah selatan dibatasi Desa Pandansari, dan sebelah barat dibatasi Desa Panggung.
    [Show full text]
  • Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Rapuh Karya Opick Analisis Semiotik Charles Sanders Pierce
    PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU RAPUH KARYA OPICK ANALISIS SEMIOTIK CHARLES SANDERS PIERCE SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh ABDUL AZIZ JABBAR NIM. B01216001 Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2020 ii iii v vi ABSTRAK Abdul Aziz Jabbar, B01216001, 2020. Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Rapuh Karya Opick Analisis Semiotik Charles Sanders Pierce. Persoalan yang dikaji dalam Skripsi ini adalah : bagaimanakah pesan dakwah dalam lirik lagu rapuh karya Opick. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami pesan dakwah dalam lirik lagu rapuh karya Opick berdasarkan analisis semiotik Charles Sanders Pierce. Untuk mengidentifikasikan persoalan tersebut secara mendalam dan menyeluruh, dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Kemudian data yang diperoleh melalui dokumen penulis analisis dengan menggunakan metode analisis semiotik Charles Sanders Pierce . Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa pemaknaan yang terdapat dalam tiap lirik lagu rapuh karya Opick tentang kesalahan yang dilakukan manusia di dalam kehidupan dalam menjalankan perintah allah, umur manusia yang semakin hari semakin berkurang, Allah adalah zat yang maha pengsih lagi maha penyayang serta mengampuni segala dosa manusia yang bertobat dengan sungguh- sungguh. Bertaubat adalah cara terbaik untuk menebus segala dosa – dosa. Rekomendasi dalam skripsi ini supaya kedepannya dapat menjadi acuan kepada peneliti – peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji skripsi tentang pesan dakwah yang terdapat dalam lirik lagu rapuh karya Opick dengan metode analisis yang lain. Kata kunci : Pesan Dakwah. Lirik, Semiotik Charles Sanders Pierce vii digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ABSTRACT Abdul Aziz Jabbar, B01216001, 2020.
    [Show full text]
  • Download This PDF File
    Indonesian Journal of Conservation Volume 07 (01), Tahun 2018 Indonesian Journal of Conservation http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc PENGEMBANGAN KESENIAN KEMPLING SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN DI DESA WISATA KANDRI KOTA SEMARANG Aprellian Luthfi Raharjo 1, Moh. Muttaqin2, Abdul Rachman3 1 ,2,3 Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Corresponding author : [email protected] 1* Info Artikel Abstract Diterima Kempling art is a traditional art that has the characteristics of the form of musical Januari 2018 performances that use musical instruments gembur, kendhang, karon, telon, Disetujui kempling and kemanak which is almost the same as the tools used in rebana April 2018 music which in its development changed like the addition of a keyboard and Dipublikasikan guitar that is not leaving the characteristic Kempling art with songs that sung like Juni 2018 sholawatan, praise and songs that are poupuler in society. Kempling art is an art that has existed in the era of Sunan Giri and Sunan Kalijaga and in 1962 Keywords preserved in the Village Tourism Kandri Semarang City. Kempling Art Development conducted by Kempling Art Group is done so that Kempling Art can kesenian kempling, be enjoyed by the people of Semarang City. Kandri Tourism Village becomes a sejarah, pengembangan tourist village in 2012 and it becomes the community's duty to manage and dan pelestarian utilize the existing tourism potentials. This study uses qualitative methods with data collection techniques using observation, interviews and documentation and data validity techniques examined by source triangulation method. The purpose of the study is to describe the development undertaken by the community without changing and keep holding tightly Kempling Artistry in the Village Kandri Semarang.
    [Show full text]
  • Perubahan Sosial Budaya Pada Proses Islamisasi Jawa Abad XV
    Dakwah Antarbudaya: Perubahan Sosial Budaya pada Proses Islamisasi Jawa Abad XV DAKWAH ANTARBUDAYA: PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PADA PROSES ISLAMISASI JAWA ABAD XV Charolin Indah Roseta STID Al-Hadid, Surabaya [email protected] Abstrak: Fenomena dakwah antarbudaya dalam rangka perubahan sosial-budaya tidak semuanya menghasilkan cultural conflict sebagaimana umumnya terjadi. Walisongo adalah perintis jalan penyebaran Islam di tanah Jawa secara revolusioner pada abad XV. Bentuknya berupa perubahan pemikiran masyarakat Jawa yang politeis Hindu Buddha menjadi monoteis Islam Sufi dalam waktu yang relatif singkat namun tanpa menimbulkan gejolak sosial. Adapun fokus tulisan ini adalah bagaimana bentuk dan strategi perubahan sosial budaya dalam dakwah Walisongo angkatan V di Jawa abad XV yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan strategi perubahan sosial-budaya dalam misi Islamisasi yang dilakukannya. Dengan pendekatan historis antropologis ditemukan bahwa misi dakwah Walisongo merupakan jenis perubahan sosial terencana dengan tahapan yang tersistematis dan strategis karena memanfaatkan infrastruktur local wisdom Jawa. Kajian ini mendapati bahwa proses pengadopsian nilai Islam pada masyarakat Jawa tidak lepas dari peran agen perubah budaya yang dimotori oleh Sunan Ampel setelah mampu memanfaatkan momentum krisis sosial-politik di Majapahit kala itu. Sedari awal ia membidik kalangan keraton dan bangsawan Jawa untuk melakukan "kaderisasi agen" dakwah. Strategi umumnya adalah dengan melakukan beberapa modifikasi pada berbagai sektor kehidupan masyarakat Jawa seperti pendidikan, ritual, bahasa, dan kesenian lokal menjadi lebih bernapaskan Islam. Kata Kunci: Dakwah Antarbudaya, Perubahan Sosial, Walisongo Intercultural Da’wah: Sociocultural Changes to the Islamization Proccess of Java in the 15th Century. Abstract: Intercultural da’wah phenomena in terms of sociocultural changes does not all generate cultural conflicts as it generally happens.
    [Show full text]
  • Edisi 48 1.Cdr
    CONSERVATIVE ISLAM TURN OR POPULAR ISLAM? an Analysis of the Film Ayat-ayat Cinta Lukman Hakim State Institute for Islamic Studies (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Indonesia Abstract This paper offers a film and cultural studies analysis of the Indonesian religious film Ayat-ayat Cinta. It examines the way in which the film represents Islam in the context of the globalisation of the media industry, the wider cultural transformation and religious context in Indonesia. This paper argues that the film Ayat-ayat Cinta represents “popular Islam”, which resulted from the interaction between the santri religious variants and the film industry, capitalism, market forces and popular culture in Indonesia. Santri religious variants in this film are rooted in traditionalist, fundamentalist, modernist, and liberal Islam in Indonesia, and those Islamic groups which have undergone a process of conformity with capitalism and popular culture. Keywords: Ayat-ayat Cinta, popular Islam, santri, traditionalist, fundamentalist, modernist, cultural studies. A. Introduction It is inevitable that works of art, including films or television dramas, are part of cultural systems and are not merely in a vacuum. Films and television programs represent pictures of reality through codes, conventions, myths and the ideology of culture.1 Newcomb and Hirsch2 suggest that film is a cultural forum and a cultural mirror where 1 Graeme Turner, Film as Social Practice (London: Routledge, 1999), p. 131. 2 See: H. Newcomb & P Hirsch, Television as a Cultural Forum, in H. Newcomb (ed.), Television: The Cultural View (London and New York: Oxford University Press, Lukman Hakim cultural elements of a society are articulated, screened, discussed and negotiated.
    [Show full text]
  • Pelajaran 10
    PELAJARAN 10 TELADAN PENYEBARAN ISLAM YANG RAMAH 216 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI SD Pelajaran 10 TELADAN PENYEBARAN ISLAM YANG RAMAH ْ ّٰ َّ ْ ٰ َّ ْ ﴿ ِبس ِ م ِالل الرحم ِن الر ِحي ِم ﴾ Ayo Tadarus Sebelum pelajaran dimulai, bacalah Al-Qur’an dengan tartil! A. Kisah Keteladanan Wali Sanga 1. Maulana Malik Ibrahim A. Riwayat Hidup Maulana Malik Ibrahim merupakan putra dari syekh Jumadil Kubra. Beliau Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IV SD 217 disebut juga dengan nama Sunan Gresik, Sunan Tandhes, Sunan Raja Wali. Beliau datang di pulau Jawa tahun 1404 M. dan wafat tanggal 04 April 1419 M. Makamnya di desa Gapura, Gresik Jawa Timur. Beliau dikenal Sebagai tokoh terhormat yang mempunyai kedudukan sebagai: 1) guru kebanggan para pangeran; 2) penasehat raja dan menteri; 3) dermawan kepada fakir miskin; 4) yang berbahagia karena syahid. B. Usaha Dakwah Daerah yang dituju pertama kali oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim saat mendarat di Jawa adalah desa Sembalo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Lalu ia mulai menyiarkan agama Islam dengan mendirikan masjid pertama di Desa Pasucinan, Manyar. Aktivitias yang mula-mula dilakukan adalah berdagang di tempat terbuka dekat pelabuhan. Setelah merasa dakwahnya berhasil di Desa Sembalo, Maulana Malik Ibrahim pindah ke Kota Gresik tinggal di Desa Sawo. Setelah itu, beliau datang ke Kutaraja Majapahit untuk menghadap raja dan mendakwahkan Islam kepada raja. Namun, raja belum mau masuk Islam tetapi menerimanya dan memberikan sebidang tanah di pinggiran Kota Gresik yang kemudian dikenal dengan Desa Gapura. Di Desa Gapura itulah Maulana Malik Ibrahim membuka pesantren untuk mendidik kader-kader pemimpin umat dan penyebar Islam yang diharapkan dapat melanjutkan misinya menyampaikan kebenaran Islam kepada masyarakat di wilayah Majapahit.
    [Show full text]
  • 22 Studi Living Qur'an Dalam Tradisi Kliwonan Santri Pp
    Jurnal Madaniyah, Volume 9 Nomor 1 Edisi Januari 2019 ISSN (printed) : 2086-3462 Itmam Aulia Rakhman, Studi Living Qur’an dalam Tradisi ISSN (online) : 2548-6993 Kliwonan Santri PP. At-Tauhidiyyah Syekh Armia bin Kurdi STUDI LIVING QUR’AN DALAM TRADISI KLIWONAN SANTRI PP. ATTAUHIDIYYAH SYEKH ARMIA BIN KURDI TEGAL Itmam Aulia Rakhman1 [email protected] Abstract One of the socio-religious phenomena in Tegal Regency which is able to become a magnet for the community is the Tradisi Kliwonan in the PP. Attauhidiyyah Sheikh Armia bin Kurdi Tegal, in the form of the Akbar and Istigasah Kubra. In this tradition there is a reading of the letter and fragments of the verses of the Qur'an which are atomistic, so the author feels the need to conduct research with the Living Qur'an method in order to reveal the meaning of the santri Attauhidiyyah's interaction with the Qur'an as its holy book.This research is field research. The approach taken is the socio-anthropological approach. Whereas to analyze the data that has been collected, the researcher uses the hermeneutic (interpretative) paradigm as one of the living paradigms of the Qur'an. The results of the study revealed that social receptions to the Qur'an in the Tradition of the Kliwonan inPP. Attauhidiyyah Sheikh Armia bin Kurdi Tegal, found in: (1) Reading of Yasin Faḍilah Letter (2) Recitation of al-Fātihah (3) Reading of certain verses during the implementation of the Istigasah and Prayer together. Keywords: Study, Living Qur'an, Kliwonan Tradition, Santri. A. Pendahuluan Allah menurunkan al-Qur’an untuk petunjuk segenap mereka yang suka berbakti, menjadi penyuluh segala hamba yang tunduk dan patuh, sekaligus menjadi pedoman hidup di dunia dan akhiran (fi ad-darain).
    [Show full text]